Bab ii mareku

Page 1

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KELURAHAN

2. 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Wilayah A. Letak Geografis Kelurahan Mareku secara adminstratif merupakan salah satu wilayah kelurahan dalam wilayah kecamatan Tidore Utara Kota Tidore Kepulauan yang letaknya berada pada bagian utara kota kecamatan. Luas wilayah Kelurahan Mareku adalah 67,6 ha yang terbagi dalam delapan (8), empat (4) RT/RW. Untuk lebih jelasnya mengenai hal di atas, sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 2.1. A Luas Wilayah Kelurahan 67,6 Dirinci Per RT/RW Berdasarkan Data Tahun 2016 NO.

RW/RW

LUAS (Ha)

PERSEN (%)

1

001

8,40

12,44

2 3 4 5 6 7 8

002 003 004 005 006 007 008

7,8 4,85 8,4 6 12,5 5,4 14,25 67,55

11,55 7,11 12,44 8,88 18,50 7,99 21,10 100

JUMLAH

KETERANGAN

Sumber : Kantor Kelurahan Mareku dan Hasil Pemetaan Swadaya (PS) Tahun 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


B. Administrasi Wilayah Secara administratif wilayah kelurahan Mareku berbatasan dengan : 

Sebelah Utara

: Berbatasan dengan Kelurahan Ome

Sebelah Timur

: Berbatasan dengan Hutan Sirongo Folaraha

Sebelah Selatan

: Berbatasan dengan Kelurahan Bobo

Sebelah Barat

: Berbatasan dengan Laut

Batas administrasi wilayah Kelurahan Mareku dirinci melalui peta berikut :

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


2. 2. Kondisi Fisik Dasar A. Topografi Wilayah kelurahan Mareku berdasarkan kondisi topografinya berada pada ketinggian 0-400 meter dpl dengan tingkat kemiringan lerengnya antar 0>8% dengan kategori datar B. Geologi Kondisi tanah di kelurahan Mareku termasuk tanah regosol Jenis tanah ini adalah yang masih muda tanpa mengalami perkembangan. Struktur besar, drainasenya agak cepat Tanah ini sebagian besar berwarna hitam dan merah dengan tekstur tanah berupa lempungan dan pasiran, dengan tingkat erosi tanah sangat ringan. Ada beberapa bahan induk yang membentuk geologi pada pesisir pantai yaitu batuan sedimen dan bukit pasir. C. Hidrologi Curah hujan rata-rata tahunan di wilayah kelurahan Mareku adalah 24.55 mm/tahun dengan suhu rata-rata 25 C – 26,6 C. Musim hujan terjadi pada bulan Maret sampai bulan Juni dan Musim kemarau terjadi antara bulan Juli hingga Februari.

D. Tata Guna Lahan Dari luas wilayah kelurahan Mareku yaitu 67,6 Ha berdasarkan tata guna lahannya, dan perkebunan seluas 50,684 atau sekitar 42,85% dari total luas wilayah kelurahan, penggunaan lain-lainnya, 67,6 Untuk lebih jelasnya mengenai hal tersebut, sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 2.2. D Tata Guna Lahan Di Kelurahan Mareku Tahun 2016 NO.

1. 2.

PENGGUNAAN LAHAN

Permukiman/Perumahan Perkebunan JUMLAH

LUAS ( Ha )

PERSEN (%)

67,6 50,684

57,15 42,85

118,284

100

Sumber : Kantor Kelurahan Mareku dan Hasil (PS) Kotaku, tahun 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


Peta Tata Guna Lahan di Kelurahan Mareku :

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


2. 3. Kondisi Kependudukan A. Perkembangan jumlah penduduk

Berdasarkan hasil perolehan data mengenai perkembangan jumlah penduduk di kelurahan Mareku selama 5 (lima) tahun terakhir (2012 – 2016) rata-rata 0,29 % per tahun. Untuk lebih jelasnya mengenai hal tersebut, sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 2.3. A. Perkembangan Jumlah Penduduk Di Wilayah Kelurahan Mareku Selama 5 Tahun 2016 NO. TAHUN JUMLAH TINGKAT PERSEN PENDUDUK PERKEMBANGAN (%) (Jiwa)

1. 2. 3. 4. 5.

