![](https://assets.isu.pub/document-structure/221208035135-02395329284774ef0f5070705f26d7d7/v1/618c21193c08045e22bcbaa79918e0ce.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221208035135-02395329284774ef0f5070705f26d7d7/v1/618c21193c08045e22bcbaa79918e0ce.jpeg)
NAMA ALAMAT
GEREJA
AKU BERTEKAD
Buku Guru Indria Triwulan 1, tahun 2023
Penulis: Monica Muryawati
Editor: Ribka Giyati Wijaya
Cover & Layout: Septianus Cahyadi
Pengarah Tim Pengembang Kurikulum:
Pdt. Drs. Yosia Wartono, Th.D.
Pdt. Budi Suwondo, S.Th. Ir. John H.L. Serworwora, Ph.D.
Tim Pengembang Kurikulum:
Ketua:
Pdt. Raymond Danny Wahyudi Sekretaris
Pdm. Candra Agung Pambudi, S.Th., M.Pd.K Anggota
Pdt. Royo Haryono, S.S., M.I.Kom., M.Th. Dr. Sari Saptorini
Pdt. Dr. Dwi Ariefin Elisa Dwi Prasetya, M.Th
Kritik dan Saran: Email: smbaptis.llb@gmail.com Instagram: @smbaptis.llb
Penerbit:
Lembaga Literatur Baptis
Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 Tlp. (022) 4203484; Fax (022) 4239734 Email: penerbitbaptis@gmail.com Anggota IKAPI
DAFTAR ISI
PRAKATA/ i PERSIAPAN UMUM/ ii Sehat : Iman yang Sehat
1. Mengaku Percaya/ 1
2. Percaya dan Taat/ 6
3. Hidup Benar dan Hati-Hati/ 11 4. Hidup Dalam Iman/ 15
Misioner : Pribadi yang Bersaksi
5. Bercerita Tentang Yesus/ 19 6. Yesus Mengasihimu/ 23
7. Kabar Sukacita/ 27
8. Melakukan Tugasku/ 31
Relevan : Peduli Sesama
9. Mengasihi Sesama/ 35 10. Menolong yang Lemah/ 39
11. Membantu yang Berkekurangan/ 42 12. Berbuat Baiklah/ 46
13. Percaya, Bersaksi dan Peduli/ 50
PROFIL PENULIS
MONICA MURYAWATI Kelahiran di Kota Pahlawan ini sangat menyukai keindahan alam dan dunia anak. Dunia anak yang selalu ceria dan tak berhenti mengeksplorasi dunia yang ada di sekitar mereka menjadi tantangan petualangan tersendiri. Mulai dengan mengajar Sekolah Minggu, terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan anak, pelayanan pendampingan anak dan pernah merintis dan mengajar di lembaga pendidikan anak usia dini. Berlanjut dengan menulis materi Sekolah Minggu Lembaga Literatur Baptis, sebagai kontributor Buku Layang-layang dan Rujak, dan termasuk menjadi bagian gerakan Sayang Anak Indonesia (SAIN) Gabungan Gereja Baptis Indonesia. Mendampingi suami dalam pelayanan sepenuh waktu selama hampir 20 tahun. Saat ini tinggal di Ungaran Barat, Kab. Semarang. Silakan mengunjungi akun media sosial:
IG: @monicamaufa
FB: Monica Maufa
E-Mail: momaufa@gmail.com
PRAKATA
Selamat Natal dan Tahun Baru!
Memasuki tahun 2023 ini, Tim Pengembang Kurikulum (TPK) menyusun dan menetapkan tema: “Murid Kristus yang Berkomitmen”. Penyajiannya diurutkan mulai dari komitmen secara pribadi, dalam keluarga, gereja, dan terakhir tentang penguatan komitmen itu sendiri. Tujuan yang diharapkan dicapai melalui tema ini adalah: Peserta Sekolah Minggu menghayati ajaran Alkitab tentang murid Kristus, dan bersedia menjalani hidup yang berkomitmen sebagai murid Kristus yang sehat, misioner dan relevan.
Berikut disajikan rangkaian tema sepanjang tahun 2023 ini:
Triwulan 1
Aku Bertekad
Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Komitmen Orang Kristen Bersama Keluarganya
Komitmen Orang Kristen Bersama Gerejanya
Penguatan Komitmen Sebagai Orang Kristen
Sesuai yang tertera pada tabel di atas, tema Triwulan 1, Aku Bertekad, memiliki tujuan: Mempersiapkan peserta Sekolah Minggu memiliki komitmen dalam hal iman yang sehat, pribadi yang bersaksi, dan menjadi pribadi yang peduli. Sehingga secara berurutan, tema Triwulan 1 ini akan disajikan dalam tiga sub tema: Iman Sehat, Pribadi yang Bersaksi, dan diakhiri dengan pelajaran tentang Peduli kepada Sesama.
Seperti biasa pula, kami pun tak jemu-jemu mengingatkan Anda sebagai murid, agar selalu mempelajari Buku Murid yang tersedia. Gunakanlah sarana buku ini, yang sudah disiapkan oleh gereja melalui organisasi SM di gereja Anda masing-masing. Dan sempatkanlah untuk membaca dulu sebelum kelas hari Minggu: Judul dan Kompetensi Belajar, Nas Alkitab, Ayat Hafalan yang tertera, serta uraian isi, hingga Penerapan serta Bacaan Alkitab Setiap Hari yang disebutkan. Hal-hal itu akan menolong Anda lebih siap dalam belajar dan mudah dalam memahami setiap pelajaran demi pelajaran di kelas masing-masing. Tak mudah, namun diperlukan komitmen tentang hal ini!
Pada akhirnya, tetaplah bekerja sama dengan guru Anda dalam mempersiapkan pertemuan demi pertemuan di kelas yang menyenangkan. Kiranya Roh Tuhan akan menolong, membimbing, dan membuat semuanya berhasil.
Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu (2 Timotius 3:14).
Redaktur
PERSIAPAN UMUM
1. Sebelum hari Minggu
• Pelajarilah bahan Alkitab dalam pelajaran Sekolah Minggu. Bahan Alkitab dan penjelasannya ada dalam buku guru tiap pelajaran.
• Selalu menyapa dan mengingatkan murid dan orang tua mereka untuk mempersiapkan diri mengikuti kelas Sekolah Minggu. Jika memungkinkan, sepakati satu waktu bersama di tengah minggu berdoa untuk kelas Sekolah Minggu.
• Persiapkanlah bahan dan perlengkapan mengajar pada hari Minggu. Selalu siapkan lembar pelajaran murid yang sudah diwarnai/dihias, demikian juga dengan sudut-sudut kelas yang bisa disiapkan untuk menunjang pelajaran setiap minggunya.
2. Pada hari Minggu
• Datanglah lebih awal dari para murid agar bisa menyambut saat mereka datang dan menyiapkan kelas. Usahakan agar penataan ruang kelas menolong guru untuk dapat melihat setiap murid dengan jelas, demikian pula sebaliknya (mis. duduk melingkar, duduk bersama di tikar, dsb).
• Saat belajar melalui kegiatan (20 menit)
◊
Pembukaan (5 menit)
Sambutlah para murid satu persatu dengan ramah. Selalu tanyakan kabar mereka sepanjang minggu yang telah berlalu dan jangan lupa untuk memberi apresiasi kepada mereka.
◊ Kegiatan (15 menit)
Silahkan menyimak kegiatan apa yang akan dilakukan untuk waktu pra-pembelajaran ini dalam petunjuk guru setiap minggunya. ◊ Membersihkan kelas (5 menit)
Ajak para murid untuk menata kelas kembali dan beristirahat sejenak sebelum saatnya belajar bersama dengan tenang. Gunakan waktu ini untuk menanyakan perasaan mereka hari ini setelah kegiatan pra-pembelajaran.
• Belajar bersama (30 menit)
◊ Memulai pelajaran (10 menit)
Saat para murid sudah siap, ajaklah mereka menyanyi lagu yang sesuai dengan pelajaran hari itu. Minta salah satu murid untuk memimpin doa pembukaan. Jangan lupa memberikan apresiasi kepada para murid.
◊ Saat bercerita (10 menit)
Silakan memperhatikan petunjuk guru dalam tiap pelajaran.
◊ Pencapaian belajar (10 menit)
• Saat tanya jawab yang sudah disiapkan dalam petunjuk guru.
• Menghafalkan ayat hafalan.
• Mengerjakan kegiatan yang terdapat dalam lembar pelajaran murid dan/atau yang terdapat dalam petunjuk guru.
• Penutup (5 menit)
◊
Selalu ingatkan para murid untuk mengerjakan kegiatan pelajaran bersama orang tua mereka di rumah, yaitu membaca Alkitab setiap hari dan tugas mingguan.
◊ Saat persembahan, ajak para murid untuk menyanyikan lagu persembahan saat salah satu murid mengedarkan kantong persembahan.
◊
Akhiri pelajaran dengan doa yang dipimpin oleh guru. Sebelum berdoa, selalu tanyakan kepada para murid pokok doa pribadi mereka untuk didoakan bersama saat itu.
◊
Minta para murid untuk mengisi presensi kelas (stiker di papan presensi/buku presensi).
◊
Ucapkanlah terima kasih dan apresiasi kepada para murid untuk kelas hari ini dan ingatkan untuk datang kembali minggu depan.
Pelajaran 1 Mengaku Percaya
Roma 10:4-15
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221208035135-02395329284774ef0f5070705f26d7d7/v1/41618009dc59baae7299c7fe1de883d3.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221208035135-02395329284774ef0f5070705f26d7d7/v1/ef2a1e629df14dc57d89abc3cd2f5818.jpeg)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengarahkan murid untuk mengerti dan merespons bahwa tanda iman sehat adalah meyakini dan mengucapkan.
AYAT HAFALAN
… dengan mulutnya orang mengaku, sehingga … diselamatkan.
Roma 10:10b (BIS)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221208035135-02395329284774ef0f5070705f26d7d7/v1/f2df26b9e1c8f4a386ce91d514acf7c0.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221208035135-02395329284774ef0f5070705f26d7d7/v1/710987a81215b8640bbd16e72ff19212.jpeg)
KOMPETENSI BELAJAR
Murid Sekolah Minggu dapat memahami pengertian, merespons perilaku yang berkaitan dengan iman yang diyakini dan diucapkan.
INDIKATOR BELAJAR
1. Murid dapat menunjukkan iman kepada Tuhan Yesus melalui pengakuan yang diucapkan.
2. Murid dapat menunjukkan perbuatan seorang yang percaya kepada Tuhan melalui pilihan gambar-gambar yang terdapat dalam buku murid.
PERSIAPAN SEBELUM MENGAJAR
1. Panduan persiapan umum, terdapat di halaman ii buku ini
2. Persiapan khusus untuk mengajar
• Siapkan gambar bangsa Israel dalam perjalanan ke Kanaan. Beberapa contoh gambar di bawah ini diambil dari Komik Alkitab Anak (https://www.komikalkitabanak.com/)
3. Persiapan khusus untuk aktivitas kelas
• Siapkan kertas tebal dengan tulisan huruf-huruf yang membentuk kata “PERCAYA” seperti contoh (bisa diperbesar dan diperbanyak sejumlah murid).
• Siapkan peralatan mencocok (paku & bantalan), tali rami dan penjepit untuk menggantung huruf-huruf.
PENJELASAN NAS (Roma 10:4-15)
Ayat 4-8
Roma pasal 10 ini beberapa kali memuat kata: selamat, kebenaran, iman, Injil dan yang terutama adalah Yesus Kristus. Hal mengenai keselamatan dibicarakan dalam Roma 10:13. Ada orang-orang yang ingin diselamatkan dengan menunjukkan usaha memperolehnya melalui kebenaran sendiri dan tidak takluk kepada kebenaran Allah (Roma 10:3). Salah satunya adalah pengertian mengenai manusia bisa dibenarkan jika menggenapi seluruh Hukum Taurat. Pendapat ini tidak tepat, misalnya jika ada 10 peraturan Hukum Taurat namun satu saja yang gagal dilakukan maka manusia tidak mendapat kebenaran melainkan mendapatkan dosa.
Hanya Yesus saja yang tidak berdosa. Kitab Suci mengatakan bahwa Yesus adalah Imam Besar dan tidak berbuat dosa: “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (Ibrani 4:15). Yesus hidup tanpa dosa hingga dapat menggenapi Hukum Taurat yang menuntut hidup tanpa dosa. Yesus menjadi kebenaran bagi setiap orang yang percaya atau beriman (Roma 10:4). Bila ada orang yang menganggap kebenaran dalam Hukum Taurat maka ia harus melakukannya dengan sempurna (Roma 10:5).
Semua ini bukan usaha manusia karena tidak ada manusia yang mampu naik ke surga untuk membawa Yesus turun atau tidak ada manusia yang mampu pergi ke jurang maut untuk membawa Yesus naik dari antara orang mati (Roma 10:6-7). Yesus kemudian membuat keselamatan tidaklah sebegitu jauh dari kita. Firman itu memang dekat dengan kita karena ada dalam mulut kita dan di dalam hati kita (Roma 10:8).
Yesus dan janji di dalam-Nya seperti yang tertulis dalam Firman TUHAN kita percayai, itu sebabnya dinamakan Firman iman. Jelaslah kita sudah menerima ajaran bahwa kebenaran tidak ada dimana pun juga melainkan kebenaran karena iman ada di dalam Kristus seperti tertulis dalam Firman TUHAN.
Ayat 9-11
Kita kemudian diajarkan mengenai keselamatan: “Kamu akan diselamatkan” (Roma 10:9). Keselamatan di sini menunjuk kepada dibebaskan oleh Mesias dari hukuman kematian kekal. Pelaksana keselamatan ini adalah Yesus dan cara kita memperoleh keselamatan adalah dengan mengaku melalui mulut bahwa Yesus adalah TUHAN dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Yesus. Roma 10:10 kemudian menekankan bahwa hati kita adalah tempat iman diletakkan dan kemudian dinyatakan keluar melalui mulut kita.
Iman kepada Yesus yang dpercayai hati dan diakui mulut kita tersebut tidak akan mempermalukan kita (Roma 10:11). Kristus tidak akan mempermalukan kita sebagai orang yang beriman kepada-Nya karena kita memiliki hidup kekal bersama-Nya. Firman TUHAN telah mengajarkan kepada kita bahwa kebenaran karena iman adalah mengakui dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah TUHAN dan Juru Selamat.
Ayat 12-15
Siapa pun orang yang berseru dikarenakan imannya kepada Yesus maka ia memperoleh keselamatan (Roma 10:12-13). Orang-orang dapat berseru kepada TUHAN dikarenakan mereka percaya kepada-Nya. Tidak mungkin seseorang berseru kepada TUHAN bila tidak percaya kepada-Nya (Roma 10:14a). Firman TUHAN kemudian mengingatkan kita untuk berkomitmen
sebagai murid Yesus yang telah beriman dan percaya. Peringatan Firman TUHAN itu terdapat dalam Roma 10:14-15 supaya orang bisa percaya kepada Yesus maka mereka perlu mendengar tentang Yesus. Orang tidak dapat percaya kepada Yesus yang tidak pernah ia ketahui atau tidak pernah ia dengar. Orang yang sudah percaya perlu memberitakan Yesus sebagai TUHAN dan Juru Selamat.
Alkitab kemudian mengingatkan kita, pemberita Injil itu adalah seorang utusan. Hal ini memberitahu bahwa kita perlu siap menjadi utusan TUHAN. Namun, demi keteraturan dalam gereja, hal macam ini perlu disetujui dahulu setelah itu gereja yang mengutus utusan untuk memberitakan Injil. Tujuannya adalah supaya gereja mendukung orang yang diutus memberitakan Injil Yesus itu dan kemudian gereja memelihara orang itu yang beriman kepada Yesus. Kita semua adalah utusan Kristus untuk memberitakan Injil-Nya.
Berbahagialah kita bila menjadi utusan gereja bagi pemberitaan Injil Yesus. Berbahagialah kita sebagai seorang murid Yesus yang berkomitmen menjadi utusan TUHAN karena dikatakan: “…Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” (Roma 10:15).
SAAT MENGAJAR
A. Pendahuluan
• Pujian
Ajak para murid menyanyikan lagu “Tanganku Kerja Buat Tuhan” https://www.youtube.com/ watch?v=JLLxKf3nmEQ
• Aktivitas: Membuat Garland/Ornamen “PERCAYA”
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221208035135-02395329284774ef0f5070705f26d7d7/v1/91aa4367131b658d00bb8c98af6dda2c.jpeg)
Siapkan kertas tebal dengan ketujuh huruf yang membentuk kata percaya. Minta muridmurid untuk mencocok di bagian garis terluar setiap huruf. Pasanglah tali rami di dinding dan jepitlah setiap huruf yang sudah dicocok sehingga membentuk kata “PERCAYA.”
B. Pelajaran
• Sebelum memulai pelajaran, ajak para murid untuk membersihkan kelas dan duduk dengan tenang untuk mendengarkan cerita Alkitab.
• Minta para murid menyimak pembacaan Alkitab yang dibacakan oleh salah satu guru. Tunjukkan gambar-gambar yang sudah disiapkan saat bercerita.
Mulailah bercerita
Tadi kita menyimak dari pembacaan Surat Roma bahwa Rasul Paulus mengingatkan kita tentang Nabi Musa. (tunjukkan gambar Nabi Musa) Nabi Musa adalah orang yang menuliskan Kitab-Kitab Taurat sedang mengajarkan tentang kebenaran sebagai orang percaya. Waktu itu bangsa Israel sedang dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan, mereka menghadapi banyak sekali kesulitan. (tunjukkan gambar bangsa Israel yang sedang sedih karena kelaparan) Ada banyak pertolongan dan mujizat Tuhan yang dilakukan bagi bangsa Israel pada saat itu. (tunjukkan
gambar bangsa Israel sedang mengambil manna) Bangsa Israel menikmati pertolongan Tuhan bukan karena apa yang mereka lakukan sejak mereka masih di Mesir sampai perjalanan mereka menuju Kanaan. (tunjukkan gambar bangsa Israel yang sedang berjalan) Namun, seringkali bangsa Israel lupa akan Tuhan yang sanggup menyelamatkan mereka asalkan mereka percaya saja kepadanya.
(peganglah garland contoh) Rasul Paulus mengingatkan dalam Surat Roma yang ditulisnya bahwa kisah perjalanan bangsa Israel mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita bersikap sebagai orang yang percaya kepada Tuhan. Kita tahu bahwa hanya Tuhan yang mampu menyelamatkan kita dari dosa. Kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, seharusnya tidak malu menyebutkan diri kita sebagai orang Kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus. Sebagai orang percaya, kita juga dapat bersikap yang baik sebagai bukti bahwa kita adalah orang yang percaya kepada-Nya.
Apakah adik-adik percaya bahwa Kristus yang menyelamatkan kita dari dosa? Apa yang kita lakukan sebagai bukti bahwa kita adalah orang percaya?
C. Kesimpulan
• Bangsa Israel selalu menikmati berkat dan pertolongan keselamatan dari Tuhan sejak mereka masih di Mesir sampai perjalanan menuju Kanaan. Mereka punya Tuhan yang selalu ada untuk menolong dan menyelamatkan mereka. Namun seringkali mereka lupa dan bersikap seperti orang yang tidak percaya akan keselamatan dan pertolongan-Nya.
• Hanya Tuhan yang mampu menyelamatkan kita dari dosa dan mampu menolong kita sesuai kehendak-Nya. Mari kita belajar untuk terus bersyukur, memuji dan menceritakan kebaikan Tuhan melalui apa yang kita katakan dan lakukan sehari-hari.
PENCAPAIAN BELAJAR
• Tanyakan kepada para murid: Apakah adik-adik percaya bahwa Kristus yang menyelamatkan kita dari dosa? Tunggu jawaban para murid. Berikan apresiasi berupa pujian kepada mereka yang berani merespons dengan benar dan cepat.
• Tanyakan kembali kepada mereka: Apa yang kita lakukan sebagai bukti bahwa kita adalah orang percaya? Tunggu jawaban para murid. Arahkan mereka untuk menjawab bahwa bukti sebagai orang percaya ditunjukkan melalui perkataan dan perbuatan.
• Ajak para murid untuk melingkari/mewarnai gambar yang menujukkan perilaku yang benar sebagai anak yang percaya kepada Yesus yang ada dalam lembar murid.
PENDALAMAN
A. Kegiatan pendalaman bersama guru dan teman-teman di kelas. Menghafalkan ayat hafalan dengan gerakan. DENGAN MULUTNYA (menunjuk mulut) ORANG (menunjuk diri sendiri) MENGAKU (kedua telapak tangan di samping mulut seperti berseru) SEHINGGA DISELAMATKAN (kedua tangan disilangkan membentuk salib lalu diturunkan).
B. Kegiatan pendalaman bersama orang tua di rumah.
• Bacaan Alkitab setiap hari.
