TENGGELAM KARENA MINYAK

Page 1




MailBOX

http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady

Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com

Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari, kukuh bhimo nugroho

swasembada gula, dan bahkan predikat jadi eksportir gula, bisa kembali kita pegang. Semoga.

Rindu Jadi Eksportir Gula Saya bangga ketika membaca sebuah artikel bahwa kita pernah jadi eksportir gula terbesar di dunia. Katanya, itu terjadi di era tahun 1930-an. Sayangnya, kondisi seperti itu hanya tinggal kenangan. Kini, Indonesia justru sudah menjadi negara importir gula. Bahkan, produksi gula nasional untuk sekedar memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga sudah tak mencukupi. Faktor alam seperti kekeringan yang disebabkan oleh El Nino, selalu dituding jadi penyebab kita gagal memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kekeringan telah menyebabkan turunnya kualitas tebu yang merupakan bahan baku utama gula. Namun ketika saya coba cari data lain, ternyata masih ada faktor lain yang menyebabkan kita gagal ber-swasembada gula. Yakni semakin menurunnya luas lahan pertanian yang dipergunakan menanam tebu. Rendahnya harga gula di sepanjang tahun 2013 dan 2014, telah menyebabkan banyak petani enggan menanam tebu. Hal yang selanjutnya membuat miris, kebijakan pemerintah mengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, ternyata pernah dijadikan bancakan bagi mafia gula. Ada pihak-pihak yang mencari keuntungan pribadi melalui impor tersebut. Kini, Presiden Jokowi harus punya sikap tegas untuk mengembalikan kejayaan Indonesia dalam hal produksi gula. Jika presiden mau dan punya ketetapan hati, rasanya

4

Desain & layout: Rizky Pratama

unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady

Pemerintah, Bijaklah Tangani Freeport

marketing: Arief Nazarudin, Celline Agatha

Mengurus Freeport sepertinya memang tak mudah. Sekian presiden berganti, Freeport seolah terlalu digdaya dan selalu bisa menaklukkan pemerintah. Buktinya, bisnis mereka tetap aman meski telah mengeruk kekayaan bumi Papua sejak 1967 silam. Kini, Freeport sedang terpuruk. Perusahaan induk di Amerika Serikat, FreeportMcMoran, sedang dalam posisi sulit secara keuangan. Kondisi itu, pastilah berdampak pada PT Freeport Indonesia. Maka wajar, jika kini mereka menawarkan 10,67% saham divestasi kepada pemerintah Indonesia dengan harga yang luar biasa. Mencapai sekitar Rp 23 triliun. Tentu, duit hasil penjualan itu diharapkan mampu menyelamatkan perusahaan yang sedang goyang. Pemerintah Indonesia harus jeli dan bijaksana. Harus pandai dan akurat dalam menentukan harga yang layak. Jangan mentah-mentah menerima harga yang ditawarkan. Jadikan kondisi keuangan Freeport yang amburadul sebagai daya tawar. Bahkan ke depan, jika Presiden Jokowi berani, putus saja kontrak karya Freeport yang bakal habis tahun 2021. Tak usah lagi diperpanjang hingga 2041. Rasanya, bangsa kita sudah memiliki banyak SDM yang mumpuni dan mampu menangani dan melanjutkan pengolahan tambang di Grasberg, Papua. Kekayaan Papua benar-benar bisa dimanfaatkan maksimal buat rakyat Papua dan bangsa ini. Pertanyaan kuncinya, beranikah Presiden Jokowi bersikap tegas melawan AS? Wallahu alam bi showab. Surojo Taman Griya Kencana, Tanah Sareal, Kota Bogor

redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta

Agustono Perumahan Griya Kencana, Ciputat, Tangerang

Cover: erbhayu

reporter: Setyo Adhi Nugroho, Gading Putra

alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI

SuratMingguini

Selamatkan Petani Karet Jumlah petani karet di negeri ini mencapai 2,1 juta jiwa. Mereka kini kabarnya sedang terpuruk akibat rendahnya harga karet. Harga di tingkat petani hanya Rp 5.000/kg, sementara biaya produksi sekitar Rp 12.000/kg. Para petani pun tekor sekitar Rp 7.000/kg. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan. Berdasarkan data resmi, sejak empat tahun terakhir, harga karet alam jatuh hingga 75%. Maka wajar jika kemudian banyak perkebunan karet milik rakyat yang telantar tak terawat. Pemerintah sudah sejak lama mengetahui hal ini. Sayangnya, belum bisa memberi solusi agar petani selamat dari keterpurukan yang sedang dialaminya. Janji pemerintah untuk mendorong konsumsi karet di pasar domestik, ternyata baru sekedar pemanis mulut. Sebanyak 2,1 juta petani karet dan keluarganya sedang menunggu kebijakan pemerintah yang bisa menyelamatkan mereka. Sudah terlalu lama mereka terpuruk karena harga yang tak kunjung membaik. Aprilia H Pancoran Mas, Depok

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.

Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com


reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

Contents

headline LaporanUtama 9 Tenggelam Karena Minyak Anjloknya harga minyak dunia telah membuat banyak perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia terpukul. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan usahanya, termasuk mengurangi jumlah karyawan.

Bisnis

Makro

18 Warung Rakyat Makin Terancam Modal asing kemungkinan diperbolehkan

30 Di Bawah Pantauan Washington

untuk menggarap bisnis sektor ritel. Kalau ini sampai terjadi, warung tradisional semakin terpojok.

Maroef Sjamsoeddin mundur dari posisi presiden direktur Freeport Indonesia. Perlu sosok lebih kuat buat ‘jinakkan’ Pemerintah Indonesia.

33 Rasa Gula Tak Lagi Manis 34 Karet Kian Mengkerut

20 Salim Menyisir Daring

Keuangan 36 Bersaing ke Puncak Mandiri

Sisipan 24 Geliat Bisnis Rintisan Digital

Banyak perdebatan seputar pemicu maraknya bisnis startup. Tapi yang pasti, telah banyak para pelaku bisnis ini yang kini menangguk manisnya usaha rintisan tersebut.

Dalam RUPS Bank Mandiri, Maret nanti, bank BUMN ini bakal punya bos baru. Peluang Maryono dan Pahala menuju puncak Mandiri sama-sama besar.

38 Hindari yang Ini, Pilih yang Itu

Pasar Modal 42 Awas, Minyak Masih Membakar Dampak turunnya harga minyak dunia, masih akan berpengaruh terhadap perdagangan saham. Investor harus ekstra waspada.

44 Bisnis Obat Sedang Pahit

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016



editorial Freeport, Hanya Perlu Kesabaran

K

alau diibaratkan, Freeport Indonesia tak ubahnya makam keramat, banyak yang mengunjungi. Mulai dari petinggi militer, hingga pejabat sipil. Semua datang untuk sebuah berkah. Tapi, belakangan, ada yang aneh di pertambangan terkaya di dunia ini, yakni mundurnya para petinggi perusahaan. Menyusul James Moffett yang resign akhir tahun lalu, pekan kemarin giliran Maroef Sjamsoeddin yang mengundurkan diri. Entah apa alasannya. Yang jelas mereka berdua mundur di kala kondisi perusahaan sedang gonjang-ganjing. Bayangkan, sejak beberapa tahun lalu harga minyak dan tambang logam menukik turun. Padahal dua komoditas ini andalan Freeport. Keadaan semakin kacau, setelah kasus “Papa minta saham� muncul ke permukaan. Ditambah lagi, sebentar lagi (tahun 2021) masa kontrak Freeport Indonesia akan habis. Ini merupakan masalah besar karena jika masa kontrak tidak diperpanjang, maka Freeport akan jadi pepesan kosong, tak ada apa-apanya lagi. Makanya dengan berbagai sentimen negatif seberat itu, tidak aneh kalau harga saham Freeport di bursa AS tergerus habis-habisan. Jika pada 2012 harga sahamnya yang berkode FCX masih bertengger di level US$ 60, kini tinggal US$ 3,39 per saham. Artinya dalam rentang waktu tiga – empat tahun harga FCX te-

8

lah longsor 93,3%. Dan banyak yang meramalkan, tak lama lagi harga akan merosot mendekati US$ 1. Sudah demikian jeblok, Freeport diharuskan memenuhi persyaratan yang cukup berat, jika ingin memperpanjang kontraknya di Indonesia. Di antaranya adalah kewajiban mendivestasi sahamnya sebesar 10,96%. Ini karena, sebagai kontraktor bagi hasil asing, Freeport telah beroperasi selama hampir 50 tahun. Mungkin, kewajiban ini dimanfaatkan oleh pemilik dan manajemen Freeport untuk mengais fulus besar. Dan pekan lalu, ditawarkanlah 10,64% saham itu ke pemerintah Indonesia dengan harga US$ 1,7 miliar yang kalau dirupiahkan dengan kurs Rp 14 ribu jumlahnya mencapai sekitar Rp 23,8 triliun. Wah, uang yang cukup besar. Herannya, banyak yang menganggap enteng harga yang ditawarkan. Bahkan. Wapres Jusuf Kalla menyatakan banyak pihak (termasuk BUMN) yang tertarik untuk membeli. Dengan harga semahal itu? Entahlah, apa motif mereka? Yang jelas, harga itu tergolong sangat-sangat mahal. Bukan hanya lantaran harga saham Freeport di pasaran sudah anjlok 93%. Tapi jika dikalikan aset yang tahun 2009 sebesar US$ 5,5 miliar, harga sebesar itu tetap ketinggian. Apalagi, saat ini harga komoditas sedang anjlok. Jadi, masih akan dibelikah saham yang 10,64% itu? Kita lihat saja nanti. Rini Soemarno sendiri selaku Menteri BUMN, menganggap harga yang ditawarkan terlalu mahal. Bekas Menteri Keuangan Fuad Bawazier pun punya pendapat serupa. Harga saham Freeport sudah hancur. Kalau pemerintah beli, BUMN pasti bangkrut dan rugi. Bahkan kata dia, siapa pun negara di dunia ini sudah enggak akan mau beli saham Freeport. Fuad malah mencurigai, Freeport dengan kondisi yang sudah kepepet ini akan melepas semua sahamnya. Walhasil, kalau melihat gelagat seperti itu, kenapa pemerintah tidak bersabar sampai kontraknya habis? Kan tinggal empat tahun lagi. Di saat itu, kalau tak jadi diperpanjang, seluruh sahan Freeport Indonesia akan jadi milik Indonesia. Sabarlah. Jangan sampai termakan mainan Freeport. n bk

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


Anjloknya harga minyak dunia telah membuat banyak perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia terpukul. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan usahanya, termasuk mengurangi jumlah karyawan. TEKS Latihono Sujantyo dan Kukuh Bhimo Nugroho Foto Dahlan Rp, Dok. Review, Riset

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

9


Produksi minyak di laut: Bila harga minyak US$ 20 per barel banyak yang tutup.

T

ahun 2016, bisa jadi bakal menjadi tahun suram bagi pelaku industri minyak dan gas (migas). Sejumlah lembaga internasional memproyeksikan harga si emas hitam akan terus merosot. Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi, harga minyak tahun ini bakal menyentuh US$ 20 per barel. Sedangkan Bank Dunia dan The Economist Intelligence Unit (EIU) mematok harga masing-masing US$ 49,5 dan US$ 48. Sejak pertengahan 2014 harga minyak sudah jatuh. Itu terjadi ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan tidak menurunkan kuota produksi harian di atas 30 juta barel per hari. Dari US$ 112, harga minyak terjun bebas dan tertahan di kisaran US$ 50 per barel sepanjang 2015. Padahal, dengan mengurangi produksi, OPEC diharapkan bisa menahan laju penurunan harga akibat booming produksi shale gas dan minyak nonkonvensional lainnya (lihat: Perang Minyak yang Mengerikan). Tentu saja, jatuhnya harga minyak dunia hingga di bawah US$ 30 per barel di awal tahun ini telah memukul perusahaan migas di seluruh dunia. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan usahanya, mulai dari mengerem ekspansi bisnis, efisiensi operasional hingga pengurangan jumlah karyawan. Royal Dutch Shell Plc, produsen bahan bakar minyak (BBM) Shell, sudah mengumumkan akan memecat 6.500 karyawannya.

10

Selain itu, perusahaan asal Belanda ini juga memangkas dana investasi sebesar US$ 7 miliar atau setara Rp 94,2 triliun. Rencana serupa juga dilontarkan pihak perusahaan energi asal Italia, Saipem. Perusahaan itu berniat mengurangi pegawai demi bisa melakukan efisiensi. Disebutkan, Saipem akan memangkas setidaknya 8.800 pekerja dalam dua tahun ke depan. Pil pahit juga terpaksa ditelan perusahaan minyak raksasa dunia, Chevron. Laba perusahaan Laba perusahaan merosot 90%. Pada kuartal II-2015 Chevron hanya mencatatkan US$ 571 juta. Angka itu merosot tajam dibanding periode yang sama di 2014, yakni mencapai US$ 5,7 miliar. Pola pemangkasan karyawan juga mulai diterapkan perusahaan migas multinasional yang beroperasi di Indonesia. PT Chevron Pacific Indonesia, misalnya. Perusahaan migas asal Amerika Serikat ini kabarnya berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.500 karyawannya mulai Maret mendatang. Sayangnya, Corporate Communication Manager Chevron IndoAsia Business Unit, Doni Indrawan tidak menjawab secara tegas ketika majalah ini mengkonfirmasi kabar tersebut. “Lingkungan bisnis saat ini dan masa mendatang semakin menantang dan tidak mudah sehingga mendorong setiap perusahaan di berbagai industri termasuk migas, untuk terus meningkatkan ke-

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


mampuan beradaptasi, daya saing dan tetap bisa menghasilkan nilai dan manfaat bagi para pemangku kepentingan,� kata Doni (lihat: Kami Melakukan Upaya yang Diperlukan). Sekadar informasi, Chevron termasuk salah satu dari tujuh perusahaan migas terbesar di dunia. Perusahaan ini sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1924. Wilayah kerja Chevron di Indonesia berada di Kalimantan dan Sumatera. Di Sumatera, Chevron mengoperasikan dua lapangan utama, yakni Duri dan Minas. Selain itu, Chevron mengoperasikan Pelabuhan Dumai, yang merupakan terminal pengangkutan minyak terakhir. Adapun di Kalimantan Timur, Chevron memiliki tiga wilayah kerja utama yakni North Area, South Area dan West Seno. Saat ini, Chevron mengembangkan proyek ultra laut dalam yang pertama di Indonesia, yang dikenal sebagai proyek Indonesia Deepwater Development (IDD). Lima lapangan pertama yang akan dikembangkan adalah Gendalo,

Maha, Gandang, Gehem, dan Bangka. Chevron Indonesia menjadi salah satu andalan lifting minyak di Indonesia. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, Chevron menjadi penyumbang terbesar target lifting minyak secara nasional, yaitu 247,95 ribu barel per hari (bph). Adapun target lifting nasional tahun ini ditetapkan sebesar 830,04 ribu bph. Limbungnya perusahaan migas akibat anjloknya harga minyak dunia juga dirasakan Vico. Di Kalimantan Timur, Vico sempat tidak memperpanjang tenaga kerja yang sudah habis masa kontraknya. Langkah tersebut mengundang protes dari warga lokal. Petronas Carigali Sdn Bhd juga dikabarkan melakukan efisiensi, dengan memangkas gaji karyawannya sampai 20%. Head Legal Petronas Rini Damayanti Respati menolak untuk berkomentar. “Maaf, saya sedang rapat. Nanti saja,� ucapnya saat dikonfirmasi Okezone. Vice President Development and Relations ConocoPhillips Indonesia, Joang Laksanto, mengakui turunnya harga minyak dunia cukup berimbas terhadap kinerja revenue operator migas

Kami melihat dahulu kontrakkontrak yang ada. Apabila ada masa kontrak yang habis, maka tidak kami perpanjang. Kontrak itu mencakup mulai dari servis hingga labour, tetapi itu bukan PHK.

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

11


Pengeboran sumur minyak: Sepanjang 2015 hanya 35% eksplorasi terealisasi.

itu. “Sebetulnya kami tidak rugi tetapi revenue sedikit turun. Untuk menjaga itu perlu ada efisiensi,” katanya saat temu media di Palembang, pertengahan tahun lalu. Menurut Joang, efisiensi merupakan hal mutlak yang perlu dilakukan operator migas mengingat outlook harga minyak dunia hingga dua sampai tiga tahun ke depan tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan. Efisiensi lain yang dilakukan ConocoPhillips mencakup di bidang sumber daya manusia (SDM). Namun Joang menegaskan pihaknya tidak akan melakukan PHK. “Kami melihat dahulu kontrak-kontrak yang ada. Apabila ada masa kontrak yang habis, maka tidak kami perpanjang. Kontrak itu mencakup mulai dari servis hingga labour, tetapi itu bukan PHK,” ujarnya.

BANYAK PROYEK MIGAS DIBATALKAN Yang kini banyak dikhawatirkan banyak kalangan jika harga minyak dunia menyentuh level US$ 20 per barel. Menurut Dewan Pakar Ikatan Ahli Perminyakan Indonesia (IATMI) Benny Lubiantara, dengan asumsi harga minyak US$ 50 per barel saja sudah banyak proyek migas yang dibatalkan. Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan

12

Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), sepanjang 2015 hanya 35% rencana pengeboran sumur eksplorasi terealisasi. Dalam revisi rencana kerja dan anggaran (WP&B), rencananya ada 157 sumur eksplorasi yang akan dibor pada tahun lalu. Namun, yang terlaksana hanya 55 sumur. Perhitungan Benny jika harga minyak turun hingga di bawah US$ 30 per barel, akan banyak perusahaan migas yang produksinya di laut (offshore) yang tutup. Sementara untuk perusahaan memproduksi minyak di darat (onshore) masih bisa bertahan hingga harganya mencapai US$ 20 per barel. Asal tahu saja, harga minyak yang merosot membuat cukup banyak lapangan migas yang biaya produksinya sudah di atas harga keekonomian. Terutama untuk proyek migas lepas pantai (offshore). Mnurut Kepala Humas SKK Migas Elan Bintoro, biaya produksi proyek migas lepas pantai saat ini memang cukup mahal, yakni rata-rata sudah di atas US$ 30 per barel. Itulah sebabnya, kini banyak perusahaan migas yang akhirnya hengkang dari Indonesia. Misalnya, Salamander Energy Plc yang sudah dibeli Ophir Energy Plc, yang merupakan perusahan migas asal Inggris. Ada juga Petrochina Bermuda yang sekarang menjadi Petrogas. Selain itu, ada lagi Talisman Energy Inc yang dibeli oleh Repsol Oil & Gas Inc pada tahun lalu. Masih ada lagi beberapa perusahaan migas yang sudah tidak tahan dengan kondisi harga minyak rendah yang tak lagi bisa menutup biaya produksi. “Tapi saya belum bisa sampaikan karena baru itu yang menyampaikan surat kepada SKK migas. Yang lain belum formal,” kata Elan. Bahkan, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I.G.N Wiratmaja Puja membenarkan ada beberapa kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) migas yang bersiap menjual sahamnya. Dampak lanjutan dari kondisi ini adalah pada penerimaan negara. Sepanjang tahun 2015, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor migas hanya menyentuh angka US$ 12,86 miliar atau 85,8% dibandingkan PNBP migas tahun 2014 yang mencapai US$ 14,99 miliar. Celakanya, di saat penerimaan negara dari migas anjlok, biaya yang harus diganti pemerintah untuk eksplorasi dan produksi KKKS justru mencapai US$ 13,9 miliar, atau lebih besar US$ 1,04 miliar dari PNBP migas di tahun yang sama. “Ini fakta yang harus dihadapi SKK Migas dan perusahaan migas yang ada di Indonesia seiring melemahnya harga minyak mentah,” ujar Amien Sunaryadi, Kepala SKK Migas. Kini, berbagai langkah sedang disiapkan SKK Migas dan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa waktu lalu SKK Migas telah mengirim surat ke semua perusahaan migas di Indonesia agar melakukan berbagai efisiensi. Di sisi lain, pemerintah telah mengundang Indonesian Petroleum Association (IPA) untuk duduk bersama mencari solusi di tengah turunnya harga minyak dunia. “Kami harap tidak terjadi PHK dan tidak ada proyek yang dihentikan,” ujar Wiratmaja. n

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


Dony Indrawan, Corporate Communication Manager Chevron IndoAsia Business Unit

Kami Melakukan Upaya yang Diperlukan

D

ampak anjloknya harga minyak dunia hingga di bawah US$ 30 per barel, telah memukul perusahaan minyak dan gas bumi (migas) di seluruh dunia. Asal tahu saja, sejak awal September lalu, PAN menyatakan bergabung dan mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dari sini tersebar spekulasi bahwa kader PAN akan mendapatkan jatah kursi menteri. Bagaimana dengan PT Chevron Pacific Indonesia, perusahaan migas asal Amerika Serikat yang menjadi penyumbang terbesar target lifting minyak Indonesia di tahun 2016 ini? Petikan wawancara tertulis Review Weekly dengan Corporate Communication Manager Chevron IndoAsia Business Unit, Doni Indrawan:

Langkah-langkah apa saja yang dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia menghadapi anjloknya harga minyak dunia yang belakangan ini semakin mencemaskan? Sebagai mitra jangka panjang Pemerintah Indonesia, Chevron berkomitmen menjaga operasi migas dan panas bumi yang selamat, efektif, efisien dan andal dalam rangka menghasilkan energi yang penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perlu diketahui bahwa upaya-upaya perbaikan dan membangun peluang-peluang efisiensi dilakukan Chevron sebagai kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan. Kami tidak menunggu pada saat kondisi bisnis sedang turun saja. Investasi di bidang energi adalah investasi jangka panjang. Kami senantiasa mempersiapkan diri guna menghadapi dinamika dan siklus bisnis yang sudah pasti terjadi. Hal ini didorong oleh komitmen dan keinginan kami untuk senantiasa memastikan bahwa operasi Chevron di Indonesia terus memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan Pemerintah Indonesia.

Berdasarkan informasi yang kami peroleh, salah satu langkah yang akan dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia adalah melakukan PHK terhadap 1.500 karyawannya pada bulan Maret nanti. Apakah ini benar? Lingkungan bisnis saat ini dan masa mendatang semakin

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

menantang dan tidak mudah sehingga mendorong setiap perusahaan di berbagai industri termasuk migas, untuk terus meningkatkan kemampuan beradaptasi, daya saing dan tetap bisa menghasilkan nilai dan manfaat bagi para pemangku kepentingan. Sebagai penghasil minyak mentah terbesar bagi Indonesia yang penting bagi penerimaan negara dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, kami berkomitmen untuk menjaga agar kemitraan jangka panjang dengan masyarakat dan Pemerintah Indonesia tetap memberikan manfaat yang nyata hingga masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu, kami melakukan upaya-upaya yang diperlukan agar komitmen tersebut bisa terus diwujudkan. Chevron meyakini bahwa karyawan merupakan elemen terpenting dalam membangun kemampuan organisasi untuk mengeksekusi semua rencana bisnis kami. Chevron berhasil mengidentifikasi model bisnis dan operasional yang lebih fleksibel, efisien dan kompetitif dalam menghadapi lingkungan bisnis saat ini dan masa mendatang. Model yang didukung dengan proses bisnis, cara kerja, sistem dan kebijakan yang telah ditingkatkan efektifitasnya menjadikan Chevron dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena itu, struktur dan ukuran organisasi kami dirancang untuk mendukung kegiatan bisnis dan operasi yang telah direncanakan dan sejalan dengan model bisnis dan operasional yang baru sehingga tetap berkinerja unggul.

Berapa banyak jumlah karyawan PT Chevron Pacific Indonesia? Operasi Chevron di Indonesia memiliki sekitar 6.300 karyawan yang juga didukung oleh sekitar 30.000 karyawan mitra kerja.

Dalam kondisi harga minyak dunia seperti saat ini, apakah Chevron tetap mampu memenuhi target produksi dan produksi minyak siap jual (lifting) yang sudah ditetapkannya bersama Pemerintah Indonesia? Tahun lalu kami berhasil mencapai komitmen produksi yang telah disepakati oleh pemerintah. Di tahun 2016, kami pun berkomitmen untuk menjalankan rencana kerja yang sudah disetujui oleh pemerintah dan menghasilkan energi secara selamat, efektif, efisien dan andal guna mendukung target Pemerintah Indonesia. n

13


Yang Untung, yang Rugi Ada untung dan ruginya bagi Indonesia seiring anjloknya harga minyak dunia. Apakah untungnya lebih besar, atau sebaliknya? TEKS Latihono Sujantyo Foto Dok. Review

tercapai. Menurut Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, hal itu terjadi karena karena penurunan harga minyak dunia dalam satu tahun terakhir. SKK Migas mencatat realisasi pendapatan negara dari sektor hulu migas sepanjang 2015 mencapai US$ 12,86 miliar. Angka ini sekitar 85,8% dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2015 sebesar US$ 14,99 miliar.

P

ara pengusaha barang-barang komoditas, bersiapsiaplah menghadapi kenyataan pahit. Bukan apaapa, harga minyak dunia tampaknya bakal bertahan cukup lama pada level rendah. Tentu saja, turunnya harga minyak itu turut menyeret harga komoditas yang selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia. Celakanya, berbarengan dengan itu, sejumlah negara yang selama ini menjadi penyerap barang komoditas Indonesia, perekonomiannya sedang berjalan lambat, terutama China. Beberapa komoditas yang diperkirakan bakal terkena pukulan hebat oleh situasi saat ini adalah tembaga, batubara, kelapa sawit, karet, nikel, tin, alumunium, dan kopi. Tembaga, misalnya. Harga komoditas ini sudah jatuh hingga US$ 5.353,25 per ton. Ini merupakan penurunan terendah dalam lima tahun terakhir. Begitu pula halnya dengan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Padahal, CPO adalah andalan utama ekspor nonmigas Indonesia. Saban tahun CPO Indonesia dan produk turunannya telah menghasilkan begitu banyak devisa puluhan miliar dolar AS bagi keuangan negara. Tak hanya komoditas yang terpukul. Anjloknya harga minyak dunia juga menyeret turunnya harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dalam APBN 2016. Dalam APBN 2016, pemerintah mematok ICP pada angka US$ 50 per barel, sementara harga minyak dunia berada di bawah US$ 30 per barel. Data Kementerian Keuangan memperlihatkan, setiap perubahan atau penurunan ICP US$ 1, maka pendapatan negara berkurang Rp 3,5 triliun sampai Rp 3,9 triliun. Imbasnya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terkoreksi Rp 2,7 triliun sampai Rp 3,1 triliun. Itulah sebabnya, Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro mengatakan pemerintah segera mengajukan APBN Perubahan 2016. Dampak dari revisi ICP bakal membuat pendapatan negara yang berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) minyak dan gas (migas) serta PNBP ikut mengalami perubahan. “Penerimaan minyak sebenarnya sudah mulai kecil. PNBP dari migas di tahun lalu saja sudah tinggal berapa, sehingga kita akan menekankan sumber penerimaan dari pajak,� ucap Bambang. Pada tahun lalu, pendapatan negara dari sektor migas tidak

14

Panen kelapa sawit: Andalan ekspor, tapi harganya jatuh.

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


Selain itu, anjloknya harga minyak dunia juga telah membuat investasi sektor hulu migas, khususnya kegiatan eksplorasi tersendat. Aksi pemutusan hubungan kerja pun tak terhindari. “Dampak penurunan harga minyak mentah ini ke penurunan investasi hulu migas. Hampir seluruh perusahaan minyak internasional maupun nasional mengalami penurunan investasi dan penurunan biaya,� kata Amien.

INI UNTUNGNYA Tentu saja, anjloknya harga minyak dunia tak hanya membuat Indonesia rugi. Maklum saja, sejak beberapa tahun ini Indonesia sudah menjadi negara net importer minyak. Kalau harga minyak turun US$ 1 per barel, maka defisit anggaran turun Rp 2

triliun setahun. Dengan demikian, defisit perdagangan yang selama ini bersumber dari impor minyak bisa berkurang. Lantaran harga bahan bakar minyak (BBM) dan komponen energi lainnya sudah mengikuti harga pasar dunia, pemerintah mau tak mau harus mengikuti turunnya harga minyak dunia. Pada awal tahun ini, pemerintah menurunkan harga BBM, tarif listrik hingga harga elpiji. Harga BBM jenis Premium RON 88 di luar Jawa-MaduraBali turun menjadi Rp 6.950 per liter dari harga sebelumnya Rp 7.300 per liter dan solar menjadi Rp 5.650 per liter dari harga sebelumnya Rp 6.700 per liter. Tak hanya premium dan solar, BBM yang dijual Pertamina lain, seperti Pertamax, Pertalite, Pertamina Dex hingga Pertamax Plus juga mengalami penurunan harga. Bersamaan dengan penurunan harga BBM, Pertamina juga menurunkan harga elpiji nonsubsidi pada 5 Januari 2016. Harga gas elpiji untuk ukuran 12 kg turun sebesar Rp 5.600 per tabung. Dengan penurunan tersebut maka satu tabung gas elpiji ukuran 12 kg yang semula dihargai Rp 134.600 menjadi Rp 129 ribu per tabung. Di luar Elpiji 12 kg, Pertamina juga menurunkan harga Bright Gas. Harga Bright Gas ukuran 5,5 kg turun dari Rp 62.000 per tabung menjadi Rp 57.500 per tabung. Selain Pertamina, PT PLN ikut pula menurunkan tarif tenaga listrik. Tarif listrik tegangan rendah untuk golongan rumah tangga, bisnis skala menengah dan kantor pemerintahan skala menengah turun dari Rp 1.509,38 per kilowatt hour (kWh) menjadi Rp 1.409,16 per kWh. Sementara tarif listrik tegangan menengah untuk bisnis skala besar, kantor pemerintahan skala besar dan industri skala menengah turun dari Rp 1.104,73 per kWh menjadi Rp 1.007,15 per kWh. “Tarif listrik di tegangan tinggi (untuk industri skala besar), turun dari Rp 1.059,99 per kWh menjadi Rp 970,35 per kWh,� ujar Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PLN. Kalau memang begitu, apakah Indonesia untung atau rugi atas kejatuhan harga minyak dunia? Kalau diperhatikan, Indonesia banyak ruginya. Selain itu, dampaknya bagi perekonomian dunia juga sangat berbahaya. n

Dampak penurunan harga minyak mentah ini ke penurunan investasi hulu migas. Hampir seluruh perusahaan minyak internasional maupun nasional mengalami penurunan investasi dan penurunan biaya.

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

15


Perang Minyak yang Mengerikan Penurunan harga minyak semakin membahayakan perekonomian dunia. Krisis finansial dunia membayangi. TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset

J

onathan Barratt, Chief Investment Officer Ayers Alliance Securities mengeluarkan ramalan begini: harga minyak patokan Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate atau WTI berpeluang menembus US$ 20 per barel. “Itu terjadi jika perang harga (minyak) tidak terkendali,” katanya. Kini, ramalan Barratt hampir mendekati kenyataan. Saat ini, harga minyak dunia sudah berada di bawah level US$ 30 per barel. Apakah harga minyak bisa kembali lagi ke level US$ 100 per barel? “Saya yakin, kita tidak akan melihat (harga minyak) di

level US$ 100 per barel lagi,” ujar miliarder Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal. “US$ 100 per barel mungkin menjadi hal yang telah berlalu,” Ali al-Naimi, Menteri Perminyakan Arab Saudi menimpali. Sejak Juni tahun 2014, harga minyak dunia terus merosot tajam. Mengapa? Karena terjadi perang pasar antara negara-negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dengan AS. OPEC—yang dimotori Arab Saudi—melihat minyak serpih (shale oil) yang diproduksi perusahaan-perusahaan minyak AS telah menjadi ancaman bagi mereka. Booming produksi shale oil AS menyebabkan pasokan minyak dunia melimpah. Akibatnya, harga komoditas ini di pasar turun sangat tajam, lalu menggerus pendapatan negara-negara yang selama ini mengandalkan pada minyak, termasuk negara anggota OPEC. Di tengah penurunan harga minyak itu, Saudi mengajak negara-negara anggota OPEC untuk memerangi booming shale oil AS. Caranya, produksi minyak OPEC jangan dipangkas sehingga minyak banjir di pasar dan harga menjadi rendah. Tujuannya,

Bursa Efek New York: Investor bisa panik.

16

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


agar produsen minyak AS hanya memperoleh keuntungan kecil dari harga minyak. Sebenarnya, beberapa negara anggota OPEC seperti Venezuela, Iran, dan Aljazair mengusulkan pemangkasan produksi agar harga minyak kembali naik. Hanya saja, karena Saudi memiliki kekuatan yang sangat besar di OPEC, akhirnya usulan tiga negara tersebut kalah. Asal tahu saja, Saudi Aramco, yang 100% sahamnya dimiliki Pemerintah Saudi, setiap hari mampu memproduksi minyak sebanyak 12 juta barel per hari. Saudi memang memiliki kekuatan besar dalam perang pasar minyak ini, karena biaya produksi minyaknya cukup rendah, yakni hanya US$ 10-US$ 17 per barel. Sedangkan biaya produksi shale oil AS mencapai US$ 70-US$ 77 barel per hari. Dengan harga minyak saat ini di bawah US$ 30 barel per hari, Saudi masih memperoleh keuntungan, sementara AS rugi. Namun, negara-negara yang penghasilannya sebagian besar dari minyak, termasuk anggota OPEC jelas akan terganggu. Rusia contohnya. Perekonomiannya kini tengah menghadapi badai resesi besar akibat anjloknya harga minyak dan embargo ekonomi oleh AS dan sekutunya. Contoh lainnya adalah Iran. Untuk membiayai pengeluaran pemerintah, Iran butuh harga minyak US$ 136 per barel, sedangkan Venezuela US$ 117 per barel dan Saudi US$ 92 per barel. Sebaliknya, AS tidak ada masalah dengan anggaran pemerintahnya kalau harga minyak rendah. Sebab, hingga kini, AS

adalah negara pengimpor minyak. Jika harga minyak turun, AS diuntungkan. Celakanya, di tengah perang harga minyak seperti itu, perekonomian negara-negara besar—kecuali AS—sedang lesu darah, terutama China. Pertumbuhan ekonomi China tahun lalu hanya 6,9%. Padahal, dalam beberapa tahun ini China salah satu negara pembeli minyak terbesar dunia. “Jika kondisi ekonomi global masih akan tetap melemah, maka harga minyak dunia bisa saja kembali ke angka seperti saat krisis finansial dunia menyerang di akhir 2008 dan awal 2009,” kata Darin Newson, Analis Senior Telvent DTN seperti dikutip dari CNN Money. Analisa Newson tentu saja tidak mengada-ada. Sebab, sekarang ini, para investor di dunia yang mengempit saham-saham berbasis minyak terus melepas surat berharga ini, sehingga bukan tak mungkin harga minyak semakin terperosok jauh. “Kalau investor panik, harga minyak bisa menjadi US$ 20 per barel,” ujar Tom Kloza, Kepala Analis Energi Oil Price Information Service. Ngerrrii…. n

OPEC Benci Energi Alternatif

C

hatib Basri, mantan menteri keuangan, menilai bahwa penurunan harga minyak saat ini disengaja oleh negara-negara anggoat OPEC. Tujuannya, agar konsumen tetap memakai minyak sebagai satu-satu sumber energi dan meninggalkan penggunaan energi alternatif. “Ketika minyak menjadi satu-satunya energi yang digunakan, saat itulah harga minyak akan naik,” katanya. Chatib bisa jadi betul. Sebab, hampir semua negara saat ini berlomba-lomba membuat energi alternatif untuk menggantikan minyak. Salah satunya adalah Indonesia. Kampanye yang cukup populer di Indonesia adalah mandatory biodiesel 10%. Salah satu cara pemerintah menekan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar adalah menaikkan batasan wajib pencampuran bahan bakar nabati (BBN) biodiesel ke solar dari 7% menjadi 10%. Dengan penggunaan 10% biodiesel dalam campuran solar, diharapkan bisa dihemat 1,3 juta kiloliter BBM jenis solar. Asal tahu saja, saban tahun kebutuhan solar sebanyak 16 juta kiloliter, sedangkan kilang pembuat solar hanya mampu menghasilkan 11 juta kiloliter. Kekurangan 5 juta kiloliter inilah yang diimpor. Biodiesel merupakan jenis bahan bakar nabati (BBN). Salah satu bahan bakunya berasal dari minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Saat ini, kapasitas terpasang biodiesel nasional mencapai 5,67 juta kiloliter per tahun. Kapasitas ini berasal dari 25 produsen biodiesel yang memiliki izin usaha niaga BBN. Dari kapasitas terpasang, sebanyak 4,5 juta kiloliter per tahun siap berproduksi. Kalau saja semua produksi biodiesel itu dapat dimanfaatkan, tentu ini bisa mengurangi impor solar yang saat ini sebanyak 5 juta kiloliter. Kalau impor bisa dikurangi, tentu saja defisit neraca perdagangan bisa ditekan. n

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

17


Bisnis Minimarket

Warung Rakyat M Modal asing kemungkinan diperbolehkan untuk menggarap bisnis sektor ritel. Kalau ini sampai terjadi, warung tradisional semakin terpojok.

K

TEKS Sri Wulandari foto Dahlan RP

eberadaan warung-warung tradisional alias warung rakyat di negeri sendiri semakin terancam. Sebab, bukan apa-apa, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengusulkan agar modal asing diperbolehkan masuk ke sektor minimarket, supermarket, dan department store. “Saat ini kan ketiganya tertutup buat asing,� ujar Franky Sibarani, Kepala BKPM, Senin pekan lalu. Seperti diketahui, saat ini pemerintah sedang fokus merevisi Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Negatif Investasi. Nah, di sini Franky mengusulkan asing boleh memiliki saham sekitar 37%. Perpres Nomor 39 Tahun 2014 memang menutup peluang modal asing masuk 100%. Adapun modal impor boleh masuk untuk minimarket dengan luas lebih dari 400 meter persegi, supermarket 1.200 meter persegi, dan department store 2.000 meter persegi. Hanya saja, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan enggan terhadap segala revisi perpres tersebut. Menurut dia, harus ada kepastian bagi industri mikro, kecil, dan menengah agar tak semakin terpuruk karena gempuran asing. “UMKM sudah diatur dan dilindungi pemerintah,� ujarnya. Sebenarnya, pada 22 Desember 2014 Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan aturan penghentian sementara (moratorium) izin usaha toko modern (IUTM). Surat edaran yang diteken Menteri Perdagangan (saat itu) Rahmat Gobel itu ditujukan untuk seluruh kepala daerah. Artinya, baik gubernur, bupati ataupun wali kota dilarang mengeluarkan IUTM sebelum peraturan daerah (Perda) tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW), rencana detail tata ruang (RDTR) dan aturan zonasi disahkan. Asal tahu saja, dari 414 kabupaten dan 92 kotamadya di Indonesia, hanya 62,6% dan 72% yang sudah memiliki Perda RTRW. Sedangkan untuk provinsi, baru 51%

18

Suasana belanja di toko modern: Mengancam warung rakyat.

yang memiliki Perda RTRW. Jadi, memang belum semua daerah memiliki Perda RTRW. Sementara untuk Perda RDTR, jumlahnya yang punya lebih sedikit lagi. Saat ini, sebagian besar toko modern yang sudah diberikan izin usaha, bertindak nakal. Toko tersebut tidak memenuhi persyaratan administrasi, serta berdiri di lokasi yang tidak sesuai peruntukannya. Untuk Jakarta saja, jumlah minimarket mencapai 1.868 buah. Sampai saat ini, terdapat 37 minimarket yang melanggar ketentuan jarak dan tidak memiliki izin. Surat teguran pertama sudah dilayangkan Kemen-

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


Bisnis Minimarket

Makin Terancam ma penyertaan modal. Data Kementerian sesuai dengan data yang dipegang Ikatan Pedagang Pasar Pasar Indonesia (Ikappi). Namun, menurut Ikappi, dari jumlah gerai yang bertebaran itu, sebanyak 70% adalah ritel bodong alias tak berizin, melanggar aturan zonasi serta berdiri di daerah yang tidak memiliki Perda RTRW dan RDTR. “Kami minta pemerintah pusat dan daerah lebih proaktif dalam menyelesaikan masalah ini. Lakukan evaluasi terhadap pasar modern. Bagi yang melanggar aturan, pihak pemda setempat harus bisa bertindak tegas,� kata Abdullah Mansuri, Ketua Umum Ikappi. Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sempat meminta agar Kementerian Perdagangan dan pemerintah daerah memperketat izin usaha toko modern. Saat ini, pertumbuhan minimarket, baik di Jakarta, kota besar maupun kecil, begitu derasnya. Alhasil, pasar tradisional dan warung kecil, terancam gulung tikar. “Kita minta agar izinnya tidak sembrono. Ingatlah, satu minimarket berdiri bisa mematikan 20 warung rakyat. Masalah ini harus menjadi concern kita,� tegas JK. Kini, pemerintah ingin agar pasar tradisional tumbuh subur di Indonesia. Selain sejumlah proteksi, tahun lalu pemerintah berencana membangun 469 unit pasar tradisional. Untuk meralisasikan rencana tersebut perlu dana Rp 997,5 miliar. Sebagian besar akan dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Itu baru program jangka pendek. Untuk jangka lima tahun, pemerintah berencana memoles wajah 3.759 pasar rakyat di seluruh Indonesia. Termasuk membangun pasar yang sudah berumur di atas 25 tahun, pasar paska bencana alam, pasar distribusi dan pasar yang tak memiliki bangunan. Dengan pembangunan ini, pasar tradisional dijamin tak akan becek, kotor ataupun bau. n

terian Perdagangan kepada masing-masing perusahaan yang menangani 37 minimarket itu. Apabila surat peringatan sudah tiga kali dilayangkan namun tetap membandel, Kementerain Perdagangan bisa merekomendasikan untuk ditutup.

ANCAM 20 WARUNG RAKYAT Kalau mau tahu jumlah pasar modern yang beroperasi, data Kementerian Perdagangan mencatat sebanyak 23.538 gerai. Sebanyak 14.844 gerai dikelola sendiri, 8.167 gerai waralaba dan 247 gerai dikelola dengan ske-

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

Kami minta pemerintah pusat dan daerah lebih proaktif dalam menyelesaikan masalah ini. Lakukan evaluasi terhadap pasar modern. Bagi yang melanggar aturan, pihak pemda setempat harus bisa bertindak tegas. 19


Bisnis Aksi korporasi

Salim Menyisir Daring Salim menggarap bisnis daring lewat Lazada Group. Djarum, Sinar Mas, dan MNC Group juga masuk dalam pertempuran. TEKS Sri Wulandari foto Riset

L

iem Sioe Liong alias Sudono Salim memang telah tiada, tapi tidak dengan bisnisnya. Di tangan Anthoni Salim, puteranya, Grup Salim terus berbenah setelah sempat mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi 1998. Sebelum krisis, Group Salim merupakan konglomerat terbesar di Indonesia dengan aset mencapai US$ 10 miliar. Majalah Forbes bahkan pernah menobatkan Liem Sioe Liong, pendiri Grup Salim, sebagai Orang Terkaya di Asia Tenggara. Krisis 1998 memang telah merontokkan beberapa perusahaan kebanggaan Grup Salim. Sebut saja Bank

Anthoni Salim

20

Centra Asia (BCA). Bank swasta terbesar di Indonesia ini hampir kolaps gara-gara masyarakat, yang panik melihat penutupan belasan bank oleh pemerintah, beramai-ramai menarik tabungannya. Antrean panjang mengular di tiap pojok anjungan tunai BCA di seluruh Indonesia. BCA pun terjerat kredit macet raksasa milik nasabahnya, termasuk yang dikucurkan ke grup sendiri. Untuk menyelamatkan permodalan BCA, pemerintah mengucurkan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia senilai Rp 52 triliun. Sebagai gantinya, Salim harus menyerahkan 108 perusahaannya ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional selaku wakil pemerintah. Dari sinilah, satu per satu "permata" Salim lepas. Salim tak lagi menjadi pemilik mayoritas di sejumlah perusahaan yang dulu menjadi tambang uangnya. Sebut saja PT Indocement Tunggal Prakarsa dan PT Indomobil Sukses Internasional. Yang paling menyakitkan, Salim harus kehilangan BCA, yang hampir sepenuhnya jatuh ke tangan Grup Djarum dan Farallon Capital (Amerika Serikat). Namun Anthoni tetap mempertahankan PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari Flour Mills, yang di kemudian hari menjadi salah satu mesin uang grup ini. Belakangan, Salim tertarik masuk ke bisnis daring alias e-commerce. Maklum saja, bisnis ini saat ini sedang digandrungi, terutama masyarakat kota-kota besar. Tahun ini saja, bisnis ini diproyeksikan bisa mencapai US$ 4,49 miliar. Di bisnis ini, Salim masuk lewat Lazada Group, yang menaungi Lazada Indonesia. Lazada Indonesia adalah belanja online yang akhir tahun lalu mencatat penjualan senilai US$ 40 juta hanya dalam waktu tiga hari saja. Awal tahun lalu, Rocket Internet, pemilik Lazada Group melego 10% sahamnya ke Philippine Long Distance Telephone Company (PLTD). Perusahaan telekomunikasi terbesar di Filipina itu membeli saham tersebut senilai â‚Ź 333 juta. Ini adalah salah satu lini bisnis dari First Pacific Company Limited. Perusahaan yang berbasis di Hong Kong ini adalah salah satu lini usaha Grup Salim. Saat itu, PLTD masuk ke Rocket untuk bisa mengembangkan bisnis online dan sistem pembayaran di pasar negara berkembang. Termasuk salah satunya negara Asia Tenggara yang menjadi basis pasar Lazada. Lantaran kue bisnis daring begitu besar, tak heran kalau konglomerat lain ikut masuk. Grup Lippo, misalnya, melansir daring berlabel MatahariMall. Label yang sama dengan toko ritel Matahari yang juga masih terafiliasi dengan perusahaan ini. Tak hanya itu, situs belanja lain di bawah ketiak konglomerat lain seperti Grup Djarum, Sinar Mas, MNC Group atau Kompas Gramedia juga terus berbenah menyambut bisnis anyar ini. n

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


Bisnis Persaingan

Penonton bioskop: Pasar yang gemuk.

S

ebentar lagi, industri film di Indonesia akan berubah rasa. Ini karena keran investasi dibuka lebar-lebar untuk asing, meski kepemilikan sahamnya tetap harus minoritas, yakni 49%. Maklum, selama ini investasi asing di bisnis film dan bioskop masih tertutup. Rencana masuknya asing ke bisnis bioskop ternyata tak membuat pebisnis domestik ciut. Bahkan, mereka sudah bersiap-siap menghadang dengan jalan menambah fasilitas bioskop dan pelayanan kepada penonton. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), misalnya. Perusahaan yang mengoperasikan bioskop Blitzmegaplex ini, saat ini sedang mengembangkan bioskop khusus (special cinema) dengan teknologi efek film seperti 4DX. Selain itu, ruang bioskop juga akan diperluas dan menghadirkan layar lengkung (sphere X). Tak hanya itu. Graha Layar juga akan menambah layar dan gedung bioskop tahun ini. Sampai akhir tahun lalu, Graha Layar sudah punya 139 layar bioskop yang tersebar di 19 kota. Antara lain Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Karawang, Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, Batam and Balikpapan. Ambisi besar bakal dilakoni PT Cinemaxx Global Pasifik. Salah satu lini bisnis Grup Lippo ini ingin membangun 2.000 layar bioskop dan 300 bioskop di 85 kota hingga 10 tahun ke depan. Sampai saat ini mereka mengklaim punya 76 layar Cinemaxx yang berada di 15 gedung bioskop. Adapun di semester I ini, Cinemaxx bakal ekspansi di 13 kota. Ekspansi ini lantaran melihat gemuknya bisnis ini. 2015 lalu, Cinemaxx mengklaim menjaring tiga juta penonton. Keinginan para pengusaha lain menggarap bisnis tontotan film layar lebar ini, tak membuat Cinema 21 ini gentar. Perusahaan yang didirikan pada 1980-an oleh sepupu Soeharto, yakni Sudwikatmono itu kini punya 667 layar di 135 lokasi. Tahun 2017, mereka menargetkan punya 1.000 layar.

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

Menghadang Asing di Bioskop Para pebisnis bioskop domestik mulai berbenah untuk menyambut bakal hadirnya investor asing dalam bisnis ini. TEKS Sri Wulandari foto Dahlan RP

Grup 21 memang bisa disebut sebagai pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar di beberapa kota besar di seluruh Indonesia dan sebagian besar di antaranya terletak di dalam pusat perbelanjaan, dengan film-film Hollywood dan Indonesia sebagai menu utama. Grup 21 membentuk jaringan bioskopnya menjadi tiga merek terpisah, yakni Cinema 21, Cinema XXI, dan The Premiere untuk pasar berbeda. Saat ini, Cinema 21 menjadi milik konglomerat Benny Suherman. Pihak Cinema 21 yakin, sejumlah pengusaha yang masuk ke industri bioskop tidak akan bisa menyaingi dominasi Cinema 21. Ada baiknya, kita lihat saja nanti. n

21


Bisnis Revaluasi aset

Gelembung Aset BUMN Pada 2016 total aset BUMN bisa mencapai Rp 6.240 triliun atau meningkat sekitar Rp 845 triliun dari perkiraan total aset pada Rp 5.395 triliun di tahun 2015. TEKS Sri Wulandari foto Dahlan RP, Dok. Review

Gedung Kementerian BUMN: Nilai aset perusahaan bertambah.

22

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


Bisnis Revaluasi aset

P

aket kebijakan ekonomi jilid lima yang dirilis pemerintah pada 19 Oktober lalu, kini mulai dirasakan bagi perusahaan-perusahaan negara. Tawaran relaksasi perpajakan bagi perusahaan yang melakukan revaluasi aset benar-benar ‘nendang’. Betapa tidak, ketentuan perpajakan yang selama ini menjadi sandungan serius revaluasi aset, pada paket kelima ini diamputasi dengan signifikan. Pada aturan sebelumnya, bila perusahaan merevaluasi asetnya, maka dikenai pajak selisih aset paska revaluasi 10%. Misalnya, sebelum revaluasi aset PT XYZ adalah Rp 1 triliun. Setelah revaluasi, nilainya naik menjadi Rp 2 triliun. Konsekuensinya, perusahaan wajib membayar pajak sebesar 10% dari selisihnya. Artinya, 10% dari Rp1 triliun adalah Rp100 miliar. Setoran 10% inilah yang sering jadi penyebab majumundurnya perusahaan melakukan revaluasi aset. Batu sandungan pajak inilah yang kini kena pangkas. Berdasarkan kebijakan baru, besarnya relaksasi berlaku sesuai dengan waktu dilakukannya revaluasi. Buat perusahaan yang merevaluasi asetnya di semester II-2015 kena tarif 3%. Bila dilakukan di semester I-2016 pajaknya 4%. Jika dilakukan pada semester II2016, pajaknya sebesar 6%. Setelah periode itu kembali ke tarif normal. Kebijakan inilah salah satu yang membuat total aset BUMN bakal mengglembung di tahun 2016 ini. “Tahun 2015, terdapat 43 BUMN dan 19 anak perusahaan yang revaluasi aset,” kata Rini Soemarno, Menteri BUMN, Selasa pekan lalu. Rini memperkirakan, pada 2016 total aset BUMN bisa mencapai Rp 6.240 triliun atau meningkat sekitar Rp 845 triliun dari perkiraan total aset pada Rp 5.395 triliun di tahun 2015. Dari kebijakan revaluasi pada 2015 tersebut, nilai aset meningkat dari Rp 1.047 triliun menjadi Rp 1.355 triliun sehingga memberikan kontribusi pajak sekitar Rp10,61 triliun. “Sejumlah BUMN berencana melakukan revaluasi aset pada 2016,” katanya. Pada 2016, sekitar 29 BUMN dari berbagai sektor diperkirakan bakal melakukan revaluasi aset. Nilai pajak yang timbul dari program revaluasi aset tersebut diperkirakan mencapai Rp 8,6 triliun. Sebagai gambaran, BUMN tersebut melakukan revaluasi aktiva tetap seperti tanah atau bangunan. Dengan kebijakan tersebut, nilai aset perusahaan bertambah. Sebagai konsekuensii dari revaluasi aset tersebut, perusahaan itu harus membayar pajak penghasilan dengan tarif lebih rendah. Peningkatan aset perusahaan dapat berdampak terhadap peningkatan nilai ekuitas perusahaan. Semakin besar nilai ekuitas tersebut maka peluang perusahaan untuk mendapatkan pinjaman yang lebih besar akan lebih besar.

HAMPIR SEMUA SEKTOR Saat ini, total aset 119 BUMN dan sekitar 500 anak perusahaannya ditaksir hampir mendekati Rp 5.000 triliun. Pada semester I-2015 lalu, laba bersih perusahaan-perusahaan milik negara itu mencapai Rp 64,2

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

Menteri BUMN Rini Soemarno

triliun atau 49% dari target yang ditetapkan sepanjang tahun 2015. Seperti diketahui, UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN menyebutkan, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara. Ada beberapa jenis BUMN. Ada yang disebut Perusahaan Perseroan, yaitu BUMN yang mengejar keuntungan. Kemudian ada Perusahaan Umum (Perum), yang tujuannya untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa. Perusahaan ini juga mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Sebanyak 119 BUMN yang ada saat ini, terbagi dalam berbagai sektor. Ada sektor aneka industri, asuransi, energi, industri strategis, kawasan industri dan perumahan, kehutanan, konstruksi, logistik dan jasa sertifikasi, pembiayaan, penunjang pertanian, perbankan, percetakan dan penerbitan, perikanan, perkebunan, pertambangan, prasarana angkutan, sarana angkutan dan pariwisata, serta telekomunikasi. Boleh dibilang, hampir semua sektor usaha dimasuki oleh BUMN. Maka, jangan heran kalau asetnya sampai ribuan triliun. Lantaran itu, bukan rahasia lagi kalau selama ini BUMN menjadi sapi perah banyak kelompok kepentingan, terutama oknum-oknum politisi. Dengan aset dan keuntungan sebesar itu, BUMN menjadi tempat paling enak menggarong uang. Apung Widadi, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) pernah mengatakan, salah satu modus yang sering digunakan oleh para elite politik untuk menilep dana BUMN adalah melalui proses initial public offering (IPO) dari BUMN ke swasta. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga pernah menemukan sumber dana parpol yang berasal dari BUMN dan BUMD. Pelakunya kebanyakan calon incumbent, tapi ada ada juga dari calon baru. Modusnya, ada yang menggunakan nama perusahaan dalam negeri, ada juga yang modusnya memutar-mutarkan dulu uangnya ke luar negeri. Selain itu, banyak orang di dalam BUMN yang tergoda. Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas pernah mengatakan, ada indikasi terjadi kaderisasi koruptor-koruptor muda di institusi negara dan BUMN. “Kaderisasi (koruptor) bisa dilihat di institusi-institusi negara dan BUMN saat ini,” ujar Busyro. n

23


Banyak perdebatan seputar pemicu maraknya bisnis startup. Tapi yang pasti, telah banyak para pelaku bisnis ini yang kini menangguk manisnya usaha rintisan tersebut. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

S

tartup sejatinya berasal dari kata serapan Bahasa Inggris. Kata itu memiliki arti, tindakan atau proses memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis. Wikipedia menuliskan, startup merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Dikaitkan dengan bisnis, startup bisa dimaknai sebagai kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan yang sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan atau berada dalam fase pengembangan dan penelitian demi menemukan pasar yang tepat. Atau sederhananya, disebut juga perusahaan rintisan. Bisnis startup sendiri sebenarnya telah berkembang sejak akhir 90-an hingga 2000. Dan dalam perkembangannya, istilah startup banyak “dikawinkan� dengan segala yang berbau teknologi, web, internet, ataupun halhal dan yang berhubungan dengan ranah tersebut. Bagaimana keterkaitan itu bisa terjadi? Nyatanya, karena istilah startup memang mulai popular secara internasional pada masa bubble dot.com.

24

Di era itu, yakni pada kurun 19982000, banyak perusahaan secara bersamaan membuka website pribadi. Di era itu pula tercatat, jumlah orang yang melek internet mengalami peningkatan signifikan. Sehingga, internet pun acap menjadi ladang baru bagi orang untuk memulai bisnisnya. Sejatinya, Ronald Widha dari TemanMacet.com pernah menegaskan bahwa startup bukan hanya terkait

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


startup game dan aplikasi edukasi punya pasar yang paling potensial dan terbuka di negeri ini. Pasalnya, sambung dia, proses pembuatan game dan aplikasi edukasi relatif mudah dikerjakan. Apalagi, seiring berkembangnya media sosial dan smartphone, pasar untuk mobile game dan social game semakin besar.

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

25


dengan perusahaan baru yang bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi, atau produk. Melainkan juga, yang berkenaan dengan jasa dan gerakan ekonomi rakyat akar rumput yang bisa mandiri tanpa bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan. Bertolak dari situ, kemudian terbentuklah pula pemahaman tentang karakteristik sebuah perusahaan yang dapat digolongkan sebagai startup. Yakni, antara lain, perusahaan yang berusia kurang dari 3 tahun, jumlah pegawai kurang dari 20 orang, memiliki pendapatan kurang dari US$ 100.000/tahun, bisnis masih dalam tahap perkembangan, dan umumnya beroperasi dalam bidang teknologi dengan produk serupa aplikasi dalam bentuk digital.

BUAH KRISIS Ada sejumlah pendapat yang berhasil dihimpun terkait pemicu munculnya bisnis startup ini. Salah satunya adalah kondisi ekonomi global yang mengakibatkan banyaknya perusahaan mapan melakukan pengurangan karyawan. Situasi tersebut kemudian memunculkan fenomena

26

baru, berupa tumbuhnya bisnis-bisnis yang dikelola oleh para pengusaha baru. Pada umumnya, perusahaan startup bersifat dinamis, dapat beradaptasi dengan mudah terhadap perubahan yang ada, serta inovatif. Di negeri ini, perkembangan startup bisa dikatakan cukup pesat. Setiap tahun, bahkan setiap bulan, founder (pemilik) baru startup terdeteksi bermunculan. Dailysocial.net memprediksi, kini setidaknya ada lebih dari 1.500 startup lokal di Indonesia. Dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat setiap tahunnya, tak pelak menjadi lahan basah bagi pelaku bisnis startup. Sejumlah riset menunjukkan, pada 2013 diperkirakan ada 70 juta pengguna internet di Indonesia. Selain masyarakat melek internet, suburnya bisnis digital juga dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang meningkat, seiring dengan naiknya pendapatan perkapita masyarakat di negeri ini. CEO Dailysocial.net Rama Mamuaya pernah membuat penggolongan startup di Indonesia. Yakni, startup pencipta game, startup aplikasi edukasi, serta startup perdagangan, khususnya e-commerce dan informasi.

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


untuk menjaring investor. Melalui wadah ini, para founder dimungkinkan pula untuk mengikuti kompetisi yang diadakan oleh beberapa perusahaan besar yang cukup potensial untuk menjadi investor.

Di antara ceruk bisnis tersebut, Rama melanjutkan, startup game dan aplikasi edukasi punya pasar yang paling potensial dan terbuka di negeri ini. Pasalnya, sambung dia, proses pembuatan game dan aplikasi edukasi relatif mudah dikerjakan. Apalagi, seiring berkembangnya media sosial dan smartphone, pasar untuk mobile game dan social game semakin besar. Untuk usaha aplikasi atau website di bidang e-commerce, Rama menilai, masih ada tantangan cukup besar yang harus dihadapi. Hal itu terjadi lantaran masih penggunaan kartu kredit di tanah air juga tercatat masih minim. Sedangkan startup yang berbau informasi atau berita, dia mendeteksi adanya perkembangannya cukup pesat. Kini di Indonesia juga telah didapati adanya sejumlah komunitas founder startup. Antara lain, Bandung Digital Valley (bandungdigitalvalley.com), Jogja Digital Valley (jogjadigitalvalley.com), Ikitas (www.ikitas.com) Inkubator Bisnis di Semarang, dan Stasion (stasion.org) yang menjandi wadah bagi startup lokal kota Malang. Lewat komunitas serupa ini, para pemilik startup otomatis mendapatkan kemudahan untuk dapat saling berbagi pengalaman, memperoleh bimbingan, bahkan

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

PANEN RAYA Diakui atau tidak, maraknya bisnis startup di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kualitas dukungan otoritas. Otoritas pada penghujung 2015 bahkan telah melakukan upaya khusus demi mewujudkan kehadiran 1000 perusahaan rintisan digital (startup) yang berkualitas pada 2020. Langkah itu antara lain dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemenkominfo) dengan menggandeng para pelaku industri teknologi. Seperti disampaikan Chief Executive Kibar Kreasi Yansen Kamto, rencana itu adalah bagian dari upaya pengembangan ekosistem digital Indonesia. “Targetnya pada tahun 2020 nanti adalah 1.000 startup. Kita ingin setiap tahun menghadirkan setidaknya 200 startup berkualitas melalui proses inkubasi serta pendampingan yang baik agar bisnis tersebut bisa berkembang sebagaimana mestinya,” bebernya, di gedung Kemenkominfo saat itu. Dalam upaya tersebut, Yansen melanjutkan, Kemenkominfo akan berperan sebagai lead. Sedangkan terkait pendanaan, sambung dia, akan lebih difokuskan dari para pemain industri. “Kita belum tahu untuk dana dari pemerintah nanti bagaimana. Namun dukungan kan bisa berbentuk apa saja, seperti infrastruktur internet yang mumpuni dan lain sebagainya. Jadi mereka tidak mesti harus memberikan uang.” tambahnya. Lebih jauh Yansen mengatakan, program itu akan direalisasikan mulai 2016. Pengembangannya sendiri, kata dia, dimulai dari level akar rumput, yaitu dalam bentuk ide. Dia memang berharap, melalui proyek ini, bisa menampung 8.000 ide untuk membuat startup local. Kemudian, itu diseleksi serta diberi pelatihan agar ide-ide terbaik bisa segera “Yang kita inginkan adalah adanya perubahan industri startup di Indonesia. Sejauh ini kita hanya dianggap sebagai pasar. Padahal potensi kita itu cukup besar dibandingkan hanya sebagai pasar produk perusahaan global. Sekaranglah waktu yang tepat untuk kita menjadi produsen,” katanya. n

27


Duel Seru Sepanjang Tahun Demi kucuran dana segar yang melimpah, pebisnis startup selalu berupaya tampil menjadi yang terbaik. Itu sebabnya mereka gencar menggelar duel sepanjang 2015. TEKS RATNA NURAINI Foto Erbhayu, Riset

28

B

erbeda dengan pertandingan olah raga, bisnis startup memang tidak mengenal kata kalah dan menang. Hanya saja, demi menjaga agar bisnis itu dapat berkembang, atau setidaknya menjaga agar perusahaannya bertahan, mau tak mau startupstartup tersebut harus saling berduel. Persaingan dalam industri startup selalu berawal dari motif demi memperebutkan pendanaan investor. Atas dasar itulah, pebisnis startup senantiasa berusaha meraih sebanyak mungkin pengguna. Salah satu cara yang kerap mereka lakukan adalah dengan beradu cepat meluncurkan produk baru. Sepanjang 2015, persaingan sengit yang digelar perusahaan-perusahaan rintisan itu tampak telah membuahkan hasil yang signifikan. Lihat saja yang terjadi antara Tokopedia versus BukaLapak. Diketahui, awalnya dunia marketplace di Indonesia hanya didominasi oleh pemain asing seperti OLX dan produk-produk Rocket Internet. Namun, kehadiran marketplace lokal, seperti Tokopedia dan BukaLapak, nyatanya mampu membuat bisnis marketplace menjadi lebih ramai dan makin bergairah. Apalagi kemudian, keduanya sama-sama mendapat pendanaan dalam jumlah yang besar. Tercatat, Tokopedia berhasil mendapatkan pendanaan mencapai angka yang spektakuler. Yakni, sebesar US$ 100 juta, atau setara Rp 1,4 triliun. Angka pendanaan yang diperoleh tepatnya pada Oktober 2014 itu tercatat sebagai jumlah terbesar, setelah sebelumnya sebanyak enam kali Tokopedia meraih pendanaan lain dengan jumlah yang tidak pernah dipublikasi. Capaian serupa kabarnya juga diraih BukaLapak. Walaupun belum pernah secara resmi menyebutkan jumlah uang yang didapat dari empat kali pendanaan yang dialamatkan ke startup tersebut, nyatanya kabar yang beredar menyebutkan pendanaan yang diperoleh BukaLapak juga cukup fantastis. Kucuran pundi-pundi uang ke dua perusahaan rintisan itu tentu mengandung sebab. Salah satunya, investor melihat kedua perusahaan tersebut memiliki angka pengguna yang signifikan. Tercatat, Tokopedia telah mempunyai 300.000 penjual aktif dengan enam juta produk terjual setiap bulannya. Mereka pun telah menjalin kerjasama dengan sembilan perusahaan logistik, termasuk Go-Jek. Sedangkan BukaLapak, yang di awal 2015 tercatat baru mempunyai 163.000 penjual, hanya berselang 10 bulan mampu mendongkrak angka tersebut menjadi 450.000 penjual. Persaingan dua startup lokal itu juga tak berhenti di angka statistik belaka. Tokopedia dan BukaLapak juga gencar melakukan promosi lewat segala cara, baik lewat media cetak, iklan televisi, hingga papan reklame di jalan-jalan besar. Tokopedia diketahui memiliki kampanye khusus yang

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


mengusung judul ‘Ciptakan Peluangmu’. Dengan itu, perusahaan rintisan tersebut mengajak semua orang menjadi pebisnis dengan berjualan di marketplace mereka. Langkah inovatif juga dilakukan pesaingnya, BukaLapak. Startup itu merilis sebuah iklan unik di televisi. Dimana dalam iklan tersebut, sang CEO Achmad Zaky tampil dalam menyambut Hari Belanja Online Nasional 2015.

BERBAGAI LINI Bukan hanya perusahaan digital, pertarungan startup juga terjadi di ranah ojek online. Sebut saja persaingan sengit antara Go-Jek dan GrabBike. Go-Jek merupakan pelopor layanan ojek online di Indonesia, sekaligus menjadi yang pertama memiliki aplikasi mobile. Sedangka GrabBike merupakan layanan dari GrabTaxi yang merupakan salah satu dari sedikit unicorn asal Asia Tenggara dengan perkiraan valuasi miliaran dolar. Persaingan keduanya dimulai sejak GrabTaxi memutuskan untuk meluncurkan layanan GrabBike di Indonesia pada Mei 2015, setelah sebelumnya menggelar uji coba di Vietnam. Go-Jek dan GrabBike cenderung melakukan hal yang sama dalam berbagai kesempatan. Mulai dari sama-sama menerapkan tarif promo sejak Ramadan 2015, hingga melakukan perekrutan pengemudi dalam jumlah besar di tempat dan waktu yang relatif sama. Kedua startup ini bersaing saling mengejar. Pada November lalu, Go-Jek mengalami tekanan setelah banyak pengemudi yang mengeluh soal tarif per kilometer yang menurun dari Rp 4.000 menjadi Rp 3.000. Beberapa pengemudi bahkan melancarkan protes setelah mereka mendapat suspend karena dianggap menerima order fiktif. Di saat yang sama, GrabBike malah mencoba meraih simpati masyarakat dengan menerapkan tarif promo Rp 12.000. Untuk pengguna baru, mereka bahkan menerapkan tarif gratis untuk tiga kali perjalanan pertama. Masih ada lagi model duel seru perusahaan rintisan. Seperti yang terjadi antara layanan asisten virtual, YesBoss, yang hadir di awal Juni 2015, dan HaloDiana.

Kedua startup itu merupakan pionir dalam bisnis layanan asisten virtual di Indonesia. Melalui YesBoss dan HaloDiana, pengguna dimungkinkan untuk meminta bantuan pengerjaan berbagai hal yang dibutuhkan. Mulai dari membeli makanan, memesan tiket pesawat, hingga menanyakan kondisi cuaca hari ini. Dan semua layanan itu bisa dilakukan lewat SMS. HaloDiana yang dibesut oleh Ryan Gondokusumo, yang merupakan founder dari Sribu dan SribuLancer, lahir beberapa bulan setelah YesBoss. Persaingan keduanya semakin memanas ketika YesBoss, yang didirikan oleh Irzan Raditya, mendapat pendanaan sebesar enam digit dalam dolar AS dari 500 Startups, IMJ Ventures, dan Convergence VC. Sedangkan HaloDiana sendiri diketahui masih menggunakan pendanaan yang dimiliki oleh Ryan dari Sribu dan SribuLancer. Walau begitu, HaloDiana terlihat tak patah arang. Perusahaan rintisan itu tetap giat berusaha untuk mengembangkan bisnis secara kilat. Salah satunya dengan meluncurkan sebuah aplikasi mobile awal November 2015, yang belum bisa diikuti jejaknya oleh sang pesaing. Masih banyak sederet lagi kisah duel seru startup lokal, yang mencerminkan betapa bergairahnya model bisnis baru ini. Ya semoga saja, hal ini mampu member manfaat besar bagi bangsa, sekaligus menciptakan ketahanan ekonomi yang sejati bagi negeri. n

Sepanjang 2015, persaingan sengit yang digelar perusahaanperusahaan rintisan itu tampak telah membuahkan hasil yang signifikan.

tokopedia dan bukalapak.

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

29


MAKRO Freeport

Di Bawah Pantauan W Maroef Sjamsoeddin mundur dari posisi presiden direktur Freeport Indonesia. Perlu sosok lebih kuat buat ‘jinakkan’ Pemerintah Indonesia.

E

TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

pisode perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia (PTFI) memasuki babak drama. Pada awal pekan lalu, tibatiba saja Maroef Sjamsoeddin mengundurkan diri dari posisi presiden direktur. Dan pada hari yang sama, untuk pertama kalinya, Duta Besar AS melakukan kunjungan ke Papua. Dubes Robert O Blake Jr tak sendiri. Dia didampingi sebuah tim lengkap dari Kantor Kedubes AS di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Mereka yang berangkat di antaranya Atase Pertahanan, Atase Angkatan Udara, dan Ketua Tim Perluasan. Keberangkatan Blake dan tim tentu menarik perhatian. Sebab, baru pertama inilah Kedubes AS mengirim diplomatnya ke bumi Cendrawasih, pulau yang selama ini justru ramai diberitakan mendapat gangguan kelompok separatis. Apalagi, kunjungan Blake juga dilakukan di saat PT Freeport Indonesia baru saja mengajukan penawaran 10,64% saham sebagai kewajiban divestasi kepada Pemerintah Indonesia yang nilainya US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 23,5 triliun. Belum lagi upaya gencar Freeport-McMoran, perusahaan pemilik Freeport Indonesia asal Amerika Serikat, yang meminta perpanjangan kontrak karya untuk mengeruk tambang di Grasberg, Papua, hingga 2041. Pada hari Senin pekan lalu, Blake menemui Abraham O Atururi, Gubernur Papua Barat, di Kantor Gubernur, Jalan SKMA, Manokwari. Saat dicegat wartawan, Blake mengelak berkomentar mengenai mundurnya Maroef. Termasuk mengomentari nasib perpanjang Freeport. “Saya tidak bisa berkomentar, itu adalah masalah antara perusahaan swasta dengan Pemerintah Indonesia. Jadi, mereka harusnya yang ditanyakan terkait hal ini,” kata Blake. Pertanyaan wartawan terlontar, karena ternyata jauh di Jakarta, Maroef secara resmi mengundurkan diri dari posisi Presdir PTFI. Alasan yang diajukan

30

penyadap pembicaraan skandal ‘Papa Minta Saham’ yang belakangan melongsorkan Setya Novanto dari Ketua DPR ini, masa kontrak kerjanya selama setahun sebagai presiden direktur sudah berakhir.

‘PERANG TERBUKA’ Ada apa Blake ke Papua? Menarik menyimak analisa Syaroni, Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika), bahwa kunjungan Dubes AS Robert O Blake dan Dubes Inggris Moazzam Malik ke Papua dalam waktu hampir bersamaan, tidak boleh dianggap sebelah mata. Menurutnya, kunjungan tersebut patut dicurigai masih ada kaitan untuk mengamankan posisi Freeport di Indonesia. “AS dan Inggris adalah dua negara yang

Tambang Grasberg: Berharap diperpanjang. Robert O Blake Jr (insert)

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


MAKRO Freeport

Washington sangat kuat persekutuannya. Keduanya sudah saling bahu-membahu mengamankan kepentingan satu dengan yang lainnya,” kata Syaroni, Rabu pekan lalu. Syaroni bahkan menilai, Freeport sudah mulai mempersiapkan ‘perang terbuka’ dengan Indonesia. Jim Bob — panggilan akrab James R. Moffett Chairman Freeport-McMoran — dan Maroef Syamsuddin yang dianggap bukan lagi panglima tangguh, harus diganti dengan petarung yang lebih kuat untuk ‘menjinakkan’ Pemerintah Indonesia. Derek manangka, wartawan senior, bahkan berani berpendapat bahwa kunjungan Blake ke Papua sangat kuat terkait dengan kepentingan Freeport-McMoran yang hingga kini belum jelas nasibnya. “Sebab semua perkembangan soal PT Freeport selalu dipantau lang-

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

sung oleh pemerintahan di Washington,” katanya. Begitulah, sebelumnya, para eksekutif Freeport memang secara berulang terus meminta kepastian Pemerintah Indonesia soal perpanjangan kontrak. Maklum, terkait dengan investasi sebesar US$ 18 miliar hingga 2041 nanti. Bahkan, James R. Moffett sempat menemui Presiden Jokowi pada tanggal 2 Juli 2015. Namun, banyak kalangan yang menduga bahwa ngototnya Freeport meminta perpanjangan kontrak, tak lain terkait kondisi keuangan Freeport-McMoran yang sedang tidak sehat. Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada 22 Oktober 2015 memperlihatkan, Freeport hanya memeroleh pendapatan US$ 12,082 miliar pada kuartal III-2015. Jauh jika dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun 2014 sebesar US$ 16,203 miliar. Sementara rugi bersih perusahaan tercatat sebesar US$ 8,155 miliar per kuartal III-2015. Padahal periode yang sama tahun 2014, Freeport justru mencatat keuntungan US$ 1,544 miliar. Hal yang lebih parah, total utang Feeport hingga September 2015 tercatat sebesar US$ 20,698 miliar, meningkat dibandingkan posisi per September 2014 yang sebesar US$ 19,636 miliar. Uang tunai yang dimiliki Freeport juga merosot tajam dari US$ 658 juta pada September 2014, menjadi hanya US$ 338 juta per September 2015. Terkait mundurnya Maroef, menarik menyimak analisa yang disampaikan Marwan Batubara, Direktur Eksekutif IRESS. Menurutnya, ada dua alasan bagi Maroef untuk mundur selain masa kontrak sebagai dirut yang sudah habis. Pertama, demi harga diri. Maroef bisa jadi merasa diperlakuan tidak layak sebagai CEO, tak lain terkait manuver Freeport-McMoran. Saat menawarkan divestasi ke Pemerintah Indonesia, pengajuan justru dilakukan oleh Freeport-McMoran. Padahal sesuai perjanjian kontrak karya, pengajuan harusnya dilakukan oleh PTFI. “Jadi, perannya Pak Maroef di sini sudah tidak dihargai. Kenapa yang mengajukan saham itu FCX, Si Adkerson langsung? Padahal, menurut aturan, yang mengajukan adalah Maroef Sjamsoeddin," kata Marwan. Wajar jika kemudian Maroef merasa ruang geraknya sebagai CEO terlalu dibatasi Freeport-McMoran. “Ini yang saya dengar, dan terbukti juga dengan surat penawaran itu,” katanya. Kemungkinan kedua, Maroef mundur karena gagal memberi kepastian kepada Freeport-McMoran soal perpanjangan kontrak karya pasca 2021. Maklum, McMoran sangat membutuhkan kepastian perpanjangan tersebut. Jika kepastian kontrak karya diperoleh, FreeportMcMoran bisa berharap agar sahamnya yang berkode FCX di bursa saham dunia bisa kembali terangkat. Dan itu artinya, kondisi perusahaan yang saat ini amburadul bisa diselamatkan. Babak lanjutan episode perpanjangan kontrak karya Freeport masih bakal menarik. Kita tunggu saja, siapa yang bakal naik menggantikan Maroef untuk menijinakkan Pemerintah Indonesia. n

31


MAKRO Freeport

Semua Tergantung Presiden Jokowi

Presiden Jokowi

H

arga saham Freeport-McMoran terus merosot. Pada pertengahan pekan lalu, mengutip data Bloomberg, perdagangan di New York Stock Exchange yang ditutup pada Rabu (20/1) dini hari, menunjukkan bahwa harga saham perusahaan induk Freeport Indonesia itu anjlok 8,97%. Artinya, saham berkode FCX tersebut hanya dihargai US$ 3,96 per lembar. Adapun kapitalisasi pasar mencapai US$ 4,57 miliar atau setara Rp 63,52 triliun. Padahal dalam lima tahun terakhir, saham FCX sempat bertengger di kisaran US$ 46 per lembar. Namun, seiring turunnya harga komoditas, saham perusahaan secara perlahan ikut longsor. Menarik menyimak analisa thestreet.com, yang menyebut bahwa longsornya saham Freeport-McMoran disebabkan sejumlah isu. Selain mundurnya Maroef Sjamsoeddin,

Bayangkan, harga 100% saham Freeport-McMoran di New York Stock Exchange saja senilai US$ 4,8 miliar, sementara harga 10,64% saham Freeport Indonesia justru dihargai US$ 1,7 miliar. 32

juga disebabkan perusahaan tengah terlilit utang. “Selain itu, return on equity yang tidak sesuai harapan serta lemahnya cash flow menyebabkan kinerja saham Freeport mengecewakan,” tulis laporan tersebut. Menurut Christianto Wibisono, pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI), Freeport-Mc Moran tengah terlilit utang hingga US$ 20 miliar. Jatuhnya saham FCX ternyata sangat berpengaruh terhadap penawaran 10,64% saham yang diajukan Freeport kepada Pemerintah Indonesia, sebagai kewajiban divestasi. Harga yang dibanderol Freeport sebesar US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 23 triliun, menjadi terbaca sangat mahal. Sebab, jauh lebih tinggi dibanding harga saham perusahaan induknya, Freeport-McMoran Inc, yang sudah tercatat di New York Stock Exchange. Bayangkan, harga 100% saham Freeport-McMoran di New York Stock Exchange saja senilai US$ 4,8 miliar, sementara harga 10,64% saham Freeport Indonesia justru dihargai US$ 1,7 miliar. Namun Freeport mengelak. Menurut Riza Pratama, VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia, hal itu tetap masuk akal. Bisa saja harga saham anak perusahaan lebih mahal daripada perusahaan induk. “Oh bisa saja, itu bisa terjadi. Itu kan perusahaan induk. PTFI dan Freeport-McMoran lain nih,” kata Riza, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII, di Gedung DPR, Jakarta, pada Rabu pekan lalu. Riza pun beralasan, harga saham yang ditawarkan mencapai US$ 1,7 miliar karena Freeport Indonesia berencana menggelontorkan dana investasi sampai US$ 15 miliar untuk menggali emas di Tambang Grasberg, Papua, hingga 2041. Besarnya modal yang diperlukan ini membuat harga saham Freeport Indonesia tinggi. Pihak Kementerian ESDM sendiri mengaku serba salah. “Semua keputusan, mengambil atau tidak mengambil saham Freeport, semua ada risikonya, jadi seperti buah simalakama,” kata Said Didu, Staf Ahli Menteri ESDM, Selasa pekan lalu. Menurut Said, pemerintah akan dihujat jika membeli 10,64% saham Freeport dengan harga mahal. Apalagi jika ternyata nantinya, kontrak Freeport di Tambang Grasberg tidak diperpanjang. “Kalau dibeli, lalu ternyata kontrak Freeport tidak diperpanjang pada 2021, nanti orang akan bilang ngapain dibeli?” ucapnya. Tetapi, bila pemerintah tidak membeli saham tersebut, dan ternyata kontrak diperpanjang sampai 2041, masyarakat juga akan mempertanyakan mengapa pemerintah tidak membeli saham Freeport selagi ada kesempatan. Masih menurut Said, persoalan utama yang dihadapi bukanlah soal harga saham yang ditawarkan Freeport, melainkan kejelasan sikap pemerintah, apakah mau membeli saham tersebut atau tidak. Oleh sebab itu, Said berharap agar Presiden Jokowi memberi arahan yang tegas terkait divestasi saham Freeport. Apapun keputusannya, tentu berpotensi mendapat protes. “Di sinilah perlu kearifan seorang pemimpin. Semua pasti ada risikonya,” ujarnya. n

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


MAKRO Gula

P

roduksi gula nasional terus longsor. Pada tahun ini, diprediksi hanya mampu menghasilkan 2,3 juta ton. Tak cukup untuk memenuhi konsumsi langsung sekitar 2,82 juta ton. Wajar jika pemerintah sudah bersiap impor 200 ribu ton gula kristal putih pada bulan depan. “Produksi tahun 2016 diprediksi hanya 2,3 juta ton, sedangkan stok awal tahun 2016 hanya 817.246 ton. Untuk itu, diperlukan impor gula guna mencukupi kebutuhan gula di Februari 2017,” kata Tito Pranolo, Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI), pada ‘Sugar Outlook 2016’, di Gedung Gula Negara, Jakarta. Produksi gula nasional memang memprihatinkan. Jika dulu di era 1930-an pernah mengalami masa kejayaan menjadi eksportir gula terbesar dunia, kini untuk sekedar memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga pun tak sanggup. Data Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan, realisasi produksi gula pada 2015 tercatat sebanyak 2,497 juta ton. Sedangkan AGI mengestimasikan 2,55 juta ton. “Produksi gula tahun 2015 ini lebih rendah dibandingkan produksi tahun 2014 yang mencapai 2,579 juta ton,” kata Tito. Penurunan produksi disebabkan fenomena alam el nino yang menyebabkan kekeringan. Produktivitas tebu pun menurun dari 70,7 ton/hektare pada 2014 menjadi 67,6 ton/hektare di 2015. Dan kabar kurang baiknya, kekeringan sepanjang 2015 ternyata juga bakal menurunkan capaian produktivitas tebu di tahun 2016. Produktivitas berpotensi menurun dari 67,6 ton/ha menjadi 66 ton /ha pada tahun ini. “Demikian juga rendemen tahun 2016 diperkirakan akan turun menjadi 7,75% dari tahun 2015 sebesar 8,28%,” paparnya. Ternyata tak hanya soal iklim jadi penyebab, Luas lahan tebu, khususnya areal tebu rakyat, juga menurun signifikan akibat rendahnya harga gula sepanjang tahun 2013 dan 2014. “Petani banyak yang tidak lagi menanam tebu karena rendahnya harga gula,” ujarnya. Rendahnya produksi gula nasional memang membuat pemerintah tak punya pilihan selain melakukan impor. Sejak akhir tahun lalu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah melansir bahwa impor gula mentah (raw sugar) untuk kebutuhan industri rafinasi pada tahun 2016 bakal naik 5% dibandingkan tahun 2015, hampir mencapai 3,1 juta ton. “Impor raw sugar-nya, tiga sekianlah, nggak sampai 3,1 juta ton,” kata Panggah Susanto, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, pada awal Desember silam. Menurut Panggah, besaran kenaikan impor gula pada 2016 lebih untuk memenuhi kebutuhan industri. “Gula juga sudah ada hitung-hitungannya. Tapi kita pakai kenaikan moderat 5%. Saya kira mudah-mudahan sih, tergantung dinamikanya di 2016, kalau di 2015 kan mengalami penurunan dari 9% jadi 5%,” katanya. Ada hal yang perlu dicermati terkait impor gula. Pada tahun 2015 lalu, anggota Komisi VI DPR sempat menyorot kebijakan impor yang dilakukan Kementerian Perdagangan yang dinilai tak transparan. Saat itu, Heri Gunawan, Wakil Ketua Komisi VI,

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

Rasa Gula Tak Lagi Manis Produksi gula dalam negeri terus menurun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah sudah bersiap impor. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan RP

mengritik Menteri Perdagangan Thomas Lembong soal menaikkan impor dari 2,2 juta ton. “Impor gula pada tahun 2015 ini sudah mencapai 2,2 juta ton dan telah menyengsarakan petani. Ironisnya, target impor itu malah akan ditingkatkan hingga 3,12 juta ton,” katanya. Dan agaknya, apa yang terjadi tahun lalu bakal kembali terulang. n

Impor gula: Banyak petani tak lagi menanam tebu.

33


MAKRO Karet

Karet Kian Mengkerut Harga karet alam turun hingga 75% sejak empat tahun terakhir. Sebanyak 2,1 juta petani karet dalam bahaya. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

H

arga karet terus mengkerut. Sejak empat tahun terakhir, harga karet alam longsor hingga 75%. Saat ini, harga di tingkat petani tinggal Rp 5.000/kg, yang berarti petani tekor antara Rp 7.000 hingga Rp 10.000/kg. Kondisi ini tentu saja membuat susah 2,1 juta petani

Petani karet: Pemerintah belum punya solusi jitu.

34

karet. Berdasarkan data, dari sekitar 3,1 juta ton karet yang diproduksi petani setiap tahun, hanya 10%-15% yang diserap pasar domestik. Sisanya diekspor. Persoalan muncul, karena pemerintah ternyata mengenakan Bea Keluar (BK) 10% untuk ekspor karet. Maka wajar, jika harga karet di tingkat petani semakin tertekan. Bahkan di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, harga karet sejak tiga tahun terakhir Rp 4.000/kg. Ada empat kecamatan yang menjadi sentra perkebunan karet, yakni Kota Bahagia, Bakongan, Trumon, dan Labuhan Haji. Kini, sebagian perkebunan menjadi telantar. “Menurut informasi yang saya terima, anjloknya harga karet sudah berlangsung tiga tahun. Penyebabnya ada dua faktor, pertama jatuhnya harga minyak dunia. Sedangkan penyebab kedua, melimpahnya pasokan karet mentah,” kata Adi Irawan, Wakil Ketua Bidang Pertanian dan Perkebunan. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh Selatan, pada Selasa pekan lalu. Sementara itu, Lukman Zakaria, Ketua Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkrindo), memaparkan bahwa harga karet di tingkat petani memang sudah di bawah Rp 5.000/kg. Padahal, biaya produksi sekitar Rp 12.000/kg. “Idealnya di petani Rp 12.000/kg. Kalau di bawah itu, petani karet nggak makan. Kalau sekarang di petani cuma Rp 5.000/kg, bahkan ada yang di bawah itu, kita rugi Rp 7.000-10.000/kg,” kata Lukman. Pemerintah bukannya tak mengetahui kondisi gawat ini. Sejak awal Desember lalu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman telah berjanji mencarikan jalan keluar agar petani karet tidak terus merugi. Solusinya, mendorong konsumsi karet di pasar domestik, seperti dilakukan pemerintah untuk membantu petani sawit. “Nanti sebentar lagi kita diskusikan, kita selesaikan. Kebijakannya kita membuka pasar dalam negeri, seperti CPO kemarin,” kata Menteri Amran. Namun pernyataan Mentan itu ditanggapi dingin Apkrindo. Menurut Lukman Zakaria, sudah sejak awal 2015, pemerintah menyatakan bakal meningkatkan penggunaan karet di dalam negeri. “Belum ada realisasinya, baru sebatas retorika, baru rencana. Sudah bolak-balik pertemuan, sudah diskusi segala macam dari awal tahun,” ucapnya. Persoalan agaknya bakal semakin rumit jika menyimak prediksi Henry Saragih, Ketua Serikat Petani Indonesia. Menurutnya, harga karet akan terus merosot di tahun 2016. Pasalnya, dari sisi luasan, perkebunan karet di Indonesia kalah bersaing dibandingkan beberapa negara tetangga, seperti Kamboja, Myanmar, dan Laos. “Negara-negara tersebut telah menanam ribuan hektare karet,” ujarnya. Semoga pemerintahan Presiden Jokowi segera punya solusi jitu. n

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


RESENSI BUKU

Manusia Ide

(Otobiografi dan Biografi) Penerbit: Buku Kompas 2015

L

ahir di Kota Malang, 12 Mei 1929, Mochtar Riady kita kenal sebagai pengusaha Indonesia terkemuka, pendiri dan presiden komisaris dari Lippo Group. Ayah tiga putra dan tiga putri itu juga salah seorang konglomerat Indonesia keturunan Tionghoa yang berhasil membangun Bank Central Asia (BCA) dan Lippo Bank. Tangan dingin Mochtar mampu membuat Lippo Grup bisa bertahan dan terus berkembang hingga generasi berikurtnya. Ekspansi Lippo juga merambah ke properti, eceran, telekomunikasi, hingga ke media massa. Kejelian Mochtar memang terasa sejak dia kecil, belum bersekolah. Suatu kali saat di dapur dengan neneknya, Mochtar melontarkan sebuah pertanyaan cerdas “Kalau kayu pegunungan habis ditebang orang kampung untuk menanak nasi, lalu dengan bahan bakar apa kita menanak nasi?” (halaman 4 Otobiografi). Kepekaan terhadap lingkungan itulah yang kemudian seringkali berbuah menjadi ide hebat. Kiprahnya di perbankan sebenarnya diawali dari persepsi positifnya melihat orang berpakaian rapi dan perlente yang keluar-masuk dari sebuah gedung megah, yang ternyata adalah kantor bank. Dari situlah suami Suryawati Lidya itu kemudian bercita-cita menjadi bankir. Dan, Mochtar pun berjuang luar biasa keras mewujudkan idenya itu. Demikian gigih dan konsisten hingga saat ini dia dikenal sebagai filsuf bisnis jasa keuangan yang kaya solusi untuk mengatasi masalah. Mochtar juga dinilai jeli melihat peluang pasar tidak hanya di Indonesia tapi juga merambah ke Tiongkok dan Amerika Serikat. Kompetensinya dibarengi dengan kemampuan mengembangkan relasi dengan berbagai kalangan. Tidak heran, dalam bukunya kita akan mendapati tulisan Presiden RI ketiga BJ Habibie, mantan Rektor UI Prof Usman dan Prof Gumilar, politisi Jusuf Wanandi dan Theo Sambuaga, serta beberapa old friends seperti Jacob Oetama, Sukamdani, Ciputra dan Mari Pangestu. Pengakuan internasional terhadap Mochtar juga terlihat dari paper yang dia bawakan di hadapan civitas academica Universitas Harvard pada 1984.

Beberapa Testimoni “Manusia Ide” sangat pantas disebut sebagai buku yang bermanfaat dan menarik. Di dalamnya kita mendapati kronologi seorang Buyut (Mochtar memiliki lebih dari 40 cicit) dalam menanamkan dan menjaga nilai-nilai (values) keluarga. Sehingga

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

Suryawati Lidya (istri) dan John Riady (cucu) merasakan Mochtar sosok yang sungguh mengutamakan keluarga (family man, halaman 179 Biografi). James Riady yang kita kenal dengan penerus usaha Lippo sekalipun menegaskan dirinya tidak mau dan tidak akan melebihi pencapaian yang dilakukan ayahnya (“Tidak Berani Mencuri Kemuliaannya” halaman 146 Biografi). Yang menarik dari buku ini kita juga mendapatkan sebuah ‘pelurusan sejarah’ lewat testimoni Hari Darmawan tentang pengalihan kepemilikan Matahari. “Sama sekali tidak benar bahwa Matahari dicaplok. Justru saya berterima kasih karena diselamatkan.” (halaman 39 Biografi). Secara umum buku ini pada akhirnya memang menghadirkan kejujuran tentang Mochtar. Bayangkan, Begawan perbankan itu ternyata awalnya kepusingan membaca balance sheet. Karena tidak paham dia meminta tolong temannya yang bekerja di Standard Chartered Bank untuk mengajarinya, tetapi masih saja tidak mengerti.

