Menguji Kesaktian Novanto

Page 1




MailBOX

http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady

Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com

Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari, kukuh bhimo nugroho reporter: Setyo Adhi Nugroho, Gading Putra

hukum pidana. Bukankah sebaiknya, jika perbuatan petinggi DPR-RI itu bisa dianggap sebagai aksi pemerasan, biarkanlah pihakpihak yang dirugikan mengambil tindakan yang dianggap perlu dengan melaporkannya ke Mabes Polri atau ke Komisi Pemberantasan Korupsi? Cover: erbhayu

Menerka Arah Skandal Freeport Menteri ESDM Sudirman Said telah membongkar skandal beraroma pemerasan yang dilakukan oleh petinggi DPR-RI terhadap pejabat PT Freeport Indonesia. Publik pun langsung dibuat heboh lantaran skandal itu juga menyeret nama Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dimana disebutkan, kedua pemimpin negeri ini telah dicatut namanya sebagai pihak yang meminta pembagian saham Freeport kalau perusahaan raksasa tambang asal Amerika Serikat itu hendak memperpanjang kontrak karyanya. Kini, nama petinggi DPR-RI yang diduga kuat berinisiap SN itu sudah masuk ke meja Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD. Dalam waktu dekat, sang petinggi DPR-RI ini pasti akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan guna keperluan klarifikasi. Menurut versi Sudirman Said, si petinggi DPR-RI itu, bersama sosok pengusaha, sudah beberapa kali bertemu dengan pejabat Freeport untuk menegosiasikan pembagian saham. Konon, politisi DPR-RI tersebut meminta saham 20% untuk imbalan menyelesaikan perpanjangan kontrak Freeport. Dari saham sebanyak itu, sebanyak 11% akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo dan 9% untuk Wapres Jusuf Kalla. Sedangkan untuk proyek listrik di Papua, diminta pembagian saham 49%. Sisanya, 51% dikuasai Freeport. Pertanyaan yang masih menggantung adalah mengapa Menteri ESDM Sudirman Said bertindak sendiri atas nama Freeport? Pasalnya, kasus sudah jauh melampaui masalah etika dan sudah memasuki ranah

4

redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Azmi Ruhiat

unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Arief Nazarudin, Celline Agatha

Wanti Pandeglang

alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063

Kisruh di Raja Ojek Online

penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI

Apa yang sejak awal dikhawatirkan banyak pihak, akhirnya benar-benar terjadi. Awal pekan ini, puluhan driver Go-jek berunjuk rasa demi menuntut kejelasan status mereka sebagai karyawan perusahaan. Para pengemudi tersebut keberatan jika selama ini hanya disebut sebagai mitra kerja, bukan karyawan. Para driver Go-jek tersebut bahkan menuduh PT Go-Jek telah melakukan pelanggaran Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Selama ini, PT Gojek tidak pernah memperlakukan para pengemudi Go-jek yang jumlahnya ribuan itu sebagai karyawan. Alhasil, uraian tentang hak-hak para pengemudi Go-jek ini tidak pernah ada. Padahal, selama ini mereka menjalin hubungan kerja dan menghasilkan pemasukan uang yang tidak sedikit bagi PT Go-jek. Di bidang ketenagakerjaan, relasi antara PT Go-jek dan para pengemudi Go-jek tersebut memang penting untuk dianalisa dan segera diputuskan. Para driver ini direkrut melalui proses pendaftaran dan seleksi oleh manajemen PT Go-jek. Mereka lantas mendapatkan gadget sebagai alat komunikasi, jaket, helm, dan masker. Para driver ini juga mendapatkan order untuk mengangkut penumpang dari kantor pusat PT Go-jek yang dikirim melalui gadget. Nah, dengan relasi model itu, pihak PT Gojek menganggap para driver bukanlah karyawan. Sedangkan di pihak driver sendiri, mulai muncul kesadaran untuk meminta kejelasan status hubungan ketenagakerjaan.

Teror yang dilakukan sekelompok orang bersenjata yang menewaskan sekitar 129 warga tak berdosa dan 300 lannya terluka di Paris, Prancis, mirip dengan tragedi bom yang menewaskan ratusan turis di Bali, Indonesia, beberapa tahun silam. Kemiripan ini lebih pada latar belakang kota yang dijadikan target serangan, yakni sama-sama mengandalkan turisme sebagai pemutar roda ekonomi. Bisa dipastikan, untuk beberapa waktu lamanya, Paris akan mengalami kemorosotan ekonomi berbasis turisme ini. Ditandai dengan turunnya tingkat hunian hotel, kemudian disusul dengan pendapatan di sektor-sektor industri wisata lainnya yang juga akan mengalami penurunan dalam angka yang cukup signifikan. Berbeda dengan Indonesia yang negaranya tidak terlibat secara langsung dalam perang melawan terorisme, Prancis memang memilih terlibat perang total melawan ISIS. Bahkan negeri kiblat mode tersebut berulangkali mengirim pesawat tempurnya untuk menggempur posisi ISIS di Suriah. Langkah itu sekaligus menempatkan kota-kota di Prancis sebagai target pembalasan oleh para anggota ISIS. Alhasil, sangat mudah diperkirakan bahwa ancaman terorisme bagi warga Paris, akan jauh lebih lama dibanding dengan aksi terorisme yang dialami warga Bali. Jadi, bukan tak mungkin pula bahwa serangan ISIS di Prancis masih akan terus berlanjut seiring dengan gencarnya pengeboman yang dilakukan pasukan udara Prancis terhadap pertahanan ISIS.

Joko Tebet

Sultoni Bogor

SuratMingguini

Mendung di Langit Wisata Paris

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015



reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Contents

headline LaporanUtama 9 MENGUJI KESAKTIAN Novanto Kasus dugaan permintaan saham PT Freeport Indonesia menjadi ujian kembali bagi Setya Novanto. Apakah ia bisa lolos dari jerat hukum?

Bisnis

Makro

18 Hebat, Animasi Kita Digawangi anak-anak muda, industri animasi

30 Jonan-Rusdi Bertarung di Udara

melesat maju. Karya anak muda ini pun banyak dipesan film-film Eropa dan Amerika Serikat. Nilai jualnya pun fantastik.

Pemerintah ngotot agar UU Pengampunan pajak atau tax amnesty disahkan di 2015. Sekadar mengamankan target pajak 2016?

32 Mengincar Kartel Obat Paten 34 Para Gubernur Pun Membangkang 20 Berebut Pasar Taksi MPV 21 Panasnya Kursi Kadin 22 Pantang Menolak Permintaan Pelanggan

Sisipan 24 Mengejar Mimpi Merajai Ekonomi Digital

Pasar e-commerce dalam negeri bakal tumbuh pesat. Bak tambang emas yang menggoda, asing pun berlomba datang. Otoritas juga bergerak cepat. Bagaimana nasib pemain lokal?

35 Menanti Ketegasan ESDM

Keuangan 36 Optimisme di Tengah Kesuraman Penurunan GWM diharapkan akan mendorong kucuran kredit kembali meruah. Tapi ada pihak yang merasa khawatir, dana hasil pencairan GWM dipakai untuk spekulasi.

38 Kalau Pemerintah Lagi Bokek

Pasar Modal 42 Koleksi Sekarang Indeks diperkirakan akan menguat. Pilihan sahamnya cukup banyak.

44 AALI, Masih Sulit Menggeliat

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.

Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com


editorial

D

November Kelabu Buat Novanto

ari tukang cuci mobil, hingga ketua dewan. Itulah perjalanan yang ditempuh seorang Setya Novanto, Ketua DPR RI yang sedang bikin heboh republik ini. Memang, kehidupan lelaki kelahiran November 61 tahun lalu ini tidak langsung gemerlap seperti sekarang. Dulu, setelah lulus dari SMA Bulungan ia pindah ke Surabaya untuk kuliah di Jurusan Akuntansi Universitas Widya Mandala. Setya membiayai hidup dan kuliahnya di Surabaya dengan berjualan beras dan madu di Pasar Keputren, Surabaya. Ia juga pernah bekerja sebagai salesman di sebuah dealer mobil hingga melenggang di atas catwalk membawakan berbagai model busana. Saat kembali ke Jakarta pada 1979, Setya menumpang di rumah keluarga Hayono Isman, petinggi Partai Demokrat, di Jalan Menteng, Jakarta Pusat. Ia tetap kerja serabutan demi membiayai kuliahnya: mencuci mobil, membuka jasa fotokopi, hingga sempat berkongsi dagang dengan Hayono. Mereka berdua mendirikan PT Anindya Cipta Perdana pada 1979. Tapi perusahaan distributor semen dan bahan bangunan ke kawasan Nusa Tenggara Timur itu hanya bertahan dua tahun. Alasannya, kalah bersaing. Kemudian Setya mencoba sejumlah peluang bisnis, peruntungannya tumbuh ketika dipercaya mengembangkan pompa bensin milik mertuanya di Cikokol, Tangerang. Sejak itu, bisnisnya terus berkembang. Mertua Setya, mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Brigadir Jenderal Sudharsono, cukup membantu bisnisnya lancar jaya. Sebagai pengusaha, Setya juga jago melobi dan menebar jaring, terutama kepada orang-orang yang dekat dengan pejabat, dari ajudan, sekretaris pribadi, sampai bawahan. Dia juga tak risi, misalnya, membawakan tas petinggi militer, seperti Jenderal Wismoyo Arismunandar.

8

Ini cara Setya masuk komunitas elite pengurus organisasi olahraga, yang kala itu dikuasai pejabat tinggi dan pengusaha. Pada 29 tahun silam, ia merampungkan proyek Nagoya Plaza Hotel di Batam. Ia menangkap potensi pulau itu sebagai daerah wisata. Sayangnya, tanah paling strategis di wilayah itu, yakni kawasan Pantai Nongsa, telah dikuasai pengusaha Sudwikatmono, Ciputra, dan Liem Sioe Liong. Ia memutuskan harus merapat ke Sudwikatmono, sepupu Presiden Soeharto. Seorang kerabat Soeharto menuturkan Setya telaten berhari-hari mencegat Sudwi di lapangan parkir, dari pukul 06.00 hingga pukul 22.00. Sudwi, yang semula terus menampik, akhirnya memberikan kesempatan kepada anak muda itu. Kegigihannya tersebut membuahkan Talvas Resort Island Batam, padang golf bertaraf internasional. Proyek pertama Setya dengan Sudwi seluas 400 hektare itu menelan investasi US$ 100 juta. Sejak itu, proyek bersama keduanya bermunculan. Dari resor, hotel, sampai proyek telekomunikasi kawasan industri satelit. Jalan Setya ke pusaran kekuasaan semakin mulus. Setya menulis buku Manajemen Soeharto setelah bertemu dan mewawancarai Presiden Soeharto. Kedekatannya dengan Keluarga Cendana ikut melambungkan karier politiknya. Setya, yang mulai bergabung dengan Kosgoro pada 1974 karena perkawanannya dengan Hayono, masuk DPR pada 1999 dan berlanjut hingga dua kali pemilihan umum. Setya sempat menjabat Bendahara Umum Partai Golkar, sampai akhirnya menjadi Wakil Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR RI. Sayang di tengah kecemerlangan kariernya, Setya sempat terantuk berbagai masalah. Tapi untunglah dia lolos. Mulai kasus hak tagih Bank Bali, impor 60 ribu ton beras dari Vietnam, penyelundupan limbah beracun, proyek PON Riau 2012 hingga Proyek e-KTP. Nah, akankah di kasus Freeport ini ia kembali lepas? n bk

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Kasus dugaan permintaan saham PT Freeport Indonesia menjadi ujian kembali bagi Setya Novanto. Apakah kali ini ia bisa lolos dari jerat hukum? TEKS Latihono Sujantyo dan Kukuh Bhimo Nugroho Foto Riset

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

9


S

ejak pekan lalu hingga awal pekan ini, republik ini kembali gaduh. Awalnya adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang tiba-tiba saja menyebut adanya ‘politisi kuat’ yang mencoba menjual nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada PT Freeport Indonesia. Iming-imingnya, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu akan diberikan perpanjangan kontrak hingga tahun 2041. Sudirman ternyata tak asal nyebut. Senin pekan lalu, ia menyerahkan transkrip pembicaraan si ‘politisi kuat’ ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Gedung DPR/MPR. Hari itu juga, transkrip pembicaraan sudah menyebar ke mana-mana. Dan, di hari Rabu pekan lalu, anggota staf khusus Menteri ESDM, Said Didu dan Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM Hufron Asyrofi menyerahkan bukti rekaman itu ke MKD. Republik ini pun geger. Sebab, bukan apa-apa, suara dalam rekaman itu diduga adalah pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin. Dalam rekaman pembicaraan itu, Freeport diminta menyerahkan 20% saham. Saham sebanyak ini akan diberikan kepada Presiden Jokowi 11% dan 9% ke Wapres Jusuf Kalla. Tak hanya itu. Suara mirip Novanto itu juga meminta 49% saham proyek PLTA Urumuka yang akan dibangun di Timika, Papua. Dalam proyek ini, Freeport diminta menjadi investor sekaligus off-taker (pembeli) tenaga listrik tersebut. Novanto tak menyangkal ada pembicaraan pembagian saham saat dia dan Riza Chalid bertemu Maroef Sjamsuddin. Tapi, “Bukan maksudnya ke Jusuf Kalla, maksudnya ke negara,” katanya seperti dikutip dari Kompas.com. Novanto mengatakan, saham yang dibicarakan berbentuk divestasi. Divestasi tersebut akan disalurkan ke Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah. “Jadi enggak ada dia (Riza Chalid) minta saham, enggak ada, kalau yang saya lihat ya,” ujarnya. Menurut Novanto, tak mudah bagi perusahaan Amerika Serikat (AS) sekelas Freeport melepas sahamnya tanpa pertang-

Ketua DPR Setya Novanto bersama Presiden Jokowi: Politisi kuat.

GEGER SETYA NOVANTO l Kasus Dugaan Korupsi Cassie Bank Bali Kasus dugaan korupsi pengalihan hak piutang (cassie) PT Bank Bali kepada Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) tahun 1999. Kasus ini merugikan negara sebesar Rp 546 miliar. l Kasus PON Riau Setya Novanto disebut-sebut ikut menerima uang panas untuk memulusan pembahasan penambahan anggaran pembangunan venue PON Riau.

10

l Kasus Penyelundupan 60 Ribu Ton Beras Vietnam Kasus ini mencuat setelah Lembaga Advokasi Reformasi Indonesia (LARI) melansir dugaan keterlibatan Setya Novanto dalam kasus ini. Laporan itu diserahkan Ketua LARI Edi Sumarsono kepada pimpinan KPK. l Disebut Terlibat Proyek e-KTP M Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


gungjawaban. Pengeluaran sekecil apapun, katanya, pasti dipertanggungjawabkan sehingga sulit jika meminta saham untuk orang per orang. “Dalam hal (transkrip) itu memang masih ada yang terpotong. Itu yang nanti akan kita lihat,” kata Novanto. Novanto juga membantah telah mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Menurut dia, dalam pertemuan tersebut, dia hanya menyampaikan apa yang sudah disampaikan Jokowi kepadanya. Intinya adalah agar Freeport dapat menghasilkan yang sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia, khususnya di Papua. “Saya harap masyarakat mengerti, teman-teman mengerti. Supaya tidak terjadi kesalahpahaman karena saya hanya berbuat yang terbaik untuk kepentingan masyarakat Indonesia,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini. Meskipun demikian, Novanto meminta maaf jika pertemuannya bersama pengusaha Reza Chalid dengan Presiden Direktur Freeport Maroef Sjamsoeddin telah membuat kegaduhan. “Kalau bikin gaduh, saya minta maaf,” kata Novanto.

SEDERET PERKARA HUKUM Selesai? Belum. Di tengah kegaduhan itu beredar surat tertanggal 17 Oktober 2015 Novanto kepada Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soejipto. Dalam surat tersebut, Novanto menagih pembayaran kepada Pertamina terkait biaya penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) yang disimpan oleh PT Orbit Terminal Merak (OTM). Namun, Kepala Bagian Tata Usaha Ketua DPR Hani Tahapari membantah adanya surat itu. Menurut dia, DPR tak pernah mengeluarkan surat tersebut. Selain itu, katanya, ada perbedaan antara surat yang beredar itu dan surat resmi yang biasa dikeluarkan DPR. Di surat yang beredar, kop DPR berada di tengah. Adapun Vice President Corporate and Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro membenarkan ada surat dari Ketua DPR Setya Novanto ke Pertamina perihal kerja sama Pertamina dengan PT OTM. “Betul ada surat tersebut. Surat itu kami terima tanggal 19 Oktober 2015,” ujar Wianda kepada Kompas.com, Rabu (18/11). Keterangan mana yang benar? Entahlah. Yang jelas, bukan kali

Karier Demokrat menyebut keterlibatan Setya Novanto dalam proyek e-KTP di Kementerian Dalam Negeri. Nazaruddin bilang, dia dan Setya Novanto me-mark up proyek Rp 2,5 triliun. l Mencatut Nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Setya Novanto dan Muhammad Reza Chalid ke Mahkamah Kehormatan Dewan terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Dalam transkrip hasil pembicaraan yang direkam, Setya Novanto meminta saham 20% kepada Freeport untuk Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

l

Partai Golkar - 1998 – 2004 Wakil Bendahara - 2009 – 2013 Bendahara Umum - 2014 – 2019 Wakil Ketua Umum

l DPR - 1999 – 2014 Anggota DPR - 2014 – 2019 Ketua DPR

11


ini saja Novanto bikin heboh. Bulan September lalu ia bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon membuat geger lantaran menghadiri konferensi pers yang diselenggarakan bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. Padahal, tujuan utama delegasi DPR RI ke AS untuk menghadiri sidang parlemen dunia. Novanto menuturkan, kehadirannya ke acara Trump bukan sebagai bentuk dukungan, tapi dalam pembicaraan dengan pengusaha kontroversial itu lebih fokus ke soal perekonomian. Tapi lantaran banyak kecaman, Novanto dan Fadli dibawa ke MKD. Hasilnya, kedua pimpinan DPR ini hanya diberi teguran. Selain soal Trump, Novanto juga memiliki beberapa catatan di MKD, antara lain menggunakan pelat nomor RI 6 pada mobil mewahnya. Selain itu, politisi Golkar itu juga dipermasalahkan karena mengenakan masker saat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Namun yang lebih bikin heboh, namanya kerap dikaitkan dengan sederet perkara hukum. Kasus dugaan korupsi cassie PT Bank Bali kepada Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) tahun 1999, salah satu contohnya. Kasus ini bermula ketika Djoko S Tjandra selaku Direktur PT PT Era Giat Prima (EGP) menandatangani perjanjian cassie dengan Direktur PT Bank Bali Rudi Ramli. Kemudian EGP Pekerjaan penambangan Freeport di Papua: Minta saham. membeli piutang Bank Bali terhadap BDNI. Namun di tengah jalan EGP membuat surat kuasa kepada Bank Bali untuk melakukan penagihan kepada Bank BDNI yang piutangnya sudah dibeli EGP. Sedangkan setelah klaim Bank Bali dicairkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) melalui Bank Indonesia (BI), EGP menerima Rp 546 miliar yang ditranfers melalui rekening Bank Bali. Beberapa orang telah dihukum dalam kasus ini, seperti mantan Gubernur BI Bank Syahril Sabirin, mantan Wakil Kepala BPPN Pande N Lubis, pemilik Bank Bali Rudi Ramli, dan mantan Direktur EGP Djoko S Tjandra yang dinyatakan buron. Namun berdasarkan hasil investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) tahun 1999, beberapa nama lain yang disebut-sebut diduga kuat juga terlibat dalam skandal Bank Bali adalah Setya Novanto, Marimutu Manimaren, Glen Yusuf, Farid Harianto, Bambang Subiyanto, JB Sumarlin, dan AA Baramuli. Tahun 2001 Novanto sempat dihadirkan sebagai saksi di persidangan dalam kasus ini. Dalam keterangannya ia mengaku tidak tahu menahu terkait proses cassie ini. Kini, status kasus ini di Kejaksaan Agung sudah di-SP3. Perkara hukum lain yang menyeret nama Novanto terkait kasus korupsi pembangunan venue PON Riau tahun 2012. Gubernur Riau saat itu, Rusli Zainal disebut-sebut menyediakan uang untuk Fraksi Golkar di DPR. Harapannya ada dana tambahan Rp

12

250 miliar untuk pelaksanaan PON. Untuk mendapatkan dana tambahan itu, Rusli menyediakan dana lobi sekitar Rp 3,9 miliar. Dana lobi diurus oleh Lukman Abbas yang saat itu menjabat kepala Dispora Riau. Pembicaraan dilakukan di ruangan Novanto. Novanto sempat dihadirkan di persidangan Rusli Zainal di pengadilan Tipikor Riau. Di hadapan majelis hakim, Novanto menjelaskan bahwa pertemuan di ruangannya untuk membahas internal Golkar, bukan membahas dana PON Riau. Novanto juga pernah disebut Muhammad Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, terlibat dalam proyek e-KTP di Kementerian Dalam Negeri. Nazaruddin menuding, Novanto mengetahui pembahasan anggaran e-KTP yang dimulai bulan September 2010. “Jadi ini proyek nilainya Rp 5,9 triliun, saya dan Novanto semua merekayasa proyek ini semua bahwa mark-up-nya Rp 2,5 triliun,” kata Nazaruddin, Senin, tanggal 23 September 2013. Namun sejauh ini, Novanto membantah keterlibatan dirinya dalam proyek ini. Mantan Bendahara Umum Partai Golkar ini juga sempat dituding jadi orang yang mengongkosi penanganan sengketa pemilihan Gubernur Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi. Selain itu, ia pernah dilaporkan oleh Ketua Lembaga Advokasi Reformasi Indonesia (LARI) Edi Sumarsono kepada pimpinan KPK terkait kasus penyelundupan 60.000 ton beras Vietnam. Pada tahun 2005, Novanto diperiksa penyidik Kejaksaan Agung terkait kasus tersebut. Namun, Novanto membantah keterlibatannya dalam kasus itu. Kini, publik sedang menunggu pengusutan yang akan dilakukan MKD. Sebab, masalah permintaan saham Freeport itu sudah menyangkut nama-nama besar republik ini. Ada Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, dan Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan. Akankah MKD mampu berbuat maksimal? Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karius pesimistis. Pasalnya, menurut Lucius, prosesnya sangat politis, karena MKD diisi para politikus DPR. Karena itu, Lucius meminta Sudirman juga melaporkan ke KPK. “Ada potensi korupsi di sini sehingga KPK bisa menyelidiki lebih lanjut. Sudirman juga sebaiknya membawa barang bukti ke KPK,” katanya. Inikah akhir karir Novanto? Tak ada seorang pun yang tahu. Yang jelas, Novanto adalah politikus kawakan, sekaligus pengusaha ulet. n

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Perang Dua Kekuatan Bisnis

K

onferensi pers Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan semula dijadwalkan berlangsung Rabu malam pekan lalu. Tapi entah kenapa, tiba-tiba saja acara itu diundur menjadi Kamis pagi. Luhut tampaknya perlu menggelar konferensi pers, karena namanya beberapa kali disebut dalam transkrip rekaman pembicaraan terkait permintaan jatah saham PT Freeport Indonesia, yang diduga melibatkan Ketua DPR Setyo Novanto. “Mengenai saya sendiri, saya disebut-sebut dalam tape itu. Saya tidak pernah terlibat dalam urusan-urusan semacam itu,” kata Luhut. Luhut juga mengatakan bahwa langkah Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan transkrip rekaman pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla untuk meminta jatah saham Freeport ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tidak ada restu dari presiden. “Aneh saja, kenapa Sudirman melaporkan itu ke MKD? Tanyakan saja kepada dia,” kata Luhut. Sudirman sendiri menolak menanggapi pernyataan Luhut. Saat datang di Istana Kepresidenan untuk menemui Presiden Jokowi, Jumat pekan lalu, ia hanya mengatakan, “Saya mau lapor mengenai International Energy Agency,” kilahnya. Ada apa antara Luhut dengan Sudirman? Luhut sendiri terkesan tidak berkenan dengan langkah Sudirman. Sebaliknya, Wapres Jusuf Kalla mendukung langkah Sudirman untuk melaporkan persoalan ini ke MKD. Jika hal tersebut tidak dilaporkan, kata Kalla, Sudirman akan menjadi pihak yang terpojok. Menurut Kalla, sebelum membawa masalah ini ke MKD, Sudirman mengatakan kepadanya bahwa ia sudah melapor kepada Presiden Jokowi. Ada apa di balik laporan Sudirman ke MKD? Begitu publik bertanya. Effendi Simbolon, politisi PDI Perjuangan dalam diskusi di Gedung DPR, Kamis pekan lalu secara tegas menyebut bahwa ini adalah perang besar antara dua kekuatan bisnis tambang di Indonesia. “Ini perang besar, Perang Bubat yang sedang memperebutkan bagian dari Freeport,” kata Effendi. Menurut Effendi, ini adalah perang antara kelompok Ari Soemarno dengan kelompok Mohammad Reza Chalid (MR). Menteri ESDM Sudirman Said berada di kelompok Ari Soemarno dan Ketua DPR digunakan oleh pihak MR. “Kalau orang jeli melihatnya, yang disasar dalam konflik ini sebenarnya MR,” kata Effendi. Ia juga heran dengan langkah Sudirman melaporkan kasus ini ke MKD. “Itu bukan tugas pokoknya. Dia tak ubahnya berperan seperti Ali Murtopo di zaman Orde Baru. Sedangkan Setya Novanto, memang aslinya begitu. Kita tahu sendirilah kerjaan Novanto ke sana kemari,” katanya. Menurut Effendi, laporan Sudirman itu jelas sudah direncanakan. “Ada skenario panjang. Sejak adanya pertemuan pertama sampai ketiga Setya Novanto dengan Presdir Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin, yang bekas Wakil Kepala BIN,” lanjut Effendi. Dia mengendus, Maroef berada di kelompok Ari

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Soemarno. Siapa Ari Soemarno? Dia adalah kakak kandung Menteri BUMN Rini Soemarno. Ari pernah menjabat Direktur Utama Pertamina periode 2006-2009. Sebelumnya, dia sempat menjadi Direktur Utama PT Pertamina Energy Trading (Petral) tahun 2003, anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang ekspor dan impor minyak. Ari memiliki catatan buruk saat menjabat Dirut Petral dan Pertamina. Sedangkan Muhammad Riza Chalid namanya sering dikaitkan dengan mafia migas. Menurut Effendi, awalnya Ari dan Riza berkongsi. Namun kemudian pecah kongsi di Petral. “Riza dianggap mencoba mengganggu koneksi yang dibangun oleh Menteri ESDM Sudirman Said, yang merupakan rekanan Menteri BUMN Rini Soemarno,” kata Effendi. n

Luhut Binsar Panjaitan

Sudirman Said

Ari Soemarno

Muhammad Riza Chalid

13


Terpeleset Karena Migas

Dewie Yasin Limpo Selasa malam, 20 Oktober 2015, tim penyelidik dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap politikus Partai Hanura, Dewie Yasin Limpo di Bandara Soekarno-Hatta. Anggota DPR ini ditangkap karena diduga menerima suap sebesar Sin$ 177.700 atau sekitar Rp 1,7 miliar terkait proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Deiyai, Papua, tahun anggaran 2016. KPK telah menetapkan lima tersangka atas kasus ini. Mereka adalah Septiadi dan Iranius sebagai pemberi. Septiadi merupakan pengusaha. Sedangkan Iranius adalah Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Deiyai. Untuk penerima suap, KPK menetapkan tiga tersangka. Mereka adalah Dewie Yasin Limpo, staf Dewie, yakni Bambang Wahyu Hadi, dan sekretaris pribadi Dewie bernama Rinelda Bandaso. Peristiwa penangkapan ini bermula saat tim penyelidik dan penyidik KPK menangkap Hari yang merupakan pengusaha, Depianto (ajudan), Rinelda Bandaso, Septiadi, dan Iranius, serta satu sopir mobil rental. Mereka dicokok di salah satu rumah makan di kawasan Kelapa Gading. Penyidik mengamankan duit dalam bentuk dolar Singapura pecahan 1.000 dan 50 senilai Sin$ 177.700. Duit itu dimasukkan ke dalam dua amplop cokelat yang lalu dilapisi plastik bekas pembungkus kripik singkong merek Kusuka. Bekas pembungkus kripik itu kemudian dimasukkan ke dalam kresek warna putih. Selain duit, tim juga mengamankan sejumlah dokumen dan telepon seluler. Penyidik beruntung masih sempat menangkap adik Gubernur Sulawesi Selatan itu. Sebab, pesawat yang akan ditumpangi Dewie jurusan Makassar dijadwalkan terbang pukul 18.00 WIB itu mengalami keterlambatan penerbangan. Dewie, Bambang, dan Rinelda dijerat Pasal 12 a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Adapun Septiadi dan Iranius disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana. Sutan Bhatoegana Mantan Ketua Komisi VII DPR ini ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 14 Mei 2015. Ia diduga menerima hadiah di pem-

14

bahasan anggaran Kementerian ESDM tahun 2013. Setelah melalui beberapa kali sidang, politikus Partai Demokrat ini divonis 10 tahun dan denda Rp 500 juta oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada tanggal 19 Agustus 2015. Tak terima keputusan hakim, Sutan banding. Sutan dijerat Pasal 12 huruf a jo Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Pasal 65 ayat 1 KUH Pidana. Dalam berkas dakwaan, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Waryono Karno memberikan uang sebesar US$ 140.000 untuk Sutan, yang ditaruh dalam kan-

Foto-Foto Riset

S

ektor minyak dan gas (migas) memang menggiurkan. Bagi mereka yang tak kuat iman, jangan coba-coba masuk ke lahan basah ini. Sebab, sudah banyak pejabat yang terpeleset dan dibui karena menikmati uang haram dari bisnis ini, tak terkecuali beberapa anggota dewan. Inilah beberapa anggota dewan yang terpeleset karena migas.

Dewie Yasin Limpo

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


tong kertas berwarna perak. Uang tersebut diberikan Waryono melalui Iryanto. Sutan juga dianggap menerima uang sebesar US$ 200.000 dari mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, yang diberikan di Toko Buah All Fresh MT Haryono. Uang tersebut ditujukan sebagai tunjangan hari raya untuk Komisi VII DPR RI. Selain itu, Sutan juga dianggap terbukti menerima satu lahan tanah dan bangunan di Kota Medan dari Komisaris PT SAM Mitra Mandiri, Saleh Abdul Malik. Bangunan tersebut diberikan oleh Saleh untuk posko pencalonan Sutan sebagai kandidat dalam Pilkada Sumatera Utara 2012.

Fuad Amin Imron Hari Selasa, tanggal 2 Desember 2014, KPK menangkap Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron, yang juga mantan Bupati Bangkalan di rumahnya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Fuad ditangkap terkait dugaan suap jual beli gas alam di Bangkalan. Kasus suap yang menyeret Fuad ini pada 2006 saat Direksi PT Media Karya Sentosa (MKS) mengajukan permohonan alo-

kasi gas bumi di Bangkalan. Atas permohonan itu, MKS lalu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan. MKS lalu menemui Fuad selaku Bupati dengan maksud membeli gas bumi dari Pertamina EP. Kerja sama itu menyepakati pemberian uang kepada Fuad setiap bulan yang jumlahnya mencapai Rp 50 juta, Rp 200 juta, dan Rp 600 juta. Fuad terbukti menerima uang senilai Rp 15,6 miliar secara bertahap selama 2009-2014. Uang itu diberikan oleh Antonius Bambang Djatmiko, Direktur MKS, sebagai balas jasa terkait peranan Fuad membantu MKS mendapatkan alokasi gas bumi di Bangkalan. Selama menjadi bupati, Fuad juga menerima uang dari pemotongan anggaran sebanyak 5%-15% dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan penempatan PNS di Bangkalan. Oleh Fuad, uang itu lalu ditempatkan pada rekening bank atas nama sejumlah keluarga dan koleganya. Pada 19 Oktober 2015, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis 8 tahun dan denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan penjara terhadap Fuad. Ia terbukti menerima suap dan melakukan pencucian uang. n

Sutan Bhatoegana

Fuad Amin Imron

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

15


Area penambangan PT Freeport Indonesia: Asing yang menikmati keuntungan.

Emas di Papua Milik Siapa? ‌.bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Begitu amanah UUD 45. Tapi di Papua yang kaya raya, rakyatnya hidup jauh dari kata sejahtera. TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset

D

i tengah goyahnya perekonomian global, pertumbuhan ekonomi negeri ini pun demikian. Tapi bisa bersyukur, karena pertumbuhan masih di atas 4,6%. Kalau melihat angka itu, mestinya, rakyat di negeri ini sudah hidup lumayan makmur. Sayang, kemakmuran itu tidak terdistribusikan dengan merata. Jumlah fakir miskin masih dalam bilangan juta, begitu pun

16

angka pengangguran. Makanya, tidak aneh bila ada ribuan orang rela meninggalkan sanak keluarganya demi berburu emas. Kendati di tempat yang begitu jauh, Pulau Buru, Gunung Pongkor dan tempat lainnya. Mereka membawa mimpi yang sama, kaya berkat mendulang si kuning. Sementara, di timur Indonesia sana, tepatnya di tanah Papua, bangsa asing begitu leluasa mengeruk kekayaan negeri ini. Siapa tak kenal Freeport-Mc Moran Copper & Gold Inc, yang berbasis di Amerika Serikat? Ini merupakan perusahaan tambang terbesar di dunia dengan keuntungan mencapai miliaran dolar AS. Freeport dengan kekuatannya, begitu bebas mengeruk emas di Grasberg, Mimika, Timika yang disinyalir merupakan titik di mana terdapat cadangan emas terbesar di dunia. Ketika Kontrak Karya (KK) II dibuat, 6 tahun sebelum KK I berakhir (1991), bargaining Indonesia sangat lemah. Hampir tidak ada pengawasan pemerintah terhadap produksi tambang ini, karena hanya 29% yang diolah di dalam negeri, sementara 71%

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


langsung dibawa ke luar negeri, diluar pengawasan pemerintah. Bahkan periode sebelumnya, 100% dibawa ke luar negeri. Sehingga pemerintah benar-benar tidak mengetahui berapa banyak emas yang dihasilkan Freeport. Pemerintah juga seakan-akan nggak ngeh kalau emas yang dihasilkan Freeport berasal dari pertambangan tembaga yang dikategorikan sebagai ‘by product’ atau sampingan belaka. Dan, itu terjadi selama 28 tahun sejak mereka menggali di tahun 1967. Tentu saja, itu berpengaruh pada bagi hasil yang sudah timpang itu. Baru pada tahun 1995, Freeport mengakui emas sebagai galian utama tambang mereka. Sudah jadi rahasia umum, KK di zaman pemerintah masa lalu serba korup. Prinsip-prinsip keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat diabaikan. Itu sebabnya, sejak awal kehadirannya di Mimika, Freeport telah memicu beragam konflik, utamanya dengan masyarakat adat setempat (Suku Amungme dan Komoro).

YANG UNTUNG, YANG KECELE Freeport beroperasi di Indonesia berdasarkan berdasarkan UU 11/1967 mengenai PMA. Dan di tahun 2041, barulah Freeport kembali menjadi “milik” NKRI. Itupun kalau mereka sudah ‘ogah’ mengeruk tanah Papua lantaran emas sudah terkuras habis.

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Ironisnya, negara tidak memiliki kontrol sama sekali atas kegiatan operasional perusahaan dan hanya berharap pada royalti yang besarnya ditentukan dalam KK tersebut. Lalu siapa yang mendapat keuntungan lebih besar dari semua itu? Tentu saja yang mendapat “kue raksasa” ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam pengeleolaan pertambangan ini. Simak saja laporan kantor berita Reuters tahun 2006. Konon, keberadaan Freeport di Indonesia menjadikan empat big bos PT Freeport Indonesia (saat itu) paling tidak menerima Rp 126,3 miliar per bulan. Misalnya, Chairman of the Board, James R Moffet menerima sekira Rp 87,5 miliar lebih per bulan dan President Director Freeport Indonesia, Andrianto Machribie menerima Rp 15,1 miliar per bulan. Sementara Freeport Indonesia sendiri mendapat sepuluh kali lipat dari jumlah bagian dividen yang diterima pemerintah RI. Jika sebagai pemegang saham 9,36% saja pemerintah mendapatkan dividen Rp 2 Triliun, maka Freeport McMoran sebagai induk dari Freeport Indonesia (pemegang 90,64% saham Freeport Indonesia) mendapat dividen lebih kurang Rp 20 triliun di tahun 2009. Kalau sekarang? Angkanya bisa jadi lebih besar. Lalu apa yang diperoleh masyarakat Papua? Tetap saja kilau emas tidak menjadikan Papua berkilau. Keberadaan Freport tidak membawa berkah bagi masyarakat Papua. Justru sebaliknya banyak mendatangkan petaka. Penguasaan tanah adat masyarakat Papua terancam. Itu lantaran dalam satu klausul KK disebutkan, Freeport diperkenankan untuk memindahkan penduduk yang berada dalam area KK-nya. Padahal ketentuan itu bertentangan dengan UU No 5/1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria. Belum lagi persoalan limbah Freeport telah menimbun sekitar 110 km2 wilayah Estuari tercemar, 20 – 40 km bentang sungai Ajkwa beracun, dan 133 km2 lahan subur terkubur. Hutan hujan tropis (21 km2) rusak dan daerah yang semula kering menjadi rawa. Makanya, sudah pantas rasanya kalau kontrak karya Freeport ditinjau kembali. Biar kilau emas dinikmati anak-anak Papua, bukan orang lain. n

Kontrak Karya Freeport n 1967, Kontrak Karya Freeport Indonesia ditandatangani berdasarkan UU 11/1967 tentang PMA. n 1989, Pemerintah Indonesia mengeluarkan izin eksplorasi tambahan untuk 61.000 hektar. n 1991, Penandatanganan Kontrak Karya baru berlaku 30 tahun, atau sampai 2021.

17


Bisnis Industri kreatif

Hebat, Animasi Kita Digawangi anak-anak muda, industri animasi melesat maju. Karya anak muda ini pun banyak dipesan film-film Eropa dan Amerika Serikat. Nilai jualnya pun fantastik.

D

TEKS Sri Wulandari foto Riset

i balik pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia, terselip industri animasi. Industri ini, bisa dibilang tumbuh subur di Tanah Air. Apalagi digawangi anak-anak muda kreatif. Yogyakarta, menjadi salah satu basis pertumbuhan industri tersebut dan dinilai cukup potensial mendukung laju perekonomian nasional maupun daerah. Jangan heran, bila Pemerintah Daerah Yogyakarta gencar memasarkan industri animasi karena potensi bisnisnya cukup besar. Menurut Asisten Bidang Ekonomi, Sekretariat Daerah, Pemda DIY, Didik Purwadi di Yogyakarta, pekan lalu, potensi besar pengembangan industri animasi itu telah ditunjukkan dengan munculnya produk animasi asal Yogyakarta yakni film animasi Battle of Surabaya dan Ajisaka. Film animasi Battle of Surabaya dipasarkan melalui jaringan distribusi Walt Disney Motion Pictures Group (The Walt Disney Company). Biaya produksi pembuatan film animasi yang dikembangkan Kampus AMIKOM Yogyakarta itu tidaklah sedikit dengan nilai jual antara US$ 10 juta hingga US$ 20 juta. Selain itu ada juga Tatsumi�, The Escape, dan Lakon Pada Suatu Ketika yang diunggah di Youtube. Menurut Didik, industri animasi juga akan menjadi peluang bagi pengusaha lokal untuk bersaing di era Pasar Bebas ASEAN. Potensi industri animasi itu, diyakini mampu mengentaskan pengangguran dan kemiskinan di Yogayakarta. “Potensi lapangan kerja yang diciptakan industri kreatif, termasuk di bidang animasi cukup besar,� kata dia. Asal tahu saja, industri animasi Indonesia sudah mengalami banyak kemajuan. Tawaran order dari negara-negara Eropa juga sudah berdatangan. Yang menarik, sebagian dari order tersebut adalah dari produsen film-film besar dari Eropa dan Amerika Serikat.

18

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Bisnis Industri kreatif Jangan heran, bila studio-studio animasi telah berkembang relatif sangat cepat, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Batam. Menurut data dari Kementerian Perindustrian RI, saat ini terdapat lebih dari 100 studio animasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan nilai ekspor subsektor film, video, fotografi, dan animasi pada tahun 2010 mencapai Rp 595 miliar dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2013 dengan nilai mencapai Rp 639 miliar. Berdasarkan data di atas, Kementerian Perdagangan optimistis film animasi Indonesia dapat berperan lebih besar seiring makin tumbuhnya animasi Indonesia di dalam negeri. Hal ini berarti Industri animasi Indonesia memiliki potensi yang besar, apalagi didukung dengan banyaknya sekolah animasi yang terus memberikan pasokan talenta. Film animasi The Avengers: Age of Ultron yang cukup populer itu, melibatkan Rini Sugianto dan film animasi Ant-Man melibatkan Ronny Gani. Beberapa film dan serial drama Jepang juga melibatkan studio animasi di Indonesia dalam proses produksinya. Beberapa kreator tersebut terlibat dalam pembuatan efek visual dan juga bagian colouring. Potensi anak-anak muda ini sempat membuat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ketarketir. Soalnya, Kadin takut bila anak-anak muda yang kreatif tersebut akan dibajak dan diboyong ke luar negeri. Apalagi, kalau harus jujur, pemerintah belum sepenuh hati mendukung dan tak menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan.

BUKA BAGI ASING Wakil Ketua Umum Kadin bidang MICE dan Industri Kreatif, Budiarto Linggowijono sebulan yang lalu sempat mengusulkan agar bidang usaha animasi dan multimedia dibuka bagi penanaman modal asing. Investasi asing yang akan masuk ini bukan hanya sebatas menyetor modal, tetapi juga mencakup transfer pengetahuan (transfer knowledge). Dengan masuknya asing di industri animasi dan multimedia, Indonesia akan memiliki daya saing tinggi di bidang industri kreatif berbasis teknologi informasi. Selain itu, sokongan modal asing juga diyakini dapat membantu industri kreatif dalam negeri bertahan hidup. Semakin banyak investasi di sektor tersebut, maka akan mencegah tenaga ahli multimedia dan animasi domestik pindah ke luar negeri (brain drain) akibat kondisi bisnis industri kreatif Indonesia yang tak mendukung. Asal tahu saja, dengan jumlah penduduk 253 juta jiwa dan kelas menengah mencapai 30% serta rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 6,1% dalam 10 tahun terakhir, maka potensi pasar animasi di Indonesia terbilang besar. Apalagi bila dikaitkan dengan pertumbuhan pasar industri media dan hiburan Indonesia yang juga sangat pesat, saat ini terdapat 826 layar bioskop, 13 terrestrial TV, 12 networking TV, dan 20 TV berbayar. Alhasil, potensi ini menjadi ladang subur bagi industri animasi Indonesia, Berbagai film animasi karya anak bangsa juga sudah

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Potensi lapangan kerja yang diciptakan industri kreatif, termasuk di bidang animasi cukup besar. ditayangkan di sejumlah stasiun televisi Indonesia, seperti film Keluarga Somat dan Petok Si Ayam Kampung di Indosiar, Si Entong dan Adit & Sopo Jarwo di MNC TV, serta Kiko di RCTI. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengatakan, permintaan produk animasi di dalam negeri sangat besar. Begitu juga permintaan produk animasi di pasar luar negeri, bahkan jauh lebih besar dengan nilai keuntungan yang menjanjikan. Secara nasional, geliat industri ini ditandai tingginya pertumbuhan nilai tambah yang dihasilkan dengan rata-rata di atas 10% per tahun selama periode 2010–2013. Kini, memang sudah saatnya animasi Indonesia unjuk gigi. n

Rini Sugianto

19


Bisnis Persaingan

Berebut Pasar Taksi MPV Tak lama lagi, taksi yang berkeliar di Jakarta akan menggunakan mobil MPV. Persaingan makin ketat saja.

A

TEKS Sri Wulandari foto Riset

da yang baru dari Blue Bird Group. Honda Mobilio dipilih untuk melengkapi armadanya yang sebelumnya diisi oleh Toyota Vios (Limo) dan Nissan Almera. Mobilio dipilih lantaran berbagai keunggulan teknologi maupun harga yang dimiliki tipe mobil andalan penjualan PT Honda Prospect Motor tersebut. Selain itu desainnya menarik. Honda Mobilio yang digunakan taksi ini merupakan tipe S dan semuanya bertransmisi manual. “Honda Mobilio telah kami uji dan telah memenuhi kriteria sebagai armada Blue Bird. Ini adalah low MPV pertama Blue Bird yang bisa dinikmati masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya,” jelas Head of Public Relation Blue Bird Group, Teguh Wijayanto. Nantinya, Blue Bird akan memakai kendaraan jenis ini sebanyak 300 unit. “Taksi ini berkapasitas lima sampai tujuh penumpang, memberikan alternatif layanan atas kebutuhan masyarakat terhadap taksi yang hemat dan nyaman dengan kapasitas lebih banyak,” sambung dia. Blue Bird memang pantas melakukan gebrakan. Soalnya, persaingan bisnis jasa taksi di Tanah Air semakin ketat. Selain jumlah pemain dan mobil yang bertambah, segmen yang disasar pun tak berbeda. Karena itulah untuk bertahan, pelaku bisnis ini memang harus pandai mencari peluang dan dituntut untuk inovatif. Meski demikian, pelaku bisnis taksi masih

optimistis pasar akan terus berkembang. Kendati krisis ekonomi yang terjadi saat ini memukul dunia industri, tapi itu tak memengaruhi keyakinan para pelaku bisnis ini bahwa pasar akan terus terbuka dan semakin meningkat. Setidaknya, itu yang dikatakan oleh Presiden Direktur Express Group—induk PT Express Transindo Utama, operator taksi Express—Daniel Podiman. Karena, menurut dia, potensi pasar tak hanya dari lokal saja, tetapi juga turis mancanegara. Karena itulah, Express juga siap meremajakan atau mengganti 1.500 armada taksi sedan dengan jenis low multi purpose vehicle (MPV) tahun depan di wilayah DKI Jakarta. Untuk kepentingan ini, Express menyediakan anggaran tak kurang dari Rp 300 miliar. Direktur Keuangan Express David Santoso mengatakan, sebelumnya Express sudah menggunakan taksi jenis MPV di wilayah luar Jakarta, seperti Padang dan Semarang, sesuai aturan Dinas Perhubungan dan Organda. Yang dipakai jenis 1.300 cc sampai 1.500 cc. Express pun memastikan pilihan MPV-nya bakal beda dengan yang dipilih Blue Bird. “Kendaraan yang kami pilih berbeda mereknya, maunya yang lebih irit dan nilai jualnya bagus,” katanya. Asal tahu saja, tahun ini Express harus merasakan pahitnya persaingan serta dampak dari perlambatan ekonomi. Berdasarkan laporan keuangan periode Januari - September 2015, laba Express melorot 90% menjadi Rp 11 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 109 miliar. Anjloknya laba terjadi akibat lonjakan beban penyusutan armada sebesar 21,2 % menjadi Rp 200 miliar. Selain itu, gaji dan tunjangan juga ikut meningkat 30% menjadi Rp 95 miliar dari sebelumnya Rp 73 miliar. Dalam lima tahun terakhir jumlah armada Express meningkat dua kali lipat menjadi 10.550 unit per kuartal II 2015. n

Peremajaan armada: Dari sedan menjadi MPV.

20

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Bisnis Organisasi pengusaha

Rachmat Gobel

K

amar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sedang punya gawe. Organisasi kumpulan pengusaha tak lama lagi akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) VII pada 22-24 November 2015 di Trans Hotel, Bandung, Jawa Barat. Salah satu agenda penting munas ini adalah pemilihan ketua umum. Tentu saja menarik disimak calon pengganti Suryo Bambang Sulistio. Soalnya, Kadin merupakan organisasi bergengsi yang saat ini tengah dirundung perpecahan. Saat ini ada dua kubu Kadin. Yang pertama, Kadin yang dipimpin Edi Ganefo, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) yang menggantikan Rizal Ramli, yang naik jabatan sebagai Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya. Edi baru terpilih secara aklamasi pada Oktober lalu, untuk masa periode 20152020. Sementara Kadin yang akan menggelar hajat adalah yang dipimpin Suryo. Dualisme kepengurusan yang sudah terjadi sejak 2013 ini, membuat anggotanya bingung dan sikapnya terpecah. Para pengusaha bingung ke mana menyalurkan aspirasinya. Di sisi lain, permasalahan dualisme dapat mengganggu hubungan Kadin dengan pemerintah, oleh karena Kadin merupakan mitra strategis pemerintah. Itu sebabnya, sangat penting Kadin kembali bersama agar organisasi para pengusaha itu dapat mengoptimalkan perannya. Itu juga yang membuat Rachmat Gobel dan Rosan Roeslani mendaftarkan diri sebagai kandidat Kadin. Rachmat mengaku, ada tiga target yang akan dia capai bila terpilih sebagai Ketua Umum Kadin. Pertama, mempersatukan Kadin menjadi wadah bagi semua pengusaha maupun asosiasi pengusaha. “Saya ingin menyatukan kembali Kadin sebagai wadah pengusaha nasional,” ujar Rachmat, pekan lalu. Rachmat mengaku prihatin, melihat kondisi Kadin yang terpecah belah dan kurang mendapat perhatian.

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Rosan Roeslani

Panasnya Kursi Kadin Bursa Ketua Umum Kadin diperebutkan. Tapi ada dualisme kepengurusan. Bisakah bersatu lagi? TEKS Sri Wulandari foto Dok. Review, Riset

“Harusnya Kadin bisa menjadi wadah bagi para pengusaha sekaligus menjadi mitra bagi pemerintah. Tapi sekarang Kadin seperti tidak mendapat perhatian,” ucap dia. “Saya ingin menyatukan pengusaha kita sehingga tidak terpecah-pecah. Kadin bersatu Indonesia kuat,” sambungnya. Akan halnya Rosan yang selama ini dikenal sebagai Chairman Grup Recapital dan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perbankan dan Finansial itu, punya alasan yang mendorongnya untuk ikut dalam bursa calon Ketua Umum Kadin. Ada tiga industri yang akan dibidik Rosan, jika dipercaya memimpin Kadin, yakni industri maritim, industri komoditas, serta industri pariwisata dan kreatif. Rosan ingin membangun dan memperkuat kemitraan para pengusaha dengan pemerintah, sekaligus kemitraan antara pengusaha lokal dengan para investor dari luar negeri. “Kadin harusnya dekat dengan pemerintah, independen, dan suarakan kepentingan pengusaha,” ujar dia. n

21


Bisnis Profil

Meski bisnis Djunaidi mengalami penurunan akibat perlambatan ekonomi dan fluktuasi mata uang, dia tetap optimis pasar akan berkembang. Bermodal Rp 200 juta, kini bisnisnya menjadi tiga besar. TEKS | Foto SRI WULANDARI

Djunaidi Herman Hendro

Pantang Menolak

Permintaan Pelanggan 22

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Bisnis Profil

L

ebih dari 20 tahun membangun bisnis dengan mengibarkan bendera PT Jaya Metal Teknika, membuat Djunaidi Herman Hendro sadar benar bagaimana menyiasati krisis ekonomi yang saat ini melanda Tanah Air. Gara-gara perlambatan ekonomi dan fluktuasi nilai rupiah yang tak menentu di tahun ini, Djunaidi merasakan pahitnya penurunan bisnis hingga 40%. Jaya Metal Teknika bergerak di bidang penjualan mesin manufaktur impor dari beberapa negara, yakni mayoritas dari Taiwan sebesar 80%, Jepang (15%), dan Eropa (5%). Mengusung motto The Machine Tool Solution, Djunaidi menjual mesin pembuat alat-alat otomotif seperti mesin pembuat baut, mesin pembuat rangka mesin kendaraan bermotor, velek dan lain sebagainya. “Kita lebih banyak pasarkan mesin untuk industri otomotif, meski sedikit ada untuk industri makanan dan minuman, perkebunan, batu bara serta perkebunan kelapa sawit,” katanya. Karena produknya 100% dari impor, Djunaidi melakukan hedging atau lindung nilai, untuk menghindari kerugian selisih nilai tukar dari impor mesin. Selain itu, dia juga sering ikut pameran, baik di dalam maupun di luar negeri. “Hedging, karena impor jadi terlalu mahal buat kita. Apalagi kita diwajibkan menggunakan mata uang rupiah sebagaimana regulasi dari Bank Indonesia, sementara kami membeli barang dengan dolar. Selisihnya sangat besar, sudah tidak sesuai lagi, apalagi nilai rupiah naik turun,” keluh dia. Toh, meski demikian Djunaidi yang mulai membangun usahanya dengan modal Rp 200 juta yakin, situasi akan berbalik menguntungkan bagi pelaku bisnis manufaktur. “Penurunan sampai 40% bukan nilai yang kecil, tapi saya yakin kondisi akan normal kembali, apalagi pada kuartal IV tahun ini, berangsur-angsur kami mulai bangkit lagi. Hingga akhir 2015, semoga kami bisa mencapai pertumbuhan 20%. Semoga tak ada gejolak ekonomi lagi,” harapnya. Saat ini, kata Djunaidi, dia masih melihat dan mencoba membaca situasi. Sebagian produknya, tak bisa dia lepas dengan pembayaran tertunda. Sebagian dia mematok pembayaran secara cash. Padahal harga satu mesinnya bisa mencapai Rp 800 juta. Toh, Djunaidi mengaku situasi saat ini, jauh lebih baik bila dibandingkan krisis 1997-1998. “Dulu kami sampai zero banget, kalau sekarang masih ada. Tahun-tahun susah sudah kami lewati, pahitnya sudah kita alami. Waktu itu, kami baru bisa bangkit pada 2000. Dibandingkan tahun ini, kami tak sampai terpuruk,” cerita dia.

