3 minute read

Plesir: Pesona Keindahan Candi Umbul

Pesona Keindahan Candi Umbul, Pesona Keindahan Candi Umbul,

Situs Kuno Pemandian Putri Raja

Advertisement

Oleh : Nurul Azizah | Desainer : Syahdilla Sekar R.

Magelang menjadi salah satu kota tertua kedua yang berada di Indonesia. Kota ini berdiri sejak 11 April 907 Masehi dan kini telah berusia 1.116 tahun. Hal ini membuat wilayah Kota Magelang menyimpan banyak pesona dari situs kuno bersejarah. Untuk menjawab rasa penasaran akan pesona Kota Magelang pada Sabtu (08/01) lalu, Tim Travelogue yang beranggotakan tujuh orang pergi mengunjungi Candi Umbul yang berada di Jalan Candi Umbul, Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Perjalanan dimulai pukul 06.00 WIB. Kami berangkat dari kantor LPM Dimensi menuju Magelang menggunakan sepeda motor. Rute yang dapat diambil dari arah Semarang, bisa mengambil jalan ke kiri sebelum mencapai Kecamatan Pringsurat, Temanggung. Kurang lebih 400 meter, Sahabat Dims akan menemukan papan penunjuk arah menuju kawasan wisata Candi Umbul Magelang. Selanjutnya perjalanan menuju Candi Umbul sudah tidak jauh lagi. Kurang dari satu kilometer dari jalan utama Magelang-Semarang,

kalian sudah akan sampai di Candi Umbul. Lokasi Candi Umbul ini cukup mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi, baik motor atau mobil karena parkiran di Candi Umbul ini juga cukup luas. Sayangnya, belum ada akses angkutan umum atau bus wisata menuju Candi Umbul.

Setelah kurang lebih satu setengah jam akhirnya kami sampai di di lokasi tujuan. Wisata ini berada di antara persawahan dan perbukitan yang hijau. Dengan biaya masuk sebesar Rp6.500 per orang, kalian sudah bisa menikmati pemandian air panas sepuasnya. Tidak ada batasan bagi pengunjung untuk mandi air hangat. Namun, kalian hanya bisa masuk selama jam buka, yakni pukul 06.00 sampai 17.30 WIB. Seperti namanya Candi Umbul, di sini terdapat kolam pemandian air panas. Uniknya sumber air panas ini tidak pernah kering, bahkan saat musing kemarau. Air panas tetap mengairi kolam pemandian kuno yang tersembunyi di antara perbukitan dan lahan persawahan yang hijau. Meski beberapa bulan yang lalu sempat ditutup karena pandemi, setelah dibuka kembali pemandian ini banyak didatangi pengunjung. Keunikan lain dari kolam pemandian candi ini adalah tidak adanya bau belerang seperti layaknya sumber air panas daerah lain. Hal ini cukup unik dan juga menjadi daya tarik tersendiri. Pengunjung bisa bebas mandi dengan sumber air panas yang mengandung belerang tanpa harus menghirup bau yang kurang sedap. Kandungan belerang ini diyakini banyak orang dapat menyembuhkan banyak penyakit. Manfaat dari belerang tersebut di antaranya dapat menyembuhkan penyakit kulit, terapi tulang hingga melancarkan peredaran darah. Selain dapat merasakan pemandian ala putra dan putri bangsawan jaman Kerajaan Mataram Kuno, Sahabat Dims juga bisa merilekskan pikiran dan badan selama berendam di kolam pemandian. Merasakan sensasi mandi bak putri raja dengan kehangatan air yang muncul dari bawah candi.

Dok. Bhisma “Candi Umbul ini merupakan peninggalan

Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke-8 Masehi. Konon menurut cerita, dahulu di tempat ini para putri raja datang dan mandi di sini,” ungkap Dewi Wulandari, petugas Candi Umbul.

Gapura kokoh menjadi penanda masuk ke area pemandian. Ada dua kolam di sini, semuanya ramai oleh pengunjung. Satu kolam besar ukuran 12 x 8 meter dengan kedalaman 2 meter untuk dewasa dan satu kolam di bawahnya berukuran lebih kecil, 7 x 8 meter dengan kedalaman 1,5 meter untuk remaja dan anak-anak. Di sekitar kolam itu juga terdapat dua buah candi kecil, seperti gerbang saat masuk. Di tepian kolam terdapat berbagai relief yang menggambarkan binatang dan tumbuhan. Pondasi yang berada di sudut kolam berfungsi sebagai tiang penyangga. Sedangkan, batuan lain yang berbentuk lingga adalah alas duduk yang berfungsi untuk bertapa dan bersemedi para ksatria. Corakcorak dari reliefnya membuktikan bahwa Candi Umbul merupakan peninggalan agama Hindu. Tak hanya itu, area Candi Umbul juga difasilitasi dengan musala, kamar mandi, tempat bilas, gardu pandang, dan kantin yang ada di bangunan baru. Kami menyarankan waktu untuk mengunjungi Candi Umbul ialah pagi hari. Selain udaranya masih sejuk, Sahabat Dims juga bisa lebih puas menikmati pemandian air hangat. Hindari datang pada saat akhir pekan, karena akan terlalu ramai dan beberapa dari Sahabat Dims kurang bisa menikmati tempat ini. Perhatikan pula perkiraan cuaca sebelum datang, jangan sampai terjebak hujan di pertengahan jalan. Itulah sedikit tips yang bisa dijadikan referensi Sahabat Dims saat akan mengunjungi pemandian air hangat Candi Umbul.

Dok. Bhisma

Setelah puas bermain-main di Candi Umbul, kami melanjutkan perjalanan untuk pulang ketika hari sudah menjelang sore. Itulah sedikit ulasan tentang pemandian air hangat Candi Umbul yang memberikan kesan mandi bak putri raja. Apakah Sahabat Dims tertarik untuk mengunjunginnya?

This article is from: