Koran Lensa Indonesia Edisi 72

Page 1

Klik website: http://www.lensaindonesia.com/

Edisi 72 02 - 08 Februari 2015

TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)

Komjen Budi Gunawan Susun Kekuatan Ada Tiga Kelompok Ngebet Kuasai Polri

Prabowo Kawan Baru Jokowi Tinggalkan PDIP Gara-gara Komjen BG KMP Pasang Badan untuk Presiden Presiden Joko Widodo kini seolah berjuang sendiri. PDIP, partai yang seharusnya mendukungnya malah menjadi kekuatan penekan terhadap berbagai kebijakan yang dia lakukan. Sebaliknya, KMP, gabungan partai yang menjadi musuhnya di pilpres lalu malah berbalik mendukung Jokowi.

PELACUR JEBOLAN DOLLY BEROPERASI LAGI Jatim Square

4

PDIP sampai hari ini masih terus mendorong Jokowi melant ik Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri. Padahal saat ini masyarakat malah mendorong Jokowi membatalkan pelantikan karena tidak etis seorang tersangka memimpin lembaga penegakan hukum. Suara santer didengungkan oleh FPDIP DPR. FPDIP mendorong Jokowi lekas melantik Komjen Budi dan tutup telinga dari suara banyak orang yang berbeda pandangan dengan KIH.

Baca: Komjen... Hal 7

Komjen Budi Gunawan

Baca: Prabowo... Hal 7

Kopilot yang Terbangkan Pesawat KNKT Ungkap Detik-detik Jatuhnya AirAsia QZ8501 KOMITE Nasional Keselamatan transportasi (KNKT) mengungkapkan banyak poin hasil laporan awal investigasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Dalam paparannya itu, ada berbagai poin penting yang disampaikan KNKT. Poin penting pertama terkait data Flight Data Recorder (FDR). Ketua tim investigasi AirAsia QZ8501 Marjono Siswosuwarno mengatakan bahwa FDR terdiri dari 1.200 parameter yang bisa digunakan untuk menentukan kondisi pesawat. “Namun biasanya dari investigasi 34 parameter saja sudah mampu mengetahui kondisi pesawat. Jadi enggak perlu 1.200 parameter di investigasi,” ujar

SOEKARWO SUAP ZULKARNAEN RP 5 MILIAR? Bongkar Perkara

KISRUH KPK vs Polri membuat internal Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mengalami krisis komunikasi. Partai PDI Perjuangan adalah yang paling “ngotot” agar Budi Gunawan segera dilantik sebagai Kapolri. Sayangnya, hal itu bertentangan dengan sikap Presiden Joko Widodo yang masih ragu. Hal itu terbukti dari pernyataan Tim 9 yang diketuai Syafi’i Ma’arif, bahwa Presiden Jokowi mengaku ada tekanan dari parpol. Tekanan itu nyata-nyata ada dan terus diucapkan oleh para elite PDIP.

PRESIDEN Joko W idodo menunda pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI. Namun, meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, Budi Gunawan tetap saja belum mundur dari jabatan Kepala Lembaga Pendidikan Polri. Komjen Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima hadiah atau janji dalam jabatannya sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi SDM Mabes Polri 2004-2006. Ketua Tim Independen KPK-Polri, Syafi’i Maarif memiliki kecurigaan sendiri di balik sikap Budi Gunawan yang kukuh menolak mengundurkan diri dari pencalonan Kapolri. “Karena sudah proses dia paripurna. Ya sekarang persoalannya kalau dia tidak mau mundur, ya dia nyusun kekuatan,” kata Syafii usai bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 28 Januari 2015. Menurut pria yang akrab disapa Buya Syafi’i ini, masalah Budi Gunawan diakui sangat berat bagi Jokowi. Sebab, ini tidak hanya soal dilantik atau tidak, tapi juga melibatkan DPR. “Bagi saya itu berat sekali. Dilantik, lalu diminta berhenti. Kalau tidak mau berhenti kan repot itu. DPR punya apa (kepentingan) sendiri bukan. Politik itu,” kata dia.

Baca: Kopilot... Hal 7

6

Ketua tim investigasi AirAsia QZ8501 Marjono Siswosuwarno saat mencontohkan posisi pesawat naik tak wajar di Kantor KNKT, Jakarta

DPRD Surabaya ‘Ditarget’ KPK Miris, Semua Dewan di Jawa Timur Belum Lapor LHKPN DUA petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi DPRD Surabaya, Jumat (30/1/ 2015). Tapi kedatangan mereka bukan bermaksud memeriksa anggota dewan, melainkan untuk memberikan bimbingan dan sosialisasi tentang kewajiban menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penye-

WOW, DKI BELI POHON EKSOTIS RP750 JUTA Jakarta Raya 10

lenggara Negara (LHKPN). Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Bukhori Imron menjelaskan, pertemuan yang diikuti pimpinan dewan dan pimpinan komisi itu bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang kewajiban penyelenggara negara melaporkan harta kekayaan. Selain

Blitz 13 www.lensaindonesia.com

Baca: DPRD... Hal 7

PAN Diam-diam Sudah Terpikat Sosoknya

Risma Jual mahal, PDIP Ogah Usung Lagi Di internal PDIP, sosok Risma dicap sebagai politisi yang ‘jual mahal’ dan tidak loyal. Sementara ada partai lain yang kabarnya sudah menggandeng Walikota Surabaya itu.

SUAMI INUL HAMILI PEDANGDUT DI MOBIL

itu juga sosialisi tata cara mengisi formulir tentang kekayaan dari masing-masing anggota dewan. “Kami ditarget dua minggu terhitung mulai sekarang. Jadi tanggal 15 Februari nanti sudah selesai,” ujarnya.

PDI Perjuangan masih enggan mempertimbangkan Wali Kota Tri Rismaharini untuk diusung lagi dalam Pemilihan Wali Kota tahun ini. Partai berlambang banteng moncong putih itu beralasan akan mengusung kader internal. “Internal partai menghendaki kader sendiri, dan afiliasinya adalah Pak Wisnu Sakti Buana belum ada nama lain,” tegas

Wakil Ketua Bidang Politik DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono, Selasa (27/1/2015). Wisnu Sakti Buana saat ini adalah Wakil Walikota Surabaya sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya. Ia adalah putra tokoh Banteng yang juga loyalis Megawati Soekarnoputri, Sutjipto. Jika Risma ingin kembali maju melalui PDIP, Awi – panggilan akrabnya – malah mem-

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

pertanyakan keseriusan walikota Surabaya perempuan pertama itu. Pasalnya hingga saat ini

tidak ada komunikasi apapun yang dilakukan walikota dengan DPC PDIP Surabaya.

“Sekarang bergantung Bu Risma, apa membutuhkan PDIP atau tidak. Jika butuh ya komunikasi dong?” tanyanya. Tapi pihaknya membuka diri jika memang Risma ingin dicalonkan lagi oleh PDIP. Namun, ada mekanisme pencalonan yang harus dilewati yaitu melalui rapat kerja cabang khusus (rakercabsus). Pelaksanaannya sendiri menunggu kepastian skema waktu tahapan pemilukada. “Jika penjaringan bakal calon mulai Februari, kita siap gelar raker April. Jika mundur ya kita mundur,” terangnya. Baca: Risma... Hal 7


HUKUM

2 Edisi 72/02 - 08 Februari 2015

Peradi Janji Beri Perlindungan Wartawan PERHIMPUNAN Advokat Indonesia (Peradi) Cabang Malang berjanji akan memberikan perlindungan dan dukungan yang mendalam untuk wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya. Janji itu disampaikan Ketua Peradi Malang, Gunadi Handoko saat pelantikan Pimpinan dan pengurus PWI Cabang Malang di Hotel Atria, Rabu (28/1/2015). Menurutnya, Peradi melalui Ca-

bang Malang kedepan akan melakukan kerja sama dengan PWI Malang Raya dalam bidang Advokasi. “Kerja sama tersebut adalah memberikan perlindungan hukum kepada wartawaný,” katanya. Alasannya, kata Gunadi, profesi wartawan merupakan profesi yang layak diberikan dan dilindungi oleh hukum. Saat ini, kata Gunadi, meski wartawan dilindungi dengan undang un-

Kejagung Campur Tangan Perkara Penipuan Batubara PT ELS KEJAGUNG ikut andil dalam proses hukum kasus dugaan penipuan batubara dengan tersangka Direktur PT Energy Lestari Sentosa, Eunika Lenny Silas dan Usman Wibisono. Dengan begitu, kasus ini bisa cepat dilimpahkan ke pengadilan, bisa jadi pula dihentikan. “Dua tersangka kasus penipuan batubara ini sudah kami terima dari Polda. Sudah tahap dua. Cuma kami menunggu keputusan Kejagung,” kata Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejati Jatim Andi Muhammad Taufik, Kamis (29/1/2015). Dia mengakui Kejagung memberi perhatian terhadap kasus penipuan bisnis yang merugikan korban Rp 3,2 miliar ini. Bahkan, Kejagung meminta kasus ini diekspose di Jakarta. Karena itu, kendati penyerahan tahap dua sudah dilakukan pekan lalu, kasus ini belum bisa dilimpahkan ke pengadilan. “Karena Kejagung yang meminta ekspose, kami (Kejati Jatim) sebagai anak buah harus melaksanakan,” tambah Andi Taufik. Saat ini, lanjut Aspidum asal Makassar itu, hasil ekspose masih dikaji di Kejagung. Dua kemungkinan kesimpulan akan diambil, yakni kasus ini akan dilanjutkan ke pengadilan, atau dikeluarkan SKPP (Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan). “Kalau di-SKPP, ya kasus ini dihentikan. Dan kami masih menunggu keputusan itu dari Kejagung,” ujar Andi. Kasus penipuan batubara ini bermula ketika Direktur PT Energy Lestari Sentosa (ELS) Eunike Lenny Silas dan Usman Wibisono meminjam batubara sebanyak 11 ribu ton kepada PT SLES, September 2012. PT SLES mengabulkan dengan syarat batu bara dikembalikan seminggu kemudian. Ternyata, selang seminggu kemudian, batubara tersebut tidak dikembalikan. Direktur PT Energy Lestari Sentosa, Eunika Lenny Silas, lalu berjanji menggantinya dengan uang Rp 3,2 miliar melalui cek giro. Ternyata, giro tersebut tidak ada isinya alias kosong. Korban yang merasa ditipu akhirnya melaporkan Lenny dkk ke Polda Jatim. ian

Bupati Amin Bantah Terlibat Korupsi DAK Ponorogo BUPATI Ponorogo, Amin, membantah pernyataan Wabup Yuni Widyaningsih yang berupaya untuk menyeret dirinya masuk dalam pusaran kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) 2012 dan 2013. Bupati Amin saat dikonfirmasi mengaku tidak pernah menerima fee atau uang pelicin dan menegaskan tidak tahu-menahu perihal permainan Dana Alokasi Khusus(DAK) Dindik tahun 2012 dan 2013 tersebut. Justru ia mengaku mengetahui setelah mencuatnya kasus tersebut dan diberitakan di media massa. “Saya tidak menerima (uang dari DAK). Soal ada permainan untuk DAK 2012, ya saya tidak tahu. Tidak tahu-menahu. Ada main apa yang disana saya tidak tahu. Saya tahunya ya setelah persoalan ini muncul di berita-berita surat kabar dan televisi,” kata Bupati Amin, Selasa (27/1/2015). Ia mengatakan untuk setiap kebijakan soal anggaran pasti ada campur tangan dari pimpinan daerah. Yaitu untuk penyusunan anggarannya, dimana anggaran tersebut dibahas bersama dengan legislatif. “Setiap bupati pasti memberikan anggaran kepada satuan kerja. Soal penggunaan, ya itu sudah kewenangannya kepala satker sebagai pengguna anggaran,” katanya. Bupati Amin sendiri mengaku tak terpengaruh dengan status tersangka yang melekat pada orang nomor duanya, yang sudah hampir sebulan tak ngantor. “Insya Allah tidak menganggu jalannya pemerintah. Buktinya semua masih berjalan normal kok,” katanya. Dalam pemeriksaan, melalui kuasa hukumnya Indra Priangkasa, wabup mengaku pertemuan dan perkenalannya dengan Nur Sasongko merupakan perintah mewakili Bupati Amin. “Wakilono aku gak iso teko, pak Yusuf mau mengenalkan saudaranya,” ucapnya, menirukan pengakuan wabup. Wabup Ponorogo Yuni Widyaningsih jadi tersangka kasus korupsi DAK 2012-2013 bersama tujuh orang lainnya. Penahanan Mbak Ida, panggilan akrabnya, belum dilakukan lantaran izin dari Kemendagri belum turun. arso www.lensaindonesia.com

dang tetapi pada kenyata nannya sulit sekali jika Wartawan di hadapkan dengan permasalahan hukumMasih kata Gunadi, seperti contoh kasus wartawan Ira, sampai saat ini bagaimana dengan status hukumnya, dan wartawan wartawan lain. Dengan demikian, tandas Gunadi, Peradi terpanggil untuk melakukan Advokasi kepada mereka. ýSebab itu, kata dia, selain kerja sama Advokasi untuk para kuli tinta melalui PWI, ke

depan Peradi juga akan memberikan penyuluhan hukum kepada Kepala Desa se Malang Raya yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. “Itu menyambut dana ADD (Alokasi Dana Desa) yang mencapai miliaran rupiah,” pungkasnya. wito_aji Ketua Peradi Malang, Gunadi Handoko (kanan) bersama Ketua PWI Malang Raya Sugeng Irawan

Sengketa Aset Puskopkar Jatim Diserobot Pengusaha Henri Gunawan

Kasat Brimob Janji Tarik Pasukannya yang Jadi ‘Pembeking’ Mafia Tanah Kepada Puskopkar Jatim, Kasat Brimob berjanji akan menarik pasukannya dari Desa Pranti. Kita lihat saja apa benar? POLDA Jatim membantah tudingan ikut membekingi mafia tanah yang ingin merebut tanah seluas 30 Ha yang terletak di Desa Pranti, Sedati Sidoarjo dari tangan Puskopkar. Karena itu Brimob Polda Jatim berjanji bakal segera menarik puluhan anggota mako Brimob Ketegan Taman Sidoarjo yang diduga ‘suruhan’ PT Gala Bumi Perkasa (GBP) milik Henri Gunawan. Ketua Umum Puskopkar Jatim Drs EC H Tri Harsono kepada Lensa Indonesia mengatakan telah bertemu dengan Kasat Brimob Kombes Pol Rudi Kristantyo. “Kasat Janji Senin (2/2/2014) menarik pasukannya dari lokasi, kita lihat saja,” ujar Tri Harsono. Sebelumnya, Pusat Koperasi Karyawan (Puskopkar) Jatim menuding institusi Polda Jatim ikut membekingi mafia tanah yang ingin merebut tanah seluas 30 Ha yang terletak di desa Pranti, Sedati Sidoarjo dari tangan Puskopkar. Pasalnya, hingga Selasa (20/1/2015) puluhan anggota mako Brimob Ketegan Taman Sidoarjo yang diduga ‘suruhan’ PT Gala Bumi Perkasa (GBP) milik Henri Gunawan masih berada di lokasi. Tri Harsono mengatakan alasan mereka (anggota Brimob) pembekingan itu dilakukan sesuai putusan MA atas gugatan antara PT Gala Bumi Perkasa (GBP) milik Henri Gunawan dan Reny Susetiyo Wardani, direktur PT Dian Fortuna Erisindo (DFE) dan PT Fortuna Harisindo Dian Tama (FHDT) yang dimenangkan PT GBP. “Tapi siapapun yang

menang kedua pihak ini kan sama-sama ‘maling’,” ujarnya. Dijelaskan Harsono, sebelumnya, Selasa (6/1/2015) lalu oknum Brimob tersebut membengkingi para preman yang diduga disewa oleh PT GPP untuk membongkar papan nama yang dipasang Puskopkar di lokasi sengketa. Dalam melakukan ‘pembengkingan’ itu, para oknum Brimob itu menggunakan pakaian dinas dan senjata lengkap. Sedangkan, papan nama yang isinya menerangkan soal kepemilikan tanah tersebut, sengaja dipasang oleh Puskopkar untuk melindungi aset miliknya. “Saya yakin Polda Jatim tau soal ini, kami duga Polda Jatim telah ‘dibeli’ oleh mafia tanah untuk membekingi mafia rebut tanah Puskopkar,” tegas Harsono. Harsono menunturkan, pihaknya telah melaporkan aksi oknum Brimob itu ke Brimob Mabes Polri, namun belum ada tanggapan, untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya bakal melaporkan pembekingan oknum Brimob ini ke Propam Mabes Polri, ungkap Harsono. Untuk diketahui, kasus ini berawal dari ditunjuknya Puskopkar Jatim oleh Bupati Sidoarjo sebagai pelaksanaan relokasi desa Pranti, Sedati Sidoarjo dalam rangkah perluasan bandara Juanda. Hal itu berdasarkan surat persetujuan Gubernur no 143/ 6514/013/1994, 28 April 1994 lalu. Menindaklanjuti itu, Puskopkar menunjuk Kepala Bagian Divisi Perumahan, H Iskandar

Sejumlah oknum Brimob merusak papan nama yang dipasang Puskopkar Jatim, Inzet Henri Gunawan.

(alm) untuk melaksanakan relokasi. Untuk membiayai pembebasan tanah ex Tanah Kas Desa (TKD), Puskopkar Jatim telah mengajukan kredit ke BTN cabang surabaya. Dan berdasarkan akta perjanjian kredit no 102 tanggal 7 Maret 1996, pengajua kredit tersebut disetujui oleh BTN. Pada Maret 2005, H Iskandar sebagai penerima kuasa meninggal dunia dan pada Oktober 2005 H.A Rubai Suryo Hartono, selaku ketua Puskopar Jatim sebagai pemberi kuasa juga meninggal dunia. Berdasarkan ketentuan pasal 1813 KUHPerdata, maka surat kuasa tersebut telah berakhir dan semua aset serta surat berharga milik pemberi kuasa (Puskopkar) harus

dikembalikan. Namun, saat ini aset milik Puskopkar itu diserobot oleh Reny Susetiyo Wardani, anak kandung H Iskandar (alm). Dalam upaya penyerobotan itu, Reny meggunakan akta pelepasan nomor 15 dan 16 tanggal 24 Nopember 2004, yang diduga dipalsukan. Pemalsuan akta tersebut, diketahui saat pihak puskopkar mengecek ke notaris Soeharto SH, dan diketahui bahwa akta tersebut tidak pernah ada. Tak hanya itu, dengan menggunakan akta pelepasan tersebut, Reny meminta BPN menerbitkan peta bidang atas nama PT Dian Fortuna Erisindo. Dan penerbitan itu diamini oleh BPN. Lalu berdasarkan peta bidang tadi, Reny menjual tanah milik

Puskopkar ke PT GBP sebesar Rp 15 milyar. Meski baru membayar 3 milyar, namun PT GBP sudah melakukan aktifitas pembangunan di lokasi sengketa. Tak ingin kegiatan pembangunan terus berjalan, akhirnya pihak Puskopkar memasang papan nama tersebut. Namun upaya itu digagalkan oleh campur tangan pihak Brimob yang disewa PT GBP. “Padahal hingga bulan ini, Puskopkar masih melakukan pembayaran angsuran di BTN karena tanah tersebut memang aset milik Puskopkar. Hingga sekarang, kita sudah membayar 50 persen dari jumlah pinjaman sebesar Rp 24 milyar, dengan adanya sengketa ini kita terhambat untuk merekolasi bandara juanda,” tambah ketua Puskopkar Jatim. ian

Lima Mahasiswa Hukum Unair Dijerat Pasal Berlapis GARA-GARA melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada teman sendiri, lima Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) harus menjadi terdakwa dan duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (28/1/2015). Kelima Mahasiswa Unair itu, yakni Mochammad Faishal Naufaldy (18), tinggal di Perum Tirta Medayu II G, Rigil Kentau-

ri Bin Putut Djatmiko (19), warga Perum Griya Citra Asri RM 12, Alfin Ersa Ardiansyah (19), warga Jl Lebak Permai 3 Kav 50 Surabaya, Albertus Aditya Bimantara Soherianto (19), tinggal di Tenger Raya VI A dan Alfa Candra Kusuma Bin Kusnadi (19), tinggal di Tuwowo Rejo Surabaya. Dalam proses persidangan di ruang sari PN Surabaya, Rabu (28/1/2015), JPU Arief Fahtur-

Lima Mahasiswa Unair dalam persidangan di PN Surabaya

rahman menghadirkan saksi Abdul Sukur, Satpam Unair. Di hadapan majelis hakim yang diketuai Lamsana Sipayung, saksi berambut cepak ini memberikan keterangan yang plin-plan dan tidak sesuai dengan keterangan di BAP Penyidikan. Pada saat persidangan, Abdul Sukur mengaku tak melihat adanya pemukulan, ia mengaku hanya melihat darah pada wa-

jah korban dan mengamankan korban di pos penjagaan. Namun dalam BAP polisi, dia menjelaskan secara detail peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan tersebut. Akibatnya, Hakim Lamsana sempat mengancam akan menjadikan saksi satpam ini menjadi tersangka karena memberikan keterangan palsu. “Apa kamu mau jadi tersangka juga karena memberikan keterangan palsu.” Sontak, ancaman itu sempat membuat Abdul Sukur mengeluarkan air mata. “Kenapa Anda menangis, sebagai Satpam mestinya Anda tegas bukan cengeng,” ucap Hakim Lamsana pada saksi Abdul Sukur. Dijelaskan dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Arief Fathurrahman, peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Dharma Setiawan Negara terjadi di gedung perpustakaan Unair Jl Dharmawangsa, Surabaya. Saat itu, saksi korban dan kelima terdakwa sedang membicarakan tentang organisasi GMI. “Kemudian terjadi perce-

cokan antara saksi dan kelima terdakwa yang berujung pemukulan dan pengeroyokan kepada korban,” kata Jaksa Arif di PN Surabaya. Akibat peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan itu, korban mengalami luka yang cukup serius di bagian wajah, kepala dan dada akibat dari pukulan dan tendangan para terdakwa. “Sesuai hasil visum et repertum E2243127/00292607 tanggal 31 oktober 2014, korban mengalami luka yang cukup serius,” terangnya. Saat ini status kelima terdakwa merupakan tahanan kota, sejak dimulainya penyidikan hingga proses persidangan, kelima Mahasiswa Unair itu tidak dilakukan penahanan. Oleh JPU Arief Fathurrahman, kelima mahasiswa Unair ini didakwa melanggar pasal 170 ayat 2 ke 1 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara dan melanggar pasal 351 ayat 1 jo 55 ayat 1 ke 1 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. ian


KRIMINAL

3 Edisi 72/02 - 08 Februari 2015

Polres Madiun Panen Satu Ton Miras Arak Jowo OPERASI rutin yang digelar anggota sabhara dan satlantas Polres Madiun berhasil menyita hampir satu ton liter arak Jowo dari tangan Heri Purnomo. Ia dicegat di depan Pos lantas 904 Moneng Kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun oleh anggota yang tengah menggelar razia rutin. Sebanyak 29 jerigen yang masing masing berisi 30 liter arak jowo atau setara dengan 870 liter dari daerah Sidoarjo Jawa Tengah, beserta truk Mitsubishi nopol AG 8141 UL serta sopir truk pun akhirnya diamankan di

Mapolres Madiun dan sang sopir yakni Heri Purnomo (30) warga desa Doko Kecamatan Ngasem Kediri kini menjadi tersangka. Kasatlantas Polres Madiun AKP Sumiyanto membenarkan bahwa anggotanya telah menangkap truk bermuatan hampir satu ton minuman keras jenis arak jowo. “Anggota saya memberhentikan truk dari arah Ngawi di wilayah Moneng bersama anggota sabhara kami mencoba menggeledah muatan truk tersebut, awalnya sopir mengaku kalau truk itu untuk muatan tetes tebu namun saat

drum besar dibongkar baru ketahuan kalau dibawah drum tersebut ada 29 jerigen minuman keras jenis arak jowo,” terang AKP Sumiyanto pada Lensa Indonesia, Rabu (28/01/ 2015). Sementara itu, tersangka mengaku sudah dua kali membawa minuman keras jenis arak jowo dari desa sidoarjo jawa tengah ke Kediri. Dan baru kali ini dia tertangkap. “Saya sudah 2 kali ini membawa arak jowo ke kediri, memang dari kediri saya membawa tetes tebu dan selanjutnya kembali ke Kediri

sekalian saya membawa arak jowo pesanan dari orang Kediri mas, upahnya membawa arak jowo itu diberikan kalau sudah sampai di Kediri,” jelas Heri. Akibat perbuatannya tersangka dikenakan pasal 3 ayat (1) dan (2) perda no 8 tahun 2006 tentang pengawasan dan pengendalian minuman berakohol di kabupaten Madiun dengan ancaman hukuman kurungan paling lama tiga bulan penjara dan atau denda paling banyak Rp.25.000.000,yang diatur dalam pasal 6 ayat 1. dhimaz_adi

Tersangka Heri Purnomo membawa 29 jerigen berisi arak jowo yang disembunyikan di balik drum tetes tebu

Dendam Pembaharuan Nikah dengan Istri Siri Ditolak Pihak PA

Oknum Wartawan Kriminal Peras Panitera Pengadilan Agama Surabaya Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan membeberkan sisa barang bukti dari rumah tersangka uang palsu

Polres Jombang Temukan Sisa Uang Palsu di Rumah AS KEPALA Kepolisian Resor Jombang, Jawa Timur, AKBP Yusep Gunawan membeberkan penemuan sisa barang bukti uang palsu senilai Rp 17 juta dan chek senilai Rp 250 juta, serta 35 butir peluru revolver yang ditemukan atas pengembangan pelaku yang ditangkap oleh Polres Jember, Sabtu lalu. Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Jember telah mengungkap kasus peredaran uang palsu senilai Rp 12,2 miliar. Dan dua dari pelaku tersebut berasal dari Kabupaten Jombang yakni, Agus Sugiyoto (48), warga Desa Plosogeneng, Jombang dan Abdul Karim bin Nahrowi (46), warga Dusun Bandaran, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Agus Sugiyanto (48), salah satu pelaku berasal dari Desa Plosogeneng, Jombang. Sehingga saat ini kepolisian

Jombang mengembangkan dan mewaspadai terhadap beredarnya uang palsu di Kabupaten Jombang. “Kami juga telah berkordinasi baik Polres Jember ataupun Polda Jatim untuk mengungkap dan mengembangkan temuan tersebut,” ujarnya, Rabu (28/1/2015). “Dari hasil temuan reserse kriminal (Reskrim) Polres Jombang, kami sudah membentuk tim, untuk proses pengembangan apakah uang palsu tersebut, juga beredar di Kabupaten Jombang. Dan untuk temuan 35 butir peluru tersebut, kita masih menyelidiki jaringan pengedar uang palsu tersebut,” paparnya. Selanjutnya kepolisian Polres Jombang akan menyelidiki kasus peredaran uang palsu, agar tidak merugikan masyarakat dengan beredarnya uang tersebut. obi

Petugas gabungan Intel Kodim 0828 Sampang dibantu Provost dan Koramil Kedundung, mengamankan tiga pelaku pesta sabu

Intel Kodim Ciduk Mantan Anggota DPRD Sampang Pesta Sabu ANGGOTA Unit Intel Kodim 0828/Sampang dibantu Provost dan Koramil 0828/10 Kedundung, berhasil menggerebek dan menangkap tiga pelaku pesta sabu di Dusun Kejodur, Desa Dalaman, Kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang, Selasa (27/1) pukul 19.15 WIB. Ketiga tersangka pesta sabu yang diamankan adalah Holis (35), Mu’affan (31), yang pernah menjadi anggota DPRD Sampang dan Salim (30). Ketiganya tercatat sebagai warga Desa Dalaman Kecamatan Kedundung Kabupaten Sampang. Penggerebekan pesta sabu ini bermula dari informasi Sertu Rahman anggota Unit Intel Kodim 0828/Sampang yang mendapat kabar dari sejumlah tokoh masyarakatyangmenyebutkandi wilayahnya sering ada kegiatan meresahkan berupa pesta sabu. Sertu Rahman lalu melapor kepada Dan Unit Inteldim 0828/ Sampang Letda Sunny dan Danramil 0828/10 Kedundung, Kapten Arm A Khotip. Dalam penggerebekan pesta sabu itu, anggota Intel

Kodim 0828/Sampang dan Koramil 0828/10 Kedundung, berhasil menemukan barang bukti sabu seberat 1 gram terbungkus dalam dua paket, dua buah alat penghisap/bong dan puluhan plastik pembungkus sabu. Ketiga orang pelaku dan barang bukti diamankan dan dibawa ke Makodim 0828/ Sampang untuk dilakukan pendataan. Setelah itu ketiga pelaku pesta sabu dan barang buktinya langsung diserahkan ke Mapolres Sampang untuk diproses hukum lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan sementara dan tes urine terhadap ketiga pelaku pesta sabu oleh Satuan Narkoba Polres Sampang, ketiganya dinyatakan positif mengkonsumsi Narkoba jenis sabu-sabu. Ikut dalam proses penggrebekan dan penangkapan pelaku pesta sabu-sabu, Danramil 0828/10 Kedundung Kapten Arm A Khotip, Dan Unit Inteldim 0828/Sampang Letda Inf M. Sunny, anggota Provost, Unit Intel Kodim 0828 dan anggota Koramil 0828/Sampang. rudy

Berawal dari dendamnya kepada Pengadilan Agama karena menolak pembaharuan nikah dengan istri sirinya, seorang oknum wartawan nekat melakukan pemerasan. OKNUM wartawan harian kriminal lokal, Dedy Kusbiantoro (32), Kamis (29/1/2015) dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya, dengan tuduhan melakukan pemerasan terhadap Ihksanul Huri (48), Panitera Pengadilan Agama (PA) Surabaya. Ikhsanul Huri yang didampingi kuasa hukumnya, Berlian Ismail Marzuki, usai membuat laporan ke SPKT Polrestabes Surabaya, tidak banyak memberikan keterangan terhadap wartawan yang sudah menunggunya sejak pagi. Sedangkan menurut Berlian Ismail Marzuki, oknum wartawan yang dilaporkan tersebut telah menulis enam pemberitaan yang diterbitkan harian kriminal lokal terkait berkas gugatan cerai yang hilang. “Enam kali pemberitaan itu, pak Ikhsanul Huri tidak pernah dikonfirmasi. Kemudian klien saya berinisiatif sekaligus perintah Kepala Pengadilan Agama Surabaya untuk melapor ke Polisi. Dari pemberitaan itu, ada juga indikasi pemerasan yang dilakukan,” terangnya. Dia menyebutkan, pemberitaan yang menyudutkan itu terbit tanggal 24, 29, 30, 31 Desember 2014 dan tanggal 5, 12 Januari 2015. “Klien saya sudah menggunakan hak jawabnya, namun tetap diberitakan yang tidak benar,” ujarnya. Dari pemberitaan tersebut, Ikhsanul Huri selaku Panitera Pengadilan Agama yang merasa tidak pernah dikonfirmasi merasa namanya dicemarkan. Apalagi kemudian diketahui bahwa berkas gugatan yang

Berlian Ismail Marzuki menujukkan bukti-bukti pemerasan yang dilakukan oknum wartawan terhadap Panitera Pengadilan Agama.

disebut hilang ternyata ternyata tidak hilang, melainkan tercecer di depan kantor Pengadilan Agama Surabaya dan ditemukan Dedy Kusbiantoro. Parahnya oknum wartawan ini bukannya mengembalikan ke Pengadilan Agama, namun justru memanfaatkan untuk melakukan pemerasan. “Kalau berkas ingin balik dan tidak diberitakan, harus ada tebusan sekian,” ungkap Berlian Ismail Marzuki. Pengacara ini juga menjelaskan jika Dedy Kusbiantoro mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada kliennya meminta sejumlah uang guna menebus berkas gugatan cerai. “Pertama minta Rp 20 juta, terus turun Rp 15 juta, Rp 7 juta dan terakhir turun jadi Rp 4 juta,” papar Berlian sambil menunjukan isi sms yang sudah di print out tersebut. Berlian juga mengatakan, jika pemberitaan dan pemerasan tersebut dilakukan Dedy Kusbiantoro sebagai bentuk aksi balas dendam, karena diketahui pada 22 Mei 2014,

dia mengajukan permohonan pembaharuan nikah (isbat) dengan Sulastri namun ditolak pihak PA. “Penolakan permohonan tersebut dikarenakan, masing-masing masih punya suami dan istri,” imbuhnya. Sementara Ahmad Nurzaman, Wakil Direktur harian kriminal lokal ini saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah mendengar informasi terkait tindakan yang dilakukan karyawannya. Manajemen langsung memecat Dedy Kusbiantoro awal bulan Januari 2015. “Dia belum lama bekerja disini, posisinya masih wartawan magang,” kata Ahmad Nurzaman. Dia juga menjelaskan, di perusahaannya memang ada imbauan untuk semua wartawan membantu mencari iklan. “Tapi kami tidak memerintahkan melakukan pemerasan,” terangnya. Ahmad Nurzaman menambahkan, dari evaluasi atas nama terlapor, akhirnya perusahaan memutuskan untuk mengeluarkan yang ber-

sangkutan. “Kami keluarkan dari perusahaan dan sekarang tidak dipekerjakan lagi,” tegasnya Sementara menurut teman terlapor, antara Dedy dan Sulastri, sudah menikah di bawah tangan (Siri) sementara Sulastri hingga saat ini statusnya masih belum bercerai dengan suaminya. “Sulastri sebenarnya masih belum resmi bercerai, namun sudah pisah ranjang sejak lama, dan keduanya sudah kawin siri. Untuk dapat menikah secara sah, makanya keduanya mengurus perceraian tersebut,” ungkapnya Sementara Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya saat dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan tersebut dan saat ini sudah ditindak lanjuti. “Laporan tersebut sudah ditindaklanjuti Sat Resakrim. Bila nantinya terdapat bukti yang menguatkan, tentunya terlapor akan ditindak lanjuti dengan pidana sesuai undang undang yang berlaku,” terangnya. rofik

Sopir Angkot Dijebak Polisi

Dituding Pengecer Togel Ujung-ujungnya Minta Duit Rp 3 Juta SEORANG sopir angkutan umum bernama Sumanto (46), warga Dusun Parsen, Desa Tamansari, Kabupaten Probolinggo mengaku dijebak polisi. Ketiga oknum polisi dari Polsek Wonoasih itu kemudian dilaporkan ke Polresta Probolinggo. Sumanto beserta istri Alifah (35) dan kerabatnya mendatangi Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), Rabu (28/1/2015). Kejadian itu, kata Sumanto, terjadi Minggu (25/1) sekitar pukul 02.00 wib. Saat itu dirinya mengemudikan minibusnya dari Terminal Bayuangga menuju Paiton, Saat itu Sumanto membawa lima penumpang namun setelah sampai di perempatan lampu merah Kecamatan Wonoasih, dirinya dihentikan oleh tiga oknum polisi berpakaian preman. Sumanto mengatakan, “Polisi itu bilang dapat info kalau saya ngecer togel. Dua polisi menggeledah saya tapi tidak mendapatkan apa apa. Sedangkan salah satu polisi

menggeledah mobil saya. Polisi yang di dalam mobil itu yang mengaku dapat potongan bungkus rokok dengan tulisan angka dan bilang togel, padahal saya tidak beli,” kata sumanto yang merasa dirinya dijebak oleh tiga oknum polisi anggota Polsek Wonoasih. Anehnya, meski Sumanto dituding bermain judi togel namun ketiga oknum polisi itu tidak memprosesnya secara hukum sehingga Sumanto dilepas. Sumanto mengetahui dua nama dari tiga oknum polisi yang memerasnya, yaitu berinisial BJ dan SR, tapi Sumanto mengaku tidak tahu pangkat kedua oknum tersebut. “Saya dituduh main judi togel, padahal saya tidak pernah beli togel. Ujung-ujungnya saya dimintai uang,” kata Sumanto di Mapolres Probolinggo Kota. Saat terjadi penggeledahan Sumanto sempat dibawa menuju Mapolsek Wonoasih, sedangkan penumpangnya diturunkan semuanya. Sumanto

Sumanto (kiri) sopir angkot yang dijebak polisi

tidak menjalani pemeriksaan seperti pada umumnya. Justru dua dari tiga oknum polisi itu menawarinya untuk membayar Rp 10 juta agar kasusnya diberhentikan. Sumanto tidak mau karena merasa tidak punya uang. “Lalu saya tawar Rp 500 ribu tapi ditolak, dan akhirnya sepakat Rp 3 juta,” cerita Sumanto. Lalu anaknya dipinjami sepeda motor oleh oknum polisi tersebut untuk mengambil uang di rumah, Setelah itu anak Sumanto datang bersama ibunya yang tak lain istri dari Sumanto yaitu Alifah dengan membawa uang Rp 3 juta. Sesampai di mapolsek istri Sumanto disuruh masuk lewat belakang dan tidak boleh lewat pintu depan. “Saya tidak boleh lewat depan dan

harus memutar lewat belakang,” kata Alifah. Uang tersebut kemudian diserahkan ke Sumanto, lalu diserahkan kepada tiga oknum polisi. Setelah itu Sumanto disuruh pulang dan tidak boleh cerita sama siapapun. Sumanto mengaku mendapatkan dua nama oknum polisi tersebut setelah menanyakan kepada pemilik warung yang sempat mengantarkan teh ke ruang pemeriksaan saat dia diamankan. Sementara saat Kapolsek Kompol Irawan Wicaksono dikonfirmasi Lensa Indonesia, pihaknya tidak bersedia menjawab. Terpisah Kapolres Probolinggo Kota AKBP Iwan Setiawan melalui pesan singkatnya mengatakan, laporan itu masih diselidiki kebenarannya. an www.lensaindonesia.com


4

JATIM SQUARE

Edisi 72/02 - 08 Februari 2015

Pertumbuhan Ekonomi Nganjuk Lamban PERTUMBUHAN ekonomi di Nganjuk, mulai tahun 2013 hingga sekarang 2015 belum mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, kenaikan hanya mencapai kurang dari 1 persen. Keterangan Ketua Pansus LKPj-AMJ, DPRD Nganjuk, Puji Santoso, ada beberapa faktor yang menyebabkan hingga pertumbuhan perekonomian di Nganjuk lamban, di antaranya, sektor pertanian, perdagangan, dan tingkat pengangguran tinggi. “Meski penyampaian Bupati melalui LKPjAMJ, pertumbuhan ekonomi di Nganjuk mengalami kenaikan, dari 6,42 persen tahun 2011 naik menjadi 6,86persen atau mengalami kenaikan sekitar 0,44 persen. Tapi tingkat angka jumlah pengangguran masih di atas 60 persen pada usia produktif, “ ujar Fauzi Irwana, SE, Ketua Panitia Khusus (Pansus) pembahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Masa Jabatan ( LKPJ-AMJ ), Rabu (28/2). Selama tahun 2013 hingga sekarang, meski kenaikan itu tidak sampai 1 %, lanjut Fauzi, seharusnya kesejahteraan itu sudah bisa dinikmati oleh masyarakat secara umum. “Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi itu hanya bisa dinikmati oleh sebagaian masyarakat dengan strata ekonomi menengah ke atas. Sedang masyarakat kecil sama sekali belum merasakan,” papar politisi Demokrat ini. “Jadi kesimpulannya, kebijakan Pemerintah Daerah dalam rangka pertumbuhan ekonomi secara umum belum menyentuh pada masyarakat kecil,” ungkap DPRD yang berangkat dari dapil 3 ini. Hal tersebut akan menimbulkan kerawanan sosial yang berdampak pada situasi dan kondisi keresahan ditingkat ekonomi pada masyarakat itu sendiri. “Apalagi ditambah diijinkannya mini market yang berdiri tanpa mempedulikan pasar tradisional dan toko-toko kecil. Ini jelas kebijakan tidak berpihak pada masyarakat kecil,” tambahnya. Karena lambat laun, pasar tradisional dan toko-toko kecil akan gulung tikar. Tak mampu menghadapi gerak pengusaha mini market yang kian menggurita di daerah secara umum. Menurut Fauzi, di samping semua itu, kata beberapa investor, sektor adminstrasi di Nganjuk ini terlalu sulit dan berbelit. “Terutama pada sektor perijinan untuk investasi. Dan masih banyak kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat,” pungkas anggota komisi C DPRD Nganjuk ini. roy

Program Prona BPN Nganjuk Sarat Pungli KANTOR Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Nganjuk, telah melaksanakan penyelesaian sertifikat secara masal melalui program PRONA. Sebanyak 3850 bidang tanah mendapat sertifikat. Namun dalam pelaksanaannya Kantor Pertanahan Nganjuk, Camat dan Lurah menimbulkan banyak masalah. Ditengarai banyak oknum dari tim pelaksana program PRONA yang mengambil keuntungan pribadi untuk memperkaya diri dalam proses tersebut. Diduga Tim Pelaksana Program PRONA bekerjasama dengan lurah setempat menjadikan PRONA ajang bisnis dengan melakukan pungutan liar (Pungli) sebesar Rp. 3.000.000 s/d Rp. 3.500.000,- per pemohon. Adanya praktek diskriminasi dalam penyeleksian pemohon sertifikat prona tersebut yang diduga pelaksanaan program “Prona” tidak tepat sasaran kepada masyarakat golongan ekonomi lemah. Melainkan bagi masyarakat menengah atau mampu yang mempunyai uang lebih mendapatkan program “Prona” tersebut. Kecurangan tersebut dilakukan oleh tim penyelenggara atau pelaksana program prona tersebut beserta penanggung jawab program prona tersebut adalah lurah setempat yang mendapatkan program tersebut. Hal tersebut terjadi di tujuh Kecamatan. Salah satu masyarakat desa Sukorejo, Kecamatan Loceret berinisal “RW” (Nama Samaran) ditemui oleh wartawan menjelaskan bahwa program pemerintah pusat tentang Program “Prona” tidak tepat sasaran dalam pendistribusian program tersebut. Karena program tersebut hanya berlaku bagi masyarakat golongan menengah dan mampu, asalkan ada uang sebesar Rp. 3.000.000 s/d Rp. 3.500.000/ per-pemohon maka sertifikat prona tersebut langsung diterima oleh pemohon tersebut. Kalau dikalikan dengan pendistribusian, dapat diketahui hasilnya. Permasalahan dikemanakan sisa kekurangan tersebut, karena program “prona” bersifat rahasia yang tidak diinformasikan ke masyarakat terutama masyarakat Sukorejo – Loceret pada khususnya dan masyarakat Nganjuk pada umumnya. Adapun yang mau mengajukan, ada dua penawaran dari pihak pelaksana program “prona” ini dan Lurah Kepengurusan melalui program “Prona” ini atau kepengurusan sertifikat seperti biasanya. Sampai pemberitaan ini, dipublikasikan secara gamlang. Tim Investigasi Wartawan Mingguan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berdomisili di Nganjuk sudah berapa kali menemui Staf dan Pimpinan BPN Nganjuk, tapi mereka selalu menghindar. roy

Penerbit: PT LENSA INDONESIA CIPTA MEDIA SIUP: 17148-04/PK/ 1.824.271/2014

www.lensaindonesia.com

Program Pengentasan PSK dan Warga Terdampak Tak Tepat Sasaran

Pelacur Jebolan Dolly dan Jarak Masih Beroperasi Ditutupnya lokalisasi Dolly dan Jarak hanya memicu tumbuhnya tempat prostitusi secara terselubung di daerah lain. PEMERINTAH Kota (Pemkot) Surabaya memang berhasil menutup Lokalisasi Dolly dan Jarak. Sayangnya, Pemkot tidak mampu memberantas pertumbuhan prostitusi. Tidak sedikit pekerja seks komersial (PSK) eks lokalisasi terbesar di Indonesia itu lari ke luar daerah, seperti ke Manado. Mereka bukannya insyaf dan pindah profesi, namun tetap ‘berkarir‘ melayani pria hidung belang. Fakta ini diungkapkan pakar Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Airlangga, Bagong Suyanto, saat hearing dengan Komisi D DPRD Surabaya, Rabu (18/1/2015). Dia mengaku pernah berkunjung ke Manado dan mengetahui adanya PSK eks Dolly dan Jarak bekerja di Manado dari koran setempat. “Saya baca ada PSK Dolly yang pindah ke Manado,” akunya. Bagong Suyanto memandang Pemkot Surabaya belum berhasil memberantas prostitusi. Secara simbolis, Pemkot memang sudah menutup Lokalisasi Dolly dan Jarak. Tapi embrio PSK semakin tumbuh dengan subur.

Dia meyakini, ditutupnya Lokalisasi Dolly dan Jarak hanya memicu tumbuhnya tempat prostitusi secara terselubung. Apalagi persebaran penyakit HIV/AIDS semakin tidak terkontrol. “Jadi ini akan menjadi bom waktu, saya nilai Pemkot Surabaya tidak berhasil memberantas prostitusi,” Bagong Suyanto. Banyaknya PSK yang pindah tempat ke luar daerah tak lepas dari gagalnya program pengentasan yang dilakukan Pemkot Surabaya. Selama ini program yang disediakan Pemkot cenderung menyamaratakan kebutuhan warga terdampak penutupan Dolly dan Jarak. Program pelatihan seperti menjahit, membuat kue tidak tepat sasaran. Apalagi program tersebut hanya diberikan dalam waktu singkat. Sehingga, tidak cukup membekali warga terdampak untuk mencari pekerjaan atau membuka usaha. “Variasi program kebijakan Pemkot Surabaya tidak ada. Pelatihan itu bukan program yang cocok untuk diharapkan menjadi bekal. Orang diberi modal Rp 50 juta disuruh buka usaha saja bingung. Ini bukan

Para pelacur Dolly kini banyak beroperasi di daerah lain

soal mudah, penyelesaian masalah pasca penutupan Lokalisasi Dolly sangat rumit,” ucapnya. Menurutnya, itu berarti alih profesi bukan hal mudah. Dia menyarankan Pemkot Surabaya melakukan pemetaan terhadap warga. Hal ini bertujuan untuk mengetahui warga terdampak, benar-benar terdampak, warga yang membutuhkan program Pemkot dan lainnya. Sehingga, setelah melakukan pemilahan, program yang dipilih sesuai dengan kebutuhan warga. Bagong Suyanto menegaskan, Pemkot Surabaya harus

memiliki database warga terdampak. Terutama warga yang tidak memiliki pilihan pekerjaan selain menggantungkan hidup dari keberadaan Lokalisasi Dolly dan Jarak. Paling utama yang perlu ditolong adalah para PSK. Mereka tidak cukup hanya dipulangkan ke daerah asalnya. Mereka perlu dipantau dan dibantu untuk mendapatkan pekerjaan yang halal. “Saran saya, dewan dan pemkot duduk bareng untuk merencanakan exit program, kalau tidak maka masalah pasca penutupan dolly tidak akan

cepat selesai,” terangnya. Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana menginginkan masalah warga terdampak segera selesai. Dia menanyakan itikad Pemkot menyelamatkan nasib warga terdampak. Sampai saat ni hanya pelatihan saja program dari pemkot. Sementara warga yang menggantungkan hidup dari keberadaan Lokalisasi Dolly, seperti tukang parkir, buruh cuci dan PKL sulit mendapatkan pekerjaan lain. “Setelah pelatihan tidak ada follow upnya, mestinya mereka ini harus dipantau terus,” ucapnya. iwan

Nelayan Probolinggo Demo Kebijakan Menteri Susi

Jokowi Tiga Kali Batal Kunjungi Ngawi

SEJUMLAH nelayan menggelar aksi teatrikal membawa keranda mayat saat menggelar aksi demo damai di depan kantor DPRD Kota Probolinggo, Senin (26/ 1/2015). Para nelayan menolak peraturan menteri kelautan no 2 tentang larangan menggunakan alat tangkap ikan jenis pukat tali atau centrang jonggrang. Dalam kesempatan yang sama warga menyampaikan, diberlakukanya peraturan tersebut membuat resah nelayan. “Alat tangkap ikan pukat tarik (centrang jongrang) adalah alat tangkap ikan yang umum dipakai dan dijinkan sesuai dengan SK Mentan no 392/kpts/LK/13014/ 1999 tentang daerah pengoprasian jaring centrang. Serta dilandasi Permen Kp no 02/men /2011 tentang jalur penangkapan ikann,” ujar pendemo. Selain itu keberadaan kapal dengan alat tersebut menjadi sumber kehidupan nelayan dan ratusan pedagang. Para pengunjuk rasa menuntut agar peraturan menteri kelautan dibatalkan. Bagi warga nelayan alat tangkap ikan centrang jonggrang ini tidak melanggar aturan, Serta telah banyak memberikan kontribusi yang cukup besar dalam memenuhi kebutuhan komsumsi ikan khususnya jenis ikan demersal. Massa pendemo berangkat dari Jalan Ikan Hiu Mayangan dengan jalan kaki ke kantor DPRD Kota Probolinggo. Massa

INI sudah ketiga kalinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal mengunjungi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jum’at (30/1/2015). Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber disebutkan kunjungan RI 1 tengah menunda lawatannya ke daerah tanpa diketahui alasan pastinya. “Mengenai pembatalan kunjungan kerja Pak Presiden Jokowi ke Ngawi saya belum dapat informasi dan masih menunggu konfirmasi dari pusat dan saya tidak bisa ngomong. Dan mungkin langsung ke Pak Bupati saja mengenai hal itu,” terang Marsudi Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Ngawi, Kamis (29/01). Padahal, sesuai sechedulnya kunjungan Presiden Jokowi akan memberikan bantuan sekitar 852 hand traktor ditambah 377 pompa air kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Jawa Timur dilapangan bola Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Di samping itu juga direncanakan bakal melihat dari dekat proses pengerukan sedimentasi DAM

datang dengan membawa poster dan keranda bertuliskan “kematian nelayan”. Sepanjang perjalanan masa bernyanyi sambil berorasi menyuarakan aspirasi mereka. “Kami menuntut ibu Menteri Susi merevisi peraturan itu, karena tidak memihak rakyat kecil,” kata Yusuf Susanto, koordinator aksi unjuk rasa di depan kantor dewan. Pria yang biasa disapa Ji Santo itu menyebutkan, kurang lebih 4000 nelayan akan kena PHK sebagai dampak dari peraturan tersebut. Setelah berorasi lima perwakilan masa masuk ke kantor dewan, dan diterima Ketua DPRD Agus Rudiyanto Ghaffur, Wakil Ketua Muchlas Kurniawan, dan ketua Komisi B Roy Amran, tampak juga Sekda Johny Haryanto, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Didik Sudiknyo, bersama sekretarisnya Sudiman, Kepala Bangkesbangpol Linmas Didik Sunaryono, Kapolresta AKBP Iwan Setiawan dan DanDim 0820 Probolinggo Letkol Inf Heru Agung Aryandhono. Pertemuan yang berlangsung sekitar dua menit itu digelar tertutup usai pertemuan. Agus Rudiyanto Ghaffur mengatakan pihaknya akan mengakomodir aspirasi nelayan. DPRD bersama Pemkot telah membuat surat pernyataan yang akan dikirimkan ke Gubernur Jatim, Menteri Kelautan dan Perikanan serta DPR-RI. an

Budengan di Desa Legundi, Kecamatan Karangjati, Ngawi. Informasi batalnya kunjungan presiden tersebut sesuai pengamatan media di lapangan tidak menyurutkan pengamanan RI 1 khususnya yang dilakukan baik TNI maupun Polri. Terlihat, di halaman Kodim 0805 Ngawi sudah ada dua kendaraan tempur jenis Panser Amphibi Anoa V2 yang sudah siap diterjunkan guna pengamanan nantinya. Kendati jadwal kunjungan Presiden Jokowi belum jelas namun Letkol Inf Sugiyono Komandan Kodim 0805 Ngawi menegaskan mulai H3 terhitung dari tanggal 30 Januari 2015 pihaknya sudah mempersiapkan 2700 personel terdiri 1200 personel dari Polri dan 1500 personel dari TNI. Ribuan personel ini sesuai rencananya akan ditugaskan dalam rangka PAM VVIP terhadap kunjungan kerja presiden yang akan ditempatkan diberbagai sektor. “Tentunya pengamanan sudah siap semua baik TNI maupun Polri disemua obyek yang bakal dikunjungi presiden nantinya,” kata Letkol Inf Sugiyono. pr

KPUD Ngawi Tetap Sosialisasikan Tahapan Pilkada KOMISI Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ngawi tetap melakukan sosialisasi tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) meski sebagian pihak menganggap masih gamang. Sosialisasi yang dibuka langsung Syamsul Wathoni Ketua KPUD Ngawi dengan dihadiri para perwakilan partai politik (parpol) serta beberapa unsur organisasi masyarakat (ormas) dilakukan di gedung PKK Kabupaten Ngawi, Rabu (28/01). Gamangnya Undang-Undang (UU) Pilkada tidak lepas dari revisi beberapa point pasca Peraturan Pengganti Undang Undang (Perppu) Nomor 01 Tahun 2014 diterima DPR RI menjadi UU Pilkada.

Sosialisasi tahapan Pilkada oleh KPUD Kabupaten Ngawi

“Kami mendasar surat KPU Nomor 42 Tahun 2015 tertanggal 23 Januari 2015 untuk segera menggelar sosialisasi tahapan Pilkada di daerah

sekaligus memberikan informasi kepada publik tentang persiapan Pilkada yang dilakukan pihak kami,” terang Syamsul Wathoni.

Namun demikian pihaknya juga tetap menunggu regulasi yang legal dari KPU Pusat, yakni revisi UU Pilkada. Tony demikian panggilan akrabnya menegaskan KPUD Kabupaten dan Kota juga diminta KPU Pusat segera membuat surat keputusan yang terkait dengan pelaksanaan Pilkada, seperti syarat dukungan calon perseorangan, masalah anggaran, soal paket calon dan lainnya yang menyangkut kewenangan KPU di kabupaten dan kota. “Hal ini bisa diartikan revisi UU Pilkada jelas ditunggu agar tahapanya sudah ada bayangan. Sehingga nantinya tidak kelabakan karena waktunya sudah mepet,” tegasnya. Tony membeberkan revisi

UU Pilkada bakal tuntas digarap DPR RI kemungkinan akan rampung pada 18 Februari 2015 mendatang. Sesuai hematnya, begitu selesai disahkan DPR RI dan diundangkan aturan Pilkada maka pihak KPUD Kabupaten segera melaksanakan proses penerbitan Peraturan KPU (PKPU). Sesuai tahapan yang sudah dirancang oleh KPU Pusat, lanjut Tony, pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Ngawi akan dilaksanakan pada Tanggal 16 Desember 2015. Sedangkan anggaran yang bakal diserap dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi untuk pelaksanaan Pilkada sebesar Rp 24 miliar dengan akumulasi dua putaran. pr

Pemimpin Redaksi : Arief Rahman Wakil Pemimpin Redaksi: Novianto Aji Dewan Redaksi: Joko Irianto Hamid, Arief Rahman, A Sukma Sonata, Mohammad Ridwan Redaktur: Andiono Hernawan, Redaktur Ekbis: Andika Eldon Koordinator Jakarta: Endang Saputra, Reporter : Yuanto, Rudi Purwoko, Winarko, Fatah Sidik, Widji Ananta Staf Redaksi: Ian Kurima, Iwan Christiono, Dimas Angga Perkasa, Sarifah Aini, Mohammad Rofik Sekretaris Redaksi: Dina Kurniawati Biro Madiun Raya : Welas Arso (Kabiro), Demmas Adi K (Madiun), Aji Dewa Roisky (Malang Raya), Biro Lamongan : Ali Muchtar (Kabiro), Denny Bagus F, Nur Afit Santoso, Nur Hidayat (Bojonegoro), Andik Kartika (Kediri), M Ibnu Al Farabi (Jombang), Roy Alexander, Katino, Nyoman (Nganjuk), Didik Purwanto (Ngawi), Nur Hasan (Bangkalan, Pamekasan), Joko Andi Setiawan (Probolinggo) Pemimpin Umum: Joko Irianto Hamid Pemimpin Perusahaan: Sukma Sonata Dewan Direksi: Nina Martini, Arief Rahman, A Sukma Sonata Staf Keuangan: Rewina Widorini Marketing Manager: Surya Alamat Redaksi: Graha Pena LT. 8, Jl. Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan, Telp. (021) 5366 0177, Graha Pena Lt. 7, Jl A Yani 88 Surabaya, No Telp ( 031 -8160 0296 ), Jl Sidosermo PDK V-A No. 19 Surabaya, Telp ( 031- 8410288) Fax ( 031-8410288) Email: koran@lensaindonesia.com Bank Rek Mandiri: 140-00-1121946-7 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Bank Rek BCA: 5120393288 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Harga Iklan; Halaman 1 ( FC ) : Rp 70.000/mm Kolom, Halaman 8,9 & 16 ( FC ): Rp 35.000/mm Kolom, Halaman Black White: Rp 25.000/mm Kolom, Harga Koran Langganan: Rp 16.000/ bulan CP Langganan: Pandu ( 0856 3144 887) WARTAWAN LENSA INDONESIA DALAM MENJALANKAN TUGAS JURNALISTIK DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN DILARANG MENERIMA IMBALAN BENTUK APAPUN DARI NARASUMBER


JATIM SQUARE

5 Edisi 72/02 - 08 Februari 2015

Pakde Karwo Tegaskan Anggaran Penanganan Demam Berdarah Tak Terbatas

21 Kabupaten/Kota Dinyatakan KLB Demam Berdarah Jawa Timur waspada penyakit demam berdarah. Pasca penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) di 21 kabupaten/kota, kini pemerintah akan fokus penanganan wabah penyakit demam berdarah. GUBERNUR Jawa Timur, Soekarwo menegaskan bahwa anggaran untuk penanganan demam berdarah yang ada di setiap daerah di Jatim jumlahnya tidak terbatas. “Anggaran penanganannya tidak ada masalah karena tidak terbatas. Semua masuk ke anggaran tidak terduga sehingga jangan khawatirkan persoalan dana,” ujarnya di Surabaya, Rabu (28/1/2015). Pihaknya mengingatkan, kepala daerah yang wilayahnya telah ditetapkan status KLB demam berdarah untuk segera melapor jika membutuhkan bantuan penanganan ke pemerintah provinsi. “Penanganannya selama ini masih di tingkat daerah. Tapi kalau butuh dan kekurangan, pemprov pasti membantu,” kata mantan Sekdaprov Jatim tersebut. Lebih lanjut, pihaknya juga mengaku telah menyediakan semua yang dibutuhkan dalam penanganan penyakit akibat Nyamuk Aedes Aegypti itu. Seperti pengasapan (fogging), alat-alat kesehatan serta obat-obatan untuk

penyembuhan demam berdarah. Langkah tersebut diharapkan membantu daerah untuk segera menangani penderita demam berdarah agar tidak bertambah meluas dan menambah jumlah penderita. Selain itu, pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini menjelaskan, permasalahan demam berdarah tidak hanya diatasi dengan langkah pengobatan (kuratif), namun juga upaya preventif dan promotif. Bahkan, ia juga menyarankan, seharusnya anggaran BPJS yang diberikan ke tiap puskesmas, juga disiapkan untuk pencegahan dan sosialisasi sehingga masyarakat bisa mencegah dan tanggap demam berdarah. Apalagi sekarang terdapat metamorfosis penyakit ini, salah satunya tidak semua penderita demam berdarah dimulai dengan tanda bintikbintik merah di kulit. “Padahal masyarakat masih mengandalkan tanda-tanda awal itu untuk mengetahui orang terkena (demam berdarah) atau tidak,” urai gubernur.

Masyarakat diminta terus mewaspadai jika menemukan kondisi anggota keluarganya terserang demam tinggi untuk segera dibawa ke rumah sakit. “Panas badannya pun hampir sama dengan panas lainnya. Kalau terlambat penanganannya khawatir terlambat berobat dan akhirnya meninggal seperti di Jombang,” imbuh gubernur. Sementara, menanggapi penyebaran penyakit demam berdarah terus meluas di Jawa Timur, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur diminta terus menggalakkan upaya pengobatan serta imbauan ke masyarakat untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat. Anggota Komisi E DPRD Jatim, Hery Prasetyo mengatakan, upaya yang saat ini paling penting dilakukan adalah antisipasi. “Upaya pencegahan harus dioptimalkan oleh Dinkes di kabupaten/kota. Pak Harsono (Kadinkes Jatim) juga saya lihat sudah membuka diri untuk melakukan upaya promotif dan prefentif,” kata Hery. Sementara dengan penetapan KLB, pihaknya menyatakan langkah itu sudah tepat. Sehingga seluruh pihak baik Dinkes maupun masyarakat harus memusatkan perhatian dalam upaya pengendalian penyakit demam berdarah.

“Kenapa harus KLB, karena perhatian kita harus lebih fokus lagi. Biasanya dalam KLB upaya pengobatan yang paling besar ditekankannya. Tapi yang lebih penting lagi bagaimana agar masyarakat yang tidak kena agar tidak ikut terjangkiti demam berdarah,” cetus politis Partai Demokrat ini. Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Mulai dari pola makan serta lingkungan yang bersih. Ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan Nyamuk Aedes Aegypti ini tak terus memakan korban. Diketahui, saat ini Pemprov sudah menetapkan sebanyak 21 kabupaten/kota sebagai wilayah KLB penyakit demam berdarah. Mulai dari Kabupaten Jombang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, serta Kabupaten dan Kota Madiun. Disusul 4 daerah berikutnya, yakni Kabupaten Magetan, Ponorogo, Lamongan dan Kota Mojokerto. Terpisah, Kepala Dinkes Jawa Timur, dr Harsono mengatakan, empat daerah terakhir sudah dilaporkan ke Gubernur. “Hingga saat ini sudah ada 21 daerah kabupaten/ kota yang dinyatakan KLB demam

Soekarwo

berdarah,” kata Harsono. Ia memprediksi, jumlah tersebut bisa bertambah, karena itu perlu dilakukan tindakan-tindakan preventif untuk daerah lainnya. Dinkes Jatim mencatat, terhitung 1-27 Janu-

ari 2015 terdata sebanyak1.817 kasus. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu pada bulan yang sama sebanyak 980 kasus. Artinya meningkat menjadi 85,41 persen. Dari 21 daerah, ada 5 daerah dengan jumlah penderita terbanyak, yakni di Kabupaten Sumenep (dengan 286 penderita), Jember (199), Jombang (110), Bondowoso (100), dan Banyuwangi (96). Total jumlah kematian hingga kemarin terdata sebanyak 32 kasus atau 1,7 persen dari jumlah penderita. “Jumlah kematian tahun ini meningkat sebesar 91,77% dibandingkan pada bulan Januari 2014 yang cuma 9 kasus,” jelasnya. Harsono juga meminta agar kepada daerah terkait yang telah dinyatakan KLB segera menangani persoalan demam berdarah tersebut seperti yang telah diatur dalam penanganan KLB. Selain itu, diharapkan pula keaktifan masyarakat untuk mencegah ancaman nyamuk demam berdarah yang bisa menyerang siapa saja dan berapapun usianya. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menurut Harsono, merupakan cara paling efektif untuk mencegah Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak, antara lain dengan gerakan 3M, yakni mengubur, menguras dan menutup. sarifa

TERAS LAMONGAN Java Scout Challenge 2K15

Hebat, Pramuka Lamongan Wakili Jatim ke Amerika SEBANYAK 2.500 pramuka penggalang se Kabupaten Lamongan bakal adu kecakapan dalam East Java Scout Challenge 2K15. Dalam kompetisi pramuka beregu ini, satu regu putra dan satu regu terbaik putri se Jatim bakal mendapat reward belajar kepramukaan di Amerika Serikat. Dikatakan oleh Sekretaris Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lamongan A. Farikf, sebanyak 250 regu putra dan putri Lamongan sudah mendaftar untuk mengikuti seleksi tingkat kabupaten di Bumi Perkemahan Waduk Gondang pada 18-23 April mendatang. Tiap regu terdiri dari 10 orang pramuka penggalang, sehingga total peserta mencapai 2.500 orang. Dari seleksi di tiap kabupaten, termasuk dari Lamongan, ungkap Farikh, hanya akan meloloskan 3 regu terbaik putra dan 3 regu terbaik putri untuk berkompetisi di babak final East Java Scout Challenge 2K15, pada 14 Agustus nanti. Dia menyebut ada setidaknya 11 tantangan yang menuntut kecakapan, kreatifitas dan kecerdasan pramuka penggalang. “Karena membludaknya peserta, perkemahan dalam East Java Scout Challenge 2K15 di Lamongan akan dilaksanakan dalam tiga gelombang. Dengan masing-masing gelombang berlangsung selama dua hari, “ sebut A. Farikh saat Technical Meeting East Java Scout Challenge 2K15 di Pendopo Lokatantra, Senin (26/1). Kesebelas tantangan itu sendiri akan terbagi dalam kompetisi Winning Eleven, Golden Scouts Challenge, Fun Balls Challenge, Tent Challenge, Quiz Bowl dan Wild Card Challenge. Sementara Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Lamongan Fadeli berani menargetkan Pramuka Penggalang Lamongan bakal menjadi yang terbaik di kompetisi final. “Saya memiliki keyakinan, Insa Allah pramuka dari Lamongan yang akan mendapat reward belajar pramuka ke Amerika Serikat. Ini menilik prestasi pramuka Lamongan selama ini yang selalu berpartisipasi dan berprstasi dalam setiap event yang diikuti, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional,” kata Fadeli didampingi Kakwarcab Yuhronur Efendi. ali_muhtar

Kamabicab Gerakan Pramuka Lamongan Fadeli

Bupati Fadeli bersama Tim Konsultan IRSDP

SPAM Pantura Direview Ulang INDUSTRI di pantura Lamongan terus tumbuh dan membutuhkan suplai air baku yang memadai. Untuk itu, Bupati Fadeli perintahkan melakukan percepatan proyek KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta) SPAM (Sistem Pengembangan Air Minum) Lamongan. Terkait itu, Tim Konsultan IRSDP (Infrastructure Reform Sector Development Project) Bappenas telah melakukan kajian dan menyimpulkan beberapa opsi untuk melakukan percepatan. Kajian tersebut dipaparkan Direktur PKPS Bappenas Bastari Pandji Indra bersama rombongan tim konsultan dihadapan Buptai Fadeli dan Sekkab Yuhronur Efendi bersama sejumlah SKPD di Ruang Pertemuan Sasana Nayaka, Senin (26/01). “Bappenas telah membantu kegiatan SPAM Kabupaten Lamongan kurang lebih tiga tahun dengan pola KPS. Studi sudah dilakukan, pelelangan juga sudah dilaksanakan. Di sini kita akan mereview ulang baik kelayakan teknis maupun kelayakan finansial kegiatan KPS SPAM ini untuk selanjutnya mendapatkan arahan dari Bupati Fadeli”, ujar Bastari Pandji Indra. Dipaparkan oleh Bastari, dari segi kelayakan teknis ketersediaan air baku dari Sedayu Lawas terkendala dengan belum terselesaikannya proyek pembangunan Waduk Rawa Jabung dan Proyek Pelebaran Sedayu Lawas Floodway. Sedangkan dari segi kelayakan finansial, Bastari menyebutkan Kecamatan Laren tidak diusulkan dalam dalam area pelayanan karena investasi yang dibutuhkan tidak sebanding dengan potensi pelanggan yang akan dilayani. Yakni potensi pelanggannya kurang dari 10 persen. Serta penyerapan air dari pelanggan industri sebesar 80 l/det pada tahun pertama terlalu optimis. “Oleh karena itu tim konsultan melakukan tindak lanjut dengan melakukan kajian terhadap dua sumber baku

lain. Yakni Babat Long Storage dan Sembayat Long Storage serta melakukan RDS (Real Demand Survey) untuk calon pelanggan industri,” ungkap Bastari. Dari hasil RDS tersebut, hasil kebutuhan air existing mencapai 49,57 liter per detik dan willingnest to connect atau minat berlangganan sebesar 72,7 persen. Sebenarnya, ungkap Bastari, jika dilihat dari perbandingan kelayakan teknis sumber air baku, maka yang sangat berpotensi adalah Babat Long Storage. Namun opsi ini terkendala jarak yang mencapai 21,5 km dari intake/pengambilan ke Instalasi Pengolahan Air (IPA). Jika menggunakan opsi Babat Long Storage ini, nilai investasinya sangait tinggi, mencapai Rpm 252 miliar, sehingga dibutuhkan bantuan dana pemerintah sebesar Rp. 109 miliar untuk fasilitas pengambilan air baku dan jaringan pipa transmisi. “Dana Rp 109 Milyar tersebut dapat diperoleh dari APBN melalui hibah pemerintah pusat ataupun dari APBD Kabupaten Lamongan,” imbuh dia. Terkait hasil RDS yang hanya menyebutkan air existing mencapai 49,57 liter per detik, Bupati Fadeli menyebutkan permintaan dari industri jauh di atas itu. Dia bahkan menyebut angka kebutuhan air mencapai 200 liter per detik. “Dengan banyaknya industri di Pantura Lamongan, permintaan air baku industri bisa mencapai angka 200 liter per detik. Dengan tingginya permintaan ini, tentu pembangunan SPAM ini feasible, sangat layak untuk dibangun oleh pihak swasta,” sebut Fadeli. Sementara untuk opsi sumber air baku yang sangat jauh, yakni melalui Babat Long Storage, dia meminta agar dilakukan pengkajian ulang dengan opsi di Floodway Plangwot untuk meminimalkan biaya investasi. ali_muhtar

Pasien DBD di Lamongan Meningkat 100 Persen PASIEN Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lamongan meningkat dibanding tahun lalu. Hal ini membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) menetapkan sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Sekretaris Dinkes Lamongan, Anas Khaidir mengatakan jumlah pasien DBD di Lamongan meningkat hingga 100 persen dibanding tahun lalu pada bulan yang sama. “Lamongan sampai bulan Januari tercatat sudah ada 65 penderita yang mendapat perawatan,” kata Anas kepada wartawan di kantornya, Jumat (30/1/2015). Dia mengungkapkan, pasien DBD yang menyerang anak-anak dan balita tersebar di 8 kecamatan. “Para pasien tersebar di 8 kecamatan dan mereka diberi perawatan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas,” jelasnya.

Anas mengungkapkan, Januari 2014 jumlah pasien DBD hanya 30 orang. Namun bulan di tahun 2015 meningkat hingga 65 orang. Sebanyak 50 orang berstatus DB dan 15 orang berstatus demam dengue (DD). Untuk menghalau agar DBD tidak meluas, pihaknya melakukan pengasapan atau fogging di setiap wilayah endimik. Dan memberikan bubuk abate secara cumacuma. Anas menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk melakukan pengasapan di 100 titik fokus dimana setiap titik fokusnya bisa mencakup sekitar 200 rumah, sementara untuk bubuk abate pihaknya menyiapkan sebanyak 300 kg bubuk abate. “Semua disalurkan melalui pusksesmas untuk mengatisipasi bertambahnya warga yang terjangkit DBD,” pungkasnya.eko/dt

Lihat Program Gemerlap, Fadeli Blusukan di Kandang Ayam DEMI meningkatkan peekonomian rakyat, Bupati Lamongan Fadeli sering melakukan pembinaan langsung di tengah mayarakat. Bahkan pihaknya juga tidak jijik untuk blusukan di kandang ayam milik warga di Desa Pule, Kecamatan Modo, Lamongan, yang telah menerima bantuan ternak ayam petelur melalui Program Gerakan Membangun Ekonomi Masyarakat Lamongan Berbasis Pedesaan (Gemerlap) kepada Kelompok Ternak Barokah. Dituturkan Suharna, Ketua Pelaksana Harian Kelompok Ternak Barokah, desanya memang sangat ideal untuk peternakan. Bukan hanya ayam petelur, namun juga ternak sapi dan perikanan. Karena menurut dia, sumber daya untuk bahan baku pakan ternak, seperti jagung dan dedek, sangat melimpah. Selain itu sumber air di Desa Pule, terutama di Kecamatan Modo dan sekitarnya juga melimpah. “Di sini bahan untuk pakan ter-

nak melimpah. Sehingga ongkos produksi untuk pakan ternak bisa ditekan, “ ungkap Suharna. Kelompok Ternak Barokah sendiri mendapat bantuan Program Gemerlap tahun 2014 sebanyak 3 ribu ekor ayam petelur. Dengan dikoordinir kelompok ternak, produksi telur hariannya rata-rata mencapai 90 persen atau sekitar 155 kilogram. Telur produksi itu kemudian dijual di Pasar Modo. Padahal kebutuhan di Pasar Modo setiap harinya mencapai 400 kilogram, yang banyak disuplai dari Blitar. “Masih terbuka pasar yang sangat luas disini untuk perkembangan ternak ayam. Terlebih lagi harga dari kami sangat bersaing karena mampu menekan ongkos produksi dan transportasi, “ ujar dia. Untuk menjaga keberlangsungan ternak milik kelompok tersebut, bersama Ketua Kelompok Ternak Barokah Suharto yang memiliki 23 ang-

Fadeli memberi makan ayam

gota, keuntungan dari ternak itu dimasukkan ke Koperasi Barokah yang dibentuk warga. “Dengan adanya koperasi ini, warga bisa memanfaatkan dananya untuk kegiatan simpan pinjam keti-

ka ada kebutuhan mendesak untuk sekolah atau berobat. Sehingga bisa menjauhkan dari rentenir, “ jelas dia. Selain itu, lanjut Suharna, kelompok ternak di tepian kawasan hutan ini sudah bersepakat bahwa sisa ha-

sil usaha (SHU) dari koperasi itu akan digunakan untuk ongkos produksi pembelian ayam yang sudah afkir. “Ayam petelur ini hanya bisa berproduksi hingga 18 bulan nanti, dan kemudian afkir. Jika tidak difikirkan sejak sekarang keberlanjutannya, kegiatan yang sangat bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan warga Pule ini hanya akan berlangsung selama 18 bulan, “ katanya memberi penjelasan. Dia kemudian menyebut angka Rp 22 juta selama tiga bulan, sebagai omzet penjualan yang sudah bisa diraup dari beternak ayam ini. Itu juga karena didukung harga telur yang saat ini sangat tinggi, mencapai Rp 19 ribu perkilogram. Berlimpahnya sumber bahan baku dan bukti kesuksesan ternak ayam petelur itu membuat Suharna berharap agar ada bantuan kegiatan peternakan lain melalui Program Gemerlap. Seperti peternakan sapi

dan budi daya ikan. Bupati Fadeli sendiri menyebut realitas di Desa Pule itu memang sesuai harapannya terkait Program Gemerlap. Yakni agar program bantuan untuk masyarakat pedesaan itu disesuaikan dengan potensi desa. “Ketika programnya tepat sasaran seperti ini, melalui pengembangan ekonomi proaktif di desa, pendapatan masyarakat meningkat sehingga kesejahteraan juga ikut semakin baik. Di desa lain, kegiatan yang diberi stimulus berbeda lagi. Menyesuaikan dengan potensi yang ada di desa tersebut,” pungkasnya. Sedangkan kedatangan bupati di kandang ayam tesebut juga dimanfaatkan warga setempat untuk melakukan silahturomi. Dan sejumlah masyarakat merasa senang ketika Bupati Fadeli mengunjungi desanya. Bahkan sejumlah ibu ibu berteriak “Lanjutkan pak…..! “ dengan suara lantang. afit-deni www.lensaindonesia.com


BONGKAR PERKARA

6 Edisi 72/02 - 08 Februari 2015

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zulkarnaen.

Fathorrasjid di gedung Bareskrim Mabes Polri.

Gubernur Jatim Soekarwo membantah suap Zulkarnaen.

Dahsyatnya Kasus Korupsi P2SEM Jatim Melibatkan Wakil Ketua KPK

Soekarwo Suap Zulkarnaen Rp 5 Miliar? Sembilan orang pelapor Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zulkarnaen yang diketuai Fathorrasjid mendatangi Bareskrim Mabes Polri. Zulkarnaen diduga menerima suap berupa uang dolar Amerika Serikat senilai Rp5 miliar dan sebuah mobil sedan Camry dari Soekarwo untuk menghentikan kasus penyelewengan anggaran program pengentasan kemiskinan. Saat itu Zulkarnaen masih menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tahun 2010. Luka lama pun terbuka lagi. SEJUMLAH upaya terus dilakukan oleh Koordinator Aliansi Masyarakat (AM) Jatim, Fathorrasjid untuk membongkar dugaan kasus penyelewengan Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) di Jawa Timur pada tahun 2008 lalu. Terbaru, kasus dana hibah P2SEM ini disebut-sebut melibatkan Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen yang saat itu masih bertugas sebagai Kepala Kejati Jatim. Menurut Fathorrasjid yang juga mantan Ketua DPRD Jatim, pengusutan kasus ini terhenti sebab Zulkarnaen telah menerima suap dari petinggi Jawa Timur. Yaitu Gubernur Jatim, Soekarwo yang telah memberikan suap pada Zulkarnaen berupa uang sebanyak Rp 5 miliar ditambah sebuah mobil Toyota Camry warna hitam. Pihaknya saat ini telah melaporkan secara resmi Zulkarnaen ke Mabes Polri pada Rabu (28/1/ 2015). “Laporan kami diterima dan saya sebagai pelapor sudah di-BAP. Saya menyampaikan laporan soal dugaan tindak pidana gratifikasi Wakil Ketua KPK Zulkarnain,” kata Fathoorasjid di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/1/2015). Dalam kesempatan itu, Fathoorasjid menyampaikan, pihaknya juga membawa beberapa dokumen pendukung dan telah diserahkan ke penyidik. Dia berharap laporanwww.lensaindonesia.com

nya segera ditindaklanjuti oleh Bareskrim Polri dan dinaikkan ke tingkat penyidikan. Menurut Fathoorasjid, kasus yang menyeret nama salah satu petinggi KPK ini adalah kasus lama. Lantas, mengapa baru dilaporkan saat kondisi KPK dan Polri tengah meruncing? Fathoorasjid pun mengaku sudah pernah melaporkan kasus ini pada 2010 lalu. “Tahun 2010 Pak Zaenal Abidin udah lapor ke KPK. Lalu, 2013 kita ungkap kasus itu dan 2015 akhirnya muncul seperti ini,” katanya saat ditemui Lensa Indonesia di Surabaya. Disinggung soal rencananya yang ikut ramai-ramai upaya menyerang para komisioner KPK, ia dengan tegas membantahnya. Menurut Fathor, rencana dilaporkannya Zulkarnaen sudah sejak lama. Sebab laporan ke KPK yang awal dulu tidak mendapatkan respon serius. “Ini tidak ada kaitannya. Surat ketemu dengan Kapolri sudah sejak awal Januari lalu. Yang jelas kami memang sudah menduga sejak awal, tak diresponnya laporan kami ya karena ada Pak Zul (Zulkarnaen) di dalam KPK,” cetusnya. Diakuinya, pada 2013 dan 2014, dia juga melaporkan kasus yang sama ke KPK. Namun, laporan para pegiat antikorupsi Jawa Timur ini tidak mendapat respons positif.

Luka lama terbuka lagi Dilaporkannya Zulkarnain atas dugaan menerima gratifikasi saat masih menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, membuka luka lama. Yah, Wakil Ketua KPK itu tidak hanya dilaporkan Fathorrasjid tapi juga oleh Zaenal Abidin yang merupakan mantan anggota DPRD Jatim periode 1999 hingga 2009. Zaenal melaporkan terkait dugaan gratifikasi yang dilakukan Zulkarnaen saat masih menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Ia menjelaskan kasus berawal pada tahun 2008, saat itu Kejati Jatim menyelidiki kasus korupsi dana hibah P2SEM yang ditangani Zulkarnain. Wakil Ketua KPK itu diduga telah menerima dana suap senilai Rp2,8 miliar dari Gubernur Jawa Timur untuk menghentikan penyidikan perkara tersebut. “Apa urusan Gubernur bertemu Kajati? Itu kasus program APBD Jatim P2ESM yang melibatkan 186 orang masuk penjara tanpa dosa,” ujar Zaenal di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (28/1/2015). Ia juga mempertanyakan kinerja Zulkarnaen saat menjadi Jaksa yang tidak menyelidiki kasus yang sebagian besar tersangkanya adalah anggota DPRD Jatim itu sampai ke Gubernur Jatim sebagai pemegang kebijakan. Zulkarnaen, sambung Zaenal, juga diketahui mendapatkan satu

Toyota All New Camry 3000 cc dan sejumlah uang dari Gubernur Jawa Timur saat itu, Imam Utomo. Adapun bukti yang diserahkan adalah dokumen laporan dugaan terjadinya tindak pidana korupsi di Jatim melalui P2SEM APBD-P Provinsi Jatim tahun anggaran 2008, dengan uang negara sejumlah Rp277,5 miliar yang diduga telah dikorupsi untuk membiayai Pilgub 2008 dan Pileg 2009. Selain itu bahan bukti lainnya adalah dokumen daftar lampiran dugaan tindak pidana korupsi P2SEM APBD-P Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2008 dan satu lembar fotokopi tanda bukti penerimaan laporan dugaan tindak pidana korupsi dari KPK. Sekjen Jatim AM Syaian Choir menegaskan kedatangan pihaknya ke Mabes Polri hari itu tidak ada hubungannya dengan perseteruan antara Polri dengan KPK. “Orang menunggu keadilan kenapa harus menunggu gonjang-ganjing, tidak karena itu,” kata Syai’an. Syai’an mengatakan bahwa dirinya juga merasa dirugikan oleh pihak-pihak dalam kasus P2SEM tersebut. “Ada pihak-pihak yang bermain disitu, sehingga terjadilah tindak pidana itu,” ucapnya. Dia menambahkan, pihaknya telah lama mengagendakan audiensi dengan Mabes Polri dan Kejaksaan Agung terkait kasus-kasus korupsi di Jawa Timur yang telah menelan banyak korban. Dari beberapa kasus korupsi yang ada di Jawa Timur tersebut, di antaranya ada yang menyeret nama Zulkarnain dan Soekarwo. “Kami ingin audiensi berkaitan kasus dahsyat di Jatim, di dalamnya ada Zulkarnain. Pegiat antikorupsi di Jatim ada yang ditembak dan dibacok. Kasus korupsi di Jatim sudah dahsyat sejak tahun 2008,” tutup Syaian.

Bantah terlibat P2SEM Gubernur Jatim, Soekarwo membantah pernah menyuap Zulkarnaen. Ia mengaku tak ikut campur dalam pelaksanaan program dana hibah tersebut. “Saya tidak tahu sama sekali kasus itu (P2SEM). P2SEM itu ada saat akhir-akhir jabatan Pak Imam Utomo (mantan Gubernur Jatim) dan ditandatangani mepet sekali, kalau ga salah 26 Agustus 2008. Setelah itu program dijalankan Pj Gubernur Jatim Pak Setia Purwaka. Urut-urutannya seperti itu,” kata Soekarwo yang juga mantan Sekdaprov Jatim ini. Lebih lanjut, dirinya menyatakan bahwa telah melepas jabatan sebagai Sekdaprov Jatim pada Mei 2008 (karena ikut bertarung dalam pilgub Jatim) dan digantikan Chusnul Arifien Damuri sebagai Plt Sekdaprov Jatim. “Saya baru aktif menjadi gubernur saat Februari 2009 setelah dilantik. P2SEM itu kan anggaran dari PAK APBD Jatim pada bulan Agustus 2008. P2SEM dihentikan pada Desember 2008 karena banyak kasus,” jelasnya. Selain itu, pihaknya juga membantah melakukan suap agar pengusutan kasus tak berlanjut. Dimana dana yang diduga banyak diselewengkan ini untuk keperluan pembiayaan Pilgub pada putaran ketiga pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) pada 2008 lalu. “Ga ada itu. Kalau soal mobil (Camry) itu memang dipinjami sama Pemprov dan seluruh Forpimda di Jawa Timur juga diberi pinjaman mobil, kecuali Polri dan TNI,” papar pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini. Namun, Soekarwo juga mengakui pernah melakukan pertemuan dengan Fattorrasjid CS di Rumah Dinas Gubernur, Jalan

Imam Bonjol Surabaya. Menurutnya, pertemuan dilakukan atas permintaan pihak Fathor. “Itu mereka yang minta ketemu dan saya terima. Saya dijelaskan tentang kasus tapi saya ‘nggahenggeh’ (iya-iya saja), kan waktu itu baru selesai Pilkada (Jatim) tiga putaran,” jelasnya. Gubernur Jatim dua periode ini mempersilahkan proses laporannya berjalan selama memang ada fakta hukumnya. Meski dirinya dituduh terlibat, pihaknya tak akan menyiapkan langkah hukum apapun terhadap tuduhan Fathorrasjid CS atas kasus P2SEM. “Biarkan saja. Fitnah itu katanya agama mengurangi dosa. Biar dosa saya berkurang. Kalau diajukan pengadilan, ya dibuktikan di pengadilan. Inilah hasil demokrasi yang baik,” pungkas birokrat yang juga politisi dar Partai Demokrat. Seperti diketahui, Fathorrasjid sendiri sudah divonis hakim bersalah pada 2010 lalu. Di pengadilan negeri Surabaya dia divonis 6 tahun penjara karena terbukti memotong dana P2SEM hingga Rp 5,8 miliar. Kemudian, dia melakukan kasasi dan vonisnya menjadi 4 tahun penjara. “Saya sudah menjalani 4,5 tahun, yang itu (Syai’an Choir) 4 tahun di penjara, jadi pemidanaan atas kasus P2SEM itu ada 5 orang,” terang mantan Ketua DPRD Jatim itu. Fathorrasjid bebas pada Desember 2013 lalu. April tahun lalu, Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim Arminsyah menghentikan penyidikan kasus dugaan korupsi dana hibah P2SEM ini. Arminsyah mengatakan penyidik kesulitan mendapatkan keterangan dari para saksi dan kasusnya sudah terlalu lama. “Para saksi kalau ditanya jawabannya ‘kayaknya’,” katanya. sarifa


7 Edisi 72/02 - 08 Februari 2015

Prabowo... Sambungan Halaman 1 “Kalau terlalu banyak mendengarkan orang, bisa pusing sendiri. Jokowi harus firm. Kalau Pak BG sudah memenuhi konstitusi, maka lantik!” kata Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto, Jumat (30/1/2015). Tekanan tersebut bahkan ditambah bumbu berbau tekanan tentang kemungkinan partai banteng moncong putih yang menarik dukungan dari pemerintahan Jokowi. Tekanan itu disampaikan dengan memberi pesan seolah sikap mendukung PDIP kepada pemerintah bisa diubah di kongres bulan April mendatang. “PDIP mendukung pemerintahan sampai ada perubahan lewat rakernas lagi atau forum yang lebih tinggi, yakni kongres,” katanya. Tentu saja pernyataan keras elite PDIP tersebut tentunya cukup mengganggu pikiran Jokowi. Namun di sisi lain pernyataan itu justru bisa jadi bumerang apalagi saat ini Jokowi mulai mendapatkan dukungan dari KMP. Di tengah rekomendasi Tim 9 agar Komjen Budi Gunawan tidak dilantik, dikabarkan juga Jokowi tengah diultimatum Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengultimatum agar segera melantik Komjen BG. Bahkan, Jokowi diberi batas waktu. Jokowi presiden prematur Politikus Pramono Anung menegaskan ultimatum Megawati sekedar isu belaka. “Tidak ada yang bisa intervensi presiden,” tegasnya di gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (29/1/2015). Ia menegaskan memahami karakter putri Bung Karno tersebut, yang tidak ingin terlibat dalam polemik BG. Pram mengatakan segala keputusan ada di tangan Jokowi. Ia juga membantah pernyataan Ketua Tim 9 Syafii Maarif bahwa pencalonan BG bukan berasal dari Jokowi. “Beliau (Jokowi) yang memutuskan, tak ada yang bisa menekan Presiden,” ucapnya. Namun demikian Pram juga menyindir Jokowi agar mengabaikan rekomendasi Tim Independen atau Tim 9 untuk tidak melantik Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri. Alasannya, tim tersebut tidak memiliki keppres sebagai dasar untuk bekerja. Pram mulai berani mengkritik Jokowi agar mengikuti jejak pendahulunya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Presiden sebagai kepala negara gunakan instrumen untuk cari masukan yang benar. Seperti SBY, ketika ada persoalan, lembaga tinggi negara kumpul cari solusi. Saya menanyakan apa yang jadi rekomendasi tim Independen. Mereka belum punya keppres, asal dasar apa mereka bekerja?” kata Pramono. Dulu SBY, kata Pram, mengundang seluruh pimpinan lembaga tinggi negara dalam menyelesaikan masalah, seperti DPR, DPD, Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi. “Dengarkan saran dari lembaga

tinggi negara,” katanya. Ia menuding dalam Tim Independen tersebut ada nama yang tidak netral dan berat sebelah. Hal itu merujuk pada statemen-statemen yang dikeluarkan sebelumnya. “Kalau tidak ada jalan keluar, yang bersorak sorai koruptor. Presiden ambil sikap, KPK kerja dengan tenang. Kalau emang benar ada kriminalisasi, pimpinan KPK gak bisa kerja tenang. Suasana polisi jadi makin gaduh,” kata dia. Tidak hanya Pram, Jokowi juga mulai mendapat serangan dari KIH, terutama dari partai pendukungnya sendiri PDIP. Sejumlah kader PDI Perjuangan mulai terang-terangan menanduk (menyerang, red) kepemimpinan Presiden Jokowi. Salah satunya Effendi Simbolon, yang bahkan memprediksi kalau kepemimpinan Jokowi tidak akan bertahan lama. Effendi Simbolon menilai Presiden Jokowi masih belum siap menjadi Presiden. Sebab, banyak hal yang ia tangani sendiri. “Presidennya juga prematur,” kata Effendi, saat menjadi pembicara dalam Diskusi Publik ‘Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK’ yang diadakan Paramadina Graduate School of Communication di Kampus Paramadina, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin 26 Januari 2015. “100 hari belum cukup beri assessment. Saya tidak ingin cari kesalahan yang lama. Tetapi, berangkatnya pemerintahan ini terus terang antara nakhoda dengan kru tidak saling kenal. Bayangkan, kalau antarkru tidak saling kenal. Tetapi, sebuah keniscayaan. Ini harus kita terima.” Menurut Effendi, orang-orang di sekeliling Jokowi dalam menjalankan pemerintahan banyak yang tidak kompeten, sehingga membawa pengaruh buruk. “Yang atur anak kecil, yang diatur prematur, inkubator jadinya. Ketika Presiden selesaikan masalah KPK-Polisi yang dipanggil Wantimpres dong, ring dalam dong dimanfaatkan. Tetapi, ini malah dipanggil orang di luar sistem,” katanya. KMP kini dukung Jokowi Bisa dibilang, Jokowi saat ini sendirian. Jokowi dihadapkan pada dua pilihan, apakah tetap berada di KIH yang kini mulai campur tangan dalam kebijakan politiknya, ataukah merapat ke Koalisi Merah Putih (KMP). Jokowi kemudian melakukan manuver politiknya. Jokowi kemudian mengundang mantan calon presiden yang juga rivalnya, Prabowo Subianto, di Istana Bogor, Kamis (29/01/2015). Kedua rival di ajang Pilpres 2014 itu tidak hanya membicarakan soal pencak silat di Indonesia, tetapi diduga juga membicarakan “jurus-jurus silat” terkait kondisi politik terkini di tanah air. Di sini Jokowi membuktikan bahwa dia sedang mencari ‘kawan baru’. Paska pertemuan dengan Jokowi, malamnya Prabowo langsung mendatangi Bakrie Tower di kawasan Kuningan, Jakarta. Di

Komjen... Sambungan Halaman 1 Memburuknya hubungan eksekutif dan legislatif karena tak melantik Budi Gunawan, adalah suatu resiko yang harus ditanggung Jokowi. Namun, kata Syafi’i, itu hanya bagian dari komunikasi politik Jokowi. Kata Syafi’i, mantan Presiden yakin bisa menyelesaikan itu di DPR. “Tampaknya Presiden optimis,” ujar Syafi’i Maarif. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menilai, dengan kondisi seperti saat ini, yang paling baik adalah mengimbau Budi Gunawan untuk mundur dari pencalonannya sebagai Kapolri. “Itu mungkin akan terjadi,” ucap Syafii. Jika Budi Gunawan mengundurkan diri, maka ada beberapa jenderal bintang tiga lainnya di Polri yang bisa diajukan kembali menjadi Kapolri. “Ada beberapa nama, saya tidak mau ungkap di sini. Ada Pak Oegro (mantan Wakapolri), tahu yang bintang-bintang tiga baik itu masih ada,” tuturnya. Terhadap usulan dan pertimbangan Tim Independen KPK-Polri, Presiden Jokowi terang Buya Syafii, akan mempertimbangkan usulan dari tim independen. Sementara pihak lain menyebut konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)-Polri berawal dari perang bintang di internal Korps Bhayangkara. LSM Indonesia Police Watch (IPW) menyebut ada tiga kelompok di Polri yang tak

rela Komjen Budi Gunawan jadi kapolri. “Kelompok pertama, ada perwira tinggi yang tak rela Jenderal Sutarman diganti,” kata Presidium IPW, Neta S Pane, di Jakarta, Kamis (29/1/2015). Kelompok kedua, ada jenderal yang merasa dirinya lebih pantas menjadi kapolri, karena juga punya akses ke partai pendukung Presiden Jokowi. Kelompok ketiga berharap mendapat ‘durian runtuh’ dari konflik kelompok pertama dan kedua. “Ini penyebab konflik di internal menjelang Budi Gunawan menjadi calon kapolri. Kami tidak rela ini diseret keluar, KPK diperalat,” ujarnya. Namun, dia menyampaikan, oknum di KPK juga ada yang menaruh dendam kepada Budi Gunawan. Oknum di Polri semakin mudah menumbangkan Budi. “Jadi klop permusuhan itu.” Perang bintang di Polri melibatkan jenderal lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1981, beberapa jenderal lulusan 1982, dan lulusan 1983. Dia menilai, kubu-kubuan di Polri hingga saat ini masih ada. “Gerbong itu sudah ada sejak masih duduk di Akpol. Polarisasinya makin tajam ketika mereka duduk di posisi strategis. Konflik antar akpol nonakpol, konflik antara angkatan, konflik polisi laki dan perempuan,” terangnya.

sana Prabowo mengungkap pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor. “Saya akan ceritakan inti sari dari pertemuan dengan presiden tadi,” kata Prabowo. Pertemuan diikuti para pengurus puncak partai anggota Koalisi Merah Putih. Presiden PKS, Anis Matta, mengatakan pertemuan malam ini merupakan forum pimpinan KMP yang masih solid terselenggara secara rutin. “Ini cuma update perkembangan terakhir saja,” katanya. Hasil pertemuan itu seolah memperjelas manuver politik yang telah dilakukan Jokowi. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan KMP 100 persen siap ‘pasang badan’ mendukung kebijakan Presiden Jokowi. “Kekuatan kami bukan untuk sendiri, tapi untuk kepentingan bersama. Masalah ini sudah cair dan kaitannya untuk agenda-agenda ke depan agar bagus dan yang kurang kita koreksi. Pokoknya untuk kepentingan bangsa dan negara apa pun akan kita lakukan,” katanya. Sementara Partai Golkar melihat pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo memberi angin sejuk dalam dunia politik yang tengah memanas. Ketua DPP Golkar Tantowi Yahya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/01/ 2015), mengatakan, ia menyayangkan pihak-pihak yang terus menganggap KMP mengganggu Jokowi. “Berita KMP jadi hantu halangi gerak Jokowi itu kan tidak terbukti. Kalau saya lihat sendiri positif,” ujar juru bicara KMP ini. Menurut Tantowi, wajar bila Jokowi meminta pandangan dari KMP yang berada di luar pemerintahan. Semakin banyak saran yang didengar oleh presiden, maka kualitas keputusan yang diambil akan makin baik. “Jokowi kan hati-hati sekali, dia mendengarkan dari banyak pihak, baik pendukung atau tidak. Saya rasa semakin banyak pihak yang didengar semakin baik. Presiden tidak boleh ragu kalau dia yakin itu untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya. Tak lama, Jokowi juga mengundang Presiden ke-3 RI, BJ Habibie bertukar wawasan dengan di Istana Merdeka, Jakarta. Di tengah-tengah ketegangan politik dan kisruh KPKPolri, BJ Habibie menyatakan sikap yang diambil oleh Presiden Jokowi sudah tepat, yaitu menunggu dan bersabar agar kepastian hukum dapat berjalan sebagaimana mestinya. “Saya rasa yang disampaikan Bapak Presiden, saya lihat (di TV) di Bogor itu tepat sekali. Sekarang kita kerja deh, bagaimana pembangunan, peningkatan produktivitas, pendidikan. Jangan fokus di situ (kisruh KPK vs Polri), tunggu, oke,” jelas Habibie. Karuan, manuver Jokowi membuat panas dingin kubu PDIP. Megawati langsung menggelar rapat darurat di kediamannya di Kebagusan, Jakarta Selatan, Kamis (29/ 01/2015). Disinyalir, pertemuan Jokowi dan Prabowo di Istana Bogor, menjadi pemicu Megawati mengumpulkan para elite KIH dan menggelar

rapat khusus hingga malam hari. Tak hanya pimpinan parpol KIH, anggota Wantimpres dari PKB Rusdi Kirana juga ikut hadir di pertemuan. Rapat itu kabarnya adalah menyikapi sikap Presiden Jokowi yang disebut-sebut menolak untuk melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, menyusul penetapan status tersangka oleh KPK. Dalam Diskusi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK dengan tema “KPK vs Polri: Politis atau Tidak”, Jumat (30/1/2015), Direktur Political Communication Institute, Heri Budianto, menyatakan aroma tak harmonis memang terlihat antara Jokowi dengan KIH. Hal itu juga dipertegas dengan berbagai pernyataan dari petinggi PDI Perjuangan yang mulai menyoal kinerja Presiden Jokowi. “Jokowi di persimpangan jalan. Bingung, ke KMP (Koalisi Merah Putih) atau KIH. Sekarang setelah bertemu Prabowo Subianto, jadi terang benderang,” ujar Heri. Heri melihat, Jokowi terlihat ragu dengan koalisi pendukungnya yang mulai tidak solid. Namun, Heri justru khawatir, jika Jokowi memilih beralih ke KMP. “Apa Jokowi bakal ke KMP? Itu bahaya, ruang gelap. Mending benahi ruangnya sendiri. KMP menunggu bola muntah. Ini kelemahan KIH,” ujar Heri. Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, mengatakan, pertemuan itu dilakukan Jokowi untuk mengurangi tekanan dari partai politik pendukungnya yang menginginkan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan tetap dilantik sebagai kepala Polri. Menurut Arie, Jokowi berada dalam posisi dilematis, apakah mengikuti kehendak rakyat atau kehendak partai. “Kekhawatiran Jokowi besar. Kalau ikuti kehendak rakyat, bertentangan dengan PDI-P. Sementara itu, (jika sebaliknya) rakyat menentang. Nah, dia (Jokowi) butuh dukungan,” ujar Arie, Jumat (30/1/2015). Arie mengatakan, jika Jokowi mengambil keputusan yang bertentangan dengan keinginan partai, posisinya tidak kuat jika hanya mengandalkan dukungan rakyat. Oleh karena itu, Arie menganggap pertemuan dengan Prabowo merupakan bagian dari manuver Jokowi menggalang dukungan di luar koalisi. “Kalau Jokowi hanya dengan dukungan rakyat, itu tidak kuat, makanya dia pakai kekuatan itu. Itu untuk menambah ‘energi’ Jokowi,” kata Arie. Arie meyakini, manuver yang dilakukan Jokowi ini akan mampu mengurangi tekanan dari partai-partai pendukung. Partai pendukung, kata dia, akan berhitung dan bersikap realistis terhadap manuver Jokowi tersebut. Jika tetap memaksakan pelantikan Budi Gunawan, mereka harus membayar mahal karena telah berseberangan dengan Jokowi dan arus rakyat. “Mereka realistis untuk menyelamatkan reputasi partai, atau tetap memaksakan pencalonan Budi Gunawan dengan konsekuensi reputasi partai akan jatuh,” kata Arie. end/one/jur/fat

Neta menilai, setiap pergantian pemimpin di Polri selalu terjadi friksi. Namun, tidak pernah dibawa sampai keluar institusi. Isu rekening gendut jenderal membuka jalan untuk menyeret kasus ini ke KPK. “Kalau KPK benar mau memroses kasus ini, seharusnya tidak hanya Budi Gunawan. Kan ada 32 jenderal yang diduga punya rekening mencurigakan,” ulasnya. Terkait kabar seorang perwira polisi pangkat Brigjen yang diduga menjadi operator Polri untuk menyeret Budi Gunawan ke KPK, Neta tak mau komentar. “Kalau itu saya tidak mau menyebut nama,” tukasnya. Sementara itu terkait mangkirnya Komjen Budi Gunawan dari panggilan KPK, pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menilai penetapan status tersangka terhadap Budi Gunawan oleh KPK adalah cacat hukum. Penetapan tersangka seharusnya setelah pemanggilan saksi dan ada alat bukti yang jelas. “Pemanggilan saksi itu harusnya lebih dulu, setelah mereka diperiksa, kemudian mendapatkan alat bukti saksi, baru bisa ditetapkan tersangka,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri, Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie, ditemui di ruang kerjanya. Dia menjelaskan, kalau prosedur penetapan tersangka itu cacat hukum, dapat dikatakan itu adalah upaya kriminalisasi terhadap Budi Gunawan. “Itu yang dituntut keadilan hukumnya oleh Pak BG (Budi Gunawan).”

Menurutnya, selama ini tidak pernah ada sikap kritis media yang menyoroti hal itu. Dia menyimpulkan, sesungguhnya hal itu bukan upaya pelemahan KPK, melainkan penghancuran Polri. “KPK ingin menghancurkan Polri. Pertama, ketika Pak BG dicalonkan menjadi Kapolri, kemudian dia tunjukkan untuk menghancurkan nama Polri tadi,” jelasnya. KPK, kata Sompie, hendaknya menangani kasus-kasus yang besar yang juga berdampak besar terhadap keuangan negara. Sebab dalam kasus gratifikasi yang disangkakan kepada Budi Gunawan, belum ada bukti kebenaran serta tidak menggunakan uang negara. “Kita lihat gratifikasi, apakah ada uang negara dalam gratifikasi tersebut? Enggak ada.” Sompie bahkan berterus terang menilai bahwa kasus yang dituduhkan kepada Budi Gunawan tidak berdampak besar sehingga tampak kesan sengaja dicari-cari. Berbeda yang dilakukan Polri terhadap penetapan tersangka Bambang Widjojanto, Wakil Ketua KPK, yang murni berdasarkan laporan dari masyarakat.”Polisi tidak mencari-cari.” Jenderal berbintang dua itu menerangkan, kalau ternyata banyak atau semua pimpinan KPK dilaporkan, hal itu harus ditanyakan kepada pelapornya. Mabes Polri hanya menerima laporan. Jika nanti ditemukan tindak pidana oleh anggota Kepolisian dan penyidik dalam kasus apa pun, dia menyatakan Polri tidak akan membelanya. ren/ase/trk

Kopilot... Sambungan Halaman 1 Marjono saat konferensi pers di Kantor KNKT, Jakart, Kamis (29/ 1/2015). Selanjutnya poin penting kedua yang diungkapkan KNKT yaitu terkait waktu rekaman FDR. Menurut KNKT, FDR melakukan perekaman selama 3 menit 20 detik. Poin ketiga, terkait kondisi cuaca saat pesawat AirAsia QZ8501 jatuh. Menurut dia, kondisi cuaca yang diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat hari naas itu benar. KNKT mengungkapkan bahwa kondisi cuaca tanggal 28 Desember 2014 berawan dan terdapat awan Komulonimbus. Bahkan, ketinggian awan itu mencapai titik tertinggi 44.000 kaki. “Terdapat awan komulonimbus sampai puncaknya awan itu hingga 44.000 kaki,” kata Marjono. Sementara poin penting keempat yaitu terkait waktu pesawat naik dari ketinggian awal 32.000 kaki ke sekitar 37.000 kaki dalam tempo 30 detik. Kemudian dalam tempo 30 detik kemudian, pesawat mengalami penurunan. “Stall warning berbunyi dan biasanya terjadi kalau pesawat keadaanya pitch angle lebih dari 8 derajat,” ujar Marjono. Dia mengatakan, fitch angel merupakan kondisi dimana posisi moncong pesawat naik lebih dari 8 derajat dari posisi semula. Kondisi itu lanjut dia, membuat stall warning berbunyi karena kondisi tak normal tersebut. Menurut dia, berdasarkan laporan awal KNKT, stall warning

berbunyi sekitar 4 menit sampai pesawat itu jatuh. Sementara itu terkait posisi jatuh pesawat, Marjono mengaku belum mengetahui pasti bagaimana posisi peswat naas itu menerjang air. Meski begitu, ia menduga pesawat jatuh bukan dalam keadaan vertikal. “Saya enggak tahu, tapi mungkin gini,” kata Marjono sembari mencontohkah jatuhnya pesawat dengan miniatur pesawat. Posisi pesawat yang dicontohkan tak menunjukan pesawat jatuh vertikal tetapi horizontal dengan bagian belakang lebih rendah dari moncong pesawat. Meski begitu, KNKT kata Marjono masih akan memperdalam investigasi tersebut sehingga dalan waktu yang ditentukan yaitu 12 bulan, final report bisa diselesaikan. Menurut investigasi KNKT setelah membaca data kotak hitam pesawat, pilot flying (yang menerbangkan pesawat) sebelum QZ8501 jatuh adalah kopilot, RémiEmmanuel Plesel. Sementara itu, Kapten Pilot Iriyanto saat itu bertugas sebagai pilot monitoring (yang mengawasi indikator-indikator dalam pesawat). Temuan tersebut diungkapkan Mardjono. Katanya, semua awak pesawat benar memiliki sertifikat, dan kondisi pesawat saat itu juga dinyatakan layak terbang, sebelum berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Singapura pada 28 Desember 2014 dengan 162 orang di dalamnya. yog

DPRD... Sambungan Halaman 1 Menurutnya, laporan tentang kekayaan anggota dewan tidak lambat. Meskipun dalam aturan seharusnya paling lama sebulan setelah dilantik, namun sosialisasi dari KPK baru dilakukan kemarin. Di Jawa Timur belum (anggota dewan) ada yang menyampaikan kekayaan. Dia menyebut Sidoarjo baru ada sosialisasi dua hari yang lalu. “Ya tidaklah (tidak telat), sosialisasi baru sekarang, Sidoarjo baru kemarin,” ungkap Bukhori Imron. Menurut Bukhori Imron sudah ada formulir yang disediakan oleh petugas KPK bagian LHKPN. Harta kekayaan yang harus dilaporkan meliputi dua bagian, harta bergerak dan harta tidak bergerak. Pria keturunan Madura ini menerangkan, dalam laporan juga disertai dengan bukti-bukti. Seperti sertifikat rumah, sertifikat tanah, bukti kendaraan atau BPKB dan lainnya. “Apalagi kalau suami istri samasama penyelenggara negara, tambah enak nanti laporannya. Kalau soal bukti itu bisa menyusul, mis-

alnya sertifikatnya masih ‘sekolah’ bisa disusulkan,” terangnya. Sedangkan Sekretaris Dewan (Sekwan) M Afghani Wardhana mengaku akan membantu memberikan fasilitas kepada anggota dewan, terutama yang merasa kesulitan dalam membuat LHKPN. Selain itu, sekwan memanggil KPK untuk memberikan arahan dalam mengisi blanko LHKPN. Sehingga, waktu yang tersedia selama dua minggu bisa digunakan dengan baik. “Jadi yang belum pernah melapor nanti dikasih form a, bagi yang pernah diberi form b,” ucapnya. Perlu diketahui, LHKPN bertujuan melatih kejujuran dan transparansi dari setiap penyelenggara negara. LHKPN tidak bermaksud untuk membatasi kekayaan. Dalam pelaporan tidak perlu ada verifikasi dari KPK. Hanya saja, di akhir masa tugas anggota dewan diwajibkan membuat laporan lagi. Sehingga, setiap kekayaan bertambah atau aset dilepas harus ada catatan. iwan

Risma... Sambungan Halaman 1 Mantan wartawan itu yakin, keputusan PDIP dalam menentukan calon yang diusung akan mempengaruhi konstelasi politik di Surabaya. Pasalnya, di kota Pahlawan ini dianggap jadi kandang banteng. Pada Pemilu 2014 kemarin, PDIP berhasil merebut 15 kursi DPRD Surabaya. Tapi, konsolidasi internal jadi isu utama saat ini dengan merestrukturisasi kepengurusan partai. Ia memperkirakan, pergantian kepengurusan mulai dari tingkat pengurus anak cabang (PAC) hingga ranting akan selesai April. “Pembahasan kepengurusan ini penting untuk memperkuat PDIP dalam Pilkada,” tuturnya. Sebelumnya diberitakan DPD PAN Surabaya diam-diam melirik Risma untuk dijagokan lagi sebagai Cawali Surabaya periode 20152020. Pilihan awal ini ditindaklanjuti dengan membetuk Tim 8 guna melakukan pendalaman lebih lanjut untuk menjatuhkan pilihan dalam Pilwali Surabaya nanti. Koordinator Tim 8, Hamka Mudjiadi Salam mengegaskan, sosok Walikota Risma dinilai telah berhasil menorehkan sejumlah prestasi dalam masa kepemimpinannya. Salah satunya, mampu menutup lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara yang ada di Surabaya, Dolly. “Sekarang ini mayoritas suara di masyarakat yang berkembang masih nama Bu Risma. Apalagi keberanian singa betina ini (Risma) telah berani menutup banyak lokal-

isasi termasuk yang terbesar, Dolly. Ditambah upaya pemberantasan Human Trafficking yang terus jalan, ini sesuai dengan plafon PAN,” ujarnya, beberapa waktu lalu. Meski telah punya pandangan, namun ia bersama timnya belum memutuskan secara resmi untuk mengusung Risma. Menurut dia, hal ini muncul sesuai aspirasi pengurus harian tingkat DPD PAN Kota Surabaya sampai ke tingkat bawah. “Ini masih awal, kita juga belum survei. Hanya saja internal kami sepakat Bu Risma maju lagi dalam Pilwali. Soal koalisi juga belum ada pembicaraan, tapi hal ini jadi perhatian kami Tim 8,” ungkapnya. Lebih lanjut, pihaknya masih akan membahas dan menindak lanjuti melalui mekanisme aturan yang ada di DPD PAN Surabaya. Tentunya koordinasi dan konsolidasi sengan DPC dan DPRt PAN seSurabaya serta konsultasi ke DPW PAN Jatim. Sementara, Ketua DPD PAN Kota Surabaya, Surat menjelaskan, selain Risma bisa saja PAN mengumumkan nama calon lainnya. Intinya saat ini pihaknya akan terus menjalin komunikasi politik dengan pihak-pihak terkait. Namun, arus besar di internal Tim 8dan pengurus harian DPD, hanya nama Risma yang masih menjadi pilihan utama Dalam Pilwali 2015. “Sekitar awal tahun 2015 kita akan mulai lakukan penjaringan dan diputuskan lewat rapat pleno DPD,” tukas Surat. iwan/sarifa www.lensaindonesia.com


METROPOLIS

8 Edisi 72/02 - 08 Februari 2015

Soal Pasar Turi, Pemkot Surabaya Gertak Sambal ANCAMAN Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang akan mensomasi investor Pasar Turi, PT Gala Bumi Perkasa rupanya hanya gertak sambal. Pasalnya, sampai saat ini somasi itu belum dilayangkan. Langkah somasi dilakukan setelah pengajuan adendum oleh Pemkot kepada investor belum juga mendapat jawaban. Humas Pemkot Surabaya M Fikser membenarkan belum melayangkan somasi. Dia mengungkapkan tidak memberi somasi karena masih menunggu jawaban adendum. Jawaban adendum itu sangat dibutuhkan karena dalam adendum akan ditata ulang perjanjian antara Pemkot Surabaya dengan investor PT Gala Bumi Perkasa. Sehingga, pembangunan pasar berlantai delapan itu tidak merugikan Pemkot dan Pedagang Pasar Turi. “Belum tahu mas, setahu saya belum dilayangkan,” ujarnya singkat. Sebelumnya, Sekkota Surabaya Hendro Gunawan mengaku telah mengajukan adendum kepada PT Gala Bumi Perkasa terkait perjan-

jian pembangunan dan pengelolaan Pasar Turi. Namun investor belum memberikan jawaban. Adendum tersebut diajukan karena dalam perjanjian antara Pemkot Surabaya dengan PT Gala Bumi Perkasa dalam pembangunan dan pengelolaan Pasar Turi, banyak terdapat kelemahan. Hendro menyebutkan, diantara kelemahan itu Pemkot tidak memiliki kewenangan sama sekali dalam Pasar Turi. Akibatnya, investor bisa seenaknya sendiri membebani biaya yang cukup banyak kepada para pedagang. “Dalam adendum ada beberapa revisi perjanjian. Paling tidak, Pemkot melindungi para Pedagang Pasar Turi,” kata Hendro. Menanggapi masalah Pasar Turi, anggota Komisi B DPRD Surabaya Ahmad Zakaria meminta Pemkot Surabaya melindungi para Pedagang Pasar Turi, terutama pedagang korban kebakaran 2007. Dia mewanti-wanti Pasar Turi jangan sampai jatuh kepada inves-

tor yang merugikan para pedagang. Karena pembangunan Pasar Turi bertujuan untuk menyelamatkan nasib pedagang. “Jangan sampai jatuh ke tangan kapitalis. Karena Pasar Turi milik pemkot,” ujarnya. Politisi asal fraksi PKS ini meminta kepada investor segera memberi balasan adendum. Jika belum juga ada respon, dia mendukung langkah Pemkot mengeluarkan somasi. Menurutnya, pedagang harus segera mendapatkan hak-haknya berjualan di Pasar Turi. “Cuma Pemkot berani ndak melakukan somasi,” ucapnya. Lambannya proses somasi membuat pedagang geram. Gerakan Pedagang Pasar Turi Korban Kebakaran (GPPSKK) mengancam akan mensomasi Pemkot Surabaya. Ancaman ini dikeluarkan lantaran sampai saat ini rencana somasi belum ada kabarnya. Padahal, somasi itu diucapkan langsung oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini melalui Sekkota Surabaya Hendro Gunawan pada Kamis (15/1/2015) lalu. iwan

Komisi B Usulkan Bangun Pasar Rakyat KOMISI B Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya mengusulkan pemerintah kota segera mengajukan permohonan pembangunan Pasar Rakyat ke Kementerian Perdagangan. “Kami berharap pemkot proaktif, karena Kemendag sudah membuka pintu,” kata Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya, Edy Rachmat. Menurut dia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo sudah mendapat bantuan anggaran pembangunan pasar rakyat dari Kementerian Perdagangan sekitar Rp12 miliar. “Jika Sidoarjo sudah berhasil, bagaimana dengan Surabaya. Kami minta Surabaya bisa mencontoh Sidoarjo,” katanya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta Disperindag Surabaya segera mengirim surat permohonan ke Kemendag. Hal ini, lanjut dia, karena Surabaya masih butuh Pasar Rakyat representatif dan siap bersaing dengan toko modern. “Jika nanti pemkot sudah dapat bantuan, sebaiknya pengelolaan pasar diserahkan oleh Perusahaan Daerah Pasar Surya,” katanya. Hal sama juga dikatakan anggota Komisi B DPRD Surabaya Khusnul Khotimah. Ia mengatakan UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perda-

www.lensaindonesia.com

Edy Rachmad

gangan disebutkan adanya perubahan nama pasar tradisional menjadi pasar rakyat. “Atas dasar itu, Kementerian Perdagangan pada 2015 telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp307,5 miliar untuk pembangunan sekitar 605.303 pasar se-Indonesia,” katanya. Tentunya, lanjut dia, kesempatan itu tidak boleh diabaikan oleh Pemkot Surabaya, jika ingin memperbaiki Pasar Tradisional di Surabaya menjadi lebih baik. adv



10

JAKARTA SQUARE

Edisi 72/02 - 08 Januari 2015

Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko.

Inspektorat DKI Jakarta Lamban Beri Sanksi ‘Camat Koboi‘ PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga kini belum menjatuhkan sanksi kepada Camat Penjaringan, Yani Wahyu Purwoko (35) yang menodongkan pistol ke salah satu warga Semanan, Kalideres, Romli H Solo (50). Meski dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan Polsek Kalideres menyatakan Yani Wahyu Purwoko menodongkan senjata api (Senpi) dan meletus di bawah, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah, hanya mengatakan, pihaknya akan mengkroscek terlebih dahulu. “Ya, kami cek dulu. Pak Lasro (Kepala Inspektorat DKI, Lasro Marbun) belum laporkan,” ujarnya di Balaikota Jakarta, Senin (26/1/2015). Saat disinggung melunaknya sikap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap pegawai negeri sipil (PNS) yang indisipliner, Saefullah lagi-lagi menjawab diplomatis. “Nanti saya cek dulu hasil BAP dari inspektur. Kan nanti ada saran dari pemeriksaan. Nanti kami pilih saja,” dalihnya. Terpisah, Kepala Inspektorat DKI Jakarta Lasro menjelaskan, pihaknya dalam pekan ini akan memanggil korban, Romli untuk dimintai keterangan dan dikonfrontir dengan pernyataan Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko. Menurut Lasro, Yani Wahyu Purwoko tak menampik terjadi perdebatan dengan Romli dan sempat mengeluarkan kata-kata tak senonoh saat kejadian berlangsung. Namun, Camat Penjaringan ini membantah menodongkan senjata ke korban yang tak lain adalah pamannya. Dalihnya, Senpi disimpan di dashboard mobil. ”Terus diakui, dia punya senjata softgun. Tapi ijinnya sudah kadaluarsa, belum ada waktu mengurus, karena sibuk mengurus Waduk Pluit. Itu informasi dapat kami peroleh,” paparnya. Sikap Yani Wahyu Purwoko itu jelas merupakan kekeliruan. Pasalnya, sebagai pamong sepatutnya dia tak menyakiti masyarakat. “Kalau senjata harus ada ijin. Kalau tidak ada, jangan dibawa dulu dong,” tegasnya. Menyangkut sanksi yang akan dikenakan kepada Yani Wahyu Purwoko, Lasro menjelaskan, Pemprov DKI belum mengeluarkan putusan, karena menunggu keterangan Romli terlebih dahulu. “Kalau masalah senjata, itu masalah polisi,” ungkapnya. Setelah mendapat keterangan saksi, Inspektorat DKI Jakarta akan mempertimbangkan sanksi yang diberikan dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 53/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sekedar diketahui, ‘camat koboi’ ini juga menodongkan senjata ke warga saat bertugas di Kampung Bali. Lasro menegaskan, pihaknya tidak akan mengusut kasus tersebut, lantaran dirinya belum menjabat kepala Inspektorat. Kasus tersebut sudah dilaporkan Rusli ke Polsek Metro Kalideres, tak lama setelah kejadian. Pangkal masalahnya, Yani Wahyu Purwoko menuntut pamannya menjual tanah kepada dirinya. Meski mengklaim Yani dan Rusli telah berdamai, namun Polsek Metro Kalideres menyita airsoft gun, karena masa fatah_sidik ijinnya telah abis.

Telat Masuk Kerja Gaji PNS DKI Dipotong Rp 500 Ribu PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta menerapkan sistem Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) untuk seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungannya. Seiring dengan kebijakan itu, sanksi yang diterapkan pun cukup tegas. “Pertama akan ada sanksi individu kalau tidak berkinerja baik. Kalau absen, telat akan dipotong cukup besar. Kedua akan ada sanksi kolektif,” ungkap Kepala Inspektorat Pemprov DKI Jakarta Lasro Marbun di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/1/2015). Sebelumnya, PNS yang telat masuk kerja dipotong permenitnya Rp 250 ribu. Kini meningkat jadi Rp 500 ribu. Beda dengan sanksi kolektif, misalnya ditemukan pungutan liar di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD). “Kalau misalnya kolektif salah satu orang ada yang pungli di dalam SKPD atau UKPD semua dihukum, dipotong 10 persen. Kalau untuk saya sudah gede banget. Karena (gaji) Rp 80 juta, dipotong Rp 8 juta. Kalau mereka Rp 50 juta dipotong Rp 5 juta,” ungkapnya. Saat ini Peraturan Gubernurnya sedang diperbaiki untuk menegakan sanksi tersebut. Sekarang tidak ada alasan lagi tidak melaksanakan tugas, maling (korupsi), memeras teman, atau menghindar dari jabatan. “Kita adi sudah mulai itu,” ucapnya. www.lensaindonesia.com

Wow, DKI Beli Pohon Eksotis Seharga Rp750 juta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merogoh kocek miliaran rupiah untuk mencari pohon yang cocok ditanam di Waduk Ria Rio, Pulo Gadung, Jakarta Timur. TERDAPAT anggaran fantastis untuk pembelian pohon yang dialokasikan Dinas Pertamanan dan Pemakanan DKI Jakarta untuk pembangunan Taman Waduk Ria Rio dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015. Anggaran tersebut adalah pembelian sejumlah pohon yang tiap batangnya dipatok Rp 750 juta. Adapun total biaya yang dialokasikan untuk proyek ini mencapai Rp 50 miliar. Dikonfirmasi, Rabu (28/1/ 2015), Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Nandar Sunandar tak membantah adanya anggaran fantastis tersebut. Dalihnya, sesuai pengadaan yang dilakukan pada 2014. “Itu untuk membeli pohon berjenis eksotis. Untuk jumlahnya berapa, itu nanti akan diukur dulu, berapa luasnya dan perlunya berapa,” kilahnya. Disinggung lebih jauh, soal spesifik pohon yang akan dibeli, Nandar kembali berkelit. Dia justru memastikan, tak akan ada permainan dalam proyek itu. “Karena sudah e-budgeting,” jelasnya. Nandar mengklaim pohon

seharga ratusan juta itu sangat cocok ditanam di Waduk Ria Rio. Jenis pohon itu diklaim Nandar sangat indah dan berbeda dengan pohon lainnya. ”Tanamannya sangat eksotis, luar biasa, ýbesar, tinggi, antik, indah, dan beda dari tanaman atau pohon lainnya,” katanya. Kata Nandar lagi, pohon yang akan dibeli ini mirip dengan pohon Baobab asal Afrika. Meski demikian, ia tidak tahu apakah pengadaan pohon ini akan disetujui oleh anggota Dewan. Lebih lanjut ia jelaskan bila saat ini DKI sudah membeli sekitar lima unit pohon eksotic tersebut. Pengadaan pohon ini diklaim telah disetujui oleh Gubernur DKI dan pembeliannya melalui e-budgeting. Dalam RAPBD DKI 2015 dinas pertamanan dan pemakaman DKI mengajukan anggaran Rp1,303 triliun untuk menjalankan programnya. “Coba masuk ke Taman Ria Rio dari arah Jalan Ahmad Yani, pas di turunan seberang Jalan Perintis Kemerdekaan. Nah, di sebelah kiri itu pohon eksotisnya,” kata Nandar. Di tempat terpisah, Ketua Komisi D DPRD DKI, M Sanusi pun enggan transparan mengenai proyek pengadaan pohon tersebut. Dia hanya mengatakan, “Uang sebesar itu bukan hanya untuk beli pohon saja, tapi seluruh infrastrukturnya akan dibenahi.” Politikus Gerindra ini justru mendukung program tersebut, karena selain mempercantik Ibukota, dapat menambah ruang terbuka hijau (RTH) yang luasnya kini baru sekitar 10 per-

sen dan sebagai ruang interaksi warga. “Pokoknya, taman di DKI harus bagus kualitasnya. Jangan sampai pohon kecil atau pohon toge dibeli. Harus dibeli pohon yang besar-besar, jadi adem dan langsung bisa dinikmati warga,” kilahnya. Menyikapi itu, pengamat politik anggaran Uchok Sky Khadafi, menyesalkan pernyataan Nandar. “Karena Taman Ria Rio sudah 30 persen jadi. Sehingga untuk pembangun, dana tersebut terlalu mahal,” terangnya. Menurut eks aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini, harga satu pohon yang mencapai Rp 750 juta adalah mengada-ada. Alasannya, selevel dengan mobil premium sekelas Toyota Alphard. Pengamat tata kota, Yayat Supriatna pun berpendapat demikian. Dia mempertanyakan pohon eksotis seperti apa yang ingin dibeli Dinas Pertamanan. “Memang ada pohon mahal, nilainya ratusan juta. Tapi, tak sampai segitu,” kritiknya. Karena itu, Yayat menyebut, pengadaan pohon tersebut tak bermanfaat bagi masyarakat Jakarta. “Perlu juga diklarifikasi dan dipertegas dari mana, usianya berapa, manfaatnya apa, kalau tak ada manfaatnya, untuk apa?” ketus dosen Universitas Trisakti Jakarta ini. Pedagang tanaman di Ragunan, Jakarta Selatan, Nina (32), juga heran dengan harga pohon yang dianggarkan Dinas Pertamanan. Dalihnya, menurut sepengetahuan dia, jenis eksotik dengan diameter terbesar, dua meter, harganya mencapai Rp

Pohon eksotis senilai ratusan juta yang ditanam di Waduk Ria Rio, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

200 juta. “Sini, mending saya kerjain, hanya Rp 250 juta plus garansi

satu tahun. Kalau Rp 750 juta, itu mah penipuan,” pungkasnya. fatah_sidik

Silpa DKI Jakarta Rp 8,9 Triliun Dikritisi

Pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta.

Komisi B Minta Pertanggungjawaban PMP BUMD KOMISI B DPRD DKI Jakarta berencana memanggil sejumlah direktur utama (dirut) badan usaha milik daerah (BUMD) yang menjadi mitra kerjanya pasca penetapan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2015. Anggota Komisi B, Yuke Yurike menyatakan, pemanggilan tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi dan visi misi serta proyeksi pengembangan BUMD DKI ke depan. “Pemanggilan ini tak ada motif kepentingan apapun. Ini murni ingin tahu kondisi sebenarnya BUMD DKI,” ujarnya di Gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (27/1/2015). Selain itu, sambung Yuke, pemanggilan pun bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban BUMD atas penyerataan modal pemerintah (PMP) yang diberikan kepada mereka. “Khususnya BUMD seperti, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), PT Food station Tjipinang, dan PAM Jaya. Tiga perusahaan ini harus balance, antara keuntungan dan kepentingan warga,”

jelas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu. Pemanggilan baru dilakukan setelah RAPBD 2015 disahkan, ungkap Yuke, lantaran dewan beberapa waktu belakangan fokus membahas anggaran dan agenda kerja ke depan saat ini tengah disusun. Terpisah, Wakil Ketua Komisi B, Very Yonnevil perusahaan pelat merah Ibukota harus memiliki orientasi bisnis yang konkret dan terencana, sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pasalnya, BUMD kerap mendapatkan PMP namun minim kontribusinya terhadap PAD. “Makanya, kami akan panggil secara bergiliran seluruh direktur,” terangnya. Di sisi lain, sekretaris DPD Hanura Jakarta ini berharap, DPRD DKI dilibatkan dalam pemilihan dirut BUMD yang kini proses seleksinya tengah dilakukan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “Kami berharap, Komisi B dilibatkan dalam memilih direktur baru nanti. Kami kan ingin tahu juga bagaimana kompetensi para fatah_sidik direktur nantinya,” pungkas Very.

FORUM Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mendesak Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP) DKI Jakarta mengusut keganjilan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2014 yang termuat dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015. “Karena APBD-P DKI 2014 nilainya Rp 72 triliun dan penyerapan cuma 40 persen. Lantas, kenapa Silpa yang dimuat dalam APBD 2015 hanya Rp 8,9 triliun?” ujar Direktur Advokasi dan Investigasi Fitra, Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Rabu (28/1/2015). Dia pun meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengembalikan APBD DKI 2015 nantinya. “Karena masih menyisakan sejumlah masalah,” jelasnya. Uchok menduga, Silpa yang jauh dari kondisi riil ini diloloskan dewan saat pembahasan RAPBD di tingkat Badan Anggaran dan finalisasi yang diadakan pimpinan DPRD. Sebab, sidang digelar terbuka hanya saat di level komisi. Karena itu, Uchok mendesak DPRD dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, transparan terhadap keberadaan silpa yang lainnya. “Kalau tidak dijelaskan, ini namanya bagi-bagi jatah anggaran antara pemerintahan Ahok dengan fatah_sidik dewan,” terang Uchok. BERIKUT POSTUR APBD DKI 2015: A. Pendapatan Daerah Rp 63,801 triliun 1. Pendapatan asli daerah (PAD) Rp 45,321 triliun 2. Dana perimbangan Rp 11,408 triliun 3. Lain-lain Rp 7,071 triliun B. Belanja Daerah Rp 67,446 triliun C. Pembiayaan Daerah Rp 9,282 triliun 1. Penerimaan – Silpa Rp 8,983 triliun – Pinjaman Rp 298,57 miliar 2. Pengeluaran Rp 5,636 triliun – Penyertaan modal daerah (PMP) Rp 5,627 triliun – Pembayaran pokok utang Rp 9 miliar

Ahok Tak Berkutik Pedagang Blok G Balik Jualan di Kaki Lima

Basuki Tjahaja Purnama

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pasrah melihat pedagang Blok G Tanah yang kembali berdagang turun ke jalan. Menurut dia, sanksi denda yang diberikan hakim kepada para pedagang terlalu kecil. “Habis hukumannya enteng, ketok hakim cuma denda Rp 100. 000. Mereka mampu bayar preman sehari Rp 100.000 dan seminggu Rp 700.000, ya enggak ada

takutnya mereka,” kata Basuki, di Balaikota, Rabu (28/1/2015). Kendati demikian, lanjut dia, Satpol PP tetap akan terus menertibkan para pedagang yang kembali turun ke jalan dan membuat macet kawasan Tanah Abang. Sama seperti yang pernah ia sampaikan satu tahun lalu, saat DKI gencar merelokasi pedagang kaki lima (PKL) ke Pasar Blok G Tanah Abang. Basuki kembali mengutarakan

bakal menerapkan konsep seperti film Tom and Jerry. Menurut dia, hingga kini, film itu selalu diulang-ulang di televisi dan Tom tak hentihentinya mengejar Jerry, sama seperti PKL dengan Satpol PP. “Mesti sikat terus, kayak film Tom and Jerry, karena saya bilang karena hukumannya enggak keras. Ya sudah tangkap dan sita luck/ barangnya saja,” kata dia. kom


JAKARTA SQUARE

11 Edisi 72/02 - 08 Januari 2015

Ahok Geram Tanggul Kali Sunter Dijebol Kontraktor GUBERNUR DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok, geram dengan tindakan kontraktor yang semena-mena menghancurkan tanggul Kali Sunter. Pasalnya, hal tersebut menyebabkan sepanjang Jl Yos Sudarso tergenang air 10-70 sentimeter. “Ini betul-betul kurang ajar. Saya mau tanya, logika ya, orang bukan BBSWCC (Balai Besar Sungai Wilayah Ciliwung Cisadane), tapi kontraktornya mau mengeruk sungai. Situasi lagi hujan, masuk akal enggak mau masukin alat berat dengan cara menjebol tanggul? Kurang ajarkan?” ujar Gubernur DKI Jakarta yang akrab dipanggil Ahok ini geram, di Balaikota Jakarta, Senin (26/1/2015). Menurut Ahok, seharusnya kontraktor melakukan kajian terlebih dahulu, sebelum menjebol tanggul Kali Sunter. Sehingga, Jl Yos Sudarso, baik dari arah Tanjung Priok ke Cawang dan sebaliknya tak banjir serta lumpuh sepanjang dua kilometer. “Sekarang gini, kami mau jebolin sesuatu, Dinas PU bilang butuh kaji dulukan. Anda pakai otak enggak kontraktornya? Mau masuk ngeruk, lu jebolin tanggul. Memang tanggul enggak pakai semen?ý Semen bisa kering cepat? Ini musim hujan. Lebih baik enggak usah dikeruk dong,” papar Gubernur DKI Jakarta ini tanpa menjelaskan kontraktor yang dimaksud. Mantan politikus Golkar dan Gerindra itu lantas menyebut, kasus tersebut mirip dengan dugaan sabotase di Kanal Banjir Barat (KBB) beberapa waktu lalu, di mana ada oknum dengan sengaja membuka pintu air. Kejadian serupa seperti di tanggul yang dibuat di Ancol, Jakarta Utara, di mana ada oknum yang sengaja mengancurkan tanggul yang berfungsi menampung hasil kerukan 13 sungai di Ibukota. “Ancol kalau buang ke laut mesti buat tanggul dong. Eh, dihancurin pakai kapal tongkang. Padahal, kapal tongkang itu enggak pernah ke pinggir pantai Ancol. Kenapa tiba-tiba bisa lewat? Makanya, saya mau suruh laporin polisi saja sudah,” ketus Ahok. Terpisah, Kepala Dinas Tata Air DKI, Agus Priyono, membenarkan, tanggul Kali Sunter sengaja dijebol kontraktor yang merupakan pemenang proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera). “Informasi dari Kemen PU, mereka sedang laksanakan pengerukan Kali Sunter. Namun, karena Kali Sunter dibatasi Mall Artha Gading dan jaringan pipa gas, akhirnya mereka bongkar turap,” bebernya. Saat pembongkaran turap dilakukan, sambung Agus, kontraktor tidak mensosialisasikannya ke Dinas Tata Air DKI Jakarta. Akibatnya, ruas Jl Yos Sudarso hingga kawasan Sunter terendam. “Seharusnya mereka mensosialisasikan lebih dulu, kalau bisa berdampak seperti itu.,” katanya. fatah_sidik

PT Jakarta Monorail Ancam Gugat Pemprov DKI Pemprov DKI dituding tidak bekerja maksimal dalam membangun proyek monorail. Akibatnya, PT Jakarta Monorail mengancam akan menggugat. DIREKTUR Utama PT Jakarta Monorail (PT JM), Sukmawati Syukur, membantah tudingan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, bila pihaknya belum sama sekali mengerjakan pembangunan monorail. “Jika dituding tidak bekerja, kami menolak. Sebab, adendum perjanjian yang memuat persetujuan depo dan bisnis plan belum disetujui Pemprov DKI Jakarta. Jadi, pekerjaan konstruksi juga tidak bisa diteruskan,” ujarnya di Jakarta, Senin (26/1/2015). Menurut Sukmawati Syukur, dalam adendum itu ada dua lampiran, yakni bisnis plan dan lokasi depo yang selalu dibahas Pemprov DKI Jakarta.ý Namun Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menolak rencana pembangunan depo di Tanah Abang dan Waduk Setiabudi. “Dua itu yang terus diutakatik oleh Pemerintah DKI,” ketusnya. Apabila Pemprov DKI Jakarta bersikukuh memutuskan kontrak kerja sama, PT Jakarta Monorail mempersilahkannya. Tetapi, Sukmawati Syukur memastikan, pihaknya akan melakukan gugatan.”Upaya hukum itu dilakukan untuk yang teraniaya. Kalau bisa berunding lebih bagus,” sambungnya. Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Jakarta, Saefullah, enggan

memusingkan klaim PT Jakarta Monorail yang membantah tak bekerja. “Ya boleh saja, memang nyatanya enggak ada,” katanya. Saat ini, terang Saefullah, Pemprov DKI Jakarta tengah membuat surat pemutusan kontrak kerja sama dengan PT Jakarta Monorail dan memuat 15 syarat yang disepakati sebelumnya tak dapat dipenuhi. “Mungkin nanti akan disebutkan dalam surat itu,” katanya. Mantan Walikota Jakarta Pusat ini menambahkan, hingga kini, baik Pemprov DKI maupun negara, belum mengalami kerugian, lantaran pembangunan yang sebelumnya telah dikerjakan, seutuhnya menjadi tanggung jawab swasta. “Dulu ada ide, cari win-win solution kalau misalnya kami mau bayar itu tiang. Tapi, waktu itu enggak cocok. Hitungan kami dengan PT Jakarta Monorail nggak cocok. Hitungan kami Rp 200 miliar, hitungan mereka Rp 600 miliar. Bedanya sangat jauh, sehingga tidak cocok,” tuturnya. Karena itulah, menurut Saefullah, Pemprov DKI Jakarta belum memutuskan untuk bekerja sama dengan kontraktor lain terkait kelanjutan pembangunan monorail. Pihaknya hanya menegaskan, Pemprov DKI Jakarta mendesak PT Jakarta Monorail membongkar tiang-tiang monorail yang telah

Proyek monorail yang mangkrak.

terbangun di beberapa lokasi di Ibukota. “Kewajiban itu mereka untuk membongkar itu. Kemarin diskusinya seperti itu. Ngapain (tiang) ada di situ? Enggak ada manfaatnya, ngerusak kota kita juga,” pungkasnya. Sementara, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike mengatakan, pihaknya belum sempat membahas masalah ini. Sebab beberapa hari terakhir, disibukkan dengan pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan

Luncurkan Parkir Elektronik, Ahok Jadi Kepala Geng Baru

Pemkot Bekasi Larang Penjualan Apel Berbahaya Asal AS KEMENTERIAN Perdagangan telah melarang impor apel jenis granny smith dan gala yang diproduksi Bidart Bros, Bakersfield, California, karena diduga terkontaminasi oleh bakteri Listeria monocytogenes. Karena itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi melakukan penelusuran terhadap sejumlah supermarket dan pedagang buah yang menjual buah apel berbahaya tersebut. Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Kota Bekasi, Herbet Panjaiatan mejelaskan, pihaknya sengaja turun kelapangan untuk menghimbau kepada para pedagang buah dan supermarket untuk tidak menjual buah apel tersebut karena dapat membahayakan masyarakat. “Kami baru bersifat imbauan. Pihak pengusaha bisa mengembalikan kepada distributor atau dimusnahkan,” ujar Herbet kepada wartawan di Bekasi, Kamis (29/1). Herbet menegaskan, jika dalam satu atau dua hari lagi pihaknya mengecek dan diketahui para pedagang dan supermarket masih menjual dua produk apel itu, maka pihaknya akan melakukan penyitaan. “Jika terbukti sebuah toko masih menjual kedua aple ini kami akan memberikan sanksi,” tegasnya. Pelarangan impor apel jenis granny smith dan gala yang diproduksi Bidart Bros, Bakersfield, California itu menyusul informasi yang diterima Badan POM RI dari International Food Safety Authorities Network (INFOSAN) mengenai apel dengan kontaminasi bakteri tersebut tanggal 17 Januari Lalu. Kemudian Badan POM RI juga mendapat informasi serupa dari Kedubes AS pada 21 Januari lalu. Kedua apel jenis tersebut diduga mengandung bakteri Listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi,anak-anak dan orang dengan sistem antibodi yang lemah. Selain itu dapat menyebabkan keguguran bagi ibu hamil. hus

belanja daerah (RAPBD). “Kalau pun ada pembahasan, itu enggak detail,” jelasnya. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menerangkan, setelah RAPBD 2015 disahkan, pihaknya akan menyusun kegiatan yang akan dilakukan, seperti rapat kerja dengan mitra terkait. “Mengecek ke lapangan, mempertanyakan soal pertanggungjawaban PMP (penyerataan modal pemerintah), dan sebagainya,” tandas Yuke. fatah_sidik

Satpol PP membersihkan lapak pasir di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok.

Kerap Bikin Kecelakaan, Lapak Pasir di RE Martadinata Ditertibkan KERAP jadi pemicu kecelakaan dan biang kemacetan, lapak penjual pasir di pinggir Jalan RE Martadinata, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara ditertibkan petugas pada Rabu (28/1/ 2015) siang. Dalam penertiban yang melibatkan 30 personel anggota Satpol PP ini, para penjual lapak hanya bisa pasrah. Tak ada perlawanan dari para penjual pasir saat lapak dagangannya ditertibkan petugas. Pantauan di lapangan, puluhan petugas sedang mengumpulkan pasir yang berserakan di tepi jalan. Setelah pasir itu terkumpul, kemudian dipindahkan ke sebuah truk milik Satpol PP menggunakan alat berat bernama soffel. Wawan (35) salah seorang pemilik lapak pasir tak mam-

pu berbuat banyak saat barang dagangannya diangkut petugas. Menurut pengakuannya, dia baru berjualan di lokasi itu sejak tiga bulan lalu. Dalam sehari, kata Wawan, ia biasa membeli pasir sebanyak 4-5 gerobak dari sopir truk yang melintas. “Setiap truk yang lewat sini, biasanya niris pasir dulu. Sekali niris pasir saya beli Rp 80.000-Rp 100.000. Setelah itu saya jual Rp 120.000-Rp 150.000 ke warga sekitar,” kata Wawan pada Rabu (28/ 1/2015). Meski pasir sebanyak satu truk miliknya diangkut petugas, namun Wawan tidak akan kapok. Ia berencana akan kembali menjual pasirnya di pinggir jalan tersebut. Sebab ia beralasan, tidak memiliki pekerjaan lagi selain berjualan pasir.

Selain menertibkan lapak penjual pasir, petugas juga membongkar puluhan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Keberadaan PKL yang menggunakan bahu jalan di jalur lambat itu juga membuat lingkungan menjadi kumuh dan kerap menimbulkan kemacetan. Sementara itu, Camat Kelapa Gading, Musa Syafrudin, mengatakan pembongkaran 36 lapak PKL berdasarkan keluhan dari warga sekitar yang merasa terganggu dengan keberadaan lapak-lapak tersebut. “Warga banyak yang melapor ke saya, bahwa keberadaan lapak membuat akses jalan menjadi semakin sempit,” kata Musa. fit

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meluncurkan pelayanan pembayaran parkir elektronik di Jalan Agus Salim (Sabang), Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015). Pembayaran parkir elektronik tersebut dilayani enam bank di antaranya BNI, Bank Mandiri, BRI, Bank Mega, BCA, dan Bank DKI. Hanya dengan menggunakan kartu tap cash BNI, Mandiri e-money, BRI Brizzi, Mega Cash Bank Mega, Flazz BCA, dan Bank DKI Kakcard, para pengguna kendaraan tidak perlu mengeluarkan uang cash untuk membayar parkir. Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Sunardi Sinaga berharap implementasi penggunaan uang elektronik di TPE dapat mengubah wajah Jakarta menuju Jakarta Baru melalui pengelolaan sistem perparkiran on street yang lebih modern. “Implementasi ini dapat mempermudah masyarakat melakukan transaksi pembayaran parkir dan meningkatkan transparansi pendapatan perparkiran dan yang terpenting adalah dapat mengatasi pendapatan parkir,” kata Sunardi. Sementara Ahok mengungkapkan sistem parkir meter tersebut diharapkan bukan hanya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov DKI saja. “Kita bisa bayangkan dulu satu hari hanya dapat Rp 500 ribu, dengan sistem ini satu hari bisa mencapai Rp 10 juta perhari itu pun belum sampai pagi, baru tengah malam. Saya harapkan kepada para operator harus memberi gaji kepada petugas parkir dua kali UMP. Ini adalah wajib,” ungkap Ahok. Dikatakan suami Veronica Tan ini, tidak ada lagi ke depan parkir liar dimana uang parkir tidak jelas masuk ke mana. Dengan parkir meter, retribusi parkir bisa langsung masuk ke kas negara sehingga tidak ada lagi potong memotong. “Saya katakan kita jadi kepala geng yang baru, jadi bukan lagi kepala mafia siapa yang tidak jelas,” ucapnya. suh

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meluncurkan pembayaran parkir elektronik.

Lurah Duri Selatan Berani Tantang Gubernur DKI LURAH Duri Selatan, Novi Indriasari menantang seluruh Lurah serta Gubernur DKI Jakarta agar tak membuang sampah sembarangan lewat video yang diunduh di Youtube dengan judul #stopnyampahchallenge. Lurah yang menjabat sejak Juni 2013 tersebut, mengatakan selama ini selalu

Lurah Duri Selatan, Novi Indriasari.

gembar-gembor jangan buang sampah sembarangan. Tetapi melihat budaya masyarakat kita yang tak kena jika hanya larangan berupa tulisan ataupun imbauan. Akhirnya dirinya tergerak membuat video untuk samasama memulai menanamkan semangat tak membuang sampah sembarangan dari dalam diri sendiri. “Yang harus dirubah itu budaya masyarakatnya agar tak membuang sampah sembara-

ngan. Makanya saya ikutan video tersebut,” ucap Novi di kantor Kelurahan, Rabu (28/ 1/2015). Pendekatan itu sudah mulai terasa di wilayahnya dari 6 RW yang ada 2 diantaranya para warga sudah enggan membuang sampah sembarangan. Kedua RW itu yakni RW 01 dan 03. “Ya syukur, warga sudah mulai mengantongi serta memilah sampah organik dan non organik di kedua RT

tersebut. Mereka semua sekarang sudah enggan membuang sampah di tempat penampungan sementara, tetapi menunggu truk sampah baru berbondong-bondong membuang sampahnya,” kata lurah lulusan arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) tersebut. Ia berharap ke depannya warga di 4 RW sisa di wilayahnya sudah bisa menyusul agar tak membuang sampah sembarangan. Lurah berke-

rudung tersebut juga sudah mengharuskan pegawai di kelurahannya setiap hari memungut sampah. “Semua PNS di kelurahan wajib pungut sampah setiap hari. Nah kalau warga kami wajibkan setiap Jumat untuk memungut sampah. Semoga saja wilayah Duri Selatan bisa bebas dari sampah,” ucap Lurah yang pernah menjadi staf di Pemkot Jakarta Selatan tersebut. wah www.lensaindonesia.com


12

WOMEN STORY

Edisi 72/02 - 08 Januari 2015

Setahun Bekerja Paspor Ditahan Perusahaan Setempat

Bao menggunakan kedua kakinya untuk merawat suami.

Istri Tercinta Rawat Suami dengan Kaki MALU rasanya jika kita mengingat betapa seringnya kita memandang sebelah mata orang yang punya kekurangan fisik. Seolah menganggap hidup kita lebih sempurna dibandingkan mereka yang fisiknya (kita anggap) tak normal. Seorang wanita berusia 49 tahun bernamanya Bao Aixiang adalah bukti perjuangan yang tidak kenal lelah. Dilansir dari shanghaiist.com, kedua tangan Bao tak tumbuh sempurna karena ia menderita polio di usianya yang ke-12. Tanpa tangan yang bisa digunakan sempurna, ia pun tak punya pilihan lain selain menggunakan sepasang kakinya. Bao dengan gigih melatih kedua kakinya untuk melakukan semua pekerjaan. Butuh waktu dua tahun hingga benar-benar terbiasa menggunakan kedua kakinya. Selama latihan, ia sering terluka karena irisan pisau hingga kapalan di kakinya. Dan kini, ia sudah bisa memasak, mencuci, menjahit, menyulam, hingga memotong rambut suaminya sendiri dengan kedua kakinya. Bao menikah ketika usianya 33 tahun dengan seorang pria bernama Ma Wanwa yang saat itu berusia 54 tahun. Tadinya Bao tak mau menikah dengan Ma karena perbedaan usia yang begitu jauh. Tapi setelah keluarga membujuknya, Bao akhirnya setuju untuk menikah. Pernikahan yang dilangsungkan pada tahun 1999 itu pun masih awet dan langgeng hingga saat ini. Oleh penduduk desa, Bao dikenal sebagai wanita yang cekatan. Bao bisa menjaga rumah selalu bersih. Semua pekerjaan rumah tangga bisa ia lakukan dengan baik. Bahkan ia juga tak segan untuk membantu tetangganya yang membutuhkan. Bao adalah cermin sosok wanita sekaligus istri yang tangguh. Fisiknya mungkin tak sempurna. Tapi keteguhan dan kegigihannya bisa jadi lebih sempurna dari siapapun. Semoga kisah Bao ini bisa jadi semangat kita untuk selalu melakukan yang terbaik dalam hidup kita. nda

TKW Cantik Berhasil Dipulangkan Pemkot Surabaya dari Malaysia Baru bekerja, paspor TKW langsung ditahan. Dia tidak bisa pulang ke Surabaya. Beruntung ada Walikota Surabaya. BEKERJA di luar negeri tidak melulu menyenangkan. Seperti yang dialami Anies Deka Sany. Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Malaysia ini sudah setahun terakhir berniat pulang ke tanah air. Namun pasponya ditahan perusahaan tempatnya bekerja. Alhasil, dia pun harus bersabar memendam hasrat berjumpa dengan keluarga. Jalan keluar mulai terbuka saat TKW ini berkeluh kesah kepada orang tua yang berdomisili di Surabaya. Akhirnya dengan difasilitasi salah satu LSM, mereka menulis surat kepada Walikota Tri Rismaharini. Setelah melalui sejumlah prosedur, pada Senin pagi (26/ 1/2015), Anies Deka Sany berhasil pulang ke kampung halaman. Dia membawa serta Arief Amir, anaknya yang baru berusia enam bulan. Begitu menginjakkan kaki di Surabaya, Anies Deka Sany langsung menemui Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk mengucapkan terima kasih. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkot Surabaya dan Ibu Walikota pada khususnya yang telah sangat membantu memudahkan pro-

ses kepulangan saya,” ujar TKW cantik ini saat dijumpai di balai kota, Senin (26/1/2015). Perempuan kelahiran 13 Februari 1994 ini lantas menuturkan kronologis pengalamannya selama bekerja di Negeri Jiran. Anies pertama kali memulai karirnya di sebuah perusahaan bidang elektronik pada 2012. Penghasilannya per bulan berkisar 1.100 ringgit, atau jika dikurskan ke rupiah sebesar Rp 3.850.000 (asumsi 1 ringgit = Rp 3.500). Setelah setahun bekerja, Anies merasa tidak betah. Pasalnya, atasannya kerap bertindak tidak adil. Hak cuti dan hak-hak pekerja lainnya tidak diberikan sebagaimana mestinya. Akhirnya, wanita yang tercatat warga Sidotopo ini memutuskan berhenti. Keputusannya berhenti bekerja tidak serta-merta mengakhiri masalah. Perusahaan menganggap TKW ini mengingkari kontrak kerja. Imbasnya, paspor Anies Deka Sany ditahan pihak perusahaan. Tanpa paspor, dia was-was lantaran takut dianggap tenaga kerja ilegal. Maklum, beberapa waktu terakhir pemerintah Ma-

Risma bersama TKW Anies dan anaknya.

laysia gencar melakukan razia imigran. Sementara di sisi lain, TKW ini tak bisa pulang tanpa dokumen paspor yang lengkap. Cerita Anies tersebut mendapat respon dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini. “Sudah mendingan nggak usah kerja-kerja di luar negeri. Kalau tahu kondisinya seperti itu, lebih baik kerja di sini (Surabaya) saja,” kata walikota perempuan pertama di Surabaya. Risma mengaku menerima surat keluh-kesah dari orang tua Anies. Setelah membaca surat tersebut, dia langsung menginstruksikan Dinas Sosial untuk menelusuri dan melakukan survei langsung. Tujuannya, guna memastikan bahwa Anies Deka

Sany adalah benar warga Surabaya. “Ketika mengetahui ada warga Surabaya yang mendapat kesulitan di luar negeri, kami langsung tindak lanjuti,” terangnya. Memulangkan TKW ini ternyata bukan perkara mudah. Perusahaan tetap bersikukuh menahan paspor Anies Deka Sany karena dianggap bekerja tak sesuai kontrak. Untuk itu, Pemkot berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. Setelah melalui proses lobi-lobi alot, akhirnya Anies diperbolehkan pulang ke Surabaya. Menurut Risma, langkah pertama yakni koordinasi dengan KBRI sangat krusial. Hal

itu guna memastikan terlebih dahulu bahwa Anies Deka Sany dalam kondisi sehat dan aman. “Yang penting pekerja ini diamankan dulu. Untuk urusan dokumen akan diselesaikan kemudian,” katanya. Proses pemulangan TKW Anies Deka Sany memakan waktu lebih kurang satu minggu sejak pelaporan hasil survei dinsos ke walikota. Kendati demikian, menurut Risma, Anies hanya satu dari sekian banyak warga Surabaya yang mempunyai problem ketenagakerjaan di Malaysia. Oleh karenanya, Pemkot akan mencoba menelusuri kejelasan warganya yang mengais rejeki di iwan negeri orang.

Indonesia Menang Kostum Nasional Terbaik Miss Universe

Di usinya yang ke-90, Nenek Priscilla kembali ke sekolah dan ditetapkan sebagai murid tertua di dunia.

Kembali ke Bangku SD, Nenek Ini Pecahkan Rekor Dunia TAK ada kata terlambat untuk kembali ke bangku sekolah. Tak peduli soal usia apalagi gengsi. Asalkan punya semangat dan keinginan, kita pasti bisa kembali ke bangku sekolah kapan saja. Ada sosok seorang nenek yang begitu inspiratif asal Kenya. Namanya Priscilla Sitienei. Dilansir dari news.distractify.com, nenek Priscilla malah kembali ke bangku sekolah dasar di usianya yang sudah 90 tahun. Yang menariknya lagi, dia pun berada di kelas yang sama dengan tujuh cucu dari cucu-cucunya (great-great-grandchildren). Wah, apa nenek Priscilla tak malu ya berada sekelas dengan anak-anak kecil? Nenek Priscilla telah bekerja sebagai bidan desa di Kenya selama 65 tahun. Dulu ketika ia masih kecil, ia tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Dan kembalinya ia ke bangku SD kali ini tak hanya karena mau memenuhi keinginannya untuk lebih banyak belajar, tetapi ia juga ingin menjadi panutan untuk anak-anak perempuan lainnya. "Saya melihat anak-anak yang hidup tanpa harapan dan tak punya harapan. Saya ingin mereka melihat saya di sekolah. Saya ingin menginspirasi mereka," papar nenek Priscilla kepada BBC. Gogo, panggilan sayang anak-anak pada nenek Priscilla, tak main-main dengan niatnya kembali ke sekolah. Sama seperti anak lain, ia memakai seragam dan mengikuti semua pelajaran seperti olahraga, menari, drama, bahkan musik. Setiap kali ia berjumpa dengan orang yang tak berangkat sekolah, nenek Priscilla akan mengatakan, "Well, saya saja bersekolah jadi kamu juga harus bersekolah." Tindakan yang diambil nenek Priscilla ini pun membuatnya jadi pemecah rekor dunia terbaru. Ia mengalahkan nenek lain, Kimani Maruge yang kembali ke sekolah di usianya yang ke-84 tahun. Sehingga, nenek Priscilla jadi murid dengan usia tertua di dunia. Nenek Priscilla juga punya pesan inspiratif untuk semua murid di dunia, "Saya hanya ingin menyampaikan kepada anak-anak di seluruh dunia, khususnya perempuan, bahwa pendidikan akan jadi harta paling berharga. Jadi sambutlah masa depan kalian." vem www.lensaindonesia.com

Elvira Devinamira dengan kostumnya seberat 20 kilogram.

LANGKAH Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira memang harus terhenti di putaran 15 besar Miss Universe 2014 di Miami, Amerika Serikat. Namun, gadis asal Jawa Timur tersebut tidak ketinggalan menorehkan prestasi.

Elvira memenangkan gelar Best Nasional Costume alias kostum nasional terbaik. Di kompetisi Ratu Sejagat tersebut, Elvira mengenakan kostum spesial besutan Dynand Fariz dari Jember Fashion Carnival. Bertajuk “The Chronicle of

Borobudur”, kostum tersebut memang terinspirasi dari Candi Borobudur. Bukan tanpa susah-payah Elvira memenangkan gelar tersebut. Kostum itu sendiri, beratnya 20 kilogram yang terdiri dari empat bagian, yakni bagian

dada, rok, serta sayap dan bingkai berbentuk candi yang “dipikul” Elvira di punggungnya. “Bingkainya saja beratnya sudah 5 kilogram,” jelas Dynand Fariz, dalam wawancara jelang keberangkatan Elvira ke Miami. Adapun bahan-bahan lain

yang digunakan Dynand untuk kostum tersebut adalah besi, busa, kain, kristal, dan berbagai manik-manik lainnya. Saat ditanya alasannya mengambil tema Candi Borobudur, Dynand mengatakan dia ingin menyampaikan pesan tersendiri. “Kita tidak secara gamblang menggambarkan bentuk candi. Kita ambil intisari dari Borobudur yang menggambarkan perjalanan hidup manusia dari relief-reliefnya,” ucapnya. Lebih lanjut, Dynand mengutarakan dia telah mengerjakan kostum spesial Elvira sejak September 2014. Untuk risetnya, Dynand membutuhkan waktu satu bulan, sementara proses pengerjaannya memakan waktu selama dua minggu. Pertama kali mengenakan kostum itu, Elvira memang sempat kaget. Namun setelah berlatih bebarapa kali dia semakin percaya diri. Dia optimistis memenangkan kategori Best National Costume di Miss Universe 2014. Akhirnya, optimisme Elvira terbayar. Lewat poling yang dipantau The IT Editor, Indonesia mendapatkan 15.750 suara, yang menjadikan Elvira serta The Chronicle of Borobudur pemenang kategori kostum nasional terbaik. Sementara peringkat lima besar kostum nasional terbaik dimenangkan Miss Argentina Valentina Ferrer, Miss India Noyonita Lodh, Miss Jerman Josefin Donat, serta Miss Kanada lest Chanel Beckhenlehner.

Kokoro Scanner, Alat yang Dapat Mendeteksi Kebohongan KECANGGIHAN teknologi yang ada semakin banyak bermunculan alat-alat teknologi dengan berbagai fungsi dan kegunaannya. Dari Ponsel pintar, kacamata pintar, gelang pintar hingga alat pintar lainnya yang dapat membantu manusia dalam kegiatan sehari-harinya. Tidak hanya perangkat yang digunakan untuk membantu kegiatan sehari-hari saja, bahkan alat canggih lainnya muncul di jaman yang sudah serba teknologi ini. Seperti alat yang satu ini, yakni alat pendeteksi kebohongan. Alat ini memang diciptakan untuk mengetahui apakah seseorang yang ada di depan kita dia berbohong atau tidak.

Perusahaan asal Jepang yang mengembangkan perangkat ini. Didesain dengan bentuk yang ramping dan sangat mudah untuk dipakai, ini yang membuatnya men_jadi populer karena lebih simple daripada alat pendeteksi kebohongan yang lainnya yang sebelumnya sudah pernah beredar. Dinamai Kokoro Scanner, gadget ini dibuat mudah untuk digunakan seperti orang yang sedang menggunakan topi di kepalanya. Jika dilihat, bentuknya menyerupai headset dengan ada tambahan sebuah bulatan pada bagian depan wajah si pemakai. Seperti yang dilansir Daily Mail, Senin (8/12/2014), seseorang akan diuji kebohongannya

Kokoro Scanner.

dengan diberi pertanyaan sebanyak 15 yang sudah ditentukan pada sistem gadget tersebut. Dalam proses analisanya, alat

ini akan mengecek denyut jantung, tekanan darah maupun cara orang tersebut mengambil nafas. Lalu, akan ada nyala dari lampu

indikator yang dipasangkan pada alat tersebut dan akan memberitahukan bahwa orang tersebut berhohong atau tidak. Ada tiga indikator pada Kokoro Scanner, yakni berwarna hijau ketika orang yang diuji tidak berbohong. Indikator berwarna kuning menunjukkan kemungkinan seseorang sedang berbohong serta warna merah yang menunjukkan orang itu sedang berbohong. Untuk Anda yang ingin mempunyai alat ini, cukup mengeluarkan uang sekitar Rp 600 ribu saja. Tapi, masih belum ada pemberitaan yang jelas kapan produk ini disebar luaskan ke pasar. lip/homag


BLITZ

13 Edisi 72/02 - 08 Januari 2015

Suami Inul Hamili Pedangdut di Mobil Ditiduri Adam di mobil, Titin langsung hamil. Kabar kehamilan ini diklaim berbuntut teror dari Inul. RUMAH tangga Inul Daratista digon-cang badai. Titin Karisma, pedangdut lokal asal Sidoarjo, Jawa Timur, tiba-tiba mengaku telah berhubungan intim hingga hamil dengan Adam Suseno, suami Inul. Titin pun mengungkapkan awal mula hubungannya dengan pria berkumis itu. “Acara ulang tahun Orari Desember 2008. Yang ngenalin mas Buyung. Maksa minta nomor sehingga saya berhubungan intim di mobil,” aku Titin. Meski sempat menolak, Titin mengakui hubungan intimnya dengan Adam murni tanpa paksaan. “Mas Adam sosoknya romantis, kita bercumbu di dalam mobil Fortuner. Berjamjam telepon, banyak saksi tahu mas Adam datang menjemput ke rumah,” katanya. Setelah sekali berhubungan intim, Titin mengaku langsung hamil. Na-mun, sikap Adam langsung berubah dan mencampakkannya. Selain SMS, Titin mengaku memi-liki bukti dirinya benar bercinta den-gan Adam. “Waktu itu tisunya buat ngelap air maninya Mas Adam, kan kalau saya abis oral pasti keluar dan

saya lap pakai tisu. Tapi saya sudah buang tisunya,” tuturnya. Titin bilang, alasan Adam selingkuh dengannya karena Inul sedang melaku-kan program bayi tabung sehingga dia nggak bisa berhubungan intim. Bercinta pada 2008, kenapa baru mengungkapkan sekarang? “Saya selama ini sudah menyimpan rapat-rapat cuma karena terus di-SMS dan ditelepon akhirnya begini. Bahkan mbak ID (Inul Daratista) mengatakan saya pelacur. Nyanyi saya dicekal, cari nafkah dicekal,” ungkapnya. “Setelah saya hamil, mbak Inul tahu, dia ngatain saya pelacur,” ujar Titin. “Anak saya lima tahun nggak punya status. Sampai kemarin masih ada teror disuruh nemuin manajemennya (Inul) di kantor di Jakarta. Kalau sampai saya buka mulut, hidup saya nggak akan nyaman sampai kapan pun,” tandasnya. Bagaimana respons Inul? “Tahun 2008 dia itu sudah berkasus. Nih anak memang dari dulu sudah nggak beres. Baca kasusnya dulu yang lama tahu 2008. Dia itu sudah punya anak dari orang lain, sampai penga-

BOLLYWOOD

Menikah, Rajat Tokas Cuti 10 Hari Dari ‘Jodha Akbar’ HARI pernikahan Rajat Tokas dengan Srishti Nayyar sudah di depan mata. Tepat nya pada 30 Januari, Rajat melepaskan masa lajangnya. Upacara pernikahan ala India sendiri tak jauh beda dengan pernikahan di Indonesia. Ada beberapa upacara yang harus dilalui sebelum akhirnya mengucapkan janji nikah di hadapan pemuka agama. Karena itulah, Rajat sudah meminta izin kepada produser Jodha Akbar untuk mengambil cuti. Dilansir dari Telly Chowk, pemeran Jalal di serial Jodha Akbar itu akan libur selama kurang lebih 10 hari. Waktu sependek itu akan diisi dengan berbagai upacara yang dimulai sejak tanggal 27 Januari. Dan setelah menikah, Ra-

Rajat

Tokas

jat dan Srishti akan langsung berbulan madu. Sebelum meninggalkan lokasi syuting yang rencananya akan dilakukan pada 25 Januari mendatang, Rajat akan menggelar pesta bujang dengan beberapa sahabatnya. Beberapa bintang Jodha Akbar pun akan bergabung di pesta lajang itu. Salah satunya adalah Chetan Hansraj, pemeran Haider. “Kami sudah merencanakan pesta bujang untuk Rajat di lokasi syuting sebelum ia berangkat ke Udaipur. Aku sendiri akan menghadiri upacara pernikahan Rajat karena ia adalah sahabat baikku,” ujar C h e ta n b e lu m lama ini. Pernikahan Rajat dan Srishti akan digelar di Istana Udaipur selama empat hari penuh. Mulai dari acara pra nikah, sampai upacara pernikahan, semua dilangsungkan di istana tel/phi nan indah tersebut.

Olga Ultah, Keluarga Salat Bersama

Olga Syahputra

PADA tanggal 8 Februari 2015 mendatang, presenter yang saat ini tengah menjalani proses pengobatan di Singapura, Olga Syahputra bakal genap berusia 32 tahun. Pihak keluarga pun bersiap untuk merayakan hari penting untuk Olga itu. Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tampaknya tidak akan ada

kehebohan dengan Olga dalam perayaan tahun ini. “Kalau misalnya nanti ke Singapura nanti saya share. Rencananya ultah Olga 8 Februari, akan rayakan ultah Olga,” ungkap Billy Syahputra adik Olga ditemui di Studio Palem, Kemang Utara X, Jakarta Selatan, Rabu (28/1/2015). Olga sendiri telah dirawat di

Singapura sejak bulan Mei 2014 silam. Perayaan ulang tahun itu bakal dilakukan nyaris berbarengan dengan perayaan ulang tahun manajer Olga, Vera pada tanggal 6 Februari. “Ngerayain ultah Olga, berdoa, salat bersama demi kebaikan kita bersama. Kita berdoa yang terbaik, Mak Vera ultah juga,” ungkapnya. Olga sendiri sudah cukup lama menghilang dari dunia entertainment Indonesia. Padahal dahulu wajahnya nyaris setiap hari muncul dalam berbagai program televisi. Olga sempat dinyatakan menderita radang selaput otak oleh RSPI sebelum dibawa ke Singapura. Kini di Singapura kondisi Olga sudah lumayan stabil. Ia tambah gemuk, bisa duduk dan bisa berkomunikasi dengan orang-orang terdekatnya. Selain itu rambut Olga juga gondrong aal/kp karena belum dicukur.

dilan anaknya yo,” ujar Inul. “Denger perempuan yang sekarang ngasusin bojoku, ya bojoku ngakak lah. Orang dia (Adam) nggak kenal,” imbuh pelantun Buaya Buntung ini. Inul yakin, Adam pria lurus dan rajin ibadah sehingga tak akan mengkhianatinya. “Mas Adam itu puasa aja Senin-Kamis sampai setahun aku lahiran. Shalatnya 5+2 wajib, dhuha pagi dan tahajud. Nah mosok dia mau sama yang begitu (Titin),” bela Inul. Di YouTube, ternyata ada sebuah video yang menayangkan kebersa-maan Adam dan Titin di atas pang-gung. Video tersebut diunggah oleh seseorang dengan account egqtrd-hfkjgigk. Video itu di-upload pada 14 November 2009, yang artinya setelah Titin memulai affair nya dengan Adam, seperti pengakuannya baru-baru ini. Di video berdurasi 6 menit 41 detik tersebut, Titin terlihat bernyanyi ber-sama Buyung. Buyung diakui Titin sebagai mak comblang hubungannya dengan Adam. Di awal penampilan-nya, Titin berulang kali menyebut nama Adam. Bahkan sang biduan

Inul Daratista, Adam Suseno, Titin Karisma

juga menawarkan diri untuk menjemput pria berkumis tebal itu ke atas pang-gung. “Selamat malam, Bapak Adam. Barangkali minta dijemput?” sapa Titin dari atas panggung. Tak lama usai Titin menyapa, Adam pun naik ke panggung. Ia kemudian ikut bergoyang bersama beberapa rekannya yang lain me-nikmati tembang Kerinduan dari Titin dan Buyung. Tidak berhenti di situ. Muncul lagi satu perempuan bernama Novita Sari. Novita menuturkan awal pertemuan dengan sosok Adam. Ia mengaku bertemu Adam pada 2008 silam di sebuah acara panggung dangdut. “Jadi waktu itu aku duduk, pantat aku digesek-gesek pakai dengkulnya (Adam). Kemudian terus aku nengok ke belakang, eh tiba-tiba kasih kartu nama,” ungkap Novita saat ditemui di kawasan Kemang, Selasa (27/ 1/2015). “Adam sempat kasih aku kartu nama tapi kasihnya diamdiam, dilinting gini kartu namanya, dilipat sampai kecil. Kalau orang kasih normal, pasti nggak perlu dilinting dong. Biasa aja

harusnya,” sambung dia. Setelah pertemuan tersebut, Novita mengaku Adam mulai merayunya. Pria berkumis tebal itu, kata Novita, sempat beberapa kali menghubunginya. “Terus tiba-tiba dia telepon, waktu itu Inul lagi show di Senayan. Katanya (Adam) ke sini dong, aku bilang, aku kalau nggak sama Inul nggak bisa ketemu. Ya aku alasan aja, nggak bisa yah,” ujar pedangdut seksi ini. Walau terus beberapa kali ditolak Novita, Adam terus gigih mendekatinya. Novita mengaku sebenarnya tak mau meladeni bujuk rayu manis dari sosok Adam. “Dia telepon-telepon terus, tapi nggak aku ladenin yah. Aku nggak mau ngerebut suami orang,” tandasnya. “Aku bukan perempuan gatel. Aku juga kasihan sama Mbak Inul,” lanjutnya. Novita pun bingung kenapa Adam masih suka menggoda perempuan lain, padahal ia sudah memiliki istri Inul yang sangat cantik dan tak kalah seksi. “Kalau dipikir-pikir Inul cantiknya kurang apa ya. Udah baik, cantik, goyangannya,” tu hrm tur Novita.

Jawaban Maia Diajak Al El Dul Rujuk dengan Dhani

Maia dan Dhani bersama anak-anak.

HARI Selasa (27/1), Maia Estianty genap berusia 39 tahun. Di hari bertambahnya usia itu, Maia mendapatkan sebuah kejutan tengah malam dari kedua putranya, El Rumi dan Dul yang membawakan sebuah karangan bunga dan kue tart. Selain dua hadiah di atas, El dan Dul, maupun Al yang tengah berada di Italia untuk menjalani syuting-

nya juga memberikan sebuah surat untuk sang Ibunda. Isinya? Ucapan selamat ultah, ungkapan cinta, serta wacana perfect family, atau harapan agar Maia dan Dhani bisa bersatu kembali. “Aku ngebacain suratnya (dari anak-anak). Terakhirnya (ada tulisan) ayah, bunda, Al, El, Dul, perfect family. Tapi kan tidak bisa, itu

harapan dan doa anak-anak, tapi mau gimana? Saya pikir semua anak-anak broken home ingin memiliki keluarga yang utuh, tapi nanti anak-anak akan paham pada waktunya,” jawab Maia tenang ketika ditemui di perayaan ulang tahun Alegro Kelapa Gading, Rabu (28/1/ 2015). Di usia yang hampir menginjak kepala 4, Maia mengaku tak begitu khawatir atau ambil pusing. Mantan personel Ratu itu juga berbicara kado yang paling spesial dan tak tergantikan tahun ini. “Penutup 40 tahun pertama, aku nggak takut. Akan dimulai hidup baru, lebih mateng, lebih bijak. Nggak perlu kado, ada anak-anak aja udah seneng,” pungkas Maia. Selain dari anak-anaknya, Maia juga kebanjiran ucapan selamat ulang tahun dari fans, baik di Instagram maupun Twitter. Ada yang mendoakan supaya wanita kelahiran Surabaya itu panjang umur, cepet dapat jodoh, hingga berdamai yka/gtr dengan Mulan Jameela.

Sudah Foto Prewedding, Aurel Mau Nikah Muda PUTRI Pertama Anang Hermansyah, Aurel Hermansyah dikabarkan ingin menikah muda. Kabarnya, ia telah melakukan foto prewedding dengan kekasihnya, Tommy Rumengan, yang baru tiga bulan dipacarinya. Foto-foto tersebut pun diunggah Aurel di akun Instagram pribadinya. Tak hanya itu, Ibunda Ashanty pun menyindir putrinya yang kini berusia 17 tahun itu memang harus berlatih menggendong bayi terlebih dahulu sebelum menikah. Aurel pun kini mahir ketika menggendong adiknya, Arsy. “Kan mau nikah muda, jadi Aurel harus belajar latihan,” goda Ashanty kepada Aurel saat acara akikah 40 hari putri pertamanya dengan Anang Hermansyah, Arsy Addara Musicia Hermansyah di Villa Cinere Mas, belum lama ini. “Dia (Aurel) kan sudah foto prewed kemarin. Aku bilang, jangan kawin muda sebelum kamu mandiri, mendirikan diri sendiri,” tambah Ashanty. Lanjut Ashanty juga mengaku kalau dirinya tak ingin mengatur jodoh anak tirinya tersebut. “Orang sudah foto prewed, kalau ternyata putus ya ganti lagi. Kalau memang jodohnya ya nggak apa-apa. Yang

penting tetap di sini tinggalnya,” tuturnya. Selain itu, di hari yang sama, Aurel pun mengunggah foto berpose memperlihatkan bagian bahunya pada Minggu (25/1/2015). Atas fotonya tersebut, Aurel banjir

hujatan. “Make upnya ketebelan tuh” tulis Megaputri. “Cantikan emak gue, cantik tanpa editan,” tulis Soeilaiman. Namun tak hanya hujatan, komentar pujian pun juga diterima Aurel. “Cantik seperti KD,” adt tulis Camertalia.

www.lensaindonesia.com


EKBIS

14 Edisi 72/02 - 08 Januari 2015

Batu Akik Kena Pungut Pajak Barang Mewah LANGKAH pemerintah untuk memperluas objek pemungutan Pajak Barang Mewah (PPnBM), menuai kritik. Salah satu perluasan objek yang mendapat pajak adalah batu akik. “Gak layaklah batu akik Rp 1 juta masuk barang mewah. Penerimaan yang didapat, tak sebanding dengan upayanya,” ujar pengamat Perpajakan dan Keuangan Negara Universitas Pelita Harapan (UPH) Rony Bako, mengutip PROnline,

Selasa (27/1/2015). Ia mengatakan kebijakan tersebut berpotensi membuat masyarakat resah. Ini karena jenis barang yang dianggap mewah nantinya bisa diperdebatkan. “Kebijakan ini terlalu mengada-ngada. Ini karena harga barang nantinya gak jelas, bisa naik tiba-tiba karena pedagang memasukan tambahan pajak ke harga jual barang. Ini bisa memberatkan industri dan menyebabkan

Tingkatkan produktivitas tebu nasional melalui pendekatan mekanisasi agar budidaya tebu lebih efisien.

PTPN X Targetkan 8.800 Hektar untuk Tebu Rakyat PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) kerja bareng PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) upayakan peningkatan produktivitas tebu nasional melalui pendekatan mekanisasi agar budidaya tebu lebih efisien dan efektif. BNI berkomitmen kucurkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ke petani tebu melalui PTPN X senilai Rp 100 miliar. Dana dicairkan dalam bentuk modal lunak bagi petani binaan PTPN X, berikut mendorong mekanisasi. Direktur Produksi PTPN X T. Sutaryanto mengatakan, mekanisasi merupakan salah satu cara pemicu produktivitas lahan tebu. Dengan mekanisasi, waktu pengerjaan tebang, muat, dan angkut tebu dari lahan ke pabrik gula akan lebih cepat dan efektif. “Mekanisasi juga menjamin standardisasi hasil garapan sebab yang bekerja adalah mesin dan mampu menekan tingkat kehilangan bahan tebu yang terangkut ke pabrik gula. Hasil lebih maksimal dibanding cara manual. Intinya, pekerjaan lebih cepat dan hemat, namun hasilnya lebih banyak. Di samping itu, mekanisasi juga memungkinkan dengan kondisi saat ini karena langkanya tenaga kerja di sektor budidaya.” ucap Sutaryanto. Sutaryanto menambahkan, di musim tanam 2013/2014 lalu, PTPN X merealisasikan mekanisasi untuk 3.000-an hektar lahan yang terdiri atas 1.000 hektar lahan tebu milik petani binaan atau tebu rakyat (TR) dan 2.000 hektar lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN X. Sementara itu, di musim tanam tahun ini 2014/ 2015 mekanisasi ditargetkan bisa direalisasikan pada lahan seluas 8.800 hektar, baik untuk plain cane (tanaman tebu yang belum dikepras) maupun ratoon (tenaman tebu baru). eldon

inflasi,” katanya. Menurut dia, pemerintah harusnya lebih mengutamakan pengejaran pajak-pajak besar, kasus-kasus pajak, aksi transfer pricing, carut marut restitusi dan perbaikan regulasi untuk meraih penerimaan pajak lebih besar, ketimbang mengurusi perluasan pengenaan PPnBM. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistiningsih menuturkan, meski butuh usaha, penarikan PP-

nBM untuk perhiasan yang super mahal masih bisa dimaklumi. Namun, pengenaan pajak terhadap suatu brang, memang harus benar-benar selektif. “AC (air conditioner) saja sudah dikeluarkan dari barang yang dianggap mewah, masak batu akik yang harganya Rp 1 juta sudah dikenakan pajak, lucu kan,” ucapnya. Seperti diketahui, untuk menggail lebih banyak pemasukan pajak, pemerintah

memperluas kategori barang mewah. Sejumlah barang yang sebelumnya luput dari pajak pun bakal dikenakan pajak. Selain rumah, apartemen, kondominium, kendaraan roda empat dan dua, beberapa barang yang sekarang dianggap barang mewah yang patut dipajaki di antaranya, perhiasan, jam tangan, sepatu, tas berharga mahal hingga batu akik. Kementerian Keuangan akan melakukan revisi Peraturan Menteri Keuangan

(PMK) Nomor 253 Tahun 2008 tentang PPnBM untuk mengkomodir hal tersebut. “Batu akik kena (pajak),

tapi yang harga jualnya di atas Rp1 juta. Itu masuk pasal 22 pajak atas barang yang sangat sita mewah,” serunya.

Janji Jokowi “Buyback” Indosat Ditagih Janji Jokowi untuk membeli kembali saham PT Indosat ditagih. PEMERINTAH melalui Kementerian BUMN diminta merealisasikan janji Presiden Joko Widodo yang akan membeli kembali (buy back) saham PT Indosat. “Jangan hanya janji. Ketika kampanye, gencar berorasi hendak buy back Indosat. Kami menunggu aksi pemerintah (Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan),” kata

anggota Komisi XI DPR Willgo Zainar di sela Rapat Kerja Komisi XI dengan Menteri BUMN dan Menteri Keuangan, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Rabu (28/1/2015). Rapat tersebut membahas usulan pemberian dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp72 triliun perusahaan milik negara pada APBN-P 2015, di mana sebesar Rp 48,01 diantaranya dikucurkan kepada 35 BUMN. Willgo menyebutkan sudah saatnya Pemerintah membuktikan janjinya. “Jika langkah (buy back) tersebut dapat dibuktikan, maka kita menjadi bangsa yang

Presiden Jokowi

lebih terhormat,” ujarnya. Pria yang merupakan politisi dari Fraksi Gerindra ini menuturkan, jika memang Pemerintah serius maka harus segera dieksekusi. “Pasti akan didukung seluruh fraksi,” ujarnya. Terkait PMN yang diusulkan kepada sejumlah BUMN tersebut, Willgo tidak mempermasalahkannya asal diberi kepada perusahaan yang benarbenar membutuhkan yang didasari dengan rencana bisnis yang baik. “Penambahan modal untuk perusahaan oke saja. Tetapi jangan pernah ada lagi kebijakan menjual BUMN seperti yang

pernah terjadi pada Indosat,” tegasnya. Sebelumnya pada “Debat Capres” pada Minggu, 22 Juni 2014, ketika itu Capres Joko Widodo mengatakan bahwa suatu saat akan membeli saham Indosat namun dalam harga yang wajar. Menurut catatan, Indosat saat ini dikuasai perusahaan asal Qatar, Ooredoo Asia Pte Ltd, dengan kepemilikan saham sebesar 65 persen, pemerintah Republik Indonesia 14,29 persen, perusahaan Amerika Serikat Skagen sebesar 5,42 persen, selebihnya 15,29 ans persen dimiliki publik.

James Riady Soal Kisruh KPK-Polri BOS Grup Lippo James Riady menilai polemik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan oknum Kepolisian RI (Polri) belum berpengaruh pada ekonomi Indonesia. Dia menilai, hal yang lebih mempengaruhi adalah kegaduhan antara pemerintah dan DPR. James menilai, kinerja pemerintahan Presiden Joko

Widodo (Jokowi) hingga kini masih cukup baik. Namun masyarakat tentu masih menunggu langkah Jokowi menyelesaikan kisruh KPK dan oknum Polri yang sedang terjadi. “Ini kan belum selesai, mesti menunggu. Kita lihat, masyarakat itu menunggu penyelesaian dari masalah yang ada. So far so good,” tutur James dite-

mui di acara Economic & Market Outlook 2015 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (29/1/2015). Menurutý James, investor dan pengusaha melihat persoalan ini bukan sesuatu yang pelik. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini menilai masalah kegaduhan politik

antara KPK dan oknum Polri tidak berpengaruh pada ekonomi Indonesia. So far so good. Kalau lihat di pasar, bursa, dan sebagainya sih nggak (berpengaruh),” tegasnya. Lain halnya menurut James bila persoalan terjadi antara DPR dan pemerintah, seperti yang sempat dikhawatirkan kalangan pengusaha dan ma-

syarakat saat parlemen mayoritas diduduki oleh kelompok oposisi. “Kalau itu antara DPR dan kantor presiden, itu baru masalah. Kalau di DPR kan itu masalah UU, kalau ini kan nggak. Saat ini DPR dengan presiden soal pembangunan ekonomi so far nggak ada masalah ya,” jelas zul/hds nya.

TEKNO

Ericsson dan SingTel Uji Kandidat Teknologi 5G

OTOMOTIF

Penjualan Mobil Mercy di Surabaya Capai 60 Persen DI tengah gejolak politik yang makin memanas ini tak berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis otomotif. Seperti halnya meningkatnya permintaan mobil premium sekelas besutan Mercedes-Benz, salah satunya terjadi di Jawa Timur ini. Menurut Ni Luh Sagitadewi, Sales Manager PT Kedaung Satrya Motor (KSM) yang merupakan diler utama Mercedes-Benz wilayah Jawa Timur, bahwa pasar mobil premium tak selalu mengerucut pasarnya di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Malahan permintaan konsumen di beberapa daerah juga mulai nampak peningkatannya. “Kini komposisi penjualan kami dari Surabaya sekitar 60%, sisanya di beberapa kota yakni Malang, Kediri, Jember, Madiun, dan lainnya,” ucap Ni Luh di depan para jurnalis pada pameran Mercedes-Benz CLA 200 Sport dan ML 400 di Grand City Mall Surabaya, Selasa (27/1/2015). Ni Luh menambahkan, tak sekedar dari efek meningkatnya daya beli masyarakat, meningkatnya penjualan dari kota-kota kecil tersebut juga tak terlepas dari penambahan pilihan tipe Mercedes-Benz yang mulai mebidik segmen menengah, yang banderolnya kurang dari Rp 1 miliar. Ni Luh juga menjelaskan, bahwa kontribusi penjualan untuk segmen menengah kini mencapai 70%. Tipe-tipe tersebut diantaranya C dan E. Dan sisanya 30% rata-rata diduduki penjualan mobil berbanderol di atas Rp 1 miliar. Dan di kelas ini didominasi tipe S Class. “Halnya tipe CLA 200 Sport ini dibanderol Rp 699 jutaan (off the road) mulai diminati para muda selain di Surabaya juga daerah lain di Jatim,” tandas Ni Luh. Dari sisi penjualan, sepanjang tahun 2014 lalu PT. KSM telah melepas produknya mencapai 160 unit penjualan. Nominal ini telah melewati target yang ditetapkan. Dan angka penjualan tertinggi masih didominasi oleh tipe S Class dengan kontribusi 40%, disusul C Class sebesar 35%, dan sisanya dari berbagai tipe, seperti CLA, B Class, GL, dan lainnya. “Untuk tahun ini kita sangat optimistis penjualan kami bakal mencapai 200 unit,” ujar Ni Luh antusias. eldon

Penjual batu akik

foto organda - Kereta api ekonomi jarak jauh.

Organda Minta Pemerintah Kucurkan PSO Angkutan Darat DEWAN Pengurus Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memberi Public Service Obligation (PSO) atau subsidi bagi angkutan darat. Ketua Umum DPP Organda, Eka Sari Lorena Soerbakti mengaku sedang mengusulkan agar angkutan darat di Indonesia bisa mendapatkan subsidi. Menurut dia, dalam peraturan perundang-undangan dijelaskan bahwa setiap angkutan ekonomi mendapatkan PSO sehingga pihaknya merasa perlu memperoleh subsidi tersebut. “Tidak adanya subsidi bagi angkutan darat seperti selama ini membuat pengusaha mau tak mau juga harus menyesuaikan tarif angkutan darat. Karenanya kita sedang usul ke pusat agar mendapat subsidi,” ujarnya saat ditemui di Musda

Organda Jatim di Surabaya, Rabu (28/01/2015). Selain itu, tingginya harga spare part kendaraan yang naik sekitar 10-30 persen dalam setahun ini dinilai cukup membebani. “Seharusnya PSO tidak hanya untuk kereta api, tapi juga angkutan darat yang melayani perjalanan hingga 558 ribu kilometer. Dimana jarak yang ditempuh lebih jauh dibandingkan kereta api yang tidak lebih dari 5.000 kilometer,” tegasnya. Tidak itu saja, lanjut Eka Sari, penumpang angkutan darat merupakan angkutan rakyat Indonesia, maka seharusnya pemerintah turut memberi solusi berupa subsidi ke transportasi darat. Meskipun saat ini pemerintah mencanangkan kemajuan pelabuhan-pelabuhan dan jalur rel ganda untuk kereta api. Namun diyakini masyara-

kat masih membutuhkan angkutan darat untuk transportasi. “Transportasi yang paling bisa mendekati sampai ke lokasi adalah angkutan darat dan jumlah penumpangnya yang sangat banyak,” pungkasnya. Berdasarkan catatan DPP Organda, jumlah armada bus antarkota dalam provinsi dan antarkota antarprovinsi di Indonesia jumlahnya mencapai 400 ribu armada dengan 1,5 juta penumpang per bulannya. Ditambahkan, Ketua DPD Organda Jatim, Mustofa mengaku sangat mendukung usulan terhadap adanya subsidi bagi angkutan darat karena dinilai membantu meringankan beban masyarakat maupun pengusaha. “Kami sangat berharap DPP Organda terus mendesak pemerintah agar subsidi berlaku di kelas angkutan darat,” tukas sarifa Mustofa.

SINGTEL dan Ericsson visi Ericsson terkait Netmengumumkan kerja sama- worked Society, sebab segala nya guna mengevaluasi serta sesuatu yang bisa dihubunguji teknologi kandidat stan- kan akan terhubung. Kemidarisasi 5G di masa menda- traan dengan SingTel akan memungkinkan untuk lebih tang. Kedua perusahaan terse- mengeksplorasi peluang yang but menandatangani Memo- bakal muncul dengan 5G. “Memanfaatkan teknologi randum of Understanding terbaik (MOU) kami unguna metuk menngekspciptakan lorasi masolusi dan sa depan memberjaringan dayakan 5G dan manusia, u n tu k bisnis mengatadan masi berba- Uji teknologi 5G Ericsson kerja gai kasus sama dengan SingTel bakal digelar syarakat d i p e n g g u - ke Singapura. Singapura.”, naan dari konsumen hingga industri. tandas Sam Saba. Adopsi 5G diharapkan Keduanya juga akan mempelajari bagaimana teknologi bakal digelar sekitar tahun 5G mampu mendukung visi 2020, Ericsson berfokus Singapura menjadi “Smart pada pengaplikasian industri jika mengadopsi standar 5G Nation.” “Kami melihat 5G sebagai secara global untuk membeteknologi potensial yang akan rikan kemampuan dan layamendukung kebutuhan ko- nan di luar penawaran umum munikasi yang sangat maju seperti yang diberikan 4G. Kedua perusahaan tersedan canggih di masa depan. Kami akan berusaha untuk but harus membentuk tim mengeksplorasi, belajar dan untuk mempelajari kandidat juga mengujicobakan tekno- potensi teknologi 5G yang logi 5G untuk memastikan mampu diterapkan ke SingaSingTel terus menjadi pemim- pura. Perjanjian tersebut mepin teknologi dalam dunia mungkinkan fleksibilitas bagi komunikasi bergerak,” ujar Ericsson dan SingTel untuk Tay Soo Meng, Group Chief mengeksplorasi berbagai bidang namun tak terbatas pada Technology Officer, SingTel. Sementara itu, Sam Saba, teknologi untuk mendukung Region Head of, Ericsson Massive Machine Type ComSouth East Asia & Oceania, munications (MTC) dan evomengatakan, 5G bakal mem- lusi ke jaringan berbasis eldon berikan potensi penuh bagi cloud. www.lensaindonesia.com


INSPIRASI

15 Edisi 72/02 - 08 Januari 2015

Di Balik Bisnis Erick Thohir, Pemilik Inter Milan Dari Indonesia

Belajar dari Jacoeb Utama dan Dahlan Iskan Sekalipun tak menjalankan bisnis keluarga, Erick Thohir menunjukkan bahwa dirinya juga bisa berhasil menjadi seorang pebisnis sukses. Sepatu Converse

Sepatu Converse, Sepatu Casual Pertama di Dunia yang Sempat Bangkrut KALAU ada yang bertanya siapa yang mempopulerkan sepatu casual, jawabannya adalah sepatu Converse. Pasalnya, sepatu Converse sudah hadir dan semacam menjadi sepatu wajib bagi anak muda di Amerika sejak awal tahun 1900. Pada masa jaya-jayanya tersebut, sepatu Converse pernah membuat 4 ribu sepatu per hari. Dan perlu Anda ketahui, yang membuat sepatu Converse adalah Marquis Converse. Marquis bermula bekerja di pabrik sepatu lokal sebagai manajer. Setelah itu, Marquis membuka perusahaan sepatunya sendiri dengan nama belakangnya, Converse Rubber Shoe Company pada Februari 1908. Tidak seperti sepatu biasanya yang dibuat pada tahun tersebut, yaitu kebanyakan sepatu militer. Tetapi Marquis membuat sepatu kets dengan bahan dasar karet. Sepatu Marquis mulai dikenal ketika membuat sepatu tenis pada tahun 1915, lalu disusul kemudian membuat sepatu basket. Pada tahun 1917, Converse merambah membuat sepatu basket. Ketika itu, NBA sudah menjadi olahraga paling populer di Amerika dan dengan cepat Converse menjadi sepatu yang digemari. Lalu ketika mensposori pemain NBA, Charles ‘Chuck’ Taylor, nama Converse semakin dikenal. Chuck ketika itu menyarankan untuk mengganti desain dari Converse karena tidak nyaman dikaki. Mengetahui hal itu, Chuck malah diangkat menjadi brand ambassador Converse. Lalu Chuck mendesain sendiri sepatunya, dan menamakan sepatunya Chuck Taylor All-Stars dengan logo bintang. Jika Anda mengenal sepatu Converse All-Stars, itu adalah nama lain dari sepatu Chuch Taylor All-Stars. Kemudian sepatu Converse All-Stars sampai sekarang menjadi penjualan sepatu yang paling laris sepanjang sejarah NBA. Semakin terkenal, ketika pada tahun 1962, Wilt Chamberlain mencetak 100 poin dalam 1 game memakai sepatu Chuck All Stars. Ketika sudah memasuki masa tua, Marquis akhirnya mengundurkan diri pada tahun 1928, lalu meninggal pada tahun 1931. Ketika itu Converse masih membuat sepatu basket dan ketika perang dunia kedua, Converse juga membuat sepatu untuk militer. Converse membuat sepatu untuk pilot-pilot Amerika. Kemudian pada tahun 1970, Converse dibeli oleh Jack Purcell. Tetapi bukan berarti malah menjadi naik, Converse malah tergerus oleh sepatu-sepatu baru seperti Nike, Adidas, Puma dan kemudian Reebok. Walaupun masih banyak penjualan dari sepatu Converse, masa-masa tahun 70an sampai 90an adalah masa sulit bagi Converse. Sempat dibantu oleh musisi-musisi Amerika yang sering menggunakan sepatu Converse, seperti Nirvana dan Rage Against The Machine, ternyata tetap tidak menyelamatkan Converse dari kebangkrutan pada awal 2001. Converse dinyatakan bangkrut pada tanggal 22 Januari 2001 dan akhirnya dibeli oleh Nike pada 9 Juli 2003 dengan harga 300 juta dolar. muh

SIAPA yang tidak kenal dengan Erick Thohir, pebisnis di Indonesia ini merupakan presiden dari klub sepakbola Italia, Inter Milan. Erick Thohir ini merupakan pebisnis media di Indonesia. Thohir merupakan pemilik dari Beyond Media dan dulu pernah memiliki saham mayoritas dari klub basket NBA, Philadepia 76 Sixers. Jadi apa dan bagaimana Erick Thohir membangun bisnisnya hingga besar sampai sekarang? Terlahir dari anak pemilik grup Astra International, TeddyThohir, Erick Thohir sudah diajari bagaimana cara berbisnis sejak kecil. Thohir lahir di Jakarta pada tanggal 30 Mei 1970. Tidak ada yang spesial yang dari masa kecil Erich Thohir. Setelah menamatkan SMA di Jakarta, Thohir melanjutkan ke perguruan tinggi

di Universitas Glendale Amerika Serikat. Tidak lama berselang, Erick juga melanjutkan gelar masternya di Universtias Nasional California. Yang unik, selama di Amerika ternyata ayahnya melarang untuk melanjutkan bisnis keluarganya, ayahnya menginginkan anaknya tersebut mempunyai bisnis sendiri. Setelah lulus dan mendapatkan gelar masternya, Erick Thohir kembali ke Indonesia dan mendirikan Mahaka Group. Setelah itu, gebrakan pertama Erick adalah membeli harian Republika yang berada di ambang kebangkrutan. Rencana tersebut banyak mendapat dukungan dan juga sorotan publik. Erick memang tertarik dengan media sejak kuliah setelah membuat Mahaka Group bersama partnernya yaitu

Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana dan Harry Uluardy. Erick belajar dari raja media Indonesia, yaitu Jacoeb Utama yang merupakan nahkoda dari media Kompas Group serta Dahlan Iskan dari Jawa Pos. Bahkan untuk Dahlan Iskan, Erick menghabiskan waktu seharian untuk belajar dari Dahlan. Setelah membeli harian Republika, Mahaka Group membeli Harian Indonesia tetapi diserahkan kepada PT Emas Dua Ribu, partner Mahaka Group di Malaysia untuk mengolahnya. Kemudian, Mahaka Group berturut-turut membuat media sendiri yaitu Jak TV, Gen FM, Prambors FM dan Delta FM. Erick Thohir sangat suka dengan basket. Anda tahu Satria Muda Jakarta? Dulunya bernama Mahaka Satria Muda Jakarta adalah tim basket buatan Erick Thohir bersama Mahaputri Jakarta. Setelah itu, pada tahun 2006, Erick menjadi ketua umum PERBASI dan menjadi presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) mulai 2006 sampai 2014.

Erick Thohir

Tidak sampai di situ, pada tahun 2012, Erick Thohir tertarik untuk membeli saham di DC United, klub sepakbola di Amerika Serikat. Dan dilanjutkan Erick membeli saham mayoritas Philadelphia 76 Sixers. Dan pada tahun 2013, Erick menawarkan sekitar 300 juta dolar atau setara 3 triliun rupiah untuk membeli 70% saham dari Inter Milan. Akhirnya pada 15 Oktober 2013, Erick Thohir resmi menjadi presiden Inter Milan. Nah, sekarang Anda sudah mengetahui kan apa bisnis Erick Thohir. andy

Ken Iswari Tunjukkan Wanita Indonesia Bisa Jalankan Startup BERAWAL dari kuliah di bidang IT, Ken Ratri Iswari yang lahir pada 18 Juli 1986 ini sebelumnya pernah menjadi Account Manager P & G, Co Founder Ngubek.com, Recruiter di Shell Indonesia, dan Manager di Oil Select Indonesia dan Asia Pasifik. Dari berbagai pengalamannya itu akhirnya ia mampu merangkul berbagai tim yang berasal dari bermacam etnis dalam satu wadah Contenga Indonesia. Bahkan, kini dirinya memiliki perusahaan sendiri yang merupakan CEO dari GeekHunter. “Geekhunter itu IT Recruitment consultant, core business yang dijalankan adalah untuk membantu client yang bergerak di bidang IT untuk cari programmer/IT talent di Indonesia. Selain itu, Geekhunter juga membantu IT talent untuk meningkatkan karir dan taraf hidup IT talent Indonesia. Kami bertujuan untuk menjadi Konsultan IT Rekrutmen terkemuka di Indonesia. Bahkan lebih jauh, kami memiliki visi untuk berkontribusi dalam mencetak generasi konsultan IT yang berbakat di Asia Tenggara. Selain itu, kami juga ingin mengambil bagian dalam membangun ekosistem dengan orang-orang berbakat dan hebat di bidang IT di Indonesia,” tutur Ken. Ken tertarik di dunia IT karena dikarenakan jumlah perempuan di IT sedikit. “Bagi saya “challenge accepted” banget buat terjun di dunia IT. Selain itu juga karena sebelumnya saya sempat kerja sama dengan Michael Bodekaer dr Contenga International (sekarang ganti nama jadi Liv.it) dan saya membantu beliau untuk

membangun IT startup incubator di Bali,” ujarnya. Ken bercerita, di sana Michael Bodekaer membangun atau merekrut seluruh team developer untuk Contenga. Smeentara itu, di saat yang bersamaan, banyak temanteman Michael Bodekaer yang meminta bantuan ke dirinya untuk mencari talent-talent cemerlang dari Indonesia. “Dari sana baru kepikiran kenapa tidak sekalian saja membuat startup sendiri. Toh, opportunity dan skill yang ada juga sangat mendukung. Plus, dunia IT ini isinya geek yang jarang ada perempuan, dan yang tidak disangka-sangka malah jadinya mereka (client, candidate) malah pada happy banget karena ada perempuan di IT (buat mereka jarang-jarang ada perempuan),” kenangnya. Tantangan terjun ke dunia ini, menurut Ken, di antaranya adalah pertama salah satunya saat berhadapan dengan klien, karena kita masih muda-muda dan bahkan dinilai masih sangat muda, terkadang butuh energy extra untuk meyakinkan klien. Kedua, biasanya client pake jasa Geekhunter karena mereka tidak berhasil merekrut sendiri IT talent dengan cara mereka sendiri, padahal mereka juga sudah memasang iklan. Bahkan, mereka juga menggunakan Linkedin dan sudah menggunakan banyak cara untuk merekrut. Sehingga biasanya ketika mereka pake jasa Geekhunter, tingkat kesulitan kita buat cari IT talent untuk mereka itu lebih tinggi. Ketiga, berhadapan dengan nerd/geek yang punya tingkat intelijensia/IT yang tinggi itu bukanlah hal yang mudah.

Terkadang dia nemu beberapa case kalo IQ mereka berbanding terbalik dengan EQ. Mereka terkadang tidak punya kemampuan komunikasi yang baik saat dirinya approach karena lebih nyaman ngobrol dengan komputer daripada sama orang langsung. Keempat, competition antar headhunter, karena ada banyak banget recruitment agency atau headhunter di Indonesia dan most of the cases client lebih dari satu recruitment agency. Kelima, rebutan talent pool yang sama, semua client pengen lulusan universitas tertentu dan semua nyari dari talent pool yang sama. Itu sih kirakira challenge-nya. Ken mengaku, kini dia telah memiliki sekitar lima puluh kliet, dengan komposisi 60% klien lokal/nasional dan 40% klien dari perusahaan asing misalnya beberapa perusahaan dari Singapore, Malaysia, Australia, USA, sampai South Korea. Tidak sedikit dari mereka yang baru saja mulai mengembangkan IT development studio di Indonesia. Untuk penghasilan, Ken mengungkapkan bahwa omset Geekhunter untuk tahun ini sudah ratusan juta rupiah. Hal itu dikarenakan jumlah klien yang bekerja sama dengan geekhunter selama ini. “Selain itu, kami juga mendapat banyak respon positif sehingga mendapat rekomendasi untuk bisa bekerja sama dengan perusahaanperusahaan besar yang lainnya,” katanya.

Ken berujar, saat ini dunia IT di Indonesia perkembangannya luar biasa jika dibandingkan dengan negara tetangga. Klien Geekhunter dari luar negri paling banyak dari Singapore dan Malaysia dan mereka carinya IT talent dari Indonesia dan IT development team mereka kebanyakan orang Indonesia. Geekhunter sendiri punya visi untuk take part dalam membangun ekosistem IT talent di Indonesia sebagai yang terbaik di South East Asia. Namun demikian, tidak sedikit dari kliennya yang k o m p la i n .

Tapi dia punya solusinya. Cara mengatasi komplain: pertama trying to respect and understand our client’s voice, kedua always acknowledge if we did something wrong/unpleasant, ketiga pastikan tidak akan terulang, dan keempat tawarkan beberapa alternatif solusi. stu

Sukses Ronny Lukito, Si Pembuat Tas Eiger

Ronny Lukito

ANDA tahu tas dan peralatan gunung merk Eiger? Atau tas sekolah seperti Bodypack atau Exsport? Ya, sekarang Anda sedang membaca sedikit kisah pendiri dari produsen tas-tas tersebut. Adalah Ronny Lukito, warga asli Bandung ini yang membangun dari bawah usaha tas miliknya hingga seperti sekarang. Ronny Lukito kini bisa memuat 2.5 juta tas dengan 8 ribu desain yang berbeda setiap tahunnya. Berawal dari rumah kontrakan kecil, bagaimana Ronny Lukito bisa seperti sekarang? Ronny lahir di Bandung pada tanggal 15 Januari 1962. Keluarga Ronny sangat sederhana, bahkan dibilang termasuk keluarga yang kurang mampu. Keluarganya seharihari bekerja sebagai penjual

tas buatan sendiri. Ronny kecil ketika itu sering membantu ayahnya dalam membuat tas. Ronny sering disuruh mengambil bahan-bahan di sekitar rumahnya. Ketika memasuki masa SMA, Ronny memilih masuk STM karena ayahnya menginginkan ketika lulus STM, Ronny bisa langsung bekerja. Ronny setiap sore selepas pulang sekolah bekerja sambilan di bengkel. Tetapi ketika lulus STM, Ronny yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi ternyata terbentur biaya. Akhirnya Ronny ikut membantu ayahnya. Tidak terpikirkan sedikitpun di benak Ronny untuk menjadi pengrajin tas seperti ayahnya, tetapi karena ekonomi keluarga, Ronny harus ikut membantu keluarganya. Ronny akhirnya bertekat

membuat produk tasnya sendiri. Sebenarnya jiwa bisnis Ronny sudah terlihat sejak duduk di bangku STM. Ketika itu, Ronny menjual susu untuk dijual ke tetanggatetangganya. Setelah lulus STM tersebut, Ronny mulai berani memasukkan produk tas milik ayahnya ke Matahari Department Store. Permintaan Ronny ditolak, tadi dia tidak menyerah. Ronny berkreasi sendiri agar tasnya tersebut dapat menjadi pilihan konsumen. Akhirnya setelah 12 kali percobaan, pada percobaan yang ke 13 akhirnya Matahari mau menerima. Walaupun dengan keuntungan yang sedikit, Ronny tetap tidak menyerah. Dengan keuntungan yang sedikit tersebut, Ronny me-

nabung untuk membeli rumah yang sedikit lebih besar untuk usahanya. Pada tahun 1984, Ronny akhirnya membeli rumah. Setelah itu, Ronny mulai memikirkan nama, pertama nama Exxon, tapi karena terbentur copyright. Ronny merubah menjadi Exsport (Exxon Sport). Ronny pun mulai memasarkan tasnya tersebut ke Matahari, Ramayana, Gunung Agung sampai Gramedia. Akhirnya pada tahun 1993, Ronny yang senang dengan lingkungan ini membuat merk dagang ‘Eiger’ yang diambil dari nama gunung di Swiss, Gunung Eiger. Pada awalnya, Eiger hanya memproduksi tas jenis ransel saja, tetapi lama kelamaan Eiger juga merambah ke peralatan gunung. Baru setelah tahun

1998, Eiger membuat toko dan pabrik sendiri. Produk tas dari Ronny antara lain, Eiger, Export, Bodypack, XTREME dan Neosack. Pada hantaman krisis moneter tahun 1998, Ronny terlilit utang yang cukup banyak. Tetapi usahanya masih bertahan, bahkan Ronny tidak perlu mem-PHK satupun karyawannya. Sekarang Ronny mempekerjakan 5000 karyawan di semua cabang perusahaannya. Karena berhasil lolos dari krisis moneter tersebut, Ronny semakin fokus kepada lingkungan. Ronny bersama pihak LSM lingkungan hidup telah menaman setidaknya 1.5 juta bibit pohon di Indonesia. Dan Ronny juga telah mendirikan dusun Bambu Family Leisure Park di Cisarua Bandung. dbs www.lensaindonesia.com


16 Edisi 72/2 - 8 Februari 2015

Mobil kayu bertenaga baterai hasil kreasi Liu Fulong

Tukang Kayu Tiongkok Buat Mobil Kayu Elektrik SETELAH sukses membuat sebuah kendaraan kayu bersenjata, kini seorang tukang kayu di Tiongkok beralih membuat kendaraan kayu yang lebih menarik lagi. Baru-baru ini, Liu Fulong membuat sebuah kendaraan kayu bertenaga baterai. Menurut China Daily, sang tukang kayu harus mengeluarkan biaya hingga 10 ribu yuan (sekitar Rp 20,3 juta) untuk membuat kendaraan tersebut. Ia pun mengaku bahwa kendaraan kayu elektrik itu merupakan versi lanjutan dari kendaraan yang pernah ditunjukkannnya di bulan Oktober 2014 lalu. Lebih lanjut, jika diband-

ingkan dengan versi sebelumnya, versi terbaru ini dapat menempuh kecepatan hingga lebih 50 km per jam dan bahkan dapat membawa penumpang. Selain itu, setelah dayanya terisi penuh, kendaraan itu juga dapat menempuh perjalanan hingga 20 km. Sementara itu, Liu sendiri merupakan seorang warga Shenyang, Provinsi Liaoning berusia 48 tahun yang telah berpengalaman menjadi tukang kayu selama lebih dari 30 tahun. Tidak heran, Shanghaiist akhirnya menjulukinya sebagai seorang Raja Mobil Kayu Buatan Sendiri asal Tiongkok. sdp

IPINAT Usung Misi Perkuat Ekonomi Indonesia dan Cina Cina merupakan negara yang daratannya luas, sedangkan di Indonesia merupakan negara yang dikelilingi lautan. SEBUAH komunitas merupakan satu wadah penyampai visi dan misi yang diwujudkan dengan aktifitas dalam satu sekumpulan personil. Namun, dari komunitas tersebut yang membedakan adalah terletak pada konten yang dijadikan pembahasan dan identitasnya. Di antaranya, IPINAT (Ikatan Pelajar Indonesia Alumni Tiongkok) yang dideklarasikan pada 25 Mei 2012 di Surabaya ini terdiri dari para pelajar di berbagai disiplin ilmu yang pernah menempuh pendidikan di negeri Panda mulai dari 6 bulan, 1 tahun, 4 tahun hingga selebihnya di kota besar Cina seperti Beijing, Shanghai dan Guangzhou. Tidak menutup kemungkinan di antara anggota komunitas tersebut tak

www.lensaindonesia.com

serta merta harus mengenyam pendidikan formal atau bahkan satu lokasi, melainkan berbagai disiplin ilmu. Menurut Tritan Saputra, salah satu pendiri IPINAT yang juga aktif di organisasi Kadin Jawa Timur mengatakan, inti tujuan dari dibentuknya komunitas tersebut ingin menghimpun para alumni berikut mengajak mereka berperan sebagai penyampai informasi untuk para alumni terkait informasi karir, bisnis, info bea siswa atau bisa jadi duta perusahaan di China. “Ketika kita menempuh pendidikan di sana otomatis kita langsung mengamati perkembangan perekonomian di negara tersebut cukup berkembang. Untuk itu tidak ada salahnya jika mencontoh hal positif untuk diaplikasikan di negara ini. Namun semangat, kedisiplinan serta etos kerja di sana merupakan visualisasi nyata untuk memotivasi generasi muda di Indonesia agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas namun bukan berarti merendahkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia,” ungkap Tritan.

Tritan menambahkan, dalam komunitas ini bukan diartikan selalu mengakomodir kepentingan internal saja. Justru informasi yang diperoleh tersebut harus memiliki konstribusi untuk masyarakat, sebab komunitas tersebut juga mengusung misi sosial. Salah satu konsentrasi dari komunitas ini adalah mengoptimalkan komunikasi melalui pemahaman bahasa, salah satunya bahasa Mandarin. Disadari, bahasa Mandarin kini mulai berperan penting di dunia perdagangan terutama di tanah air ini. “Kalau menurut falsafah, barang siapa yang menguasai bahasa maka ia akan mampu menguasai dunia. Namun, pertanyaannya ketika ingin menguasai bahasa Mandarin, untuk siapa bahasa tersebut sangat dibutuhkan? Sebab juga banyak orang-orang bule bahkan dari benua lain ketika berbisnis di Cina mereka pun rela belajar bahasa Mandarin. Hal ini sebagai magnet atau pendekatan bisnis karena perdagangan di Cina begitu kuatnya,” tandas Tritan. Bahasa Mandarin, lanjut Tritan, me-

mang berbeda dengan bahasa lain yang memiliki pola tertentu. Sedangkan bahasa Mandarin dipelajari dengan cara menghafal berikut melafalkan hurufhuruf khasnya. Selain itu, untuk nada bicara yang berbeda bisa diartikan memiliki artikulasi yang berbeda pula. “Jadi kita berpengalaman tinggal di sana kita merasakan bahwa kita memiliki negara yang berbeda, dan Cina memang negara kaya, begitu pula di Indonesia merupakan negara yang kaya. Namun negara tersebut maju dan menguasai perindustrian dan perdagangan dunia, itu pun ditempuh dengan kerja keras. Cina merupakan negara yang daratannya luas, sedangkan di Indonesia merupakan negara yang dikelilingi lautan. Untuk itu, diharapkan adanya komunitas ini akan selalu menjaga silaturahmi antara Indonesia dan Cina khususnya di bidang ekonomi. Yang pasti harus berkontribusi ke seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, bisa juga sebagai penjembatan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Cina dengan kerja sama di berbagai sektor,” pungkas Tritan mengakhiri wawancara. eld


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.