MailBOX
http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady
Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com
Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari, kukuh bhimo nugroho reporter: Setyo Adhi Nugroho, Gading Putra redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Azmi Ruhiat
Cover: erbhayu
Aduh, Pertamina Jadi ATM Politisi Surat berkop DPR dan tertera nama Setya Novanto, Ketua DPR RI, yang ditujukan kepada Dirut Pertamina itu, telah membuat saya sedih sekaligus marah. Terlepas surat itu benar atau tidak, sudah tidak penting lagi buat saya. Saya hanya berpatokan bahwa pihak Pertamina ternyata menanggapi serius munculnya surat tersebut. Artinya, Pertamina menganggap surat dari Setya Novanto yang menagih pembayaran dari Pertamina buat pihak swasta itu benar adanya. Munculnya surat itu, seolah semakin menegaskan bahwa Pertamina selama ini, memang menjadi mesin anjungan tunai mandiri (ATM) buat para politisi yang korup. Dana triliunan yang dikelola Pertamina, agaknya menjadi sasaran empuk buat digerogoti. Artinya, keberadaan Pertamina sebagai sapi perah penguasa dan politisi busuk memang belum berubah sejak jaman Orde Baru. Dulu, Pertamina dikenal sebagai mesin uang utama rezim untuk mengamankan kekuasaan dan sekaligus mengeruk keuntungan pribadi. Bahkan hingga saat terakhir, ketika Pertamina dipimpin Ibu Karen Agustiawan, ternyata pola tak berubah. Saya masih ingat ketika Karen dengan tegas mengatakan bahwa selama dirinya jadi dirut, Pertamina tak akan dibiarkan menjadi sapi perah. Sayangnya, belakangan Karen Agustiawan mengundurkan diri. Mungkin tekanan terlalu berat dan dia memilih meninggalkan kursi empuknya di perusahaan minyak pelat merah tersebut. Kini, tugas Presiden Jokowi untuk meng-
4
hentikan tradisi menjadikan Pertamina sebagai mesin ATM dan sapi perahan para politisi dan elite busuk. Pertamina haruslah didukung agar menjadi perusahaan minyak kelas dunia yang memberikan keuntungan besar buat negara ini. Saya yakin, Presiden Jokowi bisa membersihkan Pertamina dari para benalu. Tentu dengan kata kunci, jika memang mau dan mempunyai tekad bulat. Jangan justru ikut nimbrung sebagai pengguna mesin ATM.
unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Arief Nazarudin, Celline Agatha alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI
SuratMingguini
Medco Bakal Ambil Alih Newmont
Siti Marfuah Cigombong, Bogor
Menteri BUMN Rini Soemarno berencana memangkas jumlah perusahaan-perusahaan milik negara dari 119 menjadi 85 saja. Targetnya, agar perusahaan-perusahaan tersebut lebih kuat dan mampu bersaing di pasar internasional. Rencana Menteri Rini patut didukung. Sebab saat ini, banyak BUMN yang tidak sehat dan justru merongrong keuangan negara karena perlu disuntik permodalan. Padahal seharusnya, sebuah BUMN bisa menjadi perusahaan yang kuat karena didukung oleh pemerintah dalam mengelola berbagai sumber kekayaan yang melimpah di negeri ini. Maka aneh, jika kemudian sebuah perusahaan BUMN justru amburadul. Kini, dengan memangkas jumlah dengan cara merger atau menggabungkan beberapa perusahaan yang bergerak dalam sektor yang sama, ada harapan bahwa BUMN hasil penggabungan itu bakal lebih kuat karena tidak perlu lagi bersaing dengan BUMN sejenis lainnya. Semoga rencana menjadikan BUMN sebagai perusahaan profesional dan handal berkelas dunia bisa terwujud.
Saya gembira mendengar kabar bahwa Arifin Panigoro, bos Grup Medco, bakal membeli 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara. Sebab, kabarnya Medco bakal mengambil alih saham milik perusahaan asal AS dan Jepang. Sinyal pengambil alihan saham milik asing itu dilontarkan oleh Menko Kemaritiman dn Sumber Daya Rizal Ramli. “Kebetulan ada kesempatan yaitu tambang emas dan tembaga Newmont, yang saat ini dikuasai oleh Newmont Amerika dan Sumitomo dan ada partner Indonesia keluarga Merukh, dan lainlain,� katanya. Artinya, pasca pengambilalihan tersebut, Newmont bakal menjadi milik pengusaha dalam negeri. Hal ini paling tidak, bisa diharapkan bahwa nantinya Newmont bakal lebih memberikan manfaat buat masyarakat NTB dan negeri ini. Pengalaman di Freeport yang juga dikuasai oleh AS, agaknya telah menjadi trauma tersendiri bagi bangsa ini. Kekayaan alam di Papua telah disedot habis-habisan oleh Freeport. Sementara di sisi lain, masyarakat Papua tetap terpinggirkan dan hidup miskin. Maka kini, jika Newmont nantinya benar-benar dikuasai oleh pengusaha dalam negeri, tentunya akan sangat melegakan banyak pihak. Semoga berbagai kekayaan alam di negeri ini yang masih dikuasai oleh asing, bisa segera diambil alih oleh pemerintah atau pengusaha nasional.
Surojo Pamulang, Tangerang Selatan
Suharno Sawangan, Depok
Menjadikan BUMN Berkelas Dunia
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Contents
headline LaporanUtama 9 Permainan Freeport Freeport adalah bisnis orang kuat. Mereka adalah politisi, penguasa partai politik dan pengusaha yang memiliki akses dekat dengan penguasa.
Bisnis
Makro
18 Ini Memang Era Digital Semua serba digital. Maka semua pun beralih
30 Pertamina Sapi Perah Politisi Busuk
ke era ini. Operator telepon pun berlomba menyediakan akses dan jaringan untuk menambah kecepatan dan kemudahan.
Beredar surat atas nama Ketua DPR Setya Novanto kepada Pertamina yang meminta pembayaran buat pihak swasta. Pertamina tetap jadi sapi perah para politisi busuk?
32 Agar BUMN Semakin Tangguh 34 Lampu Merah Utang Luar Negeri
20 Asing Masuk Bioskop
35 Arifin Panigoro Segera Kuasai Newmont
21 Banjir Order untuk INKA 22 Belajar dari Samurai Jepang
Keuangan 36 Bank Pundi Dipinang Rano Karno Pemprov Banten berniat membeli saham mayoritas Bank Pundi. Jika berjalan lancar, bank kecil ini akan disulap menjadi BPD Banten.
Sisipan 24 Badai Lanjutan Terpa Usaha Migas
Bak jatuh tertimpa tangga. Itulah nasib sejumlah perusahaan minyak dan gas di dunia. Setelah dihantam rontoknya harga minyak mentah, kini kewajiban pelunasan utang menjadi teror baru bagi mereka.
38 Terbukanya Lemari Bank
Pasar Modal 42 Pasar Masih Khawatir Indeks diperkirakan masih akan melemah. Pasar masih menantikan keputusan The Fed.
44 Tunggu Laporan Keuangannya
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.
Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com
editorial
S
Akal-akalan Freeport
ejak ditemukan, tahun 1623 oleh Kapten Johan Carstennsz, pegunungan yang tinggi itu sudah ditengarai mengandung bebatuan yang berharga. Dan dugaan itu terbukti. Pada tahun 1936 Jean Jacques Dozy menemukan cadangan Ertsberg atau disebut gunung bijih, lalu data mengenai batuan ini dibawa ke Belanda. Namun temuan itu belum diapa-apakan. Baru pada awal periode pemerintahan Soeharto, pemerintah mengambil kebijakan untuk segera melakukan berbagai langkah nyata demi meningkatkan pembangunan ekonomi. Sampai akhirnya, ditunjuk Freeport sebagai pengelola untuk masa 30 tahun. Mestinya, masa kontrak itu habis pada tahun 2003. Tapi, pada 1988, Freepport menemukan cadangan yang besar di Grasberg. Ini membutuhkan investasi yang besar (katanya). Jadi dibutuhkan jaminan jangka panjang. Maka Kontrak Karya II pun diteken pada 1991 untuk masa 30 tahun, dengan periode produksi akan berakhir pada tahun 2021. Ditambah embel-embel kemungkinan perpanjangan 2x10 tahun (sampai tahun 2041). Alasan serupa diungkapkan Freeport beberapa waktu terakhir ini. Untuk investasi yang begitu besar, dibutuhkan jaminan perpanjangan. Makanya, kendati masa kontrak baru akan habis tahun 2021, mereka meminta kepastian saat ini. Padahal undang-undang mengatur, negosiasi perpanjangan baru bisa dilakukan dua tahun sebelum kontrak berakhir.
8
Lantas apa sebenarnya yang membuat Freeport begitu mengotot meminta perpanjangan sekarang? Bukan, sebenarnya, bukan hanya investasi tambahan yang menjadi latar belakang. Tapi utang besar yang ditanggung Freeport McMoRan yang hampir jatuh tempolah yang menyebabkannya. Dalam laporan keuangan kuartal III-2015 tercatat, Freeppor McMoRan (induk perusahaan Freeport indonesia) memiliki utang US$ 20,698 miliar. Sementara pendapatannya terus menurun. Di penghujung September lalu, pendapatan perusahaan ini hanya US$ 12,082 miliar, jauh di bawah periode yang sama tahn lalu yang US$ 16,2 miliar. Akibatnya, jika kuartal III tahun lalu Freeport masih mendulang untung, kuartal III tahun ini berbalik menjadi rugi US$ 8,155 miliar. Itu sebabnya, untuk membayar sebagian utangnya yang jatuh tempo, Freport McMoRan berniat menjual sebagian asetnya berupa kilang minyak senilai US$ 5 miliar. Dengan aksi itu, diharapkan di tahun 2016 utangnya tinggal US$ 12 miliar. Makanya, bisa dipahami kalau sekarang Freeport mengotot minta perpanjangan. Sebab, apalagi aset berharga yang dimiliki selain tambang tembaga, perak dan emas di Grasberg? Asal tahu saja, ladang yang digarap Freeport Indonesia itu merupakan tambang emas terbesar di dunia. Nilai cadangannya, ditaksir mencapai lebih dari Rp 1.500 triliun. Jadi pantas kalau Freeport selalu memakai segala cara agar kontraknya diperpanjang. Mulai dari melobi dan menyogok pejabat-pejabat tinggi negeri sampai pada penekanan akan dibawa ke pengadilan arbitrase jika kontraknya tidak diperpanjang. Pemerintah sendiri sebenarnya tidak perlu takut. Kalau Freeport terus memainkan cara-cara seperti itu, sebaiknya biarkan saja. Sampai kapan? Sampai kontraknya habis 2021 nanti. Saat itu Freeport 100% menjadi milik Indonesia. Yang penting, pejabat Indonesia tak mudah lemah dengan sogokan. Sebab, itulah salah satu faktor yang selama ini membuat kita lemah dalam mengambil keputusan. n bk
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Freeport adalah bisnis orang kuat. Mereka adalah politisi, penguasa partai politik dan pengusaha yang memiliki akses dekat dengan penguasa. TEKS Latihono Sujantyo dan Kukuh Bhimo Nugroho Foto Riset
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
9
D
rama perseteruan antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melawan Ketua DPR Setya Novanto hingga saat ini belum ada titik terang: siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Masing-masing pihak merasa benar. Novanto membantah ia mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sementara Sudirman memegang rekaman pembicaraan antara Novanto dan pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin. Dan, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang diharapkan bisa menyelesaikan persoalan ini, terkesan jalan di tempat. Maklum, MKD diisi oleh para politikus DPR, yang proses penyelesaiannya juga sangat politis. Perseteruan kedua tokoh ini berawal saat Sudirman menyerahkan transkrip pembicaraan antara Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsuddin. Dalam rekaman pembicaraan itu, Freeport diminta menyerahkan 20% saham. Saham sebanyak ini akan diberikan kepada Presiden Jokowi 11% dan 9% ke Wapres Jusuf Kalla. Iming-imingnya, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu akan diberikan perpanjangan kontrak hingga tahun 2041. Masalah perpanjangan kontrak Freeport di Papua memang menjadi isu yang paling hangat. Para eksekutif Freeport berulangulang meminta kepastian Pemerintah Indonesia soal ini, karena hal ini terkait dengan investasi sebesar US$ 18 miliar hingga 2041
James R. Moffett, Chairman FreeportMcMoran: Sempat menemui Presiden Jokowi.
l 1967, Kontrak Karya Freeport Indonesia ditandata-
ngani berdasarkan UU 11/1967 tentang PMA.
l 1989, Pemerintah Indonesia mengeluarkan izin
eksplorasi tambahan untuk 61.000 hektar.
l 1991, Penandatanganan Kontrak Karya baru ber-
laku 30 tahun, atau sampai 2021.
10
nanti. Bahkan, James R. Moffett, Chairman Freeport-McMoran, perusahaan pemilik Freeport Indonesia asal Amerika Serikat itu sempat menemui Jokowi pada tanggal 2 Juli 2015. Banyak kalangan menduga, ngototnya Freeport meminta perpanjangan kontrak terkait dengan kondisi keuangan Freeport-McMoran yang sedang tidak sehat. Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada 22 Oktober 2015 memperlihatkan, Freeport tercatat hanya memperoleh pendapatan US$ 12,082 miliar pada kuartal III-2015. Pendapatan itu turun jika dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun 2014 sebesar US$ 16,203 miliar. Sementara rugi bersih perusahaan, tercatat sebesar US$ 8,155 miliar per kuartal III-2015. Pencapaian itu lebih buruk karena pada periode yang sama tahun 2014, Freeport mencatat keuntungan US$ 1,544 miliar. Tidak hanya itu, total utang Feeport hingga September 2015 tercatat sebesar US$ 20,698 miliar, meningkat dibandingkan posisi per September 2014 yang sebesar US$ 19,636 miliar. Uang tunai yang dimiliki Freeport juga merosot tajam dari US$ 658 juta pada September 2014 menjadi hanya US$ 338 juta per September 2015.
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Freeport adalah bisnis orang kuat; politisi, penguasa partai politik dan pengusaha yang memiliki akses dekat dengan penguasa, atau yang memiliki nilai tawar besar dengan pemerintah.
PT Ancora International Tbk (OKAS) menyediakan pasokan ammonium nitrate (bahan peledak) sebesar 40.000 ton tahun 2011 dan meraup pendapatan Rp 281 miliar dari Freeport. PT Kuala Pelabuhan Indonesia (anak usaha PT Indika Energy Tbk) menyediakan jasa pelabuhan dan untung Rp 233 miliar tahun 2011. Darma Henwa (Bakrie Group) mengantongi kontrak senilai US$ 11 juta untuk membangun dua terowongan sepanjang 4,8 km dan akses jalan 4.000 meter. Sementara Pangan Sari Utama menyediakan katering seluruh karyawan Freeport.
BISNIS ORANG KUAT Itulah sebabnya, Freeport sangat berharap Pemerintah Indonesia bisa memperpanjang kontrak mereka di Papua. Sebab dengan demikian, perpanjangan kontrak tersebut bisa dipakai sebagai garansi untuk melakukan pinjaman ke perbankan guna menyehatkan perusahaan. Maklum, kabarnya, tahun 2022 hingga 2025, banyak utang Freeport yang akan jatuh tempo. Situasi ini bukan tidak disadari oleh pemerintah dan pihak yang ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan. Sebab, jika kontrak Freeport diperpanjang, banyak pebisnis lokal yang mendapat keuntungan besar. Perusahaan-perusahaan lokal ini memang tidak terjun langsung dalam kegiatan produksi, tapi menyediakan jasa seperti pelabuhan untuk bongkar muat bahan tambang, jasa pemasok BBM, sampai jasa pemasok katering untuk ribuan karyawan Freeport Indonesia. Itulah kenapa, dalam rekaman pembicaraan yang diserahkan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD, ada permintaan 49% saham proyek PLTA Urumuka yang akan dibangun oleh Freeport di Timika, Papua. Ferdy Hasiman, peneliti Indonesia Today, Jakarta pada artikel di Harian Kompas edisi Jumat, 20 November 2015 menulis,
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Enam Poin Renegosiasi 1. Kewajiban divestasi saham kepada nasional 2. Melaksanakan hilirisasi 3. Penyesuaian tarif royalti 4. Peralihan perpanjangan kontrak menjadi izin usaha 5. Pemanfaatan produk dalam negeri 6. Batasan maksimum luas wilayah
11
Area penambangan Freeport di Timika, Papua: Bisnis orang kuat.
tangi kantor pusat Freeport di AS dan melobi petinggi Freeport agar membatalkan MoU tersebut sampai menunggu pemerintahan baru terbentuk. Namun, tim ini meyakinkan Freeport akan aman pasca tahun 2021. Freeport tentu saja sadar bahwa banyak pihak yang berkepentingan terhadap keberadaan mereka di Indonesia. Apalagi hukum di Indonesia begitu lemah sehingga gampang dipermainkan. “Lemahnya hukum di Indonesia dan gampangnya pejabat disogok, membuat perusahaan asing, seperti Freeport, seenaknya sendiri di Indonesia,” kata Rizal Ramli, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya beberapa waktu lalu. Itulah sebabnya, meskipun berdasarkan ketentuan Freeport baru boleh mengajukan perpanjangan kontrak dua tahun sebelum tahun 2021, toh mereka saat ini terus meminta kontrak diperpanjang. Menurut juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama, Pemerintah Indonesia telah berjanji ke Freeport bahwa divestasi saham dan perpanjangan kontrak melalui revisi PP No 77 tahun 2014 (lihat: Aroma Politis Saham Freeport). Bisa jadi, apa yang disampaikan Riza terkait dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said pertengahan Oktober lalu. Saat itu, dalam keterangan tertulisnya, Sudirman menyampaikan, besarnya investasi PTFI (PT Freeport Indonesia) telah memberikan manfaat bagi Indonesia. Hal tersebut menjadi sebuah pertimbangan kesepakatan ini. “Pemerintah telah meyakinkan PTFI bahwa pemerintah akan menyetujui perpanjangan operasi pasca 2021, termasuk kepastian hukum dan fiskal yang terdapat pada Kontrak Karya,” kata Sudirman. “Kami menyambut baik kelanjutan investasi Freeport di Papua yang akan meningkatkan perekonomian lokal dan nasional.” Alasan pemerintah mengabulkan perpanjangan kontrak tersebut karena Freeport telah membenamkan investasi sangat besar. Misalnya, Freeport sudah menyiapkan dana sebesar US$ 18 miliar untuk eksplorasi di Erstberg dan Grasberg hingga 2041 nanti. Anehnya, sehari kemudian Sudirman membantah telah mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah memperpanjang kontrak Freeport. “Tidak ada kata-kata perpanjangan kontrak. Tetapi, rumusan itu menjadi solusi bagi persiapan kelanjutan investasi Freeport dalam jangka panjang,” kata Sudirman berkelit. Boleh jadi, bantahan Sudirman terkait dengan kabar yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi marah besar setelah mendengar adanya rencana perpanjangan kontrak Freeport. Beberapa kali Jokowi menegaskan, Freeport baru boleh mengajukan perpanjangan kontrak dua tahun sebelum tahun 2021. Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha mengatakan, permasalahan perpanjangan kontrak perusahaan yang mengelola sumber daya mineral dan batu bara (minerba) ada pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba). “DPR lah yang berwenang (mengubah UU Minerba),” kata Satya melalui akun twitternya @satyawidyayudha, Jumat (20/11). Namun, saat ini, DPR ‘digembosi’ terlebih dahulu lewat drama perseteruan antara Setya Novanto dan Sudirman Said. “Dengan harapan, Freeport yang keluar jadi pemenang. Dan rakyat gigit jari,” katanya. n
12
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
James R. Moffett bersama Menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin: Perpanjangan kontrak terkait kondisi Freeport-McMoran.
Menurut Ferdy, semua perusahaan di atas adalah milik orang-orang kuat di Indonesia. “Freeport adalah bisnis orang kuat; politisi, penguasa partai politik dan pengusaha yang memiliki akses dekat dengan penguasa, atau yang memiliki nilai tawar besar dengan pemerintah,” tulis Ferdy dalam artikel tersebut. Kabarnya, saat ini sudah dipetakan peluang bisnis apa saja yang akan dikerjakan oleh perusahaan milik orang-orang kuat ini jika kontrak Freeport diperpanjang. Misalnya, siapa yang akan memasok semen untuk pembangunan, penerangan tambang bawah, pasokan bahan peledak, pembangkit listrik tenaga air, dan sebagainya.
DPR DIGEMBOSI Freeport memang menjadi rebutan kepentingan orang-orang kuat di Indonesia. September tahun 2014, sempat akan ditandatangani MoU di New York, AS. MoU itu antara lain memuat nasib Freeport setelah masa kontrak habis tahun 2021. Tapi MoU tersebut gagal diteken setelah satu tim dari Indonesia menda-
Hak Istimewa di Tangan Mereka Freeport dan Newmont kerap mendapat hak istimewa dari Pemerintah Indonesia. TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset
P
T Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) bisa disebut sebagai dua perusahaan yang kerap mendapat hak istimewa dari Pemerintah Indonesia. Contoh yang paling anyar adalah saat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi rekomendasi ekspor mineral olahan dalam bentuk konsentrat kepada dua perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut. Rekomendasi ekspor konsentrat diberikan kepada Freeport dan Newmont akhir Maret 2014. Kemudian, Kementerian ESDM melayangkan rekomendasi ini kepada Kementerian Perdagangan untuk mendapatkan status Eksportir Terdaftar (ET). Selain Freeport dan Newmont, ada sejumlah perusahaan tambang lain yang sudah memperoleh status ET dari Kementerian Perdagangan. Nah, jika sudah mendapat stempel ET, Freeport, Newmont, dan perusahaan-perusahaan tambang tersebut, diperbolehkan mengekspor tanpa perlu melakukan proses pemurnian. Hebatnya lagi, mereka dibebaskan dari Bea Keluar (BK) yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan Rencana Kerja Anggaran dan Belanja Freeport yang telah disetujui, tahun 2014 produksi konsentrat tembaga Freeport mencapai 2.118.525 metrik ton. Angka produksi tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebanyak 1.919.667 metrik ton. Dari produksi sebanyak itu, 900 ribu metrik ton konsentrat itu dipasok ke PT Smelting Gresik untuk pasar domestik. Sisanya, sebesar 1.218.525 metrik ton diekspor. Angka ekspor tahun ini lebih besar daripada realisasi ekspor tahun 2013 yang tercatat 1.104.161 metrik ton. Berbeda dengan Freeport, produksi konsentrat Newmont tahun 2014 mencapai 527.136 metrok ton, jauh lebih besar ketimbang tahun 2013 sebanyak 316.851 metrok ton. Dari jumlah itu yang dipasok ke PT Smelting Gresik 124.100 metrik ton, sedangkan diekspor sebanyak 403.036 metrik ton. Asal tahu saja, sejak UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) diberlakukan 12 Januari 2014, Freeport dan Newmont aktif melobi pemerintah karena kegiatan ekspornya terhenti. Sesuai UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Minerba, seluruh industri mineral dan batubara wajib mengolah barang tambangnya di dalam negeri, sebelum mengekspor. Jika tetap ingin mengekspor, mereka dikenakan BK yang akan terus meningkat setiap tahunnya hingga 60% di tahun 2016. Penerapan BK bertujuan untuk memaksa perusahaan tam-
bang mineral membangun pabrik pemurnian (smelter) di dalam negeri, dalam waktu 3 tahun. Namun, ketentuan ini ditentang oleh Freeport dan Newmont serta beberapa perusahaan tambang lain. Sampai-sampai, bos besar Freeport McMoran Copper & Gold Inc (saat itu) Richard Adkerson harus datang ke Jakarta untuk menemui empat menteri ekonomi Indonesia. Misi yang dibawa Adkerson tak lain tak bukan adalah masalah BK ekspor mineral mentah. Freeport menilai, BK tersebut terlalu besar yang bisa membuat perusahaan asal AS ini tidak dapat memproduksi tambangnya di Papua. Freeport ingin ada relaksasi ekspor konsentrat tanpa ada kebijakan BK. Apalagi, dalam perjanjian Konrak Karya antara Freeport dan Pemerintah Indonesia, tidak memuat aturan BK untuk mineral olahan. Berkat lobi dan tekanan yang dilakukan, pemerintah akhirnya membuka izin bagi Freeport dan perusahaan tambang lain untuk mengekspor konsentrat tanpa dikenakan BK. n
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
13
Freeport Indonesia: Berkat lobi dan tekanan.
Aroma Politis Saham Freeport PP No.77 Tahun 2014 menjadi salah satu penyebab kisruh divestasi saham PT Freeport Indonesia. Siapa bermain? TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset
tambangannya berada di bawah tanah. Nah, karena kegiatan pertambangan Freeport dilakukan di bawah tanah (underground mining), maka perusahaan asal Amerika Serikat ini hanya diwajibkan melepas 30% sahamnya. Padahal, dalam PP No. 42 Tahun 2012 tentang Minerba sudah dinyatakan semua perusahaan tambang asing wajib melepas 51%
R
encana divestasi saham PT Freeport Indonesia hingga kini masih terkatung-katung. Padahal, tanggal 14 Oktober lalu Freeport seharusnya sudah menawarkan saham perseroan tahap kedua. “Saya tidak tahu maksud mekanisme divestasi menurut mereka (Freeport). Sesuai hukum positif, memang harus ditawarkan,” kata Bambang Gatot Ariyono, Dirjen Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM. Hanya saja, Peraturan Pemerintah (PP) No. 77 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas PP No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambagan Mineral dan Batubara memang tidak menyebutkan batas akhir penawaran divestasi. Inilah yang dianggap banyak kalangan salah satu kelemahan PP No. 77 Tahun 2014. Namun Bambang mengatakan, pada awal November 2015 Ditjen Minerba sudah memberikan peringatan kepada Freeport. Bila nanti pada peringatan ketiga tidak diindahkan, Freeport bisa dikenakan sanksi default (gagal bayar). Freeport sendiri tetap menagih janji Menteri ESDM Sudirman Said yang akan merevisi PP No. 77/ 2014. Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama bilang, pemerintah telah berjanji ke Freeport bahwa divestasi dan perpanjangan kontrak melalui revisi PP No. 77/2014. Makanya, Freeport belum akan melakukan divestasi sebelum pemerintah menunaikan janjinya memberikan perpanjangan kontrak menjadi 2041. “Itu kan janji pemerintah (merevisi PP). Kami menunggu divestasi itu tergantung pada peraturan yang ada. Sekarang kami menunggu rekonstruksi hukumnya saja,” ujar Reza. Ribet? Begitulah kesan yang muncul dari mantan Dirjen Minerba Simon F Sembiring. Menurut Simon, salah satu penyebab kisruh divestasi dan perpanjangan kontrak Freeport lantaran warisan yang ditinggalkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Seminggu sebelum SBY mundur sebagai Presiden RI ke-6, pemerintahannya menerbitkan PP No. 77/2014. Dalam PP No. 77/ 2014 divestasi saham untuk perusahaan tambang asing dipecah menjadi tiga bagian. Pertama, divestasi 51% hanya untuk perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan. Kedua, divestasi 40% diwajibkan kepada perusahaan yang melakukan kegiatan pertambangan serta membangun smelter (pengolahan dan pemurnian hasil tambang). Ketiga, divestasi 30% diwajibkan kepada perusahaan yang kegiatan per-
Pertambangan Freeport di Papua: Dicurigai ada permainan.
14
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
sahamnya secara bertahap. Inilah yang menurut Simon PP No. 77/2014 hanya untuk mengakomodir kepentingan Freeport untuk terus bercokol di Papua. “Saya mencium ada unsur yang memengaruhi kebijakan itu. Jadi bukan Jokowi, waktu zaman SBY. Tapi sekarang, kok, malah dilanjutkan. PP tersebut harus segera direvisi. Tapi revisi yang melindungi kepentingan rakyat,” tegas Simon.
ADA YANG TIDAK BERES Asal tahu saja, saat ini pemerintah memiliki 9,36% saham di Freeport. Kalau menurut PP No. 77/2014, Freeport masih harus melepas sahamnya lagi sebesar 20,645%. Namun pada tahapan
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
kali ini, manajemen akan lebih dulu diwajibkan melepas sahamnya sebesar 10,64%, disusul 10% berikutnya pada 5 tahun mendatang. Hingga saat ini, harga saham Freeport hingga masih belum jelas. Rozik Boedioro Soetijpto, saat masih menjabat Presiden Direktur Freeport Indonesia pernah mengatakan, nilai dari 10% saham perusahaannya mencapai US$ 2 miliar. Jika Freeport harus melepas hingga 20,64%, maka nilainya mencapai US$ 4 milliar. Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirrus) Budi Santoso mengatakan, sekarang yang harus jadi fokus pemerintah adalah menetapkan dulu siapa yang akan membeli divestasi saham Freeport, sekaligus menentukan harga. “Freeport bisa menghindar ketika yang akan membeli tidak ada,” katanya. Pemerintah pusat atau Kementerian Keuangan sudah menyatakan tidak punya duit untuk membeli saham Freeport. Benarkah? Budi Santoso mencurigai ada yang tidak beres. Padahal, menurut Budi, dengan menambah prosentase kepemilikan saham Freeport, pemerintah akan memiliki posisi yang lebih kuat karena mampu memberikan masukan kepada manajemen. Selain itu, pemerintah juga akan memperoleh pemasukan dari pembagian dividen lantaran laba bersih Freeport tiap tahunnya ditaksir US$ 1,5 miliar pasca pengembangan usaha pertambangan bawah tanah. “Saham Freeport itu likuid sekali. Jadi kalau pemerintah tak mau beli, saya menduga ini ada permainan. Ada pihak yang mau jadi penadah,” katanya. Budi mencium dari mulai masalah divestasi saham hingga pemberian izin operasi Freeport pasca 2021 yang memanas belakangan ini sangat kental aroma politisasi. Dia mendengar awalnya Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan meminta agar 10,64% saham Freeport dibeli pemerintah. Anehnya, belakangan, pemerintah bilang tidak punya uang dan mendorong pelepasan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. “Siapa mereka ini? Saya menduga penadahnya itu adalah mereka yang pernah bilang mau bangun smelter tembaga yang berharap bahan bakunya dipasok dari Freeport,” tandas Budi. Penawaran saham Freeport lewat bursa juga banyak dikritisi berbagai pihak. Kurtubi, pengamat energi yang juga anggota DPR, menganggap jalur IPO riskan karena Freeport bisa kembali masuk dengan menggandeng pemodal asing atau swasta tertentu. Hal senada disampaikan Ferdy Hasiman, peneliti ekonomi politik dari Indonesia Today. Menurut dia, jika divestasi dilakukan melalui IPO di pasar modal, justru sangat rawan dan rentan korupsi. “Persoalannya, publik yang berharap mendapat jatah saham Freeport bisa gigit jari, karena tak kebagian jatah. Semua saham diborong politisi dan pengusaha kaya,” katanya. Kabar paling mutakhir, pemerintah telah menunjuk PT Aneka Tambang untuk menyerap saham tersebut. “Secara resmi, yang akan membeli Freeport adalah perusahaan tambang kita (Antam). Dengan catatan, jika Kementerian Keuangan atau pemerintah pusat enggak mau beli,” kata Aloysius Kiik Ro, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN. n
15
BANK INDONESIA LONGGARKAN KEBIJA EKONOMI GLOBAL Pemulihan ekonomi global masih belum merata, sementara tekanan di pasar keuangan global tetap perlu diwaspadai. AMERIKA SERIKAT
UNI EROPA
TIONGKOK
Pertumbuhan ekonomi masih moderat terindikasi dari ekspansi manufaktur dan ekspor yang masih lemah. Sektor tenaga kerja membaik, tercermin dari tingkat pengangguran yang menurun, serta pertumbuhan gaji dan data upah non sektor pertanian (non-farm payroll) yang meningkat. Hal tersebut meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (Fed Fund Rate) pada bulan Desember 2015.
Perekonomian masih melambat, yang diindikasikan oleh kontraksi PMI (Purchasing Manager Index) manufaktur seiring turunnya permintaan ekspor, sehingga mendorong dilakukannya pelonggaran kebijakan moneter. Pemerintah Tiongkok juga melakukan langkah-langkah reformasi pasar keuangan dan internasionalisasi renmimbi.
JEPANG Pemulihan ekonomi di Eropa dan Jepang masih rentan sehingga mendorong masih berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter.
PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi meningkat pada triwulan III 2015 dan diperkirakan akan terus meningkat pada triwulan IV 2015. Secara spasial, perbaikan kondisi perekonomian terjadi di Jawa, sementara ekonomi Sumatera meski membaik namun masih relatif terbatas. Di sisi lain, ekonomi KTI kembali tumbuh melambat dan Kalimantan bahkan mencatat pertumbuhan negatif untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.
Tw II/2015
4,67% (yoy)
Tw III/2015
4,73% (yoy)
G
Peningkatan terutama didorong oleh peran pemerintah yang lebih kuat, baik dalam bentuk konsumsi maupun investasi pemerintah.
X
C
Konsumsi rumah tangga juga masih cukup kuat yang tercermin dari daya beli yang membaik.
I
Masih rendahnya harga komoditas dan masih lemahnya pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang menyebabkan ekspor masih menurun. Investasi swasta diharapkan meningkat sejalan dengan rangkaian paket kebijakan pemerintah, termasuk berbagai deregulasi yang mendukung iklim investasi.
P ERK EMB AN RISIKO
Masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global, terutama karena kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (Fed Fund Rate) dan keberagaman kebijakan moneter yang ditempuh oleh Bank Sentral Eropa, Jepang, dan Tiongkok.
Berdasarkan evaluasi terhadap perkembangan terkini, prospek dan risiko perekonomian ke depan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17 November 2015 memutuskan:
BAURAN KEBIJAKAN
PELONGGARAN KEBIJAKAN MONETER
BI RATE
7,50%
(POLICY MIX)
Suku Bunga Lending Facility
8,00% Selengkapnya dapat dilihat di website Bank Indonesia
GWM dalam Rupiah turun dari 8% menjadi
TETAP
www.bi.go.id
7,5% Suku Bunga Deposit Facility
berlaku 1 Desember 2015
5,50% Bank Indonesia
AKAN MONETER DENGAN TETAP MENJAGA STABILITAS PEREKONOMIAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
NERACA PERDAGANGAN
DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN Defisit transaksi berjalan triwulan III-2015 membaik US$ 7,0 miliar (3,02% PDB)
Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2015 menunjukkan perkembangan yang positif
CADANGAN DEVISA CADANGAN DEVISA OKTOBER 2015
US$ 100,7 Miliar
Surplus
US$
1.5
US$ 4,2 miliar (1,95% PDB)
1,01
7,1 BULAN IMPOR
Miliar
ATAU
US$ 4,0 miliar (1,82% PDB) TW III/2014
TW II/2015
TW III/2015
6,6 BULAN
IMPOR + PEMBAYARAN UTANG LUAR NEGERI PEMERINTAH
0 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT
Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2015 mengalami deflasi, sehingga inflasi keseluruhan tahun 2015 diperkirakan sesuai kisaran target 4±1%
Stabilitas sistem keuangan tetap solid, ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. CAR
IHK (month to month)
6,25% (year on year)
2,16%
Inflasi Harga Yang Diatur Pemerintah (Administered Prices)
Jumlah tersebut di atas standar kecukupan internasional (sekitar 3 bulan impor)
STABILITAS SISTEM KEUANGAN (SSK)
INF L ASI
-0,08%
DAPAT MEMBIAYAI
11,1%
0,03%
1,22%
(month to month)
0,23%
(month to month)
(month to month)
9,83%
6,95%
5,02%
(year on year)
(year on year)
(year on year)
NPL (GROSS)
per US$
Sentimen positif terhadap emerging market (termasuk Indonesia) akibat hasil Rapat FOMC (Federal Open Market Committee) yang menunda kenaikan Fed Fund Rate.
SISI EKSTERNAL
(yoy)
Inflasi Inti (Core)
Rp13.783
Dipengaruhi oleh:
PERTUMBUHAN KREDIT
20,4%
Inflasi Bahan Makanan Bergejolak (Volatile Food)
NIL A I T UKA R R UP IA H Pada Oktober 2015, Rupiah secara rata-rata menguat 4,47% (mtm) ke level:
PERTUMBUHAN DPK
11,7%
2,7%
(yoy)
Membaiknya optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia sejalan dengan rangkaian paket kebijakan pemerintah dan paket stabilisasi nilai tukar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
SISI DOMESTIK
(year to date)
Data posisi September 2015
G AN TER K I N I PROSPEK di batas bawah kisaran
2015
4±1%
4,7-5,1% (yoy) 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI
1.
BI menilai bahwa stabilitas makroekonomi semakin baik, sehingga terdapat ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter.
5,2-5,6%
2.
bank_indonesia
(yoy)
INFLASI 2015
Pelonggaran dilakukan dengan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer yang merupakan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank pada BI. Hal ini diharapkan dapat menambah likuiditas bank sehingga dapat meningkatkan kapasitas pembiayaan dan mendorong penurunan suku bunga bank, untuk mendukung perekonomian yang mulai meningkat.
(yoy)
3.
Dengan masih tingginya ketidak pastian di pasar keuangan global, maka BI akan tetap berhati-hati dalam menempuh langkah pelonggaran kebijakan moneter tersebut.
BankIndonesiaChannel
Kisaran
DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN 2015
4.
2% dari PDB
BI terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk memperkuat struktur perekonomian.
Call Center BI: 131
Bisnis Telekomunikasi
Ini Memang Era Digital Semua serba digital. Maka semua pun beralih ke era ini. Operator telepon pun berlomba menyediakan akses dan jaringan untuk menambah kecepatan dan kemudahan.
I
TEKS Sri Wulandari foto Dahlan RP, Riset
nilah era digital, yang membuat manusia memasuki gaya hidup baru dan tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik berbasis digital. Era digital berkembang ditandai dengan munculnya tiga teknologi, yaitu komputer, komunikasi, dan multimedia. Maka muncullah bermacam perangkat serba pintar dan terknoneksi dengan jaringan internet. Dari televisi hingga handphone. Bisa dibilang, digital sudah merasuki gaya hidup sebagian besar masyarakat. Kemudahan akses komunikasi, dan semakin canggihnya perangkat membuat segala hal menjadi lebih mudah. Jangan heran, apabila perangkat teknologi yang serba pintar tersebut menjadi buruan masyarakat. Smartphone menjadi salah satu yang paling diburu oleh masyarakat, karena telepon pintar itu mampu mengaplikasikan segala macam program yang berbasis internet. Karena itu, para operator mencoba mengimbangi kecanggihan dengan memberikan jaringan dan infrastruktur yang mumpuni. Indosat, salah satunya. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Ooredoo Grup itu memutuskan berganti nama menjadi Indosat Ooredoo. Pengalihan nama ini merupakan bagian dari transformasi perusahaan yang menyeluruh untuk menjadi pemimpin layanan digital bagi masyarakat. Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli bilang, agar digital menjadi nyawa bagi perusahaan. “Karena saat ini setengah pelanggan kami sudah menggunakan data, ini yang kami ingin terus tingkatkan,� kata Alex. “Target kami tiga tahun kami ingin menjadi nomor satu pendapatan digital, nomor satu merek digital, dan nomor satu pilihan digital.� Transformasi yang dilakukan perusahaan, bukan hanya pada bagian luar saja, tetapi sampai ke struktur organisasi dan cara beroperasi. Joy Wahyudi, Director
18
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Bisnis Telekomunikasi & Chief Sales and Distribution Officer, menambahkan bahwa penambahan nama Ooredoo di belakang nama Indosat bukan sekadar rebranding belaka. “Kami ganti jati diri. Kami ganti brand jadi leader digital, jadi operator telekomunikasi digital terdepan,� timpal Joy. Bisa jadi, Indosat Ooredoo tengah mempersiapkan diri menghadapi peralihan dari teknologi 3G ke 4G LTE (Long Term Evolution). Ini merupakan sebagai salah satu langkah untuk mendukung ekosistem digital. Perubahan itu diperlukan, karena perilaku konsumen akan berubah, terutama dari pengguna ponsel teknologi 4G LTE. Sementara PT XL Axiata Tbk sudah mengembangkan jangkauan layanan 4G hingga merata ke sejumlah wilayah di Indonesia sejak awal tahun. Medan menjadi salah satu kota yang beruntung terlebih dahulu bisa menikmati teknologi 4G dari XL, setelah itu menyusul 10 kota lainnya. Selain itu, XL Axiata juga sudah menggelar uji coba jaringan 4G dengan mengimplementasikan LTE-Advanced Lisence Assisted Access (LTE-A LAA), teknologi terbaru yang dapat meningkatkan kecepatan akses internet hingga 300 Mbps. Begitu juga dengan Telkomsel, jaringan 4G telah merambah di banyak kota, terakhir di Kota Batam. Selain itu, Telkomsel melakukan optimasi jaringan di 30 kota di seluruh Indonesia guna memberikan kepuasan dan pengalaman terbaik kepada para pelanggan. Program peningkatan kualitas layanan mobile broadband
yang dicanangkan sejak awal tahun ini diusung dengan nama True Broadband Experience (TrueBEx). Akan halnya pemerintah. Saat ini, pemerintah memastikan terwujudnya ketersediaan dan kecepatan akses data seiring dengan tren pertumbuhan kebutuhan akses data masyarakat. Salah satunya adalah penataan pada pita frekuensi radio 1800 MHz dan 800 Mhz agar masing-masing operator mempunyai alokasi frekuensi berdampingan sehingga cukup memadai dalam menyediakan akses broadband bergerak yang lebih optimal. Penataan ini dimulai secara bertahap dan operator langsung mengimplementasikan teknologi LTE sebagai teknologi layanan akses broadband yang dapat dinikmati masyarakat. Ini memang eranya digital. n
Target kami tiga tahun kami ingin menjadi nomor satu pendapatan digital, nomor satu merek digital, dan nomor satu pilihan digital.
Pameran Smartphone: Memasuki gaya hidup baru.
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
19
Bisnis Investasi
Asing Masuk Bioskop Keran investor asing akan dibuka untuk sektor film. Sasarannya memperbanyak bioskop.
S
TEKS Sri Wulandari foto Dahlan RP
ebentar lagi, industri film di Indonesia mungkin akan berubah rasa. Ini karena keran investasi dibuka lebar-lebar untuk asing, meski kepemilikan sahamnya tetap harus minoritas. Kata Edy Putra Irawady, Deputi Menko Bidang Industri dan Perdagangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, investor asing hanya boleh masuk 49% di industri distribusi film. Sebenarnya ini adalah isu lama. Sebelumnya pemerintah pernah mengusulkan untuk merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) pada industri distribusi film. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf juga pernah mengisyaratkan hal yang sama. Kata dia, di Indonesia ada 1.054 layar bioskop, sementara jumlah penduduknya mencapai 250 jiwa. “Di Prancis yang penduduknya 60 juta jiwa saja, ada 5.000 bioskop. Harusnya kita punya 20.000 atau paling minim 5.000 bioskop,” kata dia. Meski usulan tersebut sempat dikecam, namun tak sedikit yang mendukung. Apalagi, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert O Blake pernah meminta agar sektor pembuatan film dan bioskop, menjadi salah satu sektor dari 11 sektor usaha yang diminati investor AS. Tahun ini, investasi AS mencapai US$ 853,7 juta. Hingga lima tahun ke depan, diharap investasi AS sebanyak US$ 61 miliar untuk membantu pemerintah mencapai target investasi dan pertumbuhan. Kepala Badan Koordinasi Penananaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, pihaknya akan membahas
seluruh usulan terkait dengan panduan investasi dengan kementerian teknis terkait. Selain itu, juga akan ditindaklanjuti dengan pembahasan usulan revisi DNI. Pembahasan itu dibagi menjadi tiga kelompok kementerian, yakni tanggal 24 November 2015, 1 Desember 2015, dan 3 Desember 2015. BPKM perlu menindaklanjuti karena untuk meningkatkan kerja sama investasi Indonesia dan AS. Selain itu, juga kemungkinan membuka Desk Amerika Serikat di BKPM guna memfasilitasi minat-minat investor AS ke Indonesia. Saat ini, pemerintah terus menggodok rencana tersebut. Sebabnya, jika investor asing masuk ke Indonesia, mereka akan banyak membawa film-film dari luar negeri yang, tentu saja, akan berdampak pada industri film lokal. Asal tahu saja, selama ini keran investasi asing untuk bisnis film dan bioskop memang belum dibuka bagi asing. Dalam Perpres No. 39 Tahun 2014, investasi film hanya diperbolehkan di sektor studio pengambilan gambar, laboratorium pengolahan, saran pengisian suara, pencetakan atau penggandaan, serta penyuntingan dan pemberian teks, dengan maksimal nilai investasi 49% dari total investasi. Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ekonomi Kreatif Budyarto Linggowiyono, pembukaan modal asing bukanlah jawaban. Tetapi perlu dianalisa, bahwa pemerataan bioskop akan terjadi jika ada peningkatan kualitas film. “Itu otomatis,” kata dia. “Industri bioskop bukan poin utama, tapi kualitas produk yang perlu diperbaiki.” Menurut Raam Punjabi, Presiden Direktur dan CEO PT Tripar Multivision Plus, kehadiran investor asing akan membawa angin segar, sekaligus meningkatkan industri bioskop. Namun, porsi asing harus tetap minoritas, hal ini untuk menjaga karya film dalam negeri. Sebaliknya jika asing mayoritas, mereka akan banyak mengedarkan film-film asing. n
Penonton bioskop: Yang penting meningkatkan kualitas film.
20
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Bisnis Kereta api
K
eberuntungan tengah menghinggapi PT Industri Kereta Api (INKA). Betapa tidak, perusahaan yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara dan didirikan sejak 29 Agustus 1981 ini, berhasil memenangkan tender senilai US$ 72,4 juta atau sekitar Rp 900 miliar untuk pengerjaan sebanyak 150 unit berupa kereta penumpang Bangladesh Railway, pesanan dari Bangladesh. Sekretaris Lembaga Indonesia Eximbank, Sunu Widi Purwoko menjelaskan, untuk mendapatkan proyek tersebut, INKA telah mengikuti lelang pada tahun 2014 bersama dua produsen lain dari India dan China yakni Rites Ltd dan CSR Nanjing Puzhen Co Ltd. Lalu, INKA ditetapkan sebagai pemenang lelang dengan pengadaan 100 MG (meter gauge) dan 50 BG (broad gauge) gerbong penumpang. Tentu saja, ini sebuah kabar gembira. Demi memuluskan proyek tersebut, INKA mendapat bantuan fasilitas pembiayaan modal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia senilai US$ 48,7 juta. Kontrak ditandatangani pada 27 November 2014 dan akan diserahkan secara bertahap hingga selesai pada akhir tahun 2016. Tahap awal penyerahan akan dilakukan pada Februari 2016 yaitu 15 kereta ke Bangladesh dengan rangkaian 11 kereta penumpang nonAC (tipe WEC), dua kereta makan (tipe WECDR), satu kereta pembangkit (tipe WPC), dan satu kereta tidur (tipe WFC). Direktur Komersial dan Teknologi PT INKA Yunendar Aryo Handoko mengatakan, sejauh ini pengerjaan kereta pesanan Bangladesh untuk tahap pertama telah mencapai 70%. Dan, jika pesanan 150 kereta ini lancar, maka INKA akan mendapat pesanan pengadaan 250 kereta lagi pada tahun berikutnya. “Saat ini sedang dipersiapkan tender berikutnya untuk pengadaan 250 unit kereta dengan nilai kontrak mencapai US$ 150 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun,” kata dia. Asal tahu saja, itu bukan satu-satunya proyek yang dikerjakan INKA. Perusahaan yang berbasis di Kota Madiun, Jawa Timur ini, juga sedang menggarap 44 kereta pesanan dari PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang akan digunakan untuk angkutan Lebaran tahun 2016. Secara umum, pemesanan terbesar di PT INKA diperoleh dari Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, yakni mencapai 75% hingga 80% dari seluruh order yang ada. Sedangkan sisanya, meliputi pasar ekspor dan swasta. Selain Bangladesh, INKA juga mendapat pesanan dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia. Yakni, Freight Wagon yang dipesan oleh Malaysia, Locomotive-GE Lokindo yang dipesan oleh Filipina, Ballast Hopper Wagon di Thailand, Flat Wagon untuk Singapura, Passanger Coach pesanan Bangladesh, Blizzard Center Sills dan Container Wagon Bodies dipesan oleh Australia. INKA pun diprediksi bakal mengantongi proyek senilai Rp 1,44 triliun pada 2015. Meski demikian, diakui Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Bangladesh memesan kereta api: INKA belum optimal.
Banjir Order untuk INKA Meski kebanjiran order dengan proyek senilai US$ 72,4 juta, kinerja PT Industri Kereta Api (Inka) tetap dinilai kurang optimal. Mengapa? TEKS Sri Wulandari foto Dok. Review
Putu Suryawirwan, kinerja INKA belum optimal dan kurang maksimal mengingat tidak ada industri penunjangnya. Padahal, dengan terintegrasinya industri penunjang dan industri pabrikasi maka potensial industri kereta api bisa dikerjakan secara nasional. “Maka itu, pengembangan kereta api nasional, baik pemeliharaan atau pun pengembangan baru, dapat diarahkan agar mampu mendorong pengembangan industri nasional,” tandasnya n
21
Bisnis Profil
Terinspirasi dari jejak hidup Samurai Jepang, Masayoshi Son menjelma menjadi pengusaha sukses. Bagaimana caranya dia berhasil membangun bisnis?
Masayoshi Son
Belajar dari
TEKS | Foto SRI WULANDARI
Samurai Jepang
22
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Bisnis Profil
S
iapakah orang yang paling beruntung di Jepang? Maka semua orang di sana akan menunjuk Masayoshi Son. Dialah pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) SoftBank, sekaligus CEO dari SoftBank Mobile, dan Ketua dari Sprint Corporation. Oleh majalah Forbes, Son dinobatkan sebagai pria terkaya di Jepang dengan total kekayaan mencapai US$ 14,1 miliar. Softbank sendiri adalah perusahaan penyedia layanan wireless terbesar ketiga di Jepang, yang dibangun oleh pria kelahiran 11 Agustus 1957 sejak dia masih duduk di bangku kuliah di Universitas California, Berkeley, AS. Jiwa bisnis memang sudah mengakar pada dirinya. Kedua orangtuanya yang berasal dari Korea lah yang menanamkan keyakinan pada dirinya. Tak cuma orangtuanya yang memberinya banyak inspirasi. Sosok samurai bernama Sakamoto Ryoma yang berperan dalam modernisasi Jepang di abad 19, banyak memberikan inspirasi untuk perjalanan hidupnya. Berulang kali dia membaca buku yang mengisahkan perjalanan hidup Ryoma. Dan, hidupnya pun berubah saat dia memutuskan berhenti sekolah di usia 15 tahun. Son mengaku sesungguhnya, dia adalah orang yang nekat. Tapi tak asal nekat, Son bilang, dia juga punya keyakinan tinggi. Saat dia berhenti sekolah dan memutuskan pergi ke AS, itu karena dia nekat menemui dan meminta nasihat Presiden McDonald Jepang, Den Fujita. Atas nasihat Fujita, Son akhirnya belajar bahasa Inggris dan komputer di negara yang memang sehari-hari berbahasa Inggris. Son memutuskan hijrah ke AS dan melanjutkan sekolah di sebuah SMA di South San Francisco. Setelah lulus, dia melanjutkan studi ke Universitas California, Berkeley jurusan ekonomi. Sambil kuliah, ia juga mengambil kursus komputer. Kursus ini dia tempuh, karena terinspirasi pada ulasan tentang fitur microchip di sebuah majalah. Son percaya, teknologi komputer akan menjadi bisnis yang menjanjikan di masa depan. Itulah sebabnya, dia memutuskan untuk fokus membangun bisnis komputer. Sebagai langkah awal, dia membuat kamus elektronik seukuran kalkulator yang dapat menerjemahkan delapan bahasa. Dia sadar, dia tak mungkin bekerja sendirian. Karena itulah, dia mencari bantuan teknis dan dana. Dengan kepandaiannya berdiplomasi, dia berhasil menyakinkan sejumlah profesor untuk membantu mewujudkan mimpi, meski saat itu dia tak punya uang. Hasilnya luar biasa, prototipe kamus elektronik yang berhasil dibuatnya, dibeli oleh Sharp Corporation sebesar US$ 1 juta. Uang itulah yang dia jadikan modal untuk membangun usaha. Maka, dia membayar dua profesor yang membantunya membuka usaha Unison di Oakland, California (1980). Tapi usaha tersebut tak lama dia lakoni. Son memutuskan pulang ke Jepang, setelah mendapat gelar sarjana. Tapi impiannya untuk membangun bisnis tak pupus. Dari sisa modal, dia pun mendirikan Softbank Capital pada 1981 sebagai penyedia suku cadang komputer dan
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
software. Awalnya hanya bisnis kecil, tapi siapa yang mengira bila bisnis kecil untuk menjadi raksasa yang mampu menaklukkan banyak perusahaan lainnya di dunia. Bayangkan saja, dia berhasil menanamkan sahamnya di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang internet, seperti Yahoo, E Trade, dan Ziff-Davis hingga mengusai 25% dari keseluruhan bisnis internet di dunia. Semuanya memang ada sebab akibatnya. Ketika perusahaan semula mengalami kerugian yang cukup besar, Son tak patah arang. Ia yakin usahanya memiliki prospek cerah di masa datang. Dan, keberuntungan pun datang padanya. Adalah Joshin Denki, seorang usahawan besar dari Osaka yang bisa disebut sebagai dewa penolong usahanya dari ancaman kebangkrutan. Denkin yang akan mendirikan toko Personal Computer besar memercayakan kebutuhan software-nya pada Son. Tentu saja, tawaran tersebut disambut sangat suka cita. Bahkan, Son berusaha meyakinkan Denkin untuk bermitra secara eksklusif dengannya. Dari sinilah, rejeki Softbank mulai mengucur deras. Dari satu proyek ke proyek lain. Keuntungan yang didapat ini diputar kembali oleh Son melalui sejumlah ekspansi. Pada 1995, Softbank berhasil memiliki 37% saham Yahoo dan mengendalikan pasar di E Trade. Setahun kemudian Softbank membeli COMDEX seharga US$ 900 juta dan Kingston Technology seharga US$ 2,1 miliar. Tahun 1997, Softbank berinvestasi di sejumlah ventire internet. Softbank memiliki sekitar 34% saham Alibaba Group Holding Ltd dan mendapat untung dari rencana perusahaan e-commerce terbesar Tiongkok itu. Dia diberitakan berhasil meraup keuntungan US$ 140 miliar. Bahkan, indeks Bloomberg Billionaires menyebutkan, Son memiliki kekayaan bersih hingga US$ 16,6. Asal tahu saja, begitu gandrungnya dengan sosok samurai dalam legenda Jepang, dia rela melakukan perjalan mengunjungi Kochi, salah satu provinsi di pulau utama Jepang untuk merayakan hari kelahiran Sakamoto Ryoma. Kepada Bloomberg, dia mengaku Ryoma adalah titik awal dari perjalanan hidupnya sebagai seorang pebisnis ulung. Saat ini Son terobsesi dengan ide besar di masa depan, salah satunya ide untuk pengembangan teknologi komunikasi mobile. Son dikenal sebagai pengusaha dengan gaya bisnis yang agresif dan cinta dengan teknologi, mengenalkan robot Pepper, platform kecerdasan buatan yang dipekerjakan di beberapa toko ritel SoftBank, dan akan segera diproduksi massal dan dibanderol dengan harga US$ 2000. Dia juga tengah mendorong teknologi pada ilmu kedokteran. Menurut dia, hingga saatnya, manusia akan dapat bertahan hidup hingga 200 tahun, dan dalam satu hari manusia akan berkomunikasi melalui telepati. n
23
Bak jatuh tertimpa tangga. Itulah nasib sejumlah perusahaan minyak dan gas di dunia. Setelah dihantam rontoknya harga minyak mentah, kini kewajiban pelunasan utang menjadi teror baru bagi mereka. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset
24
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
M
impi buruk perusahaan-perusahaan minyak dan gas (migas) agaknya memang belum akan usai. Kondisi kantong banyak perusahaan migas yang paceklik jelas berpengaruh pada kemampuan mereka melunasi pinjaman. Adalah Moody’s, perusahaan pemeringkat dunia, yang melansir perkiraan bahwa potensi perusahaan migas mengalami gagal bayar alias default cukuplah tinggi. “Sektor energi tetap paling bermasalah, dari perhitungan akutansi sudah ada 79 default tahun ini.” Begitu disampaikan Sharon Ou, Senior Credit Officer Moody’s seperti dikutip CNBC. Ledakan di sektor energi mendorong gelombang kredit dari bank-bank Amerika Serikat (AS) dalam beberapa dekade terakhir ini untuk ekspansi. Memang, ketika itu harga minyak tengah melejit hingga mencapai angka US$ 100 per barel. Namun mimpi manis itu kini tak lagi ada. Pasalnya, harga minyak saat ini ada di kisaran US$ 40 sebarel. Tak heran, Marc Lasry, Chief Executive of Distressed Investing Specialist Avenue Capital Group—sebuah perusahaan investasi global—pun menghitung bahwa sejumlah perusahaan migas menambah pinjaman total sebesar US$ 250 miliar hingga US$ 300 miliar. Angka yang disampaikan Lasry itu lebih tinggi ketimbang nilai pinjaman di awal tahun. Yakni, berkisar pada angka US$ 100 miliar. Situasi yang dialami perusahaan-perusahaan migas itu kian memprihatinkan lantaran bank-bank besar, seperti Wells Fargo, Bank of America, dan JP Morgan
Sektor energi tetap paling bermasalah, dari perhitungan akutansi sudah ada 79 default tahun ini. reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
25
Kantor Petroleo Brasileiro SA.
Chase, justru memberi rapor merah terhadap kesehatan pinjaman perusahaan-perusahaan migas. Beberapa lembaga pinjaman pun sedang melakukan negosiasi ulang dengan perusahaan migas tentang nasib utang mereka. Sedangkan sejumlah bank lain lebih memilih untuk memangkas nilai kredit perusahaan migas demi memperkecil lonjakan default. Reuters dalam laporannya menyebutkan, dari total 31 perusahaan migas yang butuh restrukturisasi pinjaman, setidaknya ada 10 perusahaan yang telah digunting kreditnya oleh bank, yakni senilai lebih dari US$ 1,1 miliar. Tak pelak, perusahaan migas pun putar otak. Ber-
LADANG MINYAK ARAB SAUDI
26
bagai cara ditempuh demi mengurangi tekanan utang dan terhindar dari kebangkrutan. Terdeteksi, beberapa perusahaan terpaksa menjual aset untuk menghemat pengeluaran. Langkah lain yang ditempuh perusahaan migas adalah menerbitkan saham baru dan lindung nilai produksi minyak di harga tertentu.
HITUNGAN MELESET Harapan memang senantiasa harus ada. Namun kadang, nasib baik tak berpihak di waktu yang tepat. Seperti yang dialami oleh salah satu perusahaan migas pelat merah Brasil, Petroleo Brasileiro SA. Perusahaan itu menghabiskan banyak pinjaman asing murah untuk menjadi produsen terbesar kelima dunia. Tapi hasil yang didapat justru sebaliknya. Bukannya mencapai target produksi yang dibidik, perusahaan yang beken dengan nama Petrobas ini malah mencatatkan lonjakan utang yang luar biasa. Per 30 September lalu, nilai utang Petrobas bahkan telah mencapai US$ 127,5 miliar. Dan dalam dua tahun ke depan, pinjaman yang jatuh tempo mencapai angka US$ 24 miliar. Wow‌ Di tengah situasi serupa itu, Petrobas memang tak bisa tinggal diam. Lantaran itulah, meski utangnya menggunung, Petrobas terus mencari pinjaman. Awal November lalu, perusahaan yang bermarkas di Rio de Janeiro, Brasil tersebut menandatangani perjanjian kredit senilai US$ 1,8 miliar dengan agen ekspor dari
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Inggris, Jepang, Italia, dan Austria. Dituturkan oleh Leshner Carvalho, analis Barclays, Petrobas tidak akan gagal bayar karena mendapat dukungan Pemerintah Brasil. “Akan ada cukup leverage yang tersedia di Brasil dan pasar modal internasional,� cetusnya, seperti dilaporkan The Wall Street Journal. Upaya memangkas beban utang juga dilakukan Premier Oil, perusahaan migas. Perusahaan itu telah menjual asetnya di Norwegia dengan nilai US$ 120 juta. Kemudian, demi menekan angka utang, Premier Oil juga menurunkan belanja modal US$ 100 juta. Diketahui, kini utang perusahaan migas tersebut telah berada di angka US$ 2 miliar.
SUMBER PETAKA Harga minyak mentah dunia kembali ambruk menyusul pernyataan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Di mana disebutkan, minyak akan diproduksi lebih dari pagu Desember lalu. Kontan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari merosot US$ 2,23 atau 4,6% menjadi US$ 46,25 per barel di New York Mercantile Exchange. Di perdagangan London, minyak Brent North Sea untuk pengiriman Februari, turun US$ 1,02 atau 2,1% menjadi US$ 47,67. Sejak Juni tahun lalu, harga minyak dunia terus merosot tajam seiring terus berkecamuknya perang pasar antara negara-negara anggota OPEC dengan AS. OPEC— yang dimotori Arab Saudi—melihat booming minyak serpih (shale oil) yang diproduksi perusahaan-perusahaan minyak AS telah menjadi ancaman bagi mereka. Oleh karena itulah, Saudi kemudian mengajak negara-negara anggota OPEC untuk memerangi booming shale oil AS. Caranya, produksi minyak OPEC jangan dipangkas sehingga minyak banjir di pasar dan harga men-
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
jadi rendah. Mereka bertujuan agar produsen minyak AS hanya memperoleh keuntungan kecil dari harga minyak. Namun, negara-negara yang penghasilannya sebagian besar dari minyak, termasuk anggota OPEC jelas akan terganggu. Rusia contohnya. Perekonomiannya kini tengah menghadapi badai resesi besar akibat anjloknya harga minyak dan embargo ekonomi oleh AS dan sekutunya. Contoh lainnya adalah Iran. Untuk membiayai pengeluaran pemerintah, Iran butuh harga minyak US$ 136 per barel, sedangkan Venezuela US$ 117 per barel dan Saudi US$ 92 per barel. Sebaliknya, AS tidak ada masalah dengan anggaran pemerintahnya kalau harga minyak rendah. Sebab, hingga kini, AS adalah negara pengimpor minyak. Jika harga minyak turun, AS pun diuntungkan. Masalah kemudian berkembang. Tak sekadar perang minyak antara OPEC dengan produsen minyak AS, kondisi tersebut nyatanya juga telah menyeret kepanikan bursa-bursa saham utama di dunia. Para investor yang memegang saham-saham berbasis minyak ramai-ramai melepas surat berharga ini, sehingga bursa memerah. Padahal sudah diprediksi, bila kepanikan investor berlangsung lama, harga minyak bakal kian terperosok. Celakanya lagi, minyak mentah juga sering kali menjadi ajang spekulasi para pemain di pasar finansial. Sampai saat ini harga minyak mentah dunia banyak dipengaruhi oleh kontrak minyak future di New York Mercantile Exchange (NYMEX), AS. Lihat saja saat krisis keuangan yang menerjang beberapa negara besar pada 2008. Semua persoalan yang terkait itu memang dimulai dari NYMEX. Apalagi ditambah melambatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa, China, dan India. n
27
Kantor Royal Dutch Shell Plc
Lampu Merah di Tanah Air Kondisi global tentu berpengaruh di Tanah Air. Perlu pengamatan yang cermat dari otoritas agar dampaknya tidak terlalu besar. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset
B
ukanlah ketakutan belaka jika turunnya harga minyak dunia mampu menyeret harga barangbarang komoditas pada kehancuran. Padahal, barang-barang tersebut selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia. Seperti diketahui, komoditas memberikan kontribusi sampai 65% terhadap ekspor Indonesia dan menyumbang cukup banyak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Nah beberapa komoditas yang diperkirakan bakal terkena pukulan oleh situasi saat ini adalah tembaga, batubara, kelapa sawit, karet, nikel, tin, alumunium, dan kopi. Tembaga, misalnya, kini harga komoditas ini sudah jatuh hingga US$ 5.353,25 per ton. Ini merupakan penurunan terendah dalam lima tahun terakhir.
28
Begitu pula halnya dengan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Kalau awal 2014 harga CPO masih US$ 900 per metrik ton, kini hanya sebesar US$ 625-US$ 655 per metrik ton. Memang, turunnya harga minyak dunia juga memberikan keuntungan bagi keuangan negara. Kalau harga minyak turun US$ 1 per barel, maka defisit anggaran turun Rp 2 triliun setahun. Sebaliknya, jika harga minyak naik US$ 1 per barel, anggaran defisit bertambah Rp 2 triliun setahun. Turunnya harga minyak dunia juga membuat pendapatan berkurang karena harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Oil/ICP) juga turun. Diketahui, sejak beberapa tahun ini Indonesia sudah menjadi negara net importir minyak, di mana penurunan harga komoditas ini cukup bagus bagi keuangan pemerintah. Sebab dengan demikian, defisit perdagangan yang selama ini bersumber dari impor minyak, bisa berkurang secara signifikan.
ANCAMAN PHK Namun kondisi usaha di bidang perminyakan dunia itu bukannya tidak memunculkan ancaman dalam bentuk lain bagi Indonesia. Misalnya, di bidang ketenagakerjaan.
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Oleh karena itulah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pernah menyampaikan harapannya agar perusahaan migas tak merampingkan jumlah pegawainya, meski harga minyak dunia terus merosot. “Kan kadang kita terjebak pada pendekatan gampang, yakni kalau ada tekanan, manusia duluan yang dikorbankan,” ujarnya. Ketakutan serupa itu sangat masuk akal. Bukan saja lantaran negeri kepulauan ini berpenduduk sangat padat, yakni lebih dari 255 juta penduduk dan tenaga kerja di hulu migas mencapai angka 6.700 orang. Tapi karena di negeri jiran, Royal Dutch Shell Plc, produsen bahan bakar minyak (BBM) Shell, sudah mengumumkan akan memecat 6.500 karyawannya tahun ini. Selain itu, perusahaan asal Belanda ini juga memangkas dana investasi sebesar US$ 7 miliar atau setara Rp 94,2 triliun. Dilansir dari Bloomberg Business, pada medio 2015, kebijakan ini diambil Shell karena terus menurunnya kinerja migas akibat harga minyak dunia yang belum berhenti merosot. Besaran bagi hasil perusahaan turut tak berubah yakni US$ 1,8 per lembar saham hingga 2016. Shell, pada kuartal II, membukukan penurunan keuntungan hingga US$ 3,8 miliar dari US$ 6,1 miliar periode sama tahun lalu. Angka ini meleset dari perkiraan sejumlah analis yang memprediksi penurunan hanya mencapai US$ 3,4 miliar. Rencana serupa juga dilontarkan pihak perusahaan energi asal Italia, Saipem. Perusahaan itu berniat mengurangi pegawai demi bisa melakukan efisiensi. Disebutkan, Saipem akan memangkas setidaknya 8.800 pekerja dalam dua tahun ke depan. Niatan rasionalisasi pegawai itu diumumkan setelah perusahaan merevisi target dan prospek untuk 2015.
ExxonMobil
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Kan kadang kita terjebak pada pendekatan gampang, yakni kalau ada tekanan, manusia duluan yang dikorbankan. Perusahaan dilaporkan merugi US$ 800 juta karena harga minyak jauh lebih rendah dari perkiraan. Perusahaan tersebut juga membatalkan rencana pembangunan proyek pipa South Stream. Menurut laporan Financial Times, Kepala Eksekutif Perusahaan Stefano Cao mengatakan, penurunan harga minyak dunia mengakibatkan gangguan sangat besar. Pil pahit juga terpaksa ditelan perusahaan minyak raksasa dunia, Chevron. Laba perusahaan merosot 90%, yakni pada kuartal II-2015 perusahaan hanya mencatatkan US$ 571 juta. Angka itu merosot tajam dibanding periode yang sama di 2014, yakni mencapai US$ 5,7 miliar. Kondisi serupa dialami Exxon Mobil. Perusahaan mencatatkan laba hanya sebesar US$ 4,2 miliar pada kuartal II-2015. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, angkanya mencapai US$ 8,8 miliar. Masih untung, dalam situasi tersebut, Exxon sempat menebar janji untuk tidak melakukan pemecatan karyawan di Indonesia. ExxonMobil masih berkomitmen untuk melanjutkan investasinya di Indonesia, bahkan perusahaan migas asal Amerika Serikat itu tidak memiliki rencana untuk mengurangi pegawainya di Indonesia. “Kami tidak ada rencana untuk itu. Kami komitmen menjaga sumber daya manusia yang kami miliki di sini,” ujar Vice President Public and Government Affairs, Erwin Maryoto, awal Agustus lalu. Ya… semoga saja benar bahwa badai usaha migas di dunia tidak akan terlalu pedas menyapu berbagai lini terkait di Indonesia. n
29
MAKRO Surat Novanto
Pertamina Sapi Per Beredar surat atas nama Ketua DPR Setya Novanto kepada Pertamina yang meminta pembayaran buat pihak swasta. Pertamina tetap jadi sapi perah para politisi busuk?
S
TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto DOK. REVIEW, RISET
urat berkop DPR yang ditujukan kepada Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), membuat geger. Bagaimana tidak, di bagian atas surat jelas tertera nama Drs Setya Novanto, Ketua DPR RI. Sementara urusannya, bukan menyangkut hajat hidup rakyat, tapi personal. Menagih pembayaran dari Pertamina buat pihak swasta. Dwi Soetjipto membenarkan telah menerima surat atas nama Ketua DPR, Setya Novanto, tertanggal 17 Oktober 2015. “Saya terima suratnya,” kata Dwi, seperti dikutip dari Tempo, Rabu (18/11). Di dalam surat itu, Setya meminta Pertamina membayar biaya penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) kepada PT Orbit Terminal Merak (OTM). Hebatnya, Novanto melampirkan sejumlah dokumen. Sebut saja notulensi rapat negosiasi awal antara Pertamina dan PT OTM. Atau surat review kerja sama pemanfaatan terminal BBM Merak. Surat atas nama Novanto itu berbunyi, “Sesuai dengan pembicaraan terdahulu dan informasi dari Bapak Hanung Budya Direktur Pemasaran dan Niaga, sekiranya kami dapat dibantu mengenai addendum perjanjian jasa penerimaan, penyimpanan dan penyerahan Bahan Bakar Minyak di Terminal Bahan Bakar Minyak antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Orbit Terminal Merak yang sudah bapak terima beberapa minggu lalu.” Menanggapi permintaan dalam surat itu, Dwi Soetjipto menyatakan Pertamina bersikap profesional. “Pihak yang terkait untuk addendum tersebut adalah Pertamina dengan PT OTM langsung. Kami sedang mempelajari dengan jajaran direksi dan tim terpadu mengenai kerja sama tersebut,” katanya. Penjelasan lebih detil disampaikan Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina. “Itu terkait fasilitas penyimpanan BBM di Merak-Cilegon
30
Depo minyak milik Pertamina: Pertamina mengelola Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun per hari.
dengan kapasitas 280 ribu kiloliter,” katanya. Menurut Ahmad, kontrak sewa terjadi pada Oktober 2014. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina saat itu dijabat Hanung Budya. Setelah proses tersebut, Pertamina ternyata masih minta renegosiasi tarif, toleransi losses, jenis produk, dan sebagainya. Proses renegosiasi bahkan masih berjalan hingga saat ini. Pertamina memang baru akan melakukan pembayaran setelah proses renegosiasi yang melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) rampung. “Mungkin karena itu, OTM minta bantuan pihak lain,” kata Ahmad. Jika pihak Pertamina menanggapi serius, pihak DPR justru mengeluarkan bantahan. Kepala Bagian Tata Usaha Ketua DPR RI Hani Tapahari mengatakan bahwa surat tersebut palsu karena tidak ada tandatangan Novanto dan sejumlah alasan lain. “Surat ini tidak pernah kami kenal karena tidak mempunyai nomor surat, juga tidak ada tanda tangan Ketua DPR RI. Sehingga kami nyatakan ini surat palsu,” kata Hani.
JADI SAPI PERAHAN Terlepas dari bantahan pihak DPR, beredarnya surat atas nama Novanto seolah membuktikan bahwa Pertamina selama ini tetap menjadi sapi perahan para politik busuk. Pernyataan soal sapi perah, bahkan pernah disampaikan oleh Karen Agustiawan, mantan
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
MAKRO Surat Novanto
rah Politisi Busuk
Dirut Pertamina periode 2009-2014. Karen menyampaikannya, saat diperiksa sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan penerimaan hadiah bagi anggota Komisi VII DPR terkait aktivitas di Kementerian ESDM, pada 27 Januari 2014. Karen menjadi saksi untuk tersangka Waryono Karno, Sekjen Kementerian ESDM. Dalam kesaksiannya, Karen membantah pernah memberikan uang THR melalui Rudi Rubiandini, mantan Ketua SKK Migas. “Tidak sepeser pun uang yang saya berikan ke Komisi VII,” kata Karen. Kalimat selanjutnya bahkan lebih tegas. “Selama saya sebagai dirut, itu tidak akan pernah terjadi. BUMN tidak akan dijadikan sebagai sapi perah. Selama saya sebagai dirut, Pertamina tidak akan jadi sapi perah,” tegas Karen. Menurut Rudi Alfonso, kuasa hukum Karen, kliennya selama menjabat Dirut Pertamina bahkan sering mendapat ancaman pemecatan. Ancaman didapat karena Karen kerap menolak memberikan apapun kepada siapapun. Termasuk buat anggota DPR. “Saya pastikan tidak ada pemberian (THR). Ibu ini sudah sering diancam untuk dipecat, karena dia tidak pernah melayani permintaan itu,” kata Rudi. Belakangan, Karen memilih menyatakan mundur dari Dirut Pertamina pada 1 Oktober 2014. Dia memilih pensiun dan hidup tenang menjadi guru besar di
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Harvard Univesity Boston, AS. Icshanudin Noorsy, pengamat ekonomi, juga pernah mengatakan bahwa pemerintah perlu membebaskan Pertamina dari posisi sapi perahan. Tujuannya, agar menjadi perusahaan minyak multinasional. Ia bahkan menegaskan agar pemerintah bisa melepaskan Pertamina dari mafia minyak di tanah air. “Suka tidak suka, kita punya masalah besar. Kesalahan kita adalah menyamaratakan semua BUMN dan hanya menjadikan BUMN sebagai sapi perahan,” kata Icshanudin Noorsy dalam dialog bertema “Pertamina dalam Bisnis dan Politik”, beberapa waktu lalu. Pihak lain yang terang-terangan menyebut Pertamina sebagai sapi perahan tak lain Muhammad Said Didu, mantan Sekretaris Menteri BUMN. Menurutnya, ada tiga perusahaan BUMN paling rawan menjadi sapi perah. “Pertamina, PLN, dan asuransi. Tiga perusahaan itu paling rawan,” kata Said, pada Oktober 2012. Menurut Said, beberapa titik rawan di Pertamina yang biasa dijadikan obyek para pemeras tak lain masalah jual beli minyak, transportasi, service atau perbaikan, sludge kilang, dan kerjasama. “Pertamina mengelola uang Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun per hari, sangat besar,” katanya. Kini, di era Presiden Jokowi, ternyata muncul surat mencengangkan atas nama Ketua DPR Setya Novanto. Kita tunggu saja, apakah persoalan bakal terungkap tuntas, atau padam begitu saja. n
Surat atas nama Ketua DPR Setya Novanto: Pertamina selama ini tetap menjadi sapi perahan.
Pertamina , PLN, dan asuransi. Tiga perusahaan itu paling rawan. 31
MAKRO Holding company
Bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok: PT Pelindo I hingga IV bakal disatukan dalam holding.
Agar BUMN Semakin Tangguh Menteri Rini Soemarno berencana merampingkan BUMN dari 119 menjadi 85 perusahaan. Belajar dari pemerintah China? TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dok. review
J
umlah perusahaan pelat merah bakal dirampingkan. Menteri BUMN Rini Soemarno sedang menyiapkan rencana perampingan jumlah BUMN, dari 119 perusahaan menjadi hanya 85 perusahaan. Kabar itu disampaikan Aloysius K Ro, Deputi Kementerian BUMN Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha. Tujuannya, agar BUMN menjadi lebih kuat dan lincah, serta mampu bersaing secara internasional. Targetnya, perampingan tuntas hingga 2019. “Jadi kita susun roadmap untuk memperkuat BUMN, dari 119 BUMN akan nantinya menjadi 85 BUMN saja,” katanya. Perampingan bakal dilakukan dengan cara penggabungan usaha atau merger. Beberapa perusahaan bakal digabung berdasarkan sektor usahanya. Sebut saja sektor energi, pertambangan, jasa keuangan, atau in-
32
frastruktur. Contohnya, PT Pelindo I hingga IV bakal disatukan dalam holding. “Ini sedang dikonsolidasikan untuk upaya merger,” kata Aloysius. Fajar Hary Sampurno, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Kementerian BUMN, memberi sinyal bahwa sebanyak 25 perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, bisnis strategi, dan media, bakal dimerger menjadi 9 atau 10 perusahaan. “Itu yang jelas roadmap pertama dari 25 akan menjadi 9-10 perusahaan,” katanya. Menurut Hary, perampingan BUMN tak lain arahan Presiden Jokowi. “Ini merupakan lompatan besar sesuai arahan Presiden yang sudah tiga kali disampaikan, menjadikan BUMN besar, kuat, dan lincah,” katanya.
Belajar Pada China Sejatinya, Presiden Jokowi memang pernah secara khusus mengumpulkan 119 dirut BUMN di Istana, pada Senin sore (18/5). Pada pertemuan tertutup itu, kabarnya, presiden memaparkan pentingnya pembentukan holding company atau perusahaan induk BUMN. Salah satu yang diminta untuk segera bergabung, tak lain BUMN pelabuhan, yakni PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, dan IV. Harapan presiden, demi mendukung agenda besar pemerintah memba-
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
MAKRO Holding company
Intinya setuju, satu sektor yang sejenis di-merger dengan syarat SDM yang ada turut bergabung tidak boleh hilang. Intinya terjadi sinergi antar-BUMN.
ngun “tol laut”. Sejatinya, rencana pembentukan holding company BUMN sudah digagas sejak lama. Di antaranya pernah dilontarkan Sofyan Djalil semasa menjabat menteri negara BUMN, periode 2007-2009 di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sayangnya, saat itu belum berhasil direalisasi. Barulah pada periode kedua pemerintahan SBY, Menteri BUMN Dahlan Iskan berhasil menggabungkan BUMN pupuk dan BUMN permesinan dan teknologi. Untuk BUMN pupuk, berhasil digabung lima perusahaan, yakni PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, dengan PT Pupuk Sriwidjaja. Muncullah nama PT Pupuk Indonesia Holding Company. Sementara untuk industri permesinan, berhasil dimerger PT Barata Indonesia dengan PT Boma Bisma Indra (BBI). Konsep yang dijalankan, Barata Indonesia mengakuisisi BBI. Pasca penggabungan, Barata Indonesia fokus memproduksi mesin-mesin untuk pabrik gula dan pabrik baja. Sedangkan BBI fokus memasok mesin-mesin untuk pabrik CPO. Kini, selain rencana menggabungkan BUMN sektor pelabuhan, Menteri Rini pernah mengisyaratkan untuk menggabungkan usaha dua BUMN sektor pangan, yakni PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani (Persero). “Perlu ada restrukturisasi di kedua BUMN itu. Rencana penggabungannya sedang proses kajian,” kata Menteri Rini, pada Selasa (6/10). Menurutnya, restrukturisasi PT Sang Hyang Seri (SHS) dilakukan demi meningkatkan kinerja yang sempat disorot karena adanya penyimpangan-pe-
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
nyimpangan. “Beberapa lini bisnis SHS perlu dialihkan kepada PT Pertani. Prinsipnya kedua perusahaan perlu saling mendukung,” katanya. Masih menurut Rini, kedua BUMN digabung karena Komisi VI DPR menolak usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT SHS sebesar Rp 250 miliar pada APBN 2016. “Komisi VI menolak usulan PMN Shang Hyang Seri, tapi disetujui dialihkan kepada Pertani. Keputusan itu masih sejalan dengan program pemerintah antara lain menjaga kedaulatan pangan,” katanya. Artinya, Pertani bakal memperoleh suntikan dana PMN sebesar Rp 500 miliar. Yakni suntikan Rp 250 miliar buat Pertani yang disetujui DPR, ditambah Rp 250 miliar yang merupakan pengalihan dari SHS. Terkait rencana perampingan BUMN ini, Komisi VI menyatakan menyambut baik rencana Menteri Rini. “Komisi VI DPR mengapresiasi keinginan Menteri BUMN yang ingin mengurangi jumlah BUMN. Setuju penggurangan jumlah BUMN dari 119 jadi 85 BUMN,” kata Heri Gunawan, Wakil Ketua Komisi VI, pada Senin pekan lalu. Menurut Heri, rencana mensinergikan BUMN yang memiliki bidang usaha sejenis sangat tepat. “Intinya setuju, satu sektor yang sejenis di-merger dengan syarat SDM yang ada turut bergabung tidak boleh hilang. Intinya terjadi sinergi antar-BUMN,” ujarnya. Demi mendukung rencana perampingan tersebut, UU Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN perlu direvisi. “Ada 17 item yang akan diubah bila pengurangan jumlah BUMN dilakukan. DPR harus memperbaiki UU BUMN,” kata Heri. Sebenarnya kita bisa belajar dari China terkait upaya merampingkan BUMN demi menciptakan perusahaan kelas dunia. Rhenald Kasali, praktisi bisnis, pernah menulis tentang China yang pernah memiliki sekitar 127 ribu perusahaan BUMN. Mereka kemudian memakai konsep “grasp the large and let go of the small”. Pemerintah China mempertahankan BUMN-BUMN besar dan melepas BUMNBUMN kecil. Nah, BUMN yang sudah besar tersebut, ditambah permodalannya. “Hal itu yang kini dilakukan pemerintahan Jokowi-JK,” tulis Rhenald. Hasil kebijakan tersebut, lahirlah Sinopec dan CNOOC, dua BUMN yang merupakan hasil merger dari beberapa BUMN migas lainnya. Keduanya terbukti tangguh bersaing di pasar internasional. Mampu bersaing dengan raksasa migas kelas dunia seperti Shell, BP, atau Exxon. Semoga rencana Menteri Rini bakal membuat BUMN semakin tangguh. n
33
MAKRO DSR Utang
Lampu Merah Utang Luar Negeri Kemampuan pemerintah dalam membayar utang luar negeri kian melemah. Angka debt service ratio (DSR) sudah dua kali lipat batas aman. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan RP
L
ebih besar pasak daripada tiang. Kira-kira pepatah itulah yang pas untuk menggambarkan debt service ratio atau rasio utang Indonesia terhadap pendapatan transaksi berjalan. Maklum, DSR tier-2 triwulanan saat ini naik mencapai 60,40%. Angka rasio pembayaran pokok dan bunga atas utang jangka panjang dan pembayaran bunga atas utang jangka pendek terhadap pendapatan itu, lebih tinggi dibandingkan DSR triwulan II 2015 sebesar 59,90%. Sedangkan DSR tahunan pada triwulan III 2015, tercatat sebesar 57,47%, atau naik dari posisinya di triwulan sebelumnya sebesar 53,42%. Rasio DSR sendiri menjadi cermin kemampuan negara untuk menyelesaikan kewajibannya membayar utang. Jika rasio DSR semakin besar, hal itu berarti beban utang yang ditanggung juga semakin besar. Tingginya angka DSR tier-2 triwulanan sebesar 60,40% memang menunjukkan bahwa kemampuan pemerintah membayar utang kian melemah. Maklum, rasio beban utang yang ditanggung itu, nilainya dua
Dolar yang terus menguat: Bahaya jika kinerja ekspor terus melambat.
