1 minute read

PKKBM Daring-Asinkron, Wujud UM “Excellence in Learning Innovation”

Pembukaan PKKMB diakses melalui video

Komunikasi dok.

Advertisement

Universitas Negeri Malang (UM) sukses selenggarakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di masa pandemi Covid-19. PKKMB ini dilakukan selama empat hari berturut-turut (2124/09) melalui situs resmi http://pkkmb. um.ac.id. Meskipun dilaksanakan secara daring, PKKMB UM mendapat antusias yang luar biasa dari para mahasiswa baru (maba) 2020.

Diawali dengan pembukaan (opening ceremony) yang menayangkan video profil dan sejarah singkat UM, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd. selaku Rektor UM. Rektor yang menjabat dua periode ini mengucapkan selamat datang pada maba UM dan menyatakan bahwa mereka resmi menjadi bagian dari civitas akademika UM. “Walaupun tidak bisa berjumpa secara

fisik, tidak mengurangi makna untuk Anda semua untuk terus belajar dan berkarya,” ujarnya dalam sambutan yang juga disampaikan via daring tersebut. Tidak hanya itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, turut memberikan sambutan. Nadiem juga menyampaikan ulasan tentang merdeka belajar dan kampus merdeka. “Mari samasama belajar dan terus belajar untuk menjadi manusia yang bermangfaat,” pesannya di tengah sambutan. Setelah itu, kegiatan dilanjut dengan pengenalan Cakrawala (jingle Cakrawala) yang bergenre hip-hop. Suasana makin riang dan semangat.

Menariknya, dalam PKKMB UM tahun ini materi disajikan dalam bentuk video, Power Point, serta suplemen/makalah. Demikian pula dengan tugas peserta PKKMB yang harus diunggah sesuai dengan panduan yang diberikan di laman PKKMB UM 2020. Keuntungannya, maba dapat mengakses dan mengerjakan materi kapan saja dan di mana saja (asinkron). Materi yang disjaikan meliputi materi keuniversitasan, seperti Menyongsong Indonesia Emas 2045, pembinaan gerakan nasional revolusi mental (Indonesia melayani, bersih, tertib, mandiri, dan bersatu), Sistem pendidikan tinggi di Indonesia (merdeka belajar dan kampus merdeka), dan lain-lain. Mahasiswa baru juga diberi materi pengenalan fakultas dan prodi masing-masing.

PKKMB daring diakhiri dengan closing ceremony yang dipandu oleh dekan masingmasing fakultas. Meski tidak bertemu secara langsung, berakhirnya PKKBM membuat banyak maba bersedih dan mengungkapkan kesannya di sosial media. Setelah mengikuti PKKBM, mahasiswa diharapkan lebih siap menghadapi bangku perkuliahan dan mampu berinovasi. Sebagaimana yang disampaikan Nadiem, mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan dan pengerak untuk menghasilkan solusi bangsa Indonesia.

Izam

This article is from: