SEORANG KRISTEN YANG BERKOMITMEN
Buku Guru Senior Triwulan 1, tahun 2023
Penulis
Dian Susiarto Editor
Elisa Dwi Prasetya Layout dan Cover Garrick Gisala Kurnia
Pengarah Tim Pengembang
Kurikulum:
Pdt. Drs. Yosia Wartono, Th.D. Pdt. Budi Suwondo, S.Th. Ir. John H.L. Serworwora, Ph.D.
Tim Pengembang Kurikulum: Ketua:
Pdt. Raymond Danny Wahyudi
Sekertaris
Pdm. Candra Agung Pambudi, S.Th., M.Pd.K
Anggota
Pdt. Royo Haryono, S.S., M.I.Kom., M.Th. Dr. Sari Saptorini
Elisa Dwi Prasetya, M.Th
Kritik dan Saran smbaptis.llb@gmail.com Instagram: @smbaptis.llb
Penerbit
Lembaga Literatur Baptis
Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 Tlp. (022) 4203484; Fax (022) 4239734 Email: penerbitbaptis@gmail.com Anggota IKAPI
DAFTAR ISI
PRAKATA
Sehat: Iman yang Sehat
1. Iman yang Yakin dan Mengaku dengan Mulut/ 1
2. Iman yang Diwujudkan dalam Tindakan/ 5
3. Perilaku yang Sesuai Firman Tuhan/ 9
4. Hidup Seorang Kristen dan Imannya/ 12
Misioner: Pribadi yang Bersaksi
5. Amanat untuk Bersaksi/ 16
6. Menceritakan Kasih Tuhan kepada Orang Lain/ 20
7. Pemberitaan Injil yang Membawa Sukacita/ 24
8. Terpanggil untuk Bersaksi dengan Sungguh-Sungguh/ 28
Relevan: Peduli Sesama
9. Peduli dan Memberikan Jalan Keluar bagi yang Mengalami Kesusahan/ 32
10. Perhatikanlah Orang-Orang Lemah/ 36
11. Menolong Orang yang Berkekurangan/ 39
12. Berbuat Baik kepada Semua Orang/ 42
13. Komitmen Orang Kristen Secara Pribadi/ 45
Dian Susiarto, seorang yang menekuni bidang elektronika secara khusus radio dan komunikasi radio, juga seorang pencinta alam dan pendaki gunung ketika mudanya. Sudah sejak lama bergelut dalam tulis-menulis ketika menempuh Studi S1 dan Studi S2-nya di STBI Semarang dan kemudian melayani menjadi dosen tahun 2000-2007. Melanjutkan pelayanan dalam penggembalaan di GBI Banjar Mulya – Lampung 2007-2009, kemudian dipanggil ke Medan untuk memperkuat STT Baptis Medan sebagai dosen pada 2009 dan kemudian mengajar di STT Terpadu PESAT Sumatera Bagian Utara, serta merintis pelayanan gereja mulai 2009 hingga menjadi GBI Kalvari Cabang Medan. Hingga saat ini menjadi Penulis Buku Sekolah Minggu Kelas Senior.
PRAKATA
Selamat Natal dan Tahun Baru!
Memasuki tahun 2023 ini, Tim Pengembang Kurikulum (TPK) menyusun dan menetapkan tema: “Murid Kristus yang Berkomitmen”. Penyajiannya diurutkan mulai dari komitmen secara pribadi, dalam keluarga, gereja, dan terakhir tentang penguatan komitmen itu sendiri. Tujuan yang diharapkan dicapai melalui tema ini adalah: Peserta Sekolah Minggu menghayati ajaran Alkitab tentang murid Kristus, dan bersedia menjalani hidup yang berkomitmen sebagai murid Kristus yang sehat, misioner dan relevan.
Berikut disajikan rangkaian tema sepanjang tahun 2023 ini:
Triwulan 1
Seorang Kristen yang Berkomitmen
Triwulan 2
Komitmen Orang Kristen Bersama Keluarganya
Triwulan 3
Komitmen Orang Kristen Bersama Gerejanya
Triwulan 4
Penguatan Komitmen Sebagai Orang Kristen
Sesuai yang tertera pada tabel di atas, tema Triwulan 1, Seorang Kristen yang Berkomitmen, memiliki tujuan: Mempersiapkan peserta Sekolah Minggu memiliki komitmen dalam hal iman yang sehat, pribadi yang bersaksi, dan menjadi pribadi yang peduli. Sehingga secara berurutan, tema Triwulan 1 ini akan disajikan dalam tiga sub tema: Iman Sehat, Pribadi yang Bersaksi, dan diakhiri dengan pelajaran tentang Peduli kepada Sesama.
Seperti biasa, kami pun tak jemu-jemu mengingatkan Anda sebagai guru, agar selalu mempelajari Buku Murid dan Buku Guru yang tersedia. Gunakanlah sarana buku-buku ini, yang sudah disiapkan oleh gereja melalui organisasi SM di gereja Anda masing-masing. Dan sempatkanlah untuk membaca dan mempelajari dengan sungguh sebelum kelas hari Minggu: Judul, Tujuan Pelajaran, Indikator Pelajaran, Nas Alkitab, Penjelasan Nas, serta uraian isi, hingga Pendalaman dan Penerapan yang disebutkan. Jika Anda menemui kesulitan tentang pokokpokok tertentu, konsultasilah dengan Ketua SM atau Gembala Sidang Anda. Juga referensi lain, jika diperlukan, Anda dapat menggunakannya sebagai pelengkap. Tak mudah, namun diperlukan komitmen tentang hal ini!
Pada akhirnya, tetaplah setia dan semangat dalam mempersiapkan pertemuan demi pertemuan di kelas yang menyenangkan bersama murid-murid Anda. Kiranya Roh Tuhan akan menolong, membimbing, dan membuat semuanya berhasil.
… dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita (Titus 2:7-8).
Redaktur
IMAN YANG YAKIN DAN MENGAKU DENGAN MULUT
Roma 10:4-15
Tujuan Pelajaran
Guru akan mendampingi murid untuk mengerti dan merespons bahwa tanda iman sehat adalah meyakini dan mengucapkan.
Ayat Hafalan:
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
(Roma 10:9)
Kompetensi Belajar
Murid memahami pengertian, merespons perilaku yang berkaitan dengan iman yang diyakini dan diucapkan.
Indikator Belajar
1. Murid dapat menguraikan inti atau ringkasan tentang “Iman di dalam Kristus”.
2. Murid dapat menjelaskan dengan kata-kata sendiri tentang “Iman dalam Kristus adalah mengakui dengan mulut, serta percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat”.
3. Murid dapat menyatakan sikapnya menyetujui “Iman dalam Yesus Kristus perlu diberitakan dan didukung melalui doa, dana dan daya.”
Persiapan Mengajar
Alangkah baik untuk mempersiapkan pelajaran ini beberapa hari sebelumnya. Persiapkanlah foto-foto ketika seseorang maju ke depan dalam suatu kebaktian atau ibadah Minggu di Gereja dan menyatakan imannya dengan percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi.
Persiapkanlah nyanyian atau lagu “Kau yang Terindah”, juga Buku Nyanyian Pujian (NP) atau dari aplikasi SABDA, NP. No. 289, “Hai Dengar Suara Yesus”, ayat 2. Agar lebih mendalam Guru dapat membaca Penjelasan Nas beberapa hari sebelum mengajar.
Penjelasan Nas
Roma 10:4-8. Roma pasal 10 ini beberapa kali memuat kata: selamat, kebenaran, iman, Injil dan yang terutama adalah Yesus Kristus. Hal mengenai keselamatan
1
...............................
1
dibicarakan dalam Roma 10:1-3. Ada orang yang ingin memperoleh keselamatan melalui kebenaran sendiri dan tidak takluk kepada kebenaran Allah (Roma 10:3). Salah satunya adalah pernyataan bahwa manusia bisa dibenarkan jika menggenapi seluruh Hukum Taurat. Pendapat ini tidak tepat. Jika ada sepuluh peraturan Hukum Taurat, namun satu saja gagal dilakukan, maka manusia tidak akan dibenarkan melainkan mendapat hukuman.
Hanya Yesus saja yang tidak berdosa. Kitab Suci mengatakan bahwa Yesus adalah Imam Besar dan tidak berbuat dosa: “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (Ibrani 4:15). Yesus hidup tanpa dosa hingga dapat menggenapi Hukum Taurat yang menuntut hidup tanpa dosa. Yesus menjadi kebenaran bagi setiap orang yang percaya atau beriman (Roma 10:4). Bila ada orang yang menganggap kebenaran dalam Hukum Taurat, maka ia harus melakukannya dengan sempurna (Roma 10:5).
Semua ini bukan usaha manusia karena tidak ada manusia yang mampu naik ke surga untuk membawa Yesus turun atau tidak ada manusia yang mampu pergi ke jurang maut untuk membawa Yesus naik dari antara orang mati (Roma 10:6-7). Yesus kemudian membuat keselamatan itu dekat dengan kita. Firman itu memang dekat dengan kita karena ada dalam mulut kita dan di dalam hati kita (Roma 10:8).
Yesus dan janji di dalam-Nya seperti yang tertulis dalam Firman Tuhan, kita percayai, itu sebabnya dinamakan Firman iman. Jelaslah kita sudah menerima ajaran bahwa kebenaran tidak ada di mana pun juga selain kebenaran karena iman ada di dalam Kristus.
Roma 10:9-11. Kita kemudian diajarkan mengenai keselamatan: “Kamu akan diselamatkan” (Roma 10:9c). Keselamatan di sini menunjuk kepada dibebaskan oleh Mesias dari hukuman kematian kekal. Pelaksana keselamatan ini adalah Yesus dan kita memperoleh keselamatan dengan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Roma 10:10 kemudian menekankan bahwa hati kita adalah tempat iman diletakkan dan kemudian dinyatakan keluar melalui mulut kita.
Iman kepada Yesus yang dipercayai hati dan diakui mulut kita tersebut tidak akan mempermalukan kita (Roma 10:11). Kristus tidak akan mempermalukan kita sebagai orang yang beriman kepada-Nya karena kita memiliki hidup kekal bersamaNya. Firman Tuhan telah mengajarkan kepada kita bahwa kebenaran karena iman adalah mengakui dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat.
Roma 10:12-15. Siapa pun orang yang berseru dikarenakan imannya kepada Yesus, maka ia memperoleh keselamatan (Roma 10:12-13). Orang-orang dapat berseru kepada TUHAN dikarenakan mereka percaya kepada-Nya. Tidak mungkin seseorang berseru kepada Tuhan bila tidak percaya kepada-Nya (Roma 10:14a). Firman Tuhan kemudian mengingatkan kita untuk berkomitmen sebagai murid Yesus yang telah beriman dan percaya. Peringatan Firman Tuhan itu terdapat dalam Roma 10:14-15 supaya orang bisa percaya kepada Yesus maka mereka perlu mendengar tentang Yesus. Orang tidak dapat percaya kepada Yesus yang tidak pernah ia ketahui atau tidak pernah ia dengar. Orang yang sudah percaya perlu memberitakan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Pemberita Injil adalah utusan Tuhan. Setiap orang percaya harus siap untuk diutus memberitakan Injil. Namun ada orang-orang yang secara khusus diutus oleh gereja untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah tertentu. Demi keteraturan dalam
2 Roma
10:4-15
gereja, hal semacam ini perlu disetujui dahulu. Setelah itu gereja akan mendoakan dan mengutus orang tersebut. Tujuannya adalah supaya gereja mendukung utusan itu dalam hal-hal yang diperlukan dan memelihara orang-orang yang dijangkau lewat pelayanannya.
Berbahagialah kita bila menjadi utusan gereja bagi pemberitaan Injil Yesus Kristus. Berbahagialah kita sebagai seorang murid Yesus yang berkomitmen menjadi utusan TUHAN karena dikatakan: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” (Roma 10:15).
Saat Mengajar
Sampaikan pelajaran seperti yang ada pada Buku Murid.
• Pendahuluan
1. Berdoalah untuk memulai pelajaran.
2. Nyanyikanlah bersama lagu “Kau yang Terindah”.
3. Perlihatkanlah foto-foto ketika seseorang maju ke depan dalam suatu kebaktian Minggu di Gereja yang menyatakan imannya dengan percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi. Sampaikan penjelasan sambil menjelaskan bagian Pendahuluan.
