2 minute read

CURHAT

Next Article
LAPORAN KHUSUS

LAPORAN KHUSUS

Ketika Mengerjakan Tugas Jadi Sesuatu yang Berat

ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah

Advertisement

Jawaban oleh: Mochammad Sa'id , S.Psi,M.Si Dosen Fakultas Pendidikan Psikologi UM

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Ananda, menjadi mahasiswa memang bukanlah hal yang mudah. Hampir setiap hari kita harus berhadapan dengan perkuliahan beserta tugas-tugasnya yang tidak sedikit. Untuk dapat melalui dan menjalaninya dengan baik, dibutuhkan daya tahan psikologis yang memadai. Apa yang Ananda alami tersebut merupakan salah satu bentuk permasalahan yang terkait dengan daya tahan psikologis. Daya tahan psikologis dalam menjalani aktivitas akademik sebagai mahasiswa dapat kita jaga apabila kita memahami faktor-faktor yang memengaruhinya.

Dari cerita yang Ananda sampaikan, ada dua faktor yang kemungkinan menjadi penyebab dari permasalahan tersebut. Pertama, terlalu fokus mengerjakan sesuatu sebagai rutinitas. Banyak di antara kita melakukan pekerjaan atau tugas hanya sebagai kewajiban dan rutinitas yang ‘harus’ dikerjakan dan diselesaikan. Pemaknaan demikian dapat membuat diri kita mudah lelah secara fisik maupun psikologis, cepat bosan, dan merasa jenuh.

Kedua, kurangnya waktu istirahat. Bagi sebagian orang, menyelesaikan semua tugas yang diberikan secepat mungkin adalah sebuah keharusan. Hal ini dilakukan bahkan dengan mengorbankan waktu istirahat, bersantai atau berekreasi. Padahal di sisi lain, perilaku demikian sebenarnya dapat berdampak negatif secara fisik maupun psikologis bagi diri kita. Secara fisik kita menjadi mudah lelah dan secara psikologis dapat memunculkan kejenuhan/kebosanan, bahkan bisa jadi akan menurunkan produktivitas dan kualitas tugas/pekerjaan kita.

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan Ananda tersebut kami menyarankan dua hal. Pertama, bangunlah alasan dan tujuan yang bermakna dalam melakukan setiap aktivitas. Misalnya terkait dengan tugas-tugas perkuliahan Ananda. Tanamkan kesadaran dalam diri Ananda bahwa tugas-tugas tersebut harus dikerjakan dan diselesaikan demi mencapai cita-cita Ananda untuk lulus tepat waktu dan membanggakan orang tua. Dengan kesadaran demikian, setiap tugas yang Ananda terima akan terasa lebih ringan dan Ananda pun lebih bersemangat untuk mengerjakannya.

Kedua, seimbangkan antara pekerjaan/tugas dengan istirahat. Ananda perlu membagi waktu secara proporsional antara mengerjakan tugas/pekerjaan dengan waktu istirahat. Dengan waktu istirahat yang memadai, pikiran, perasaan, dan fisik Ananda akan menjadi lebih segar untuk diajak beraktivitas lagi. Ananda juga perlu memberikan apresiasi pada diri Ananda setiap kali selesai mengerjakan tugas–terutama tugas yang sulit–misal dengan sekadar bersantai-santai di rumah atau jalanjalan di taman terdekat.

Semoga bermanfaat.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya adalah mahasiswa yang mulai memasuki tingkat akhir. Belakangan ini, saya merasa tidak menjadi diri saya sendiri. Sebelumnya, saya adalah pribadi yang bisa dibilang cukup rajin dan selalu mengerjakan tugas tepat waktu bahkan sering kali tugas saya selesai jauh dari deadline yang ditentukan. Namun, akhir-akhir ini saya justru selalu mengerjakan tugas di saat-saat terakhir pengumpulan. Saya sering merasa lelah, bahkan sedih dan tidak memiliki motivasi. Terkadang sulit sekali rasanya untuk mengajak diri saya mengerjakan tugas yang diberikan, rasanya sangat berat dan saya seringkali takut melakukan kesalahan. Bagaimana cara untuk mengembalikan motivasi serta jati diri saya yang dulu?

Terima kasih banyak.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

This article is from: