MailBOX
http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady
Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com
Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari, kukuh bhimo nugroho reporter: Setyo Adhi Nugroho, Gading Putra redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Rizky Pratama
Aksi Memalukan Kroni Pejabat
unit usaha
Penurunan harga BBM yang dimulai pada awal April 2016 ini tentu saja layak menjadi kabar baik bagi khalayak masyarakat. Memang setelah harga minyak mentah dunia terus merosot tajam, akhirnya Pemerintah Indonesia mau tak mau ‘harus’ melahirkan kebijakan yang benar-benar bijak, yakni dengan menurunkan harga pasaran BBM. BBM jenis premium sekarang menjadi Rp 6.550 dari harga semula Rp 7.050. Sedangkan BBM jenis solar harganya menjadi Rp 5.150 dari harga sebelumnya Rp 5.650. Harapan masyarakat adalah turunnya harga barang dan kebutuhan pokok. Pasalnya, menjadi sangat percuma jika harga BBM turun tapi tidak segera diikuti oleh turunnya harga barang kebutuhan pokok. Sekarang saatnya bagi kalangan distributor, pedagang besar, dan pengecer, untuk menghitung ulang biaya produksi mereka. Khususnya, biaya transportasi yang pastinya menciut. Tentu saja itu semua agar mereka bisa secepatnya menyesuaikan segera sesuatunya dengan harga jualnya. Jangan sampai terjadi, harga BBM turun tapi harga barang kebutuhan pokok tetap bertengger di tempat yang sangat tinggi. Sebab masih banyak rakyat di negeri ini yang kehidupan ekonominya kian hari kian terhimpit.
Di tengah persoalan ekonomi yang terusmenerus tanpa henti melilit mayoritas warga negeri ini, nyatanya masih ada juga mereka yang justru boleh dibilang bertindak tanpa rasa perikemanusiaan dan bagai mengail di air keruh. Salah satunya seperti yang dilakukan keluarga berada Wahyu Dewanto. Apa yang dilakukan keluarga tersebut boleh dibilang cukup memilukan warga miskin di negeri ini. Betapa tidak, sekadar ingin plesir ke Australia, keluarga tersebut, yang terdiri dari tiga anak-anak dan tiga orang dewasa (dua di antaranya orang tua ketiga anak tersebut) kemudian melobi pucuk pimpinan di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Entah apa ‘jasanya’ bagi Pak Menteri Yuddy Chrisnandy, sang kolega Wahyu Dewanto Suripman itu akhirnya diketahui berhasil membuat kementerian tersebut menuliskan surat resmi antarinstansi ke Kementerian Luar Negeri. Disebutkan dalam surat itu, Kemen PANRB meminta agar keluarga Wahyu Dewanto diberikan fasilitas akomodasi dan transportasi bagi keluarga tersebut selama berada di negeri jiran, terhitung sejak tanggal 24 Maret hingga 4 April 2016. Surat bernomor B/1337/S. PANRB/03/2016 yang juga ditembuskan kepada Dubes RI di Canberra dan Konjen RI di Sydney, Australia itu kontan memancing protes dan olok-olok netizen di jagat negeri. Sungguh reaksi yang wajar menurut saya, pasalnya hal itu sangat tidaklah pantas, di tengah kondisi mayoritas warga negeri yang kesulitan. Mohon otoritas lebih bijaksana dalam melihat realitas yang ada. Sehingga mampu menjaga kewibawaannya sebagai abdi negara. Jangan malah bertindak konyol yang membuat rakyat mual kian dan kehilangan kepercayaan.
Anggota DPRD DKI M Sanusi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di depan rumahnya sepulang kerja, Kamis (31/3) malam. Aksi penangkapan ini berlangsung di tengah panasnya suhu politik di Balai Kota DKI, berkaitan dengan maraknya isu Pemilukada Gubernur DKI 2017. Penangkapan ini dipastikan akan menambah panas suhu politik di Jakarta. Pasalnya, KPK sendiri tengah menghadapi desakan publik agar mengusut laporan BPK terkait dengan hasil audit investigasi yang dilakukan atas transaksi jual-beli tanah RS Sumber Waras yang diduga terindikasi korupsi. KPK sendiri bergeming menghadapi desakan tersebut. Hasil audit BPK sendiri menyebut adanya keputusan Basuki Tjahaja Purnama yang diduga kuat bertanggung jawab atas kerugian negara yang muncul. KPK bahkan mengumumkan pihaknya tidak menemukan adanya unsur niat korupsi dalam peristiwa pembelian tanah RS Sumber Waras. Bukannya menjadikan Ahok sebagai tersangka, KPK malah menangkap M Sanusi dalam peristiwa korupsi yang berbeda.
Heryawan Sumedang, Jabar
Muhammad Sabil Pejompongan, Jakarta
Widya Citayam, Depok
Cover: erbhayu
BBM Turun, Harga Barang Kapan Turun?
4
pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Arief Nazarudin, Celline Agatha alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI
SuratMingguini
Suhu Politik Jakarta Makin Panas
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Contents
headline LaporanUtama 9 Heboh Utang US$ 3 M Dana hasil utang dari China Development Bank sebesar US$ 3 miliar sebagian besar mengalir ke industri manufaktur. Padahal, awalnya untuk proyek infrastruktur.
Bisnis
Makro
18 Luar Biasa Bisnis Aplikasi Banyak perusahaan start up mengadopsi
30 PMA Culas
model bisnis sharing economy melalui aplikasi internet. Mudah dan murah.
Sebanyak 2.000 perusahaan penanaman modal asing tidak membayar pajak dalam 10 tahun terakhir. Alasannya selalu merugi.
32 Mewaspadai Turunnya Harga BBM 33 Plastik pun Kena Cukai 20 Mobil China Melaju Kencang
Keuangan 36 Taspen yang Tengah Terancam
Sisipan 24 Superhero Peraup Triliunan Baru lima hari tayang, film Batman v Superman: Dawn of Justice berhasil meraup Rp 5,5 triliun. Persaingan produser film begitu sengit.
Selain kinerjanya jeblok, nasib taspen juga tengah terancam. BUMN ini belum tentu kembali mengelola pensiunan PNS setelah pola pembayaran pensiunan PNS berubah.
38 Mainan Baru bagi Investor Individu
Pasar Modal 42 Mudah-Mudahan Masih Punya Tenaga Indeks diprediksi akan melanjutkan penguatannya pekan ini.
44 Rapor Buruk Saham Dibelah
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.
Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com
editorial Babak Baru Hambalang
B
ermula dari kebiasaan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belakangan ini, yang gemar memamerkan masa pemerintahannya seraya mengkritik pemerintahan sekarang. Terakhir, sang pensiunan jenderal itu berbicara tentang kebijakan pemerintah dalam hal perpajakan. Katanya, pemerintah sebaiknya tidak menguras anggaran di sektor infrastruktur. Apalagi, kondisi ekonomi Tanah Air sedang lesu. “Yang mengerti ekonomi kalau pajak dikuras habis ekonomi justru tidak tumbuh. Yang penting wajib pajak jangan mangkir. Jangan digenjot habis-habisan, apalagi saat kondisi ekonomi sedang sulit, maka perusahaan bisa bangkrut dan yang susah makin susah. Ekonomi sedang lesu, maka pajak harus pas,” ujar SBY. “Saya mengerti, bahwa kita butuh membangun infrastruktur. Dermaga, jalan, saya juga setuju. Tapi kalau pengeluaran sebanyak-banyaknya dari mana? Ya dari pajak sebanyak-banyaknya. Padahal ekonomi sedang lesu,” lanjut dia. SBY pun meminta pemerintah mengurangi belanja infrastruktur dengan menundanya untuk dikerjakan di tahun mendatang. Mungkin merasa berisik oleh ocehan itu, Presiden Jokowi langsung mengadakan ‘pembalasan’. Tanpa banyak cing-cong, ia langsung berangkat ke Hambalang meninjau proyek Rp 2,7 triliun yang mangkrak. Ia tak berkata apa-apa. Hanya, terbetik ide untuk menuntaskan proyek pembangunan kompleks Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) itu. Rencana itu, bukan omong kosong. Untuk menindaklanjuti ide tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melibatkan pakar dari tiga universitas; ITB, UGM dan UI untuk menguji tek-
8
nis bangunan yang terbengkalai tersebut. Tak lupa, ahli kebencanaan pun diterjunkan untuk mengaudit secara teknis. Hasil sementara tim tersebut menunjukkan beberapa kesimpulan. Pertama, pergerakan tanah di kawasan tersebut yang mencapai 0,008 meter per tahun atau lambat. Kedua, kondisi bangunan proyek Hambalang seluruhnya yang dalam kondisi tegak dan tidak bergeser. Ketiga, tidak ditemukan retakan berarti pada struktur bangunan. Keempat, terjadi degradasi pada struktur bangunan proyek, khususnya yang terbuka akibat penghentian pekerjaan. Dengan hasil seperti itu, akankah proyek Hambalang dilanjutkan? Presiden mengaku sedih melihat proyek tersebut. Kesedihan itu diungkapkan di akun Twitternya @Jokowi. “Sedih melihat aset negara di proyek Hambalang mangkrak. Penuh alang-alang. Harus diselamatkan,” tulis Jokowi. Eh, rupanya ada yang kebakaran jenggot dengan rencana ini. SBY langsung menyambar. Dalam akun twiternya, ia mengatakan terhentinya pembangunan proyek Hambalang sangat jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo pada waktu itu, kata SBY, berencana melanjutkan pembangunan Hambalang. Namun anggaran pembangunan itu ditahan DPR dan KPK tidak mengizinkan. Terlepas ada atau tak ada niat melanjutkan, proyek ini memang menyisakan kisah pedih bagi Partai Demokrat. Karena di proyek inilah, kader-kader top partai ‘bergelimpangan’ menjadi tersangka korupsi. Ada mantan Menpora Andi Mallarangeng, yang waktu itu menjabat sebagai Sekretaris dan Anggota Dewan Pembina serta Sekretaris dan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. Ada Anas Urbaningrum, waktu itu menjadi Ketua Umum PD. Dan ada Nazaruddin, si tukang ‘halohalo’ yang ketika itu menjabat bendahara partai. Dan, masih ada sederet nama lainnya yang terlibat tapi belum tersentuh hukum. Salah satunya putra bungsu SBY, Edi Baskoro Yudhoyojo alias Ibas. Sekjen PD ini diduga telah menerima uang sebanyak US$ 900 ribu dari proyek Hambalang. Benarkah? Ini yang perlu dibuktikan. Dan Jokowi, ketika berkampanye, telah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tidak pandang bulu dalam memproses kasus dugaan korupsi proyek sport center Hambalang. Menurutnya, semua pihak yang terlibat harus ditindak tanpa kecuali. Nah, akankah kelanjutan Hambalang akhirnya bergulir ke sana? Wallahualam. n bk
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Dana hasil utang dari China Development Bank sebesar US$ 3 miliar sebagian besar mengalir ke industri manufaktur. Padahal, awalnya untuk proyek infrastruktur. TEKS Setyo Adi Nugroho
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
9
P
faktur dan 38,3% untuk sektor listrik, gas, dan air bersih. “Kami sudah salurkan seluruhnya, US$ 1 miliar. Yang kami lakukan adalah refinancing,” ujar Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI. Lho, kok, untuk refinancing? Baiquni menjelaskan, banyak nasabahnya yang potensial membutuhkan restrukturisasi utang. “Restrukturisasi utang dimungkinkan karena klausul peminjaman memperbolehkan hal tersebut,” tambahnya. Lain halnya dengan Bank Mandiri. Sebanyak US$ 495 juta (49,5%) telah disalurkan ke sektor minyak dan gas dan sisanya ke berbagai sektor lainnya. Kredit sebesar US$ 495 juta itu diberikan kepada PT Saka Energy Indonesia (US$ 100 juta), PT Medco E&P Tomori Sulawesi (US$ 50 juta), dan PT Medco Energy International Tbk (US$ 345 juta). Yang rada aneh, pinjaman dari CDB itu habis diserap oleh para debitur tiga bank BUMN tersebut hanya dalam tempo 2 bulan. Padahal, proses pengajuan kredit biasanya membutuhkan waktu lama, apalagi kalau dalam jumlah besar. Inilah yang membuat anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mencium ada ketidakberesan. “Ini ada apa? Sangat
news.merahputih.com
injaman senilai US$ 3 miliar atau lebih Rp 41 triliun yang diberikan oleh China Development Bank (CDB) kepada Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI) tanggal 16 September 2015, kini kembali bikin heboh. Kali ini gara-garanya lantaran hasil utang tersebut banyak mengalir ke perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di bidang manufaktur dan untuk refinancing perusahaan. Padahal awalnya, pinjaman ini dimaksudkan untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur. Dugaan ketidakberesan penyaluran pinjaman itu terungkap dalam rapat kerja Komisi XI DPR dengan tiga direksi bank BUMN tersebut pertengahan Maret lalu. Awalnya, masing-masing menyampaikan laporan semua pinjaman yang sudah mereka salurkan. Misalnya, Direktur Utama BRI Asmawi Syam menjelaskan, 62% pinjaman disalurkan untuk proyek pembangkit listrik, 25% proyek jalan tol, dan 13% ke agribisnis. Sementara BNI menyalurkan sebanyak US$ 442,3 juta (44,2%) dari total pinjaman US$ 1 miliar untuk sektor manu-
Penandatanganan akad utang tiga bank BUMN dengan China Development Bank di Beijing, China, 16 September 2015: Habis diserap dalam sekejab.
10
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
mencurigakan,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Deputi Kementerian BUMN dan direksi tiga bank tersebut awal Maret lalu. Ketua Komisi XI DPR Ahmadi Noor Supit juga mencium hal yang sama. Dia melihat perusahaan yang menerima dana dari CDB melalui Bank Mandiri, BRI, dan BNI, kebanyakan pemiliknya sama. Jadi, rata-rata satu debitur mendapatkan dana dalam jumlah besar. “Ini jadi aneh. Jangan-jangan memang ini semua diurus oleh pihak tertentu. Bahkan, tiga bank itu pun dalam mendapatkan pinjaman dari CDB, bisa jadi juga diurus pihak lain itu,” kata Ahmadi. Eva Sundari juga menyayangkan kecilnya porsi pinjaman untuk proyek infrastruktur. “Bagaimana bisa pinjaman ini seolah-olah untuk infrastruktur, tapi ternyata lebih banyak untuk perdagangan. Mengapa PT Indah Kiat Tbk sampat dapat Rp 1,06 triliun,” kata anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan ini. Berdasarkan dokumen yang dimiliki majalah ini, BNI menyalurkan kredit kepada PT Petro Kimia Gresik sebesar US$ 237,42 juta atau Rp 3,16 triliun. Kemudian PT PLN menerima US$ 187,19 juta (Rp 2,55 triliun). Sementara sembilan debitur lainnya belum menarik pinjaman kendati sudah dipilih oleh BNI. Ke sembilan debitur itu adalah PT Semen Indonesia Tbk, PT PANN Pembiayaan Maritim, PT Sinar Tambang Arthalestari, Wintermare Offshore Marine, Citra Citi Pacific, PT Kartanegara Energi Perkasa, PT Rayon Utama Makmur, PT Lontar Papyrus Pulp and Paper, dan Total Prima Makmur. Berbeda dengan BRI. Semua pinjaman dari CDB sebesar US$ 1 miliar habis diserap oleh sembilan debiturnya, yakni PT Poso Energy Satu Pamona, PT Bosowa Energi, PT Kertanegara Energi Perkasa, PT Krakatau Steel Tbk, PT Pindo Deli, PT Indah Kiat, PT Semen Bosowa, PT Tangki Merak, dan PT Sugar Labinta.
BANJIR VALAS TAPI MINJAM Seharusnya, pinjaman sebesar US$ 3 miliar dialokasikan untuk menutup kekurangan anggaran proyek infrastruktur. Tapi kalau diperhatikan, kebanyakan dana tersebut justru mengalir ke industri manufaktur. Dan, yang kemudian mengundang pertanyaan, kredit banyak mengalir ke Grup Sinar Mas melalui anak usahanya. Contohnya, BRI menyalurkan ke PT Pindo Deli, yang bergerak di bidang pulp and paper sebesar US$ 221 juta dan PT Indah Kiat US$ 175 juta. Tak hanya dari BRI. Indah Kiat juga menerima US$ 50 juta dari Bank Mandiri, Pindo Deli US$ 15 juta, dan Dian Swastatika Sentosa (pembangkit listrik) sebesar US$ 100 juta. Selain itu, BNI juga menyalurkan Rp 1,067 triliun. Total jenderal Grup Sinar Mas mendapat dana segar dari tiga bank BUMN tersebut sebesar US$ 561 juta dan Rp 1,067 triliun. Sebenarnya, sudah sejak awal pinjaman CDB kepada Bank Mandiri, BRI, dan BNI mengundang kontroversi. Sebab, bukan apa-apa, bunga yang dikenakan oleh CDB relatif tinggi, yakni Libor (London Interbank Offered Rate) plus 200 basis poin. Jauh lebih tinggi dari pinjaman valas bank BUMN kepada bank lain. Asal tahu saja, saat ini bunga pinjaman valas berkisar an-
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
tara 0,5% hingga 1% di atas Libor (0,333720% - 0,25560%). Selain bunganya relatif tinggi, tidak seluruh pinjaman dari CDB diberikan dalam mata uang dolar AS. Dari total pinjaman US$ 3 miliar, sekitar 30% dalam bentuk mata uang renmimbi. Persoalannya, permintaan kredit yang diajukan oleh para debitur bank BUMN umumnya dalam mata uang dolar AS. Nah, bisa dibayangkan jika renmimbi kemudian tak bisa dipakai, yang menderita rugi adalah ke tiga bank BUMN tersebut. Yang kemudian mengundang pertanyaan lain adalah, saat akad utang itu diteken, posisi dolar AS sedang perkasa terhadap mata uang dunia lainnya. Kenapa tiga bank BUMN ini nekat meminjam? Apalagi, sejak hasil ekspor wajib diparkir di bank-bank dalam negeri, brankas perbankan di Tanah Air disesaki oleh dolar AS. Lihat saja Statistik Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Juni 2015. Saat itu total dana pihak ketiga (DPK) perbankan umum dalam bentuk valas mencapai Rp 772,8 triliun. Namun derasnya dolar yang masuk ke laci bank tidak diimbangi dengan kucuran kredit yang memadai. Dalam periode yang sama, pinjaman valas yang dikucurkan perbankan nasional hanya tercatat sebesar Rp 643,6 triliun. Alhasil, hingga semester I-2015, loan to deposit ratio (LDR) valas tercatat 83,27%. Melorot dibandingkan posisi awal tahun yang mencapai 90,7%. Ini menunjukkan likuditas valas di perbankan nasional masih longgar. Bahkan, DPK valas yang belum terpakai di bank BUMN masih besar. Saat itu, Bank Mandiri mengalami kelebihan likuiditas valas hingga US$ 3,2 miliar. Jadi, wajar bila LDR valas di bank ini hanya 62%. LDR valas BRI dan BNI pun cukup rendah. LDR valas BRI berada di kisaran 50%-60%. Nah, rendahnya LDR valas tadi sudah barang tentu membuat beban perbankan juga menjadi tinggi. Apalagi instrumen investasi valas amat terbatas. Sehingga, jika DPK valas tidak disalurkan dalam kredit, keuntungan yang diraih tidak optimal. Apalagi transaksi antarbank semakin terbatas. “Soalnya hampir semua bank sedang mengalami over likuiditas,” ujar seorang bankir swasta. Jika benar begitu, mengapa Bank Mandiri, BRI, dan BNI ngotot mengajukan pinjaman ke CBD? Ini dia yang sulit dijawab.
