2 minute read

Workshop Bright Scholarship Hadir Saat Pandemi

Next Article
K

K

Komunikasi dok.

Penyampaian materi oleh narasumber Septa Resistor

Advertisement

Komunikasi dok.

W orkshop Bright Scholarship Universitas Negeri Malang (UM) hadir sebagai bentuk dukungan dalam pengembangan potensi diri. Workshop yang bertemakan Self Confidence Development ini diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting pada (20/1) lalu. Workshop ini menjadi semakin menarik dengan hadirnya professional motivator and trainer yakni Septa Resistor. Acara tersebut dipandu oleh Mario Ahmad Aprilian selaku moderator, sekaligus salah satu mahasiswa Bright Scholarship unit UM. Sebagai mentor, Dwi Romadony menjelaskan bahwa Workshop Bright Scholarship merupakan langkah pengembangan diri untuk membina mahasiswa, khususnya para penerima beasiswa dan kalangan umum sehingga menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih percaya diri. Workshop ini merupakan workshop kedua yang telah diselenggarakan, setelah pelaksanaan perdananya pada awal Januari lalu dengan jumlah peserta sebanyak 70 orang. Para peserta tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa UM saja, melainkan juga dari kalangan umum. Sebelumnya, workshop pertama telah diselenggarakan pada (13/1) dengan tema Mind Management dan menghadirkan Rochman Hidayat sebagai narasumber.

“Workshop ini merupakan keberlanjutan dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sebanyak dua kali dalam satu bulan dari Divisi Bakat Minat Bright Scholarship. Pelaksanaan kegiatan adalah dalam rangka mewadahi bakat minat mahasiswa sehingga memberikan kebermanfaatan ilmu,” ungkap Mario Ahmad Aprilian selaku Ketua Pelaksana Workshop Bright Scholarship. Sesuai dengan tema yang diusung, workshop kali ini lebih mengarah pada pembahasan proses pengembangan kepercayaan diri. “Kepercayaan diri seseorang adalah pemahaman tentang konsep diri yang mempengaruhi harga diri. Kemudian, dibina dalam pengembangan diri dan disalurkan pada aktualisasi diri dalam lingkungan sosial yang mendukung,” jelas Septa Resistor selaku narasumber.

Seseorang dapat merasa lebih percaya diri lewat visualisasi atau menampilkan diri, melakukan gerakan sesuai dengan potensinya, berbicara kepada orang lain, dan cenderung lebih percaya diri untuk tampil di media sosial daripada di dunia nyata. Dalam proses pengembangan kepercayaan diri, aspek-aspek yang terkait di dalamnya tentu penting untuk diketahui. Aspek-aspek tersebut antara lain self concept, yaitu cara pandang seseorang terhadap dirinya dengan melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Biasanya, hal ini terkait dengan perencanaan visi dan misi hidup. Kemudian self esteem, yaitu evaluasi yang dibuat oleh individu dan biasanya berhubungan dengan penghargaan terhadap diri dari orang tersebut sehingga ada kepedulian dari orang lain, keluarga, dan diri sendiri dalam memberikan penghargaan. Ada pula self actualization di mana seseorang memanfaatkan segala bakat dan potensi diri yang dimilikinya serta self behavior, yaitu ruang lingkup seseorang dalam pemahaman diri untuk berkembang sesuai dengan potensinya.

Seseorang seringkali tidak merasa percaya diri dalam menjalani kehidupan. Ada beberapa alasan di mana seseorang tidak merasa percaya diri antara lain karena belum mampu mengevaluasi kelemahan dirinya, belum mampu mengonsep potensi dirinya, belum mampu menemukan ruang atau lingkungan yang baik untuk potensi dirinya, dan belum menemukan cara untuk mengaktualisasikan potensi diri. Oleh karena itu, peserta dalam workshop diharapkan mampu mengenali segala potensi diri yang dimilikinya. Pada dasarnya, proses pengembangan kepercayaan diri tidak akan terwujud jika bukan dari orang itu sendiri yang membentuk rasa percaya dirinya. Niken

This article is from: