3 minute read
Peran Kampus Dalam Mencetak Lulusan Unggul dan Berkualitas
Oleh : Verro Syahdham I Ilustrator : Rafli Hardiansyah I Desainer : Hasna Jilan
Menjadi salah satu bagian pilar pentahelix dalam pembangunan nasional, lembaga perguruan tinggi memiliki visi tersendiri untuk mencetak lulusan yang ideal bagi almamater masingmasing. Hal ini sesuai dengan tujuan mereka yaitu untuk mencetak agenagen yang berpengaruh di lingkungan masyarakat agar dapat membangun negeri. Sama halnya dengan perguruan tinggi lain, Politeknik Negeri Semarang (Polines) juga memiliki tujuan tak jauh berbeda untuk membentuk alumni yang berkualitas. Lantas bagaimana langkah Polines dalam mengupayakan hal ini?
Advertisement
Soft Skill sebagai Indikator Utama Lulusan “Unggul” Sebagai perguruan tinggi vokasi, perkuliahan di Polines tak bisa diragukan begitu saja, mengingat politeknik sebagai salah satu suplemen industri. Artinya semua proses perkuliahan telah mengikuti pola kerja industri. Misalnya seperti masuk pukul 7 pagi dan pulang pada pukul 2 siang, yang mana sesuai dengan jam kerja di industri. Ditambah pula dengan sistem perkuliahan yang didominasi praktikum dibanding teori juga seharusnya menjadi poin plus di mata industri. Tak sampai di sana, Endro Warsito selaku Wakil Direktur I Bidang Akademik periode 20182022 mengungkapkan bahwasanya indikator utama lainnya demi menciptakan lulusan yang unggul adalah adanya soft skill yang mumpuni. “Soft skill menjadi bekal
utama yang esensial bagi para calon alumni agar siap terjun ke dunia industri dan masyarakat,” tutur Endro. Beliau juga menambahkan kompetensi dan sertifikasi, kemampuan bahasa, serta jalinan alumni dan perusahaan, tak luput menjadi faktor pendukung tercetaknya lulusan yang sempurna. Relevansi Fasilitas & Mata Kuliah Mendukung Kesiapan di Dunia Kerja Selain mengedepankan kemampuan mahasiswa, Polines juga sangat memperhatikan kualitas bahan ajar bagi para mahasiswanya. Hal ini dibuktikan dengan tersedianya berbagai macam laboratorium dan bengkel untuk mata kuliah berbasis praktikum. Misalnya pada Jurusan Teknik Sipil yang memiliki fasilitas Bengkel Beton dan Bengkel Baja. Adanya “wadah” untuk merasakan real experience di setiap bidang kuliah ini, diharapkan para mahasiswa mempunyai pemahaman praktikal secara mendalam sebelum terjun langsung di dunia kerja.
Meski unggul dalam praktikum, Yusnan Badruzzaman, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro mengonfirmasi bahwasanya Polines pun turut memperhatikan kualitas mata kuliah teorinya, melalui pengadaan konsorsium tahunan dengan perguruan tinggi lain. “Kami selalu mengadakan pertemuan tahunan untuk mengevaluasi kurikulum yang ada, agar output yang diharapkan dari kemampuan belajar seluruh politeknik di Indonesia memiliki kualitas yang sama,” terangnya.
Program Magang dan Kerja Sama yang Menjanjikan Tak melulu soal praktikum dalam perkuliahan, program magang dan kerja sama pun juga menjadi salah satu langkah Polines demi menciptakan lulusan yang unggul. Seperti yang disampaikan oleh Yusnan, bahwasanya telah banyak kerja sama yang dilakukan oleh Polines, terbukti dengan banyaknya lulusan dan alumni serta mampu bersaing dengan dengan lulusan universitas. “Dari
KAMPUSIANA
kerja sama bersama PLN, 60% karyawan yang diterima berasal Polines dan sisanya 40% berasal dari perguruan tinggi seluruh Indonesia,” ujar Yusnan. Hal serupa juga disampaikan oleh Dodi Setyadi, selaku Ketua Jurusan Administrasi Bisnis bahwasanya berkat kerja sama yang dilakukan, alumni Polines telah berhasil masuk ke beberapa perusahaan ternama di Indonesia, seperti Freeport, PLN, Eximbank, dan lainnya.
Selain itu, adanya program Merdeka BelajarKampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga disambut dengan tangan terbuka oleh Polines. Hal ini sejalan dengan tujuan Polines untuk menghasilkan lulusan yang unggul, dimana haruslah ditunjang dengan beberapa pengetahuan di luar jurusannya melalui program MBKM ini. Beberapa kegiatannya meliputi Magang Merdeka, Kampus Mengajar, Studi Independen, pertukaran pelajar dalam negeri maupun luar negeri, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, dan sebagainya.
Pandangan dan Harapan Mahasiswa
Terlepas dari upaya yang dilakukan oleh kampus, terciptanya lulusan yang unggul kembali lagi ke tangan masingmasing mahasiswa. Mengingat mahasiswalah yang menjadi pionir utama dalam persaingan di dunia industri. Seperti yang diungkapkan oleh Rizky Aulia, salah satu mahasiswa tingkat akhir Jurusan Administrasi Bisnis, bahwasanya mahasiswa harus lebih aktif menggali informasi mengingat pihak kampus telah memberikan informasi dan memfasilitasi programprogram magang. “Seharusnya mahasiswa bisa memanfaatkan kesempatan tersebut,” tuturnya. Selain itu, Satria Aldee salah satu mahasiswa Jurusan Teknik Sipil pun juga menambahkan harapannya terkait adanya ikatan alumni di Polines yang belum terlalu kuat. “Menurut saya akan sangat membantu karena relasi dari alumni bisa menjadi jangkauan memperoleh pekerjaan,” pungkasnya.