Seharusnya, pinjaman sebesar US$ 3 miliar dialokasikan untuk menutup kekurangan anggaran proyek infrastruktur. Tapi kalau diperhatikan, kebanyakan dana tersebut justru mengalir ke industri manufaktur. 11
reuters.com
Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Rini Soemarno: Tiga kali kunjungan ke China.
Pinjaman dari CDB sebenarnya tidak ada yang salah. Sama seperti halnya pinjaman yang diterima perusahaan-perusahaan Indonesia dari bank-bank di Jepang, Eropa, maupun Amerika. Hanya saja, ya itu tadi, akad kredit dari CBD diteken pada saat nilai tukar tengah bergejolak. Apalagi, 30% di antaranya diberikan dalam renmimbi yang kursnya tengah terpuruk terhadap dolar AS. Maka tidak salah juga bila Jajat Nurjaman, Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesia Demoracy, mengingatkan pemerintah untuk tetap berhati-hati. “Karena yang dipertaruhkan aset-aset penting negara,” ujarnya. Mungkin maksudnya, seandainya Bank Mandiri, BRI, dan BNI sampai tidak sanggup mengembalikan pinjaman, bukan mustahil CDB akan masuk ke tiga bank BUMN tersebut.
RINI TIGA KALI KE CHINA Proses pinjaman oleh CDB kepada Bank Mandiri, BRI, dan BNI boleh dibilang relatif lancar. Semua diawali kunjungan Presiden Jokowi ke China pada 25-27 Maret 2015. Selain melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping, ditandatangani pula beberapa Memorandum of Undestanding (MoU) di bidang keuangan, industri, infrastruktur, penanggulangan bencana, dan antariksa. Empat hari setelah MoU diteken, Presiden Jokowi menggelar rapat kabinet paripurna di Istana. Saat itu, Jokowi memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (saat itu) Sofyan Djalil dan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menindaklanjuti MoU yang telah diteken antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China. Rini pun berangkat ke Beijing, yang dimulai pada Maret,
12
Juni, dan September 2015. Dalam kunjungan sebanyak 3 kali tersebut, akhirnya pada 16 September 2015 ditandatangani pemberian pinjaman dari CDB kepada Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing sebesar US$ 1 miliar. Penandatanganan kesepakatan pinjaman dilakukan Direktur Utama Bank Mandiri (saat itu) Budi G. Sadikin, Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni serta Presiden CDB Zheng Zhijie, disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Chairman of National Development and Reform Comittee Xu Shaoshi di Beijing. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR tanggal 29 September 2015, Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, pinjaman itu ditujukan untuk membiayai progam proyek infrastruktur dan perdagangan ekspor. “Pinjaman tersebut sifatnya business to business tanpa melibatkan pemerintah,” tambah Gatot. Tapi, ya itu tadi, dana hasil pinjaman dari CDB itu akhirnya lebih banyak disalurkan untuk industri manufaktur dan restrukturisasi utang-utang korporasi. Padahal, menurut anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar Muhammad Sarmuji, pinjaman CDB yang disalurkan ketiga bank itu memiliki potensi gagal bayar yang besar. Sebab, pinjaman diberikan dalam jumlah besar kepada satu debitur. Terlebih lagi, kinerja si debitur tidak terlalu bagus. Salah satu perusahaan yang menerima pinjaman itu adalah PT Krakatau Steel Tbk. “Krakatau Steel (KS) mendapat pinjaman US$ 110 juta. Padahal kinerja KS ini tidak baik-baik amat dan sedang rugi,” kata Sarmuji. Lha, ada apa, ya, semua ini? n
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Ketika Laba Bank BUMN Tergerus
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
dahlan Rp
B
ank-bank pemerintah sebaiknya mulai mawas diri. Bukan hanya persaingan semakin ketat, tapi bisnisnya juga mulai merosot. Lihat saja, sepanjang tahun 2015 laba bersih bankbank BUMN menyusut drastis. Bank BNI, contohnya. Bank pelat merah ini hanya meraih laba bersih Rp 9,1 triliun, turun 15,9% dibandingkan 2014. Penurunan laba tersebut, terutama akibat melonjaknya kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) dari 2% menjadi 2,7%. “Padahal laba sebelum pencadangan tumbuh 10,4%,” ujar Achmad Baiqubi, Direktur Utama BNI beberapa waktu lalu. Kondisi Mandiri pun agaknya tidak akan jauh berbeda dengan BNI. Bagaimana tidak? Sampai November tahun lalu, bank ini hanya membukukan laba bersih Rp 17,9 triliun atau turun 5,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kendati masih ada satu bulan lagi, namun penampilan Bank Mandiri tetap tidak sebaik 2014. Di antara bank pemerintah, hanya BRI dan BTN yang cukup membesarkan hati pemerintah. Sepanjang 2015 BRI berhasil meraup laba bersih Rp 25,2 tiliun atau tumbuh 4,1%. Haru Koesmahargyo mengatakan, biaya pencadangan kredit bermasalah (NPL) yang naik 50% membuat laba BRI naik tipis. “Biaya pencadangan masih akan naik, tapi tak sebesar 2015,” ujar Direktur Keuangan BRI ini. Sementara BTN berhasil meraup laba bersih Rp 1,85 triliun atau tumbuh 62%. Penampilan bank yang fokus pada pembiayaan perumahan ini boleh dibilang cukup spektakuler. Soalnya, prestasi tersebut diraih pada saat kondisi ekonomi lesu dan NPL perseroan cukup tinggi (3,5%). Menurut Maryono, Direktur Utama BTN, ada beberapa faktor yang membuat penampilan BTN cemerlang. Pertama, keputusan manajemen untuk lebih fokus ke sektor pembiayaan perumahan dinilai tepat. Faktor kedua terkait peningkatan pelayanan berbasis teknologi informasi (IT). Ketiga, BTN juga sukses melakukan transformasi sumber daya manusia (SDM). “Keberhasilan BTN karena kami melakukan transformasi terlebih dulu,” ujar Maryono. Perkembangan yang diperlihatkan BTN tetap saja menimbulkan kekhawatiran. Seorang bankir mengingatkan, resiko bisnis BTN kini semakin membesar. Keberanian BTN menggenjot kucuran kreditnya di saat kondisi ekonomi sedang lesu dinilai cukup berisiko. “Manajemen BTN harus hati-hati dengan startegi bisnisnya. Itu bisa menciptakan bom waktu,” ujar si bankir. Hingga akhir 2015, total kredit yang dikucurkan BTN mencapai Rp 139 triliun atau tumbuh 19,9%. Sayang, derasnya kucuran kredit tersebut tidak diimbangi dengan kenaikan biaya pencadangan kredit yang siginifikan. Tahun lalu BTN hanya menyediakan pencadangan kredit macet Rp 2 triliun atau naik 25%. Bandingkan dengan BNI, misal-
Kantor Pusat Bank BNI: Laba bersih turun sampai 15,9%.
nya, yang pencadangannya naik 60% jadi Rp 11,9 triliun. Padahal, sudah banyak yang meramalkan bawah tahun ini bakal menjadi tahun yang buruk bagi dunia usaha. Beberapa sektor bisnis diperkirakan bakal ‘terbakar’ alias gulung tikar. Dan terbukti, Panasonic contohnya, melebur beberapa unit usahanya. Sebelumnya, produsen mobil Ford telah memutuskan hengkang dari Indonesia. PHK massal juga terjadi di industri perminyakan. Tingginya angka PHK ini jelas menjadi ancaman bagi bisnis KPR BTN. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) BTN yang mencapai 109,3%, juga dinilai berisiko. Soalnya, kebijakan Otoritas Jasa Keuangan yang mengharuskan perusahaan asuransi dan dana pensiun menaruh 20% dananya di surat utang negara (SUN), akan membuat persaingan memperebutkan dana masyarakat (DPK) makin ketat. Tapi Maryono agaknya sudah kadung percaya diri. Dia berniat untuk terus mengembangkan strategi bisnisnya, terutama meningkatkan penetrasi bisnis pembiayaan perumahan. Maryono optimis, di tahun 2016 DPK dan kredit BTN akan tumbuh 12% dan 18%. “Sementara perolehan laba bersih kami ditargetkan naik di atas 25%,” ujarnya. Suara optimistis juga dikumandangkan Baiquni. Ia begitu yakin, tahun ini laba BNI akan tumbuh kembali. Makanya tidak heran kalau manajemen BNI berani menargetkan pertumbuhan laba bersih double digit pada 2016. “Target ini didasari optimisme pemerintah untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada tahun ini,” ujar Achmad Baiquni. n
13
Oke, Tapi Tidak Tangguh Hampir semua proyek infrastruktur diserahkan ke China. Tapi banyak proyeknya bermasalah. TEKS Latihono Sujantyo
D
AFP PHOTO/POOL/Jason Lee
iam-diam utang Indonesia ke China naik spektakuler hanya dalam setahun. Sepanjang tahun 2015, utang negeri ini ke Negeri Tirai Bambu itu tumbuh 59,61%. Jika pada Januari 2015 utang Indonesia ke China baru US$ 8,55 miliar, tapi per Januari 2016 sudah menjadi US$ 13,65 miliar. Jika digabung
dengan utang tiga bank BUMN ke China Development Bank (CDB) sebesar US$ 3 miliar, total utang sudah mencapai US$ 16,65 miliar. Menariknya, dari lima kreditur besar Indonesia, hanya utang ke China saja yang mengalami kenaikan. Sebaliknya, utang Indonesia ke Singapura, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Belanda justru menurun. Berdasarkam data Bank Indonesia, utang Indonesia ke Singapura turun dari US$ 61,21 miliar di tahun 2015 menjadi US$ 55,1 miliar per Januari 2016. Begitu pula halnya dengan Jepang dari US$ 32,14 miliar menjadi US$ 31,55 miliar. Kemudian dengan AS dari US$ 11,2 miliar menjadi US$ 10,2 miliar dan Belanda dari US$ 11,76 miliar menjadi US$ 9,9 miliar. Sejak pemerintahan dipimpin Jokowi-JK, arah kebijakan ekonomi Indonesia tampak lebih condong ke China. Dalam pidato pembukaan perayaan ke-60 Konferensi Asia Afrika tahun lalu, Presiden Jokowi mengkritik keras tiga lembaga donor internasional, seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Pembangunan Asia (ADB). Namun, Jokowi tak sedikit pun menyinggung soal Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Padahal, peran lembaga donor bentukan China itu sama seperti ketiga donor yang dikritik, yakni
Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping: Penuh persahabatan.
14
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
MENGINCAR ASEAN China memang punya kepentingan sangat besar terhadap Indonesia. Apalagi, Indonesia adalah negara terbesar di kawasan ASEAN dengan jumlah penduduk sebanyak 250 juta jiwa. Selain itu, letak geografis Indonesia juga sangat strategis, baik dari sisi ekonomi maupun geopolitik. Tak hanya Indonesia. China juga melihat ASEAN sebagai pasar yang menggiurkan. Dengan jumlah penduduk hampir 600 juta jiwa dan sumber daya alam yang sangat berlimpah, ASEAN bakal menjadi penentu bagi masa depan Asia Timur dalam menggeser hegemoni ekonomi dunia. ASEAN juga akan menjadi pendukung ekonomi negara-negara industri Asia, seperti China, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Jika Masyarakat Ekonomi ASEAN terwujud untuk semua produk, kawasan ini akan menjadi pasar tunggal raksasa dan basis produksi. Integrasi ekonomi ASEAN berarti dihapuskannya semua hambatan investasi dan perdagangan, baik tarif maupun nontarif. Persoalannya, apakah China tangguh dalam mengerjakan berbagai proyek infrastruktur dan pembangkit listrik? Pengamat kebijakan publik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Agung Prabowo meragukannya. “China memang luar biasa. Tapi, apakah mereka unggul dalam pembangunan pelabuhan, jalan, jalur kereta, pelabuhan, dan bandara? Itu harus dijelaskan,� ujarnya. Menurut dia, selama ini, beberapa pengadaan barang dan jasa yang melibatkan China acap kali bermasalah. Salah satunya adalah proyek program percepatan pembangunan pembangkit listrik bertenaga batu bara, gas, dan energi terbarukan atau fast track programme tahap I. Pembangkit listrik yang dibangun China dalam proyek ini tak bisa berproduksi maksimal lantaran banyak komponennya yang usang. Selain itu, bus-bus Transjakarta yang didatangkan dari China banyak yang rusak dan berkarat. Jadi, semuanya harus dipertimbangkan masak-masak sebelum menggelar karpet merah yang lebih lebar buat China. Kalau tidak dan meleset, kita juga yang rugi. n
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
dahlan Rp
sebagai sumber utang. Selama KAA berlangsung, Presiden Jokowi tampak lebih mesra dengan Presiden China Xi Jinping ketimbang pimpinan negara lainnya. Keakraban kedua negara semakin terlihat jelas saat China terlibat menggarap berbagai proyek infrastruktur di Indonesia. Misalnya, pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 km, pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW). Tak hanya itu, China juga terlibat dalam pembangunan jalur kereta supercepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya.
Jakarta-Beijing Untuk Siapa?
P
residen Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping bisa dibilang adalah pelopor transformasi pembangunan ekonomi jangka panjang negaranya. Kalau sebelumnya pertumbuhan ekonomi China digenjot setinggi-tingginya, kini Jinping mendinginkan agar tidak terlalu panas. Meskipun tetap menganut rezim pertumbuhan tinggi, tetapi harus bergerak dalam batas yang wajar, yakni sekitar 7%. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi memang telah membuat konsumsi energi dan mineral China diluar kendali. Akibatnya, China menjadi sangat rentan terhadap defisit pasokan energi dan mineral. Nah, sebagai pemilik sumber energi berlimpah, Indonesia sudah bertahun-tahun memasok gas dan batu bara berharga murah ke China. Tak jelas, berapa besar yang diekspor ke sana mengingat banyaknya kasus penyelundupan batu bara ke luar negeri. Secara resmi, ekspor batu bara Indonesia ke China adalah sekitar 60 juta ton per tahun. China tentu sangat senang pada gairah Indonesia jadi pemasok batu bara nomor satu. Sebab, batu bara adalah salah satu kunci utama di balik keajaiban ekonomi China. Lihat saja, seiring kepesatan kemajuan ekonominya, konsumsi batu bara China juga meroket. Pada 2010, China telah menjadi konsumen energi terbesar kedua di dunia setelah AS, dan 69% di antaranya berasal dari batu bara. Dengan kata lain, separuh dari konsumsi batu bara di dunia ada di China. Sebagai pemenuh dahaga China pada batu bara, Indonesia memang dapat duit banyak. Tapi harga yang dibayar juga sangat mahal, yaitu kerusakan lingkungan. China menyadari soal ini. Apalagi, mereka ditekan terus menerus dari para pecinta lingkungan di seluruh dunia agar mengurangi penggunaan batu bara. Itulah sebabnya, Beijing telah menargetkan pengurangan penggunaan batu bara sampai lebih dari 30% dalam beberapa tahun mendatang. Hanya saja, para pembuat PLTU bertenaga batu bara di China tak begitu terlalu khawatir. Sebab, Pemerintah Indonesia saat ini sedang gandrung memakai PLTU berbahan bakar batu bara buatan China. Sejumlah BUMN juga telah mulai mengganti boiler dari tenaga gas atau minyak menjadi batu bara. Peristiwa ini mengingatkan orang ketika Presiden Soekarno memprakarsai terbentuknya Poros Jakarta-Peking. Bedanya, kalau dulu karena Indonesia butuh dana dan senjata dari China untuk berkonfrontasi melawan persekutuan Commonwealth yang dipimpin Inggris di Semenanjung Malaya, sekarang Jakarta-Beijing untuk siapa? n
15
Kereta Cepat dan Pinjaman Itu Diduga ada kaitan antara proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung dengan pinjaman yang diberikan China Development Bank kepada Bank Mandiri, BNI, dan BRI. TEKS Setyo Adhi Nugroho
S
ejak pekan lalu petugas PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) sudah memasang patok di sejumlah titik pekarangan warga Kampung Cilame Sumurbor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Pemasangan patok itu sebagai tanda jalur perlintasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ada empat RW di Desa Cilame yang kemungkinan besar terkena penggusuran proyek kereta cepat, yakni RW 22, 23, 4, dan 5. Apalagi, kabarnya proyek ini juga akan diikuti pembangunan jalan tol. Pemasangan patok tersebut sempat menimbulkan reaksi dari warga Kampung Cilame Sumurbor. Mereka kaget karena tiba-tiba saja ada pemasangan patok tanpa pemberitahuan kepada warga. “Seharusnya ada sosialisasi atau penjelasan dulu kepada warga setempat, jangan langsung main patok seperti ini,” kata Ujang Supriatna, warga Kampung Cilame Sumurbor. Bupati Bandung Barat Abubakar juga menyayangkan sikap PT KCIC, sebagai pelaksana proyek kereta cepat. Akhirnya, Rabu pekan lalu empat petugas KCIC menemui Kepala Desa Cilame, Aas Mohamad Asor untuk menyampaikan permohonan maaf. Memang, sejak Kementerian Perhubungan memberikan Konsesi Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 16 Maret 2016, Izin Usaha Penyelenggaraan Prasarana Kereta Api Cepat Jakarta–Bandung tanggal 17 Maret 2016, dan Izin Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Umum kepada KCIC, perusahaan ini mulai bergerak melakukan pekerjaannya. Sebelumnya, proyek ini sempat mandek beberapa saat karena Kementerian Perhubungan tidak mengeluarkan izin. Penyebabnya, banyak persyaratan yang belum dipenuhi oleh KCIC. Bahkan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tidak bersedia hadir saat Presiden Jokowi melakukan groundbreaking di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung pada 21 Januari 2016.
TERKAIT UTANG BANK BUMN Sejak awal proyek kereta cepat Jakarta – Bandung memang penuh dengan persoalan, termasuk keganjilan dan keanehan. Keanehan pertama adalah bahwa Presiden Jokowi awalnya
16
sudah menolak proposal proyek kereta cepat yang diajukan China maupun Jepang (dua investor yang ikut tender). Alasannya, kereta cepat Jakarta – Bandung belum dibutuhkan Indonesia. Untuk menghubungkan Jakarta – Bandung cukup menggunakan kereta berkecepatan menengah. Selain itu, bisa menghemat anggaran sampai 30%-40%. Tapi entah kenapa, belakangan Presiden Jokowi malah menyetujui proyek ini dan menerima proposal China. Dari sini muncul kesan, proyek ini terlalu dipaksakan. “Jika dianalisis dengan hitungan cost benefit, proyek kereta cepat JakartaBandung rasanya kurang meyakinkan. Kesannya terlalu dipaksakan,” kata ekonom Faisal Basri. Menurut Faisal, pilihan moda transportasi untuk pergi ke Bandung dari Jakarta sudah banyak. Sebab selain bisa menggunakan kendaraan pribadi, juga ada jasa travel dan bus, serta juga bisa menggunakan Kereta Api Parahiyangan. Keanehan kedua, sejak awal pejabat yang mengurus kereta
Miniatur kereta cepat milik China dipamerkan di Senayan City, Jakarta: Banyak yang aneh.
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Riset
cepat bukan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, melainkan Menteri BUM Rini Soemarno. “Kok, yang ngurus kereta api enggak diajak? Kok, yang ngurusin kereta api Menteri BUMN?” kata Faisal. Dari sini Faisal menduga, ada kepentingan terselubung yang sedang dimainkan Menteri BUMN Rini Soemarno. Menurut dia, Kementerian BUMN punya kepentingan dengan investor proyek kereta cepat Jakarta – Bandung. Dia menduga ada kaitan antara proyek bernilai puluhan triliunan rupiah ini dengan pinjaman yang diberikan China Development Bank (CDB) kepada tiga bank BUMN, yakni Bank Mandiri, BNI, dan BRI senilai US$ 3 miliar yang diteken September tahun lalu. “Ini harus dibuka dan terang benderang supaya Pak Jokowi tidak dijerumuskan oleh para pembantunya, oleh para menterinya,” kata Faisal. Asal tahu saja, CDB adalah penyokong utama pembiayaan mega proyek senilai US$ 5,573 miliar ini.
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Faisal juga menyangsikan kalau pada akhirnya proyek ini tidak dibiayai dana APBN. “Pemerintah membiayai BUMN lewat PMN (penyertaan modal negara). Jadi, APBN juga. Saya enggak suka kalau akal-akalan kayak begini. Jadi, perlu dipertanyakan reputasi Rini Soemarno,” tandas mantan Ketua Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas itu. Namun, Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, proyek ini dibangun tidak menggunakan APBN dan tanpa adanya jaminan pemerintah. Menurut dia, proyek ini dibiayai secara mandiri oleh konsorsium BUMN Indonesia dan konsorsium China Railways dengan skema business to business. Lucunya, dalam pembahasan draf perjanjian penyelenggaraan prasarana kereta cepat antara Kementerian Perhubungan dengan manajemen KCIC, konsorsium ini meminta negara menjamin proyek ini. “Itu maunya mereka,” kata Hermanto Dwiatmoko, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Kamis, 28 Januari 2016. KCIC mulai gamang? Bisa jadi demikian. Soalnya, sudah banyak pandangan yang memperkirakan proyek kereta cepat Jakarta – Bandung kecil kemungkinan berhasil atau memperoleh keuntungan. Sebab, ya itu tadi, alat transportasi dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya sangat mudah diperoleh, sekaligus berbiaya murah. Seperti diketahui, KCIC menawarkan tarif Rp 200 ribu per penumpang dengan asumsi jumlah penumpang mencapai 44.000 per hari di tahun pertama dan meningkat menjadi 68.000 penumpang di 2030. Pada 2050, mereka mengasumsikan penumpang bisa mencapai 148.000 orang. Pertanyaannya, bagaimana kalau target penumpang meleset? Apakah perusahaan mau menanggung kerugian? Kalau ini sampai terjadi, menurut Darmaningtyas, pemerintah tidak akan mungkin tinggal diam dan membiarkan infrastruktur yang sudah jadi itu tidak berfungsi. Buntutnya, subsidi terpaksa harus digelontorkan pemerintah. “Pemerintah perlu belajar dari pengoperasian kereta cepat di Taiwan, Belanda, dan Spanyol yang pada akhirnya membuat pemerintah harus keluar subsidi untuk operasional,” ujar Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini. Epyardi Asda, anggota Komisi V DPR malah mengkhawatirkan jika proyek ini gagal memperoleh keuntungan, maka ke empat BUMN Indonesia yang terlibat dalam proyek ini akan diambil alih oleh CDB. “Dan, hal itu tentu akan menambah kerugian Indonesia. Itu yang kita bicarakan di Komisi V karena bisa juga BUMN kita diambil sebagai imbas dari pembayaran itu apabila gagal,” tuturnya. Seperti diketahui, pembangunan kereta cepat merupakan proyek kolaboratif konsorsium KCIC, yang terdiri dari China Railway International Co Ltd (CRI) dan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). PSBI merupakan gabungan dari empat perusahaan pelat merah, yakni PT Wijaya Karya Tbk, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, dan PT Perkebunan Nusantara VIII . Adapun pembiayaan proyek terdiri dari 60% oleh gabungan perusahaan BUMN dan 40% oleh investor China n
17
Bisnis Revolusi digital
Luar Biasa Bisnis Aplikasi Banyak perusahaan start up mengadopsi model bisnis sharing economy melalui aplikasi internet. Mudah dan murah.
T
TEKS Sri Wulandari
Riset
eknologi internet memudahkan pengembangan bisnis dan mendorong pertumbuhan lebih cepat. Selain itu, teknologi internet juga menciptakan lingkungan baru dalam berbisnis. Tak heran bila bisnis aplikasi atau layanan berbasis online berkembang pesat belakangan. Tak hanya pada bisnis transportasi saja, tetapi juga hampir di semua lini bisnis, terutama yang bergerak di sektor jasa. Saat ini, banyak bermunculan toko beraplikasi internet. Mereka menjual kebutuhan sandang, pangan dan papan, bahkan tiket, voucher hotel, barang bekas
dan jasa. Toko-toko itu menawarkan kemudahan dan kenyamanan berbelanja. Pelanggan tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan biaya dalam membeli produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Kehadiran perangkat mobile pintar juga semakin memudahkan akses terhadap informasi itu, sehingga kapan saja dan di mana saja saat dibutuhkan mudah diakses. Menariknya, pelaku bisnis teknologi berbasis digital sebagian besar adalah anak-anak muda. Mereka menyebutnya bisnis ini sebagai start up. Orientasi bisnis yang dianut adalah ekonomi berbagi (sharing economy). Ekonomi berbagi adalah contoh atas manfaat dari internet dan teknologi. Konsumen menikmati harga yang kompetitif. GoJek, Grab, Tokopedia, Lazada, Blibli, adalah sebagian di antaranya yang mengadopsi model bisnis sharing economy. Sharing economy bukanlah hal baru. Tetapi ada beberapa faktor yang membuatnya bangkit belakangan ini dan jadi model bisnis yang banyak diterapkan. Model ekonomi berbagi memiliki kelebihan akses yang luas terhadap ketersediaan, karena barang atau jasa bisa disediakan oleh siapa saja. Pribadi pemilik aset dapat meminjamkan asetnya kepada orang lain. Pihak ketiga menyediakan pasar (marketplace/plat-
18
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Bisnis Revolusi digital
Harus Berbadan Hukum
form) untuk pemilik aset dan calon penyewa fasilitas makcomblang di internet. Agar dapat bekerja, sistem ini memanfaatkan rasa percaya satu sama lain. Sejumlah pihak terkait langsung dengan model bisnis baru ini, yaitu konsumen, karyawan, perusahaan dan juga pemerintah. Bagi konsumen, model bisnis semacam ini memberikan keuntungan tersendiri. Yakni, hanya dengan smartphone konsumen dapat memesan alat transportasi yang mereka butuhkan dan mendapatkan pelayanan dengan harga lebih murah daripada transportasi yang dikelola perusahaan konvensional. Bagi perusahaan, model bisnis semacam ini sangat menguntungkan, khususnya dari sisi pembiayaan operasional. Beban operasional perusahaan menjadi sangat rendah karena ditanggung oleh karyawan yang posisinya sebagai kontraktor independen. Di sisi lain, konsumen diuntungkan karena kebutuhannya terpenuhi, apalagi tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Betul, revolusi digital tak bisa dibendung. Yang tidak bisa mengikuti perubahan bakal tergulung. Tapi perubahan yang merusak juga akan melahirkan pertumbuhan yang rusak. Di sinilah pentingnya peran negara. Dia harus menjaga perubahan yang sehat, menjaga persaingan yang sehat dari aturan yang jelas dan tegas. Tapi inovasi tidak boleh dibungkam. Inovasi harus dilindungi sambil diikuti regulasi. n
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
dahlan Rp
D
ata Business Monitor International (BMI) menyebutkan jumlah pengeluaran biaya IT di Indonesia pada tahun 2015 mencapai US$ 10,2 miliar atau sekitar Rp 92 triliun. Akankah tahun terjadi peningkatan? Entahlah. Namun yang pasti, perusahaan penyedia konten aplikasi populer atau over the top (OTT) asing diperingatkan untuk membentuk Badan Usaha Tetap (BUT) lewat Surat Edaran yang terbit, Kamis pekan lalu. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan surat edaran (SE) tersebut berisi peringatan kepada perusahaan OTT asing, seperti Whatsapp, Facebook dan lain sebagainya terkait langkah-langkah penertiban yang akan segera diatur dalam Peraturan Menteri pada tahun ini. SE tersebut belum memuat jangka waktu atau masa transisi yang diberikan pemerintah agar perusahaan membentuk OTT. Detail SE menitikberatkan pada presensi perusahaan OTT asing untuk alasan customer service, customer protection dan level playing field tentang hak dan kewajiban berbisnis di Tanah Air. Adanya aturan itu tersebut dapat membuka potensi pajak yang selama ini tidak dipungut, karena aplikasi OTT yang ada tidak berbadan hukum di Indonesia. Keberadaan BUT itu juga dapat menyerap tenaga kerja dan setiap transaksi yang dilakukan dapat dikenai pajak sehingga menambah pemasukan negara. Tahun 2015, nilai iklan digital di Indonesia mencapai US$ 430 juta. Kalau terkena PPN 10%, ada potensi pajak sebesar US$ 43 juta, apalagi kalau ditambah dengan PPh badan. n
Ini yang Digemari
I
ni tahun digital. Anak-anak muda telah membuktikannya. Sekarang ini semua serba digital. Dan, aplikasi berbasis online pun tumbuh pesat. Seiring dengan itu pula, industri perangkat lunak (software), terutama di perangkat mobile menjelma menjadi ladang bisnis yang diminati, lantaran keuntungannya cukup menjanjikan. Industri aplikasi mobile tumbuh pada tingkat yang sangat cepat. Jumlah download aplikasi mobile diperkirakan mencapai Rp 48 miliar di tahun 2015. Industri yang awalnya menggarap pasar korporasi, kini mulai melirik pasar konsumen atau retail. Apple Computer, misalnya, berhasil meraih pasar konsumen dengan produknya mulai dari iPod, iPhone, dan iPad. Alasan mengapa industri ini mendapatkan permintaan yang sangat tinggi, terutama disebabkan masuknya smartphone dan tablet PC dari berbagai merek ke pasar. Jutaan aplikasi mobile beredar luas di sejumlah toko aplikasi Google Play Store, Apple App Store, Windows Store, dan toko aplikasi lainnya. Mulai dari game, musik hingga aplikasi lain yang mendukung fungsionalitas perangkat layar sentuh tersebut. Lalu, aplikasi manakah yang digemari masyarakat? Lazada Indonesia pada 2015 pernah melakukan survei terhadap 2000 orang. Hasilnya ditemukan 50% pengguna ponsel pintar di Indonesia memiliki 2-3 aplikasi belanja online di handphone-nya. Temuan survei ini menunjukkan potensi bisnis online via aplikasi sangat besar. Penelitian Mobomarket— toko aplikasi Android yang dikembangkan oleh Baidu— menemukan tiga jenis aplikasi yang paling banyak diunduh adalah game (43,71%), sosial (12,02%), dan tools (8,96%). Jika `dipecah` lagi, jenis game yang paling disukai pengguna adalah casual & puzzle game (29,42%), arcade game (13,16%), dan action game (11,02%). n
19
Bisnis Otomotif
Mobil China Melaju Kencang Mobil China mulai menyerbu Indonesia. Pasar mobil Indonesia memang menggiurkan.
M
TEKS Sri Wulandari
Riset
eski penjualan tersendat, pasar mobil Indonesia tetap dianggap menggiurkan. Maklum, ada penduduk sekitar 250 juta jiwa di sini. Itulah kenapa, mobil-mobil China sebentar lagi berdatangan. Perusahaan otomotif asal China, PT Sokonindo Automobile dan DSFK, kongsi Dongfeng Motor Group and Chongqing Sokon Motor Group misalnya, bakal meramaikan pasar di segmen low MPV yang selama ini dikuasai pabrikan asal Jepang. Dengan ivestasi sebesar US$ 150 juta, Sokon diproduksi di Jalan Raya Industri Modern, Cikande, Serang, Banten. Dari pabrik ini, akan diproduksi 50.000 unit pada tahap awal. Kata Komisaris PT Sokonindo Automobile Alexander Barus, produksi Sokon di Indonesia akan bekerja sama dengan perusahaan asal China, Dong Feng dan pengusaha lokal Herman Jaya, pemilik Kaisar Motor. Di China, produksi Sokon mencapai 400.000 unit per tahun dengan merek Sokon GSF. Untuk pasar Indonesia, merek yang akan digunakan adalah Sokon GSF Rajawali dan Sokon GSF Luwi. Mobil ini akan diproduksi dua jenis, yaitu diesel dengan kapasitas 1.300 cc dan
Dongfeng
20
bensin 1.500 cc. Itu baru Sokon. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut ada investasi sebesar US$ 900 juta yang berasal dari prinsipal asal China, SAIC Motor Corporation Ltd, Maxus, Beiqi Foton Motor Co Ltd, perusahaan otomotif terbesar di China bekerjasama dengan General Motors dan Wuling Automobile Co Ltd. Dengan bendera PT SGMW Motors Indonesia, perusahaan patungan ini tengah membangun pabrik di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dengan investasi US$ 700 juta. Mereka akan memproduksi kendaraan serbaguna atau multipurpose vehicle (MPV) dan Low Cost Green Car (LCGC) merek Wuling dengan bendera PT SGMW Motors Indonesia, perusahaan patungan SAIC, General Motors juga Wuling Automobile Co Ltd. Selanjutnya, Foton berencana menanam investasi US$ 50 juta untuk membangun pabrik perakitan kendaraan komersial. Jika tidak ada kendala, pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2017 dengan kapasitas produksi sekitar 120.000 – 150.000 unit per tahun. Presiden Direktur SGMW, Xu Feiyun mengakui, tak mudah untuk menerobos pasar Indonesia yang notabene sudah dikuasai produk otomotif dari Jepang. Namun dia yakin, bisa menarik minat dari konsumen Indonesia. “Kami mengerti bahwa market di Indonesia 91% lebih mengenal merek Jepang. Tapi industri otomtoif China atau Tiongkok telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun. Jadi dari segi kualitas termasuk oke. Kami harus mengerti selera konsumen, dengan demikian kami bisa memuaskan kebutuhan konsumen. Di tahap awal, kami ingin masuk ke market share 5%,� katanya. Masih ada lagi merek Maxus yang tampil perdana di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015. Di pameran otomotif terbesar di Indonesia itu, PT Weststar Indonesia, agen pemegang merek (APM) Weststar di Indonesia, merilis mobil komersial Maxus V80, yang bisa digunakan sebagai ambulan, mobil polisi, dan mobil katering. Mobil-mobil asal China ini siap bertarung dengan prinsipal Jepang yang telah lama menguasai pasar otomotif Indonesia. Berdasarkan data Gaikindo, per Agustus 2015 Jepang menguasai 97,5% pasar mobil Indonesia dengan volume penjualan 654.595 unit. Adapun kontribusi merek Eropa dan AS mencapai 1,8% dan Korea Selatan 0,5%. Kontribusi merek Malaysia, China, dan India sangat kecil, karena volume penjualannya di bawah 1.000 unit. Sebelumnya, Cheery, Foton, Great Wall, dan Gelly asal China yang sudah lebih dulu bermain di Indonesia. n
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Bisnis Nyonya Meneer
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Si Nyonya Lagi Susah Nyonya Meneer mulai tak kuat berdiri. Digugat pailit distributornya, juga didemo karyawan. Perusahaan belum bayar gaji karyawannya selama 4 bulan. TEKS Sri Wulandari Riset
P
T Nyonya Meneer di ambang bencana. Buruh-buruhnya mogok kerja. Bukan tanpa alasan. Sebab sudah 4 bulan, mereka tak terima gaji. Persoalan yang menimpa perusahaan jamu legendaris itu memang cukup pelik. Dalam beberapa bulan terakhir, karyawannya rajin berdemo. Gara-garanya, sebagian karyawannya dirumahkan, sebagian lainnya karena sering menerima gaji terlambat. Ada juga yang belum menerima pesangon, baik karena di-PHK maupun pensiun atau meninggal. Ada apa sebenarnya? Boleh jadi, kisruh yang dalami Nyonya Meneer berawal saat PT Nata Meridian Investara (NMI) Jakarta dan 36 kreditur menggugat Nyonya Meneer senilai Rp 89 miliar dan utang barang sebesar Rp 21 miliar. Bila perusahaan jamu tersebut tidak bisa memenuhi kewajibannya, mereka terancam dipailitkan. Sidang gugatan tersebut digelar di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri (PN) Semarang. Saat ini, Nyonya Meneer menghadapi gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). PKPU diperlukan, karena menurut Koordinator Humas Nyonya Meneer, Erni Widiyaningrum, Nyonya Meneer masih melakukan mediasi dengan para kreditor terkait pelunasan utang. Proses produksi jamu Nyonya Meneer masih berjalan normal dan penjualan produk ke masyarakat berjalan lancar. “Masih jauh dari pailit. masih jauh. Nanti masih ada PKPU tetap selama 270 hari,” kata Maria Ulfa, kuasa hukum Nyonya Meneer. Menurut Maria, sulitnya Nyonya Meneer membayar utang, karena NMI mengenakan bunga tinggi terkait utang yang harus dibayarkan. Bunga 2,6% per bulan hingga berjumlah 31,8 per tahun itu terbilang tinggi, hingga tidak bisa diterima. Nyonya Meneer merasa keberatan dengan dasar bunga yang ditetapkan tidak pantas diberlakukan, karena perjanjian yang disepakati ialah perjanjian distributor. Selain itu, NMI telah bertindak tidak sesuai kesepakatan. Nyonya Meneer menuduh NMI telah mengeluarkan cek kosong serta mengeluarkan bunga tinggi. Padahal, Nyonya Meneer telah memberikan keuntungan kepada NMI. “Tiap pengambilan barang, kami kenakan diskon 52,5% dan 4% dari pengembalian (return) barang,” cetus Maria. Nyonya Meneer menawarkan perdamaian terhadap 37 kreditur. Perdamaian yang diajukan adalah pembayaran utang dengan batasan waktu bervariasi, antara satu hingga lima tahun. Hal itu disesuaikan dengan besaran utang kepada 35 krediturnya dengan total mencapai Rp 198,47 miliar. Namun demikian, Nyonya Meneer menolak pembayaran utang seperti yang didalilkan NMI. Nyonya Meneer hanya mengakui utang sebesar Rp 17,7 miliar. “Kalau utang dengan PT NMI kita akui hanya Rp 17,7 miliar. Tapi mereka klaim Rp 89 miliar, return juga sudah bayar di muka,” kata Maria. Nyonya Meneer juga berjanji akan membayar gaji karyawan tetap sedangkan untuk karyawan harian, pada April akan dibayarkan tiga kali tunggakan. Koordinator Serikat Pekerja PT Nyonya Meneer Susanto Setiadi mengatakan kondisi keuangan per-
Jamu Nyonya Meneer: Masih jauh dari pailit.
