Pengaduan langganan/ iklan/redaksi, HOTLINE: (0 2 1 ) 5 3 6 6 0 1 7 7 (0 3 1 ) 8 4 1 0 2 8 8
topik
Edisi 159 | 28 november - 4 desember 2016
Terbit 16 halaman | Harga Eceran: Rp 4.000 | Langganan: Rp 16.000 (Luar Jawa tambah ongkos kirim)
Munir Sudah Masuk Dalam Daftar Operasi Intelijen Sejak 2002
Praperadilan Ditolak, Jaksa dan Polisi Ditangkap Saber Pungli
Baca Halaman 3 | sosok
Baca Halaman 4 | patgulipat
Antasari Azhar: Jangan Ada Lagi Pejabat atau Rakyat Mengalami Ketidakadilan Seperti Saya Setelah menghirup udara bebas, Antasari Azhar, mantan ketua KPK ini menyempatkan diri berbincangbincang seputar penegakan hukum di Indonesia. Salah satu yang menjadi fokus bincang-bincang hari itu adalah reformasi hukum yang dicanangkan Presiden Jokowi. Selengkapnya Baca Halaman 6
Ahok: Setelah ini Gue Bisa jadi Presiden
Polri dan Kejagung Tak Mau Lama-lama Pegang ‘Bola Panas’ Media luar negeri telah memuat berita bahwa Ahok dizalimi oleh umat Islam. Ini memang skenario luar biasa, dari geopolitik internasional, inilah proxy war yang sedang menghajar kita. Bola panas” merk Ahok sudah dilempar Bareskrim Mabes Polri ke Kejaksaan Agung (Kejagung), Jumat (25/11/2016). Dalam bola tersebut terdapat 826 halaman dari tiga bundel berkas perkara kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok.
Pelimpahan berkas tersebut juga tergolong singkat. Tepatnya, hanya tiga hari sejak pemeriksaan perdana Ahok sebagai tersangka, Selasa (22/11/2016) lalu. Kemudian, Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Ahok dilengkapi dengan bukti-bukti
Basuki Tjahaja Purnam a alias Ahok tetap pasang target tinggi di Pilkada DKI Jak arta. Menang satu putaran. Ahok menerima dengan tangan terbuka keputusan Polri yang menetapkannya status tersangka. “Saya kira ini contoh yang baik untuk demokrasi,” kata Ahok. Berikut petikan selengkapnya: Kalau Anda berterima kasih setelah ditetapkan sebagai tersangka, artinya Anda tidak mempermasalahkannya? Jadi tersangka, ya tersangka saja. Yang malu itu kalau tersangka koruptor. Kalau tersangka belain orang, bangga saya. Ahok dipenjara karena difitnah dan dizalimi, top saya. Siapa tahu malah bisa seperti Mandela.
dan keterangan tambahan dari saksi ahli Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, yang diperiksa keesokan harinya. Jika dikerjakan setiap hari selama 24 jam nonstop, penyidik Bareskrim merampungkan 11 halaman berkas perkara per jam. Atau 22 halaman per jam jika penyidik bekerja selama 12 jam per hari, termasuk lembur. Hanya saja, pihak Bareskrim tidak menyebutkan berapa penyidik yang terlibat dalam perampungan berkas perkara calon petahanan Gubernur DKI itu.
Maksudnya? Mandela itu kan dipenjara se lama 30 tahun, karena menyam paikan aspirasinya. Tapi setelah menjalani hukuman, akhirnya dia bisa jadi Presiden Afrika Selatan. Siapa tahu setelah ini gue juga bisa jadi presiden, kan enak.
nBaca: Skenario... Halaman 7
Berbagai pihak justru ber pendapat, setelah Anda jadi tersangka, dukungan kepada Anda justru menurun di Pilka da DKI ? Saya yakin enggak. Buktinya masih banyak kok warga yang mau ketemu saya, mau foto -foto sama saya. Saya yakin, orang Jakarta enggak mau banyak ribut dengan mengadu-adu massa. Saya yakin orang Jakarta hari ini sudah punya pilihan kok
Pak Kapolri, Perlukah FPI dan HTI Dibubarkan?
Pengunggah video Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Buni Yani (kacamata), menjalani pemeriksaan di Krimsus Polda Metro Jaya, Jakarta.
Buni Yani: Saya Nggak Berani Masuk Penjara “Saya lihat Facebook di handphone murah saya. Di timeline saya muncul dari mediankri. Terus saya tonton, saya klik. Saya terkejut,” ujar Buni menceritakan awal mula dia mendapatkan video yang disebarkannya. Dosen di London School of Public Relation ini tidak menyangka video yang diunggahnya berbuntut panjang. Dia merasa hidupnya kacau semenjak namanya diseretseret dalam kasus penistaan
agama yang dituduhkan pada Ahok. Banyak orang yang menyerangnya, bahkan ia mengaku diteror. Berikut kutipannya:
Ketua MPR: Demokrasi Jakarta Terganggu Karena Mulut Ahok
gan Amerika Serikat, proses demokratisasi di Indonesia belum tentu kalah. Padahal mereka lebih dulu menjalankannya,” ujar Zulkufli Hasan disela menjadi pembicara di acara Sidang Pleno Ke-11 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (Efebi) di Solo, Jumat (25/11/2016). Ketum PAN itu mencontohkan, saat Pilpres lalu rakyat Indonesia mempunyai dua calon presiden yang memiliki basis dukungan seimbang. Tak sedikit yang memprediksi Indonesia akan terbelah.
