TW 4 2022 - Buku Murid Indria

Page 1

Mengunjungi yang Sakit

Yakobus 5:12-20

…hendaklah kamu

AYAT HAFALAN

mendoakan, supaya kamu sembuh. Yakobus 5:16a

PELAJARAN 1
LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 | Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022) 4203484 Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi
… saling

Apakah kalian pernah melihat ayah dan ibu mengunjungi orang yang sakit? Atau, ketika kalian sedang sakit, apakah pernah dikunjungi oleh orang lain? Mengunjungi orang sakit perlu dilakukan karena itu adalah perbuatan yang baik dan dikehendaki Tuhan.

Tuhan Yesus sudah memberi teladan kepada kita. Semasa hidup-Nya di dunia, Ia selalu memperhatikan orang-orang yang sakit. Tuhan Yesus mendoakan mereka dan mereka pun menjadi sembuh.

Saat kita mengunjungi orang yang sakit, kita pun perlu mendoakannya. Rasul Yakobus sudah memberi nasihat agar kita mendoakan orang yang sakit dengan sungguh-sungguh. Orang yang sakit biasanya juga akan merasa senang dan terhibur dengan kedatangan kita. Dia akan lebih bersemangat untuk segera sembuh.

Bagaimana dengan kalian, sudah pernah mengunjungi teman yang sedang sakit? Cobalah untuk melakukannya karena itu adalah perbuatan yang baik. Namun, perlu diingat kita harus mendapat ijin dari orang tua untuk mengetahui apakah kita dapat mengunjungi seseorang yang sedang sakit atau tidak. Biasanya anak-anak tidak diperkenankan mengunjungi orangorang dengan penyakit menular. Saat seperti ini, kita dapat mengunjunginya menggunakan sarana teknologi seperti telepon atau video call. Dalam percakapan itu kita bisa sekaligus mendoakannya.

Jawablah

Dengan melihat gambar berikut, jelaskan dengan kalimatmu sendiri mengapa kita perlu mengunjungi orang sakit?

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua

Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

Tugasku

Kepada orang tua, aku dapat menyebutkan apa saja yang hendaknya dilakukan saat mengunjungi orang sakit.

No
Paraf Guru Paraf Orang Tua
1
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Paraf Guru Mazmur 134:1-3 Mazmur 135:1-2 Mazmur 135:3-5 Mazmur 135:6-9 Mazmur 135:10-12 Mazmur 135:13-14 Mazmur 135:15-21

PELAJARAN 2 Mari Memuji Tuhan

Mazmur 134:1-3

AYAT HAFALAN

Mari, pujilah TUHAN, hai semua hamba TUHAN,… Mazmur 134:1a

Penulis: Erlina

Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022)

& Layout : Septianus Cahyadi

LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 |
4203484
Nurmayanti | Illustrasi

Anak-anak, sudahkah kalian turut dalam kebaktian di gereja? Jika belum, ayo mulailah ikut bersama ayah dan ibu, ya … Jika sudah, teruslah setia dalam kebaktian.

Saat kebaktian, kalian akan melihat para pelayan ibadah, seperti pemimpin acara kebaktian, para singer, para pemain musik, dan ada pula kelompok paduan suara yang menaikan pujian-pujian yang sangat indah. Tugas mereka adalah mengajak umat untuk memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh dan sukacita.

Para pelayan ibadah harus melayani di kebaktian dengan baik. Oleh karena itu, mereka perlu melakukan banyak latihan dan persiapan di gereja. Terkadang mereka menjadi lelah sehingga tidak dapat melayani dengan sungguh-sungguh. Dalam keadaan seperti ini, mereka membutuhkan dorongan semangat dari umat Tuhan yang lain.

Dalam Kitab Mazmur 134, umat Tuhan memberi dorongan semangat untuk para pelayan ibadah dengan berkata: “Mari, pujilah Tuhan, hai semua hamba Tuhan, yang datang melayani di rumah Tuhan … angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah Tuhan!”

Kalian pun dapat memberi dorongan semangat kepada para pelayan ibadah di gereja. Bagaimana caranya? Pertama, berdoalah bagi para pelayan ibadah agar Tuhan memberi mereka kekuatan dan kesungguhan dalam memuji Tuhan. Kedua, Ikutlah memuji Tuhan bersama mereka di gereja dengan sungguh-sungguh. Kita tidak boleh memuji Tuhan sambil bermain, sambil makan, atau sambil mengganggu teman. Ketiga, ucapkanlah terima kasih kepada para pelayan ibadah yang sudah melayani dalam kebaktian. Dan keempat, hiduplah sebagai anak-anak yang suka memuji Tuhan di gereja supaya suatu saat kalian juga akan melayani Tuhan seperti mereka.

Lakukanlah keempat hal di atas, maka Tuhan pasti akan memberkati kalian. Seperti yang dikatakan kepada para pelayan ibadah: “Kiranya Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, memberkati engkau dari Sion.”

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua

No Tugasku
Paraf Guru Paraf Orang Tua
1 Kepada orang tua, aku dapat menyebutkan contoh caraku memberi dorongan semangat kepada para pelayan ibadah. Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Paraf Guru Mal. 3:6 Mal. 3:7 Mal. 3:8-9 Mal. 3:10 Mal. 3:11-12 Bilangan 8:21-22 Bilangan 8:23-24
Paraf Orang Tua
Lingkarilah gambar siapa sajakah para pelayan ibadah yang ada di
gerejamu!
Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

PELAJARAN 3

Memberi Persembahan dan Persepuluhan dengan Kasih

Maleakhi 3:6-12

Bawalah

AYAT HAFALAN

perbendaharaan,… Maleakhi 3:10a

seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 | Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022) 4203484 Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi

Rika sangat senang sekali mendapat banyak hadiah uang dari saudara-saudaranya. Memang kalau hari Natal, banyak saudaranya yang memberinya hadiah uang. Setelah menghitungnya, Rika mulai memikirkan apa yang akan dibelinya.

“Ayah, bolehkan membeli boneka yang sudah lama Rika impikan? Tanya Rika pada ayahnya yang sedang membaca koran.

“Boleh, boleh …” Jawab Ayah. “Tapi ingat, kamu harus memberi persepuluhan dulu kepada Tuhan, yaitu sepersepuluh dari uang yang kamu miliki. Besok minggu dimasukkan ke dalam kantong persembahan, ya. Nah, baru sisa uangnya boleh Rika pakai untuk membeli boneka.”

Rika mengerutkan keningnya. Ia lalu bertanya pada ayah, “Kalau Rika punya uang 100.000 persepuluhannya berapa, Yah?”

“Sepersepuluh dari 100.000 itu 10.000. Jadi persepuluhannya 10.000,” Jelas Ayah.

“Yah, uang Rika berkurang dong Ayah” Jawab Rika dengan nada sedih.

Ayah tersenyum kepadanya. Ia meletakkan koran lalu memegang bahu Rika, “ya memang berkurang. Tapi persepuluhan itu adalah milik Tuhan. Tuhan memberi perintah kepada orang percaya untuk memberi sepersepuluh dari penghasilannya. Uang itu harus diberikan kepada Tuhan melalui gereja. Dengan memberi persepuluhan, berarti kita taat kepada Tuhan.”

“O, begitu… Lalu apa bedanya dengan persembahan Ayah?” Tanya Rika ingin tahu.

“Kalau persepuluhan itu wajib kita berikan. Kalau persembahan itu sukarela. Kita boleh memberi berapapun. Persembahan adalah ungkapan syukur dan kasih kita kepada Tuhan karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi dan memelihara hidup kita.

“O, begitu ya. Ayah, Rika mau taat kepada Tuhan, dengan memberi persepuluhan. Rika juga mau memberi persembahan kepada Tuhan karena Tuhan sudah mengasihiku. Tapi kalau uang Rika berkurang, apakah nanti cukup untuk membeli boneka itu?” Tanya Rika kembali.

“Anak pintar. Yang penting Rika sudah mau belajar taat pada Tuhan. Di dalam Alkitab, Tuhan tidak hanya memberi perintah untuk memberi persembahan dan persepuluhan, tetapi Tuhan sudah berjanji akan mencurahkan berkat kepada kita sampai berkelimpahan ketika kita taat kepada-Nya. Jadi, Rika tidak usah khawatir, ya… Tuhan pasti mencukupkan keperluan Rika untuk membeli boneka.

“O, begitu… Oke, siap Ayah. Kalau begitu, Rika tidak khawatir lagi.” Jawabnya dengan semangat. Ayahpun memeluk Rika dengan kasih.

Lingkarilah gambar yang cocok denganmu!

Saat aku memberi persembahan dan persepuluhan, aku memberikan dengan …

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

No

1

Tugasku

Dalam minggu ini aku dapat menyisihkan sepersepuluh dari berkat yang aku terima atau mempersiapkan uang persembahan, memasukkannya dalam amplop lalu aku membawanya ke gereja untuk dipersembahkan kepada Tuhan.

1:1-4 Roma 1:5 Roma 1:6-7 Roma 1:8-10 Roma 1:11-12 Roma 1:13-15 Roma 1:16-17

Paraf Guru Paraf Orang Tua Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Paraf Guru
Roma
Paraf Orang Tua

Dipanggil untuk Memberitakan Injil

Tuhan, saya mau mendengar panggilan-Mu untuk memberitakan Injil

AYAT HAFALAN

Injil

Ya
…Paulus… dipanggil… untuk memberitakan
Allah. Roma 1:1 PELAJARAN 4
Roma 1:1-7 LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 | Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022) 4203484 Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi

Hari ini kita akan belajar dari seorang tokoh Alkitab yang sudah terlebih dahulu dipanggil oleh Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil. Namanya Paulus.

Suatu ketika Paulus menulis surat kepada jemaat di Roma. Sebenarnya ia belum pernah bertemu dengan mereka. Jemaat di Roma juga belum mengenal dia. Maka di awal suratnya, ia memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada mereka. Dia memperkenalkan dirinya sebagai hamba dan rasulnya Tuhan Yesus. Hamba Tuhan Yesus berarti pelayannya Tuhan Yesus. Rasul Tuhan Yesus berarti utusannya Tuhan Yesus. Dia juga menjelaskan mengapa ia adalah hamba dan rasul Tuhan Yesus. Yaitu karena ia sudah dipanggil Allah untuk memberitakan Injil. Ia mau taat pada Allah. Injil atau kabar baik yang diberitakan oleh dia adalah tentang Tuhan Yesus yang berkuasa, yang sudah disalibkan, dan yang sudah bangkit dari antara orang mati.

Paulus berkata sebagai rasul ia akan selalu memberitakan Injil kepada semua bangsa supaya mereka percaya dan taat kepada Tuhan Yesus. Termasuk juga kepada orang-orang yang tinggal di Roma.

Sampai hari ini ada orang-orang yang seperti Paulus, mau mendengar panggilan Allah untuk memberitakan Injil. Mereka rela memberitakan Injil ke daerah-daerah yang belum pernah mereka datangi. Sungguh luar biasa, bukan? Mari kita dukung dengan mendoakan mereka.

Bagaimana dengan anak-anak, apakah kalian juga dipanggil untuk memberitakan Injil? Apakah bisa memberitakan Injil? Ya, kita semua dipanggil untuk memberitakan Injil termasuk anak-anak. Dan anak-anak bisa memberitakan Injil. Bagaimana caranya? Yaitu dengan cara menceritakan kisah Tuhan Yesus kepada orang lain, dengan mengajak teman ke Sekolah Minggu, dan dengan bersikap sebagai anak Tuhan yang baik sehingga orang lain bisa merasakan kasih Tuhan Yesus di dalam diri kalian.

Apakah kamu mau mendengar panggilan Tuhan untuk

Injil?

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua

bawah ini dengan bimbingan orang

Tugasku

Minggu

No
Paraf Guru Paraf Orang Tua
1 Bersama orang tua, dalam
ini aku mendukung para pemberita injil di manapun dengan mendoakan mereka. Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Paraf Guru
Kis. 20:17-19 Kis. 20:20-21 Kis. 20:22-24 Kis. 20:25-28 Kis. 20:29-32 Kis. 20:33-35 Kis. 20:36-38
Paraf Orang Tua
Kerjakanlah tugas-tugas di
tuamu Jawablah!
memberitakan
Lingkarilah! Manakah gambar yang kamu sukai yang
menunjukkan perbuatan memberitakan Injil

Paulus, Teladan Melayani dengan Segenap Hati

AYAT HAFALAN

setia… untuk memberitakan

Kisah Para Rasul 20:17-32
…saya
Kabar Baik… Kisah Para Rasul 20:24b (BIS) PELAJARAN 5
LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 | Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022) 4203484 Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi

Anak-anak, pernahkah kalian berpisah dengan orang-orang yang terkasih? Bagaimana perasaan kalian? Sedih, bukan?

Suatu ketika Paulus akan berpisah dengan jemaat yang sudah lama dilayaninya. Jemaat itu adalah jemaat di Efesus. Ia sangat sedih karena merasa tidak akan bertemu lagi dengan mereka. Maka sebelum meninggalkan mereka, ia bertemu dengan para penatua jemaat. Para penatua jemaat adalah orang-orang yang akan menggantikannya melayani jemaat di Efesus.

Ia lalu menceritakan bagaimana ia pernah melayani di Efesus. Dia ingin para penatua akan meneladaninya dalam melayani. Baginya, melayani Tuhan itu haruslah dengan segenap hati.

Apa artinya Paulus melayani dengan segenap hati? Artinya ia melayani dengan sungguhsungguh dan setia. Ia bercerita, dalam melayani Tuhan dan memberitakan Injil ia sering menangis. Ia juga sering mengalami penderitaan karena ada orang-orang yang mempunyai rencana jahat terhadapnya. Tapi semua itu tidak membuatnya takut, putus asa dan berhenti melayani Tuhan. Ia tetap mengajarkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh kepada jemaat Efesus. Ia juga tetap setia memberitakan Injil. Paulus mengatakan ia tidak peduli dengan nyawanya, asal ia dapat menyelesaikan tugas pelayanan dan memberitakan Injil.

Anak-anak, teladan Paulus bagi para penatua juga menjadi teladan buat kita. Marilah tetap melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan setia. Jangan takut, jangan putus asa, bahkan jangan berhenti melayani. Ingatlah, Tuhan sudah berjanji Ia akan selalu menyertai kita.

Isilah!

Siapakah tokoh hari ini yang memberi teladan melayani dengan segenap hati?

Berilah Tanda (√) atau (x)

Berilah tanda (√) untuk tindakan melayani dengan segenap hati dan tanda (x) untuk yang bukan melayani dengan segenap hati.

Mengedarkan kantong persembahan dengan sukacita.

____ Berhenti memuji Tuhan karena diejek teman.

____ Mau memimpin doa saat diminta.

____ Bosan mengajak teman ke gereja. Terus setia datang ke Sekolah Minggu.

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

Tugasku

Kepada orang tua, aku dapat menceritakan kembali contoh teladan Paulus yang melayani dengan segenap hati.

No
Paraf Guru Paraf Orang Tua
1
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Paraf Guru
Yohanes 3:22 Yohanes 3:23-24 Yohanes 3:25-26 Yohanes 3:27-28 Yohanes 3:29-31 Yohanes 3:32-33 Yohanes 3:34-36

Tetap Memberitakan Injil

AYAT HAFALAN

PELAJARAN 6
Yohanes 3:22-26
…“Pergilah … beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Markus 16:15 LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 | Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022) 4203484 Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi

Kitab Yohanes menceritakan, pada waktu Tuhan Yesus sudah mulai melayani di dunia ini, banyak orang yang datang kepada-Nya. Tuhan Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah sehingga banyak orang yang bertobat dan diselamatkan. Mereka lalu dibaptiskan oleh muridmurid-Nya.

Lalu di manakah Yohanes Pembaptis yang pernah membaptiskan Tuhan Yesus dan banyak orang? Apakah dengan hadirnya Tuhan Yesus, ia lalu berhenti memberitakan Injil dan berhenti membaptis? Ternyata tidak. Ia tetap memberitakan Injil kepada semua orang. Masih banyak orang yang akhirnya bertobat lalu dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Tuhan Yesus pun sangat senang jika Ia tetap melayani dan memberitakan Injil.

Demikian juga dengan kita anak Sekolah Minggu. Meskipun di gereja ada pak pendeta yang pandai berkhotbah, ada guru Sekolah Minggu yang pandai mengajar, ada para penginjil yang pandai bersaksi, namun hendaknya kita tetap melaksanakan tugas kita untuk memberitakan Injil, ya… Tuhan Yesus pasti akan menolong kita memberitakan Injil sehingga melalui kita semakin banyak orang yang mau percaya pada Tuhan Yesus.

Pilihlah!

Meski Tuhan Yesus sudah hadir di dunia, aku menyukai sikap Yohanes Pembaptis yang …

A) Malas Memberitakan Injil B)Tetap tekun memberitakan Injil

Pilihlah Jawaban yang Tepat!

Jika ada keluargamu yang belum percaya pada Tuhan Yesus, apa yang akan kamu lakukan?

A) Menyuruh pak pendeta untuk bersaksi kepadanya.

B) Menyuruh guru Sekolah Minggu mengajaknya ke gereja.

B) Meminta ayah dan ibu memberitakan Injl kepadanya.

D) Saya akan terus menceritakan kisah Tuhan Yesus kepadanya.

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

1 Aku menyatakan mau tetap memberitakan Injil melalui pujian “Aku Ingin Kabarkan Injil-Nya” (sudah diajarkan di Sekolah Minggu).

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis

Yakobus 1:19-20 Yakobus 1:21 Yakobus 1:22-24 Yakobus 1:25-26 Yakobus 1:27 1 Yohanes

Matius

No Tugasku
Paraf Guru Paraf Orang Tua
Jumat Sabtu
Paraf Guru
4:8
25:40
Paraf Orang Tua

PELAJARAN

Ibadah yang Sejati

AYAT HAFALAN

7
Yakobus 1:27
… siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia. Amsal 14:31b LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 | Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022) 4203484 Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi

Anak-anak, Firman Tuhan mengajar agar setiap murid Yesus selalu mengucap syukur kepada Tuhan atas setiap berkat yang diberikan-Nya. Bagaimana dengan kalian, apakah sudah selalu mengucap syukur atas setiap berkat yang diterima?

Tahukah kalian, ada banyak orang yang belum atau tidak menerima berkat seperti kita. Ada yang tidak bisa tidur di kasur yang nyaman, tidak bisa makan, tidak bisa menonton tv, tidak bisa memakai baju yang bersih, tidak bisa memakai sepatu yang baik, dan belum atau tidak bisa menikmati banyak hal. Bahkan ada juga anak-anak yang masih kecil seusia kalian sudah tidak memiliki ayah atau ibu. Ada juga yang sudah tidak mempunyai ayah dan ibu atau anak yatim piatu. Bagaimana perasaan kalian ketika melihat keadaan hidup mereka? Tentu merasa kasihan, bukan? Jika demikian, lalu apakah yang ingin kalian lakukan untuk mereka?

Rasul Yakobus mengajarkan jikalau melihat orang lain sedang kesusahan atau menderita seperti yang dialami oleh anak yatim piatu, para janda, dan lain-lain, maka seharusnya kita menolong mereka. Mengapa? Karena dengan menolong sesungguhnya kita telah melakukan ibadah yang sejati. Apa itu ibadah yang sejati? Ibadah yang sejati adalah ibadah yang tidak hanya sebatas datang ke gereja, memuji Tuhan, memanjatkan doa, dan mendengarkan Firman Tuhan. Ibadah yang sejati akan ditandai dengan tindakan nyata melakukan Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari. Contoh dari tindakan itu adalah menolong orang lain yang sedang menghadapi kesusahan atau sedang dalam penderitaan. Pada waktu menolong orang lain, maka kita menyatakan kasih Allah kepada sesama.

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, perhatikanlah orang-orang di sekitarmu, adakah di antara mereka yang sedang berada dalam kesusahan atau penderitaan? Pikirkanlah, apa yang dapat kalian lakukan untuk menolong mereka. Apakah kalian bisa? Coba lakukan dengan cara meminta orang tuamu untuk membantumu memikirkan dan mendampingimu melakukannya dalam hidup sehari-hari.

Demontrasikanlah bersama teman/ gurumu di depan kelas seperti dalam gambar di bawah ini!

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

No

1 Dalam minggu ini aku dapat mengumpulkan sumbangan untuk orang yang kesusahan.

Dalam minggu ini aku bersama kelas Sekolah Minggu mengunjungi dan memberi bantuan pada orang yang sedang kesusahan.

Tugasku
Paraf Guru Paraf Orang Tua
2
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Paraf
Guru Matius 25:31-33 Matius 25:34-36 Matius 25:37-39 Matius 25:40-41 Matius 25:42-43 Matius 25:44 Matius 25:45-46
Paraf Orang Tua

Melayani Kristus dengan Melayani Orang Lain

AYAT HAFALAN

Matius

…yang kamu lakukan untuk … saudara-Ku yang paling hina, kamu telah melakukannya untuk Aku.
25:40 Matius 25:31-46 PELAJARAN 8
LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 | Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022) 4203484 Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi

Sudahkah kalian melaksanakan tugas Minggu lalu yaitu melakukan pelayanan kepada orang yang kesusahan di sekitarmu?

Anak-anak, melakukan pelayanan kepada orang-orang yang sedang kesusahan itu sangat penting karena suatu saat semua itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Kapan? Yaitu pada saat Tuhan Yesus datang kembali ke bumi.

Tuhan Yesus pernah berkata, suatu saat Ia akan datang kembali sebagai Raja di dalam kemuliaan bersama para malaikat-Nya. Di saat itulah Tuhan Yesus akan menghakimi semua manusia berdasarkan segala sesuatu yang mereka lakukan kepada sesama. Semua manusia yang dihakimi akan dipisah menjadi dua, yaitu kelompok domba, di sebelah kanan Tuhan Yesus dan kelompok kambing, di sebelah kiri Tuhan Yesus.

Kelompok domba adalah orang-orang yang percaya pada Tuhan Yesus dan yang peduli pada sesama yang kesusahan. Kelompok ini akan masuk ke dalam surga. Sedangkan kelompok kambing adalah orang-orang yang tidak percaya pada Tuhan Yesus dan yang tidak peduli pada sesama yang kesusahan. Kelompok ini akan masuk ke dalam neraka.

Anak-anak, seandainya suatu saat Tuhan Yesus datang, kita akan masuk dalam kelompok yang mana? Tentu kita ingin ada dalam kelompok domba, bukan? Namun, sudahkah kita peduli pada sesama yang kesusahan? Misalnya, jika ada yang lapar sudahkah kita memberi mereka makan? Jika ada yang haus sudahkah kita memberi mereka minum? Jika ada yang tidak mempunyai baju sudahkah kita memberi mereka baju? Jika ada yang sakit, sudahkan kita menengoknya?

Tuhan Yesus berkata, jika kita mau peduli dan melayani sesama yang sedang kesusahan maka sama saja kita sedang melakukannya untuk Dia. Anak-anak, jika selama ini kita belum pernah peduli dan melayani sesama yang sedang dalam kesusahan, mulai saat ini kita melakukannya. Ketika kita melayani dan mengasihi mereka yang kesusahan, kita juga sedang melayani dan mengasihi Tuhan Yesus. Ingatlah, apa yang kita lakukan saat ini suatu saat akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.

Lingkarilah! Manakah sikap yang kamu setujui jika melihat ada orang kelaparan?

Jawablah! Apakah kamu mau selalu peduli dan melayani sesama yang kesusahan? ___

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

mendukung (ikut senang dan menolong) orang tuaku yang memberi bantuan pada orang yang sedang dalam kesusahan.

No Tugasku
1 Aku
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Paraf Guru Galatia 6:1 Galatia 6:2-3 Galatia 6:4-5 Galatia 6:6 Galatia 6:7-8 Galatia 6:9 Galatia 6:10

Berbuat Baik kepada Kawan Seiman

HAFALAN

PELAJARAN 9
Galatia 6:1-10 AYAT
… marilah kita berbuat baik … terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Galatia 6:10 LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 | Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022) 4203484 Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi

Anak-anak, pernahkah kalian berbuat baik pada temanmu? Sebaliknya, pernahkah temanmu juga berbuat baik pada kalian?

Hari ini Rasul Paulus memberi nasihat kepada kita agar senantiasa berbuat baik. Mengapa berbuat baik? Karena Tuhan Yesus sudah terlebih dahulu berbuat baik kepada kita. Dia mau mengorbankan dirinya disalibkan agar kita dapat selamat dari dosa. Ia mau mengampuni dosadosa kita.

Kepada siapa kita berbuat baik? Seperti Tuhan Yesus yang berbuat baik kepada semua orang. Kitapun hendaknya berbuat baik kepada siapapun tanpa membeda-bedakan. Dengan kita berbuat baik, mereka akan tahu bahwa Tuhan Yesus juga baik kepada mereka.

Rasul Paulus juga memberi nasihat agar kita berbuat baik terutama kepada kawankawan seiman. Kawan-kawan seiman adalah satu keluarga di dalam Tuhan. Mereka juga percaya kepada Tuhan Yesus. Mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara kita, teman-teman Sekolah Minggu kita, sesama anggota gereja, dan orang Kristen lainnya di dunia ini.

Berbuat baik kepada kawan-kawan seiman akan menjadi kesaksian bagi orang yang belum percaya bahwa anak-anak Tuhan selalu hidup rukun dan penuh kasih. Hal ini akan membuat mereka tertarik untuk lebih mengenal siapakah Tuhan Yesus Juru Selamat kita.

Anak-anak, marilah kita belajar lebih memperhatikan kawan-kawan seiman kita. Mungkin ada yang memerlukan bantuanmu, misalnya: ada yang sakit, hiburlah. Ada yang ingin mainanmu, pinjamkanlah. Ada yang menangis, hiburlah. Ada yang lelah bekerja, bantulah. Ada yang tidak punya makanan, bagikan makananmu. Ada yang tidak punya pensil, pinjamkan. Dan masih banyak contoh yang bisa kamu lakukan untuk berbuat baik.

TUGAS:

Buatlah sebuah kartu ucapan “Semoga Lekas Sembuh”, Lalu bersama guru/orang tua berikanlah kepada sesama anggota gereja yang memerlukan.

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

Tugasku

Dengan bimbingan orang tua, dalam minggu ini aku mempraktikkan tindakan berbuat baik kepada kawan-kawan seiman.

No
Paraf Guru Paraf Orang Tua
1
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Paraf Guru Lukas 1:26-27 Lukas 1:28-29 Lukas 1:30-31 Lukas 1:32-33 Lukas 1:34-35 Lukas 1:36-37 Lukas 1:38

PELAJARAN

Ketaatan Maria

1:26-38

AYAT HAFALAN

10
Lukas
...aku ini... hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lukas 1:38 LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 | Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022) 4203484 Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi

Di sebuah kota kecil yang bernama Nazaret, tinggallah seorang perempuan yang penyayang, baik hati, dan mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh. Perempuan itu belum bersuami, hanya sudah bertunangan. Perempuan itu bernama Maria.

Pada suatu ketika, saat Maria sedang sendirian di rumahnya, ia kedatangan seorang tamu yang istimewa yaitu Malikat Gabriel.

“Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Kata Malaikat Gabriel. Maria sangat terkejut. Ia bertanya dalam hatinya apakah arti salam itu.

Lalu malaikat berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau dikasihi Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia, Yesus.”

Maria semakin terkejut mendengar ucapan malaikat yang memberitahukan bahwa ia akan mengandung. Jadi ia bertanya kepadanya, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”

Malaikat pun menjawab, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”

Lalu Maria berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Lihatlah Maria mau menerima dan menjalankan perintah dari Allah. Ia tidak membantah sedikitpun. Maria berkata Ia adalah hamba Tuhan. Seorang hamba sudah seharusnya taat kepada tuannya. Jadi Maria mau taat pada apa pun yang dikatakan oleh Tuhan Allah. Meskipun sebenarnya Maria takut dan kuatir karena ia belum bersuami. Namun Maria tahu Tuhan Allah pasti akan menolongnya kelak.

Hendaknya kita meneladani Maria. Kita menjadi hamba Tuhan yang taat kepada perintahperintah Tuhan. Apa saja perintah Tuhan untuk kita? Tuhan ingin kita menjadi anak yang suka menolong, menjadi anak yang berbicara sopan, menjadi anak yang mau berteman dengan siapa saja, menjadi anak yang rajin berdoa dan membaca Firman-Nya, menjadi anak yang suka melayani di gereja, dan lain sebagainya.

