OH, JOKOWI

Page 1




MailBOX

http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady

Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com

Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari reporter: Setyo Adhi Nugroho, Lucky Benyamin, Badrul redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Rizky Pratama

unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Selvi tan, adeline, Irma Irawati HR & GA: Iriene Mielani Admin: Eko Endarsono, Yunita Wirawan, Asih (admin Sales) alamat redaksi: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 alamat Sales & Marketing Communication: Jl. Bendungan Jatiluhur No. 26 Bendungan Hilir - Jakarta Pusat 10210 Telp: 021-570 4479 • Fax: 021-570 4473

Cover: Erbhayu

penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI

SuratMingguini

Birokrasi BPJS

Rindu Jadi Eksportir Gula Saya bangga ketika membaca sebuah artikel bahwa kita pernah jadi eksportir gula terbesar di dunia. Katanya itu terjadi di era tahun 1930-an. Sayangnya, kondisi seperti itu hanya tinggal kenangan. Kini, Indonesia justru sudah menjadi negara importir gula. Bahkan, produksi gula nasional untuk sekedar memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga sudah tak mencukupi. Faktor alam seperti kekeringan yang disebabkan oleh El Nino, selalu dituding jadi penyebab kita gagal memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kekeringan telah menyebabkan turunnya kualitas tebu yang merupakan bahan baku utama gula. Namun ketika saya coba cari data lain, ternyata masih ada faktor lain yang menyebabkan kita gagal ber-swasembada gula. Yakni semakin menurunnya luas lahan pertanian yang dipergunakan menanam tebu. Hal yang selanjutnya membuat miris, kebijakan pemerintah mengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, ternyata pernah dijadikan bancakan bagi mafia gula. Ada pihak-pihak yang mencari keuntungan pribadi melalui impor tersebut. Kini, Presiden Jokowi harus punya sikap

4

tegas untuk mengembalikan kejayaan Indonesia dalam hal produksi gula. Jika presiden mau dan punya ketetapan hati, rasanya swasembada gula, dan bahkan predikat jadi eksportir gula, bisa kembali kita pegang. Semoga. Agustono Perumahan Griya Kencana, Ciputat, Tangerang

Kawal Pembangunan Blok Masela Polemik mengenai pembangunan kilang gas Blok Masela telah berakhir, pasca Presiden Jokowi menetapkan lokasi pembangunan kilang migas di Blok Masela dengan skema on shore (di darat). Sudah cukup lama, para petinggi negeri terkait sektor ESDM berbeda pendapat untuk menentukan lokasi antara on shore atau off shore. Sekarang waktunya merealisasikan impian masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat Maluku, ikut mengawasi pembangunan kilang migas di darat dengan segala dampak ekonomisnya yang dijanjikan. Jangan sampai eksplorasi migas di sumur yang baru, tidak banyak dinikmati masyarakat di Masela. Fidellix Maluku Selatan

Keluhan terhadap Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sudah sering terdengar. Selain peraturannya yang berubah-ubah, pelayanan rumah sakit terhadap pasien yang menggunakan BPJS semakin kendur. Secara pelaksanaan, kualitas BPJS Kesehatan belum sempurna dan maksimal. Birokrasi yang harus ditempuh pasien untuk mendapatkan layanan BPJS cukup panjang dan memakan waktu. Sistem rujukan yang harus ditempuh oleh pasien sangat ribet dan menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Bagaimana jika peserta BPJS tidak punya kendaraan dan harus bolak-balik mengurus surat administrasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Selama ini kartu BPJS ini hanya berlaku pada Puskesmas tempat peserta terdaftar. Seharusnya kartu tersebut bisa digunakan di mana saja. Seharusnya pihak yang berwenang dan pengambil kebijakan mendengar keluhan warga yang ingin mendapatkan pelayanan medis dengan fasilitas BPJS. Mengapa tidak dilayani satu atap saja, sehingga masyarakat tidak harus bolak-balik ke sejumlah kantor untuk kelengkapan persyaratan berobat. Mohon ini menjadi perhatian. Taryono Prakoso Jln Panjang Cidodol Kebayoran Lama Jakarta 12220

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.

Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com


reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

Contents

headline LaporanUtama 9 OH, JOKOWI Presiden Jokowi belakangan seperti kehilangan fokus. Pangan terasa menjadi urusan kesekian dalam pemerintahannya. Ia lebih konsen membangun infrastruktur di sana-sini.

Bisnis

Makro

18 Salim-Lotte Kongsi Bangun E-Commerce Grup Salim menandatangani perjanjian

30 Bersiap Harga BBM Naik

dengan Grup Lotte untuk membangun platform baru e-commerce.

Awal Juli nanti hampir dipastikan harga bahan bakar minyak (BBM) naik seiring kenaikan harga minyak dunia.

33 Lompatan Besar BUMN

Keuangan 36 Rame-rame Menabrak Obligasi 20 Ekspansi Besar Indofood

Sisipan 24 Konglomerat China Mau Sepak Bola

Penurunan suku bunga membuat pamor SBN dan obligasi makin melesat. Prospeknya bakal makin cerah setelah sistem penetapan BI rate berubah.

38 Tahun ini Benar-benar Anyep

Sejumlah konglomerat China berambisi menjadi pemain utama industri sepak bola dunia. Yang terbaru, Suning membeli saham Inter Milan dari tangan Erick Thohir.

Pasar Modal 42 Tunggu Kepastian Brexit Pasar mencemaskan Brexit. Tapi hasil poling menunjukkan, Inggris akan merugi jika keluar dari Uni Eropa. Bagaimana dengan rencana The Fed selanjutnya?

44 Marhaban Ya Lebaran

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016



editorial

P

Diskon

residen Joko Widodo punya cita-cita yang belum terlaksana sejak lama, yakni harga pangan yang murah. Keinginan ini sudah menggelayut di benaknya sejak ia didapuk menjadi pemimpin negeri ini. Namun harapan itu, sampai sekarang, belum juga terkabul. Padahal, berbagai instruksi untuk menstabilkan harga pangan, sudah diturunkan. Di akhir Februari lalu, misalnya, Presiden telah meminta Tentara Nasional Indonesia dan Polri untuk memberantas pungutan liar (pungli) yang terjadi di lapangan. Sebab, demikian pikirnya, hanya dengan memberantas pungli program stabilisasi harga yang dilakukan pemerintah akan efisien. “Juga dwelling time agar TNI dan Polri ikut masuk ke sana. Sehingga dwelling time makin efisien,” kata Jokowi dalam rapat pimpinan TNI-Polri di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Jumat, 29 Januari 2016.

Saya hanya membayangkan seperti di negara lain, misalnya saat Tahun Baru atau Natal ada diskon besar-besaran. Diskon di mana-mana. Harusnya Idul Fitri juga banyak diskon.

8

Lebih jauh, Jokowi meminta TNI dan Polri ikut turun tangan dalam mengecek sebab kenaikan sejumlah harga pangan di lapangan yang terjadi belakangan ini. “Saya sampaikan mengenai inflasi, mengenai hargaharga pangan agar cek di lapangan,” katanya. “Apakah ada bias, ada yang bermain-main.” Instruksi itu turun tiga bulan lalu. Tapi, entah tidak dilaksanakan atau lantaran apa, harga pangan tetap membumbung tinggi. Harga daging tetap melangit, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, seperti Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Padahal, harga daging sapi di Indonesia berada dalam kondisi normal. Jokowi menyebutkan harga daging sapi di Malaysia dan Singapura hanya berkisar Rp 50 ribu-60 ribu per kilogram. “Kenapa yang di sini sampai segitu padahal harga sapi yang ada di lapangan normal-normal saja. Artinya ada sesuatu,” katanya. Makanya, ia meminta kepada para menterinya untuk menurunkan harga daging. Paling tidak jadi Rp 80 ribu sekilo. Dua pekan telah berlalu, tapi harga belum juga turun. Dan pandangan masyarakat pun mulai diarahkan ke negara tetangga. Di Malaysia, ternyata bukan cuma daging yang lebih murah, beberapa kebutuhan pokok lain seperti telur dan minyak goreng pun terbukti sangat rendah. Telur ayam misalnya. Di Malaysia dijual hanya dengan harga Rp 11 ribu per kilo, sementara di sini Rp 23 ribu. Ini aneh, karena Indonesia itu memproduksi dan kita melakukan ekspor telur. Begitu juga harga minyak goreng, lebih mahal di Indonesia yang notabene dikenal sebagai produsen CPO terbesar di dunia Hmm, jadi ada apa? Kenapa harga bahan pangan itu membumbung tinggi? Anehnya, seperti di atur, kenaikan terjadi di saat menjelang hari besar seperti Lebaran. Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman sih, mahalnya harga pangan ini lantaran rantai distribusi pangan dari petani sampai ke konsumen cukup panjang. Makanya, salah satu upaya untuk memangkas harga adalah dengan menugaskan Bulog menyerap langsung bahan pangan dari petani dan menjualnya langsung ke konsumen. Itu cerita empat bulan lalu. Tapi sampai sekarang tak ada hasilnya. Kini Jokowi berniat menjungkir-balikan harga, entah dengan cara apa? “Saya hanya membayangkan seperti di negara lain, misalnya saat Tahun Baru atau Natal ada diskon besar-besaran. Diskon di mana-mana. Harusnya Idul Fitri juga banyak diskon,” katanya. O, jadi mau minta diskon. n bk

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


Presiden Jokowi belakangan seperti kehilangan fokus. Pangan terasa menjadi urusan kesekian dalam pemerintahannya. Ia lebih konsen membangun infrastruktur di sana-sini. TEKS Setyo Adhi Nugroho dan Badrul

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

9


foto: vibizmedia.com

B

Presiden Jokowi dan proyek infrastruktur jalan: Jangan kehilangan fokus.

agaikan pemain akrobat, Presiden Jokowi berjanji ingin menjungkirbalikkan harga komoditas pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H. Pada Rapat Terbatas bidang Pangan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, 26 April 2016, dia bilang begini: “Jadi, hal-hal yang sudah menjadi rutinitas kita yang tiap Lebaran naik, kita coba jungkirbalikkan jadi harganya turun,� katanya. Jokowi ingin harga daging sapi di bawah Rp 87.000 per kg, harga gula tidak lebih Rp 12.000 per kg, harga bawang merah di bawah Rp 40.000 per kg. Pendek kata, presiden ingin harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di pasar menjelang Lebaran ini bisa turun, atau paling tidak normal. Tapi apa yang terjadi? Harga sembako tetap saja tak mau turun. Harga daging sapi hingga tulisan ini diturunkan Sabtu malam pekan lalu, masih saja di angka Rp 120.000-Rp 130.000 per kg. Harga gula Rp 15.600-Rp 18.000 per kg, dan harga bawang merah Rp 40.000 per kg. Begitu pula halnya dengan harga telur dan minyak goreng. Khusus harga minyak goreng, juga membingungkan karena Indonesia dikenal sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Akhirnya, impor pun dibuka lebar-lebar. Tak hanya perusahaan BUMN yang boleh mengimpor, tapi juga perusahaan swasta. Impor dibuka dengan harapan harga sembako bisa turun. Tapi sampai sekarang hasilnya tak ada. Harga tetap saja tinggi. Indonesia memang sedang dililit masalah pangan yang amat serius. Tahun ini saja, impor beras, jagung, dan gandum diperkirakan mencapai 13,20 juta ton atau setara US$ 2,75 miliar, naik se-

10

Data politik boleh saja menyenangkan semua pihak. Tapi fakta di lapangan tetap suci alias tak bisa dimanipulasi. Kaum tani-lah yang paling tahu kondisi rill di lapangan. kitar 7% dari tahun lalu. Lonjakan konsumsi yang tidak dibarengi dengan kenaikan produksi menjadi salah satu penyebab naiknya impor pangan tersebut. Berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), Indonesia tahun ini menjadi pengimpor beras nomor tiga di dunia, setelah China dan Nigeria. Produksi beras nasional memang sedikit menurun, diprediksi hanya 35,30 juta ton akibat gangguan cuaca. Impor gandum dan tepung terigu Indonesia pun masih sangat tinggi. Tahun ini Indonesia bahkan bakal menjadi pengimpor gandum terbesar kedua di dunia setelah Mesir, dengan total impor sekitar delapan juta ton. Nilai impor gandum terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Menteri Perdagangan Thomas Lembong pernah mengatakan, pemerintah sulit menghindari impor pangan pada tahun ini. Tu-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


Sampai sekarang, katanya, periode masa bongkar-muat dwelling time di pelabuhan-pelabuhan utama di dalam negeri rata-rata masih tujuh hari. Bahkan, ada yang bisa molor hingga tiga pekan. Padahal, proses serupa di pelabuhan di Singapura hanya perlu satu hari. Sedangkan di Malaysia hanya dua hari. “Dwelling time di Indonesia harus bisa di bawah tiga hari. Kalau tidak, Indonesia tidak mungkin bisa bersaing dengan yang lain,� ucapnya. Makanya, salah satu upaya memangkas harga pangan yang tinggi dengan membangun berbagai proyek infrastruktur.

JANGAN REAKTIF Tak salah memang membangun berbagai proyek infrastruktur. Tapi perbaikan di sektor pangan tak boleh dinomorsepuluhkan. Apalagi, saat kampanye Pilpres 2014 ia berjanji akan menghentikan impor beras. Tapi apa yang kemudian terjadi, ia malah menerbitkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 pada akhir Maret tahun lalu. Isi Inpres ini membuka kembali keran impor beras. Awalnya, Jokowi cukup senang dengan data yang disodorkan Bulog pada sebulan sebelum Inpres itu diterbitkan. Saat itu, Bulog melaporkan bahwa stok beras masih di level aman karena berjumlah 1,4 juta ton. Bisikan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, turut mempertebal ikrar Jokowi menolak impor beras. Stok beras nasional, menurut Amran, akan berlimpah pada bulan Maret-April (saat itu tahun 2015) karena telah memasuki musim panen raya. Bahkan ketika Inpres izin impor beras telah dikeluarkan Jokowi, pun Amran tetap mencoba meyakinkan publik bahwa pada April akan ada panen jutaan hektar di seluruh Indonesia. Dia juga sesumbar, swasembada pangan bakal tercapai sebelum tiga tahun lebih cepat dari target. Data politik boleh saja menyenangkan semua pihak. Tapi fakta di lapangan tetap suci alias tak bisa dimanipulasi. Kaum tani-lah yang paling tahu kondisi rill di lapangan. Panen raya memang tetap ada. Tapi banyak petani tidak happy dengan panen raya yang

foto: Dahlan RP

juannya, menurut Lembong, untuk menjaga ketersediaan dan meredam kenaikan harga di dalam negeri. Apalagi, ruang untuk membuka keran impor tahun ini sangat memungkinkan karena neraca perdagangan Indonesia pada 2015 surplus cukup besar, lebih dari US$ 7 miliar. Seperti halnya Lembong, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sudah memberi isyarat bahwa impor pangan tak bisa dihindari. Tahun ini, katanya, pemerintah akan mengimpor gula mentah sebanyak 3,2 juta ton, gula konsumsi 200.000 ton, jagung untuk pakan ternak 2,4 juta ton, sapi bakalan sebanyak 600.000 ekor, termasuk kedelai. Impor pangan menjadi semakin halal lantaran pemerintah dan Bank Indonesia berkepentingan agar laju inflasi bisa ditekan di bawah 4%. Tapi, tingginya impor pangan, tentu saja menjadi lampu kuning bagi pemerintah. Tren impor pangan yang terus meningkat menunjukkan bahwa komitmen pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan kurang serius. Padahal, sebagai hajat hidup rakyat, kedaulatan pangan merupakan salah satu tiang Nawa Cita paling diandalkan di masa pemerintahan Jokowi. Kedaulatan pangan juga menjadi salah satu mantraguna yang menyihir rakyat memilih Jokowi di masa Pilpres 2014. Namun entah kenapa, Jokowi belakangan seperti kehilangan fokus. Pangan terasa menjadi urusan kesekian dalam pemerintahan Kabinet Kerja. Ia lebih konsen membangun infrastruktur di sana-sini. Betul, mahalnya harga pangan lantaran rantai distribusi pangan dari petani sampai ke konsumen cukup panjang. Jokowi, misalnya memberi contoh tingginya harga daging sapi selama ini. Salah satu penyebabnya, buruknya sistem distribusi logistik nasional. Dia mencatat, saat ini biaya distribusi logistik di Indonesia masih lebih besar 2,5 kali ketimbang negara-negara maju. Ongkos logistik, menurut dia, berpengaruh besar pada tingginya beragam komoditas kebutuhan massal para konsumen di dalam negeri.

Daging sapi di pasar: Harga masih tinggi.

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

11


dimulai Maret itu karena hasilnya tidak maksimal. Penyebabnya adalah persoalan klasik, yaitu hama, ketidak-stabilan iklim, dan modal cekak. Ambil contoh di Jawa sebagai lumbung padi nasional. Menjelang panen raya pada April 2015, para petani di Desa Sukorejo, Bangsalsari, Jember, resah karena ada sekitar 70-an hektar sawahnya diserang hama wereng. Petani terancam hanya mampu memanen 50% saja karena sisanya telah busuk dimakan hama. Masih di Jember, hama juga merusak puluhan hektar lahan tanaman padi di Desa Karang Duren dan Karang Semanding. Kejadian serupa juga menyerang ratusan hektar sawah di Cikidang, Sukabumi sejak awal Maret lalu. Di Serang, Banten, lebih dari tiga ribu lahan di 12 kecamatan rusak parah akibat teredam banjir pada Februari lalu. Di Indonesia Timur juga demikian. Di Mataram, NTB, misalnya, ratusan hektar sawah terendam pasca banjir yang terjadi pada pekan kedua Maret lalu. Banjir juga menggenangi sekitar 800 hektar sawah di Desa Samal dan Leawai, Seram Utara Timur Kobi, Maluku Tengah pada minggu ketiga Maret. Hampir semua tanaman padi di dua desa itu tidak bisa diselamatkan. Berdasarkan pengalaman sekali panen di dua desa tersebut, kurang lebih menghasilkan 6 ton gabah kering per hektar. Kalau ada 800 hektar gagal panen, berarti ada 4.500 lebih kekurangan pasokan gabah kering. Masih ada di beberapa titik lahan sawah di Indonesia yang terancam gagal panen bila dirunut satu persatu. Padahal ancaman gagal panen dengan berbagai penyebabnya telah terjadi berulang kali sejak ratusan tahun lalu. Namun pemerintah sampai sekarang selalu mengantisipasinya secara reaktif dan berjangka pendek, bukan preventif berjangka panjang.

Gula di gudang PT Rajawali Nusantara Indonesia: Swasta boleh impor.

12

foto: www.pg-rajawali2.com

PERBAIKAN DARI HULU SAMPAI HILIR Kini apa boleh buat, semua komoditas pangan harus didatangkan

dari luar negeri. Semua masalah tersebut sesungguhnya sudah tampak sejak Jokowi dilantik jadi presiden. Pemerintah tidak memilih-memilah program apa yang mesti dinomor-satukan untuk meniti jalan swasembada pangan dalam waktu cepat. Seakan semua hal yang mempercepat swasembada ingin dilahap sekaligus, namun tidak menyentuh subtansi taktis jangka pendek yang buntutnya bakal memperlambat kedaulatan pangan itu sendiri. Sementara itu, antisipasi pemerintah dengan mengganti benih dan pupuk untuk area sawah yang rusak akibat tergenang banjir tak banyak membantu. Begitu pula bantuan cuma-cuma berupa pestisida dan insektisida untuk menghabisi hama. Penyebab utamanya adalah kenyataan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak merata, sedangkan hamanya sudah kebal terhadap pestisidan dan insektisida. Lebih celaka lagi, harga harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras yang ditetapkan melalui Inpres No. 5/2015 ternyata terlalu murah dibandingkan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani. Kalaupun ada keuntungan, nilainya sangat tipis akibat kenaikan harga BBM tahun 2015 yang membuat biaya hidup dan produksi makin mahal. Lihat saja pada suntikan dana subsidi BBM sebesar Rp 15 triliun untuk menutupi kekurangan alokasi APBN 2015 di sektor pertanian. Alokasi dana kompensasi BBM berkutat di sektor hulu. Antara lain: perbaikan aksesibilitas ke sentra pertanian yang sudah tidak memadai; perbaikan jaringan irigasi yang tidak pernah disentuh masa sebelumnya; penambahan 5-7 bendungan untuk menjamin ketersediaan irigasi; pengadaan alat dan mesin pertanian modern; hingga memberikan insentif berupa royalti kepada para peneliti agar makin produktif dalam menemukan terobosan pertanian. Pemberian prioritas pada sektor hilir dengan menganak-tirikan yang di hulu, inilah penyebab panen raya tahun lalu tak maksimal. Pemerintah seolah tak peduli bahwa berbagai masalah di hulu sangat membutuhkan tindakan cepat agar petani tak terperangkap dalam jeratan para tengkulak, lintah darat, hama, rantai distribusi yang panjang, dan buruknya penanganan pasca panen. Dengan kata lain, pembenahan sektor hulu tak kalah penting dibandingkan hilir dalam upaya mencapai swasembada pangan. Di antara sektor hulu yang paling pokok adalah perbaikan kualitas lahan selain mutu benih. Dalam kajian Prof. Dr. Tualar Simarmata beserta tim Fakultas Pertanian Unpad, ada sekitar 73 % lahan sawah Indonesia yang sudah terdegrasi; dan ada 90 % lahan kering terdegrasi berat sehingga termasuk dalam kategori lahan sakit (sick soils) karena memiliki kandungan C-organik yang rendah atau kurang dari 2 %. Rusaknya lahan belum terhitung dari ancaman alih fungsi lahan produktif pertanian ke sektor industri, properti, perkebunan korporasi, dan polusi bahan kimia berbahaya. Rendahnya kandungan C-organik dan polusi bahan kimia membuat lahan tidak responsif terhadap pupuk, dan malah bisa meningkatkan organisme pengganggu tanaman (OPT). Ibarat manusia, bagaimana mungkin produktif jika fisik menderita sakit. Lahan pertanian juga demikian. Tak mungkin bisa meningkatkan produksi dan menumbuhkan tanaman pangan berkualitas baik . Dengan demikian, selama pemulihan lahan pertanian tidak ditangani secara menyeluruh, jangan berharap hasil panen bisa maksimal. Maka, impor pangan akan harus selalu dilakukan. Pada saatnya, rakyat menjerit akibat kekurangan pasokan pangan. n

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


foto: Dok. Review

Daging ayam di pasar: Ada yang memainkan harga.

Pedagang Besar Memang Jago Awalnya berharap harga pangan, terutama daging sapi bisa di bawah Rp 80.000 per kg menjelang Ramadhan. Tapi boro-boro di bawah itu, harga Rp 80.000 per kg pun tidak. Malah, saat ini, harga daging sapi di pasar masih sekitar Rp 120.000 hingga Rp 13.000 per kg. Harapan masyarakat itu bukan tanpa alasan. Sebab, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada 22 April lalu telah menjatuhkan sanksi terhadap 32 perusahaan penggemukan sapi. Nah, dengan sanksi ini diharapkan harga daging sapi dan pangan lainnya bisa berjalan normal. Tapi, ya itu tadi, harga daging sapi dan sejumlah pangan lainnya malah naik. Banyak kalangan meyakini, tingginya harga daging juga karena ulah segelintir pedagang besar. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli pernah mengatakan, dari sekitar 40 importir sapi yang tercatat di Kementerian Perdagangan, hanya enam hingga tujuh importir yang merajai impor sapi. “Sisanya importir kecil. Jadi yang enam hingga tujuh ini memonopoli impor sapi,” ujar Rizal. Selain memonopoli impor sapi, ujar Rizal, para pengusaha ini juga berperan sebagai produsen sapi. Sehingga, harga daging sapi dapat ditentukan secara bebas oleh para pengusaha yang memiliki modal besar tersebut.

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

“Kebanyakan importir yang main ini juga produsen. Mereka sudah miliki market power diberi lagi market power dengan wewenang ini (aturan impor sapi),” katanya. Selama bertahun-tahun harga sejumlah komoditas pangan naik tidak wajar. Akibatnya, rakyat harus membayar jauh lebih mahal dibandingkan yang seharusnya. Bahkan, harga itu lebih mahal dibandingkan komoditas serupa di luar negeri. Di Australia dan Malaysia, misalnya masing-masing harga daging sapi hanya Rp 40.000 dan Rp 60.000 per kg. Di negara-negara Uni Eropa, harga daging sapi kelas premium hanya 3 euro, atau sekitar Rp 50.000 per kg. Selain daging sapi, sejumlah komoditas pangan lain yang dikendalikan kelompok pedagang besar adalah ayam, jagung, dan bawang merah/putih. Di hampir semua komoditas pangan ini, seolah-olah importir yang terdaftar jumlahnya puluhan. Namun berdasarkan penelusuran KPPU, sejatinya pemain riilnya paling banyak 6-7 saja. Tahun lalu, KPPU pernah membawa 12 perusahaan ternak ayam ke pengadilan. Mereka diduga melakukan kartel dan praktik persaingan usaha tidak sehat lainnya. Sebanyak 12 perusahaan tersebut saat ini menguasai sekitar 90% pasar daging ayam yang beredar. Mereka juga memiliki bisnis terintegrasi dari hulu ke hilir se-

perti pakan ternak, day old chicken (DOC), obat, sampai produk olahannya. Penyelidikan KPPU juga menemukan sejumlah pelanggaran. Seperti, menahan pasokan ayam sehingga harga daging ayam melambung tinggi, afkir dini pada ayam betina untuk menaikkan harga, dan persekongkolan guna mematikan petani dengan menggelontorkan suplai secara bersama-sama agar harga ayam anjlok. Praktik culas yang berhasil diendus di antaranya saat harga ayam sempat menyentuh Rp 40.000 per ekor. Hal ini terjadi setelah pengafkiran ayam yang kemudian disusul dengan kenaikan harga karena tiba-tiba stok menghilang. Selain itu, juga terjadi persekongkolan untuk menjatuhkan pemain lain yang kecil-kecil dengan membuat pasar kelebihan pasokan. Para mafia itu tidak segan-segan sengaja jual rugi. Para pedagang besar ini memang jago. Bagaimana tidak jago, paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan pemerintah untuk mengendalikan harga pangan dan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, nyatanya tidak mampu mengatasi permainan mereka. Dan, ujung-ujungnya pemerintah kembali ‘ditekan’ untuk membuka keran impor. n

13


Rasa Gula Memang Manis Impor gula rafinasi maupun gula mentah harus dipantau secara ketat karena mengandung risiko disalahgunakan.

G

TEKS Badrul

Gula Impor: Bisa disalahgunakan.

14

Foto: dahlan RP

ula lokal rasanya sudah tidak ‘manis’ lagi. Dia sudah kalah dengan gula impor. Kalau tak percaya, lihat saja kebijakan impor gula oleh pemerintah. Tahun ini, pemerintah akan mengimpor gula mentah (raw sugar) sebanyak 3,1 juta ton untuk memenuhi kebutuhan industri rafinasi. Angka ini naik 5% dibandingkan tahun 2015. Anehnya, meskipun kebijakan ini sudah diumumkan secara luas ke publik, toh harga gula masih bergejolak. Apalagi, di saat bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri nanti. Saat ini, harga gula sudah mencapai Rp 15.600 kg hingga Rp 18.000 per kg. Padahal, yang normal sekitar Rp 11.500 per kg – Rp 12.000 per kg. Nah, gara-gara harga yang tinggi ini, pemerintah membuka impor gula mentah sebanyak 381.000 ton untuk kebutuhan bulan puasa dan Lebaran. Awalnya, kebijakan ini hanya boleh dilakukan

oleh BUMN (PT Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara Indonesia). Tapi entah kenapa, kebijakan itu dicabut. Jadilah perusahaan swasta, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia kebagian jatah mengimpor sebanyak 192.000 ton. “Gula hasil olahan itu disalurkan melalui operasi pasar dengan harga Rp 11.500 - Rp 12.000 per kg di titik yang harganya naik tinggi,” kata Thomas Lembong, Menteri Perdagangan pekan lalu. Kebijakan pemerintah mengimpor gula, kabarnya, lantaran produksi gula nasional terus longsor. Pada tahun ini, diprediksi hanya mampu menghasilkan 2,3 juta ton. Jumlah ini tak cukup untuk memenuhi konsumsi langsung sekitar 2,82 juta ton. Produksi gula nasional memang memprihatinkan. Jika dulu di era 1930-an pernah mengalami masa kejayaan menjadi eksportir gula terbesar dunia, kini untuk sekadar memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga pun tak sanggup. Data Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan, realisasi produksi gula pada 2015 tercatat sebanyak 2,497 juta ton. Sedangkan Asosiasi Gula Indonesia (AGI) mengestimasikan 2,55 juta ton. Angka ini lebih rendah dibandingkan produksi tahun 2014 yang mencapai 2,579 juta ton. Penurunan produksi disebabkan fenomena alam el nino yang menyebabkan kekeringan. Produktivitas tebu pun menurun dari 70,7 ton per hektar pada 2014 menjadi 67,6 ton per hektar di tahun 2015. Kabar kurang baiknya lagi, kekeringan sepanjang 2015 ternyata juga bakal menurunkan capaian produktivitas tebu di tahun 2016. Produktivitas berpotensi menurun dari 67,6 ton per hektar menjadi 66 ton per hektar pada tahun ini. Tak hanya soal iklim jadi penyebab. Luas lahan tebu, khususnya areal tebu rakyat, juga menurun signifikan akibat rendahnya harga gula sepanjang tahun 2013 dan 2014. Tapi benarkah semua ini yang kemudian mendorong munculnya kebijakan mengimpor gula? Nanti dulu. Soalnya, awal tahun 2015 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kajian khusus tentang masalah gula. Kajian ini melibatkan sejumlah kementerian, lembaga terkait, dan para ahli. Wakil Ketua KPK (saat itu) Zulkarnaen mengatakan, dari 2004 sampai 2015 ada sekitar 185 laporan yang diterima oleh KPK terkait permasalahan gula. Secara umum, masalah yang dilaporkan yakni penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan aset seperti perkebunan gula dan pabrik gula, penyalahgunaan subsidi tebu, mark up harga gula, perbuatan curang penentuan rendemen, dan penyalahgunaan prosedur importasi gula. Hasil kajian KPK pada 2014 terhadap tata niaga impor komoditas pangan strategis menemukan kelemahan pada kebijakan tata niaga impor gula, dan pengawasan peredaran gula rafinasi yang berpotensi menciptakan rent-seeking. Potensi masalah ini menimbulkan pembocoran gula rafinasi ke pasar tradisional atau memanfaatkan celah dengan mengajukan permohonan impor gula mentah, untuk idle capacity setiap tahun. Hal ini tentu saja dapat merugikan petani tebu Indonesia. Menurut Zulkarnaen, impor gula rafinasi maupun gula mentah harus dipantau dengan ketat karena mengandung risiko. “Ini bisa saja menjadi celah untuk disalahgunakan oleh oknum tertentu,” katanya saat itu. Nah. n

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


D

alam kunjungan ke Gudang Bulog divisi regional DKI Jakarta di kawasan pergudangan Sunter Timur, Jakarta Utara, Ketua DPR RI Ade Komarudin sempat berdiskusi dengan Wahyu, Direktur Pengadaan Perum Bulog. Dalam kesempatan itu, Ade sempat menanyakan mengenai surplus produksi beras petani, tapi kenapa pemerintah masih serng melakukan impor beras. Wahyu menjelaskan bahwa kebijakan impor beras yang kerap dilakukan pemerintah, terkadang sebagai antisipatif, misalnya karena badai el nino. “Stok beras yang sekarang ada di gudang Bulog adalah sisa impor tahun lalu,â€? katanya. Apakah itu artinya tahun ini pemerintah tidak akan mengimpor beras? Oh‌, tunggu dulu. Tempo hari, pemerintah lewat Bulog sudah memutuskan mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton sebagai cadangan beras nasional dan penyaluran rastera. Pertimbangan utama impor ini adalah kemunduran masa tanam akibat cuaca kering. Apalagi, lembaga pangan internasional memprediksi Indonesia belum akan terlepas dari cengkraman impor beras pada tahun ini. Lembaga-lembaga tersebut bahkan memprediksi impor beras Indonesia meningkat pada 2016. Dalam laporan bertajukRice Market Outlook yang dipublikasikan US Department of Agriculture beberapa waktu lalu, diungkapkan bahwa Indonesia diprediksi masih akan mengimpor beras hingga total 2 juta ton selama 2016. Lembaga tersebut menggarisbawahi sejumlah negara pun telah memiliki kesepakatan resmi untuk mengekspor beras ke Indonesia, seperti Thailand dan Vietnam. Adapula Pakistan, yang optimistis dalam watu dekat akan mengekspor berasnya ke Indonesia. Sebenarnya, pemerintah sudah melakukan berbagai cara agar tidak mengimpor. Misalnya, pada tahun lalu meningkatkan anggaran revitalisasi alat penggilingan padi skala kecil Rp 600 miliar. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sepersepuluhnya. Pemerintah juga menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) terhadap beras petani. Tujuan akhirnya, bisa jadi untuk memukul para spekulan beras yang selama ini memaksa Indonesia mengimpor beras. Sesuai prakiraan Kementerian Pertanian, musim panen pertama gabah sangat berlimpah. Dan panen padi kala itu bisa menghasilkan 6,69 juta ton berasi. Hasil tersebut diperkirakan akan mencukupi konsumsi beras nasional beberapa bulan mendatang yang rata-rata 2,6 juta ton per bulan. Celakanya, ketika panen tiba, ternyata beras lebih banyak diserap oleh pedagang besar, atau spekulan. Bulog, sebagai lembaga stabilitas harga, baru mampu menyerap kurang dari 500.000 ton beras. Padahal target yang diberikan Presiden Jokowi kepada Bulog adalah 4,5 juta ton. Hal inilah yang menyebabkan janji Presiden Jokowi untuk tidak mengimpor beras hanya tinggal janji. Kenapa Bulog tidak bisa menyerap gabah dari petani dalam jumlah besar? Sebab, pemerintah mematok harga pembelian gabah dari petani sangat rendah. Sementara pelaku penyerapan gabah saat ini bukan hanya Bulog saja, ada banyak swasta yang menyerap gabah dengan harga jauh lebih tinggi. Guru besar ilmu ekonomi pertanian Fakultas Pertanian Uni-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

Beras di gudang Bulog: Kalau impor yang rugi pemerintah.

Beras Surplus, kok Impor Sebenarnya, impor beras tidak perlu dilakukan asal semuanya bekerja secara betul dan jujur. TEKS Badrul

versitas Lampung (Unila) Bustanul Arifin mengatakan, harga penyerapan gabah yang dilakukan oleh swasta jauh lebih tinggi ketimbang HPP oleh Bulog, bahkan mencapai Rp 4.000 per kg untuk gabah kering panen (GKP). Kondisi ini bisa jadi menyebabkan Bulog tidak mampu menyerap atau membeli gabah petani. Efek dominonya, harga beras bakal melambung yang akan mendongkrak inflasi. Parahnya lagi, bila sudah menjatuhkan nilai tukar petani yang membuat petani makin menderita. Sebenarnya, impor tidak perlu dilakukan asal semuanya bekerja secara betul dan jujur. Soalnya, dana pemerintah pasti jauh lebih besar ketimbang para pedagang besar dan spekulan. Masalahnya, mau tidak pemerintah bekerja seperti itu? Bisa tidak pemerintah menutup celah oknum-oknumnya bermain mata dengan para pedagang? Impor beras jelas akan merugikan kita. Pertama, akan muncul kembali kartel beras yang bisa memainkan harga. Kedua, petani akan rugi terus. Ketiga, petani makin tidak bergairah menanam padi, sehingga ada kemungkinan lahannya berubah fungsi. Keempat, yang rugi, lagi-lagi pemerintah. n

15


Jangan Anggap Enteng Masalah Pangan Program ketahanan pangan semakin terancam. Celakanya lagi, Indonesia sedang menghadapi ledakan penduduk. TEKS Lucky Benyamin

K

Foto: Riset

onon, Pak Harto paling takut bila terjadi gejolak harga pangan, terutama beras. Sedikit saja ada kenaikan harga, Presiden RI ke-2 ini langsung memanggil Kepala Bulog. Sebab, bagi dia, kemiskinan dan kelangkaan pangan bisa menjadi prahara, sekaligus

pemantik munculnya konflik dan krisis politik yang bisa menjatuhkan seorang presiden. Soeharto tak salah. Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah mengingatkan dalam acara peringatan ulang tahun Perum Bulog ke-49 baru-baru ini. Ia bilang, krisis pangan bisa membuat pemerintahan suatu negara jatuh. Indonesia, katanya, pernah mengalami peristiwa itu pada 1965 dan 1998. Tahun 1965 terjadi krisis politik dan ekonomi, yang semuanya berawal dari krisis pangan. “Inilah yang menyebabkan pemerintahan Orde Lama digulingkan dan berganti menjadi pemerintahan Orde Baru,� kata Kalla. Tahun 1998 agak beda sedikit. Awalnya dari krisis politik dan ekonomi. Namun dua krisis ini diperparah dengan fenomena el nino, yang memengaruhi musim panen. Akibatnya, Indonesia harus mengimpor 6 juta ton pangan untuk mengatasinya. Sayangnya, impor tersebut tak mampu menolong pemerintah. Ujungnya, Presiden Soeharto yang saat itu berkuasa, digulingkan oleh masyarakat. “Itulah efek yang terjadi. Tak hanya menyulitkan masyarakat, krisis pangan juga bisa menjatuhkan pemerintahan,� kata Kalla. Itulah sebabnya, ia mengingatkan manajemen Bulog untuk terus menjaga stok pangan pada level yang aman. Bulog sendiri siap menjaga persediaan sembilan bahan pokok (sembako), terutama menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriah ini. Kesiapan ini terlihat dari kecukupan suplai beras dan persiapan

Kerusuhan Mei 1998: Salah satunya karena pangan.

16

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


LEDAKAN PEDUDUK DAN PRODUKSI PERTANIAN Sejak era reformasi, negeri ini selalu terlilit masalah pangan yang tak berkesudahan. Harga kebutuhan pokok, seperti beras, daging, cabai, bawang, minyak goreng, kedelai naik sampai tak masuk akal. Suka atau tidak suka, kondisi seperti ini tidak pernah terjadi di masa Orde Baru. Ekonom senior yang juga mantan menteri di era Orde Baru Emil Salim pernah menceritakan kisah sukses pemerintahan saat itu menerapkan kebijakan tersebut. Saat itu, kata Emil, Bulog bisa mengintervensi pasar lantaran menguasai stok pangan nasional. Penguasaan ini membuat harga pangan selalu stabil hampir pada seluruh masa Orde Baru. Intervensi Bulog, kata Emil, bukanlah perwujudan negara sebagai lembaga otoriter. Intervensi, di negara penganut sistem liberal sekalipun, tetap dibutuhkan untuk menjaga daya beli masyarakat. Keberhasilan Bulog menjaga stok pangan juga tak lepas dari sukses pemerintah Orde Baru mengadakan swasembada komoditas, khususnya beras. Program ini sukses, salah satunya ditopang oleh Koperasi Unit Desa (KUD) yang baik. Kemampuan KUD didukung oleh kredit pemerintah saat itu, sehingga pendanaannya lancar. Akhirnya, dari hulu ke hilir, koperasi menjadi pengawal swasembada pangan. Kondisi saat ini justru terbalik. Saat krisis, pemerintah malah gencar mewacanakan tax holiday bagi pebisnis kelas atas. Padahal, Emil berucap, insentif ke koperasi dan usaha kecil menengah juga perlu diberikan. “UKM atau petani harusnya dapat,” kata Emil. Nah, karena peran Bulog yang masih lemah itu, Indonesia akhirnya menjadi pasar pangan yang paling diincar oleh negara-negara produsen pangan dunia. Apalagi, pemerintah hingga kini belum punya greenland sebagai tumpuan upaya membenahi sektor pangan dalam negeri. Indonesia masih berkutat pada posisi sebagai negara pengimpor pangan terbesar di dunia. Merosotnya kemampuan finansial pemerintah dalam melakukan rehabilitasi dan perluasan jaringan irigasi makin menambah runyamnya kondisi ketahanan pangan. Bahkan, ketidakmampuan pemerintah telah membuat kondisi risiko produksi saat ini paling buruk untuk kurun waktu 30 tahun terakhir. Wajar bila banyak pe-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

Foto: poskotanews.com

menghadapi masalah distribusi pengiriman bahan sembako. Saat ini, suplai beras mencapai 1,9 juta ton, sedangkan kebutuhan konsumsi beras rata-rata 300 ribu ton dalam satu bulan. Itu berarti, kebutuhan stok beras sampai hari raya Idul Fitri masih cukup. Namun, tidak demikian halnya dengan suplai bawang merah. Kelihatannya, Bulog masih membutuhkan manajemen sistem yang dapat mengakomodir kebutuhan bawang merah. “Kalau bawang merah ini masalah komunikasi. Daerah mana yang surplus, daerah mana yang butuh. Nah, kami bagi tugas dengan BUMN untuk menangani kebutuhan itu,” ujar Subagi Agung Gunawan, Kepala Divisi Pemasaran Perum Bulog. Bawang merah mungkin tak seberapa pelik. Yang agak bermasalah adalah daging dan gula. Apalagi, saat ini bukan musim giling, sehingga suplai gula menjadi tidak sebanding dengan permintaan. “Jadi harga gula bisa naik,” kata Benny Sutrisno, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia. Begitu pula halnya dengan daging. “Untuk gula dan daging perlu diantisipasi. Karena daging kan banyak dikonsumsi ketika menjelang lebaran,” tambah Benny.

Itulah efek yang terjadi. Tak hanya menyulitkan masyarakat, krisis pangan juga bisa menjatuhkan pemerintahan. Jusuf Kalla, Wakil Presiden

ngamat memprediksi, ke depan Indonesia selalu terjadi defisit pangan berkepanjangan, terutama beras. Celakanya lagi, Indonesia sedang menghadapi ledakan penduduk. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia mencapai 252 juta jiwa. Dengan pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun, diperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2020 mencapai 270 juta jiwa. Jika ledakan penduduk ini tidak diimbangi dengan kemampuan produksi pertanian dan lahan pertanian yang baik, maka bukan tak mungkin setiap tahun bisa terjadi krisis pangan. Banyak hal yang menyebabkan krisis pangan terjadi. Selain pertambahan penduduk yang semakin banyak, juga kerusakan lingkungan yang terjadi di mana-mana, konversi lahan dan penurunan kualitas lahan pertanian, perubahan pola konsumsi, serta kebijakan lembaga keuangan internasional dan negara maju. Masalah konversi lahan masih menjadi persoalan utama di sektor pertanian Indonesia. Adanya konversi lahan beralih ke lahan perumahan dan industri, membuat luas lahan pertanian di Indonesia kian menyusut. Bahkan, luas lahan pertanian Indoensia kini kalah luas dengan negeri Thailand, yang penduduknya lebih sedikit. Di sisi lain potensi pemanfaatan lahan sebagai bahan baku energi alternatif semakin membuat pangan dalam negeri kian terancam. Menurut para peniliti di bidang pertanian, ada beberapa indikator yang menunjukkan rawan pangan akut yang mengarah kepada kondisi terancam kiamat pangan lebih cepat dari yang diperkirakan. Tentu saja, mengerikan. n

17


Bisnis e-commerce

Salim-Lotte Kongsi Bangun Grup Salim menandatangani perjanjian dengan Grup Lotte untuk membangun platform baru e-commerce.

G

TEKS Sri Wulandari Foto Dahlan RP, Riset

rup Salim bakal menggarap e-commerce. Rencana itu sendiri sebenarnya sudah mulai tercium sejak beberapa waktu lalu, namun tak ada kepastian. Baru saat ini kepastian itu ada. Adalah Grup Lotte asal Korea Selatan yang digandeng Grup Salim untuk memasuki bisnis ini secara penuh. Dikutip dari Korea Joongang Daily, Lotte berharap dapat masuk ke salah satu pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara.

Chairman Grup Salim Anthoni Salim, bahkan mengatakan pihaknya sudah menandatangani perjanjian dalam bentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan Grup Lotte di disela-sela pertemuan Asia Business Council tanggal 19 Februari lalu. Kesepakatan ini ditandatangani Chairman Lotte Group Shin Dong-bin dengan Anthoni Salim. “Kita ingin

Anthoni Salim

Berbelanja di Indomaret: Ingin menguasai 50% belanja online.

18

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


Bisnis e-commerce

n E-Commerce kuasai sekitar 50% dari JV itu nantinya,� ungkapnya. Lewat perusahaan patungan tersebut, produk-produk Lotte kelak bisa punya akses ke pasar e-commerce di Indonesia dan jaringan convenience stores milik Grup Salim. Lotte juga menyatakan akan memperkenalkan produk-produk terpilih dan terpopuler di Korea Selatan untuk dipasarkan ke Indonesia. Asal tahu saja, Grup Salim pemilik Indofood itu sebenarnya sudah coba-coba di bisnis e-commerce. Sayap bisnisnya berkembang dengan menggenggam saham Rocket Internet sebagai induk usaha e-commerce Lazada dan Zalora. Sayap bisnis Grup Salim yang berbasis di Hong Kong itu menggenggam saham Philipphine Long Distance Telephone Company (PLTD). Dari sinilah Grup Salim memiliki saham Rocket Internet selaku pemilik lazada.com dan zalora.com dengan membeli 10% saham senilai 333 juta euro pada Agustus 2014.

ONLINE SANGAT POTENSIAL Apa sebenarnya yang membuat Grup Salim melirik e-commerce? Anthoni mengatakan, bisnis dagang online sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Apalagi tingkat pengguna perangkat elektronik, termasuk ponsel, terus meningkat setiap tahun. Maklum saja, bisnis ini saat ini sedang digandrungi, terutama masyarakat kota-kota besar. Tren e-commerce memang tengah menggeliat dan menawarkan pundi-pundi keuntungan yang menggiurkan. Berdasarkan data yang dilansir dari eMarketer pada Maret 2013, orang Indonesia yang berbelanja secara daring (online) pada tahun tersebut berjumlah 4,6 juta dengan konsumsi belanja mencapai US$ 1,8 miliar. Jumlah tersebut meningkat pada 2014 menjadi 5,9 juta orang dengan nilai konsumsi mencapai US$ 2,6 miliar. Tahun ini saja, bisnis ini diproyeksikan bisa mencapai US$ 4,49 miliar. Lalu, pada 2016 ini jumlah online shoppers diprediksi akan mencapai 8,7 juta orang. Melesatnya angka online shoppers di Indonesia juga didukung oleh banyaknya pengguna Internet. Bayangkan saja, pada Juni 2014 pengguna Internet di Indonesia berjumlah 71,19. Data yang dikeluarkan oleh APJII tersebut juga menyebutkan penetrasi Internet di Indonesia sebesar 28,1%. Seiring waktu, perkembangan pasar e-commerce Indonesia cukup signifikan. Pada 2014, pasar online di Indonesia ditaksir mencapai 3,2 triliun won atau senilai Rp 35 triliun. Pasar online Indonesia diprediksi mencapai 25 triliun won atau sebesar Rp 272,5 triliun pada 2020. Ambil contoh, Lazada Indonesia yang saat hari belanja online nasional akhir tahun lalu mencatat transaksi penjualan US$ 40 juta dalam tempo tiga hari saja.

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

Berbelanja di Lotte: Akan memperkenalkan produk-produk terpilih.

Pasar online Indonesia diprediksi mencapai 25 triliun won atau sebesar Rp 272,5 triliun pada 2020. Diperkirakan bisnis e-commerce Grup Salim akan mulai beroperasi mulai awal tahun 2017. Di Indonesia, Grup Lotte sendiri telah memiliki satu department store, 41 toko ritel, 31 cabang restoran cepat saji, dan lain-lain. Sementara Salim Group juga memiliki 11.000 gerai Indomaret. Saat ini, Indomaret telah mengoperasikan sebanyak 12.400 gerai. Anthoni sendiri tak mau menyebut kapan platform e-commerce kolaborasi Salim-Lotte akan diluncurkan. Donny S Handoko, Commercial Director Lotte Mart Indonesia mengatakan, Grup Lotte mengoperasikan 40 gerai di seluruh Indonesia. Ada tiga konsep gerai yang dikembangkan Grup L Group, yaitu wholesale, Hypermarket, dan Supermarket. Tahun ini Grup Lotte akan membuka setidaknya 2 Hypermarket, masing-masing berlokasi di Jakarta dan Surabaya. “Tahun lalu kita tumbuh sekitar 9% untuk Hypermarket, tapi secara grup kita tumbuh signifikan, sekitar 14%,� tandasnya. Nantinya perusahaan patungan yang dibentuk itu berkolaborasi dengan divisi distribusi Grup Salim, yakni PT Indomarco Prismatama (Indomaret), sebagai bagian dari rencana pengembangan e-commerce. Tahun ini, perseroan akan menambah sebanyak 1.500-1.600 gerai, termasuk merambah kawasan timur Indonesia. Indomaret di 2015 memiliki pendapatan Rp 49,4 triliun, laba usaha Rp 1,2 triliun, dan laba bersih Rp 758 miliar. n

19


Bisnis Aksi korporasi

Ekspansi Besar Indofood Setelah membangun pabrik di Turki, Indofood bakal mendirikan empat pabrik lagi. Dana sebesar Rp 1,6 triliun pun disiapkan. TEKS Sri Wulandari Foto Riset

P

T Indofood Sukses Makmur Tbk makin berkibar saja. Tak cuma di dalam negeri, di luar negeri pun namanya makin mentereng. Ya, maklum saja, ini karena Indofood gencar melakukan penetrasi pasar. Bahkan, tak lama lagi, Indofood bakal membangun empat pabrik

Gedung Indofood: Ingin sekelas Samsung dari Korea Selatan.

Turki ini ekspansi produkproduk Indofood. Indomie sudah menjadi salah satu global. Brand itu merupakan salah satu kebanggaan juga. 20

baru dalam tiga-empat tahun ke depan, terutama pabrik Indofood CBP. Presiden Direktur Indofood Anthoni Salim mengakui hal itu. Dia bilang, pabrik tersebut bakal fokus memproduksi mie instan (noodle). Tapi, tidak menutup kemungkinan dipergunakan juga untuk lini bisnis Indofood yang lainnya. Seperti susu, hingga makanan bayi. Anthoni belum berani merinci di mana keempat pabrik tersebut akan dibangun. Namun rencana tersebut tidak lepas juga kaitannya dengan penyediaan bahan sehingga kemungkinan pabrik lain seperti Bogasari juga akan dikembangkan. Saat ini kapasitas pabrik yang sudah terpakai mencapai 80%-85%. Asal tahu saja, Indofood memang gencar membangun pabrik. Tahun 2014 lalu, Indofood mendirikan pabrik Indomie di Turki. Hadirnya pabrik di Turki itu adalah strategi Indofood untuk mengembangkan pasar di Eropa. Dengan didirikannya pabrik di Turki diharapkan produk milik Indonesia dapat lebih dikenal di dunia. “Pasar Turki ini akan menjadi jembatan kami memasuki pasar Uni Emirat Arab,” kata Anthoni. Indofood melalui Indomie yang sudah tersebar di seluruh dunia juga diharapkan dapat menjadi local brand sekelas Samsung asal Korea Selatan. “Turki ini ekspansi produk-produk Indofood. Indomie sudah menjadi salah satu global. Brand itu merupakan salah satu kebanggaan juga. Korea punya Samsung dan KPop, kita punya Indomie,” kata Anthoni. Soal investasi pabrik baru, disebutkan untuk satu pabrik di Cirebon saja membutuhkan biaya Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar untuk tiga lini. Untuk empat pabrik baru, Indofood butuh dana setidaknya Rp 1,6 triliun, tergantung kapasitas, lokasi dan jumlah lini. Pabrik tersebut antara lain untuk produksi mie instan, makanan ringan, susu, makanan bayi, dan produk lain. Sumber pendanaan pabrik ini berasal dari kas internal. Perusahaan telah menyiapkan angaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 7,6 triliun. Anggaran capex tersebut menurun 15% dibanding tahun lalu, Rp 9 triliun. Dari anggaran sebesar itu, Rp 3,9 triliun di antaranya untuk Indofood CBP, Rp 1,4 triliun untuk Bogasari, Rp 2 triliun untuk lini agribisnis, dan Rp 0,3 triliun untuk distribusi. Sejauh ini, capex tersebut telah terserap sekitar Rp 18% atau setara Rp 1,37 triliun. Keberadaan pabrik tersebut diharapkan bisa menjaga performa kinerja perseroan. Tahun ini, Indofood menargetkan mencetak pertumbuhan pendapatan antara 7%-8%. Tahun 2015, Indofood mencetak pendapatan Rp 64,06 triliun. Angka ini relatif stagnan dibanding pendapatan 2014, Rp 63,59 triliun. Laba bersih tahun lalu juga tergerus 25% menjadi Rp 2,97 triliun akibat kerugian kurs. n

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


Bisnis Persaingan

B

isnis travel haji dan umrah terbilang sangat menggiurkan. Tak heran bila banyak travel agen melirik bisnis ini. Dalam lima tahun terakhir saja, travel umrah telah membiak sedemikian besarnya. Walaupun margin profitnya kecil hanya 3-5%, namun bisnis ini selalu ramai peminat. Ya, maklum saja, bila bisnis ini menguntungkan karena hampir semua masyarakat muslim Indonesia ingin pergi ke Mekkah. Terlebih, umrah yang setiap bulannya selalu ada jadwal penerbangan ke tanah suci. Kebijakan berangkat haji harus menunggu waktu hingga 12 tahun lamanya menjadi salah satu penyebabnya. Maka jangan heran, bila banyak strategi bisnis yang dikembangkan para pengelola travel untuk menarik minat jamaah. Seperti halnya yang dilakukan oleh PT Utsmaniyah Hannien Tour yang selalu membuka brand office-nya di mal-mal. Antara lain di Cibinong City Mall, Basura City Jakarta, Solo Paragon Mall, Asia Plaza Tasikmalaya, Living World Alam Sutera, Festival City Link Bandung, Trans Studio Makassar dan Grand City Surabaya. Pemilihan mal sebagai kantor merupakan bagian dari strategi marketing Hannien Tour. Hannien memang sengaja membidik mal dan pusat perbelanjaan sebagai lokasi kantor cabang mereka dengan tujuan agar memudahkan Hannien Tour dalam melayani para jemaahnya saat menunaikan ibadah umrah. Kehadiran Hannien Tour di sejumlah mal pun diyakini dapat memperkuat brand PT Utsmaniyah Hannien Tour di mata masyarakat. Menurut Direktur Utama PT Utsmaniyah Hannien Tour, Farid Rosyidin dipilihnya mal dan pusat perbelanjaan, adalah untuk mendekatkan dengan jemaah dan mudah dijangkau. Mal dan pusat perbelanjaan yang selama ini identik sebagai pemenuhan kebutuhan gaya hidup masyarakat menjadi pasar potensial yang ingin dibidik Hannien. Harapan Hannien, saat masyarakat datang ke mal, masyarakat tidak melupakan kebutuhan spiritual mereka. “Jika sebelumnya awalnya hanya ingin jalan-jalan dan bersantai-santai di Mall, maka kami harapkan ketika melihat kantor kami di sini, akan terbetik niat ibadah untuk melakukan perjalanan umrah,” kata Farid. Sementara First Travel, untuk menyakinkan jamaahnya telah mengembangkan manajemennya sedemikian rupa dan sudah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008. Pengembangan ini agar lebih meningkatkan layanannya dalam menyambut visi Arab Saudi 2020 terkait umrah. Diantara peningkatan layanan itu adalah penyempurnaan akad, penerapan managemen krisis, pendidikan dan pelatihan bagi tim di Tanah Air dan Arab Saudi berbasis layanan solusi centre, teknologi informasi dan lainnya. “First Travel dipastikan akan melayani seluruh jemaah umrahnya, itu merupakan tekad dan tujuan kami sebagai pelayan tamu Allah SWT,” tandas Raditya, kepala divisi Legal First Travel. Tak ada masalah teknis yang dialami First Travel, karena semuanya sudah sesuai SOP dan kontrak de-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

Jamaah umrah: Karena lama menunggu berangkat haji.

Perang Strategi Bisnis Umrah Bisnis umrah terus berkibar, meski pertumbuhan ekonomi melambat. TEKS Sri Wulandari Foto Dok. Review

ngan pihak terkait, seperti dengan Hotel dan penerbangan. Untuk pelayanan jemaah, First Travel selalu berkoordinasi dan koperatif dengan Kementerian Agama. Itu selalu dilakukan saat pemberangkatan jemaah First Travel. “Kami apresiasi Kementerian Agama yang memantau dan memberikan arahan untuk membina seluruh penyelenggara umrah, seperti melalui gerakan lima pasti umrah,” kata Raditya saat melepas ke-45 jemaah kloter terakhir sisa jemaah pada periode tahun ini di Bandara Soekarno Hatta. n

21


Profil

Berhasil mendongkrak kinerja Bank BTN, Maryono dianugerahi penghargaan sebagai CEO BUMN 2016. Bagaimana tanggapannya? TEKS Sri Wulandari foto Riset

Maryono, Direktur Utama BTN

Best CEO BUMN 2016

22

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


Profil

S

enyum merekah d bibir Maryono, saat namanya diumumkan sebagai ‘Best of Chief Executive Officer (CEO) BUMN’ dalam ajang penghargaan BUMN Award 2016, pada pekan lalu. Tentu saja Maryono terkejut. Selanjutnya dia mengucapkan rasa syukurnya berkali-kali. Apalagi, sebelumnya BTN (Bank Tabungan Negara) juga telah mendapatkan penghargaan sebagai bank terbaik untuk kelompok Bank BUMN. Kinerja Bank BTN selama tahun 2015 dinilai sangat bagus karena berada di atas rata-rata industri nasional. Termasuk untuk kelompok industri perbankan nasional, kinerja Bank BTN tumbuh sangat signifikan diatas rata-rata perbankan lainnya. “Kita mengucapkan puji syukur bahwa hasil karya kita itu dinilai orang lain yang berkompeten bahwa kita sudah melakukan yang terbaik apalagi ada indikasi perlambatan ekonomi, baik dunia maupun Indonesia. Ini merupakan hal yang sangat positif bahwa kami mendapatkan penghargaan yang terbaik di antara bank-bank BUMN yang ada,” kata dia. Bagi pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 60 tahun silam, prestasi ini bukan miliknya sendiri, tetapi juga milik seluruh jajaran Bank BTN. Apa yang dia capai merupakan buah dari kerja keras dari segenap jajaran Bank BTN. “Penghargaan ini hasil perjuangan dan kerja keras seluruh insan Bank BTN dan tentunya menjadi kebanggaan tersendiri,” kata lelaki yang sangat menyukai wayang ini. Ya, selama menjadi pemimpin Bank BTN, Maryono yang penah menjadi Direktur Utama Bank Mutiara ini, memang berhasil mendongkrak kinerja perseroan. Dirinya mampu mengkolaborasi secara sinergi bersama BUMN lainnya. Alhasil, bisnis Bank BTN tumbuh lebih cepat dan baik dibanding perbankan lainnya. Jadi, sangat wajar bila Maryono mendapat predikat Best CEO sektor perbankan untuk kolaborasi. “Ini merupakan apresiasi yang patut kami banggakan sekaligus akan menjadikan kami untuk lebih bersemangat agar kinerja BTN ke depan menjadi lebih baik,” tegas Maryono. Asal tahu saja, sejak dipercaya menjadi CEO Bank BTN pada Desember 2012 dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro Semarang (1981) dan Magister Manajemen STIE IPWI Jakarta 1997 ini, sukses membesarkan bank yang binis intinya membiayai pembangunan perumahan tersebut. Di bawah kepemimpinannya, Bank BTN mencetak sejumlah prestasi. Tahun 2015 Bank BTN dinilai sukses menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) dan diganjar penghargaan ‘Most Improvement’ terbaik di ASEAN oleh Forum Pasar Modal ASEAN (ACMFI). Di tahun yang sama Bank BTN juga memperoleh penghargaan ‘Most Trusted’. Penghargaan itu diberikan berdasarkan penilaian kategori annual report. Masih pada tahun yang sama Bank BTN juga mendapatkan penghargaan ‘The Best Financial 2015’ untuk perusahaan-perusahaan yang go public dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Tak hanya

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

itu saja, Bank BTN juga menyabet penghargaan kelas dunia ‘TOP 100’ dari ‘League of American Communication Professionals (LACP) Good Award’. Bahkan, Bank BTN menempati peringkat ke-12 di antara perusahaan-perusaahan terbaik di 100 negara. Kata Maryono, selama ini, apa yang telah dikerjakan hanyalah untuk memenuhi amanah dari pemegang saham. “Saya kerjakan itu dengan baik sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada. Di mana saya mengemban tugas. Ini sebuah penghargaan yang tinggi dari BUMN sekaligus mewakili bank BUMN di sektor perbankan. Kami tetap akan melakukan sinergi agar bagaimana BUMN besar dan membawa manfaat untuk masyarakat secara nyata,” papar Maryono.

MIMPI MARYONO Toh, tangan dingin Maryono sudah diakui kemanjurannya. Betapa tidak, dialah sosok di balik penyelamat Bank Century saat krisis 2008 silam. Bank Century yang dimiliki pengusaha Robert Tantular terpaksa diambil alih LPS pada 21 November 2008 lantaran bank valuta asing terbesar ini diduga terlibat kasus penyalahgunaan dana nasabah. Di bawah kepemimpinan Maryono, kala itu Bank Century berubah menjadi Bank Mutiara dan berhasil kembali normal setelah sempat kolaps di 2008 lalu. Padahal ketika dia ditunjuk sebagai direktur utama Century, bank itu sudah mengalami krisis. Berkali-kali menghadapi krisis dan masalah perbankan, Maryono mengakui masalah yang ada di Bank Century sangat kompleks dan bukan perkara mudah untuk menyelesaikannya. Dalam diamnya, dia bekerja ektsra keras menyelamatkan bank ini. Untuk mengatasi stres tingkat tinggi dalam mengelola Bank Mutiara dia menekuni hobi fotografi. Hasilnya, Bank Mutiara berhasil keluar dari kondisi Bank Tidak Sehat menjadi Bank Sehat hanya dalam waktu satu tahun, dan mentas dari status Bank Dalam Pengawasan Khusus menjadi Bank Dalam Pengawasan Normal dalam 2,5 tahun. Banyak yang tidak mengira bank ini dapat memperbaiki dirinya begitu cepat. Sukses itulah yang kemudian menghantarkan dia terpilih sebagai Direktur Utama Bank BTN. Menggantikan Dirut sebelumnya Iqbal Latanro yang telah habis masa jabatannya dan tidak bisa diperpanjang karena sudah dua periode menjabat sebagai Dirut Bank BTN. Impiannya adalah ingin melihat Bank BTN makin berkembang lagi serta mewujudkan program sejuta rumah. Dia pun menargetkan Bank BTN bisa berkolaborasi dengan 200 institusi atau lembaga tahun ini untuk mempercepat program sejuta rumah. Salah satu yang dibidik untuk berkolaborasi adalah lembaga usaha mikro. n

23


Sejumlah konglomerat China berambisi menjadi pemain utama industri sepak bola dunia. Yang terbaru, Suning membeli saham Inter Milan dari tangan Erick Thohir. TEKS Dita Pertiwi Foto Riset

24

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


D

ulu, mungkin tak terlintas di benak Mao Zedong bahwa China akan seperti sekarang. Sebab, lebih dari setengah abad lalu, bahkan di tahun-tahun sebelumnya, dasar komunisme yang “sama rasa sama rata” begitu ketat diajarkan. Proletariat, yang semula berarti kaum tak berpunya, dijadikan dasar oleh Sang Ketua sebagai falsafah hidup yang— mau tidak mau—harus ditaati. Saking kentalnya ajaran itu menempel di jidat, para pengikut Mao yang setia siap membunuh babi milik tetangganya. Soalnya, babi itu adalah tanda dari kelas borjuis. Kendati mereka tahu Ketua Mao sendiri seorang karnivora sejati, yang gemar menyantap hong shao rou — daging babi dipotong kotak-kotak, dimasak semur dengan kuah dari arak Shaoxing, gula, dan bumbu-bumbu pedas. Tapi kita semua tahu, akhirnya, ajaran ‘sama rata-sama rasa’ itu dikalahkan. Dan ujung-ujungnya, muncullah paham kapitalisme. Sejak diperkenalkan reformasi ekonomi tahun 1978, China muncul sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Pada 2013, negara ini menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia berdasarkan total nominal produk domestik bruto (PDB), serta menjadi eksportir dan importir terbesar di dunia. China tercatat pula sebagai negara yang memiliki senjata nuklir dan memiliki tentara aktif terbesar dunia, dengan belanja militer yang wah. Makanya, pantas, jika negeri dengan 1,4 miliar penduduk ini menjadi kekuatan terbesar di Asia dan bisa disejajarkan dengan negeri adidaya lainnya. Jumlah miliunernya pun bertambah banyak, bahkan telah melebihi jumlah orang kaya di Amerika Serikat. Ini merupakan pertama kalinya sepanjang sejarah, meskipun perekonomian China terhitung melambat akhir-akhir ini. Data survei majalah kelas atas asal Shanghai, Hurun Report mengungkapkan bahwa China saat ini mempu-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

Profil Negara Inggris

Kesebelasan Inter Milan: Beralih kepemilikan.

25


Kantor pusat Suning Holdings Group: Menggarap industri sepak bola.

nyai 596 orang kaya, naik dari jumlah sebelumnya yang hanya 242 pada tahun lalu. Angka tersebut melebihi angka miliuner Amerika Serikat yang berjumlah 537 orang. Jadi, meskipun perekonomian China melambat, jumlah orang terkaya di China telah melawan gravitasi dan malah mencatat rekor tahun terbaik mereka. Kini, ketika pertumbuhan ekonominya kembangkempis, seperti biasa kaum kaya ini tidak terganggu sedikit pun. Malah, karena khawatir kekayaannya akan susut gara-gara pelambatan ekonomi, mereka mulai beramai-ramai memindahkan kekayaannya ke luar negeri. Salah satunya, membeli klub-klub sepak bola dunia dan jenis olahraga lainnya.

Aston Villa, klub elit asal Inggris: Segera dimiliki Tony Xia.

26

MENGAGETKAN DUNIA Nah, hari Senin pekan lalu perusahaan raksasa ritel asal China, Suning Holdings Group mengakuisisi 68,55% saham Internazionale Milan dari tangan Erick Thohir, pengusaha muda asal Indonesia. Perusahaan yang didirikan Zhang Jindong tersebut telah mengeluarkan dana sebesar 270 euro atau sekitar Rp 4,1 triliun untuk menguasai saham Nerazzurri. Langkah Suning menguasai Inter Milan bukan sekadar penguasaan semata. Perusahaan yang memiliki penghasilan US$ 20 miliar per tahun ini juga berambisi mengendalikan kerajaan olahraga global lainnya, termasuk kepemilikan klub, hak media olahraga, agensi pemain, pusat-pusat pelatihan, platform tayangan, produksi isi media, dan juga perdagangan elektronik terkait olahraga. Dua pekan lalu, Suning juga dilaporkan Reuters sedang bernegosiasi untuk membeli Grup Stellar, agensi pemain paling ternama di dunia yang berbasis di Inggris. Stellar adalah kantor agen yang berada di balik proses transfer tertinggi di dunia ketika Gareth Bale pindah dari Tottenham Hotspur ke Real Madrid dengan harga beli 86 juta poundsterling. Reuters mengabarkan bahwa Suning kini sedang bertarung dengan dua perusahaan China lainnya, yaitu Evergrande dan Rastar, untuk mendapatkan Stellar. Pendiri Stellar, Jonathan Barnett, yang juga menjadi salah satu sosok paling berpengaruh dalam dunia transfer pemain, baru-baru ini mengunjungi China untuk bertemu dengan para calon pembeli. Kesuksesan mendapatkan Stellar akan membuat klub-klub China memiliki akses langsung pada agenagen para pemain paling tenar di dunia. Dalam dua bursa transfer terakhir, Liga Super China sendiri mengagetkan dunia dengan kekuatan finan-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


sialnya. Pada bursa transfer musim dingin Januari lalu, klub-klub China menggelontorkan lebih dari 100 juta euro untuk mendapatkan pemain-pemain top Eropa. Total dana yang dikeluarkan Liga Super China untuk membeli pemain di dua bursa transfer mencapai 340 juta euro. Sekadar informasi, saat ini Suning adalah pemilik klub di Liga Super China, Jiangsu Suning. Di klub sepak bola ini mereka telah menginvestasikan jutaan dolar AS untuk membeli bintang-bintang terkenal, seperti Alex Teixeira dan Ramires. Tak hanya itu. Suning juga memiliki keterkaitan dengan FC Barcelona, Liverpool FC, dan juga memiliki saham dalam jaringan asal China PPTV, yang memiliki hak siar Liga Super China dan Piala Eropa 2016.

AWAL PENGUASAAN CHINA Namun dari sekian kepemilikannya itu, langkah Suning menguasai Inter Milan akan menjadi langkah awal konglomerat China menjadi raksasa di industri sepak bola. Zhang Jindong, sang pemilik Suning, mengatakan bahwa membeli Inter Milan akan “membantu brand mereka mempenetrasi pasar Eropa.” Menurut Zhang, ada dua pertimbangan Suning membeli Inter Milan. Pertama, sepak bola memiliki banyak penggemar. “Dan, Suning selalu mengevaluasi potensi konsumen lewat pasar potensial,” kata Zhang, seperti dikutip dari Football Italia. Kedua, kata Zhang, pengembangan sepak bola bisa menciptakan kohesi sosial. “Dengan meningkatkan taraf hidup, saya kira permintaan untuk olahraga dan kultur olahraga akan meningkat secara signifikan di

antara para konsumen kami,” tuturnya. Langkah Suning ini sejalan dengan ambisi Presiden China, Xi Jinping, yang ingin mengembangkan industri olahraga China dan membuatnya bernilai US$ 850 miliar pada 2025. Xi adalah penggemar berat sepak bola. Ia ingin China menjadi tuan rumah Piala Dunia dan keluar sebagai juara. Tentu saja, tak hanya Suning yang bermain di industri lapangan hijau internasional. Sebelumnya, tercatat sejumlah konglomerat membeli saham di beberapa klub sepak bola duna, mengikuti langkah perusahaan-perusahaan asal Timur Tengah. Pada Desember lalu, dua perusahaan milik Pemerintah China, China Media Capital (CMC) dan Citic Capital, membeli 13% saham Manchester City. Ini adalah pertama kalinya perusahaan China bisa menembus salah satu dari lima klub terkaya di dunia. Alibaba, perusahaan e-commerce yang dimiliki salah satu hartawan China, Jack Ma, baru-baru ini membeli Guangzhou Evergrande dan menjadikan kesebelasan tersebut pemenang Liga Champions Asia pertama dari China. Sementara itu 16 klub Spanyol juga dikabarkan telah menerima suntikan dana segar dari China, termasuk di antaranya adalah Atletico Madrid yang disokong perusahaan milik Wang Jianlin, orang terkaya di Asia. Klub Inggris, Aston Villa, juga akan segera dimiliki Tony Xia, pengusaha asal China yang memiliki Grup Recon. Selain Inter Milan yang sudah dikuasai Suning, AC Milan pun dikabarkan sedang bernegosiasi dengan konsorsium asal China untuk menjual sahamnya. Inikah awal penguasaan China di industri sepak bola dunia? n

Kesebelasan Manchester City: Sebanyak 13% saham dimiliki dua BUMN China.

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

27


Erick Thohir: Dinilai gagal.

