Pengaduan langganan/ iklan/redaksi, HOTLINE: (0 2 1 ) 5 3 6 6 0 1 7 7 (0 3 1 ) 8 4 1 0 2 8 8
topik
Edisi 160 | 5 - 11 desember 2016
Terbit 16 halaman | Harga Eceran: Rp 4.000 | Langganan: Rp 16.000 (Luar Jawa tambah ongkos kirim)
Sosok Sri Bintang Pamungkas yang Dituding Makar
Kembalinya Kehormatan Setya Novanto
Baca Halaman 3 | sosok
Baca Halaman 4 | patgulipat
Prabowo Bicara Makar Prabowo menyebut kesepuluh tokoh yang ditangkap adalah orang-orang idealis, patriotik, nasionalis. Ada putri proklamator. Prabowo tidak yakin mereka makar. Kalau mau fair, ya hukum harus adil. Jangan hanya orang-orang tertentu yang cepat disalahkan, tapi pihak yang mungkin punya uang dan becking banyak, tidak diperlakukan dengan sama.
s
ebelum aksi damai 2 Desember, se banyak 10 tokoh ditangkap Direk torat Reserse Kri minal Umum Polda Metro Jaya, Jumat pagi (2/12/2016). Mereka ditangkap di tempat yang berbeda. Mereka ditang kap karena dituduh makar. Yang ditangkap di antara nya Sri Bintang Pamungkas,
Ahmad Dani, Kivlan Zein, dan Rachmawati. Warga lain nya yang juga ikut ditangkap adalah Eko, Aditywarman, Firza Huzein, Jamran, Rizal Kobar. Untuk Sri Bintang Pa mungkas, dia ditangkap dari rumahnya di Cibubur, Kota Depok, Jawa Barat. Aktivis era reformasi itu, ditangkap karena dituduh merencanakan perbuatan
makar. Pendiri Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI), ditangkap pagi tadi, Jumat 2 Desember 2016. Berdasarkan video rekaman video amatir yang beredar, Sri ditangkap saat baru bangun tidur dan masih memakai kain sarung, serta berbaju koko. Dari rekaman video, ter lihat sejumlah petugas ke polisian mendatangi rumah Sri. Lalu, Sri membuka pintu rumahnya. Sempat terjadi perdebatan antara petugas dan Sri Bintang, saat petugas menyatakan akan membawa Sri ke kantor polisi. “Aku cuma pengen tahu hukumnya seper ti apa,” kata Sri, saat akan borgol sling plastik.
korupsi RS Sumber Waras yang menyeret nama Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Pur nama (Ahok), dan akan menin daklanjutinya tersebut ke tahap penyidikan. Dia hanya memastikan, kasus pengusutan korupsi ini tidak ada kaitannya dengan Pilgub DKI 2017. “Saya khawatir ada yang beranggapan penyelidikan ini ada kaitannya dengan politik. Seolah-olah, karena lagi Pil gub DKI, kami membicarakan kasus ini. KPK selalu berhatihati dalam mengusut kasus,” jelasnya. Pelapor kasus dugaan ko rupsi pembelian lahan RS Sumber Waras ke KPK, Amir Hamzah, mengatakan, “Data baru korupsi Sumber Waras sudah diperoleh BPK.
nBaca: Kapolri... Halaman 7
Terima Kasih, Presiden Jokowi dan Para Peserta Doa Bersama! Oleh: Jaya Suprana*
Ketika di Jakarta su dah siang hari pukul 13.30, kebetulan saya masih dalam perjalanan pulang ke Tanah Air Udara tercinta di Amster dam pagi hari seusai kunjun gan kebudayaan ke Havana, Kuba, dalam suasana san ubari harap-harap cemas atau cemas-cemas harap terhadap acara akbar Doa Bersama 2 November 2016. Namun kegalauan sanubari saya langsung sirna musnah punah untuk berubah menjadi perasaan syukur dan bahagia setelah melalui internet me nyimak berita bahwa Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi kepada para peserta doa bersama di Lapangan Sil ang Monas, Jakarta, Jumat 2 Desember 2016.