34
kali lipat dari batas wajar yang ditentukan oleh International Monetary Fund (IMF), yakni 30%-33%. Ekonom Hendri Saparini pernah mengingatkan bahwa peningkatan angka DSR harus diwaspadai. Terlebih, kinerja ekspor diperkirakan masih bakal lesu selama sisa tahun 2015. “DSR yang melampaui 50% tersebut sudah lampu merah, mengingat batas aman DSR menurut IMF ada di kisaran 30%,” ujarnya. Masih menurut Hendri, investor asing pasti memperhitungkan kenaikan DSR sebagai risiko untuk menanamkan modal atau memberikan pinjaman ke Indonesia. Akibatnya, kenaikan DSR akan menghambat pemerintah untuk memperoleh pembiayaan. “Apalagi ditambah tren meningkatnya suku bunga. Nanti pembiayaan untuk APBN bisa semakin mahal,” katanya. Joshua Pardede, ekonom Bank Permata, juga mengingatkan bahaya yang bakal dihadapi. “Depresiasi rupiah dan kinerja ekspor yang melemah akan menjadi double hit untuk pembayaran ULN,” katanya, pada Rabu (18/11). Menurut Josua, kondisi bakal lebih mengkhawatirkan jika ternyata ekspor terus melambat. Apalagi, pada saat ini, penerimaan pajak juga rendah. Pemerintah diharapkan waspada, mengingat naiknya DSR akan membuat khawatir para investor. Berdasarkan data bank Indonesia tentang Statistik Utang Luar Negeri (ULN), posisi ULN Indonesia pada triwulan III 2015 turun sebesar US$ 2,1 miliar menjadi US$ 302,4 miliar dibanding dengan ULN kuartal II 2015. ULN swasta tercatat mencapai US$ 168,2 miliar atau 55 ,6%, sementara ULN sektor publik mencapai US$ 134,2 miliar atau 44,4%. Sedangkan penurunan US$ 2,1 miliar itu disebabkan melemahnya ULN swasta, utamanya ULN bank, sebesar US$ 1,7 miliar, ditambah turunnya ULN sektor publik, utamanya pemerintah, sebesar US$ 0,4 miliar. Menurut David Sumual, skonom Bank Central Asia (BCA), perlambatan ULN Indonesia terutama swasta, merupakan imbas depresiasi nilai tukar rupiah yang cukup dalam sepanjang September lalu. Meski demikian, BI tetap optimis. “BI memandang perkembangan ULN pada triwulan ketiga 2015 masih cukup sehat,” kata Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI. Namun dia menyatakan, harus mewaspadai risiko utang luar negeri terhadap perekonomian atau produk domestik bruto. n
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
MAKRO Pembelian saham
A
rifin Panigoro, pemilik Grup Medco, bakal membeli 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT). Nilainya tak main-main, US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 30,1 triliun. Pertanyaannya kemudian, saham siapakah yang bakal dibeli? Sumber Reviewweekly yang dekat dengan Gubernur NTB mengatakan bahwa saham yang dibeli adalah seluruh saham, kecuali saham yang telah didivestasi sebesar 24%. “Jadi AP (Arifin Panigoro) rencananya mau beli saham yang dimiliki Newmont Denver, Sumitomo Jepang, dan Pukuafu milik Yusuf Merukh,” kata sumber tersebut. Artinya, komposisi saham pasca akuisisi adalah 76% dimiliki Arifin Panigoro dan 24% divestasi. Sebagai catatan, komposisi saham NNT saat ini dikuasai empat grup besar, yakni Nusa Tenggara Partnership BV (NTP) sebesar 56%, PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB) 24%, PT Pukuafu Indah (PT PI) 17,8%, dan PT Indonesia Masbaga Investama sebesar 2,2%. Sesuai kontrak karya NNT dengan pemerintah pada tahun 1986, perusahaan asal Amerika Serikat ini memang wajib mendivestasikan 31% sahamnya. Hasilnya, sebanyak 24% saham sudah didivestasi dan dimiliki PT MDB. MDB sendiri merupakan patungan antara PT Multicapital, anak perusahaan PT Bumi Mineral Resources Tbk yang dimiliki Grup Bakrie, dengan PT Daerah Maju Bersaing (DMB) yang merupakan perusahaan milik Pemerintah Provinsi NTB, Pemda Kabupaten Sumbawa Barat dan Pemda Kabupaten Sumbawa. PT Multicapital menguasai 75% saham dan PT DMB 25%. Sebagai tahap awal dari rencana akuisisi tersebut, Arifin Panigoro telah menemui Rizal Ramli, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, pada Rabu pekan lalu. “Pak Arifin datang, sama saya minta dukungan untuk mau ambil alih 76% saham Newmont,” kata Rizal Ramli. Menurut Rizal, rencana Arifin mengambil alih saham Newmont merupakan inisiatif yang sangat baik. Sebab, bakal menunjukkan kemampuan nasional untuk mengelola pertambangan skala besar. “Kebetulan ada kesempatan yaitu tambang emas dan tembaga Newmont, yang saat ini dikuasai oleh Newmont Amerika dan Sumitomo dan ada partner Indonesia keluarga Merukh, dan lain-lain,” katanya. Tak hanya itu, Arifin juga berencana mengembangkan pertambangan di Batu Hijau NTB, serta membangun fasilitas pemurnian bijih mineral atau smelter. Nilai investasi pembangunan smelter ditaksir mencapai US$ 500 juta hingga US$ 600 juta. Arifin Panigoro sendiri membenarkan rencana pembelian 76% saham NNT. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan penjual. Nilai saham yang akan diambil sekitar US$ 2,2 miliar. Ia pun menyatakan komitmen bakal segera melakukan hilirisasi begitu menguasai mayoritas NNT. “Kami berkomitmen begitu kepemilikannya berubah. Program smelter ini menjadi satu yang kami dahulukan,” kata Arifin, di Jakarta, pada Rabu pekan lalu. Menurut Arifin, smelter yang akan dibangun mem-
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Tambang Newmont: Arifin minta dukungan Rizal Ramli.
Arifin Panigoro Segera Kuasai Newmont Arifin Panigoro bakal mengakuisisi 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara. Disiapkan dana Rp 30,1 triliun. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset
punyai kapasitas hingga 500 ribu ton. Sementara soal lokasi smelter masih dipertimbangkan. Yakni membangunnya di Banten atau di NTB. “Opsi ini kita lihat mana yang paling cepat,” ujarnya. Kita tunggu saja kiprah AP di Newmont. n
35
keuangan Akuisisi
Bank BJB: Terancam kehilangan sumber dana murah.
Bank Pundi Dipinang Pemprov Banten berniat membeli saham mayoritas Bank Pundi. Jika berjalan lancar, bank kecil ini akan disulap menjadi BPD Banten.
A
TEKS bastaman foto Dok. Review, Riset
da yang aneh dengan pergerakan saham PT Bank Pundi Indonesia, Senin pekan lalu. Saham berkode BEKS itu tiba-tiba menjadi buruan banyak orang. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada hari itu efek bank milik pengusaha Sadiaga Uno ditutup di level Rp 81 per saham atau menguat 35%. Lantas, apa yang membuat para investor begitu bersemangat mengoleksi bank kecil tersebut? Diduga, aksi pembelian saham BEKS pekan lalu itu terkait dengan bocornya informasi mengenai rencana penjualan 20,54% saham Bank Pundi kepada PT Banten Global Development (BGD) milik Pemprov
36
Banten. Bahkan, kabarnya, bank swasta ini akan diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten. Saat ini, seluruh layanan jasa keuangan Pemprov Banten masih ditekel Bank Jabar Banten (BJB) yang berkantor pusat di Bandung. Tetapi bukan hanya perubahan status yang membuat para investor ekstra semangat memburu saham BEKS. Kabarnya, saham yang akan dijual kepada BGD merupakan saham baru alias right issue. Seperti yang tertuang dalam prospektus yang diterbitkan pada 23 Oktober lalu, Bank Pundi berencana menerbitkan 2,75 miliar saham baru atau 25,82% dari saham yang tercatat di bursa. Saham baru ini rencananya akan dibanderol Rp 200 – Rp 225 per saham atau 3,2 – 3,6 kali nilai buku. Ini harga yang sangat mahal, mengingat nilai buku Bank Pundi hanya Rp 62,5 per saham. Nilai buku itu juga jauh di atas rata-rata perbankan nasional, yakni 2,3 kali. Nah, dengan harga jual 3,2 kali – 3,6 kali nilai buku itu, maka investor berpeluang meraih gain 181% - 217%. Soalnya, pada penutupan pekan lalu, BEKS ditransaksikan di harga Rp 71 per saham. Dengan harga setinggi itu, Pemprov Banten harus merogoh kocek sekitar Rp 619,49 miliar agar bisa menguasai 20,54% saham Bank Pundi. Bahkan dana yang digelontorkan bisa lebih besar lagi. Soalnya, seperti
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
keuangan Akuisisi
Rano Karno dikatakan Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, BGD berniat mengambil lebih dari 50%. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, seriuskah provinsi yang dipimpin Rano Karno itu mengambil Bank Pundi? Pertanyaan ini layak diajukan. Sebab, gejala yang terjadi pekan kemarin mengingatkan orang pada kejadian beberapa bulan silam, ketika tersiar kabar Bank Pundi akan diambil PT MNC International Bank Tbk. Kala itu, saham Bank Pundi tiba-tiba naik tajam, sehingga otoritas pasar modal terpaksa menyetop perdagangan (suspensi) saham BEKS.
Berdarah-darah Tapi, entah kenapa, rencana penggabungan Bank Pundi dengan MNC Bank akhirnya kandas di tengah jalan. Apakah benar, seperti dikatakan sebuah sumber, ini hanya karena pemilik lama tidak bersedia mengubah portfolio bisnis bank Pundi dari bank yang melayani esktor mikro menjadi konsumer yang menjadi bisnis Bank MNC. Betul, kendati kali ini perdagangan BEKS tidak sampai dihentikan, namun otoritas BEI telah memasukannya dalam unusual market activity (UMA) atau transaksi saham di luar kebiasaan. “Saat ini kami sedang mencermati perkembangan pola transaksi sa-
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
ham BEKS,� ujar Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI. Terlepas dari keanehan yang terjadi pada saham BEKS, kepemilikan saham mayoritas di Bank Pundi memang sangat penting. Sebab, penguasaan mayoritas itu akan memudahkan Rano Karno untuk mengubah Bank Pundi menjadi BPD Banten yang sudah digagas sejak 2013 lewat Perda Nomor 5/2013 tentang Pembentukan BPD Banten. Tergetnya, pembentukan bank kebanggaan masyarakat Banten itu sudah terwujud pada kuartal I - 2016. Namun, untuk menyulap Bank Pundi menjadi BPD bukanlah pekerjaan yang mudah. Maklum, Bank Pundi bukanlah bank yang bisa dibanggakan. Ini bisa dilihat dari tingginya kredit bermasalah yang sudah mendekati ambang batas maksimal 5%. Rasio kecukupan modalnya (CAR) juga terus tergerus hingga tinggal 8,98% (per 30 September 2015) atau sedikit di atas ketentuan Bank Indonesia. Bank ini juga menderita rugi bersih Rp 220,94 miliar. Jadi, memang, bank yang pernah masuk pengawasan BI ini belum cukup sehat. Bank ini masih membutuhkan suntikan modal baru agar bisa kembali mengucurkan kredit. Tapi, jika Bank Pundi jadi diambil Pemprov banten, ini merupakan angin segar bagi pemegang saham. Paling tidak, bank ini akan menjadi pengelola dana APBD Provinsi Banten yang tahun ini jumlahnya mencapai Rp 9,2 triliun. Jelas, ini akan menurunkan biaya dana karena dana APBD biasanya disimpan dalam giro yang berbunga murah. Bank Pundi juga tak bakal kesulitan mencari pasar. Maklum, provinsi ini mempekerjakan 51.000 PNS yang bisa menjadi pasar kredit tanpa agunan (KTA). Dus, resikonya juga rendah karena akan langsung dipotong dari gaji. Pendek kata, banyak keuntungan yang akan diperoleh Bank Pundi jika diambil Pemprov Banten. Tapi, bagi BJB, rencana masuknya Pemprov Banten ke Bank Pundi justru menjadi kabar buruk. Soalnya, bank ini terancam kehilangan sumber dana murah dan pasar yang cukup potensial. n
Kinerja Keuangan Bank Pundi 30 September 2015 Aset Kredit Dana pihak ketiga Rugi bersih CAR LDR NIM ROE ROA
: Rp 6,57 triliun : Rp 4,7 triliun : Rp 5,6 triliun : Rp 220,94 miliar : 8,89% : 83,98% : 6,53% : - 47,08% : - 4,65%.
37
keuangan Pertukaran informasi
Terbukanya Lemari Bank KTT G-20 menyepakati pertukaran data pajak, termasuk rekening dan transaksi di lembaga keuangan. Jangan sampai keterbukaan akses data ini dimanfaatkan untuk memeras WP. TEKS bastaman foto Dok. Review, Riset
C
itra perbankan sebagai lembaga keuangan paling aman bagi pengemplang pajak semakin ambrol. Dua pekan lalu, negara-negara G-20 menyetujui kerjasama pertukaran data pajak dan transaksi keuangan secara otomatis. Termasuk pertukaran data rekening nasabah, transaksi di perbankan, transaksi di pasar modal, data asuransi, dan lainnya. Kesepakatan pertukaran data itu akan dituangkan dalam program Automatic Exchange of Information (AeoI) dan bakal diterapkan oleh 97 negara mulai tahun 2018. Bahkan, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk melakukan pertukaran data
pajak pada September tahun depan. Sedangkan kesepakatan pertukaran informasi perbankan telah diatur melalui Common Resporting Standar (CSR). Dengan adanya pertukaran data ini, nantinya aparat pajak dapat melihat berbagai berkas milik perusahaan atau perorangan. Data itu akan digunakan sebagai pembanding, apakah pajak yang disetor sudah benar atau belum. Jika pajak dilaporkan kecil, sedangkan transaksi keuangannya tinggi, petugas pajak bisa menaruh curiga bahwa nasabah tersebut tidak jujur dalam melaporkan pajaknya. Upaya G-20 membuka akses terhadap data perbankan tampaknya berkaitan dengan banyaknya perusahaan atau orang kaya yang menyembunyikan hartanya dari incaran pajak. HM Revenue and Custom, misalnya, berhasil memperoleh 7.000 nama penduduk Inggris yang memarkir duitnya di HSBC Swiss. Dari jumlah itu, 1.100 di antaranya tak membayar pajak. HSBC juga dicurigai melindungi duit 100.000 nasabah kaya dunia dari incaran aparat pajak. Tidak hanya negara kaya seperti Inggris, perusahaan atau orang Indonesia yang menyimpan duitnya secara ilegal di luar negeri juga cukup banyak. Kendati tidak ada angka yang pasti, Global Financial Integrity memperkirakan selama 2003 – 2012 dana ilegal yang ditransfer ke luar negeri mencapai US$ 187,8 miliar
Gayus Tambunan: Bisa menaikkan daya tawar oknum pajak untuk memeras WP.
38
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
keuangan Pertukaran informasi atau sekitar Rp 2.629 triliun. Sementara versi Publish What You Pay (PWYP) Indonesia, angkanya ditaksir Rp 2.190 triliun dalam 12 tahun terakhir. Yang cukup mengejutkan dari analisis PWPY, sekitar Rp 1.986 triliun di antaranya diduga dari transaksi perdagangan dengan faktur pajak palsu. Sementara kesengajaan dalam kesalahan pencatatan pajak mencapai Rp 203,39 triliun. “Dana ilegal dari Indonesia rata-rata per tahunnya mencapai US$ 18,78 miliar,” ujar Wiko Saputra, Peneliti Kebijakan Ekonomi PWYP. Makanya, jangan kaget bila Indonesia berada di urutan ketujuh dalam aliran uang ilegal dunia.
APARAT PAJAK HARUS BERSIH Dengan adanya pertukaran data pajak dan transaksi keuangan, mungkinkah uang haram itu ditarik kembali ke Tanah Air? Jawabannya, tentu akan tergantung kegigihan aparat pajak. Betul, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No. 125/ PMK.010/2015 tentang Tata Cara Pertukaran Informasi. Hanya saja, menurut Mekar Satria Utama, Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak, aturan itu baru bergigi bila dibarengi peraturan pelaksanaan OJK. Memang tidak gampang mengintip rekening seorang nasabah. Sebab, kerahasiaan mereka dilindungi oleh Undang-Undang Perbankan. Bankir dan karyawan bank yang membocorkan rahasia nasabahnya bisa diancam hukuman penjara. Aparat pajak yang mencoba mengintip data nasabah pun biasanya selalu terpelanting. Ketatnya UU Perbankan mengawal kerahasiaan data nasabah itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh WP nakal atau para koruptor. Kini, sebuah titik balik sudah dimulai dari KTT G-20 di Turki. AeoI bisa menjadi pangkal bobolnya garis penghalang (maginot) yang dibangun oleh perbankan di seluruh dunia. Tapi, ya itu tadi, pertukaran data ini harus diikuti dengan kebijakan lain di lembaga keuangan. “Aturan yang memungkinkan kami memperoleh akses data di lembaga keuangan di bawah pengawasan OJK,” ujar Mekar. Darussalam, dari Danny Darussalam Tax Center, mengusulkan OJK menerbitkan aturan yang mewajibkan lembaga keuangan meminta surat kuasa dari nasabahnya untuk membuka rekeningnya. “Dengan surat kuasa ini, maka pasal kerahasiaan bank di UU Perbankan tidak berlaku,” katanya. Agar aturan ini lebif efektif, Darussalam mengusulkan OJK menutup rekening bagi nasabah yang tidak mau membuka rekeningnya bagi aparat pajak. Kewajiban ini juga berlaku bagi nasabah baru. Darussalam optimistis, kebijakan ini tidak akan menyebabkan pelarian dana ke luar negeri. “Dengan adanya pertukaran data, kini tidak ada tempat yang aman untuk menyimpan duit haram,” ujarnya. Jika masyarakat taat pajak dan hukum, mestinya tidak ada keberatan terhadap usulan Darussalam tadi. Namun, tidak bisa ditepis pandangan sinis masyarakat terhadap perilaku petugas pajak di lapangan. Maka jangan heran bila ada yang mencemaskan pertukaran data ini justru digunakan untuk menaikan daya tawar
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
oknum pajak dalam memeras WP. Sudah menjadi pengetahuan umum, berurusan dengan petugas pajak adalah pengalaman yang menjengkelkan. Oleh sebab itu, pemberian izin mengintip data nasabah ini juga harus diimbangi dengan meningkatkan kebersihan aparat pajak. Tak cukup dengan menaikkan gaji atau melelang jabatan penting di Ditjen Pajak, tapi juga harus diikuti dengan hukuman yang amat berat bagi aparat pajak nakal. Jika masyarakat percaya bahwa petugas pajak tidak korup, mereka pasti tidak keberatan rekeningnya diobok-obok. n
Dengan adanya pertukaran data, kini tidak ada tempat yang aman untuk menyimpan duit haram.
39
keuangan valas
Siapa Bisa Menjamin Yuan? Rencana masuknya yuan dalam keranjang SDR IMF membuat BI bersiap-siap menambah cadangannya dengan mata uang China. Dalam jangka panjang, yuan memang berpotensi menguat.
berpotensi menguat. Salah satunya adalah harga minyak dunia. Betul, konflik Rusia – Turki menyebabkan harga minyak untuk pengiriman bulan Januari menguat 0,27% menjadi US$ 42,99 per barel. Namun, dalam beberapa bulan ke depan, harga si emas hitam ini diperkirakan akan menukik, bahkan hingga US$ 20. Penurunan harga minyak ini membuat kebutuhan dolar Pertamina akan berkurang. Sentimen positif lainnya yang kelak bisa mendongkrak rupiah adalah rencana IMF untuk memasukan yuan sebagai mata uang special drawing rights (SDR), 30 November ini. Jika berjalan mulus, maka yuan akan menjadi mata uang internasional kelima setelah dolar, euro, pounsterling dan yen. “Dengan masuknya yuan sebagai DSR, maka nilai tukar rupiah bisa lebih baik dari saat ini,” ujar Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan. Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Asset Management, juga punya pandangan yang sama. Ia memperkirakan, yuan berpotensi menguat terhadap dolar setelah IMF memasukannya ke dalam keranjang SDR. Tapi, menurut Lana, penguatan tersebut tidak akan berlangsung lama. Soalnya, People Bank of China (BPOC) tak menginginkan yuan yang terlalu kuat karena dapat menurunkan daya saing barang China di pasar ekspor.
TEKS bastaman foto Riset
A
ngin surga telah ditiupkan Janet Yellen. Dalam suratnya, yang dirilis Senin pekan lalu, Gubernur The Fed itu mengatakan bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) akan menjadi sangat buruk bila The Fed tidak mempertahankan kebijakan suku bunga mendekati nol. Yellen juga mengatakan, kenaikan suku bunga secara drastis justru akan menekan daya beli masyarakat dan melemahkan perekonomian. Surat Yellen itu dibaca oleh pelaku pasar sebagai sinyal bahwa Desember depan, suku bunga The Fed hanya akan naik sebesar 25 basis poin jadi 0,25% - 0,50%. Perkiraan itulah yang, menurut beberapa analis valas, membuat nilai tukar rupiah relatif stabil sepanjang pekan kemarin. Apalagi, keputusan The Fed untuk mempertahankan kebijakan bunga murah sudah diperkirakan pasar jauh-jauh hari. Kalau perkiraan itu benar, peluang otot rupiah untuk mengembung memang cukup besar. Soalnya, dengan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, selisih antara BI rate dengan suku bunga dolar masih tetap tinggi. Itu sebabnya, semangat investor untuk membiakkan uangnya di Indonesia diperkirakan akan menggelegak ketika kenaikan suku bunga The Fed diumumkan pada 15 – 16 Desember. Tapi lain lagi yang akan terjadi bila setelah kenaikan suku bunga The Fed tersebut Yellen mengeluarkan pernyataan yang berisi kemungkinan naik kembalinya suku bunga di masa depan. “Itulah yang akan menjerumuskan rupiah,” ujar seorang analis. Tapi, untuk dua pekan ke depan, ia memastikan rupiah akan cenderung stabil, bahkan menguat. Memang ada beberapa faktor yang membuat rupiah
40
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
keuangan valas DOLAR PALING DIPERCAYA Dengan cadangan devisa sebesar US$ 3,5 triliun, menurut Lana, BPOC memiliki kekuatan untuk menguyur pasar dengan yuan. Itu artinya, masuknya yuan ke dalam SDR tidak banyak berpengaruh terhadap rupiah. “Tapi, dalam jangka panjang, yuan memang berpotensi menguat terhadap dolar,” ujarnya. Makanya, Lana memperkirakan dalam jangka pendek rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.800 – Rp 14.200 per dolar. Sedangkan dalam jangka panjang rupiah akan menguat ke level Rp 13.200 – Rp 13.500. Kekhawatiran serupa juga datang dari Agus Martowardojo, Gubernur BI. Agus melihat, setelah Agustus lalu mendevaluasi yuan sebesar 1,9%, kemungkinan BPOC akan kembali melemahkan mata uangnya agar bisa bersaing dengan yen Jepang dan won Korea. Sebagai mitra dagang utama China (lihat tabel), kebijakan tersebut tentu bisa berdampak pada nilai tukar rupiah. Namun kondisi itu tidak membuat otoritas moneter kehilangan percaya diri. Bahkan, Agus melontarkan adanya kemungkinan BI akan mengalihkan sebagian cadangan devisanya ke yuan jika mata uang China ini masuk keranjang SDR IMF. “Kami siap memegang yuan sebagai salah satu mata uang dalam cadangan devisa,” ujarnya.
Dengan masuknya yuan sebagai DSR, maka nilai tukar rupiah bisa lebih baik dari saat ini. Jika BI berniat memperbanyak porsi cadangan yuannya, memang masuk akal. Soalnya, dengan masuknya yuan sebagai mata uang internasional, kemungkinan banyak bank sentral yang mengalihkan sebagian cadangan mereka ke mata uang yuan. Apabila konversi secara beramai-beramai itu benar terjadi, hukum permintaan – penawaran pastinya akan menekan dolar. Dilihat dari kemungkinan ke depan tersebut, tak salah jika BI segera mendiversifikasi cadangan devisanya. Bila itu terlambat, BI akan merugi. Meskipun dalam jangka panjang ada potensi yuan bakal menguat, sikap BI yang ekstra hati-hati juga tidak bisa dipersalahkan. Sebab, kondisi ekonomi Indonesia hingga sekarang sebetulnya masih sangat tergantung pada dolar. Salah satu contoh ketergantungan kepada dolar terjadi pada industri komputer. Ekspor–impor dalam industri ini seluruhnya memakai dolar. Meskipun sekitar 40% komputer yang diimpor berasal dari China, Taiwan, Jepang dan Korea. Selain soal perdagangan, ketergantungan Indonesia pada dolar disebabkan kucuran bantuan bagi negara kita umumnya dalam mata uang tersebut. IMF, Bank Dunia, dan ADB memberikan pinjaman dalam mata uang AS. Sementara pinjaman dalam mata uang yuan — seperti yang diberikan China Development Bank kepada Bank Mandiri, BNI, dan BRI — sejauh ini jumlahnya masih sedikit. Satu alasan lain adalah keraguan akan kemampuan China menjaga stabilitas yuan. Apalagi sekarang perekonomian Negeri Panda ini mulai melemah. Oleh sebab itu, banyak ekonom yang menganggap dolar sebagai mata uang yang paling stabil dan aman didunia sampai saat ini. Sementara para pengusaha Indonesia sudah kadung terbiasa memakai dolar dengan mitra bisnisnya. n
Neraca Perdagangan RI – China (dalam juta US$) Ekspor - Migas - Non migas
2013 2014 2015* 22.601,5 17.606,2 10.002,4 1.319,9 1.147,4 1.135,3 21.281,6 16.458,9 8.867,1
Impor - Migas - Non migas
29.849,5 279,0 29.570,5
Neraca perdagangan - Migas - Non migas
-7.248,0 -13.018,1 -9.160,7 1.040,9 984,6 984,6 -8.288,9 -14.002,7 -10.145,3
30.624,3 19.163,2 162,8 150,7 30.461,6 19.012,5
Sumber: BPS * Agustus 2015
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
41
Pasar Modal IHSG
Pasar Masih K Indeks diperkirakan masih akan melemah. Pasar masih menantikan keputusan The Fed.
S
TEKS Ahmad Munjin foto riset
elama sepekan lalu, indeks harga saham gabungan seakan tidak bergerak, atau jalan di tempat. Lihat saja angka penutupan yang tercetak. Di penghujung perdagangan Jumat lalu IHSG menclok di level 4.560. Artinya, dalam sepekan, hanya menurun super tipis sebesar 1 poin dari 4.561. Ada apa gerangan? Menurut Purwoko Sartono, research analyst dari PT Panin Sekuritas, tema ‘kekhawatiran’ di pasar sebenarnya masih itu-itu saja. Mulai dari pelambatan ekonomi China yang merembet ke negara-negara Asia lainnya dan seperti apa dampaknya terhadap negara-negara mitra dagang China. Pasar juga menunggu keputusan kenaikan suku bunga The Fed pada 16 Desember 2015. Tak lupa, pasar sempat diwarnai sentimen dari tragedi terorisme di Paris. Begitu juga dengan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Penembakan pesawat Rusia oleh Turki juga berpengaruh besar ke pasar. Belum lagi, jika Rusia nantinya memutuskan hubungan kerjasama di bidang ekonomi dengan Uni Eropa yang dampaknya sangat besar. Dalam sepekan ke depan, kemungkinan IHSG masih melanjutkan pelemahan sejak awal hingga tengah pekan. Sebab, pasar kemungkinan masih cenderung profit taking terlebih dahulu. Pasar juga memanfaatkan momentum politik Pilkada serentak untuk profit taking. Dari eksternal, pasar masih menunggu keputusan The Fed. “Saya cukup yakin The Fed menaikkan suku bunga acuannya pada 16 Desember 2015,” katanya. Sebab, data-data ekonomi AS yang menjadi acuan The Fed untuk menaikkan suku bunga, semuanya sudah mulai membaik. Dalam sepekan ke depan, support IHSG berada di 4.500 dan resistance di 4.650. Di awal-awal, SelasaRabu, IHSG berpeluang diwarnai aksi profit taking terlebih dahulu. Tapi, setelah itu, indeks bisa kembali reli hingga akhir pekan. Dari dalam negeri, pasar masih menunggu datadata ekonomi makro yang akan dirilis awal Desember 2015. “Saya perkirakan, data-data makro ekonomi awal Desember cenderung positif seperti inflasi dan
42
lain-lain. Kecenderungan inflasi sekarang adalah rendah,” katanya.
LAKUKAN PROFIT TAKING Rendahnya inflasi tidak selalu bermakna positif. Sebab, bisa juga dimaknai sebagai merosotnya daya beli masyarakat. Meski inflasi rendah, BI lebih aman menunggu keputusan suku bunga Fed dalam menetapkan BI rate. Dikhawatirkan, kenaikan Fed Fund Rate memicu arus capital outflow yang cukup besar. Hanya saja, untuk jangka panjang hingga kuartal I-2015, koreksi IHSG sekarang jadi momentum untuk belanja saham. Apalagi, koreksi IHSG Jumat (27/11) tidak didukung oleh besarnya volume transaksi, yang hanya mencapai Rp 2,6 triliun.
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
PASAR MODAL IHSG
Khawatir
bursa menembus level resistennya ke atas. Pada hari Jumat 27 November, IHSG kembali tertahan di level resisten di kisaran 4.600 dan gagal untuk naik lebih tinggi setelah mencapai high-nya di 4.606. Indikator stochastic menunjukkan IHSG telah crossing di jenuh beli (overbought) dan saat ini sedang membentuk pergerakan menurun. Hal ini mengindikasikan momentum kenaikan telah berkurang kekuatannya dan pembalikan arah IHSG dalam jangka pendek telah terjadi. Ruang penurunan IHSG dalam seminggu ke depan masih terbuka lebar dan diperkirakan penurunan lebih dalam akan berlanjut. Untuk menghitung target IHSG, kita dapat menggunakan tarikan garis support terdekat di level 4.400, yang merupakan support kuat. Dalam sepekan ke depan, diprediksi IHSG akan menurun dan mencapai target di level support-nya di kisaran 4.400-4.430. Itu sebabnya, Tommy menyarankan rader (investor jangka pendek) merealisasikan profit terlebih dahulu untuk posisi saham yang telah profit. Dan, disarankan untuk sementara wait and see dan tidak mengambil posisi sampai koreksi IHSG selesai. Bagi investor jangka panjang, bisa dilakukan strategi hold posisi atau buy saham-saham yang uptrend seperti pada sektor bank, semen dan konsumsi. Seperti saham PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), PT Semen Indonesia (SMGR), PT Gudang Garam (GGRM), PT Indofarma (INAF), dan PT Kimia Farma (KAEF). Saham-saham tersebut menunjukkan pola uptrend dan bisa disimpan untuk jangka waktu yang lama. n
Ruang penurunan IHSG dalam seminggu ke depan masih terbuka lebar dan diperkirakan penurunan lebih dalam akan berlanjut. Dalam situasi ini, strategi buy on weakness tepat jadi pilihan. Sebab, untuk trading akan kesulitan sehingga lebih baik fokus untuk investasi jangka menengah untuk target kuartal I-2016, 2-3 bulan dari sekarang. Untuk buy on weakness Purwoko merekomendasikan saham PT Kalbe Farma (KLBF), PT Gudang Garam (GGRM), PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Waskita Karya (WSKT), dan PT Adhi Karya (ADHI). Pendapat yang kurang lebih senada juga dikemukakan Tommy Yu, praktisi dan pengamat pasar modal dari Jsxpro.com. Dari sisi tren, dalam jangka pendek, IHSG sepanjang November ini bergerak dalam tren sideways. Hal ini terlihat dari pergerakan IHSG sepanjang November ini yang naik turun dalam batas support 4.400 dan batas resisten 4.600. Sepanjang November ini praktis belum ada sentimen positif yang bisa mendorong
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
IHSG
43
Pasar Modal Saham Konstruksi
Tunggu Laporan Keuangannya Sektor konstruksi akan makin mengilau di tahun depan. Sayang, sahamnya sudah mendekati harga wajar. TEKS Ahmad Munjin foto Dok. Review
T
ak dapat disangkal lagi, salah satu saham yang sedang menjadi favorit bagi investor adalah efek konstruksi. Betapa tidak? Percepatan tender proyek infrastruktur pemerintah akan mendongkrak prospek emiten konstruksi ke depan. Penerapan secara penuh peraturan pembebasan lahan untuk proyek kepentingan publik juga memperkuat outlook sektor tersebut. Pemerintah telah memulai lelang sebagian proyek yang masuk dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016, sehingga pengerjaan diharapkan langsung terlaksana memasuki awal tahun depan. Jadi, sektor konstruksi akan booming tahun depan. Dan, itu ditopang faktor peningkatan belanja modal sektor infrastruktur, percepatan anggaran infrastruktur dari belanja negara, dan perampingan peraturan untuk pengembangan proyek infrastruktur. Berdasarkan data, realisasi belanja proyek infrastruktur pemerintah telah mencapai Rp 108 triliun hingga Oktober 2015 atau meningkat 51% dari realisasi periode sama tahun lalu. “Ini merupakan realisasi belanja infrastruktur tercepat yang pernah dilaksanakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir,� kata seorang analis. Belum lama ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan realisasi angggaran infrastruktur tahun 2015 sebesar Rp 119 triliun telah mencapai 45% per pertengahan Oktober 2015. Diperkirakan sampai akhir Oktober 2015 akan mencapai 56% (dari target 93% sampai akhir tahun). Di sisi lain, Kementerian PU mulai lebih awal tender anggaran tahun 2016 sebesar Rp 14 triliun dari alokasi anggaran infrastruktur senilai Rp 104 triliun tahun 2016. Hal tersebut untuk mencapai serapan anggaran 10% per Januari 2016 versus 0,23% serapan anggaran per Januari 2015. Oleh karena itu, ekspektasinya adalah peningkatan realisasi proyek infrastruktur pada tahun depan. Pendapat senada juga diungkapkan Kiswoyo Adi Joe, analis saham dari PT Investa Saran Mandiri. Kata dia, pembangunan infrastruktur sudah mulai berjalan. Akan tetapi, pembangunan tersebut agak terlambat, yang diharapkan dimulai awal 2015 tapi baru kencang pada akhir tahun. Hanya saja, untuk 2016, pem-
44
bangunan akan mulai merata sepanjang tahun. Dengan demikian, emiten-emiten konstruksi BUMN akan mendapatkan banyak proyek sejak awal 2016. Oleh karena itu, secara fundamental, saham-saham konstruksi BUMN masih prospektif.
Beli setelah turun Hanya saja, yang jadi masalah adalah harga saham-saham konstruksi BUMN tidak mengalami penurunan yang berarti. Akibatnya, posisi harga sekarang sudah mendekati harga wajarnya. Semuanya, seperti PT Adhi Karya (ADHI), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Waskita Karya (WSKT) dan PT Wijaya Karya Beton (WTON). Sebelum ini, ekspektasi pasar terhadap saham-sa-
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Pasar Modal Saham Konstruksi ham konstruksi BUMN terlalu tinggi. Kemungkinan, realisasinya baru akan terlihat pada akhir kuartal I-2016 dan akan terlihat pengaruh positifnya terhadap kinerja keuangan emiten-emiten konstruksi BUMN. Jadi, secara hitungan fundamental, saham-saham konstruksi BUMN prospektif tapi secara harga, gain yang ditawarkan sudah tidak menarik lagi, karena sudah mendekati harga wajarnya. Sejauh ini, pasar bukan tidak mau membeli sahamsaham konstruksi tapi sudah mulai membatasi pembelian di saham-saham konstruksi BUMN. Bahkan mungkin, lebih cenderung untuk menjual alias profit taking. Secara umum, Kiswoyo merekomendasikan hold saham-saham konstruksi BUMN bagi yang sudah memilikinya dengan target harga wajar untuk ADHI di Rp 2.300; WIKA di Rp 3.000; WSKT di Rp 1.800; PTPP di Rp 3.800; dan WTON di Rp 1.000. Setelah laporan keuangan kuartal I-2016 dirilis, Kiswoyo dan para analis akan merevisi target-target harga wajar tersebut. Meski begitu, “Untuk saat ini saya tidak merekomendasikan beli untuk saham-saham tersebut, hold saja dulu,� katanya.
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Untuk saat ini saya tidak merekomendasikan beli untuk saham-saham tersebut, hold saja dulu. Sebab, dengan target harga wajar tersebut, jika kita beli saham-saham tersebut sekarang, peluang keuntungannya kecil. Kiswoyo menyarankan, bagi yang belum punya saham-saham konstruksi BUMN, tunggu koreksi dalam, baru lakukan pembelian. Ia menganjurkan beli jika saham-saham tersebut turun sekitar 20% dari harga-harga wajar yang disebutkan tadi. Sekali lagi Kiswoyo menegaskan, bagi yang sudah punya saham-saham konstruksi BUMN, hold saja dulu. Tapi bagi yang belum punya jangan masuk, tunggu turun 20% dari harga wajarnya. n
45
Pasar Modal Saham ritel
Menyambut Obral Akhir Tahun Saham-saham ritel mulai menggeliat. Mana yang paling menarik?
S
TEKS Ahmad Munjin foto Riset
eperti biasa, menjelang akhir tahun merupakan masa panen bagi peritel. Maka berbagai jurus pun mulai disiapkan. Mulai dari obral besar, cuci gudang hingga iming-iming diskon menarik. Lantas bagaimana pergerakan harga saham-sahamnya? Mari kita simak ulasan para analis. Saham PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS), sekarang sedang menguji resistance di Rp 725. Angka tersebut merupakan resistance dari tren bearish. Jika saham ini berhasil menembus ke atas resistance tersebut, cukup positif. “Tetapi, jika melihat perdagangan dua hari terakhir, ada kecenderung berbalik arah ke bawah setelah menyentuh resistance itu,” kata Lanjar Nafi Taulat Ibrahisyah, analis riset dari PT Reliance Securitis. Indikator stochastic menunjukkan pergerakan saham tersebut masih bearish setelah deadcross dua hari lalu. Momentumnya, indikator The Relative Strength Index (RSI) bergerak dari overbought ( jenuh beli) melemah menuju oversold ( jenuh jual). Oleh sebab itu, momentum RALS masih bearish. RALS sedang coba bertahan di support Moving Average (MA) 200 hari di Rp 700. Jika saham ini melemah dan menembus ke bawah support tersebut, otomatis mengonfirmasi pola pullback tren bearish jangka panjang. Selain support MA200, support berikutnya di Rp 650 dengan resistance di Rp 725 dan Rp 750. Tren jangka menengah dari RALS masih masuk di area bearish. Sementara itu, tren jangka pendeknya belum terlihat—sedang coba tren bullish tapi agak sedikit gagal. Saham ini masuk tren bearish jangka panjang. “Saya rekomendasikan jual di harga tinggi (sell on strength) untuk saham RALS karena tren jangka panjangnya masih bearish,” saran Lanjar. Saham PT Mitra Adiperkasa (MAPI), tren jangka panjangnya masih bearish dan masih di bawah MA 200 hari. Untuk jangka menengah, saham ini sedang coba menciptakan uptrend. Dalam sepekan ke depan, saham MAPI punya support di Rp 4.390. Jika support ini ditembus, disarankan jual dulu karena mengindikasikan adanya bearish
46
jika tembus support. Di sisi lain, resistance di Rp 4.540. Karena saham ini masih akan menguji resistance, saya rekomendasikan hold saham MAPI.
MPPA LEBIH PROSPEKTIF Akan halnya saham PT Matahari Putra Prima (MPPA), tren jangka panjangnya masih bearish. Begitu juga dengan tren jangka pendek dan menengahnya. Harga saham MPPA sekarang sudah cukup murah di area support Rp 1.900. Momentum dari indikator RSI menunjukkan sa-
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Pasar Modal Saham ritel ham ini sudah cukup rendah di area jenuh jual. Resistance yang akan diuji oleh saham MPPA adalah MA 50 di Rp 2.180. MA ini merupakan penyebab saham ini berada dalam tren bearish jangka panjang sehingga menjadi resistance yang cukup kuat. Di sisi lain, saham ini punya support Lower Bollinger Band (LBB) di Rp 1.930. Jika support ini ditembus, pergerakan rebound saham ini pun menjadi gagal. Sebaliknya, jika saham ini bertahan di atas support, saham ini cenderung menguat ke arah Rp 2.180. Jika itu yang terjadi, cukup positif pergerakan saham MPPA. “Saya rekomendasikan buy on weakness saham MPPA di area rendah dekat support Rp 1.930,� kata Lanjar. Saham PT Matahari Departement Store (LPPF), tren pergerakan jangka panjang dan menengah masih bearish. Akan tetapi, tren jangka pendeknya sedang mencoba tren bullish. Dalam sepekan ke depan, saham LPPF akan bermain di kisaran Rp 16.000 – Rp 17.000. Support tersebut merupakan level stop loss tanpa toleransi. Artinya, wajib keluar dari saham LPPF jika saham ini menembus support tersebut.
Lain lagi dengan David Sutyanto, analis riset First Asia Capital. Ia lebih mencermati saham PT Matahari Putra Prima (MPPA) dengan support terdekat di Rp 1.950 dan resistance Rp 2.100. Harga saham emiten perdagangan ritel MPPA kemarin berhasil rebound setelah mengalami tekanan jual sepekan terakhir. Secara technical rebound ditopang harga sahamnya yang relatif murah karena berada di area oversold. Target resistence terdekat di Rp 2.100. Sedangkan level support kemarin bergeser ke Rp 1.950 dengan support kuat di Rp 1.900. Harga sahamnya sepanjang tahun ini bergerak dalam tren bearish. Selain dipicu kondisi pasar yang kurang kondusif, tren bearish turut dipengaruhi kinerja fundamentalnya yang tertekan akibat melambatnya daya beli masyarakat. Di sisi lain, komponen biaya operasional cenderung meningkat seperti upah tenaga kerja dan tarif listrik. Sepanjang Sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan bersih hanya tumbuh 3,8% mencapai Rp 10,45 triliun dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp 10,06 triliun. Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih sepanjang 2014 lalu yang mencapai 14,08%. Di bottom line, laba bersih turun 29,58% mencapai Rp 245,67 miliar dibandingkan peiode yang sama 2014 sebesar Rp 348,85 miliar. Marjin bersih tertekan menjadi hanya 2,35% dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar 3,47%. Marjin usaha juga tertekan menjadi hanya 3,12% dibandingkan tahun 2014 lalu sebesar 5,2%. Dengan pencapaian tersebut, tahun ini penjualan bersih diperkirakan hanya tumbuh tipis 2,52% mencapai Rp 13,93 triliun dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp13,59 triliun. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan rata-rata pertumbuhan penjualan bersih perseroan selama lima tahun terakhir sebesar 5,74%. Sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan turun 38% mencapai Rp 343,61 miliar dibandingkan 2014 sebesar Rp 554 miliar. Ini disebabkan tertekannya marjin menjadi 2,5% dibandingkan 2014 sebesar 4%. Harga sahamnya diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PER 24 kali sesuai dengan industrinya atau berpeluang mencapai target harga di Rp 2.832. Dari harga saat ini memiliki ruang penguatan 42,7%. Menjelang akhir tahun sentimen pasar cenderung positif mengingat belanja masyarakat yang cenderung meningkat. Makanya, David merekomendasikan maintain buy MPPA dan stop loss di Rp 1.890. n
Menjelang akhir tahun sentimen pasar cenderung positif mengingat belanja masyarakat yang cenderung meningkat. reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
47
Pasar Modal Saham timah
Belum Ada Kilau di Timah Harga timah di pasar dunia belum bergerak secara signifikan. Manajemen pun kini disibukkan oleh upaya diversifikasi usaha. TEKS Ahmad Munjin foto Riset
G
antungkan cita-citamu setinggi langit, kata Bung Karno. Dan manajemen PT Timah Tbk pun, memasang target yang tinggi di awal tahun. Mereka mematok, laba bersih perseroan akan melambung di tahun 2015 ini menjadi Rp 1 triliun atau naik 36%, dibanding perolehan laba bersih 2014. Sayang, kenyataan berkata lain. Harga timah ternyata menukik, sampai US$ 16.500 jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya yang rata-rata US$ 22.600 per ton. Akibatnya, apa yang dicita-citakan jauh panggang dari api, laba PT Timah pada kuartal III-2015 anjlok 97,70% tinggal Rp 10,47 miliar. Bandingkan dengan laba periode yang sama tahun lalu yang Rp 454,85 miliar. Memang, turunnya hargalah yang menyebabkan Timah terpuruk. Dari sisi penjualan perseroan mencatat pertumbuhan 17,89% menjadi Rp 5,14 triliun. Hanya saja, kenaikan itu diiringi oleh peningkatan beban pokok dari Rp 3,30 triliuan menjadi Rp 4,63 triliun. Untuk mengatasi hal itu, manajemen telah melakukan berbagai upaya, mulai dari efisiensi hingga diversifikasi usaha. Demi efisiensi, sekarang tak ada lagi acara ke luar negeri. Rapat-rapat pun cukup dilakukan di kantor pusat. Perseroan juga akan melakukan divesifikasi usaha untuk mendukung bisnis inti. “Jadi, perseroan tidak hanya bergantung pada timah,” kata Sukrisno, Direktur Utama PT Timah beberapa waktu lalu. Salah satu usaha yang akan digeluti adalah sektor properti. Bersama PT Adhi Karya dan Wijaya Karya, perseroan yang memegang mayoritas saham, akan memanfaatkan lahan yang dimilikinya seluas 176 hektar di wilayah Bekasi Timur. Selain itu, perseroan juga akan mengoptimalisasi sumber daya aset lainnya yakni fasilitas rumah sakit (RS) yang telah menjadi badan usaha berbentuk perseroan terbatas yakni PT RSBT, itu akan memberikan kontribusi pendapatan dalam jangka panjang. Sukrisno mengatakan bahwa ekspansi di sektor rumah sakit merupakan bagian dari rencana perseroan meningkatkan pendapatan dari sektor non-timah.
48
Masih ada beberapa usaha ‘sampingan’ lainnya, seperti galangan kapal dan prodksi bahan kimia. Dalam sepuluh tahun mendatang perseroan menargetkan pendapatan dari pertambangan timah dan non-timah berkontribusi masing-masing sebesar 50% “Harapannya kontribusi timah dan non-timah bisa sampai 50:50,” katanya.
REKOMENDASI ANALIS, BELI Sementara di bisnis intinya, PT Timah berencana melakukan pembatasan produksi sebagai strategi untuk mengangkat harga timah yang anjlok pada tahun ini. Tahun ini produksi ditargetkan hanya 30 ribu ton. Lebih rendah dibandng tahun lalu yang 31 ribu ton. Ini dilakukan, untuk mengangkat harga timah di pasar dunia, Apalagi, stok timah dunia sekarang ini sudah turun, yakni hanya tinggal 4.600 ton, dari yang biasanya berkisar 14.000-15.000 ton. Sementara kebutuhan dunia bisa mencapai 350.000 ton/tahun. Apakah upaya-upaya tersebut bakal mendongkrak laba bersih Timah di kuartal terakhir ini? Kita lihat saja nanti. Yang jelas pergerakan harga sahamnya (TINS) belakangan ini masih belum menunjukkan perubahan yang berarti. Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities, bilang bahwa TINS, tren
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Pasar Modal Saham timah
jangka panjangnya masih bearish. Begitu juga dengan tren pergerakan jangka menengah. Sebab, sejak pertengahan Oktober hingga 24 November 2015, terus membentuk pola candlestick merah alias bearish. Lalu, saham TINS mengindikasikan rebound setelah Rabu (25/11) tepat berada di area lower bollinger band (LBB) yang menjadi level support. Pada Kamis (26/11) ini mengonfirmasi rebound yang memberikan indikasi yang cukup positif. Kemarin, saham ini mengalami golden cross dan Kamis ini coba menguat dari area oversold (jenuh jual) menuju area overbought. Begitu juga dengan momentum The Relative Strength Index (RSI). Momentum menunjukkan mulainya pembalikkan arah (reversal) dari area oversold. Oleh karena itu, peluang rebound masih terbuka untuk TINS. Secara teknikal, saham ini akan menguji resistance di Moving Average (MA) 25 di kisaran Rp 585 yang merupakan resistance dari tren bearish jangka panjang. Di lain sisi, TINS punya support di Rp 520. Angka ini merupakan posisi di mana saham ini mantul ke atas tiga hari lalu dengan target terdekat ke area resistance tersebut di Rp 585. “Saya rekomendasikan koleksi saham TINS. Akan tetapi, mengingat TINS merupakan saham komoditas, pelaku pasar harus mencermati harga timah,� kata
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
Akan tetapi, mengingat TINS merupakan saham komoditas, pelaku pasar harus mencermati harga timah.
Lanjar. Dua hari belakangan ini, harga timah memang cenderung rebound. Kebetulan, pada saat yang sama, TINS sedang berada di area support sehingga momentumnya menjadi pas untuk akumulasi saham ini. Untuk sementara, TINS akan menuju level Rp 585. Sebab, angka tersebut tepat berada di garis dari tren bearish jangka panjang. Jika ditembus ke atas, TINS bisa menguat ke Rp 625 per saham. Hanya saja, sejauh ini, pencapaian tertingginya masih di Rp 585. Tapi, selain itu, ada juga analis yang menyarankan beli dengan target harga Rp 675 dan stop loss di Rp 515. n
49
inforeview
FOTO Dahlan RP
set PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk meningkat Rp 12,3 triliun dan mencatatkan pertumbuhan sebanyak 13 kali lipat. BNI juga mencatatkan kontribusi dividen sebesar Rp 17,7 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp 12,70 triliun disetor untuk program pemerintah dalam bentuk dividen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni menyatakan, pihaknya telah menyelesaikan proses revaluasi aset sebelum tahun berakhir guna memperbesar rasio kecukupan modal dan mengakselerasi pertumbuhan kredit. Pada penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) tahun 1996, aset BNI baru senilai Rp 34,88 triliun, tapi per September 2015 telah tumbuh menjadi Rp 450 triliun. Penyaluran kredit meningkat menjadi lebih dari Rp 300 triliun. Pertumbuhan dana simpanan masyarakat juga naik
18 kali lipat menjadi Rp 350 triliun. BNI juga mencatatkan kontribusi dividen sebesar Rp 17,7 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp 12,70 triliun disetor untuk program pemerintah dalam bentuk dividen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dalam 10 bulan pertama tahun ini BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 6,7 triliun, turun 16% secara tahunan. n
FOTO Dahlan RP
Indonesia, Pasar Utama Taiwan
Indonesia telah menjadi mitra dagang terbesar bagi Taiwan dari berbagai produk yang telah dijual dengan total mencapai hingga US$ 11,2 miliar pada tahun 2014. Untuk meningkatkan nilai dagang dari Indonesia, Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) ikut serta pada acara
Green Business, Bisnis Masa Depan Dr. Alexander Sonny Keraf, Mantan Menteri Lingkungan Hidup mengatakan, bisnis masa depan adalah bisnis yang berorientasi green business dan penggunaan teknologi yang tepat guna. Karena itu, tren industri yang menekankan keuntungan, harus diubah perspektifnya menjadi green business agar alam terus berkesinambungan. Sementara teknologi tepat guna menjadi tuntutan dari masyarakat global, termasuk di Indonesia. Ini dibuktikan, meski Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam lima tahun terakhir, tetapi pertumbuhan industri berbasis teknologi digital justru semakin pesat. Go-Jek, misalnya. “Ini industri kreatif berbasis digital baru tapi perkembangannya sangat pesat. Bisa jadi, industri digital akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional,� kata dia pada seminar bertajuk Pengembangan Green Business dan Green Technology Berkelanjutan di kampus Universitas Budi Luhur (UBL),
50
Plastic and Rubber Indonesia 2015, yang berakhir 21 November lalu yang diikut oleh 637 perusahaan dan 29 negara. Pameran ini, menampilkan beragam teknologi dan inovasi terbaru serta memberikan solusi bagi industri plastik dan karet. Ada beberapa produsen plastik ternama Taiwan yang datang, seperti Yuan Heng Tai Water Transfer Printing dan Coating Materials. YHT menyodorkan teknologi cetakan (printing) berkualitas high definition melalui water transfer films. Kata Section Director Taiwan Plastics Industry Association Yu Yen Chen, Indonesia dipandang sebagai pasar potensial dengan ditopang masih positifnya daya beli masyarakat. Karena itu, Taiwan menargetkan, Indonesia menjadi pangsa pasar utama mesin pengolah plastik di ASEAN. Sebagai bagian dari upaya untuk melayani pelanggannya di Indonesia, TAITRA telah meluncurkan Taiwan trade Indonesian Machinery Zone, sebuah situs berbahasa Indonesia. n Jakarta, Sabtu 21 November 2015. Sementara Rektor UBL Prof Ir Suryo Hapsoro Tri Utomo Ph.D menyatakan hal yang sama, green business tidak semata mencari keuntungan, tetapi menyelamatkan alam untuk kesejahteraan manusia. Dalam seminar, hadir juga Mantan Dirjen Unesco untuk Indonesia Tresna Dermawan Kunaefi dan Ketua Yayasan Pendidikan UBL Kasih Hanggoro. n
FOTO Istimewa
A
Aset BNI Rp 12,3 Triliun
reviewweekly 15 Tahun V | 30 November-6 Desember 2015
SISIPAN
RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB
ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS
PRABOWO MENANG
SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA
®
1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS
44 » TAHUN II RP 20.000