WE SERVE AND GUIDE YOU TO ENTER THE GLOBAL WORLD
Kementerian Perindustrian RI telah menetapkan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) sebagai kawasan Obyek Vital Nasional (OVN) katagori kawasan industri. Dengan predikat ini tentu semakin memberikan kenyamanan berinvestasi dari berbagai ancaman dan gangguan keamanan. Segera bergabung dengan ratusan investor lain yang telah menjadi bagian dari PT KBN (Persero), kawasan industri dengan manajemen mutu berstandar internasional.
PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO) Export Processing Zone, Industrial Estate, Logistic, Warehousing and Part
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 3
EDISI 005 ~ SEPTEMBER - OKTOBERi 2015
DAFTAR ISI 40 Peran Besar KBN Meningkatkan Ekonomi Warga SEKITAR LIPUTAN KHUSUS
PELABUHAN
DERMAGA BARU MARUNDA C-4 SEGERA DIBANGUN
LAPORAN UTAMA
MENUNGGU AKHIR KASUS DWELLING TIME 9
20
METRO
GANDENG BELANDA, DKI 23 BAKAL REKLAMASI 3 PULAU
>> JANGAN LEWATKAN... DARI REDAKSI 5MULTIPLIER EFFECT DARI ANDA 6 MI MPI M UDIK M INUS KEMA CETA N . opini 7 EKSEKUSI STRATEGI ALA PRESIDEN JOKO WIDODO LOGISTIK 13 MENGURAI BIANG KELADI TINGGINYA BIAYA LOGISTIK 15 PRESIDEN OPTIMIS TOL LAUT AKAN KURANGI BIAYA TRANSPORTASI 17 KBN TAWARKAN 10 HEKTAR LAHAN DEPO LOGISTIK SHIPPING 19 PE MERINTAH ST OP IM P O R K A P A L PELABUHAN 20 DERMAGA BARU MARUNDA ZONA C-04 SIAP DIBANGUN. 21 CIREBON LEBIH TEPAT GANTIKAN CILAMAYA. METRO 23 GANDENG BELANDA, 3 PULAU AKAN DIREKLAMASI EKONOMI & BISNIS 24 PANEN UNTUNG INVESTOR KAWASAN BERIKAT 25 TEMU BISNIS KBN-INVESTOR UNTUK KEBERSAMAAN & SOLUSI MASALAH. SEPUTAR KBN 26 GEBYAR 17 AGUSTUS DI KBN. 28 LABA PT KBN (PERSERO) 2014 NAIK 1,04 PERSEN. 30 PD PAL JAYA - KBN JALIN KERJASAMA PENGOLAHAN LIMBAH
4
|
KBN
31 PERLU SOSIALISASI BERKELANJUTAN SISTEM KEAMANAN OBYEK VITAL NASIONAL. 32 TEDDY ROBINSON SIAHAAN MAJU SEBAGAI CALON WALIKOTA PEMATANG SIANTAR. 34 TERIMA K A SI H I B U SU SY ... 35 HASIL WORKSHOP KPKU HARUS DIIMPLEMENTASIKAN DALAM PERUSAHAAN 37 KOMITMEN MENINGKATKAN PELAYANAN, KBN ADAKAN PELATIHAN “SERVICE EXCELLENCE” 38 MASJID DARUSSALAM KBN GELAR BAZAAR RAMADHAN 39 SYUKURAN BERSAMA ANAK YATIM TANDAI HUT KE29 PT KBN (PERSERO) LIPUTAN KHUSUS 40 SEPENGGAL KISAH SUKSES PARA PKL PENYEDIA MAKAN SIANG BURUH KBN. 42 BUDIDAYA LELE SANGKURIANG: MENCETAK UNTUNG DI LAHAN SEMPIT TENGAH KOTA 43 MANFATKAN MODAL DARI KBN UNTUK KEMBANGKAN USAHA KERIPIK TEMPE. 44 ‘ MEN YU L A P ’ SA M P A H J A D I B E R K A H 46 TU K A N G SA P U D I K B N P U N M E NI K M A T I HIDU P LA YA K . 47 NUGET OASE KBN: SEHAT & LEZAT, TANPA MSG & PENGAWET. INSPIRASI BISNIS 48 KOPKAR KBN, SALAH SATU KOPERASI JASA TERBAIK TINGKAT NASIONAL KBN PEDULI 50 PENGOBATAN GRATIS DARI KBN UNTUK WARGA SEKITAR 52 IIKK BERIKAN BANTUAN SOSIAL WARGA KEDUNGWARINGIN, KAB BEKASI
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
53 KBN Kembali kucurkan dana kemitraan rp812,5 juta 54 10 SAPI DAN 8 KAMBING KURBAN UNTUK 3.000-AN WARGA SEKITAR KBN PENDIDIKAN 55 FE-UKI Buka Prodi logistik di KBN OTOMOTIF 56 MOBIL PESAWAT TERRAFUGIA TF-X YANG BISA TERBANG. TEKNO & GADGET 57 P E P P E R , R OB OT “ P E K A P E R A SA A N M AN US I A” 58 GOOGLE MAPS KINI DENGAN FITUR NAVIGASI BERKENDARA AMAN SPORTS 59 AMBISI BESAR RIO HARYANTO MASUK FORMULA 1 KESEHATAN 62 DAUN SIRSAK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN KANKER. KOMUNITAS 63 GENTA GUNADI, RAHASIA SANG JAWARA MANCING TRAVELLING 64 M A SJ I D A L -A L A M M A R U N D A INFO PENTING 66 J A D W A L SH A L A T & T E L E P ON P E NT I N G.
7 Dari Redaksi Opini
Multiplier Effect
D
Penerbit PT KBN (Persero) Pelindung Direksi PT KBN (Persero) Ketua Dewan Pengarah Gempa Nursamsu Yasin WK. Ketua Dewan Pengarah Toha Muzaqi Pemimpin Redaksi Maryoto REDAKSI Asqarini Yon Sudiyono (Foto) Ibnu Mukhlisin (Foto) Iklan/Promosi Solwati Distribusi Joko Suprijatno Sekretariat Susi Mahdewi Rekening Bank Bank BNI Syariah Cabang KBN a/n Majalah PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) No. Rek. 4488991007 Alamat Redaksi Kantor Pusat PT KBN (Persero), Jl. Raya Cakung-Cilincing, Jakarta 14140. E-MAIL majalahkbn@gmail.com WEBSITE www.kbn.co.id PELAKSANA PRODUKSI CV Matra Mandiri Redaksi menerima artikel/tulisan/ foto dan materi lain yang sejalan dengan visi dan misi majalah ini. Redaksi berhak MENYUNTING tanpa mengurangi esensi tulisan. COVER TRIO DIREKSI KBN FOTO -MAY-
I tengah kenaikan nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap rupiah yang mengakibatkan pelambatan pertumbuhan ekonomi, majalah KBN edisi 005 tetap hadir di tengah-tengah Anda, para pembaca sekalian. Kami tetap berusaha menyuguhkan berbagai peristiwa aktual di dunia perkapalan, logistik, kawasan industri, dan lainnya yang terkait sektor kelautan dan kemaritiman. Keseriusan pemerintahan Joko Widodo membabat habis mafia dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok dan tempat lain sengaja tetap kami tempatkan sebagai bagian penting dari laporan utama edisi ini. Dwelling time begitu penting, karena kasusnya selama ini nyaris tak tersentuh. Begitu banyak ‘tangan-tangan’ tak tampak yang selama ini ‘bermain’ dan menghalangi siapa pun yang mau berbenah di Priok. Langkah Presiden Joko Widodo yang begitu serius membenahi kasus dwelling time di Priok itu bukan saja akan menyingkirkan orang-orang yang selama ini jadi ‘pengganggu’ roda ekonomi nasional, tapi juga bisa jadi pintu pembuka bagi perbaikan sistem pelayanan secara menyeluruh di sana. Sistem logistik dan proses ekspor-impor yang lebih baik diharapkan akan meningkatkan kepercayaan di level nasional dan internasional. Paling tidak, keluhan pengusaha manca tentang ‘brengseknya’ arus barang di pelabuhan kita mulai mendapat kepastian penanganan dari pemerintah. Selain dwelling time tentu masih banyak masalah lain yang kami ketengahkan pada edisi ini, seperti logistik, infrastruktur pelabuhan, dan bisnis. Pada edisi kali ini kami juga secara khusus mengetengahkan tentang denyut ekonomi di lingkungan KBN. Mulai dari tidak terganggunya industri di sana karena melejitnya nilai dollar AS sampai bagaimana masyarakat yang bergelut dengan sampah, bisnis makanan untuk buruh, dan aneka penyedia jasa yang tiap hari menjadikan tempat ini sebagai tumpuan mencari nafkah. Masyarakat luar kadang hanya melihat KBN hanya dari sisi buruh yang bekerja di sektor formal. Padahal, di luar itu begitu banyak masyarakat yang tiap hari menggantungkan hidup dari KBN. Mulai dari tukang ojek, sopir antar-jemput, PKL, tukang sapu, bahkan sampai pedagang asongan. Satu elemen saja terganggu akan menimbulkan efek domino (multiplier effect) -- yang imbasnya ke mana-mana. Hubungan yang baik antara KBN dan warga sekitar menjadi bagian penting di masa-masa sulit sekarang ini. Inilah yang mungkin tak dimiliki BUMN lain. Tak berlebihan bila Dirut PT KBN (Persero) HM Sattar Taba di hadapan warga sekitar pada peringatan 17 Agustus lalu mengajak semua elemen untuk bersama-sama ikut menjaga stabilitas keamanan KBN. Bila KBN aman dan makmur, insya Allah warga sekitar juga akan terkena dampaknya. Begitu pun sebaliknya. Harus disadari semua pihak bahwa KBN bukan hanya menampung 85 ribu pekerja formal dan keluarganya, tapi juga jadi tumpuan hidup puluhan ribu pekerja sektor informal yang tiap hari perputaran uangnya mencapai puluhan miliar rupiah. <> M a r y o t o , E d i t o r i n C h i e f
Majalah
KBN
Versi DIGITAL
KINI bisa diakses GRATIS di
.issuu.com
www
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 5
dari
Anda
Mimpi Mudik Minus Kemacetan Pedagang asongan di Jalan Tol Cipali arah Palimanan.
TIAP tahun mudik kala Lebaran Idul Fitri sudah jadi tradisi. Sudah bertahuntahun kebiasaan ini menjadi rutinitas rakyat. Mereka yang sehari-hari berada di perantauan pulang ke kampung halamannya hanya sekadar untuk bersilaturahmi. Jarak yang jauh seolah bukan masalah. Mereka biasanya sengaja menyisihkan waktu yang relatif longgar hanya untuk bertemu sanak-saudara di kampung halaman. Mereka rela tinggalkan rutinitas kerja, bisnis, dan kesibukan selama kurang lebih satu tahun untuk berlibur di kampung halaman. Sebagai sebuah tradisi yang hanya di Indonesia, mestinya fasilitas transportasi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari mudik juga menjadi perhatian serius pemerintah. Tapi, apa yang terjadi sekarang? Sarana transportasi darat seperti bus dan kereta api masih sangat jauh dari memadai. Banyak orang yang berniat mudik dengan sarana angkutan yang relatif murah itu tidak mendapatkan tiket. Akibat tidak seimbangnya antara permintaan dan ketersediaan moda transportasi itu membuat warga harus menggunakan kendaraan sendiri. Di sini yang kemudian menimbulkan kemacet-an panjang di setiap jalur mudik. Di lapangan bisa ditemukan bahwa kemacetan itu bukan saja karena kondisi jalan yang kurang baik, tapi juga diperparah oleh banyaknya lintasan kereta api, dan kinerja aparat terkait yang tidak maksimal saat menghadapi kemacetan.
6
|
KBN
Bila sebelum adanya tol Cikopo - Palimanan (Cipali) kemacetan parah selalu terjadi di ruas Cikampek-Palimanan, kini kemacetan yang makin parah terjadi di jalur non tol antara Brebes-TegalPurwokerto, bahkan sampai Kebumen, bahkan Purworejo di jalur Selatan. Kemacetan parah seperti terjadi pada musim Lebaran tahun ini sudah tidak rasional lagi, karena mencapai belasan km. Peristiwa ini sudah terjadi tiap tahun,
dan ada kecenderungan makin ke belakangan makin parah saja. Aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan setempat yang seharusnya menunjukkan kinerja terbaiknya untuk rakyat, dari waktu ke waktu justru kurang maksimal dalam melayani pemudik. Banyak pemudik yang dibuat tidak habis pikir tentang penyebab kemacetan itu sendiri, yang kadang tidak jelas dari mana asalnya. Ini mengindikasikan bahwa kinerja aparatur di daerah dalam upaya memberikan layanan yang baik kepada rakyat masih jauh dari harapan. Kalau dalam momen penting seperti Idul Fitri untuk menunjukkan kinerja terbaiknya saja ternyata jauh dari harapan, lalu pertanyaannya, bagaimana dengan kesehariannya? Tentu kita tidak percaya begitu saja kalau ada yang mengklaim sebagai luar biasa. Semoga ini menjadi bahan masukan untuk instansi terkait, khususnya kepada pejabat terkait di daerah. Purwanto Setiawan Petamburan, Jakarta
Bolehkah Moge Tak Mengawal Mondar-mandir di Jalan Tol? MOTOR gede (moge) yang jadi sorotan publik belakangan juga sering terlihat mondar-mandir di jalan tol. Dulu, hanya kalau sedang melakukan pengawalan pejabat atau orang penting. Namun, belakangan dalam keseharian sering saya lihat moge aparat kepolisian dan TNI -- tanpa pengawalan mondar-mandir di jalan tol dalam kota Jakarta, JORR, Cikampek, Jakarta-Tangerang, Jagorawi, dan lainnya. Padahal, tentang sepeda motor dilarang masuk tol sudah jelas diatur dalam UU. Namun, tanpa alasan yang jelas kenapa moge, hanya karena dikendarai aparat dan tidak punya kepentingan dengan jalan tol begitu mudah keluarmasuk jalan tol. Perlu aturan yang jelas agar tidak menimbulkan kekesalan pengguna jalan lain, sebab, kehadirannya sering mengganggu. Selain sering membunyikan klakson minta diberi jalan, tak jarang mereka juga mengendarai moge dengan cara zig-zag, sehingga sangat mengganggu pengguna jalan lainnya. Sudah bukan waktunya lagi mentang-mentang punya kuasa seenaknya melanggar aturan yang seharusnya justru ditegakkan aparat. Abdul Rizky Perumahan Kota Legenda, Bekasi
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
Opini
Eksekusi Strategi ala Presiden Jokowi ISTIMEWA
“Hak prerogatif Presiden.” Tulisan ini berfokus pada manajemen, bukan soal politik. Tampaknya ada pekerjaan rumah pemerintahan Jokowi-JK yang belum selesai, yakni menuntaskan indikator kinerja pemerintahan dan laporan kemajuan berbasis indikator kinerja itu kepada rakyat. Keduanya penting untuk menguatkan eksekusi strategi yang diusung pemerintahan.
Memuliakan Rakyat
Tampaknya ada pekerjaan rumah pemerintahan Jokowi-JK yang belum selesai, yakni menuntaskan indikator kinerja pemerintahan dan laporan kemajuan berbasis indikator kinerja itu kepada rakyat.
B
eberapa hari lalu Presiden RI Joko Widodo melakukan pergantian beberapa menteri pada pemerintahan yang dipimpinnya. Tak tanggung-tanggung tiga menteri setingkat menko yang diganti: Menko Perekonomian, Menteri Politik Hukum dan Keamanan, dan Menko Kemaritiman. Selain itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas, Menteri Perdagangan, dan Sekretaris Kabinet. Hanya Sofyan Djalil yang berpindah posisi dari Menko Perekonomian ke Kementerian Perencanaan Nasional dan Kepala Bappenas. Selebihnya diganti. Tertangkap publik, ini pergantian tim inti Kabinet Kerja pasangan Presiden Jokowi dan Wapres Muhammad Jusuf Kalla. Namun, pasar masih datar meresponsnya. Semua menanti