• Isi (Jelaskan secara singkat dan padat sesuaikan dengan suasana kelas)
1. Iman di dalam Kristus (Roma 10:4-8).
2. Iman dalam Kristus adalah mengakui dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat (Roma 10:9-11).
3. Iman dalam Yesus Kristus perlu diberitakan dan didukung (Roma 10:12-15).
• Kesimpulan (Mintalah salah seorang murid membacakan bagian Kesimpulan).
Iman yang harus dinyatakan, yakni: Iman di dalam Kristus, Iman dalam Kristus adalah mengakui dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, serta Iman dalam Yesus Kristus perlu kita beritakan dan kita dukung dalam doa, dana, dan daya.
Pencapaian Belajar
Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian pencapaian belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur apakah murid-murid telah mencapainya. (Lihat juga Buku Murid, bagian Pencapaian Belajar).
1. Anda sebagai Guru akan menolong para murid untuk dapat menguraikan kembali inti atau ringkasan pelajaran – Bagian Pertama tentang “Iman di dalam Kristus”. (Mintalah murid yang siap menyampaikan untuk menguraikan dengan singkat).
2. Pada bagian ini tolong murid berkenaan dengan prinsip/ konsep kebenaran dari pelajaran – Bagian kedua tentang “Iman dalam Kristus adalah mengakui dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat”,
3
Pelajaran 1: Iman yang Yakin dan Mengaku dengan Mulut
(bantu murid untuk menjelaskan dengan kata-kata sendiri, minta satu atau dua orang untuk menyatakan).
3. Anda akan menyimak jawaban murid tentang “Iman dalam Yesus Kristus perlu diberitakan dan didukung dalam bentuk doa, dana dan daya”. (jika mereka setuju, maka dampingi mereka untuk menyatakan sikap apa yang dapat dilakukan. Misalnya mendoakan orang yang sedang dalam pergumulan untuk percaya Tuhan Yesus. Mengumpulkan dana bagi pelayanan penginjilan di suatu daerah atau gereja atau hamba Tuhan tertentu yang membutuhkan. Merancangkan dukungan tenaga bagi pelayanan penginjilan yang dibutuhkan, melalui pelayanan sosial kesehatan, pertanian, media teknologi informasi, dan sebagainya).
Pendalaman
1. Ingatkan untuk membaca Alkitab yang ada sesuai Daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini di Buku Murid, untuk mempersiapkan diri masuk dalam Pelajaran Minggu depan.
2. Bacalah Ayat Hafalan kembali bersama-sama.
Penutup
1. Persembahan.
2. Nyanyikan lagu dari Buku NP. No. 289, “Hai Dengar Suara Yesus”, khusus ayat ke2.
3. Doa Penutup.
4. Bersyukurlah untuk pelajaran hari ini. Berdoalah menutup kelas dengan mendoakan semua murid juga orang-orang yang membutuhkan dukungan doa untuk percaya pada Yesus, dan hamba-hamba Tuhan yang melayani.
4
................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................... Roma 10:4-15
Catatan:
IMAN YANG DIWUJUDKAN DALAM TINDAKAN
Ibrani 11:8-19 & Kejadian 12:1-9
Tujuan Pelajaran
Guru akan mendampingi murid untuk mengerti dan merespons bahwa tanda iman sehat adalah melakukannya.
Ayat Hafalan:
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
(Yakobus 2:17)
Kompetensi Belajar
Murid memahami pengertian dan merespons perilaku yang berkaitan dengan iman yang dilakukan.
Indikator Belajar
1. Murid dapat menguraikan kembali inti/ringkasan pelajaran bagian pertama tentang Iman yang sepenuhnya pada Tuhan.
2. Murid dapat menjelaskan dengan kata-kata sendiri sendiri tentang konsep kebenaran dari pelajaran Iman yang diwujudkan oleh Abraham.
3. Murid menyetujui bahwa Iman arus diwujudkan dalam tindakan perbuatan kita sesuai dengan Alkitab.
Persiapan Mengajar
Alangkah baiknya untuk mempersiapkan pelajaran ini beberapa hari sebelumnya agar ada persiapan yang lebih lagi. Persiapkanlah foto atau gambar, bisa juga video seperti di Youtube tentang Bapa Abraham.
Persiapkanlah Lagu “Yesus Bertanya” Yesus bertanya kepada kita, adakah iman di bumi ini? Bila Dia datang kedua kalinya, untuk menghakimi dunia. Apa yang kau buat selama hidupmu? Adakah iman di hatimu Allahkan membenarkan orang pilihan-Nya, yang sungguh berharap padaNya.
Juga lagu dari Buku Nyanyian Pujian (NP) No. 247, “Percaya, Patuh”. Guru dapat mempersiapkan diri dengan membaca Penjelasan Nas.
5
......................................
2
Ibrani 11:8-19 & Kejadian 12:1-9
Penjelasan Nas
Ibrani 11:8-10. Ibrani 11 menceritakan banyak saksi iman, salah satunya Abraham. Iman dalam diri Abraham disaksikan lewat ketaatan dan kepercayaan penuh kepada Tuhan. Kejadian 11:27-31 mulai menuliskan peristiwa kehidupan Abram (kemudianAbraham). Tuhan memulai tantangan iman untuk Abram saat memintanya meninggalkan keluarga besar dan kenyamanannya untuk hidup dalam kepercayaan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu” (Kejadian 12:1). Alkitab dalam Ibrani 11:8 mengatakan: Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tuju. Iman Abraham dinyatakan dalam ketaatan dan kepercayaan penuh kepada TUHAN.
Abraham tinggal di negeri yang dijanjikan dan menceritakan perihal tanah itu kepada keturunannya. Ibrani 11:9-10 menuliskan: Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menantinantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah. Kita bisa melihat referensi peristiwa tersebut dalam Kitab Kejadian 13:18 dan 35:27. Peristiwa ini mengajarkan bahwa iman kepada Tuhan membawa kita untuk taat dan percaya penuh kepada Tuhan. Iman yang seperti itu tidaklah membuat kita rugi melainkan menjalani hidup yang dituntun penuh oleh Tuhan. Ibrani 11:11-12. Abraham adalah saksi iman dalam kehidupan keluarga. Abraham dan istrinya, Sara, tidak mempunyai anak dan mereka telah berusia tua. Sara telah mati haid (Kejadian 18:11). Abraham beriman akan janji Tuhan dalam keluarganya saat Tuhan mengatakan bahwa keturunannya akan sebanyak bintang-bintang di langit (Kejadian 15:5-6). Ingatlah bahwa Abraham pertama kali mendapatkan janji Tuhan akan keturunannya melalui Sara saat ia berusia tujuh puluh lima tahun (Kejadian 12:14).
Abraham pasti memberitahu Sara mengenai janji TUHAN memberikan keturunan bagi mereka. Abraham beriman dan membawa Sara juga akhirnya percaya kepada janji akan keturunan itu. Penulis Ibrani mengatakan: Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia (Ibrani 11:11). Iman yang dimiliki Abraham kepada Tuhan mengenai keluarganya itulah yang membuat keluarganya diberkati: “Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya” (Ibrani 11:12). Iman Abraham membawa peran besar sehingga keluarganya taat dan setia menantikan janji Tuhan. Kita perlu memiliki iman untuk kehidupan keluarga kita dalam Tuhan. Kita dan keluarga perlu beriman bahwa akan mendapatkan hal yang baik dalam pemeliharaan Tuhan. Iman memberikan kita ketaatan untuk mempercayai janji Tuhan yang menjadi berkat bagi keluarga.
Ibrani 11:13-16. Abraham memang telah sampai ke tanah Kanaan namun saat itu ia belum memiliki negeri itu. Namun imannya kepada Tuhan menahan dia tidak kembali ke tanah airnya. Penulis Ibrani memandang itulah iman Abraham yang dinyatakan dalam ketaatannya kepada Tuhan bahwa kehidupannya di masa datang tetap ada dalam kuasa-Nya (Ibrani 11:13-15). Firman TUHAN kemudian memakai iman
6
2: Iman yang Diwujudkan dalam Tindakan
Abraham yang dinyatakan dalam ketaatan dan pengharapannya akan kehidupan di masa mendatang sebagai suatu ilustrasi mengenai pengharapan akan kehidupan orang percaya di Kerajaan Surga: “Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka” (Ibrani11:16).
Kita diingatkan untuk tetap kuat dalam iman kepada Yesus yang dinyatakan dalam ketaatan kita akan pengharapan kehidupan di masa mendatang, yaitu di surga. Bisa jadi ada tantangan hidup di dunia ini yang dapat mengganggu iman kita, tetapi ingatlah bahwa kita hanya orang asing di dunia dan terus merindukan tanah air surgawi.