usahaan jamu tersebut telah berdampak terhadap kondisi para pekerja. Dari jumlah karyawan sekitar 1.300 orang, kata dia, sekitar 300 di antaranya sudah dirumahkan. “Karyawan lainnya masih bekerja seperti biasa, gaji juga dibayar penuh,” katanya. n
21
Profil
Anthony Tan
Otak Proyek Grab TEKS Sri Wulandari foto Riset
Hallo Wulan Kami ingin mengucapkan terima kasih telah memilih layanan Grab, aplikasi terbesar dan paling banyak digunakan di Asia Tenggara. Misi kami adalah untuk membuat hidup lebih mudah dan nyaman bagi semua orang. Kami menjanjikan layanan transportasi yang lebih cepat, aman, dan terpercaya bagi Anda. Untuk melayani Anda dengan lebih baik lagi, kami terbuka untuk saran dan masukan. Silakan mengirimkan saran Anda melalui www.grab.com Sekali lagi, atas nama Grab kami ucapkan terimakasih telah menggunakan layanan Grab.
ANTHONY TAN, CEO of Grab
22
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Profil
B
eginilah sambutan CEO Grab, Anthony Tan kepada para pengguna Grab. Anthony merasa perlu mendekatkan diri kepada para konsumennya, selain untuk memastikan keamanan, sekaligus memberikan kenyamanan kepada konsumen. Ya, pasca demo taksi yang berujung anarkis di Jakarta beberapa waktu lalu, moda transportasi yang berbasis online perlu kembali menarik hati penggunanya. Grab sendiri ketika kejadian demo tersebut mengimbau kepada pengemudinya, untuk tidak terprovokasi aksi anarkistis sebagian oknum pendemo dari sopir taksi. Grab juga menegaskan, bahwa usahanya legal. Dalam siaran persnya, Managing Director untuk Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyebutkan bahwa para mitra pengemudi Grab terikat oleh kode etik yang ketat, termasuk menaati semua ketentuan dan peraturan yang berlaku. “Mereka telah diingatkan untuk tidak terpancing provokasi dan merespons dengan tindak kekerasan,” katanya. Anthony sendiri memantau peristiwa tersebut. Anthony mengaku perusahaannya memiliki rekor kerja sama yang baik dengan pemerintah. Dia memastikan telah beroperasi secara legal di semua negara, termasuk di Indonesia. Pria lulusan dari Harvard Business School Amerika Serikat itu tetap menjaga bisnisnya agar tak terpengaruh peristiwa itu. Apalagi GrabTaxi telah mengantongi pendanaan sebesar US$ 90 juta (Rp 1 triliun) hanya dalam jangka waktu satu tahun. Inilah salah satu pendanaan terbesar yang diterima oleh sebuah startup di Asia Tenggara. Pria berusia 34 tahun asal Malaysia ini tak hanya dikenal sebagai CEO Grab, tetapi juga membidani kelahirannya. “Membangun sesuatu dari bawah dengan hanya bermodal PowerPoint dan menyaksikan bagaimana hidup orang terkena pengaruhnya itu jauh lebih memuaskan,” ujarnya.
KARENA KELUHAN TEMAN Ide Grab yang dulunya bernama GrabTaxi muncul di kepala Anthony saat dia kuliah. Ketika itu, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, temannya mengeluhkan sulitnya memesan taksi sewaktu dia berkunjung ke Malaysia. “Dia datang ke rumah saya ketika liburan musim dingin dari sekolah bisnis. Dia menggunakan taksi, ditipu sopir taksi, dan marah-marah. Ia mengeluh kepada saya dan bertanya, ‘mengapa kamu tidak melakukan sesuatu terhadap industri ini?’ Hal tersebut seketika memicu saya untuk bertindak,” kata Anthony sebagaimana dilansir Tech in Asia. Temannya juga menegaskan, “Kakek buyut Anda adalah seorang sopir taksi, kakekmu memulai industri otomotif Jepang di Malaysia, ayo lakukan sesuatu tentang ini.” Anthony yang merupakan anak konglomerat di Malaysia, Tan Heng Chew tergugah. Kakeknya pengusaha taksi yang kemudian menjadi pengusaha otomotif, Tan Chong Motor Holdings Bhd, produsen dan distributor lokal Nissan di Malaysia. “Beliau hanya mampu berbicara bahasa Hokkien. Ia tidak mempunyai teman, tidak ada dukungan keluarga, namun
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
dia mampu menghasilkan perusahaan yang hebat?” Anak bungsu dari tiga bersaudara yang selepas lulus dari University of Chicago pada 2004 bergabung dengan perusahaan keluarganya ini mulai berpikir keras. Anthony melanjutkan kuliahnya di Harvard Business School untuk Master of Business Administration (MBA) pada 2009 dan lulus 2011. Tercetus di benaknya untuk membuat layanan seperti Uber. Akhirnya, pada 2012, Anthony memutuskan hengkang dari perusahaan keluarganya dan membangun sendiri bisnisnya. Bersama Tan Hooi Ling, dia membangun bisnis GrabTaxi yang pertama kali diluncurkan, bernama MyTeksi. Pada awalnya, aplikasi ini dirancang untuk mendukung perusahaan taksi. Aplikasi ini menjadi penghubung penumpang dengan pengemudi taksi dari berbagai perusahaan. Di Indonesia, Express dan Putra merupakan klien GrabTaxi. Bila Tan Hooi Ling lebih fokus ke operasional perusahaan, tugas Anthony fokus pada pemasaran dan hubungan investor. Untuk basis bisnisnya, Anthony memilih Singapura. Grab pun telah beroperasi di Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Setelah tiga tahun berjalan, GrabTaxi berkembang pesat. Aplikasinya menjadi layanan kendaraan panggilan terbesar di Asia Tenggara. Anthony pun memutuskan untuk mengubah nama aplikasi GrabTaxi menjadi Grab pada awal 2016. Perubahan identitas ini dilatarbelakangi beberapa alasan,
yang utama perusahaan tidak hanya menyasar transportasi jenis mobil dengan pemesanan taksi melalui aplikasinya. Namun, sudah mengekspansi bisnisnya ke layanan lain, seperti mobil pribadi ataupun sepeda motor. “Kami juga membuka jasa pengiriman dan masih banyak lagi. Ide sederhana kami pun tumbuh menjadi sesuatu yang jauh lebih baik,” ujar Anthony. Grab juga telah menggalang pendanaan sebesar US$ 700 juta sejak pertama kali dibangun. Perusahaan ini telah menerima investasi dari SoftBank (Jepang), China Investment Corp, Temasek Holdings dari Singapura, dan Didi Kuaidi dari China yang memberi layanan serupa dengan Grab. Anthony mengatakan lebih suka untuk melihat pasar menentukan pilihan. Dia punya ambisi menjadikan Grab sebagai salah satu perusahaan terbesar di Asia Tenggara dan telah menetapkan pencapaian jangka panjang hingga nanti berusia 50 tahun. Kegembiraan terbesar Anthony adalah ketika dia melihat bahwa para sopir yang menggunakan aplikasi GrabTaxi mampu mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Dia memantau pendapatan mereka setiap harinya. “Sopir kami menghasilkan uang 30% hingga 300 % lebih banyak setiap harinya,” ujarnya. Dan, kini, di mana-mana, khususnya di Asia Tenggara, Grab menjadi ‘heboh’ karena kehebatan Anthony. n
23
Baru lima hari tayang, film Batman v Superman: Dawn of Justice berhasil meraup Rp 5,5 triliun. Persaingan produser film begitu sengit. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset
24
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
B
anyak menuai kritik di berbagai media, film Batman v Superman: Dawn of Justice nyatanya berhasil meraup uang dalam jumlah fantastis, hanya dalam lima hari penayangan perdananya. Jumlahnya bahkan mencapai US$ 424 juta atau Rp 5,5 triliun. Pendapatan global total tersebut merupakan nomor empat dalam sejarah. Pendapatan tersebut termasuk sebesar US$ 170,1 juta (sekitar Rp 2 triliun) karena berhasil berjaya di puncak box office AS, yang sekaligus menjadi rekor untuk peluncuran pada Maret 2016. Dikutip Aceshowbiz, pendapatan terbesar di AS diperoleh dari layar Imax, premium large-format theaters dan RealD 3-D. Para penontonnya pun didominasi oleh laki-laki sebanyak 66% dan 63% diketahui berusia antara 18 hingga 34 tahun. Posisi puncak box office AS sendiri dua pekan lalu ditempati oleh Zootopia. Namun sayang, pendapatan dari film animasi tentang ke-
hidupan hewan ini langsung merosot hingga US$ 23,1 juta di pekan lalu. Menyusul di posisi ketiga ada film My Big Fat Greek Wedding 2 dengan perolehan US$ 18,1 juta. Lewat CinemaScore, para penonton memberikan nilai B untuk film Batman v Superman tersebut., DC akhirnya memang dapat bernapas lega atas perolehan dari film yang dibintangi oleh Ben Affleck tersebut. Pasalnya, selama beberapa tahun terakhir, salah satu rumah produksi raksasa dunia ini pernah mengami kerugian atas film Pan and Jupiter Ascending yang flop di pasaran. Padahal dana produksi dan promosi yang dikeluarkan mencapai US$ 400 juta. Warner Bros boleh mengatakan bahwa kesuksesan Batman v Superman memang telah ditunggu. Hanya saja, penantian boleh jadi terasa panjang lantaran adaptasi dari DC Comics yang dibuat dengan biaya mencapai lebih dari US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun tersebut justru sempat menjadi bulan-bulanan media. Namun pascapekan pertama penayangan, Jeff Goldstein, kepala distribusi Warner Bros, pun mampu berujar, “(Ternyata) Ada yang tidak nyambung, antara apa yang ditulis kritikus dengan minat dan respons penggemar.� Sementara itu, Paul Dergarabedian, analis media senior
(Ternyata) Ada yang tidak nyambung, antara apa yang ditulis kritikus dengan minat dan respons penggemar.
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
25
Para pemeran film batman v Superman
comScore, mengatakan bahwa hal itu merupakan bukti bahwa konsep film nyatanya lebih besar dari ulasan negatif. “Tidak mungkin seorang penggemar komik atau penggemar film biasa melewatkan pertemuan dua tokoh ikonik tersebut. Penonton merasa harus menonton sendiri film itu,”’ demikian disampaikannya pascapenayangan perdana film tersebut. Dawn of Justice diketahui dibuka di lebih dari 40.000 layar di 66 negara. Dari jumlah total tersebut, sebanyak 16.000 di China, 4.242 di Amerika Serikat, 1.701 di Inggris, dan 1.696 di Korea Selatan.
UNGGULKAN BATMAN Seperti pernah disampaikan sutradara film Batman v Superman, Zack Snyder, kendati menghadirkan dua superhero dalam satu film garapannya, dia lebih banyak menampilkan Batman daripada Superman. Besarnya porsi Batman ketimbang Superman tampak dari banyaknya kisah tentang Batman yang diperankan oleh Ben Affleck.
Ben Affleck, Gal Gadot, Henry Cavill
26
Synder mengatakan, hal itu sengaja dilakukannya agar penonton lebih memahami peran Affleck sebagai Batman yang baru. “Karakter Batman akan jauh berbeda dengan karakter Batman yang dalam film karya Chris Nolan. Jadi saya harus menjelaskan beberapa hal, ditambah dengan cerita Superman,” kata Snyder, seperti pernah dituliskan The Daily Beast. Selain sosok Batman dengan pemeran baru, film superhero tersebut juga menampilkan Jason Momoa sebagai Aquaman, Amy Adams sebagai Lois Lane, dan Holly Hunter sebagai Senator Amerika Serikat, Laurence Fishburne sebagai editor koran, dan Perry White serta Diane Lane sebagai ibu angkat Superman, Martha Kent. Nah disinyalkan pula, pascapenayangan Batman v Superman, film lanjutan Batman bakal segera diproduksi pada November. Dalam film itu, pemeran Batman tidak hanya menjadi aktor, tapi juga penulis naskah dan sutradara film.
BANJIR KRITIK Warner Bros, sekitar dua tahun silam, menyampaikan bahwa Batman v Superman: Dawn of Justice yang dilansir dengan menampilkan logo baru yang mencampurkan lencana dari kedua superhero tersebut akan dirilis pada Juli 2015. Namun, rencana itu kemudian direvisi, hingga akhirnya ditayangkan Maret 2016. Pemberian judul film ini sendiri tampaknya merujuk pada film Justice League, tentang tim superhero yang juga menampilkan Batman dan Superman-yang akan ditampilkan di layar lebar oleh sutradara Zack Snyder belakangan, setelah Batman lawan Superman. Nah, menyusul pengumuman yang disampaikan Warner Bros itulah, berbagai reaksi pun bermunculan. Antara lain dari para penggemar yang berkomentar
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Batman
judul film tersebut lebih mirip seperti kasus hukum. Sedangkan komentar lain menyebut, adanya pemaksaan masuk empat ide dalam satu judul. Bahkan, sejumlah kritik yang tak kalah pedas pun direguk Warner Bros. Umumnya, kritik tersebut berkisar pada persoalan alur cerita dan efek yang disuguhkan dalam film. Misalnya dari Peter Travers dari Rolling Stone yang menuliskan, “Jika kamu ingin mempertontonkan pertarung gladiator terbesar dalam sejarah DC Comics, tentunya tidak perlu memilih jalan yang halus.” Tentang skenario film, Travers juga menebar komentar bahwa “semuanya terlalu serius… (Sutradara Zack) Snyder, dicampur dengan score Hans Zimmer, menampilkan seluruhnya sejak awal hingga pertahanan menjadi sia-sia.” Lebih baik dari Man of Steel, namun di bawah kualitas tinggi yang diperlihatkan (sutradara Cristopher) Nolan dalam Dark Knight, Dawn of Justice,” lanjutnya. Sementara itu, Nick De Semlyen dari Majalah Empire berkomentar, “Judul film ini memberikan harapan yang tinggi. Dua titan dari budaya pop akan mengatur kembali tata kota. Pertarungan dikoreografikan dengan sangat ketat…. Snyder membuatmu menunggu, dan menunggu, dan menunggu hingga pertarungan kejuaraan.” Tapi De Semlyen juga mencatat, bagaimanapun, set yang spektakuler tidak menguntungkan. Ia menulis “Dari klimaks ke klimaks, CGI-nya berlebihan, membuatnya terlihat generik dan melelahkan.” Sementara itu, Matt Zoller Seitz dari RogerEbert. com menilai, film tersebut cenderung mudah diprediksi. “Anda bisa melihat seluruh kartunya sepuluh menit sebelum diperlihatkan dalam film. Snyder tidak hanya membuka kartu di atas meja, ia juga terus menerus me-
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
nunjuk dan memperlihatkan kartu-kartu tersebut.” Namun Seitz menyimpulkan, “Ada beberapa momen brilian yang disadari, akting para aktor sangat kuat meskipun skenarionya lemah (Affleck dan Cavill sama-sama berperan dengan baik).” Hanya dia juga mengatakan, “Ada saat-saat di mana Anda akan merindukan sentuhan dari sutradara Christoper Nolan.” n
Superman
Wonder Woman
27
Demam Jagoan di Mana-mana Sebuah tanda jalan di Nottinghamshire, Inggris, didapati lenyap mendadak dari tempatnya semula terpasang. Hilangnya papan petunjuk arah Desa Gotham itu kontan membuat otoritas setempat sangat geram. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset
Tokoh fiksi yang diciptakan oleh seniman Bob Kane dan penulis Bill Finger itu pertama muncul di Detective Comics #27, pada Mei 1939. Identitas asli Batman adalah Bruce Wayne, seorang pengusaha yang kaya raya. Nama Bruce Wayne itu sendiri diambil dari nama tokoh sejarah, yaitu Robert the Bruce dan Anthony Wayne.
H
ilangnya papan petunjuk arah ke Desa Gotham tersebut adalah yang ketiga kalinya terjadi. Wajar saja dewan paroki setempat berang. Mereka menuding penggemar Batmanlah pelaku pencurian tersebut. “Saya pikir orang-orang itu mengambilnya untuk dipakai sebagai suvenir atau dikumpulkan sebagai kenang-kenangan, tetapi itu menyebalkan. Kami sekarang kekurangan tanda di jalan untuk menuju ke desa,” kata ketua dewan paroki Mike Shepherd, kepada media. Dia mengatakan warga desa telah mendesak dewan kota Nottinghamshire untuk mengganti tanda itu setelah pencurian yang terjadi setahun sebelumnya. “Dewan mengatakan bahwa mereka telah mengganti tanda tersebut tetapi tidak ada seorang pun yang melihat dewan mengembalikan itu dan tidak ada yang melihat siapa pun mengambilnya,” tandasnya. Sementara itu, PCSO Anthony Davies berujar kepada Nottingham Post, “Ini adalah besi tua yang nilainya tidak seberapa, tapi mungkin ada sesuatu yang lebih dari sekadar lelucon, mengingat nama yang tertera di atasnya.” Hanya saja, dia melanjutkan, “Itu bukan lelucon karena Dewan Kota Nottinghamshire County Council harus mengeluarkan uang untuk menggantinya.” Diketahui dalam kisah fiksi kepahlawanan tersebut, sang tokoh yang bernama Batman memang tinggal di sebuah desa bernama Gotham. Bersama dengan rekannya Robin dan pembantu setianya, Alfred Pennyworth, Batman diketahui acap beroperasi memerangi kejahatan di Gotham City. Tidak seperti pahlawan super kebanyakan, Batman tidak memiliki kekuatan super. Oleh karena itulah, dalam beraksi Batman acap mengandalkan kecerdasan, keterampilan sebagai detektif, ilmu pengetahuan dan teknologi, kekayaan, ketangkasan fisik, serta intimidasi dalam memerangi kejahatan. Dalam melumpuhkan musuh, Batman selalu beraksi dengan menggunakan berbagai senjata canggih ciptaannya.
28
AJANG PROMOSI Demam tokoh Batman nyatanya juga menyerang kompetisi sepakbola Bundesliga Jerman. Salah satu yang tak sabar menyaksikan duel dua superhero terbesar milik DC Comics, yakni antara Superman dan Batman, adalah pemuncak klasemen sekaligus juara bertahan Bayern Munich. Besutan Pep Guardiola bahkan memanfaatkan panasnya pertarungan Superman dan Batman sebagai ajang promosi menjelang bigmatch antara Bayern dan Borussia Dortmund yang dipastikan bakal menyedot perhatian akhir pekan ini. Nah, untuk mengendurkan syaraf supaya tidak terlalu cemas, klub Bavaria tersebut membuat preview unik dengan mengunggah sebuah foto tak biasa dalam akun Twitter mereka. Seperti diketahui, bintang Dortmund Pierre-Emerick Aubameyang kerap mengenakan topeng Batman ketika selebrasi gol. Nah, untuk menjadi penanding sepadan, Bayern pun mendandani Robert Lewandowski dalam kostum Man of Steel yang tak kalah gagah. DI TANAH AIR Pertarungan dua ikon superhero pembela kebenaran, Batman dan Superman, seolah menjadi magnet kuat yang menghebohkan jagad sinema di seluruh dunia. Bukan hanya di negeri jiran, di Tanah Air pun demam Batman ikut melanda. Tengok saja suasana seiring penayangan perdana film Batman v Superman: Dawn of Justice, pada Rabu (23/3). Demam tampak melanda masyarakat Kota Tepian, Samarinda.
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Bioskop XXI Big Mall di kota tersebut bahkan menggunakan hampir seluruh studionya untuk menayangkan film garapan Warner Bros tersebut. Bukan saja antrean masyarakat mengular di loket penjualan tiket, tak sedikit dari penonton ini yang hadir juga menggunakan kostum khas kedua legenda superhero fiktif tersebut. Salah satunya di antara fanatikan duo pahlawan fiksi
itu adalah mereka yang tergabung dalam komunitas Samarinda Movie Mania. Mereka datang dengan memakai kostum kebesaran Superman maupun Batman. “Penasaran aja sih, dua super hero harus bertarung. Kita ingin tahu siapa yang lebih jago,� ungkap Faras Miftahul, salah seorang pecinta tokoh Superman, ditemui media di lokasi penayangan perdana tersebut. n
Bukan Konsumsi Anak-anak Selama ini sosok Batman atau Superman dikenal sebagai tokoh sahabat anak. Entah mengapa, Batman v Superman: Dawn of Justice tampaknya justru bukan diproduksi bagi mereka. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset
P
enayangan perdana Batman v Superman diketahui banyak menuai kritik. Di antara sejumlah kritik yang ada, ada juga yang menilai bahwa film tersebut bukanlah suguhan yang layak disaksikan oleh anak-anak. Mengapa demikian? Ternyata alasannya antara lain lantaran dua superhero dalam lakon film tersebut dibuat jauh berbeda dengan versi komik, animasi, maupun film-film yang sudah pernah ada. Perbedaan karakteristik sang tokoh fiksi tersebut, baik Batman maupun Superman, akhirnya dinilai menimbulkan alur cerita yang cukup berat dan lambat, khususnya bila disaksikan oleh penonton anak-anak. Oleh karena itulah, banyak kalangan menilai, film yang baru dilempar ke jagat negeri itu lebih sesuai jika disaksikan oleh para remaja yang beranjak dewasa. Selain soal karakter tokoh, sejumlah pihak juga memandang bahwa beberapa elemen yang ditampilkan dalam film besutan sutradara Zack Snyder itu setara dengan film-film horor. Yakni, sarat dengan unsur gelap, kasar, dan suram. Suasana tersebut bahkan didapati melekat di hampir setiap momen utama film tersebut.
LEBIH BRUTAL Lantaran itulah, sisi gelap film Batman v Superman: Dawn of Justice dipandang sangat berbeda jauh dengan apa yang ada dalam trilogi Batman The Dark Knight, misalnya. Kali ini, Batman tampil lebih brutal tanpa ampun dengan senjata-senjata yang digunakannya. Bukan hanya para superher, aksi yang dinilai kurang cocok disaksikan oleh anak-anak juga dipertontonkan oleh para penjahat di film tersebut. Jadi jika boleh dihitung, diketahui ada setidaknya ada enam momen yang sangat sulit dilupakan oleh audiens film tersebut. Pertama, tatkala Batman muncul di langit-langit. Dimana pada momen ini, Sang Manusia Kelelawar justru terlihat begitu menyeramkan laksana hantu dalam sebuah film horor. Adegan tersebut diawali dengan dua orang polisi yang naik ke atas tangga saat menginvestigasi lokasi penjualan manusia. Ketika terdengar teriakan orangorang yang dihajar, keduanya menghampiri lokasi dengan nuansa ala film horor. Wujud Batman lalu terlihat
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
dengan suara beratnya yang seram. Ia langsung kabur dengan melewati langit-langit secara cepat. Momen kedua adalah terkait mata Superman. Betapa sang superhero itu menunjukkan ekspresi yang mengerikan tatkala ibu dan kekasihnya diculik. Mata Superman tiba-tiba saja langsung memerah dengan sangat terang. Ekspresi menyeramkan yang sangat mengejutkan itu, diiringi oleh teriakan penuh amarah dan emosi dari Superman. Adegan, rasanya mampu menakut-nakuti para penonton di bawah umur. Ketiga adalah terkait adegan pembuka. Dipandang adegan itu mampu menimbulkan sisi traumatis seorang anak kecil, karena menggambarkan orangtua seorang anak laki-laki yang dibunuh di depan matanya. Momen menyeramkan keempat adalah munculnya mahluk dari dalam tembok. Adegan itu muncul saat Bruce Wayne, alter ego Batman, digambarkan tengah bermimpi. Awalnya, adegan ini memang menggambarkan situasi yang cukup mengharukan, tapi manakala perasaan penonton dibawa kepada momen bernuansa melodramatis, tiba-tiba saja muncul sesosok makhluk sejenis kelelawar raksasa yang menyeramkan menarik tangan Bruce dari balik tembok. Ke lima adalah momen munculnya monster alien yang digambarkan bermetamorfosis dengan cukup mengerikan. Wujud dan suaranya juga mampu menimbulkan kegelisahan tersendiri bagi anak kecil. Sedangkan momen keenam adalah keberadaan sosok Lex Luthor yang digambarkan dengan sangat menyeramkan layaknya antagonis film horor psikopat. Mulai dari adegan rencana jahat Lex hingga gedung meledak. Juga tingkah Lex yang layaknya orang gila dengan mengulang kata-kata yang sama berkali-kali untuk dirinya sendiri. n
29
MAKRO Pajak
PMA Culas Sebanyak 2.000 perusahaan penanaman modal asing tidak membayar pajak dalam 10 tahun terakhir. Alasannya selalu merugi.
M
TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan Rp
enteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberi kabar kurang sedap. Sebanyak 2.000 perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) tidak membayar pajak dalam 10 tahun terakhir. Kerugian negara mencapai Rp 500 triliun. “Kami juga melaporkan ada hampir 2.000 PMA di Indonesia yang selama 10 tahun tidak membayar pajak,” kata Menkeu Bambang, usai rapat kabinet terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin pekan lalu. Menurut Bambang, para pemilik perusahaan tersebut menyampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bahwa mereka merugi. Meskipun ternyata, kenyataannya berbeda dengan hasil perhitungan dan pemeriksaan DJP. “Selalu mengklaim dirinya rugi. Padahal menurut perhitungan atau pemeriksaan pajak, harusnya perusahaan tersebut membayar rata-rata Rp 25 miliar setahun,” kata Menkeu Bambang, sembari menegaskan bahwa pemerintah bakal menindak tegas PMA yang melakukan penggelapan pajak. Pernyataan Menkeu ini dibenarkan pihak DJP. “2.000 perusahaan penanaman modal asing yang dimaksud adalah tidak membayar pajak penghasilan badan pasal 25 dan pasal 29 karena merugi terus, tapi perusahaan masih eksis,” kata Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi. Penjelasan lebih detil disampaikan Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Mekar Satria Utama. Menurutnya, ada indikasi perusahaan asing tersebut menaikkan modal awal mereka yang menyebabkan biaya penyusutan tinggi. “Karena banyak perusahaan yang pengajuan izinnya saat mendirikan perusahaan pertama kali mereka meninggikan modal-modalnya. Pada saat habis tax insentif yang diberikan, sudah terakumulasi pembelian barang modal tinggi dan menyebabkan biaya-biaya penyusutan tinggi sehingga nanti depresiasi meningkat, dan perusahaan itu mengalami kerugian yang bertambah dan terus-menerus,” terangnya. Persoalan lain, banyak pula PMA yang berganti
30
nama untuk mendapatkan kembali tax allowance guna menghindari tagihan pajak badan. “Begitu selesai tax allowance, mereka berganti nama dan mengajukan kembali untuk mendapatkan tax allowance. Sehingga kembali lagi bisa menjadi rugi lagi,” kata Mekar.
SUDAH DIENDUS PPATK Jika 2.000 perusahaan itu mengemplang pajak selama 10 tahun, dan masing-masing menunggak Rp 25 miliar setiap tahun, maka total kerugian pajak yang diderita pemerintah mencapai Rp 500 triliun. Tentu jumlah yang tidak sedikit. Lalu apa yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini?
Pembayaran pajak: PPATK siap memasok data.
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
MAKRO Pajak Menurut Mekar, DJP melakukan kordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menindaklanjuti perizinan PMA yang bermasalah. “Sudah koordinasi dengan BKPM, datanya kita bisa terima apakah nanti bisa diterima izinnya,” katanya. Persoalan pengemplangan pajak oleh PMA ini sebenarnya sudah diendus oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Mereka memiliki data tentang banyaknya permasalahan terkait kepatuhan pajak dari para Wajib Pajak (WP). Menurut Kepala PPATK Muhammad Yusuf, pihaknya setiap hari menerima 150 ribu laporan mengenai transaksi keuangan. Laporan ini kemudian dianalisis bersama dengan DJP. Hasilnya, banyak WP berlaku curang, membayar lebih sedikit dari yang semestinya. “Kami ambil sampel, ternyata dari sampel itu sudah menunjukkan hasil. Misalnya semula orang (WP) itu katakanlah membayar pajak Rp 3 miliar saja, sekarang sudah Rp 50 miliar,” kata Yusuf. Terkait laporan terbaru adanya 2.000 PMA yang ditengarai mengemplang pajak, pihak PPATK mengaku
siap memasok data-data kepada DJP. Apalagi saat ini, PPATK semakin mudah mendapatkan data-data dari berbagai pihak untuk dianalisis datanya. Hal itu didukung adanya Peraturan Pemerintah Nomor 2/2016 terkait kewajiban penyampaian data dan informasi dari instansi pemerintah ataupun swasta. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meminta PPATK, Ditjen Pajak, atau Ditjen Bea dan Cukai agar berkoordinasi dan menggunakan data bersama. Menurut Sektretaris Kabinet Pramono Anung, presiden telah menginstruksikan kepada Menteri Keuangan dan jajaran Ditjen Pajak untuk segera memperbaiki sistem teknologi informasi (IT) agar terintegrasi, sehingga tidak ada lagi data-data yang bersifat manual dan berbeda-beda. Menurut Pramono, perbaikan sistem IT yang lebih terintegrasi bisa meningkatkan rasio penerimaan pajak (tax ratio). “Saat ini tax ratio Indonesia masih sekitar 11% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Bapak Presiden menginginkan dalam waktu ke depan, tax ratio bisa ditingkatkan di atas 12%-13%, bahkan 15%,” ujarnya. n
…, saat mendirikan perusahaan pertama kali mereka meninggikan modal-modalnya.
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
31
MAKRO Harga BBM
Mewaspadai Turunnya Harga BBM Pemerintah menurunkan harga BBM mulai 1 April. Kekhawatiran justru membayangi harga baru BBM per 1 Juli. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan Rp
P
ada Jumat pekan lalu, pemerintah kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Keduanya turun Rp 500. Pertamina sempat mengusulkan agar penurunan di kisaran Rp 200-Rp 400. “Hari ini, kami putuskan harga BBM untuk premium menjadi Rp 6.450 dan solar Rp 5.150,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said, seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, pada Rabu pekan lalu. Artinya, masing-masing turun Rp 500. Sebab sebelumnya, harga premium Rp 6.950 dan solar Rp 5.650. Menurut Menteri Sudirman, pertimbangan utama menurunkan harga BBM tak lain adanya permintaan agar pemerintah tidak melepas harga BBM ke pasar.
Namun toh, pemerintah bakal kembali melakukan kajian harga BBM dalam tiga bulan mendatang. Artinya, harga baru bakal diputuskan pada 1 Juli atau lima hari menjelang Idul Fitri 2016. Penetapan harga baru untuk periode tiga bulan mendatang itulah yang sebenarnya diwanti-wanti oleh PT Pertamina (Persero). BUMN energi ini menginginkan penurunan harga BBM jenis premium dan solar subsidi kali ini tidak terlalu besar. Tujuannya, demi meringankan masyarakat. Lha kok bisa? Menurut Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang, penurunan harga premium dan solar untuk periode April, idealnya di kisaran Rp 200-400 per liter. “Harga BBM turun, tapi kami mengusulkan jangan terlalu jauh turunnya,” kata Bambang, pada Minggu (27/3). Menurut Bambang, nominal penurunan harga yang tidak besar pada kisaran yang disebutkannya tadi, bisa meringankan masyarakat untuk periode perubahan harga pada tiga bulan berikutnya yang jatuh pada 1 Juli 2016. Sebab, diprediksi harga minyak dunia mengalami kenaikan. Jika minyak dunia naik, maka harga BBM juga dipastikan naik pada saat itu. “Periode tiga bulan, kalau 1 April turun terlalu jauh, sementara harga minyak naik. Kalau kemarin US$ 30 per barel, dulu sempat US$ 29 per barel, sekarang US$ 41 per barel,” katanya. Nah, menurut Bambang, jika harga BBM pada 1 Juli kembali naik, maka masyarakat bakal terbebani karena bersamaan dengan momentum puasa, Lebaran, dan pergantian tahun ajaran baru. Masih menurut Bambang, apabila penurunan harga premium dan solar pada 1 April tidak terlalu besar, Pertamina siap untuk tidak menaikkan harga BBM pada 1 Juli agar masyarakat tidak terbebani. “Jadi yang diperlukan masyarakat itu adalah stabilitas. Toh, kalau turun masyarakat enggak menikmati. Apa harga barang pokok turun, tarif angkutan umum turun?” tanyanya. n
Antre mengisi bensin: Tarif angkutan umum turun?
32
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
MAKRO Cukai
P
emerintah agaknya benar-benar hendak menggenjot pemasukan negara dari sektor cukai. Kini, sedang dimatangkan rencana pengenaan cukai baru untuk produk plastik dan bahan bakar minyak (BBM). “Pengenaan cukai produk plastik kemasan air minum dimaksudkan untuk mengontrol konsumsi masyarakat terhadap kemasan plastik,” kata Goro Ekanto, Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara, Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan (Kemkeu), beberapa waktu lalu. Menurut Goro, pengenaan cukai buat produk plastik kemasan air minum merupakan amanat UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 terkait perluasan objek cukai. Selain itu, masih menurut Goro, pemerintah juga mengkaji penerapan cukai untuk BBM. Sebab, sudah ada Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 2009. “Masih dikaji kaitannya dengan PBBKB, sama atau tidak,” tambahnya. Sebagai informasi, BBM jenis premium dan solar telah dipungut PBBKB yang besarannya berbeda di tiap daerah. Tarif maksimalnya 10% dari harga jual sebelum pajak. Di mana angkutan umum pajaknya lebih rendah 50% dari kendaraan pribadi. Persoalannya, pengenaan cukai terhadap BBM diperkirakan bakal berdampak terhadap inflasi. Berbeda dengan pengenaan cukai produk plastik kemasan air minum.
DITOLAK PeNGUSAHA Toh, niatan pemerintah mendapat penolakan dari kalangan pelaku usaha. Mereka menganggap bisa menimbulkan dampak negatif ke industri air minum dalam kemasan (AMDK). Penolakan disampaikan Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin). Mereka menganggap salah sasaran karena masih banyak produk plastik lainnya yang justru berdampak terhadap lingkungan. “AMDK kan tidak membebani lingkungan. Bahkan, produknya saja sudah bisa didaur ulang dan jadi harta berharga bagi para pemulung,” kata Rachmat Hidayat, Ketua Umum Aspadin, pada Senin pekan lalu. Rachmat mengaku sudah mengonfirmasi rencana tersebut ke Kementerian Perindustrian. Pihak Kemenperin menegaskan belum memiliki rencana. Penolakan juga muncul terkait rencana pengenaan cukai buat BBM. PT Pertamina (Persero) merasa keberatan dan menganggap rencana tersebut tidak tepat. Menurut Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina, penerapan cukai biasanya diberlakukan untuk mendorong masyarakat agar tidak mengonsumsi komoditas tertentu. Padahal, BBM justru dikonsumsi masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Saya pikir, mestinya jangan dipungut karena ini kebutuhan masyarakat,” kata Dwi Soetjipto. Di saat kondisi ekonomi yang belum membaik, masyarakat justru membutuhkan komoditas energi, BBM, atau gas yang terjangkau. n
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Plastik pun Kena Cukai Pemerintah berencana mengenakan cukai bagi plastik dan BBM. Amanat UU APBN. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan RP
Air minum kemasan: Plastiknya Bisa didaur ulang.
33
MAKRO Subsidi listrik
Jangan Main Akal-akalan Pemerintah memastikan bakal segera mencabut subsidi listrik bagi para pelanggan yang tidak berhak. Sempat membuat program akal-akalan.
N
TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset
iat pemerintah mencabut subsidi listrik tampaknya sudah tak bisa ditawar lagi. Rencananya, sebanyak 18 juta dan 22 juta pelanggan listrik golongan 900 VA bakal dicabut subsidinya. Eksekusi bakal dimulai pada Juli mendatang. “Banyak subsidi listrik dari pemerintah yang tidak tepat sasaran,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Sudirman Said, di Gresik, Jawa Timur, Kamis pekan lalu. Menurut Sudirman, berdasar data PT PLN dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNPPK) yang dilaporkan ke Kementerian ESDM, dari total 22 juta pelanggan penerima subsidi, mereka yang benar-benar berhak menerima hanya sekitar 4,1 juta pelanggan. Artinya, sebanyak 18 juta pelanggan dinilai tidak layak. “Data yang dilaporkan itu merupakan hasil penyisiran tim PLN dan TNPPK ke semua wilayah di Indonesia. Selanjutnya hasil verifikasi akan diserahkannya ke Presiden dan akan dilakukan pembahasan lewat rapat terbatas untuk pengambilan langkah berikutnya,” kata Sudirman. Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir mengungkapkan bahwa pencabutan subsidi untuk pelanggan listrik golongan 900 VA akan dilakukan mulai Juli 2016. Penyisiran terhadap pelanggan listrik berdaya 900 VA akan diselesaikan pada Juni. “Akhir Juni (selesai penyisiran). Jadi Juli itu nanti yang 900 VA naik. Enggak disubsidi lagi,” katanya. Para pelanggan yang tak lagi disubsidi, meteran di rumahnya bakal diganti menjadi berdaya 1.300 VA. “Kalau naik itu berarti sudah dinaikin, meterannya diganti jadi 1.300 VA. Karena harusnya belum. Jadi, ada 18 juta pelanggan yang harus bayar normal,” katanya.
HARUS JELAS Terkait dengan pencabutan subsidi listrik, PLN sebenarnya sudah mencoba merayu masyarakat dengan memberikan layanan gratis bagi para pelanggan 900 VA yang ingin menambah daya listrik di rumahnya menjadi 1.300 VA. Layanan gratis ini berlaku sejak 15
34
Maret hingga 31 Desember 2016. “Yang digratiskan adalah biaya penyambungannya. Bagi konsumen listrik pascabayar tetap ada biaya penyesuaian Jaminan Langganan, sedangkan bagi konsumen prabayar cukup membayar token perdana saja,” kata Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PLN. Pelaksanaan program tambah daya gratis dilakukan setelah selesainya penyesuaian data yang dilakukan TNPPK untuk rumah tangga miskin berdaya 900 VA. Melalui program ini, PLN mengklaim memberikan kesempatan bagi konsumen untuk dapat menikmati listrik dengan daya lebih besar, sehingga bisa lebih bebas dan nyaman dalam menggunakan listrik untuk berbagai kebutuhan. Namun, program tambah daya gratis ini dikritisi Energy Watch Indonesia (EWI). Ferdinand Hutahean,
Petugas PLN: Yang gratis biaya penyambungan.
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
MAKRO Subsidi listrik Direktur EWI, justru mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap program tersebut. Pasalnya, jika berpindah ke 1.300 VA, masyarakat tidak akan lagi menikmati subsidi listrik. Sebab PLN sudah menyatakan akan mencabut subsidi bagi listrik dengan daya 1.300 VA ke atas. “Kami sangat menyayangkan sebetulnya program ini dikemas seperti sekarang. Mengapa pemerintah tidak langsung saja memutuskan penghapusan subsidi listrik? Kenapa harus pakai cara akal-akalan seperti ini?” kata Ferdinand. Menurut dia, pemerintah seharusnya membuat program yang lebih jelas soal penghapusan subsidi agar tidak salah sasaran. “PLN bisa meneliti di setiap rumah, apakah pemohon layak mendapat subsidi atau tidak,” katanya. Terlepas dari nada kritis yang disampaikan EWI, menarik menyimak apa yang disampaikan Kementerian Perindustrian terkait rencana PLN mencabut subsidi listrik. Menurut Euis Saedah, Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, kebijakan itu bakal memengaruhi IKM yang bergerak
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
di bidang komponen otomotif. “Listrik itu berkontribusi 10%-15% terhadap ongkos produksi IKM komponen. Jadi, kalau bicara listrik, mereka yang paling akan merasakannya,” kata Euis, beberapa waktu lalu. PLN sendiri masih memberi kesempatan kepada para pelanggan listrik yang merasa benar-benar layak untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sebab, menurut Benny Marbun, pengeluaran masyarakat untuk listrik memang bakal naik sampai 3 kali lipat jika dibanding saat masih menikmati subsidi. Oleh sebab itu, masyarakat yang tidak mampu masih berkesempatan untuk menikmati subsidi. “Bagi yang merasa layak dapat, segera lapor ke perangkat desa. Nanti perangkat desa atau kelurahan akan mencatat semuanya,” kata Benny. Menurut Benny, jika memang layak mendapat subsidi, PLN memastikan bahwa pelanggan tersebut akan memperoleh haknya. Prosesnya mungkin memang terkesan panjang, namun cara tersebut yang paling mungkin dilakukan. “Kemungkinan bertambah penerima subsidi masih terbuka,” katanya. n
35
keuangan Taspen
Pegawai Negeri Sipil: Dianggap semakin membebani APBN
Taspen yang Tengah Terancam Selain kinerjanya jeblok, nasib taspen juga tengah terancam. BUMN ini belum tentu kembali mengelola pensiunan PNS setelah pola pembayaran pensiunan PNS berubah.
S
TEKS bastaman foto Riset
uasana di markas besar PT Taspen, di jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, di hari-hari terakhir ini terasa menghangat. Penyebabnya, apalagi kalau bukan seputar pemanggilan direksi Taspen oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan yang mengelola duit para pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) ini dianggap tidak begitu andal dalan memilih sarana investasi yang menguntungkan. Tapi, rasanya, kelewatan juga jika perolehan laba bersih Taspen pada 2015 sampai anjlok 83%. Dan itu belum selesai. Sebab, Taspen juga masih terbebani perubahan batas pensiun PNS dari 56 menjadi 58 tahun. Kebijakan ini, konon, membuat Taspen mengalami kesulitan likuiditas. Tapi isu tersebut segera dibantah Iman Firmansyah, Direktur Investasi Taspen. “Tidak
36
benar bahwa kami tak dapat membayar kewajiban peserta,” ujarnya. Jebloknya kinerja Taspen terkuak dalam laporan keuangan 2015. Dari laporan itu memang terlihat bahwa Taspen gagal mendapatkan hasil optimal dari investasinya. Sebagai contoh, pada 2015, pendapatan Taspen turun 21,3% dari Rp 20,25 triliun menjadi 15,94 triliun. Sementara beban operasionalnya justru naik 41% dari Rp 10,18 triliun menjadi Rp 15,34 triliun. “Ini menunjukan adanya inefisiensi di Taspen,” ujar sebuah sumber. Fakta lain, liabilitas di BUMN ini juga meningkat dari Rp 147,21 triliun menjadi Rp 163,18 triliun. Iman mengatakan, kebijakan penundaan masa pensiun PNS membuat beban pencadangan Taspen meningkat. Naiknya pendadangan dan biaya pada akhirnya merontokan peruntungan Taspen hingga 83% lebih. “Apalagi iuran dan premi yang diterima tak sebanding dengan beban,” ujar Iman. Celakanya, di saat yang bersamaan, iklim inveatasi di Tanah Air kurang begitu bagus. Pasar modal, misalnya. Sepanjang 2015, indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan sebesar -12,13%. Penurunan harga saham ini berefek pada reksa dana saham yang rata-rata mencatat penurunan -14,5%. Padahal dana yang disimpan di kedua instrumen tersebut mencapai Rp 5,5 triliun. Sementara surat berharga negara (SBN) yang menjadi andalan Taspen dalam membiakan duitnya hanya tumbuh 3,9%. Padahal, dana yang ditaruh di instrumen investasi paling aman ini mencapai Rp 20,70 tri-
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
keuangan Taspen lin (lihat tabel). Untungnya, dana yang diparkir di deposito juga lumayan gede (Rp 11,99 triliun), sehingga dapat mengimbangi penurunan pendapatan dari investasi saham dan reksa dana. Syukurlah, OJK akhirnya mau menerima penjelasan manajemen Taspen. “Laporan keuangan Taspen masih kami anggap prudent. Tahun lalu, labanya turun karena ada penyesuaian batas usia pensiun. Nanti juga kembali normal,” ujar Dumoly F Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK. Penurunan rasio likuiditas dari 349,29% di 2014 menjadi 271,85%, juga dinilai masih wajar. Sebab, angka itu masih di atas ketentuasn yang dipatok oleh OJK, yakni minimum 120%.
MEMBEBANI APBN Tapi, di luar soal anjloknya kinerja tadi, benarnya ada masalah serius yang bakal dihadapi Taspen. Yakni, soal pembayaran dana pensiun. Betul, dengan pola pas as you go (dibayar seluruhnya oleh pemerintah) seperti yang berlaku saat ini, Taspen mengutip iuran 4,25% dari gaji PNS. Ketika PNS pensiun, Taspen kebagian beban membayar 29,25% uang pensiun yang nilainya 75% dari gaji pokok. Sedangkan 70,75% sisanya menjadi beban APBN. Namun pola pas as you go ini dinilai membebani APBN karena dana pembayaran pensiun akan terus membengkak dengan kenaikan 10% per tahun. Itu sebabnya, mulai tahun ini, pembayaran pensiun PNS akan dijalankan dengan skema fully funded, seperti yang lazim digunakan oleh semua dana pensiun. “Beleid anyar ini merupakan aturan pelaksanaan UU Apaparatur Sipil Negara 2015,” ujar Kumala Sari, Kepala Bidang Penyiapan Perumusan Kebijakan Pensiun SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Dalam sistem fully funded ini, setiap bulan pemerintah dan PNS membayar iuran untuk dikelola oleh Taspen. Hasil pengelolaan dana inilah yang kemudian dipakai Taspen untuk membayar uang pensiun. Jadi, perbedaan mencolok dari kedua skema ini adalah ketika PNS memasuki masa pensiun. Dalam skema fully funded, kewajiban pemerintah membayar iuran berhenti ketika PNS pensiun. Dalam aturan yang baru ini, setiap bulan PNS wajib membayar iuran sebesar 1% dari gaji mereka. Sementara kontribusi pemerintah ditetapkan 10% dari gaji PNS. Sumber dana untuk iuran pensiun tersebut, menurut Kumala, akan diambil dari pajak penghasilan (PPh). “PNS berhak menikmati dana pensiun setelah mengabdi minimal 10 tahun. Bila PNS berhenti karena displin atau tindak pidana, mereka hanya mendapat pensiun dari iuran 1%,” ujarnya. Iuran dana pensiun PNS yang bakal Taspen memang lebih besar dari saat ini (4,25%). Hanya saja, sebuah masalah besar tampaknya bakal dihadapi Taspen saat pembayaran pensiun PNS beralih dari pola pas as you go ke fully funded. Maklum, hasil pengelolaan iuran yang dibayar PNS dan pemerintah baru akan mencukupi untuk membayar pensiun PNS setelah sekian lama terakumulasi. Padahal, sekarang saja, PNS yang
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
pensiun sudah banyak. Masalah ini dikhawatirkan akan menggangu likuiditas Taspen. Tapi yang lebih mencemaskan lagi, ternyata pengelolan dana pensiun PNS belum tentu kembali dipegang Taspen. Soalnya, seperti dikatakan Kumala, pemerintah sedang mengkaji lembaga baru untuk mengelola dana pensiun PNS. n
Rapot si Raja Pensiunan (Rp triliun)
2013 2014 2015
Aset 135,9 161,33 172,56 Liabilitas 125,84 147,21 163,18 Ekuitas 10,08 14,12 9,38 Pendapatan 17,43 20,25 15,94 Beban 11,74 10,81 15,34 Laba bersih 1,32 3,46 0,58 Sumber: Taspen
Portfolio Investasi Taspen (Rp triliun)
2014 2015
Deposito 9,22 11,99 Saham 5,19 5,03 Obligasi 12,19 14,09 Sukuk 3,22 2,87 Surat berharga negara 22,50 20,70 Reksa dana 0,57 0,53 KIK-Eba 1,21 1,02 Penyertaan langsung 0,38 0,57 Jumlah investasi 54,47 56,79 Sumber: Taspen
37
keuangan Obligasi tabungan
Mainan Baru bagi Investor Individu Agar SBN tidak dikuasai asing, tahun ini pemerintah memperbesar porsi penerbitan obligasi ritel. Salah satunya adalah sukuk tabungan.
S
TEKS bastaman foto Riset
etelah sukses melego sukuk ritel 008 (SR008), sebentar lagi pemerintah akan menerbitkan saving bond ritel 002 (SBR002). Berbeda dengan seri sebelumnya yang diterbitkan Mei 2014, SBR002 justru bisa digadaikan dan dicairkan lebih awal (early redemption) atau sebelum jatuh tempo. Namun, seperti halnya SBR001, SBR002 pun tidak bisa ditransaksikan di pasar sekunder atau non-tradable. Menurut Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Dirtjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) Kementrian Keuangan, obligasi berjangka dua tahun itu akan ditawarkan ke masyarakat mulai 28 April depan. Sedangkan penjatahan dan setelmen ditetapkan tanggal 23 Mei dan 25 Mei. Obligasi ritel ini akan didistribusikan melalui sejumlah perusahaan efek dan bank. Seperti halnya seri 001, besaran kupon SBR002 akan mengacu pada tingkat suku bunga Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) ditambah spread. “Namun spread-nya akan ditentukan pada penetapan tanggal kupon,” ujar Loto. Pemerintah juga menjanjikan penyesuaian kupon obligasi dengan bunga LPS akan dilakukan setiap tiga bulan. Kendati penjualan SBR001 kurang begitu berhasil, Loto optimistis penerbitan obligasi saving kali ini akan sukses. Alasannya, selain aman dan menguntungkan, SBR002 juga lumayan likuid karena investor bisa melepas obligasinya sebelum jatuh tempo. Tepatnya setelah bulan ke-13. Dan yang akan pembeli surat utang tersebut adalah pemerintah sendiri, sehingga investor tidak akan terkena fee. Namun Desmon Silitonga, analis Capital Asset Management, tak sependapat dengan Loto. Betul, dengan patokan suku bunga LPS sebesar 7,5% dan asumsi spread 0,125%, mestinya kupon SBR002 akan berada di kisaran 7,625. Tapi ingat, bunga LPS tersebut berlaku sampai 14 Mei depan. Maksudnya, bukan tak
38
mungkin LPS akan memangkas suku bunganya, mengikuti langkah BI yang sejak awal tahun telah dua kali memangkas bunga acuannya. Jadi, bila dikaitkan dengan tren penurunan suku bunga, sebenarnya SBR002 tidak terlalu istimewa. Soalnya, ya itu tadi, kupon SBR002 akan naik turun mengikuti bunga LPS. Lain halnya dengan obligasi ritel Indonesia 012 (ORI012), misalnya. Obligasi berkupon 9% ini justru kian menawan bila tingkat bunga dan inflasi terus menukik. Sebab, semakin lebar jarak antara suku bunga dengan kupon obligasi, yield yang dijanjikan ORI012 makin tinggi. Nah, kendati masih dirahasiakan, Desmon menduga kupon SBR002 akan lebih kecil dibandingkan SBR001. Jika SBR001 memberikan kupon 8,75% (bunga LPS plus spread 125 basis pon), diperkirakan kupon SBR002 akan berada di kisaran 6,5% - 7%. Makanya, ia tak begitu yakin SBR002 akan diserbu investor. “Total permintaan diperkirakan antara Rp 2 triliun sampai Rp 5 triliun,” ujarnya.
