4 minute read

CERITA MEREKA

Next Article
0PINI

0PINI

Potret Tim Pengembang Qalifa

Qalifa, Startup Rintisan Mahasiswa UM

Advertisement

Inovasi dan teknologi era 4.0 sudah tidak bisa dibendung lagi di Indonesia. Inovasi usaha sudah banyak berjejalan di Indonesia, utamanya bisnis model startup yang saat ini sangat marak di Indonesia. Maraknya pandemi yang mulai berdampingan dengan kehidupan sehari-hari juga dapat mempengaruhi model startup sebagai salah satu inovasi bisnis saat ini. Tak kalah penting, mahasiswa Universitas Negeri Malang mulai mencoba mengembangkan berbagai inovasi bisnis model startup, salah satunya Qalifa yakni startup yang bergerak dalam bidang pembelajaran Al-Qur’an. Qalifa dikembangkan dan dirintis pertama kali oleh Ari Gunawan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Austin Fascal mahasiswa Fakultas Teknik yang merupakan alumni UM sebagai penyumbang ide pertama tercetusnya startup ini. Qalifa sudah bergerak dan mengalami perkembangan terus selama 3 tahun mulai tahun 2019 hingga saat ini. Perkembangan Qalifa begitu pesat dan struktur jajaran anggotanya juga sudah mengalami perubahan. Pada waktu lalu Qalifa dirintis oleh Ari dan Fascal sebagai founder sekaligus CEO, akan tetapi dalam beberapa tahun ini CEO Qalifa sudah mulai tergantikan oleh Afiz Baghiz salah satu mahasiswa Fakultas MIPA, “Alhamdulillah Qalifa sudah berjalan selama 3 Tahun sejak 2019 hingga sekarang. Ide Qalifa sendiri dicetuskan oleh Mas Ari Gunawan dan Mas Austin Fascal untuk diikutkan pada kompetisi MTQMN Tahun 2019. Oleh karena itu, kami dari tim Qalifa Indonesia meneruskan tonggak perjuangan pengembangan Edu-Tech di bidang pembelajaran AL-Qur`an ini yang harapannya bukan sekadar selesai setelah kegiatan kompetisi tetapi dapat diimplementasi dan memberikan manfaat bagi sesama” ujar Afiz selaku Chief Executive Officer Qalifa. Perkembangan Qalifa sangatlah pesat dan semakin berprogress ke arah yang sangat bagus dibuktikan dengan berbagai prestasi yang telah Qalifa ikuti mulai Qalifa terpilih sebagai finalis Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia, Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia, Innovation Challenge dan Business Summit (ICBS) ITS, 20 besar finalis Next Dev Telkomsel bidang Edu-Tech. Segudang prestasi yang telah Qalifa torehkan dapat menambah dampak postif bagi tumbuh kembang startup ini, “Alhamdulillah juga Qalifa telah memperoleh pendanaan dari Universitas Negeri Malang sebesar 6.000 USD untuk pengembangan starup” tambahnya. Dengan torehan prestasi yang begitu banyak membuat Qalifa terus mengepakkan sayap-sayapnya di bidang bisnis dan berbagai upaya Qalifa telah lakukan, mulai dari membuka beberapa program pembelajaran Al-Qur`an secara online yakni Beasiswa Q-Academy, Qalifa Lite, dan Gema Ramadhan Bersama Qalifa. Program-program yang Qalifa tawarkan memiliki tujuan, yakni memberikan fasilitas dan akses pembelajaran Al-Qur`an yang lebih mudah. Kerennya lagi, startup ini juga sudah mulai memberikan wadah kepada para mahasiswa maupun mahasiswi yang ingin merasakan atmosfer kerja di startup, Qalifa telah memberikan wadah tersebut melalui program internship yang berkolaborasi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan jurusan pendidikan administrasi perkantoran, manajemen (FEB), dan jurusan desain komunikasi visual (DKV). Program ini menerima beberapa mahasiswa untuk magang dan berkolaborasi untuk memajukan Edu-Tech di bidang pembelajaran Al-Qur`an, “Selain itu, Qalifa juga membuka program Internship dari luar dan Alhamdulillah banyak mahasiswa dari 15 kampus telah mendaftar pada program ini. Untuk saat ini Qalifa berfokus kepada pengembangan kurikulum pembelajaran Al-Qur`an untuk segmen anak, remaja, dan dewasa dengan harapan memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan unggul. Alhamdulillah kami bersyukur sudah berada di posisi ini” tambahnya. Pesatnya perkembangan Qalifa tidak terlepas dari dukungan tim Qalifa di dalamnya yang terdiri dari 5 orang yakni saya Afis Baghiz Syafruddin sebagai Chief Executive Officer (CEO), Octa Ria Anjani sebagai Chief Operating Officer (COO), Ahmada May Enggar Rista sebagai Chief Education Officer (CDO), Siti Azizzah sebagai Chief Marketing Officer (CMO), Rafika Setyawan sebagai Chief Technology Officer (CTO). Qalifa juga sudah memiliki

kantor yang berlokasi di daerah Kanjuruan Asri No.26A, Telogomas, Lowokwaru Kota Malang. Saat ini, Qalifa juga memiliki mentor sebanyak 15 orang yang ahli dibidang pembelajaran Al-Qur`an. Selain itu, Qalifa juga sedang berkolaborasi dengan Ustadz Yusuf Hanafi, Ustadz Nurul Murtadho, Ustadz Fauzan, dan Pak Andreas sebagai tim pengembangan dan penelitian terkait pembelajaran dan bisnis di Qalifa, “Kami berkolaborasi dengan Ustadz Syahrul Munir dan 10 mentor Qalifa sebagai tim pembentukan kurikulum pembelajaran. Kami juga berkolaborasi dengan Pondok Pesantren Darul Faqih Kabupaten Malang terkait pelaksanaan dan uji coba pembelajaran kepada siswa” tambahnya. Lalu, Tahun 2021 kemarin Qalifa Indonesia memperoleh pendanaan PNBP di Skema Inovasi Inkubator dan Industrialisasi sehingga memperoleh pendampingan untuk persiapan sebagai salah satu anak usaha yang mendukung PTN-UM.

Qalifa juga memiliki bootcamp pembelajaran AL-Qur`an. Target user dari Qalifa yakni segmen anak-anak, remaja, dan dewasa yang tentunya memiliki penanganan dan karakteristik yang berbeda-beda. Qalifa juga telah berhasil membuat kurikulum sendiri yakni “kurikulum Qalifa” yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar para sasaran Qalifa agar nantinya proses pembelajaran bisa sesuai dengan pribadi peserta didik dan mencapai target yang telah ditetapkan, “Membuat kurikulum tidak cukup 1-2 bulan saja, perlu waktu yang cukup lama untuk menghasilkan yang terbaik. saat ini kami berusaha menghasilkan kurikulum terbaik sesuai dengan kebutuhan sasaran serta usia sasaran. Ada yang kurikulum untuk dewasa dan ada juga untuk yang anak. Kami susun kurikulum beserta metode apa yg akan diterapkan dengan berlandaskan syari’ah dan insyaAllah kami rancang sesuai fitrah manusia” ujar Ahmada selaku Chief Education Officer.

Di akhir peliputan Afiz selaku CEO Qalifa menutup dengan harapan untuk Qalifa kedepannya, “Harapan Qalifa Indonesia kedepan dapat menjadi Edutech yang memberikan layanan pembelajaran Al-Qur`an dengan bantuan teknologi. Sehingga dapat menjembatani siswa atau masyarakat yang ingin belajar AlQur`an. Semoga Qalifa Indonesia dapat mencetak generasi islami berjiwa qurani sehingga dapat memberantas buta aksara ALQur`an di Indonesia” tutupnya. Nurul

Potret Tim Pengembang Qalifa

This article is from: