Koran Lensa Indonesia Edisi 126

Page 1

TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)

Edisi 126/ 29 Feb - 06 Maret 2016

Joko Widodo.

Jusuf Kalla Direktur Utama PT Gala Bumi Perkasa Henry Gunawan menggelar jumpa pers terkait statusnya sebagai tersangka.

Imam Nahrawi.

Agum Gumelar.

Pembekuan PSSI BATAL Dicabut, Siapa Berbohong? Agum membeberkan semua pembicaraan antara dirinya dengan Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, dan Menpora Imam Nahrawi di Istana Negara. Saat itu presiden meminta agar SK pembekuan PSSI segera dicabut. Tapi kini kabar tersebut kembali dimentahkan. Siapa berbohong?

Sambil Nangis, Henry Gunawan Ngaku Dikhianati Pedagang Pasar Turi BOS Pasar Turi Baru Henry Josocity Gunawan mengaku merasa dikhianati oleh sebagian pedagang yang saat ini melaporkan dirinya sehingga ditetapkan tersangka oleh Polda Jatim. Menanggapi perlakuan sebagian pedagang yang melaporkan dirinya, Henry merasa kebaikan yang diberikan selama ini tidak dibalas dengan semestinya. Bahkan, pengusaha yang dikenal menguasai banyak tanah, ruko dan hotel ini sempat mengusap air mata di depan wartawan terhadap perlakuan ini. “Memang semua kebaikan yang saya lakukan tidak dibalas dengan semestinya. Tapi saya siap menghadapi apapun, terkait status saya mau jadi apa tidak masalah yang penting semua pedagang bisa segera berjualan,” katanya kepada wartawan, Senin (22/2/2016). Sebaliknya, Henry mengaku tak terlalu merisaukan statusnya sebagai tersangka dalam kasus Pasar Turi Baru oleh Polda Jatim. Justru ia akan pasang badan agar pedagang Pasar Turi bisa segera berjualan.

Baca: Pembekuan... Hal 7

Baca: Sambil... Hal 7

Ya Allah, Polisi Mutilasi Dua Anak Kandungnya Dipertanyakan Tes Kejiwaan Brigadir Petrus Saat Masuk Polri

Ratusan Jukir bermediasi dengan DPRD Kota Surabaya.

PAD Jukir Rp 18 Miliar Menguap, Dishub Surabaya Bocor RATUSAN juru parkir yang tergabung dalam tergabung dalam Paguyuban Juru Parkir Surabaya (PJS) ngamuk, Rabu (23/2/2016). Mereka melakukan aksi demo ke DPRD Kota Surabaya, karena menuding pelaksanaan eParkir terjadi kebocoran. Apalagi, pendapatan asli daerah (PAD) yang diberikan juru parkir hingga Rp 18 miliar ternyata tidak tercatat secara adminsitratif ke lembar pendapatan daerah. Dikatakan Koordinator PJS H Husnin, dirinya heran dengan pendapatan yang disetor ke PAD Kota Surabaya. Sebab, selama ini uang belasan miliar yang diberikan, ternyata tidak tercatat resmi sehingga diduga adanya kebocoran ke rekening PAD Surabaya. “Selama ini, kami memberikan kontribusi tapi tidak ada kuitansi. Apalagi sampai sekarang tidak ada yang memberikan kuitansi,” aku Husnin. Husnin membenarkan setoran PAD tanpa kuitansi, sama halnya memberikan di bawah meja, artinya tidak tercatat secara resmi. “Lha ini, yang juga kita pertanyakan ke Dinas Perhubungan,” tandas dia. Pemberian PAD tanpa adanya bukti kuitansi tersebut, lanjut Husnin ternyata sudah berjalan lebih dari 15 tahun. “Itu dimulai sejak Dishub dipimpin Pak Bambang dan sampai sekarang masih terjadi PAD tanpa ada kuitansi,” ujar dia. Terkait pelaksanaan e-Parkir, juru parkir Surabaya merasa khawatir. Jika dilaksanakan pada 1500 titik parkir, akan berpengaruh pada nasib juru parkir. Baca: PAD... Hal 7

www.lensaindonesia.com

ANGGOTA Sat Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat, Brigadir Petrus Bakus tega membunuh dua anaknya yang masih balita dengan sadis. Keduanya dibunuh dengan cara dimutilasi. Peristiwa ini terjadi tengah malam, Jumat (26/2/2016) sekitar pukul 24.00 WIB. Tempat kejadian perkara di Asrama Polres Melawai, Jl Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalbar. Saat itu diceritakan istri pelaku, Windri Hairin Yanti, kaget saat terbangun melihat suaminya memegang parang yang berlumuran darah. Ternyata, si suami baru saja mem-

bunuh dua buah hati mereka, Febian (5) dan Amora (3). Febian mengalami luka pada leher, tangan kiri dan kanan serta kedua kaki terpotong. Sementara Amora mengalami luka di leher dan kedua kaki serta lengannya terpotong di atas lutut. Sekitar jam 12 malam, Brigadir Petrus membawa dua anaknya menuju ke rumah Kasat Intel Polres Melawi. Namun karena sudah malam, Petrus akhirnya diminta kembali ke dalam asrama. Selang 15 menit, Windri, yang tidur terpisah kamar dengan Petrus terbangun dari tidur dan melihat Petrus sudah

berdiri di depannya sambil memegang parang, sambil berkata, “Mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah. Maafkan Papa ya, Dik”. Windri kemudian melihat ke dalam kamar dan menyaksikan dua anaknya sudah tewas. Windri rencananya juga akan dibunuh. Katanya untuk persembahan. Namun sebelum sempat dilukai oleh Petrus, sang istri diminta mengambil air putih. Saat mengambil air putih itulah, Windri berhasil melarikan diri dan meminta bantuan pada anggota polisi lain di asrama. Saat didatangi polisi lain, Petrus langsung mengaku

Duh, Teman Ahok Lecehkan PDIP Tak Ubahnya Hantu “Penghipnotis” PARA kader PDIP sewot. Mereka menilai karikatur banteng hitam yang seolaholah menghipnotis Gubernur DKI basuki tjahja Purnama alias Ahok seperti melecehkan PDIP. “Karikatur itu menggambarkan PDIP kayak hantu. Padahal yang butuh dukungan partai si Ahok. Ini namanya melecehkan,” keluh Sadri (40) kader akar rumput PDIP Jakbar. Budi W, kader PDIP Jaktim juga memprotes para pendukung Ahok yang sok jagoan. “Kami tidak rela kalau partai kami digambarkan seperti hantu. Ini elit PDIP kenapa pada diam harusnya mereka marah dong,” bebernya. Rasa kesal juga diung-

Karikatur temanahok.com yang beredar di media sosial dan internet dianggap melecehkan PDIP.

kapkan Sinta. Ibu dua anak yang selalu mencoblos PDIP saat Pileg ini menyatakan, para pendukung Ahok sama saja melecehkan. “Saya harap

PDIP tidak mendukung Ahok. Masa sudah dihina masih mau dukung Ahok. Baca: Duh... Hal 7

Brigadir Petrus Bakus.

bersalah dan mengaku membunuh dua korban. Tim Identifikasi Polres Melawi dan SPKT Polres

Melawi tiba di TKP dan melakukan olah TKP. Baca: Ya Allah... Hal 7

Calon Ketum Golkar Harus Siapkan Uang Rp 300 Miliar MENJADI ketua umum Partai Golkar bukanlah perkara mudah dan murah. Untuk bertarung di Munas, seorang calon ketua umum harus mengantongi ratusan miliar. Mahalnya politik di Golkar sudah rahasia umum. Dalam munas-munas sebelumnya, seorang calon ketua umum disebut-sebut harus menghabiskan Rp 300 miliar. Uang tersebut diperlukan sebagai akomodasi dan transportasi para ketua DPD baik dari kota/kabupaten mapun provisi. Politisi senior Golkar Zaenal Bintang tidak membantah dan tidak membenarkan kabar ini. Yang jelas,

kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR ini, biaya untuk maju di Munas Golkar memang sangat mahal. “Gede banget lah,” kata Zainal, Kamis malam (25/2). Kata Zaenal, beradasarkan AD/ART, untuk mendapatkan tiket maju saja seorang calon harus mendapat rekomendasi dari 30 persen milik suara. Dengan jumlah pemilik suara di Munas sekitar 540 orang, berarti seorang calon harus dapat rekomendasi minimal 180 baik DPD kota/kabupaten, DPD provinsi, maupun ormas pendiri maupun yang didirikan di Golkar. Baca: Calon... Hal 7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.