Klik website: http://www.lensaindonesia.com/
Edisi 96 27 Juli - 02 Agustus 2015
TERBIT 16 HALAMAN, HARGA ECERAN: RP 4.000, LANGGANAN: RP 16.000 (LUAR JAWA TAMBAH ONGKOS KIRIM)
RI-1 Tantang Wisnu Sakti Gugat KPU Surabaya KETUA Relawan Indonesia Satu (RI-1) Ismet Rama meminta Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana membuktikan ucapannya akan menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya. Ancaman gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara, Makamah Agung dan Mahkamah Konstitusi yang diucapkan Wisnu tersebut terkait terbitnya Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 12 Tahun 2015, tentang pencalonan kepala daerah yang menyatakan apabila hingga berakhirnya masa pendaftaran pasangan calon kepala daerah hanya ada satu pasangan calon saja yang mendaftar, maka masa pendaftaran bisa diperpanjang selama tiga hari. Baca: RI-1... Hal 7
Partai Idaman Rhoma Irama Didukung Artisartis Non Muslim RAJA Dangdut, Rhoma Irama, mendirikan Partai Islam Damai dan Aman (Idaman). Menariknya, meski mengakui partai Islam, namun partai ini juga terbuka untuk agama lain. Baca: Partai... Hal 7
Muktamar NU Larang Kandidat Pasang Atribut MENJELANG pelaksanaan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur pada 1-5 Agustus mendatang, panitia memastikan rangkaian acara telah dipersiapkan dengan baik. Menurut Ketua Panitia Muktamar NU Daerah Saifullah Yusuf, saat ini persiapannya sudah mencapai 90 persen. Diantaranya, sejumlah tenda besar berkapasitas lima ribu peserta juga telah dibangun di tengah alun-alun Kabupaten Jombang. Selain itu, tenda-tenda kecil melingkari alun-alun untuk panitia dan simpatisan juga mulai didirikan. Baca: Muktamar... Hal 7
INDONESIA JADI “RUMAH KEDUA” BAGI WNA KAYA Ekbis
2
PT PWU JATIM SERING JUAL ASET KE SWASTA Hukrim
4
Rumah-rumah penduduk Tolikara yang dicat bendera Israel.
TOLIKARA DIKUASAI ISRAEL BIN, Polri, dan Komat mengindikasikan ada “keterlibatan asing” dalam kisruh Tolikara. Yang mengejutkan, di sana banyak tersebar bendera Israel. Sepertinya ada yang menginginkan Papua segera merdeka.
KEPALA Badan Intelijen Negara Sutiyoso menilai ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kisruh Tolikara, Papua, untuk menyerang pemerintahan dan institusinya. Ia mengatakan, tak menutup kemungkinan pihak lain itu berasal dari luar negeri. “Penyelidikan polisi masih panjang. Bisa saja kan ada keterlibatan pihak asing,” ujarnya di Istana Negara, Kamis (23/7/2015). Sutiyoso mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya sudah memberikan peringatan kepada aparat setempat untuk mengantisipasi terjadinya konflik. Informasi intelijen itu sudah dibe-
Detik-detik kerusuhan di Tolikara, Papua.
rikan pada 11 Juli atau sepekan sebelum penyerangan terjadi. Baca juga: Tolikara
(Belum) Berakhir di halaman 5 Informasi ini kemudian
direspons oleh Kepolisian setempat dengan menggelar rapat musyawarah pimpinan daerah yang melibatkan Bupati, tokoh agama, presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI). Rapat koordinasi itu menghasilkan dua poin keputusan penting. Pertama, meminta agar GIDI di Tolikara mencabut surat edaran larangan shalat Idul Fitri oleh umat muslim itu. Pasalnya, surat tersebut dibuat secara sepihak tanpa sepengetahuan pimpinan pusat GIDI. “Kedua, semua sepakat agar shalat Id tetap dilaksanakan,” kata dia. Baca: Tolikara... Hal 7
Wibawa Jokowi Turun, Pertanda Mau Jatuh?