Indo-Inter Berakhir Sudah Erick Thohir dinilai gagal mengembalikan kejayaan Inter Milan. Inilah yang membuat ia menjual sahamnya kepada Suning Holdings Group. TEKS Dita Pertiwi Foto Riset

I

ndo-Inter. Judul berita itu ditulis sangat besar di halaman depan koran La Gazzetta dello Sport edisi Rabu (16/10/2013). Foto wajah Erick Thohir terpampang di surat kabar olahraga, yang punya peredaran cukup luas di Italia ini. Di koran itu, Erick sedang tersenyum lebar sambil memegang kaos biru bergaris hitam milik klub Inter Milan. Ya, sehari sebelumnya, Selasa (15/10/2013), Erick bersama dua pengusaha Indonesia lainnya, Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo, melalui International Sports Capital, meneken pembelian 70% saham Nerazzurri senilai 350 juta euro atau sekitar Rp 5,158 triliun (kurs saat itu) dari tangan Massimo Moratti. Pembelian itu dengan sendirinya mengubah komposisi saham di klub sepak bola yang didirikan tahun 1908 tersebut. Seperti dikutip dari Forbes, Erick memiliki 35% saham, Rosan Roselani dan Handy Soetedjo 35%, dan Massimo Moratti 30% saham. “Hari ini sangat spesial buat saya,” kata Erick, setelah penandatanganan jual beli tersebut saat itu.

28

Trio pengusaha nasional ini sudah sepakat bersama keluarga Massimo Moratti akan bekerja sama untuk membuat masa depan Inter lebih cerah lagi di Italia dan dunia. Ini sesuai dengan filosofi Inter sejak didirikan, yakni “brothers of the world”. “Saya berharap Erick, Rosan dan Handy bisa menambah jumlah kemenangan Inter sambil terus memenuhi aspirasi dari semua pendukung Inter. Keluarga kami akan terus mendampingi Erick, Rosan, dan Handy,” kata Moratti. Awalnya, tak mudah “mengambil” Inter dari tangan

Tidak terhindarkan jika Thohir ingin menjual klubnya, karena proyek ini merupakan kegagalan. reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


Moratti. Proses pembelian itu dijajaki sejak awal tahun 2013 lewat berbagai pendekatan. Pertengahan tahun 2013 mulai ada pembicaraan antara Erick Thohir dengan penghubung Moratti. Kala itu, Erick, Rosan, dan Handy hanya ditawari saham sebesar 20%. Erick tak mau kalau hanya pemegang saham minoritas. Dia bilang ingin membeli 51% saham Inter, bahkan kalau perlu sampai 100%. Kali ini, Moratti menaikkan pelepasan sahamnya menjadi 40%. Lagi-lagi, Erick tak mau. Ia dan dua rekannya menginginkan saham mayoritas di klub tersebut. Pembicaraan jual beli akhirnya deadlock, karena masing-masing pihak bertahan pada tawarannya. Setelah melewati lika-liku hampir empat bulan, Moratti akhirnya menyerah. Ia bersedia melepas 70% sahamnya di Inter kepada Erick, Rosan, dan Handy, yang tergabung dalam International Sports Capital. Alasan Moratti melepas 70% sahamnya karena ia dan keluarganya sedang butuh dana segar untuk membangun proyek jangka panjang, seperti stadion baru di kota Milan dan membeli pemain guna membangun skuad yang tangguh. Maklum, saat itu, industri sepak bola Italia sedang menghadapi krisis keuangan. Sejumlah pemilik klub membuka peluang masuknya modal asing.

PROYEK GAGAL Pembelian itu mengagetkan banyak pemilik klub dan praktisi sepak bola di seluruh dunia. Sebab selama ini, yang mampu membeli klub sepak bola Eropa hanya pengusaha dari negara-negara kaya minyak Timur Tengah. Lihat saja, Manchester City dari Inggris dan Paris Saint Germain (Perancis) dimiliki Etihad Airlines. Begitu pula dengan klub Arsenal oleh Emirates Airlines. Di luar Arab, paling banter yang mampu bersaing hanya konglomerat Rusia berdarah Yahudi, Roman Abramovich, yang memiliki klub Chelsea dari Inggris. Tapi belakangan ini, sejumlah konglomerat mulai memasuki industri sepak bola dunia. Indonesia? Selain dianggap sebagai negara berkembang, prestasi sepak bola Indonesia juga tidak menonjol. Sempat membuat kejutan, tapi lebih banyak kalah dalam setiap turnamen internasional. Itulah kenapa, saat Erick cs membeli Inter, banyak yang berharap pembelian itu berdampak pada pembinaan sepak bola di Indonesia. “Mudah-mudahan pemain muda kita bisa punya akses ke klub-klub besar, terutama Inter Milan untuk berlatih dan mendapatkan transfer ilmu dari pelatih-pelatih hebat. Ya, syukur kalau bisa ikut terlibat langsung menjadi pemain,” kata Anton Sanjoyo, pengamat sepak bola kepada majalah ini saat itu. Itu dulu, tiga tahun yang lalu. Kini, kiprah Erick di Inter Milan sudah berakhir setelah saham trio pengusaha nasional dibeli oleh konglomerasi asal China, Suning Holdings Group. Pelepasan saham Erick di Inter Milan kepada Suning berlangsung Senin pekan lalu di Nanjing, China. Meski sudah tidak menjadi pemegang saham mayoritas, Erick masih tetap memegang jabatan Presiden Inter Milan. Sejauh ini, Inter Milan masih kalah bersaing dengan Juventus yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

Massimo Moratti

kampium di Liga Italia. Bahkan, dalam daftar klasemen terakhir Liga Italia periode 2015-2016, Inter Milan menduduki posisi keempat. Asal tahu saja, Suning punya bisnis utama ritel yang mempunyai gerai hingga 1.600 toko di China, Hong Kong dan Jepang. Selain itu, perusahaan ini juga berkecimpung di ritel, properti, investasi, olahraga, media dan keuangan dengan total pendapatan hampir US$ 50 miliar tahun lalu. Mantan CEO Inter Milan, Ernesto Paolillo menilai Erick telah gagal memimpin kesebelasan tersebut. “Tidak terhindarkan jika Thohir ingin menjual klubnya, karena proyek ini merupakan kegagalan,” katanya kepada Radio 24. “Anggaran klub sekarang berwarna merah. Nilai saya untuk manajemen ini adalah angka empat dari 10.” n

Fans Inter Milan

29


MAKRO Harga minyak

Bersiap Harga BBM Naik Awal Juli nanti hampir dipastikan harga bahan bakar minyak (BBM) naik seiring kenaikan harga minyak dunia.

A

TEKS Lucky Benyamin foto Dahlan RP

li Majed Al Mansoori, Ketua Departemen Pembangunan Ekonomi Abu Dhabi mengeluarkan ramalan begini: tahun ini harga minyak dunia kemungkinan bisa mencapai US$ 55 per barel, atau bahkan bisa menembus US$ 60 per barel. Tentu saja, Ali tak sembarangan ngomong. Ali punya alasan. Penyebabnya, menurut dia, lantaran surplus minyak dunia turun dari 1,5 juta barel per hari menjadi 1,2 juta barel per hari. “Penyusutannya lebih cepat dari yang diperkirakan,” ujar Ali dalam wawancara dengan televisi Bloomberg pekan lalu. Hari Selasa pekan lalu harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) sudah mencapai US$ 49,69 per barel. Harga ini merupakan tertinggi sejak Juli 2015. Sementara harga minyak mentah Brent North Sea—patokan minyak Eropa—untuk pengiriman Agustus naik 91 sen menjadi US$ 50,55 per barel. Belakangan ini memang beberapa negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), seperti Venezuela, Nigeria, dan Iran terganggu perekonomiannya akibat anjloknya harga minyak. Inilah yang membuat tiga negara tersebut mulai mengurangi produksinya. Di sisi lain, negara-negara nonOPEC juga mengurangi produksinya dan hingga akhir tahun ini diperkirakan hanya mencapai 600 ribu barel per hari. Berbarengan dengan itu, persediaan minyak negara-negara anggota Organisation of Islamic Cooperation (OIC) juga menipis karena sudah banyak digunakan. Padahal persediaan minyak OIC sempat di atas 50 miliar barel. Sementara para produsen minyak serpih Amerika Serikat (AS) menghentikan produksi untuk mengamankan investasinya. Selama beberapa pekan mereka telah memangkas jumlah kilang minyak yang dioperasikan lantaran anjloknya harga minyak. Faktor pendukung lainnya adalah mulai tumbuhnya optimisme terhadap perbaikan ekonomi dunia. Para pelaku pasar pun menjadi lebih percaya diri menghadapi pasokan yang berkurang, sementara permintaan minyak mulai meningkat. Kondisi seretnya pasokan minyak tersebut turut

30

memengaruhi sentimen para investor kontrak berjangka terhadap harga minyak di masa depan. Para pedagang minyak juga berhenti bertaruh bahwa harga minyak akan terus melorot. Alhasil, harga minyak perlahan-lahan merangkak naik. Apakah harga minyak bisa kembali lagi ke level US$ 100 per barel? “Saya yakin, kita tidak akan melihat (harga minyak) di level US$ 100 per barel lagi,” ujar miliarder Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal. “US$ 100 per barel mungkin menjadi hal yang telah berlalu,” Ali al-Naimi, Menteri Perminyakan Arab Saudi menimpali. Sejak awal tahun lalu, harga minyak dunia terus merosot tajam lantaran pecahnya ‘perang’ pasar antara negara-negara OPEC dengan AS. OPEC—yang dimotori Arab Saudi—melihat minyak serpih (shale oil) yang diproduksi perusahaan-perusahaan minyak AS telah menjadi ancaman bagi mereka. Booming produksi shale oil AS menyebabkan pasokan minyak dunia melimpah. Akibatnya, harga komoditas ini di pasar turun sangat tajam, lalu menggerus pendapatan negara-negara yang selama ini mengandalkan pada

Antre mengisi bensin di SPBU: Kenaikan harga BBM merembet ke mana-mana.

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


MAKRO Harga minyak minyak, termasuk negara anggota OPEC. Awalnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ingin merevisi asumsi harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dalam APBN-P 2016 seiring anjloknya harga minyak terebut. Bahkan, setelah Sidang Kabinet Paripurna 7 April lalu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan ada beberapa asumsi makro ekonomi yang akan diubah dalam APBN-P 2016. Salah satunya adalah asumsi harga ICP yang sebesar US$ 50 per barel. Rencananya, asumsi harga ICP dipangkas menjadi US$ 35 per barel. Namun melihat perkembangan harga minyak dunia belakangan yang merangkak naik, pemerintah akhirnya membatalkan revisi ICP. Dalam pembahasan dengan Komisi XI DPR, Selasa malam pekan lalu, hanya empat asumsi makro yang disepakati direvisi dalam APBN-P 2016. Keempat asumsi makro itu di antaranya, pertumbuhan ekonomi menjadi 5,1% dari semula 5,3%, inflasi 4%, nilai tukar rupiah rata-rata Rp 13.500 per dolar AS, dan asumsi suku bunga SPN tiga bulan sebesar 5,5%.

Harga BBM Tentu saja, kenaikan harga minyak dunia punya dampak ikutan ke Indonesia. Sebab, sejak awal tahun lalu harga BBM sudah dilepas ke pasar. Artinya, kalau harga minyak dunia naik, maka secara otomatis harga BBM di dalam negeri ikut naik. Begitu sebaliknya.

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

Seperti diketahui, sejak 1 April lalu harga BBM jenis premium dan solar turun. Harga premium turun dari Rp 6.950 per liter menjadi Rp 6.450 per liter, sedangkan solar dari Rp 5.650 menjadi Rp 5.150. Penurunan harga kedua jenis BBM ini seiring turunnya harga minyak dunia. Setelah penurunan di awal April itu, tiga bulan berikutnya harga BBM dikaji kembali. Artinya, harga baru BBM bakal diputuskan pada 1 Juli atau lima hari menjelang Idul Fitri 2016. Melihat tren kenaikan harga minyak dunia, hampir pasti harga BBM pada 1 Juli nanti akan naik. Celakanya, kenaikan itu beberapa hari menjelang Idul Fitri dan pergantian ajaran baru sekolah. Jadi, sudah bisa dibayangkan beban yang harus ditanggung masyarakat. Apalagi, biasanya, kenaikan harga BBM selalu diikuti kenaikan harga kebutuhan pokok, barang-barang, transportasi, dan tentu saja inflasi. Setiap kenaikan inflasi berpotensi menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat, terutama rakyat miskin. Kalau inflasi naik, tentu saja akan menurunkan daya beli masyarakat. Padahal, dalam beberapa tahun ini, konsumsi domestik adalah salah satu penyumbang terbesar dalam mengangkat pertumbuhan ekonomi. Tekanan inflasi juga akan mendorong suku bunga kredit melonjak. Sebab, untuk memperoleh pendapatan, bank harus menaikkan biaya dananya atau cost of loanable fund (CoLF). Inilah yang akan mengerek bunga kredit modal kerja dan kredit investasi. Kalau bunga kredit menjadi tinggi, para kreditur jelas akan meringis. Sebab, banyak kreditur dari para pengusaha yang takut meminjam ke perbankan. Dampaknya bisa memengaruhi roda bisnis yang digeluti pengusaha. Ujung-ujungnya, pertumbuhan ekonomi bakal melambat. Begitulah, kenaikan harga BBM bersubsidi selalu merembet ke mana-mana. Mereka yang gajinya paspasan, seperti kalangan buruh dan kaum tak mampu, akan menanggung beban berat. Sebab, kenaikan harga BBM bersubsidi akan membuat mereka harus merogoh dompetnya lebih dalam lagi. Bayangkan dengan gaji hanya Rp 3,1 juta, mereka harus membayar uang kontrakan, ongkos angkutan umum setiap hari, dan menghidupi istri dan anak-anaknya. Lebih parah lagi, jika industri kolaps lantaran daya beli masyarakat berkurang. Bila ini terjadi, bayangbayang PHK bisa jadi kenyataan. Tak hanya buruh. Pebisnis kelas gurem atau sering disebut Usaha Kecil Menengah (UKM) juga terancam. Ekonom Indef, M Fadhil Hasan sempat menghitung, kenaikan harga BBM bakal meningkatkan biaya produksi sektor UKM sebesar 20% sampai 30%. “Kalau tidak ada proteksi, berbahaya sekali. Pelan namun pasti, bisa mati kalau tidak tahan,� katanya saat itu. Itulah sebabnya, sejumlah kalangan berpesan kepada pemerintah agar kenaikan harga BBM nanti dihitung secara cermat agar tidak terlalu membebani masyarakat. Namun melihat kecilnya penurunan harga BBM awal April lalu, diperkirakan kenaikan Juli nanti tidak terlau besar. n

31


MAKRO Harga minyak

Angkutan umum di Terminal: Pusing menghadapi naik turun harga BBM.

Fluktuasi yang Bikin Repot Sejak 1 April lalu harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar turun. Harga premium turun dari Rp 6.950 per liter menjadi Rp 6.450 per liter, sedangkan solar dari Rp 5.650 menjadi Rp 5.150. Ini merupakan penurunan harga BBM yang kesekian kali dilakukan pemerintah di tengah merosotnya harga minyak mentah dunia. Sebaliknya, jika harga minyak dunia naik, harga BBM mau tidak mau harus dinaikkan pula. Artinya, saat ini harga BBM mengikuti harga pasar. Tapi, sampai kapan masyarakat pengguna premium bersuka cita dengan penurunan harga BBM? Atau sampai seberapa lama sopir angkutan umum dan tukang ojek bergembira dapat margin lebih saat harga BBM naik? Padahal, di balik fluktuasi harga BBM seperti itu, ada ancaman ketidakpastian keuangan mereka. Organisasi Angkutan Darat (Organda) sudah mengakui kalau mereka pusing menghadapi kebijakan ini. Sebab, dua minggu sekali mereka harus menghitung naik turunnya harga BBM. Itu baru dari pemilik angkutan umum darat. Belum lagi nanti saling ngotot antara sopir dan kondektur dengan penumpang. Penumpang tidak mau membayar ongkos yang ditetapkan angkutan umum, karena harga BBM sudah turun. Sementara sopir dan kondektur tetap tak mau menurunkan harga. Lihat saja saat ini, mes-

32

kipun harga BBM sudah turun, toh tarif Metromini dan Kopaja masih saja Rp 4.000 sekali naik. Fluktuasi harga BBM juga akan membuat pengusaha kerepotan. Ongkos distribusi yang naik turun akan membuat mereka bingung menentukan harga jual produk ke konsumen. Padahal, dalam berbisnis setiap perusahaan sudah membuat business plan sebagai pedoman untuk menjalankan dan memastikan bisnis bisa sustain. Selain itu, fluktuasi harga BBM juga akan merepotkan para bankir. Mereka akan sering mengutak-atik suku bunga yang nanti dibebankan kepada nasabahnya. Tentu saja, yang rugi adalah nasabah yang berutang dengan sistem float, karena mereka tidak mendapat kepastian cicilan yang fix. Yang tak kalah menyedihkan adalah para pegawai yang gajinya pas-pasan. Setiap bulan gaji yang mereka bawa pulang ke rumah tetap, tapi pengeluaran setiap dua minggu tidak pasti. Akhirnya, anggaran yang sudah mereka rancang berantakan, karena harga BBM yang naik turun. Yang merepotkan kalau nanti harga BBM naik. Kalau naik, pasti akan mendorong harga kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya naik. Padahal, sejak tahun lalu, harga kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya sudah naik dan hingga kini tidak turun. Jadi, sudah bisa

dibayangkan masyarakat bawah nanti akan terkena pukulan bertubi-tubi. Sinyal bakal naiknya harga minyak mentah dunia sudah terlihat ketika para produsen minyak Amerika Serikat (AS) yang memproduksi besar-besaran minyak serpih (shale oil) akan mengurangi produksi mereka. Tampaknya, produsen minyak AS mulai kewalahan menghadapi gempuran negara-negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam perang pasar minyak. Arab Saudi — yang menjadi penggerak OPEC — memang memiliki kekuatan besar dalam perang pasar minyak ini, karena biaya produksi minyaknya cukup rendah, yakni hanya US$ 10 - US$ 17 per barel. Sedangkan biaya produksi shale oil AS mencapai US$ 70-US$ 77 barel per hari. Dengan harga minyak saat ini di bawah US$ 50 barel per hari, Saudi masih memperoleh keuntungan, sementara AS rugi. Nah, kalau harga minyak dunia kembali naik, sudah pasti harga BBM terkerek naik. Kebijakan fluktuasi harga BBM memang aman buat bujet pemerintah, tapi tidak bagi masyarakat. Sebab, masyarakat dipaksa harus mengikuti harga minyak dunia. Yang lebih parah, rakyat menghadapi ketidakpastian keuangan mereka. Liberalisasi, memang tidak selalu harus diikuti. n

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


MAKRO Holding company

D

iam-diam Kementerian BUMN sedang menyusun roadmap untuk merampingkan jumlah BUMN dari 119 menjadi 85 perusahaan. Tujuannya, agar BUMN menjadi lebih kuat dan lincah, serta mampu bersaing secara internasional. Perampingan bakal dilakukan dengan cara penggabungan usaha atau merger. Beberapa perusahaan bakal digabung berdasarkan sektor usahanya. Sebut saja sektor energi, pertambangan, jasa keuangan, atau infrastruktur. Contohnya, PT Pelindo I hingga IV bakal disatukan dalam holding. Kementerian BUMN sudah memberi sinyal bahwa sebanyak 25 perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, bisnis strategi, dan media, bakal di-merger menjadi 9 atau 10 perusahaan. Seorang pejabat di Kementerian BUMN mengatakan, perampingan BUMN tak lain arahan Presiden Jokowi. “Ini merupakan lompatan besar sesuai arahan presiden yang sudah tiga kali disampaikan, menjadikan BUMN besar, kuat, dan lincah,” katanya. Sejatinya, Presiden Jokowi pernah secara khusus mengumpulkan 119 dirut BUMN di Istana, pada Mei tahun lalu. Pada pertemuan tertutup itu, kabarnya, presiden memaparkan pentingnya pembentukan holding company atau perusahaan induk BUMN. Salah satu yang diminta untuk segera bergabung, tak lain BUMN pelabuhan, yakni PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, dan IV. Harapan presiden, demi mendukung agenda besar pemerintah membangun tol laut. Sebenarnya, rencana pembentukan holding company BUMN sudah digagas sejak lama. Di antaranya pernah dilontarkan Sofyan Djalil semasa menjabat Menteri Negara BUMN, periode 2007-2009 di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sayangnya, saat itu belum berhasil direalisasi. Barulah pada periode kedua pemerintahan SBY, Menteri BUMN Dahlan Iskan berhasil menggabungkan BUMN pupuk dan BUMN permesinan dan teknologi. Untuk BUMN pupuk, berhasil digabung lima perusahaan, yakni PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, dengan PT Pupuk Sriwidjaja. Muncullah nama PT Pupuk Indonesia Holding Company. Sementara untuk industri permesinan, berhasil di-merger PT Barata Indonesia dengan PT Boma Bisma Indra (BBI). Konsep yang dijalankan, Barata Indonesia mengakuisisi BBI. Pasca penggabungan, Barata Indonesia fokus memproduksi mesin-mesin untuk pabrik gula dan pabrik baja. Sedangkan BBI fokus memasok mesin-mesin untuk pabrik CPO. Kini, selain rencana menggabungkan BUMN sektor pelabuhan, Menteri BUMN Rini Soemarno pernah mengisyaratkan untuk menggabungkan usaha dua BUMN sektor pangan, yakni PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani (Persero). “Perlu ada restrukturisasi di kedua BUMN itu. Rencana penggabungannya sedang proses kajian,” kata Rini beberapa waktu lalu. Sebenarnya Indonesia bisa belajar dari China ter-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

Lompatan Besar BUMN BUMN-BUMN yang memiliki bisnis inti yang sama bakal digabung menjadi satu. Tujuannya, supaya lebih kuat dan lincah. TEKS Lucky Benyamin foto Dok. Review

kait upaya merampingkan BUMN demi menciptakan perusahaan kelas dunia. Rhenald Kasali, praktisi bisnis, pernah menulis tentang China yang pernah memiliki sekitar 127 ribu perusahaan BUMN. Mereka kemudian memakai konsep “grasp the large and let go of the small”. Pemerintah China mempertahankan BUMN-BUMN besar dan melepas BUMN-BUMN kecil. Nah, BUMN yang sudah besar tersebut, ditambah permodalannya. “Hal itu yang kini dilakukan pemerintahan Jokowi-JK,” tulis Rhenald. Hasil kebijakan tersebut, lahirlah Sinopec dan CNOOC, dua BUMN yang merupakan hasil merger dari beberapa BUMN migas lainnya. Keduanya terbukti tangguh bersaing di pasar internasional. Mampu bersaing dengan raksasa migas kelas dunia seperti Shell, BP, atau Exxon. Semoga rencana Menteri Rini bakal membuat BUMN semakin tangguh. n

Aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta: Pelindo I hingga Pelindo IV bakal digabung.

33


MAKRO Subsidi listrik

Warga miskin: Jumlahnya akan bertambah.

Selamat Datang Orang Miskin Baru Pencabutan subsidi listrik 900 VA bakal membuat jumlah orang miskin di Indonesia bertambah.

P

TEKS Lucky Benyamin foto Dahlan RP, Dok. Review

ara pelanggan listrik rumah tangga golongan subsidi 900 volt ampere (VA), bersiap-siaplah menerima tarif dasar listrik (TDL) baru. Sebab, PT PLN tahun ini akan mencabut subsidi listrik 900 VA karena dinilai tidak tepat. “Harus tahun ini. Tapi kita akan lihat timing-nya supaya tidak memberatkan masyarakat,” kata Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu pekan lalu.

34

Sudirman mengatakan bahwa rencana pencabutan subsidi listrik 900 VA ini sudah disampaikan ke Presiden Jokowi. “Tinggal menunggu keputusan saja,” katanya. Berdasarkan hasil verifikasi PLN, dari 45 juta pelanggan 900 VA, terdapat 18 juta pelanggan yang tidak layak mendapatkan subsidi. Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR sudah sepakat bahwa subsidi listrik di tahun 2016 sebesar Rp 37,31 triliun hanya akan diberikan kepada 24,7 juta rumah tangga miskin dan rentan miskin, sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Pasca penertiban, para pelanggan 900 VA dimigrasi ke tarif nonsubsidi 1.300 VA. Artinya, jika sebelumnya pelanggan 900 VA membayar Rp 605/kWh, nanti harus membayar Rp 747/kWh. Nah, PLN pun memberikan layanan gratis bagi

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


MAKRO Subsidi listrik ini?” kata Ferdinand. Menurut dia, pemerintah seharusnya membuat program yang lebih jelas soal penghapusan subsidi agar tidak salah sasaran. “PLN bisa meneliti di setiap rumah, apakah pemohon layak mendapat subsidi atau tidak,” katanya. PLN sendiri masih memberi kesempatan kepada para pelanggan listrik yang merasa benar-benar layak untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sebab, menurut Benny Marbun, pengeluaran masyarakat untuk listrik memang bakal naik sampai 3 kali lipat jika dibanding saat masih menikmati subsidi.

para pelanggan 900 VA yang ingin menambah daya listrik di rumahnya menjadi 1.300 VA. Layanan gratis ini berlaku sejak 15 Maret hingga 31 Desember 2016. “Yang digratiskan adalah biaya penyambungannya. Bagi konsumen listrik pascabayar tetap ada biaya penyesuaian jaminan langganan, sedangkan bagi konsumen prabayar cukup membayar token perdana saja,” kata Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PLN. Pelaksanaan program tambah daya gratis dilakukan setelah penyesuaian data yang dilakukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNPPK) untuk rumah tangga miskin berdaya 900 VA selesai. Melalui program ini, PLN mengklaim memberikan kesempatan bagi konsumen untuk dapat menikmati listrik dengan daya lebih besar, sehingga bisa lebih bebas dan nyaman dalam menggunakan listrik untuk berbagai kebutuhan. Hanya saja, Energy Watch Indonesia (EWI) mengingatkan pelanggan listrik 900 VA agar hati-hati menerima tawaran ini. Sebab, menurut Direktur EWI Ferdinand Hutahean, jika pelanggan 900 VA berpindah ke 1.300 VA, masyarakat tidak akan lagi menikmati subsidi listrik. Sebab PLN sudah menyatakan akan mencabut subsidi bagi listrik dengan daya 1.300 VA ke atas. “Kami sangat menyayangkan sebetulnya program ini dikemas seperti sekarang. Mengapa pemerintah tidak langsung saja memutuskan penghapusan subsidi listrik? Kenapa harus pakai cara akal-akalan seperti

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

HARGA-HARGA NAIK Terlepas dari nada kritis yang disampaikan EWI, menarik menyimak apa yang disampaikan Kementerian Perindustrian terkait rencana PLN mencabut subsidi listrik. Menurut Euis Saedah, Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, kebijakan itu bakal memengaruhi IKM yang bergerak di bidang komponen otomotif. “Listrik itu berkontribusi 10%-15% terhadap ongkos produksi IKM. Jadi, kalau bicara listrik, mereka yang paling akan merasakannya,” kata Euis, beberapa waktu lalu. Ironisnya, rencana kenaikan semacam ini dilakukan di saat negeri ini sedang tertimpa banyak masalah, terutama di bidang ekonomi. Nilai tukar rupiah, misalnya, hingga kini masih menyedihkan. Dan yang lebih parah lagi, pelambatan ekonomi telah menyebabkan banyak perusahaan di negeri ini yang terpaksa melakukan efisiensi. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi karyawan alias PHK. Ribuan buruh telah dipecat, dan yang lain menunggu giliran. Dampak dari sana akhirnya mengalir pada kenaikan jumlah orang miskin. Apalagi, harga bahan bakar minyak (BBM) kemungkinan besar akan naik pada 1 Juli 2016 seiring kenaikan harga minyak mentah dunia. Sudah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi dalam kondisi seperti itu, yakni lahirnya orang miskin baru di negeri ini. Hasil penelitian dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia memperlihatkan, kebijakan menaikkan tarif listrik akan mendorong naiknya angka inflasi dan angka kemiskinan. “Hitungan kami ada 3 sampai 5 juta yang akan jatuh ke kelompok rentan miskin,” ujar Riyanto dari LPEM UI dalam acara diskusi “Energi Kita” di Jakarta, tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang atau 11,22% dari jumlah penduduk Indonesia. Itu artinya, jumlah penduduk miskin di Indonesia bertambah dibandingkan pada September 2014 ketika penduduk miskin berjumlah 27,73 juta jiwa atau 10,96% dari total jumlah penduduk. Tak hanya dampak langsung, kenaikan tarif listrik akan menyebabkan dampak tak langsung karena tarif listrik jadi komponen produksi. Akibatnya, harga-harga akan naik dan inflasi akan kian melejit. Hadeuuuhhh…. n

35


keuangan Obligasi

Perusahaan asuransi: Ikut mengerek harga obligasi

Rame-rame Menabrak Penurunan suku bunga membuat pamor SBN dan obligasi makin melesat. Prospeknya bakal makin cerah setelah sistem penetapan BI rate berubah.

S

TEKS bastaman foto Dahlan rp, riset

Ikap Standard & Poor’s (S&P) yang tidak mau menyematkan investment grade kepada surat utang yang diterbitkan Pemerintah Indonesia, memang menyesakkan. Tapi keputusan lembaga pemeringkat utang dunia itu terbukti tak menciutkan nyali para investor asing. Paling tidak, hal itu bisa dilihat dari keberhasilan penjualan eurobond. Merujuk catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, permintaan yang masuk mencapai total 8,36 miliar euro. Padahal, dari penerbitan eurobond tersebut pemerintah hanya berharap meraup dana 3 miliar euro. “Pemicunya, yield yang diberikan lebih menarik ketimbang negara lain,” ujar Robert Pakpa-

36

han, Dirjen DJPPR Kementerian Keuangan. Tengok saja dua seri eurobond diterbitkan pemerintah di akhir Mei lalu. Seri EURO23, contohnya. Surat berharga bertenor 7 tahun ini memberikan yield 2,772%. Bahkan imbal hasil UERO28 lebih besar. Obligasi berjangka 12 tahun ini memberikan yield 3,906%. Lebih tinggi ketimbang yield obligasi Italia (1,4%), Spanyol (1,42%) maupun Prancis (0,422%). EURO23 dan UERO28 hanya dikalahkan obligasi Yunani yang memberikan yield 7,25%. Tak hanya obligasi valas macam EURO23 dan UERO28, surat berharga negara (SBN) dalam mata uang rupiah pun “ditabrak” oleh para investor. Setidaknya hal itu bisa disimak dalam lelang SBN yang digelar pekan lalu. Total penawaran yang masuk mencapai Rp 42,32 triliun, jauh di atas target pemerintah yang berkisar Rp 12 triliun – Rp 18 triliun. Dengan kata lain, lelang SBN mengalami oversubscribes. SBN seri FR0056 termasuk paling diminati. Penawaran yang masuk untuk SBN berjangka 10 tahun ini mencapai Rp 16,77 triliun. Pemerintah sendiri hanya menyerap dana Rp 1,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata 7,2%. Sedang dari lelang SBN seri FR0073, yang memberikan yield 7,9%, pemerintah meraup dana Rp 7,7 triliun. Peminat SBN seri SPN03160908 dan SPN12170608 pun lumayan tinggi. Sebenarnya bukan tanpa sebab bila SBN menjadi buruan para investor paling favorit saat ini. Di saat

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


keuangan Obligasi

Obligasi risiko kredit macet meningkat seperti sekarang, memang, obligasi menjadi semacam bak penampungan bagi dana bank. Jadi, tak usah kaget bila sepanjang triwulan I kucuran kredit perbankan minus 1,42%. Sebaliknya, dana bank yang diparkir di instrumen surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan SBN justru mencatat kenaikan 22,28%. Di samping itu, aturan OJK yang mewajibkan industri keuangan bukan bank (IKBN) menyimpan minimal 20% dana kelolaannya di SBN juga ikut memicu permintaan terhadap obligasi. Saat ini investasi IKNB di SBN mencapai Rp 35,5 triliun (lihat tabel). “Pemerintah saat ini butuh dana besar untuk menutup defisit APBN yang makin besar,� ujar Desmon Silitonga, analis capital Asset Management.

POTENSINYA CERAH Dalam situasi seperti sekarang, Desmon menyarankan agar para investor yang telah mengoleksi SBN di harga bawah (misalnya di awal tahun) untuk segera melepaskannya. Tujuannya agar investor bisa menikmati selisih harga yang cukup tinggi (profit taking). Selain itu, melihat ekspektasi penurunan suku bunga bank, investor bisa mencari obligasi yang lebih menjanjikan ketimbang SBN. Lantas, obligasi apa yang masih potensial menjanjikan keuntungan? Desmon menunjuk beberapa obligasi, di antaranya obligasi BRI, Bank Mandiri,

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

dan BTN yang bakal terbit di semester II. Contohnya obligasi berkelanjutan tahap III BRI (Seri A, B, dan C) menawarkan kupon 7,50% hingga 8,70%. Lebih tinggi dari bunga deposito bank BUKU IV yang berkisar 5,5% - 7,5%. Tak hanya obligasi bank, surat utang yang diterbitkan BUMN infrastruktur pun memiliki prospek yang cukup cerah. Sebab, dalam draf rancangan peraturan Otoritas jasa Keuangan (RPOJK) tetang investasi SBN, IKNB diizinkan menempatkan dananya di obligasi BUMN infrastruktur hingga 50% dari total kewajiban investasi di SBN. Andaikata 19 Agustus depan BI rate berubah menjadi BI 7-Day Repo Rate, besar kemungkinan suku bunga acuan akan turun dari 6,75% saat ini menjadi sekitar 5,5%. Artinya, potensi kenaikan harga SBN dan obligasi korporasi cukup besar. Sebab, penurunan suku bunga akan menekan yield, dan akhirnya menendang harga obligasi ke atas. Tapi, terlepas dari prospek obligasi yang bakal cerah, tingginya minat investor terhadap SBN justru akan menambah beban pemerintah. Soalnya, jika harga SBN terus meroket, pemerintah harus menyediakan uang yang cukup banyak untuk membeli kembali treasury bill Indonesia tersebut. Belum lagi beban untuk membayar kupon. Tetapi yang lebih mencemaskan lagi, SBN yang dikuasai investor asing kian hari kian membesar. Menurut catatan DJPPR per 28 April lalu, total SBN yang dikuasai investor asing mencapai Rp 624,95 triliun atau 38,37% dari total SBN. Dengan terbitnya eurobond seri EUR23 dan EUR28, porsi asing di SBN pun akan semakin tambun. Jelas, ini sudah lampu merah. Soalnya, bila asing ramai-ramai meninggalkan Indonesia, BI dan pemerintah terpaksa harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk menyerap SBN yang dilepas para investor. Tidak hanya itu saja, BI pun mau tak mau harus sering-sering melakukan intervensi di pasar uang agar rupiah tidak terpelanting. n

Kepemilikan Obligasi IKNB (Rp triliun) SBN Obligasi dan sukuk korporasi Industri Des 2015 Apr 2016 Des 2015 Apr 2016

Asuransi jiwa

45,11

25,74

26,19

7,78

Asuransi umum

2,78

4,22

8,52

7,78

Dana pensiun

35,5

43,94 *)

42,9

44,52 *)

Sumber: riset

*) Per 31 Maret

37


keuangan Kredit bank

Tahun ini Benar-benar Anyep Bukan hanya gara-gara suku bunga mahal, kondisi ekonomi yang makin buruk membuat permintaan kredit anjlok. Bank pun terpaksa memangkas target kreditnya. TEKS Bastaman foto Dok. Review

D

atangnya bulan suci Ramadhan biasanya disambut meriah oleh para bankir. Maklum, hari kemenangan bagi umat Islam itu selalu menghadirkan banyak berkah dan rezeki. Itu karena masyarakat yang tidak memiliki cukup uang akan berbondong-bondong mendatangi bank untuk mengajukan pinjaman. Dan, biasanya, di bulan puasa permintaan kredit konsumtif akan melonjak 5% hingga 10%. Tapi, bulan puasa kali agaknya tidak akan seramai tahun-tahun sebelumnya. Tingginya suku bunga dan rendahnya daya beli masyarakat membuat permintaan kredit menjadi anyep. Bahkan, kondisi ini sudah berlangsung sejak awal tahun, dan diperkirakan akan terus berlangsung sampai tutup 2016. Maka, jangan heran bila memasuki semester II ini sejumlah bank merevisi target pertumbuhan kreditnya. Bank Mandiri, contohnya. Setelah penyaksikan penampilannya yang tidak begitu menggembirakan di semester I, bank pemerintah ini akhirnya memangkas target perumbuhan kreditnya dari 12% - 14% menjadi 10%. “Situasi sekarang semakin tidak kondusif dan permintaan kredit kian minim,” ujar A. Siddik Baharuddin, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Bank Mandiri. Sementara itu, Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon, mengaku tidak akan memaksakan diri untuk mencapai target pertumbuhan kredit yang di awal tahun dipatok 10%. Alasannya, sami mawon, kelesuan ekonomi membuat permintaan kredit jauh berkurang. “Karena tak ada permintaan, pertumbuhan kredit bakal lebih rendah,” ujarnya. Langkah penyesuaian juga bakal dilakukan manajemen Bank Permata. Rontoknya penjualan otomotif membuat anak perusahaan Astra ini tahu diri. Per-

38

perakitan mobil Astra: Kondisi ekonomi semakin tidak kondusif

mata, yang semula optimistis kreditnya tumbuh 8% - 10%, akhirnya harus menyesuaikan pertumbuhan kreditnya dengan kemampuan pasar yang diyakini mengalami kelesuan parah. Mungkin hanya Bank BRI dan Bank BTN yang tetap optimistis mampu menggapai target yang dibuat di awal tahun. Bahkan BRI, yang fokus pada pembiayaan usaha kecil (UMKM), justru akan menaikan target kreditnya sebesar 1% di semester II. Semula, bank wong cilik ini menargetkan pertumbuhan kredit 13% - 15%. “Juni ini kami akan mengajukan revisi ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” ujar haru Kusmahargyo, Direktur Keuangan BRI. Manajemen BTN pun tetap yakin target pertumbuhan kredit sebesar 20% tahun 2016 dapat tercapai. “Permintaan perumahan di sejumlah wilayah masih sangat tinggi,” ujar Maryono, Direktur Utama Bank

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


keuangan Kredit bank lam itu justru semakin giat menyalurkan dananya. Bahkan, selama triwulan I, sejumlah bank syariah berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan hingga di atas 20%. Hanya saja, dana yang mengalir ke nasabah lebih banyak untuk membiayai kebutuhan konsumtif. Bank BNI Syariah, contohnya. Dari total pembiayaan Rp 18,04 triliun, sekitar 53% di antaranya mengalir ke sektor konsumtif. “Untuk pembiayaan konsumtif, sebagian besar (sekitar 86%) merupakan pembiayaan perumahan,” ujar Imam Teguh Saptono, plt Direktur Utama Bank BNI Syariah. Rasa percaya diri juga diperlihatkan pengelola Bank Syariah mandiri (BSM). Kendati di triwulan I hanya mampu meraih pertumbuhan pembiayaan 4%, anak usaha Bank Mandiri masih optimistis pembiayaannya akan tumbuh 12%. Untuk merealisaikan target tersebut, mulai tahun ini BSM menekuni pembiayaan otomotif. Salah satunya dengan memberikan pembiayaan sebesar Rp 500 miliar kepada Federal International Finance (FIF) Syariah. Kendati sampai akhir tahun penjualan sepeda motor diduga masih lesu, Kusman Yandi, Direktur Wholesale BSM, yakin motor Honda yang dibiayai FIF memiliki prospek cerah. Tengok saja penjualan Honda di triwulan I. Kendati pasar sepeda motor anjlok 19,1%, penjualan motor Honda justru masih tumbuh 3%. Bahkan Honda saat ini menguasai 72,49% pasar sepeda motor. “FIF menjadi pintu masuk BSM ke pembiayaan otomotif,” ujar Kusman. Biar bagaimana pun, pengelola bank syariah harus tetap berhati-hati terhadap anacaman pembiayaan bermasalah. Maklum, hingga akhir 2015, jumlah pembiayaan yang bermasalah (NPF) sudah mencapai 4,3% dari total pembiayaan. Padahal, ya itu tadi, kondisi perekonomian diperkirakan masih akan berat hingga akhir 2016. Jadi, memang pantas bila pengelola bank syariah senantiasa waspada Nah, mumpung saat ini sedang bulan Ramadhan, mungkin tidak ada salahnya jika para bankir syariah mulai berintropeksi. n

BTN. Sekedar informasi saja, ketika kucuran kredit perbankan nasional di triwulan I turun 1,4%, kredit yang dikucurkan BTN masih mampu mencatat kenaikan hingga hampir 19%.

BANK SYARIAH PERCAYA DIRI Sebagai bank yang fokus di bidang pembiayaan perumahan, BTN memang boleh dibilang beruntung. Maklum, bank berkantor pusat di kawasan Harmoni Jakarta itu dipercaya menjadi lokomotif program pembangunan satu juta rumah. Dani bukan hanya itu saja, sebagian besar nasabah KPR BTN adalah PNS, yang kebetulan tidak terlalu terpengaruh dampak kelesuan ekonomi. Selain BRI dan BTN, rasa percaya diri juga masih diperlihat oleh para pengelola bank syariah. Di masa-masa sulit seperti sekarang, bank bernafaskan Is-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

Antara Target dan Kenyataan (Maret 2015 – Maret 2016)

Industri RBB Bank Realisasi Maret 2016 *)

Pertumbuhan Kredit

13,98%

8,52%

1. Bank BUKU I

22,15%

-0,10%

2. Bank BUKU II

15,53%

-21,44%

3. Bank BUKU III

11,44%

18,24%

4. Bank BUKU IV

18,85%

14,06%

Pertumbuhan DPK

12,66%

6,44%

Pertumbuhan aset

12,56%

6,63%

-

-2,29%

Pertumbuhan laba bersih Sumber: riset

RBB = Rencana bisnis bank

*) Maret 2015 – Maret 2016

39


keuangan valas

Abang Sam Masih Selesma Gara-gara perekonomian Amerika belum stabil, The Fed akhirnya menunda kenaikan suku bunga. Namun rupiah belum akan berada di zona aman.

P

TEKS bastaman foto riset

rospek ekonomi Amerika Serikat (AS) ternyata masih suram. Data upah buruh (non farm payroll) untuk bulan Mei ternyata jauh di bawah perkiraan. Padahal, dua pekan sebelumnya, sedikit optimisme sudah mulai terbayang. Ketika itu, Janet Yellen, Gubernur The Fed, mengatakan kenaikan suku bunga The Fed hanya tinggal menunggu waktu saja. Soalnya, upah buruh yang terus melesat dapat membakar inflasi. Tapi apa daya, US Bureau of Labor Statistics melaporkan rata-rata upah tenaga kerja selama bulan Mei turun 0,2%. Sementara penyerapan tenaga kerja baru hanya 38.000 orang, jauh di bawah perkiraan 164.000 orang. Ini level terendah dalam lima tahun terakhir. Wajar bila Yellen mengatakan kenaikan suku bunga The Fed belum akan dilakukan sebelum ketidakpastian ekonomi hilang. Yellen memang tak pernah asal ngomong. Makanya, sekali bicara, dampaknya langsung terasa ke mana-mana. Di sini, para investor mulai mengalihkan investasinya ke pasar modal dan surat berharga dengan melepas dolarnya. Alhasil, Kamis pekan lalu, rupiah ditutup pada level Rp 13.227 per dolar atau menguat 3,1% dibandingkan pekan sebelumnya. Penguatan itu sebenarnya sudah diperhitungkan oleh para analis. Cuma, penguatan yang terjadi kali ini benar-benar diluar perkiraan. Soalnya, di awal bulan suci ini kebutuhan dolar cukup meningkat, terutama untuk membiayai impor BBM dan bahan kebutuhan pokok. “Ini menunjukan faktor eksternal masih mendomiinasi pergerakan rupiah,” ujar Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures. Menurut Nizar, pekan ini penguatan rupiah akan berlangsung. Ia memperkirakan, hingga pasca Lebaran, rupiah akan bergerak di kisaran 13.200 – Rp 13.300 per dolar. Sementara hasil peneropongan Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri, mata uang RI itu akan menguat di kisaran 13.245 – Rp 13.325. Dan kondisinya akan semakin berotot setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), 14 – 15 Juni depan. Optimisme Nizar dan Rully, memang cukup beralasan. Soalnya, sejak Yellen menyatakan menunda kenaikan suku bunga, dana asing yang masuk ke sini

40

makin deras. Mereka tak hanya menyerbu saham, tapi juga surat berharga negara (SBN) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sehingga, surat-surat berharga yang dikuasai asing terus membesar. Kondisi itulah yang akan membuat nilai tukar rupiah stabil selama beberapa hari ke depan. Apalagi, tak lama lagi banyak pengusaha yang bakal melepas dolarnya untuk memperoleh dana keperluan tunjangan hari raya (THR) dan Lebaran. Permintaan dolar juga diperkirakan akan berkurang karena menjelang dan beberapa hari setelah Lebaran banyak perusahaan-perusahaan besar yang libur.

SEKUAT APA BI? Nah, kalau pasar uang tetap tenteram, mestinya para petinggi otoritas moneter bisa menjalan ibadah puasa dengan khusu. Tapi, sayang, mereka tampaknya tetap harus menjaga stabilitas secara ketat. Soalnya,

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


keuangan valas ya itu tadi, penguatan yang terjadi beberapa hari belakangan ini bukan didorong faktor fundamental. Artinya, apresiasi rupiah tidak bersifat permanen alias bukan untuk jangka panjang. Salah satu yang mengkhawatirkan, setelah “kekuatan” yang muncul berkat penundaan kenaikan suku bunga The Fed habis, rupiah akan kembali melemah. Dan kemungkinan itu dikatakan sendiri Agus Martowardojo, Gubernur BI. Menurutnya, ada tiga peristiwa yang perlu diwaspadai sepanjang bulan Juni – Juli. Sebab, langsung atau tidak, ketiga peristiwa itu berpotensi mengancam rupiah. Salah satunya adalah referendum terkait Bristish Exit (Brexit), 23 Juni mendatang. Hasil voting sementara mencatat, sekitar 43% responden menginginkan Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa. Sementara 42% lainnya memilih ke luar dari blok 28 negara Eropa. Jika Inggris keluar dari Uni Eropa, maka poundsterling bakal melemah dan memberi angin kepada dolar untuk menguat. Depresiasi mata uang renminbi juga bakal menimbulkan dampak negatif terhadap sejumlah mata uang, termasuk rupiah. Rencana kenaikan suku bunga The Fed pun tetap masih menjadi ancaman bagi

rupiah. Berdasarkan kondisi tersebut, Agus memperkirakan sampai akhir tahun rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.500 – Rp 13.800 per dolar. Perkiraan BI tentang kemungkinan terjadinya pelemahan rupiah diamini Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Asset management. Lebih dari itu, Lana memperkirakan pelemahan rupiah akan terjadi mulai pertengahan Juni ini hingga pertengahan Juli depan. Tapi Lana yakin, BI akan menjaga nilai tukar rupiah agar tidak menembus level Rp 13.800. Pertanyaannya, sampai kapan BI punya kekuatan untuk menjaga rupiah di level tersebut? Ini yang sulit dijawab. Soalnya, yang bermain di pasar uang bukan hanya dari kalangan korporasi, tapi juga para spekulan yang memancing di air keruh. Dan kalau para spekulan sudah bermain, untuk meredamnya dibutuhkan dolar yang tebal. Masalahnya, satu-satunya pemasok valas saat ini hanyalah BI, yang cadangan devisanya selama bulan Mei berkurang US$ 4,1 miliar menjadi tinggal US$ 103,6 miliar. Masalahnya, sampai saat ini belum ada tanda-tanda pemerintah akan menerbitkan surat utang valas. Kondisi inilah, menurut Lana, membuat rupiah belum berada di zona aman. n

Rencana kenaikan suku bunga The Fed pun tetap masih menjadi ancaman bagi rupiah. Berdasarkan kondisi tersebut, Agus memperkirakan sampai akhir tahun rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.500 – Rp 13.800 per dolar.

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

41


Pasar Modal IHSG

Tunggu Kepa Pasar mencemaskan Brexit. Tapi hasil poling menunjukkan, Inggris akan merugi jika keluar dari Uni Eropa. Bagaimana dengan rencana The Fed selanjutnya?

S

TEKS Nikita Jagad foto riset

ejumlah ekonom memandang, aksi keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan buruk untuk prospek ekonomi Inggris. Hasil poling menunjukkan, British Exit atau Brexit tidak akan menumbuhkan ekonomi Inggris. Namun, bukan berarti kemungkinan terjadinya Brexit menjadi musnah. Pasar tetap melakukan monitor yang ketat terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Kecemasan tentang potensi Inggis keluar dari Uni Eropa memuncak dan mengakibatkan bursa saham Asia berjatuhan. Maklum, saat referendum semakin dekat, 23 Juni 2016. Pada perdagangan pagi, Jumat pekan lalu, indeks bursa Jepang Nikkei 225 jatuh 0,6. Sementara itu, indeks Topix melorot 0,7%. Adapun indeks bursa saham Australia S&P/ASX 200 turun 1,6%. Indeks bursa saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,3% dan indeks Selandia Baru anjlok 0,12%. Bursa di Jakarta juga ikut-ikutan terkena imbas. Indeks harga saham gabungan terus bolak-balik di level 4.853 – 4.933. Jumat pekan lalu indeks ditutup melemah ke level 4.848. Berarti, dalam sepekan, kendati meninggalkan level psikologisnya, IHSG hanya melemah tipis 0,12%. Tapi jangan terlalu khawatir, masuknya dana asing sangat besar pekan lalu mencapai Rp 1,6 triliun. Ini merupakan pertanda, peluang kenaikan suku bunga The Fed di bulan ini mengecil. Makanya, pelemahan indeks sementara akan terhenti. IHSG akan bergerak stagnan. Para analis memprediksi, pekan ini investor akan wait and see menjelang keputusan The Fed. Harga komoditas yang terkoreksi belakangan ini juga akan membuat sektor perbankan dan mining kemungkinan besar akan terkena imbasnya. Ditambah, semakin dekatnya hari raya kemungkinan akan membuat perdagangan semakin sepi. Diperkirakan IHSG pekan ini akan bergerak di level 4.820 – 4.900.

42

Untuk pekan ini, karena menyambut Lebaran, banyak analis yang merekomendasikan saham yang bergerak di sektor konsumen dan retail. Seperti RALS, MAPI, ACES dan LPPF.

RUPIAH AMAN Selain itu saham-saham seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) juga mendapat rekomendasi beli. Sedangkan analis lain memilih saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan WTON untuk dicermati pelaku pasar. Lantas bagaimana dengan nasib nilai tukar rupiah? Alhamdulillah, walau tertekan, rupiah tak sampai menembus level Rp 12.300. Mengutip Bloomberg Dollar Index, rupiah pada perdagangan Spot Exchange Rate di pasar Asia, melemah 7 poin atau 0,05% ke Rp 13.294 per dolar AS. Rupiah bergerak di kisaran Rp 13.281-Rp 13.318 per dolar AS. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro me-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


PASAR MODAL IHSG

astian Brexit

rasa yakin pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini hanya bersifat sementara. Pasalnya, pelemahan rupiah tersebut lebih disebabkan penguatan dolar AS akibat imbas dari isu kenaikan suku bunga The Fed. Bambang mengatakan, pelemahan rupiah saat ini merupakan hal yang lazim terjadi ketika ada isu kenaikan suku bunga The Fed. Menurutnya hal itu akan kembali stabil jika isu tersebut telah memudar. “Ya itu kan selalu spekulasi, jadi kita melihat itu sebagai suatu fenomena yang selalu terjadi setiap kali ada statement-statement mengenai kenaikan tingkat bunga (The Fed),� ujarnya beberapa pekan lalu. Bambang mengaku yakin akan hal itu, lantaran fenomena tersebut sering terjadi. Seperti yang terjadi tahun lalu ketika isu kenaikan suku bunga The Fed santer didengungkan. Namun setelah suku bunga The Fed jadi dinaikan, Rupiah berangsur pulih. “Saya pikir kita sudah pernah alami itu, bulan Desember naik 25 basis poin dan ekonomi kita bisa stabil tetap. Jadi iya itu temporer,� tandasnya Jadi aman Pak? Mudah-mudahan. n

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

IHSG

43


Pasar Modal Saham department store

Marhaban Ya Lebaran Jangan cuma pakai baju baru, Lebaran juga perlu memilih saham yang oke. TEKS Nikita Jagat foto Dahlan RP

L

ebaran sudah di depan mata. Dan, para pedagang barang-barang konsumsi pun mulai mendulang panen. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang kinerja bisnisnya sepanjang 3 bulan pertama tahun ini menurun, dengan mencatatkan kerugian Rp 123 miliar, yakin periode kuartal kedua akan meningkat. Keyakinan inilah yang membuat pergerakan sahamnya mengawali bulan Ramadhan tahun ini bergerak di zona hijau. Untuk mempersiapkan momentum puasa dan Lebaran tahun 2016, perseroan sudah menambah jumlah pasokannya. Bahkan, seperti yang pernah diberitakan MPPA telah melakukan penambahan stok secara bertahapsejak enam bulan lalu. Upaya ini diharapkan bisa menghapuskan kerugian yang dialami perseroan pada kuartal I lalu. Seperti diketahui, anjloknya kinerja MPPA disebabkan oleh laba kotor yang mengalami penurunan sebesar 23,18% menjadi Rp 458,90 miliar. Penjualan perseroan pun menurun dari Rp 3,35 triliun menjadi Rp 3,27 triliun. Sementara beban usaha mengalami peningkatan dari Rp 500 miliar menjadi Rp 568 miliar. Nah, dengan datangnya hari besar diharapkan omset MPPA melesat. Paling tidak 30% – 50% ketimbang bulan-bulan biasa. Sehingga, target penjualan sebesar Rp 15 triliun di tahun ini akan tercapai. Lantas bagaimana dengan harga sahamnya? Para pelaku pasar memperkirakan, MPPA akan mencapai harga tertinggi tahun ini, yakni Rp 1.850. Kalau target itu tercapai, berarti dibanding harga saat ini (Rp 1.285 per 10/6) MPPA memiliki potensi sebesar 44%. Tapi untuk jangka pendek-menengah para analis hanya menargetkan MPPA pada harga Rp 1.375. Dan, jangan lupa stop loss jika harganya menyentuh Rp 1.275. Yang juga diprediksi akan mendulang untung di saat menjelang Lebaran ini adalah Ramayana Lestari Sentosa alias RALS. Secara mengejutkan pada kurtal I-2016 perseroan membukukan laba bersih Rp 8,41miliar. Angka tersebut meningkat 43,51% diban-

44

dingkan Rp 5,86 miliar yang dicapai ada periode yang sama tahun lalu. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) tetap optimistis menghadapi bisnis pada tahun ini. Manajemen menargetkan penjualan selama 2016 mencapai Rp 8,3 triliun, atau tumbuh 6,41% daripada target tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,8 triliun.

MATAHARI MASIH Proyeksi ini didorong realisasi same store sales growth (SSSG) pada Januari tahun ini yang mencapai 6,6%. Secara historis, penjualan RALS setiap bulan Desember dan Januari memang selalu tinggi. Adapun penjualan selama Februari cenderung melandai. Penjualan Februari 2016 ditargetkan tumbuh 10% dari Februari tahun lalu. “Kami tidak pasang target terlalu tinggi untuk tahun ini, Rp 8,3 triliun adalah target harapan kami,� kata Setyadi Surya, Sekretaris

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


Pasar Modal Saham department store

Perusahaan Ramayana, beberapa waktu lalu. Menurut seorang analis, laba bersih RALS berpotensi tumbuh 5% di tahun ini. Pertumbuhan bukan dari penjualan saja, melainkan dari efisiensi operasional dan peningkatan produktivitas karyawan. Selain itu, sebanyak 80% gerai RALS adalah milik sendiri. Ia sangat optimistis dalam menilai prospek bisnis RALS. Namun karena harga sahamnya sudah naik banyak (40% sejak awal tahun), analis ini tak menargetkan harga berikutnya terlalu muluk, hanya Rp 940. Saham pilihan menjelang Lebaran lainnya adalah efek debut Matahari Department Store (LPPF). Pada tiga bulan pertama tahun ini, Matahari meraup laba bersih Rp 244 miliar. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 31,8% dari porsi laba sebesar Rp 185 miliar di kuartal I-2015. Kenaikan laba didorong penjualan kotor yang tumbuh 13,2% menjadi Rp 3,26 triliun di Maret 2016,

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

bila dibandingkan dengan posisi penjualan kotor sebesar Rp 2,88 triliun di sepanjang tiga bulan pertama 2015. Saat ini, Matahari memiliki 142 gerai di 66 kota Indonesia. Perseroan merencanakan membangun 6-8 gerai baru di 2016, di mana tiga di antaranya akan dibuka sebelum periode lebaran. Posisi aset perseroan sepanjang kuartal I-2016 menjadi Rp 3,59 triliun. Dengan kekuatan itu, analis memperkirakan pendapatan usaha Matahari akan mencapai Rp 11,28 triliun pada 2016, sekitar 20,13% di atas proyeksi pendapatan 2015 yang sebesar Rp 9,39 triliun. Adapun laba emiten perdagangan eceran tersebut diperkirakan tumbuh 35,52% menjadi Rp 2,48 triliun pada 2016. Sahamnya? LPPF diprediksi akan menggapai harga Rp 21.075. Tapi disarankan dilepas ketika menyentuh Rp 18.725. Selamat berinvestasi. n

45


Pasar Modal Saham batu bara

Minyak Naik, Batu Bara Membara Menguatnya harga minyak dunia memberi harapan baru bagi batu bara. Inilah saham-sahamnya yang masih mendapat angin. TEKS Nikita Jagad foto Dahlan RP

H

arga minyak dunia, sedikit demi sedikit mulai merangkak naik. Kini si emas hitam diperdagangkan di level harga US$ 50 – US$ 51 per barel. Para analis pun langsung membuat perkiraan-perkiraan, karena data historis menunjuklan harga minyak dunia cenderung bergerak searah dengan harga komoditas, termasuk batu bara. Artinya, jka harga minyak naik harga, batu bara pun ikut terkerek. Sharlita Malik, analis Samuel Sekuritas, punya analisis begini. Kata dia, dalam risetnya, pasar batu bara tahun 2016 akan diwarnai oleh membaiknya kondisi oversupply dan meningkatnya permintaan. “Kami melihat akan terjadi pemotongan volume produksi di Indonesia 10% YoY, diakibatkan collapse-nya perusahaan yang tidak mampu bertahan di tengah rendahnya harga batubara,� katanya. Sementara itu, pemotongan volume produksi di China hingga 10% dalam lima tahun ke depan, berpotensi mendorong terjadinya overdemand. Itu sebabnya, Sharlit menilai saat ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk melakukan pembelian. Alasannya harga minyak rebound telah menjadi katalis positif. Di samping itu kenaikan tersebut juga mengakhiri tren penurunan dari harga batu bara selama 11 bulan terakhir. Dengan demikian diperkirakan rata-rata harga batu bara tahun 2016 dapat menyentuh ke level US$ 55 per ton. Belum lagi saat ini pemerintah sangat agresif dalam memiliki rencana menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 35 ribu MW hingga tahun 2019. Itu membutuhkan batu bara sekitar 100-120 juta ton. Disisi lain, permintaan dari India menambah katalis positif untuk outlook batu bara. Pada tahun 2015 India menambah kapasitas pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batubara mencapai 12ribu MW. Pembangkit listrik ini di perkirakan akan mengkonsumsi batu bara sekitar 50 juta ton. Nah, sebagian besar dari kebutuhan batu bara tersebut akan diimpor. Dan diperkirakan pada tahun 2016 impor batu bara di India akan mencapai 265 juta ton, atau naik 20% YoY. Sujatmiko, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pernah memperkirakan fenomena

46

penurunan harga batu bara dunia yang berlangsung dua tahun terakhir akan menunjukkan perbaikan mulai tahun ini. Keyakinan itu, ditunjang oleh membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS) dan China yang turut menentukan harga komoditas global. Sujatmiko menjelaskan seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi menyusul peningkatan angka konsumsi domestik AS diyakini akan mendorong sejumlah negara pemasok untuk menggenjot produksi barang-barang dan mengekspornya ke negeri Paman Sam itu. Beberapa negara tersebut meliputi China, Korea Selatan dan India yang diketahui menjadi mitra dagang utama AS. Dengan adanya upaya peningkatan angka produksi, menurut Sujatmiko akan membuat tiga negara tersebut membutuhkan lebih banyak sumber energi untuk bisa mengoperasikan pabrik-pabriknya. Dengan demikian, kondisi ini diharapkan bisa memengaruhi naiknya harga komoditas batu bara. Ia memperkira-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


Pasar Modal Saham batu bara kan harga batu bara akan kembali merangkak ke level US$ 70 per ton.

SAHAMNYA MASIH LAYAK BELI Banyak analisa optimistis tentang komoditas yang satu ini. Tapi terlepas dari itu semua, bagaimana nasib emiten batu bara saat ini? Masih mampukah mereka bertahan? Mari kita lihat tiga emiten yang sahamnya masih direkomendasikan oleh para analis. Yang pertama adalah PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA). Laba yang diraih perseroan pada triwulan I-2016 cenderung turun. Ini disebabkan oleh peningkatan beban pajak penghasilan dan beban pokok penjualan selama Januari-Maret 2016. Ini menunjukkan, manajamen perseroan belum berhasil menekan kenaikan beban operasional hingga akhir Maret 2016. Dari laporan keuangan per Maret 2016 laba PTBA mencapai Rp 332,57 miliar atau turun 2,3% dibanding untung periode yang sama tahun sebelumnya. Di tengah laba yang cenderung turun, penjualan PTBA justru meningkat 8,15% menjadi Rp 3,544 triliun, dari Rp 3,277 triliun per Maret 2015. Mungkin, itu sebabnya saham Tambang Batubara Bukit Asam selalu ramai oleh peminat. Dan karena sebelumnya telah mengalami penurunan yang banyak,

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

harga PTBA sejak Januari hingga kini telah meningkat signifikan, dari Rp 4.525 ke Rp 7.800(10/6). Beberapa analis masih merekomendasikan beli untuk saham ini dengan target harga Rp 9.400. Dan disarankan cut loss jika menyentuh Rp 7.200. Kemudian PT Adaro Energi, yang pada kuartal I mendulang laba US$ 59,68 juta (naik 1,07%). Saham emiten ini pun (ADRO) sama dengan PTBA, sejak awal tahun telah meningkat signifikan, dari Rp 515 ke Rp 890 (10/6). Namun, melihat kinerjanya, para analis pun masih merekomendasikan beli dengan target harga Rp 945. Terakhir, yang juga sahamnya masih sering mendapat rekomendasi dari analis adalah PT Indika Energy Tbk (INDY). Pada kuartal I lalu emiten ini melaporkan kinerja yang kurang bagus dengan mencetak kerugian bersih sebesar US$ 4,85 juta. Angka ini menunjukkan penurunan yang tajam bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang memetik laba bersih sebesar US$ 11,62 juta. Sahamnya, yang kini menclok di Rp 610 (10/6), mendapat rekomendasi beli dengan target harga Rp 725. Tapi, awas, lepas jika harganya menyantuh Rp 600. Nah, kini tinggal terserah Anda, masih percayakah harga batu bara akan menguat? n

47


Pasar Modal Saham ADHI

ADHI Jadi Naik Kereta Polemik proyek LRT usai sudah. Adhi Karya tinggal meneken kontrak. Bagaimana sahamnya?

diincar antara lain 75% konstruksi, 6,9% EPC, 8,6% properti dan manufactur precast 9,4%.

PELUANGNYA MASIH BESAR Dari target proyek baru sebesar itu, manajemen memasang ancang-ancang akan memperoleh laba bersih Rp 750 miliar, atau naik 48,60% dari target 2015 yang dipatok di angka Rp 504,7 miliar. Namun, seperti halnya BUMN lain, dalam pendanaan Adhi benar-benar mengandalkan kocek pemerintah. Buktinya, kalau jadi, pengerjaan kontrakkontrak baru itu akan dibiayai dari APBN sebesar 27,9%, APBD 9,3%, BUMN atau BUMD 25,7% dan

TEKS Nikita Jagad foto riset

T

ekad pemerintah untuk mempercepat pengerjaan proyek infrastruktur, tampaknya, sudah bulat benar. Tapi apa daya, anggaran yang dimiliki tidak mencukupi. Itu sebabnya, proyek-proyek tersebut ditawarkan pada swasta atau BUMN. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dari 225 proyek infrastruktur prioritas nasional, sebanyak 86 proyek masuk tahap pelaksanaan. Sedangkan sisanya 139 proyek masih tahap perencanaan. Cukup banyak jenis proyek yang ditawarkan. Ada proyek pembangunan rel kereta api, pembangunan bandar udara, pelabuhan, pengadaan air bersih dan pembangunan bendungan. Ini jelas merupakan sebuah peluang. Termasuk untuk perusahaan milik negara seperti PT Adhi Karya. Dan memang, manajemen Adhi tak mau berpangku tangan melihat proyek yang sedemikian besarnya. Belum lama ini perseroan lebih memastikan untuk mendapat proyek kereta ringan. Soalnya, permasalahan administrasi proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) JakartaBogor-Depok-Bekasi telah selesai. Dan, sekarang tinggal menunggu penandatanganan kontrak dan diharapkan akan rampung di tahun 2018. Namun, kontrak LRT tidak akan dimasukkan sebagai pendapatan tahun ini. Asal tahu saja, hingga akhir Mei 2016, Adhi telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 4,97 triliun. Ditambah beberapa proyek yang sudah di tangan (karena tendernya sudah dimenangkan) senilai Rp 1,3 triliun, maka total kontrak baru yang telah didapat perseroan mencapai Rp 6,27 triliun atau 25% dari target. Proyek-proyek baru PT Adhi Karya Tbk didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 85,4% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari pekerjaan gedung sebanyak 69,5%, jalan dan jembatan 9,2%, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 21,3%. Seiring dengan rencana penggenjotan pembangunan pada 2016, manejemen Adhi menyambut peluang itu dengan memasang target memperoleh proyek baru senilai Rp 25,1 triliun. Lini bisnis yang

48

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016


Pasar Modal Saham ADHI proyek swasta serta lainnya mencapai 37,1% Terlepas dari asal muasal sumber dana, akankah target proyek dan laba tercapai? Ini yang belum bisa dijawab. Sebab biasanya, perusahaan infrastruktur seperti Adhi mendapatkan sebagian besar penghasilannya di kuartal tiga dan empat. Lihat saja, hingga akhir tiga bulan pertama Adhi baru meraih laba bersih sebesar Rp 10,68 miliar atau naik sedikit dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang Rp 10,63 miliar. Pencapaian kinerja perseroan tersebut didukung oleh pendapatan pokok perseroan yang meningkat dari Rp 1,24 triliun menjadi Rp 1,33 triliun. Semen-

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016

tara beban pokoknya naik dari Rp 1,11 triliun menjadi Rp 1,2 triliun. Jadi, hasil akhirnya, memang belum kelihatan. Lantas bagaimana dengan prospek harga sahamnya? Jika dilihat sejak awal tahun, saham ini (ADHI) telah meningkat secara signifikan yakni dari Rp 2.140 ke Rp 2.730 (10/6) atau sekitar 27,5%. Namun, sebagian analis saham yakin, harga ADHI masih bisa menguat. Seorang analis memperkirakan ADHI bakal mencapai harga Rp 3.170. Artinya, masih ada ruang penguatan sebesar 16%. Cuma, ada alarm jika saham ini menyentuh level Rp 2.445. Kalau itu terjadi, silakan Anda stop loss. n

49


inforeview

Telkom SLI 007 Raih Original Brand Award 2016

PT Pegadaian (Persero) dan Bank BJB bersinergi untuk pengadaan Kredit Jangka Pendek. Hal ini dilakukan, karena menjelang Lebaran dan tahun ajaran baru, kebutuhan dana masyarakat mengalami peningkatan. Pegadaian sebagai lembaga pembiayaan berbasis gadai dan fidusia memerlukan persediaan agar kebutuhan

Maybank Indonesia Terbitkan Sukuk PT Bank Maybank Indonesia Tbk menyatakan minat pasar terhadap penerbitan sukuk mudharabah berkelanjutan I Maybank Indonesia Tahap II yang ditawarkan dengan jumlah pokok sebesar Rp700 miliar oversubscribed. Menurut Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria, sukuk mudharabah tersebut merupakan bagian dari penawaran umum sukuk mudharabah berkelanjutan I Maybank Indonesia dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 1 triliun. Dia bilang, selama masa penawaran awal yang berlangsung dari 25 April 2016 sampai 16 Mei 2016, minat pasar terhadap sukuk mudharabah mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 200% atau 2x dari rencana jumlah penerbitan. Dana yang diperoleh dari hasil sukuk mudharabah ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Unit Usaha Syariah Perseroan, terutama untuk pe-

50

Faizal. SLI 007 merupakan layanan sambungan telepon internasional dari Telkom yang memudahkan pemakaian, kecepatan interkoneksi, kualitas suara superior, harga kompetitif, serta waktu post-dial delay yang singkat. n dana masyarakat terpenuhi. Sementara, Bank BJB sebagai lembaga intermediasi mengoptimalkan dana melalui kredit korporasi. Penandatangan kerjasama tersebut dilaksanakan pada pekan lalu, di Jakarta. Pihak Pegadaian diwakili Direktur IV Bidang Keuangan Dwi Agus Pramudya, sedangkan dari Bank BJB hadir Direktur Agus Gunawan. “Biasanya pertumbuhan kredit menjelang puasa dan Lebaran mengalami pertumbuhan antara 15-20% dibandingkan bulan lainnya,” kata Dwi. Sementara itu Direktur Bank BJB menjelaskan, penyaluran kredit ke Pegadaian senilai Rp 750 miliar dengan jangka waktu 12 bulan Tujuannya, untuk mengoptimalkan likuiditas bank dan memenuhi kebutuhan debitur yang membutuhkan fasilitas kredit dalam jangka pendek. Per-Maret 2016, total kredit Bank BJB mencapai Rp 55,218 triliun, 14,21% di antaranya merupakan penyaluran kredit korporasi dan komersial. n nyaluran pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam rangka penerbitan sukuk mudharabah ini, Maybank Indonesia telah memperoleh pemeringkatan surat utang jangka panjang dengan rating AAA(idn) dari Fitch dan idAAA(sy) dari Pefindo. Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Sukuk Mudharabah adalah PT Bahana Securities, PT Indo Premier Securities, PT Maybank Kim Eng Securities (terafiliasi) dan PT RHB Securities Indonesia. n

FOTO riset

FOTO Dahlan RP

Pegadaian Bersinergi dengan Bank BJB

FOTO Istimewa

P

T Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meraih peringkat pertama dalam ajang penghargaan “The 1st Champion of Indonesia Original Brand 2016” melalui layanan Sambungan Langsung Internasional 007 (Telkom SLI 007). Mewakili Telkom, penghargaan ini diterima oleh Faizal Rochmad Djoemadi, Executive General Manager, Divisi Wholesale Services Telkom di Jakarta, Rabu (8/6) pekan lalu. Indonesia Original Brands Award 2016 yang diselenggarakan bersama Majalah SWA dan lembaga riset Business Digest ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada merek asli Indonesia yang memiliki performa membanggakan dan mampu bertahan menghadapi berbagai merek kompetitor dan global yang semakin beragam. Faizal Rochmad Djoemadi mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan penghargaan ini. “Ini membuktikan Telkom SLI 007 telah mendapat kepercayaan dari pelanggan di Indonesia untuk melakukan panggilan telepon ke luar negeri,” ujar

reviewweekly 41 Tahun V | 13-19 Juni 2016




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.