5 minute read

UP TO DATE

Next Article
SURAT PEMBACA

SURAT PEMBACA

Tampilan laman resmi PKKMB 2021 tidak jauh berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, dengan tetap menggunakan Si Cakra sebagai maskotnya. UM berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan laman yang user friendly sehingga memudahkan peserta untuk mengakses segala sesuatu terkait PKKMB. Kemudahan yang terdapat dalam laman resmi PKKMB salah satunya ialah fitur filter yang memudahkan mahasiswa baru untuk mencari materi. Masingmasing materi pun dilengkapi dengan deskripsi sehingga peserta mengetahui dengan jelas tahapan-tahapan untuk menyelesaikan tugas mereka. Pranala untuk materi berupa video, PowerPoint, serta suplemen/makalah juga dapat diakses dengan mudah dan dapat dijadikan sumber belajar open source sepanjang tahun.

Tantangan dalam Penyiapan PKMB Daring 2021

Advertisement

Baik Wakil Rektor III maupun Ketua Pelaksana berpendapat bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi penghalang terbesar dalam mempersiapkan PKKMB 2021. Larangan untuk berkerumun menjadi hambatan untuk proses rekaman video materi. Akan tetapi, UM menawarkan kiat taktis untuk pengerjaan video, yakni memodifikasi video materi tahun 2020 dengan menambahkan narasi visual infografis, gambar, audio, dan video footage. Pengambilan video ulang diminimalisir demi menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh pihak yang terkait.

Kendala lain yang memungkinkan untuk terjadi dalam proses pelaksanaan PKKMB ialah kesiapan masing-masing peserta. “Peserta PKKMB tersebar di seluruh penjuru nusantara dengan kondisi yang berbeda-beda. Kita tidak tahu bagaimana keadaan sinyal mereka, juga tidak tahu apakah perangkat yang mereka gunakan memadai atau tidak,” kata Mu’arifin.

Menggantungkan Harapan pada PKKMB 2021

Menurut penjelasan Yusuf, ada tiga frasa kunci yang mejadi harapan dari pelaksanaan PKKMB, yaitu cepat beradaptasi, akselerasi prestasi, dan lulus bermutu tepat waktu. Cepat beradaptasi artinya mahasiswa diharapkan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru kehidupan perguruan tinggi, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Akselerasi prestasi berarti mahasiswa diharapkan memiliki berbagai macam prestasi di bidang akademik dan nonakademik. Lulus bermutu tepat waktu artinya mahasiswa lulus tidak hanya berbekal ilmu yang bersifat kognitif, tetapi ilmu yang didapat diharapkan mengejawantah dalam perilaku dan sikap sehingga lulusan menjadi sosok yang siap di dunia kerja maupun jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Era transisi dari kehidupan konvensional menuju kehidupan di tengah pandemi memang menjadi masa yang penuh dengan tantangan. Akan tetapi, Mu’arifin menegaskan bahwa mindset yang positif perlu dipertahankan. “Kita tetap harus berpikir positif dan berinovasi, juga meningkatkan daya juang di tengah pandemi. Analoginya seperti penduduk di negara empat musim yang selalu bepikir bagaimana supaya mereka tetap bertahan di tengah hawa panas atau dingin yang ekstrem. Harapannya, semoga mahasiswa mampu berusaha lebih giat dan mampu beradaptasi dengan kondisi seperti saat ini,” pesan Mu’arifin.

Tak hanya kepada mahaiswa baru, Mu’arifin juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa lama, terutama yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan agar tidak mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak peserta di tengah situasi seperti saat ini. “Dilarang keras mengadakan event yang menghimpun massa untuk mempromosikan kegiatan organisasi. Sosialisasi kegiatan kemahasiswaan nanti akan dilaksanakan melalui kegiatan Prospek (Program Orientasi dan Sosialisasi Bidang Kemahasiswaan, Red.),” tegasnya. Zahira/Izam

repro Internet

Komunikasi dok.

Kegiatan sosialisasi pemeringkatan internasional

Geliat UM Bertahan di Klaster Satu

Universitas Negeri Malang (UM) sebagai perguruan tinggi yang memiki tagline Excellence in Learning Innovation tahun 2020 lalu menempati posisi klaster satu dengan meraih peringkat lima belas dalam pemeringkatan perguruan tinggi dalam negeri. Klaster satu adalah posisi peguruan tinggi yang menempati 15 besar dalam pemeringkatan yang ditetapkan oleh Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Tentunya, bukan hal yang mudah untuk mempertahankan posisi di klaster satu dan mengusahakan naik peringkat. UM telah melakukan persiapan semenjak awal tahun 2021 untuk penilaian klasterisasi perguruan tinggi.

Ketua Tim Pusat Pemeringkatan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UM, Utomo Pujianto, S.Kom., M.Kom. menjelaskan terdapat delapan indikator kinerja utama perguruan tinggi negeri yang menjadi penilaian dalam klasterisasi PTN oleh Dikti, di antaranya persentase lulusan sarjana dan diploma yang berhasil mendapatkan pekerjaan, melanjutkan studi, atau menjadi wiraswasta dengan pendapatan yang cukup, persentase lulusan sarjana dan diploma yang menghabiskan paling tidak 20 SKS di luar kampus atau meraih prestasi tingkat nasional, persentase dosen yang berkegiatan tridarma di kampus lain, di QS 100 berdasarkan ilmu, bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi minimal tingkat nasional dalam lima tahun terakhir, persentase dosen tetap berkualifikasi sarjana, memiliki sertifikat kompetensi atau profesi yang diakui oleh industri dan dunia kerja, atau berasal dari kalangan praktisi professional, dunia industri, atau dunia kerja, jumlah keluaran penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil diakui internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen, persentase prodi sarjana dan diploma yang melaksanakan kerjasama dengan mitra, persentase matakuliah sarjana dan diploma yang menggunakan pemecahan kasus (case method) atau project based learning sebagai bobot evaluasi, persentase prodi sarjana dan diploma yang memiliki akreditasi atau sertifikasi internasional yang diakui pemerintah.

Sehingga, penilaian tentu tidak terlepas dari peran alumni, dosen, mahasiswa, kualitas program studi, serta pelaksanaan tridharma meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam melacak alumni, UM melakukan pelacakan melalui tracer pasif dan aktif. Pasif alumni melakukan pengisian pada tautan survei.um.ac.id, sedangkan pengecekan aktif dilakukan dengan mengontak langsung ke alumni.

Utomo menuturkan, jika menilik dari tahun-tahun sebelumnya, seharusnya awal agustus sudah dilakukan proses penilaian. Namun hingga saat ia diwawancara oleh Kru Komunikasi, instrumen pemeringkatan masih belum diumumkan oleh DIKTI. “Tahun lalu instrumen pemeringkatan diumumkan di pertengahan Juli,” jelas Utomo.

Jika berdasarkan indikator tahun 2020, sudah terdapat beberapa sistem pengumpulan data yang sudah meminta untuk melakukan entri data, di antaranya Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Simlitabmas) yang menjadi penilaian kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat, serta Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa) yang menjadi penilaian kinerja kemahasiswaan. Simlitabmas merupakan portal kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh civitas akademika, sedangkan Simkatmawa merupakan portal kinerja kemahasiswaan yang di antaranya adalah pelaksanaan kegiatan merdeka belajar hingga yang menjadi penilaian terbesar adalah prestasi mahasiswa dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Belmawa maupun di luar Belmawa. Sejauh ini, UM telah selesai memasukkan data ke Simlibtasmas dan Simkatmawa dan kini sedang memasukkan data untuk keperluan Indikator Kinerja Utama (IKU) PTN ke sistem Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) dan Sistem Informasi Sumberdaya Integrasi (SISTER).

Kondisi pandemi tidak mengubah skema penilaian karena memang sebelumnya pelaksanaan penilaian selalu dilakukan secara daring. Penilaian didasarkan pada data seluruh kinerja yang dimasukkan ke sistem-sistem milik Dikti. Sehingga, kegiatan memasukkan data ke sistem dilakukan oleh masingmasing unit kerja dengan dimonitor serta dikoordinir oleh Pusat Pemeringkatan LP2M. Salah satu kendala yang kini dihadapi adalah sistem milik Dikti yang dipakai untuk memantau perolehan poin berdasarkan IKU masih belum stabil. Sehingga masih belum bisa diandalkan sepenuhnya. “Tetapi proses pengumpulan data dan entri ke dalam sistem milik Dikti masih terus dilakukan,” tutur Utomo.

Pusat Pemeringkatan dibentuk sejak Oktober Tahun 2020. Tim Pusat Pemeringkatan yang diketuai oleh Utomo Pujianto, S.Kom, M.Kom terdiri dari Utomo sebagai ketua dan lima dosen anggota tim pengembang, yaitu Lidya Amalia Rahmania, S.Kom, M.Kom, Muhammad Nurwiseso Wibisono, S.Kom, M.T, Sujito, S.T., M.T., Ph.D, Rizky Firmansyah, S.E., M.S.A., Quota Alief Sias, S.T., M.T. Ia dan tim telah memaksimalkan usaha dan koordinasi dengan seluruh civitas akademika agar semua data yang dimiliki dapat terentri ke dalam sistem. Dirinya berharap UM tetap menempati posisi klaster satu dan bisa naik ranking. Diah

This article is from: