3 minute read
Makin Unggul dengan Fintech, Polines Gencar Kembangkan PolinesPay
Ilustrasi mahasiswa sedang Top Up saldo PolinesPay
Dok. Azka
Advertisement
Oleh: Sheila Maharani Islamidinna I Desainer: Zahra Ramadhani (Magang)
Makin Unggul dengan Fintech, Makin Unggul dengan Fintech, Polines Gencar Kembangkan Polines Gencar Kembangkan PolinesPay PolinesPay
Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin maju, transaksi pembayaran pun mengalami perubahan yang sangat pesat. Semua orang menginginkan transaksi pembayaran yang cepat, efisien, dan aman untuk digunakan. Revolusi industri 4.0 membawa Politeknik Negeri Semarang (Polines) untuk mengembangkan layanan berbasis Financial Technology (Fintech) yang diwujudkan melalui adanya Laboratorium Hidup Polines Fintech. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Polines menciptakan inovasi pembayaran elektronik berbasis teknologi (e-payment) pada tahun 2019 yang kemudian dikenal dengan PolinesPay. E-payment ini merupakan bentuk inisiasi dari Jurusan Akuntansi, yaitu program studi (prodi) Komputerisasi Akuntansi (Kompak) dan Perbankan Syariah (PS).
Asal - Usul Terbentuknya PolinesPay
Rancangan ini bermula dari adanya permintaan dari pihak Asian Development Bank (ADB) karena Polines mendapatkan dana hibah yang dialokasikan untuk membuat suatu program Fintech. Pihak Polines kemudian mulai mengajukan proposal program Fintech (PolinesPay) kepada ADB pada Februari 2019 dan langsung diterima. Setelah mendapatkan beberapa pengarahan, akhirnya prodi Kompak dan PS yang terpilih menjalankan program tersebut. Terpilihnya prodi PS dan Kompak sebagai pelaksana program dikarenakan dana hibah tersebut diperuntukkan bagi prodi PS, sedangkan prodi yang lebih expert dalam membuat aplikasi ialah prodi Kompak. Program PolinesPay kemudian mengalami serangkaian percobaan agar dapat berjalan
dengan baik. Hingga pada bulan Juni 2019 akan diadakan launching secara internal, namun kabar tersebut sampai ke pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Karena kabar launching terdengar sampai Kemendikbud, akhirnya PolinesPay launching bersamaan dengan National Polytechnic Seminar and Exhibition (Polytexpo) yang awalnya belum tahu akan diselenggarakan di mana, namun akhirnya dilaksanakan di Polines,” tutur Agus Suwondo, Kepala Laboratorium Akuntansi.
Menjalin Kerjasama dengan PT Pos Indonesia dan BMT Polidana
Dalam mengembangkan pembayaran berbasis teknologi ini, Polines juga menjalin kerjasama dengan PT Pos Indonesia dan BMT Polidana. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dunia Fintech sesuai dengan kompetensi pada bidangnya masing - masing di lingkungan Polines. Dosen praktisi akuntansi sekaligus perwakilan pihak PT Pos Indonesia, Restu Slamet Triwijono mengatakan bahwa PT Pos Indonesia berperan sebagai supervisor penerapan bidang Fintech di lingkungan pendidikan, khususnya Polines. Selain itu, sistem transaksi dan operasionalnya PolinesPay juga dibantu oleh pihak BMT Polidana. “Hal ini berkaitan dengan sifat BMT sebagai koperasi, maka diperlukanlah adanya penghubung dengan BMT Polidana, sehingga dipilihlah PT Pos Indonesia,” ungkap Agus. Agus juga menuturkan bahwa rencana ke depan terlibatnya PT Pos Indonesia diharapkan dapat mengembangkan PolinesPay agar bisa diimplementasikan untuk pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Rencana dan Kendala dalam Upaya Pengembangan PolinesPay
Hiyas Ramadhan, mahasiswa yang ikut andil dalam pengembangan PolinesPay berpendapat bahwa PolinesPay bukan sekedar alat transaksi keuangan elektronik saja. Menurutnya di lain sisi e-payment tersebut
KAMPUSIANA dapat menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa agar dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga pengoperasiannya dilakukan oleh mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan sistem dalam PolinesPay ini akan terus dilakukan upgrade, baik secara tampilan maupun servernya. Sejalan dengan hal tersebut, Restu juga menuturkan bahwa PolinesPay adalah suatu sistem pembayaran uang elektronik yang sangat cepat perubahan dan perkembangan prosedurnya, sehingga proses pemantauan dilakukan secara terus-menerus dengan memperbaiki tingkat akurasi sistem dalam mengolah proses data secara virtual. Ia menambahkan bahwa perkembangan PolinesPay nantinya akan berjalan dengan melibatkan sistem giro pos yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia, yakni Pos Giro Mobile (PGM) yang dilakukan dengan melibatkan BMT Polidana sebagai Lembaga Layanan Keuangan Syariah di lingkungan Polines. Sedangkan Pos Giro Mobile (PGM) sebagai wadah penampungan uang virtual bagi para konsumen.
PolinesPay sudah mulai dapat digunakan untuk melakukan pembayaran, tetapi baru mahasiswa Prodi PS dan Kompak yang bisa menggunakannya. Deva, salah satu mahasiwa prodi Keuangan dan Perbankan menyayangkan belum meratanya PolinesPay. "Saya sangat menyayangkan mengapa PolinesPay hingga saat ini belum merata, padahal digunakan untuk pembayaran internal Polines," ucap Deva. Menanggapi hal tersebut Agus mengatakan bahwa pemerataan pengguna Polines-Pay bagi Jurusan Akuntansi ditargetkan rampung tahun ini, namun untuk jurusan lain belum dapat dipastikan. Menyoal rencana pengembangannya, Agus menginginkan agar PolinesPay terus dikembangkan. “Tentunya pengembangan tidak hanya sebatas kartu, kami ingin agar PolinesPay bisa diakses melalui mobile apps menggunakan scan QR seperti e-payment lain, namun hal tersebut masih dalam rancangan,” tutur Agus.