Kudeta Tax Amnesty Ala Singapura

Page 1




MailBOX

http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady

Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com

Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari reporter: Setyo Adhi Nugroho, Lucky Benyamin, Badrul redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Rizky Pratama

unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Selvi tan, adeline, Irma Irawati HR & GA: Iriene Mielani Admin: Eko Endarsono, Yunita Wirawan, Asih (admin Sales)

Cover: Erbhayu

Jaga PLN Agar Menjadi Sehat Diam-diam ada perseteruan hebat antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dengan direksi PT PLN, terutama Direktur Utama Sofyan Basir. Yang terbaru adalah ‘serangan’ Sudirman dalam acara “Coffee Morning Sosialisasi RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) oleh PLN” yang diselenggarakan pada hari Jumat (22/7/2016). Dalam acara itu Sudirman memberikan teguran keras kepada direksi PLN. Sudirman menganggap banyak kebijakan Kementerian ESDM yang belum dijalankan oleh PLN. Sudirman bahkan menyebut PLN selalu protes terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM. Bukan kali ini saja Sudirman ‘menyerang’ direksi PLN. Dalam rapat dengar pendapat antara Kementerian ESDM dan KomisiVII DPR pada 8 Juni lalu, Sudirman juga menuding PLN sebagai pelaksana proyek pembangunan listrik 35.000 megawatt sering tidak menaati aturan yang telah dibuatnya. Saya tidak tahu ada apa di balik kegundahan Sudirman terhadap PLN yang sejak Desember 2014 dinakhodai oleh Sofyan Basir. Yang saya tahun, Sofyan Basir ditunjuk Presiden Jokowi untuk menduduki jabatan Direktur Utama PLN yang misinya memperketat syarat proyek listrik, melakukan tender terbuka, melakukan efisiensi anggaran dan tidak boros menggunakan BBM listrik.

4

Sudah menjadi rahasia umum selama ini PLN jadi sasaran mafia. Presiden Jokowi berulang-ulang meminta Sofyan agar membangun rezim PLN yang kuat dan lepas dari berbagai kepentingan banyak pihak. Proyek-proyek PLN memang besar dan melibatkan dana triliunan. Makanya, semua pihak seharusnya menjaga agar PLN menjadi sehat dan listrik tidak lagi byar-pet yang merugikan masyarakat. Didit Mahesa Kemayoran, Jakarta Pusat

alamat redaksi: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 alamat Sales & Marketing Communication: Jl. Bendungan Jatiluhur No. 26 Bendungan Hilir - Jakarta Pusat 10210 Telp: 021-570 4479 • Fax: 021-570 4473 penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI

SuratMingguini

Salut untuk Presiden Jokowi

Beberapa waktu berselang saya mengunjungi seorang kenalan yang tinggal di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara. Betapa kagetnya saya ketika mendapati pemandangan bahwa rumah susun ini ternyata berjarak tidak telalu jauh dari bibir Pantai Marunda yang terus mengalami abrasi. Laut yang berjarak kurang lebih 50 meter dari halaman belakang rusun, sudah lebih dulu memorakporandakan rumah-rumah bambu milik para nelayan Marunda. Kata sejumlah warga yang bermukim di bibir pantai ini, jarak antara laut dan rumah mereka, semakin hari semakin dekat saja. Rusunawa Marunda ini dihuni oleh ribuan kepala keluarga. Sungguh sulit dipahami bagaimana bisa rusun yang dibangun dengan dana APBD ini bisa berdiri sedemikian dekat dengan garis pantai. Menurut seorang rekan saya yang memiliki pengetahuan di bidang kelautan, abrasi di Pantai Marunda ini diperkirakan hanya perlu waktu 5-10 tahun lagi untuk mencapai halaman rusun Marunda.

Saya terharu dan memberi jempol kepada Presiden Jokowi yang turun langsung melakukan sosialisasi Undang-Undang Pengampunan Pajak atau UU Tax Amnesty. Selesai sosialisasi di Surabaya, Jokowi langsung bertolak ke Medan, dan kota-kota lainnya. Tak ketinggalan Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan pertemuan dengan ratusan pengusaha nasional. Mengasyikan sekali melihat Presiden, Wakil Presiden, dan para menterinya bahu membahu mensukseskan tax amnesty. Semuanya dengan satu tujuan untuk membangun Indonesia. Pemerintah memang butuh uang banyak untuk membangun, terutama berbagai proyek infrastruktur. Sebab, infrastruktur adalah fondasi pembangunan agar sektor-sektor lain bisa berjalan lancar, sekaligus menghadapi persaingan dengan negara-negara lain. Pemerintah berharap dari progam tax amnesty bisa diperoleh tambahan pajak sebesar Rp 165 triliun. Selain itu, dari repatriasi aset Rp 1.000 triliun dan deklarasi aset wajib pajak di luar negeri sebesar Rp 4.300 triliun. Mudah-mudahan saja progam ini berjalan lancar dan para wajib pajak menyadari bahwa semua ini untuk membangun Indonesia agar lebih baik.

Wahyu Tanjungpriok, Jakarta Utara

Ari Santoso Cawang, Jakarta Timur

Rusunawa Marunda Terancam Tenggelam

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016



reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

Contents

headline LaporanUtama 9 KUDETA TAX AMNESTY ALA SINGAPURA Singapura menawarkan berbagai insentif menarik kepada WNI agar tetap menempatkan uangnya di sana, tidak membawa pulang ke Indonesia.

Bisnis

Makro

18 Banjir Duit di Go-Jek Tak lama lagi dana sebesar Rp 5,2 triliun

30 Saatnya Beli Rumah

akan dikucurkan untuk menambah darah Go-Jek.

BI harus tegas menekan perbankan untuk melaksanakan pelonggaran uang muka KPR.

32 Akal-akalan Inpex

Keuangan 20 Pilihan untuk Produsen Smartphone

Sisipan

36 Untuk Apa Utang Itu? Dengan alasan kekurangan dana untuk membiayai infrastruktur, bank berlomba-lomba mencari utangan. Ada yang curiga, dana itu dipakai untuk menutupi kredit macet.

38 Lupakan Soal DP Murah

24 Bisnis Obat Memang Asyik Ada vaksin palsu, ada juga obat palsu yang beredar luas dan dijual oleh toko obat tak berizin.

Pasar Modal 42 Koreksi Dulu, Baru Naik Lagi Diundurnya pemangkasan BI Rate, membuat laju indeks tersendat. Tapi ada analis yang bilang, itu koreksi sehat.

44 Meneropong Kinerja PTPP

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.

Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com


editorial Daya Tarik Tax Amnesty

P

engampunan pajak atawa tax amnesty sudah mulai dilaksanakan sejak Senin pekan lalu. Dan animo masyarakat, untuk sementara, belum ‘hangat’ benar. Di hari pertama pemberlakuan misalnya, cuma ada 149 wajib pajak (WP) yang merespon. Itu pun kebanyakan baru tahap tanya-tanya. Artinya, belum tentu, ikut serta dalam program tax amnesty. Sedangkan yang serius dan sudah langsung membayar tebusan baru 11 WP. Entah, berapa nilai (uang) tebusan yang dibayar. Pihak petugas pajak sendiri mengaku tidak hafal angkanya. Tapi, pasti jumlahnya ‘belum seberapa’, karena kalau jumlahnya lumayan besar, tentu akan diumumkan. Soalnya, itu merupakan prestasi dan pertanda bahwa program ini akan berjalan sesuai tujuan. Harapan pemerintah dengan program ini penerimaan pajak bisa digenjot sebesar Rp 165 triliun, dan merepatriasi aset hingga Rp 1.000 triliun. Adapun deklarasi aset wajib pajak (WP) di luar negeri diyakini bisa mencapai Rp 4.300 triliun. Kementerian Keuangan sendiri telah menetapkan, tarif tebusan repatriasi untuk peserta tax amnesty pada tiga bulan pertama sebesar 2% dan untuk deklarasi luar negeri sebesar 4%. Sementara untuk tarif tebusan pada tiga bulan berikutnya, hingga masa berlaku tax amnesty berakhir 31 Maret 2017, sebesar 3% untuk repatriasi, dan 6% untuk deklarasi luar negeri. Untuk menampung dana yang pulang, berbagai sarana sudah disiapkan. Mulai dari kalangan perbankan hingga para praktisi pasar modal. Katanya sih, mereka sudah siap menampung dana yang bakal membanjir.

8

Tapi, baru saja dimulai, undang-undang tax amnesty (ini kalau jadi) sudah akan digugat. Adalah Yayasan Satu Keadilan, Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) dan empat warga negara yang berencana menggugat Undang-undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) ke Mahkamah Konstitusi. Ada 21 alasan kenapa mereka menggugat. Salah satunya adalah ketidakadilan. Kata mereka, warga masyarakat yang taat pajak, bisa dikenakan sanksi denda bahkan pidana ketika terlambat bayar atau mengemplang pajak. Contohnya sudah banyak. Beberapa orang telah masuk bui lantaran tidak membayar sebagian kewajiban pajak mereka. Nah, sementara yang jelas-jelas menyembunyikan hartanya malah diberi pengampunan. Padahal, uang yang mereka miliki bisa saja merupakan hasil dagang narkoba atau korupsi. Bukankah itu bertentangan aturan main yang berlaku selama ini? Lantas bagaimana nasib wajib pajak yang kadung masuk bui lantaran mengemplang? Tentangan juga datang dari Singapura, negara yang selama ini dikenal sebagai surga bagi para penghindar pajak. Pemerintah Negeri Singa itu khawatir, likuiditas yang selama ini melimpah tiba-tiba pulang kandang lantaran kebijakan tax amnesty di Indonesia. Maklum, di sanalah harta orang kaya Indonesia disimpan. McKinsey menyebut ada Rp 2.000 triliun uang tunai dan Rp 2.000 triliun berupa aset warga Indonesia tersimpan di Singapura. Belum lagi dana parkir yang ditimbun di negara-negara tax heaven lainya, seperti Macau, Hong Kong, Luxemburg, Swiss, dan Kepulauan Cayman. Makanya, sejumlah bank-bank Singapura melakukan berbagai strategi untuk menahan para nasabah menarik dananyauntuk mengikuti kebijakan tax amnesty. Salah satunya, adalah menawarkan bunga deposito yang lebih tinggi. Terlepas dari pro kontra tax amnesty, iming-iming mana yang akan dipilih pemilik uang? Kita lihat saja nanti. Yang jelas, Pemerintah Indonesia saat ini sedang ketar-ketir, takut perolehan pajak jauh dari target. Soalnya, indikasi ke arah itu sudah mulai tampak. Hingga bulan Juni, misalnya, realisasi penerimaan baru mencapai Rp 518,4 triliun atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 536,1 triliun, Artinya, gara-gara melambatnya roda perekonomian, penerimaan pajak turun Rp 17,7 triliun. Itulah, kenapa pemerintah menerapkan kebijakan tax amnesty. Kendati upaya ini belum tentu berhasil. Sebab, tentu banyak orang yang berpikir ulang: Sekarang mendapat keringanan, siapa tahu, besok-besok malah lebih ditekan. n bk

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Singapura menawarkan berbagai insentif menarik kepada WNI agar tetap menempatkan uangnya di sana, tidak membawa pulang ke Indonesia. TEKS Setyo Adhi Nugroho dan Badrul

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

9


foto: mimbarbirokrasi.blogspot.com

D

Presiden Jokowi saat sosialisasi program tax amnesty di Medan: Banyak WNI yang menetap di Singapura.

ari Surabaya, Presiden Jokowi langsung terbang ke Medan, Kamis pekan lalu. Setelah itu, dia berkunjung ke beberapa kota lain di Indonesia. Agenda yang dibawa sang presiden adalah sosialisasi Undang-Undang (UU) Pengampunan Pajak atau tax amnesty. Presiden langsung turun tangan, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri. Mereka ‘menggedor’ para wajib pajak—terutama pengusaha—agar memanfaatkan program ini. Sebab, tax amnesty merupakan kesempatan besar untuk menghapus kesalahan besar. Batas waktu yang diberikan juga hanya 9 bulan, setelah itu hanya ada dua pilihan: sanksi atau didepak dari Bumi Pertiwi. Pemerintahan Jokowi-JK memang membutuhkan uang banyak untuk pembangunan, terutama berbagai proyek infrastruktur. Lewat program ini diharapkan terkumpul dana besar. Dari skema repatriasi (aset di luar negeri) minimal orang Indonesia bisa membawa Rp 1.000 triliun dan dari deklarasi aset di dalam negeri bisa diraup Rp 3.500 triliun hingga Rp 4.000 triliun. Dari sini uang tebusan minimal bisa mencapai Rp 165 triliun. Untuk itulah, dalam beleid tax amnesty, pemerintah menawarkan insentif menarik dan prosedur yang begitu longgar kepada para pengemplang pajak. Skema tebusan menawarkan tarif terendah sebesar 2%. Ini berlaku bagi pemilik dana yang melakukan repatriasi aset di luar negeri dan deklarasi aset di dalam negeri. Nah, siapa yang tidak tertarik dengan tawaran seperti itu?

10

Sebab, negara-negara lain yang pernah melakukan program tak amnesty tarifnya 5% - 10%. Tarif yang ditawarkan pemerintah tersebut sesuai dengan keinginan para pengemplang pajak. Artinya, UU Pengampunan Pajak sangat akomodatif terhadap aspirasi calon peserta pengemplang pajak. Buktinya di Medan saat sosialisasi program ini oleh Presiden Jokowi. Pada acara yang berlangsung di Hotel Santika Dwiyandra, Medan, Sumatera Utara, jumlah wajib pajak yang mengikuti acara tersebut mencapai 3.500 orang. Jumlah ini melebihi mereka yang diundang. Kabarnya, banyak di antara mereka adalah WNI yang menetap di Singapura atau mereka yang menyimpan dananya di Negeri Singa tersebut.

URING-URINGAN Selama ini, banyak WNI menyimpan uangnya di perbankan di Singapura. McKinsey menyebut ada Rp 2.000 triliun uang tunai dan Rp 2.000 triliun berupa aset warga Indonesia tersimpan di Singapura. Uang yang ditaruh di Singapura itu bukan hanya uang yang disembunyikan supaya bebas pajak saja. Tetapi juga uang-uang haram dari illegal logging, illegal fishing dan banyak ilegal lainnya, termasuk uang hasil korupsi. Pemerintah Singapura sejak dulu membuka negaranya untuk menerima uang haram dari Indonesia dan mengelolanya. Karena itulah, ketika program tax amnesty digulirkan, Singa-

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


BAWA PULANG SAJA Namun, pengamat perpajakan Darussalam menilai, para pemilik dana WNI tidak punya pilihan selain membawanya dananya yang ada di luar negeri ke Indonesia. Pasalnya, setelah pertukaran informasi basis data pajak atau Automatic Exchange on Information (AEoI) yang dianut Indonesia diberlakukan pada 2018, mereka tak bisa lagi bersembunyi. Sekadar informasi, AEoI merupakan hasil keputusan KTT G-20 atau perkumpulan 20 negara maju dan berkembang, ter-

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

foto: riset

Lee Hsien Loong

masuk Indonesia di dalamnya. G-20 sepakat mereka akan membuka data pajak, termasuk transaksi keuangan dan perbankan kepada negara-negara anggota pada 2018. Bahkan dengan Amerika Serikat, pertukaran informasi perpajakan akan dilakukan lebih awal yaitu mulai tahun 2017. Data itu meliputi data rekening, data transaksi keuangan dalam rekening, dan data transaksi keuangan di bursa (efek). Sebelumnya, Indonesia telah menandatangani Multilateral Competent Authority Agreement (MCAA). MCAA adalah instrumen multilateral yang memfasilitasi pelaksanaan AEoI. Saat ini, MCAA telah ditandatangani oleh 61 negara, termasuk beberapa offshore financial center seperti Bermuda, British Virgin Islands, Cayman Islands, Guernsey, Jersey, dan Mauritius. “Makanya, lebih baik membawa uangnya ke Indonesia, kan dapat diskon pajak dari tax amnesty cukup besar. Daripada nanti di 2018 setelah AEoI diberlakukan,” kata Darussalam. Benar juga, sih. n foto: riset

pura uring-uringan. Bayangkan, jika uang ribuan triliun milik WNI kembali pulang, perbankan Singapura bakal kelabakan dan buntutnya bisa mengganggu perekonomian negara itu. Apalagi, jika berbagai proyek infrastruktur di Indonesia selesai dibangun, maka mimpi Singapura menjadi tempat investasi terbaik di ASEAN pada 2020 akan hancur. “Mereka (Singapura dan negara tax haven lainnya) bisa kelabakan. Bisa bangkrut negaranya. Tapi kita harus berani menjalankan tax amnesty untuk pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Suryadi Sasmito, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Singapura tentu saja tidak berdiam diri. Negara tetangga yang tidak sebesar Jakarta itu berupaya menghadang program tax amnesty, mulai dari pembahasan di DPR hingga UU Pengampunan Pajak ini diberlakukan Pemerintah Indonesia. Tujuannya untuk membentengi keluarnya dana-dana milik WNI. Tawaran menarik pun diumumkan kepada WNI dan asing. Misalnya, mereka yang menyimpan uang di Singapura bisa menjadi warga negara tersebut. Mereka juga menjaga data kerahasiaan nasabah. Selain itu, WNI dirayu untuk tidak repatriasi dengan tarif tebusan 2%. Sebagai imbalannya, nasabah cukup melakukan deklarasi aset dengan tarif tebusan 4%. Untuk menarik nasabah, perbankan di Singapura bersedia membayar selisih 2% tersebut. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis Yustinus Prastowo menduga Pemerintah Singapura di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Lee Hsien Loong berada di balik tawaran-tawaran tersebut. Ketua DPR Ade Komarudin mengingatkan Singapura agar tidak membuat kebijakan yang bisa menghambat UU Pengampunan Pajak. “Saya hanya ingin mengingatkan Singapura tidak usah melanjutkan kebijakan tersebut,” ujar Ade. Ade menekankan, jika ada hal yang menghambat Indonesia, maka dampaknya juga akan berimbas pada negara di kawasan Asia Tenggara. “Harusnya mereka juga memikirkan tetangga yang cukup besar bangsanya, tapi kesejahteraan masih di bawah mereka,” kata Ade. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan tidak takut dengan kebijakan Singapura yang bisa mengganjal tax amnesty. “Biarkan saja, saya tidak takut sama Singapura. Apa sih negara kecil begitu?” kata Bambang. Dia memastikan instansinya akan giat melakukan sosialisasi agar WNI mengikuti kebijakan tax amnesty dan membawa uangnya kembali ke Tanah Air. Saat ini, pemerintah sedang melakukan sosialisasi ke luar negeri, seperti Inggris, Hongkong, termasuk Singapura.

Singapura: Menawarkan berbagai insentif.

11


Pulau Tax Haven Bikinan Indonesia Singapura bukan satu-satunya negara yang menjadi daya tarik bagi warga negara Indonesia (WNI) menyembunyikan uangnya di sana. Ada Bermuda, British Virgin Islands, Cayman Islands, Guernsey, Jersey, Mauritius, dan Panama. Nama terakhir bahkan sempat menggegerkan republik ini lantaran ribuan WNI namanya tercantum sebagai klien Mossack Fonseca, firma hukum asal Panama. Sudah bukan rahasia lagi banyak orang kaya Indonesia menempatkan uangnya di negara-negara yang disebutkan di atas tadi. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, ada 214.488 special purpose vehicle (SPV) dan 6.519 rekening di luar negeri milik WNI dan belum dicatatkan asetnya, dengan nilai lebih dari Rp 11.450 triliun atau setara dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Di Singapura saja banyak individu dan perusahaan asal Indonesia telah menempatkan dananya sebesar Rp 4.000 triliun. “Kita coba hitung separuhnya bisa masuk sini, dan diharapkan potensi penerimaannya Rp 100 triliun,” ujar seorang pejabat pejabat di Ditjen Pajak. Tentu saja, itu adalah potensi pajak yang luar biasa besarnya. Kalau uang sebanyak itu— taruhlah separuhnya—bisa ditarik masuk ke Indonesia, penerimaan pajak negara bisa meng-

12

gelembung dan mampu menembus target pajak yang tahun ini sebesar Rp 1.539,1 triliun. Kenapa banyak orang Indonesia menempatkan dananya di luar negeri? Salah satunya lantaran pajak di sini tidak menarik. Nah, untuk menarik agar dana besar ini pulang pemerintah pun memberlakukan UU Pengampunan Pajak atau tax amnesty. Dan, yang tak kalah menarik Menteri Keuangan Bambang P.S. Brojonegoro akan mengembangkan Pusat Keuangan Offshore atau Offshore Financial Center (OFC) sebagai kawasan surga pajak. Tujuannya, menarik pulang aset-aset warga negara Indonesia yang banyak disimpan di luar negeri. Nantinya, OFC bisa menjadi wadah untuk menampung dana-dana milik individu maupun perusahaan asal Indonesia, yang selama ini dikelola oleh perusahaan-perusahaan cangkang atau perusahaan yang dibentuk untuk tujuan tertentu. “Kekhususannya (OFC) itu untuk menampung (dana milik) perusahaan di Indonesia yang mempunyai bisnis di luar negeri. Jadi dia (pengusaha) boleh memiliki perusahaan di luar negeri tetapi base-nya di kita (Indonesia) saja,” ujar Bambang. Bambang menjelaskan, OFC akan menjadi area surga pajak (tax haven) yang memberikan

fasilitas serupa dengan yang ditawarkan Pulau Labuan, Malaysia. Salah satu insentif yang diberikan adalah keringanan pajak bagi investor yang besarannya masih akan diatur kemudian. Sayangnya, Bambang belum bersedia untuk membocorkan daerah yang akan dijadikan kawasan surga pajak di Indonesia itu. Intinya, ia menginginkan rencana ini terwujud secepatnya setelah kebijakan pengampunan pajak berlaku. Informasi saja, Malaysia telah memiliki pulau tax haven di bagian timur wilayah negeri Jiran itu sejak 1990. Pulau itu bernama Labuan. Di Labuan, tarif pajak yang dikenakan untuk perusahaan perdagangan sangat rendah, yakni hanya 3%. Sementara untuk perusahaan non-perdagangan tidak dikenakan pajak. Labuan sebagai offshore financial centrenya Malaysia juga dilengkapi dengan bursa efek bernama Labuan Financial Exchange (LFX). LFX memungkinkan perusahaan untuk tercatat di bursa, penerbitan obligasi serta instrumen asuransi yang berbasis konvensional ataupun syariah. Nah, model Labuan inilah yang akan diterapkan di salah satu kawasan di Indonesia. Mudah-mudahan saja bisa terwujud. n

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

foto: Riset

Pulau Labuan di Malaysia: Indonesia akan membuat pulau tax haven.


foto: Riset

Port of Singapore: Pelabuhan paling besar dan paling sibuk di Asia Tenggara.

Hebatnya si Kecil Indonesia yang memiliki penduduk hampir 250 juta atau terbesar keempat di dunia, ternyata punya ketergantungan cukup besar terhadap Singapura, yang berpenduduk hanya 5,4 juta jiwa. Tak percaya? Tengok saja, hampir seluruh komoditas ekspor impor Indonesia harus transit dulu di negeri yang tak seseluas Jakarta itu. Memang, di awal-awal kepemimpinan Lee Kua Yew (almarhum), berbagai proyek infrastruktur dibangun secara besar-besaran agar investor asing deras masuk ke negera kecil tersebut. Maklum, Singapura minim kekayaan alam dan hanya mengandalkan kehebatan sumber daya manusia. Lee begitu sadar bahwa infrastruktur yang lengkap adalah salah satu daya tarik investor dan akan membuat negara-negara tetangganya tergantung pada Singapura. Kini, Singapura menjadi salah satu pusat keuangan dan alihkapal terbesar di dunia. Tahun 2013, alihkapal di Singapura mencapai 32.63 juta peti kemas. Sekitar 85% di antaranya dikapalkan lagi ke 600 pelabuhan di 123 negara di semua belahan dunia. Indonesia adalah salah satu pelanggan utamanya. Kini, lebih 85% komoditas ekspor Indonesia dialihkapalkan di Singapura gara-gara pelabuhan-pelabuhan di Indonesia umumnya

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

di bawah standar bagi kapal-kapal lintas samudera. Hanya kapal-kapal kelas menengah dan kecil yang bisa beroperasi di Indonesia, lalu muatan mereka dialihkan ke kapal lintas samudera di Singapura. Singapura juga sudah lama menjadi pusat keuangan berkelas dunia. Berdasarkan Global Financial Centres Index (GFCI) tahun lalu, Singapura berada pada posisi keempat sebagai pusat keuangan paling kompetitif setelah New York, London, dan Hong Kong. Karena statusnya semacam itu, banyak pembeli barang-barang Indonesia, terutama partai besar, hanya mau melakukan transaksi bisnis berdasarkan hukum Singapura. Dengan demikian, banyak devisa hasil ekspor Indonesia harus diendapkan di sana. Alasan pihak pembeIi, kalau penjual bermain curang, mereka bisa langsung mengambil tindakan berdasarkan hukum Singapura yang tergolong paling bersih di dunia. Sudah bertahun-tahun pemerintah Indonesia berusaha agar devisa hasil ekspor langsung masuk ke Indonesia, tapi selalu gagal. Terakhir, menurut catatan, terdapat sekitar Rp 3.000 triliun uang orang Indonesia yang diendapkan di Singapura. Indonesia juga bakal makin tertinggal jauh

dan tergantung pada Singapura, karena negeri itu telah menjadi tujuan paling disukai perusahaan-perusahaan multinasional sebagai kantor pusat untuk operasi mereka di Asia-Pasifik. Ini ditandai dengan gelombang perpindahan kantor pusat ke Singapura. Salah satu perusahaan yang telah hijrah dari Shanghai, China, ke Singapura adalah raksasa otomotif General Motor. Di tengah kekacauan hukum dan politik, Indonesia tentu bukan pilihan menarik bagi perusahaan-perusahaan berkaliber dunia itu untuk menanamkan uangnya di sini. Sudah lama para pemimpin negeri ini dan para politisinya diingatkan bahwa ketidakpastian hukum dan korupsi adalah penghambat utama investasi. Tapi sayang, mereka tak pernah sadar. Makanya, sekarang semuanya harus sadar. n

13


Perekonomian Tanpa Lee Kematian Lee Kuan Yew menandai berakhirnya era bersejarah Singapura. Penerusnya, Lee Hsien Loong sedang mengidap penyakit kanker prostat. TEKS Badrul

S

Foto-foto: Riset

ingapura kini tanpa Lee Kuan Yew. ‘Bapak Singapura’ itu telah meninggal dunia pada 23 Maret 2015 dalam usia 91 tahun. Di mata rakyat Singapura, Lee dianggap sebagai “Bapak Transformasi Ekonomi Singapura”. Lee mampu mengubah negara itu dari ekonomi yang terbelakang menjadi salah satu negara terkaya di Asia lebih dari 30 tahun terakhir. Pada 1960, ketika ia baru menjadi perdana menteri, pendapatan

per kapita rakyat Singapura hanya US$ 443. Kini, pendapatan per kapita rakyatnya mencapai sekitar US$ 56.000, atau 14 kali lipat pendapatan rakyat Indonesia US$ 3.452. Dan, hampir 99% rakyat Singapura memiliki rumah sendiri. Segudang kehebatan lain disandang Singapura. Bayangkan, negara kepulauan yang luasnya tidak lebih dari Jakarta ini, tahun lalu ditempatkan sebagai kota termahal nomor enam di dunia. Ini adalah hasil survei dari lembaga prestisius The Economist Intelligence Unit. Skor Singapura sendiri adalah 135, terpaut tidak begitu jauh dari Tokyo yang menjadi “juara” kota termahal di dunia dengan skor 152. Kota besar lain di Jepang, Osaka, menempati urutan kedua. Dari Australia, Sydney dan Melbourne menempati urutan ketiga dan kelima. Ibu kota Norwegia, Oslo, menempati posisi di antara Sydney dan Melbourne. Survei itu menyebutkan, Consumer Price Index (CPI) Singapura mencapai 4,6%, angka yang relatif jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya. CPI merupakan nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. CPI digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, dan uang pensiun. Sebelumnya, The Economist Intelligence Unit merilis bahwa Singapura telah menjadi kota yang paling kompetitif di Asia dan ketiga di dunia setelah New York dan London. Peringkat ini meru-

Orchard road di Singapura: Warga mulai muak dengan pemerintah.

14

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


juk pada kemampuan menarik modal, bakat, ide, wisatawan, dan bisnis. Selain itu, Singapura juga paling layak huni dengan lingkungan budaya yang sehat. Hongkong tidak jauh tertinggal, ada di peringkat keempat sedangkan Tokyo ada di peringkat keenam dari 120 kota di dunia. Kota-kota itu dianalisis berdasarkan 21 indikator kualitatif dan 10 indikator kuantitatif. Dari keseluruhan 120 kota, Singapura menempati peringkat terbaik dalam kategori modal fisik dan kematangan keuangan (financial maturity and physical capital). Sedangkan dalam kategori efektivitas kelembagaan menempati peringkat keenam, dan peringkat keempat dalam kategori daya tarik global. Salah satu alasan mengapa Singapura begitu mengagumkan karena kebijakan pemerintah yang menjaga negara ini tetap terbuka untuk modal asing dan orang asing. Lee adalah juga yang mendirikan Temasek Holdings Pte pada 1974, perusahaan milik Pemerintah Singapura yang kini sudah menginjakan kakinya di berbagai negara di dunia (lihat: Cengkeraman Temasek di Bumi Pertiwi). Perusahaan ini merajai hampir semua sektor usaha di Singapura, mulai dari keuangan, telekomukasi dan media, transportasi dan logistik, properti, sampai infrastruktur. Bahkan, kebun binatang milik negara pun dikelolanya. Pendek kata, Pemerintah Singapura mengontrol habis jalannya bisnis Temasek, baik di dalam maupun luar negeri. Tahun 2011 Lee pensiun sebagai penasehat Pemerintah Singapura. Sejak saat itu, rakyat Singapura mulai berani melontarkan kecaman terhadap pemerintah, mulai dari banyaknya pekerja asing yang masuk ke Singapura, ongkos transportasi yang mahal, sampai kesenjangan pendapatan yang mencolok.

PAMORNYA SUDAH ANJLOK Sepeninggal Lee, kini warisan berada di pundak puteranya, Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Lee Hsien Loong mau tak mau harus menerima warisan dari sang ayah yang tidak ringan. Ia harus menjaga kehebatan ekonomi Singapura. Namun berbarengan dengan itu, ia menghadapi ketidakadilan politik rakyatnya dan masalah imigrasi. Tak hanya itu. People’s Action Party (PAP), partai yang didirikan ayahnya, dalam lima dekade terakhir pamornya anjlok. Berdasarkan laporan The Financial Express, popularitas PAP pada pemilu 2011 mencapai titik terendah, yakni sebesar 60,1%. Titik terendah PAP sebelumnya hanya pernah terjadi pada 1991 yakni sebesar 61% yang kemudian naik lagi menjadi 75,3% pada 2001. Warga Singapura juga mulai muak dengan pemerintah yang terlalu banyak mengatur dan biaya hidup yang tinggi. Banyak warga Singapura mulai mempertimbangkan untuk pindah ke negara lain. Bahkan, kabarnya saat ini sudah ada 300 ribu lebih warga Singapura yang tinggal di luar negeri. Beberapa golongan juga menuntut ada sistem politik yang lebih plural mengingat keluarga Lee begitu mendominasi. Selain itu, rakyat Singapura juga mulai merasakan ada ketimpangan sosial. “Pemerintah bertarung dengan penentuan arah kebijakan baru,” kata Bob Broadfoot, Direktur di Kantor Political & Economic Risk Consultancy yang berbasis di Hong Kong, seperti dikutip dari Fi-

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

Penduduk Singapura.

nancial Times. Tak sedikit pula perusahaan yang merasa tertekan menjalankan operasinya di Singapura. Dulu, Singapura memang adalah negara dengan teknologi dan layanan yang maju. Tapi, kini sudah banyak negara Asia lain yang menawarkan hal tersebut. Di China saja sudah ada 13 kota dengan infrastruktur yang sangat modern dan tenaga kerja yang jauh lebih murah. “Negara ini (Singapura) akan menghadapi persaingan dari kota-kota di China, seperti Shanghai dan Beijing,” ujar Ravi Menon, mantan pejabat di Kementerian Perdagangan dan Industri China. Dalam lembar ucapan duka, Partai Buruh Singapura mengatakan, Singapura kini akan menjelajah dunia tanpa sang Singa. “Kematian Lee Kuan Yew menandai berakhirnya era bersejarah Singapura,” bunyi pernyataan Partai Buruh. Ungkapan itu secara tidak langsung mengkritisi sosok Lee Hsien Loong yang tidak mewarisi karisma dan jiwa kepemimpinan ayahnya. Puteranya, Lee Hsien Loong, yang menjabat Perdana Menteri Singapura sejak 2004, menyadari soal-soal sosial semacam ini. Ia mulai melonggarkan kendali sosial dan politik yang selama ini membelenggu rakyatnya. Hanya saja, Lee Hsien Loong masih mengontrol ketat media massa dan membatasi kebebasan berkumpul dan berpendapat. Namun yang perlu diingat, Lee Hsien Loong sedang menderita penyakit kanker prostat. Betul, ia sudah menjalani operasi cukup baik, namun kondisi kesehatannya tetap diragukan ia mampu mengendalikan Singapura di hari-hari mendatang. Boleh jadi, sepeninggal Lee, perekonomian Singapura tak sehebat dulu. n

15


Foto-foto: Riset

Kantor Temasek di Singapura: Bisnisnya mencengkeram dunia.

Cengkeraman Temasek di Bumi Pertiwi Temasek Holdings Pte milik Pemerintah Singapura sudah lama mencekeram Indonesia. TEKS Badrul

‘

Bapak Singapura’, Lee Kuan Yew mungkin masih bisa tersenyum di luar alam fana sana melihat Temasek Holdings Pte, yang kini telah berubah menjadi perusahaan raksasa. Lee masih ingat betul ketika mendirikan Temasek pada 1974. Saat itu, ia ingin Singapura punya badan usaha yang memisahkan pemerintah dengan investasi yang ditanamnya. Maklum, ketika awal 1960-an, Pemerintah Singapura banyak membeli perusahaan lokal di sektor produksi dan pembuatan kapal. Bagi Lee, cara seperti ini lama kelamaan bisa menjadi tidak baik. Dari sinilah muncul idenya mendirikan Temasek. Tujuannya, agar peran pemerintah sebagai pemilik dan pemegang saham tidak bercampur dengan tugasnya sebagai pembuat kebijakan dan regulator pasar. Sepanjang tahun 1974 hingga akhir 1990, Temasek beroperasi sebagai perusahaan investasi induk yang sifatnya pasif. Tugasnya

16

adalah mengawasi dan memantau berbagai perusahaan di bawahnya, yang saat itu semuanya berada di Singapura. Sebagian besar anak perusahaannya berkembang menjadi perusahaan terkemuka di Singapura, seperti Neptune Orient Lines, Singapore Technologies Engineering, Keppel Corporation, SembCorp Industries, dan PSA International. Menurut data pemerintah, pada tahun 2002, 13% PDB Singapura berasal dari berbagai perusahaan ini. Memang, tak begitu mengherankan. Sebab, struktur politik Singapura sendiri bersifat korporatis. Sebagian besar perusahaan dikuasai negara. Itulah kenapa pada 2002 Temasek dimasukkan dalam cetak biru perekonomian Singapura.

TANGAN DINGIN HO CHING Semua ini berkat Ho Ching, yang ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Temasek pada 2002. Ho adalah istri Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura yang menjabat sejak 2004 hingga saat ini. Lee sendiri adalah putera dari almarhum Lee Kuan Yew. Di tangan Ho, Temasek berkembang pesat. Tahun 2004, Temasek memiliki banyak saham di berbagai perusahaan besar Singapura, seperti SingTel, DBS, Singapore Airlines, PSA International, SMRT Corporation, Singapore Power dan Neptune Orient Lines.

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Temasek juga memegang investasi berbasis publik seperti Hotel Raffles dan Singapore Zoological Gardens. Selain itu, Temasek memegang saham Singapore Pools, perusahaan judi resmi satu-satunya di Singapura. Pendek kata, perusahaan ini merajai hampir semua sektor usaha di Singapura, mulai dari keuangan, telekomukasi dan media, transportasi dan logistik, properti, sampai infrastruktur. Bahkan kebun binatang milik negara pun dikelolanya. Namun lama kelamaan, strategi bisnis Temasek berubah. Temasek tak lagi sebagai perusahaan induk yang sekadar mengelola modal yang ditanam Pemerintah Singapura, melainkan juga menjadi perusahaan yang mampu bersaing di pasar internasional. Temasek kemudian memasukkan anak perusahaannya dalam dua grup. Yakni grup A untuk bisnis yang berbasis di Singapura, dan grup B untuk yang berlokasi di luar negeri. Yang termasuk dalam grup A adalah perusahaan air minum, listrik dan gas, pelabuhan udara dan laut, usaha olah raga, penyiaran, layanan kesehatan bersubsidi, pendidikan dan perumahan, serta berbagai sarana umum seperti kebun binatang. Di grup A setidaknya ada 22 perusahaan yang dikelola. Tujuh di antaranya sudah masuk bursa Singapura. Di grup ini termasuk di dalamnya Singapore Airlines, DBS Bank, dan Singapore Telecom. Pada tahun 2009, Ho Ching mundur sebagai Direktur Eksekutif Temasek. Posisinya kemudian digantikan oleh Chip Goodyear, bekas CEO BHP Billiton hingga saat ini. Namun, pergantian itu tak menghilangkan kontrol pemerintah terhadap jalannya Temasek. Semuanya ada di tangan Lee Hsien Loong, PM Singapura, putera Lee Kuan Yew.

DI INDONESIA Di Indonesia, Temasek sudah cukup lama dikenal karena cengkeraman bisnisnya dan usahanya memburu sektor telekomunikasi. Temasek adalah pemilik 35% saham operator seluler terbesar di Indonesia, PT Telkomsel. Seiring kebijakan privatisasi perbankan beberapa tahun lalu, Temasek membeli PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Internasional Tbk (BII), PT Bank Permata Tbk, PT Bank NISP Tbk, dan Bank Buana. Total kekayaan lima bank yang dikuasainya saat itu mencapai Rp 200 triliun lebih, atau 12% dari seluruh aset bank yang ada di Indonesia. Hanya saja, entah kenapa, satu per satu bank ini dijual. Kini, Temasek hanya menguasai Bank Danamon dan Bank Permata. Namun, itu tak berarti mengendorkan nafsu Temasek mencengkeram sektor-sektor bisnis di Indonesia. Ada telekomunikasi, perbankan, perkebunan, dan entah sektor apa lagi yang sudah dimasuki. Pasalnya, Temasek begitu banyak memiliki unit usaha beranak-pinak, yang tak mudah mengurainya. Misalnya, soal kabar kepemilikan saham Temasek di PT Astra International Tbk sebanyak 50,11% lewat Jardine Cycle & Carriage (JCC). Bila ini benar, maka Temasek bisa dibilang sudah cukup lama menguasai sektor otomotif. Maklum, Astra, yang kini tercatat di Bursa Efek Indonesia, adalah jawara otomotif di Indonesia. Perusahaan ini menguasai 40% pasar otomotif. Tiga tahun lalu, Temasek memasuki bisnis ritel dengan membeli Matahari yang memiliki 80 gerai di 52 kota di Nusantara. Belakangan, namanya disebut-sebut berada di balik Lion Air, maskapai yang dijalankan Rusdi Kirana. n

Ho Ching

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

17


Bisnis Transportasi aplikasi

Banjir Duit di Go-Jek Tak lama lagi dana sebesar Rp 5,2 triliun akan dikucurkan untuk menambah darah Go-Jek.

G

TEKS Sri Wulandari Foto Riset

erak bisnis Go-Jek makin panjang saja. Tak lama lagi, start up besutan Nadiem Makarim ini bakal diguyur dana dari investor sebesar US$ 400 juta atau setara Rp 5,2 triliun. Suntikan dana segar ini akan membuat nilai valuasi Go-Jek langsung naik menjadi US$ 1,2 miliar.

Adalah perusahaan investor global ternama Kohlberg Kravis Roberts dan Warburg Pincus LLC asal Amerika Serikat yang tertarik untuk menyuntik dana segar ke perusahaan tersebut. Menurut Wall Street Journal, kedua investor itu tertarik karena Go-Jek setelah berhasil menyabet Global Entrepreneurship Program Indonesia pada Juni 2011, dan saat ini memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Tentu saja bila itu berhasil, akan membuat level Go-Jek meningkat di tingkat Asia Tenggara sebagai start up dengan nilai valuasi lebih dari miliaran dolar. Go-Jek Indonesia akan menjadi perusahaan perintis yang diperhitungkan di regional. Kohlberg Kravis Roberts dan firma ekuitas swasta AS Warburg Pincus adalah perusahaan yang sedang berusaha untuk mengambil alih saham Go-Jek. Rencana mengenai suntikan dana untuk layanan ojek online berbasis aplikasi tersebut terus didiskusikan sejak pekan lalu. Kohlberg Kravis Roberts memang diketahui tengah ber-

Ratusan pengemudi Go-Jek: Diperebutkan investor.

18

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Bisnis Transportasi aplikasi buru start up di kawasan Asia dengan fokus konsumsi domestik. Indonesia menjadi salah satu negara yang diincar, dan GoJek menjadi salah satu start up yang dipilih. Sayangnya, Nadiem Makarim, CEO Go-Jek ketika ditanya siapa saja yang menjadi investor Go-Jek, memilih bungkam dan tidak memberi jawaban. Dia hanya menyebutkan bahwa layanannya itu sudah mempunyai sejumlah investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Dia hanya bilang bahwa kebutuhan dana dari investor tersebut penting sebab seperti yang diketahui, Go-Jek selama ini memberi subsidi untuk para mitra pengemudi agar bisa memasang tarif murah yang kompetitif. Selain memiliki manajemen yang sudah matang, Go-Jek juga diuntungkan dengan pertumbuhan penggunaan internet mobile di Indonesia yang begitu signifikan. Hal ini membuat penyedia jasa ojek online tersebut dilirik oleh investor asing. Asa tahu saja, sejak didirikan pada 2010 Go-Jek memang telah merima sejumlah aliran dana dari berbagai investor. Sejumlah pemodal ventura dan perusahaan investasi swasta tertarik untuk mengucurkan dana untuk Go-Jek melihat dari sisi ukuran dan potensi bisnisnya. Akhir September lalu, perusahaan investasi Northstar Group mengkonfirmasi soal kabar investasinya di bisnis ojek online Go-Jek. Pendiri Northstar Group Patrick Walujo di forum Northstar Equity Partners, Jakarta, mengaku telah mengucurkan dana untuk mengembangkan bisnis aplikasi Go-Jek pada 2011. Total investasi yang didapat Go-Jek saat itu telah mencapai tahap Seri C. Pendanaan tersebut digunakan untuk merekrut karyawan, mengembangkan teknologi, serta memberi pelatihan kepada mitra pengemudi agar berkendara secara aman. Northstar Group, perusahaan investasi yang berbasis di Singapura ini telah mengelola dana setidaknya US$ 1,8 miliar (sekitar Rp 25 triliun) yang digunakan untuk investasi di perusahaan berkembang di Indonesia. Sejak berdiri pada 2003, Northstar Group telah menanamkan modal di lebih dari 30 perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, asuransi, retail, migas, pertambangan, telekomunikasi, dan agribisnis. Antara lain BFI Finance, Breadlife, Bank BTPN, Centratama, Buma, Multistrada, PBCom Filipina, ThaiCredit, Trimegah, Nera, Okeshop. Di samping itu, Northstar juga mengakuisisi sebagian saham Bumi Resources milik Bakrie Group, Persib Bandung, dan sebagainya.

Nadiem Makarim

dukung operasional guna memenuhi kebutuhan konsumen dalam bertransportasi. Pengguna aplikasi Go-Jek mencapai 2 juta orang. Go-Jek juga telah beroperasi di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Bali, dan Medan. Go-Jek merencanakan untuk memperbesar jangkauan kota lebih banyak lagi dan menambah mitra pengemudi. n

BANYAK INVESTOR Go-Jek memang bukan bisnis main-main. Setidaknya itu bisa dilihat dari besaran investasi yang ditanamkan untuk menggerakan roda bisnis. Di awal berdiri, dana investasi yang telah diinjeksi ke Go-Jek mencapai angka di atas US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun. Patrick mengatakan investor yang masuk ke bisnis Go-Jek berasal dari beberapa investor yang berasal dari luar dan dalam negeri. Sayangnya, Patrick merahasiakan berapa investasi yang dikeluarkan untuk mendanai bisnis Go-Jek. Tetapi sudah menjadi rahasia umum, ada Arthur Benjamin yang dikabarkan sebagai angel investor Go-Jek, yang sejak awal berdiri menyuntikan dana 10% dari dana yang dibutuhkan. Ada juga Sequoia Capital, asal Amerika Serikat yang dikabarkan menanamkan investasi sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 274 miliar. Saat ini, Go-Jek memiliki sekitar 200.000 mitra untuk men-

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

19


Bisnis Ponsel 4G

Pilihan untuk Produsen Smartphone Produsen smartphone yang menjual produknya di Indonesia harus memilih untuk berinvestasi pada perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak (software). TEKS Sri Wulandari Foto Riset

T

ak lama lagi keberadaan ponsel pintar (smartphone) 4G LTE dibatasi. Ini lantaran pemerintah tengah bersiap menarik investasi dan menekan impor ponsel. Bisa jadi pasar ponsel 4G tak akan sebesar seperti sekarang ini. Ini karena pemerintah tak ingin Indonesia menjadi konsumen yang hanya bisa diterpa dengan produk-produk besutan vendor asing. Nantinya, menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian

Handphone smartphone: Indonesia tak ingin dibanjiri barang impor.

20

Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan, produsen smartphone yang menjual produknya di Indonesia harus memilih untuk berinvestasi pada perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak (software) di Indonesia. Imbasnya, nantinya impor smartphone 4G akan dibatasi dengan harga minimum yang akan ditentukan kemudian. Ponsel dengan harga di bawah tingkat tertentu tak boleh diimpor. Ada 4 opsi harga yang disiapkan, yaitu pelarangan impor ponsel 4G dengan harga di bawah Rp 5 juta, di bawah Rp 6 juta, di bawah Rp 7 juta, dan di bawah Rp 8 juta. Industri ponsel 4G yang ingin menjual produknya dengan harga relatif murah, misalnya Rp 3 juta, akan diberi pilihan, apakah mau investasi untuk pembangunan industri software, atau hardware untuk ponsel 4G. Kalau ingin investasi di industri software, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) software ponsel 4G harus 70% lokal. Adapun hardware boleh diimpor. “Kalau di skema software, bobot (TKDN) application-nya (di ponsel) 70%. Lalu investasi untuk development (pengembangan software) 20%, dan hardware 10%,� paparnya. Jika pada hardware, berarti produsen tersebut harus membuat produk smartphone-nya di Indonesia. Sedangkan jika berinvestasi pada software, produsen masih boleh mengimpor smartphone-nya namun dengan batas minimum harga tertentu. Selain itu, produsen juga harus membangun software house di Indonesia. Putu mengatakan, semakin tinggi harga ponsel yang diimpor, konsekuensinya adalah perusahaan yang bisa mengembangkan skema TKDN software akan semakin sedikit. Pemerintah sendiri saat ini sedang menggodok regulasi untuk memperketat masuknya perangkat 4G asing ke Indonesia agar ekosistem industri dalam negeri terpelihara. Perancangan regulasi ini didiskusikan oleh tiga kementerian, yakni Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemeninfo), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Hasil yang telah disepakati, tiga kementerian tersebut menetapkan syarat 40%. TKDN bagi tiap perangkat smartphone 4G asing yang ingin menyasar pasar Indonesia. Aturan ini berlaku mulai awal 2017. Perencanaan regulasi tersebut sudah mencapai tahap kesepakatan, namun belum ditetapkan sebagai Peraturan Menteri. n

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Bisnis Tender

K

onsorsium MoratelindoIBS-Smart Telecom menarik nafas lega. Betapa tidak, pekan lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan pemenang hasil lelang pengadaan jaringan Palapa Ring Paket Timur. Pengumuman yang tertuang dalam Berita Acara Hasil pelelangan (BAHP) Nomor 301/KOMINFO/BP3TI.31.9/ PL.02.02/06/2016 menyatakan bahwa konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom dinyatakan lulus administrasi dan lulus teknis dengan skor 85,98. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Ismail Cawidu melalui keterangan tertulisnya mengatakan konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom dinyatakan sebagai Peringkat 1 alias pemenang tender dengan nilai sekitar Rp 14 triliun, mengalahkan konsorsium pesaingnya yang terdiri atas XL Axiata-Indosat-Alita. Penetapan resmi pemenang tender rencananya dilakukan pada 25 Juli. “Sekarang memasuki masa sanggah hasil pengumuman, sampai 13 Juli kemarin (deadline) tidak ada yang keberatan,� kata Ismail. Sekadar catatan, ada tiga paket dalam proyek Palapa Ring. Pertama, Paket Barat yang menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna), dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 kilometer. Paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Mora Telematika Indonesia-Ketrosden Triasmitra. Kedua, Paket Tengah yang menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kepulauan Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 kilometer. Paket Tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima. Ketiga, Paket Timur yang menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 kilometer. Pemerintah telah mengubah skema proyek Palapa Ring untuk Paket Timur. Jika sebelumnya terhitung dalam satu daerah, paket tersebut kini dibagi menjadi dua wilayah, yakni timur bagian atas dan timur bagian bawah. Palapa Ring Paket Timur membutuhkan dana paling besar dibandingkan Paket Barat dan Paket Tengah. Sebanyak 80% pengerjaan Paket Tengah ditaksir sekitar Rp 790 miliar. Sementara Paket Timur

Kabel untuk proyek Palapa Ring Barat: Perwakilan dari Sinar Mas Group.

Jawara Proyek Palapa Konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom menang tender Palapa Ring dengan nilai proyek Rp 14 triliun. TEKS Sri Wulandari Foto riset

ancang-ancangnya butuh belanja modal Rp 5 triliun. Pembangunaan kabel optik mayoritas di laut, yakni seluas 80%, sisanya yang 20% di darat. Saat pelelangan dibuka, ada tiga konsorsium peserta tender yang mengajukan diri, yakni konsorsium Moratelindo-IBSSmart Telecom, konsorsium XL-IndosatAlita, dan PT Telkom. Jika dilihat dari komposisi anggotanya, konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom bisa dikatakan sebagai perwakilan dari Sinar

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

Mas Group. Konsorsium inipun dinyatakan menang dari tiga aspek hasil evaluasi dokumen penawaran. Mulai dari sisi administrasi yang lolos dengan mulus, sisi teknis, dan financial. Tahap berikutnya, seperti yang dilakukan pada Paket Barat dan Tengah, Paket Timur juga melalui prosedur di Kementerian Keuangan. Dengan keluarnya hasil untuk Paket Timur, Moratelindo menjadi jawara karena membangun di Paket Barat dan Paket Timur. n

21


Profil

Thomas Enders

CEO Airbus Group Terbaik Thomas Enders berhasil mengeluarkan Airbus Group dari lilitan krisis dan membawa perusahaan penerbangan itu untung besar. TEKS Sri Wulandari foto Riset

22

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Profil

T

ahun 2016 menjadi tahun keberuntungan bagi Thomas Enders, Chief Executive Officer (CEO) Airbus Group. Namanya masuk dalam daftar CEO terbaik 2016 di urutan ketujuh. Pria kelahiran Neuschlade, Jerman 58 tahun silam ini dinilai berhasil melakukan pencapaian yang luar biasa selama menjadi CEO Airbus Group. Enders ditunjuk sebagai CEO pada 2012, setelah terjadi sengketa mengenai struktur manajemen perusahaan penerbangan Eropa, EADS antara Jerman dan Perancis. Direktur Airbus Perancis Louis Gallois, diangkat menjadi satu-satunya ketua dewan direksi EADS. Sedangkan Enders, memimpin unit Airbus dengan rotasi kepemimpinan setiap 5 tahun. Airbus S.A.S. adalah produsen pesawat komersial yang berbasis di Toulouse, Perancis dengan 40.000 karyawan di beberapa negara Eropa. Perusahaan ini didirikan tahun 2001 di bawah hukum Perancis sebagai perusahaan join stok yang dipermudah or S.A.S. (Société par Actions Simplifiée). Saham Airbus dipegang oleh EADS (80%) dan BAE SYSTEMS (20%), dua penyedia dan pemroduksi militer terbesar. Juga dikenal nama Airbus Industrie, atau Airbus. Perakitan final dilaksanakan di Toulouse, Perancis dan Hamburg, Jerman, meskipun konstruksi dilakukan di beberapa pabrik di Eropa. Tentu saja tak mudah memimpin Airbus. Enders harus menghadapi kenyataan, Airbus sedang mengalami masa sulit. Airbus mengalami krisis besar akibat pengiriman yang tertunda-tunda dari pesawat tipe A 380. Karena itu, Enders dibebankan tugas untuk melakukan dan melaksanakan program penghematan yang disebut ‘power 8’. “Masa depan perusahaan tergantung pada kemampuan Airbus di masa depan. Sebenarnya tidak ada fokus lain yang lebih penting bagi perusahaan ini. Jadi bagi saya ini merupakan pilihan atau variasi yang sangat baik,” katanya ketika itu. Lulusan program studi ilmu Ekonomi, Ilmu Politik dan Sejarah di Universitas Bonn dan di University of California di Los Angeles ini, sebelumnya menjabat sebagai Co-CEO EADS antara tahun 2005 dan 2007. Dia juga menjadi Kepala Divisi Pertahanan Grup dari tahun 2000 sampai 2005. Namanya terdaftar menjadi anggota Komite Eksekutif EADS sejak pembentukannya pada 2000. Sebelum bergabung dengan industri dirgantara pada tahun 1991, Enders bekerja, antara lain, sebagai anggota dari ‘Planungsstab’ Menteri Pertahanan Jerman dan di berbagai think tank kebijakan luar negeri. Tak lama setelah pencalonannya, Enders memulai rencana untuk bergabung dengan BAE Systems yang berbasis di Inggris, dengan visi menciptakan perusahaan pertahanan terkemuka di dunia. Namun, rencana merger - kesempatan yang realistis hanya tersisa untuk memenuhi strategi Vision2020 perusahaan - gagal pada akhirnya karena intervensi politik. Setelah kegagalan merger dengan BAE Systems, Enders memprakarsai peninjauan strategi perusahaan, yang selesai pada Juli 2013. Dia pun berhasil me-rebranding EADS menjadi Airbus Group pada Januari 2014 setelah sebelumnya mengalami kegagalan merger dengan BAE systems. Dan, hal itu menjadi salah satu prestasinya yang gemilang. Enders sangat puas dan beranggapan tugasnya memiliki peranan kunci bagi EADS.

Pada tahun ini, Airbus akan mengirimkan lebih dari 650 pesawat. Pesanan pesawat pun melimpah hingga menuju ke level rekor terbanyak. “Kami tetap fokus pada program eksekusi dan mengelola berbagai tantangan yang kami hadapi dengan akselerasi A350,” papar Enders dikutip kantor berita AFP. Kinerja Airbus membukukan laba bersih 2,7 miliar euro (Rp 40 triliun), dengan penjualan naik 6% menjadi 64 miliar euro (Rp 944 triliun). Pesanan meningkat 159 miliar euro (Rp 2.345 triliun), sehingga pesanan mencapai rekor lebih dari satu triliun euro. Pendapatan sebelum bunga dan pajak naik menjadi 4,1 miliar euro dari 4,07 miliar euro pada tahun lalu. “Perusahaan memecahkan kapasitas produksi pesawat superjumbo A380 untuk pertama kali, dan akan meningkatkan output produksi pesawat A330 berbadan lebar menjadi tujuh pesawat dari enam pesawat sekarang,” ujar Enders. Tahun ini pula, Airbus mengeluarkan inovasi terbaru. Pada Mei 2016, Enders memperkenalkan inovasi terbaru berupa sepeda motor listrik hasil dari mesin cetak 3D, yang disebut-sebut sebagai yang pertama di dunia. AFP melaporkan, sepeda motor listrik itu berat totalnya hanya 35 kilogram alias 30% lebih ringan daripada motor listrik lain, kata anak perusahaan Airbus, APWorks. Sepeda motor listrik tersebut diberi nama Light Rider, digerakkan mesin berkapasitas enam kilowatt, memiliki bodi berlubang yang membantu mengurangi berat. Rangka sepeda motor itu beratnya hanya 6 kilogram dan kecepatan maksimal 80 km/jam. Di tengah kesibukannya, Enders masih menyempatkan diri berorganisasi. Dia tercatat sebagai Presiden BDLI (Jerman Association Aerospace Industry) dari 2005 sampai 2012. Dia juga menjadi anggota Dewan BDI (Asosiasi Industri Jerman) sejak 2009. Dari tahun 2005 sampai 2009 ia Ketua Atlantik-Brücke e.V. Pada 2014, Enders bergabung ke Dewan Penasehat Konferensi Keamanan Munich serta Senat Max-Planck-Gesellschaft. Dia juga didaulat sebagai pelindung Yayasan Jerman Mayday. Dari 2011 hingga 2015, Enders menjadi anggota dari Business Advisory Group dari Perdana Menteri U.K. David Cameron. Dia adalah anggota Gabungan Dewan Pertimbangan Allianz SE sejak 2013. n

REKOR PENJUALAN Sekadar catatan, pada 2015, laba bersih Airbus Group naik 15%.

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

23


Ada vaksin palsu, ada juga obat palsu yang beredar luas dan dijual oleh toko obat tak berizin. TEKS Dita Pertiwi Foto Dok. review, Riset

24

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Rumah mewah milik Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina.

R

umah di Jalan Kumala 2 M29, Kemang Pratama Regency, Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat itu terbilang mewah. Rumah itu seharga di atas Rp 3 miliar. Yang mengagetkan, pemiliknya pasangan muda, berusia sekitar 30 tahunan. Pasangan suami-istri itu adalah Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina. Yang bikin warga bertambah kaget, pekerjaan sehari-hari Hidayat dan Rita. Hidayat hanya perawat di poliklinik Yamaha, Cakung, sementara Rita perawat di Rumah Sakit Hermina, Bekasi. Orang pasti berpikir, paling-paling masing-masing gaji mereka tak lebih dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bekasi sebesar Rp 3,3 juta per bulan. Tapi, kok, bisa membeli rumah seharga Rp 3 miliar lebih? Apalagi, mereka juga punya mobil cukup mewah, Mitsubishi Pajero Sport senilai di atas Rp 400 juta. Usut punya usut, ternyata Hidayat dan Rita pembuat vaksin palsu, yang kini sedang heboh itu. Dari praktik culas inilah mereka meraup untung besar sehingga bisa membeli rumah mewah dan mobil keren. Bayangkan saja, saban minggu mereka mendulang keuntungan bersih Rp 25 juta. Dan, praktik haram ini dijalankan sejak tahun 2003. Tapi, petualangan kotor Hidayat dan Rita berakhir pada hari Rabu, 22 Juni lalu saat penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menangkap mereka di rumahnya. Dari operasi yang digelar kemudian oleh polisi ditangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam peredaran vaksin palsu. Mereka yang dijadikan tersangka sebanyak 23 orang, terdiri dari produsen, distributor, pengumpul bekas botol, pencetak label, bidan, dan dokter. Sebenarnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah lama mendeteksi adanya peredaran vaksin palsu, tapi jumlahnya masih kecil dan tidak me-

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

nentu. Artinya, kadang ada, adakalanya tidak. “Tahun 2014 kita sempat menemui di Aceh, kemudian di Kramat Jati, tapi jumlahnya kecil,� ujar T. Bahdar Johan, Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika & Zat Adiktif BPOM. Karena untungnya menggiurkan, hampir setiap tahun muncul pemain baru dalam bisnis vaksin palsu. Sekadar informasi, ongkos membuat satu botol vaksin palsu hanya Rp 150.000, lalu dijual seharga Rp 250.000. Untungnya Rp 100.000 per botol. Kalau

Profil Negara Inggris

14 Rumah Sakit yang Menerima Vaksin Palsu 1. DR Sander, Cikarang 2. Bhakti Husada, Terminal Cikarang 3. Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong 4. RSIA Puspa Husada 5. Karya Medika, Tambun 6. Kartika Husada, Jalan MT Haryono Setu, Bekasi 7. Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi 8. Multazam, Bekasi 9. Permata, Bekasi 10. RSIA Gizar, Villa Mutiara Cikarang 11. Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur 12. Elisabeth, Narogong, Bekasi 13. Hosana, Lippo Cikarang 14. Hosana, Bekasi, Jalan Pramuka

25


setiap hari terjual 50 botol saja, yang masuk kantong bisa Rp 5 juta sehari. Jadi, masuk akal kalau setiap minggu Hidayat dan Rita dapat untung Rp 25 juta dari bisnis haram ini. Coba bandingkan dengan vaksin asli yang dibanderol Rp 800.000 – Rp 900.000 per botol. Sudah harganya mahal, barangnya juga susah didapat. Makanya, pembuat vaksin palsu masuk ke celah ini dan berhasil.

OBAT DIJUAL BEBAS Bisnis obat memang asyik. Asyik lantaran setiap hari selalu ada orang yang sakit. Orang yang sakit ingin sembuh, makanya dia beli obat. Tapi tak sedikit yang mendapatkan obat palsu. Sekarang ini, sangat mudah membeli obat. Tidak perlu berbekal resep dokter, tinggal langsung membelinya di apotek rakyat alias toko obat tak berizin. Banyak pihak mensinyalir, tempat ini menjadi sarang beredarnya obat palsu. Jumlah apotek rakyat tidaklah sedikit, dan tersebar di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, Pasar Pramuka yang terletak di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, merupakan sentra apotek rakyat terbesar. Di pasar berlantai tiga ini, tidak semua toko obat mengantongi izin. Toko-toko itu melayani konsumen setiap hari, tak pernah mengenal libur. Pelayan toko pun agresif menawarkan barang jualan ke konsumen, tentu dengan harga miring. Beberapa tahun lalu, pasar ini sempat membuat heboh karena disinyalir banyak menjual obal palsu. “Karena satu-dua oknum yang menjual obat palsu, jadinya Pasar Pramuka dicap menjual obat palsu. Padahal yang menjual obat palsu itu enggak punya toko. Mereka jualannya sambil berdiri menwarkan ke orang yang lewat,” kata seorang karyawan di salah satu toko obat. Toko-toko obat di Pasar Pramuka mengklaim obat yang mereka jual asli. “Kami mendapatkannya langsung dari distributor, makanya harganya murah. Ada stempel dari BPOM juga, kok,” kata karyawan tadi. Dia mengatakan, harga jual obat di Pasar Pramuka bisa lebih murah karena pajaknya tak terlalu besar, seperti halnya di apotek atau rumah sakit. Harga miring tak hanya di Pasar Pramuka. Saat ini, juga banyak beredar penawaran obat lewat online. “Saat ini juga marak penjualan obat-obatan secara online. Online ini tidak bisa disaring secara hukum dan BPOM tidak bisa secara penuh untuk melakukan pengawasan terhadap apa yang dijual di online,” kata Siti Masrifah, anggota Komisi IX DPR pada seminar ‘Bahaya Obat Palsu’ di Jakarta, 15 Mei lalu. Siti curiga obat yang ditawarkan melalui online banyak yang palsu, karena harganya begitu murah. Karena itu, dia berpesan agar masyarakat berhati-hati saat membeli obat dengan harga yang sangat murah. “Jangan membeli obat di tempat sembarangan. Dilihat kemasannya dan izin edarnya,” ujarnya. Siti betul. Sebab bila tidak, obat-obat palsu itu bisa menjadi ‘pengantar kematian’ Anda. n

26

pemberian vaksin.

Bidan dan Klinik yang Menerima Vaksin Palsu 1. Bidan Lia KP Pelaukan Sukatani, Cikarang Pemasok: Juanda CV Azka Medika 2. Bidan Lilik Perum Graha Melati, Tambun Pemasok: Juanda CV Azka Medika 3. Bidan Klinik Tabina Perum Sukaraya Sukatani Cikarang Pemasok: Juanda CV Azka Medika 4. Bidan Iis Perum Seroja Bekasi Pemasok: Juanda CV Azka Medika 5. Bidan Mega Puri Cikarang Makmur Sukaresmi, Cikarang Pemasok: Juanda CV Azka Medika 6. Bidan M. Elly Novita Ciracas, Jakarta Timur Pemasok: Kartawinata alias Ryan 7. Klinik DR. Dafa Baginda Cikarang Pemasok: Juanda CV Azka Medika 8. Klinik Dr. Ade Kurniawan Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat Pemasok: Seno Modus: tersangka menawarkan vaksin dengan cara memberikan price list harga.

Toko obat di Pasar Pramuka.

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Tiga yang Bikin Heboh

2 1 1. Susu Formula Tahun 2008 dunia kesehatan di Indonesia dibuat heboh. Hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) terhadap 74 sampel susu formula, sebanyak 13,5% di antaranya mengandung bakteri Sakazaki yang berbahaya. Hasil riset tersebut merupakan kelanjutan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya dari tahun 2003 hingga 2006. Bakteri Sakazaki atau yang secara lengkapnya disebut Enterobacter Sakazaki, merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora. Bakteri ini termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Sampai tahun 1980, Sakazakii dikenal dengan nama Enterobacter cloacae berpigmen kuning. Sakazakii dapat menyebabkan radang selaput otak dan radang usus pada bayi. Kelompok bayi yang memiliki risiko tertinggi terinfeksi Sakazakii yaitu neonatus (baru lahir hingga umur 28 hari), bayi dengan gangguan sistem tubuh, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap HIV.

2. Pembalut Mengandung Klorin Pada Desember 2014 – Januari 2015 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan penelitian dan menemukan produk pembalut dan pantyliner yang kerap digunakan konsumen wanita Indonesia mengandung zat pemutih atau klorin. Bahan kimia pemutih yang biasa digunakan untuk membuat pembalut menjadi terlihat lebih bersih, memiliki efek samping yang dapat meracuni sistem kekebalan tubuh serta reproduksi wanita. Efeknya yang sering muncul ialah di sekitar organ intim wanita akan timbul seperti iritasi atau ruam. Ruam muncul dengan berbagai macam alasan. Salah satunya, karena kondisi yang terlalu lembab dan penyerapan pembalut kurang maksimal. 3. Vaksin palsu Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri pada 22 Juni lalu menangkap Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina di rumahnya. Pasangan suami istri ini memproduksi vaksin palsu. Selain Hidayat dan Rita menjadi tersangka, ada 21 orang lainnya, mulai dari distributor, pengumpul bekas botol, pencetak label, bidan, dan dokter. Hingga kini polisi masih terus mengembangkan kasus yang menghebohkan ini. n

3

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

27


Berbagai merek obat.

Kongkalikong Harga Obat KPPU mencurigai praktik kartel dalam menentukan harga obat paten. Harganya tertinggi di ASEAN. TEKS Dita Pertiwi Foto Dok. Review, Riset

H

arga obat paten di Indonesia setinggi langit. Masyarakat berpendapatan rendah jadi korban. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mencurigai adanya praktik kartel pada harga obat paten. Muhammad Syarkawi Rauf, Ketua KPPU mengungkapkan, harga-harga obat penyakit khusus seperti kanker, hipertensi, jantung, atau ginjal dinilai tak wajar. Dugaan praktik kartel pun mengarah pada tujuh perusahaan produsen obat yang terafiliasi dengan perusahaan farmasi asing. “Obat khusus ini hanya diproduksi perusahaan investasi asing yang jumlahnya hanya 7 brand perusahaan. Dan, semuanya terikat satu asosiasi yang sering melakukan pertemuan. Kita selidiki apakah mereka kongkalikong kendalikan harga,” kata Syarkawi, beberapa waktu lalu. Asosiasi yang dimaksud Syarkawi adalah Interna-

28

tional Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG). Kecurigaan menguat, jika melihat harga obat yang dijual IPMG di Indonesia lebih mahal dibandingkan harga di negara ASEAN lainnya. “Kita mencium harga eceran tertinggi ini diatur, sehingga tendensi sekongkol ada. Kita baru mulai selidiki,” jelas Syarkawi. KPPU pun mengusulkan kepada pemerintah untuk menetapkan batas atas atau harga eceran tertinggi (HET) bagi harga obat paten dan obat generik bermerek. Tujuannya, agar tercipta mekanisme persaingan usaha. Sebab sampai saat ini, HET hanya berlaku pada obat generik. Praktik persekongkolan harga obat di Indonesia bisa jadi memang sangat menggiurkan. Maklum, sepanjang tahun 2014, industri farmasi berhasil mencatatkan omzet Rp 52 triliun. Sedangkan untuk tahun 2015, diperkirakan tumbuh 11,8% menjadi Rp 56 Triliun.

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Berdasarkan data IMS Health, posisi pasar obat resep masih tinggi dengan 59% atau Rp 33 triliun. Sedangkan untuk nonresep prosinya 41% atau Rp 23 triliun. Sukarni, komisioner KPPU, meminta pemerintah membuat kebijakan yang dapat melibas kartel obat. Selain menetapkan HET, juga pemberian sanksi bagi dokter yang terbukti melakukan hubungan transaksional dengan industri farmasi. Selain itu, KPPU juga menganggap perlunya kewajiban bagi apotek untuk memberi pilihan bagi konsumen, terkait dengan obat sejenis yang akan dikonsumsinya. Hal itu untuk mengurangi ‘permainan’ antara dokter dan industri farmasi.

TIRU THAILAND Terkait tingginya HET obat paten di negeri ini, KPPU meminta pemerintah meniru langkah yang ditempuh Thailand. Yakni melakukan compulsory licensing atau pembatalan paten oleh pemerintah. “Jadi pemerintah bisa membeli paten obat dan memproduksinya sendiri di dalam negeri dengan alasan untuk kepentingan nasional. Aturan internasional yang berlaku, pemerintah membayar 0,5% harga obat dari pemilik paten,” kata Syarkawi. Setelah itu, produksi obat tersebut di dalam negeri bisa dilakukan oleh BUMN farmasi. Sehingga harga obat paten jenis tertentu yang sifatnya vital, bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain Thailand, negara lain yang menerapkan compulsory licensing adalah Malaysia, China, dan Brazil. Sementara Amerika Serikat justru tercatat paling sering melakukan compulsory licensing karena memiliki undang-undang pembatalan paten. Sejatinya, pemerintah sudah tiga kali melakukan pembatalan paten untuk satu jenis obat, yakni obat jenis antiretroviral (ARV) untuk penderita HIV/AIDS. Pemerintah saat itu hanya membayar kompensasi sebesar 0,5% pada perusahaan pemilik paten dengan alasan kepentingan nasional. Hal lain yang harus dilakukan pemerintah untuk menekan harga obat paten adalah membiayai para dokter meningkatkan keahliannya. Maklum, selama ini, para dokter justru dibiayai oleh perusahaan farmasi. Wajar jika kemudian terjadi semacam persekongkolan antara dokter dan produsen dalam memasafrkan obat paten. “Biaya marketing obat paten itu 12%. Misal harga merk obat Rp 100 ribu, cost marketing-nya Rp 12 ribu. Biaya ini yang dipakai produsen obat selenggarakan seminar atau kasih kuliah gratis ke dokter. Kalau ini dibenahi, nggak ada cerita dokter jadi sales obat merk tertentu,” kata Syarkawi. Direktur Eksekutif IPMG Parulian Simanjuntak, meminta KPPU menjelaskan skema pengaturan harga jual produk farmasi, mengingat tidak ada aturan khusus terkait itu. Menurut Parulian, harga jual produk farmasi berkisar 45% hingga 50% dari harga produksi. Kelebihan itu terbagi menjadi margin distribusi (10%), margin apotek (25%), dan PPn (10%). Dari ketiga komponen, hanya PPn yang mungkin dikurangi. Margin 10% distribusi

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

Obat Generik.

sulit dipangkas mengingat luasnya wilayah Indonesia. Sementara untuk margin apotek harus ditinjau keadaan usaha apotek. “Yang paling memungkinkan adalah margin PPn karena langsung berdampak bagi pasien, sementara tidak mengganggu biaya distribusi dan apotek,” katanya. Lalu bagaimana pendapat BUMN farmasi? PT Indofarma Tbk setuju dengan sikap KPPU yang mengusulkan penetapan HET bagi obat paten dan obat generik bermerk. Menurut Yasser Arafat, sekreatris perusahaan Indofarma, tidak ada perbedaan khasiat antara obat generik berlogo dan obat generik bermerek. “Tidak adil jika generik unbranded ada batasnya (HET), sedangkan generik branded tidak ada,” katanya. n

pemberian obat.

29


MAKRO Uang muka rumah

Saatnya Beli Rumah BI harus tegas menekan perbankan untuk melaksanakan pelonggaran uang muka KPR.

I

TEKS Lucky Benyamin Foto Dahlan Rp, Riset

ni kabar baik bagi Anda yang ingin membeli rumah dengan memanfaatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR). Jika tidak ada halangan, mulai Agustus ini Bank Indonesia (BI) akan melonggarkan aturan Loan To Value (LTV) atas KPR. Artinya, uang muka atau down payment (DP)

yang Anda bayarkan menjadi lebih murah. Untuk mendapatkan rumah tapak pertama dengan luas lebih 70 meter persegi Anda cukup membayar DP 15% dari harga rumah, 20% untuk rumah kedua, dan 25% rumah ketiga. Khusus untuk rumah tapak dengan luas 22-70 meter persegi, DP yang dibayar cukup 15% (rumah kedua) dan 20% (rumah ketiga). Aturan ini juga berlaku untuk pembelian kredit rumah susun (rusun). Pembeli rusun pertama dengan luas lebih dari 70 meter persegi bisa membayar DP hanya 15%, rusun kedua 20%, dan rusun ketiga sebesar 25%. Sementara untuk pembelian rusun pertama dengan luas 22-70 meter persegi dikenakan DP 10%, rusun kedua 15%, dan rusun ketiga 20%. Besaran DP ini sama dengan DP untuk rusun seluas 21 meter persegi. Hanya bedanya tidak ada pembayaran DP untuk pembelian rusun pertama.

Deretan rumah KPR: Kuncinya ada di Bank Indonesia.

30

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


MAKRO Uang muka rumah Tentu saja, kebijakan ini disambut gembira kalangan pengembang. “Mudah-mudahan kebijakan ini kembali mendongkrak gairah di sektor industri properti,” ujar Eddy Ganefo, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi). Sebab, bukan apa-apa, pada September 2015 BI pernah melonggarkan aturan LTV tapi tidak bisa mengangkat penjualan rumah lantaran pelaksanaannya yang tidak optimal. Lihat saja hasil Survei Harga Properti Residensial di Pasar Premier yang diterbitkan BI. Meski sudah diterbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 17/10/PBI/2015 terkait pelonggaran aturan LTV pada 18 September 2015, namun penjualan rumah nyatanya tak kunjung membaik. Di triwulan I-2016, pertumbuhan penjualan rumah hanya tercatat sebesar 1,51% meskipun DP KPR sudah turun dari 30% menjadi 20% berkat pelonggaran LTV. Bandingkan saja dengan 2 tahun sebelumnya. Meskipun BI melakukan pengetatan LTV di September 2013, di mana saat itu DP KPR melambung hingga 30%, namun penjualan rumah di triwulan I-2014 masih bisa tercatat tumbuh 15,33%. Menurut Director Research and Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo data tersebut menunjukkan bahwa pelonggaran LTV di 2015 tidak efektif. Penyebabnya tak lain adalah lemahnya implementasi pelonggaran terkait DP KPR ini oleh pihak perbankan. Catatan BI, sejak diterbitkannya pada September 2015, hanya 41 bank saja yang memanfaatkan atau melaksanakan aturan tersebut. Karena itu, Arief berharap kesalahan serupa tidak boleh lagi terjadi pada Agustus nanti. “Kuncinya adalah ketegasan BI selaku regulator sektor perbankan untuk memastikan seluruh bank menjalankan aturan tersebut,” katanya. Sekadar informasi, pada September 2013 BI mengetatkan

aturan LTV lewat Surat Edaran Bank Indonesia BI No 15/40/ DKMP. Isinya, DP KPR rumah pertama naik menjadi minimal 30%. Akibat aturan ini, penjualan rumah anjlok. Banyak pengembang rugi besar karena mereka sudah terlanjur membangun rumah. "Rumah yang sudah terlanjur terbangun enggak bisa dijual. Rumahnya ada, tapi masyarakat enggak sanggup membayar DP yang tinggi," ujar Eddy Ganefo. Mudah-mudahan saja, pelonggaran LTV kali ini bisa berjalan efektif sehingga masyarakat dan pengembang bisa senang. n

Persaingan di KPR Sesungguhnya, iklim ekonomi di dalam negeri saat ini lumayan cerah. Inflasi tahunan (Juni 2015 – Juni 2016) berada di level 3,45% dan kurs rupiah relatif stabil di kisaran Rp 13.200-an per dolar AS. Bank Indonesia juga terus memangkas suku bunga acuan atau BI rate hingga ke level 6,5%. Pemangkasan BI rate tentu saja bakal membuat likuiditas menjadi kian longgar. Nah, dengan turunnya suku bunga, kredit pun diharapkan kembali mengucur. Terutama memberi kesempatan kepada sektor riil untuk bergerak. Bahkan, untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kendaraan bermotor (KKB), penurunan suku bunga sudah berlangsung sejak awal Februari lalu. Jika sebelumnya bunga KPR berkisar 11% – 14%, kini sejumlah bank berani menawarkan KPR dengan tingkat bunga di bawah 10% per tahun. BNI, misalnya. Bank BUMN ini sudah memangkas bunga KPR-nya menjadi 8,7% flat untuk dua tahun pertama dan 10,7% untuk tiga tahun berikutnya. Selain memberikan bunga miring, BNI juga menawarkan banyak kemudahan. Melalui BNI Griya, konsumen dibebaskan dari biaya administrasi, serta dapat mengajukan pinjaman hingga Rp 5 miliar dengan jangka waktu sampai 20 tahun. Jika nasabah menginginkn varian lain, tawaran KPR Ke-

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

luarga dari Bank Permata pantas untuk dilirik. Bank milik Astra ini menawarkan bunga 9,7%. Hanya, suku bunga khusus ini bisa dinikmati oleh debitor yang menempatkan dananya di Bank Permata. Nasabah juga dimungkinkan mengatur sendiri besar cicilan kreditnya bila memilih KPR Bijak yang dipasarkan Permata sejak 2008. Kebijakan pelonggaran moneter juga telah membuat Bank CIMB Niaga makin agresif menyalurkan dananya. Tahun ini, selain menawarkan bunga KPR 8,88%, bank hasil merger Bank Niaga dengan Bank Lippo ini berani mematok loan to value (LTV) sampai 10%. Artinya, KPR yang disetujui bisa mencapai 90% dari harga rumah. Tak hanya itu, CIMB Niaga juga menyediakan KPR dengan plafon hingga Rp 50 miliar untuk jangka waktu kredit 20 trahun. Tak terelakan, persaingan di sektor KPR akan semakin tajam. Soalnya, sebagai penguasa 30% pangsa pasar KPR, Bank BTN tidak ingin pasarnya diambil bank lain. Itu sebabnya, dalam memperingati ulang tahunnya yang ke-66, bank pemerintah ini menawarkan KPR dengan tingkat bunga super murah, yakni 6,6% per tahun. Khusus untuk KPR bersubdisi (program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), suku bunganya dipangkas menjadi tinggal 5,6%. n

31


MAKRO Blok Masela

Lapangan gas Blok Masela: Dapat dimanfaatkan untuk menunjang industri petrokimia.

Akal-akalan Inpex Inpex Corporation dianggap masih ngotot untuk mengembangkan Blok Masela di laut. Ada apa? TEKS Lucky Benyamin Foto Riset

L

apangan gas abadi, Blok Masela di Maluku kembali menyedot perhatian publik. Adalah Senior Manager Communication and Relation Inpex Corporation, Usman Slamet yang ‘memuntahkan peluru’. Dia bilang, karakteristik gas di Blok Masela berbeda dengan gas di wilayah lain. Jenis gasnya adalah lean atau gas bumi yang didominasi oleh kandungan methana atau C1, bukan wet atau jenis gas basah. Artinya, produk gas Blok Masela ti-

32

dak bisa untuk petrokimia. “Jika gas tersebut untuk industri petrokimia malah akan menurunkan pendapatan dibandingkan dijual dalam bentuk LNG (gas alam cair). Sebab, harga LNG lebih mahal dibandingkan produk industri petrokimia, seperti methanol,” ujar Usman dua pekan lalu. Menurut Usman, rantai gas yang ada di Blok Masela hanya Metana (C1), Ethana (C2), Propana ( C3). Bahkan, C1 hanya di atas 85%. “Dengan karakteristik tersebut,

gas Masela hanya bisa dibikin urea dan amoniak. Tidak bisa parafin dan olefin. Mau dipaksa juga tidak bisa. Dia (Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman) jual mimpi banget,” papar Usman. Usman benar. Produk Blok Masela memang menghasilkan gas bumi yang didominasi kandungan C1 atau gas methana lebih dari 85%. Gas jenis ini disebut juga lean gas. Blok Masela juga menghasilkan kondensat sebanyak 24 ribu bbl/hari. Namun, Haposan Napitupulu, Doktor Geokimia Hidrokarbon, Universitas Texas, Amerika Serikat mengatakan, kandungan gas methana (C1) yang disebut juga CH4, justru merupakan bahan baku utama petrokimia yang dapat diolah menjadi syn gas CO2/H2. “Jika diproses lebih lanjut akan dihasilkan aneka produk petrokimia, seperti ammonia, perekat, pelarut, methanol/ spiritus, formaldehyde, acetic acid, DME (dimethyl etherl), hydrazine, acrylonitrile/ fiber, ammonium nitrate (peledak/pupuk), dan produk farmasi. Sedangkan produksi

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


MAKRO Blok Masela kondensat dapat diolah menjadi olefin (ethilene, propilene, dan lainnya) dan aromatik (benzena, toluene, xilene). Semua produk turunan tersebut harganya lebih mahal dibandingan harga gas bumi,” kata Haposan. Haposan juga menyesalkan pernyataan Usman bahwa harga methanol lebih murah daripada gas. Dia membuka angka yang dipegangnya. Harga gas alam per ton sebesar US$ 300, sedangkan methanol senilai US$ 500 per ton (lihat: Infografis).

INGIN TETAP MENGGARAP DI LAUT Edy Mulyadi, Direktur Program Centre for Economic and Democrac Studies (CEDeS) malah curiga pernyataan Usman hanya akal-akalan Inpex untuk tetap bisa menggarap Blok Masela di laut. “Ini agar Indonesia tetap hanya mengekspor gas alam dan terus mengimpor produk petrokimia. Kalau motif ini sukses, Inpex bisa tetap menggarap Masela di laut dan memperoleh keuntungan. Pada saat yang sama, kebutuhan gas Jepang untuk industri petrokimianya tetap aman, sehingga bisa mengekspor produknya, antara lain, ke Indonesia,” ujar Edy. Edy mengatakan, sampai saat ini Indonesia masih mengimpor sebagian besar produk petrokimia, antara lain dari Jepang, Taiwan, Korea, dan Malaysia. Setiap tahun Indonesia harus mengeluarkan uang Rp 200 triliun untuk membeli aneka produk petrokimia ini. “Ironisnya, beberapa negara produsen dan eksportir produk petrokimia tersebut adalah importir gas bumi dari Indonesia,” ujarnya. Siapa yang diuntungkan dari fakta ini? Menurut Edy, pertama, para negara (eksportir) produk petrokimia itu sendiri. Kedua, para eksportir gas alam Indonesia ke negara-negara produsen petrokimia, terutama ke Jepang. “Mereka yang disebut terakhir ini sangat berkepentingan agar Indonesia tetap mengekspor gas alam dan terus mengimpor produk petrokimia,” tandasnya. Edy mengatakan, sebagai operator Blok Masela, Inpex tetap menghendaki agar pemanfaatan gas produk di blok tersebut dikembangkan dengan offshore, alias kilang apung. Dengan skenario ini, gas bumi itu hanya disedot, kemudian langsung diekspor. “Inpex juga seperti tidak peduli, bahwa Presiden Jokowi sudah bertitah agar Blok Masela dikembangkan dengan skenario kilang darat (onshore),” tambahnya. Selama ini, ujar Edy, pemanfaatan

sumber daya alam hanya dijadikan sumber penerimaan devisa. Pada pengembangan gas bumi, misalnya, hanya fokus untuk proyek liquid natural gas (LNG) agar ekspor maksimal dan menghasilkan revenue dengan cepat dan return yang tinggi bagi kontraktor. Perubahan paradigma inilah yang mati-matian coba dicegah oleh Inpex dan konco-konco-nya,” tegas Edy. Haposan menimpali paradigm sedot dan langsung ekspor seperti selama puluhan tahun berlangsung, harus disudahi. “Produksi gas dari lapangan Masela bisa menjadi momentum perubahan paradigma tersebut,” ujarnya. Menurut dia, produksi gas bumi la-

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

pangan Blok Masela yang didominasi gas methana dan kondensat, secara teknis dapat dimanfaatkan untuk menunjang industri petrokimia. Benefitnya, pendapatan negara bakal lebih tinggi, penyediaan lapangan kerja di Maluku dan sekitarnya, dan memicu pengembangan wilayah Maluku dan sekitarnya. Selama puluhan tahun pemanfaatan sumber daya alam bagi penerimaan negara dijalankan dengan prinsip tebang, keruk, sedot, dan jual. Kini, sumber daya alam harus menjadi penggerak ekonomi kawasan dan pengembangan wilayah (integrated developement). Dengan begitu, mimpi Indonesia menjadi negara maju dan rakyatnya sejahtera bakal terwujud. n

Perbandingan Harga Produk Petrokimia dan Gas Bumi

33


MAKRO Ketenagakerjaan

Ketakutan pada China Ketakutan pada tenaga kerja asal China terkesan berlebihan. Siapa memainkan isu ini? TEKS Lucky Benyamin Foto Riset

E

ra Masyarakat Ekonomi ASEAN ternyata memantik sejumlah persoalan. Salah satunya terbukanya arus perdagangan barang dan jasa sehingga bakal meningkatkan lalu lintas orang asing yang akan datang dan bekerja di Indonesia. Kondisi ini mulai mengkhawatirkan banyak pihak di sini, terutama soal keterampilan pekerja lokal dan asing. Namun yang paling dikhawatirkan adalah membanjirnya tenaga kerja asal China, terutama isu

kedatangan 10 juta tenaga dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Isu ini semakin menjadi pembenaran setelah aparat Kodim 0905 Balikpapan, Kalimantan Timur mengamankan 23 warga negara China dari kawasan proyek PLTU Kariangau. Benarkah mereka yang diamankan bagian dari 10 juta tenaga kerja asal China? Sulit membuktikannya karena tidak ada data. Apalagi, China bukan anggota ASEAN. Kalaupun benar, 10 juta

orang itu mau ditempatkan di mana? “Ini kan isu berbau politis yang dihembuskan beberapa pihak untuk memojokkan pihak lain,” ujar seorang sumber. Memang, belakangan ini investasi China di Indonesia lumayan besar. Investasi ini membuka peluang bagi tenaga kerja China datang ke Indonesia. “Tapi yang datang itu para tenaga profesional, tapi tidak sampai ribuan orang,” tambah si sumber. Menurut Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, data 10 juta tenaga kerja China masuk Indonesia itu diolah dari target kunjungan wisata mancanegara. “Bohong besar jika dikatakan akan ada 10 juta pekerja asing asal China yang masuk Indonesia,” kata Hanif. Hanif mengungkapkan, dalam setahun

Tenaga kerja China: Memojokkan pihak lain.

34

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


MAKRO Ketenagakerjaan jumlah tenaga kerja China yang masuk Indonesia hanya berkisar antara 14 ribu hingga 16 ribu orang saja. Total jumlah mereka saat ini, kata Hanif, hanya 70 ribu orang. Jumlah itu masih aman karena hanya mencakup 0,0027%dari penduduk Indonesia yang berjumlah 251 juta. Jumlah tersebut, menurut Hanif, juga bukan ancaman bagi tenaga kerja Indonesia karena jumlahnya hanya sebesar 0,05% dari seluruh angkatan kerja Indonesia yang di tahun 2016 mencapai 128 juta jiwa. “Lagi pula sejak tahun 2011 hingga 2016 jumlah tenaga kerja asing cenderung menurun,” katanya. Menurut data Kementerian Tenaga Kerja, pada 2011 jumlah tenaga kerja asing sebanyak 77.307 orang. Tahun 2012 turun menjadi 72.427 orang. Kemudian tahun berikut terus menurun, yaitu 2013 (68.957 orang), tahun 2014 (68.762 orang), tahun 2015 naik sedikit menjadi 69.025 orang, namun tahun ini hingga bulan Juni tercatat hanya sebanyak 43.816 orang. Hanif kemudian membandingkan dengan Singapura yang berpenduduk 5 juta jiwa dengan 1 juta tenaga kerja asing. Jumlahnya hampir 20%. Sementara Malaysia berpenduduk 27 juta jiwa dengan jumlah pekerja asal Indonesia saja 1,2 juta orang. “Coba bandingkan pula dengan Qatar atau Uni Emirat Arab yang penduduknya sekitar 45 juta, tetapi tenaga kerja asingnya separuh dari total penduduk mereka. Nah, sementara di kita, hanya 0,1% saja tidak ada,” kata Hanif.

TINGKATKAN KEAHLIAN Angka itu yang tercatat di Kementerian Tenaga Kerja. Tapi mereka yang masuk tanpa memiliki izin dan dokumen keimigrasian cukup banyak. Saat ini, ada sekitar 200 pintu masuk ke Indonesia, yang hanya dijaga petugas Ditjen Imigrasi. Belum lagi soal kebijakan bebas visa bagi warga asing masuk ke Indonesia. Menurut Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf, kebijakan ini bisa menjadi celah masuknya tenaga kerja asing, khususnya tenaga kerja kasar. “Mestinya bebas visa itu harus hatihati. Sekarang kita sudah bebas visa terhadap beberapa negara, tetapi nyatanya seperti ini,” kata Dede. Masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia semakin terbuka setelah beberapa regulasi yang selama ini dinilai menyulitkan dan menghambat iklim investasi dipapas. Oktober 2015 lahir

Pekerja Asing di Indonesia (2011-2016)

Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 35 Tahun 2015. Beleid ini merevisi Permenaker 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Ada beberapa poin yang dihapus. Sebut saja aturan tentang kewajiban perusahaan merekrut 10 pekerja lokal jika mempekerjakan satu tenaga kerja asing. Atau aturan yang mewajiban tenaga kerja asing bisa berbahasa Indonesia, sehingga mereka lebih leluasa berkarir di Indonesia. Saat itu, Hanif mengatakan, kewajiban bagi perusahaan untuk merekrut 10 pekerja lokal jika mempekerjakan satu tenaga kerja asing, ternyata tak

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

efektif karena tak bisa diberlakukan bagi seluruh perusahaan yang bidang usahanya berbeda-beda. Sementara persyaratan harus menguasai bahasa Indonesia, tak lain merupakan arahan langsung Presiden Jokowi kepada Hanif, beberapa waktu lalu. “Karena itu tidak memungkinkan. Itu pasti akan lama sekali, sehingga itu menjadi hambatan bagi para pekerja asing. Maka peraturan itu dicabut,” kata Pramono Anung, Sekretaris Kabinet. Jadi, tak perlu takut dengan kehadiran tenaga kerja asing. Yang penting keahlian ditingkatkan dan ada dukungan dari pemerintah. n

35


Keuangan Likuiditas

Untuk Apa Utang Itu? Dengan alasan kekurangan dana untuk membiayai infrastruktur, bank berlomba-lomba mencari utangan. Ada yang curiga, dana itu dipakai untuk menutupi kredit macet.

A

TEKS Bastaman Foto Dok. Review

ngin segar baru saja berembus dari dunia perbankan. Tak lama lagi brankas sejumlah bank bakal dipenuhi oleh uang tebusan yang berasal dari program pengampunan pajak (tax amnesty). Artinya, soal likuiditas tampaknya bukan lagi momok yang menakutkan. Apalagi, menurut taksiran Bank Indonesia (BI), potensi dana tebusan itu mencapai Rp 560 triliun. Hanya saja, kabar gembira itu belum membuat tenang hati para bankir. Sebab, dana segede gajah bunting itu kemungkinan besar tak akan betah berlama-lama tinggal di brankas mereka. Para pengamat pun yakin, dana tebusan itu akan mencari instrumen investasi yang lebih memberikan keuntungan lebih tinggi ketimbang bunga deposito. Tidak hanya itu, pemerintah pun tampaknya bakal kembali menyedot dana tersebut lewat penerbitan surat berharga negara (SBN). Misalnya saja di kuartal III ini Kementerian Keuangan akan meluncurkan SBN senilai Rp 88 triliun. Kabarnya ini, tentu saja, mencemaskan kalangan perbankan karena bakal mengancam likuiditas perbankan, terutama bank-bank besar di BUKU VI dan III. Maklum, dana yang diincar pemerintah adalah duit lembaga dana pensiun dan perusahaan asuransi yang selama ini ditempatkan di deposito bank. Sekadar mengingatkan saja, Februari lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh industri keuangan non bank (IKNB) menginvestasikan minimal 20% dana kelolaannya SBN. Tujuannya untuk memperbesar kepemilikan lokal di SBN. Seorang bankir pemerintah mengatakan, agresifnya pemerintah dalam menyerap dana yang ada di perbankan bisa membuat likuiditas kembali ketat. Dari kebijakan OJK tadi saja, sang bankir memperkirakan DPK yang kabur dari brankas bank mencapai Rp 70 triliun. “Itulah yang membuat sejumlah bank saat ini kekurangan likuiditas, terutama saat debitor mencairkan kreditnya,� ujarnya. Bukan cuma itu, perbankan juga berpotensi kehilangan DPK sebesar Rp 25 triliun gara-gara Menteri Keuangan mengubah skema penyaluran dana transfer ke daerah dalam bentuk nontunai. Dana tersebut merupakan dana milik pemerintah daerah (Pemda) yang selama ini mengendap di bank dalam bentuk tabungan, deposito dan giro.

36

Padahal, perbankan sendiri saat ini sedang membutuhkan dana besar untuk membiayai kredit yang bakal meningkat di semester II. Sialnya, sampai Mei lalu, laju kredit kredit lebih cepat dari DPK. Data BI menunjukan, sampai bulan Mei, kredit yang dikucurkan perbankan naik 8,03% menjadi Rp 4.099,2 triliun. Ada pun DPK pada periode yang sama hanya tumbuh 6,26% menjadi Rp 4.395,1 triliun. Beban bank semakin berat karena mereka juga harus membayar utang yang jatuh tempo. “Tahun ini likuiditas perbankan

Penjualan SBN di bank-bank: DPK perbankan berpotensi menyusut Rp 95 triliun.

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Keuangan Likuiditas benar-benar berat,” ujar si bankir tadi. Bank Mandiri mungkin bisa jadi contohnya. Tahun ini, bank kedua terbesar di Tanah Air itu harus menyediakan dana Rp 10 triliun untuk membayar utang yang telah jatuh tempo.

BEBAN KREDIT MACET Keringnya likuiditas itulah yang mendorong sejumlah bank sibuk mencari pendanaan baru. Bank Mandiri, BNI, dan BRI termasuk yang agresif mencari utangan. Setelah mendapat kredit US$ 3 miliar dari China Development Bank, ketiga bank BUMN itu kini tengah mencari pinjaman dari lembaga keuangan di Jepang. Dari negeri Matahari Terbit itu diharapkan diperoleh pinjaman US$ 3 miliar. Menurut Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri, pinjaman bilateral ini dimaksudkan agar bank BUMN mendapat diversifikasi pendanaan yang lebih panjang.

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

Maklum, untuk beberapa tahun ke depan bank-bank pemerintah akan fokus pada pembiayaan infrastruktur yang memang membutuhkan nafas panjang. “DPK kan sifatnya short term dan hanya cocok untuk ritel. Makanya kami kejar pinjaman jangka pnjang,” ujarnya. Selain mencari pinjaman bilateral, pendanaan juga akan diupayakan lewat penerbitan surat utang. BRI, misalnya, tahun ini berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan III sebesar Rp 4,35 triliun. Sementara Bank Mandiri akan menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 4 – Rp 5 triliun. Selain obligasi, surat utang lainnya yang menjadi alternatif sumber pendanaan bank BUMN adalah medium term note (MTN) serta negotiable certificate of deposit (NCD). Bukan hanya bank pemerintah, pasar modal juga menjadi incaran bank swasta dalam menghimpun pendanaan. Bank MNC Internasional, misalnya, berencana menerbitkan 5,31 miliar saham baru (right issue) senilai Rp 531 miliar. Langkah serupa ditempuh oleh Bank Artos Indonesia dan Bank Ganesha. Menurut Suryawaty Tatang, Presiden Direktur Bank Ganesha, hasil penjualan saham itu akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi kredit perseroan. Benarkah? Inilah yang belum jelas. Soalnya, berdasarkan survei yang dilakukan BI, paling banter tahun ini kredit hanya akan tumbuh 10,6%. Bahkan beberapa bankir yakin sampai akhir 2016 kredit hanya akan tumbuh 8% hingga 9%. Jika benar seperti itu, lantas untuk apa dana yang diperoleh dari pasar modal maupun pinjaman bilateral tadi? Seorang bankir swasta menenggarai, selain untuk mengimbangi penarikan dana oleh pemerintah, dana hasil utangan tadi sebagian akan dipakai untuk menutup kerugian akibat kredit macet (NPL). Seperti diketahui, sampai semester I, kredit macet perbankan nasional sudah mencapai 2,83%. Angka ini diperkirakan akan terus membengkak. Dalam risetnya, Srandard & Poors (S&P) mengatakan bahwa sepanjang 2016 ini perbankan Indonesia akan menghadapi masa sulit. Salah satunya beban NPL yang berpotensi naik ke kisaran 3% - 4%. “Untungnya, bank-bank Indonesia masih bisa memitigasi erosi di kualitas aset itu,” ujar Ivan Tan, S&P Global Rating Credit Analyst. Syukurlah. n

37


Keuangan Uang muka kredit

Lupakan Soal DP Murah Agar usaha pembiayaan bergairah, OJK berencana memangkas DP kredit kendaraan bermotor. Tapi pelaku industri justru menolaknya. Kenapa? TEKS Bastaman Foto Dahlan RP, RISET

I

ndustri pembiayaan akhirnya bisa bernafas lega. Otorita Jasa Keuangan (OJK) berencana memangkas uang muka atau down payment (DP) kredit kendaraan bermotor (KKB), dari 15%

- 20% menjadi 0%. Betul, aturan tersebut masih digodok di OJK. Namun, bagi pelaku insustri pembiayaan, kabar tersebut cukup melegakan hati. Maklum, sejak aturan DP dinaikan,

bisnis multifinance seperti diselimuti awan hitam. Penderitaan mereka semakin lengkap setelah berbagai bidang usaha dilanda kelesuan, dan daya beli masyarakat merosot. Alhasil, kredit yang dikucurkan perusahaan pembiayaan terus menciut. Tahun ini, misalnya. Berdasarkan data OJK, hingga Mei lalu, outstanding piutang perusahaan pembiayaan tercatat Rp 370,15 triliun. Bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah itu menyusut 0,62%. Jelas, ini kondisi yang kurang menguntungkan. Bukan hanya bagi industri pem-

Pembangunan jalan tol: Daya serapnya cuma baru 60%.

38

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Keuangan Uang muka kredit biayaan, tapi juga buat perbankan. Sebab, akibat lesunya permintaan KKB, kredit yang disalurkan perbankan ke perusahaan multifinance juga menjadi seret. Industri otomotif pun ikut terpukul. Maklum, sekitar 70% penjualan kendaraan bermotor di Tanah Air masih memanfaatkan kredit dari multifinance dan bank. Itu sebabnya, untuk menggairahkan industri pembiayaan, OJK berencana memangkas setoran DP KKB. “Kami masih berdiskusi dengan pelaku usaha pembiayaan. Apakah uang muka perlu diturunkan agar usaha pembiayaan bisa bergairah,” ujar Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK. Sebenarnya, berbagai upaya sudah dilakukan pelaku industri keuangan untuk mendongkrak KKB. May Bank, misalnya.

Untuk menarik minat konsumen, bank milik investor Malaysia ini menawarkan suku bunga 0% di enam bulan pertama. Di samping menawarkan bunga miring, May Bank juga menawarkan keringan dalam mencicil dengan memperpanjang tenor kredit hingga 7 tahun. Tapi jika jumlah cicilan ingin lebih ringan lagi, tawaran dari Adira Finance pantas dilirik. Saat ini, multifinance yang dikuasai Bank Danamon Indonesia itu menawarkan kredit dengan tenor hingga 8 tahun. “Ada yang memanfaatkan, tapi konsumen lebih banyak memilih tenor empat sampai lima tahun,” ujar Niko Kurniawan, Deputy Director Head of Retail Car Financing Adira Finance. Namun berbagai upaya itu tak mampu mendongkrak kucuraan kredit. Ketentuan DP minimal 15% dari harga mobil, dinilai oleh pelaku industri keuangan sebagai penyebab utama rendahnya penetrasi KKB. Makanya, ketika OJK menggagas DP 0%, pelaku industri pembiayaan langsung menyambutnya. “Mestinya DP tak diatur dengan ketat,” ujar Daja Suryanto Sutandar, Direktur Utama PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance). Tapi, sayang, WOM Finance tampaknya tidak termasuk yang beruntung. Sebab, seperti dikatakan oleh Djaelani, ketentuan DP 0% hanya akan berlaku bagi perusahaan pembiayaan yang tingkat pembiayaan bermasalahnya atau loan performing financing (NPF) tak lebih dari 1%. Ada pun WOM Finance, hingga semester I, memiliki NPF sebesar 3%.

TIDAK MEMBANTU PT Federal International Finance (FIF), perusahaan pembiayaan roda dua, juga termasuk yang tak beruntung. Maklum, hingga Juni lalu, pembiayaan bermasalah di anak usaha Astra ini sudah mencapai 1,4%. Jerry Fandy, Head of Treasury and Funding PT Federal International Finance, mengatakan bahwa angka tersebut berpeluang naik pasca Lebaran lalu. “Ini karena hari kerja berkurang,” ujarnya. Di saat ekonomi sulit seperti sekarang, tingkat NPF di industri pembiayaan memang cenderung meningkat. Di multifinance, contohnya. Sampai Mei lalu, NPF di industri pembiayaan non-bank ini tercatat sebesar 2,23% atau dalam setahun naik 0,82%. “Kenaikan NPF tak lepas dari pelambatan ekonomi,” ujar Suwandi Suratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Tapi bukan berarti tak ada multifinance yang mampu mengelola piutangnya

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

secara baik. BCA Finance, contohnya. Anak usaha Bank BCA ini mampu mengelola NPF hingga tetap berada di bawah 1%. Kalau pun kelak BCA Finance diizinkan memberikan DP 0%, menurut Roni Haslim, Presiden Direktur BCA Finance, langkah tersebut tak akan diambil perusahaan yang dipimpinnya. “Karena besaran DP sangat berpengaruh terhadap NPF,” ujarnya. Pernyataan senada diungkapkan Rokky Irvayandi, Executive Coordinator Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Menurutnya, dalam kondisi ekonomi masih sulit seperti sekarang lembaga leasing cenderung sangat selektif dalam memilih konsumen. “Jika ada pilihan DP nol persen, tentunya hanya konsumen berkualiatas yang bisa mendapatkannya. Tapi, saat ini, jumlah konsumen yang seperti ini sedikit,” ujarnya. Penolakan ternyata tak hanya datang dari pelaku usaha pembiayaan, tapi juga konsumen. Coba dengar pendapat Kurnia Lestari Adnan, Direktur Utama Perusahaan Otobus (PO) Siliwangi Antar Nusa. Saat ini, menurutnya, pengusaha angkutan akan berpikir dua kali sebelum menambah armadanya. “DP nol persen pun tidak akan membantu selama kondisi usaha seperti sekarang,” ujarnya. Kalau mendengar pendapat pelaku industri pembiayaan dan transportasi, ada kemungkinan kebijakan DP 0% tidak akan terbit. Apalagi, di saat daya beli yang belum stabil, menggelontorkan KKB secara tidak hati-hati justru bisa menjadi bumerang di kemudian hari. Firdaus sendiri tampaknya telah memahami hal itu. “Mereka bilang jangan dulu karena pasar masih oke dengan DP 15%,” ujarnya. Jadi batal? n

39


Keuangan Valas

Pergerakan Rupiah yang Abnormal Kendati dikelilingi sentimen positif, rupiah masih bergerak di situ-situ saja. Ada dugaan BI memang sengaja menahan rupiah agar tidak terlalu kuat. TEKS Bastaman Foto Riset

D

ana asing masih terus mengalir deras ke negeri ini. Duit panas itu menyelinap ke berbagai instrumen keuangan. Mulai dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi korporasi, surat utang negara (SUN) hingga ke bursa saham. Pokoknya, dana investor dari man-

40

canegara itu masuk ke setiap celah investasi yang mendatangkan untung besar. Hingga pekan lalu, dana asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 108 triliun. Alhasil, seperti kita saksikan sekarang, gudang duit di Bank Indonesia (BI) penuh sesak. Selama bulan Juni, cadangan devisa meningkat US$ 6,2 mi-

liar menjadi US$ 109,8 miliar. “Sudah ada kepastian bahwa Fed fund rate tidak naik dan risiko Brexit juga menurun karena sudah ada PM baru,� ujar Agus Martowardojo, Gubernur BI. Kondisi di Bursa Efek Indonesia pun sami mawon. Kendati diselingi beberapa aksi profit taking, pasar tak pernah sepi dari transaksi. Sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) pun terus merayap naik hingga di atas level 5.200. Yang menarik, tren ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir tahun. Sejumlah analis optimistis, di penghujung tahun IHSG akan menclok di level 5.600. Ada beberapa faktor yang mendukung optimisme para analis tersebut. Salah satunya adalah masuknya uang tebusan yang berasal dari program pengampunan pajak. Selain tax amnesty, saham juga akan diramaikan oleh tren penurunan suku bunga bank. Ini, menurut para analis, akan mendorong dana-dana pensiun dan perusahaan asuransi mengalokasikan uangnya ke saham dalam jumlah besar. Tentu saja, bukan cuma faktor-faktor

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Keuangan Valas

yang telah disebutkan di atas yang bakal menjadi penentu indeks. Kebetulan, saat ini kondisi bursa global dan regional juga memberikan sentimen positif bagi pasar saham kita. “Kalau mereka naik, kita pasti naik. Begitu pula sebaliknya,” ujar Yuganur Wijanarko, analis HD Capital. Nah, kalau perkiraan bursa saham sudah begitu jelas, lantas bagaimana dengan nasib rupiah? Derasnya aliran modal asing ke Tanah Air ternyata tidak memberikan dampak yang signifikan. Betul, jika dibandingkan beberapa waktu lalu, kini tampang rupiah terlihat lebih sangar. Tapi penguatannya boleh dibilang hanya seperak dua perak. Malah, dalam sepekan terakhir, nilai tukar mata uang RI justru merosot terhadap dolar. Kamis pekan lalu, misalnya, rupiah diperdagangkan di level Rp 13.090 per dolar. Jika dibandingkan kurs sepekan sebelumnya, rupiah telah melemah sebesar Rp 8. “Mestinya rupiah menguat signifikan. Sebab, kenaikan IHSG luar biasa,” ujar Agus Chandra, Research & Analyst PT Monex Investindo Future. Berdasarkan fakta itu, Agus menduga

nilai tukar sengaja ditahan oleh pemerintah dan BI agar tidak terlalu menguat. Indikasinya tercium dari pernyataan Gubernur BI beberapa waktu lalu bahwa rata-rata kurs rupiah akan berada di level Rp 13.600 per dolar. Sehingga, kendati banyak sentimen positif yang berembus, nilai tukar rupiah tetap bermain di kisaran Rp 13.100 hingga Rp 13.300 per dolar.

WASPADAI UANG PANAS David Sumual, ekonom BCA, juga melihat gerak mata uang RI ini memang agak aneh. Ketika IHSG melambung gara-gara masuknya modal asing, mestinya orang butuh banyak rupiah untuk bertransaksi saham. Tapi, ya itu tadi, rupiah tampaknya sulit menguat hingga di bawah Rp 13.000 per dolar. “Tampaknya pengaruh faktor eksternal lebih mendominasi rupiah ketimbang faktor internal,” ujarnya. Memang, sepekan kemarin Amerika Serikat dibanjiri data positif. Misalnya penjualan ritel dan makanan untuk bulan Juni naik 0,6% menjadi US$ 457 miliar. Produksi industri juga tumbuh 0,6%,

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

jauh di atas ekspektasi pasar. Sementara indeks harga makanan naik 0,2%. Data ini pula yang membuat dolar menguat terhadap enam mata uang utama dunia. Itu sebabnya, sejumlah analis menganggap kurs rupiah yang terbentuk pekan lalu sudah cukup ideal. “Tak perlu berambisi untuk lebih kuat lagi,” ujar seorang analis bank pemerintah. Sebab, jika rupiah terlalu kuat, hal itu akan mendorong meningkatnya impor. Sebaliknya, daya saing barang Indonesia di pasar dunia berkurang jika rupiah terlalu kuat. Sebenarnya, faktor positif yang mendukung rupiah cukup banyak. Suku bunga The Fed, misalnya, kini bukan lagi hama pengganggu bagi rupiah. Sedang di dalam negeri, selain perdagangan di bursa yang semakin meriah, ekspor Indonesia pun terus-menerus mencatat surplus. Begitu pula transaksi berjalan. Di tambah lagi dengan tren penurunan suku bunga bank, sektor riil dipastikan bakal menggeliat. Hanya saja David yakin, faktor-faktor tersebut tidak akan membawa penguatan yang terlalu besar terhadap rupiah. Itu sebabnya, untuk pekan ini, ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran antara Rp 3.050 – Rp 13.200 per dolar. Seperti halnya David, Agus pun hanya berani meramalkan rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.000 – Rp 13.180. Meski demikian, keputusan BI tetap akan menentukan tampang rupiah. Pertanyaanya adalah, apakah otoritas moneter akan membiarkan rupiah tetap bermain di kisaran Rp 13.000 – Rp 13.200 per dolar? Atau akan dikerek turun hingga berada di kisaran Rp 13.600, seperti yang dikatakan Gubernur BI? Entahlah. Yang jelas, penguatan yang terjadi pada rupiah belakangan ini tak lepas dari faktor hot money. Itu sebabnya, seorang analis menyarankan agar BI segera menurunkan kebijakan yang bisa membuat hot money betah di sini. “Kalau tak ada kebijakan yang menahan mereka, posisi rupiah tetap rawan,” ujarnya. Namun, lanjutnya, untuk sementara ini kurs rupiah tak perlu dikhawatirkan. Sebab, kalau pun terjadi profit taking, uang panas itu tak akan ke luar secara berbondong-bondong. Jadi, tak perlu panik. Apalagi cadangan devisa sudah US$ mencapai US$ 109,8 miliar. Jumlahnya diperkirakan akan semakin besar jika program tax amnesty berjalan dengan baik. n

41


Pasar Modal IHSG

Koreksi Dulu, Baru Naik Lagi Diundurnya pemangkasan BI Rate, membuat laju indeks tersendat. Tapi ada analis yang bilang, itu koreksi sehat.

P

TEKS Nikita Jagad Foto Riset

endakian yang telah berlangsung panjang itu, akhirnya, terhenti juga. Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG), Jumat (22/7) pekan lalu, ditutup turun 19,72 poin (0,38%) ke level 5.197,25. Pelemahan yang tipis memang. Sebab jika dihitung sejak awal pekan berarti indeks masih mencatatkan penguatan sebesar 87 poin atau sekitar 1,7%. Masih cukup tebal. Dan, capital inflow yang mengalir ke bursa, selama seminggu lalu, masih mencapai Rp 1,97 triliun. Makanya, para pelaku pasar menilai koreksi yang terjadi belum sehat benar. IHSG diperkirakan masih akan berlanjut tertekan pada awal perdagangan pekan ini. Pasalnya, teknikal indeks masih menunjukkan adanya sinyal negatif. Seorang analis mengatakan, secara teknikal, indeks mengonfirmasi pola dark cloud cover dengan bearish momentum dibarengi dead-crossnya indikator stochastic pada area overbought. Momentum dari Indikator RSI pun terlihat bearish reversal dengan peluang pelemahan yang cukup besar. Sehingga, diperkirakan, IHSG masih akan melanjutkan tekanan dengan range pergerakan 5.100-5.215. Namun, lain kepala lain pula pendapatnya. Laju IHSG sepanjang pekan kemarin tertahan oleh keputusan Bank Indonesia (BI) dalam menahan suku bunga acuan BI rate di level 6,5%. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia menuturkan, BI yang menahan BI rate membuat respon pelaku pasar tidak terlalu bagus. Sehingga, IHSG ditutup terkoreksi di akhir pekan. Pelaku pasar bingung, awalnya BI rate dinilai tidak berpengaruh karena ada 7-days repo rate. Tetapi BI kemudian tidak menurunkan BI rate dan pelaku pasar akhirnya melihat masih sebagai acuan. Satrio menambahkan, kinerja keuangan sejumlah emiten perbankan yang telah dirilis sepanjang paruh pertama tahun ini juga dinilai tidak menggembirakan. Kinerja itu membuat investor asing berbalik melego portofolio di lantai bursa.

42

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Pasar Modal IHSG Kini, investor bersikap hati-hati dan wait and see. Mereka melihat yang terjadi di bursa global akibat rencana kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. “BI rate belum tentu sentimen negatif, tetapi realitasnya pelaku pasar malah berjualan. Tax amnesty selama ini menjadi sentimen positif, dan ditahan oleh BI rate,” kata Satrio.

BI HATI-HATI Seperti diketahui, masuknya dana asing ke lantai bursa terutama akibat pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak diproyeksi akan mulai terjadi pada September mendatang. Akan tetapi, tampaknya, otoritas moneter masih meragukan hasilnya sehingga menahan suku bunga acuan di level 6,5%. Kebijakan BI ini berlawanan dengan ekspektasi pasar yang

memperkirakan bulan ini akan kembali memangkas BI rate. Agnes Samosir, Analis PT Indo Premier Securities memprediksi otoritas baru akan memangkas BI rate bulan depan. Jadi, lantai bursa kini terkonsolidasi, sembari menunggu kinerja emiten paruh pertama tahun ini. Pelaku pasar masih menunggu kinerja Grup Astra dan bank BUMN. Yang telah terbit adalah laporan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) yang mencatat laba bersih Rp 4,37 triliun. Dibanding dengan semester I tahun 2015 angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan 79,9 %. Namun, sayang, kenaikan itu diiringi oleh membengkaknya kredit bermasalah (NPL) menjadi 3%. Ditengarai laporan-laporan kinerja bank BUMN lainnya (seperti BRI dan Bank Mandiri), juga kurang bagus. Apalagi, jejak mereka pada kuartal I-2016 cukup mengecewakan. Maka, makin teballah kemungkinan indeks melemah. Tapi tenang, Bursa Efek Indonesia tidak sendirian. Aksi profit taking pekan lalu juga berlangsung pada mayoritas bursa di Asia. Dan, itu wajar setelah seminggu ini bergerak menguat. “Bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas bergerak melemah berdampak negatif bagi laju IHSG,” kata Satrio. Sentimen selanjutnya yang akan memengaruhi pergerakan pasar pekan ini, adalah beberapa data ekonomi Jepang. Seperti aktivitas ekspor impor dan indeks kepercayaan konsumen sebagai tolak ukur stimulus yang akan diberikan BOJ. Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan indeks pada akhir pekan lalu merupakan koreksi sehat yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka waktu untuk menengah-panjang. “Perekonomian Indonesia yang masih dalam kondisi stabil dapat mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali melakukan aksi beli saham,” katanya. Semoga. n

Perekonomian Indonesia yang masih dalam kondisi stabil dapat mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali melakukan aksi beli saham.

IHSG

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

43


Pasar Modal Saham ptPP

Meneropong Kinerja PTPP Harga PTPP masih tertinggal jauh dibanding IHSG. Dengan kinerja yang demikian kinclong, harga saham ini diprediksi akan segera menguat. TEKS Nikita Jagad Foto Dahlan RP

44

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Pasar Modal Saham ptpp

P

ercepatan pembangunan infrastruktur semakin digalakkan. Itu tampak pada acara penandatangan kontrak sejumlah proyek strategis, yang di saksikan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Juni lalu. Bukan hanya pihak perusahaan sebagai pelaksana dan Menko Bidang Perekonomian yang menorehkan tekenan, tapi juga melibatkan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Ini menandakan, keseriusan pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekstra serius. Sebab dengan keterilibatan PII, investor swasta terhindar dari berbagai risiko, mulai saat melakukan pembangunan, hingga risiko politik yang berpotensi menunda pengerjaan proyek tersebut. Dan memang, sudah banyak perusahaan yang menikmati berkah dari percepatan ini. Salah satunya adalah PT Pembangunan Perumahan (PTPP). Lihat saja proyek yang sudah dikantunginya. Hingga minggu ke dua Juni, PTPP telah mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 10,8 triliun. Dengan capaian tersebut, manajemen perusahaan optimistis mampu membukukan kontrak baru di semester I 2016 sebesar Rp 12 triliun. Optimisme tersebut didorong semakin giatnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memasuki tahun kedua ini. Makanya, yang dibidik PTPP hingga akhir tahun cukup beragam. Mulai dari pekerjaan gedung (53%), energi (19,67%), pelabuhan (3,5%), irigasi (5,96%) hingga infrastruktur jembatan (15,6%). Sementara, untuk pemberi pekerjaan, komposisi hingga akhir tahun tetap akan didominasi oleh proyek-proyek pemerintah dan BUMN sebesar 78% dan sisanya oleh sektor swasta. Jika ditotal dengan dengan proyek tahun lalu (carry over), hingga minggu ke dua Juni, perseroan tengah mengerjakan senilai Rp 49,8 triliun. Melihat perolehan proyek baru di semester I-2016, yakinlah BUMN ini di akhir tahun akan mampu meraih target kontrak baru senilai Rp 31 triliun, atau naik 14,7% dibanding realiasi tahun 2015 sebesar Rp 27,014 triliun. Sementara, laba bersih yang akan diraih sebesar Rp 1 triliun. Angka ini pun lebih tinggi sekitar 18% dibanding keuntungan tahun 2015.

telahdan akan diraih, perseroan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 2,85 triliun. Untuk menutup kebutuhan belanja modal, emiten pelat merah ini membutuhkan dana investasi sekitar Rp 9 triliun-Rp 10 triliun. Ini termasuk untuk kebutuhan modal kerja. Itu sebabnya, perseroan kini tengah giat-giatnya mencari dana. Salah satu caranya adalah menambah modal dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. PTPP akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,77 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Ada pun harga saham yang akan ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan berlaku. PT PP Tbk akan menggunakan dana hasil rights issue untuk meningkatkan modal kerja perseroan dan mempercepat program infrastruktur nasional. Di antaranya mengembangkan kawasan industri pelabuhan, membangun pelabuhan, jalan tol dan membangun apartemen menengah dan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Perseroan juga telah memperoleh persetujuan dan alokasi penyertaan modal negara (PMN) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN-P) 2016 sebesar Rp 2,25 triliun, pada rapat paripurna DPR RI pada Juni 2016. Ada pun dana hasil rights issue itu ter-

sebut juga sejalan dengan program pemerintah yakni menggenjot percepatan pembangunan infrastruktur yang mendorong kinerja sektor konstruksi antara lain pembangunan konstruksi pembangkit tenaga listrik 35 ribu MW selama lima tahun. Kemudia program pembangunan apartemen menengah, serta membangun dan rehabilitasi waduk dan saluran irigasi. Selain itu masih ada proyek percepatan pembangunan jalan tol dan pelabuhan dengan kapasitas yang besar. Dengan kinerja fundamental yang solid seperti itu, lantas bagaimana prospek pergerakan sahamnya? Sejak Awal Januari 2016, PTPP baru mengalami kenaikan 4,8%. Jadi masih tertinggal oleh penguatan indeks harga saham gabungan yang telah mencapai 13,5% lebih. Namun, diperkirakan, kondisi ini tidak akan bertahan lama. Artinya, harga PTPP akan segera melejit. Oleh para analis saham ini direkomendasikan beli dengan targat harga (sampai akhir tahun) Rp 4.775. Jadi dibanding harga yang terbentuk tanggal 22 Juli 2016 (Rp 4.000-an), masih ada ruang penguatan sebesar 19%. Sementara Blog Anggun Trader memprediksi, dalam jangka pendek, PTPP akan bertengger di level Rp 4.250. namun segera cut loss jika harganya menukik ke Rp 3.945. n

HARGA SETINGGI INDEKS Untuk membiayai proyek-proyek yang

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

45


Pasar Modal Saham Gudang Garam

Asap GGRM Masih Mengepul Walau dijepit oleh berbagai masalah, saham Gudang Garam masih melaju. Rekomendasi dari analis buy. Bagaimana HMSP? TEKS Nikita Jagad Foto Dok. review

46

M

aju kena, mundur kena. Itulah nasib pemerintah dalam menyikapi industri rokok nasional. Bagaimana tidak? Di satu sisi, ia dihadapkan pada penjagaan kesehatan rakyat (karena rokok dapat membunuh, katanya). Tapi di sisi lain, industri ini menjadi penyumbang pendapatan negara yang cukup besar. Maka, jadilah seperti sekarang. Peringatan tentang bahaya merokok terus dikumandangkan. Bahkan, tembakau impor pun, rencananya, akan dikenakan bea masuk yang tinggi, sampai 60%. Sementara, rokok yang mengandung tembakau impor akan dikenakan biaya cukai sebesar tiga kali lipat. Kalau saja kebijakan tersebut jadi di-

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Pasar Modal Saham Gudang Garam Persoalannya, jika tarif cukai dinaikkan lagi, yang bakal sesak nafas adalah industri rokok. “Kalau dinaikkan lagi dalam satu atau dua bulan ini akan membuat daya beli masyarakat menurun,” kata Suhardjo, Ketua Masyarakat Industri Rokok Indonesia (FORMASI).

terapkan, maka akan terjadi kekurangan bahan baku. Padahal, hingga saat ini Indonesia masih mengimpor sekitar 40% dari kebutuhan tembakau nasional. Data terakhir menunjukan hasil tembakau dalam negeri yang sekitar 180.000ton sampai 190.000ton mencatat gap yang cukup jauh dibandingkan dengan kebutuhan industri sekitar 330.000 ton. Terlepas dari kebijakan yang belum diteken, pemerintah kini tengah berencana menaikkan cukai rokok. Entah, kapan dan berapa persen cukai akan dikerek. Yang pasti, kalau jadi, ini merupakan kenaikan tarif ke dua untuk tahun ini. Kebijakan ini diambil setelah target perolehan cukai dinaikkan menjadi Rp 141,7 triliun atau naik dibanding tahun lalu yang Rp 139,5 triliun. Apalagi, jika

melihat raihan di semester I -2016 yang jeblok. Pada periode Januari-Juni 2016, penerimaan cukai anjlok 27,26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, atau hanya sekitar Rp 43,72 triliun. Betul, biasanya, di semester II penerimaan lebih tinggi. Tapi apa bisa mencapai target Rp 141,7 triliun? Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo, memperkirakan penerimaan cukai tak akan mencapai target tahun ini. Produsen rokok tersengal-sengal karena mengejar target cukai yang tinggi. “Kondisi seperti ini membuat industri rokok di 2016 diperkirakan hanya bisa mencapai target cukai maksimal 90 persen,” katanya beberapa waktu lalu.

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

LABANYA MASIH TUMBUH Untunglah, dalam situasi menjepit seperti itu Gudang Garam dan HM Sampoerna (dua dari tiga pabrikan kretek terbesar) memiliki daya tahan yang cukup tinggi. “GGRM dan HMSP tidak akan mengalami penurunan yang lebih dalam dari ekspektasi,” kata Akhmad Nurcahyadi, analis Samuel Sekuritas. Contohnya GGRM yang tahun lalu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid. Manajemen perseroan berhasil mengatasi kenaikan beban operasional sehingga laba tetap tumbuh. Selain itu, kinerja keuangan GGRM yang solid juga didukung oleh meningkatnya permintaan terhadap produk rokok perseroan. Tahun lalu, laba GGRM tumbuh sebesar 19% menjadi Rp 6,43 triliun. Dan produsen rokok itu telah membagikan dividen sebesar Rp 2.600 per saham. CIMB Securities merekomendasikan GGRM dengan target harga Rp 95.000. Pada perdagangan Jumat (22/72016), saham ini ditutup pada harga Rp 75.650. Menurut analis Daewoo Securities Indonesia, Dang Maulida, hingga akhir tahun pendapatan Gudang Garam diperkirakan mencapai Rp 77,42 triliun. Proyeksi tersebut, sekitar 10% di atas realisasi pendapatan Rp 70,37 triliun tahun pada 2015. Adapun laba GGRM diprediksi tumbuh 7,45% menjadi Rp 6,92 triliun pada 2016. Nah, seiring pendapatan dan laba perseroan yang diperkirakan tumbuh pada tahun ini, Dang pun merekomendasikan ‘beli’ saham Gudang Garam (GGRM) dengan target harga Rp 81.200 per unit. Akan halnya Anggun Trader, menempatkan GGRM sebagai saham bullish yang berpeluang untuk break out. Ia menargetkan harganya akan mencapai Rp 80.450. Lantas bagaimana dengan HMSP, yang notebene merupakan pesaing GGRM? Saham ini mendapat rekomendasi hold dari Akhmad Nurcahyadi. Ia menargetkan harga untuk HMSP sebesar Rp 4.390. Tapi ada juga analis yang memprediksi harga HMSP akan mencapai Rp 4.600. Nah, kini tinggal terserah investor, mau pilih yang mana? n

47


Pasar Modal Saham Astra

Naik Turun Saham Astra Saham Astra dianggap telah melampaui harga wajarnya. Tapi potensi penguatannya akan terbuka, jika laporan keuangan semester I telah terbit.

A

da kabar baik buat industri otomotif dan perusahaan pembiayaan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana memangkas lagi uang muka atau down payment (DP) pembiayaan kendaraan bermotor. Tak kepalang tanggung, uang muka akan diturunkan jadi 0%, dari yang saat ini 15%–20%. Hanya saja, rencana DP 0% itu hanya berlaku untuk multifinance yang mencatat rasio kredit macet atau non performing financing (NPF) di bawah 1%. Memang, rencana kebijakan ini adalah untuk memacu pembiayaan multifinance

TEKS Nikita Jagad Foto Dok. Review

48

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016


Pasar Modal Saham Astra tahun ini terbilang lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun 2015. Namun, tak bisa disangkal lagi, ini akan berdampak positif pada penjualan otomotif. Seperti dikethui, setelah mencapai puncaknya pada 2013, penjualan mobil nasional cenderung menurun. Hingga Juni lalu, penjualan baru mencapai 531.929 unit. Dibanding periode yang sama tahun 2015, berarti terjadi penurunan sebesar 0,75%. Penjualan sampai Juni 2016, memang cukup tinggi. Itu karena didongkrak oleh adanya momen Idul Fitri. Dari jumlah tersebut Toyota tetap menjadi pemim-

pin pasar dengan penjualan sebanyak 174.550 unit. Secara keseluruhan, omset Astra di semester I mengalami kenaikan lumayan. Penjualannya sepanjang periode Januri – Juni mencapai 273 ribu unit, tumbuh 4% jika dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun lalu 262 ribu unit. Meskipun penjualan naik, perseroan belum akan mengubah target penjualan mobil tahun ini. Penjualan kendaraan Astra kemungkinan masih akan stagnan pada tahun ini karena perseroan masih meragukan tingkat daya beli masyarakat. Kendati demikian, Astra tetap akan mengeluarkan produk-produk baru di semester II dengan harapan ekonomi akan membaik. Sehingga daya beli masyarakat akan lebih tumbuh. Harapan itu diamini oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Mareka juga optimistis penjualan mobil 2016 bisa meningkat sebesar 7%. Noergadjito, Sekretaris Jenderal Gaikindo mengatakan, hitungan ini merupakan angka kasar setelah melihat pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada 2016. Di mana formula penjualan mobil yang selama ini umum digunakan asosiasi ialah 1% berbanding 1,5% dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

DIPREDIKSI AKAN STAGNAN Terlepas dari prediksi yang masih harus dibuktikan, PT Astra International Tbk (ASII) saat ini masih merasakan pahitnya pasar otomotif. Pada kuartal I 2016 laba bersihnya ‘hanya’ Rp 3,11 triliun atau Rp 77 per saham. Angka tersebut menurun sebesar 22,06% bila dibandingkan dengan laba bersih kuartal I 2015 yaitu sebesar Rp 3,99 triliun atau Rp 99 per saham. Penurunan kinerja Astra International pada kuartal I 2016 disebabkan oleh penurunan pendapatan utama perseroan sebesar 7,30% menjadi Rp 41,89

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016

triliun dari pendapatan Q1 2015 yaitu Rp 45,19 triliun. Astra merupakan perusahaan holding yang memiliki banyak usaha dari konstruksi, manufaktur, perkebunan, jasa keuangan, teknologi informasi, kendaraan bermotor, serta penjualan alat berat. Pendapatan terbesar diatribusikan dari penjualan kendaraan bermotor dengan pendapatan pada Q1 2016 dan Q1 2015 masing-masing sebesar Rp 22,25 triliun dan Rp 23,38 triliun. Melihat adanya perkembangan positif di bulan Juni, Samuel Sekuritas memprediksi penjualan Astra tahun ini akan stagnan pada level Rp 184,13 triliun dengan laba bersih yang menguat menjadi Rp 17,38 triliun. Menariknya, kendati kontribusinya tidak terlampau besar terhadap pendapatan perseroan (hanya Rp 2 triliun), Astra menyiapkan dana sebesar Rp 4,5 triliun untuk mendukung kontinuitas ekspansi di sektor infrastruktur. Dana sebesar ini disiapkan untuk melanjutkan ekspansi dan mengejar target pembangunan jalan tol sepanjang 330 km hingga 2020. Sementara, sebelum laporan keuangan semester I – 2016 terbit, Samuels tetap merekomendasikan sell atas ASII. Akhmad Nurcahyadi, analis dari Samuel, menghitung harga wajar saham ini pada level Rp 6.800. Artinya, jauh di bawah harga yang terbentuk saat ini (22/7) yakni Rp 7.275. Akan halnya Blog Anggun Trader, merekomendasikan saham Astra dengan target Rp 8.075. Artinya, masih ada ruang penguatan sebesar 10%. Dan blog ini menyarankan jual jika ASII menyentuh harga Rp 7.200. Rekomendasi beli juga diberikan oleh sejumlah analis. Mereka mengatakan, untuk jangka menengah ASII akan mencapai harga Rp 8.600. Nah, kini tinggal mempertimbangkan, rekomendasi siapa yang akan Anda pilih. n

49


inforeview

Sebagai bentuk komitmen Astra untuk mengembangkan startup company menjadi institusi bisnis dan mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), PT Astra International Tbk mengadakan program Astra Start-Up Challenge (ASC). Program ini merupakan kelanjutan dari dukungan Astra terhadap UMKM di Indonesia yang sudah dilakukan sejak 40 tahun yang lalu melalui Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA). Kick Off ASC yang berlangsung Kamis pekan lalu dihadiri oleh Asisten Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Santoso. Hadir juga para pebisnis muda yang menjadi nara sumber sesi talk show dalam acara ini, yaitu Batik Kultur Dea Valencia, Founder Young Entrepreneur Academy Jaya Setiabudi dan penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2015 bidang UMKM Faishal Arifin.

Taspen Keluarkan Pembayaran Rp 318 Miliar PT Taspen (Persero) melakukan pembayaran tabungan program dana pensiun sebesar Rp 318 miliar pada pertengahan tahun ini. Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan periode 2015 yang hanya Rp 300 miliar. Kebijakan mundurnya usia pensiun pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN) selama dua tahun menjadi sebabnya. Berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014, usia pensiun PNS yang staf serta pejabat eselon III dan VI diperpanjang dari 56 menjadi 58 tahun. Sementara usia pensiun pejabat eselon II dan I diperpanjang dari 58 menjadi 60 tahun. Di Surabaya, menurut Kepala Cabang Utama PT Taspen (Persero) Surabaya Tumpak Pardede, tabungan program pensiun tersebut akan dibayarkan untuk 144.000 orang ASN di wilayah kerjanya yang tahun ini memasuki usia pensiun. Sementara itu, pada Lebaran lalu, Taspen menggelar program

50

iPLAN yang dipasarkan melalui jalur keagenan. iPlan dilengkapi dengan Auto Risks Management System (ARMS) yang berperan dalam mengelola risiko investasi. Selain GMP, di saat bersamaan Generali meluncurkan tiga produk lain. Pertama, Health Plan yang memiliki manfaat pengganti penghasilan dengan nilai Rp 3,5 juta per hari, tertinggi di Indonesia. Kedua, Critical Illness dengan limit hingga Rp 5 miliar. Ketiga, CI Buy Back yang dapat memulihkan uang pertanggungan dasar setelah terjadi klaim kritis. n Dalam sambutan yang dibacakan Santoso, Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga berharap kegiatan ini dapat mendukung komitmen pemerintah dalam meningkatkan daya saing Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Antusiasme para undangan yang terdiri dari berbagai komunitas start-up, UMKM Binaan Grup Astra, UMKM Binaan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) dan mahasiswa begitu terasa dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. n

FOTO Istimewa

Yuk, Gabung di Astra Start-Up Challenge

Edy Tuhirman, CEO Generali Indonesia saat memberikan paparan mengenai empat produk asuransi di kantornya

Mudik Gratis 2016 dengan memberangkatkan sekitar 20 Bus ke berbagai tujuan di Pulau Jawa dan Sumatera. Adapun peserta mudik gratis ini berasal dari warga sekitar. Dirut TASPEN, Iqbal Lantanro menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para pegawai TASPEN dan partisipan yang telah turut serta dalam mensukseskan kegiatan kantor TASPEN serta Para Pensiunan dan PNS aktif golongan I dan II di lingkungan kantor TASPEN. n

FOTO Riset

P

T Asuransi Generali Indonesia meluncurkan Global Medical Plan (GMP), produk asuransi perlindungan perawatan kesehatan dengan wilayah manfaat di seluruh dunia pada Rabu pekan lalu. Produk ini memberikan jaminan kesehatan di lebih dari 10.000 rumah sakit di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat. Nasabah juga dapat membayar dengan sistem cashless. Edy Tuhirman, CEO Generali Indonesia mengatakan, melalui produk ini Generali menyediakan perlindungan perawatan kesehatan berkelanjutan sampai 85 tahun dengan nilai pertanggungan maksimal Rp 35 miliar dan layanan worldwide medical second opinion. Ini adalah layanan kepada nasabah untuk mendapatkan konsultasi pendapat medis kedua tanpa dikenakan biaya dari dokter terbaik dunia yang masuk jaringan Generali Global Health. GMP dapat diperoleh sebagai manfaat tambahan asuransi

FOTO istimewa

Generali Luncurkan Empat Produk Asuransi

reviewweekly 45 Tahun V | 25-31 Juli 2016




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.