Pel 1-2 Murid Remaja

Page 1

5116

Nama: Gereja:

Alamat:

SEORANG MURID YANG BERKOMITMEN

Buku Murid Remaja Triwulan 1, tahun 2023

DAFTAR ISI

PRAKATA

Samuel Dwi Martono

Trisanti Karolina Napitu

Penulis Editor Cover dan Layout

Sebastian Jason Wijaya

Pengarah Tim Pengembang Kurikulum:

1. Pdt. Drs. Yosia Wartono, Th.D.

2. Pdt. Budi Suwondo, S.Th.

3. Ir. John H.L. Serworwora, Ph.D.

Tim Pengembang Kurikulum:

Ketua:

Pdt. Raymond Danny Wahyudi, M.Th.

Sekretaris:

Pdm. Candra Agung Pambudi, S.Th., M.Pd.K. Anggota:

1. Pdt. Royo Haryono, S.S., M.I.Kom., M.Th.

2. Dr. Sari Saptorini

3. Pdt. Dr. Dwi Ariefin

4. Elisa Dwi Prasetya, M.Th.

Penerbit

Lembaga Literatur Baptis

Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 Tlp. (022) 4203484; Fax (022) 4239734 Email: penerbitbaptis@gmail.com Anggota IKAPI

Kritik dan Saran

smbaptis.llb@gmail.com Instagram: @smbaptis.llb

Sehat

: Iman yang Sehat

1. Iman yang Yakin dan Mengaku dengan Mulut / 1 2. Iman yang Diwujudkan dalam Tindakan / 4 3. Kewaspadaan terhadap Penyesat / 8 4. Hidup Seorang Kristen dan Imannya / 11

Misioner : Pribadi yang Bersaksi 5. Amanat untuk Bersaksi / 14 6. Menceritakan Kasih Tuhan kepada Orang Lain / 17 7. Mewartakan Injil dan Membawa Sukacita / 20 8. Terpanggil untuk Bersaksi dengan Sungguh-Sungguh / 23

Relevan : Peduli Sesama 9. Bersimpati dan Memberikan Jalan Keluar bagi yang Mengalami Kesusahan / 26 10. Perhatikanlah Orang-Orang Lemah / 29 11. Menolong Orang yang Berkekurangan / 32 12. Berbuat Baik kepada Semua Orang / 35 13. Komitmen Orang Kristen secara Pribadi / 38

Penulis lahir di Purworejo, 27 Maret 1984. Saat ini melayani sebagai Gembala Sidang di Gereja Baptis Indonesia Salatiga. Bersama istri Debora Feni Chandra, dikaruniai dua orang anak, yaitu Gabriel Christian Javasecka dan Audrey Louis Saphira Retha.

Penulis senang menulis sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) dan semakin intens sejak masuk kuliah di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia (STBI) Semarang. Berlanjut setelah terjun dalam pelayanan di GBI Wanamukti BPW Tajemsari, dan mulai terlibat menjadi penulis Buku Sekolah Minggu sejak 2018.

Harapannya melalui tulisan yang dituangkan dalam Buku SM, akan semakin menolong banyak orang untuk bertumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

IG: @samueldwimartono

PRAKATA

Selamat Natal dan Tahun Baru!

Memasuki tahun 2023 ini, Tim Pengembang Kurikulum (TPK) menyusun dan menetapkan tema: “Murid Kristus yang Berkomitmen”. Penyajiannya diurutkan mulai dari komitmen secara pribadi, dalam keluarga, gereja, dan terakhir tentang penguatan komitmen itu sendiri. Tujuan yang diharapkan dicapai melalui tema ini adalah: Peserta Sekolah Minggu menghayati ajaran Alkitab tentang murid Kristus, dan bersedia menjalani hidup yang berkomitmen sebagai murid Kristus yang sehat, misioner dan relevan.

Berikut disajikan rangkaian tema sepanjang tahun 2023 ini:

Triwulan 1

Seorang Muda yang Berkomitmen

Triwulan 2

Komitmen Orang Kristen Bersama Keluarganya

Triwulan 3 Triwulan 4

Komitmen Orang Kristen Bersama Gerejanya

Penguatan Komitmen Sebagai Orang Kristen

Sesuai yang tertera pada tabel di atas, tema Triwulan 1, Seorang Muda yang Berkomitmen, memiliki tujuan: Mempersiapkan peserta Sekolah Minggu memiliki komitmen dalam hal iman yang sehat, pribadi yang bersaksi, dan menjadi pribadi yang peduli. Sehingga secara berurutan, tema Triwulan 1 ini akan disajikan dalam tiga sub tema: Iman Sehat, Pribadi yang Bersaksi, dan diakhiri dengan pelajaran tentang Peduli kepada Sesama. Pada kesempatan ini pun, tak jemu-jemu kami mengingatkan kalian sebagai murid, agar selalu mempelajari Buku Murid yang tersedia. Gunakanlah sarana buku ini, yang sudah disiapkan oleh gereja melalui organisasi SM di gereja kalian masing-masing. Dan sempatkanlah untuk membaca terlebih dulu sebelum kelas hari Minggu: Judul dan Kompetensi Belajar, Nas Alkitab, Ayat Hafalan yang tertera, serta uraian isi, hingga Penerapan serta Bacaan Alkitab Setiap Hari yang disebutkan. Hal-hal itu akan menolong kalian lebih siap dalam belajar dan mudah dalam memahami setiap pelajaran demi pelajaran di kelas masing-masing. Tak mudah, namun diperlukan komitmen tentang hal ini!

Pada akhirnya, tetaplah setia dan semangat dalam mengikuti pertemuan demi pertemuan di kelas yang menyenangkan bersama guru kalian. Kiranya Roh Tuhan akan menolong, membimbing, dan membuat semuanya berhasil.

Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu (2 Timotius 3:14).

Redaktur

IMAN YANG YAKIN DAN MENGAKU DENGAN MULUT

Roma 10:4-15

AYAT HAFALAN

Roma 10:9

PENDAHULUAN

Seorang anak remaja yang bernama Dina bersama dengan teman-teman remaja lain mengikuti sebuah perlombaan menyanyi yang diadakan di gereja. Satu per satu peserta lomba mulai menampilkan kebolehannya dalam menyanyikan lagu-lagu rohani. Tibalah giliran Dina untuk menyanyikan sebuah lagu favoritnya yang berjudul “Aku Mengasihi Engkau Yesus”. Selesai menyanyi, seorang juri lomba berkata, “Suara kamu bagus, tetapi penghayatannya tidak terasa karena kamu menyanyi tidak dengan hati.”

Ya, itulah yang sering kali terjadi. Ada kalanya seseorang mengatakan sesuatu melalui mulutnya, namun di hatinya lain. Tidak jarang juga ada orang yang mengaku Yesus itu Tuhan melalui mulutnya, namun sesungguhnya tidak percaya di dalam hatinya. Pelajaran hari ini akan membawa kita belajar akan pentingnya mengaku dengan mulut dan sungguh-sungguh percaya di dalam hati.

Persoalan keselamatan rupanya menjadi pembahasan yang sangat pelik juga di tengahtengah orang Yahudi. Orang Yahudi, baik yang tetap menolak Yesus maupun mereka yang pada akhirnya menjadi orang percaya, berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri. Ada yang giat mencari Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar (baca Roma 10:2-3). Orang Yahudi yang sudah menjadi pengikut Kristus pada waktu itu masih beranggapan bahwa semua orang Kristen harus menjadi seperti orang Yahudi dulu, mereka harus disunat, memberlakukan aturan haram atau halal, dan lain-lain. Padahal iman Kristen tidak pernah mengatakan hal itu.

Itulah alasan sehingga Paulus dalam perikop hari ini merasa perlu mengingatkan kembali bahwa hanya Yesus yang menjadi kebenaran bagi setiap orang percaya. Paulus mengajarkan bahwa Kristus adalah penggenapan dari Hukum Taurat. Hanya Kristuslah yang dapat memenuhi tuntutan Hukum Taurat secara sempurna.

Sangat jelas bahwa kebenaran tidak ada di mana pun selain kebenaran karena iman yang hanya ada di dalam Kristus seperti tertulis dalam Firman Tuhan. Jika Kristus sudah menggenapi

1
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” Murid memahami pengertian, merespons perilaku yang berkaitan dengan iman yang diyakini dan diucapkan. KOMPETENSI BELAJAR
PELAJARAN
1
Kebenaran karena Iman Ada di dalam Kristus (Ayat 4-8)

tuntutan Taurat, maka kita sebagai remaja masa kini perlu beriman kepada-Nya.

Paulus selanjutnya mengajarkan beberapa kebenaran penting tentang bagian yang harus dilakukan sebagai respons atas keselamatan yang disediakan di dalam Kristus. Pertama, Paulus mengajarkan bahwa pengakuan mulut harus dimulai dari keyakinan di dalam hati. Kedua, iman berarti mengakui ketuhanan Kristus atas hidup kita. Dengan demikian, pengakuan yang dinyatakan melalui mulut merupakan pernyataan iman dan pernyataan Firman yang berasal dari hati yang percaya akan Firman Tuhan.

Jika dilihat dalam konteks kehidupan orang percaya pada waktu itu, maka mengaku dengan mulut bahwa Yesus sebagai Tuhan dan percaya dalam hati bahwa Yesus bangkit dari kematian tidaklah semudah kedengarannya. Karena pada waktu itu orang yang mengaku percaya kepada Yesus akan terancam jiwanya. Ia akan menghadapi aniaya dari pihak kaisar. Jadi ketika orang mengaku Yesus sebagai Tuhan, hidupnya jadi sulit.

Pada zaman sekarang, orang yang percaya kepada Yesus mungkin tidak lagi mengalami penganiayaan secara fisik. Akan tetapi, orang yang mengaku dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan, dapat dikenali dari perilaku hidupnya. Ketika seseorang mengaku dengan mulutnya, maka pengakuannya akan terdengar di telinga orang. Demikian juga ketika seseorang percaya dalam hatinya bahwa Yesus adalah Tuhan, maka akan terpancar dari perilaku dan perbuatannya yang mencerminkan kehidupan Kristus. Seseorang yang mengaku dalam hatinya bahwa Yesus adalah Tuhan, maka ia akan hidup seperti Kristus hidup.

Paulus menegaskan bahwa kepastian keselamatan itu didasarkan pada kebesaran dan kekayaan kemurahan Allah. Tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani dalam memperoleh kepastian keselamatan. Tidak ada satu bangsa pun diberikan status khusus, atau disediakan keselamatan khusus. Tidak ada istilah bangsa pilihan dalam hal ini. Kebesaran Allah ini menjamin bahwa kemurahan-Nya melimpah bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Ia kaya bagi semua yang berseru kepada-Nya.

Karena Allah telah menunjukkan keselamatan bagi semua bangsa, maka Paulus menghendaki agar setiap orang mendengar tentang Yesus. Bagaimana caranya? Setiap orang yang sudah percaya perlu memberitakan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kepada orang lain.

Semua orang yang sudah percaya kepada Yesus perlu siap menjadi utusan Tuhan. Berbahagialah, jika kalian sebagai remaja sudah percaya kepada Yesus dan mendapatkan kesempatan untuk memberitakan tentang Yesus kepada orang yang belum percaya. Kalian bisa memulainya dari lingkungan keluarga, kerabat atau saudara yang terdekat. Mungkin ada di antara mereka yang belum percaya kepada Yesus.

KESIMPULAN

Kristus adalah penggenapan Hukum Taurat, sehingga kebenaran karena iman hanya ada di dalam Yesus. Barang siapa percaya di dalam hatinya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, maka pasti ia akan diselamatkan dari hukuman dosa dan maut. Iman ini kemudian diakui dengan mulut dan menjadi kesaksian. Mengaku percaya meliputi penyerahan diri secara menyeluruh kepada Yesus sebagai Tuhan, baik dalam perkataan ataupun dalam perbuatan.

2
Kebenaran karena Iman adalah Percaya dalam Hati bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat yang Disaksikan Lewat Pengakuan Mulut (Ayat 9-11)
Roma 10: 4-15
Kebenaran karena Iman dalam Yesus Kristus Perlu Kita Beritakan (Ayat 12-15)

Pelajaran 1: Iman yang yakin dan mengaku dengan mulut

Karena itu, setiap orang yang percaya harus siap diutus untuk memberitakan Injil kepada orang yang belum percaya.

PENCAPAIAN BELAJAR

1. Uraikanlah apa yang dimaksud dengan Yesus adalah penggenapan dari Hukum Taurat.

2. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, apa yang dimaksud mengaku dengan mulut dan percaya dengan segenap hati bahwa Yesus adalah Tuhan.

PENDALAMAN

Respons Tindakan: Pilihlah seorang teman yang belum percaya kepada Yesus, mulailah untuk mendoakannya agar kamu memiliki kesempatan untuk membagikan berita Injil kepadanya.

Bacaan Alkitab Setiap Hari

Hari Nas Alkitab Ceklis

Senin Ibrani 11:1-7

Selasa Ibrani 11:8-12

Rabu Ibrani 11:13-19

Kamis Ibrani 11:20-29

Jumat Ibrani 11:30-34

Sabtu Ibrani 11:35-40

PELAJARAN 2

IMAN YANG DIWUJUDKAN DALAM TINDAKAN

Ibrani 11:8-19

KOMPETENSI BELAJAR PENDAHULUAN

Sebagai orang percaya, kita akan berkata bahwa kita adalah orang yang mempunyai iman. Namun pertanyaannya adalah: Apakah kita mampu menunjukkan iman itu dalam setiap langkah kehidupan kita? Firman Tuhan berkata bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati. Bisa saja kita berkata bahwa kita mempunyai iman, namun jika sikap hidup kita tidak menunjukkan iman tersebut, maka semua itu menjadi sia-sia.

Tanpa iman kita tidak mungkin dapat melakukan apa yang Firman Tuhan tuntut dalam hidup kita. Itu sebabnya kita perlu memiliki iman yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. Saksisaksi iman memberikan contoh supaya kita memilih kehidupan yang beriman pada Tuhan yang dinyatakan dalam ketaatan. Ibrani 11:9-19 menyatakan bahwa iman berperan dalam diri orang percaya dan dalam kehidupannya serta diperlihatkan dalam ketaatan kepada Tuhan. Abraham adalah tokoh Alkitab yang mampu mengaplikasikan iman dalam hidupnya. Firman Tuhan ini menyatakan beberapa bentuk ketaatan Abraham sebagai bukti imannya kepada Tuhan.

Cerita kehidupan Abraham yang sebelumnya bernama Abram pertama kali muncul dalam Kejadian pasal 11. Selanjutnya, Tuhan memulai tantangan iman untuk Abram saat memintanya meninggalkan keluarga besar dan kenyamanannya untuk hidup dalam kepercayaan kepada Tuhan. Hal inilah yang kemudian dicatat oleh penulis Kitab Ibrani bahwa karena iman, maka Abraham ketika Tuhan memerintahkannya keluar dari negerinya, ia berani melangkah. Abraham tidak melakukan tawar-menawar dengan Tuhan. Dia melakukan tepat seperti yang Tuhan perintahkan.

Karena iman Abraham diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu (ayat 9). Iman dalam diri Abraham memberikan kesaksian dalam hal ketaatan dan kepercayaan penuh kepada Tuhan.

4
“Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.” Murid memahami pengertian dan merespons perilaku yang berkaitan dengan iman yang dilakukan. AYAT HAFALAN Galatia 3:9 Iman Abraham yang Dinyatakan dalam Ketaatan dan Kepercayaan Penuh kepada Tuhan (Ayat 8-10)

Sebagai remaja masa kini, kita dapat belajar bahwa iman itu perlu diwujudkan dalam tindakan. Iman yang dinyatakan dalam ketaatan dan kepercayaan penuh kepada Tuhan itu dapat diwujudkan lewat melakukan Firman Tuhan dengan setia. Sekalipun Firman Tuhan itu bertentangan dengan keinginan hati, tetapi sebagai orang beriman, maka hal itu harus dilakukan.