PERBANYAK INVESTOR LOKAL Terlepas dari prospek SBR002, tahun ini pemerintah akan menambah porsi penerbitan obligasi ritel. Jika tahun lalu alokasi obligasi ritel hanya 8,9% dari total penerbitan surat berharga negara (SBN), tahun ini akan ditingkatkan menjadi 12%. Tujuannya adalah untuk menekan porsi kepemilikan asing di SBN yang saat
Kegiatan di kantor LPS: Dijadikan patokan kupon saving bond.
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
keuangan Obligasi tabungan ini sudah mencapai 37,4%. ”Dengan kepemilikan asing seperti itu, sangat rentan jika terjadi reversal (pelarian arus modal),” ujar Loto. Sekadar mengingatkan, untuk tahun ini pemerintah menargetkan penerbitan SBN sebesar Rp 532,4 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 63,8 triliun (12%) di antaranya merupakan obligasi ritel. Di samping mengandalkan hasil penjualan SR008, SBR002, dan ORI, target tersebut diharapkan bisa dicapai lewat penerbitan sukuk tabungan yang bakal dikeluarkan pada kuartal IV 2016. Seperti halnya SR, SBR, dan ORI, sukuk tabungan diperuntukan bagi investor individu. Sukuk tabungan juga tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder atau wajib dipegang hingga jatuh tempo. Perbedaan dengan obligasi ritel lainnya, sukuk tabungan merupakan instrumen syariah (mirip SR) yang diterbitkan denga menggunakan akad ijarah, istishna, musyarakah, mudarabah atau akad lainnya. Untuk sementara, tenor yang dipertimbangkan untuk sukuk tabungan tidak berbeda jauh dengan saving bond, yaitu tiga tahun. Dibanderol dengan nominal sebesar Rp 1 juta per unit, pembelian sukuk tabungan ditetapkan minimum sebesar Rp 5 juta dan maksimum hingga Rp 5 miliar. “Ini akan mendisiplinkan investor karena mereka akan benar-benar menaruh uang selama tiga tahun,” ujar Loto. Lantas, bagaimana dengan kuponnya? Loto me-
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
ngatakan, penentuan kupon akan dilakukan sebelum ditawarkan kepada investor. Saat ini pihaknya masih melakukan kajian terhadap mekanisme penetapan kupon. “Kami belum menentukan apakah kupon akan seperti SBR yang memberikan spread atas bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atau akan ditetapkan secara fixed rate,” ujarnya. Kendati kuponnya belum ditentukan, sukuk tabungan merupakan instrumen investasi baru yang cukup menarik. Sebab, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 19/PMK.08/2015 tentang Penerbitan dan Penjualan berharga syariah negara (SBSN) Tabungan, instrumen ini bisa dicairkan ahli waris apabila si pemilik meninggal dunia. Pencairan pun dapat dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. Tapi, mata Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata Tbk, berbagai kelebihan tadi belum menjadi jaminan bahwa sukuk tabungan akan diminati investor. Berkaca pada kegagalan SBR001, Josua menyarankan agar penerbitan sukuk tabungan lebih atraktif dibandingkan obligasi ritel lainnya. “Perlu ada tambahan insentif buat investor karena sukuk tabungan tidak dapat diperjual belikan,” ujarnya. Pemerintah, lanjut Josua, juga dapat mempertimbangkan kembali tenor yang direncanakan sepanjang tiga tahun. Ia menilai, untuk instrumen investasi yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tenor tiga tahun terlalu lama. “Yang tradable lebih diminati karena lebih likuid,” ujarnya. n
39
keuangan valas
Rupiah Masih Akan Bersinar Rupiah terselamatkan oleh pidato Janet Yellen. Penguatan mata uang RI itu diperkirakan masih akan berlangsung beberapa pekan ke depan. TEKS bastaman foto Riset
S
etelah mengalami tekanan berat selama dua hari berturut-turut, rupiah kembali memperlihatkan ototnya. Jika pada hari Senin dan Selasa pekan lalu rupiah berada di kisaran Rp 13.350 – 13.395 per dolar, pada dua hari berikutnya mata uang RI tersebut sudah menclok di level Rp 12.250 – Rp 12.260. Tidak besar, memang, tapi lumayanlah. Peluang untuk rupiah bisa menguat lagi sudah terbayang pada pidato Janet Yellen, Ketua Dewan Gubernur The Fed, Selasa pekan lalu. Ia menyatakan, kenaikan suku bunga tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Benar-benar bertentangan dengan perkiraan para pelaku pasar. Sebab, sebelumnya mereka begitu yakin rencana kenaikan suku bunga The Fed akan direalisasikan di bulan April ini. Ketergantungan pada otoritas moneter Amerika itu, memang, membuat banyak orang merasa sebal. Soalnya, bukan hanya mengombang-ambingkan dan membuat para pengusaha kesulitan membuat kalkulasi biaya. Lebih dari itu, pernyataan Yellen juga ikut menentukan meriah tidaknya perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tapi, terlepas dari rasa sebal, kalau omongan Yellen kali ini bisa dipegang, maka peluang otot rupiah untuk makin mengembung akan semakin besar. Apalagi, sejak 1 April kemarin, pemerintah telah menurunkan harga BBM. Kendati tidak besar, penurunan harga energi itu bisa menahan laju inflasi. “Jika inflasi menipis, asing makin tertarik ke Indonesia,� ujar Josua Pardede, ekonom Bank Permata. Pendapat nan optimis juga dikumandangkan Tonny Mariano, analis PT Esandar Arthamas. Selain penurunan harga BBM, menurut dia, penguatan rupiah juga ditopang oleh pengumuman paket kebijakan jilid
40
XI serta rilis penyerapan data tenaga kerja Amerika untuk bulan Maret yang diprediksi turun dari 214.000 pada Februari menjadi 195.000. Lantas, akan seperti apa rupa rupiah di pekan ini? Peluang untuk melanjutkan penguatan tampaknya masih cukup terbuka. Soalnya, April ini suku ritel 008 (SR008) mulai diperdagangkan di pasar sekunder. Investor yang belum berkesempatan menggenggam SR008 di pasar primer diperkirakan akan berburu di pasar sekunder. Lantas, Mei depan, pemerintah juga bakal menerbitkan saving bond ritel 002 (lihat keuangan: Mainan Baru Bagi Investor Individu). Tetapi yang cukup membesarkan hati adalah kabar dari China. Seperti dilansir Bloomberg, laba industri di negeri Panda itu sepanjang periode Januari - Februari
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
keuangan valas dukung penguatan rupiah. Berdasarkan fakta-fakta itulah, Tonny melihat adanya kemungkinan rupiah masih akan melanjutkan penguatannya. Ia memperkirakan, pekan ini rupiah akan bermain pada rentang Rp 13.200 hingga 13.300. Dugaan serupa dikemukakan Josua. Bedanya, ia menyebutkan angka Rp 12.175 untuk nilai tukar rupiah terkuat di pekan ini. Tidak seperti para analis, kali ini Agus Martowardojo bersikap bak seorang bankir tulen. Sebagai Gubenur BI, ia menunjukan bahwa dirinya tak ingin mempengaruhi pasar uang dengan ucapannya. Dengan diplomatis ia berucap bahwa yang terpenting bagi BI adalah menjaga kestabilan rupiah. Stabilitas sseperti ini diperlukan bukan hanya untuk menyenangkan hati para importir atau eksportir, tapi juga menjaga terjadinya pelarian modal (capital flight). Seperti hal para bankir atau pengusaha, Agus tahu benar bahwa negeri ini sedang dibanjiri uang panas alias hot money yang jumlahnya cukup banyak. Uang panas inilah yang mesti diwaspadai bank sentral. Sebab, sesuai dengan tabiatnya, sebagai modal jangka pendek, uang itu bisa terbang kapan saja, tergantung pada kehendak yang empunya. Ah, memang begitulah seharusnya seorang gubernur bank sentral. Ia tidak boleh terlalu banyak bicara. Kalau berkehendak mempengaruhi pasar, itu akan dilakukan dengan diam-diam. Jangan memberikan sinyal-sinyal yang bisa menggoyangkan suasana pasar. Sebab, berdasarkan sinyal-sinyal itu, biasanya para spekulan atau investor akan bergerak melakukan ataupun penjualan dolar. Contohnya, ya pidato Janet Yellen tadi. Karena ucapannya dianggap sebagai pertanda bahwa suku The Fed belum akan dikerek naik dalam waktu dekat, para pemilik uang pun ramai-ramai melepas dolarnya. Akibatnya merembet kemana-mana. Dolar melemah terhadap sejumlah mata uang, termasuk rupiah. Di sini, pelemahan dolar disambut suka cita. Sebab, tak bisa dibantah lagi, menguatnya rupiah telah pula meramaikan situasi di bursa saham. n
mencatat pertumbuhan 4,8% dibandingkan periode yang sama 2015. Jika benar begitu, menggeliatnya perekonomian China bisa menjadi tonikum bagi mata uang RI. Soalnya, ada peluang negeri ini akan meningkatkan impornya, termasuk barang tambang yang menjadi andalan Indonesia.
MASIH AKAN MENGUAT Sementara dari dalam negeri, salah satu faktor yang akan mendorong penguatan rupiah adalah aksi profit taking yang dilakukan para investor. “Banyak yang menjual dolar setelah ada berita suku bunga Amerika tidak naik April ini,� ujar Tonny. Ditambahkan lagi, permintaan dolar belum terlalu banyak lantaran masih awal bulan. Faktor harga minyak juga turut men-
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Di sini, pelemahan dolar disambut suka cita. Sebab, tak bisa dibantah lagi, menguatnya rupiah telah pula meramaikan situasi di bursa saham. 41
Pasar Modal IHSG
Mudah-Mudahan M Indeks diprediksi akan melanjutkan penguatannya pekan ini.
M
TEKS Nikita Jagad foto riset
engakhiri kuartal I – 2016, indeks harga saham gabungan ditutup mentereng. Ia menclok di level 4.843,19. Artinya dalam sepekan indeks menguat 16 poin. Lumayan. Lebih menawan lagi jika pertumbuhan dihitung sejak awal tahun, indeks meningkat 250 poin atau sekitar 5,4%. Alhamdulillah. Tadinya, banyak analis memprediksi indeks tak akan menguat setinggi itu. Sebab, sebelumnya IHSG sudah naik cukup banyak. Tapi tiba-tiba, pada Selasa, Ketua TheFed Janet Yellen membuat pernyataan bahwa pihaknya tidak akan menaikkan tingkat bunga seperti yang dikhawatirkan pasar. Nah. Ketika itulah indeks kembali menguat menembus kembali ke atas 4.800. Kemudian, pada Rabu, didorong oleh rilis data persediaan minyak AS. Harga si emas hitam dengan sendirinya mulai menguat karena kenaikan stok minyak mentah komersial AS, sebesar 2,3 juta barel. Penambahan persediaan itu lebih kecil daripada yang diperkirakan para analis sekitar tiga juta barel. Data klaim pengangguran AS juga ikut menjadi pemicu. Dalam laporannya, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 26 Maret naik 11.000 ke musiman disesuaikan 276.000 dari total pekan sebelumnya dari 265.000. Analis memperkirakan klaim pengangguran untuk terus stabil pada 265.000 minggu lalu. Lonjakan yang tak terduga pada indeks manufaktur yang bisa meningkatkan optimisme tentang pertumbuhan ekonomi. Ditambah munculnya spekulasi intervensi pemerintah guna mendukung pasar setelah Standard & Poor memangkas outlook kredit-rating China. Itu sentimen eksternal, yang tak kalah dahsyat pengaruhnya adalah sentimen dari dalam negeri. Mulai dari pemotongan tingkat bunga, tingkat inflasi yang masih di dalam jangkauan, terbitnya laporan keuangan emiten dan turunnya harga BBM. Tentang terbitnya laporan keuangan, analis yakin, laba bersih emiten (terutama yang tergabung dalam LQ-45) tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu labanya turun, tahun ini emitenemiten tersebut berpotensi membukukan kenaikan
42
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
PASAR MODAL IHSG
Masih Punya Tenaga laba bersih setidaknya 5% seiring membaiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 dibandingkan 2015. Sejalan dengan membaiknya kinerja keuangan emiten, IHSG tahun ini pun bakal lebih baik dibandingkan 2015. Indeks berpeluang menguat setidaknya pada kisaran 4.900 hingga 5.000. “Tapi memang, IHSG masih sulit menyentuh level tertinggi 5.523,29 yang pernah dicapai pada 7 April 2015,� kata Lucky Bayu Purnomo, analis dari Danareksa.
Banyak sentimen positif Oleh sebab itulah, kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar sebesar Rp 500 per liter mulai 1 April 2016 sebagai keputusan positif. Apalagi solar banyak digunakan oleh industri. Selain akan memertahankan inflasi di tingkat yang ideal, penurunan harga BBM bersubsidi akan menggairahkan investasi dan membangkitkan kinerja emiten. Banyak pelaku pasar optimis, dengan kondisi ekonomi domestik yang terbilang positif maka potensi indeks BEI berbalik menguat cukup terbuka. Beberapa data ekonomi Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat kemarin (1/4) ini dinilai cukup bagus.
Salah satu data ekonomi Indonesia yang menjadi fokus pasar yakni laju inflasi. Tingkat inflasi Maret tercatat sebesar 0,19 %, maka inflasi tahun kalender Januari-Maret 2016 tercatat 0,62 % dan laju inflasi secara tahunan (year on year) 4,45 %. “Inflasi cukup stabil. Meski IHSG turun, namun masih terlihat stabil. Saham-saham properti dan konstruksi masih positif,� kata seorang pengamat pasar modal. Yang tak kalah menarik, adalah penguatan nilai tukar rupiah. Pada Jumat pekan lalu, rupiah menguat 0,54%. Tren penguatan pekan lalu diprediksi berlanjut hingga pekan ini. Sentimen global masih akan terus mendominasi pergerakan rupiah. Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk mengatakan, pergerakan rupiah sepekan ke depan masih berpeluang dalam teritorial positif. Dari dalam negeri, pengumuman inflasi Maret yang cukup terkendali menjadi sumber tenaga bagi rupiah. Untuk selanjutnya, pengaruh faktor global akan kembali mendominasi pergerakan rupiah, terutama data tenaga kerja AS yakni Non-Farm Employment Change yang dirilis Jumat malam (1/4). Pekan depan AS juga akan merilis data neraca perdagangan bulan Februari dengan proyeksi negatif sehingga akan menekan dollar AS dan mengangkat rupiah. Sedangkan dari dalam negeri, rupiah menunggu rilis data cadangan devisa. Nah, dengan berbagai sentimen positif seperti iti, mudah-mudahan indeks menembus kembali ke atas 4.900. n
IHSG
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
43
Pasar Modal Saham properti
Rapor Buruk Saham Dibelah Sektor properti masih belum bangkit. Tapi, beberapa sahamnya sudah bersiap untuk rebound.
S
TEKS Nikita Jagat foto dahlan RP
ub sektor properti, yang digadang-gadang akan mengilap di tahun ini, ternyata sampai ujung triwulan I masih memburuk. Semula pasar memperkirakan bisnis properti akan menjadi penggerak bursa di tahun ini. Apalagi dengan penurunan tingkat bunga oleh perbankan. Tapi ya itu tadi, kenyataan berbicara lain. Sahamnya pun belum bergerak ke arah positif. Banyak saham properti yang ambruk gara-gara laporan keuangannya tampil buruk. Contohnya saham terbitan PT Pakuwon Jati (PWON). Ketika tulisan ini diturunkan Kamis pekan lalu, harga PWON telah longsor hingga Rp 484. Dan,
44
investor masih melakukan aksi jualnya untuk menyelamatkan investasi mereka. Buruknya kinerja saham emiten properti ini dipicu oleh buruknya kinerja keuangan PWON untuk periode 2015 yang baru dilaporkan. Keuntungan bersihnya sepanjang tahun hanya Rp 1,4 triliun. Jauh di bawah perolehan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,68 triliun. Penurunan laba bersih tahun lalu lebih banyak disebabkan membengkaknya rugi kurs. Di tengah meningkatnya pendapatan, PWON menderita rugi kurs Rp 277 miliar atau melonjak 500% lebih dari posisi kerugian tahun 2014. Padahal pendapatan perseroan naik 19,4% menjadi Rp 4,62 triliun. Hal serupa dialami oleh emiten properti milik Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang mencatatkan penurunan laba bersih hingga 44,2 persen pada 2015. Pada 2015, perusahaan ini hanya mampu mencatatkan laba sebesar Rp 2,13 triliun. Menurun dibandingkan periode 2014 yang laba sebesar Rp3,82 triliun. “Koreksi laba ini disebabkan pada 2014 terdapat
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Pasar Modal Saham properti
laba dari akuisisi saham entitas anak, yaitu saham PT Plaza Indonesia Tbk (PLIN) sebesar Rp1,5 triliun,” ungkap ucap Direktur BSDE Hermawan Wijaya, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/3). Sami mawon, penurunan laba ini berbanding terbalik dengan pendapatan yang diraih perseroan. Pendapatan BSD meningkat 11% menjadi Rp 6,21 triliun pada 2015 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 5,61 triliun. “Kenaikan pendapatan perusahaan didorong oleh maraknya penjualan di berbagai klaster perumahan, terutama di BSD City,” ucap dia.
