MAILBOX
http://www.majalahrevieweekly.com
Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com
PEMIMPIN UMUM: BAMBANG AJI SETIADY PEMIMPIN REDAKSI: BUDI KUSUMAH REDAKTUR EKSEKUTIF: LATIHONO SUJANTYO REDAKTUR: RATNA NURAINI, SRI WULANDARI
COVER: ERBHAYU
Harapan buat Presiden Jokowi SAAT memimpin rapat paripurna kabinet, pada Kamis pekan lalu, Presiden Jokowi mengimbau seluruh elemen bangsa agar tidak pesimistis melihat kondisi ekonomi nasional yang lesu. Pernyataan itu dilontarkan karena rapat membahas situasi ekonomi mutakhir. Menurut saya, sudah saatnya Presiden Jokowi melakukan koreksi dan pembenahan sesegera mungkin demi memperbaiki kondisi. Pasti ada yang tidak pas dalam kepemimpinannya, sehingga menjadi penyebab kelesuan. Pengamat ekonomi mengatakan, salah satu penyebab lesunya perekonomian adalah para pelaku pasar yang kecewa terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi. Harapan yang dulu begitu membuncah, ternyata jauh dari harapan. Kini, semua bergantung pada Pak Jokowi. Masih ada waktu untuk membuat perbaikan. Agar kelesuan tak semakin parah. ELLYS P Rungkut, Surabaya.
Utang ‘Siluman’ di BI Checking SAYA kaget melihat BI Checking atau Informasi Debitur Individual (IDI) atas nama pribadi. Di situ tertulis, saya mempunyai utang karena menunggak pembayaran kartu kredit ANZ. Hal itu membingungkan buat saya, karena secara resmi saya telah menutup kartu kredit tersebut beberapa tahun silam. Pada 2011 silam, saya telah datang ke
4
Kantor Pusat Bank ANZ, di bilangan Jalan Sudirman, Jakarta. Secara resmi saya menutup kartu kredit di hadapan petugas bank dengan menyelesaikan seluruh kewajiban yang tersisa. Saat itu pula, kartu kredit secara fisik digunting oleh petugas di depan saya, sebagai bukti penutupan. Fisik guntingan masih saya simpan. Namun, betapa terkejutnya, ketika ternyata pada 2014, saat melihat IDI, ternyata muncul tagihan utang yang besar jumlahnya dari kartu kredit tersebut akibat akumulasi waktu. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Bagaimana cara mengurus utang ‘siluman’ di IDI? Apakah saya harus membayar utang yang entah munculnya dari mana? Terima kasih atas bantuannya. HARI BUDIARSO Cimanggu, Bogor.
REPORTER: M. JUNAIDI REDAKTUR FOTO: DAHLAN REBO PAHING REDAKTUR DESAIN: ERBHAYU PRANANTA DESAIN & LAYOUT: ADE MOH SOFYAN, YAYAN TARYANA
UNIT USAHA PEMIMPIN PERUSAHAAN: BAMBANG AJI SETIADY MARKETING: PRAMONO T, ARIEF NAZARUDIN, ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: PERTOKOAN GOLDEN ROAD, BLOK C27 NO. 67, BSD, TANGERANG SELATAN, BANTEN 15320 TELP: 021-538 3063 PENERBIT: PT INDOPUBLIK MANDIRI
SURATMINGGUINI
Tak Setuju Tarif Listrik Naik
SAYA sedih menyaksikan kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Medan. Jumlah korban begitu banyak. Doa saya panjatkan buat para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Pasca peristiwa itu, hati saya miris begitu mengetahui bahwa ternyata semua pesawat Hercules milik TNI yang jumlahnya 22 pesawat, ternyata sudah terbilang uzur. Pesawat-pesawat itu diproduksi antara 1960-1990. Sebanyak 6 unit dibuat 1960-an, 8 unit 1980-an, dan sisanya buatan 1978. Duh, sudah separah itukah alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI? Jangan-jangan, selain Hercules, masih banyak alutsista lainnya yang termasuk uzur? Bagaimana hendak melindungi negeri kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke ini, jika alutsistanya tak lagi memadai? Semoga ini menjadi bahan instrospeksi bagi pemerintah untuk mendukung TNI memperbaharui alutsistanya.
RENCANA pemerintah mencabut subsidi listrik untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA, yang notabene pelanggan golongan tak mampu, saya anggap kurang tepat. Sebab pencabutan subsidi pada dasarnya adalah menaikkan tarif listrik. Meskipun pemerintah berargumen bahwa tak semua pelanggan golongan itu benar-benar kaum miskin, saya merasa tak sepantasnya subsidinya dicabut. Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti saat ini, di mana banyak masyarakat kalangan menengah ke bawah yang merasa hidupnya tibatiba menjadi berat. Banyak orang yang saat ini merasa penghasilannya menjadi minim dibanding harga kebutuhan sehari-hari. Salut buat anggota DPR yang tak setuju terhadap usulan pemerintah untuk mencabut subsidi buat pelanggan golongan tak mampu ini. Kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat bawah memang harus ditolak.
RUDI S, Denpasar - Bali
DIAH S Ponorogo-Jatim.
Duka buat Korban Hercules
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
Contents
HEADLINE LaporanUtama 9 SKENARIO GULINGKAN RINI Banyak kalangan mencium bahwa ada skenario untuk menggulingkan Rini Soemarno dari kursi Menteri BUMN. Kursi Menteri BUMN memang ‘basah’.
Bisnis
Makro
16 SUSI MENGEJAR MAUT Sejumlah kapal perikanan dicabut ijinnya.
30 MODAL TOMMY BUAT COMEBACK
Tomy Winata, salah satu pemiliknya.
Tommy Soeharto dideklarasikan bakal jadi calon presiden lewat Pemilu 2019. Dukungan dana tak perlu dirisaukan.
34 GERAH GARA-GARA POLOS 18 PERANG FESYEN DI E-COMMERCE
Keuangan
20 SETELAH MENHUB DIMARAHI
36 JANGAN SAMPAI MEMBAHAYAKAN INDUK
22 DARI TITIK NOL
Sisipan 24 YUNANI MENIUP TEROMPET KEMATIAN Yunani sudah bangkrut setelah negeri itu gagal membayar utang kepada IMF. Hati-hati, jangan anggap enteng kasus Yunani.
September depan, OJK akan menerapkan pengawasan terintegritas serta aturan permodalan bagi konglomerasi keuangan. Ini penting agar krisis 1988 tidak berulang.
38 LARIS MANIS JUALAN UTANG
Pasar Modal 42 ADA OPTIMISME DI PASAR MODAL Menurut para analis, sudah saatnya indeks harga saham gabungan menguat. Mereka yakin, level psikologis tak lama lagi terlampaui.
44 ADA HARAPAN, TAPI TAHUN DEPAN
editorial
S
SURAM
EPERTI sudah diduga sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan menguat terbatas. Setelah triwulan I-2015 hanya tumbuh 4,7%, kuartal II ini dprediksi hanya tumbuh 4,9%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi semester yang sama di tahun sebelumnya sebesar 5,1%. Artinya, masih jauh untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang ditetapkan sebesar 5,7%. Lantas bagaimana semester II ini? Biasa, yang muncul aneka ramalan. Bank Indonesia sendiri optimistis, ekonomi akan tumbuh di atas 5%. Dan pertumbuhan ini akan berlanjut hingga tahun depan. Tapi sebagian ekonom justru berpandangan sebaliknya. Mereka bilang, semester ini pertumbuhan masih akan melemah. Direktur Global Market HSBC Ali Setiawan misalnya, meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester II tidak akan banyak perubahan dari semester I. Meskipun pemerintah optimistis ekonomi akan tumbuh kuat Indikatornya, antara lain, pertumbuhan sektor industri masih dalam keadaan melemah. Harga komoditas belum terlalu bergerak dan konsumsi masyarakat yang juga masih lemah. Bahkan dia menilai kenyataannya tidak sesuai dengan yang dikatakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa 5%, secara ekonomi aktivitasnya slowing down.
8
Selain itu, pertumbuhan industri otomotif juga melambat. Penurunan penjualan kendaraan roda dua mencapai 23%, sedangkan roda empat turun sebesar 18%. Dan mendekati libur Lebaran penjualannya belum naik. Walhasil, belum terlihat di semester II pertumbuhan bisa naik secara drastis. Sementara itu, permintaan ekspor komoditas dari China dan India masih lemah. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terus mengalami depresiasi terhadap dolar AS. Sebenarnya, depresiasi rupiah bisa membantu mengurangi tekanan impor, dan diharapkan membantu sisi ekspor. Namun, sampai saat ini belum bisa dilihat hasilnya. Sebab, ekspor yang diandalkan yakni komoditas belum naik banyak. Kondisi yang belum jelas dari utang Yunani juga ikut membebani, walau secara tidak langsung. Tapi ingat, di pasar modal juga investor dari Eropa cukup banyak. Jadi, kalau kisruh ini berkelanjutan, dampaknya kemungkinan para pemodal dari negara-negara Eropa akan menarik portofolio dari negara berkembang terbuka. Nah, karena faktor-faktor itulah para ekonom memprediksi pada semester II ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia tak akan mencapai 5%. Memang, ada upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan melalui insentif fiskal. Tapi dinilai belum berdampak. Misalnya insentif pajak secara utilitas dinilai belum banyak yang menikmati. Singkat kata, ke depan perekonomian kita masih gonjang-ganjing dan rawan terpeleset dalam resesi. Upaya-upaya yang dilakukan tak bisa diharapkan. “Ah, tidak ada super solution,� hibur menteri keuangan belum lama ini. Tapi, apapun, solusi itu haru ditemukan. Sebab dampak pesimisme ini sudah merebak ke banyak sektor. Industri properti dan otomotif menjadi yang paling terpukul. Industri semen yang awalnya diprediksi melesat kena imbasnya, dan industri makanan sekelas Indofood juga ikut mengalami penurunan pandapatan dan laba bersih. Investor tidak begitu yakin berita buruk sudah keluar semuanya. Bahwa situasi lebih buruk masih akan menghadang di kemudian hari merasuki banyak investor di pasar modal kita terutama di pasar saham. Ada seorang pengusaha bilang, kalau dagangan sekelas mi instan turun banyak, berarti kita sudah gawat. Nah, akankah kita menunggu sampai terjung kal? Dan tetap terlena oleh ramalan (atau tepatnya khayalan) yang menyatakan pertumbuhan di kuartal II akan lebih bagus. n bk
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
Banyak kalangan mencium bahwa ada skenario untuk menggulingkan Rini Soemarno dari kursi Menteri BUMN. Kursi Menteri BUMN memang ‘basah’. TEKS LATIHONO SUJANTYO DAN KUKUH BHIMO NUGROHO FOTO RISET
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
9
RINI MARIANI SOEMARNO BERSAMA PRESIDEN JOKOWI: Orang kepercayaan.
M
ENTERI BUMN Rini Mariani Soemarno kembali menjadi bulan-bulanan sejumlah politisi PDI Perjuangan. Kali ini, dia dituduh menghina Presiden Jokowi. Adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang mengungkapkan bahwa ada salah satu menteri Kabinet Kerja yang menghina Presiden Jokowi. Banyak orang melirik ‘tembakan’ Tjahjo diarahkan ke Rini. Anehnya, beberapa saat setelah Tjahjo melepaskan ‘tembakannya’, beredar transkrip hasil rekaman seseorang yang isinya ‘mengecilkan’ Presiden Jokowi. Dalam waktu sekejap, transkrip hasil rekaman ini sudah berada di tangan para wartawan. “Kalau memang saya hrs dicopot, silakan! Yg penting presiden bisa tunjukan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu, saya pantas dicopot! Belum tentu juga Presiden ngerti, apa tugas saya. Wong! Presiden juga nggak ngerti apa-apa.” Begitulah kalimat dalam transkrip hasil rekaman tersebut.
10
Benarkah Rini mengumbar kalimat seperti itu? Rini membantah. Menurut Rini, bahasa yang ada dalam transkrip tersebut bukanlah bahasa yang biasa dipakainya sehari-hari. Sejak dipilih Presiden Jokowi menjadi Menteri BUMN Oktober tahun lalu, Rini Soemarno sudah memunculkan kontroversi. Oleh lawan-lawan politiknya, dia dianggap tokoh yang tak cakap menduduki kursi Menteri BUMN. Rini kemudian menjadi makanan empuk sejumlah politisi. Sejumlah kasus lama dibongkar kembali. Misalnya, saat menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Megawati Soekarnoputri, Rini diduga terlibat korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Selain itu, Rini juga pernah diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset pabrik gula Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Rini juga pernah diperiksa oleh Panitia Kerja (Panja) Komisi I
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
DPR terkait proses imbal dagang pesawat jet tempur Sukhoi, helikopter dan peralatan militer Rusia. Tak cukup sampai di situ. Rini dituding memiliki kewarganegaraan ganda (Indonesia dan Amerika Serikat), dituduh menjual rahasia negara terkait kerjasama PT Telkom Indonesia dengan SingTel, dan dituduh membagikan 600 kursi untuk para relawan di BUMN. Begitulah, kasus-kasus lama yang terkait dengan Rini dibongkar dan berbagai tuduhan dilontarkan. Tapi sejauh itu pula tak ada bukti yang bisa menjerat Rini menjadi tersangka.
PROFESIONAL SENIOR Rini adalah adik kandung Ari Soemarno, bekas Direktur Utama PT Pertamina, yang pernah dituduh sebagai salah satu gembong mafia migas saat itu. Rini mulai dikenal di kalangan PDI Perjuangan saat ditarik oleh Presiden 2001-2004 Megawati menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Sejak saat itu, hubungan Rini dengan Megawati terlihat akrab. Kebetulan juga, almarhum ayah Rini, Soemarno Sosroatmojo, merupakan Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan Kabinet Kerja III periode 1960-1962 yang dipimpin Soekarno. Selain itu, kakak tertua Rini adalah teman dekat Guntur Soekarnoputra, kakak Megawati. Jadi, kloplah kalau dua wanita ini kemudian berkawan akrab. Setelah keduanya tak lagi aktif di pemerintahan, hubungan Megawati dan Rini masih terjalin baik. Dalam berbagai acara besar PDI Perjuangan, Rini beberapa kali terlihat. Wajah Rini semakin sering muncul menjelang dan sesudah Pemilu Presiden 2014, sebagai bagian dari tim pemenangan pasangan Jokowi-JK. Bahkan, saat Jokowi menjadi presiden terpilih, Rini diangkat sebagai Kepala Staf Tim Transisi. Meski demikian, sejauh ini tak ada catatan bahwa Rini merupakan kader ataupun anggota PDI Perjuangan. “(Rini) bukan (kader). Anggota partai juga bukan,” kata Hasto Kristiyanto saat masih menjabat Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan. Makanya, ketika Rini ditunjuk menjadi Menteri BUMN, tak banyak orang yang kaget. Mereka mengatakan, semua ini berkat Megawati. Padahal, kabar yang santer terdengar, Mega sama sekali tak mengusulkan nama Rini masuk dalam jajaran kabinet. Presiden Jokowi sendiri yang memilih Rini menjadi Menteri BUMN. “Profesional, CEO, pekerja keras, Ketua Tim Transisi, pernah jadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, pekerja yang super cepat, lincah sekali,” kata Jokowi saat memperkenalkan Rini sebagai Menteri BUMN, di halaman Istana Merdeka, Minggu sore (26/10/2014). Tak ada yang ragu kalau Rini seorang profesional. Wanita kelahiran Maryland, Amerika Serikat, pada 9 Juni 1958 ini, memang dikenal sebagai profesional yang sudah mengantongi jam kerja cukup tinggi di dunia bisnis. Tahun 1989, Rini bergabung ke PT Astra International. Di perusahaan otomotif, yang saat itu mayoritas sahamnya dimiliki William Soeryadjaya, ia diberi jabatan sebagai General Finance Division. Tahun 1990, di usia 32 tahun, jabatannya naik menjadi Direktur Keuangan Astra.
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
Kalau memang saya hrs dicopot, silakan! Yg penting presiden bisa tunjukan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu, saya pantas dicopot! Belum tentu juga Presiden ngerti, apa tugas saya. Wong! Presiden juga nggak ngerti apa-apa.
RINI MARIANI SOEMARNO n SEJAK 2014: Menteri Badan Usaha Milik Negara Kabinet Kerja n SEJAK 2008: Komisaris Aora n 2001-2005: Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia n 2001-2004: Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong n 2000-2001: Presiden Direktur PT Semesta Citra Motorindo n 1998-2000: Presiden Direktur PT Astra Internasional
11
RINI MARIANI SOEMARNO BERSAMA MEGAWATI SOEKARNOPUTERI: Awalnya berkawan akrab.
Tahun 1998, Rini dipercaya menjadi menjadi Presiden Direktur Astra dan ditugaskan membenahi Astra yang saat itu sedang terpuruk dihantam krisis ekonomi dan moneter. Setelah tak lagi di Astra, Rini kemudian menjadi komisaris di Agrakom. Ia juga mendirikan pabrik sepeda motor Kanzen. Dengan sederet pengalaman itu, tak heran kalau Rini dijuluki sebagai wanita hebat. “Bu Rini itu 10 tahun lebih muda dari saya. Tapi pengalamannya jauh lebih senior. Bahkan, ketika beliau menjabat pimpinan di Grup Astra, waktu itu saya masih menjadi wartawan,” kata Dahlan Iskan, mengawali sambutannya pada acara serah terima jabatan Menteri BUMN kepada Rini, di Kementerian BUMN, Oktober tahun lalu.
TRIO SINGA Dua bulan sejak Rini bergabung ke dalam Kabinet Kerja pimpinan Jokowi-JK, hubungannya dengan beberapa petinggi PDI Perjuangan, terutama Megawati, mulai tak mesra. Megawati dan elit PDI Perjuangan menginginkan agar Rini bersikap loyal dan berkomitmen kepada PDI Perjuangan. Sebaliknya Rini, karena merasa dipilih dari kalangan profesional, ingin bekerja secara profesional dan tak ingin diintervensi. Tindakan Rini dianggap melawan dan bertentangan dengan apa yang digariskan oleh PDI Perjuangan, khususnya Megawati. Bahkan, Mega dikabarkan sempat marah besar terhadap Rini karena dianggap terlalu ikut campur urusannya dengan Presiden Jokowi. Rini bersama Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan disebut sebagai tiga serangkai yang selalu membentengi Jokowi dari berbagai intervensi dari luar. Di kalangan elit Koalisi Indonesia Hebat, tiga sosok ini disebut sebagai ‘Trio Macan’.
12
Dalam pidato pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan di Bali beberapa waktu lalu, Megawati sempat menyebut ada ‘penumpang gelap’ dalam pemerintahan Jokowi. Banyak orang paham bahwa yang dibidik oleh Mega adalah ‘Trio Macan’. Rini dan Andi tak lain adalah orang kepercayaan Jokowi di Tim Transisi. Demikian juga Luhut adalah Penasihat Tim Transisi yang juga eks Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Ketiganya tak gentar menghadapi berbagai serangan. Belakangan, Luhut malah memilih istilah baru untuk menggambarkan keberanian para menteri yang dikategorikan Jokowi dari kalangan profesional ini, yakni ‘Trio Singa’. Itulah sebabnya, ketika Tjahjo meletupkan ‘tembakan’ ke atas bahwa ada menteri yang menghina Presiden Jokowi, banyak kalangan mencium ada tujuan lain di balik pernyataan itu. Sebab, sejak pernyataan Tjahjo muncul ke permukaan, sejumlah politisi PDI Perjuangan langsung menyerang Rini. Dan, Tjahjo adalah politisi PDI Perjuangan. Rini sendiri heran dengan tuduhan bahwa dia adalah menteri yang menghina Presiden Jokowi. “Bagi saya, adalah mutlak untuk mematuhi dan menghormati Presiden sebagai atasan saya. Sepatutnya dalam bulan suci Ramadan ini, kita semua tidak semestinya memfitnah orang,” ujar Rini. Banyak kalangan mencium bahwa memang ada skenario untuk menggulingkan Rini Soemarno dari kursi Menteri BUMN. Pertanyaannya sekarang adalah: apakah Presiden Jokowi akan mencopot Rini? Yang jelas, kursi Menteri BUMN selalu menjadi incaran kelompok kepentingan. Maklum, di sana ada aset hampir Rp 5.000 triliun milik 141 BUMN di Indonesia. n
SEDERET TUDINGAN TERHADAP RINI n Dugaan korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) BLBI n Diperiksa Kejati DKI terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset pabrik gula RNI n Diperiksa Panja Komisi I DPR terkait proses imbal dagang pesawat jet tempur Sukhoi, helikopter dan peralatan militer Rusia n Dituding memiliki kewarganegaraan ganda, Indonesia dan Amerika Serikat n Dituduh menjual rahasia negara terkait kerja sama PT Telkom Indonesia dengan SingTel n Dituding membagikan 600 kursi untuk para relawan di BUMN
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
RINI SOEMARNO
DIGANTI, SAYA BERSYUKUR
D
I tengah merebaknya isu reshuffle kabinet, Senin siang pekan lalu, Presiden Jokowi mengundang sebelas ekonom ke Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut, kabarnya Jokowi kecewa dengan kinerja menterinya, terutama tentang perekonomian nasional yang berjalan melambat di semester pertama tahun ini. Banyak analis membaca bahwa curhat Jokowi kepada sebelas ekonom tersebut sebagai tanda sang presiden akan melakukan reshuffle. Apalagi, tiga pekan sebelumnya, Jokowi sudah meminta para menterinya menyerahkan laporan evaluasi kinerja kementeriannya masing-masing. Desakan reshuffle mulai menguat sejak pemerintahan Jokowi-JK baru berjalan enam bulan. Mereka menilai, manajemen pemerintahan Jokowi-JK buruk. Hampir semua lini di Kabinet Kerja terlihat begitu lemah. Sorotan dan kritikan yang paling tajam dialamatkan ke tim ekonomi di bawah koordinasi Sofyan Djalil selaku Men-
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
ko Bidang Perekonomian. Salah satu figur di tim ekonomi yang diusulkan diganti adalah Menteri BUMN Rini Soemarno. Kenapa Rini? Rini dianggap melakukan politisasi di perusahaan pelat merah. Dia mengangkat politisi sebagai komisaris di BUMN papan atas. Selain itu, banyak tuduhan miring dialamatkan kepada dirinya. Terhadap berbagai tuduhan itu, Rini membantahnya. Dia juga santai tentang isu bahwa dirinya bakal diganti oleh Presiden Jokowi. “Kalau memang sudah waktunya saya diganti, itu sudah keputusan dan prerogatif Bapak Presiden,” katanya sebelum mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa pekan lalu. Rini mengaku bersyukur dan berterima kasih atas apapun keputusan Presiden Jokowi. “Jadi kalau nanti dibilang sudah waktunya diganti, saya akan juga bersyukur dan terima kasih kepada Allah karena ada waktu lebih lama untuk bermainmain bersama cucu saya,” kata Rini. n
13
MOBIL LISTRIK: Diduga ada penyimpangan.
Ladang Basah BUMN Bukan rahasia lagi kalau selama ini BUMN menjadi sapi perah banyak kelompok kepentingan, terutama oknum-oknum politisi. TEKS LATIHONO SUJANTYO FOTO RISET
R
INI Soemarno, Menteri BUMN, seperti tak terganggu dengan isu reshuffle kabinet. Ia malah bertekad ingin menaikkan aset BUMN dua kali lipat menjadi Rp 10.000 triliun pada 2019 nanti. Untuk mencapai angka sebesar itu, tentu saja ada syarat yang harus dipenuhi. Yakni sinergi antar-perusahaan BUMN, seperti yang dilakukan Pertamina-Pelni-Pupuk Indonesia. Rabu pekan lalu, Rini menyaksikan penandatanganan MoU antara ketiga BUMN tersebut. “Kalau satu tambah satu itu sama dengan dua, saya harapkan dengan adanya sinergi itu satu tambah satu menjadi lima,� kata Rini.
14
Saat ini, total aset 141 BUMN dan sekitar 500 anak perusahaannya ditaksir hampir mendekati Rp 5.000 triliun. Dengan aset sebesar itu, laba bersih perusahaan-perusahaan milik negara itu pada 2014 mencapai Rp 163,3 triliun, atau tumbuh 15% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 142 triliun. UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN menyebutkan, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara. Ada beberapa jenis BUMN. Ada yang disebut Perusahaan Perseroan, yaitu BUMN yang mengejar keuntungan. Kemudian ada Perusahaan Umum (Perum), yang tujuannya untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa. Perusahaan ini juga mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Sebanyak 141 BUMN yang ada saat ini, terbagi dalam berbagai sektor. Ada sektor aneka industri, asuransi, energi, industri strategis, kawasan industri dan perumahan, kehutanan, konstruksi, logistik dan jasa sertifikasi, pembiayaan, penunjang per-
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
tanian, perbankan, percetakan dan penerbitan, perikanan, perkebunan, pertambangan, prasarana angkutan, sarana angkutan dan pariwisata, serta telekomunikasi.
KADERISASI KORUPTOR Boleh dibilang, hampir semua sektor usaha dimasuki BUMN. Maka, jangan heran kalau asetnya sampai ribuan triliun. Lantaran itu, bukan rahasia lagi kalau selama ini BUMN menjadi sapi perah banyak kelompok kepentingan, terutama oknum-oknum politisi. Dengan aset dan keuntungan sebesar itu, BUMN menjadi tempat paling enak mencari uang. Selain itu, banyak orang di dalamnya yang tergoda. Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas pernah mengatakan, ada indikasi terjadi kaderisasi koruptor-koruptor muda di institusi negara dan BUMN. “Kaderisasi (koruptor) bisa dilihat di institusi-institusi negara dan BUMN saat ini,” ujar Busyro. Berdasarkan data dari KPK, selama kurun waktu tiga tahun, 2008-2011, tercatat tujuh pejabat BUMN dihukum karena terlibat kasus korupsi. Saat ini, jumlahnya mungkin sudah bertambah. Pada Juni 2015 saja , dua mantan pejabat Kementerian BUMN ditetapkan oleh Kejaksaan Agung sebagai tersangka kasus penyimpangan pengadaan 16 unit mobil listrik pada 3 BUMN senilai Rp 32 miliar. Pada 2008, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menjatuhkan vonis empat tahun terhadap mantan General Manager
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) wilayah II Jawa Timur, Triyono, karena terbukti bersalah dalam kasus korupsi proyek pembangunan jaringan distribusi gas PGN pada 2002-2003. Pada 2009, KPK menyeret mantan Direktur Utama PT PGN, Washington Mampe Parulian Simanjuntak, terkait penerimaan dana taktis pada kegiatan proyek pembangunan jaringan distribusi gas yang menggunakan APBN 2003. Kasus ini juga menyeret Direktur Keuangan PGN saat itu, Djoko Pramono, termasuk beberapa anggota DPR. Kasus lain terjadi di PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Mantan Direktur Keuangan PT RNI, Ranendra Dangin, divonis 3 tahun penjara dalam kasus korupsi dalam Pelaksanaan Kegiatan Kerjasama Operasional Pengadaan, Penyimpangan, dan Penyaluran Gula Kristal Putih antara RNI dengan Perum Bulog pada 2001-2004. Pada 2010, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) disorot, yakni pada Pengadaan Outsourcing Pengelolaan Sistem Manajemen Pelanggan (Customer Management System) berbasis Teknologi Informasi. Dalam kasus ini, mantan Direktur Utama PLN Eddie Widiono Suwondo divonis lima tahun penjara. Kasus korupsi pada 2011 terjadi di PT Barata Indonesia (BI) atas penggelapan dalam penjualan tanah PT BI (Persero) pada 2004. Dalam kasus ini, Direktur Keuangan dan SDM PT BI Mahyuddin Harahap ditetapkan sebagai tersangka. Kalau banyak yang terpeleset, lantaran BUMN itu memang ‘basah’. n
15
bisnis Perikanan
Susi Mengejar Maut Sejumlah kapal perikanan dicabut izinnya. Tomy Winata, salah satu pemiliknya. TEKS Sri Wulandari foto dahlan rebo pahing
N
yali Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memang tak ada matinya. Pekan lalu, dia berani mengambil tindakan tegas dengan mencabut Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dari empat perusahaan perikanan, serta izin penangkapan ataupun pengangkutan ikan dari delapan perusahaan karena indikasi kuat pelanggaran administrasi hingga kejahatan perikanan. Itu artinya, Susi atas nama pemerintah telah mencabut izin usaha 16 perusahaan perikanan setelah mengevaluasi 187 perusahaan. Perusahaan-perusahaan itu, antara lain PT Maritim Timur Jaya di Tual (Maluku), PT Dwikarya Reksa Abadi di Wanam (Papua), PT Indojurong Fishing Industries di Penambulai (Maluku), PT Pusaka Benjina Resources (Maluku), dan PT Mabiru Industries (Maluku), PT Sino Indonesia
Modus Mafia Perikanan 16
1
r
Menggunakan kapal berbendera Indonesia dan mendapat izin dari pemerintah Indonesia.
2
r
Menggunakan minyak bersubsidi di Indonesia, tapi dengan anak buah kapal (ABK) dari negara lain, seperti Vietnam, Filipina, Thailand dan Tiongkok.
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
bisnis Perikanan Shunlida Fishing, PT S&T Mitra Mina Industri, PT Sumber Laut Utama, dan PT Maju Bersama Jaya. Pemerintah punya alasan kuat, mengapa perusahaan-perusahaan tersebut dicabut izinnya. Itu karena mereka dianggap melakukan pencurian ikan (illegal fishing). Selain itu, mereka juga ditengarai melakukan beberapa pelanggaran lain di antaranya tidak menggunakan kapal Indonesia dan anak buah kapal yang hampir seratus persen asing. Tak cuma itu saja, mereka juga diduga telah melakukan kerja paksa terhadap Anak Buah Kapal (ABK), alih muatan kapal, serta pelanggaran hukum berulang kali. Dengan tegas pula Susi bilang, perusahaan-perusahaan tersebut seharusnya masuk dalam daftar hitam. “Mereka ini ibarat konglomerat hantu. Berkuasa di balik layar, tidak tertulis,� ujar Susi sebagaimana dilansir Kompas. Asal tahu saja, Susi memang sudah lama menangkap aroma yang tak sedap dari lautan di bumi nusantara. Faisal Basri, mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) ,yang ditunjuk Susi untuk membantu Satuan Tugas (Satgas) Anti Illegal Fishing dalam membongkar praktik mafia perikanan, menemukan fakta yang mengejutkan. Kata dia, ternyata mafia perikanan lebih mengerikan karena nyawalah yang menjadi taruhannya. Lebih mengerikannya, upaya membongkar mafia perikanan karena dalam industri tersebut sudah terbukti ada praktik perbudakan yang dilakukan oleh pengusaha lokal dibantu sokongan dana dari luar negeri sebagai pemegang saham perusahaan. Pernyataan Faisal diperkuat oleh data yang diungkap Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). Ketua Umum KNTI, M Riza Damanik, beberapa waktu silam menyebut bahwa praktik mafia perikanan sangat kuat yang terindikasi dengan mencuatnya ke permukaan sejumlah kasus hukum terkait sektor kelautan dan perikanan. Mafia perikanan ini bersembunyi di balik elit birokrasi, elit partai politik, maupun oknum aparat keamanan, mulai dari urusan perizinan hingga perdagangan ikan ke luar negeri.
MILIK TOMY Menelusuri kasusnya bisa ditilik dari penggunaan Anak Buah Kapal (ABK) asing di kapal-kapal berbendera Indonesia. ABK asing umumnya berasal
dari Vietnam, Tiongkok, Taiwan, Filipina, Malaysia dan Thailand. Dari sini bisa ditemui praktik perdagangan dan perbudakan manusia. Kedudukan ABK asing ini sekaligus bisa menggambarkan aliran modal dan tujuan akhir pengiriman komoditas ikan yang ditangkap dari perairan Indonesia. Sejak 2007, praktik ilegal tersebut telah jamak ditemui di perairan Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Maluku. Menariknya, dari sejumlah kapal yang dicabut izinnya itu, beberapa di antaranya milik pengusaha Tomy Winata, yakni Maritim Timur Jaya. Sebagian dari kapal-kapal itu, bahkan kini sudah dipotong-potong menjadi besi tua dan akan ditimbang, lalu dijual ke pengolahan besi di pelabuhan sekitar Pulau Jawa. Sementara mesin-mesinnya akan dijual ke nelayan-nelayan di Afrika. Selain Maritim Timur Jaya, Tomy juga punya PT Binar Surya Buana (Binar). Kapal-kapal itu, dia peroleh setelah bekerjasama dengan nelayan China. Ia bahkan memiliki tempat pengolahan ikan terbesar di Tual. Namun, Tomy bilang, Maritim Timur Jaya memang bagian dari Artha Graha Network. Hanya saja, perusahaan itu sudah mandiri dan ada yang menangani. Atas keputusan Susi, dia meminta agar perusahaannya patuh dan loyal kepada keputusan pemerintah. Susi tak akan berhenti. Sampai saat ini analisis dan evaluasi perusahaan perikanan masih terus berlangsung dan tidak menutup kemungkinan terus bertambah perusahaan yang dicabut ijinnya. Apakah Susi tidak takut? n Susi Pudjiastuti
3
r
Melakukan praktik manipulatif dengan menurunkan beban bobot kapal dan hasil tangkapan, sehingga bisa mendapatkan bahan bakar bersubsidi.
4
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
r
Membangun unit pengelolaan ikan abal-abal, karena dalam peraturan, kapal berbendara asing berkewajiban membentuk unit pengelolaan ikan dan harus melaksanakan hilirisasi.
5
r
Fish laundry (pencucian ikan), dengan menjual jumlah ikan yang lebih besar di pasar gelap, seperti ke Thailand.
17
bisnis Persaingan
Perang Fesyen di e-Commerce Persaingan fesyen semakin sengit di tengah suburnya bisnis e-commerce. Fesyen menempati urutan ketiga sebagai produk terlaris. TEKS Sri Wulandari foto dahlan rebo pahing
D
i kalangan pecinta mode, ecommerce semakin menggila. Bisnis ini menggurita dan menimbulkan persaingan yang kian sengit. Terutama di bulan Ramadan ini. Tak ayal, perang diskon pun berkibar. Tidak tanggung-tanggung 40 e-commerce yang terdaftar di Tanah Air, di antaranya Food Panda, Pink Emma, Zalora, Bukalapak, Lazada, Rakuten, Elevenia, hingga Cipika menawarkan diskon hingga 90% dari harga yang dibanderol. Begitulah, e-Commerce memang tumbuh
18
Produk fasyen wanita: Mendominasi penjualan.
luar biasa di Indonesia. Pilihan bisnis e-commerce muncul seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan teknologi informasi. Masaya Ueno, Director of Rakuten Asia Pte Ltd, Head of Business Development Division dan Country Head Indonesia, memprediksi pasar e-commerce Indonesia mencapai US$ 10 miliar atau setara Rp 120 triliun di tahun 2015. Pendapatannya diperkirakan naik 45,1% dari tahun sebelumnya. Tidak mengherankan, jika kini banyak perusahaan beramai-ramai terjun ke bisnis ini, dan mencicipi legitnya metode perdagangan baru yang masih terbuka ceruk pasarnya. Aktivitas belanja online yang ditawarkan pun beragam. Tapi untuk urusan mode, rupanya masih menduduki peringkat pertama, utamanya pada produk-produk fesyen yang menyasar target market perempuan. Zalora yang mengklaim sebagai destinasi fasyen online shop pertama di Indonesia merasakan tren ini. Saat ini, e-commerce yang masih bersaudara dengan Lazada ini dikunjungi oleh 75% wanita. “Produk fesyen untuk wanita mendominasi penjualan hingga 60%,� kata Public Relations Manager Zalora, Afdita Sari. Zalora yang berada dalam naungan Rocket Internet ini, mendapatkan pendanaan dari Acces Industries senilai US$ 112 juta.
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
bisnis Persaingan
Sebelumnya, Zalora juga memperoleh pendanaan sebesar US$ 100 juta dari konsorsium yang terdiri dari Summit Partners, Investment AB Kinnevik, Verlinvest, dan Tengelmann Group. Investasi yang cukup besar ini membuat posisi Zalora sebagai retailer fashion dan kecantikan e-commerce di Asia Tenggara cukup kuat. Akan halnya, marketplace Bukalapak menawarkan berbagi diskon dan membuat program “Lebaran Belanja Online”. Bukalapak berani menawarkan banyak barang dengan harga di bawah Rp 199.000. Chief Excutive Officer (CEO) Bukalapak, Achmad Zaky menyatakan, selama Ramadan permintaan tinggi datang dari produk mode disusul produk makanan. Poduk pakaian muslim dan pakaian wanita biasanya banyak diburu pembeli. Bukalapak pun merasakan bahwa produk mode selalu menempati posisi tiga besar dalam kategori produk yang paling laris.
lunas. Senior Business Development & Public Relations Elevenia, Anggita Vela Lydia menyebut, Elevenia kini telah memiliki lebih dari 2 juta produk. Nilai transaksi situs belanja ini mencapai 8.000 – 10.000 transaksi per hari. Asal tahu saja, saham Elevenia dimiliki XL dan SK Planet. Saat ini, Elevenia, diklaim masuk dalam jajaran lima besar (Top 5) pemain e-commerce di Indonesia sejak dilepas ke pasar pada Maret 2014. XL dan SK Planet membuat Elevenia di bawah payung perusahaan patungan dengan nama XL Planet pada 16 Mei 2013. Kala itu, masing-masing perusahaan memberikan kontribusi sebesar US$ 18,3 juta untuk modal saham awal dan memegang 50% dari total modal saham. Deputy CEO XL Axiata, Dian Siswarini berani menyebut, saban bulannya Elevenia didatangi 18 juta pengunjung. Tak ayal, berkat tren ini portal belanja online yang semula mengkhususkan pada produk-produk gadget, seperti Bhinneka, Blibli, juga merambah pada produk mode. Blibli diluncurkan pada pertengahan 2011 dan berada di bawah PT. Global Digital Niaga (Djarum Group). Dengan konsep online mall pertama di Indonesia, kala itu Blibli mulai mencoba menghadirkan ragam produk yang bisa dibeli secara praktis. Melihat peluang suburnya bisnis online, dua raksasa ritel mode di Indonesia pun terjun ke arena ini. Antara lain, PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) yang siap meluncurkan MAPeMall pada awal Agustus mendatang, online store dengan pilihan merek yang banyak dan diarahkan pada produk gaya hidup. Situs ini jelas akan bersaing secara sengit dengan raksasa e-commerce lainnya di Indonesia. Begitu juga dengan Grup Lippo melalui Matahari yang siap melansir MatahariMall.com. Grup Lippo pun menginvestasikan US$ 500 juta bagi MatahariMall.com, untuk 2 tahun-3 tahun ke depan. Lippo membidik omzet US$ 1 miliar dari sini. Lalu, dalam 5 tahun ke depan, kontribusinya bisa 20% atau US$ 25 miliar untuk divisi ritel konsumen Grup Lippo. n
LIPPO LEWAT MATAHARI Sementara Elevenia menawarkan diskon 10% dan akan ditambah potongan 5% jika pembayaran secara full payment atau langsung
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
19
bisnis Penerbangan
Pesawat Lion Air: Tambah rute baru.
Setelah Menhub Dimarahi Rusdi Kirana, pemilik Lion Air, kabarnya marah-marah terhadap Menhub Jonan. Gara-gara itu, pembekuan izin dicabut? TEKS Sri Wulandari foto riset
A
khirnya Rusdi Kirana, bos Lion Air Group, bisa tersenyum. Betapa tidak, pekan lalu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencabut pembekuan izin rute baru maskapai penerbangan Lion Air. Itu artinya, Lion bisa membuka izin rute baru sejak 25 Juni 2015. Tentu saja, ada alasan khusus mengapa pemerintah akhirnya memperbolehkan Lion mengajukan izin rute baru. Ini karena Kemenhub memandang Lion Air sudah melakukan berbagai perbaikan, yang salah satunya terangkum dari kesungguhan Lion memperbaiki standard operating procedure-nya (SOP) terkait delay penerbangan atau delay management. Begitu dicabut, Lion Air langsung gerak cepat dengan mengajukan 44 izin rute penerbangan baru. Kemenhub pun memaklumi banyaknya izin rute baru yang diajukan Lion Air, lantaran sudah empat bulan maskapai berbiaya murah itu tak diizinkan mengajukan rute baru. Meski demikian, tak satu pun
20
izin yang sudah dikeluarkan Kemenhub. Jajaran manajemen Lion Air sudah empat kali mempresentasikan SOP terkait delay management yang mereka miliki. Dua presentasi di hadapan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub dan dua presentasi lainnya langsung di hadapan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Begitu presentasi selesai, Kemenhub langsung menurunkan inspektoratnya untuk mengecek sejauh mana implementasi SOP delay management yang sudah dipresentasikan Lion Air. Menariknya, di balik pencabutan pembekuan ijin itu tersiar kabar tak sedap. Konon, didahului peristiwa Rusdi mencak-mencak kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Rusdi yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini tak terima, bila izin rute baru maskapainya dicabut dalam rentang waktu yang cukup lama. Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid tak menampik kabar itu. “Mereka tidak perlu marah-marah, penuhi saja perbaikan yang diminta (Kemenhub). Begitu terpenuhi, ya sudah kita kasih izin pembukaan rute mereka,� katanya sebagaimana dilansir kompas.com. Lion Air dihukum, karena mengalami delay penerbangan yang berkepanjangan di Bandara Soekarno-Hatta yang kemudian merembet ke berbagai bandara di beberapa kota di Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada pertengahan Februari 2015. Dan, selama hukuman berlangsung, Lion memperbaiki diri. Antara lain, sudah menyediakan contact center, menyedikan pesawat cadangan yang bisa dipakai apabila ada satu pesawat yang harus menjalani perawatan, dan juga menyediakan dana tunai untuk kompensasi calon penumpang jika terjadi delay. n
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
bisnis Share swap
Gosip Suap Tukar Guling Saham Proses tukar guling antara Mitratel dengan TBI dibumbui isu suap. Sempat diberitakan batal, nyatanya terus berjalan. TEKS Sri Wulandari foto dahlan rebo pahing
P
Peralatan telekomunikasi: Petugas sedang merakit peralatan telekomunikasi.
sahamnya di Mitratel secara bertahap kepada TBI dengan cara tukar guling saham. Nantinya, TBI bisa menguasai 100% saham Mitratel dengan kompensasi Telkom memiliki 13,7% saham perusahaan. Secara bertahap pula, Telkom bisa menambah sahamnya dengan beberapa syarat. Proses transaksi ini sendiri telah bergulir sejak 2014. TBI telah memenuhi semua syarat yang ada dalam perjanjian, tinggal Telkom harus menuntaskan satu syarat yakni restu dari dewan komisaris. Sayangnya, di tengah proses berlangsung, beredar surat kaleng yang menyebutkan Telkom diduga melakukan praktik suap. Suap tersebut diberikan kepada berbagai lembaga negara, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), KPK, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dan Komisi VI DPR, agar tukar guling saham Mitratel dengan TBI berjalan mulus. Padahal, untuk menjaga transparansi dari transaksi ini Telkom memang meminta restu kepada Jamdatun Kejaksaan Agung, BPKP, Audit BPK, dan KPK. Alhasil, karena terserang isu yang simpang siur, sempat terbetik kabar proses tukar guling itu batal. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bahkan sudah menyatakan telah menerima laporan secara lisan dari Dewan Komisaris Telkom mengenai nasib rencana transaksi tukar guling saham Mitratel tersebut. Rini pun menilai keputusan pembatalan share swap itu bukan karena adanya unsur politik melainkan berdasarkan analisa korporasi yang dilakukan Telkom. Betulkah? Tak ada keterangan pasti. Namun, sekali lagi Arif menegaskan bahwa proses tersebut masih berlangsung. “Transaksi ini tidak batal. Direksi menyakini bahwa aksi korporasi ini merupakan opsi terbaik, tetapi tetap memerlukan persetujuan dari dewan komisaris,” tegasnya. n
roses tukar guling saham (share swap) antara PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBI) ternyata masih terus berlanjut. Setidaknya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sudah memastikan hal itu. Pekan lalu, Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo menegaskan, Telkom memperpanjang masa perjanjian bersyarat (Conditional Share Exchange Agreement/CSEA) yang telah berakhir pada 30 Juni 2015 dan menunggu hasil review yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Langkah memperpanjang masa CSEA karena Telkom sangat menghormati proses review dan klarifikasi dari KPK yang sedang berlangsung. Selain itu, masih digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR yang sedang diskors. “Pengajuan persetujuan kepada Dewan Komisaris belum dilakukan karena menghormati proses review dan klarifikasi yang masih berlangsung dari KPK serta RDP dengan Komisi VI yang masih diskors,” kata Arif. Asal tahu saja, Telkom memang berniat melepas
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
21
bisnis PROFIL
Iwan
Sunito
Dari Titik Raja properti dari Sydney ini, ternyata asli orang Indonesia. Aset perusahaannya bernilai Rp 35 triliun. Usahanya dirintis dari nol. TEKS Sri Wulandari foto ilustrasi
22
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
bisnis PROFIL
B
anyak yang mengira Crown International Holdings Group (Crown Group), sebuah perusahaan bidang properti, spesialis membangun apartemen adalah perusahaan dari negeri asing. Tetapi, ternyata pemiliknya asli orang Indonesia yang berasal dari Anak Sungai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dialah Iwan Sunito. Dalam beberapa tahun terakhir, namanya memang kerap disebut-sebut sebagai Raja Properti dari Negeri Kanguru. Di Sydney, Australia nama pria kelahiran Surabaya pada Juli 1966 dan menghabiskan masa kecilnya di Pangkalan Bun, tidak asing lagi di telinga para pengembang. Iwan menjadi Chief Executive Officer (CEO) Crown International Holdings Group yang merupakan pengembang dengan pertumbuhan tercepat di Sydney karena pengembangannya selalu berpatokan pada inovasi. Dia berhasil mengembangkan aset menjadi US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 35 triliun. Sebut saja, Sanctum by Crown dan Viva by Crown di Top Ryde yang menyabet banyak penghargaan. Pada 24 November 2014, misalnya, proyek apartemen Sydney by Crown laris diserbu konsumen dalam waktu satu jam. Penjualannya yang dilakukan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta itu membukukan angka penjualan hingga Rp 300 miliar. Dia menjual 25 unit apartemen Sydney by Crown untuk pangsa pasar Jakarta. Unit-unit tersebut ditawarkan dengan harga Rp 900 juta - Rp 20 miliar. Sydney by Crown juga dipasarkan ke Surabaya dan Bali dengan target masing-masing kurang dari 20 unit. Lulusan arsitektur di Universitas New South Wales Australia (UNSW) ini mengaku, sudah sejak 1984 menetap di Sydney. Selepas kuliah, untuk mempertahankan hidup, dia bekerja serabutan, seperti mencuci piring selama lima tahun dengan gaji tiga dolar di Australia. Selain itu, dia juga menerima order menggambar desain gedung. Terkadang, tak dibayar pun Iwan tetap mengerjakan proyek desain tersebut. “Saya memang diberi kemampuan menggambar,” katanya. Lama-lama usahanya berkembang. Pada 1994, dia mendirikan bisnis properti untuk pertama kalinya. Setelah itu, dua tahun kemudian, dia mengi barkan Crown Group. Jatuh bangun dia rasakan. Yang paling terasa pada periode 2004-2006, ketika suku bunga melambung tinggi dan keadaan pasar saham yang baik membuat lesu dunia properti. Beberapa teman Iwan menasihatinya agar menjual aset-aset. Ada juga yang menasihati untuk pindah haluan dari bisnis properti ke bisnis yang lain. “Namun, saya tidak patah semangat dan terus berusaha untuk mempertahankan bisnis ini,” cerita peraih penghargaan Entrepreneur of The Year 2013 dari Diaspora Indonesia ini. Salah satu temannya menganjurkan agar Iwan membaca buku Blue Ocean Strategy yang ditulis
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
Mau bangun rumah enggak cuma fisiknya saja, tapi harus dipadukan dengan imajinasi dan sebagainya. Yang membuat saya berhasil, fokus. Satu hal terbaik lebih baik daripada banyak yang baik. Kalau fokus kan lebih tajam. oleh W. Chan Kim. Buku tersebut mengajarkan Iwan sebuah konsep untuk menciptakan peluang pasar yang tidak ada kompetisi dan membuat persaingan menjadi tidak relevan. Konsep itulah yang mendorongnya menciptakan Gallery by Crown; apartemen bintang lima bergaya resor (5 star resort living apartment) yang mengutamakan lobi mewah, fasilitas lengkap seperti club house, ruang baca, ruang musik, kolam renang dan taman yang asri. Ajaib, di tengah hantaman resesi dan kesulitan, konsep tersebut terbukti ampuh. Proyek buatan Iwan sukses total. Usahanya yang bernilai US$ 28 juta kini memiliki portofolio proyek US$ 3 miliar. Nilai tersebut meningkat 100 kali lipat dalam waktu 16 tahun perusahaan berdiri. “Kalau dipersentasekan ya 100.000%,” ujar Iwan.
HANYA SATU, FOKUS Kunci sukses Iwan, diakuinya karena dia memegang teguh filosofi “the best or nothing”. Motonya, tidak ada yang ingat siapa orang kedua yang mendarat di bulan. “Mau bangun rumah enggak cuma fisiknya saja, tapi harus dipadukan dengan imajinasi dan sebagainya. Yang membuat saya berhasil, fokus. Satu hal terbaik lebih baik daripada banyak yang baik. Kalau fokus kan lebih tajam,” katanya. Kesuksesan Iwan kini, berbanding terbalik dengan masa kecilnya. Ketika kecil, Iwan mengaku terkenal nakal dan beberapa kali tak naik kelas. Masa kecilnya, dia isi dengan keceriaan masa anak-anak. “Saya tinggal di rumah apung, rumah kayu di atas air, eco friendly. Dan, ini mempengaruhi gaya arsitektur saya,” katanya. Sekarang ini, perusahaannya sedang melakukan temu investor di Indonesia. Properti Top Ryde City Living, Viking by Crown, dan proyek terbaru apartemen V by Crown akan ditawarkan. Tahun depan, Crown Group pun akan meluncurkan Sky by Crown. Ini adalah pembangunan 230 unit apartemen di kawasan North Sydney. Bahkan, Iwan mengaku dalam waktu dekat ingin mengantar perusahaannya melantai di bursa Negeri Kanguru itu. n
23
Jangan anggap enteng krisis keuangan Yunani. Jika negeri ini ambruk, virusnya bisa menyebar ke Indonesia. TEKS RATNA NURAINI FOTO RISET
24
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
Y
UNANI memang sebuah negeri kecil yang terletak di benua Eropa sana. Negeri ini juga hanya seperempat-belas dari Indonesia. Meskipun negeri kecil, Yunani saat ini sedang menjadi perhatian dunia, karena negeri ini boleh dikatakan sudah bangkrut. Utangnya menggunung, dan belum ada penyelesaian hingga saat ini. Meskipun negeri kecil, Yunani telah membuat para pejabat keuangan Uni Eropa dan lembaga donor internasional, IMF, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ ECB) pusing tujuh keliling. Kenapa pusing? Karena negara-negara Eropa adalah pembeli surat utang Yunani yang paling besar. Jadi, kalau Yunani terus berguncang, apalagi dikeluarkan dari keanggotaan Uni Eropa, jelas ini akan menciptakan ketidakstabilan di pasar keuangan Eropa. Sudah bisa dibayangkan dampak negatif yang akan dihasilkan dari kemelut ini. Pemulihan ekonomi di Eropa bakal terhambat, bahkan bukan tak mungkin mengalami krisis kembali. Amerika Serikat dan China juga bakal kelimpungan karena kawasan Eropa selama ini menjadi tujuan utama ekspor mereka. Efek lanjutannya adalah para investor asing akan menarik dananya dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Mereka akan melepas asetnya di berbagai instrumen investasi yang dianggap berisiko tinggi. Mereka lebih aman dan nyaman menggenggam dolar AS, lalu membawa dananya ke negara yang berisiko kecil. Aksi lepas barang yang dilakukan para investor asing akan memicu kejatuhan mata uang di mana-mana, termasuk nilai tukar rupiah dan harga saham. Yunani memang sedang mengalami krisis keuangan yang sangat pelik. Utangnya ada di mana-mana. Tanggal 30 Juni pekan lalu, negeri ini gagal membayar utang ke International Monetary Fund (IMF) sebesar 1,6 miliar euro atau sekitar Rp 22 triliun. Itu baru kepada IMF, belum lagi yang lain. Kalau ditotal, jumlah utang Yunani sudah mencapai sebesar 316 miliar euro atau sekitar Rp 4.740 triliun (kurs Rp 13.000) per kuartal I-2015. Jumlah ini setara dengan aset seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.
AKSI LEPAS BARANG YANG DILAKUKAN PARA INVESTOR ASING AKAN MEMICU KEJATUHAN MATA UANG DI MANA-MANA, TERMASUK NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA SAHAM.
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
25
RUPIAH TERANCAM Sudah disampaikan di atas, kalau Yunani oleng, dampaknya bisa ke mana-mana. Kasus gagal bayar kepada IMF pekan lalu bakal membuat surat utang yang diterbitkan negara-negara emerging market naik. Menurut Lana Soelistianingsih, analis dari Samuel Sekuritas, nilai tukar rupiah juga akan mengalami tekanan seperti mata uang negara lainnya. Sebab, inves-
26
tor lebih memilih mengarahkan dananya ke Amerika Serikat (AS). “Intinya rupiah cenderung melemah. Ini jeleknya. Tapi, mudah-mudahan itu nggak terlalu lama. Karena banyak yang sudah mempertimbangkan,� tambah Lana. Seperti halnya Lana, analis MNC Securities, Edwin Sebayang melihatnya pun demikian. Kendati tidak berdampak langsung terhadap Indonesia, masalah yang
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
Intinya rupiah cenderung melemah. Ini jeleknya. Tapi, mudah-mudahan itu nggak terlalu lama. Karena banyak yang sudah mempertimbangkan.
menghantam Yunani itu tetap akan berimbas ke dalam negeri. Menurut Edwin, jika Yunani mengalami default jelas akan berdampak terhadap perbankan di Eropa. “Nah, kita akan kena dampak money market atau efek channeling, karena banyak bank Eropa memberikan pinjaman di Yunani,� tutur Edwin. Apapun analisis yang berkembang dan kekhawa-
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
tiran yang merundung sebagian kalangan perbankan di Tanah Air, nyatanya hingga kini otoritas perbankan di dalam negeri masih optimistis. Otoritas mengungkap kalkulasinya bahwa krisis utang Yunani tidak akan memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi keuangan Indonesia. Seperti disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, eksposure pasar keuangan Yunani tidak besar ke Indonesia. “Tergantung apakah jadi deal atau tidak. Ini kan masih tarik ulur antara debitur dengan Yunani. Tapi menurut saya enggak terpengaruh, karena eksposure pasar keuangan di Yunani sudah tidak besar,� katanya. Betul? Eh tunggu dulu. Perbankan di Eropa memiliki piutang sangat besar kepada Yunani. Kalau ini guncang, efek dominonya bisa ke mana-mana, termasuk Indonesia. Ditambah lagi sentimen dari semakin membaiknya perekonomian AS, sehingga berpeluang The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Ini pertanda rupiah akan mengalami tekanan hebat. Dari dalam negeri, nyaris tak ada sentimen positif yang bisa mengangkat rupiah. Sektor riil masih muram. Investasi di negeri terhambat oleh banyak masalah, seperti perburuhan, otonomi daerah, korupsi, ketidakpastian hukum, perizinan, dan infrastruktur yang buruk. Itulah sebabnya, kalau rupiah mau aman, pemerintah harus bergerak cepat dalam melakukan pembenahan. Kalau tidak, rupiah bisa terpuruk lebih dalam. Keterpurukan rupiah menjadi trauma besar bagi bangsa Indonesia. Krisis moneter tahun 1997/1998 adalah mimpi buruk yang tak bisa dilupakan. Saat itu, rupiah terperosok hingga mencapai Rp 16.000 per dolar AS. Akibatnya, perekonomian Indonesia porak-poranda. Dan, Presiden Soeharto sampai harus lengser. n
27
PUSARAN BADAI DI NEGERI PARA DEWA
Krisis ekonomi Yunani yang terjadi sejak beberapa tahun belakangan kian serius. Pertarungan logika ekonomi versus nurani pun tak lagi terhindarkan di negeri tersebut. TEKS RATNA NURAINI FOTO RISET
28
U
SIANYA tak lagi muda. Karirnya sebagai tenaga pengajar pun boleh dibilang telah mencapai puncak. Namun kini, Irene Kavoura, 60, justru terpaksa meneguk pil pahit. Guru bahasa Inggris di Yunani itupun membeberkan persoalan ekonomi yang tengah dihadapinya, yang diyakini setali tiga uang dengan hampir 11 juta penduduk lainnya di negeri itu. “Banyak orang yang tak lagi mampu membayar gaji. Bukan cuma itu, berbagai bisnis kecil mulai mengkerut,” ujarnya dengan nada berat. Yunani memang sedang mengalami masalah berat. Pekan lalu, Negeri Dewa ini gagal membayar utang senilai 1,6 miliar euro kepada IMF. Belum lagi utang-utangnya kepada yang lain. Itulah sebabnya, banyak rakyat mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan utangnya. Irene, seperti dikutip dari laman CNN Money, berujar, “Saya tak pernah berhenti bekerja dan tak pernah kelaparan. Tapi kami seolah tak punya martabat.” Irene sendiri mengaku sama sekali tak khawatir jika negerinya keluar dari zona euro. “Yang lebih mencemaskan saya adalah kemungkinan hilangnya martabat kami sebagai sebuah bangsa,” katanya. Agaknya petaka belum akan berhenti menyelimuti
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
rakyat Yunani. Apalagi, pada pekan lalu, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menutup bank-bank yang ada dan mengendalikan arus modal. Langkah itu ditempuh setelah Bank Central Eropa menandaskan tidak akan menaikkan pemberian dana darurat di atas jumlah yang telah disetujui. Kontan dalam waktu singkat, nasabah perbankan pun antre mengular.
PERTARUHAN MARTABAT Bagi negeri seluas 131,957 km2 itu, kemungkinan petaka ekonomi yang parah memang sudah di ambang pintu. Adanya ketergantungan yang sangat akan bantuan likuiditas darurat dari Bank Sentral Eropa, pascakrisis ekonomi berkepanjangan tidak bisa ditampik. Namun di sisi lain ada persoalan yang juga dinilai mendasar. Yakni potensi terkoyaknya martabat bangsa itu. Sebagai warga bangsa yang meyakini dirinya sebagai keturunan para dewa, agaknya unsur martabat tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Tak heran, opsi penyelesaian persoalan ekonomi yang melilit Yunani berupa persyaratan penggelontoran dana talangan atau bailout yang diajukan oleh kreditur internasional pun dianggap sebagai tekanan. Maka, isu referendum pun lantas dihembuskan. Usulan referendum demi menentang pemangkasan anggaran seperti tertera dalam usulan reformasi oleh Uni Eropa telah disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras. Rencananya, referendum akan digelar pada 5 Juli. Otoritas beralasan, persyaratan paket penyelamatan yang diminta Komisi Eropa, yakni berupa peningkatan pajak dan pemotongan gaji dan pensiun pegawai negeri, sebelum dana penyelamatan berikutnya sebesar ÂŁ5,2
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
miliar diberikan, justru membuat Yunani miskin. Bahkan pada awal Juni lalu, Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, mengatakan tuntutan reformasi terbaru tersebut, suatu langkah agresif yang dirancang untuk melancarkan teror kepada pemerintah Yunani. Dia pun menegaskan bahwa pemerintahan Yunani ini tidak bisa diteror. Sejumlah informasi malahan menyebut, pemerintah kelompok kiri Yunani bahkan telah membuat rencana 10 poin untuk menggantikan 30% kesepakatan penyelamatan besar-besaran. Wacana referendum kian lekat karena Parlemen Yunani disinyalir bakal memberikan dukungan penuh. Wah agaknya, otoritas negeri itu memang tengah diuji, apakah mereka mampu melahirkan kebijakan yang tepat di tengah pusaran utang yang menjerat. Kebijakan bak para dewa dalam mitologi Yunani, yang tidak hanya menguntungkan bangsa Yunani, tapi juga warga dunia pada umumnya. n
29
makro Dana capres
Modal Tommy buat Comeback Tommy Soeharto dideklarasikan bakal jadi calon presiden lewat Pemilu 2019. Dukungan dana tak perlu dirisaukan. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto riset
Tommy Soeharto
30
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
makro Dana capres
“P
iye kabare? Enak jamanku to?” Tulisan yang banyak terpampang di pantat bak truk dengan gambar mendiang mantan Presiden Soeharto sedang tersenyum itu, seolah mengajak orang agar tidak begitu saja melupakan keluarga Cendana. Setelah 17 tahun meninggalkan kekuasaan tertinggi di negeri ini, keluarga Cendana seolah muncul kembali. Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, putra mantan Presiden Soeharto, tiba-tiba saja dideklarasikan menjadi bakal calon presiden melalui Pemilu 2019. Tommy diusung organisasi kemasyarakatan (Ormas) Perisai Swara Rakyat Indonesia atau Parsindo. Deklarasi dilakukan di Surabaya, pada Minggu pekan lalu. “Secara terbuka kami mendukung Tommy maju menjadi calon presiden Indonesia 2019 mendatang,” kata Yusuf Rizal, Ketua Umum DPP Parsindo. Parsindo sendiri bernaung di bawah lembaga swadaya masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat atau Lira. Mereka menyebut memiliki anggota di seluruh Indonesia. Parsindo yakin, Tommy mampu menjadi pemimpin yang cerdas dan berwibawa. Bahkan, Tommy nantinya diyakini bakal sepopuler Susilo Bambang Yudhoyono. Mengapa? “Penampilan itu perlu, SBY menjadi populer salah satunya juga karena penampilan dan ketampanannya. Masyarakat memiliki anggapan, kesempurnaan fisik menjadi salah satu syarat seorang pemimpin,” kata Yusuf. Meski begitu, Yusuf mengakui bahwa Tommy tak bisa dipisahkan dari mantan penguasa Orde Baru yang digulingkan akibat korupsi, kolusi, dan nepotisme. “Kami juga tak khawatir dicap sebagai antek Orde Baru,” kata Yusuf yang tak lain Presiden Lira. Oleh sebab itulah, Parsindo bakal terus bergerilya menyosialisasikan Tommy. Yusuf terang-terangan mengaku tak menutup kemungkinan Parsindo menjadi partai politik. “Sebab, Parsindo merupakan organisasi kebangsaan untuk mencari pemimpin bangsa dan bertekad membangun semangat kebangsaan yang mulai luntur,” ujarnya.
kebangkitan HIT yang sukses mengoperasikan 19 kapal tanker dan juga kapal penumpang. Kapal-kapal tanker ini banyak membantu perusahaan dari lilitan utang. Menurut Theo Lekatompessy, Direktur Utama PT HIT, utang Rp 2,5 triliun pada 2012 sudah menyusut lebih dari 56%. Utang tersebut dimiliki anak usaha PT Humpuss Sea Transport (HST). HIT pun siap melunasi utang tersebut. Sebagai informasi, orang nomor satu di PT Humpuss tak lain Tommy yang menjabat presiden komisaris. Tommy masih sepenuhnya mengendalikan gurita bisnisnya yang membentang dari sektor energi, pertambangan, transportasi, kapal tanker, properti, hingga bisnis penyewaan pesawat dan helikopter. Untuk sektor energi, Tommy memiliki PT Humpuss Patragas, PT Humpuss Pengolahan Minyak, dan PT Usaha Gemilang Utama. Bersama Pertamina, Humpuss menjadi pengelola ladang minyak Cepu di Bojonegoro. Sementara di transportasi, Humpuss memiliki HIT yang bergerak di transportasi laut dan PT Gatari Air Service di penyewaan pesawat. Sedangkan sektor petrokimia, Humpus memiliki PT Humpuss Aromatik, PT Humpuss Karbometil Selulose, dan PT Kaltim Methanol Industri.
HUMPUS MENGGELIAT Jika memang Tommy siap bermanuver, kira-kira siapkah dana sebagai amunisi langkah tersebut? Banyak yang percaya bahwa kekayaan keluarga Cendana masih berlebih untuk itu. Apalagi bisnis pribadi pangeran Cendana itu juga tetap menggurita. Melalui bendera PT Humpuss, yang notabene akronim dari Hutomo Mandala Putra Soeharto, bisnis Tommy sejak tahun lalu mulai bergairah. Sebut saja bagaimana PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HIT), salah satu anak perusahaan PT Humpuss, yang mematok investasi Rp 8 triliun. Tahun 2014 memang bisa disebut sebagai tahun
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
31
makro Dana capres
Geliat Politik Pangeran Cendana
D
Lambatnya pertumbuhan ekonomi saat ini, memang turut mempengaruhi bisnis Tommy. Saat digelar rapat umum pemegang saham PT HIT, pada Mei silam, perseroan merevisi target pendapatan tahun ini dari sebelumnya US$ 100 juta menjadi US$ 72,6 juta. Menurut Theo, penurunan kinerja perseroan sudah terlihat pada kuartal I tahun ini. Pendapatan perseroan hanya US$ 14,06 juta, merosot 20,17% disbanding periode yang sama tahun lalu, sekitar US$ 17,62 juta. Laba bersih pun menyusut 14,61% dari US$ 849.316 menjadi US$ 747.574. “Pendapatan tahun lalu kan US$ 66 juta. Kalau tahun ini bisa tumbuh 10% juga sudah bagus,” kata Theo. Namun, PT HIT tetap optimis. Mereka sedang mengincar tender proyek pengangkutan liquid natural gas (LNG) dari PT PLN (persero). Hasil tender diperkirakan baru akan diketahui hasilnya tahun depan. Jika sukses menang tender, Humpuss optimis bisa menguasai 70% pangsa pasar. Sebab nilai kontrak pengangkutan ini diperkirakan mencapai US$ 30 juta-US$ 50 juta per tahun. Artinya, Tommy tak perlu risau soal dana demi meretas impian menapak balik menuju istana. n
32
eklarasi Parsindo mendukung Tommy Soeharto agaknya tak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, pangeran Cendana itu sendiri belakangan terlihat rajin ‘cawe-cawe’ dalam urusan politik mutakhir. Simak bagaimana Tommy tiba-tiba ‘muncul’ di saat Partai Golkar didera dualisme kepemimpinan. Ketika kondisi tak juga membaik, Aburizal Bakrie, Ketua Umum DPP versi Munas Bali, dan Akbar Tandjung, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, ternyata mendatangi Tommy. Kedatangan dua tokoh beringin itu dikabarkan sendiri oleh Tommy melalui akun Twitter pribadinya. “Mari selamatkan Golkar bersama” thanks atas kunjungan @aburizalbakrie mbak saya @TitiekSoeharto dn senior akbar tanjung,” demikian tulis akun @HutomoMP_9, pada Jumat (10/4). Buntut dari pertemuan itu, Tommy yang tak lain kader Golkar, keras mengkritik manuver pendukung Agung Laksono, Ketua Umum DPP versi Munas Jakarta, saat menyerbu kantor Fraksi Golkar di DPR. Tommy bahkan gusar melihat Yorrys Raweyai yang memimpin aksi tersebut. “Saya mengecam keras perilaku Yoris, selama ini anda saya anggap teman tapi ternyata lebih pantas di anggap pecundang,” kicau Tommy. Tak sampai di situ, Tommy juga mengancam. “Anda sopan saya segan Anda Arogan saya makan.!!!” Tommy juga berkicau mengritik perpolitikan terkini. “Rajin Amat nuding Orba hukum tdk jalan “Orba itu berpedoman Pada UUD45 “ sekarang pedoman nya pada UU ABS “Undang2 Asal bunda senang”:)” tulis Tommy lewat akun @TommySoeharto62, pada Senin (16/2). Tommy agaknya menyindir Jokowi yang jadi presiden berkat dukungan Megawati dan PDI Perjuangan. “Sebaiknya besok2 sebelum menyalahkan Orde baru pikir baik2 dahulu Agar Masyarakat tidak merasa tertipu terus:),” tambahnya. Kira-kira bagaimana peluang Tommy? Menurut Hendri Satrio, pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Tommy berpeluang menjadi presiden, meski tingkat kepercayaan masyarakat masih rendah terhadap bekas penghuni LP Nusakambangan itu. “Peluang ada tapi belum besar. Saat ini salah satu faktor unggulan Tommy adalah faktor nostalgia Orde Baru. Tapi dari sisi elektabilitas, Tommy masih perlu kerja keras,” kata Hendri, Minggu (28/6). Tommy juga harus lebih sering muncul ke publik. Tak cukup berkomentar lewat sosial media. “Akan tetapi turun langsung ke masyarakat dengan program-program prorakyat,” tambahnya. n
Tommy Soeharto dan akbar Tanjung
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
makro Tarif materai
Materai: Harus transparan.
Materai buat Belanja Gula dan Kopi Tarif bea materai bakal dinaikkan menjadi Rp 10 ribu. Tak hanya itu, belanja ritel juga wajib pakai materai. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto dahlan rebo pahing
M
ulai tahun depan, materai tak hanya dipergunakan untuk perjanjian atau akta. Belanja kebutuhan sehari-hari di supermarket dengan nominal minimal tertentu, juga bakal dikenakan
bea materai. Kabar ini muncul terkait bakal digelarnya pembahasan revisi UU Nomor 13 Tahun 1986 tentang Bea Materai oleh DPR dan pemerintah. Salah satu poin penting yang bakal dibahas adalah besarnya tarif bea materai. Jika saat ini ada dua nilai tarif, yakni Rp 3 ribu dan Rp 6 ribu, maka nantinya bakal berlaku satu tarif yakni Rp 10 ribu. “Tarif hanya ada satu, sebesar Rp 10 ribu, tidak seperti sebelumnya,” kata Mekar Satria Utama, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (Humas), Direktorat Jenderal Pajak, Rabu pekan lalu.
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
Selain itu, pemerintah juga bakal mengenakan sistem tarif materai khusus buat dokumen atas transaksi properti dan saham. Tarifnya diusulkan 0,1% dari nilai transaksi. “Jadi ada tarif lain berupa persentasi dari nilai dokumen tersebut. Direncanakan 0,1%,” kata Mekar. Tak hanya itu, tarif materai juga bakal diberlakukan buat transaksi ritel. Masyarakat yang berbelanja barang kebutuhan sehari-hari juga terkena biaya tambahan. Untuk setiap transaksi bernilai Rp 250 ribu-Rp 1 juta akan dikenakan bea materai Rp 3 ribu. Sementara transaksi di atas Rp 1 juta, dikenakan Rp 6 ribu. Namun jika tarif bea materai disatukan menjadi Rp 10 ribu, maka nilai minimal Rp 250 ribu bakal jadi patokan. Sejatinya, kebijakan ini bakal diberlakukan per 1 Juli 2015. Namun karena pembahasan revisi UU Bea Materai yang masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2015 belum juga digelar, maka penerapannya ikut-ikutan mundur. Proses pembahasan diperkirakan dimulai Oktober, setelah pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Oleh sebab itu, penerapannya pun diperkirakan paling cepat tahun depan. William Surya Wijaya, pengamat pasar modal, menyebut dua hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, pemerintah dan DPR harus memikirkan kondisi ekonomi saat ini. Sebab kebijakan ini bakal memengaruhi investasi. Kedua, harus transparan soal penggunaan dana. “Karena kalau itu enggak jelas, nantinya orang akan bingung. Kalau pajak kan memang jelas arahya ke mana dan buat apa. Nah, materai jelas atau tidak, arahnya ke mana?” katanya. n
33
makro Produk rokok
Aktivitas di pabrik rokok: Bakal terpukul.
Gerah Gara-gara Polos Australia memberlakukan kemasan polos untuk seluruh produk rokok dan tembakau. Singapura bakal mengikuti. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto dahlan rebo pahing
34
S
ebagai negara penghasil rokok dan tembakau, wajar jika Indonesia ketarketir. Setelah sebelumnya Australia, kini Singapura juga bakal menerapkan kebijakan plain packaging atau kemasan polos untuk produk rokok dan tembakau. Jika diterapkan, seluruh produk rokok dan tembakau yang dijual di negeri Singa bakal memiliki kemasan seragam. Tanpa merek dagang dan logo perusahaan. Secara mencolok justru menampilkan peringatan ancaman kesehatan. Nama produk masing-masing rokok memang tetap boleh ditampilkan, namun dengan jenis huruf dan ukuran yang ditentukan, sehingga tak mudah membedakan produk satu dengan lainnya. Keputusan Singapura itu, tentu saja sangat merugikan buat Indonesia yang tercatat sebagai negara kedua terbesar pemasok rokok setelah China. Produk rokok asal Tirai Bambu menguasai pangsa pasar 20,39%. “Indonesia adalah pengekspor terbesar ke-2 produk rokok ke Singapura. Apabila kebijakan ke-
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
makro Produk rokok
masan polos ini diterapkan Pemerintah Singapura, maka diperkirakan akan berdampak pada penurunan ekspor kita ke Singapura,” kata Nus Nuzulia Ishak, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kementerian Perdagangan. Apalagi faktanya, pada 2014, ekspor produk tembakau Indonesia ke Singapura mencapai US$ 139,99 juta. Jumlah itu menurun menurun 9,66% dibanding 2013 yang mencapai US$ 154,96 juta. Kalaupun ada kabar baik, Pemerintah Singapura berencana menggelar konsultasi bagi seluruh pihak, pada akhir 2015. “Ini kesempatan bagi kita, pemerintah, dan produsen rokok dan produk tembakau di Indonesia untuk menyampaikan pandangan dan masukan sebelum kebijakan itu diberlakukan Singapura dengan disertai argumentasi yang kuat,” kata Nus.
GUGAT AUSTRALIA Jika masih terbuka peluang di Singapura, tidak demikian dengan Australia. Pada 1 Juni 2015, Indonesia, sebagai salah satu penggugat, telah melakukan pertemuan pertama dengan Australia sebagai
reviewweekly 44 Tahun IV | 6 - 26 Juli 2015
pihak tergugat, di kantor World Trade Organization (WTO), di Jenewa, Swiss. Indonesia bersama Honduras, Republik Dominika, dan Kuba, menggugat Australia atas pemberlakuan kebijakan plain packaging atau kemasan polos produk rokok. Sengketa dagang ini, kabarnya, merupakan terbesar yang ditangani WTO, sebab ikut serta pula 36 anggota WTO menjadi pihak ketiga yang turut berkepentingan terhadap gugatan ini. Menurut Bachrul Chairi, Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI), Kementerian Perdagangan, kewajiban menggunakan kemasan polos produk rokok telah mencederai hak anggota WTO di bawah perjanjian Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS). Kebijakan kemasan polos yang diberlakukan Australia terbukti berdampak luas pada perdagangan dunia. “Kebijakan Australia menerapkan kemasan polos produk rokok mendapat perhatian sebagian besar anggota WTO karena isu ini bersifat sensitif dan mempunyai implikasi luas terhadap perdagangan dunia,” kata Bachrul. Menurut para penggugat, konsumen memiliki hak untuk mengetahui produk yang akan dikonsumsi. Sementara di sisi lain, produsen juga memiliki hak untuk menggunakan merek dagangnya secara bebas. Bachrul berpendapat, kebijakan Australia yang bertujuan mengurangi konsumsi rokok dan pembatasan akses rokok bagi perokok pemula, sebenarnya sejalan dengan kebijakan Indonesia dan banyak negara lain. “Namun kebijakan Australia dalam mencapai tujuan dari kebijakannya tersebut melalui penerapan kemasan polos produk rokok, dianggap tidak melindungi hak kekayaan intelektual (HKI) atas merek dagang produk rokok yang dimiliki produsen rokok,” ujarnya. Kebijakan itu sangat berpotensi merugikan para produsen, sebab bakal menghilangkan kompetisi produk rokok. Penyebabnya, tak ada lagi pembeda antara produk yang satu dengan produk lainnya. Sebenarnya sangat wajar jika Indonesia ngotot. Maklum, di negeri ini, industri rokok telah menyumbang 1,66% dari total Gross Domestic Product (GDP) dan devisa negara melalui ekspor ke dunia. Pada 2013, nilai ekspor mencapai US$ 700 juta. Apalagi, industri rokok juga terbukti menjadi sumber penghidupan bagi 6,1 juta orang yang bekerja di industri rokok secara langsung dan tidak langsung. Termasuk 1,8 juta petani tembakau dan cengkeh. Menurut Salamudin Daeng, pengamat ekonomi, pemerintah tengah membangun kesan melindungi Industri Hasil Tembakau (IHT) di kancah internasional dengan mengajukan gugatan ke WTO. Namun hal itu justru ironi, jika melihat IHT di dalam negeri ternyata terus digencet berbagai peraturan dan cukai pajak yang tinggi. “Gugatan itu bisa kehilangan faedahnya kalau kemudian berbagai kebijakan di dalam negeri justru tidak memberi dukungan terhadap industri tembakau,” sindir Salamudin. n
35
KEUANGAN KONGLOMERASI
Jangan Sampai Membahayakan Induk September depan, OJK akan menerapkan pengawasan terintergritas serta aturan permodalan bagi konglomerasi keuangan. Ini penting agar krisis 1988 tidak berulang.
D
TEKS BASTAMAN FOTO DOK REVIEW
UA puluh tujuh tahun silam, negeri ini terbaring terkena krisis keuangan. Rupiah jatuh, pelarian modal tak terhindarkan. Harga BBM dan kebutuhan pokok pun menjadi mahal. Akibatnya, puluhan konglomerat ambruk, BUMN berantakan. Tak kurang dari Rp 1.000 triliun hangus untuk menutupi kerugian. Dan, seluruh rakyat Indonesia harus menanggung kerugian itu sampai sekarang. Meskipun masih samar, kini tanda-tanda krisis 1988 mulai nampak. Dalam setahun terakhir, banyak sentimen negatif yang menerpa bisnis keuangan. Mulai dari melemahnya nilai tukar rupiah, naiknya tingkat suku bunga dan kredit macet, hingga kaburnya dana panas milik asing. Mungkin, karena gejala-gejala itulah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana melakukan pengawasan super ketat. Dan untuk memperluas jangkauan, OJK akan masuk mengawasi anak-anak perusahaan yang ada di setiap bank. Patut, memang, kalau OJK merasa was-was. Sebab, akhir-akhir ini banyak bank atau lembaga keuangan non-bank yang bergerak agresif. Lantaran dunia usaha belum mampu menyerap likuiditas yang tersedia, beberapa lembaga keuangan, terutama bank dari Kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III dan IV, berlomba-lomba mendirikan anak usaha atau mencaplok perusahaan lain. Seperti perusahaan pembiayaan, sekuritas, dan asuransi. Dari data yang dirilis OJK pekan lalu, saat ini ada 50 kelompok lembaga keuangan yang masuk dalam katagori konglomerasi keuangan. Mereka terdiri dari 35 bank, 13 lembaga keuangan non-bank, satu lembaga pasar modal, dan satu lembaga jasa keuangan khusus. Sementara jumlah perusahaan yang berada di
36
kelompok usaha kakap ini mencapai total 229 dengan kekayaan Rp 5.142 triliun atau menguasai 70,2% aset industri keuangan di Tanah Air. Namun semua orang tahu, kondisi anak perusahaan milik “konglomerat� tersebut tidak semuanya sehat. Bisnis pembiayaan, contohnya. Kendati pasarnya besar dan prospeknya cerah, bisnis ini tetap berpotensi menimbulkan kredit macet (non performing loan atau NPL) lantaran meningkatnya suku bunga. Begitu juga yang terjadi di bisnis sekuritas. Mulai menukiknya kinerja Bursa Efek Indonesia, ditambah persaingan yang begitu ketat, membuat usaha di bidang ini tidak secerah sebelumnya. Kondisi di usaha perasuransi juta tidak jauh berbeda. Buntut dari memburuknya bisnis lembaga keuangan non-bank itu menimbulkan adanya kebutuhan suntikan modal atau likuiditas. Dan yang paling mudah adalah, “Meminta suntikan dana dari bank yang
ATM BCA: Kalau ada apa-apa, minta tolong ke induk.
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
KEUANGAN KONGLOMERASI menjadi induk (atau memiliki hubungan istimewa) yang perusahaan-perusahaan tersebut,” ujar seorang bankir bank BUMN. Bukankah ini akan membahayakan bank yang menjadi induk?
DIREKTUR ANAK-ANAK USAHA Makanya, OJK akan melakukan pengawasan secara terintegritas antar-lembaga keuangan. Nah, untuk memudahkan pengawasan, OJK telah menyusun daftar 50 konglomerasi keuangan di Indonesia. Dalam penyusunan kelompok usaha ini, kriteria yang dipakai tak hanya melulu hubungan antara induk dengan anak perusahaan, tetapi juga berdasarkan nama pemegang saham pengendali. Buku besar yang mengatur pengawasan terhadap lembaga keuangan dan anak-anak usaha serta pihak terkait ini sebenarnya telah tercantum dalam Undang-Undang BI. Di situ disebutkan, bank sentral dapat melakukan pemeriksaan terhadap bank secara berkala atau pun setiap waktu. Dan jika diperlukan, pemeriksaan bisa dilakukan terhadap anak-anak perusahaan, pihak terkait, terafiliasi, serta debitor. Nah, fungsi pengawasan itu kini ada di tangan OJK. Masih terkait dengan pengawasan, OJK juga akan mewajibkan setiap induk perusahaan memiliki satu orang direktur yang bertugas mengawasi anak-anak usaha. “Dengan pengawasan integrasi ini, mereka bisa mempertahankan asas prudential,” ujar Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, kepada Review Weekly, pekan lalu. Cukup? Belum. Jika tidak ada aral melintang, Sep-
DAFTAR KONGLOMERASI KEUANGAN NO NAMA
NO NAMA
1 Bank Mandiri 2 BRI 3 BCA 4 BNI 5 Astra Permata 6 CIMB Niaga 7 Danamon 8 Panin 9 BII 10 BTMU 11 Sumitomo 12 HSBC 13 OCBC 14 UOB 15 Bukopin 16 Mega 17 BJB 18 DBS 19 Citibank 20 Standard Chartered 21 Muamalat 22 Sinarmas 23 Mizuho 24 JP Morgan 25 Oto Multiartha
26 Deutsche Bank 27 Commonwealth 28 Artha Graha 29 Victoria 30 AJB 31 Resona 32 MNC 33 Askrindo 34 Recapital 35 BNP Paribas 36 Indomobil Finance Indonesia 37 Mitsubishi UFJ Lease & Finance 38 Index 39 Chandra Sakti Utama Leasing 40 AXA Financial 41 Danarekasa 42 BOA 43 Aris 44 Equity Life 45 Sun Life 46 Pro Car International Finance 47 Mitraniaga 48 Batavia Prosperindo 49 Artos 50 Mitra Dana Putra Utama
Sumber: OJK
tember depan OJK akan menerbitkan aturan permodalan untuk konglomerasi keuangan. Dalam konsep building block ini, besaran modal induk usaha akan ditentukan dengan melihat kondisi serta resiko dari anak-anaknya. Jadi, dalam perhitungan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebuah bank konglomerasi, misalnya, OJK akan memasukkan risiko dari anak-anak perusahaan. Seperti halnya di sektor perbankan, OJK berencana mengelompokkan konglomerasi keuangan ini berdasarkan aset. Dari kajian awal, ada 18 konglomerasi keuangan yang memiliki aset hingga Rp 10 triliun. Di kelompok kedua, ada 18 konglomerasi yang memiliki aset Rp 10 triliun – Rp 80 triliun. Lantas, delapan perusahaan masuk dalam kelompok konglomerasi yang memiliki aset Rp 80 triliun – Rp 200 triliun. Sementara di kelompok empat, ada enam perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp 200 triliun. Bank Mandiri dan BNI masuk dalam kelompok ini. Pengawasan terintegrasi serta ketentuan permodalan baru ini memang menjadi lebih diperlukan setelah OJK, belum lama ini, membolehkan perusahaan pembiayaan terjun di bisnis pembiayaan perumahan (KPR), pembiayaan jasa, pembiayaan infrastruktur, dan lainnya. Namun, jika tidak hati-hati, bisnis baru ini justru bisa membahayakan perusahaan pembiayaan. Ini jelas akan membuat bank atau lembaga keuangan yang menjadi induk usaha ikut-ikutan sakit. n
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
37
KEUANGAN SUN VALAS
AKTIVITAS DI BANK: SUN membuat bankir malas mengucurkan kredit.
Laris Manis Jualan Utang Meskipun yield-nya relatif kecil, SUN valas laris manis. Bank memang butuh instrumen ini untuk menempatkan dana jangka pendek mereka. TEKS BASTAMAN FOTO DOK REVIEW
B
ERLOMBA dengan waktu. Untuk mengantisipasi rencana kenaikan suku bunga The Fed dan situasi ekonomi yang kurang kondusif di semester II – 2015, tadinya pemerintah berencana menerbitkan surat utang ne-
38
gara (SUN) dalam denominasi dolar (USD Bond), yen (Samurai Bond), dan euro (Euro Bond). Sayang, hingga semester I berlalu, hanya SUN valas yang menjadi kenyataan. Sementara dua lainnya molor karena berbagai persoalan. Euro Bond, misalnya, terpaksa ditunda gara-gara krisis Yunani. Pemerintah khawatir, krisis Yunani membuat Euro Bond kekurangan pembeli. Jika krisis di negara Seribu Dewa itu semakin gawat, kemungkinan besar Euro Bond baru akan diterbitkan tahun depan. Lain halnya dengan Samurai Bond. “Samurai Bond terkendala masalah perpajakan,� ujar Robert Pakpahan, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR), Kementerian Keuangan. Lantas, bagaimana dengan lelang obligasi valas seri USDFR001 yang digelar pekan lalu? Syukurlah, lelang SUN valas disambut antusias oleh pasar. Itu terlihat dari permintaan USDFR001yang mencapai US$ 871,7 juta. Padahal pemerintah hanya menargetkan US$ 500 juta. Tidak hanya itu, sebelumnya banyak yang meminta imbal hasil (yield) hingga 5,1%. Kenyataannya, yield surat utang yang bakal jatuh tempo pada 15 Mei tahun 2017 cuma 1,9%. Tentu ini cukup mengejutkan. Soalnya, harus diakui, kondisi ekonomi makro Indonesia saat ini sebenarnya kurang mendukung untuk mencari utangan valas. Nilai tukar rupiah terhadap dolar sedang jatuh-jatuhnya, begitu juga dengan inflasi yang mulai
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
KEUANGAN SUN VALAS
REALISASI PENERBITAN SUN SEMESTER I - 2015 NOMINAL JENIS SUN (TRILIUN RUPIAH)
Realisasi lelang SUN/ 163,14 Sukuk 19 Juni Sukuk Ritel SR007 21,96 Global Bond 50,37 Sukuk Global 26,42 Private Placement 5,7 Lelang SUN 23 Juni 18 SUN valas domestik 6,7 Suku Dana haji Indonesia 1 Lelang Sukuk 30 Juni 2,165 TOTAL 295,455 Sumber: DJPPR
menggila di bulan Ramadan. Lalu, apa yang membuat USDFR001 cukup diminati investor? Pemicunya, tak lain lantaran yield yang diberikan instrumen ini cukup aduhai. Ditambah lagi, selain aman, USDFR001 menawarkan kupon sebesar 3,5%. Jadi, itulah agaknya yang membuat investor ramairamai memburu USDFR001. Nah, pemain terbesar dalam lelang USDFR001 adalah perbankan. Instrumen ini menjadi alternatif bagi perbankan untuk menempatkan kelebihan likuiditasnya dalam jangka pendek. Artinya, perbankan memburu USDFR001 untuk mencocokan maturity date dengan dana pihak ketiga (DPK) yang juga berdurasi sama. Selain itu, perbankan merasa lebih aman menaruh kelebihan likuditasnya di USDFR001 ketimbang menyalurkannya dalam bentuk kredit. Maklum, gara-gara meroketnya suku bunga, risiko kredit untuk macet menjadi cukup tinggi. “Lebih aman menyimpan dolar di SUN valas ketimbang disalurkan ke kredit (valas),” ujar Desmon Silitonga, analis PT Millenium Capital Management.
KURANG LIKUID Namun Desmon masih menganggap USDFR001 belum cukup likuid. Jika ditambah dengan USDFR001 sebesar US$ 540 juta yang diterbitkan pada 28 November 2013, maka nilainya (outstanding) baru US$ 1,4 miliar. Angka tersebut masih lebih kecil ketimbang Global Bond yang rata-rata mencapai US$ 2 miliar.
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
Sehingga, investor kesulitan untuk mengejar capital gain. “Makanya, yield-nya paling-paling hanya 2% di akhir tahun” ujar Desmon. Terlepas dari semua itu, tingginya minat investor terhadap USDFR001 telah menambah beban pemerintah untuk membayar kupon dan membeli kembali surat utang tersebut. Sebab, penerbitan SUN valas bukan tanpa risiko. Risiko yang mungkin akan dihadapi oleh pemerintah adalah dari sisi nilai tukar. Saat ini ada tanda-tanda dolar akan kembali perkasa. Jika mata uang Abang Sam itu semakin kuat, maka dampaknya akan terasa pada neraca pembayaran. “Semakin dolar menguat, semakin berat beban yang harus ditanggung oleh pemerintah,” ujar Desmon. Makanya, untuk mengurangi risiko kurs tadi, pemerintah lebih banyak menerbitkan SUN di semester I. Sebab, jika The Fed jadi mengerek tingkat suku bunganya, maka investor dikhawatirkan akan meminta yield lebih tinggi dibandingkan saat ini. Pada akhirnya, hal itu akan memberatkan pemerintah. “Penerbitan SUN valas saat ini cukup tepat supaya cost of fund tetap murah,” ujar Maximilianus Nico Demus, analis dari Samuel Sekuritas, pekan lalu. Tapi semua beban itu tak seberapa bila dibandingkan risiko apabila defisit APBN tidak bisa ditutup. Jika ini terjadi, roda pembangunan bisa berhenti. Mungkin karena itu, pemerintah tampak pede dengan beban utang yang sudah segede gajah bunting itu. Tengok saja, untuk menalangi defisit APBN 2015, pemerintah menargetkan penerbitan SUN sebesar Rp 452,18 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 295,455 triliun (65,34%) sudah terbit di semester I. Yang jadi masalah, jika SUN yang diterbitkan di dalam negeri nilainya besar, tentu bisa berdampak negatif pada pendanaan korporasi. Itu karena lembaga keuangan seperti bank dikhawatirkan akan lebih memutar uangnya di SUN yang berisiko rendah ketimbang menyalurkannya ke sektor riil. Makanya, kalau pemerintah terus-menerus menerbitkan surat utang, penurunan suku bunga kredit akan seret. n
39
KEUANGAN VALAS
Sulitnya Menegakkan Kedaulatan Rupiah Untuk mengurangi tekanan terhadap rupiah, BI melarang penggunaan valas untuk transaksi di dalam negeri. Tapi sebagian kalangan meragukan keampuhan pelarangan itu. TEKS BASTAMAN FOTO RISET
P
ELEMAHAN nilai tukar rupiah sulit diatasi selama pasokan dan permintaan dolar masih jomplang. Itu sebabnya, untuk mengurangi tekanan terhadap mata uang Republik Indonesia itu, Bank Indonesia (BI) menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/3/ PBI/2015. Aturan yang berlaku mulai awal Juli ini merupakan pelengkap dari Undang-Undang Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang. Aturan baru ini mewajibkan setiap transaksi di dalam teritorial Indonesia memakai rupiah. Tidak seperti sekarang, transaksi yang menggunakan mata uang dolar cukup tinggi. Di industri kimia dan farmasi, contohnya, hampir semua transaksi menggunakan dolar. Belum lagi antar-BUMN. Akibatnya, kebutuhan akan dolar sangat tinggi. BI mencatat, transaksi menggunakan dolar rata-rata mencapai US$ 7,2 miliar per bulan atau sekitar Rp 93 triliun. Tingginya permintaan terhadap dolar sebenarnya tidak akan jadi masalah bila pasokannya cukup. Masalahnya, selama ini pemasukan dolar sebagian besar masih disokong oleh hot money dan ekspor komoditi pertanian serta pertambangan. Ketika harga komoditi jatuh dan hot money kembali ke negeri asalnya, kita tak punya modal untuk memperkuat rupiah kecuali dengan menerbitkan surat utang yang memberikan suku bunga atau kupon tinggi. Cuma sebagian kalangan meragukan keampuhan dari PBI No. 17/3/PBI/2015. Soalnya, banyak regulasi otoritas moneter yang tidak berjalan. Lihat saja, aksi spekulasi tetap saja berlanjut kendati BI mewajibkan setiap pembelian dolar di atas US$ 100 ribu harus didukung dokumen peruntukan. Di lapangan, seperti dikisahkan seorang bankir, satu dokumen bisa untuk membeli dolar di empat bank yang berbeda. “Seharusnya BI tidak hanya membuat aturan, tapi juga menerapkan sanksi yang tegas,� ujarnya.
40
Keraguan juga datang dari Farial Anwar, pengamat pasar uang. Karena aturan baru ini berlaku bagi kontrak yang diteken setelah 1 Juli, menurut Farial, maka keampuhan dari obat PBI No. 17/3/PBI/2015 baru akan terasa beberapa bulan ke depan. Selain itu, ia juga menyarankan agar aturan ini didukung oleh kebijakan lain, seperti keharusan memakai rupiah bagi transaksi yang dilakukan asing. “Termasuk untuk jual beli saham,� ujarnya. Kalau BI dan pemerintah mau menyelamatkan rupiah, kita bisa belajar kepada Malaysia. Di saat krisis keuangan 1988, negeri jiran itu memilih melakukan perubahan kebijakan moneter dengan menetapkan nilai tukar yang fixed. Hasilnya, langkah yang diambil oleh PM Mahathir Mochammad mampu menyelamatkan Malaysia dari keterpurukan krisis 1988 karena industrinya pulih dengan cepat.
Seharusnya BI tidak hanya membuat aturan, tapi juga menerapkan sanksi yang tegas.
TEMPAT PENUKARAN UANG: Dijaga tidak lewat Rp 13.350 per dolar.
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
KEUANGAN VALAS Indonesia sebenarnya punya pilihan itu, tapi sayang BI dan pemerintah tak punya keberanian untuk mengambil langkah drastis tersebut. “Kalau kita melihat track record Gubernur BI dan pemerintah, penetapan nilai rupiah yang fixed mustahil akan dilakukan,” kata seorang analis dari sebuah bank BUMN. Padahal, kalau saja Indonesia mengikuti langkah Malaysia, tekanan terhadap rupiah bisa dikurangi.
TAK PUNYA KEBERANIAN Selain itu, sejumlah pengamat ekonomi juga pernah mengusulkan untuk membendung hot money agar dana jangka pendek tidak mengalir deras. “Para ekonom bukan anti modal asing, tapi menolak dana yang hadir untuk jangka pendek,” ujar si analis tadi. Sayangnya, usulan tersebut tidak digubris oleh penguasa moneter. Padahal, ini berbahaya. “Kalau dana itu ke luar secara besar-besaran, kita tidak memiliki senjata untuk mengatasinya,” ujar si analis. Huh, upaya menegakkan kedaulatan rupiah memang tidak mudah. Apalagi di saat seperti sekarang, dimana pelemahan rupiah lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal. Krisis utang Yunani, misalnya, diyakini akan membuat dolar semakin perkasa. Rencana The Fed mengerek suku bunga juga mendorong para pengusaha mencari aman dengan mengoleksi dolar. “Mereka tidak akan mau menyimpan dalam uang
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
rupiah,” ujar Ariston Tjendra, Senior Research and Analyst Monex Investindo Futures. Ariston mungkin benar, apalagi sebentar lagi penduduk Indonesia akan memasuki libur panjang untuk merayakan Idul Fitri. Libur panjang di pertengahan Juli ini akan mendorong korporasi membeli dolar sejak dini. Itu dilakukan untuk mengurangi risiko (rugi kurs) perusahaan. Apalagi, saat ini ada kecenderungan dolar berada di jalur menguat. “Sehingga banyak perusahaan yang berjaga-jaga dengan membeli dolar dari sekarang,” ujar Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures. Karena itu, Sri memperkirakan nilai tukar rupiah tidak akan lari ke mana-mana. Betul, pekan lalu, rupiah sedikit menguat karena ada pasokan dari hasil lelang surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar sebesar US$ 500 juta (lihat: Laris Manis Jualan Utang). Selain itu, inflasi tahunan hingga bulan Juni tercatat 7,26% atau lebih rendah dari prediksi 7,41%. “Saya kira rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.250 Rp 13.350 per dolar,” ujarnya. Perkiraan serupa datang dari Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasuri BNI. Ia memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp 13.200 – Rp 13.400. Level ini, menurutnya, bisa dipertahankan hingga akhir tahun. “Asal BI konsisten intervensi dan ekonomi domestik membaik,” ujarnya. n
41
PASAR MODAL IHSG
Ada Optimisme di Pa Menurut para analis, sudah saatnya indeks harga saham gabungan menguat. Mereka yakin, level psikologis tak lama lagi terlampaui.
S
TEKS AHMAD MUNJIN FOTO ILUSTRASI
UDAH empat pekan indeks harga saham gabungan terperosok ke bawah level psikologis (5.000), tapi hingga kini masih belum berhasil kembali ke habitatnya. Akhir pekan lalu, Jumat (3/7), memang sempat menanjak ke zona hijau, namun tetap saja berkutat di level 4.900-an. Hari itu, indeks ditutup di level 4.982,91. Artinya, dalam sepekan, terjadi kenaikan 60 poin. Dengan fakta itulah Willy Sanjaya melihat adanya potensi penguatan IHSG menuju ke 5.000, dalam sepekan ke depan. Ia memprediksi indeks akan bergerak di kisaran 4.815 5.215. Faktor pendukung penguatan IHSG, salah satunya, technical rebound setelah melemah cukup dalam belakangan ini. Meskipun, pelemahan tersebut tidak terlalu jauh dibandingkan bursa saham regional. Oleh sebab itu, ketenangan pun saat ini sudah mulai menghampiri pelaku pasar. Selain itu, pasar juga sudah mulai mengantisipasi laporan keuangan emiten untuk kuartal II-2015. Tapi, di sisi lain, pasar sudah mulai memasuki masa libur jelang Lebaran. Sebagian besar orang sudah melakukan libur panjang. Sepekan ke depan, sudah banyak pelaku pasar yang berlibur. Perusahaan dan karyawan sudah fokus pada pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) sehingga tidak lagi fokus ke pasar saham. Nah, dalam situasi seperti itu, biasanya IHSG tidak akan berlari jauh. Artinya, penguatan IHSG akan terbatas oleh faktor libur Lebaran tadi. “Dalam situasi ini, saya sarankan para pemodal juga untuk menyesuaikan transaksi saham dengan faktor libur tersebut,” kata Willy. Selain itu, nantikan juga perubahan fraksi harga yang akan diperbaharui kembali oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Fraksi yang sekarang kurang nyaman. Angka-angkanya terlalu dekat sehingga terasa sempit. Akibatnya, mendapatkan 1-2 poin belum untung. Lebih nyaman kembali ke harga dulu.
42
Untuk pilihan, Willy merekomendasikan sahamsaham di sektor bank, konstruksi, dan properti. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sudah turun cukup dalam, PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Mandiri (BMRI). Di sektor konstruksi, PT Adhi Karya (ADHI) dan PT Wijaya Karya (WIKA). Sebab, pemerintah sudah memastikan nilai proyek infrastruktur yang akan ditawarkan untuk didanai oleh pinjaman luar negeri senilai US$ 35 miliar atau Rp 465,5 triliun dari total nilai Rencana Pinjaman/Hibah Luar Negeri (DRPHLN) atau “Blue Book” 2015-2019 sebesar US$ 38 miliar. Jika ini benar-benar terjadi, fokus pasar harus kembali ke saham-saham konstruksi BUMN.
MUDAH-MUDAHAN BENAR Di sektor properti, ada sentimen positif seiring dibukanya kepemilikan asing. Pilihannya PT Summarecon Agung (SMRA), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), PT Alam Sutera Realty (ASRI), dan PT Pakuwon Jati (PWON). Direkomendasikan akumulasi bertahap saham-saham tersebut sambil melihat perkembangan pasar ke depannya pada saat libur seperti apa. Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital, juga optimistis. Kata dia, batas tiga bulan selesai, IHSG siap kembali ke 5.014-5.105. Koreksi
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
PASAR MODAL IHSG
asar Modal 2013 berbeda dengan 2015. Ia melihat perbedaan signifikan antara koreksi 2013 dan 2015 dengan time frame sama tiga bulan adalah faktor rupiah. Pada 2013, rupiah melemah 30% dari Rp 9.600 ke Rp 12.300 sedangkan di 2015 hanya 7% dari Rp 12.750 ke Rp 13.350. Pelemahan kurs terjadi akibat isu mata uang dolar menyesuaikan rencana kenaikan The Fed yang akhirnya diundur ke tahun 2015 akhir. Jadi kelihatannya, faktor The Fed sudah terdiskon. Demikian juga krisis Yunani. Makanya, Yuganur melihat bahwa untuk mengulang koreksi di 2015 seperti 2013 (17%-20%) hingga jatuh ke level 3.800 agak sulit. Keadaannya tidak separah 2013. Momentum turun hilang dan IHSG siap ke 5.0145.105. Secara teknikal, semakin lama IHSG berada di atas low 4.832 semakin sulit untuk turun lebih lanjut ke 4.500 dan membuka peluang ke 5.105-5.200. Dilihat ke belakang, koreksi selama tiga bulan sudah cukup yang merupakan time frame yang sama dengan 2013. Ini merupakan pullback sehat
Dilihat ke belakang, koreksi selama tiga bulan sudah cukup yang merupakan time frame yang sama dengan 2013. untuk bangun kaki-kaki ke 5.500 di akhir tahun 2015. Melihat semua faktor di atas karena IHSG untuk bulan Juni berhasil close di atas level 4.832, untuk Juli akan kembali dengan mudah ke 5.014 dan gap grafik mingguan di 5.105. “Adapun saham-saham pilihan untuk target sepekan ke depan, saya rekomendasikan beli saham ASII, TLKM, JSMR, dan BMRI,� ujar Yuganur. Pertama, saham PT Astra International (ASII), dengan estimasi Price to Earnings Ratio (PER) 2015 di level 17,9 kali, Price to Book Value (PBV) 2,25 kali, dan Return on Equity (RoE) 12,61%. Rekomendasinya beli dengan trading target di Rp 7.250. Level pembelian pertama bisa dilakukan di Rp 6.975, sedangkan level pembelian kedua bisa dilakukan di Rp 6.875. Cut loss point di Rp 6.775. Kedua, saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), rekomendasi beli dengan estimasi PER 2015 di level 19,7 kali, PBV 3,24 kali, RoE 16,7%. Target harga trading di Rp 3.025. Lantas saham PT Jasa Marga (JSMR), rekomendasi beli dengan estimasi PER 2015 di level 30,03 kali, PBV 3,6 kali, RoE 12,13% dan trading target di Rp 6.250. Level pembelian pertama bisa dilakukan di Rp 5.775, sedangkan level pembelian kedua bisa dilakukan di Rp 5.675 dan cut loss point di Rp 5.575. Kemudian saham PT Bank Mandiri (BMRI) dengan estimasi PER 2015 di level 11,3 kali, PBV 2,23 kali, RoE 19,61%. Rekomendasi beli dengan trading target di Rp 10.325. Level pembelian pertama bisa dilakukan di Rp 9.975, sedangkan level pembelian kedua bisa dilakukan di Rp 9.875. Cut loss point di Rp 9.775. Nah, selamat berinvestasi. n
IHSG 03/07
4,982,91
26/06
4,923.00
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
43
PASAR MODAL SAHAM SEMEN
Ada Harapan, Tapi Tahun Depan
Pembangunan yang diperkirakan akan menanjak itu, akhirnya hanya mimpi. Penjualan semen tahun ini akan turun. TEKS AHMAD MUNJIN FOTO DAHLAN RP, DOK.REVIEW
M
IMPI itu, terbukti, tak pernah jadi kenyataan. Pembangunan infrastruktur besar-besaran, seperti yang diduga sebelumnya, tidak terjadi. Bahkan sebaliknya, di semester I yang baru lalu pembangunan macet di tengah jalan. Itu tercermin di penjualan semen nasional. Data Indonesia Cement Association mencatat, konsumsi semen sepanjang Mei lalu sebanyak 4,824 juta ton atau turun 7,1% dibandingkan 5,194 juta ton pada Mei 2014. Secara kumulatif sepanjang Januari-Mei 2015 pun,
44
konsumsi semen menyusut 3,1% menjadi 23,078 juta ton dari 23,817 juta ton pada periode sama tahun lalu. Padahal angka tersebut telah sedikit tertolong dengan kenaikan signifikan ekspor semen. Pada Mei 2015, ekspor semen meroket 564,3% menjadi 47.833 ton dibandingkan Mei 2014 yang hanya 7.200 ton. Secara kumulatif sepanjang Januari-Mei 2015, ekspor semen juga meningkat sampai 536,6% menjadi 204.712 ton, dibandingkan 32.155 ton pada periode yang sama tahun lalu. “Saat ini, kami memiliki prediksi akan ada penurunan penjualan semen sebesar 2 persen pada full year 2015, dari 59,9 juta metrik ton (MT) menjadi 58,7 juta MT,” kata Liliana S Bambang, analis PT Mandiri Sekuritas, beberapa waktu lalu. Dia menyatakan, pihaknya telah memangkas prediksi pertumbuhan pasar semen tahun ini. Dengan perkiraan rebound 3% pada semester kedua. Jadi, secara kumulatif tahun ini, industri semen diperkirakan turun 2%. “Awalnya, kami memprediksi akan ada kenaikan besar pada pertumbuhan penjualan tahun ini. Namun, karena ada beberapa gangguan pada sektor properti ditambah lagi risiko eksekusi proyek infrastruktur, kami menilai pertumbuhan besar tersebut tidak terjadi tahun ini,” ujarnya. Ada kemungkinan industri semen berbalik naik baru terjadi pada 2016 dan 2017 nanti, di level 9%. Meskipun, masih ada beragam situasi yang dapat menekan angka prediksi tersebut. Itu sejalan dengan prediksi untuk pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) yang diyakini lebih baik pada tahun depan. Liliana lebih yakin potensi pertumbuhan infrastruktur pada full year 2016 karena realisasi dari proyek infrastruktur masif dari pemerintahan Jokowi. Dan dampak positif aturan pembebasan tanah (yang mulai diimplementasikan pada 2015). Risiko terhadap prediksi 2016-2017 adalah jika target pertumbuhan GDP tidak tercapai.
SMGR SUDAH OVERSOLD Meskipun ada potensi pertumbuhan penjualan yang baik pada 2016-2017, pihaknya masih memangkas rekomendasi pada saham dari produsen semen dari neutral menjadi underweight. Itu karena, permintaan dikhawatirkan tidak dapat mengimbangi derasnya pasokan baru semen pada semester kedua nanti karena adanya ancaman oversupply. “Kami memprediksi, suplai baru dalam dua tahun ke depan akan mencapai 21 juta MT. Dengan perlam-
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
PASAR MODAL SAHAM SEMEN batan ekonomi, kami khawatir akan memicu kompetisi agresif. Kami juga memprediksi tingkat utilisasi turun dari 88% pada 2014 menjadi 73% pada 2016. Sedangkan pertumbuhan rata-rata harga jual (average selling price/ASP) akan teredam karena oversupply,� ungkap Liliana. Sementara itu, sektor properti yang merupakan bagian penting bagi industri semen, saat ini mendapat kepastian dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak. Pasalnya, penghitungan PPh 22 sudah direvisi, sehingga ada aturan yang baru sudah mengecualikan pajak barang mewah (20%) dan pajak pertambahan nilai (10%). Jadi, properti yang dijual pada harga Rp 5 miliar ke atas saja yang dikenai pajak barang supermewah sebesar 5%. Revisi ini berlaku per 12 Juni lalu. Lantas bagaimana dampak semua ini pada sahamsahamnya? Kalau membicarakan saham pabrik semen, tentu, kita tak bisa melepaskan sang jagoan PT Semen Indonesia alias SMGR. Sejak awal tahun, harga SMGR telah turun hampir 25% menjadi Rp 12.175. Menurut Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities, pelemahan saham PT Semen Indonesia sudah cukup dalam. Tren jangka panjang dan jangka menengahnya, saham SMGR masih bearish. Hanya saja, untuk jangka pendek, saham ini bisa dimanfaatkan untuk trading. Sebab, candlestick-nya Kamis (2/7) sudah menunjukkan breakout resistance Moving Average (MA) 7
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
Tren jangka panjang dan jangka menengahnya, saham SMGR masih bearish. hari. Sinyalnya cukup positif. Indikator stochastic menunjukkan golden cross dan dikonfirmasi pada perdagangan Kamis. Oleh karena itu, SMGR masih berpotensi menguat. Indikator The Relative Strength Index (RSI) juga mengindikasikan bullish reversal momentum dari area oversold. Dalam sepekan ke depan, SMGR punya support di Rp 12.000 dan resistance di Rp13.000. Target resistance itu bertepatan dengan resistance dari tren bearish jangka menengah dan MA 50 hari. Artinya, jika resistance tersebut berhasil terpecahkan, tren bearish jangka menengahnya selesai. Jika tembus, masih ada peluang penguatan lanjutan. Hanya saja, untuk trading jangka pendek, targetnya di level Rp 13.000 terlebih dahulu. Untuk tembus, terlihat masih kurang kuat di tengah kondisi IHSG yang masih konsolidasi di bawah 5.000. “Saya rekomendasikan beli untuk saham SMGR,� sarannya. n
45
PASAR MODAL SAHAM OTOMOTIF
Otomotif Masih Ngerem
Ada saran, sebaiknya, jangan masuk dulu ke saham otomotif. Prospeknya suram. TEKS AHMAD MUNJIN ILUSTRASI DOK. REVIEW
B
ISNIS penjualan mobil lagi suram. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) hanya berani memproyeksikan penjualan mobil hingga semester I 2015 sekitar 500.000 unit. Itu berarti, terjadi penurunan penjualan sekitar 32% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 733.000 unit. Proyeksi penjualan semester pertama dibuat dengan melihat pencapaian empat bulan pertama tahun ini yang tercatat turun 16%, hanya 364.000 unit. Dengan mempertimbangkan itu, Gaikindo memperkirakan penjualan semester pertama kurang lebih 500.000 unit. Belum ada kebijakan pemerintah yang signifikan untuk mendongkrak penjualan mobil. Bahkan, momen puasa dan Idul Fitri pada Juni-Juli juga tidak bisa diandalkan untuk mendongkrak penjualan. Saat ini kapasitas produksi mobil di dalam negeri sebesar 1,9 juta unit, sedangkan produksi untuk penjualan di dalam negeri diperkirakan hanya 1,1 juta unit. Artinya, ada 700–800 ribu unit kapasitas yang ideal. Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang melonggarkan uang muka kredit kendaraan bermotor, seharusnya berimbas positif ke emiten di sektor otomotif dan
46
komponen. Itu seharusnya. Hanya saja, yang harus dilihat adalah kondisi riil di lapangan—bagaimana permintaan kredit akan mobil apakah terjadi peningkatan atau tidak. Apakah dengan adanya penurunan batas uang muka tersebut, permintaan masyarakat terhadap otomotif akan naik atau justru biasa-biasa saja. Jika ternyata permintaannya biasa-biasa saja, menunjukkan belum terlihat dampak positif dari penurunan uang muka oleh BI tersebut. Apalagi, kecenderungan sekarang, orang lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan pokok dibandingkan membeli kendaraan. Belum lagi dengan momentum tahun ajaran baru di mana fokus masyarakat lebih ke kebutuhan sekolah anak. “Jadi, dengan penurunan uang muka, belum tentu langsung membuat masyarakat antusias untuk kredit kendaraan,� kata Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
PASAR MODAL SAHAM OTOMOTIF
Kiswoyo Adi Joe, Analis PT Investa Saran Mandiri
Jadi, saya tidak rekomendasikan terlebih dahulu untuk saham-saham di sektor otomotif, termasuk saham PT Astra International (ASII) sekalipun. Securities Indonesia (NHKSI). Perkiraan Reza, hingga akhir 2015, penjualan mobil paling hanya mencapai 1-1,04 juta. Target awal dari Gaikindo sebesar 1,5 juta unit untuk 2015 dibandingkan 2014 sebesar 990 ribu. Hanya saja, seiring perkembangan waktu, mereka pun merevisi turun target tersebut.
JANGAN MASUK DULU Untuk sahamnya, dari sisi likuiditas yang cukup menarik di sektor ini adalah saham PT Astra International (ASII) dan PT Nipress (NIPS). Pertimbangan dua saham ini lebih ke faktor likuiditas. Selain faktor likuiditas, untuk masuk tetap juga harus melihat momentum yang tepat. Sekarang harga ASII di Rp 7.050, baru bisa masuk di Rp 6.900. Itu akan lebih baik karena sekarang, tren pergerakan harga sahamnya masih turun. Jadi, harus lihat momentum sambil mencermati saham otomotif mana yang masih bisa tumbuh besar. ASII lebih cocok untuk investasi jangka panjang. Untuk trading pendek, mungkin bisa, tapi sangat tergantung pada kondisi pasar untuk mendapat gain 1-2 poin di saham tersebut. Tapi, jika kondisi pasarnya tak mendukung, untuk sementara jangan masuk dulu. Reza merekomendasikan buy on weakness saham ASII dengan support di Rp 6.325 – Rp 6.500 dan resistance Rp 7.100 -Rp 7.275 dalam sepekan ke depan. Target harga fundamentalnya di Rp 7.700. Angka ini merupakan revisi turun dari target sebelumnya Rp 8.150 akibat perlambatan yang terjadi. Sementara itu, rentang pergerakan saham NIPS masih tipis. Dalam sepekan ke depan, NIPS punya support di Rp 580 – Rp 595 dan resistance Rp 680 -Rp 700. NIPS lebih cocok untuk trading jangka pendek. Meski begitu, faktor fundamental tetap juga harus dicermati. NIPS sudah dua kali mengalami lonjakan harga, target harga fundamentalnya NIPS di Rp725. Jika pasar turun, pasar harus melihat volume transaksi NIPS apakah stabil atau turun mengikuti
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
pasar. Jika mengikuti pasar, kita jangan terlalu agresif di saham NIPS. Saham lainnya, pasar harus melihat perkembangan selanjutnya di sektor ini secara fundamental. Sebagai contoh saham PT Selamat Sempurna (SMSM) yang memproduksi radiator. Kinerjanya baru akan terlihat di kuartal III atau setelah laporan kuartal II dirilis. SMSM bisnis intinya, lebih ke komponen penunjang otomotif. Begitu juga dengan PT Astra Otoparts (AUTO). Lalu, PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) yang jadi competitor ASII. Hanya saja, IMAS kurang diminati oleh pelaku pasar yang tercermin dari volume transaksinya yang tipis. Beda dengan ASII yang merupakan perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar yang besar juga sehingga perdagangan sahamnya sangat likuid. Jadi, pilihannya hanya NIPS dan ASII karena melihat likuditas dan kondisi bisnis utamanya. Sementara itu, soal Price to Earnings Ratio (PER) kurang jadi pertimbangan pasar. Jadi, untuk PER mereka hanya melihat sekilas. Pasar lebih mencermati berita-berita yang dirilis dan terkait dengan emiten di sektor otomotif. Pendapat senada dikemukakan Kiswoyo Adi Joe, analis saham dari PT Investa Saran Mandiri. Untuk saat ini, kinerja emiten-emiten di sektor otomotif cukup berat. Sebab, mobil bukanlah kebutuhan utama. Di saat ekonomi melambat seperti ini, orang kalau sudah membeli mobil, tidak akan membeli untuk kedua kalinya. Dengan demikian, prospek kinerja fundamental emiten otomotif kurang begitu cerah untuk saat ini. Karena itu, untuk saham-sahamnya belum bagus untuk bisa jadi pilihan. Disarankan hindari dulu sahamsaham di sektor otomotif. Masuk di saham-saham otomotif, tunggu saat perekonomian mengindikasikan pemulihan di atas 5%. Selama pertumbuhan ekonomi masih di bawah 5% pada kisaran 4,7%-4,9% jangan dulu mendekati saham-saham otomotif. “Jadi, saya tidak rekomendasikan terlebih dahulu untuk saham-saham di sektor otomotif, termasuk saham PT Astra International (ASII) sekalipun,� kata Kiswoyo. Hanya saja di sisi lain, saat ini juga belum ada alternatif saham yang bisa jadi pilihan karena rata-rata harganya sudah tinggi sehingga jika masuk sekarang sebenarnya sudah telat. Seiring momentum bulan puasa, saham-saham konsumer sebenarnya bisa jadi pilihan. Hanya saja, sekarang sudah naik tinggi. Sudah telat juga. Harusnya, kemarin-kemarin belinya saat awal puasa. n
47
PASAR MODAL SAHAM PROPERTI
Peruntungan Anda di Properti Ada analis yang menyarankan wait and see. Tapi beberapa saham sudah layak beli. TEKS AHMAD MUNJIN FOTO DAHLAN REBO PAHING
P
ESIMISME itu akhirnya merebak ke banyak sektor. Industri properti dan otomotif menjadi sektor yang paling terpukul. Beberapa kebijakan pemerintah memang mulai melonggar. Di antaranya, loan to deposit ratio (LTV) yang dipatok Bank Indonesia. Sayang, yang dilonggarkan hanya pembelian rumah pertama untuk dipakai sendiri, bukan rumah kedua untuk spekulasi, dan rumah ketiga untuk investasi. Padahal, kata Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, yang mendongkrak permintaan properti secara signifikan biasanya berasal dari tipe pembelian rumah kedua dan ketiga. Jadi, yang meramaikan permintaan properti sebenarnya jenis pembelian properti untuk spekulasi dan investasi. Lantas, perkembangan pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang tetap melambat. Ini juga tidak bagus untuk perkembangan fundamental emiten-emiten di sektor properti. Itu sebabnya Satrio melihat, secara umum, sahamsaham di sektor properti masih berat. Artinya, sektor ini masih bisa ditunda terlebih dahulu setelah sektor lain selesai fase akumulasinya. Meski begitu, ia merekomendasikan saham
48
PT Summarecon Agung (SMRA) dan PT Bumi Serpong Damai (BSDE). Dua saham ini, punya tingkat volatilitas tinggi sehingga nyaman di-trading-kan. Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities, lebih melihat tren saham PT Lippo Karawaci (LPKR) yang masih bearish untuk jangka menengah. LPKR sudah menghabiskan tren positifnya. Oleh sebab itu, sekarang jangka menengah maupun jangka panjang, trennya bearish. Indikator stochastic masih menunjukkan pergerakan melemah. Sekarang, LPKR sedang berada di area tengah oscillator. Momentum The Relative Strength Index (RSI) juga memperlihatkan laju yang terus melemah dalam beberapa bulan terakhir. Indikator lain, Moving Average Convergence-Divergence (MACD), histogramnya juga cenderung melemah. Sinyal negatif masih diperlihatkan oleh beberapa indikator. Dalam sepekan ke depan, LPKR punya support di Rp 1.135 dan resistance di Rp 1.235. Level Rp 1.235 merupakan resistance dari tren bearish-nya. Jika sanggup menembus resistance tersebut, potensi penguatan berikutnya sangat bagus, karena masuk bullish line jangka panjang dan keluar tren bearish-nya.
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
PASAR MODAL SAHAM PROPERTI MASIH BANYAK PILIHAN Hanya saja, saat ini laju saham LPKR masih cenderung melemah karena baru saja keluar dari tren positifnya. Lanjar merekomendasikan wait and see terlebih dahulu untuk LPKR. Tunggu di area support. Saham PT Lippo Cikarang (LPCK) juga menarik. Saham ini sedang menguji tren bullish jangka panjangnya. Hanya saja, tren jangka menengahnya masih bearish. LPCK sedang berada di area support dari tren bullish jangka panjangnya. Kemungkinan saham ini akan mencoba rebound. Jika berhasil balik arah ke kisaran Rp 9.100 memberikan sinyal yang positif. Indikator menunjukkan semuanya sudah jenuh jual baik stochastic maupun RSI. MACD juga golden cross antara MACD line dan signal line. Jadi, LPCK tinggal menunggu momentum tepat untuk rebound. Dalam sepekan ke depan, LPCK akan bergerak di kisaran Rp 9.000 dan resistance di Rp 10.150 yang merupakan target awal dan Moving Average (MA) 200
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015
Sekarang ini kenaikan saham ASRI sudah cukup tinggi pada pekan sebelumnya dengan koreksi yang tidak seberapa dibandingkan kenaikan yang sudah terjadi. hari. Jadi, rekomendasinya buy on breakout Rp 9.100. Saham PT Ciputra Development (CTRA), tren jangka panjangnya masih positif. Kamis (2/7), CTRA membentuk pola candlestick piercing line. Indikator stochastic-nya golden cross di area jenuh jual, momentumnya juga sudah terlihat bullish atau rebound. MACD juga mengindikasikan penguatan. Dalam sepekan ke depan, saham CTRA punya support di Rp 1.220 yang merupakan support dari tren bullish jangka panjangnya. Di sisi lain, resistance dan target harganya di kisaran Rp 1.400 yang merupakan MA50. “Saya rekomendasikan beli untuk CTRA,” kata Lanjar. Saham PT Ciputra Property (CTRP), tren jangka menengah dan panjangnya negatif, bearish trend. Akan tetapi, harga saham ini sudah terlihat cukup murah. Sebab, CTRP dalam tiga hari terakhir, berada di support yang cukup rendah sejak Februari 2014. Indikator stochastic juga sudah golden cross di area jenuh jual. Geraknya menunjukkan bullish momentum tapi masih terbatas. Kemungkinan, CTRP menunggu pengujian support kuatnya. Polanya membentuk bullish butterfly harmonic pattern dengan target di Rp 650 – Rp 680 jika rebound dari support kuat di Rp 555 yang merupakan support pada Februari 2014. Artinya, penurunan CTRP sudah cukup dalam. Rekomendasinya buy on weakness di area support. Jika kuat di support tersebut, targetnya cukup tinggi di Rp 650 – Rp 680. Saham PT Bumi Serpong Damai (BSDE), tren jangka panjangnya positif, bullish trend. Hanya saja, tren jangka menengahnya bearish. RSI juga sudah mulai menguat di area jenuh jual. Lanjar merekomendasikan beli untuk BSDE. Dalam sepekan ke depan, BSDE punya support di Rp 1.645 dengan resistance di Rp 1.850 yang menjadi target awal di MA200-nya. Saham PT Alam Sutera Realty (ASRI), pergerakan jangka menengahnya masih negatif. Hanya saja, tren jangka panjangnya bullish. Rekomendasinya wait and see ASRI dengan support di Rp 525 yang merupakan support dari tren bullish jangka panjangnya. Di sisi lain, resistance-nya berada di Rp 600 dalam sepekan ke depan. Bisa masuk jika saham ini sudah berada di area support. Sebab, sekarang ini kenaikan saham ASRI sudah cukup tinggi pada pekan sebelumnya dengan koreksi yang tidak seberapa dibandingkan kenaikan yang sudah terjadi. Silakan berinvestasi. Tapi tetap teliti sebelum membeli. n
49
FOTO RISET
LPS Bayar Klaim Rp 767 Miliar L
EMBAGA Penjamin Simpanan (LPS), sejak 2005 hingga Mei 2015 telah membayar klaim simpanan nasabah sebesar Rp 767 miliar untuk nasabah dari 63 bank yang telah dilikuidasi. Bank tersebut terdiri dari satu bank umum dan 62 BPR. Menurut R. Budi Santoso, Direktur Eksekutif Keuangan, per Mei, aset LPS mencapai Rp 55,3 triliun. Adapun surplus bersih setelah pajak LPS periode Januari – Mei 2015, yaitu
PT TOKIO Marine Life Insurance Indonesia (TMLI) mencatat pertumbuhan total pendapatan premi bru to sebesar 133,3 % pada kuartal I/2015 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertum buhan tersebut didukung oleh kontribusi premi bisnis baru yang menyumbang sebesar 65% dari total pendapa tan premi bruto. Jika dibandingkan dengan periode sebe lumnya, premi bisnis baru ini juga mengalami kenaikan sebesar 72,8%. “Pertumbuhan bisnis TMLI pada kuartal pertama 2015 menunjukkan hasil yang sangat positif. Ini meru pakan kerja keras semua agen pemasaran perusahaan,” jelas David J. Beynon, Direktur Utama TMLI. Keagenan adalah jalur distribusi utama dari TMLI, di mana hingga kuartal I/2015, kontribusi jalur keagenan mencapai hampir 80% dari total pendapatan premi bruto TMLI. Namun, saat ini TMLI juga sudah mulai mengem bangkan jalur distribusi grup dan telah menyumbang premi sekitar 18,6%. n
50
PT PERTAMINA (Persero) akan mengakuisisi aset BUMN PT Rekayasa Industri (Rekind) anak usaha PT Pupuk Indonesia Holding Company sebanyak 60% saham. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menjelaskan, setelah melakukan kerjasama dengan Pupuk Indonesia dalam membangun kajian pe ngembangan pabrik petrokimia berbasis gas bumi dan batubara, Pertamina tertarik melakukan valuasi aset atau penghitungan nilai aset dari Rekind. Dia menuturkan, valuasi Rekind dapat diselesai kan pada tahun ini. Aksi korporasi tersebut sejalan dengan pengembangan EPC (Engineering, Procurement, Construction) perseroan. “Apabila kita bekerja sama di bidang EPC, maka paling tidak 10% dari total investasi Pertamina yang sebesar Rp 70 triliun atau Rp 7 triliun dapat ditangkap oleh perusahaan dalam ne geri,” paparnya. Rekind sudah ter bukti berpengalaman di bidang desain indus tri rekayasa serta ma najemen konstruksi. Rekind dimiliki Pupuk Indonesia, dengan kepemilikan 90,06%. Pada kuartal I tahun ini, Rekind telah mencatat perolehan kontrak EPC di atas Rp 10 triliun. n
FOTO RISET
Pertamina Akuisisi Rekind
FOTO RISET
Tokio Marine Life Tumbuh 133,3%
sebesar Rp 4,9 triliun yang merupakan hasil dari pendapa tan premi penjaminan dan hasil pengembangannya. Dari sisi pelaksanaan proses likuidasi, LPS bekerja sama dengan Kejaksaan RI berupaya melakukan optimali sasi recovery rate dan mengurangi moral hazard dari debi tur-debitur pada bank dalam likuidasi. Hal ini merupakan bagian dari pelaksanaan MOU LPS dan Jamdatun (Jaksa Agung Muda bidang Perdata dan Tata Usaha Negara). Sementara itu, Ferdinand D. Purba, Direktur Ekse kutif Klaim dan Resolusi Bank, di sela-sela acara media gathering dan buka puasa bersama, pekan lalu di Jakarta, mengatakan, banyak hal yang akan dilakukan LPS terkait dengan tugas dan fungsi LPS. Acara yang juga dihadiri Pe laksana Tugas (Plt). Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan, Fauzi Ichsan ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan yang kian dekat dengan insan media. n
reviewweekly 44 Tahun IV | 6-26 Juli 2015