Koran Lensa Indonesia Edisi 154

Page 1

Pengaduan langganan/ iklan/redaksi, HOTLINE: (0 2 1 ) 5 3 6 6 0 1 7 7 (0 3 1 ) 8 1 6 0 0 2 9 6

Terbit 16 halaman | Harga Eceran: Rp 4.000 | Langganan: Rp 16.000 (Luar Jawa tambah ongkos kirim)

indeks

Edisi 154 | 10 - 16 oktober 2016

Seperti Apa Sosok Agus Yudhoyono?

DKI JAKARTA | Baca Halaman 3

Siti Khadijah: Lewat Radio Bebaskan Perempuan dari Diskriminasi

Adu Strategi King Maker: Mega, SBY, Prabowo

Pejuang gender melalui radio komunitas di Deli Serdang, Sumatera Utara Siti Khadijah meraih Penghargaan SK Trimurti 2016. Penghargaan itu diberikan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).. Baca selengkapnya di halaman 8

PATGULIPAT | Baca Halaman 4

Ahok Dituding Menyebut Surat Al Maidah Ayat 51 Bohong?

Ketika berkunjung ke Kepulauan Seribu, Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melontarkan

perkataan yang dianggap sebagian orang melecehkan Al-Qur’an. Ahok mengatakan bahwa Alquran surat Al Mai-

dah ayat 51 sebagai kitab yang membodohi Umat Islam. “Kalau Bapak ibu ga bi­ sa pilih saya, karena dibo-

hongin dengan surat Al Maidah 51, macem macem itu. Kalo bapak ibu merasa ga milih neh karena saya takut

neraka,dibodohin gitu ya gapapa” demikian ujar Ahok yang diunggah ke Youtube. Akibat pernyataannya

itu, banyak orang yang menyayangkan sikap Ahok yang dianggap memainkan SARA. Pimpinan Pusat Ikatan Pela-

jar Muhammadiyh (PP IPM) menyebut pernyataan Ahok berpotensi memecah belah nBaca: Ahok... Hal 7 umat.

Sengketa Lahan Grand City Mall, BPN II Surabaya Terbitkan Sertifikat Ganda

Hartati Murdaya Orang Terkaya Indonesia Serobot Lahan

Modus Hartati Murdaya awalnya mengatasnamakan Yayasan Walubi untuk mendirikan Vihara. Namun, setelah menang sengketa dengan PT SBK, rencana pembangunan Vihara diubah tukar guling. Kemudian dibangunlah Grand City Mall. Sementara BPN II Surabaya diduga juga ‘bermain’ dengan menerbitkan sertifikat ganda.

P Drama Permainan Rente Impor Gula

engusaha Siti Murdaya atau lengkapnya Dra. Siti Hartati Tjakra Murdaya (Chow Li Ing) dituding telah melakukan penyerobotan tanah milik Muhammad bin Ahmad Al Maghrabi. Lahan yang diserobot orang terkaya di Indonesia no. 13 menurut majalah Forbes 2008 itu kini disulap menjadi Grand City Mall Surabaya. Sengketa kepemilikan hak atas tanah Grand City Mall Surabaya itu mencuat saat Kamis (29/9/2016) sekitar pukul 14.00 Wib, di mana

ahli waris pemilik rumah dan tanah di Jalan Gubeng Pojok No 48-50 Surabaya, Nuraini anak almarhum Muhammad bin Ahmad Al Maghrabi, menggelar demonstrasi. Keluarga Nuraini saat itu berunjuk rasa di Jl Kusuma Bangsa dan meminta kembali lahan seluas 5 hektar milik ayahnya tersebut dikembalikan. “Ini hak saya sebagai ahli warisnya, karena orang tua kami yang memiliki tanah ini,” kata Nuraini. Nuraini menyebut, Hartati Murdaya yang juga pe­ mimpin Central Cakra Mur­

Nuraini, ahli waris almarhum Muhammad bin Ahmad Al Maghrabi menggelar demonstrasi.

daya Berca Groupdan Ketua umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) telah menyerobot lahan miliknya. Pihaknya juga men-

Kesaksian Mengejutkan Mantan Pengikut Dimas Kanjeng

Oleh: Arum Sabil Allah telah membuka drama permainan impor di negeri ini. Melalui seorang Irman Gusman yang notabene Ketua DPD RI, kita diperlihatkan betapa hebatnya sepak terjang para pemburu rente. Irman Gusman terjerat kasus dugaan suap pengurusan kuota impor gula, yang diberikan Bulog kepada CV SB tahun 2016 untuk provinsi Sumatera Barat, tak lain adalah ujungnya. Tapi ada yang yang paling dahsyat lagi, yakni pangkalnya. Kenapa Irman Gusman ujungnya, sebab dia tidak memiliki kewenangan pada ijin impor. Yang terjadi sebenarnya, CV SB adalah distributor yang ditunjuk Bulog. Nah, CV SB ingin mendapat jatah gula. Mereka kebetulan kenal dengan Irman Gusman di mana ucapannya bak “Sabdo Pandito Ratu” yang bisa membisiki Bulog. Namun pada kesempatan ini Irman Gusman tumbang. Tapi dia sekaligus pahlawan. Sebab, dari Irman Gusman ini banyak terbuka skandalskandal rente di industri gula Tanah Air. Setidaknya ada dua dra­m a permainan impor. Pertama, selama ini ada persepsi dibangun di masyarakat bahwa harga gula mahal. Persepsi ini bahkan telah menghanyut-

kan presiden. Tujuannya, untuk menjadi pembenar agar alat impor dapat dilakukan. Drama kedua, dibangunlah persepsi seolah-olah kebutuhan gula besar. Data yang beredar, kebutuhan gula mencapai 6 juta ton. Ini salah satu drama yang dibangun pemburu rente. Padahal sesuai argumentasi logis, kebutuhan gula sesungguhnya tidak sebesar itu. Kebutuhan gula di Indonesia memiliki dua kepentingan, konsumen langsung dan industri makanan minuman. Untuk kebutuhan konsumen, taruh saja jika per orang 18 kilogram per tahun, maka tidak kurang 9 kilogram per kapita per tahun atau per bulan hanya kebutuhan konsumen hanya 0,75 kilogram. Kalau kita rutin mengkonsumsi gula 0,75 kilogram setiap bulan dikalikan 9 kilogram dikali 250 juta jiwa, dan sebaliknya kebutuhan industri dibuat sama 9 kilogram dikali 250 juta jiwa, totalnya mencapai 4,6 juta ton. Itu sudah total kebutuhan gula nasional. Sayangnya yang dirilis dan dicatat mencapai 6 juta ton. Di sini pangkal persoalan. Yang namanya ijin impor kemudian menjadi kebablasan dan disa­ lahgunakan untuk berburu rente. nBaca: Drama.. Hal 7

Uang Dua Koper yang Dikirim ke Marwah Daud Bukan dari Jin Kesaktian Dimas Kanjeng Taat Pribadi melambung dan membuatnya banyak dikagumi orang. Pada tahun 2006, ketika Dimas Kanjeng membuat padepokan. Hanya dalam waktu setahun, dua ribu orang langsung jadi pengikut setianya. Dan dalam waktu singkat juga, lahan padepokan yang awalnya cuma dua hektare, bekal dari istri Dimas Kanjeng pun bertambah menjadi tujuh hektare pada tahun 2012. Dan konon, dari ‘kesaktian’ itu juga Dimas Kanjeng bisa mengumpulkan 23 ribu pengikut se-Indonesia. Di Probolinggo, nama besar Dimas Kanjeng nan sakti yang bisa menggandakan uang bukan kabar baru.

Seluruh pelosok termasuk di sejumlah wilayah Indonesia, nama Dimas Kanjeng tak perlu diragukan lagi. Karena itu, banyak orang hendak menjadi santri di padepokan milik Taat Pribadi. Mulai dari warga biasa, polisi, TNI, pejabat bahkan hingga pejabat daerah pun terbius pesona Dimas Kanjeng. Dan sebagai penambah keyakinan pengikut. Di padepokan ini juga kerap digelar pengajian dan istighasah sehingga semua orang meyakini bahwa apa yang dijalankan Taat Pribadi sesuai syariat Islam. Tak ada syarat susah untuk menjadi santri disini. Cukup bayar mahar dengan nominal tertentu dan aktif

Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat digelandang di Polda Jatim.

www.lensaindonesia.com

pengajian. Nanti, maharmahar itu akan digandakan oleh Dimas Kanjeng. Kabarnya, uang Rp1 juta akan digandakan menjadi 100 kali lipat atau menjadi Rp1 miliar. Semakin banyak uang titipan, maka semakin besar uang pengganda yang didapat penyetornya. Lalu bagaimana syarat agar uang itu bisa didapat kembali? Dari berbagai informasi terhimpun, prasyarat wajib yang harus dimiliki penyetor adalah ikhlas. Ya, ikhlas atau dengan kata lain menyerahkan sepe­ nuhnya tanpa ada perasaan menyesal uang kepada Dimas Kanjeng. nBaca: Uang... Hal 7

gaku selama bertahun-tahun dibohongi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) II Kota Surabaya. nBaca: Hartati... Hal 7

Tax Amnesty Ungkap Simpanan Uang Tunai di Rumah Rp 150 T Direktur Jenderal (Ditjen) Pajak Ken Dwijugiastiadi mengatakan bahwa pelaksanaan program tax amnestytelah mengungkapkan faktafakta mencengangkan. Salah satunya yakni fakta mengenai uang tunai yang disimpan di rumah oleh para wajib pajak. “Menurut laporan SPH (surat pernyataan harta), total uang tunai yang disimpan di rumah mencapai Rp 150 triliun. Sekarang baru tercatat. Bayangin aja Rp 150 triliun gimana ngantonginnya? Ini fakta,” ujar Ken saat membuka seminar di Kantor Hipmi, Jakarta, Kamis (6/10/2016). Menurut Ken, total harta dalam bentuk uang tunai dan deposito yang dilaporkan melalui program tax amnesty mencapai Rp 1.000 triliun. Selama ini, masyarakat Indonesia, terutama di desa-desa, dikenal masih gemar menyimpan uangnya di rumah ketimbang di bank. Rendahnya akses ke perbankan menjadi salah satu penyebabnya. Seperti diketahui, total harta yang dilaporkan hingga pengujung September lalu sudah lebih dari Rp 3.500 triliun. Deklarasi harta yang berasal dari dalam negeri masih mendominasi. Hingga saat ini, wajib pajak orang

pribadi yang ikut tax amnesty baru sekitar 333.091 dengan rincian dari wajib pajak orang pribadi karyawan sebanyak 162.876 dan wajib pajak orang pribadi non-karyawan sebanyak 170.125. Sementara itu, wajib pajak badan yang sudah melaporkan SPH mencapai 89.301 atau 7,35 persen dari 1.215.417 yang sudah melaporkan surat pelaporan tahunan (SPT) kepada Ditjen Pajak. Terkait harta orang kaya yang disimpan di bank luar negeri, khususnya Singapura, Ken mengatakan memang mayoritas harta luar negeri yang ditarik ke Indonesia melalui program pengampunan pajak berasal dari Singapura. “Makanya Singapura agak kelabakan juga karena kalau banyak likuiditas ditarik ke sini, mereka goyang juga,” ujarnya. Hingga periode satu tax amnesty berakhir pada 30 September 2016, total deklarasi luar negeri mencapai Rp 952 triliun. Dari total tersebut, sebanyak Rp 652,03 triliun di antaranya atau sekitar 68,51 persen berasal dari Singapura. Adapun dari total dana yang ditarik ke Indonesia, yakni Rp 137 triliun, sekitar 57,7 persen atau Rp 79,1 triliun berasal dari Singapura. nBaca: Tax Amnesty... Hal 7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.