3 minute read
Jenuh? Mari Refreshing Aman
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
As-salamu ‘alaikum w. w.
Advertisement
Saya adalah seorang mahasiswa Sastra Indonesia semester akhir. Di tengah pandemi saat ini sangat tidak memungkinkan beraktivitas di luar ruangan dengan intensitas waktu yang sering. Hal tersebut mengharuskan saya untuk menghabiskan hampir 80% waktu saya di dalam ruangan. Saya sering merasa jenuh dan stres. Bagaimana saya harus mengatasi masalah tersebut? Sekian. Terima kasih banyak atas jawabannya.
Was-salamu ‘alaikum w.w.
Jawaban oleh: Ike Dwiastuti, M.Psi., Dosen Fakultas Pendidikan Psikologi UM
Jawaban:
Wa-alaikumsalam w.w.
Pada awal pandemi, pengetahuan kita tentang virus dan penyakit ini masih sangat kurang. Para peneliti, saat itu, masih mencari tahu karakteristik virus tersebut. Pemerintah dan masyarakat berusaha melakukan tindakan pencegahan tertular virus tersebut dengan tidak keluar rumah sama sekali. Perubahan perilaku ini menyebabkan akibat pada aspek lain, yaitu pada aspek kesehatan mental, pendidikan, perekonomian, pembangunan dan relasi sosial masyarakat. Akibat pada aspek kesehatan mental yang seringkali terjadi adalah stres, frustasi dan rasa jenuh, yang apabila tidak diatasi dengan baik bisa berakibat lebih fatal.
Namun, saat ini para peneliti telah mengungkap karakteristik dari virus tersebut. Jurnal-jurnal penelitian tentang virus ini telah banyak dipublikasikan, dan menjadi acuan WHO maupun pemerintah untuk membuat kebijakan protocol kesehatan. Anda dapat mengakses https://covid19.go.id/ dan https://www. who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019, untuk mengetahui lebih banyak tentang virus ini. Informasi terbaru diketahui bahwa virus dapat melayang di udara beberapa saat, sehingga penularan dapat melalui udara, terutama apabila ventilasi ruangan tidak kurang dan sirkulasi udara buruk. Virus ini dapat dihilangkan dengan cairan sabun dan cairan disinfektan. Dengan demikian, sangat diharapkan semua orang menggunakan masker apabila sedang berinteraksi dengan orang lain, menjaga jarak dengan orang lain, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer sebelum memegang area wajah dan makan, sering membersihkan benda-benda yang kita gunakan dengan disinfektan, serta membersihkan diri dengan maksimal setelah berpergian (merendam baju, dan segera mandi).
Dengan mengetahui karakteristik virus dan panduan protokol kesehatan, kita dapat memilih kegiatan yang dapat mengurangi stres, frustasi, dan jenuh yang Anda alami. Ketika di rumah saja, Anda bisa melakukan kegiatan dengan berselang-seling antara mengerjakan tugas dengan mengerjakan hobi. Berikut ini contoh kegiatan yang dapat Anda lakukan sesekali ketika jenuh melanda: 1. Anda tetap dapat keluar dari rumah untuk melakukan kegiatan-kegiatan. Namun, tetap menggunakan masker yang baik kualitasnya. Pilih waktu dan tempat yang sekiranya tidak banyak orang berkerumun. 2. Anda dapat mengerjakan tugas-tugas di taman dekat rumah. Pakai masker, dan bawa disinfektan spray untuk membersihkan tempat duduk di taman. Lalu Anda dapat membaca atau mengetik tugas sambil berjemur. 3. Anda juga masih dapat bertemu dengan teman, namun dilakukan di ruang terbuka, dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan merasa “sungkan” untuk saling mengingatkan teman-teman. Misalnya, Anda dapat mengatakan, “kita kalau ketemuan, tetap jaga protokol kesehatan ya, nggak salaman dulu, nggak cipika-cipiki dan jaga jarak, jangan lupa pakai masker supaya kita semua tetap sehat.” Bertemu teman dalam jumlah yang terbatas, sekitar 3—4 orang dan sebentar saja ya. 4. Anda juga masih dapat melakukan olahraga, seperti jalan sehat, lari, atau naik sepeda. Kegiatan olahraga di luar ruangan ini dapat dilakukan dengan anggota keluarga, tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan. 5. Anda juga dapat rekreasi di tempat yang Anda yakin sepi pengunjung, misalnya pantai yang belum menjadi objek wisata, persawahan, kebun teh, dan dilakukan tidak pada hari libur.
Memang kegiatan keluar rumah dan bertemu orang lain dibatasi, terutama ke mall, ke pasar atau acara yang ada banyak orang berkerumun. Namun, kita bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan aman untuk kesehatan. Demikian saran pengembangan dari saya, semoga bermanfaat.
Mahasiswa UM dapat mengirimkan tulisan berupa curahan hati (curhat) pada rubrik ini dengan space halaman A4 via email komunikasi@um.ac.id selambat-lambatnya tanggal 25 November 2020. Apabila nama asli tidak ingin dicantumkan, diperbolehkan untuk menggunakan nama inisial. Curhat Anda akan kami kirim ke ahlinya (dosen Fakultas Pendidikan Psikologi UM untuk mendapatkan jawaban. Tulisan curhat akan mendapat imbalan atau penghargaan yang sepantasnya.