3 minute read

Nikmati Usia Tua, Pahami Financial Free dom Sedari Muda

Nikmati Usia Tua ,

Pahami Financial Freedom Sedari Muda

Advertisement

Oleh : Amanda Oktaviani | Desainer : Rinda Wahyuni | Ilustrator : Dini Karunia Asri

If you don’t find why to make money while you sleep, you will work until you die “ “

Dikutip dari kalimat Warrant Edward Buffet seorang investor, pengusaha, dan pilantropis tersukses di dunia asal Amerika Serikat. Buffet menyiratkan dalam kutipannya bahwa seseorang akan terjebak untuk bekerja selama hidupnya jika dia tidak bisa memperlakukan uang untuk bekerja padanya. Uang dalam konteks ini diberlakukan tidak hanya sebagai yang dicari, tetapi juga mencari. Dengan kata lain, uang sebagai salah satu jalan dalam mencapai keadaan yang dinamakan financial freedom.

Financial Freedom sendiri adalah keadaan di mana seseorang yang secara finansial sudah mapan, dengan ditunjang adanya passive income yang dapat meng-cover semua kebutuhan untuk beberapa tahun mendatang, termasuk di dalamnya persiapan usia Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Diutarakan langsung oleh Prihatiningsih, salah satu Dosen Akuntansi Politeknik Negeri Semarang (Polines) sekaligus subjek yang berdedikasi untuk mencapai financial freedom. Dia menambahkan bahwasannya financial freedom ini adalah alternatif kesadaran diri genersi muda untuk mengubah mindset menikmati masa muda tanpa peduli masa tua.

Jikalau ditanya siapakah yang berhak mencapai fase financial freedom, maka jawabannya adalah semua orang berhak dan pantas. Seperti kata Prihatiningsih dalam percakapannya mengungkapkan bahwa, financial freedom tidak hanya dihuni oleh orang-orang dengan rata-rata ekonomi menengah ke atas, namun bagi mereka yang secara ekonomi masih dikatakan menengah ke bawah pun bisa mencapai fase tersebut. Dalam hal ini, financial freedom tidak hanya memandang seberapa banyak penghasilan, passive income, dan semua tunjangan lainnya, akan tetapi finansial di sini juga memandang lifestyle dan

kebutuhan kesehariannya. Dapat diambil contoh seperti halnya mahasiswa, mereka dengan keterbatasan hasil pendapatan pun bisa saja mencapai fase tersebut selama masih disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing orang.

Satu Langkah Mencapai Financial Freedom

Saat ditarik lurus pada akar masalahnya, yang banyak menjadi kendala adalah lifestyle pribadi masing-masing orang. Untuk takaran generasi milenial sekarang ini, kehidupan hedon dan segala macam aspek kemewahannya sudah menjadi kebutuhan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bisa mencapai fase financial freedom di masa mendatang dengan berpegang pada kunci utamanya adalah kontrol. “Sebenarnya untuk milenial, demi mencapai financial freedom kuncinya hanya kontrol. Kalau kontrol dirinya sudah menguasai, masa mendatangnya bakal teratasi,” ungkap Abdul Malik seorang praktisi muda, financial planner, dan juga konsultan keuangan. Kontrol di sini dikaitkan erat dengan sepandai-pandainya seseorang dalam membedakan mana yang termasuk kategori need or want. Kategori dimana kita memang membutuhkan atau sekedar menginginkan. Hal sepele lainnya adalah merinci segala jenis pengeluaran, bertujuan untuk mengetahui pada titik paling minimal yang seberapa kita dapat bertahan. Malik menambahkan pula bahwa emergency fund juga sangat dibutuhkan untuk menunjang tercapainya kondisi financial freedom tersebut. Selain itu, belajar untuk hidup ngirit juga sangat ditekankan, ngirit dalam takaran yang proporsional, dengan tidak melupakan dalih bahwa kebutuhan tetap harus dibelikan sesuai fungsinya.

Kondisi yang diidamkan semua orang, financial freedom dapat dicapai dari hal sepele sampai menuju hal yang paling krusial dalam pendapatan. Investasi salah satunya, sebagai bagian rancangan masa depan dengan keterlibatan untuk menanamkan dana tetapi tidak perlu melakukan pekerjaan atau

LAPORAN UTAMA kontribusi usaha. “Penanaman modalnya bisa semacam bentuk saham atau surat berharga, aset, keikutsertaan dalam Commanditaire Vennootschap (CV), Firma atau bisa jadi menitipkan dana ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Pada intinya tetap sama, yaitu Investasi by self atau by broker,” ungkap Muhammad Rois salah satu Dosen Akuntansi Polines.

Kampanye Gerakan FIRE

Financial freedom juga erat kaitannya dengan kampanye gerakan Financial Independent Retirement Early (FIRE). Sebuah gerakan mengkampanyekan gaya hidup yang tujuannya untuk mencapai kemandirian finansial dan pensiun dini. Dikutip dari laman Performer's Guide bahwa gerakan ini sudah mulai mewabah di kalangan milenial sejak tahun 2010. Mereka yang berusaha mempopulerkan gerakan ini bertujuan mengarahkan mindset agar dapat menata sebaik mungkin akumulasi aset demi mencapai pendapatan pasif yang cukup untuk biaya hidup selamanya.

Dikutip dalam laman Mr. Money Moustache yang mengungkapkan bahwa metode untuk mencapai pendapatan pasif maksimal tersebut dapat dipicu dengan adanya gaya frugal living atau sering disebut ngirit. Penghematan ini dilakukan untuk mengakumulasi waktu pensiun agar berkurang secara signifikan dengan dibarengi tingkat tabungan yang meningkat.

Berhasilnya kampanye gerakan FIRE ini bakal menandakan bahwa financial freedom mempunyai kapasitas nilai positif lebih banyak untuk menunjang kebaikan masa mendatang. Financial freedom pun tidak serta merta dapat tercapai tanpa adanya perencanaan yang benar-benar matang. Terlebih lagi, financial freedom dan gaya hidup FIRE, semua hanya berkutat pada masalah uang. ”Memang benar jika uang bukan segalanya tetapi dengan adanya uang kita bisa melakukan segalanya, ” tutur Malik.

This article is from: