NAMA ALAMAT
GEREJA
AKU BERTEKAD
Buku Guru Asuhan Triwulan 1, tahun 2023
Penulis: Yuliana Maria Fransiska
Editor: Ribka Giyati Wijaya
Cover & Layout: Septianus Cahyadi
Pengarah Tim Pengembang Kurikulum:
Pdt. Drs. Yosia Wartono, Th.D. Pdt. Budi Suwondo, S.Th. Ir. John H.L. Serworwora, Ph.D.
Tim Pengembang Kurikulum: Ketua: Pdt. Raymond Danny Wahyudi Sekretaris
Pdm. Candra Agung Pambudi, S.Th., M.Pd.K Anggota
Pdt. Royo Haryono, S.S., M.I.Kom., M.Th. Dr. Sari Saptorini Pdt. Dr. Dwi Ariefin Elisa Dwi Prasetya, M.Th
DAFTAR ISI
PRAKATA
Sehat : Iman yang Sehat
1. Aku Percaya dan Mengaku Yesus adalah Tuhan/ 1
2. Nyatakan Imanmu dalam Ketaatan/ 6 3. Hidup Benar/ 11
4. Perbuatan dari Iman/ 15
Misioner : Pribadi yang Bersaksi
5. Tugas untuk Bersaksi/ 19
6. Menceritakan Kasih Tuhan/ 23
7. Saksi yang Membawa Sukacita/ 27
8. Panggilan untuk Bersaksi/ 31
Relevan : Peduli Sesama
9. Merasakan Kesusahan Orang Lain/ 36 10. Perhatikanlah Orang-Orang Lemah/ 41
11. Menolong Orang-Orang yang Berkekurangan/ 45
12. Berbuat Baik kepada Semua Orang/ 49 13. Komitmen Orang Kristen Secara Pribadi/ 53
Kritik dan Saran: Email: smbaptis.llb@gmail.com Instagram: @smbaptis.llb
Penerbit:
Lembaga Literatur Baptis
Jl. Tamansari 16, Bandung 40116
Tlp. (022) 4203484; Fax (022) 4239734 Email: penerbitbaptis@gmail.com Anggota IKAPI
PROFIL PENULIS
Pemilik nama lengkap Yuliana Maria Fransiska kerap disapa Yuli, saat ini bersama dengan suami, Pdm. Prasetyo Yuliyanto dan seorang putrinya melayani di GBI Wanamukti, Semarang. Kerinduannya setiap tulisan yang dibuat dapat menolong guru-guru Sekolah Minggu khususnya kelas Asuhan dalam mengajarkan Firman Tuhan sehingga setiap anak-anak yang dipercayakan dapat bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus Kristus. Pesan bagi guru-guru Sekolah Minggu kelas Asuhan agar tetap semangat karena tidak mudah mengajar anak-anak diusia batita namun semua yang dilakukan pastinya tidak akan sia-sia.
IG: @yulianamariafransiska Email: yuliana.maria.fransiska@gmail.com
PRAKATA
Selamat Natal dan Tahun Baru!
Memasuki tahun 2023 ini, Tim Pengembang Kurikulum (TPK) menyusun dan menetapkan tema: “Murid Kristus yang Berkomitmen”. Penyajiannya diurutkan mulai dari komitmen secara pribadi, dalam keluarga, gereja, dan terakhir tentang penguatan komitmen itu sendiri. Tujuan yang diharapkan dicapai melalui tema ini adalah: Peserta Sekolah Minggu menghayati ajaran Alkitab tentang murid Kristus, dan bersedia menjalani hidup yang berkomitmen sebagai murid Kristus yang sehat, misioner dan relevan.
Berikut disajikan rangkaian tema sepanjang tahun 2023 ini:
Triwulan 1
Aku Bertekad
Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Komitmen Orang Kristen Bersama Keluarganya
Komitmen Orang Kristen Bersama Gerejanya
Penguatan Komitmen Sebagai Orang Kristen
Sesuai yang tertera pada tabel di atas, tema Triwulan 1, Aku Bertekad, memiliki tujuan: Mempersiapkan peserta Sekolah Minggu memiliki komitmen dalam hal iman yang sehat, pribadi yang bersaksi, dan menjadi pribadi yang peduli. Sehingga secara berurutan, tema Triwulan 1 ini akan disajikan dalam tiga sub tema: Iman Sehat, Pribadi yang Bersaksi, dan diakhiri dengan pelajaran tentang Peduli kepada Sesama.
Seperti biasa pula, kami pun tak jemu-jemu mengingatkan Anda sebagai murid, agar selalu mempelajari Buku Murid yang tersedia. Gunakanlah sarana buku ini, yang sudah disiapkan oleh gereja melalui organisasi SM di gereja Anda masing-masing. Dan sempatkanlah untuk membaca dulu sebelum kelas hari Minggu: Judul dan Kompetensi Belajar, Nas Alkitab, Ayat Hafalan yang tertera, serta uraian isi, hingga Penerapan serta Bacaan Alkitab Setiap Hari yang disebutkan. Hal-hal itu akan menolong Anda lebih siap dalam belajar dan mudah dalam memahami setiap pelajaran demi pelajaran di kelas masing-masing. Tak mudah, namun diperlukan komitmen tentang hal ini!
Pada akhirnya, tetaplah bekerja sama dengan guru Anda dalam mempersiapkan pertemuan demi pertemuan di kelas yang menyenangkan. Kiranya Roh Tuhan akan menolong, membimbing, dan membuat semuanya berhasil.
Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu (2 Timotius 3:14).
Redaktur
Pelajaran 1 Aku Percaya dan Mengaku bahwa Yesus adalah
Roma 10:4-15
Tuhan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengarahkan murid untuk mendapatkan pengertian bahwa iman yang sehat adalah meyakini dan mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan.
AYAT HAFALAN
…, barangsiapa…berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Roma 10:13
KOMPETENSI BELAJAR
Murid Sekolah Minggu memberikan perhatian terhadap pengajaran bahwa iman yang sehat adalah meyakini dan mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan.
INDIKATOR BELAJAR
1. Murid Sekolah Minggu memilih gambar yang menunjukkan bahwa iman hanya ada di dalam Yesus.
2. Murid Sekolah Minggu mengikuti perkataan guru untuk mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat.
PERSIAPAN SEBELUM MENGAJAR
1. Persiapan Umum
• Doakan pelajaran dan murid-murid yang ada di kelas juga diri Anda secara pribadi untuk siap dalam proses belajar di Sekolah Minggu.
• Pelajarilah Pembacaan Alkitab dan Penjelasan Nas yang akan diajarkan. Guru juga dapat memakai bahan penunjang lainnya yang terpercaya.
• Pelajarilah Buku Guru dan Buku Murid dengan baik.
• Siapkan lagu-lagu sederhana sesuai dengan tema yang akan diajarkan dan gunakan gerakan sederhana agar murid dapat mengikuti.
• Siapkan media pembelajaran yang akan digunakan selama mengajar. Selama bercerita guru sebaiknya melakukan kontak mata dengan murid. Gunakan juga intonasi dan ekspresi wajah yang sesuai.
2. Persiapan Khusus
• Pelajari Pembacaan Alkitab dan Penjelasan Nas dari Roma 10:4-15.
• Siapkan Alkitab yang cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua murid di kelas.
• Siapkan gambar salib dan gambar Yesus yang akan dipakai saat bercerita.
• Siapkan gambar pada lembar murid yang dapat dipakai saat bercerita.
• Siapkan potongan kertas warna-warni dan lem kertas.
• Fotocopy gambar salib di bagian akhir pelajaran hari ini atau guru dapat mencari sendiri.
PELAJARI ALKITAB ANDA
PENJELASAN NAS (Roma 10:4-15)Ayat 4-8
Roma pasal 10 ini beberapa kali memuat kata: selamat, kebenaran, iman, Injil dan yang terutama adalah Yesus Kristus. Hal mengenai keselamatan dibicarakan dalam Roma 10:13. Ada orang-orang yang ingin diselamatkan dengan menunjukkan usaha memperolehnya melalui kebenaran sendiri dan tidak takluk kepada kebenaran Allah (Roma 10:3). Salah satunya adalah pengertian mengenai manusia bisa dibenarkan jika menggenapi seluruh Hukum Taurat. Pendapat ini tidak tepat, misalnya jika ada 10 peraturan Hukum Taurat namun satu saja yang gagal dilakukan maka manusia tidak mendapat kebenaran melainkan mendapatkan dosa.
Hanya Yesus saja yang tidak berdosa. Kitab Suci mengatakan bahwa Yesus adalah Imam Besar dan tidak berbuat dosa: “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (Ibrani 4:15). Yesus hidup tanpa dosa hingga dapat menggenapi Hukum Taurat yang menuntut hidup tanpa dosa. Yesus menjadi kebenaran bagi setiap orang yang percaya atau beriman (Roma 10:4). Bila ada orang yang menganggap kebenaran dalam Hukum Taurat maka ia harus melakukannya dengan sempurna (Roma 10:5).
Semua ini bukan usaha manusia karena tidak ada manusia yang mampu naik ke surga untuk membawa Yesus turun atau tidak ada manusia yang mampu pergi ke jurang maut untuk membawa Yesus naik dari antara orang mati (Roma 10:6-7). Yesus kemudian membuat keselamatan tidaklah sebegitu jauh dari kita. Firman itu memang dekat dengan kita karena ada dalam mulut kita dan di dalam hati kita (Roma 10:8).
Yesus dan janji di dalam-Nya seperti yang tertulis dalam Firman TUHAN kita percayai, itu sebabnya dinamakan Firman iman. Jelaslah kita sudah menerima ajaran bahwa kebenaran tidak ada dimana pun juga melainkan kebenaran karena iman ada di dalam Kristus seperti tertulis dalam Firman TUHAN.
Ayat 9-11
Kita kemudian diajarkan mengenai keselamatan: “Kamu akan diselamatkan” (Roma 10:9 akhir). Keselamatan di sini menunjuk kepada dibebaskan oleh Mesias dari hukuman kematian kekal. Pelaksana keselamatan ini adalah Yesus dan cara kita memperoleh keselamatan adalah dengan mengaku melalui mulut bahwa Yesus adalah TUHAN dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Yesus. Roma 10:10 kemudian menekankan bahwa hati kita adalah tempat iman diletakkan dan kemudian dinyatakan keluar melalui mulut kita.
Iman kepada Yesus yang dipercayai hati dan diakui mulut kita tersebut tidak akan mempermalukan kita (Roma 10:11). Kristus tidak akan mempermalukan kita sebagai orang yang beriman kepada-Nya karena kita memiliki hidup kekal bersama-Nya. Firman TUHAN telah mengajarkan kepada kita bahwa kebenaran karena iman adalah mengakui dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah TUHAN dan Juru Selamat
Ayat 12-15
Siapa pun orang yang berseru dikarenakan imannya kepada Yesus maka ia memperoleh keselamatan (Roma 10:12-13). Orang-orang dapat berseru kepada TUHAN dikarenakan mereka
percaya kepada-Nya. Tidak mungkin seseorang berseru kepada TUHAN bila tidak percaya kepada-Nya (Roma 10:14a). Firman TUHAN kemudian mengingatkan kita untuk berkomitmen sebagai murid Yesus yang telah beriman dan percaya. Peringatan Firman TUHAN itu terdapat dalam Roma 10:14-15 supaya orang bisa percaya kepada Yesus maka mereka perlu mendengar tentang Yesus. Orang tidak dapat percaya kepada Yesus yang tidak pernah ia ketahui atau tidak pernah ia dengar. Orang yang sudah percaya perlu memberitakan Yesus sebagai TUHAN dan Juru Selamat.
Alkitab kemudian mengingatkan kita pemberita Injil itu adalah seorang utusan. Hal ini memberitahu bahwa kita perlu siap menjadi utusan TUHAN. Namun, demi keteraturan dalam gereja, hal ini perlu disetujui dahulu setelah itu gereja yang mengutus utusan untuk memberitakan Injil. Tujuannya adalah supaya gereja mendukung orang yang diutus memberitakan Injil Yesus itu dan kemudian gereja memelihara orang itu yang beriman kepada Yesus. Kita semua adalah utusan Kristus untuk memberitakan Injil-Nya.
Berbahagialah kita bila menjadi utusan gereja bagi pemberitaan Injil Yesus. Berbahagialah kita sebagai seorang murid Yesus yang berkomitmen menjadi utusan TUHAN karena dikatakan: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” (Roma 10:15).
SAAT MENGAJAR
A. Pembukaan
1. Datang lebih awal untuk dapat mempersiapkan ruangan dan bahan-bahan yang akan dipakai.
2. Sapalah dengan ramah setiap murid yang datang. Guru dapat bertanya hal sederhana untuk membangun kedekatan dengan murid. Pastikan tinggi guru sejajar dengan murid sehingga dapat menatap mata murid.
3. Perkenalkan kepada murid lain jika ada murid yang baru pertama kali hadir dan nyanyikan lagu “Siapa Kawan Baru” dari buku Aku Suka Menyanyi No. 4.
4. Ajaklah murid-murid untuk bernyanyi lagu yang sudah disiapkan.
5. Setelah bernyanyi ajaklah murid-murid untuk berdoa.
A. Pendahuluan
Sebelum memulai bercerita tunjukkan gambar Yesus kepada murid-murid sambil bertanya, “Siapakah Yesus?” Tunggu jawaban dari setiap murid. Kemudian guru dapat bertanya, ”Di manakah Yesus sekarang?” Jelaskan bahwa Yesus berada di surga sedang menyiapkan rumah bagi setiap orang-orang yang beriman kepada-Nya. Katakan bahwa hari ini kita akan belajar tentang siapakah orang-orang yang beriman tersebut. Guru dapat mengganti kata iman dengan kata percaya atau yakin. Jelaskan pengertian iman dengan bahasa yang sederhana agar murid dapat memahami sesuai dengan usianya.
B. Saat Bercerita
1. Bacakan pembacaan Alkitab pelajaran hari ini dari Roma 10:4-15. Jika merasa pembacaan Alkitab terlalu panjang guru dapat membacakan ayat 9-13 saja. Selama bercerita taruh Alkitab di pangkuan atau di depan guru.
2. Bacakan judul pelajaran hari ini “Aku Percaya dan Mengaku Yesus adalah Tuhan.” Guru dapat juga menuliskannya pada selembar karton atau papan tulis.
3. Sampaikan cerita: ◊ Manusia di dunia sudah memiliki dosa. Setiap orang yang berdosa harus menerima hukuman (guru dapat menunjukkan wajah takut). ◊ Tetapi hukuman dosa itu sudah dihapuskan oleh Tuhan Yesus (tunjukkan gambar Yesus). ◊ Tuhan Yesus datang ke dunia, disalibkan menggantikan hukuman kita (tunjukkan gambar salib). ◊
Setiap orang yang percaya dan mengaku dengan mulutnya bahwa Yesus adalah Tuhan maka akan diselamatkan dan masuk ke surga (tunjukkan wajah gembira). ◊ Siapa yang mau percaya? (ajak murid-murid untuk mengangkat jari).
C. Kesimpulan
Sampaikan kesimpulan yang sudah guru siapkan. Tegaskan bahwa iman yang kita miliki harus berasal dari Yesus Kristus. Iman yang yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Tidak hanya itu saja, iman juga harus dikatakan atau diucapkan sehingga hidup kita akan diselamatkan. Iman itu pula harus diberitakan atau disampaikan kepada orang lain.
D. Ayat Hafalan
Ajarkan ayat hafalan hari ini dengan menggunakan gerakan “Barangsiapa (gerakan seperti menunjuk orang-orang)”, “berseru (kedua tangan di mulut membentuk seperti berteriak)”, “nama Tuhan (menunjuk ke atas)”, “akan diselamatkan (kedua tangan menyilang di dada).” Guru dapat mengulang beberapa kali agar murid dapat mengingatnya.
Pencapaian Belajar & Pendalaman (25 menit)
A. Kegiatan Buku Murid
• Dampingi dan arahkan murid untuk mengikuti perkataan guru “Saya percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat.” Guru dapat mengulangi beberapa kali sampai murid-murid dapat mengucapkannya sendiri.
• Pada lembar murid bagian belakang, dampingi dan arahkan murid untuk dapat memilih gambar Yesus karena iman yang diyakini hanya kepada Yesus Kristus bukan berasal dari orang lain.
B. Kegiatan Prakarya
• Berikan gambar salib yang sudah disiapkan. Berikan juga potongan kertas warna-warni. Katakan bahwa tugas mereka adalah menempel potongan kertas warna-warni seperti pada gambar. Guru juga dapat mengerjakan bersama dan menunjukkan contohnya agar murid-murid dapat mengikutinya. Guru juga dapat memperlihatkan contoh yang sudah jadi.
• Jika waktu masih cukup guru dapat meminta murid-murid mewarnai gambar pada lembar murid atau jika waktu tidak cukup minta untuk mewarnai di rumah bersama orang tua.
C. Pendalaman
• Sampaikan kepada orang tua untuk dapat mendampingi murid-murid di rumah membacakan cerita Alkitab pada lembar murid. Setelah membacakan arahkan murid untuk dapat mengatakan mereka percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat seperti dalam kegiatan kemitraan dengan orang tua. Setiap hari orang tua juga dapat membacakan pembacaan Alkitab yang ada di lembar murid.
Penutupan (10 menit)
• Ajaklah anak-anak untuk mempersiapkan persembahan. Minta dan dampingi salah seorang anak untuk dapat mengedarkan kantong persembahan.
• Minta murid-murid untuk mengisi presensi yang sudah disiapkan.
• Ingatkan kembali murid-murid untuk dapat hadir dalam Sekolah Minggu yang akan datang.
• Ajaklah murid-murid untuk menutup kegiatan Sekolah Minggu dengan berdoa.
CATATAN
Pelajaran 2
Nyatakan Imanmu dalam Ketaatan
Ibrani 11:8-19, Kejadian 12:1-9
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Mengarahkan murid Sekolah Minggu untuk mendapatkan pengertian bahwa iman yang sehat adalah melakukannya dalam ketaatan.
1. Persiapan Umum
AYAT HAFALAN
Karena iman Abraham taat, ….
Ibrani 11:8a
KOMPETENSI BELAJAR
Murid Sekolah Minggu memberikan perhatian terhadap pengajaran bahwa iman yang sehat adalah melakukannya dalam ketaatan.
INDIKATOR BELAJAR
1. Murid Sekolah Minggu memilih gambar yang sesuai dengan cerita hari ini.
2. Murid Sekolah Minggu menyatakan ketaatan dengan menyanyikan lagu “T.A.A.T.
• Silahkan melihat dan mengikuti langkah-langkah persiapan umum sebagaimana tertulis dalam pelajaran satu.
2. Persiapan Khusus
• Pelajari Pembacaan Alkitab dan Penjelasan Nas dari Ibrani 11:8-19, Kejadian 12:1-9.
• Siapkan Alkitab yang cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua murid di kelas.
• Siapkan gambar peta dunia.
• Siapkan gambar Abraham dan peta perjalanan Abraham yang sudah tersedia.
• Siapkan gambar pada lembar murid yang dapat dipakai saat bercerita.
• Siapkan karton, lem kertas dan gunting.
• Siapkan stiker atau potongan kertas warna-warni.
• Siapkan alat tulis.
PELAJARI ALKITAB ANDA
PENJELASAN NAS (Ibrani 11:8-19)
Ibrani 11:9-19 menyatakan bahwa iman berperan dalam diri orang percaya dan dalam kehidupannya dan diperlihatkan dalam ketaatan kepada TUHAN. Firman TUHAN ini menyatakan beberapa bentuk ketaatan sebagai bukti iman kepada TUHAN.
Ayat 8-10
Ibrani 11 menceritakan banyak saksi iman. Kita belajar dari iman yang dimiliki oleh Abraham. Iman dalam diri Abraham memberikan kesaksian dalam hal ketaatan dan kepercayaan penuh kepada TUHAN. Kitab Kejadian 11:27-31 mulai menuliskan peristiwa kehidupan Abram (kemudianAbraham). TUHAN memulai tantangan iman untuk Abram saat memintanya meninggalkan keluarga besar dan kenyamanannya untuk hidup dalam kepercayaan kepada TUHAN: “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu” (Kejadian 12:1). Alkitab dalam Ibrani 11:8 mengatakan: “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” Iman Abraham dinyatakan dalam ketaatan dan kepercayaan penuh kepada TUHAN.
Abraham tinggal di negeri yang dijanjikan dan menceritakan perihal tanah itu kepada keturunannya. Ibrani 11:9-10 menuliskan: “Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolaholah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.” Kita bisa melihat referensi peristiwa tersebut dalam Kitab Kejadian 13:18 dan 35:27.
Peristiwa ini mengajarkan bahwa iman kita kepada TUHAN membawa kita untuk taat dan percaya penuh kepada TUHAN. Iman yang seperti itu tidaklah membuat kita rugi melainkan TUHAN pasti menuntun kehidupan kita. Iman berperan membawa kita percaya penuh kepada TUHAN.
Ayat 11-12
Abraham adalah saksi iman dalam kehidupan keluarga. Abraham dan isterinya Sara tidak mempunyai anak dan mereka telah berusia tua. Sara telah mati haid (Kejadian 18:11). Abraham beriman akan janji TUHAN dalam keluarganya saat TUHAN mengatakan bahwa keturunannya akan sebanyak bintang-bintang di langit dan Abraham beriman (Kejadian 15:5-6). Ingatlah bahwa Abraham pertama kali mendapatkan janji TUHAN akan keturunannya melalui Sara saat Abraham berusia tujuh puluh lima tahun (Kejadian 12:1-4).
Abraham pasti memberitahu Sara mengenai janji TUHAN memberikan keturunan bagi mereka. Abraham beriman dan membawa Sara juga akhirnya percaya kepada janji akan keturunan itu. Penulis Ibrani mengatakan: “Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia” (Ibrani 11:11). Iman yang dimiliki Abraham kepada TUHAN mengenai keluarganya itulah yang membuat dia menerima berkat dalam keluarganya: “Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya” (Ibrani 11:12). Iman Abraham kepada TUHAN membawa peran besar yang membawa Abraham dan keluarganya taat dan setia menantikan janji TUHAN.
Kita perlu memiliki iman untuk kehidupan keluarga kita dalam TUHAN. Kita dan keluarga perlu beriman bahwa akan mendapatkan hal yang baik dari TUHAN dalam pemeliharaan TUHAN. Iman kita memberikan kita ketaatan untuk mempercayai janji TUHAN yang menjadi berkat bagi keluarga.
Ayat 13-16
Abraham memang telah sampai ke tanah Kanaan namun saat itu ia belum memiliki negeri itu. Namun, imannya kepada TUHAN tidak membawa dia kembali ke tanah airnya. Penulis Ibrani memandang bahwa itulah iman Abraham yang dinyatakan dalam ketaatannya kepada TUHAN yang disembahnya mengenai kehidupannya di masa datang tetap ada dalam kuasa TUHAN (Ibrani 11:13-15). Firman TUHAN kemudian memakai iman Abraham yang dinyatakan dalam ketaatannya dan pengharapannya akan kehidupan di masa mendatang sebagai suatu ilustrasi mengenai pengharapan kehidupan orang percaya di Kerajaan Surga: “Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka” (Ibrani 11:16).
Kita diingatkan untuk tetap tetap kuat dalam iman kepada Yesus dinyatakan dalam ketaatan kita akan pengharapan kehidupan di masa mendatang yaitu di dalam surga. Bisa jadi ada tantangan hidup di dunia ini yang dapat mengganggu iman kita. Tapi, ingatlah bahwa kita hanya orang asing di dunia dan terus merindukan tanah air surgawi.
Ayat 17-19
Contoh iman Abraham dinyatakan dalam ketaatannya saat pemberian yang paling berharga yang dimilikinya, yaitu mempersembahkan Ishak yang dilahirkan Sara baginya (Ibrani 11:17). Abraham menunggu 25 tahun untuk mendapatkan Ishak. Namun, saat TUHAN memerintahkan untuk mempersembahkan Ishak seketika itu juga Abraham taat untuk melakukannya. Abraham meyakini bahwa TUHAN tetap akan memeliharanya dan keturunan yang dijanjikan TUHAN itu (Ibrani 11:18-19). TUHAN ingin kita memiliki iman yang dinyatakan dalam ketaatan kepada pemeliharaan Dia. Saat kita mendapatkan tantangan untuk memberikan yang terbaik bagi TUHAN maka kita siap melakukannya.
SAAT MENGAJAR
A. Pembukaan (10 menit)
1. Datang lebih awal untuk dapat mempersiapkan ruangan dan bahan-bahan yang akan dipakai.
2. Sapalah dengan ramah setiap murid yang datang. Guru dapat bertanya hal sederhana untuk membangun kedekatan dengan murid. Pastikan tinggi guru sejajar dengan murid sehingga dapat menatap mata murid.
3. Perkenalkan kepada murid lain jika ada murid yang baru pertama kali hadir dan nyanyikan lagu “Siapa Kawan Baru” dari buku Aku Suka Menyanyi No. 4.
4. Ajaklah murid-murid untuk bernyanyi lagu yang sudah disiapkan.
5. Ajak juga murid-murid untuk bermain. Minta murid-murid untuk mengikuti perintah yang diberikan oleh guru. Contohnya memegang anggota badan sendiri atau memegang benda berdasarkan warna.
6. Jika dirasa cukup, ajaklah mereka untuk berdoa.
menit)
A. Pendahuluan
Sebelum memulai bercerita guru dapat menunjukkan gambar peta dunia yang sudah disiapkan. Disarankan ukurannya cukup besar sehingga anak-anak dapat melihat dengan jelas. Tanyakan apakah mereka mengetahui tentang gambar tersebut (tunggu respons muridmurid). Jelaskan nama dan fungsi dari peta dunia tersebut. Guru juga dapat menunjukkan jarak kota tempat tinggal mereka dengan kota lainnya. Atau guru dapat menunjukkan beberapa nama pulau dan kota yang ada pada peta dunia. Katakan bahwa jarak setiap kota sangat jauh. Tanyakan juga apakah murid-murid tahu dimana letak kota A? (nama kota yang bukan tempat tinggal). Apakah murid-murid tahu ada apa saja di kota itu? Apakah muridmurid mau pergi ke kota itu?
B. Saat Bercerita
1. Sampaikan bahwa hari ini mereka akan mendengar cerita tentang Abraham (sambil tunjukkan gambar Abraham). Abraham akan melakukan perjalanan yang jauh yang belum ia ketahui.
2. Bacakan pembacaan Alkitab pelajaran hari ini dari Ibrani 11:8-19 atau jika guru merasa terlalu panjang dapat membaca pada refrensi dari Kejadian 12:1-9. Selama bercerita taruh Alkitab di pangkuan atau di depan guru.
3. Bacakan judul pelajaran hari ini “Nyatakan Imanmu dalam Ketaatan.” Guru dapat juga menuliskannya pada selembar karton atau papan tulis.
4. Sampaikan cerita:
◊ Abraham adalah orang yang beriman/percaya kepada Tuhan (tunjukkan gambar Abraham). ◊ Tuhan meminta Abraham untuk pergi ke negeri yang akan diberikan oleh Tuhan (tunjukkan peta perjalanan Abraham, guru dapat menunjukkan Kota Ur ke Kota Kanaan).
◊ Abraham belum pernah ke Kanaan, namun karena iman Abraham taat kepada Tuhan (tekankan intonasi pada kata “iman”).
◊ Tuhan menjanjikan pemeliharaan kepada Abraham (tunjukkan kembali gambar Abraham). ◊ Kita harus mengikuti iman seperti Abraham (guru dapat mengganti kata “kita” dengan nama murid di kelas).
C. Kesimpulan
Sampaikan kesimpulan yang sudah guru siapkan. Katakan bahwa iman seseorang harus dapat dibuktikan dengan melakukan ketaatan. Pastinya taat untuk melakukan perintah Tuhan yang ada dalam Alkitab. Contohnya kita semua harus taat dalam mengikuti ibadah, taat dalam Sekolah Minggu, taat dalam berdoa, taat dalam mendengarkan Firman Tuhan, dll. Karena di dalam ketaatan Tuhan akan menjanjikan berkat bagi setiap orang beriman yang menunjukkannya dalam ketaatan.
D. Ayat Hafalan
Ajarkan ayat hafalan hari ini dengan menggunakan kartu berwarna. Guru dapat menuliskan setiap kata masing-masing di kertas warna yang berbeda. Guru dapat mengulang beberapa kali agar murid dapat mengingatnya. Guru juga bisa memberi kesempatan murid yang cukup besar untuk dapat mengulang ayat hafalan dengan kartu tersebut.
Pencapaian Belajar & Pendalaman (25 menit)
A. Kegiatan Buku Murid
• Dampingi dan arahkan murid untuk bernyanyi dengan gerakan sederhana lagu “T.A.A.T” sebagai bentuk pernyataan bahwa mereka mau TAAT.
• Dampingi dan arahkan murid untuk dapat memilih gambar yang menceritakan cerita hari ini dan guru dapat kembali mengulangi bahwa iman Abraham dinyatakan dalam ketaatannya pada lembar murid bagian belakang.
B. Kegiatan Prakarya
• Siapkan karton, lem kertas dan gunting.
• Siapkan stiker atau potongan kertas warna-warni.
• Bagikan bahan prakarya yang sudah disiapkan. Dampingi murid-murid untuk membuat sandal seperti gambar. Minta murid-murid membuat pola dari kaki masing-masing. Guru dapat memperlihatkan contoh yang sudah jadi.
• Jika waktu masih cukup guru dapat meminta murid-murid mewarnai gambar pada lembar murid.
C. Pendalaman
• Sampaikan kepada orang tua untuk dapat mendampingi murid-murid di rumah membacakan cerita Alkitab pada lembar murid. Setelah membacakan arahkan murid untuk dapat mengucapkan pembacaan Alkitab yang ada di lembar murid selama seminggu ke depan.
Penutupan (10 menit)
• Silahkan melihat dan mengikuti langkah-langkah penutupan sebagaimana tertulis dalam pelajaran satu.