Orang Tua

No Tugasku Paraf
Guru Paraf Orang Tua
1 Kepada orang tua aku dapat memberi beberapa contoh pesan/perintah Tuhan yang harus aku taati. Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Paraf Guru Matius 1:18 Matius 1:19 Matius 1:20-21 Matius 1:22-23 Matius 1:24-25 Amsal 3:1-2 Amsal 19:16
Paraf
Orang Tua Tugas Kemitraan dengan
Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu Menulis! (Isilah dengan cara menebalkan hurufnya, lalu bacalah bersama guru)

PELAJARAN

Ketaatan Yusuf

Matius 1:18-25

AYAT HAFALAN

Perintah-perintah Allah selalu kutaati,… Ayub 23:12a (BIS)

Penulis:

Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022)

&

: Septianus Cahyadi

11
LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 |
4203484
Erlina Nurmayanti | Illustrasi
Layout

Maria sudah bertunangan dengan seorang pria bernama Yusuf. Tetapi Maria harus mengandung dari Roh Kudus atas kehendak Tuhan sehingga hal itu membuat Yusuf menjadi bingung harus melakukan apa.

Yusuf seorang yang tulus hatinya dan tidak ingin mencemarkan nama baik Maria di depan banyak orang sehingga ia ingin menceraikannya secara diam-diam. “Ah, lebih baik aku memutuskan hubungan pertunanganku dengan Maria. Tapi aku akan melakukannya diamdiam saja. Kasihan dia, jika orang lain tahu ia sudah mengandung tanpa suami, pastilah ia akan dihukum oleh orang banyak,” pikirnya.

Namun pada saat ia sedang tidur, datanglah malaikat Tuhan kepadanya dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Yusuf anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

Saat ia bangun dari tidur, ia mengingat semua perkataan malaikat Tuhan dalam mimpinya. Ia yakin itulah perintah Allah untuk dirinya. Yusuf mau mentaati perintah Allah itu. Maka ia kemudian mengambil Maria sebagai isterinya. Ia juga ingat bahwa kelak saat anak dalam kandungan Maria sudah lahir maka ia akan menamai anak itu Yesus.

Anak-anak, Yusuf seorang yang taat pada perintah Allah. Tuhan ingin kita juga memiliki sikap seperti Yusuf. Sikap yang mau mendengar dan taat pada semua perintah-Nya. Di manakah perintah-Nya? Yaitu di dalam Alkitab. Perintah-Nya seperti: jangan mencuri, jangan berbohong, hormatilah orang tuamu, rajinlah beribadah, dan masih banyak lagi. Kitab Amsal 3:1-2 berkata, jika kita selalu taat pada perintah Tuhan, maka Tuhan akan memberkati hidup kita, seperti: berkat kesehatan, umur panjang, dan kebahagiaan.

Apa saja contoh-contoh perintah Tuhan yang harus ditaati?

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

Tugasku

Kepada orang tua, aku dapat menjelaskan apa akibatnya jika aku selalu taat pada perintah Tuhan.

Dengan bimbingan orang tua aku dapat menyanyikan lagu “TAAT.” (https://youtu.be/8q50mas1mzk)

No
Paraf Guru Paraf Orang Tua
1
2
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Paraf Guru Mikha 5:1 Yohanes 3:16 Yeremia 23:5-6 Roma 1:3 Lukas 2:1-2 Lukas 2:3-5 Lukas 2:6-7
Paraf Orang Tua

PELAJARAN

Kelahiran Yesus

Lukas 2:1-7

AYAT HAFALAN

12
… Anak itu dibungkusnya dengan kain, lalu diletakkan di dalam palung berisi jerami;… Lukas 2:7 (BIS) LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 | Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022) 4203484 Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi

Suatu ketika, Yusuf dan Maria harus melakukan sebuah perjalanan yang sangat jauh yaitu dari Kota Nazaret ke Kota Betlehem. Perjalanan ini membutuhkan waktu beberapa hari. Sementara kandungan Maria sudah semakin besar.

Mereka hanya berjalan kaki. Sesekali Maria menaiki seekor keledai yang jalannya lambat. Dalam keadaan hamil besar, membuat perjalanan menjadi semakin sulit. Namun Maria tidak pernah mengeluh. Yusuf pun selalu sabar mendampinginya jika dia butuh istirahat sejenak.

Saat mereka tiba di Kota Betlehem, hari telah sore. Yusuf dan Maria sangat lelah sekali. Mereka pun mencari tempat untuk menginap. Namun sayang, semua penginapan telah terisi penuh dengan banyaknya tamu yang juga datang ke Kota Betlehem.

“Tolong pak, mungkin masih ada sebuah tempat yang kosong. Di mana saja boleh asalkan kami bisa beristirahat malam ini. Kasihan isteri saya sedang mengandung dan dia sudah sangat lelah sekali.” Yusuf memohon kepada salah seorang pemilik penginapan.

Pemilik penginapan itu lalu mengantarkan Yusuf dan Maria ke sebuah kandang yang kosong. Tempatnya terlihat kotor dan bau. Tapi Yusuf dan Maria sangat bersyukur, akhirnya mereka bisa beristirahat.

Malam semakin larut. Kota Betlehem pun semakin sepi dan senyap. Tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi yang baru lahir. Dimanakah asal suara itu? Ya, ternyata Maria sudah melahirkan bayinya di dalam kandang. Maria membungkus bayi itu dengan kain lampin lalu membaringkannya di dalam palungan.

Yusuf dan Maria bahagia sekali, bayi yang berasal dari Allah sudah lahir. Sesuai pesan malaikat Tuhan maka bayi itu diberi nama Yesus. Ia adalah Juru Selamat dunia.

Manakah yang

Bernyanyilah!

Kemitraan dengan Orang Tua Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

Aku dapat mendukung orang tuaku yang menyambut kelahiran Yesus dengan sukacita, seperti ikut menyanyikan lagu Natal, ikut berdoa bersama keluarga, dan ikut berbagi berkat dengan sesama.

No Tugasku
Paraf Guru Paraf Orang Tua
1
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Paraf Guru Matius 2:1-2 Matius 2:3-4 Matius 2:5-6 Matius 2:7-8 Matius 2:9-10 Matius 2:11 Matius 2:12
Paraf Orang Tua
Tugas
Pilihlah!
menunjukkan perasaanmu ketika melihat bayi Yesus yang baru dilahirkan?

PELAJARAN 13 Menyambut Sang Raja

Matius 2:1-12

AYAT HAFALAN

Maka masuklah mereka … lalu sujud menyembah Dia. Matius 2:11

LLB | Jl. Tamansari 16, Bandung

Email: smbaptis.llb@gmail.com | Telp. (022)

Penulis: Erlina Nurmayanti | Illustrasi & Layout : Septianus Cahyadi

40116 |
4203484

Tahukah kalian, setelah kelahiran Yesus Sang Juru Selamat dunia, Allah menciptakan sebuah bintang yang sangat besar. Bintang itu berada tepat di atas kota Betlehem.

Adalah orang-orang majus dari negeri Timur. Mereka melihat bintang yang sangat besar itu sebagai pertanda telah lahir seorang Raja yang besar. Maka berangkatlah mereka mencari di manakah Raja itu dilahirkan. Mereka ingin menyambut-Nya.

Lalu tibalah mereka di Yerusalem. Orang-orang majus bertanya pada orang-orang di Yerusalem, namun mereka tidak tahu di manakah bayi itu. Raja Herodes pun menjadi terkejut. Ia bertanya kepada para ahli kitab di manakah Raja yang baru dilahirkan itu.

“Di Betlehem, di tanah Yudea, karena sudah tertulis dalam kitab nabi. “Kata para ahli kitab.

Raja Herodes mempunyai rencana yang jahat. Ia lalu memanggil orang-orang majus dan menyuruh mereka ke Betlehem. Raja Herodoes juga meminta orang-orang majus itu kembali kepadanya untuk memberitahukan di mana bayi itu berada supaya ia dapat menyembahnya. Padahal sebenarnya Raja Herodes ingin membunuh-Nya.

Segera orang-orang majus melanjutkan perjalanannya ke kota Betlehem. Lalu mereka melihat bintang yang sangat besar itu berhenti di atas sebuah rumah. Mereka sangat bersukacita. Mereka masuk ke dalam rumah itu dan sujud menyembah Yesus. Mereka juga mempersembahkan hadiah yang terbaik kepada-Nya yaitu: emas, kemenyan, dan mur.

Sesudah itu orang-orang majus itu pulang ke negerinya, tetapi tidak kembali kepada Raja Herodes karena Allah sudah memperingatkan mereka dalam mimpi. Marilah kita belajar dari sikap orang-orang majus dalam menyambut Yesus. Sambutlah Yesus sukacita, sambutlah dengan sujud menyembah-Nya dan memberikan persembahan yang terbaik kepada-Nya.

Persembahan terbaik kita adalah diri kita seperti menjadi anak yang rajin ke gereja, menjadi anak yang sayang pada orang tua, dan selalu berbuat baik. Kita juga bisa memberi persembahan kepada Tuhan Yesus dengan harta dan talenta. Harta adalah uang kita. Dan talenta seperti bernyanyi untuk Tuhan Yesus, membaca puisi untuk Tuhan Yesus, menari untuk Tuhan Yesus, bermain musik untuk Tuhan Yesus, dan masih banyak lagi.

Pilih dan praktikkan di depan kelas.

Aku akan menyambut kelahiran Tuhan Yesus dengan memberi persembahan terbaik berupa:

Memuji Tuhan Membaca Puisi Bermain Musik Menari

Tugas Kemitraan dengan Orang Tua Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan bimbingan orang tuamu

Tugasku

Dalam minggu ini aku membuat berbagai hiasan Natal di rumah untuk menyambut perayaan kelahiran Tuhan Yesus.

Dalam minggu ini aku akan memberikan persembahan harta yang terbaik kepada Tuhan Yesus di gereja

No
Paraf Guru Paraf Orang Tua
1
2
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Paraf Guru Matius 2:13 Matius 2:14 Matius 2:15 Matius 2:16 Matius 2:17 Matius 2:18 Matius 2:19
Paraf Orang Tua

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.