Koran Lensa Indonesia Edisi 92

Page 1

Klik website: http://www.lensaindonesia.com/

Edisi 92 22 - 28 Juni 2015

TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)

Timnas U 23 Diduga Mengalah di SEA Games 2015

HEBOH REKAMAN ATUR SKOR MAFIA BOLA PANCASILA PUSAKA ALAM

OLEH SOEHIRMAN NEGARA Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara adi luhung, sangat mulia dan bertugas untuk membuka tabir rahasia kegiatan alam. Sebagai negara adi luhung, Indonesia telah dikaruniai sebuah pusaka alam yang dinamai Pancasila. Pusaka alam ini berlandaskan dari tiga sumber, yakni sumber urip (sumber hidup), sumber sejatine urip (sumber hidup yang hakiki), dan sumber rejeki. Pada hakekatnya makna Pancasila adalah menuju suatu kehidupan yang indah, yakni praktis, ekonomis, bebas, aktif, dinamis, harmonis dan bertanggungjawab. Pancasila sebagai pusaka alam jika dikaji sar dengan nilai-nilai syariat, tarikat, makrifat, dan hakekat yang unsur-unsur kandungannya juga ada ruh atau nyawa, jiwa, sukma dan raga. Di dalam unsur itu adalah unsur alam yaitu angin, api, air, dan tanah yang mewujud alam kehidupan yang sempurna dan hidup sempurna. Karena itu Pancasila harus dilaksanakan tidak hanya secara teori tapi juga prakteknya. Sebab kalimat dalam Pancasila sering menumbuhkan rasa damai dan mulia, di mana pada gilirannya akan dapat mengantar ke alam yang tepat. Sehingga bisa menumbuhkan sifat budi pekerti yang luhur. Bila budi pekerti sudah tertanam dalam-dalam, maka dapat menumbuhkan martabat yang agung. Sehingga bisa membangun moral, akhlaq, fisik dan mental menuju manusia seutuhnya. Baca: Anas... Hal 7

SESUMBAR PDIP AKLAMASI PILKADA SURABAYA Sorot

5

UMROH, LAUDYA CHINTYA BELLA MINTA JODOH Blitz

6

MENTERI SUSI DIGUGAT MALING IKAN RP 1 TRILIUN Nasional

9

KONTROVERSI GO-JEK PENABRAK UU Jakarta Raya 10

www.lensaindonesia.com

Kekalahan timnas U-23 pada semifinal dan perebutan tempat ketiga sepak bola di SEA Games 2015 Singapura diduga telah diatur.

PRAKTIK pengaturan skor sepak bola Indonesia di ajang nasional dan internasional rupanya sudah terjadi sejak 15 tahun lamanya. Hal itu terbongkar setelah pelaku match fixing berinisil BS melaporkannya ke Bareskrim Mabes Polri dengan didampingi sejumlah lembaga bantuan hukum.

BS melaporkan tindak pidana penyuapan di beberapa kasus persepakbolaan Indonesia dalam kurun 2000 sampai dengan 2015. Pelapor BS yang didampingi sejumlah lembaga bantuan hukum itu melaporkan adanya tindak pidana penyuapan di

beberapa kasus persepakbolaan Indonesia dalam kurun 2000 sampai dengan 2015. “Dia (BS) dapat 30 sampai 35 juta rupiah tiap pertandingan, itu yang buat dia sendiri,” kata tim advokasi dari LBH Pers Asep Komarudin di Jakarta, Selasa (16/6/2015). Baca: Heboh... Hal 7

Ketua sementara KPK, Taufiequrrachman Ruki.

KPK ‘Dikacau’, Dilarang Sadap dan Tangkap Tangan KEBERADAAN KPK kembali terancam. Pasca aksi kriminalisasi terhadap para pimpinan lembaga antirasuah itu reda, kini kembali hadir aksi melemahkan musuh koruptor itu lewat jalur legislasi alias perundanganundangan. Sejumlah fraksi di DPR seolah kompakan untuk merevisi alias membongkar UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK yang saat ini masuk Prolegnas 2015. Kesepakatan bongkar undangundang KPK ini hasil kerja bareng Baleg DPR dan Menkumham Yasonna Laoly. Baca: KPK... Hal 7

Dibunuh Ibu Angkat, Agus Disuruh Setubuhi Angeline Saat Sekarat MISTERI pembunuhan terhadap Angeline mulai terkuak. Tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tae, mengaku bahwa Margriet telah membunuh anak angkatnya itu. Pengakuan Agus ini diungkap dalam keterangan tambahannya kepada penyidik Kepolisian Resor Kota Denpasar, Rabu (17/6/2015). Menurut Haposan Sihombing, kuasa hukum Agus, dalam BAP tambahan itu kliennya mengatakan hanya membantu untuk mengubur jasad Angeline ke lubang di belakang rumah. Dia sendiri tidak melihat eksekusi pembunuhan yang dilakukan oleh Margriet. “Karena saat tiba di kamar Margriet, Angeline sudah dalam kondisi sekarat dan terlentang di lantai, “ kata Haposan sesaat setelah mendampingi Agus sebagai saksi dalam kasus penelantaran anak oleh Tersangka Margriet, Kamis (18/6/2015). “Dari luar kamar itu, Agus sempat mendengar Angeline meminta agar mamanya tidak memukulnya. ‘Mama tolong jangan pukul’,” ungkap Haposan. “Waktu kejadian, M (Mar-

Margriet Megawe

griet) memanggil AG (Agus) untuk datang ke kamarnya dan mengatakan telah membunuh Angeline,” ujarnya. Saat itu Angeline masih sekarat. Tapi kemudian Agus disuruh Margriet menyetubuhinya. “Kemudian si ibu angkat meminta tersangka untuk menyetubuhi anak angkatnya. Saat itu tersangka tidak mau, kemudian dia diminta untuk membuka bajunya, lalu si Agus meletakkan bajunya

di dada korban,” katanya. Dia menegaskan, bahwa Agus tidak membunuh Angeline dan tidak melakukan pelecehan terhadap korban. “Agus hanya disuruh mengambil boneka, membungkus, dan menguburkan,” jelasnya. Dia juga menegaskan, Agus juga sempat diminta Ibu M untuk memperkosa korban, tapi dia tidak mau. Baca: Dibunuh... Hal 7

Mendagri Hapus Dana Hibah, Pemprov Jatim Malah Cairkan KEBIJAKAN pemerintah pusat menghapuskan dana hibah dan bantuan sosial (bansos) di seluruh pemerintah daerah (pemda) di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota, diabaikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Timur. Ini setelah Pemprov Jatim melalui Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Setdaprov Jatim mencairkan dana hibah/bansus Rp 4,9 miliar yang bersumber dari APBD Jatim 2015 untuk Muktamar NU ke-33 yang bakal digelar di Jombang 1 Agustus 2015. Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah melarang pencairan dana hibah dan bansos dalam APBD 2015. Larangan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Mendagri Nomor 903-42-2014. Menanggapi adanya SK Mendagri tersebut Kepala Biro Kesmas Setdaprov Jatim, Bawon Adhi Yitoni menyatakan, bahwa dana yang ia cairkan pada akhir April lalu

Kepala Biro Kesmas Setdaprov Jatim, Bawon Adhi Yitoni tidak tahu Mendagri hapus dana hibah.

untuk pelaksanaan Muktamar NU telah sesuai Permen No 32/2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang bersumber dari APBD dan perubahannya Permen No 39/2012. Kemudian, Peraturan Gubernur No.77/2012 ditambah Perubahan Pergub No 14 tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Provinsi Jatim. Baca: Mendagri... Hal 7

Pasca Matinya Aktivitas Prostitusi di Kedung Banteng Ponorogo

Dulu Pengunjung Bisa ‘Kelon’ Gratis di Lokalisasi Dulu banyak remaja datang dan minta bir gratis. Mereka meniduri anak-anak asuh (PSK) gak mau bayar. GELIAT ‘bisnis lendir’ di Kedung Banteng Ponorogo benarbenar sudah mati. Tak lagi terlihat tetamu yang datang. Bahkan papan-papan nama wisma dan papan reklame beberapa minuman juga sudah diturunkan. Seorang lelaki dengan tubuh sedikit subur berusia sekitar 60 tahunan, Nyoto mengatakan,

Salah satu lorong lokalisasi Kedung Banteng yang lengang.

“Kami telah terusir. Dari daerah Watudakon, Kelurahan Ronowijayan (Kecamatan Siman),

kami diusir ke sini. Kok sekarang ditutup. Tapi ini aturan, kami bisa apa,” ujar Nyoto mulai ceritanya.

Nyoto masih ingat, di tahun 1974, di era kepemimpinan Bupati Ponorogo Sumadi, telah dilakukan pemusatan aktivitas prostitusi. Yaitu di daerah Watudakon, Kelurahan Ronowijayan, Kecamatan Siman. Saat itu, ada 29 rumah mucikari yang terbuat dari anyaman bambu atau gedheg. Bilik-bilik mesranya pun terbuat dari anyaman bambu. “Dari beberapa daerah, wongwong nakal itu disatukan di sana. Waktu itu saya hanya penjual rokok di kios depan lokalisasi itu,” ujarnya. Tahun 1976, ia membeli sebuah rumah di kompleks ini. Kios rokok berubah menjadi

warung kopi plus. Nasib pun menggelindingkannya menjadi seorang mucikari. Jumlah rumah yang mencapai 29 ini pun tidak pernah bertambah. Pemerintah yang berkuasa saat itu membatasi jumlah rumah bordil yang ada hanya sampai di angka itu. Namun jumlah PSK tidak pernah diatur. Rata-rata, tiap rumah menyediakan dua hingga lima PSK. Di kompleks Watu Dakon pun setidaknya ada seratus hingga 150-an PSK yang silih berganti menawarkan kenikmatan dunia. Baca: Dulu... Hal 7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.