Koran Lensa Indonesia Edisi 102

Page 1

Klik website: http://www.lensaindonesia.com/

Edisi 102 07 - 13 September 2015

TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)

Buwas Sudah Digeser Silahkan Korupsi Lagi Asal Jangan Gaduh Korupsi mobil crane Pelindo II menjadi pintu masuk membongkar kasus lain yang nilainya mencapai ratusan triliun dan melibatkan keluarga tertentu. Sayangnya, Buwas sudah keburu dicopot. Ada kepentingan segelintir elit yang ingin merusak citra Polri. TEKA-TEKI mengenai Komjen Budi Waseso (Buwas) diganti dari jabatan sebagai Kepala Bareskrim Polri, akhirnya terjawab. Alumnus Akademi Kepolisian 1984 itu, dimutasi pada jabatan baru sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Buwas yang sejak Januari 2015 memimpin Bareskrim digantikan Komjen Anang yang saat ini menjabat Kepala BNN. Artinya, Buwas dan Anang bertukar posisi sebagai Kepala BNN dan Kabareskrim Polri. Anang merupakan alumnus

Akpol 1982 atau rekan seangkatan dengan Kapolri saat ini, Jenderal Badrodin Haiti. “Betul Pak Anang BNN bertukar posisi dengan Kabareskrim,” ucap Badrodin kepada wartawan, Kamis (3/ 9/2015) malam. Komjen Buwas membenarkan dirinya digeser dari jabatannya saat ini sebagai Kepala Bareskrim Polri. Ia membenarkan akan menempati jabatan baru sebagai Kepala BNN. “Tadi malam saya disampaikan perpindahan saya. Saya melaksanakan tugas

sebagai Kepala BNN dan Kepala BNN (Komjen Anang Iskandar) menggantikan saya,” ujar Buwas saat dikonfirmasi di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/9/2015). Buwas mengaku tidak mempermasalahkan kebijakan pimpinan Polri terkait pergeseran posisi tersebut. Sejak awal, ia mengaku tidak pernah memilih-milih tempat bertugas. “Insya Allah semua saya kerjakan dengan sebaikbaiknya,” lanjut Buwas. Meski demikian, mantan Kapolda Gorontalo itu menga-

ku belum mendapatkan telegram rahasia (TR) resmi soal perpindahannya itu. Ia yakin TR yang dimaksud akan menyusul. Meski demikian Buwas menyebut, masih ada 67 kasus korupsi yang datanya dipegang Bareskrim Polri. Setelah dirinya tak lagi menjabat Kepala Bareskrim Polri nantinya, Buwas minta penyidik Bareskrim tetap melanjutkan pengusutan kasuskasus itu. Baca: Buwas... Hal 7

DICOPOT ATAS PESANAN ISTANA KAPOLRI Jenderal Badrodin Haiti mengaku tidak ada alasan khusus menukar jabatan Kepala BNN dan Kabareskrim, yang melibatkan Budi Waseso (Buwas) dan Anang Iskandar. “Ini kejadian biasa di Polri dan ada proses mekanisme Wanjakti. Ini pertanyaannya ada yang 3 bulan, 5 bulan ada

yang setahun bahkan lebih. Itu biasa karena sesuai dengan kebutuhan organisasi. Itu wajar,” ujar Badrodin di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (4/9). Badrodin tidak menampik bahwa pergantian itu berasal dari Istana. Namun, ia membantah jika pergantian Kabareskrim Buwas karena

kebijakannya mengganggu perekonomian tanah air. “Kami kan sudah terima keppresnya tentang pemberhentian Komjen Anang jadi Kepala BNN dan pengangkatan Pak Buwas penggantinya. Sudah ada keppresnya,” imbuh Badrodin. Baca: Dicopot... Hal 7

RJ Lino Kongsi Utama Kerajaan Bisnis JK PENCOPOTAN terhadap Komjen Buwas disebut-sebut terkait dengan penggeledahan yang dilakukan Bareskrim di ruangan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II), Richard Joost Lino pada Jumat 28 Agustus 2015. RJ Lino disebut sebagai orang dekat Wapres Jusuf Kalla (JK) dan Menteri Sofyan Djalil. Saat digeledah ruang kerjanya

Beredar Transkrip Rekaman Diduga Suara RJ Lino Ngaku Dibekingi Wapres DIRUT PT Pelindo II (APC) Richard Joost (RJ) Lino diduga mengaku mendapatkan backing atau perlindungan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla maupun Presiden Joko Widodo. Pernyataan RJ Lino tersebut terkait penggeledahan yang dilakukan Bareskrim Polri terkait dugaan korupsi pengadaan 10 mobil crane. Hal tersebut terungkap dari sebuah rekaman pertemuan RJ Lino dengan General Manager (GM) PT Pelindo II pada Selasa (1/9/2015) sore. Berikut transkrip rekaman yang diduga suara Lino di hadapan para GM: Baca: Beredar... Hal 7

RJ Lino mengaku tak tahu menahu duduk perkara hingga Bareskrim Polri membongkarbongkar kantornya. Dia pun merasa tersudut dan telah diadili karena polisi menyertakan para wartawan dalam penggeledahan itu. “Saya tidak pernah teken kontrak. Terus terang, saya tadi SMS (mengirim pesan singkat kepada) Pak Luhut Panjaitan (Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan). Beliau lagi rapat. Saya protes besar,” ujar RJ Lino saat berbincang dengan Sofyan Djalil melalui sambungan telepon yang kemu-

dian tersebar di media massa. RJ Lino mengatakan akan mengundurkan diri dari jabatan Dirut PT Pelindo II, jika Bareskrim melakukan cara-cara seperti itu. “Susah negeri ini seperti ini. Kita kayak dihukum media. Begitu datang, media begitu banyak. Saya seperti dibuat seperti kriminal. Come on (tolonglah), Pak. I’m make this company so rich (Saya telah membuat perusahaan ini menguntungkan). Kok, malah saya dihukum begini. Baca: RJ Lino... Hal 7