Ziarah 12 Hari Dalam kata pengantarnya Mochtar menulis, ia sebenarnya tidak sengaja membuat buku ini. Pada 2014, saat berziarah 12 hari ke Timur Tengah bersama kawannya Pendeta Yu Jie Ling, Mochtar seringkali dipancing oleh kawannya itu untuk menceritakan masa lalunya. Rupanya, diam-diam pendeta Yu Jie Ling mencatat kata demi kata yang keluar. Sepulang ziarah, Mochtar kaget mendapat kiriman catatan yang diberi judul 'Uraian Lisan Saudara Mochtar Riady' yang kemudian lahir menjadi buku ini. Buku yang dipecah menjadi lima babak ini –tiap babak bercerita tentang periode 20 tahun perjalanan hidup— rasanya perlu dibaca oleh para eksekutif maupun kaum muda yang berminat menggeluti bisnis. Selain berisi sisi lain sejarah Republik Indonesia, Mochtar juga memberi pelajaran hidup tentang ketekunan, kesederhanaan, dan mewujudkan cita-cita. Dijelaskan, meski sangat kaya, Mochtar bukan sosok yang suka tidur di hotel berbintang mewah saat berkunjung ke luar negeri. Mochtar memilih tinggal di apartemen milik cucunya yang sempit dan berantakan. Kisah-kisah bagaimana sederhananya Mochtar terungkap dari pengakuan anak, besan, menantu, cucunya, dan tentu saja istrinya. n

Irwan Soerawisastra (Pendiri Sane Indonesia Foundation dan Pemerhati Buku)

35


keuangan Bank Mandiri

Bersaing ke Puncak Mandiri

MARYONO

Pahala N. Mansyury

Dalam RUPS Bank Mandiri, Maret nanti, bank BUMN ini bakal punya bos baru. Peluang Maryono dan Pahala menuju puncak Mandiri sama-sama besar.

M

TEKS bastaman foto Dahlan Rp, Riset

enjadi nahkoda di bank BUMN harus siap jantungan. Kemampuan dan kinerja yang bagus saja tak cukup untuk mempertahankan posisi. Seorang direksi harus membekali diri dengan jaringan politik yang kokoh agar bisa bertahan lama. Maklum, jabatan direksi bank pemerintah selalu menarik minat penguasa maupun kelompok-kelompok politik. Makanya, meskipun Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Mandiri (persero) Tbk baru akan digelar 31 Maret depan, isu pergantian pucuk pimpinan di bank kedua terbesar di Tanah Air itu su-

36

dah menyeruak sejak beberapa pekan lalu. Bahkan tidak sedikit pula yang bersepekulasi, posisi Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama Bank Mandiri tidak akan diperpanjang lagi. Lalu, siapa yang bakal menjadi nahkoda baru? Sayang, Gatot Trihargo, Deputi Bidang Jasa Usaha Kementerian BUMN, enggan buka suara ihwal kandidat direksi Bank Mandiri. Ia hanya bilang, calonnya akan diambil dari kalangan bank pemerintah. “Bisa berasal dari internal Bank Mandiri atau bisa juga diambil dari eksternal,� ujarnya. Guna menyiapkan calon direksi Mandiri, Kementerian BUMN akan menggelar fit and proper test terhadap sejumlah kandidat. Nama-nama tersebut, menurut Gatot, baru akan diputuskan 45 hari sebelum RUPS atau sekitar pertengahan Februari. Namun begitu, saat ini sudah beredar sejumlah nama yang disebut-sebut calon kuat orang nomor satu di Bank Mandiri. Dari internal muncul nama Kartika Wirjoatmodjo, Pahala N Mansyury dan Royke Tumilaar. Dari luar ada Maryono, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Walaupun berasal dari luar, peluang Maryono cukup besar. Sebelum menjabat Direktur Utama Bank Mutiara (kini Bank J Trust Indonesia) dan orang nomor satu di BTN, pria kelahiran Rembang 61 tahun silam itu sebenarnya boleh dibilang orang dalam Mandiri. Posisi terakhir

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


keuangan Bank Mandiri Rapor Bank BUMN per November 2015 Indikator Bank Mandiri Bank BRI Bank BNI Bank BTN Nilai Pertumbuhan Nilai Pertumbuhan Nilai Pertumbuhan Nilai Pertumbuhan (triliun Rp) (triliun Rp) (triliun Rp) (triliun Rp)

Aset 774,5 6,7% 791,6 8,8% 439,6 17,2% 167,3 17,6% DPK 580,6 5,9% 594,6 5,8% 323,0 12,9% 113,5 18,1% Kredit 507,4 11,3% 528,4 12,0% 296,7 19,8% 124,1 19,3% Laba 17,9 5,9% 22,7 0,4% 7,6 (15,6%) 1,6 64,9% Sumber: OJK

Maryono di bank pelat merah ini adalah Group Head Jakarta Network Bank Mandiri. Ketika Menteri BUMN menunjuk Maryono menggantikan Iqbal Latanro sebagai Direktur Utama BTN, Desember 2012, banyak orang yang meragukan kemampuannya. Maklum, Maryono “hanyalah” mantan Direktur Bank Mutiara yang kastanya jauh di bawah BTN. Bahkan naiknya Maryono diumpamakan sopir mikrolet yang naik pangkat jadi sopir bus kota. Tidak pas dan berisiko. Apalagi ketika itu BTN tengah dililit kredit macet yang cukup parah. Beruntung, di bawah kepemimpinan Maryono, bank yang fokus pada pembiayaan perumahan itu mampu ke luar dari persoalan besar tersebut. Perlahan tapi pasti, BTN mampu mengembangkan usahanya. Bahkan, ketika tahun lalu kinerja perbankan nasional tidak begitu bagus, pamor BTN justru semakin mengilap. Dari sisi aset, misalnya. Hingga November 2015, kekayaan BTN meningkat 17,6%. Jauh di atas pertumbuhan bank-bank BUMN (lihat tabel). Kredit yang disalurkan BTN juga melaju kencang. Sampai November lalu, jumlahnya telah mencapai Rp 124 triliun atau tumbuh 19,3%. Di samping mampu menjaga net interest margin (NIM) yang tinggi, BTN juga berhasil melakukan efisiensi di berbagai bidang, termasuk menekan cost of fund. Dampaknya, selama 11 bulan bank ini berhasil membukukan laba bersih Rp 1,6 triliun atau naik 65%.

MARYONO ATAU PAHALA? Kondisi Bank Mandiri justru sebaliknya. Di bawah kepemimpinan Budi Gunadi, Mandiri mengalami pasang surut. Sebagai bank hasil merger empat bank BUMN, mestinya Mandiri selalu tampil dominan. Namun kenyataannya tidak demikian. Selain kehilangan mahkota sebagai bank terkaya di Tanah Air, kinerja Mandiri juga biasa-biasa saja. Asetnya tumbuh 6,7%, sedangkan labanya hanya naik 5,9% menjadi Rp 19,9 triliun per November 2015. Dengan julukan sebagai “pemadam kebakaran”, akankah Maryono dipercaya untuk memimpin Bank Mandiri? Tidak tahu. Yang jelas, kandidat dari dalam Bank Mandiri sendiri tidak bisa dianggap enteng. Pahala N. Mansury, contohnya. Usianya baru 39 tahun ketika peraih MBA Finance dari Stern School of Business New York Univercity ini pertama kali duduk di jajaran direksi Bank Mandiri, 2010. Selama dua periode di jajaran direksi Bank Man-

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

Dalam sejarah Bank Mandiri, posisi direktur utama memang tidak selalu dipegang oleh bankir lulusan bank BUMN. diri, kinerja Pahala dinilai cukup baik. Positifnya, Pahala mampu menjalin komunikasi internal dengan baik. Tipikal dan gaya kepemimpinannya dinilai cocok dengan karakter industri perbankan masa kini yang semakin kompleks. Termasuk persaingan yang semakin tajam. Tidak hanya dengan sesama bank, tetapi juga dengan pasar modal, asuransi, atau perusahaan pembiayaan (multifinance). Pahala juga dinilai akan mampu membawa Mandiri dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di sektor keuangan, 2020. Itu sebabnya, peluang pria berkacamata ini untuk menempati posisi Direktur Utama Bank Mandiri cukup besar. “Dia juga tidak arogan dan bisa duduk sama rendah dengan karyawan,” ujar seorang mantan pegawai Mandiri. Seorang analis pasar modal mengatakan, sebenarnya investor tidak mempermasalahkan siapa yang akan menjadi bos di Bank Mandiri. “Selama menguntungkan, mereka akan suka,” katanya. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah benar-benar memilih orang yang tepat. Ia juga harus bisa merangkul stakeholder, termasuk karyawan. “Orang dalam juga jangan apriori menolak orang luar,” katanya lagi. Dalam sejarah Bank Mandiri, posisi direktur utama memang tidak selalu dipegang oleh bankir lulusan bank BUMN. Robby Djohan, Direktur Utama Bank Mandiri pertama, adalah lulusan Bank Niaga (kini CIMB Niaga). Begitu pula dengan Agus Martowardojo dan Budi Gunadi Sadikin, yang masing-masing memulai kariernya di Bank of America serta Bank Bali. Hanya ECW Neloe dan Zulkifli Zaini yang benar-benar berasal dari bank BUMN. Neloe adalah lulusan BDN, sementara Budi jebolan Bapindo. Nah, jika nanti Maryono terpilih, ia akan menjadi alumni Bapindo kedua yang menjabat Direktur Utama Bank Mandiri. n

37


keuangan Keranjang Investasi

Hindari yang Ini, Pilih yang Itu Penurunan BI rate membuat keranjang investasi perlu ditata kembali. Setelah deposito dianggap kurang menarik lagi, kemana uang mesti diinvestasikan? TEKS bastaman foto Riset

B

agi para pemilik uang, awal tahun adalah saat yang tepat untuk menata kembali keranjang investasinya. Apalagi, pekan lalu, suku bunga acuan BI telah dipangkas 25 basis poin (bps) ke level 7,25%. Bisa jadi, tingkat BI rate masih akan bergerak turun. Sementara itu laju inflasi diperkirakan akan berada di kisaran 4% atau lebih tinggi dari 2015. Itu sebabnya, dari sekian banyak keranjang investasi, deposito sebaiknya dihindari dulu. Soalnya, saat ini 10 bank papan atas tengah bersiap-siap memangkas suku bunganya yang berada di kisaran 5,5% - 6,5%. Jika dipangakas 25 bps saja, maka nilainya tinggal 5,25% - 6,25%. Dengan perkiraan inflasi sebesar 4%, alhasil bunga riil yang diperoleh dari instrumen ini hanya 1,25% - 2,25%. Sudah begitu, bunga deposito juga masih terkena pajak. Jadi, wajar jika deposito digolongkan sebagai instrumen investasi yang kurang menarik di 2016. Tapi, memang, deposito merupakan investasi yang paling aman dari semua pilihan yang ada. Bahkan deposito berjangka satu bulan memiliki nilai lebih, yakni gampang ditarik atau dipindahkan setiap saat. Makanya, untuk berjaga-jaga, sebaiknya ada sebagian uang Anda yang tetap ditaruh di sana. Nah, setelah BI rate turun, dan tabungan berjangka dianggap kurang menarik lagi, lantas keranjang investasi apa saja yang paling sesuai untuk situasi saat ini? Sebagai pedoman, berikut kajian tentang peluang yang ditawarkan sejumlah instrumen investasi yang ada. Satu hal yang perlu diingat, jangan pernah menaruh telor dalam satu keranjang. Dan, ketika Anda memilih sarana investasi, kehati-hatian tetap mutlak diperlukan agar tidak salah jalan.

Emas Sepanjang 2015, di COMEX New York Mercantile Exchange, harga si logam mulia itu terpangkas hingga 22,6% ke level US$ 1.061 per troy ounce. Kejatuhan

38

harga emas itu terkait dengan penguatan tukar dolar terhadap sejumlah mata uang dunia. Dengan kata lain, gara-gara dolar makin berotot maka pamor si kuning makin buram. Itulah yang membuat emas banyak dilepas investor. Penurunan harga emas itu tentu berdampak pada kinerja investasi logam mulia di dalam negeri. Betul, sepanjang 2015, harga jual emas PT Aneka Tambang (Antam) naik 3,27% ke posisi Rp 505.000 per gram. Masalahnya, Antam memasang harga beli kembali (buyback) yang sangat rendah, yakni sekitar Rp 468.000. Walhasil, pada 2015, investor yang bermain di investasi emas merugi sekitar 3%. Di tahun Monyet Api ini kemungkinan harga emas belum akan berkilau. Rencana The Fed mengerek tingkat bungganya hingga 2% sampai 2017 membuat emas bakal semakin dijauhi para investor. Itu sebabnya, Citigroup Inc mengoreksi perkiraan harga emas untuk 2016 dari US$ 1.195 menjadi US$ 1.050 per ounce. Ada pun perkiraan Deddy Yusuf Siregar, analis PT Fortis Asia Future, tahun ini harga emas akan bergerak di kisaran US$ 980 – US$ 1.100.

Saham Ketika tahun lalu suku bunga melambung tinggi dan nilai tukar dolar terhadap rupiah menguat, pasar justru memperlihatkan kinerja yang menyedihkan. Sepanjang 2015, indeks harga saham gabungan (IHSG)

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


keuangan Keranjang Investasi 9% - 12%. Atau, bisa juga memilih reksa dana pendapatan tetap. Penurunan BI rate bakal membuat pasar obligasi lebih bergairah. Tapi, kalau mau aman, pilihlah reksa dana pasar uang. Maklum, produk investasi ini kebanyakan memiliki porfolio berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau Sertifikat Deposito BI. Kendati diperkirakan hanya akan memberikan yield antara 6% - 7%, toh masih lebih besar ketimbang bunga deposito. Apalagi yield reksa dana tidak kena pajak.

Obligasi Tahun 2015 merupakan tahun suram bagi investor obligasi karena mereka hanya bisa menikmati yield 1% - 1,19% saja. Tapi, tahun ini, para investor berpeluang menarih yield yang tinggi. Untuk Surat Utang negara (SUN) tenor 10 tahun, misalnya, diperkirakan bisa memberikan yield antyara 7,8% - 8%. Penurunan suku bunga acuan BI dan ekonomi yang diperkirakan tumbuh 5,2% diyakini akan membuat pasar obligasi kembali bergairah. Sementara untuk pemodal ritel, tahun ini mereka akan memiliki banyak pilihan. Soalnya, setelah Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan sukuk ritel, tahun ini pemerintaha akan menerbitkan sukuk tabungan dan saving bond ritel (SBR). Kendari SBR harus dipegang hingga jatuh tempo, namun obligasi ini diperkirakan akan menawarkan kupon yang tinggi.

anjlok hingga 12,13%. Namun, di tahun Monyet Api ini, saham tampaknya akan menjadi salah satu primadona portfolio investasi. Sifat monyet yang liar memang diperkirakan membuat pergerakan saham makin sulit diduga. Tapi, untuk kali ini, sejumlah analis meyakini IHSG akan naik. Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas, memperkirakan IHSG akan naik 23% ke level 5.650. Kendati tidak seoptimis Purwoko, Pardomuan Shombing memperkirakan IHSG masih bisa tumbuh 8,86% - 13,21%. “Suku bunga The Fed dan perlambatan ekonomi China membuat IHSG berfluktuasi,� ujar Direktur PT Recapital Asset Management ini. Di antara sejumlah saham yang beredar di bursa, ada beberapa yang dinilai layak menjadi pilihan. Sektor yang terkait dengan infrastruktur bisa menjadi incaran di 2016. Selain itu, saham-saham consumer goods juga menarik untuk dicermati. Lau, jangan lupakan saham-saham perbankan dan properti. Perbankan, misalnya, diperkirakan kinerjanya akan membaik setelah BI rate dipangkas.

Reksa dana Kalau benar pasar modal akan bergairah, otomatis produk reksa dana saham juga ikut kecipratan berkah. Makanya, bila dana Anda pas-pasan, investasikan saja di reksa dana saham dan campuran. Di dua produk ini, investor bisa berpeluang meraih gain 11% - 15% dan

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

Properti dan Tanah Penurunan BI rate dan pertumbuhan ekonomi diyakini akan memacu daya beli masyarakat. Itu sebabnya, para pengembang begitu yakin tahun ini properti akan tumbuh 15% - 20%. Portfolio properti di tahun 2016 masih akan didominasi oleh rumah tinggal dan apartemen. Tapi yang bakal melesat di tahun Monyet Api adalah rumah tinggal dengan harga di kisaran Rp 700 juta – Rp 5 miliar. Di sini ada peluang bagi investor untuk meraih keuntungan minimal 15%. n

Jadi, wajar jika deposito digolongkan sebagai instrumen investasi yang kurang menarik di 2016. Tapi, memang, deposito merupakan investasi yang paling aman dari semua pilihan yang ada. 39


keuangan valas

Naik Kena, Turun Kena Penurunan harga minyak bisa menjadi momentum untuk menurunkan harga BBM dan BI rate. Tapi, apa mau dikata, minyak murah juga melahirkan dilema. TEKS bastaman foto Ilustrasi

B

iasanya, pemerintah senang bukan kepalang setiap kali harga minyak menukik. Akan tetapi, kali ini, rasa suka itu tidak muncul meski pekan lalu harga minyak di pasar dunia sudah menyentuh US$ 27 per barel. Yang terjadi, pemerintah justru mulai pusing kepala karena harus menghitung ulang anggarannya agar tidak mengalami defisit besar. Menyusun anggaran selama satu tahun dengan hanya berdasarkan harga minyak bulan Januari memang kurang tepat. Masih ada 11 bulan yang mesti dilalui. Dan, selama itu, segala kemungkinan bisa terjadi. Misalnya, bisa saja harga minyak benar-benar menyentuh US$ 20, seperti yang diramalkan para ahli perminyakan. Tapi, bukan tidak mungkin juga, harga minyak bumi ke depan akan naik lagi. Namun sebagian orang yakin, harga minyak akan terus menukik. Soalnya, pekan lalu, IMF mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,6% menjadi 3,4%. Artinya, permintaan terhadap minyak akan berkurang. Apalagi penampilan ekonomi China semakin buruk. Sementara itu pasokan si emas hitam tidak berkurang, bahkan bisa meningkat setelah embargo terhadap Iran dicabut. Jika skenario itu menjadi kenyataan, pemerintah mestinya senang karena anggaran untuk subsidi energi (BBM dan listrik) akan berkurang banyak. Tak hanya itu saja, kita juga boleh sedikit berharap nilai tukar rupiah terhadap dolar akan menguat. Sebab, bagaimana pun dolar yang dibutuhkan untuk mengimpor minyak dan BBM akan berkurang. Betul, minyak yang murah bisa mengurangi kebutuhan dolar Pertamina. Namun, di sisi lain, penurunan harga minyak juga bakal menyeret harga komoditi pertambangan lainnya. Padahal, seperti kita ketahui, komoditi pertambangan menjadi salah satu andalan Indonesia untuk mendulang dolar. Ini berarti pasokan dolar dari ekspor komoditi pertambangan bakal berkurang.

40

Dari dalam negeri, hingga saat ini pemerintah maupun BI belum terlalu beraksi terhadap merosotnya harganya minyak. Juda Agung, Direktur Eksekutif Bidang Moneter dan Ekonomi BI, hanya mengatakan bahwa penurunan harga minyak bisa membuat inflasi melandai. Itu pun bila pemerintah kembali memangkas harga BBM. “Ini akan menjadi faktor pendorong untuk penurunan BI rate,� ujarnya. Dengan harga minyak yang kini sudah US$ 30 di bawah patokan APBN, peluang untuk menurunkan harga BBM memang cukup besar. Dalam perhitungan Mamit Setiawan, Direktur Eksekutif Energy Watch, harga BBM jenis premium seharusnya bisa lebih murah dari Rp 7.050 per liter. “Dengan harga minyak US$ 30 per barel, harga keekonomian premium adalah Rp 5.000 per liter,� ujar Mamit. Lana Soelistianingsih, Kepala Ekonom Samuel Asset Management, juga berpendapat sama. Menurutnya, murahnya harga minyak saat ini bisa dijadikan momentum untuk menurunkan harga BBM dan BI rate. Menurut perhitungan Lana, jika harga BBM bisa ditekan sampai Rp 5.00-an per liter, maka suku bunga

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


keuangan valas

Yang perlu diwaspadai saat ini adalah penurunan harga minyak, yang bisa berdampak pada penurunan komoditikomoditi lainnya.

acuan BI bisa dipangkas 75 hingga 100 basis poin menjadi 6,25% - 6,5%.

MENEBAK SIKAP THE FED Turunnya harga BBM dan suku bunga memang merupakan harapan masyarakat dan semua pelaku usaha di negeri ini. Jika harapan itu menjadi kenyataan, maka kredit akan membasahi berbagai sektor usaha dengan tingkat bunga yang “layak”. “Memperkuat ekonomi domestik dan daya beli dapat mengurangi efek dari resesi dunia,” ujar Chatib Basri, ekonom dan mantan Menteri Keuangan. Sayang, harapan Chatib dan Lana kemungkinan baru akan terjadi nanti. Soalnya, harga BBM baru akan ditinjau kembali setiap tiga bulan atau sekitar bulan Maret. Itulah yang membuat para analis memperkirakan dalam beberapa pekan ke depan rupiah masih akan berfluktuasi. Repotnya, selain tidak ada sentimen positif, rupiah dibayang-bayangi oleh perekonomian China yang terus memburuk. Yang juga masih menjadi tanda tanya adalah sikap yang akan diambil oleh The Fed dalam Federal

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

Open Market Committee (FOMC), Maret depan. Jika The Fed kembali mengerek suku bunga acuannya, maka rupiah akan mendapat guncangan yang cukup keras. Tetapi bila The Fed tetap mempertahankan tingkat bunganya di level 0,25% - 0,50%, berarti rupiah bisa dibilang dalam area aman. Itu memang baru perhitungan-perhitungan di atas kertas. Apa yang Akan terjadi sesungguhnya, masih sulit ditebak. Tapi para pelaku pasar yakin, koreksi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia akan membuat The Fed menunda rencana kenaikan suku bunganya. Apalagi inflasi, yang menjadi indikator bagi The Fed dalam menentukan suku bunga, diprediksi masih berada di angka 0,2%. Itu sebabnya, beberapa analis memperkirakan, pekan ini pergerakan rupiah tidak akan terlalu liar. Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang BRI, memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp 13.860 – Rp 13.975 per dolar. Cuma, kata Rully, yang patut diwaspadai adalah kondisi perekonomian China yang tahun ini diprediksi hanya tumbuh 6,5% atau lebih rendah dari 2015 sebesar 6,9%. Namun BI begitu optimisme kalau rupiah masih memiliki ruang untuk menguat. Selain tingkat inflasi yang relatif rendah, cadangan devisa di tangan BI juga mulai meningkat. Jika pada bulan November lalu angkanya masih US$ 100,2 miliar, di bulan Desember naik menjadi US$ 105,9 miliar. “Cukup untuk menstabilkan rupiah,” ujar Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI. Semoga saja perkiraan petinggi BI benar adanya. Sebab, stabilnya nilai tukar rupiah akan menjadi faktor penentu bagi pergerakan indeks di bursa dan inflasi di dalam negeri. n

41


Pasar Modal IHSG

Awas, Minyak Masih Dampak turunnya harga minyak dunia, masih akan berpengaruh terhadap perdagangan saham. Investor harus ekstra waspada.

D

TEKS Ahmad Munjin foto riset

ampak menukiknya harga minyak mentah, untuk sementara, bisa dikendalikan. Terbukti, indeks harga saham gabungan, akhirnya, ditutup menguat 0,97% (22/1). Dengan ditutup pada level 4,456,74 berarti dalam sepekan indeks hanya mengalami pelemahan 67 poin. Tapi, jangan senang dulu. Kemungkinan, indeks melemah masih cukup terbuka. Irwan Ariston Napitupulu, pengamat pasar modal, memperkiran indeks belum bullish. Sebab trennya masih bolak-balik di kisaran 4.350 – 4.700. Makanya, ia memperkirakan kendati indeks berpeluang naik ke 4.600, support-nya berada di kisaran 4.400-4.350. Mendatarnya pergerakan IHSG, masih dipicu oleh gonjang-ganjing perekonomian global. Di satu sisi, sebagian negara alami kelesuan. Di lain sisi, ekonomi AS sedang bagus. Tingginya pertumbuhan angka lapangan kerja di AS sehingga terjadi kelangkaan tenaga kerja di AS, inflasi AS pun terdongkrak. Untuk mencegah kemungkinan tingginya inflasi di AS, bank sentral AS menaikkan suku bunga acuannya menjadi 0,25%-0,50% dari semula 0,0%-0,25%. Jadi, saat negara-negara lain butuh nafas lebih panjang untuk bangkit, AS mulai mengerem pertumbuhan ekonominya. Dari dalam negeri, kondisi makro ekonomi Indonesia belum menggembirakan karena mengalami kontraksi yang terjadi selama 14 bulan. Pada 2015, makro ekonomi terganggu oleh masalah pemerintahan sehingga kerja ekonomi menjadi terhambat. Untuk 2016, seharusnya tidak ada masalah lagi dengan nomenklatur. Hanya saja, pasar membutuhkan pembuktian, bukan janji. Pasar butuh realisasi, dan pembuktian realisasi itu dilihat dari angka-angka makroekonomi. Secara kasat mata memang pasar melihat proyekproyek pemerintah yang dijalankan. Tapi, pasar harus melihat dampak proyek sektor riil tersebut ke perekonomian nasional. Semua itu, bisa dikonfirmasi dengan membaiknya data makro ekonomi yang dirilis sebulan sekali. Bank Indonesia (BI) sudah memberikan sinyal po-

42

sitif dengan menurunkan BI rate dari 7,5% ke 7,25%. Seharusnya, kata Irwan, BI rate masih harus terus diturunkan. Bunga acuan ini punya ruang untuk diturunkan ke 5%. Sebab, inflasi 2015 sangat rendah di level 3,38%. Apalagi, pemerintah kemungkinan akan kembali menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seiring rendahnya harga minyak global. Kondisi itu, bukan tidak mungkin membuat deflasi pada Januari 2016. Penurunan harga minyak menjadi pedang bermata dua. Positifnya, biaya untuk impor menjadi berkurang, kecuali jika menggunakan harga kontrak sebelumnya. Negatifnya, penerimaan negara dari migas juga berkurang karena harganya turun. Dalam situasi ini, Irwan menyarankan bermain pendek, bermain dalam range. Saat IHSG berada antara kisaran 4.350-4.450, lakukanlah pembelian saham. Nanti, antara 4.550-4.700, lakukan penjualan saham. Kemungkinan, IHSG akan bolak-balik dalam kisaran tersebut. Sebab, secara grafik, bisa dilihat IHSG masih berada dalam kisarannya.

ADA POTENSI MENGUAT Untuk bermain pendek ini, carilah saham-saham yang rata-rata nilai transaksinya sangat likuid dan volume-

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


PASAR MODAL IHSG

Membakar

nya besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI). Lalu, perhatikan support dan resistance-nya, sehingga beli saham di dekat-dekat support dan jual di dekat-dekat resistance. Lalu di sektor konstruksi, ada saham PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Waskita Karya (WSKT), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT PP Properti (PPRO). Untuk PT Aneka Tambang (ANTM), bisa speculative buy seiring sentimen dari divestasi PT Freeport Indonesia. Jika enggan berspekulasi, hindari saham ANTM. Sedangkan untuk saham-saham swasta yang besarbesar, pilih PT Bank Central Asia (BBCA), PT Astra International (ASII), PT Astra Agro Lestari (AALI), PT London Sumatera Plantation (LSIP) dan PT Unilever Indonesia (UNVR) . Saham-saham seperti itulah yang bisa dipilih untuk trading range mengingat kondisi IHSG yang masih sideways. Perhatikan support dan resistance-nya. Jadi, perhatikan range harga saham per sahamnya. Irwan mencontohkan range pergerakan IHSG 4.3504.700. Kisaran ini lumayan 7%-an. Dengan range tersebut, kita bisa mencari keuntungan sekitar 5%. Di dekat support kita beli, jangan pas di 4.350, karena kita

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

enggak pernah tahu. Jangan lupa jual saham. Biasanya, karena harapan naik terus, lupa jual. Sehingga jual saham saat harganya turun. Jika range saham 20%, ambil untung 10%nya saja. Itu sudah cukup. Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital, uga melihat kemungkinan indeks akan menguat di pekan ini. Namun, ia melihatt ada potensi untuk breakout dari konsolidasi 4.400-4.500 menuju resistance psikologis pertama di 4.600. Rekomendasinya, akumulasi beberapa saham big cap yang menjadi index drivers seperti PT Astra International (ASII), BBCA, BBRI dan TLKM. Saham-saham itulah yang dapat membawa IHSG menuju 4.600 dan 4.700. Perkara harga minyak yang turun, itu bagus buat IHSG. Harga minyak turun namun rupiah tidak melemah sangat bagus buat kondisi perekonomian Indonesia. Sebab, itu mengurangi beban subsidi impor BBM (harga ICP turun) dan inflasi juga dapat terkendali. Maka, melihat kedaan tersebut BI mempunyai ruang lebih untuk menurunkan suku bunga acuan (BI rate). Jadi, saham-saham pilihan untuk target sepekan ke depan, rekomendasi beli untuk saham BMRI, BBRI, ASII, dan TLKM. Saham BMRI, rekomendasi beli dengan trading target di Rp 9.750. Pembelian pertama saham ini bisa dilakukan di Rp 9.325 dan pembelian kedua saham ini bisa dilakukan di Rp9.225, serta cut loss di Rp 9.125. Kemudian saham BBRI, rekomendasi beli, dengan trading target di Rp 12.050. Pembelian pertama saham ini bisa dilakukan di Rp 10.925, pembelian kedua saham ini bisa dilakukan di Rp 10.725, dan cut-loss di Rp 10.325. Lantas saham ASII, rekomendasi beli dengan trading target di Rp 6.225. Pembelian pertama saham ini bisa dilakukan di Rp 5.875, pembelian kedua saham ini bisa dilakukan di Rp 5.775, dan lepas jika menyentuh Rp 5.675. Terakhir saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), rekomendasi beli dengan trading target Rp 3.350. Pembelian pertama saham ini bisa dilakukan di Rp 3.125, pembelian kedua saham ini bisa dilakukan di Rp 3.075, dan cut loss point di Rp 2.975. n

IHSG

43


Pasar Modal Saham farmasi

Bisnis Obat Sedang Pahit Bisnis farmasi masih termehekmehek. Tapi sahamnya, masih ada yang layak dikoleksi.

S

TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan RP

udah jatuh tertimpa tangga pula. Itulah perumpamaan yang cocok untuk industri farmasi saat ini. Betapa tidak? Makin hari, nilai tukar rupiah makin lemah. Sementara, kebutuhan bahan baku impor tetap alias tidak berkurang. Asal tahu saja, lebih dari 90% bahan baku obat masih diperoleh dari impor. Nah, sudah begitu, pemerintah juga sekarang sedang berupaya menurunkan harga jual obat yang kini dianggap masih memberatkan masyarakat. Dengan alasan visi kompetisi, maka hal yang berkaitan dengan subsidi, proteksi, dan perlindungan akan dikurangi secara bertahap, termasuk kepada BUMN-BUMN yang selama ini mendapatkan proteksi atau perlindungan. “Harga obat kita sangat mahal. Hal ini menimbulkan dampak atau pun kerugian di masyarakat karena harga obat-obat yang tinggi,� kata Pramono Anung, Sekretaris Kabinet, seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Nah, berat bukan? Dampak dari pukulan-pukulan itu, bukan mustahil akan menyebabkan laba bersih emiten yang bergerak di industri ini semakin tergerus. Bahkan sebagian emiten, sudah mengalami kerugian sejak tahun lalu. Indofarma, misalnya, kuartal III tahun lalu merugi Rp 31 miliar. Makanya, hingga akhir tahun hanya menargetkan untung bersih Rp 10 miliar. Sementara, rekannya (sesama BUMN) lebih beruntung karena pada kuartall III-2015 berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 13,37% menjadi Rp 163,5 miliar. Dengan kondisi seperti itu, tak mengherankan jika saham-saham industri farmasi cenderung menukik. Saham Kalbe Farma, misalnya, yang awal tahun masih bertengger di Rp 1.830 kini tingal Rp 1.330. Namun, David Sutyanto, analis riset First Asia Capital, masih mellihat potensi dari saham berkode KLBF ini. Begini analisisnya. Sepanjang sembilan bulan pertama 2015, penjualan bersih perseroan tumbuh 2,89% mencapai Rp 13,13 triliun dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp 12,76 triliun. Sedangkan laba bersih tumbuh 0,84% secara tahunan mencapai Rp 1,5 triliun dari Rp 1,48 triliun. Marjin bersih perseroan sepanjang sembilan bulan 2015 tertekan menjadi 11,42% dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar 11,65%. Pencapaian penjualan neto hingga akhir kuartal

44

tiga 2015 tersebut baru mencerminkan 71% dari target penjualan bersih 2015 yang sebelumnya diperkirakan Rp 18,46 triiun. Sedangkan penjualan bersih 2015 diperkirakan hanya mencapai Rp 17,76 triliun atau tumbuh tipis 2,23% dari tahun sebelumnya Rp17,37 triliun.

MASIH ADA YANG LAYAK BELI Sementara itu, laba bersih 2015 diperkirakan hanya mencapai Rp 1,96 triliun turun 4,9% dari tahun sebe-

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


Pasar Modal Saham Farmasi lumnya sebesar Rp 2,06 triliun. Earnings per Share (EPS) 2015 diperkirakan hanya Rp 41,86 per saham. Tahun 2016, pertumbuhan penjualan bersih diperkirakan 8,5% atau mencapai Rp 19,26 triliun. Sedangkan laba bersih diperkirakan berpeluang mencapai Rp 2,41 triliun atau tumbuh 23% secara tahunan dengan marjin 12,5%. EPS tahun 2016 diperkirakan mencapai Rp 51,37. Pada saat harga saham KLBF berada di Rp 1.375, saham ini ditransaksikan dengan Price to Earnings Ratio (PER) 32,7 kali untuk estimasi 2015 dan di level 26,7 kali untuk estimasi 2016. Harga saham perseroan, diperkirakan David berpeluang ditransaksikan dengan PER 34 kali untuk estimasi 2016 yakni mencapai Rp 1.750 per saham. Untuk jangka pendek, direkomendasikan trading buy dan dan stop loss di Rp 1.250.

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

Lain lagi analisis Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities. Kata dia, KLBF secara tren masih bearish jangka panjang. Awal pekan lalu, saham ini justru memperkuat tren bearishnya itu setelah mengalami false break resistance dari tren bearish-nya. Tren jangka pendeknya, cenderung bearish dan harga sekarang, saham KLBF sudah mencapai support Moving Average (MA) 25 hari dan mengujinya. Jika saham ini menembus ke bawah Rp 1.300, sinyalnya masih negatif. Indikator stochastic sudah berada di area oversold (jenuh jual). Ada indikasi untuk golden cross, tapi belum terkonfirmasi. Dari momentum The Relative Strength Index (RSI) terlihat saham KLBF masih mengalami tekanan sehingga peluang pelemahan masih cukup besar untuk saham KLBF. Support terdekat saham KLBF di Rp 1.300 dan resistance di Rp 1.370. “Saya rekomendasikan wait and see terlebih dahulu untuk saham KLBF. Sebab, belum ada konfirmasi rebound atau reversal, pembalikan arah ke penguatan,� kata Lanjar. Saham PT Kimia Farma (KAEF), tren jangka panjangnya sudah terpatahkan dan tren jangka menengahnya bullish. Harga sekarang di posisi yang cukup tinggi sehingga ada potensi terkoreksi. Tapi, untuk tren jangka panjang di atas satu tahun masih bullish. Kamis (21/1) ini KAEF mengonfirmasi pull back dari MA 200 hari. Pola candlestick-nya bearish engulfing. Indikator stochastic menunjukkan saham ini dead cross di area overbought yang menjadi indikasi negatif. Momentum RSI juga menunjukkan tekanan negatif setelah saham ini bergerak cukup tinggi. Indikator lain, Moving Average Convergence-Divergence (MACD), juga ada potensi pelemahan karena histogram-nya bergerak negatif. Support terdekat KAEF di Rp 880 dan resistance terdekat di Rp 950. Lanjar merekomendasikan sell untuk saham ini. Sedangkan saham PT Indofarma (INAF), tren jangka panjangnya sudah terpatahkan dan masuk tren bearish. Tren jangka menengahnya bullish tapi kondisi harganya sudah cukup tinggi sehingga ada potensi terkoreksi ke area support. Pergerakannya sangat signifikan di akhir pekan lalu. Saham ini berhasil keluar dari tren bearish jangka panjang dan berhasil tutup di atas MA 200 hari. Akan tetapi, sekarang saham ini memperlihatkan sedikit pola negatif dengan apa yang disebut northern star atau nama lainnya spinning top. Doji bintang di atas yang menjadi sinyal negatif. Untuk indikator, stochastic dead cross di area overbought. Ini memang harga sekarang cukup tinggi jika melihat penguatan kemarin sebesar 25%. Indikator RSI memperlihatkan momentum saham ini yang sudah cukup tinggi. Momentum ini lebih baik dimanfaatkan dengan menjual saham INAF di hargaharga tinggi, sell on strength. Support terdekat saham ini berada di Rp 225 dan resistance di Rp 275. Rekomendasinya sell on strength. Selamat berinvestasi. n

45


Pasar Modal Saham jalan tol

Pilihannya, Hanya JSMR Di antara saham-saham yang bergerak di bisnis jalan tol, hanya JSMR yang mendapat rekomendasi. TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan RP

S

elama ada manusia menggunakan kendaraan bermotor, maka selama itu pula bisnis jalan tol akan hidup. Apalagi, penjualan mobil belakangan ini, kendati turun sedikit, masih terbilang tinggi. Makanya, tak aneh jika saham yang diterbitkan oleh emiten jalan tol, tetap jadi incaran investor. Saham PT Jasa Marga (JSMR), misalnya. Ini merupakan saham jalan tol yang paling direkomendasikan oleh para analis, meskipun tahun lalu harganya mencatatkan penurunan 25% menjadi tinggal Rp 5.200. Pemicunya, kali ini, adalah karena Jasa Marga mengoperasikan ruas tol baru Gempol-Pasuruan dan Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur, tahun ini. Selain itu perseroan telah memenyiapkan dana Rp 16 triliun untuk investasi 13 ruas tol sepanjang 460 kilometer. Memang, membaiknya pertumbuhan ekonomi dan fokus pemerintah untuk mempercepat sektor infrastruktur di 2016 akan menjadi katalis positif bagi sektor ini dari sisi fundamental. Akan tetapi, seiring profil sektor ini yang highly regulated, adanya perubahan regulasi atau kebijakan yang dilakukan pemerintah seringkali menjadi katalis negatif dan menimbulkan ketidakpastian bagi pelaku pasar. Katalis negatif tersebut antara lain, pengenaan PPn untuk tarif tol dan, penundaan persetujuan Penyertaan Modal Negara (PMN) di 2016. “Di sektor ini, kami lebih memilih saham PT Jasa Marga (JSMR), seiring efek negatif yang lebih sedikit dari perubahan regulasi pemerintah,� kata Adrianus Bias Prasuryo, analis dari Samuels Sekuritas Indonesia. Jasa Marga sangat diuntungkan oleh fokus pemerintah dalam mengembangkan sektor infrastruktur. Seperti mempercepat pengadaan lahan dan lelang konstruksi untuk proyek infrastruktur serta dukungan pemerintah bagai kontraktor BUMN. Ditambah lagi, kinerja sektor jalan tol tidak terlalu terganggu oleh perlambatan ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah. Traffic volume JSMR tumbuh cukup sehat, tumbuh 4,6% di sembilan bulan 2015. Ini membuat pendapatan tumbuh 4,7% di sembilan bulan itu. Diperkirakan, pendapatan JSMR akan tumbuh lebih tinggi di 2016 sebesar 13,9% secara tahunan seiring full impact dari kenaikan tarif tol yang terjadi pada

46

November 2015 sekitar 11% dan pertumbuhan volume trafik sekitar 4%. Pemerintah juga telah berkomitmen untuk turut berpartisipasi dalam proyek-proyek tol baru yang dianggap kurang feasible. Ini mengurangi risiko finansial investor seperti JSMR. Skema ini telah dilakukan di beberapa proyek JSMR seperti Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dan Solo-Ngawi-Kertosono. JSMR saat ini telah memiliki 12 proyek tol baru yang masih dikembangkan dengan total panjang mencapai 335 km yang akan menambah total konsesi jalan tol milik JSMR mencapai 1.000 kilometer di akhir 2018.

CMNP DAN META TIDAK LIKUID Lebih dari itu, perseroan berencana mengikuti 4 tender ruas tol baru antara lain, Manado-Bitung (49 kilometer), Balikpapan-Samarinda (99 km), Batang-Semarang (75 km) dan Jakarta-Cikampek II di mana JSMR menjadi inisiator untuk proyek jalan tol tersebut. Kemudian, dalam APBN 2016, pemerintah telah memasukkan JSMR sebagai salah satu BUMN yang akan menerima PMN sebesar Rp 1,25 triliun melalui mekanisme rights issue. Meski mengalami penundaan hingga pembahasan APBN-P 2016 di Februari-Maret 2016,

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


Pasar Modal Saham jalan tol rights issue ini akan tetap menjadi katalis bagi saham JSMR. Sebab, pemerintah akan cenderung melakukan rights issue di valuasi harga yang kompetitif. Dengan fakta-fakta itu, Adrianus merekomendasikan buy untuk JSMR dengan target harga di Rp 6.500 yang mentranslasikan Price to Earnings Ratio (PER) estimasi 2016 sebesar 27,1 kali dan menawarkan upside potential sekitar 29,5%. Jika JSMR ternyata menembus support tersebut, sangat besar Dugaan serupa juga diungkap Hendra Martono, Director, Head of Brokerage Division PT Henan Putihrai Securitie. Dalam beberapa hari terakhir sejak tanggal 13 Januari, saham JSMR menunjukkan pelemahan sementara. Akan tetapi, saham JSMR masih bertahan di support kuat di Moving Average (MA) 20 di Rp 5.485. Kemungkinan saham ini akan kembali menguji support selanjutnya di Rp 4.995. Selama masih bertahan di kisaran Rp 5.400, JSMR berpeluang kembali menguat ke Rp 6.075 yang menjadi resistance terkuatnya sekarang dengan support di Rp4.995. Akan tetapi, jika Rp 5.400 tidak ditembus tapi pada saat yang sama masih sideways, sebaiknya tidak usah masuk dulu. Dari sisi likuiditas nilai transaksi, rata-rata 20 harinya, JSMR mencapai Rp 40 miliar, sangat likuid. Masuk Rp 1 miliar pun di saham JSMR tak masalah. Di industri jalan tol, pilih saham rajanya saja, JSMR ini. Akan halnya saham PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) pada Kamis (21/1) memberikan kejutan dengan penguatan 12,25%. Hanya saja, saham CMNP ini agak mengkhawatirkan. Sebab, nilai transaksinya

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

hanya Rp 121,17 juta. Meski naik signifikan, nilai transaksinya sangat kecil. Apalagi, rata-rata nilai transaksi 20 harinya, hanya Rp 1 juta. Oleh karena itu, meski secara teknikal bagus, kalau rata-rata transaksinya hanya Rp 1 juta, pemodal sebenarnya tidak bisa berbuat apa-apa. Saham-saham yang seperti ini sebetulnya secara teknikal cukup bagus, tapi secara transaction value sangat tidak bagus, karena sangat rendah sehingga laju sahamnya sesuka-sukanya dia saja. Secara teori, saham ini sudah breakout resistance pada tanggal 28 Desember 2015 di Rp 1.800 dan tutup di Rp 1.850. Jika uang Anda Rp 100 juta, maksimal pembelian di saham ini hanya 1%, Rp 1 juta saja. Jika Anda masuk Rp 20 juta, Anda kemungkinan tidak bisa jual sehingga bisa rugi. “Saya sarankan hindari CMNP karena masalah rendahnya likuiditas,� kata Hendra. Saham PT Nusantara Infrastructure (META), dari sisi likuiditas nilai transaksi agak lumayan dibandingkan CMNP karena mencapai Rp 6,3 miliar rata-rata 20 hari dari ideal di atas Rp 10 miliar. Hanya saja, saham META mulai tanggal 12 November 2015, posisi laju sahamnya sideways. Saham sideways boleh dicermati tapi tidak boleh kita beli. Sebab, jika sideways seperti ini akan cenderung terjadi dalam waktu lama. Apalagi, harga saham di bawah Rp 100 seperti META sangat rentan dipermainkan. Belum lagi, tren jangka pendeknya sideways dan tren jangka panjangnya sangat-sangat bearish karena berada di bawah MA 60 di Rp 89 dan MA 200 hari di Rp 148. Makanya, Hendra juga menyarankan untuk menghindari META. n

47


Pasar Modal Saham BCA

Masih Ada Ruang Penguatan di BBCA Untuk sementara, sebaiknya, dijual dulu dengan harga tertinggi. Harganya sudah terbilang tinggi. TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan RP

K

alau melihat RBB (Rencana Bisnis Bank) yang berada di tangan Otoritas Jasa Keuangan, ada optimisme tersimpan di sana. Dalam hal aset misalnya, direncanakan tumbuh 12,5% pada tahun 2016. Sementara kredit akan tumbuh 13,98%. Begitu pun kecukupan modalnya (CAR), diyakini, akan mencapai rata-rata 13%. Semuanya serba positif dan meyakinkan bahwa bisnis perbankan akan membaik di tahun ini. Tapi lain lagi dengan perhitungan para analis. Meskipun, sama-sama yakin bahwa bisnis perbankan akan tumbuh, tetap saja mereka menerapkan sikap ekstra waspada. Terutama terhadap pergerakan saham-sahamnya. Contoh saham BCA (BBCA). Ada analis yang merekomendasikan beli, tapi ada juga yang malah menurunkan target harganya. Namun, sebagian besar, tetap merekomendasikan beli untuk saham ini. Tim analis dari First Asia Capital, misalnya, merekomendasikan BBCA dengan target harga Rp 15.400 per saham. “Investor boleh mengakumulasi saham BBCA sepanjang bertahan di atas Rp 12.800 dengan target resisten Rp13.700,� tulis First Asia Capital dalam risetnya. Memang, BCA merupakan salah satu emiten bank yang berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di atas rata-rata di tengah perlambatan ekonomi. Laba BBCA selama Januari-September 2015 tumbuh 9,6% menjadi Rp 13,4 triliun. Padahal, rata-rata pertumbuhan laba emiten bank hanya 0,6%. Selain itu, kendati ekonomi berjalan melambat, manajemen bertekad untuk menjaga kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) di level 0,7% dengan rasio cadangan kerugian kredit sebesar 285,4% per September 2015. Oleh sebab itulah, Andy Ferdinand, analis dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, memandang BBCA layak

48

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


Pasar Modal Saham BCA mendapatkan harga premium. Meski target pertumbuhan kredit 2016 relatif kecil di antara bank-bank besar, “Kami melihat BBCA masih tetap menarik secara fundamental. Sebab, NPL-nya terhitung rendah,� katanya. Potensi peningkatan kredit juga sebenarnya masih besar dan valuasi saham yang memang layak mendapat harga premium. Saham BCA masih menjadi pilihan top Andy dengan target harga Rp 15.300. Angka ini merupakan Price to Book Value (PBV) 3,5 kali berdasarkan estimasi 2016.

ASAL MAMPU MENJAGA KINERJA Betul, kredit outstanding-nya hanya tumbuh 10,3% secara tahunan pada sembilan bulan 2015. Angka ini sedikit di bawah rata-rata industri yang mencapai 11%. Nilai kredit outstanding mencapai Rp 365 triliun dengan segmen korporasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi 12%. Ke depannya, kedua kredit ini akan terus dikembangkan dengan program andalan berupa 8,88% fixed rate selama tiga tahun dan maksimal 9,99% rata-rata selama tiga tahun untuk KPR. Untuk KKB, ada kredit andalan di mana tenor pinjamannya diperpanjang dari 5 tahun menjadi 6 tahun. Per sembilan bulan 2015, kualitas kredit yang tercermin dari NPL gross relatif tidak berubah secara tahunan maupun secara kuartalan pada level 0,7%. Special mention loan meningkat dari 1,3% menjadi 1,9%. Penyebabnya adalah pertama, adanya kredit yang di-upgrade dari NPL menjadi special mention seiring program restrukturisasi yang tengah dilakukan. Kedua, adanya kredit konsumsi yang mengalami keterlambatan bayar akibat masalah administrasi dan lupa bayar. Manajemen memperkirakan, NPL masih berpotensi meningkat ke depannya. Meski demikian, coverage mungkin tidak akan dinaikkan dengan signifikan karena dinilai masih relatif besar atau 285% saat ini. Intinya, BBCA masih menjadi salah satu saham pilihan utama para analis. Ke depannya, manajemen BCA memperkirakan perkembangan bisnis masih akan konservatif dengan kredit tumbuh di bawah 10%. Namun demikian, tetap ada peluang pemulihan dari sisi konsumsi dan investasi masyarakat yang membuat kredit dapat tumbuh lebih tinggi. Kredit konsumsi (KPR dan KKB) masih menjadi fokus perusahaan saat ini. Itu sebabnya, saham BCA masih merupakan salah satu pilihan utama dengan target price saat ini pada Rp 15.300 yang mencerminkan PBV 3,5 kali untuk estimasi 2016. Track record yang baik dalam pengelolaan kinerja profitabilitas dan kualitas aset serta brand image yang kuat membuat saham ini layak mendapatkan harga premium. Seorang pelaku pasar yang lain, percaya target harga itu akan tercapai, dengan catatan, selama bank tersebut bisa menjaga kinerjanya dengan tetap positif di tahun ini. Jadi, bukan tidak mungkin sahamnya juga akan bergerak positif, sejalan dengan kinerja keuangan perusahaan. Apa lagi secara fundamental BCA sudah tidak perlu diragukan lagi. Karena selain didukung basis nasabah yang sangat kuat, bank ini punya basis pendapatan lain, yang tidak berasal dari bunga saja. n

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016

49


inforeview

Semen Indonesia Tambah Pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tahun 2016 menyiapkan pembangunan pabrik di tiga wilayah, yakni Aceh, Kupang-NTT, dan Papua. Pendirian pabrik tersebut untuk memenuhi target pemerintah, yakni produksi 100 juta ton semen di tahun 2030. Deputi Proyek Pabrik Semen Rembang Ari Wardhana mengatakan, dari tiga wilayah tersebut yang bisa segera direalisasikan adalah di Aceh, tepatnya di wilayah Pidi. Ari mengatakan, di wilayah itu lahannya sudah tersedia, yakni dengan kerja sama PT Samana sebagai penyedia lahan dengan luasan sekitar 1.500 hektare. Diharapkan, kata Ari, pembangunan pabrik semen di Aceh yang berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan nilai investasi Rp4,4 triliun, dapat mulai dikerjakan September 2016.

FOTO Dok. Review

enjualan mobil Grup Astra International Tbk (ASII) anjlok selama periode tahun 2015. Setelah hanya menorehkan angka penjualan sebanyak 501.224 unit, menurun 16,9 % dari torehan penjualan tahun 2014 sebanyak 614.169 unit. Hal ini membuat pangsa pasar mobil Astra turun menjadi 50% dari tahun lalu sebesar 51%, terhadap agen pemegang merek lainnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh perseroan, dari lima merek mobil andalan Astra, semua mengalami penurunan penjualan. Toyota dengan capaian 322.466, anjlok sebesar 19,3 % dari capaian tahun 2014 sebanyak 399.746 unit. Daihatsu turun 9,4 % dengan capaian 167.808 unit di tahun 2015 dari 185.226 unit di 2014. Isuzu juga terkikis lesunya pasar otomotif di 2015 dengan penjualan 19.350 unit di 2015, turun 31,5 persen dari capaian 2014 sebesar 28.278 unit. Adapun Peugeot dan UD Truck juga terkoreksi masing-masing minus

38,5 % dan 34,4 %. Faktor utama turunnya angka penjualan mobil karena melambatnya pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2015. Meski demikian, Astra masih tetap penguasa pasar otomotif di Indonesia. n “Saat ini 37 izin sedang dalam tahap proses, dan kurang satu soal studi mengenai khas batuan. Mudah-mudahan pada September 2016 bisa segera direalisasikan dan dibangun,” katanya. n

FOTO Riset

P

2015, Penjualan Mobil Astra Turun

Sinar Mas Pimpin Empat Konsorsium Asuransi

50

Untuk mendukung target tersebut, ASM akan memperkuat jaringan untuk lini bisnis konsorsium. Misalnya dengan target tahun ini jumlah kantor cabang akan menjadi 300 kantor cabang dari sebelumnya 217 cabang. Penguatan jaringan dari kantor cabang ini, dan SDM, diharapkan dapat memberikan layanan klaim yang cepat dan tepat. n

FOTO Riset

Tahun ini, PT Asuransi Sinar Mas (ASM) menjadi pemimpin atau leader empat konsorsium. Lewat penggabungan konsorsium ini, ASM optimistis premi tahun ini akan terangkat. Dumasi Samosir, Direktur Utama ASM menyebut empat konsorsium yang akan dipimpin ASM antara lain, Konsorsium Asuransi Tenaga Kerja Indonesia (Konsorsium TKI), Konsorsium Asuransi Haji dan Umroh, Konsorsium Asuransi Konstruksi, dan Konsorsium Asuransi Pembiayaan. Dua diantaranya sudah berjalan, yakni Konsorsium Asuransi TKI dan Konsorsium Asuransi Haji Umroh. “Kami harap, dua lainnya akan mulai berjalan di kuartal ini,” ujarnya, Senin pekan lalu. Ia optimis kontribusi dari konsorsium ini akan mendorong target perolehan premi ASM bisa mencapai Rp 5,5 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 12% dari pencapaian tahun 2015, yang sebesar Rp 4,9 triliun.

reviewweekly 21 Tahun V | 25-31 Januari 2016


SISIPAN

RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB

ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS

PRABOWO MENANG

SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA

®

1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

44 » TAHUN II RP 20.000



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.