SAATNYA KOLEKSI Sementara itu, sepanjang 2015, BSDE berhasil meraih pendapatan prapenjualan (marketing sales) mencapai Rp 6,8 triliun. Perusahaan menargetkan marketing sales sebesar Rp 6,86 triliun pada tahun ini. Kelebihan perseroan, saat ini ia memiliki lahan (landbank) seluas 2.900 hektare (ha) dari total keseluruhan 6.000 ha yang masih dan akan dikembangkan oleh perseroan. “Untuk total landbank BSD City, masih miliki lahan 2.900 ha lahan yang siap di-develop. Total 6.000 ha,” kata Hermawan. Penjualan juga diharapkan didorong oleh peluncuran beberapa produk barunya. Produk komersial diharapkan menjadi salah satu penopang kinerja BSDE
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
dengan target pendapatan pra-penjualan (marketing sales) Rp 3,08 triliun atau diperkirakan meningkat 96% dari capaian pada 2015 senilai Rp 1,57 triliun. Dengan demikian, kontribusi dari segmen komersial ditargetkan mencapai 46 persen dari total marketing sales pada 2016 atau melonjak tiga kali lipat dari kontribusi pada tahun lalu yang hanya 15% dari total pra-penjualan. “Kami akan meluncurkan sejumlah proyek komersial pada paruh kedua tahun ini, seperti proyek Tanjung Barat, Aerium di Jakarta Barat dan Jagir Surabaya,” ujarnya. Yang agak lumayan penurunannya adalah PT Ciputra Development. Perusahaan ini masih bisa meraih laba besih Rp 1,28 triliun atau hanya turun 3,11% dari laba bersih tahun sebelumnya. Hanya saja, para analis tidak lantas potimisis pada kinerja perseroan. Tahun ini, pendapatan CTRA diperediksi akan stagnan yakni Rp 7,5 triliun. Sementara laba bersihnya diperkirakan tumbuh 1% menjadi Rp 1,5 triliun. Lantas bagaimana dengan nasib sahamnya? Sama, jeblok. CTRA kini (231/3) menclok di Rp 1.305 aliais menurun sekitar 10% dibanding awal tahun. Tapi sebagian analis mengangap harga tersebut sudah berada di dasar dan saham ini akan segera bangkit. Makanya, CTRA direkomendasikan beli dengan target harga Rp 1.400. Pendapat pada BSDE juga cukup menyejukkan. Saham ini sudah saatnya rebound menuju harga Rp 1.985. Tapi segera cut loss jika dia menyentuh Rp 1.795. Untuk saham Pakuwon Jati, investor disarankan bersabar menunggu sampai kembali ke level Rp 492. Jika angka tersebut tercapai, baru koleksi dengan target harga Rp 515. n
Untuk total landbank BSD City, masih miliki lahan 2.900 ha lahan yang siap didevelop. Total 6.000 ha 45
Pasar Modal Saham perbankan
Bank Penuh Harapan Bisnis bank mulai bersinar. Tahun ini, diyakini, akan tumbuh signifikan. TEKS Nikita Jagad foto Dahlan RP
B
ank Mandiri, kini punya komandan baru. RUPS yang berlangsung pekan lalu, menetapkan Kartika Wirjoatmodjo untuk menggantikan Budi G Sadikin. Tampaknya, tak akan ada perubahan yang berarti dengan munculnya nakhoda baru ini. Sebab, Kartika sendiri sebelumnya merupakan salah satu direktur di Bank Mandiri. Begitu pun target-target yang telah dipatok, untuk sementara, tidak akan diubah. Tahun ini, manajemen BMRI menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 12%-13%, atau lebih tinggi dari tahun lalu 11%. Kinerja emiten perbankan pun berpeluang tumbuh lebih besar ketimbang tahun lalu didukung penurunan tingkat bunga dan penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat. Otoritas Jasa Keuangan memperkirakan pertumbuhan kredit bank mencapai 13,98% pada tahun 2016 dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sekitar 12,66%. Pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) BMRI tahun ini seiring dengan membaiknya perekonomian nasional. Pelonggaran suku bunga acuan BI Rate oleh Bank Indonesia hingga 6,75% disertai penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga dibawah Rp 13.100 per dolar AS berpotensi mendongkrak kinerja emiten bank tahun ini. Tidak terkecuali BMRI yang diperkirakan akan mencatat kinerja positif pada 2016. Optimisme serupa juga diyakini oleh bankir lainnya. Bank BNI yang tahun lalu mencatatkan penurunan laba misalnya, tahun ini menargetkan bisa menggelontorkan kredit hingga Rp 371 triliun atau tumbuh 16%. Sementara target laba bersihnya diprediksi akan tumbuh 10% – 15% menjadi Rp 11,15 triliun. “Dengan ekspansi kredit yang ada, kami optimistis bisa mencapai target laba bersih,� kata Achmad Baiquni, Dirut BNI. Selain itu pihaknya juga akan fokus menekan rasio NPL perseroan yang sempat melonjak tahun ini. Targetnya NPL bisa di bawah 3%. Keyakinan juga menyelimuti semangat manajemen Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Mereka optimis
46
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Pasar Modal Saham perbankan pada 2016 diperkirakan mencapai laba Rp 26,395 triliun, sekitar 7,68% di atas target laba Rp 24,511 triliun tahun 2015. Perkiraan laba tersebut antara lain didukung oleh pendapatan bunga bersih BBRI yang diproyeksikan mencapai Rp 63,790 triliun pada 2016, naik 9,81% dari target Rp 51,442 triliun pada 2015. Kepastian bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini akan berlanjut dengan jumlah dan skema subsidi yang sesuai ekspektasi adalah positif bagi BBRI sebagai pemain besar di sektor mikro dan UMKM. Pemerintah telah memastikan program KUR tahun ini sebesar Rp 100 triliun dan BBRI mendapat jatah penyaluran Rp 67,5 triliun, dimana mayoritas (Rp 61 triliun) merupakan KUR mikro.
SEMUA LAYAK BELI Yang meragukan ekonomi akan tumbuh pesat di tahun ini adalah manajemen BCA. Bank swasta terbesar saat ini. Lihat saja, manajemen terlihat tak mau muluk-muluk dalam menetapkan targetnya. Laba bersih misalnya, diperkirakan akan lebih baik dari tahun lalu, tapi tidak banyak alias stabil. Itu karena perusahaan lebih realistis menghadapi pertumbuhan bisnis perbankan di tengah perlambatan ekonomi, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dan desakan penurunan bunga kredit. Dalam pertumbuhan kreditnya pun dipatok sangan konservatif. BCA mencanangkan target pertumbuhan kredit sekitar 10%-11% tahun ini. Angka itu tak berbeda jauh dengan pertumbuhan kredit sepanjang tahun lalu, 11,8%. Target konservatif tersebut sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB). Jadi, tidak menutup kemungkinan target pertumbuhan kredit tahun ini lebih tinggi menyusul adanya perbaikan ekonomi. “Kalau kuartal II 2016 nanti permintaan kredit meningkat lebih dari target, ya kami berani pasang target lebih besar karena likuiditas kami cukup dan juga dari segi modal cukup kalau mau naik pertumbuhan kredit misalnya 12%-15%,� kata Jahja Setiaatmadja, Persdir BCA. Dengan maraknya optimisme para bankir, ditambah dengan kondisi ekonomi yang mendukung bisnis perbankan, maka wajar kalau saham perbankan menpjadi incaran para pemodal. Saham Bank BRI alias BBRI misalnya, ditargetkan akan mencapai harga Rp 13.675. Artinya, masih memiliki ruang penguatan 22%. Itu sebabnya saham ini mendapat rekomendasi beli. Tapi cut loss jika harga mencapai Rp 10.475. Kemudian BMRI yang ditargetkan Rp 10.750. dan cut loss jika harga menyentuh Rp 9.950. Lantas ada efek BNI (BBNI). Saham ini ditargetkan akan mencapai Rp 5.475. dan segera jual jika harganya turun ke Rp 5.025. Terakhir adalah saham BCA (BBCA) yang dipatok akan mencapai Rp 14.175. Dan segera cut loss jika menyentuh Rp 13.075. Selamat memillih. n
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
47
Pasar Modal Saham JSMR
Menanti Kebangkitan JSMR Jasa Marga didera berbagai sentimen negatif. Harga sahamnya terus menurun. Tapi kini sudah mulai netral. TEKS Nikita Jagad foto Dahlan RP
S
ejak terpuruk pada pertengahan Februari lalu, hingga kini saham PT Jasa Marga masih belum siuman. Harganya masih berkutat di kisaran Rp 5.400 – Rp 5.500. Itu berarti, sejak awal tahun saham ini tak pernah bergerak secara signifikan. Bahkan dibanding awal 2014, JSMR mengalami pelemahan yang cukup dalam. Sebab, ketika itu, harga masih menclok di Rp 7.100. Saham jalan tol ini, memang, selalu di kelilingi oleh sentimen negatif. Misalnya, penurunan tarif tol menjelang dan sesudah lebaran oleh pemerintah. Dan terakhir (14/2) saham ini diterpa oleh keputusan Mahkamah Agung yang menghukum Jasa Marga membayar kerugian Rp 1,24 triliun kepada PT Tirtobumi Prakasatama. Ketika itu harga saham Jasa Marga terperosok kembali kelevel Rp 5.775, dan sialnya, sampai sekarang luka-luka akibat terperosok itu masih menganga. Bahkan, pada Kamis pekan lalu JSMR sempat diperdagangkan di level Rp 5.375 dan ditutup di Rp 5.400. Rupanya, pengaruh sentimen negatif dari keputusan MA masih membayangi gerakan JSMR. Soalnya, keputusan itu biar sementara, telah memberikan perpanjangan interim atas masa berlakunya perjanjian kerja sama bagi hasil hingga permohonan perpanjangan masa kerja sama bagi hasil mendapat keputusan definitif dari turut tergugat. Selain itu, juga memerintahkan agar pendapatan hasil tol ruas jalan Kebun Jeruk-Tangerang Barat dari arah Kebun Jeruk sebanyak 1 lajur dan dari arah Tangerang Barat sebanyak 1 lajur yang merupakan bagian proyek pendapatan ruas tol untuk sementara ditempatkan dalam rekening penampungan (escrow account) PT Bank Jabar Banten Tbk. Itu sebabnya, sebagian besar analis merekomendasikan agar nasabah memperhatikan pergerakan JSMR dan perkembangan mengenai berita tersebut. Dan mulai melakukan akumulasi ketika ada pele-
48
mahan yang lebih dalam. Apakah sekarang saatnya? Wallahualam. Yang jelas banyak analis melihat bahwa saat ini kecenderungan melemah mulai netral. “Saatnya membeli dengan target Rp 5.625 dan harga terendah Rp 5.275,� kata seorang analis. Sementara seorang pengamat pasar merekomendasikan beli dengan target Rp 6.825. Terlalu tinggi? Tidak juga. Sebab sebelumnya saham ini pernah diperdagangkan di atas level Rp 7.000.
TARGET AKAN TERCAPAI? Jadi, target itu bukan mustahil untuk dicapai. Apalagi, penyesuaian tarif tol terus dilakukan secara rutin. Ternyata, hal ini cukup berpengaruh signifikan terhadap peforma PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Seperti kenaikan kenaikan tarif yang dilakukan November tahun lalu, terbukti cukup untuk men-
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
Pasar Modal Saham JSMR
dongkrak kinerja perseroan. Waktu itu, JSMR bisa mencatat kenaikan pendapatan 20% khusus untuk periode kuartal IV-2015. Nah, secara historis, kenaikan pendapatan selalu naik pada kuartal terakhir setiap tahun, dengan rata-rata kenaikan 9% dan berkontribusi 27% terhadap total pendapatan sepanjang tahun. Itu sebabnya, untuk 2016 ini, PT Jasa Marga menargetkan pendapatan sebesar Rp 11,6 triliun atau naik 18,4%. Sementara laba bersihnya ditargetkan akan naik 33,3% menjadi Rp 1,96 triliun. Untuk mencapai target tersebut, tahun ini JSMR menganggarkan belanja modal sebesar Rp 13,89 triliun. Jumlah itu meningkat signifikan dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,15 triliun. Belanja modal akan digunakan untuk pembangunan jalan tol baru sebesar Rp 11,34 triliun, operasional Rp 1,3 triliun dan biaya-biaya lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan itu, JSMR me-
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
nunggu kepastian Penyertaan Modal Negara (PMN). Namun, jika batal, perseroan akan menggelar rights issue. Rencananya, manajemen akan mengusulkan ke pemerintah untuk menerbitkan 10% saham baru tanpa serapan dari pemerintah dengan target dana Rp 8 triliun. Bila semua rencana berjalan mulus, maka Jasa Marga yang 70% sahamnya dikuasai pemeriontah, akhir tahun akan menguasai 1.400 km jalan tol. Baru-baru ini, konsorsium JSMR dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memenangkan proyek tol Batang-Semarang sepanjang 75 km. Selain itu, manajemen juga akan mengajukan inisiatif ke pemerintah untuk pembangunan jalan tol Kediri-Kertosono sepanjang 27,9 km. Dengan gambaran seperti itu, maka bolehlan investor berharap target-target perseroan akan tercapai. Dan yang tak kalah pentingnya, harga sahamnya kembali bergerak naik. n
49
inforeview
Taiwan Siapkan Investasi US$ 10 juta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan adanya investor dari Taiwan yang berminat memproduksi bahan baku komponen otomotif berupa batang dan kawat (bar and wire) logam di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran persnya mengatakan, dari hasil identifikasi BKPM, Investor tersebut menyiapkan dana sebesar US$ 10 juta. Dipilihnya Cikarang sebagai lokasi proyek karena di sana banyak berdiri pabrik otomotif. “Sudah ada beberapa pabrik di industri pendukung otomotif yang berdiri di sana, sehingga ke depan akan kami genjot terus agar industri pendukung komponen otomotif, seperti industri turunan logam bisa berkembang,” katanya.
Koepoe Koepoe Pecahkan Rekor Dunia Fun Kitchen ke-4 kembali digelar pekan lalu, di Emporium Mall Pluit, Jakarta. Di acara ini, PT Anggana Catur Prima (ACP)—produsen bumbu dapur merek Koepoe Koepoe—bekerjasama dengan Chef Lanny Soechan dari San Merio Baking Course dan murid-murid Carrot Academy, menghasikan cookies terbesar dan telah memecahkan rekor dunia yang disahkan oleh Record Holder Republic (RHR) sebagai The Largest Thematic Cookies. Cookies tematik terbesar bergambar air terjun kali Manado yang dilukis dengan pewarna makanan dan parisa Koepoe Koepoe ini berukuran 4 x 3 m. Menurut Head of Marketing Division PT Anggana Catur Prima, Achmad Fachrur Rivai, lewat cookies tematik terbesar ini, mereka menyampaikan bahwa dalam cooking terdapat kreativitas dan seni yang membuat makanan tidak hanya enak untuk dimakan tetapi juga memiliki nilai keindahan. Koepoe Koepoe berusaha menjadi brand solusi pangan modern kaya
50
FOTO Riset
Tahu ini pula, Kalbe Farma akan memiliki dua pabrik susu anyar. Kedua pabrik susu tersebut berlokasi di Sukabumi dan Cikampek. Pabrik susu di Sukabumi memproduksi susu cair. Adapun pabrik yang dibangun di Cikampek memproduksi susu bubuk. n Batang dan kawat logam merupakan bahan baku yang selanjutnya dapat diolah menjadi produk jadi, seperti komponen otomotif (mur dan baut, per, ball joint), komponen sepeda dan sepeda motor (jari-jari roda, baut, keranjang). Investor Taiwan itu menganggap Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk berkembang. Keseriusan perusahaan juga didukung dengan keberadaan dua perusahaan pemasoknya yang telah memiliki investasi di Indonesia. n
FOTO Dahlan RP
T Kalbe Farma Tbk menargetkan penjulan tumbuh 10% pada 2016. Target penjualan tahun ini lebih tinggi dari pencapaian penjualan tahun lalu yang hanya tumbuh 3%-5%. Tahun lalu pendapatan Kalbe Farma mencapai Rp 19,8 triliun. Untuk tahun ini, Kalbe Farma berusaha mengejar pertumbuhan lebih baik dengan mengalokasikan belanja modal Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun. Kalbe Farma meraih laba sebesar Rp 2 triliun per Desember 2015, turun tipis dari laba Rp 2,06 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Vidjongtius, Direktur PT Kalbe Farma Tbk mengatakan, dari jumlah belanja tersebut, Rp 300 miliar digunakan untuk bikin pabrik obat resep baru di Pulo Gadung. Selain bikin pabrik obat resep, Kalbe Farma juga melakukan penambahan kapasitas pabrik yang sudah ada di kawasan Cikarang, Bekasi. “Pembangunannya sudah berjalan, mudahmudahan selesai pertengahan 2018,” katanya.
rasa yang mendorong dan menginspirasi kreativitas setiap orang tanpa batasan usia dan gender. Saat ini, Koepoe Koepoe menguasai tiga besar pangsa pasar di antara produk sejenis. Dikenal sebagai salah satu brand yang mengolah bahan dasar dari hasil bumi Indonesia, Koepoe Koepoe juga mendukung kampanye yang diadakan setiap tahun dengan lomba menghias cupcake. Kampanye yang tahun ini bertajuk ‘Say It With Flavour’, mengajak semua orang untuk dapat mengungkapkan rasa kasih sayang bagi orang terdekat, yang terkadang sulit diungkapkan melalui kata-kata. n
FOTO istimewa
P
Target Penjualan Kalbe Farma
reviewweekly 31 Tahun V | 4-10 April 2016
SISIPAN
RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB
ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS
PRABOWO MENANG
SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA
®
1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS
44 » TAHUN II RP 20.000