Ibrani 11:17-19. Contoh iman Abraham dinyatakan dalam ketaatannya saat pemberian yang paling berharga yang dimilikinya, yaitu mempersembahkan Ishak yang dilahirkan Sara (Ibrani 11:17). Abraham menunggu 25 tahun untuk mendapatkan Ishak. Namun saat Tuhan memerintahkan untuk mempersembahkan Ishak seketika itu juga Abraham taat melakukannya. Abraham meyakini bahwa Tuhan tetap akan memeliharanya dan keturunan yang dijanjikan-Nya itu (Ibrani 11:18-19). Tuhan ingin kita memiliki iman yang dinyatakan dalam ketaatan kepada pemeliharaan Dia. Saat kita mendapatkan tantangan untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan, maka kita siap melakukannya.
Saat Mengajar
• Pendahuluan
1. Berdoalah untuk memulai pelajaran.
2. Nyanyikanlah bersama lagu “Yesus Bertanya”.
3. Perlihatkanlah foto-foto, gambar-gambar, atau video tentang Abraham yang Anda bawa sambil menjelaskan bagian Pendahuluan.
• Isi (Jelaskan secara singkat dan padat sesuaikan dengan suasana kelas). Sampaikan Pelajaran seperti yang ada pada buku Murid:
1. Iman yang sepenuhnya pada Tuhan
2. Iman yang sepenuhnya pada Tuhan diwujudkan nyatakan
3. Iman yang diwujudkan dalam tindakan
• Kesimpulan (Mintalah salah seorang murid membacakan bagian Kesimpulan).
Iman yang sepenuhnya, iman yang taat dan iman yang dinyatakan dengan tindakan harus kita miliki sebagai orang percaya atau orang beriman. Tidak hanya kata namun harus diwujudnyatakan dengan tindakan nyata dalam perbuatan kita.
Pencapaian Belajar
Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian pencapaian belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur apakah murid-murid telah mencapainya. (Lihat juga Buku Murid, bagian Pencapaian Belajar).
7
Pelajaran
1. Motivasi murid untuk dapat menguraikan kembali inti/ringkasan pelajaran bagian pertama tentang ‘Iman yang sepenuhnya pada Tuhan’! (minta salah satu atau dua orang sukarelawan untuk menyampaikan)
2. Anda dapat meminta murid menjelaskan dengan kata-kata sendiri tentang konsep kebenaran dari pelajaran ‘Iman yang diwujudkan oleh Abraham’! (Gantilah dengan murid yang lain agar dapat berbagi kesempatan)
3. Anda akan mendampingi murid dalam menyampaikan pendapat mereka. Saat murid menyetujui bahwa iman harus diwujudkan dalam tindakan perbuatan, maka ajaklah untuk hal yang murid imani di Alkitab dan harus dilakukan. (Anda bisa bisa memberikan contoh: Maleakhi 3:10, tentang Persepuluhan, jika dengan cara memberi persepuluhan dengan setia dan benar kepada Tuhan. Matius 6:33, tentang mencari Kerajaan Allah yang utama dalam hidup, jika murid mengimaninya minta mereka berkomitmen dan melakukan dengan cara setia beribadah dan aktif dalam melayani Tuhan di Gereja).
Pendalaman
1. Ingatkan untuk membaca Alkitab yang ada sesuai Daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini di Buku Murid, untuk mempersiapkan diri masuk dalam Pelajaran Minggu depan.
2. Bacalah dan hafalkan Ayat Hafalan kembali bersama-sama.
Penutup
1. Persembahan
2. Nyanyikan lagu dari Buku NP. No. 247, “Percaya, Patuh”, ayat 3 dan 4.
3. Bersyukurlah untuk pelajaran hari ini.
4. Berdoa untuk Persembahan dan murid-murid yang telah memberikan persembahan.
5. Berdoalah menutup kelas dengan mendoakan semua murid dan semua yang menjadi komitmen mereka untuk menyatakan iman mereka dalam tindakan dan perbuatan.
8
................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................... Ibrani 11:8-19 & Kejadian 12:1-9
Catatan: