Koran Lensa Indonesia Edisi 94

Page 1

Klik website: http://www.lensaindonesia.com/

Edisi 94 06 - 12 Juli 2015

TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)

Sadis, Ibu Kandung Gergaji Tangan Anaknya BELUM tuntas kasus penganiayaan hingga tewas bocah lucu Engeline, kini kasus penyiksaan terhadap anak kembali terulang. Seorang ibu menggergaji lengan kiri anak kandungnya yang berusia 12 tahun. Peristiwa ini terjadi di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan diungkap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pihak KPAI mengatakan laporan tersebut datang dari tetangga keluarga tersebut yang mendapat pengakuan dari GT (12), sang anak bahwa dia sering dipukul hingga tangannya digergaji ibunya sendiri, LSR (47). Sekretaris Jenderal KPAI, Erlinda, mengatakan penyiksaan yang dialami bocah malang ini sangat beragam. Tidak hanya menggergaji lengan kiri anaknya tapi juga melakukan penyiksaan lain. Baca: Sadis... Hal 7

Puasa Bareng, Idul Fitri Tidak Serentak

Margriet dan Engeline.

Janji Manis Margriet Sebelum Membunuh Engeline Rekaman Pengatur Skor “Mafia Bola” Dibuat di Lantai 3 Kemenpora

Aib Imam Nahrawi

JIKA puasa Ramadhan dijalankan secara serentak, kali ini penetapan Lebaran atau hari raya Idul Fitri 2015 berpotensi berbeda antara organisasi kemasyarakatan Islam yang satu dan yang lain maupun dengan pemerintah. Sebab, penetapan 1 Syawal 1436 Hijriah dimungkinkan berbeda, karena hilal atau bulan sabit sebagai tanda awal bulan baru, tidak dapat terlihat atau teramati. Berdasarkan hisab atau perhitungan astronomis, 29 Ramadhan bertepatan pada 16 Juli 2105, sehingga 1 Syawal atau Idul Fitri pada 17 Juli 2015. Tetapi, menurut metode rukyatul hilal atau pengamatan pada bulan sabit, kecil kemungkinan hilal terlihat pada 16 Juli 2105, sehingga usia bulan Ramadhan harus digenapkan menjadi 30 hari. Artinya, 1 Syawal diperkirakan ditetapkan pada 18 Juli 2015. Sekretaris Lajnah Falakiyah Pengurus Besar NU Nahari Muslih mengatakan, posisi hilal atau bulan sabit pada tanggal 29 Ramadhan saat diadakan rukyatul hilal (pengamatan terhadap bulan sabit muda), tahun ini sangat tipis. Sehingga kemunginan tidak berhasil dilihat.

DIBONGKAR

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo tiba-tiba muncul dengan pernyataan mengejutkan. Rekaman pembicaraan tentang pengaturan skor yang ramai beberapa waktu lalu ternyata rekayasa dan dibuat di lantai tiga Kemenpora.

ADA tudingan PSSI yang bertanggung jawab terhadap ‘pengaturan’ skor tersebut. Be-kas Menpora Roy Suryo menyodok Menpora Imam Nahrawi jika rekaman pengaturan skor diduga sengaja dibuat.

Polisi Jambi Masuk ISIS Tewas di Suriah

Baca: Puasa... Hal 7

BILA SRI MULYANI KEMBALI MASUK KABINET Politik

3 Syahputra, polisi dari Jambi yang tewas bergabung dengan ISIS di Suriah

MENGHINA PRESIDEN DI TENGAH RESHUFFLE Sorot

5

Baca: Aib... Hal 7

MEDIA simpatisan kelompok radikal ISIS, Azzam Media, Senin, 29 Juni 2015, menyebut tentang Syahputra, mantan polisi berpangkat brigadir, yang berubah nama menjadi Abu Azzayn al Indunisiy. “Saya berusaha keluar dari pekerjaan di kepolisian, dan terus dihalangi oleh pimpinan. Ia memberi iming-iming uang, fasilitas mobil, rumah dan sebagainya,” kata Syahputra, dalam bentuk wawancara di Az-

zam Media. Dia sebelumnya merupakan anggota Polres Batanghari, Jambi, sebelum bergabung dengan ISIS di Suriah, pada awal Maret 2015. Syahputra mengklaim meninggalkan janji hadiah ratusan juta, dari atasannya di kepolisian. “Apa saja yang kami mau tinggal minta, jangan keluar dari kepolisian,” tulis Azzam Media, yang diklaim sebagai ucapan Kapolres Batanghari pada Syah-

putra. Tidak dapat dipastikan jika itu benar hasil wawancara. Pasalnya tulisan itu dibuat setelah kematian Syahputra. Dia disebut mati dalam pertempuran di Tal Tamr, al Barakah, Suriah. Tidak disebut kapan peristiwa matinya Syahputra terjadi. Namun Azzam dalam tulisan pada Senin, menulis tentang reaksi Syahputra, ketika diberitahu bahwa dia menjadi buronan polisi Indonesia. “Suruh saja mereka cari ke sini, nyamperin ana kalau berani.” Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Arrmantha Nasir, mengatakan sedang mengkonfirmasi kebenaran berita, soal WNI yang diduga tewas bertempur untuk ISIS di Suriah. “Kami sedang cek ke KBRI di Turki,” kata diplomat yang akrab disapa Tata, melalui pesan singkat. Namun demikian kemlu belum dapat memverifikasi laporan tentang mantan polisi Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah. Baca: Polisi... Hal 7

PENYIDIK Kepolisian Daerah (Polda) Bali telah menetapkan ibu angkat Engeline, Margriet Megawe, sebagai pembunuh berencana gadis kecil itu. Namun, masih banyak kalangan yang merasa penasaran, apa sebenarnya tujuan dan motif Margriet tega menghabisi nyawa anak sekecil itu secara sadis. Aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah, meyakini jika perebutan harta merupakan motif pembunuhan Engeline. "Margriet yang sudah tua apa sih kepentingan dia untuk harta? Kan tidak ada. Tapi orang yang memiliki umur yang lebih panjang lagi yang berkepentingan terhadap hal itu," kata Siti Sapurah, Rabu 1 Juli 2015. Siti meyakini, Margriet melakukan pembunuhan

Engeline demi kepentingan harta anak-anaknya. "Yang masih muda yang membutuhkan itu," kata perempuan yang akrab disapa Ipung itu. Namun, ia tak mau membeberkan apakah Yvonne atau Christina yang dimaksud Ipung. Kuasa hukum orang tua kandung Engeline itu mengaku akan membawa saksi yang akan memperkuat dugaan motif perebutan harta seperti dituturkannya. "Kamis saksi saya bicara. Dia tahu soal motif keterlibatan orang lain karena harta. Besok saja langsung digali. Dia yang akan memperjelas," kata Ipung. Sementara ayah kandung Engeline, Achmad Rosidik, menyatakan niatnya untuk bertemu dan berbicara hati ke hati dengan pembunuh anaknya, Margriet Magawe. Baca: Janji... Hal 7

BIN Siap Rekrut 3.000 Personel Baru

Sutiyoso

KEPALA Badan Intelejen Negara (BIN) yang baru saja lolos fit and proper test, Sutiyoso menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/7/2015). Bang Yos, panggilan akrabnya mengaku mendapat bekal dari Presiden Jokowi terkait jabatan baru yang akan diembannya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Ia menyebutkan, Presiden memberinya beberapa tugas untuk membenahi BIN, baik menyangkut struktur organi-

sasi, kualitas personel, maupun kelengkapan sarana dan prasarana. “Presiden meminta saya untuk mencari tahu apakah struktur organisasi BIN telah cukup berfungsi dan sesuai dalam menjawab tantangan jaman mengingat tanggung jawab lembaga tersebut sangat luas,” katanya. Ia mengungkap, permasalahan utama BIN sekarang adalah personel yang jauh dari ideal. Dibutuhkan sedikitnya 5.000 personel. Baca: BIN... Hal 7

Aset 2,9 Juta Karyawan Diserobot Bos Tanah, Uang Negara Rp 24 M Terancam Hilang (Bagian 10)

Puskopkar Jatim Ajukan Novum, Buka Kembali Kasus SP3 Pemalsu Akte Tanah Berbekal bukti baru, Puskopkar Jatim berupaya untuk membuka kembali kasus SP3 Reny Susetyowardhani, si pemalsu akte tanah.

BELA KAUM LESBI, ANGGUN DIBOIKOT KE INDONESIA Blitz

6

GEBRAKAN PERTAMA CALON PANGLIMA TNI Nasional

www.lensaindonesia.com

9

PUSAT Koperasi Karyawan (Puskopkar) Jatim berupaya untuk mengajukan upaya hukum peninjauan kembali (PK), khusus untuk perkara pidana. Hal ini menyusul dihentikannya penyidikan kasus Renny Susetyowardhani atas dugaan pemalsuan akta notaris (pemalsuan surat). Polda Jatim sebelumnya tidak ‘berkutik’ terhadap Reny sehing-

ga keluarlah Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) oleh Direskrimum Polda Jatim pada 7 April 2015. Hasil gelar perkara dengan nomor LPB/1169/X2014/UM/JTM, tanggal 2 Oktober 2014, pada Jumat 27 Maret 2015 tersebut menyebutkan bahwa terlapor Reny tidak bisa dipidanakan dalam pasal 385, 263, dan 266 KUHP. Apalagi, alasan Polda Jatim

yang disampaikan terkait SP3 tidak tepat. Sebelumnya pada Jumat (10/4/2015), Polda Jatim melalui Kabid Humas Kombes Pol Awi Setiyono menyebut, kasus pelaporan Puskopar Jatim dan Reny Susetyowardhani tidak memenuhi cukup bukti. Sehingga, pihak penyidik memutuskan untuk SP3. Akibat keputusan penyidik tersebut, maka aset 2,9 juta karyawan dan anggota Puskopkar yang menjadi jaminan kredit Bank BTN senilai Rp 24 miliar dan telah diserobot Henry Gunawan, terancam hilang. Di satu

Reny Susetiyowardani

sisi Henry Gunawan lebih leluasa untuk menguasai tanah seluas 24 hektar di Desa Pranti, Juanda,

Jawa Timur. Ketua Puskopkar Jatim Drs EC H Tri Harsono melalui kuasa hukumnya Soehirman, SH, akan melayangkan peninjauan kembali dengan menghadirkan bukti baru (Novum). “Itu salah satu syarat materiilnya karena kami akan melaporkan bukti baru atau keadaan baru,” ujar Soehirman kepada Lensa Indonesia, Jumat (3/7/ 2015). Hanya saja, kali ini pihaknya tidak akan mengajukan peninjauan ke Polda Jatim melainkan langsung ke Mabes Polri. Diakui Soehirman, selama ini penyidik Polda Jatim selalu ‘angin-anginan’ dalam menangani kasus tersebut. Baca: Puskopkar ... Hal 7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.