Terbit 16 halaman | Harga Eceran: Rp 4.000 | Langganan: Rp 16.000 (Luar Jawa tambah ongkos kirim)
Edisi 148 | 8 - 14 agustus 2016
Janji Gus Ipul Palsu, Warga Lakardowo Menuntut
Salah satu kegiatan evakuasi truk pengangkut limbah B3 yang terguling dilakukan karyawan PT PRIA pada 4 Juni 2016. Karyawan tidak difasilitasi alat pelindung diri.
DPR Janji Tutup Pabrik Limbah B3 PT PRIA, Benarkah?
Rizal-Risma Menunggu Titah Megawati
Sejumlah warga Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto mengadukan pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) kepada anggota Komisi VII DPR RI Syaikhul Islam. Warga mengakui, selama ini sumur-sumur mereka tidak dapat lagi dipergunakan. Di samping itu, banyak penduduk sekitar yang mulai terserang penyakit akibat tercemar oleh limbah perusahan pengolahan limbah tersebut. Yang lebih mengejutkan, mereka juga mengungkapkan adanya intervensi dan teror dari oknum aparat yang menakut-nakuti warga agar tidak melakukan perlawanan terhadap keberadaan PT PRIA. nBaca: DPR... Hal 7
Einstein Nyuwuk, Socrates Selawatan
Mantan Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersaing mendapatkan kepercayaan dari ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk maju Pilgub DKI 2017. Siapa paling layak?
s
ituasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 makin memanas. Dari kubu PDI-P, belum ada tanda-tanda akan muncul kandidat. Kendati banyak calon yang melamar, namun semua orang harus antre menunggu “titah” Megawati. Sembari menunggu, dua sosok alternatif ini setidaknya layak untuk diperhitungkan, yakni Tri Rismaharini dan Rizal Ramli. Nama keduanya menjadi populer di mata warga Jakarta. Keduanya memiliki track record positif selama menjabat di pemerintahan. Sejumlah elemen masya rakat pun mengobarkan tagline “Jakarta memanggil Rizal Ramli” untuk mantan Menko Maritim dan Sumber Daya tersebut. Sebaliknya, muncul juga tagar “Jakarta menyambut Risma” yang sempat menjadi trending topic di Twitter gara-gara pernyataan Risma yang me-
minta maaf pada warga Surabaya. Utak-atik Rizal dan Risma siapa paling layak mendapat dukungan PDI-P? Berbagai elemen masyarakat di Jakarta akhir-akhir ini tengah ramai menyatakan dukungannya terhadap Risma untuk menjadikan Jakarta menuju ibu kota yang lebih baik. Mereka pun tak sedikit yang membentuk komunitas relawan Risma. Ada komunitas Jaklovers yang digagas oleh Ustazah Neno Warisman bersama seluruh elemen masyarakat, seperti pekerja seni, pengusaha, cendikiawan, ulama dan juga mahasiswa. Mereka menyatakan dukungannya kepada perempuan nomor satu di Kota berlambang ikan Hiu dan Buaya tersebut. Jaklovers sendiri singkatan dari Jakarta Love Risma atau Jakarta Cinta Risma. Tidak cuma itu, muncul penolakan dari sejumlah masyarakat soal majunya Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Tidak tanggung-tanggung, warga yang mengatasnamakan Forum RT/RW tersebut menggalang dukungan KTP dari warga Jakarta sebanyak 3 juta orang yang menyatakan menolak Ahok. Forum RT/RW optimis lewat dukungan itu akan bisa tercapai pada bulan September 2016 mendatang.
Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nurhadi “Pensiun”, Waktunya MA Bersih-bersih
Setelah lama menjadi bidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi akhirnya mengundurkan diri. Sikaptersebut disambut baik oleh Koalisi Pemantau Peradilan. Koalisi mengingatkan MA segera melakukan bersih-bersih. Terutama pasca ditangkapnya sejumlah birokrat peradilan oleh KPK dan dugaan korupsi yang melibatkan Nurhadi. nBaca: Nurhadi... Hal 7
Gurihnya Praktik Calo dan Pungli Satpas Colombo (10)
nBaca: Rizal-Risma... Hal 7
Salah satu syarat kelulusan pemohon SIM yakni ujian praktek. Tapi hal itu tidak berlaku bagi calo polisi di Satpas Colombo.
Oleh: Emha Ainun Nadjib
Lewat Calo Polisi, SIM A Bisa Diambil di Rumah lho…
Hari itu benar-benar sangat senyap dan berat bagi Markesot. Seperti hari pengadilan besar dan mendasar yang membantingbantingnya. Ia malah menjadi seperti wakil sosok tua semalam yang meneruskan pengadilan atas dirinya sendiri. “Sot”, kata dirinya kepada dirinya sendiri, “Kamu ini sebenarnya siapa, letakmu di mana dan ngapain?” “Lha menurutmu saya siapa, letakku di mana dan ngapain?” Markesot menjawab. “Apakah kamu ini Negarawan atau politisi? Kok berat amat memikirkan Negara dan Bangsa?” “Lho saya tidak pernah memikirkan itu. Negara dan Bangsa yang nyelonong masuk ke otak dan hati saya tanpa saya minta” . “Siapa yang menyorong soal itu ke dalam dirimu?” “Ndak tahu. Mungkin Tuhan, mungkin setan” . nBaca: Einstein... Hal 7
Banyak modus yang dilakukan oknum polisi yang nyambi calo di Satuan Pelayanan Administrasi (Satpas) Colombo, Polrestabes Surabaya. Salah satunya pengakuan LA, pemohon SIM A asal Surabaya. Menurutnya, calo yang dinahkodai polisi di Satpas Colombo tidak sulit ditemukan. LA malahan mengaku sempat mendatangi rumah seorang anggota polisi yang tinggal di wilayah Surabaya Selatan. “Dia bekerja di Satpas Colombo sebagai polisi,” kata LA. nBaca: Lewat... Hal 7
Dibisiki Menkeu, Jokowi Blak-blakan Soal Duit Ahok
Presiden Jokowi berbincang dengan Menkeu Sri Mulyani di Istana Negara terkait Tax Amnesty.
Presiden Joko Widodo menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal rendahnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sehingga DKI Jakarta menempati urutan teratas dari sepuluh provinsi yang banyak menyimpan dana daerah di bank umum. “Pak Ahok, duitnya emang gede. Tapi nyimpennya juga gede. Masih ada Rp 13,9 triliun. Ini harus dikeluarkan,” kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis, (4/8/2016). Provinsi yang menempati posisi kedua yang memiliki simpanan terbesar w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m
adalah Jawa Barat sebesar Rp 8,034 triliun, diikuti Jawa Timur Rp 3,947 triliun, Riau Rp 2,867 triliun, Papua Rp 2,596 triliun, Jawa Tengah Rp 2,467 triliun, Kalimantan Timur Rp 1,572 triliun, Banten Rp 1,527 triliun, Bali Rp 1,464 triliun, dan Aceh Rp 1,446 triliun. Jokowi mengaku sengaja mengungkapkan secara buka-bukaan dana Rp 13,9 triliun itu atas permintaan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Jokowi menegaskan jika simpanan bank masih sebanyak itu, surat utang kian bertambah. Ia berpesan agar manajemen keuangan harus semakin diperketat. “Kalau sudah blak-blakan begini, bagaimana rasanya? Sekarang sudah blak-blakan. Saya sudah dibisiki Men-
keu, ‘Pak diungkap saja’,” tutur Jokowi. Selain itu, Jokowi meminta setiap kepala daerah, baik wali kota, bupati, maupun gubernur, terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi. Salah satunya mengeluarkan APBD sedini mungkin. Menanggapi sindiran Jokowi, Ahok berdalih bahwa besarnya simpanan APBD Jakarta karena banyak proyek yang belum selesai dikerjakan sehingga dana belum diserap dengan baik. “Kita harus lihat, itu kan cuma ngomong doang. Kita mesti lihat serapan anggaraannya. Kalau proyek kan enggak mungkin bayar orang langsung,” kata Ahok. nBaca: Dibisiki.. Hal 7