![](https://assets.isu.pub/document-structure/210226132335-0df5b9327c306b5e94b63b563bdde5dd/v1/59baf0ce2c96adca5ed09752d35f99bc.jpg?width=720&quality=85%2C50)
2 minute read
K
Komunikasi dok.
Foto bersama seluruh delegasi Pendidikan Kader Pemimpin Muda (PKPMN) Angkatan I KEMENPORA RI 2020
Advertisement
onferensi Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (KPKPMN) Angkatan I yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) telah berlangsung dari (30/11–14/12/2020) lalu. Universitas Negeri Malang (UM) pun turut serta sebagai salah satu peserta KPKPMN. Rount Maulero yang merupakan mahasiswa semester empat dari Jurusan Sastra Jerman, program studi S1 Pendidikan Bahasa Jerman, berkesempatan mewakili UM dalam acara tersebut. Pemuda yang akrab dipanggil Roni ini berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Untuk bisa mengikuti KPKPMN, para peserta harus melewati rangkaian seleksi terlebih dahulu. Dimulai dengan seleksi awal yakni seleksi berkas seperti Curriculum Vitae, esai, sertifikat penghargaan, dan biodata lainnya. Tahapan seleksi kedua yakni seleksi wawancara dan terakhir pengumuman kelulusan. Pada seleksi awal, total pendaftar sebanyak 3.370 orang yang diseleksi menjadi 433 orang, dengan keterangan lulus seleksi pemberkasan. Pada seleksi kedua yang merupakan seleksi wawancara, jumlah peserta dikerucutkan menjadi 184 orang. Pada tahap pengumuman kelulusan, terpilihlah 60 putra putri terbaik dari seluruh Indonesia. “Saya menjadi perwakilan dari Jawa Timur yang ketika itu diwakili oleh empat orang mahasiswa, di antaranya saya sebagai perwakilan dari UM, kemudian perwakilan dari Universitas Brawijaya, perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Malang, dan perwakilan dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,” ungkap Roni.
KPKPMN berlangsung secara daring dan luring. Kegiatan perdana berlangsung secara daring pada (30/11–4/12/2020) dengan berbagai penyampaian materi melalui platform Zoom. Peserta mendapatkan banyak pengetahuan tentang kebijakan pembangunan pemuda, wawasan nusantara, isu-isu destruktif, dan masih banyak lagi. Sebagian besar pemateri yang hadir berasal dari kalangan pejabat kementerian dan staf ahli kepresidenan. Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga terlibat dalam Forum Group Discusion (FGD) yang diharapkan mampu membuat para delegasi lebih kritis dalam berpikir, solutif, dan dapat meningkatkan kerja sama antardelegasi. Berikutnya, kegiatan luring yang dilaksanakan pada (10–14/12/2020) dan bertempat di Bogor, Jawa Barat. “Kegiatan offline sangatlah berkesan karena mengajarkan saya banyak hal. Saya bertemu dengan banyak orang hebat yang berasal dari berbagai daerah hingga akhirnya waktu perpisahan pun tiba. Kami harus kembali ke daerah masing-masing untuk berkontribusi kepada lingkungan sekitar. Tentu saja kepulangan kami tetap difasilitasi oleh Kemenpora RI,” ujarnya.
“Besar kemungkinan bahwa nantinya akan diadakan pertemuan para alumni dari KPKPMN. Harapannya, forum alumni yang sudah terbentuk dapat menjangkau semua aspek kehidupan di masyarakat, melalui berbagai kontribusi terbaik dari para delegasi sehingga mampu memaknai KPKPMN sebagai wadah pengembangan diri, guna menjadi pemimpin-pemimpin di setiap tempat atau daerah,” tegas Roni. Di akhir wawancara, Roni menyampaikan kesannya setelah mengikuti KPKPMN. “Saya sangat bersyukur karena telah diberikan kesempatan oleh Allah untuk mengikuti kegiatan ini. Saya bangga bisa menjadi delegasi UM, kampus tercinta saya dan tentunya Jawa Timur, tempat saya merantau. Walaupun di konferensi tersebut saya menjadi salah satu peserta termuda, bukan berarti saya tidak bisa berbuat apa-apa. Alhamdulillah, saya ditunjuk menjadi koordinator bidang organisasi minat bakat ketika pelaksanaan kegiatan offline di Bogor. Inilah bukti bahwa yang terhebat tidak selamanya menjadi yang paling atas, tetapi kiat-kiat menjadi hebat akan memberikan kesempatan lebih untuk menjadi semakin baik,” tutup Roni. Nurul