Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan Salero
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan penataan ruang sesuai amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan melalui perwujudan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, perwujudan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan, dengan memperhatikan kemampuan sumber daya manusia, sumber daya alam, perwujudan pelindungan fungsi ruang, dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. Perubahan kota yang berupa pengembangan bangunan di kawasan perkotaan cenderung menimbulkan masalah, yaitu bentuk atau tatanan kota menjadi tidak beraturan, fungsi bangunan berubah, dan terjadi juga peningkatan intensitas ruang. Perubahan tersebut di pengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar kota (eksternal) maupun yang berasal dari dalam kota (eksternal). Permasalahan penataan ruang wilayah kota ternyata tidak langsung teratasi dengan tersusunnya serta ditetapkannya produk Rencanan Tata Ruang Wilayah Kota karena sebagaimana umumnya terjadi, pelaksanaan pembangunan melalui pemanfaatan ruang, khususnya pembangunan fisik tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Pelanggaran pemanfaatan ruang ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor teknis operasional, administratif/politis dan perkembangan pasar. Kecenderungan penyimpangan tersebut dapat terjadi karena produk rencana tata Bab 1- Pendahuluan
I-1