![](https://assets.isu.pub/document-structure/210226132335-0df5b9327c306b5e94b63b563bdde5dd/v1/9054f77b31a17a97805b4149e06b5c14.jpg?width=720&quality=85%2C50)
2 minute read
Konferensi ASC VIII, Wujud Evaluasi Kinerja di Era Pandemi
Suasana Offline Pemaparan LPJ dari Pengurus inti ASC 2020
Konferensi Al-Qur’an Study Club (ASC) VIII merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Al-Qur’an Study Club (ASC) Universitas Negeri Malang (UM). Tahun ini, Konferensi ASC VIII memiliki tema Bergerak Menginspirasi Melalui Evaluasi Kinerja di Era Pandemi. Tema kali ini disesuaikan dengan tujuan kegiatan, yakni mengevaluasi kinerja kepengurusan selama satu tahun yang akan dijadikan inspirasi dan pedoman untuk kepengurusan di tahun berikutnya. Masa pandemi yang masih berlangsung tentu tidak menjadi penghalang dari terselenggaranya rangkaian acara.
Advertisement
Konferensi ASC VIII dilaksanakan secara daring dan luring. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari berturut-turut (2–3/1) ini, dimulai pada pukul 08.00–17.30 WIB. Pelaksanaan acara secara daring diselenggarakan via Zoom, sedangkan pelaksanaan acara secara luring diselenggarakan di Sekretariat UKM ASC yang berlokasi di Jalan Surakarta Nomor 7, Malang. “Beberapa departemen memerlukan waktu yang cukup lama dalam menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban sehingga berdampak pada estimasi waktu pelaksanaan untuk acara selanjutnya. Misalnya, pada sidang komisi dan pemilihan ketua umum. Oleh karena itu, acara dilanjutkan kembali pada Sabtu, 9 Januari,” ujar Ahmad Falahuddin selaku Ketua Pelaksana ASC VIII.
Hari pertama (2/1), rangkaian kegiatan diawali dengan penyampaian pembukaan, pembacaan tata tertib selama mengikuti kegiatan, dan dilanjutkan dengan penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dari masing-masing departemen. Pada hari kedua (3/1), rangkaian kegiatan yang berlangsung kurang lebih sama dengan hari pertama, dengan penyampaian LPJ dari masing-masing departemen sebagai agenda utama. Pada hari terakhir yakni di hari ketiga (9/1), kegiatan dibagi ke dalam dua sesi berbeda. Sesi pertama diisi dengan sidang komisi yang diikuti oleh seluruh peserta dan hakim yang telah dibagi sesuai dengan departemennya masing-masing. Sidang komisi membahas berbagai rekomendasi untuk kepengurusan di tahun berikutnya. Nantinya, hasil sidang akan dipaparkan pada forum utama. Berbeda dengan sesi pertama, sesi kedua diisi dengan seleksi wawancara dari sembilan calon ketua umum yang diikuti oleh para alumni, Majelis Kehormatan (MK) ASC, dan Pengurus Inti (PI) ASC pada tahun berjalan. “Kedua sesi acara ini berlangsung hingga magrib. Malam harinya, acara dilanjutkan dengan musyawarah yang diikuti oleh seluruh peserta, kecuali tiga calon ketua umum yang lolos seleksi wawancara. Musyawarah berlangsung hingga pukul sembilan malam. Terakhir, proses pengesahan dan rangkaian acara pun selesai,” tambah Ahmad. Keberhasilan dari terselenggaranya Konferensi ASC VIII, tentu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk panitia pelaksana acara. Total, ada 20 orang panitia yang berasal dari berbagai divisi yang berbeda. Konferensi ASC VIII juga turut mengundang perwakilan dari berbagai UKM yang ada di Universitas Negeri Malang. “Di hari pembukaan, kami mengundang perwakilan dari berbagai UKM yang ada di UM dan Pendamping UKM ASC UM. Kami juga mengundang seluruh anggota dari UKM ASC UM, MK ASC UM, dan alumni UKM ASC UM. Ketiganya berstatus sebagai peserta penuh, sedangkan peserta pembinaan UKM ASC UM yang juga hadir, berstatus sebagai peserta peninjau,” ujarnya.
“Kesan saya, tentu sangat senang karena memperoleh pengalaman yang tak terlupakan, lewat pelaksanaan acara yang dilakukan secara daring seperti sekarang ini. Belum adanya pedoman pelaksanaan acara yang tetap, membuat peran sebagai perencana dan analisator acara benar-benar diuji di sini. Saya juga sangat mengapresiasi seluruh panitia yang tidak menunjukkan rasa lelahnya, baik panitia yang berada di ranah online maupun offline. Mereka sangat totalitas dalam melaksanakan tugas,” imbuh Ahmad sekaligus menutup perbincangan. Nurul