• Kegiatan kreatif:
• Minta anak untuk membuat video singkat bersama orang tua di rumah tentang pengakuan pribadi percaya kepada Yesus. Setiap anak bersama orang tua membuat video masingmasing dan dikirimkan kepada guru kelas. Jika memungkinkan, beri apresiasi untuk setiap anak yang mengerjakan tugas tersebut.
PENUTUPAN
• Saat persembahan: Minta seorang murid untuk mengedarkan kantong persembahan.
• Saat presensi: Ajak para murid mengisi presensi kelas yang sudah disiapkan.
• Doa Penutup dan Berkat: Minta salah seorang murid yang mau memimpin doa dengan bimbingan guru untuk menutup kelas.
CATATAN
Pelajaran 2
Percaya dan Taat
Kejadian 12:1-9
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Mengarahkan murid Sekolah Minggu untuk mengerti dan merespons bahwa tanda iman sehat adalah melakukannya.
AYAT HAFALAN
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221208035135-02395329284774ef0f5070705f26d7d7/v1/674d8ff3acaf18c51ca11397b69dd4e0.jpeg)
Karena iman Abraham taat, …
Ibrani 11:8a
KOMPETENSI BELAJAR
Murid Sekolah Minggu dapat memahami pengertian, merespons perilaku yang berkaitan dengan iman yang dilakukan.
INDIKATOR BELAJAR
1. Murid dapat menceritakan dengan kata-kata sendiri tentang ketaatan Abraham mengikuti perintah Allah menggunakan peta perjalanan/ labirin Abraham.
2. Murid dapat menyatakan percaya dan taat melalui tiga kebiasaan baik dalam hidup seharihari bersama keluarga di rumah melalui ceklis tabel.
PERSIAPAN SEBELUM MENGAJAR
1. Panduan persiapan umum, terdapat di halaman ii buku ini
2. Persiapan khusus untuk mengajar
• Siapkan guntingan gambar Abram, Sara dan Lot beserta dengan kemah. Beri tempelan isolasi bolak-balik di belakang gambar. Gambar bisa diambil dari lembar pelajaran murid yang di perbesar.
• Siapkan kertas manila sebagai alas tempelan gambar yang dipasang di papan tulis. Buatlah gambar jalan yang akan dilalui oleh Abram, Sarai dan Lot. Bisa mengikuti contoh dalam gambar lembar pelajaran murid.
PENJELASAN
Ayat 8-10
NAS (Kejadian 12:1-9)
Ibrani 11 menceritakan banyak saksi iman. Kita belajar dari iman yang dimiliki oleh Abraham. Iman dalam diri Abraham memberikan kesaksian dalam hal ketaatan dan kepercayaan penuh kepada TUHAN. Kitab Kejadian 11:27-31 mulai menuliskan peristiwa kehidupan Abram (kemudianAbraham). TUHAN memulai tantangan iman untuk Abram saat memintanya meninggalkan keluarga besar dan kenyamanannya untuk hidup dalam kepercayaan kepada TUHAN: “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu” (Kejadian 12:1). Alkitab dalam Ibrani 11:8 mengatakan: “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” Iman Abraham dinyatakan dalam ketaatan dan kepercayaan penuh kepada TUHAN.
Abraham tinggal di negeri yang dijanjikan dan menceritakan perihal tanah itu kepada keturunannya. Ibrani 11:9-10 menuliskan: “Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.” Kita bisa melihat referensi peristiwa tersebut dalam Kitab Kejadian 13:18 dan 35:27.
Peristiwa ini mengajarkan bahwa iman kita kepada TUHAN membawa kita untuk taat dan percaya penuh kepada TUHAN. Iman yang seperti itu tidaklah membuat kita rugi melainkan TUHAN pasti menuntun kehidupan kita. Iman berperan membawa kita percaya penuh kepada TUHAN.
Ayat 11-12
Abraham adalah saksi iman dalam kehidupan keluarga. Abraham dan isterinya Sara tidak mempunyai anak dan mereka telah berusia tua. Sara telah mati haid (Kejadian 18:11). Abraham beriman akan janji TUHAN dalam keluarganya saat TUHAN mengatakan bahwa keturunannya akan sebanyak bintang-bintang di langit dan Abraham beriman (Kejadian 15:5-6). Ingatlah bahwa Abraham pertama kali mendapatkan janji TUHAN akan keturunannya melalui Sara saat Abraham berusia tujuh puluh lima tahun (Kejadian 12:1-4).
