Klik website: http://www.lensaindonesia.com/
Edisi 60 10 - 16 November 2014
TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)
MENTERI JOKOWI KOMPAK STOP PROYEK TOMY
AGEN RAHASIA AS KACAUKAN BLACKBERRY
Lensa Bisnis 9
Tekno 10
TAK LULUS SD SUKSES BANGUN 900 BANK Inspirasi 13
ANAK MENTERI SUSI PAMER PACAR BULE Blitz 14
Di Balik Kenaikan Harga BBM Ada Agenda Tersembunyi
DUH, PRESIDEN JOKOWI DISETIR JK Harga BBM naik disinyalir merupakan ulah dari Jusuf Kalla dan antek-anteknya untuk kepentingan bisnisnya. Ini lagu lama tapi kaset baru. Dulu SBY disetir Jusuf Kalla, sekarang giliran Jokowi disetir Jusuf Kalla.
Surat Dari Anas (Bagian 3)
Bukan Kutukan Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menulis kembali surat dari dalam rutan KPK. Di bagian ke-3 yang dimuat Lensa Indonesia, Anas menulis soal kenaikan harga BBM. Surat politisi yang didakwa dalam kasus Hambalang itu disampaikan melalui pengacaranya, Handika Honggowongso yang kemudian diunggah di situs suratdarianas.com. Berikut isinya.
TAK solidnya internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyikapi rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla, dianggap hanya sebuah pencitraan. Sebelumnya, di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, PDI-P bersuara paling keras menolak kenaikan harga BBM. Kini, sejumlah politisi PDI-P pun kembali menyuarakan penolakan atas rencana Jokowi-JK menaikkan harga BBM, ada yang pro dan kontra. Salah satunya anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, yang menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Baginya, alasan mengalihkan subsidi ke sektor produktif dan demi menyelamatkan kas negara adalah alasan klasik yang harus dikritisi. “Lagu lama kaset baru, itu kira-kira perumpamaan yang tepat ketika bicara soal isu BBM. Alasan tak beranjak meski pemerintahan berganti,” kata Rieke, di Jakarta, Rabu (5/11/2014). Rieke menjelaskan, APBN 2014 mencapai Rp 1.876 triliun. Dari anggaran sebesar itu, hanya 14,4 persen atau Rp 246 triliun yang digunakan untuk subsidi BBM. Artinya, masih ada 85,6 persen anggaran dalam APBN yang harus disisir penggunaannya.
Bagaimana parpol menyikapi suatu isu bisa jadi pelajaran politik menarik. Tentang ideologi, platform politik, juga tentang komunikasi. Yang paling aktual tentu tentang bagaimana partai menyikapi rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Yuk kita bahas. Baca: Bukan... Hal 7
Baca: Duh... Hal 7
Jokowi: Feeling Saya, Negara Lain Grogi dengan Indonesia
Bayi Cellista
Bayi Cellista dan Kelainan Hati yang Langka Meski baru berusia 1,3 tahun, namun Cellista R. Asanfa sudah bolak-balik dirawat di rumah sakit untuk menjalani berbagai pengobatan. Bayi perempuan ini memang tangguh, terlahir prematur di usia 8 bulan pada 11 Juli 2013 di Solo, Cellista dan saudari kembarnya, Mikhayla N.Asanfa, didiagnosa menderita berbagai penyakit. Ketika lahir, Cellista dan Mikhayla menderita penyakit jantung bawaan serta kolestasis hati.
Amien Rais Ditembak dan Disantet NYAWA Amien Rais sedang terancam. Rumah pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu yang terletak di Jakarta dikirimi sesajen berisi telur dan kain mayat, sedangkan mobil mewahnya diberondong pria tak dikenal. Teror mistis itu diungkapkan putri Amien Rais, Hanum Salsabiela. Ia mengatakan me-
PRESIDEN Joko Widodo bercerita bahwa Indonesia kini tengah menjadi perhatian dunia karena potensi besar bangsa ini, terutama di sektor maritim. Dia menyebut bahwa sejumlah kepala negara antre untuk bertemu dengannya. “Saya ini kan pemain baru di APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) ya. Baca: Jokowi... Hal 7
nemukan sesajen di antara tanaman hias di depan rumah orangtuanya di Kompleks Taman Gandaria Blok C Nomor 1, Gandaria, Jakarta Selatan. “Rumah Amien Rais di Gandaria diberi sesajen di dekat semak-semak belukar tanaman hias,” kata Hanum dalam Baca: Amien... Hal 7
Ibunda Brama Juga Menangis Seperti Orang Tua Arsyad
Penghina Prabowo Dibui, Mana Pembelaan Fadli Zon?
Baca: Bayi ... Hal 7
Ibunda Brama Jupon Janua juga wong cilik dan menangis
BRAMA Jupon Janua, seorang satpam di PT Pelindo III Surabaya harus didudukkan di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya karena menghujat calon presiden Prabowo Subianto di akun facebook. Pemuda asal Sidoarjo itu dijerat pasal 27 ayat (3) jo pasal 45 ayat (1) UU RI no 11 tahun 2008 tentang ITE. Kasus yang dihadapi satpam berusia 31 tahun ini sebenarnya serupa dengan Muhammad Arsyad (23) seorang tukang kipas sate asal Ciracas, Jakarta Timur yang sempat ditahan Mabes Polri terkait ulahnya memasang gambar porno hasil editan dengan wajah Presiden Joko Widodo dengan Megawati Soekarnoputri di facebook.
Baca: Penghina... Hal 7
Anak Meninggal Dunia, Ibu Malah Dipenjara
KH Wahab Hasbullah Diberi Gelar Pahlawan Nasional KH. Abdul Wahab Hasbullah, Rais Aam Syuriah PBNU setelah KH Hasyim Asy’ari akan dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko W idodo di Istana Negara. Kiai Wahab yang dikenal sebagai Mbah Wahab adalah salah satu tokoh pendiri NU dan juga Laskar Mujahidin saat melawan penjajah Jepang di era revolusi kemerdekaan. Baca: KH Wahab... Hal 7
www.lensaindonesia.com
Tipu Muslihat Prudential Gagal, Lely Divonis Bebas Selama ini pihak Prudential telah membuat muslihat berbagai motif dalam pembuatan SPAJ Lely. Namun fakta persidangan berkata lain, Lely pun divonis bebas. Dan kini pihak Prudential harus membayar klaim, jika tidak akan dilaporkan ke pengawas. Lely Lestari (56) seorang nasabah yang dituduh memalsukan data pengisian surat pengajuan asuransi jiwa (SPAJ) asuransi PT Prudential Life Asurance akhirnya divonis bebas oleh majelis hakim dalam sidang yang di gelar di Pengadilan Negeri (PN) Ponorogo, Kamis (06/11/2014).
Selama di dalam ruang sidang, janda warga Jalan Imam Bonjol Ponorogo itu terlihat sangat tegang. Lely yang mengenakan kemeja biru lengan panajang tersebut lebih sering menundukkan wajahnya untuk menyembunyikan kegundahannya.
Lely Lestari, terdakwa SPAJ asuransi PT Prudential Life Asurance tegang mendengar putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ponorogo
Sekali, Lely yang duduk di kursi pesakitan itu mengusap
keringat diwajahnya menggunakan tisu.
Sementara di kursi pengunjung, tampak dua anak laki-laki Lely pun menunggu dengan wajah cemas menunggu pembacaan putusan hakim. Beberapa saat sidang berlangsung, Lely terlihat menghela nafas panjang. Ia begitu lega ketika majelis selesai membacakan putusan dengan vonis bebas terhadap dirinya. Usai persidangan, pengusaha salon ini masih terlihat haru. Bahkan ia tak sanggup mengucapkan sepatahkatapun saat Lensa Indonesia berusaha mewancarainya. Baca: Tipu ... Hal 7