Bu n i Yani mendadak terkenal. Namanya mencuat setelah ditetapkan tersangka oleh polisi. Semua itu garagara video ‘surat Al-Maidah’ berdurasi 31 detik yang merekam aktivitas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu 27 September silam. Buni dituding telah mengedit dan menyebarluaskan video tersebut sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyebut proses demokrasi di DKI Jakarta seolah terganjal akibat pribadi Basuki Tjahaj Purnama (Ahok) yang tidak bisa menjaga ucapannya. Padahal di daerah lainnya proses kematangan berdemokrasi sangat membanggakan. Sebagai buktinya,
hasil Pilkada menunjukkan bahwa kedewasaan berpolitik sudah terjadi di kalangan bawah. “Setelah 19 tahun terjadi reformasi politik, sudah banyak kemajuan yang dicapai oleh bangsa Indonesia. Adanya otonomi daerah yang luas, bahkan dibandingkan den-
Dari mana awalnya Anda tahu video pidato Ahok soal al-Maidah itu? Dari Pemda, kan, awalnya. Terus beredar di mana-mana, terus ada orang yang potong. Dari edisi panjang jadi edisi pendek. nBaca: Buni... Halaman 7
nBaca: Ketua MPR... Halaman 7
w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut pembubaran organisasi masyarakat (Ormas) tidak bisa dilakukan begitu saja. Menurutnya, perlu alasan kuat termasuk legitimasi hukum atau legitimasi publik untuk membubarkan ormas yang dirasa meresahkan. Hal itu disampaikan Tito saat salah satu peserta kongres XVII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mempertanyakan alasan Polri belum juga membubarkan ormas yang dianggap mengancam keutuhan NKRI semisal Front Pembela Islam (FPI)
dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). “FPI ini adalah ormas. Pembubaran bisa saja dilakukan jika bertentangan dengan Pancasila, kemudian aktif melakukan pelanggaran hukum,” kata Tito di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (25/11/2016). Diakui Tito, pihaknya sudah menerima banyak laporan atas aksi-aksi anarkis yang pernah dilakukan FPI. Namun, polisi tidak bisa langsung memutuskan pembubaran terhadap FPI karena belum ada landasan hukum. nBaca: Pak Kapolri... Halaman 7
Buktinya banyak terjadi pe nolakan di berbagai wilayah? Biar saja. Menolak kan bolehboleh saja, selama sesuai ke tentuan. Orang mau pilih saya atau tidak itu kan hak mereka. Ngapain pusing. Anda betul -betul tidak kha watir perolehan suara terg erus? Enggak. Itu kan hak warga dan bukan urusan saya, melainkan urusan timses. Mereka yang atur bagaimana strategi agar saya dapat menyampaikan visi dan misi kepada warga. Kalau urusan saya sederhana saja, yang penting orang Jakarta mau berpikir tenang. Coba bapak ibu bayangkan lima tahun yang jadi gubernur bukan saya, gimana? Jakarta seperti apa? nBaca: Ahok... Halaman 7
Demo 2.12 Diganti Doa, Panglima TNI Berusaha Menyadarkan Presiden Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak melarang melarang demo 2 Desember (2.12). Dia bahkan mengajak seluruh kepala daerah berkumpul bersama masyarakat di daerahnya masing-masing, guna menggelar aksi “Nusantara Bersatu” pada 30 November mendatang ( jelang aksi 2 Desember). “Saya mengimbau yang akan demo pada tanggal 2 (Desember) untuk apa? Kan semuanya sudah. Alangkah indahnya diganti dengan doa bersama,” kata Gatot setelah memberikan arahan kepada gubernur seluruh Indonesia di kantor Kementerian Dalam Negeri, Kamis (24/11/2016).
Gatot berpendapat apa yang diminta masyarakat pada aksi sebelumnya (4/11) sudah difasilitasi oleh pemerintah melalui Polri. Proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama sampai saat ini masih terus berjalan. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menuturkan sebaiknya aksi 2 Desember dijadikan ajang untuk menunjukkan pada dunia international bahwa Indonesia dengan mayoritas penduduk islam yang damai, indah dan rahmatan lil alamin. Gatot mengaku khawatir terhadap ancaman yang datang untuk memecah belah
Menembus Zona Tahun ke-7
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo terkait aksi 2 Desember.
Indonesia. Dia menduga ada pihak asing yang mencoba memecah belah Indonesia. “Biarin aja diejek khawatir. Ya memang saya khawatir, siapa yang enggak khawatir,” ujar Gatot.
Di sisi lain, Gatot juga mengajak seluruh gubernur untuk berkumpul bersama masyarakat di provinsi maupun kota/kabupaten seluruh Indonesia pada 30 November nanti.
nBaca: Demo 2.12... Halaman 7