Koran Lensa Indonesia Edisi 91

Page 1

Klik website: http://www.lensaindonesia.com/

Edisi 91 15 - 21 Juni 2015

TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)

Penunjukan Kepala BIN Bermotif Politis Bagi-bagi Jatah Jabatan

JOKOWI KECOLONGAN BANG YOS TERSANGKA Anas Urbaningrum Koruptor ke 11 ‘Korban’ Hakim Artidjo MAHKAMAH Agung melalui putusan kasasinya melipat gandakan hukuman Anas Urbaningrum dari 7 tahun menjadi 14 tahun penjara. Selain menambah hukuman penjara, putusan kasasi juga mewajibkan Anas untuk mengembalikan uang hasil korupsi Rp57,5 miliar, Senin (8/6/2015). Tak hanya hukuman 14 tahun penjara, hak politik Anas Urbaningrum juga dicabut. Putusan ini baru saja diambil sekitar pukul 16.00 WIB, Senin (8/6/2015). Duduk sebagai ketua majelis Artidjo Alkostar dengan anggota MS Lumme dan Prof Dr Krisna Harahap. Baca: Anas... Hal 7

Nama Sutiyoso di luar dugaan ditunjuk sebagai calon Kepala BIN. Padahal sebelumnya dia mengaku tidak paham kerja intelijen. Jokowi kembali kecolongan. Sebab, Sutiyoso ternyata berstatus tersangka. Adakah ini proyek bagi-bagi jatah jabatan?

PRESIDEN Joko Widodo menunjuk mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Marciano Norman. Nama calon orang nomor satu di BIN itu diserahkan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada Selasa, (9/6/2015). Namun sepertinya Jokowi kembali kecolongan layaknya saat pemilihan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan. Yah, usut punya usut Sutiyoso ternyata juga berstatus tersangka. Nama Sutiyoso memang hampir tak pernah disebut sebagai kandidat pemimpin lembaga mata-mata negara itu. Soalnya sedari awal Jokowi menjabat Presiden, ada tiga nama calon yang populer diberitakan media massa, yaitu Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin (mantan Wakil Menteri Pertahanan), Jenderal (Purn) Fachrul Razi (mantan Wakil Panglima TNI), dan Asad Said Ali (mantan Wakil Kepala BIN). Baca: Jokowi... Hal 7

Sadis, Angeline Dibunuh Lebih Satu Orang Gara-gara Korban Dapat 60 Persen Harta Warisan ANGELINE diduga tewas dibunuh oleh lebih dari satu orang. Para guru SDN 12 Sanur Denpasar, tempat korban bersekolah, mencurigai ada banyak orang terlibat dalam tewasnya Angeline. Ketut Ruta, Kepala Sekolah Dasar Negeri 12 Sanur Denpasar, mencurigai ada dalang di balik kematian Angeline. “Menurut keyakinan saya yang bunuh anak kami ini tidak satu orang. Pasti ada otak dibela-

kangnya,” jelasnya, Kamis (11/ 06/2015). Ruta tidak mau menyebut nama orang yang menjadi dalang tewasnya sang anak didik, namun ia begitu yakin ada banyak orang di rumah korban yang terlibat. “Kami tidak bisa menuduh satu orang atau menyebutkan nama. Tapi yang pasti kami berkeyakinan seperti itu,” tambahnya. “Saya tidak menuding atau menuduh ibunya yang membu-

nuh anak kami. Tapi kami mencurigainya. Kenapa begitu karena selama ini orang-orang dilarang masuk ke rumahnya, bahkan sekelas menteri pun diabaikan oleh dia,” ujar Suta memberikan alasannya. Sementara sumber di kepolisian yang enggan disebutkan identitasnya menyebut, dari perkembangan sementara didapati keterangan bahwa kematian Angeline akibat dari persengkongkolan busuk di rumah mereka. “Mereka memang bersekongkol. Selama ini keterangan Agus tidak jelas karena dia merupakan pelaku. Dia yang

Angeline sekolah di SDN 12 Sanur Denpasar.

menggali lubang. Dia yang mengikat leher korban hingga tewas, dan Margareth Ch Megawe (ibu angkat korban, Red) yang memasukkan korban ke lubang,” ujarnya. Baca Juga: Angeline Dikubur Bersama Bonekanya Hal 5 “Agus itu sangat kurang ajar. Di pengembangan, ternyata dia (Agus) kerap memperkosa korban,” tambah sumber yang mengikuti keterangan penyidik seperti dilansir JPNN. Baca: Sadis... Hal 7

Menteri Agama, Berhentilah Menyakiti Umat Islam Sensasi Murahan LHS, Biar Dicap Tokoh Pluralisme

MENIKAH, NADIA VEGA POSTING FOTO MANDI BARENG Blitz

6

PERAIH IPK TERTINGGI DITAWARI STAF AHLI DPR RI Perempuan Tangguh

DANA ASPIRASI SIASAT DEWAN RAMPOK UANG NEGARA Nasional

JOKOWI GRATISKAN JEMBATAN SURAMADU KHUSUS R2

8

9

Metropolis 16

www.lensaindonesia.com

DPP Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz mengkritisi tindak tanduk Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Sebab, baru memasuki delapan bulan menjabat di era Jokowi-JK, banyak kebijakan dan pernyataan politikus PPP kubu

Romahurmuziy tersebut yang menyulut kontroversi dan mengundang protes dari masyarakat, khususnya umat Islam. “Pertama, kecendrungan terhadap agama Baha’i sebagai agama resmi di Indonesia,” ungkap Wakil Ketua

Umum DPP PPP Fernita Darwis dalam jumpa pers di kantor PPP, Jakarta, Jumat, (12/ 6/2015). Juga hadir beberapa elit PPP lainnya, salah satunya Ketua DPP PPP Akhmad Gojali Harahap. Soal kontroversi agama Baha’i ini berawal dari kica-

uan Lukman di akun Twitternya @lukmansaifuddin. Dalam cuitannya, Lukman menjelaskan Baha’i termasuk agama yang dilindungi konstitusi sesuai Pasal 28E dan Pasal 29 UUD 1945. Baca: Menteri... Hal 7

Lukman Hakim Saifuddin

Aset 2,9 Juta Karyawan Diserobot Bos Tanah, Uang Negara Rp 24 M Terancam Hilang (Bagian 8)

Henry Gunawan Hobinya Merampas Tanah Rakyat, Bupati Saja Dibuat ‘Bungkam’ Henry Gunawan memang hobinya merampas tanah. Segala cara dilakukan untuk menguasai tanah rampasannya, termasuk ‘membungkam’ Bupati Sidoarjo. Orang seperti ini sangat berbahaya di Indonesia. BUPATI Sidoarjo Saiful Illah terus disorot dalam kasus sengketa tanah antara Pusat Koperasi Karyawan (Puskopkar) Jatim seluas 24 hektare di Pranti, Juanda, Jawa Timur, melawan PT Gala Bumi Perkasa yang dikomandoi Henry Gunawan. Saiful Illah dituding telah menerima gratifikasi dari Henry Gunawan untuk membiarkan

pembangunan gudang di tanah bersengketa. Buktinya, sampai detik ini tidak ada action dari dinas terkait untuk menghentikan aktivitas di Juanda. “Henry itu benar-benar mafia tanah sejati yang hidup di Surabaya. Semua bisa ‘dibeli’ asal berhasil merampas tanah yang bukan haknya. Ada dugaan Bupati Sidoarjo telah disuap. Buktinya,

Henry Gunawan

dia telah mengabaikan pelanggar peraturan daerah (perda),” sebut Penasehat hukum Puskopkar, Soehirman, SH kepada Lensa In-

donesia, Jumat (12/6/2015). Soehirman juga mempertanyakan betapa tumpulnya penegakan perda di wilayah Saiful Illah. Menurutnya, seorang pemimpin seharusnya tidak boleh tunduk pada mafia, apalagi sampai dikendalikan. “Kalau pemimpin tunduk pada mafia (Henry Gunawan), itu bukan pemimpin yang bisa mengayomi. Dalam kasus ini, bupati telah dikendalikan. Padahal sudah jelas Henry Gunawan membangun pergudangan di lahan kosong (bersengketa) yang menurut BPN Kanwil Jatim masih berstatusquo, tapi Saiful Illah dan jajarannya malah melempem dan terkesan tutup

mata,” urai Soehirman. Henry Gunawan, kata Soehirman, sepak terjangnya sangat ‘kejam’ khususnya dalam urusan serobot menyerobot tanah. Dia sebenarnya tahu tanah yang diserobot bukan miliknya. Namun niat itu justru sengaja dilakukan untuk mengeruk kekayaan pribadi. Sebutnya lagi, Henry termasuk orang yang paling jahat karena doyan merampas tanah milik pribumi. “Mungkin itu hobinya, merampas tanah milik rakyat. Banyak lawyer di Surabaya kuwalahan melawan Henry. Baca: Henry... Hal 7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Koran Lensa Indonesia Edisi 91 by Koran Lensa Indonesia - Issuu