dibandingkan mesin asal negara lain, adalah karena harganya yang relatif lebih murah. Namun kualitasdan standar mutunya cukup baik. “Mesin yang kami jual bahkan juga dipakai oleh vendor Toyota, pabrik mobil asal Jepang. Selain itu, ada ribuan pelanggan usaha saya ini dengan 200 vendor besar,” ujarnya. Djunaidi sendiri tak pernah mengira usahanya berkembang dengan pesat dan menempati area di atas 1,8 hektar. Dia memiliki 100 karyawan 50 diantaranya engineering. Padahal ketika itu, dia cuma seorang pedagang kecil. Hanya saja, Djunaidi pandai membaca peluang. “Ada teman yang mengajak saya menjual mesin. Saya coba memasukan ke berbagai perusahaan, satu persatu, lama-lama hasilnya bagus. Akhirnya saya belajar untuk mengetahui mesin-mesin, sekaligus mengetahui cara memperbaiki mesin-mesin. Akhirnya jadi hobi,” cerita pria yang mengaku hanya tamat SMA ini. Ketika lulus SMA, Djunaidi mengaku bekerja di toko besi. Di sana, dia menjual aneka gergaji. Dari sinilah awal mulai dia mempelajari teknik. Dalam bayangan dia, mengapa harus menggergaji dengan tangan. Bukankah ada mesin. Lalu, dia coba-coba menawarkan gergaji mesin. Alhasilnya, cukup lumayan. Apalagi, Djunaidi memiliki pemikiran, bahwa penjualan barang tak harus selesai saat barang perpindah tangan. Tetapi dia juga menawarkan after sales service. “Saya belajar banyak dari pedagang-pedagang yang justru mengabaikan after sales service. Padahal dengan adanya after sales service, itu bisa mengikat loyalitas pelanggan,” tutur dia. Tak cuma itu saja, Djunaidi juga pantang menolak permintaan pelanggannya. Dia selalu menyebut tersedia apabila ada permintaan barang. “Kalau saya bilang nggak ada, maka selesai sampai di situ saja. Karena itu saya selalu bilang ada, lalu saya pikirkan harus bagaimana dan cari barang itu sampai dapat. Saya ingin naik kelas dan dapat menguasai pasarnya,” tegas dia yang mengaku tidak takut untuk berkembang. Di usianya yang ke 50 tahun ini, Djunaidi berharap, kelak bisa membangun pabrik mesin-mesin sendiri. Hanya saja, dia terkendala, minimnya tenaga ahli di Indonesia. Bukan sekali dua kali, dia mengundang investor Taiwan untuk berinvestasi di Indonesia. “Tapi karena bahan baku dan tenaga ahlinya belum memadai, akhirnya mendatangkan barang dari sana, jauh lebih efisien,” akunya. n

AKHIRNYA JADI HOBI Keyakinan Djunaidi semakin membesar, apalagi belum lama ini perusahaannya diberikan penghargaan sebagai produsen ketiga terbesar untuk produk Taiwan dan dikunjungi perwakilan dari Taiwan. Pemain di industri ini juga belum banyak. Menurut catatan Djunaidi baru ada sekitar 40 – 50 pemain. Karena itulah, dia merasa senang ketika diberi peringkat tiga besar oleh perwakilan kamar dagang Taiwan. Mesin buatan Taiwan saat ini memang masih menjadi primadona. Alasan mesin asal Taiwan lebih laku

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

23


24

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Pasar e-commerce dalam negeri bakal tumbuh pesat. Bak tambang emas yang menggoda, asing pun berlomba datang. Otoritas juga bergerak cepat. Bagaimana nasib pemain lokal? TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

D

ata terkini menyebutkan bahwa jumlah pengakses internet Indonesia makin banyak. Hasil riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama dengan Puskakom Universitas Indonesia menyebutkan ada sebanyak 88,1 juta pengguna internet di dalam negeri. Angka itu, menurut Ketua Umum APJII Semuel A Pangerapan, menunjukkan adanya pertumbuhan 16,2 juta dari sebelumnya, yakni 71,9, juta atau dengan kata lain memiliki penetrasi 34,9% di 2014. Angka 88,1 juta itu juga, lanjut dia, disesuaikan dengan jumlah penduduk di Indonesia yang pada 2014 berdasarkan data Badan Pusat Statistik mencapai 252 juta. Dengan jumlah penetrasi tersebut, bisa diartikan bahwa kini otoritas dan lembaga terkait hanya tinggal meningkatkan pertumbuhan 15,1% demi mencapai standar yang diajukan Millenium Development Goals (MDG) pada 2015, yakni minimal penetrasi internet sebesar 50%. Cepatnya laju pertumbuhan pengguna internet di tanah air, tak pelak mengundang serbuan investor asing, termasuk yang bergerak di bidang jual beli online. Kabar terkini datang dari investor asal China, JD. Beroperasi sejak 26 Oktober 2015, JD mengaku sangat siap meneruskan kesuksesan di negara sendiri. Pernyataan itu agaknya memang bukan sekadar bualan pihak manajemen perusahaan tersebut. Pasalnya sejak diluncurkan kepada publik dengan menggunakan domain id, statistik JD tercatat terus mengalami tren positif baik dalam jumlah pengunjung, maupun transaksi.

Cepatnya laju pertumbuhan pengguna internet di tanah air, tak pelak mengundang serbuan investor asing, termasuk yang bergerak di bidang jual beli online. reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

25


Cash on delivery

“Kami hadir di Indonesia untuk memberikan pengalaman belanja online bagi konsumen di Indonesia. Produk yang kami jual asli 100%, kualitas terjamin, harga kompetitif, layanan purna jual resmi, dan pengiriman satu hari sampai khusus untuk Jabodetabek,” papar Li Zhang, Country Manager JD Indonesia di Jakarta, pada pengujung Oktober. JD.id juga mempromosikan beragam kemudahan bagi pelanggan, termasuk cara pembayaran, baik berupa pembayaran dengan kartu kredit, transfer bank, maupun COD (bayar tunai di tempat saat barang sampai di tujuan). Seperti halnya JD.com, kehadiran JD di Indonesia didukung juga oleh jasa logistik yang efisien dan cepat. Khusus untuk wilayah Jabodetabek, misalnya, JD memberikan layanan pengiriman satu hari “Beli sekarang, besok tiba”. Sebagai informasi, JD adalah raksasa e-commerce

transaksi online

26

di China dengan lebih dari 100 juta pelanggan aktif dan menguasai 49% penjualan online ritel di Negeri Panda. JD telah melayani lebih dari 700 juta order per tahun dengan pendapatan senilai US$ 29,6 miliar tahun ini Perusahaan berkonsep bussines to consumer (B2C) tersebut baru-baru ini juga mencatatkan rekor 32 juta pesanan dalam satu hari atau 22.222 pesanan per menit pada 11 November lalu. Sepanjang acara “11.11”, yakni pada 1 November - 11 November 2015, JD.com juga memberikan diskon besar-besaran selama 11 hari penuh dan membukukan total penjualan diatas 100 juta pesanan dengan nilai transaksi naik 140% dibanding tahun lalu. Statistik JD sendiri menunjukkan kategori 3C, yakni computers, communications, dan consumer, berhasil mencatatkan transaksi yang tinggi, yakni 28.500.000. Selain itu, kategori laptop dan komputer 647.000 transaksi, kategori tablet PC 309.000 transaksi. Selain JD, sejumlah investor asing di bidang sama memang telah lebih dulu merangsek ke tanah air. Antara lain, Access Mobile asal Korea Selatan yang menawarkan layanan daily deals bernama eKado dan Shopee asal Singapura. Jika eKado memperluas pasar ke Nusantara dengan alasan pasar di Negeri Ginseng sudah mencapai puncak, yakni US$300 juta dari total 25 juta penduduk. Maka Shopee berangkat dari kesadaran besarnya pasar Indonesia. Di Indonesia, eKado kini bekerjasama dengan sekitar 50 merchant yang antara lain menawarkan makanan, minuman, dan layanan hiburan. Dan pada 2016, Won mengaku juga berencana memperluas kerjasamanya dengan merchant lain. Sementara itu, Shopee yang dibesut Garena, perusahaan yang dikenal sebagai publishergame Point Blank di Indonesia itu menyebutkan kontribusi Indonesia men-

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


capai 20-30% dari total market Shopee. Kendati baru beroperasi dalam hitungan bulan, pihak manajemen Shopee mengaku, hampir satu juta orang yang mengunduhnya. Secara umum, data terkini menyebutkan, dari total 24 pelaku e-commerce besar yang ada di Indonesia, sebanyak 42% kepemilikannya dikuasai oleh pengusaha asing dan 8% joint venture. Jika dirinci, dari total kepemilikan asing tersebut, potongan kue terbesar dimiliki pengusaha e-commerce Jepang sebanyak 63%, kemudian AS sebesar 17%, Singapura dan Jerman masing-masing 8%, dan Inggris 4%.

SEIRING SEJALAN Besarnya minat investor asing di bidang tersebut agaknya terdeteksi dengan baik oleh otoritas negeri ini. Lantaran itulah, kendati sempat memasukkan bisnis elektronik dalam Daftar Negatif Investasi (DNI), yakni pada 24 April 2014. Hanya berselang sekitar setahun, revisi atas aturan itupun digagas pemerintah. Adalah Menteri Komunikasi dan Telematika (Menkominfo) Rudiantara yang ketika itu bergegas menyatakan bahwa pihaknya mengajukan usulan untuk membuka kesempatan pada pihak asing dalam bisnis e-commerce. Pasalnya, Rudiantara membeberkan, aturan terdahulu berdampak pada aksi oleh beberapa perusahaan asing yang mengucurkan sejumlah dana ke e-commerce lokal dalam bentuk utang dan bukan sebagai investasi. Akibatnya, negara tidak mendapatkan penerimaan pajak karena perusahaan e-commerce tersebut juga tidak mencatatkan laba. Agaknya bertolak dari pertimbangan itu pulalah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian bersuara nyaring di ajang internasional. Dalam pertemuan bilateralnya dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, di akhir Oktober lalu, dia mengungkapkan bahwa ekonomi digital menjadi salah satu prioritas pembangunan Indonesia. “Indonesia adalah salah satu negara terbesar dalam ekonomi digital dan saya sudah menetapkan ekonomi digital ini menjadi prioritas Indonesia. Dan saya tadi mengajak Amerika untuk bekerjasama dengan Indonesia dalam hal ekonomi digital ini,� ujar Jokowi seperti diberitakan CNN Indonesia (27/10). Pernyataan orang nomor satu di negeri ini sekaligus menjadi isyarat bahwa Indonesia tengah bersiap untuk menjadi raja di era ekonomi digital untuk kawasan Asia Tenggara. Dan untuk bisa merealisasikan impian tersebut, otoritas tengah bersiap menerapkan peta jalan (roadmap) e-commerce pada tahun ini. Sejumlah instansi yang terlibat dalam penggodokan peta jalan tersebut di antaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, hingga Bank Indonesia. Dalam roadmap itu, konon bakal ada tiga sektor terkait e-commerce, yaitu startup, UKM, dan establish (mapan). Nah, untuk yang startup dan UKM agaknya pemerintah masih berharap agar bisa steril dari asing. Paling tidak, sampai lokal tumbuh. Sedangkan, untuk kategori establish naga-naganya bisa mendapat investasi asing.

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Memang semanis apapun janji keuntungan yang bakal direguk anak bangsa lewat investasi asing di bidang bisnis digital, sungguh sangat penting agar otoritas bersikap super waspada. Seperti pernah diingatkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, di balik semua itu ada para pemain e-commerce lokal yang harus dilindungi. “Dan jika kebijakan ini dibuka untuk pihak asing, maka sangat besar kemungkinannya pemain asing tersebut yang mendominasi pasar dengan modal besar yang dimilikinya,â€? tuturnya saat itu. So, ingatlah wahai para pemimpin negeri‌. n

Dari total 24 pelaku e-commerce besar yang ada di Indonesia, sebanyak 42% kepemilikannya dikuasai oleh pengusaha asing dan 8% joint venture. 27


KANTOR ALIBABA.COM

HANTU BISNIS ELEKTRONIK DI NEGERI JIRAN Dunia bisnis digital di dalam negeri diprediksi bakal diserbu investor asing. Boleh jadi, mereka masuk lantaran di beberapa negeri asal investor, bisnis digital sudah kehilangan tajinya. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

28

I

ndustri perdagangan elektronik atau e-commerce China tengah dihantui masalah besar. Pasalnya, lebih dari 40% barang yang dijual secara online ternyata merupakan produk palsu atau berkualitas buruk. Hal itu merupakan fenomena yang terjadi pada 2014. Kantor berita resmi china, Xinhua, melaporkan bahwa hanya di bawah 59% barang yang dijual secara online di tahun lalu adalah produk “asli atau berkualitas baik.” Lantaran itulah, belakangan Negeri Tirai Bambu itu sedang berupaya keras melepas cap sebagai produsen barang bajakan dan palsu di tengah persaingan pasar internasional yang makin ketat. Salah satu langkah digelar perusahaan e-commerce raksasa Alibaba Group. Perusahaan tersebut telah melobi Pemerintah Amerika Serikat yang memberi tekanan agar perusahaan itu tak lagi menyediakan produk palsu. Dalam sebuah laporan di Xinhua, ada sebuah seruan “pemerintah mempercepat aturan e-commerce, dan meningkatkan pengawasan serta memperjelas hak dan tanggung jawab antara penjual serta konsumen.” Laporan juga menambahkan aturan itu diperlukan guna mendorong penjualan online yang pada 2014 tumbuh 40% dibandingkan 2013 menjadi 2,8 triliun yuan atau sekitar US$ 441 miliar. Pembenahan terkait e-commerce di negeri tersebut juga termasuk upaya meningkatkan perlindungan untuk konsumen yang berbelanja online, di mana salah satunya memfasilitasi cara konsumen yang hendak menyampaikan keluhan.

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Menurut catatan, total keluhan soal pesanan online di China mencapai 77.800 pada 2014 atau melonjak 356,6% persen dibandingkan 2013. Persoalan seputar digital juga terjadi di Malaysia. Di negeri tersebut, para pedagang kerap beranggapan bahwa jaringan internet di Malaysia terlalu mahal dan hanya memiliki kecepatan yang rendah. Bukan hanya itu, iklim negatif terkait bisnis online juga muncul lantaran banyak pihak menilai tidak ada pembayaran elektronik (e-payment) dalam bisnis online di negeri itu yang cukup bisa dianggap aman. Pendek kata, dari sejumlah asumsi yang berkembang dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha kecil dan menengah (UKM) di negeri jiran telah gagal menangkap peluang emas perdagangan online atau e-commerce. Padahal, perdagangan online di Malaysia tengah tumbuh dengan kecepatan luar biasa. Selain itu, UKM berperan besar dalam ekonomi negeri jiran itu dengan 99,2% lebih bisnis berada di sektor ini. Tercatat, hanya satu persen pasar eceran di Malaysia bisa dibeli secara online. Sedangkan sebanyak 70% UKM tidak memiliki laman atau situs. Jajak pendapat Kamar Dagang dan Industri China di Malaysia pada 2012 menyimpulkan, kehadiran UKM di jagat maya tidaklah kuat. Menurut jajak pendapat itu, infrastruktur internet menjadi penghadang utama perdagangan online bagi UKM.

HASRAT LUAR BIASA Walau begitu, Google Malaysia menyebutkan, akhirakhir ini muncul hasrat luar biasa untuk melakukan pembelian online. Direktur Google Malaysia Sajith Silvanandan mengatakan, data menunjukkan tren itu terus tumbuh. “Terserah bisnis Malaysia untuk memuaskan rasa lapar dengan semua kreativitas dan inovasi merek,� kata Sajith. Sementara itu, laman perdagangan online Paypal, sebagaimana dikutip Digital News Asia, menyebutkan bahwa banyak UKM di negeri tersebut tidak mengetahui cara menangkap peluang emas itu. Akibatnya, mereka tidak yakin untuk memperluas bisnis ke ranah online. Sejatinya, Pemerintah Malaysia sendiri sudah menggelontorkan dana besar untuk mendorong UKM Malaysia terjun di perdagangan online. Pada 2015, pemerintah memiliki pos 375 juta ringgit atau Rp 104, 8 miliar untuk melatih UKM Malaysia. Kemudian pada 2014, pemerintah juga bekerja sama dengan swasta melatih 600 UKM di Malaysia untuk program perdagangan online. Namun, jajak pendapat yang dilansir lembaga konsultan Forrester Consulting tetap menemukan kondisi serupa. Yakni, banyak konsumen tidak percaya untuk melakukan pembelian online pada laman UKM di kawasan Asia dan Pasifik. Ada sebanyak 46 responden merasa kesulitan memastikan reputasi UKM untuk melakukan pembelian online. Jajak pendapat yang didanai perusahaan pengiriman FedEx itu melibatkan 9006 pembeli online di 17 negara Asia dan pasifik. Namun Pemerintah Malaysia tampaknya belum patah arang. Mereka mencanangkan perdagangan on-

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Pemerintah Malaysia sendiri sudah menggelontorkan dana besar untuk mendorong UKM Malaysia terjun di perdagangan online. Pada 2015, pemerintah memiliki pos 375 juta ringgit atau Rp 104, 8 miliar untuk melatih UKM Malaysia. line kuat melalui program Digital Malaysia pada 2020. Untuk itu, pemerintah pun menargetkan penetrasi internet bertambah menjadi 22,5 juta pengguna pada akhir 2015. Penetrasi penggunaan internet di Malaysia tahun lalu mencapai 20 juta dari 30 juta penduduk. Pada 2014, pemerintah menganggarkan 3,4 miliar ringgit atau US$ 1,1 miliar untuk proyek broadband berkecepatan tinggi. Program itu mencakup peningkatan jangkauan internet hingga ke desa-desa. Sebanyak seribu menara telekomunikasi dan tiga kabel bawah laut dibangun dalam tiga tahun ke depan. Malaysia pada 2012 juga mengeluarkan peraturan tentang perlindungan konsumen. Aturan ini mengatur penjualan online untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. Ya semoga saja, badai e-commerce di negeri jiran segera berlalu. Sebab tanpa kompetitor yang seimbang, kemilau capaian Indonesia di bidang itu tidaklah akan terlihat begitu mengilap. n

29


MAKRO Konflik pejabat

Jonan-Rusdi Bertarun Rusdi Kirana, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, gusar akan ucapan Menteri Ignasius Jonan. Rusdi pun layangkan somasi.

G

TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

esekan di antara orang dekat Presiden Jokowi kembali terjadi. Kali ini, antara Rusdi Kirana, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Rusdi sempat melayangkan somasi. “Tulis ini, jika Pak Rusdi jadi menteri perhubungan silakan tutup Curug,” kata Jonan, pada Jumat (13/11). Kalimat inilah yang membuat Rusdi tersinggung. Pernyataan Menteri Jonan memang terkait dengan keberadaan Bandara Budiarto Curug yang merupakan tempat berlatih para siswa calon pilot di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI). Bandara yang memiliki tiga landasan pacu ini, terletak di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Dibangun pada tahun 1952 sebagai tempat latihan para calon pilot. Awalnya, Menteri Jonan hanya menegaskan bahwa dirinya menolak rencana pembangunan Bandara Lebak yang diajukan oleh PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS), anak perusahaan Lion Grup, milik Rusdi Kirana. Alasannya, berdasarkan kajian yang dilakukan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) yang dikenal sebagai Airnav Indonesia, jika Bandara Lebak dibangun, maka Bandara Budiarto harus ditutup karena ruang udaranya terpotong. Hal itu jelas mengorbankan STPI dan para siswanya. “Kalau saya izinkan, sekolah penerbangan di Curug bisa terganggu. Saya tidak mau dicatat sebagai Menteri Perhubungan yang menutup Curug,” kata Jonan. STPI memang tercatat sebagai sekolah kedinasan milik Kementerian Perhubungan. Selanjutnya Menteri Jonan mengatakan, apa-

30

Bandara Budiarto Curug: Tidak akan ditutup.

bila Lion Group tetap ingin membangun bandara di Lebak dan menutup STPI Curug, ia mempersilakan Rusdi Kirana menggantikannya sebagai menteri perhubungan. Dituding seperti itu, Rusdi gusar. “Saya tidak mau melawan selama itu atas nama perusahaan. Tapi ini pribadi,” kata Rusdi, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta, pada Senin pekan lalu. Rusdi pun menyatakan melayangkan somasi buat Menteri Jonan. Sebab, pernyataan Jonan tendensius berbau politis dengan menyebut dirinya berambisi menjadi menteri perhubungan. “Saya janjikan, saya tidak akan jadi menhub,” tegasnya. Tak hanya itu, Rusdi juga mengaku heran dengan penolakan Jonan, karena Lion Group justru berniat baik ingin membangun infrastruktur bandara di Lebak untuk memperlancar transportasi arus barang dan orang. Apalagi rencananya, bandara bakal dilengkapi kawasan yang akan menjadi pusat Usaha Kecil Menengah (UKM). Rusdi bahkan menegaskan, dirinya dan Lion

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


MAKRO Konflik pejabat

ng di Udara

Group tak pernah mengusulkan Bandara Budiarto ditutup. Sebab, Lion Group memahami arti penting Bandara Budiarto dan STPI Curug yang selama ini sudah banyak menghasilkan penerbang. Rusdi pun mengaku bahwa dirinya dan Lion Group sudah meminta Jonan meralat ucapannya. Sayangnya, menurut dia, tak ada tanggapan dari Jonan ataupun Kemenhub.

JONAN MINTA MAAF Sehari pasca keluarnya somasi Rusdi, Menteri Jonan secara terbuka meminta maaf dan menarik pernyataan yang dinilai mencemarkan nama baik Rusdi Kirana selaku pemilik Lion Group. Menteri Jonan memang tak muncul untuk memberikan pernyataan. Dia diwakili Suprasetyo, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, yang membacakan surat Menteri Perhubungan Nomor 002/SMS/HAH/XI/15, di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pada Selasa pekan lalu.

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Adapun isi surat itu, Menteri Jonan menyatakan tidak ada niat dan tendensi sedikit pun untuk mendiskreditkan Rusdi Kirana dan PT Lion Group. Jonan juga menyatakan bahwa dalam pernyataan kepada wartawan, di Bali, pada Jumat (13/11), dirinya tak menyebut ataupun menuduh Rusdi Kirana berkeinginan menjadi menteri perhubungan. Selain itu, Jonan juga menyatakan tak pernah menyebut ataupun menuduh Rusdi Kirana dan PT Lion Group merekomendasikan penutupan Bandara Budiarto, Curug. Dengan adanya permohonan maaf dan menarik pernyataan, Menteri Jonan menganggap persoalan dengan Rusdi Kirana dan Lion Group selesai. Sebelum mengeluarkan surat resmi, Jonan sudah mencoba melakukan klarifikasi melalui Hadi M Djuraid, Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang Keterbukaan Informasi Publik. “Pak Jonan tidak pernah mengatakan Rusdi Kirana mau menutup Bandara Budiarto, dan kedua pernyataan menhub tidak bermaksud mendiskreditkan pihak manapun, termasuk Pak Rusdi Kirana,” kata Hadi. Masih menurut Hadi, setidaknya ada beberapa poin penting yang disampaikan Menteri Jonan saat memberikan pernyataan di Bali, pada Jumat tersebut. Pertama, Menhub mengatakan menolak usulan Lion Group untuk membangun Bandara Internasional di Lebak. Kedua, Menhub menegaskan tidak akan pernah menutup Bandara Budiarto atau Curug untuk kepentingan apapun. Sebab, Bandara Budiarto dan STIP adalah aset nasional dan sudah memiliki sejarah panjang dalam membangun penerbangan di Indonesia. Ketiga, menhub tidak pernah mengatakan bahwa Rusdi Kirana mau menutup Bandara Budiarto. Hadi mempersilakan masyarakat, Rusdi Kirana dan Lion Group, mencermati kembali pernyataan Menteri Jonan. “Tidak ada kalimat di situ bahwa Rusdi Kirana akan menutup Bandara Budiarto atau Curug,” katanya. Namun, menurut Hadi, jika Rusdi Kirana tetap mensomasi menhub dan membawa persoalan ke ranah hukum, Kemenhub tak melarangnya. “Namun, sekali lagi, menhub tak ada niatan mendeskriditkan pihak manapun, termasuk Pak Rusdi Kirana,” tegasnya. Jadi, akankah bergulir ke pengadilan? n

Tulis ini, jika Pak Rusdi jadi menteri perhubungan silakan tutup Curug. 31


MAKRO Harga obat

Mengincar Kartel Obat Paten KPPU mencurigai praktik kartel dalam menentukan harga obat paten. Harganya tertinggi di ASEAN. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan RP

H

arga obat paten di Indonesia setinggi langit. Masyarakat berpendapatan rendah jadi korban. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mencurigai adanya praktik kartel pada harga obat paten. Muhammad Syarkawi Rauf, Ketua KPPU mengungkapkan, harga-harga obat penyakit khusus seperti kanker, hipertensi, jantung, atau ginjal dinilai tak wajar. Dugaan praktik kartel pun mengarah pada tujuh perusahaan produsen obat yang terafiliasi dengan perusahaan farmasi asing. “Obat khusus ini hanya diproduksi perusahaan investasi asing yang jumlahnya hanya 7 brand perusahaan. Dan semuanya terikat satu asosiasi yang sering melakukan pertemuan. Kita selidiki apakah mereka kongkalikong kendalikan harga,” kata Syarkawi, pada Jumat pekan lalu.

Asosiasi yang dimaksud Syarkawi adalah International Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG). Kecurigaan menguat, jika melihat harga obat yang dijual IPMG di Indonesia lebih mahal dibandingkan harga di negara ASEAN lainnya. “Kita mencium harga eceran tertinggi ini diatur, sehingga tendensi sekongkol ada. Kita baru mulai selidiki,” jelas Syarkawi. KPPU pun mengusulkan kepada pemerintah untuk menetapkan batas atas atau harga eceran tertinggi (HET) bagi harga obat paten dan obat generik bermerek. Tujuannya, agar tercipta mekanisme persaingan usaha. Sebab sampai saat ini, HET hanya berlaku pada obat generik. Praktik persekongkolan harga obat di Indonesia bisa jadi memang sangat menggiurkan. Maklum, sepanjang tahun 2014, industri farmasi berhasil mencatatkan omzet Rp 52 triliun. Sedangkan untuk tahun 2015, diperkirakan tumbuh 11,8% menjadi Rp 56 Triliun. Berdasarkan data IMS Health, posisi pasar obat resep masih tinggi dengan 59% atau Rp 33 triliun. Sedangkan untuk nonresep porsinya 41% atau Rp 23 triliun. Sukarni, komisioner KPPU, meminta pemerintah membuat kebijakan yang dapat melibas kartel obat. Selain menetapkan HET, juga pemberian sanksi bagi dokter yang terbukti melakukan hubungan transaksional dengan industri farmasi.

Berbagai merek obat: Ada tendensi persekongkolan tetapkan harga.

32

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


MAKRO Harga obat Selain itu, KPPU juga menganggap perlunya kewajiban bagi apotek untuk memberi pilihan bagi konsumen, terkait dengan obat sejenis yang akan dikonsumsinya. Hal itu untuk mengurangi ‘permainan’ antara dokter dan industri farmasi.

TIRU THAILAND Terkait tingginya HET obat paten di negeri ini, KPPU meminta pemerintah meniru langkah yang ditempuh Thailand. Yakni melakukan compulsory licensing atau pembatalan paten oleh pemerintah. “Jadi pemerintah bisa membeli paten obat dan memproduksinya sendiri di dalam negeri dengan alasan untuk kepentingan nasional. Aturan internasional yang berlaku, pemerintah membayar 0,5% harga obat dari pemilik paten,” kata Syarkawi. Setelah itu, produksi obat tersebut di dalam negeri bisa dilakukan oleh BUMN farmasi. Sehingga harga obat paten jenis tertentu yang sifatnya vital, bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain Thailand, negara lain yang menerapkan compulsory licensing adalah Malaysia, China, dan Brazil. Sementara Amerika Serikat justru tercatat paling sering melakukan compulsory licensing karena memiliki undang-undang pembatalan paten. Sejatinya, pemerintah sudah tiga kali melakukan pembatalan paten untuk satu jenis obat, yakni obat jenis antiretroviral (ARV) untuk penderita HIV/AIDS. Pemerintah saat itu hanya membayar kompensasi sebesar 0,5% pada perusahaan pemilik paten dengan alasan kepentingan nasional. Hal lain yang harus dilakukan pemerintah untuk menekan harga obat paten adalah membiayai para do-

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Biaya marketing obat paten itu 12%. Misal harga merk obat Rp 100 ribu, cost marketing-nya Rp 12 ribu. kter meningkatkan keahliannya. Maklum, selama ini, para dokter justru dibiayai oleh perusahaan farmasi. Wajar jika kemudian terjadi semacam persekongkolan antara dokter dan produsen dalam memasafrkan obat paten. “Biaya marketing obat paten itu 12%. Misal harga merek obat Rp 100 ribu, cost marketing-nya Rp 12 ribu. Biaya ini yang dipakai produsen obat selenggarakan seminar atau kasih kuliah gratis ke dokter. Kalau ini dibenahi, nggak ada cerita dokter jadi sales obat merek tertentu,” kata Syarkawi. Sementara itu, Direktur Eksekutif IPMG Parulian Simanjuntak, meminta KPPU menjelaskan skema pengaturan harga jual produk farmasi, mengingat tidak ada aturan khusus terkait itu. Menurut Parulian, harga jual produk farmasi berkisar 45% hingga 50% dari harga produksi. Kelebihan itu terbagi menjadi margin distribusi (10%), margin apotek (25%), dan PPn (10%). Dari ketiga komponen, hanya PPn yang mungkin dikurangi. Margin 10% distribusi sulit dipangkas mengingat luasnya wilayah Indonesia. Sementara untuk margin apotek harus ditinjau keadaan usaha apotek. “Yang paling memungkinkan adalah margin PPn karena langsung berdampak bagi pasien, sementara tidak mengganggu biaya distribusi dan apotek,” katanya. Lalu bagaimana pendapat BUMN farmasi? PT Indofarma Tbk setuju dengan sikap KPPU yang mengusulkan penetapan HET bagi obat paten dan obat generik bermerek. Menurut Yasser Arafat, sekreatris perusahaan Indofarma, tidak ada perbedaan khasiat antara obat generik berlogo dan obat generik bermerek. “Tidak adil jika generik unbranded ada batasnya (HET), sedangkan generik branded tidak ada,” katanya. n

33


MAKRO Upah

Para Gubernur Pun Membangkang Formula pengupahan yang ditetapkan pemerintah pusat ternyata tak berlaku bagi sejumlah provinsi. Bakal ada sanksi. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan RP

P

eraturan Pemerintah tentang pengupahan tak bertaji. Sembilan dari 21 gubernur yang sudah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) 2016, ternyata mengabaikan formula pengupahan yang diatur dalam PP Nomor 78/2015. Kenaikan UMP tak sampai 11,5%. “Yang tidak menggunakan PP itu sebagai rujukan, justru kenaikan UMP lebih rendah, ada 6%, 7%, 9%. Padahal pemerintah pusat telah menetapkan angka kenaikan 11,5%,” kata Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan, di Jakarta, pada Jumat (13/11). Sayangnya, Hanif tak menyebut gubernur mana saja yang mengabaikan formula pengupahan. Ia hanya mengimbau seluruh gubernur agar menyesuaikan kenaikan UMP sesuai patokan pusat. Sebab, kenaikan 11,5% merupakan angka ideal, baik bagi pekerja maupun pengusaha. “Tugas pemerintah daerah kan menaati pusat. Sesuaikan dong. Memang kebijakan soal upah ada di daerah, tapi kan pusat sudah menentukan dan harus diikuti,” ujarnya. Seperti diketahui, Rumus UMP 2016 adalah UMP tahun berjalan + (UMP tahun berjalan x (inflasi + pertumbuhan ekonomi)). Contohnya DKI Jakarta. Jika

Aksi Buruh: Keputusan pemerintah pusat harus ditaati.

34

UMP 2015 adalah Rp 2,7 juta, sementara inflasi dan pertumbuhan ekonomi masing-masing 5%. Maka UMP 2016 adalah Rp 2,7 juta ditambah Rp 2,7 juta dikali 10%. Atau Rp 2,7 juta ditambah Rp 270 ribu menjadi Rp 2,97 juta. Sementara itu, Haiyani Rumondang, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan, menyebut soal bakal adanya sanksi dari Kementerian Dalam Negeri bagi gubernur yang melanggar pengupahan. Pihak Kemernterian Ketenagakerjaan dan Kementerian Dalam Negeri sudah membuat kesepakatan soal itu. Sejatinya, kepatuhan gubernur dalam menetapkan UMP memang tidak diatur khusus dalam PP 78/2015. PP hanya mengatur sanksi bagi perusahaan yang melakukan pelanggaran terkait mekanisme dan pembayaran upah. Sanksi bagi gubernur atau kepala daerah diatur dalam UU No. 23/2014 tentang Pemerintah Daerah. Itupun, tak spesifik menyebut soal pelanggaran dalam menetapkan upah. Salah satu gubernur yang sejauh ini bersikap kritis terhadap formula pengupahan adalah Ganjar Pranowo dari Jateng. Menurutnya, Pemprov Jateng cukup sulit menerapkan formula pengupahan, karena menyamaratakan semua perusahaan dengan skala usaha, kekuatan finansial, dan sektor usaha yang berbeda. Dia khawatir UMP sesuai standar pusat bakal mematikan usaha-usaha kecil yang saat ini justru tengah berusaha bertahan dalam konidisi perekonomian yang lesu. “Alangkah baiknya jika (PP) di-review kembali. Kalau mau semuanya bisa match, ya harus seperti itu. Masa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus bayar pegawainya dengan upah minimum kabupaten/ kota (UMK)? Siapa yang bisa?” kata Ganjar. Terkait adanya gubenur yang membangkang, kalangan pelaku usaha meminta pemerintah pusat bersikap tegas. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat meminta pemerintah pusat berani memberi sanksi bagi kepala daerah yang membangkang “Itu sudah diputuskan. Kalau persentasenya rendah, harus disetarakan sampai 11,5%. Kalau terlalu tinggi itu malah bagus. Di sinilah kehadiran pemerintah pusat diuji. Kalau tidak ada sanksi berarti kehadiran pusat percuma,” katanya. Masih menurut Ade, angka kenaikan upah sebesar 11,5% harus dijadikan patokan oleh seluruh pemerintah daerah. “Gubernur tidak bisa mengeluarkan keputusan dengan mengabaikan instruksi dan keputusan yang termuat dalam PP No. 78/2015,” katanya. n

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


MAKRO Biofuel

SPBU Shell: Bisa dicabut izin usahanya.

D

ua dari empat perusahaan pelaku usaha bisnis retail Bahan Bakar Minyak (BBM) belum menjalankan kebijakan mandatori biofuel. Total dan Shell belum menjalankan kewajiban mencampur BBM yang dijualnya dengan 15% biodiesel. “Yang sudah menjalankan baru Pertamina dan AKR. Untuk yang (BBM) non PSO (Public Service Obligation/ subsidi) belum berjalan seperti yang kita harapkan,” kata Tisnaldi, Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada Jumat (13/11). Program mandatori biofuel 15% yang juga disebut B15, dijalankan dengan terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015 tentang “Percepatan Mandatori Biofuel”, pada April silam. Isinya, kewajiban mencampur 15% biodiesel dalam BBM nonsubsidi yang dijual. Sejatinya, mandatori biofuel sudah dimulai sejak 2013 dengan ketentuan mencapur 10% biodiesel. Saat itu, menurut Menteri ESDM Sudirman Said, kebijakan mandatori biofuel bakal mempengaruhi pasar kelapa sawit di Indonesia sebagai dampak peningkatan permintaan baru. Penyerapan biofuel diperkirakan dapat mencapai 5,3 juta KL per tahun. Tak hanya itu, kebijakan ini juga bakal menghemat impor BBM sebanyak 1,5 juta KL impor. “Jadi penghematan devisa setara dengan BBM yang diimpor dikalikan harga BBM,” kata Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama (Dirut) Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPS), pada Agustus silam. Pihak Kementerian ESDM juga menyatakan bahwa kebijakan ini tak hanya berlaku bagi Pertamina, tapi juga pengusaha SPBU asing, seperti Total dan Shell. Bahkan, saat itu, juga telah dilakukan diskusi dengan Shell dan Total agar melaksanakan amanat mandatori B15. Jika kedua perusahana asing tersebut tidak patuh, Kementerian ESDM akan mengeluarkan sanksi. “Kalau disengaja, pasti ada sanksi,” kata IGN Wiratmaja Puja, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Sebagai catatan, hingga September 2015, pencapaian penggunaan biodiesel ternyata baru 958.976 kiloliter (KL). Masih jauh dari target sebesar 1,7 KL untuk tahun ini. Padahal, jika target 1,7 KL tercapai, total devisa yang dapat dihemat mencapai US$ 0,71 miliar

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Menanti Ketegasan ESDM Total dan Shell belum menjalankan kebijakan mandatori biofuel. Kementerian ESDM bakal bersikap tegas. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan RP

atau sekitar Rp 9,61 triliun. Tak hanya itu, mandatori biodiesel 15% juga mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 2,5 juta ton karbon. Kementerian ESDM sendiri, sampai sejauh ini, baru memberikan peringatan lisan kepada Shell dan Total. “Kami baru menghimbau saja, mengingatkan ke mereka bahwa mandatori biodiesel ini wajib,” ucap Tisnaldi. Jika peringatan tersebut tidak diindahkan dan mandatori tetap tidak dijalankan, Tisnaldi mengancam akan memberikan sanksi mulai dari teguran tertulis sampai pencabutan izin usaha kepada Shell dan Total. “Kita akan beri teguran tertulis, penangguhan kegiatan usaha, sampai pencabutan izin usaha,” tegasnya. Sikap tegas bakal diambil, mengingat program mandatori biodiesel 15% akan ditingkatkan menjadi mandatori biodiesel 20% (B20), per Januari 2016. Pada saat ini, sudah dilakukan kegiatan uji jalan kendaraan menggunakan B20 di jalan lintas Sumatera. Kita tunggu saja, akankah Shell dan Total segera menjalankan kebijakan ini. n

35


keuangan GWM

Pabrik Tekstil: Masih menghadapi banyak masalah

Optimisme di Tengah Penurunan GWM diharapkan akan mendorong kucuran kredit kembali meruah. Tapi ada pihak yang merasa khawatir, dana hasil pencairan GWM dipakai untuk spekulasi.

D

TEKS bastaman foto Dok. Review, Riset

i hari-hari mendatang para pengusaha tampaknya tak akan sulit lagi mencari kredit untuk memenuhi kebutuhan modal kerja atau investasi. Diturunkannya giro wajib minimum (GWM) primer dari 8% menjadi 7,5%, awal Desember depan, setidaknya akan mendorong bank berusaha semaksimal mungkin menawarkan dananya. Kalau perlu, dengan sedikit menurunkan suku bunga pinjaman. Sebenarnya, dengan inflasi tahunan yang hanya sebesar 3,6%, peluang BI untuk menurunkan suku

36

bunga acuan dari level 7,5% juga cukup besar. Akan tetapi, dengan kondisi nilai tukar rupiah yang belum stabil, sangat berisiko bila BI rate dipangkas. Sebab, jika itu dilakukan, dikhawatirkan dana asing akan berbondong-bondong meninggalkan Indonesia. Lagi pula, kemungkinan besar The Fed bakal mengerek suku bunga pada bulan Desember. Meski hanya penurunan GWM primer, dan jumlahnya pun sangat kecil, namun para bankir tetap patut bersyukur. Sebab, dari perhitungan BI, pelonggaran GWM sebesar 0,5% dari dana pihak ketiga (DPK) bisa menambah likuiditas perbankan hingga Rp 18 triliun. “Bank bisa menaikkan kapasitas kreditnya, apalagi sebelumnya ada pelonggaran ketentuan loan to value (LTV),� ujar Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia. Tak hanya BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun optimistis pemangkasan GWM akan mendorong penyaluran kredit kembali meruah. Dalam perkiraan Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, sampai akhir tahun ini kredit akan tumbuh 12,5% - 13,5%. Naik cukup tajam, memang. Sebab, sampai kuartal III, pertumbuhannya baru 10,9%. Setidaknya, pemangkasan GWM akan memberi peluang bagi sektor riil untuk bergerak lebih kencang. Manfaat yang bisa dipetik perbankan juga banyak. Se-

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


keuangan GWM

Selain suku bunga masih tinggi, kondisi ekonomi yang kurang bersahabat juga membuat para bankir dan pengusaha cukup ekstra hati-hati dalam melakukan ekspansi.

Kesuraman lain bisa menekan kredit bermasalah, bank akan lebih optimal dalam menjalankan fungsi intermediasinya. “Apalagi belanja pemerintah mulai turun, pertumbuhan kredit akan lebih cepat,” ujar Irwan. Kondisi ini dirasakan juga oleh Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI. “Begitu belanja pemerintah jalan, efeknya terasa sekali. Permintaan kredit naik, hampir di semua sektor,” ujarnya. Itu sebabnya, Baiquni optimis kucuran kredit BNI akan tumbuh 14% sampai akhir tahun ini. Bagi bank sebesar BNI, melonjaknya permintaan kredit di kuartal IV mungkin tidak akan sampai merepotkan. Apalagi mereka masih memiliki simpanan surat berharga, seperti obligasi negara dalam jumlah besar. Sehingga, kalau pun GWM tidak diturunkan, mereka masih bisa mengatasi kebutuhan dananya dengan menjual surat-surat berharga.

RAWAN DIPAKAI SPEKULASI Lain halnya dengan bank-bank menengah kecil. Keterbatasan dana sudah tentu akan menghambat penetrasi kredit mereka. Oleh sebab itu, penurunan GWM primer disambut dengan suka cita. “Dengan diturunkannnya GWM, kami masih bisa menggenjot kucuran kredit hingga akhir tahun,” ujar seorang bankir swasta. Benarkah? Entahlah. Yang jelas, sesungguhnya

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

bukan hanya persoalan likuiditas yang menyebabkan kredit hanya tumbuh 10,9% sampai kuartal III. Selain suku bunga masih tinggi, kondisi ekonomi yang kurang bersahabat juga membuat para bankir dan pengusaha cukup ekstra hati-hati dalam melakukan ekspansi. Makanya, jangan heran bila belakangan ini banyak kredit yang sudah diberikan kepada debitor masih ngendon di bankas bank. Berdasarkan catatan statistik perbankan Indonesia (SPI), hingga semester I, kredit yang belum ditarik oleh debitor mencapai Rp 1.244 triliun atau sekitar 32,5% dari total kredit perbankan. Tingginya angka unisbursed loan tersebut tampaknya lebih disebabkan oleh kondisi ekonomi. Terbukti, hampir sebagian besar kredit yang belum ditarik itu diperuntukkan bagi modal kerja dan investasi. Itu sebabnya, beberapa kalangan tidak terlalu yakin kredit bakal tumbuh pesat kendati GWM telah dipangkas. Bahkan seorang bankir swasta merasa khawatir, pemangkasan GWM tadi justru akan menambah dana tidak produktif di pasaran. Yang lebih mencemaskan lagi, dana nganggur itu dipakai untuk spekulasi pembelian mata uang asing. “Kejadian seperti ini biasa terjadi,” katanya. Maksudnya, supaya dana yang diperoleh dari penurunan GWM menghasilkan uang, bank-bank yang kelebihan likuiditas lalu memutarnya di pasar uang. Nah, bukan tidak mungkin, pinjaman jangka pendek itu kemudian dipakai bank devisa untuk memborong dolar. Apalagi, dengan adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed di bulan Desember, peluang dolar untuk menguat makin besar. Betul, ini baru kecemasan yang belum tentu terjadi. Tapi, fakta di lapangan menunjukkan banyak sektor industri yang mengalami masalah. Itu terbukti dengan terus melesatnya kredit bermasalah. Jadi, memang cukup masuk akal bila bank-bank yang kelebihan likuiditas lebih asyik bermain di pasar uang. Atau, setidaknya, mereka akan menyimpannya di Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI). Dengan menyimpannya di SDBI, bank bisa memperoleh diskonto 6,85% tanpa perlu pusing memikirkan kredit macet. n

37


keuangan Portfolio investasi

Kalau Pemerintah Lagi Bokek Untuk mencari pendanaan proyek, perusahaan asuransi dan dapen diwajibkan menempatkan minimal 20% dananya di SBN. Akan terjadi penarikan dana besar-besaran. TEKS bastaman foto Riset

N

iat pemerintah untuk mempercepat pembangunan proyek infrastruktur tampaknya bakal tertunda lagi. Maklum, selain asing masih ragu menanamkan duitnya di Indonesia, perbankan pun sepertinya tidak terlalu tertarik menggarap proyek yang memiliki durasi sepuluh hingga dua puluh tahun. Kalaupun ada yang yang berkenan menanamkan uangnya, bisa jadi itu hanya bank-bank pemerintah. Makanya, kini pemerintah giat mencari sumber dana lain. Salah satunya adalah menyasar dana para pensiunan dan nasabah asuransi. Caranya? Gampang. OJK berencana menerbitkan aturan yang mewajibkan perusahaan asuransi dan dana pensiun (dapen) mau

menanamkan minimum 20% - 30% uangnya di surat berharga negara (SBN). OJK juga akan membatasi investasi kedua lembaga tersebut pada repurchases agreement (repo) dan penyertaan langsung. Di luar negeri, perusahaan asuransi dan dapen memang sudah biasa ikut berpartisipasi dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur. “Tipikal perusahaan asuransi dan dapen lebih berorientasi pada investasi jangka panjang, sehingga SBN sangat cocok menjadi portfolio investasi kedua lembaga ini,� ujar Dumoly Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK. Dumoly mungkin benar. Namun, kenyataannya, di Indonesia deposito dan saham tetap lebih populer daripada SBN. Hal ini tampak dari penempatan Rp 284 triliun dana investasi asuransi jiwa pada kuartal III 2015. Dari jumlah tersebut, hanya 15,21% yang diinvestasikan di SBN. Kalah dibandingkan dana yang ditempatkan pada saham (30,54%), reksa dana (24,18%) atau deposito (16,50%). Di perusahaan asuransi umum, porsinya lebih kecil lagi. Dari total dana investasi Rp 64,4 triliun, hanya 3,97% yang ditempatkan pada SBN. Di sini, deposito berjangka memegang porsi paling besar dengan total Rp 31,77 triliun (49,3%). Deposito juga tampaknya menjadi pilihan favorit pengelola dapen. Dari total

Antrean para pensiun di taspen: Strategi investasi asuransi dan dapen kembali berubah.

38

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


keuangan Portfolio investasi dana kelolaan Rp 185 triliun, sekitar 29,67% di antaranya ditempatkan pada deposito. Ada pun dana yang ditempatkan di SBN hanya 17,53. Lantas, kenapa saham dan deposito lebih diminati ketimbang SBN? Ini memang aneh. Sebab, jika pertimbangannya hasil investasi, jelas SBN lebih menguntungkan dibandingkan dengan deposito. Menurut PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency), SBN tenor 10 tahun mampu memberikan yield 8,95%. Sementara deposito hanya menawarkan bunga 7% per tahun. Kalau alasan memilih deposito karena investasi ini bisa ditarik sewaktu-waktu, itu juga tidak terlalu tepat. Soalnya, beberapa jenis SBN jangka panjang, seperti seri FR0071 dan FR0072, juga dikenal cukup likuid. Apalagi, bukankah perusahaan asuransi dan dapen membutuhkan sarana investasi jangka panjang? “Kontrak asuransi (jiwa) tidak ada yang lebih pendek dari 5 tahun. Banyak yang kontraknya di atas 10 tahun, bahkan sampai 30 tahun,” ujar Siswa Rizali, Head of Invesment PT AAA Asset Management. Jadi, kenapa? Ah, ini sebenarnya pertanyaan klise. Seorang bankir swasta membisikan, asuransi dan dapen lebih banyak masuk ke bank karena mendapat iming-iming berupa “bunga di bawah meja”. Maksudnya, kendati pendapatan bunga yang masuk ke kas perusahaan kecil, toh pengelolanya bisa mengantongi fee yang lumayan besar.

TIDAK BISA LANGSUNG DITERAPKAN Tapi, terlepas dari soal itu, dengan total dana kelolaan sekitar Rp 535 triliun, perusahaan asuransi dan dapen memang ladang duit yang amat potensial. Jika rencana OJK tadi benar diterapkan, bisa dibayangkan, berapa puluh triliun dana milik perusahaan asuransi dan dapen yang bisa dimanfaatkan untuk membiayai proyek infrastruktur. Tapi efek sampingnya juga bakal tidak kecil. Sebab, aturan baru ini berpotensi menimbulkan gelombang penarikan dana dari instrumen investasi lainnya ke SBN. PT Reasuransi Maipark Indonesia (RMI) mungkin bisa jadi contoh. Hingga semester I, perusahaan ini berhail meraup premi Rp 129 miliar. Dari jumlah tersebut, yang ditempatkan di SBN baru 2%. “Simpanan di deposito mencapai 80%,” ujar Yasri Y. Rasyid, Direktur Utama RMI. Untuk perusahaan asuransi umum seukuran RMI, pemindahan dana dari deposito ke SBN mungkin tak akan berpengaruh banyak. Tapi, jangan lupa, di luar itu banyak perusahaan asuransi umum yang menempatkan dananya di deposito. Jika seluruh perusahaan asuransi umum meningkatkan porsi investasinya di SBN dari 3,97% jadi minimal 20%, berarti akan terjadi penarikan dana hampir Rp 10 triliun. Selain di perusahaan asuransi umum, pemindahan dana juga akan dilakukan oleh sejumlah perusahaan asuransi jiwa dan dapen. Soalnya, ya itu tadi, porsi investasi kedua lembaga keuangan ini masih di bawah minimal 20%. Memang, belum jelas kapan aturan baru ini akan diberlakukan. Cuma kalau pemindahan dana itu dilakukan dalam waktu singkat, maka akan

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

terjadi penarikan dana besar-besaran (rush) dari sejumlah instrumen investasi ke SBN. Jika seluruh perusahaan asuransi dan dapen mengalihkan sebagian dananya ke SBN, bukan tidak mungkin akan terjadi penarikan dana hingga puluhan triliun rupiah dari sejumlah intsrumen investasi. Tapi, tenang, itu baru skenario terburuk. Sebab, perusahaan asuransi dan dapen besar umumnya bersikap konservatif. Selain deposito, mereka banyak menempatkan dananya di SBN. Dapen BNI, misalnya, menempatkan 26,6% dana kelolaannya di SBN. Tapi, bagi perusahaan asuransi dan dapen yang kepemilikannya di di SBN masih di bawah angka minimal 20%, aturan baru tersebut jelas akan memusingkan. Soalnya, mereka mesti menata ulang portfolionya dalam waktu singkat. Mereka juga memiliki kewajiban kepada nasabah. Jadi, dalam hal penempatan dananya, mereka juga harus menyesuaikan diri dengan kepentingan nasabah. “Aturan baru ini tidak bisa langsung diterapkan. Butuh enam bulan untuk melakukan penyesuaian portfolio,” ujar Yasri. n

Tipikal perusahaan asuransi dan dapen lebih berorientasi pada investasi jangka panjang, sehingga SBN sangat cocok menjadi portfolio investasi kedua lembaga ini.

39


keuangan valas

Setelah Kepastian Itu Datang Akhirnya, hampir dipastikan suku bunga The Fed akan naik Desember depan. Berkat masih lebarnya selisih BI rate dan The Fed, rupiah diperkirakan tidak akan terlalu berfluktuasi.

bereaksi terhadap hasil FOMC. Rapat Dewan Gubernur BI, pekan lalu, hanya memutuskan untuk mempertahan BI rate di level 7,5%. Selain itu, untuk menahan jatuhnya rupiah, BI sesekali mengguyur pasar dengan dolar. Jumlahnya pun, menurut seorang pelaku pasar, tidak terlalu banyak. Kini pertanyaannya, akan seperti apa tampang rupiah di pekan ini? Ada dua aliran yang pendapatnya sangat berbeda jauh. Josua Pardede, misalnya. Ekonom Bank Permata ini memprediksi rupiah masih akan melanjutkan penguatan. Salah satu penopangnya adalah kebijakan bank sentral untuk memangkas giro wajib minimum (GWM) primier. Di mata Josua, kebijakan tersebut akan menambah pasokan likuiditas serta berpeluang menekan tingkat suku bunga. “Rupiah berpeluang untuk terus menguat,� katanya. Ia memperkirakan, pekan ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.600 hingga Rp 13.800 per dolar.

ANCAMAN BOM UTANG Benar-benar bertentangan dengan pendapat Tony Mariano, analis Esandar Arthamas Berjangka. Ia menilai, penguatan rupiah di penghujung pekan lalu lebih disebabkan oleh aksi profit taking. Karena itu, Tony memperkirakan perburuan akan terus berlangsung hingga

TEKS bastaman foto Riset

D

i saat kondisinya relatif stabil dan berotot, nilai tukar rupiah kembali loyo. Ini garagara harga minyak yang tiba-tiba bergejolak lagi. Serangan udara yang dilakukan oleh Prancis ke maskas ISIS di Suriah, telah sukses melambungkan harga minyak ke level US$ 40,93 per barel. Maklum, Suriah berbatasan langsung dengan Irak, yang merupakan salah satu penghasil minyak cukup besar. Namun, sebenarnya, bukan serangan Prancis ke markas ISIS yang membuat rupiah tersungkur. Justru serangan teroris ISIS di kota Parislah yang membuat pemilik uang ramai-ramai memburu dolar sebagai save heafen. Alhasil, dolar pun menguat terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah. “Serangan teroris ISIS telah menguntungkan dolar,� ujar David Sumual, ekonom Bank BCA. Tapi, syukurlah, pelemahan rupiah itu tidak berlangsung lama. Sebab, pada perdagangan Kamis pekan lalu (19/11), mata uang kesayangan rakyat Indonesia itu sedikit menguat ke level Rp 13.775 per dolar. Penguatan dolar itu ditopang oleh risalah Federal Open Market Committee (FOMC) yang menyebutkan sebagian besar anggota The Fed menyetujui kenaikan suku bunga pada bulan Desember. Sejak awal pekan lalu, sebenarnya rupiah sudah tampak tidak pede. Nilainya terus berkurang dibandingkan dolar. Para pemain di pasar uang juga kelihatannya sudah mengantisipasi apa yang akan diputuskan The Fed. Sehingga, ketika notulensi FOMC dirilis pada hari Kamis, dampaknya terhadap rupiah sudah tidak terlalu berpengaruh lagi. Dari dalam negeri, hingga saat ini BI belum terlalu

40

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


keuangan valas suku bunga The Fed benar-benar naik. Ia memperkirakan, pekan ini rupiah akan berada di kisaran Rp 13.725 – Rp 13.925. Mana yang benar? Entahlah. Tapi satu hal yang pasti, dengan adanya kepastian kenaikan suku bunga The Fed, sekarang tinggal bagaimana asing melihat tingkat suku bunga di Indonesia dengan di Amerika. “Itulah yang akan memengaruhi pergerakan rupiah ke depan,” ujar seorang analis. Memang, pada akhirnya, yang namanya nilai tukar adalah harga. Jika kenaikan suku bunga The Fed hanya 25 basis poin, diperkirakan dampaknya tidak akan terlalu besar terhadap rupiah. Sebab, dengan dipertahankannya BI rate di level 7,5%, maka suku bunga di Indonesia masih sangat menarik. Apalagi inflasi tahunan diperkirakan hanya 3,6%. Lain halnya jika kenaikan suku bunga The Fed lebih dari 50 basis poin. “Karena itu di luar ekspektasi pasar,” ujar seorang analis. Tapi ia yakin, kenaikan suku bunga The Fed tak akan lebih dari 50 basis poin. Sebab, jika itu terjadi, maka dolar akan semakin kuat dan barang-barang dari Amerika bakal sulit bersaing di pasar ekpor. “Orang akan beralih ke barang-barang China atau Jepang yang lebih murah.” Jika melihat tingkat inflasi yang masih di bawah

Kalaulah ada peristiwa yang bakal menghancurkan rupiah, itu adalah beban utang luar negeri Indonesia yang sudah masuk taraf berbahaya. Sampai kuartal III, rasio pembayaran utang Indonesia atau debt service ratio (DSR) sudah mencapai 60,40%. Angka ini dua kali lipat dari batas wajar yang ditentukan oleh IMF, yakni 30% - 33%. target, memang besar kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed tidak akan terlalu tinggi. Seperti diketahui, Juni lalu The Fed telah memangkas target inflasinya dari 0,8% menjadi 0,4%. Sementara, hingga Oktober lalu, tingkat inflasi inti di Negeri Adi Daya itu diperkirakan hanya sekitar 0,2%. Kalaulah ada peristiwa yang bakal menghancurkan rupiah, itu adalah beban utang luar negeri Indonesia yang sudah masuk taraf berbahaya. Sampai kuartal III, rasio pembayaran utang Indonesia atau debt service ratio (DSR) sudah mencapai 60,40%. Angka ini dua kali lipat dari batas wajar yang ditentukan oleh IMF, yakni 30% - 33%. Benar-benar mengerikan. Soalnya, kini sekitar 60% devisa hasil ekspor akan habis dipakai untuk membayar cicilan pokok dan bunga utang. Utang luar negeri Indonesia saat ini tercatat US$ 302,4 miliar. Betul, angka itu lebih kecil US$ 2,1 miliar dibandingkan posisi di kuartal II. Tapi ingat, ekspor Indonesia juga mengalami penurunan. “Makanya, pemerintah harus mencari terobosan baru yang dapat meningkatkan ekspor,” ujar Josua. n

Rasio pembayaran utang 2015 (%) DSR tier – 1 triwulanan DSR tier – 2 triwulanan DSR tier – 1 tahunan DSR tier – 2 tahunan Rasio utang terhadap ekspor Rasio utang terhadap PDB

Q1 Q2 Q3 17,24 23,11 17,03 57,82 59,90 60,40 18,70 19,47 19,42 53,60 53,42 57,47 146,49 152,96 157,68 33,62 34,46 34,92

Sumber: BI

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

41


Pasar Modal IHSG

Koleksi Sekarang Indeks diperkirakan akan menguat. Pilihan sahamnya cukup banyak.

I

TEKS Ahmad Munjin foto riset

ndeks harga saham gabungan, akhirnya berlabuh di atas level psikologis. Pada penutupan pasar Jumat (20/11), indeks ditutup di level 4.561,33. Itu berarti, dibanding pekan sebelumnya, terjadi penguatan 88 poin atau sekitar 1,97%. Penguatan IHSG yang signifikan, kemungkinan, lebih karena Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang sudah memberikan data-data terakhir. Meski BI Rate dipertahankan di level 7,50%, BI menyatakan punya ruang yang besar untuk menurunkannya. Apalagi, otoritas moneter juga sudah menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM). Artinya, BI memberikan stimulus pada area yang lain. Ini juga menandakan bahwa BI mulai percaya pada kekuatan ekonomi Indonesia. Arah IHSG hingga akhir tahun masih di bawah kisaran 5.000. Jika sentimen positif, indeks berpeluang menguat ke resistance 4.600-4.700. Di sisi lain, support indeks berada di 4.500. Hingga akhir November, arah IHSG cenderung berfluktuasi, tapi trennya cenderung naik hingga akhir Desember. Soal kenaikan suku bunga The Fed pada Desember 2015, “Saya tidak terlalu yakin. Saya melihat, kemungkinan The Fed belum akan menaikkan suku bunga acuannya,� kata Guntur Tri Hariyanto, pengamat pasar modal. Memang, hampir semua data ekonomi AS menunjukkan perbaikan yang memungkinkan kenaikan suku bunga. Antara lain, data tenaga kerja AS, konsumsi, dan beberapa indeks ekonomi lain yang sudah cukup membaik. Akan tetapi, masih banyak hal yang harus diperhitungkan The Fed perihal ekonomi AS. Salah satunya adalah data inflasi AS dan pertumbuhan ekonomi yang masih lambat. Selain itu, The Fed juga akan mempertimbangkan pengaruh penguatan dolar AS terhadap ekonomi AS. Kondisi terakhir menunjukkan, AS alami penurunan ekspor akibat kenaikan nilai tukar dolar AS. Jika bunga Fed dinaikkan, kinerja ekspor AS kemungkinan akan kembali turun. Tinggal seberapa besar AS punya ruang untuk mentolelir defisit neraca perdagangannya. Untuk awal 2016, kenaikan suku bu-

42

nga The Fed lebih bisa dipastikan karena ekonominya semakin membaik. Jika Fed jadi menaikkan suku bunga acuannya itu, kemungkinan IHSG akan mengalami koreksi sebentar. Setelah itu, pasar akan mengacu ke fundamental emiten masing-masing. “Setelah terkoreksi, hargaharga saham akan mengalami perbaikan,� katanya. Pada akhir 2015 pun, ekonomi RI sudah terlihat lebih kuat. BI mengatakan, ekonomi RI lebih kuat sehingga memberikan ruang yang lebih besar bagi BI untuk menurunkan BI Rate, meskipun suku bunga acuan itu belum diturunkan. Salah satunya adalah penurunan inflasi yang cukup besar. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menanjak. Begitu juga dengan pertumbuhan kredit perbankan yang sudah lebih cepat. Jadi, jika The Fed jadi menaikkan suku bunga acuannya, bisa dikompensasi dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Oleh karena itu, jika IHSG turun sebagai respons atas kenaikan suku bunga The Fed nantinya, justru jadi saat tepat untuk mendapatkan harga saham di le-

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


PASAR MODAL IHSG vel rendah. Sebab, dalam kondisi normal, tanpa memfaktorkan kenaikan suku bunga The Fed, seharusnya IHSG sudah di atas 5.000.

Saatnya Membeli Dalam situasi ini, saham-saham konsumer cukup menarik seiring penurunan inflasi. Begitu juga dengan saham-saham semen, perbankan, pembiayaan, dan infrastruktur, mulai membaik seiring banjirnya proyek. Meskipun, perbaikannya belum signifikan, tapi trennya sudah membaik. Sementara itu, untuk saham-saham properti ada sedikit penundaan perbaikan. Properti terkendala oleh beberapa peraturan yang rancu untuk industri ini. Tapi, ke depannya, properti juga bisa lebih baik dengan tetap melihat perkembangan regulasinya seperti apa. “Pemodal, bisa mengakumulasi secara bertahap saham-saham dari sektor tersebut untuk target jual tahun depan,” kata Guntur. Wlliam Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities, juga berpendapat senada. Kata dia, arah IHSG sepekan ke depan, masih memungkinkan untuk menguat menguji level 4.600. Di sisi lain, support IHSG berada di angka 4.474 untuk 2-3 hari ke depan. Tapi, support untuk sepekan ke depan berada di 4.442 hingga resistance di 4.608. “Saya melihat, potensi IHSG menembus resistance tersebut lebih besar dalam sepekan ke depan,” ujarnya. Pendorong penguatan IHSG juga adalah hampir pastinya kenaikan suku bunga The Fed, pada Desem-

ber 2015. Sebab, yang dibutuhkan oleh perekonomian dan investor adalah kepastian. Apalagi, perekonomian merupakan ilmu angka pasti. Kepastian yang merujuk pada kenaikan suku bunga the Fed adalah hal yang paling dinantikan di bursa saham. Yang dinantikan adalah kepastiannya bukan kenaikkannya. Dalam setahun terakhir, pasar dibuat galau oleh suku bunga Fed tersebut. Sekarang, untuk merujuk kepastian tersebut sudah mulai terlihat. Kalaupun The Fed menunda, paling jelek ke kuartal I-2016. Meski begitu, pasar tetap melihat kepastian bahwa The Fed sudah mulai ancang-ancang untuk menaikkan suku bunga acuannya. Posisi sekarang mulai ada kepastian dari posisi sebelumnya yang tidak ada kepastian. Jika suku bunga Fed naik, semua benchmark akan settle. Soal dampak negatif kenaikan bunga Fed terhadap rupiah, sudah price in di pasar. Kalaupun terjadi tekanan ataupun efek negatif, kadarnya sangat minim. Selebihnya, pasar mencermati perlambatan ekonomi yang terjadi di mana-mana. Pasar harus mencermati bagaimana setiap negara mulai membenahi perekonomian dalam negeri masing-masing. Sebab, inilah yang akan menumbuhkan kepercayaan investor. Apalagi, Indonesia sekarang menjadi negara tujuan investasi kedua setelah China di Asia. Ini jadi peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi ke dalam negeri lebih banyak lagi. Di akhir tahun, secara historis selalu terjadi window dressing. Oleh sebab itu, sekarang ini menjadi momentum untuk masuk ke bursa saham. Setelah itu, Januari-Februari, pola kenaikan IHSG akan terbentuk. Untuk saham-saham pilihan, William menyodorkan saham PT Pakuwon Jati (PWON), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Kimia Farma (KAEF), PT Wijaya Karya Beton (WTON), PT Bank Negara Indonesia (BBNI). Itulah beberapa saham yang masih akan cukup menarik untuk jangka pendek. Untuk jangka yang lebih panjang, BBNI bisa masuk. PT Astra International (ASII) masih cukup menarik. PT AKR Corporindo (AKRA), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan PT Unilever Indonesia (UNVR) juga menarik. n

IHSG

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

43


Pasar Modal AALI

AALI, Masih Sulit Menggeliat Saham Astra Agro Lestari, sudah terlalu mahal. Kalaupun naik, tidak akan banyak.

K

TEKS Ahmad Munjin foto Dok. Review, Riset

ita tentu masih ingat pada proyeksi yang disampaikan dalam “Oilworld Outlook Conference� yang diselenggarakan Oilworld di Hamburg, Jerman, beberapa waktu lalu. Di sana disebutkan bahwa penduduk dunia pada 2020 akan menjadi 7,72 miliar jiwa dan kebutuhan minyak sawit sebanyak 78 juta ton. Sementara produksi CPO Indonesia diprediksi mencapai 38 juta ton. Tingginya kebutuhan minyak nabati dunia merupakan peluang Indonesia untuk mengisi permintaan. Mengingat dengan jumlah produksi CPO 38 juta ton, Indonesia akan mengungguli negara produsen minyak sawit lain. Artinya, Indonesia dapat memainkan peranan dan nilai tawar produk sawitnya di luar negeri. Tapi itu nanti, tahun 2020. Bagaimana sekarang? Beberapa bulan terakhir ini tercatat ekspor sawit meningkat karena adanya El Nino yang baru saja lewat. Selama Oktober 2015, ekspor minyak sawit tercatat meningkat sebanyak 11,6% atau meningkat menjadi 2,61 juta ton dari 2,34 juta ton pada September 2015. Harga rata-ratanya pun merangsek naik. Untuk harga rata-rata CPO global, pada Oktober 2015, naik menjadi US$ 578,2 per metrik per ton atau naik 9,7% dibandingan harga rata-rata pada September sebesar US$ 526,9 per metrik ton. Meningkatnya permintaan dan naiknya harga CPO global, juga disebabkan bencana kabut asap yang mengganggu panen sawit. Selain itu, faktor lainnya adalah berkurangnya stok minyak biji-bijian karena cuaca yang tidak mendukung. Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi adalah meningkatnya serapan minyak sawit untuk program biofuel (B15). Sementara ekspor ke beberapa negara yang mengalami peningkatan di antaranya dari Afrika, AS, China, dan India. Bahkan yang menarik, sepanjang Oktober, negara-negara Afrika membukukan impor minyak sawit Indonesia sebanyak 259 ribu ton atau meningkat 340% dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 58,93 ribu ton. Akankah perubahan ini mendongkrak harga saham-sahamnya? Kita lihat saja nanti. Yang pasti, sejak awal tahun efek-efek CPO masih terpuruk. Saham PT Astra Agro Lestari (AALI) contohnya, masih menclok di level Rp 18.650. Masih jauh dibanding awal tahun yang Rp 25.000.