Joko Widodo
BANTAH membantah kini tampaknya menjadi ‘pola’ dalam sistem komunikasi publik (SKM) Pemerintahan Jokowi. “Setelah ‘udreg-udregan’ para pembantu Presiden Jokowi dalam menyikapi insiden Tolikara, kini sudah muncul kembali baku bantah antara Komjen Budi Waseso (BWs), Kabareskrim Polri, dengan anggota Tim Komunikasi Kepresidenan, Teten Masudki (TM), terkait dengan pemeriksaan tersangka pencemaran nama baik atas nama dua pimpinan Komisi Yudisial (KY), Ketua KY Suparman Marzuki (SM) dan wakilnya Taufiqurrohman Syahuri (TS),” kata pengamat politik AS Hikam di akun Facebook-nya, Kamis (23/7). AS Hikam mempertanyakan,
jika para penyelenggara di tingkat pusat nyaris setiap hari ‘geseh’ dalam menyikapi persoalan yang sangat strategis seperti ini. “Saya tidak ingin masuk pada substansi kebenaran kedua statemen yang berlawanan tersebut, apalagi memberi penilaian siapa yang berkata benar dan siapa yang bohong,” jelas Hikam. Hikam hanya fokus pola komunikasi publik Pemerintah yang berkualitas rendah dan kontraproduktif bagi manajemen Pemerintah sebuah negara besar dan kompleks, serta bagi Jokowi yang masih sedang melakukan konsolidasi pemerintahannya. “Setidaknya, Jokowi sendiri sudah beberapa kali melon-
tarkan peringatan terhadap aparat penegak hukum agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa dicitrakan sebagai kriminalisasi terhadap masingmasing lembaga,” ungkap Hikam. Kata Hikam, jika peringatan tersebut diabaikan, maka wibawa Jokowi dan pemerintahnya pun pastinya akan mengalami erosi. “Jokowi sebagai Kepala Pemerintahan bahkan sudah meminta penjelasan Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti (BH), tentang masalah ini dan mengutus Menko Polhukam Tedjo untuk menemui Hakim Sarpin Rizaldi (SR) sebagai pihak yang mengadukan kedua pimpinan KY tersebut,” pungkasnya. Melihat kekacauan demi kekacauan terus terjadi di Indonesia, seperti yang terjadi di Tolikara Papua, membuktikan bahwa Jokowi memang presiden lemah. Sehingga wajar jika banyak asing yang berusaha mengobok-obok. “Banyak lawan kita melihat, mumpung Presidennya lembek, Indonesia bisa terus digoyang untuk pecah,” kata Direktur Gaspol Indonesia Virgandhi Prayudantoro dalam keterangannya, Kamis (23/7). Virgandhi mengatakan, sudah banyak gejolak separatis yang ada di Indonesia. Seperti masalah Tolikara yang ada ini, Baca: Wibawa... Hal 7
Pengacara Muhammad Yagari Bhastara Guntur alias Gary yang ditangkap KPK karena diduga menyuap hakim PTUN Medan.
Mantan Anak Buah Bongkar ‘Kebejatan’ OC Kaligis ANAK buah Otto Cornelis Kaligis, Muhammad Yagari Bhastara Guntur alias Gary, meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menjadikannya sebagai justice collaborator. Permintaan tersebut terungkap dari testimoni Gary yang ditulisnya kemudian dikirim ke ibunya sejam usai ditangkap KPK saat memberikan suap kepada hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, beberapa waktu lalu. Gary bersiap untuk menjadi saksi yang akan membongkar peran Kaligis dalam kasus tersebut. “Gary meminta jadi justice collaborator. Kalau jadi JC,
berarti sangat diperlukan dia sama KPK,” kata Haeruddin Masaro, paman Gary, di KPK, Jakarta, Jumat (24/7/2015). Haerudin sendiri adalah seorang pengacara. Sepak terjangnya dalam dunia advokat membuat dia tidak percaya Gary terlibat. Dalam kasus itu, lanjut Haerudidn, OC Kaligis sebagai pimpinan kantor hukum harusnya yang bertanggung jawab. Gary yang baru bekerja beberapa tahun di kantor Kaligis tidak mungkin memiliki uang 15 ribu Dolar Amerika dan 5 ribu Dollar Singapura (total uang suap saat operasi tangkap tangan). Baca: Mantan... Hal 7
Kisah Pengacara Bertarif Mahal, Tak Segan Menolong Pihak dengan Gratis
OC Kaligis Ternyata Memiliki 10 Istri dan 20 Anak PEDANGDUT ‘PACAR LIMA LANGKAH’ TUTUP USIA Blitz
6
PILKADA SERENTAK BAKAL DITUNDA HINGGA 2017 Nasional
www.lensaindonesia.com
9
OC Kaligis mengaku tentang siapa saja 10 wanita yang menjadi istri dan ibu dari 20 orang anaknya. PENGACARA senior OC Kaligis yang terlibat dalam kasus suap hakim PTUN Medan, ternyata memiliki kehidupan pribadi yang unik. Pengacara yang dikenal sangat kaya ini memang mempunyai tarif mahal, tapi dia tidak segan menolong berbagai pihak yang tidak mempunyai uang untuk melakukan proses hukum.
Pengacara OC Kaligis.
Suatu ketika OCK pernah memperlihatkan sebuah buku yang akan segera diterbitkan-
nya. Buku itu masih belum diberi judul, tapi sudah final. Buku itu, kata OCK, mengungkap
semua kisah kehidupannya, termasuk hal yang sangat pribadi. Di dalamnya, OCK mengaku tentang siapa saja 10 wanita yang menjadi istri dan ibu dari 20 orang anaknya. Di luar mereka, masih ada wanita yang masuk kategori pacar. OCK siap membuka rahasia pribadinya itu karena ia berhasil mengharmoniskan hubungan di antara mereka. Semua istri saling kenal, begitu juga semua anak-anaknya. Bahkan, di antara istrinya terdapat dua kakak beradik. Anak tertua OCK berusia 42 tahun dan yang paling kecil berumur empat tahun. Salah satu anaknya yang
terkenal adalah Velove Vexia. Maksud dan tujuannya sangat jelas karena ternyata OCK tidak ingin, anak-anaknya tidak saling mengenal dan dikhawatirkan suatu ketika menjalin hubungan, mereka kemudian berpacaran, bisa celaka. “Saya ingin membuka semuanya, supaya tidak terjadi karena mereka tak saling kenal, mereka berpacaran. Saya berharap, ketika saya menghembuskan nafas terakhir, semua yang saya tinggalkan itu jelas,” kata pengacara yang pernah membawa kasus sopir PPD ke Baca: OC Kaligis... Hal 7