Abraham pasti memberitahu Sara mengenai janji TUHAN memberikan keturunan bagi mereka. Abraham beriman dan membawa Sara juga akhirnya percaya kepada janji akan keturunan itu. Penulis Ibrani mengatakan: “Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia” (Ibrani 11:11). Iman yang dimiliki Abraham kepada TUHAN mengenai keluarganya itulah yang membuat dia menerima berkat dalam keluarganya: “Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya” (Ibrani 11:12). Iman Abraham kepada TUHAN membawa peran besar yang membawa Abraham dan keluarganya taat dan setia menantikan janji TUHAN.
Kita perlu memiliki iman untuk kehidupan keluarga kita dalam TUHAN. Kita dan keluarga perlu beriman bahwa akan mendapatkan hal yang baik dari TUHAN dalam pemeliharaan TUHAN. Iman kita memberikan kita ketaatan untuk mempercayai janji TUHAN yang menjadi berkat bagi keluarga.
Ayat 13-16
Abraham memang telah sampai ke tanah Kanaan namun saat itu ia belum memiliki negeri itu. Namun, imannya kepada TUHAN tidak membawa dia kembali ke tanah airnya. Penulis Ibrani memandang bahwa itulah iman Abraham yang dinyatakan dalam ketaatannya kepada TUHAN yang disembahnya mengenai kehidupannya di masa datang tetap ada dalam kuasa TUHAN (Ibrani 11:13-15). Firman TUHAN kemudian memakai iman Abraham yang dinyatakan dalam ketaatannya dan pengharapannya akan kehidupan di masa mendatang sebagai suatu ilustrasi mengenai pengharapan kehidupan orang percaya di Kerajaan Surga: “Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka” (Ibrani11:16).
Kita diingatkan untuk tetap tetap kuat dalam iman kepada Yesus dinyatakan dalam ketaatan kita akan pengharapan kehidupan di masa mendatang yaitu di dalam surga. Bisa jadi ada tantangan hidup di dunia ini yang dapat mengganggu iman kita. Tapi, ingatlah bahwa kita hanya orang asing di dunia dan terus merindukan tanah air surgawi.
Ayat 17-19
Contoh iman Abraham dinyatakan dalam ketaatannya saat pemberian yang paling berharga yang dimilikinya, yaitu mempersembahkan Ishak yang dilahirkan Sara baginya (Ibrani 11:17). Abraham menunggu 25 tahun untuk mendapatkan Ishak. Namun, saat TUHAN memerintahkan untuk mempersembahkan Ishak seketika itu juga Abraham taat untuk melakukannya. Abraham meyakini bahwa TUHAN tetap akan memeliharanya dan keturunan yang dijanjikan TUHAN itu (Ibrani 11:18-19). TUHAN ingin kita memiliki iman yang dinyatakan dalam ketaatan kepada pemeliharaan Dia. Saat kita mendapatkan tantangan untuk memberikan yang terbaik bagi TUHAN maka kita siap melakukannya.
SAAT MENGAJAR
A. Pendahuluan
• Pujian
Ajak para murid menyanyikan lagu “TAAT” https://www.youtube.com/watch?v=I3YWH8leBVc
• Aktivitas: Permainan “SIMON BERKATA” ◊ Ajak para murid berkumpul. ◊ Katakan bahwa mereka harus mengikuti instruksi Anda, hanya jika diawali kalimat ‘Simon berkata...’ misalnya ‘Simon berkata angkat tanganmu!’ (Tentu saja kalimat ini dapat diganti sesuka para pemain seperti ‘Ibu berkata...’ atau ‘Tuanmu berkata...’)
◊ Pemain yang tidak dapat melakukan instruksi dengan benar, atau menjalan instruksi yang tidak diawali dengan ‘Simon berkata...’ harus keluar dari permainan.
◊ Cek apakah para murid dapat mengikuti instruksi Anda.
◊
Berikan instruksi yang lebih rumit seperti ‘Simon berkata pegang telinga kiri dengan tangan kanan.’
◊ Sesekali berikan instruksi tanpa ‘Simon berkata...’ Anak yang menjalankan perintah ini harus keluar dari permainan.
◊
Terus bermain hingga pemain hanya tinggal 1 orang. Dialah pemenangnya dan boleh menjadi ‘Simon’ pada permainan berikutnya.
◊
Permainan akan jadi lebih seru ketika instruksi diberikan lebih cepat.
B. Pelajaran
• Sebelum memulai pelajaran, ajak para murid untuk membersihkan kelas dan duduk dengan tenang untuk mendengarkan cerita Alkitab. Minta salah seorang guru membacakan ayat Alkitab yang menjadi pelajaran hari ini.
Mulailah bercerita dengan menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan di papan tulis.
Saat ini kita akan belajar dari kisah Abram (tempelkan gambar Abram). Abram mempunyai istri yang bernama Sarai yang tinggal di Haran bersama-sama dengan keponakannya, Lot (tempelkan gambar Sarai dan Lot). Pada suatu hari, ketika Abram berusia tujuh puluh lima tahun, berfirmanlah Tuhan kepada Abram. Tuhan meminta Abram untuk pergi dari tempat ia tinggal saat ini menuju suatu tempat yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya (buatlah gambar jalan).
Abram bersama Sarai dan keponakananya, Lot, membawa harta benda serta para pegawainya pergi dari Haran. Mereka terus berjalan bersama-sama sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, tempat tinggal orang Kanaan (tempelkan gambar kemah). Di tempat itu, Tuhan menampakkan dirinya kepada Abram. Tuhan berkata kepadanya bahwa negeri itu akan diberikan kepada keturunan Abram. Abram membangun mezbah di tempat itu untuk memuji Tuhan (buatlah gambar mezbah batu dan asap di atasnya). Setelah itu, Abram berangkat lagi menuju pegunungan di Betel. Abram berhenti untuk tinggal sebentar dan membangun mezbah disitu untuk memuji Tuhan.
Abram sangat luar biasa, ya. Dia mengikuti perintah Tuhan untuk pergi dari Haran, tempat tinggalnya, ke tempat yang belum dia ketahui. Abram sangat percaya dan taat kepada Tuhan meskipun dia tidak tahu apa yang akan terjadi. Apakah kita juga bisa percaya dan taat seperti Abram?
C. Kesimpulan
• Abram sangat percaya dan taat akan perintah Allah. Ia segera berangkat bersama keluarga dan segala yang dipunyainya untuk pergi menuju tempat yang tak pernah dia ketahui.
• Mari kita belajar untuk taat seperti Abram meskipun kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi.
PENCAPAIAN BELAJAR
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221208035135-02395329284774ef0f5070705f26d7d7/v1/1168be90c33b0e1c9929809fbaf37b1c.jpeg)
Minta para murid menyampaikan secara singkat mengenai inti cerita hari ini dengan pertanyaan berikut:
• Apa yang diperintahkan Allah kepada Abram? Pergi dari Haran, ke Kanaan.
• Apa yang dilakukan Abram? Berangkat bersama keluarga mengikuti perintah Allah
• Apakah kalian akan belajar menjadi taat seperti Abram?
• Tunggu jawaban mereka dan jangan lupa, berikan apresiasi untuk setiap jawaban mereka
Lengkapi ayat hafalan hari ini dengan huruf vocal yang kosong
Temukan jalan bagi Abraham menuju tanah Kanaan yang dijanjikan Allah:
K _ R _ N _ _ M _ N _ B R _ H _ M T _ _ T
PENDALAMAN
A. Kegiatan pendalaman bersama guru dan teman-teman di kelas. Menghafalkan ayat hafalan.
B. Kegiatan pendalaman bersama orang tua di rumah.
• Bacaan Alkitab setiap hari.
• Kegiatan kreatif:
• Minta setiap murid untuk mengisi tabel kebiasan baik dan kepatuhan pada orang tua di rumah sepanjang minggu ini yang ditandatangani oleh orang tua. Minta mereka untuk membawanya kembali minggu depan saat hadir dalam kelas Sekolah Minggu.
PENUTUPAN
• Saat persembahan: Minta seorang murid untuk mengedarkan kantong persembahan.
• Saat presensi: Ajak para murid mengisi presensi kelas yang sudah disiapkan.
• Doa Penutup dan Berkat: Minta salah seorang murid yang mau memimpin doa dengan bimbingan guru untuk menutup kelas.