44

POTENSI NAIK TIPIS Ke depan AALI ada kemungkinan menguat ke Rp 20.000. Menurut Tonny W Setiadi, analis dari Indosurya Asset Management, sektor komoditas secara keseluruhan, yang harus diperhatikan adalah harga minyak. Sekarang sudah ada di kisaran keseimbangan baru antara US$ 40-50 per barel. Ini berpengaruh pada komoditas harga batu bara dan Crude Palm Oil (CPO). Siklus penurunan untuk saham-saham komoditas sekarang sudah berakhir. Ada potensi turun lagi, tapi tidak akan terlalu besar. Akan tetapi, di sisi lain, untuk naik masih harus menunggu faktor apa yang secara fundamental akhirnya bisa mendongkrak kenaikan harga baik batu bara maupun CPO. Saham-saham komoditas seperti AALI terpengaruh oleh permintaan global yang sedang melambat. Selama ini, CPO Indonesia lebih banyak diekspor ke China. Akan tetapi, permintaan itu sudah banyak turun dibandingkan masa keemasan komoditas secara

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Pasar Modal AALI keseluruhan. “Saya belum melihat adanya katalis yang cukup meyakinkan yang bisa membuat harga komoditas untuk bangkit,” kata Tonny. Dari sisi permintaan, selain dari China juga India. Permintaan India bisa cukup besar untuk menggerakkan kembali harga komoditas. Tapi, itu harus dilihat seberapa besar daya dongkraknya terhadap harga CPO. Itu pun, pertumbuhan ekonomi global untuk 2016, baru pada tahap pemulihan. Oleh karena itu, tidak mungkin ada pertumbuhan permintaan komoditas dalam jumlah yang cukup besar. Saat ini, berita PT Astra Agro Lestari (AALI) adalah kabar pembangunan dua pabrik. Hanya saja, jika melihat sektornya, komoditas, Price to Earnings Ratio (PER) AALI cukup tinggi di level 16,5 kali. Bandingkan dengan PT London Sumatera Plantation (LSIP) yang masih di level 15,6 kali. Tingginya PER AALI bisa jadi karena pasar menghargainya tinggi atau ada yang belum terdiskon dari laporan keuangannya. Bisa juga, tingginya PER tersebut karena di sektor ini tidak ada saham yang lebih bagus secara fundamental dibandingkan AALI. Walaupun PER AALI sudah terhitung tinggi, investor yang tertarik sektor CPO, saham AALI jadi juaranya. “Oleh karena itu, saya cenderung merekomendasikan sell on strength (jual di harga atas) untuk saham

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Saham-saham komoditas seperti AALI terpengaruh oleh permintaan global yang sedang melambat. Selama ini, CPO Indonesia lebih banyak diekspor ke China. Akan tetapi, permintaan itu sudah banyak turun dibandingkan masa keemasan komoditas secara keseluruhan.

ini,” saran Tonny. Ia memprediksi, kalaupun bisa naik, harga AALI paling-paling banter naik ke level Rp 20.000. Tertarik? n

45


Pasar Modal Saham semen

Harapan Pada Si Bubuk Abu-abu Saham semen diprediksi akan menanjak tahun depan. Beli sekarang? TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan Rp, Riset

P

ermintaan semen untuk kebutuhan dalam negeri diperkirakan akan naik mulai awal 2016. Ini merupakan pertanda semakin giatnya pembangunan di negeri ini dan roda perekonomian mulai pulih. Itu sebabnya, untuk jangka panjang, saham-saham semen masih menarik untuk dikoleksi. Tonny W Setiadi, analis dari Indosurya Asset Management, masih cukup yakin untuk investasi jangka panjang di saham PT Semen Indonesia (SMGR). Untuk jangka pendek Tonny melihat saham ini akan bergerak tidak jauh dari kisaran Rp 11.000 – Rp 11.500. “Sehingga rekomendasikan saya masih netral atau hold,� katanya. Untuk 2016, katalisnya adalah rencana pemerintah untuk membangun infrastruktur. Tapi, pelambatan ekonomi jadi katalis negatif karena memengaruhi semua sektor ekonomi masyarakat. Target harga saham SMGR untuk tahun depan Rp 13.000 per saham. Kemudian, untuk investor yang punya nyali, bisa melirik saham PT Semen Baturaja (SMBR) yang penjualannya tercatat positif. Secara PER, SMBR masih di bawah yang lain di level 8,5-9 kali. Bandingkan dengan PER SMGR di level 15 kali, INTP 17 kali dan SMCB di level 18 kali. SMBR punya potensi penguatan sebesar 50% ke level Rp 500 untuk 2016 dari harga saat ini di Rp 330-an. PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan PT Holcim Indonesia (SMCB) tidak direkomendasikan. Sentimen positif untuk sektor semen termasuk SMGR ditopang meningkatnya konsumsi semen di pasar domestik memasuki kuartal empat tahun ini. Konsumsi semen nasional Oktober lalu naik 10,7% secara tahunan mencapai 6,37 juta ton. Secara bulanan juga naik 12,3% dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 5,67 juta ton. Secara akumulasi, konsumsi semen nasional periode Januari-Oktober tahun ini mencapai 49,5 juta ton atau tumbuh 1,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 48,75 juta ton. Tahun lalu konsumsi semen di pasar domestik tumbuh 3,3%

46

mencapai 59,91 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 58 juta ton. Pangsa pasar SMGR tahun 2014 lalu mencapai 43,65%. Hingga September lalu penguasaan pangsa pasar SMGR di pasar domestik turun mencapai 42,76% atau mencapai 18,21 juta ton. Jumlah ini turun 3,7% secara tahunan dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar 18,92 juta ton. Namun, kata David Sutyanto, analis dari First Asia Capital, seiring dengan besarnya belanja pemerintah

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Pasar Modal Saham semen di sejumlah proyek infrastruktur dan membaiknya daya beli masyarakat, konsumsi semen diperkirakan akan terus meningkat.

TAHUN DEPAN NAIK Dari sisi kinerja, hingga kuartal tiga tahun ini, laba bersih SMGR masih menghadapi tekanan akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi. Ini terlihat dari laba bersih turun 21,55% mencapai Rp 3,20 triliun dibandingkan periode yang sama 2014 lalu sebesar Rp 4,08 triliun. Marjin bersih terpangkas menjadi 16,73% dari 21,07% periode yang sama 2014. Pendapatan turun 1,21% mencapai Rp19,11 triliun dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp 19,35 triliun. Penurunan pendapatan ini disebabkan turunnya volume penjualan semen perseroan periode JanuariSeptember 2015 2,6% mencapai 18,6 juta ton dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar 19,2 juta ton. Rerata harga jual semen perseroan selama kuartal III-2015 turun 2% menjadi Rp 852.000 per ton.

Tahun ini volume penjualan semen perseroan diperkirakan stagnan atau sama dengan tahun lalu sekitar 26,35 juta ton. Pencapaian pendapatan perseroan hingga kuartal tiga tahun ini baru mencerminkan 72,5% dari target tahun ini sebesar Rp 26,37 triliun atau turun 2,3% dari periode yang sama 2014 lalu sebesar Rp 26,99 triliun. Sedangkan pencapaian laba bersih hingga kuartal III-2015 hanya mencerminkan 64% dari proyeksi laba tahun ini Rp 5,01 triliun. Diperkirakan laba bersih tahun ini hanya mencapai Rp 4,43 triliun atau turun 20% dari 2014 sebesar Rp 5,56 triliun. Saat di Rp 11.250 harga saham SMGR ditransaksikan dengan Price to Earnings Ratio (PER) 12,6 kali berdasarkan estimasi 2015. Harga saham perseroan berpeluang ditransaksikan dengan PE 17 kali atau mencapai Rp 12.665 dalam kondisi pasar bullish. Sementara itu, untuk PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), dengan asumsi emiten ini mempertahankan pangsa pasarnya 30%, volume penjualan INTP sepanjang 10 bulan pertama tahun ini mencapai 14,85 juta ton. Volume penjualan semen INTP tahun ini diperkirakan akan stagnan di angka 18,65 juta ton. Sepanjang Sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan neto perseroan turun 9% mencapai Rp 12,88 triliun. Sedangkan laba bersih turun 13,7% secara tahunan mencapai Rp 3,22 triliun. Pencapaian kinerja sepanjang sembilan bulan tersebut mengindikasikan target pendapatan bersih tahun ini akan sulit tercapai. Pendapatan neto diperkirakan hanya mencapai Rp 17,7 triliun atau turun 11,5% dibandingkan 2014 sebesar Rp 19,99 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan akan turun 16,9% mencapai Rp 4,38 triliun. Pencapaian ini jauh di bawah perkiraan sebelumnya yang memperkirakan laba bersih tahun ini tumbuh 4,31% mencapai Rp 5,50 triliun. Earnings per Share (EPS) tahun ini diperkirakan hanya Rp 1.189,54 turun dari perkiraan sebelumnya Rp 1.494. Untuk tahun depan diperkirakan pendapatan neto tumbuh 13,29% mencapai Rp 20,95 triliun. Sedangkan laba bersih diperkirakan tumbuh 17,13% mencapai Rp 5,13 triliun. EPS proyeksi tahun depan diperkirakan sebesar Rp 1.393,37. David memprediksi INTP berpeluang mencapai target harga di Rp 22.990. n

Rerata harga jual semen perseroan selama kuartal III2015 turun 2% menjadi Rp 852.000 per ton. reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

47


Pasar Modal Saham Perbankan Kelas 2

Yang Bersinar di Kelas Dua Naiknya suku bunga The Fed, akan membuat bisnis bank semakin stabil. Sahamnya juga menarik. TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan RP, Riset

K

ondisi ekonomi yang kurang stabil menyebabkan kinerja bank tak optimal. Ini terutama terjadi pada emiten bank second liner atau lapis dua, seperti PT Bank Bukopin, Tbk (BBKP), PT Bank Danamon, Tbk (BDMN), PT Bank Tabungan Negara, Tbk (BBTN), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (BJBR). Memang, jika melihat peta perbankan, pertumbuhan kredit masih didominasi oleh bank-bank besar. Bank-bank lapis dua mendapatkan porsi kredit yang lebih kecil. Akan tetapi, bukan berarti, bank-bank kecil tidak bisa bersaing. Mereka masih bisa survive. Bank-bank kecil juga punya produk-produk yang cukup diminati masyarakat. Mereka juga komit pada pelayanan yang baik sebagai salah satu cara untuk dapat bertahan. Bertahannya BI rate di level 7,5%, tidak terlalu berdampak pada kinerja emiten bank-bank lapis dua. Sebab, kalau kita lihat, jika BI rate diturunkan, kinerja bank-bank lapis dua tetap masih bisa mendapatkan marjin yang signifikan. “Paling tidak, bisa bertahan,� kata Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindi Securities Indonesia. Bunga tabungan nasabah nol koma sekian persen per bulan. Tapi, bunga pinjaman kredit di bank lapis dua bisa menapai 13% atau 14%. Ini menunjukkan besarnya selisih. Itulah marjin yang digunakan untuk biaya operasional. Untuk bank-bank BUKU III-IV, tidak terlalu memusingkan marjin karena biaya operasional mereka tidak terlalu besar. Untuk saham-saham bank lapis dua, Reza merekomendasikan saham PT Bank Tabungan Negara (BBTN), PT Bank Pan Indonesia (PNBN),dan PT Bank Jabar-Banten (BJBR). BDMN kurang begitu menarik karena kinerjanya juga kurang bagus. Untuk trading jangka pendek, tak masalah masuk di BDMN. Kita hanya memanfaatkan tren kenaikan pada saat saham ini menanjak. BBKP secara fundamental bagus, tapi harga sahamnya masih stagnan sehingga tak menarik ditransaksikan. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur

48

(BJTM) juga hampir saham seperti BBKP. Secara kinerja, BBKP cukup baik tapi belum terefleksi ke harga sahamnya.

HAMPIR SEMUA SAHAM OKE PT Bank Permata (BNLI), harga sahamnya cenderung stagnan dalam waktu yang lama. Begitu juga dengan saham PT Bank Mega (MEGA) yang sideways dengan jarang adanya transaksi. PT Bank CIMB Niaga (BNGA) grafiknya juga kurang menarik. Kinerja yang sudah dihasilkan oleh BNGA belum sepenuhnya terefleksi ke pergerakan harga sahamnya. Laju sahamnya lebih banyak stagnannya. Saham PT Bank Mayapada Indonesia (MAYA) juga begitu yang cenderung datar. Saat terjadi kenaikan pun agak semu. Sebab, belum ada berita fundamental yang terkait dengan kenaikan tersebut. Target harga fundamental BJBR hingga akhir tahun di Rp 850- Rp 900; BBTN jika bisa bertahan di harga sekarang, target hingga akhir tahun di Rp 1.400; dan PNBN di Rp 925. Sementara itu, secara teknikal, tren saham BBTN masih naik dengan target terdekat untuk profit taking di resistance Rp 1.300 dalam jangka pendek. Saham BJBR target menguji resistance di Rp 780. “Saya sarankan trading jangka pendek untuk saham BBTN dan

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


Pasar Modal Saham Perbankan Kelas 2

BJBR. Tapi, trading-nya harus disesuaikan dengan kondisi pasar secara keseluruhan,� katanya. Jika market kurang kondusif, lebih baik jangan masuk terlebih dahulu. Sedangkan saham PNBN masih dalam tren turun dengan target support di Rp 815. Jika support ini tidak bisa ditembus, ada potensi bagi PNBN untuk berbalik arah menguat. Jadi, pelaku pasar bisa memanfaatkan saham PNBN untuk trading jangka pendek pada level tersebut. Lain halnya dengan Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital. Ia merekomendasikan beli untuk hampir semua saham bank lapis kedua. “Sebab, setelah kenaikan Fed rate, akan terjadi kestabilan,� katanya. Selain itu, bank-bank lapis dua kebanyakan fokus pada kredit konsumsi. Pada saat yang sama, data consumer confidence alami kenaikan bulan lalu. Ini mengindikasikan perekonomian akan membaik tahun depan yang dimulai dengan kenaikan daya beli masyarakat seiring penguatan rupiah sejauh ini. Yuganur merekomendasikan beli saham BBTN dengan support di Rp 1.220 dengan resistance di Rp1.320 dalam sebulan ke depan. Beli juga BJBR dengan support di Rp 720 dan resistance di Rp 800 dalam sebulan ke depan. Beli PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015

Jika BI rate diturunkan, kinerja bank-bank lapis dua tetap masih bisa mendapatkan marjin yang signifikan.

(BJTM) dengan support di Rp 430 dan resistance di Rp 470 per saham. Beli BBKP dengan support di Rp 670 dan resistance di Rp 750. Beli juga saham BDMN dengan support di Rp 2.800 dan resistance di Rp 3.200. Beli saham BNGA dengan support di Rp 580 dan resistance di Rp 640. Beli saham BNLI dengan support di Rp 1.070 dan resistance di Rp 1.200. Beli saham PT Bank Pan Indonesia (PNBN) dengan support di Rp 860 dan resistance di Rp 1.000. Beli saham MEGA dengan support di Rp 2.900 dan resistance di Rp 3.400. Selamat berinvestasi. n

49


inforeview

Direksi Baru Pos Indonesia

G

FOTO Riset

ilarsi Wahyu Setijono ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), melengkapi anggota jajaran direksi yang lama oleh Kementerian BUMN. Sementara Indyruwani Asikin Natanegara diposisikan sebagai Direktur, di Kantor Kementerian BUMN pada 16 November 2015 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Pos Indonesia. Atas penunjukan dua direksi baru Pos Indonesia tersebut, komposisi Direksi Pos Indonesia sudah kembali lengkap dan siap untuk menjalankan roda perusahaan. Sebelumnya, dua petinggi PT Pos diberhentikan karena menjadi terdakwa kasus pengadaan perangkat portabel data terminal (PDT) di tahun anggaran 2012-2013 yang merugikan negara senilai Rp 10,5 miliar. Akan halnya Gilarsi, merupakan sosok profesional yang memiliki pengalaman luas dan pernah menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan global terkemuka.

Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah menjabat sebagai Business Excellence Director Philips Lighting Asia Pacific dan Managing Director untuk wilayah Thailand, China dan Filipina di perusahaan investasi Merrill Lynch Investment. Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Utama Pos Indonesia, dia merupakan CEO PT Shafira Corporation Enterprise. n

Lesunya kondisi pasar automotif Indonesia rupanya tidak berdampak bagi bisnis manufaktur asal Taiwan. Bahkan, pro-

Mayora Indah Raih Penjualan Rp 10,69 Triliun PT Mayora Indah Tbk meraih penjualan bersih sebesar Rp 10,69 triliun pada kuartal III/2015. Penjualan bersih ini hanya naik 1,25% bila dibandingkan kuartal III/2014 yang mengantongi Rp 10,55 triliun. Laba bersih naik 252% menjadi Rp 891,95 miliar per kuartal III/2015, dibandingkan Rp 235,75 miliar per kuartal III/2014. Kenaikan laba ini karena terjadi penurunan beban pokok penjualan senilai Rp 1,17 triliun di kuartal III/2015, dan keuntungan dari selirih nilai tukar (kurs) sebesar Rp 259,86 miliar karena hampir 40% produk Mayora diekspor. Menurut Sribugo Suratmo, Direktur Komunikasi PT Mayora Indah Tbk, kopi menyumbang 30%-35% terhadap penjualan perusaahan atau sekitar Rp 3,30 triliun-Rp 3,73 triliun. Selain kopi, produk jenis biskuit dan wafer juga memberikan kontribusi yang besar atau 30% terhadap penjualan. Sedangkan, mie instan menyumbang 10%-15% terhadap penjualan. Penjualan mie instan naik setelah meluncurkan

50

duk ini mampu mendominasi sekitar 50% pasar Tanah Air. Ekspor mesin Taiwan ke Indonesia hingga kini juga terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. “Pada kondisi ini, kita masih bisa berkembang secara bisnis karena kita harus tetap menyiapkan layanan purna jual terhadap produk yang dilempar ke pasar. Perlu ada perawatan rutin, penyediaan suku cadang dan lain-lain,” kata Santosa Iswartioso, Presiden Direktur First Machinery Trade Co, pekan lalu. Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan bagi produk Taiwan. “Dominasi ini bisa dilihat karena produk asal Taiwan relatif memiliki harga yang bersaing dan memiliki kualitas yang cukup baik,” katanya. Mesin produksi Taiwan yang banyak digunakan manufaktur automotif di Indonesia, sambung dia, sudah dikenal handal secara kualitas, dan memiliki harga kompetitif dibandingkan mesin asal Jepang atau Eropa. n Mie Mewah. “Kami berharap dengan strategi bisnis yang tepat dapat meningkatkan penjualan makanan dan minuman di tengah penurunan daya beli karena perlambatan ekonomi,” kata dia. Mayora Indah pun menargetkan penjualan bersih masih akan tumbuh satu digit di akhir tahun 2015, sedang produksi naik dua digit. n

FOTO Riset

FOTO Istimewa

Mesin Taiwan Kuasai RI

reviewweekly 14 Tahun V | 23-29 November 2015


SISIPAN

RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB

ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS

PRABOWO MENANG

SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA

®

1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

44 » TAHUN II RP 20.000



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.