2012 2013 2014 2015 2016

1730 1731 1712 1729 1742

1 17 13

0,5

RATA –RATA

31

0,299

00,3 0,5

Sumber : Kantor Kelurahan Mareku dan Hasil PS Thn. 2016

B. Pola sebaran penduduk di Kelurahan Mareku Untuk potensi sebaran penduduk di Kelurahan Mareku jumlah jiwa terbesar berada di RT 004 dengan jumlah jiwa sebanyak 328 (jiwa) dan RT 007/04 dengan jumlah jiwa di Kelurahan Mareku adalah 1877 Tabel 2.3. B. Pola Sebaran Penduduk di Kelurahan Mareku

No

RT/RW

1 001/01 2 002/01 3 003/02 4 004/02 5 005/03 6 006/03 7 007/04 8 008/04 Total Jumlah

KK 46 64 47 85 58 43 47 54 444

Jumlah Penduduk (Jiwa) LakiPerempuan Laki 54 96 144 149 101 105 155 173 129 127 92 98 86 94 119 105 920 957

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Persen (%)

190 293 206 328 256 190 180 234 1877

10.12 15.61 10.97 17.47 13.64 10.12 9.59 12.47 100

Sumber : Base line dan Hasil PS Thn. 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


GRAFIK PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK RT/RW KELURAHAN MAREKU

007/04 005/03 003/02 001/01 0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

C. Penduduk Menurut Agama Kondisi penduduk menurut agama di Kelurahan Mareku 100% adalah beragama islam dengan jumlah penduduk sebanyak 1877 Jiwa yang tersebar di semua RT/RW di kelurahan mareku. D. Penduduk menurut kelompok umur Untuk kondisi menurut umur di Kelurahan Mareku adalah anak anak 376, Remaja 391 dewasa 661 dan lansia 449

No

Tabel 2.3. D Penduduk Meurut Kelompok Di Kelurahan Mareku Tahun 2016 Kelompok Umur Jenis Kelamin (Tahun)

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

1

0-6

202

174

376

2

7 - 12

105

98

203

3

13 - 18

104

84

188

4

19 - 24

303

358

661

5

25 – 55

74

92

166

6

Lebih dari 56

133

150

283

921

956

1877

Jumlah

Sumber : Kantor Kelurahan Mareku dan Hasil PS Thn. 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


E. Penduduk menurut tingkat pendidikan Kondisi penduduk menurut pendidikan di kelurahan mareku dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.3. E. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Mareku

No.

Tingkat Pendidikan

Jiwa

1

Paud/TK

26

2

SD

206

3

SMP/SLTP

204

4

SMA/SLTA

100

5

Akademi (D1 – D3)

446

6

Sarjana(S1 - S2)

96

7

Lainnya

799

Jumlah

1877

Sumber : Kantor Kelurahan Mareku dan Hasil PS Thn. 2016

Grafik Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Lainnya Sarjana(S1 - S2) Akademi (D1 – D3) SMA/SLTA SMP/SLTP SD Paud/TK 0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku

50.00


F. Penduduk menurut pekerjaan Berdasarkan Pemetaan swadaya Kelurahan mareku mata pencaharian yang terbesar adalah Pertanian dengan presentase 57,73 persen Tabel 2.3. F. Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Mareku

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mata Pencaharian Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Bangunan Perdagangan Angkutan Pegawai Pemerintah Peikanan/Nelayan Lain-Lain

Jumlah Penduduk (jiwa) 235 1 1 47 44 0 67 12 35

Persentase (%) 53.17 0.23 0.23 10.63 9.95 0 15.16 2.71 7.92

442

100

Jumlah

Sumber : Kantor Kelurahan Mareku dan Hasil PS Thn. 2016

Diagram Penduduk Menurut Pekerjaan PEIKANAN/NELAYAN PEGAWAI PEMERINTAH PERDAGANGAN BANGUNAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERTAMBANGAN PERTANIAN 0

10

20

30

40

50

60

2. 4. Kondisi Ekonomi dan Sosial Budaya A. Kondisi Ekonomi Kondisi ekonomi masyarakat merupakan salah satu indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan dan juga menjadi faktor

penentu

masyarakat

dalam

dalam

menentukan

suatu

tingkat

wilayah/daerah.

kesejahteraan

Untuk

kondisi

hidup

ekonomi

masyarakat pada sub bab bagian ini akan mengemukakan mengenai kegiatan ekonomi potensial dalam bentuk kegiatan usaha masyarakat Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


apakah dilakukan oleh individu/perorangan ataukah dilakukan oleh kelompok/organisasi. Dengan demikian jenis kegiatan ekonomi potensial yang ada, jika dikembangkan atau dibudidayakan kemungkinan akan berdampak positif terhadap wilayah yang bersangkutan dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan hidup mayarakatnya. a. Kondisi ekonomi rumah tangga Untuk kondisi ekonomi dan rumah tangga di Kelurahan Mareku adalah, terdapat Warung 15 unit dan beberapa KSM yang perlu dikembangkan dan dilakukan pembinaan b. Kondisi ekonomi Kawasan Untuk ekonomi kawasan di kelurahan mareku belum ada yang bisa dikembangkan

sehingga

kedepan

perlu

ada

pengembangan

usaha/ekonomi kawasan di kelurahan mareku.

Rekap Perkembangan Kelompok KSM No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Nama Kelompok (KSM)

Jumlah Anggota KSM (orang)

2

3

Kartu Perkembangan Kelompok Tunas Tumbuh Kembang 4

5

6

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

JUMLAH

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku

Besar PINJAMAN dari BLM 7

Usaha Anggota KSM


B. Kondisi Sosial Kelurahan Mareku merupakan wilayah perkotaan dengan penduduk cukup padat serta sangat heterogen. Banyak warga pendatang dari luar wilayah yang sudah menetap lama dan apabila dipresentasekan mungkin hampir lebih dari 40 %. Walaupun demikian interaksi antar penduduk asli dan pendatang tetap terjalin dengan baik tidak ada jurang perbedaan. Hal ini dapat terlihat dari kehidupan sehari-hari serta kepedulian yang diperlihatkan dalam setiap kegiatan baik

ditingkat

masyarakat

RT/RW

maupun

tingkat

kelurahan.

rasa

solidaritas/kegotongroyongan cukup baik. Demikian halnya dengan kondisi interaksi antar lembaga yang ada selalu ada kerjasama diantaranya sepanjang untuk kemajuan bersama dan bagi kepentingan masyarakat banyak. Untuk lebih jelasnya kondisi social dibagi beberapa item yaitu : a. Kondisi Pendidikan Ketersediaan fasilitas pendidikan di dalam kelurahan mareku yaitu TK/Paud sebanyak 1 unit, SD sebanyak 1 unit dan SMP sebanyak 1 unit. Dirinci melalui tabel berikut : Tabel 2.4. B.a Ketersediaan Fasilitas Pendidikan di Kelurahan Mareku

Ketersediaan fasilitas pendidikan di dalam kelurahan No

RT/RW

1 001 2 002 3 003 4 004 5 005 6 006 7 S 007 8 u008 m TotalbJumlah

TK/ PAUD

SD/sederajat

SMP/sederajat

SMA/SMK/sederajat

Perguruan Tinggi

1 1

1 1

1

-

-

Sumber : Kantor Kelurahan Mareku dan Hasil PS Thn. 2016

b. Kondisi Kesehatan 1. Ketersediaan fasilitas kesehatan didalam lingkungan RT Ketersediaan fasilitas kesehatan di kelurahan mareku hanya terdapat di RT 002 dengan Praktek dokter/Poliklinik satu unit

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


Tabel 2.4. B.b.1 Ketersediaan Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Mareku

No

1 2 3 4 5 6 7 8

RT/RW

Ketersediaan fasilitas kesehatan di dalam Lingkuangan RT Rumah Sakit

Prakter Dokter/ Poliklinik

Puskesmas/ Pustu

Dukun/ pengobatan tradisional

Bidan/ Mantri

-

-

-

-

-

-

1 1

-

-

-

001 002 003 004 005 006 007 008 Jumlah

Sumber : Kantor Kelurahan Mareku dan Hasil PS Thn. 2016

2. Jenis Fasilitas kesehatan paling sering digunakan rumah tangga di kelurahan mareku Jenis fasilitas kesehatan paling sering digunakan rumah tangga di kelurahan mareku adalah puskesmas/pustu dengan jumlah rumah tangga sebanyak 378 dan praktek dokter/klinik sebanyak 13 rumah tangga dan rumah sakit sebanyak 2 rumah tangga Tabel 2.4. B.b.2 Jenis Fasilitas Kesehatan yang Paling Sering Digunakan di Kelurahan Mareku

JENIS FASILITAS YANG PALING SERING DIGUNAKAN RUMAH TANGGA No

Rt/RW

1 001 2 002 3 003 4 004 5 005 6 006 7 007 8 008 Total Jumlah

Rumah Sakit

Prakter Dokter/ Poliklinik

1 1

13 2

13

Puskesmas/ Pustu

Dukun/ pengobatan tradisional

43 51 44 72 52 33 32 51 378

Sumber : Kanto Kelurahan Mareku dan Hasil PS Thn. 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku

Bidan/ mantri

Tidak Pernah


c. Kondisi adat istiadat/kebiasaan masyarakat Kondisi adat istiadat/kebiasaan masyarakat di kelurahan Mareku masih sangat erat dengan adat istiadat di kota tidore kepulauan yaitu Tertanamnya keyakinan yang kuat terhadap nilai – nilai ‘adat se atorang’ sebagai budaya adiluhung yang mampu membendung pengaruh destruktif kebudayaan modern. Praktek budaya yang terkait adalah seperti semangat persatuan

dan

kesatuan

(fomakugosa,fomakuhoda),

(foma

Kerjasama

katinyinga), (mayae,

kebersamaan

mabari)

dan

saling

menasehati (fomakuwaje), harus semakin dikembangkan dalam konteks pergaulan yang lebih terbuka. d. Kondisi prilaku masyarakat (kaitannya dengan penyebab kumuh) Kondisi Prilaku Masyarakat Kelurahan Mareku yang menyebabkan kumuh adalah kebiasaan membuang sampah dibelakang rumah walaupun mereka sudah mengetahui akan dampak atau bahaya dari pembuangan sampah disembarangan tempat. tentunya kedepan diharapkan perang pemerintah kota tidore kepulauan untuk terus mendorong dan malakukan sosialisasi ke pada masyarakat agar kebiasaan dalam membuang sampah bisa dihilangkan. Sealing itu tentunya perlu didorong dengan pembangunan saran dan prasarana persampahan. e. Kondisi kelembagaan untuk mendukung kolaborasi penanganan kumuh Kelembagaan yang ada di Kelurahan Mareku masih sangat berpotensi untuk

mendorong

kolaborasi

kepada

pihak

luar

untuk

melakukan

pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. Adapun lembaga yang ada dikelurahan mareku adalah LKM, LPM, Majelis Taklim, Karang Taruna dan Lembaga Pemerintah Yaitu Kelurahan. Dengan lembaga yang ada dikelurahan ini tentunya masih perlu diberikan penguatan atau pelatihan-pelatihantentang pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman sebagai bekal untuk melakukan kolaborasi diberbagai pihak.

2. 5. Kondisi Bangunan Lingkungan Permukiman A. Kondisi Kepadatan Bangunan

Jumlah rumah yang terdapat di wilayah kelurahan Mareku sebanyak 442 unit dengan luasnya wilayahnya 67,6 ha dengan tingkat kepadatan bangunannya adalah 24 unit/ha. Dari total jumlah rumah tersebut terkonsentrasi di RT /RW 005/03 yaitu sebanyak 58 unit dan RW 04 yang memiliki tingkat kepadatan bangunan yang terendah dimana masing-

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


masing sebanyak 12 unit/ha. Untuk lebih jelasnya, sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 2.5.A Rekapitulasi Jumlah Rumah dan Jumlah KK Di Kelurahan Mareku Tahun 2016 NO.

RT/RW

1 2 3 4 5 6 7 8

RT 001/01 RT 002/01 RT 003/02 RT 004/02 RT 005/03 RT 006/03 RT007/04 RT008/04 Jumlah

JUMLAH RUMAH (Unit)

JUMLAH KK

KK MBR

LUAS WILAYAH (Ha)

KEPADATAN BANGUNAN (Unit / Ha)

44 64 47 85 58 43 47 54

42 64 47 85 58 43 47 54

5 7 5 15 10 11 11 10

8,4 7,8 4,85 8,4 6 12,5 5,4 14,25

442

442

74

67,6

5 8 10 10 10 3 9 4 7

Hasil Pemetaan Swadaya (PS), Thn 2016

B. Kondisi Keteraturan Bangunan Pada sub bagian kondisi keteraturan bangunan ada beberapa indikator yang digunakan sesuai dengan format base line yaitu a. Akses langsung ke jalan dg lebar min 1,5 m, Bangunan Hunian Yang Mempunyai akses langsung ke jalan dengan lebar min 1,5 m di kelurahan Mareku adalah 307 b. Posisi muka bangunan hunian menghadap ke jalan dgn lebar min 1,5 m c. Di daerah buangan limbah pabrik/ di bawah jalur listrik tegangan tinggi (sutet) Dari indikator diatas maka diketahui jumlah keteraturan bangunan hunian pada kelurahan Mareku lebih jelasnya lihat di table berikut : Tabel 2.5. B Rekapitulasi Jumlah Keteraturan Bangunan Hunian Di Kelurahan Mareku Tahun 2016

NO

RT/RW

1 2 3 4 5 6 7 8

001/01 002/01 003/02 004/02 005/03 006/03 007/04 008/04

TOTAL JUMLAH

PERSENTASE

KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN

26 45 34 56 52 37 29 28 307

PERSENTA SE

5.88 10.18 7.69 12.67 11.76 8.37 6.56 6.33

KETIDAK TERATURAN BANGUNAN HUNIAN

PERSEN TASE

18 19 13 29 6 6 18 26 135

69.46

4.07 4.30 2.94 6.56 1.36 1.36 4.07 5.88

JUMLAH BANGUNAN HUNIAN

44 64 47 85 58 43 47 54

PERSEN TASE

9.95 14.48 10.63 19.23 13.12 9.73 10.63 12.22

442 30.54

Sumber : Hasil Pemetaan SwadayaTahun 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku

100.00


C. Kondisi Fisik Bangunan Hunian Untuk kondisi fisik bangunan di kelurahan Mareku Dengan jumlah fisik bangunan hunian sebanyak 408 unit yang sesuai standar teknis. Lebih rinci mengenai kondisi fisik bangunan hunian lihat table berikut :

Tabel 2.5. C Kondisi Fisik Bangunan Hunian Di Kelurahan Mareku Tahun 2016 NO

RT/RW

RT 001/01 1 RT 002/01 2 RT 003/02 3 RT 004/02 4 RT 005/03 5 RT 006/03 6 RT007/04 7 RT008/04 8 TOTAL JUMLAH PERSENTASE

BANGUNAN HUNIAN SESUAI STANDAR TEKNIS

BANGUNAN HUNIAN TIDAK SESUAI STANDAR TEKNIS

JUMLAH BANGUNAN HUNIAN

44 58 44 72 52 42 45 51 408

0 0 0 0 0 0 0 0 0

44 58 44 72 52 42 45 51 408

SumbSumber : Hasil Pemetaan SwadayaTahun 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


Peta sebaran kondisi Fisik bangunan hunian

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


2. 6. Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana A. Kondisi Jaringan Jalan Lingkungan Dari hasil Pemetaan Swadaya mengenai jaringan jalan Lingkungan yang terdapat di wilayah kelurahan Mareku total panjang jalan yang ada yaitu sepanjang 9.178 meter atau sekitar 9 km yang terklasifikasi menurut aksebilitas lingkungan yaitu : a. Jangkauan Jaringan jalan Kondisi jangkauan jaringan jalan lingkungan dikelurahan mareku

dengan jumlah total jaringan jalan 9.178 m dan jaringan jalan yang tidak layak yaitu 2029 m dengan rt/rw yang terbesar adalah rt/rw 002/01 dengan panjang jalan 725 dan rt 007/rw04 yang tidak memiliki jaringan jalan yang tidak layak. Untuk kondisi jalan kelurahan mareku sesuai rt/rw Lihat Tabel dan peta Berikut : Tabel 2.6. A Kondisi Jaringan Jalan Lingkungan Di Kelurahan Mareku Tahun 2016 NO

RT/RW

RT 001/01 1. RT 002/01 2. RT 003/02 3. RT 004/02 4. RT 005/03 5. RT 006/03 6. RT007/04 7. RT008/04 8. Jumlah Total Presentase

Total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada

Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1,5 meter

Panjang jalan lingkungan dgn lebar >1.5 meter yang permukaannya diperkeras

JANGKAUAN JARINGAN JALAN LINGKUNGAN YANG TIDAK LAYAK

1089 1719 655 1455 930 1060 860 1410 9.178

1089 1719 655 1455 930 1060 860 1410 9.178

620 994 605 1020 780 940 860 1330 7.149

469 725 50 435 150 120 0 80 2029

Sumber : Hasil Pemetaan SwadayaTahun 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


PETA JARINGAN JALAN DAN KONDISI JALAN KELURAHAN MAREKU

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


b. Kesesuaian dengan Persyaratan Teknis/Kualitas Jalan Kondisi jaringan jalan lingkungan dan kesesuaian dengan

persyaratan teknis/kualitas jalan dikelurahan mareku dengan jumlah total jaringan jalan 9.178 m dan jaringan jalan yang tidak sesuai persyaratan teknis adalah 7111 m yang tersebar disemua rt/rw dengan rt/rw yang terbesar adalah rt/rw 002/01 dengan panjang jalan 1307m Untuk kondisi jalan tidak sesuai persyaratan teknis kelurahan mareku sesuai rt/rw Lihat Tabel dan peta Berikut : NO

RT/RW

Total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada

Panjang jalan lingkungan dgn lebar >1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak

Panjang jalan lingkungan dgn lebar >1,5 meter yang dilengkapi sal. samping jalan

JALAN TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS

1 2 3 4 5 6 7 8

RT 001/01

1089 1719 655 1455 930 1060 860 1410 9.178

420 774 515 820 480 890 740 1080 5.719

150 412 100 400 500 205 100 200 2.067

939 1307 555 1055 430 855 760 1210 7111

RT 002/01 RT 003/02 RT 004/02 RT 005/03 RT 006/03 RT007/04 RT008/04

TOTAL JMLH

Sumber : Hasil Pemetaan SwadayaTahun 2016

Diagram jaringan jalan dan kondisi jalan di kelurahan mareku :

RT 001/01 RT 002/01 RT 003/02 RT 004/02 RT 005/03 RT 006/03 RT007/04 RT008/04

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


Peta jaringan jalan dan kondisi jalan kelurahan mareku :

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


B. Kondisi Jaringan Drainase Lingkungan Termasuk Genangan Air Sesuai dengan baseline dan hasil pemetaan swadaya untuk kelurahan mareku di semua rt/rw tidak pernah terjadi genangan dan lebih jelasnya lihat tabel berikut : No

RT/RW Tinggi Genangan Tidak Pernah Terjadi Genang an

RT 001/01 1 RT 002/01 2 RT 003/02 3 RT 004/02 4 RT 005/03 5 RT 006/03 6 RT007/04 7 RT008/04 8 TOTAL JUMLAH

Tinggi genangan ≤ 30 cm

Tinggi genanga n > 30 cm

Durasi/lama genangan ≤2 Jam

>2 Jam

-

Sumber : Hasil Pemetaan SwadayaTahun 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku

Frekuensi genangan ≤ 2 Kali per tahun

>2 Kali per tahun

Luas Area Genangan (dalam permuki man)


Peta jaringan drainase kelurahan mareku :

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


C. Kondisi Pengelolaan Air Limbah Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup. Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik. Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, Untuk Lebih jelas dapat di lihat pada table berikut: PENGELOLAAN AIR LIMBAH

No

RT/RW

Jenis Kloset yang di Gunakan Leher angsa

Bukan Leher angsa

Pembuangan Limbah Tinja Septictank

1

001/01

44

44

2

002/01

58

58

3 4

003/02 004/02

44 72

44 72

5

005/03

52

52

6

006/03

42

42

7

007/04

45

45

8

008/04

51

51

TOTAL JUMLAH PRESENTASE

408

408

100

100

Sumber hasil pemetaan swadaya tahun 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku

Bukan Septictank


D. Kondisi Pengelolaan Air Bersih/Air Minum Pengertian Air Bersih dan Cara Pengolahan Air Bersih, – Sebenarnya banyak yang memberikan pengertian tentang air bersih, yang pasti air bersih itu adalah kebutuhan utama bagi seluruh makhluk yang ada di bumi baik untuk proses metabolism terutama yang berasa di Kelurahan Mareku, maupun untuk keperluan pokok lainnya. Berdasarkan teori secara umum sumber air bersih bersih terdapat tiga macam diantaranya air permukaan, air hujan dan air tanah. Tetapi ketiganya masih belum dipastikan baik untuk digunakan oleh manusia, sebab untuk memenuhi syarat kelayakannya harus dilakukan penelitian terlebih dahulu baik secara fisika, kimia, radioaktif dan bakteriologi. A.3 AIR MINUM

Sumber utama AIR MINUM, MANDI, CUCI

N O

RT/RW

Jarak sumur bor, sumur terlindung atau mata air terlindung ke penampungan tinja/kotoran terdekat (termasuk milik tetangga)

Kecukupan air minum, mandi, cuci sepanjang tahun

2

3

1

1 2 3 4 5 6 7 8

001/01 002/01 003/02 004/02 005/03 006/03 007/04 008/04 TOTAL JUMLAH PRESENTASE

a

B

c

d

e

k

Ledeng Metera n/SR

Lede ng Tanp a Mete ran

Sum ur Bor/ Pom pa

Sum ur Terli ndun g

Mata Air Terlind ung

tangki/ mobil/ geroba k air

19 64 18 23

44 58 25 8 52 15 45 28

a

b

a

≼ 10 m

< 10 m

Tercu kupi

31 24 0 8 4 15 0 0

13 34 25 0 48 0 45 23

44 58 44 72 52 42 45 51

Sumber hasil baseline dan pemetaan swadaya tahun 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku

b

c

tercuk upi bulan tertent u

tidak pern ah cuku p


Peta Sebaran Sumber Air Bersih kelurahan mareku :

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


E. Kondisi Pengelolaan Sampah Di

Kelurahan

Mareku

tempat

pembuangan

sampah

masih

disembarangan tempat, yaitu di belakng rumah dan di pantai, sehingga masyarakat mengnginkan agar pemerintah setempat mempunyai kepedulian terhadap masalah sampah,

Pembuangan sampah rumah tangga

No

1 2 3 4 5 6 7 8

Lokasi

001/01 002/01 003/02 004/02 005/03 006/03 007/04 008/04 Jumlah

Tempat sampah pribadi

Tempat Dalam ruang sampah Lubang/ terbuka/ komunal/ dibakar lahan TPS kosong/ jalan

9 28 20 38 52 18 0 28 193

Pengangkutan sampah dari rumah ke TPS / TPA

Sungai/ ≼ 2x < 1x Saluran seminggu seminggu Irigasi/ Danau/ Laut/ Drainase (Got/ Selokan) 35 30 24 6 0 24 45 23 187

Sumber : Hasil Baseline dan PS tahun 2016

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


Peta Kondisi Pengelolaan Sampah

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


F. Kondisi Ruang Terbuka Publik Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik secara langsung dalam kurun waktu terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang terbuka hijau seperti taman kota, hutan dan sebagainya. Dilihat dari sifatnya ruangterbuka bisa dibedakan menjadi ruang terbuka privat (memiliki batas waktu tertentu untuk mengaksesnya dan kepemilikannya bersifat pribadi, contoh halaman rumah tinggal), ruangterbuka semi privat (ruang publik yang kepemilikannya pribadi namun bisa diakses langsung oleh masyarakat, contoh Waterboom wonder island Ternate, ) dan ruang terbuka umum (kepemilikannya oleh pemerintah dan bisa diakses langsung oleh masyarakat tanpa batas waktu tertentu, contoh Taman Nukila, Taman Fala Jawa,

trotoar). Selain itu ruang terbuka pun bisa diartikan sebagai ruang

interaksi (Kebun Binatang, Taman rekreasi, dll). Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) adalah kawasan atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat

tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau

pengamanan jaringan prasarana, dan atau budidaya pertanian. Selain untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) di tengah-tengah ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lansekap kota. Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 % dari luas wilayah. Hampir disemua kota besar di Indonesia, Ruang terbuka hijau saat ini baru mencapai 10% dari luas kota. Padahal ruang terbuka hijau diperlukan untuk kesehatan, arena bermain, olah raga dan komunikasi publik. Pembinaan ruang terbuka hijau harus mengikuti struktur nasional atau daerah dengan standar-standar yang ada.

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


Peta Ruang Terbuka Hijau Kelurahan Mareku :

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


G. Kondisi Jaringan Listrik Kondisi jaringan listrik dapat dilihat di tabel berikut : No

1 2 3 4 5 6 7 8

Daya Listrik yang digunakan (Watt)

Lokasi

001/01 002/01 003/02 004/02 005/03 006/03 007/04 008/04 Jumlah

<450

900

1300

>2200

1 11 7 28 13 13 26 11 110

36 38 37 44 38 26 17 36 272

5 7 0 0 1 3 2 4 22

2 2 0 0 0 0 0 0 4

menumpang ke tetangga/ tidak punya meteran sendiri/dll

0 0 0 0 0 0 0 0 0

H. Kondisi jaringan Transportasi Pengertian Transportasi adalah suatu proses pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu alat bantu kendaraan darat, kendaraan laut, maupun kendaraan udara, baik umum maupun pribadi dengan menggunakan mesin atau tidak menggunakan mesin. Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam berbagai aspek termasuk sosial dan ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada. Perkotaan sebagai wilayah pusat bisnis memerlukan sarana dan prasaran yang lebih banyak dibanding wilayah pedesaan. Hal ini agar segala kegiatan manusia di kota dapat didukung secara memadai. Namun seiring dengan berjalannya waktu bertambahnya jumlah penduduk suatu wilayah menjadi penyebab meningkatnya kebutuhan akan alat transportasi. Karena

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


bertambahnya penggunaan transportasi di suatu wilayah mengakibatkan wilayah tersebut mengalami kemacetan. Pada

umumnya,

ketidakseimbangan

antara

permasalahan kebutuhan

transportasi

sarana,

terletak

prasarana

dan

pada fasilitas

transportasi, serta pertumbuhan penduduk dan juga perkembangan ekonomi suatu daerah atau wilayah. Di beberapa kota atau wilayah tertentu di Indonesia masih dijumpai keberadaan prasarana yang tidak seimbang dengan keberadaan dari sarana transportasi. Sarana transportasi tidak seimbang dengan fasilitas penunjang transportasi, tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk, serta tidak seimbangnya perkembangan ekonomi dengan pembangunan wilayah dan daerah. Untuk kondisi prasarana transportas di kelurahan mareku

hanya

terdapat pangkalan ojek yang terdiri dari rt 001/rw01 sebanyak 1 unit, rt 004/rw02 sebanyak 1 unit, rincian prasarana transportasi kelurahan mareku lihat tabel berikut : No

Lokasi

Prasarana Transportasi Pelabuhan

1 2 3 4 5 6 7 8

Terminal

Tembatan Perahu

Pangkalan Ojek

001/01 002/01 003/02 004/02 005/03 006/03 007/04 008/04 Jumlah

Lain2

1

1

2

2. 7. Legalitas Lahan A .Legalitas Bangunan/Kepemilikan Bangunan Legalitas bangunan /kepemilikan lahan adalah milik sendiri, sebanyak 408, Sedangkan legalitas Bangunan Memiliki IMB sebanyak 45 dan belum memiliki IMB sebanyak 363 Untuk lebih jelasnya lihat table berikut :

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


No

1 2 3 4 5 6 7 8

Lokasi

001/01 002/01 003/02 004/02 005/03 006/03 007/04 008/04 Jumlah

Status penguasaan bangunan Status Legalitas hunian bangunan hunian Milik Sewa/ Numpang/milik Memiliki Tidak/belum sendiri Kontrak pihak lain IMB memiliki IMB 44 0 44 58 1 57 44 44 0 72 0 72 52 0 52 42 0 42 45 0 45 51 0 51 408 45 363

2. 8. Potensi dan Resiko Bencana Sesuai Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Untuk melihat potensi dan resiko bencana dikelurahan mareku dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut : A. Ancaman meliputi : 1. Kemungkinan terjadi suatu ancaman/bencana yang pernah terjadi 2. Catatan besaran dampak yang pernah terjadi

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


Untuk bencana yang pernah terjadi dikelurahan mareku lihat tabel berikut : No

1 2 3 4 5 6 7 8

Lokasi

Bencana Yang Pernah Terjadi Kebakaran Banjir Tanah Gempa Longsor Bumi

001/01 002/01 003/02 004/02 005/03 006/03 007/04 008/04 Total Bencana

Lain2

Waktu Kejadian

1 1 1 1 1 1 1 1 1

B. Kerentanan meliputi : 1. Kerentanan sosial a. Kepadatan penduduk (60%) b. Rasio jenis kelamin (10%) c. Rasio kemiskinan (10%) d. Rasio orang cacat (10%) e. Rasio kelompok umur (10%) 2. Kerentanan ekonomi, fisik dan lingkunan Kerentanan ekonomi meliputi komponenekonomi, fisik dan lingkungan. Komponen-komponen ini dihitung berdasarkan indicator-indikator berbeda tergantung jenis ancaman bencana. C. Kapasitas meliputi : 1. Sumber daya manusia (relawan terlatih, petugas kesehatan, pengetahuan kebencanaan) 2. Sumber daya keuangan (dana siaga bencana) 3. Sumber daya fisik (kendaraan, peralatan, tanggul banjir, pemecahan gelombang, drainase yang baik, sistim peringatan dini, jalur dan tempat evakuasi) 4. Sumber daya sosial (kelompok/organisasi sosial dan pemerintah, lembaga ekonomi kelurahan, dll)

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Mareku


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.