Hal itu disampaikan Jokowi seusai mengikuti shalat Jumat berjamaah bersama massa doa bersama.
Kivan zlein
Rachmawati soekarnoputri
Ratna Sarumpaet
Kapolri Sebut Aksi 212 Mirip Orang Haji
nBaca: Prabowo Bicara... Halaman 7
BPK Temukan Bukti Baru Korupsi RS Sumber Waras Ketua Komisi Pember antasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo mengungkapkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan bukti baru terkait kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, yang dilakukan oleh Pemprov DKI. Adapun temuan barunya itu terkait proyek-proyek off budget dan off terasury lainnya. “Tapi saya belum tahu secara detil, karena belum bicara dengan mereka (BPK),” kata Agus di selasela acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2016). Baca juga hal 6: KPK Belum Pernah Menghentikan Kasus RS Sumber Waras Agus menegaskan, KPK hingga kini belum menghenti kan penyelidikan kasus dugaan
sri bintang pamungkas
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ketiga kiri) menerima kaligrafi dari ulama saat zikir dan berdoa bersama di kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat 2 Desember 2016.
Kocok Ulang Pimpinan DPR
Mungkinkah? Pergantian Ketua DPR dari Ade Komarudin ke Setya Novanto memunculkan wacana kocok ulang pimpinan DPR. Di rapat paripurna DPR yang berlangsung Rabu (30/11/2016) anggota Fraksi PDI Perjuangan Aria Bima mengusulkan adanya kocok ulang pimpinan. Kocok ulang ini, kata dia, harus dilakukan karena partainya selaku pemilik suara terbanyak (109 kursi) di DPR tidak mendapatkan jatah pimpinan DPR. Baca juga hal 4: Kembalinya Kehormatan Setya Novanto Agar wakil partainya bisa masuk dalam jajaran pimpinan, ia mengusulkan agar ada revisi Undangundang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Susunan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD (atau sering disebut MD3). “Kami sampaikan dalam paripurna untuk segera diadakan perubahan MD3 untuk kita susun dan bisa kita putuskan sebelum Pileg,” kata Aria. Untuk mengubah komposisi pimpinan memang
tak bisa dilakukan seketika. Sebab, komposisi pimpinan yang ada saat ini diatur dalam UU MD3. Undang-undang MD3 pasal 84 ayat (2) menyebut pimpinan DPR dipilih dari dan oleh anggota DPR dalam satu paket yang bersifat tetap. Karenanya, pada pemilihan pimpinan DPR 2014 lalu, para anggota disodori dua paket calon pimpinan yang harus dipilih. Dua paket itu, satu paket berasal oleh Koalisi Merah Putih (KMP) dan satu lagi diajukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). KMP merupakan gabungan dari Partai Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, PPP, dan PAN. Sedangkan KIH terdiri dari PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, dan Hanura. KMP mengajukan nama Setya Novanto (Golkar), Fadli Zon (Gerindra), Agus Hermanto (Demokrat) , Taufik Kurniawan (PAN) dan Fahri Hamzah (PKS). Sementara KIH menolak mengajukan nama karena kala itu menilai pimpinan sidang otoriter. Mereka memilih meninggalkan
sidang paripurna. Walhasil, paket pimpinan yang diajukan KMPlah yang akhirnya terpilih. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai revisi undang-undang seperti yang diminta Fraksi PDI Perjuangan mungkin saja dilakukan namun prosesnya membutuhkan waktu yang lama. “Harus lewat mekanisme baleg, rapim, bamus, dan seterusnya. Tunggu saja,” kata Fahri. Menurut pengamat politik UIN Jakarta Pangi Syarwi, perombakan pimpinan DPR seperti yang diusulkan Fraksi PDI Perjuangan itu sangat dimungkinkan. Namun kocok ulang pimpinan DPR ini sangat tergantung pada konstelasi politik pascapergantian Ade Komarudin ke Setya Novanto. “Yang penting hasil konsensus dan kesepakatan secara kolektif dan kolegial, kesepakatan antara pimpinan parpol dan elite penentu itu sendiri, sepanjang tidak memicu kegaduhan,” katanya. nBaca: Kocok Ulang... Halaman 7
nBaca: Terima Kasih... Halaman 7
w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m
Menembus Zona Tahun ke-7
Kepala Kepolisian Re publik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian memaparkan kekagumannya akan Aksi Super Damai 212 di Lapangan Monas, Jumat (02/12/2016). Tito mengaku takjub dengan banyaknya massa yang hadir di Lapangan Monas. Bahkan, Tito menjelaskan bahwa aksi super damai 212 mirip dengan suasana di padang Arafah saat menunaikan haji. “Subhanallah, kita merasa kan betapa indahnya Islam, kita merasakan bagaimana suasana hari ini seperti suasana kita melaksanakan haji di Padang Arafah,” jelas Tito yang disertai sautan takbir dari massa. Untuk itu, Tito meminta kepada massa untuk senantiasa menjaga kesucian aksi dengan melaksanakan ibadah sebaik mungkin. “Oleh karena itu,
kita laksanakan ibadah kita dan sekaligus mendekatkan hati kita kepada junjungan kita Rasulullah SAW,” papar Tito. Ketua MUI Muhyidin Junai di mengatakan umat Islam yang berkumpul di Lapangan Monas dan sekitarnya berjumlah lebih dari 3 juta orang. Jumlah itu belum ditambah dengan massa Aksi Super Damai 212 di berba gai daerah di Indonesia. Menurutnya, jumlah itu jauh melebihi umat Islam yang ber kumpul di Makkah dan Madinah saat pelaksanaan ibadah haji. Jamaah haji tahun 2016 diper kirakan adalah 1,8 juta orang. “Di atas 3 juta. Bahwa ber kumpulnya ini menurut hemat saya, jamaah di Madinah masih jauh kalah dengan umat Islam di Indonesia,” kata Muhyidin, Jumat (2/12/2016). nBaca: Kapolri... Halaman 7
Ahok Kini jadi Pendiam dan Santun Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama, gubernur non-aktif DKI Jakarta ini mulai menga lami metamorfosa. Dari yang sebelumnya blak-blakan, apa adanya, bahkan cenderung kasar, kini seolah lebih ber hati-hati dalam melontarkan pendapat. Perubahan dalam diri Ahok tidak hanya dirasakan istri tercinta, Veronica Tan, sebagai orang paling dekat. Tapi juga oleh kalangan jur nalis, pendukung, bahkan oleh pasangan calon lain yang kini sedang berpacu dengan nya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Ahok, terkesan lebih pendiam. Perubahan itu, oleh Ve ronica dianggap menggeser total ciri khas Ahok. Bahkan, ia menyebut pria yang me nikahinya pada 6 September 1997 bak menjelma orang
lain. Begitu juga bagi penulis Deny Siregar, Ahok yang pen diam menjadikannya susah mengunduh inspirasi. Deny mengaku lebih gemar menulis idolanya itu dengan gaya yang serba ceplas-ceplos. Rupanya, Ahok memang berubah. Ia belajar banyak dari pengalaman yang diper olehnya belakangan hari. Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno men gapresiasi perubahan pesaing nya itu. Disebutnya, Ahok kini lebih santun. Perubahan ini di anggap Sandi sebagai sesuatu yang positif mengimbangi tingginya suhu politik baik di Ibu Kota maupun nasional. “Itu akan menurunkan tensi, warga masyarakat juga mengapresasi,” kata Sandi aga di Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016). nBaca: Ahok... Halaman 7