1 minute read

Berlatih Menulis Puisi Lewat Poetry Writing Training

Komunikasi dok.

Advertisement

Penulis puisi memang terlihat sederhana. Namun, nyatanya menulis puisi membutuhkan keterampilan, khususnya dalam mengolah rasa dan menuangkannya lewat barisan kata. Pada Sabtu (6/2), SMA Ar-Rohmah Putri 2, Dau, Malang telah melaksanakan Literation Program: Poetry Writing Training atau program literasi yang dikemas dalam Pelatihan Penulisan Puisi. Acara yang diselenggarakan di Alhambra Hall tersebut juga turut mengundang pemateri yang merupakan Redaktur Majalah Komunikasi Universitas Negeri Malang (UM), Nida Anisatus Sholihah, S.Pd., M.M.

Bertema Melampaui Batas Diri Melalui Literasi, acara ini disambut antusias oleh para peserta yang merupakan santri. Aula dipenuhi oleh ratusan santri kelas 10 yang bersemangat dalam mengikuti pelatihan. Acara juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi karya pribadi dari beberapa santri. “Semangat para santri kelas 10 sangat luar biasa. Sejak awal saya memasuki ruangan, mereka terlihat sangat antusias dalam mendengarkan setiap materi yang saya paparkan. Bahkan, beberapa dari mereka juga membacakan puisi hasil karyanya di depan semua peserta yang hadir,” ungkap Nida.

Di samping itu, Aliffa S.Pd selaku Waka Kemuridan SMA Ar-Rohmah Putri 2, Dau, Malang juga menuturkan bahwa Pelatihan Penulisan Puisi ini menjadi kegiatan perdana yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Tujuannya agar santri dapat mengenal lebih dalam tentang penulisan puisi dan dapat membuat buku antologi puisi. “Target kami setelah pelatihan ini berlangsung adalah kami dan para santri dapat membuat buku antologi puisi karya santri Ar-Rohmah putri kelas 10,” tuturnya.

“Saya merasa tertantang untuk menyampaikan materi tentang menulis puisi karena biasanya saya hanya menulis puisi melalui media cetak sedangkan pada saat itu, saya tampil langsung di depan para santri dan harus mentransfer ilmu yang saya miliki kepada mereka,” jelas Nida. Setelah pemberian materi, para santri diberi tugas untuk menulis puisi sesuai kaidah penulisan puisi yang telah dipaparkan oleh pemateri.

Di akhir acara, Nida selaku pemateri pun membacakan sebuah puisi. Sontak, penampilan tersebut disambut riuh tepuk tangan dari para santri. “Harapan saya, para santri dapat memiliki karya sendiri dan dapat mempublikasikan karyanya di berbagai media cetak maupun online sehingga dapat pula menebarkan hal baik kepada orang lain, khususnya kepada para pembaca yang nantinya membaca puisi karya mereka,” tutup Nida. Nas

This article is from: