![](https://assets.isu.pub/document-structure/210226132335-0df5b9327c306b5e94b63b563bdde5dd/v1/7cec63b6b4890ce7e8358774c61e8a17.jpg?width=720&quality=85%2C50)
3 minute read
Edukasi Penanganan Covid-19: Vaksinasi dan Dampaknya
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
Di tengah Pandemi Covid-19 yang masih terjadi, berbagai upaya pencegahan dan penurunan angka penularan terus dilakukan. Salah satunya kemunculan vaksin Covid-19 sejak (13/1) lalu. Namun banyak masyarakat yang belum tahu apa itu vaksin Covid-19. Akibatnya, memunculkan respon penolakan terhadap vaksinasi oleh masyarakat. Untuk menanggapi kesimpangsiuran informasi yang beredar, Reporter Komunikasi UM berkesempatan mewawancarai Ketua Satgas Covid-19 Universitas Negeri Malang (UM), Ibu dr. Shendi pada Sabtu (16/1). Berbicara tentang vaksin, tentu tidak asing lagi dengan istilah imunisasi. Menurut KBBI imunisasi adalah pengimuman; pengebalan (terhadap penyakit), hal ini juga diperjelas oleh dr. Sedhi. “Imunisasi adalah suatu upaya pembentukan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terkena dengan penyakit yang sama tidak akan atau hanya mengalami sakit ringan,” terangnya.
Advertisement
Vaksin Covid-19 sendiri adalah produk biologi yang berisi antigen dari virus Covid-19/ SARS cov-2 yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan secara spesifik terhadap penyakit Covid-19. Vaksin Covid-19 saat ini dibutuhkan karena dengan pemberian vaksin Covid-19 dapat membentuk herd immunity alias kekebalan secara kelompok masyarakat. Tujuan pemberian vaksin ini adalah menyelamatkan jiwa, melindungi diri, keluarga, dan masyarakat dari penularan Covid-19 serta untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit Covid-19. Dalam proses sosialisasi, banyak masyarakat yang enggan untuk diimunisasi dikarenakan ketakutan akan keamanan dari vaksin ini. Vaksin Covid-19 ini, sangat aman untuk masyarakat karena telah memenuhi syarat utama yaitu aman, ampuh, stabil, dan efisien dari segi biaya serta telah lulus 3 tahapan uji klinis dengan nilai efikasi lebih dari 50% menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Adapun 3 tahap tersebut adalah menguji keamanan dan keampuhan vaksin pada kurang dari 100 orang, menguji keamanan dan efikasi lebih jauh, serta mengetahui apakah ada efek samping yang jarang terjadi.
Efek samping yang ditimbulkan dari pemberian vaksin biasa disebut dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Secara umum, efek samping yang timbul dapat beragam. Pada umumnya ringan dan bersifat sementara. Selain itu, pada kasus tertentu efek samping ini tidak selalu ada dan bergantung pada kondisi tubuh penggunanya. Efek samping ringan seperti demam, nyeri otot, dan ruam-ruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar. Namun tetap perlu diawasi.
Oleh karena itu, bagi seseorang yang telah diberikan vaksin Covid-19 tidak boleh langsung pulang, tapi harus menunggu minimal 30 menit untuk melihat adanya KIPI atau tidak. Selain efek samping yang telah dijelaskan di atas, beberapa hal juga harus tetap diperhatikan sebelum memberikan vaksin ini, salah satunya adalah memperhatikan siapa saja yang dapat dan tidak dapat menerima vaksin ini. Sebelum mejelaskan hal tersebut perlu diketahui vaksin Covid-19 yang beredar di Indonesia saat ini adalah vaksin yang diproduksi dengan merk dagang Sinovac. Beberapa kriteria pasien yang tidak bisa diberi vaksin ini di antaranya pernah terkonfirmasi menderita Covid-19, ibu hamil dan menyusui, pasien dengan kelainan darah dan sedang menjalani terapi jangka panjang, penderita penyakit jantung, autoimun, ginjal, saluran pencernaan kronis, hipertiroid, kanker, penderita gejala ISPA, diabetes mellitus, HIV-AIDS, serta penyakit paru seperti asma dan tuberculosis.
“Dengan melalui tahapan pengembangan dan pengujian vaksin yang lengkap dan penjelasan hal-hal yang perlu diperhatikan, efek samping yang terjadi dapat terlebih dahulu terdeteksi sehingga dapat dievaluasi lebih lanjut. Manfaat vaksin jauh lebih banyak dibandingkan resiko sakit karena terinfeksi Covid-19. Jadi jangan takut divaksin ya,” tuturnya. “Semoga dengan adanya vaksin Covid-19 dapat menurunkan angka kematian dan meningkatkan herd immunity pada masyarakat khususnya di Indonesia. Meskipun begitu, vaksin ini bisa diibaratkan hanya sebagai payung atau jas hujan. Pondasi utama untuk mencegah terpapar dari Covid-19 adalah perilaku 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas yang tidak perlu atau tidak penting dilakukan,” tutup dr. Sendhi. Erlina
Tahun 42 Januari - Februari 2021 | | 15