Komjen (Purn) Noegroho Djajoesman: Buwas Sudah On Track dan Bertanggung Jawab

Panasaran Sosok Lino, DPR Segera Bentuk Pansus Pelindo

BUWAS masih “buas”. Kabareskrim Komjen Budi Waseso (Buwas) tetap getol menggarap banyak kasus. Maka tidak heran bila suara tuntutan agar dia dicopot kian nyaring terdengar. Terutama setelah penggeledahan yang dilakukan Bareskrim di ruangan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) Richard Joost Lino, Jumat (28/8) lalu. Jabatan Kabareskrim dicopot dan Buwas digeser ke Badan Narkotika Nasional (BNN). Saat dikonfirmasi, sesepuh Polri Komjen Pol (Purn) Noegroho Djajoesman merasa Buwas sejauh ini tidak membuat kegaduhan. “Apa yang salah kalau materi hukumnya benar dan terjadi suatu perbuatan pidana. Yang bikin gaduh dan kebakaran jenggot justru orang yang terlibat kasus,” ujar bekas Kapolda Metro Jaya ini.Berikut kutipan selengkap-nya: Buwas dicopot dan digeser ke BNN. Tanggapan Anda?

ANGGOTA DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyatakan, pencopotan Komjen Budi Waseso (Buwas) sebagai Kabareskrim menjadi menarik. Bahkan, dirinya mengaku panasaran siapakah sosok bernama R.J. Lino. “Lino bisa menelpon atasannya bahkan mengancam mundur karena kantornya digeledah. Tampaknya Lino ketakutan sehingga dia mengancam,” ujar Masinton di gedung parlemen Jakarta, Jumat (4/9/2015). Menurut anggota Komisi III DPR RI itu, Kabareskrim berhak melakukan penggeledahan itu karena sudah sesuai dengan prosedur. Buwas, kata dia, tidak salah karena sesuai prosedur tapi malah Lino melakukan perlawanan dengan cara menelpon menteri dan mengacam mengundurkan diri.

SATELIT MINI 100 PERSEN BUATAN INDONESIA DILUNCURKAN Ekbis

www.lensaindonesia.com

oleh tim Bareskrim, RJ Lino murka. Ia bahkan “mengancam” mundur dari jabatannya jika Presiden Joko Widodo tidak turun tangan menyelesaikan cara-cara seperti yang dilakukan Bareskrim. Hal itu disampaikan RJ Lino saat berbincang dengan Menteri Perencanaan Pembangunan/ Kepala Bappenas, Sofyan Djalil, melalui sambungan telepon yang didengarkan langsung oleh wartawan. Dia tak terima dengan penggeledahan itu karena tak pernah dipanggil atau dimintai keterangan oleh polisi.

2

Komjen (Purn) Noegroho Djajoesman.

Saya belum mendengar sama sekali isu pencopotan ini. Namun kemarin saya mendengar interview antara Kabareskrim dengan TV One siang. Saya cu-kup kaget, ada apa lagi ini.

ai dengan aturan dan undangundang. Yang merasa adanya kegaduhan itu kan orang-orang yang terlibat atau ada kaitannya dengan kasus tadi. Sedangkan masyarakat pada umumnya senang dengan adanya penegakan hukum di bidang korupsi oleh Polri.

Konon Buwas dicopot karena mengganggu pejabat negara terkait kasus Pelindo II. Benarkah demikian? Apa yang gaduh? Polisi dalam hal ini Bareskrim telah menjalankan kewenangannya dalam penegakan hukum sesu-

Jadi menurut Anda Buwas tidak mengganggu stabilitas ekonomi nasional? Baca: Komjen... Hal 7

MASUK KIH TAPI MASIH GABUNG KMP, DI MANA POSISI PAN? Politik

3

ADA NAMA TYAS DAN SHINTA DI BAP GERMO ARTIS PSK Blitz

“Faktanya justru Lino yang bikin gaduh. Karena setelah dia menelpon menteri, Wapres Jusuf Kalla menelpon Buwas, ada menteri menelpon Kapolri. Sebenarnya siapa yang bikin gaduh,” ucapnya lagi. Masinton mengatakan, Lino sepertinya memiliki kekuatan yang sangat luar biasa sehingga terjadi anomali, pemaksaan pergantian Kabareskrim. Padahal, rotasi sewajarnya melalui sidang dewan jabatan dan kepangkatan tinggi Polri (Wanjakti). Namun bisa dilihat kalaupun benar ada sidang Wanjakti, itu sudah tidak normal. “Ini yang membuat kita bertanya-tanya siapa Lino ini sebenarnya. Ayo kita buka sejarah Lino,” ucapnya. Menurut Masinton, penggeledahan di kantor Lino, adalah bagian dari penegakan hukum tapi anehnya Buwas yang kemudian terpental. Padahal Presiden Jokowi memberikan perhatian mengenai dwelling time. Baca: Panasaran... Hal 7

AMIEN RAIS SEBUT "DAJAL" BIANG KRISIS EKONOMI 3

Nasional 9


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.