Selain dijanjikan untuk memperoleh tanah perjanjian, Abraham juga menerima janji untuk mendapatkan keturunan. Abraham dan istrinya, Sara, tidak mempunyai anak dan mereka telah berusia tua. Dalam Kejadian 18:11 dikatakan bahwa Sara telah mati haid. Abraham bahkan harus menanti selama 25 tahun dan itu bukan waktu yang singkat, namun dia tetap bersabar. Ketika tidak ada hal yang bisa diharapkan, tidak ada dasar lagi untuk berharap karena Sara sudah mati haid sehingga mustahil bisa memiliki anak, Firman Tuhan berkata bahwa Abraham tetap berharap.

Abraham beriman akan janji Tuhan dalam keluarganya saat Tuhan mengatakan bahwa keturunannya akan sebanyak bintang-bintang di langit dan Abraham beriman (Kejadian 15:5-6). Abraham pasti memberitahu Sara mengenai janji Tuhan memberikan keturunan bagi mereka. Karena itulah Sara juga akhirnya percaya kepada janji akan keturunan itu. Penulis Ibrani mengatakan: “Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia” (Ibrani 11:11). Abraham dan Sara menguatkan kepercayaan mereka kepada Tuhan serta meyakini bahwa Tuhan bisa bekerja tanpa melihat kondisi dan situasi sekelilingnya, akibatnya Abraham menikmati janji Tuhan. Iman Abraham kepada Tuhan membawa peran besar yang membawa keluarganya untuk taat dan setia menantikan janji TUHAN.

Melalui pengalaman iman Abraham dan keluarganya, setiap kita bisa belajar bahwa sangat penting untuk setiap keluarga memiliki iman yang dinyatakan dalam ketaatan menantikan janji Tuhan. Ketika semua anggota keluarga memiliki iman yang dinyatakan dalam ketaatan, sudah pasti mereka akan mendapatkan hal yang baik dari Tuhan.

Ketika memanggil Abraham keluar dari tanah kelahirannya, Allah memberikan janji besar, salah satunya adalah tanah perjanjian. Abraham memang telah sampai ke tanah Kanaan, namun saat itu ia belum memiliki negeri itu. Walau apa yang mereka harapkan saat itu sepertinya masih jauh dari jangkauan, mereka percaya bahwa Allah setia dalam memenuhi janji-Nya untuk membawa mereka ke suatu tempat di mana mereka akan bersama-sama dengan Dia selamanya. Abraham dan Sara percaya dan taat kepada Tuhan. Bahkan imannya tidak mundur meskipun mereka belum menerima penggenapan janji Tuhan sepenuhnya. Di ayat 15 dikatakan bisa saja mereka kembali ke tanah asal mereka karena kesempatan itu ada.

Penulis Ibrani memandang bahwa itulah iman Abraham yang dinyatakan dalam ketaatannya kepada Tuhan yang disembahnya, mengenai kehidupannya di masa mendatang tetap ada dalam kuasa Tuhan. Mereka tetap setia, percaya dan taat kepada Tuhan karena mereka merindukan tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Inilah tempat tujuan akhir yang mereka imani.

Firman Tuhan kemudian memakai iman Abraham yang dinyatakan dalam ketaatan dan pengharapannya akan kehidupan di masa mendatang sebagai suatu ilustrasi mengenai pengharapan kehidupan orang percaya di Kerajaan Surga: “Tetapi sekarang mereka merindukan

5 Ibrani 11:8-19
Iman Abraham yang Dinyatakan dalam Ketaatan Keluarganya (Ayat 11-12) Iman Abraham yang Dinyatakan dalam Ketaatannya akan Pengharapan bagi Kehidupan di Masa Mendatang (Ayat 13-16)

Pelajaran 2: Iman yang diwujudkan dalam tindakan

tanah air yang lebih baik, yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka” (Ibrani 11:16).

Pengalaman iman Abraham ini mengajarkan bahwa dalam ketaatan akan pengharapan kehidupan di masa mendatang akan ada tantangan hidup yang dapat mengganggu iman. Tetapi ingatlah bahwa orang yang merindukan tanah air surgawi akan benar-benar menjaga imannya. Ia tidak akan pernah meninggalkan imannya kepada Tuhan Yesus meskipun menghadapi kesulitan, ancaman atau godaan yang menggiurkan. Orang yang merindukan tanah surgawi juga akan benar-benar menjaga hidupnya seturut dengan kehendak Tuhan, karena hal ini juga bagian dari kesetiaan imannya kepada Tuhan.

Iman Abraham yang Dinyatakan dalam Ketaatannya Memberikan Keyakinan terhadap Pemeliharaan Tuhan (Ibrani 11:17-19)

Kita tahu bahwa untuk mendapatkan Ishak, Abraham harus menunggu 25 tahun. Namun, saat Tuhan memerintahkan Abraham untuk mempersembahkan Ishak, anaknya yang tunggal itu, seketika itu juga Abraham taat untuk melakukannya. Abraham meyakini bahwa Tuhan tetap akan memeliharanya dan keturunan yang dijanjikan-Nya itu (Ibrani 11:18-19). Abraham mengerjakan apa yang Tuhan mau dengan penuh semangat dan tanpa keterpaksaan.

Dalam Kejadian 22:3 dikatakan “Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.” Hal ini menunjukkan bahwa Abraham taat kepada Tuhan sepenuhnya tanpa ada bantahan atau argumentasi sedikit pun. Hati Abraham begitu bersukacita dalam menjalankan perintah Tuhan, sulit atau mudah, sesuai dengan harapan atau tidak. Intinya, Abraham hanya punya satu tujuan yaitu taat kepada Tuhan dan menyenangkan hati-Nya.

Iman membuat Abraham rela mengorbankan anaknya yang tunggal. Itulah bentuk iman Abraham yang luar biasa. Lewat imannya ia mampu setia dan taat pada Tuhan, mampu percaya bahwa setiap rancangan Tuhan adalah yang terbaik bagi dirinya, meskipun ia belum melihatnya. Abraham berkali-kali membuktikan imannya yang luar biasa, karenanya ia pantas menyandang predikat bapak orang beriman.

Sama seperti Abraham, Tuhan ingin kita memiliki iman yang dinyatakan dalam ketaatan kepada pemeliharaan Tuhan. Dari Abraham kita belajar bahwa di tengah ujian pasti ada penyertaan Tuhan, penyediaan Tuhan dan kasih karunia Tuhan. Oleh karena anugerah Tuhan, maka kita dimampukan untuk taat dan bertahan. Kalau Tuhan ingin kita menyerahkan hal-hal berharga, percayalah kita tidak akan kehilangan apa pun. Dia sanggup mengembalikan yang jauh lebih baik bagi kita.

KESIMPULAN

Orang yang beriman kepada Allah akan tetap bersukacita, berpengharapan, dan melakukan kehendak-Nya dalam ketaatan. Iman yang teguh akan membuat seseorang mampu setia dan taat pada Tuhan. Iman yang teguh akan membuat seseorang mampu percaya bahwa setiap rancangan Tuhan adalah yang terbaik bagi dirinya, meskipun ia belum melihatnya.

PENCAPAIAN BELAJAR

1. Uraikanlah apa yang dimaksud dengan iman yang sehat dari teladan kehidupan Abraham.

6

2. Untukmu pribadi, hal-hal apa yang dapat dan akan kamu lakukan supaya supaya dapat memiliki iman yang sehat di tengah masa yang tidak mudah ini.

PENDALAMAN

Penerapan: Tulislah dalam selembar kertas, hal-hal apa yang membuatmu sulit untuk bisa bertekun dalam iman. Bagikan itu dengan teman sekelasmu, kemudian berkomitmenlah untuk saling mendoakan.

Bacaan Alkitab Setiap Hari

Hari Nas Alkitab Ceklis

Senin Yohanes 13:31-35

Selasa Yohanes 15:9-17

Rabu 2 Yohanes 1:1-3

Kamis 2 Yohanes 1:4-6

Jumat 2 Yohanes 1:7-11

Sabtu 2 Yohanes 1:12-13

Ibrani 11:8-19

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.