Klik website: http://www.lensaindonesia.com/
Edisi 64 8 - 14 Desember 2014
HAYO, RISMA PELIT ATAU MALAS? Metropolis 8
BPJS Telan Korban di Surabaya PERATURAN Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Nomor 4/2014 yang mengatur kartu BPJS baru berlaku tujuh hari setelah premi pertama dibayarkan, memakan korban. Bayi pasangan Hamid-Fitri Amiyati tertunda kepulangannya dari RSUD dr Soewandhie Surabaya akibat aturan tersebut. Ceritanya, pasca persalinan 1 Desember 2014 lalu bayi Fitri yang belum diberi nama itu harus menjalani serangkaian pemeriksaan di rumah sakit. Tiga hari dirawat, bayi Fitri sebenarnya sudah diizinkan pulang, Rabu lalu (3/12/2014). Baca: BPJS... Hal 7
Ribuan warga Jerman mengiringi pemakaman sembari membentangkan foto Tugce Albayrak
Ribuan Warga Jerman Hormati Gadis Ini RIBUAN warga Jerman menghadiri pemakaman Tugce Albayrak, seorang perempuan yang membantu dua remaja dari pelecehan seksual dari gerombolan pria, di sebuah restoran fast food di Kota Offenbach dekat Frankfurt. Dia meninggal setelah diserang oleh pelaku yang sama. Diketahui, setelah berhasil menyelamatkan remaja tersebut, Tugce diserang oleh pelaku yang menunggunya di luar restoran tersebut. Tugce Albayrak Tugce dipukuli hingga terjatuh di tanah. Akibatnya, Tugce koma tidak sadarkan diri. Dia meninggal tepat di hari ulang tahunnya yang ke-23 tahun. Dari sebuah rekaman CCTV yang diposting secara online oleh Bild – koran Jerman, terlihat seorang perempuan muda yang bercita-cita jadi guru, mengalami luka di kepala setelah dipukuli penyerang dan kemudian terjatuh. Baca: Ribuan ... Hal 7
TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)
NAIK MOTOR, IRIT PREMIUM ATAU PERTAMAX?
TAHUN 2015, JATIM MULAI TERAPKAN E-HAJJ Lensa Bisnis 9
HEBOH, CIUMAN ANTI DOSA ALA ARTIS ABG
Otomotif 11
Blitz 14
Golkar Berkhianat, Demokrat Diperintah Merapat ke KIH
Batal ‘Nyepi’, SBY Turun Gunung SBY menegaskan tidak bisa bekerja sama dengan partai Golkar lagi. Sebab, tidak konsisten. Pimpinan Demokrat diperintah menjalin komunikasi dengan PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat. PENOLAKAN Partai Golkar untuk menyetujui perppu pilkada langsung, membuat mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono berkomentar. Lewat akun resminya di Twitter, dia memerintahkan pimpinan PD menjalin komunikasi dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan SBY mengaku sebenarnya tidak ingin ikut dalam riuh rendah perpolitikan di Indonesia. “Sebenarnya saat ini saya ingin “menyepi” dari politik. Tetapi, keadaan mengharuskan saya untuk mengambil sikap tegas & terang,” katanya lewat akun resmi Twitter SBY, @SBYudhoyono, Jumat (5/12/2014). SBY menceritakan bahwa ada nota kesepakatan bersama enam partai politik yang ditandatangani pada 1 Oktober 2014, untuk mendukung perppu usulan pemerintah. Adapun parpol yang ikut menandatangani adalah PG, Partai Gerindra, PD, PAN, PKS dan PPP. “Nota Kesepakatan ini ditandatangani oleh Ketua Umum & Sekjen PG, PGerindra, PD, PAN, PKS & PPP. Khusus PPP hanya Ketum,” kata SBY. Nota itu diterima pada 1 Oktober 2014 sore hari di Jakarta sebelum dilaksanakan pemilihan pimpinan DPR RI. Waktu itu PD bersedia bersama KMP dalam kepemimpinan DPR dan MPR, dengan
syarat (mutlak) KMP harus menyetujui dan mendukung Perppu. “Kini, secara sepihak PG menolak Perppu, berarti mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini amat prinsip,” cuitnya. SBY menegaskan tidak bisa bekerja sama dengan partai yang tidak konsisten. Dirinya sudah memerintahkan agar pimpinan Demokrat menjalin komunikasi dengan PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). “SBY dan PD akan tetap memperjuangkan sistem pilkada langsung dengan perbaikan sesuai aspirasi saudara semua,” tegasnya. Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono tetap optimistis perppu pilkada akan diterima oleh seluruh fraksi yang ada di Senayan. Dia mengingatkan agar partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih untuk tidak mengkhianati kesepakatan. “Saya pikir wajib hukumnya bagi Fraksi Demokrat untuk terus memperjuangkan yang dicitakan masyarakat luas Indonesia,” kata Ibas di Senayan, Jumat (5/12/2014). Baca: Batal... Hal 7
Akhir Dinasti ‘Sang Kanjeng’ dari Bangkalan di Tangan KPK (1)
Modusnya, Selalu Muncul di Setiap Pemilu TERTANGKAPNYA Ketua DPRD Bangkalan, Madura, Jawa Timur dalam operasi tangkap tangan (OTT), yang dilakukan Komisi Pemberan-
Nabi Palsu Muncul Lagi, Cium Istri Orang Tak Dosa ALIRAN yang memakai simbol Islam kembali marak. Adalah ajaran Guru Bantil alias Syeh Muhammad yang tersebar hingga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Walau Guru Bantil sudah ditahan Polres Kutim, Kalimantan Timur, tapi muridmuridnya sudah tersebar. Kepada ummatnya, Guru Bantil mengaku-ngaku sebagai Nabi.
tasan Korupsi (KPK) pada Selasa dinihari (2/ 12), disinyalir sebagai awal kehancuran dinasti KH Fuad Amin Imron, yang dikenal kuat dan berkuasa selama lebih dari 10 tahun. Sejak menjabat sebagai Bupati Bangkalan pada 2003 silam, Ra Fuad, sapaan akrab KH Fuad Amin Imron, mulai membangun dinastinya begitu kokoh. Bahkan, dia juga sering dipanggil “kanjeng,” sebutan untuk penguasa di zaman kerajaan, oleh masyarakat Bangkalan. Dalam catatan Madura Corruption Watch (MCW), awal kali berkuasa, dia terlibat kasus ijazah palsu dan dilaporkan ke Polda Jawa Timur. Baca: Modusnya... Hal 7
Guru Bantil mengaku dirinya nabi
Baca: Nabi ... Hal 7
TKW Asal Ponorogo Hilang Selama 13 Tahun YAHDI (49) pria asal RT/RW 01/01, Dukuh Bangunsari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini selalu berharap istrinya, Siti Romlah (42) segera kembali pulang ke tanah air. Hari-hari bapak dua anak ini diliputi perasaan was-was, sebab ia kehilangan kontak Siti Romlah yang telah 13 tahun menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Selain tidak pernah memberi kabar, perempuan yang lahir dan dibesarkan di kampung Gubernur Jatim Soekar-
wo (Pakde Karwo), Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun itu juga tidak pernah pulang. Yahdi mengatakan, istinya berangkat berkerja ke Arab Saudi pada tahun 2001 silam melalui perusahaan pengerah tenaga kerja (PJTKI) Amri Margatama dengan kontrak selama tiga tahun. “Istri saya berangkat ke Arab Saudi tahun 2001, melalui PT Amri Margatama, kontraknya tiga tahun, tetapi setelah berangkat, sampai sekarang belum Baca: TKW ... Hal 7
Dituduh Cabuli Anak Komandan Surat Dari Anas (7)
Opini Elemen Kriminalisasi SALAH satu yang menarik dari pertemuan Presiden Jokowi dengan para Gubernur di Istana Bogor adalah penyampaian aspirasi oleh Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Ditegaskan bahwa para Gubernur setuju dengan pemberantasan korupsi, tetapi ada permintaan agar tidak ada ekspose di media massa sebelum ada kepastian tentang keterlibatan mereka dalam perkara korupsi. Mereka juga berharap ada pemeriksaan terlebih dahulu oleh aparat internal pemerintah di bidang pengawasan sebelum diperiksa oleh aparat hukum. Baca: Opini ... Hal 7
www.lensaindonesia.com
Tidak Wajar, Ajudan Dandim Gantung Diri dengan Tangan Diborgol Kematian Kopka Andi Prya Dwi Harsono anggota Kodim Lamongan yang juga ajudan Dandim Lamongan, banyak menyimpan misteri. Hingga kini masih ada kontroversi mengenai penyebab kematiannya. Apakah tewas dianiaya atau karena gantung diri? BANYAK yang janggal dari kematian Kopka Andi Prya Dwi Harsono, anggota TNI AD yang dinas Kodim Lamongan sekaligus ajudan Dandim Lamongan. Kopka Andi Prya Dwi Harson disebut tewas gantung diri di ruang penyidikan Makodim Lamongan, namun anehnya tangan korban dalam posisi terborgol dan jarak kakinya dengan lantai cuma 5 cm. Abu Hanifah pengacara keluarga Kopka
Andi Prya Dwi Harsono mengatakan, kematian kliennya memang sangat banyak kejanggalan sehingga diragukan akibat bunuh diri. “Masak melakukan bunuh diri dengan cara tangan diborgol, sedangkan posisi mengantungnya korban juga sangat aneh. Mana kuat tali dari celana training untuk menahan tubuhnya yang menggantung. Sehingga kami menduga kuat ada rekayasa di balik kematiannya,” ungkap-
Kopka Adi Pria Dwi Harsono semasa hidup
nya saat berada di makam korban yang dibongklar untuk keperluan otopsi di desa
Pulosari, Kelurahan Pare, Kecamatan Pare, Selasa (3/12/2014). Selain itu di tubuh korban juga penuh lebam sehingga diperkirakan sebelum meninggal korban lebih dulu dianiaya. “Anehnya lagi, lazimnya orang yang meninggal akibat gantung diri pasti lehernya menjulur, ada cairan sperma keluar dan bekas kotoran di celananya. Namun celana korban bersih tak ada bercak sperma atau kotoran,” tandas Abu Hanifah. Pengacara ini lalu menceritakan kronologis tewasnya Kopka Andi Prya Dwi Harsono versi Kodim Lamongan. Sebelumnya Kopka Andi Prya Dwi Harsono dituduh berbuat cabul terhadap anak Komandannya, Dandim Lamongan. Baca: Tidak Wajar... Hal 7