TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)
Edisi 131/ 04 - 11 April 2016
Ditawari Jokowi jadi Menteri, Erick Thohir Gantikan Nahrawi
JS BADUDU, SANG PAKAR BAHASA INDONESIA
Sosok 3
ISU reshuflle semakin kencang seiring dengan dipanggilnya beberapa orang ke Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo. Salah satunya adalah pengusaha yang juga Bos Inter Milan, Erick Thohir. Erick mendadak hadir di Istana untuk mendatangi Jokowi. Padahal, dalam agenda resmi Presiden Jokowi tidak ada jadwal pertemuan dengan Erick Thohir. Info yang beredar, Erick akan diplot menjadi Menteri Olaharga menggantikan Imam Nahrawi. Sumber menyebutkan, keberhasilan Erick
PAKDE KARWO LAWAN SEIMBANG AHOK GUBERNUR DILAWAN GUBERNUR Beranda 9
RAFIS: SOERYA
KEHADIRAN Johan Budi semula diharapkan bisa membawa keteduhan dan meningkatkan kredibilitas Istana karena ia bekas petinggi KPK yang berpenampilan cool. Tapi karena memainkan agenda politik luar Istana, dia malah justru merusak kredibilitas Presiden Jokowi dan soliditas kabinet. Penilaian ini disampaikan Sekjen jaringan gerakan Pro-Demokrasi (ProDem) Satyo (Komeng) Purwanto di Jakarta, Selasa (29/3/2016). Komeng mencatat setidaknya ada tiga fakta kuat dan akurat betapa Johan Budi masuk ke Istana untuk memainkan agenda politik dari luar yang secara prinsip bertentangan dengan garis politik Presiden Joko Widodo. “Pertama, pada 23 Februari, Johan Budi tanpa izin presiden membantah pernyataan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli yang menyatakan pemerintah (sudah) setuju kilang pengolahan gas Blok Masela dilakukan di darat (onshore),” kata Komeng. Pernyataan ini bisa diyakininya pasti atas pesanan Menteri ESDM Sudirman Said yang bersama Kuntoro Mangkusubroto, koleganya yang sejak awal memang menjanjikan kepada Inpex/Shell Blok Masela dikelola di laut (offshore). Aktivis 98 ini yakin, tentu Rizal Ramli sudah mendiskusinya dengan Presiden sebelum menyatakan pendapatnya soal Blok Masela. Baca: Johan... Hal 7
Baca: Ditawari... Hal 7
Tokoh Tionghoa: Sikap Arogan Ahok Bisa Bikin Sejarah 1998 Terulang
Johan Budi.
Johan Budi Dicurigai Mainkan Agenda Terselubung di Luar Istana
membangun Inter Milan menjadi acuan jika dia pantas menjadi Menpora. “Dia sukses sebagai pengusaha dan pencinta olahraga, masih muda. Maka layak menjadi Menpora,” kata sumber di Isatan. Erick tiba di komplek Istana, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016) pukul 10.50 WIB. Erick yang berbaju biru bergegas turun dari mobil Alphard menuju Istana Merdeka. “Nanti saja ya setelah ini,” kata Erick saat dicecar pertanyaan soal keperluan bertemu Jokowi.
DIBUNUH CUKONG POLITIK
PADA Selasa (29/3/2016), Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mehendra, sempat berkicau melalui akun Twitter miliknya, @YusronIhza_Mhd. Dalam kicauannya, Yusron menyoroti kepemimpinan Ahok yang ia anggap arogan. Menurut Yusron, kepemimpinan Ahok yang arogan berpotensi membahayakan masyarakat kecil yang beretnis sama dengan Ahok. Pernyataannya itu menambahkan statement mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang juga sempat melontarkan hal senada dan
menasihati Ahok agar hatihati menghadapi Pilkada 2017. Suryo mengatakan, jika Ahok menyayangi etnis Cina, diminta untuk tidak sok jago saat berkuasa. Karena, ia menilai sikap Ahok dapat membawa petaka bagi masyarakat Cina yang tidak dapat kabur ke luar negeri jika terjadi kerusuhan. “Nasihat jenderal bintang tiga ini patut direnungkan. Maka mohon Ahok tidak arogan memerintah. Kasihan dengan China miskin, baik, dan tidak salah jika mereka jadi korban”. Baca: Tokoh... Hal 7
Banyak pihak memiliki kepentingan menumbangkan Ketum PSSI. Jika La Nyalla ‘dibunuh’, proyek Kemenpora menanti. STATUS La Nyalla Mattalitti kini menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buron. Hal itu menyusul mangkirnya Ketua Umum PSSI tersebut dari pemanggilan ketiga Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Romy Arizyanto, Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Jatim, mengatakan resmi ditetapkannya La Nyalla Mattalitti sebagai buron sejak Selasa 29 Maret 2016. “Penetapan dari pada tersangka La
Nyalla Mattalatti sebagai DPO pada 29 Maret 2016 Pukul 13:00,” tutur Romy Ariziyanto saat ditemui wartawan di ruang kerjanya. Dia menjelaskan, penetapan La Nyalla sebagai buronan diterbitkan setelah La Nyalla tidak diketahui keberadaannya saat dicari petugas Kejaksaan untuk dilakukan upaya jemput paksa. Baca: Dibunuh... Hal 7
Tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma.
Yusril Ihza Mahendra Bakal jadi Pembela Prof Fasich
Mantan Rektor Tersangka, Unair Kerahkan Ahli Hukumnya KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Fasichul Ihsan (Fasich) sebagai tersangka. Penetapan ini terkait penyidikan kasus tindak pidana korupsi pada pembangunan Rumah Sakit Unair, Surabaya. “KPK menemukan bukti permulaan yang cukup untuk meningkatkan status kasus ini ke penyidikan, dan menetapkan Rektor Unair periode 2006-2015 FAS sebagai tersangka,” ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (30/3/2016). Menurut Yuyuk, dugaan tindak pidana korupsi tersebut dilakukan pada proyek pembangunan RS Unair dengan sumber dana daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) 2007-2010, dan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit dengan sumber dana DIPA 2009. www.lensaindonesia.com
Dalam kasus ini, menurut Yuyuk, FAS selaku rektor sekaligus kuasa pengguna anggaran diduga menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya diri sendiri dan orang lain. Kerugian negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai Rp 85 miliar, dari total nilai proyek sebesar Rp 300 miliar. Atas hal tersebut, FAS diduga melanggar Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke 1 jo Pasal 6 ayat 1 KUHP. “KPK masih akan menelusuri keterlibatan pihakpihak lain,” kata Yuyuk. Sebelumnya, penyidik KPK menggeledah kantor PT Pembangunan Perumahan (PP) di komplek Ruko Juanda Bussines Center, Sidoarjo, Jawa Timur,
Fasichul Lisan.
Selasa (29/3/2016). Penggeledahan dilakukan untuk melengkapi bukti dokumen kasus korupsi alat kesehatan Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya (Unair) 2010. PT PP me-
rupakan salah satu perusahaan kontraktor pemenang pelaksanaan proyek pembangunan RS Unair. Fasich diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unair dengan sumber dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) periode 2007-2010 dan korupsi sarana prasarana pendidikan dengan sumber dana DIPA 2009. Dari total nilai proyek sekitar Rp 300 miliar, FAS diduga merugikan negara mencapai Rp 85 miliar. Sementara Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof Dr Mohammad Nasih menyebut penetapan status tersangka terhadap koleganya Prof. Fasichul Lisan adalah musibah. Unair pun akan memberikan bantuan hukum pada guru besar Fakultas Farmasi tersebut. “Ini musibah, kami semua merasa prihatin dan semoga prosesnya semua berjalan dengan
baik. Tentu kalau bantuan hukum akan kami berikan yang terbaik untuk Pak Fasich, karena bagaimananpun beliau juga telah memberikan yang terbaik kepada Universitas Airlangga,” tegasnya Prof Nasih ditemui Lensa Indonesia usai menghadiri acara perayaan HPN 2016 dan HUT PWI Jatim ke 70 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (30/3/2016). Ditanya lebih lanjut soal penggeledahan yang dilakukan KPK tadi di Kampus Unair, ia mengaku tidak banyak tahu soal mana saja tempat yang digeledah dan berkas apa saja yang diambil. “Tadi (KPK) datang di rektorat, tapi kemana aja setelah itu saya ga tahu. Kalau berkas saya juga ga tahu apa saja yang diambil,” katanya. Meski demikian, Prof Nasih menegaskan dalam pembangunan Rumah Sakit Unair yang lengkap dengan pengadaan Alat Kesehatan
(Alkes) telah dilakukan audit internal oleh pihak Unair. “Jelas sudah kami lakukan audit internal. Laporan kami ke kementerian juga BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Semuanya dinyatakan sudah clear dan sangat prudent (hati-hati),” ungkapnya. Pihaknya meminta semua pihak menghormati prosesnya karena sedang berjalan. Tapi pihak Unair Surabaya berjanji bakal memberikan bantuan hukum yang terbaik bagi mantan Rektor Unair dua periode tersebut. Terpisah, Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) merespon atas penetapan mantan Rektor Unair Prof Fasichul Ihsan (Fasich) oleh KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan dan alat kesehatan Rumah Sakit Pendidikan Unair. Baca: Mantan... Hal 7