Klik website: http://www.lensaindonesia.com/
TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)
Edisi 110/02 - 08 November 2015
Apa kabarnya tol laut Presiden Jokowi? Janji harus ditagih. Setahun pemerintahannya, belum satu pun janji tol laut terwujud. Malah santer kabar, jalur maritim Indonesia akan terhubung dengan jalur sutera maritim China. ORGANISASI Pelayaran Rakyat (Pelra) menagih janji Presiden Jokowi untuk mewujudkan tol laut. Para pengusaha kapal ini mengingatkan Jokowi telah berkuasa selama satu tahun. “Pak Jokowi dulu menyampaikan pidato kemenangan di atas kapal tradisional Pinisi, di Pelabuhan Rakyat Sunda Kelapa. Mestinya beliau paham, apa itu definisi
pelayaran rakyat,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang Pelra Surabaya M. Yusuf, Senin, (26/10/2015). Merujuk pada Undang-Undang 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, definisi kapal rakyat, kata dia, adalah perusahaan yang pada umumnya identik dengan kapal kayu tradisional. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pernah
menjanjikan 500 unit kapal pelayaran rakyat yang berbahan kayu. Sebaliknya, pemerintah menggelontorkan Rp 25 triliun untuk membuat 500 kapal niaga kepada PT PAL Surabaya yang berbahan baja. Yusuf menilai belum ada satu pun implementasi program Nawa Cita dari Kabinet Kerja Jokowi yang menyentuh pelayaran rakyat.
Dirut PT PWU Jatim Arif Afandi.
Dirut PT PWU Jatim Dicurigai Mau Hilangkan Aset Pemprov
“Tol L a u t hanya memperhatikan pelayaran niaga modern, kapal-kapal kontainer besar, bukan Pel ra,” kata dia.
Baca: TOL Laut... Hal 7
di Alam Sutera meski tidak semua meledak. Maka, ujarnya, teror menjadi cara untuk meraih kepentingan oportunisnya. “Sosok Leopard menjadi penanda sejarah penting dalam isu terorisme di Indonesia,” cetusnya, “Jika konsisten dengan nafsu untuk menarik kasus ini ke isu terorisme maka apa sulitnya untuk menyebut Leopard teroris? Saya pikir, istilah teroris lonewolf (serigala sendirian) adalah tepat,” terang Harits.
KINERJA PT Panca W ira Usaha (PWU) Jatim salah satu BUMD milik Pemprov Jatim kembali jadi sorotan tajam Komisi C DPRD Jatim. Pasalnya, setoran PAD pada prognosis tahun 2015 turun drastis dan tidak wajar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan yang lebih mengejutkan, PT PWU Jatim juga memiliki hutang totalnya hampir Rp 80 miliar ke berbagai bank dengan bunga antara 12-16 persen per tahun. Di antaranya, hutang ke Bank Danamon sebesar Rp 14 miliar bunga 12 persen dengan jaminan aset berupa hotel Bekizar. Kemudian ke bank lain bunga 12 persen per tahun dengan jaminan aset berupa hotel Varna sebesar Rp 13,5 miliar. “Aset-aset yang dijadikan jaminan itu merupakan aset yang iddle atau layak untuk pengembangan usaha PT PWU. Patut diduga ini bagian cara penghilangan aset Pemprov Jatim dengan cara culas dan profesional,” tegas Thoriqul Haq ketua Komisi C DPRD Jatim usai hearing dengan PT PWU Jatim Jum’at (30/10). Politisi asal PKB itu juga khawatir Gubernur Jatim selaku pemegang saham mayoritas PT PWU Jatim dijebak dan tidak dilapori secara rinci dan mendetail menyangkut temuan masalah baru yang dihadapi PT PWU Jatim.
Baca: Leopard... Hal 7
Baca: Dirut... Hal 7
Leopard Etnis Cina, Apa Sulitnya Bilang Teroris? Polri Harus Waspadai Kelompok Radikal Xianjiang MUNCULNYA sosok Leopard Wisnu Kumala (29) dalam kasus bom Mal Alam Sutera seperti titik balik yang bisa meruntuhkan stigmatisasi terhadap Islam selama ini dalam isu terorisme. “Leopard seorang dari etnis Cina, beragama Katolik, pandai meracik bom dengan bahan peledak high explossive jenis Triaceton Triperoxide (TATP) kali pertama di Indonesia terjadi,” tegas Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya, Jumat (30/10). Harits merinci, Leopard melakukan empat kali pengeboman
Leopard Wisnu Kumala.
Polri Kini Punya Hate Speech Tangani Penebar Kebencian
KEPALA Polisi RI Jenderal Badrodin Haiti telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. SE/6/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (hate speech). Surat tersebut dikeluarkan pada 8 Oktober lalu. “Sudah diteken dan sudah dikirim ke Polda-Polda untuk diteruskan sampai ke Polsek,” kata Badrodin, Kamis, (29/10/2015). Badrodin mengatakan, surat eda-
ran itu merupakan penegasan dari KUHP terkait penanganan perkara yang menyangkut ujaran kebencian. Diharapkan, SE itu tidak membuat pimpinan Polri, khususnya di daerah-daerah yang rawan konflik tak ragu dalam mengambil keputusan dalam penyelesaian perkara itu.
Baca: Polri... Hal 7
Prototipe Pesawat N219 Buatan Indonesia Segera Diluncurkan PT Dirgantara Indonesia akhirnya memperlihatkan prototipe pesawat N219 di hanggar line assembly N219 di Bandung, Rabu (28/10/2015). Rencananya, prototipe ini akan ditampilkan di hadapan publik pada November 2015. “Saat ini, sudah 90 persen (pesawat). Kami optimistis November ini sudah selesai sehingga bisa rolled out,” ujar
Chief Engineer N219, Palmana Bhanandi, di Bandung, Rabu (28/10/2015). Palmana menjelaskan, peluncuran akan dilakukan dalam satu acara untuk memperkenalkan manufaktur pesawat terbang kepada publik sesuai dengan ukuran fisik yang akan dibangun.
Prototipe Pesawat N219 Buatan Indonesia Segera Diluncurkan
Rizal Ramli: Backing RJ Lino Penelpon Kabareskrim dari Korsel MENTERI Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mempertanyakan mekanisme kebijakan Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino. Menurut Rizal, seharusnya RJ Lino mengikuti sistem first come first serve. “Mereka bilang punya sistem sendiri, ini konyol luar biasa,” kata Rizal dalam rapat panitia khusus Pelindo II di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, (29/10/2015). Menurut Rizal, sistem first come first serve ini diterapkan di seluruh dunia. Menurut dia, menerapkan sistem itu dapat mempercepat proses dwelling time menjadi satu hari saja. Alih-alih melakukan ini, kata Rizal, Lino malah berdalih memiliki sistem yang berbeda. Menurut Rizal, hal itu yang menyebabkan rawan praktek suap agar bisa menjadi yang pertama dilayani. Rizal juga mempertanyakan klaim Lino jika Pelabuhan Tanjung Priok sebagai salah satu pelabuhan terbaik, tanpa menerapkan sistem first come first serve. Apalagi, biaya kontainer di Pelindo II juga dinilai lebih murah sehingga menyebabkan waktu dwelling time menjadi lama akibat banyak perusahaan yang menjadikan pelabuhan sebagai gudang.
Baca: Prototipe... Hal 7 Baca: Rizal... Hal 7
www.lensaindonesia.com
Rizal Ramli