gebrakan dan terobosan baru, bukan semata figur-figur baru. Pergantian itu telah membuat gaduh publik beberapa bulan sebelumnya lantaran para menteri yang diganti belum bekerja selama setahun. Dua hari pasca pergantian, seorang pemred sebuah harian media cetak menyorot tentang ihwal pergantian Menteri Perdagangan, misalnya. Pada bagian akhir kolomnya ditutup dengan kalimat: “Terlalu banyak menteri yang lebih layak dicopot, tetapi Gobel tidak punya daya politik. Itulah makna reshuffle kali ini.” Apa yang salah? Hingga saat ini publik tak mengetahui alasan pergantian itu. Saat melantik para menteri baru pun, Presiden Jokowi tak menjelaskan apa-apa. Baru pada Pidato Kenegaraan Presiden di Sidang Paripurna MPR RI pada tanggal 14 Agustus 2015, Presiden menegaskan bahwa reshuffle dilakukan untuk meningkatkan kinerja Pemerintah guna percepatan pembangunan nasional. Belum ada rapor yang dapat menjadi indikator kinerja pemerintahan yang dapat diakses publik. Penulis tidak mengetahui apakah ada “review” kinerja yang dilakukan antara Presiden dan para menteri secara terjadwal, tiga bulan atau enam bulanan. Atau, setidaknya antarmenko dengan para menterinya. Semua pertanyaan berhenti dengan jawaban:
Presiden menegaskan dalam Pidato Kenegaraan lalu: “Kita sedang berperang. Perang ini bukan fisik, melainkan perang untuk memenangi perdamaian, kesejahteraan, dan kehidupan rakyat bahagia.” Ia menekankan, “Kemenangan perang untuk memuliakan rakyat.” Apakah semua Menteri merasa sedang “berperang” seperti dinyatakan Presiden? Siapa sebenarnya musuh kita? Apakah kekacuan, kemiskinan, kehidupan yang tak membahagiakan telah menjadi musuh kita bersama? Ketiganya telah menjadi musuh para menteri? Musuh seluruh pimpinan lembaga tinggi negara? Musuh rakyat Indonesia? Sejauh mana “ownership” kita semua terhadap “sense of crisis” yang sedang dibangun Presiden Jokowi, kita sebagai sebuah bangsa. Bagaimana agar kita semua bersatu untuk menghadapinya, berperang bersama dengan berbagi tanggung jawab dan peran pada berbagai pertempuran. Visi Nawacita pasangan Jokowi-JK yang disampaikan ke KPU setahun lalu--bertema “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”--terdapat empat kata kunci yang perlu terjemahan lebih operasional: berdaulat, mandiri, berkeperibadian, dan gotong royong. Hal itu pun diulang kembali pada Pidato Kenegaraan dan Pidato Pengantar Nota Keuangan 2015, yang berusaha menerjemahkan janji Pilpres 2014
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 7
:: Opini
itu. Terdapat sembilan agenda pemerintahan: (i) menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara; (ii) membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. (iii) pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara Kesatuan; dan (iv) menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. Agenda lainnya, adalah: (v) meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; (vi) meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; (vii) mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; (viii) melakukan revoluasi karakter bangsa; dan (ix) memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Semua visi dan agenda besar itu tampaknya sedang diterjemahkan secara operasional oleh Jokowi-JK seperti terlihat pada postur RAPBN 2016 yang disampaikan. Kini, publik dapat menilainya apakah postur APBN 2016 telah memenuhi janji Nawacita atau sebaliknya. Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) pertama yang disusun pemerintahan Jokowi-JK. Sebagai contoh, janji membangun Indonesia dari pinggiran, dari daerah dan desa, apakah empat perubahan dalam memastikan pemihakan terhadap daerah dan desa dengan cara: (i) meningkatkan alokasi anggaran transfer ke daerah dan dana desa sehingga lebih besar daripada anggaran belanja kementerian/lembaga; (ii) perubahan struktur dan ruang lingkup transfer ke daerah dan dana desa agar lebih sesuai dengan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah, dan kebutuhan pendanaan pembangunan daerah. (iii) penguatan kebijakan alokasi transfer ke daerah, khususnya kebijakan dana alokasi khusus dan dana insentif daerah; dan (iv) inisiatif meningkatkan alokasi dana desa secara bertahap untuk memenuhi amanat
8
|
KBN
Presiden memerlukan komitmen dan disiplin menko dan para menteri teknis yang efektif untuk menjalankan prioritas dan mengatasi berbagai persoalan egosektoral yang sering menjadi penyakit akut di lembaga pemerintahan selama ini.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dapat menjamin pemihakan pemerintahan terhadap daerah dan desa? Contoh lain, sejauh mana alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang telah ditingkatkan menjadi Rp313,5 triliun, 8 persen dari RAPBN 2016, dapat dikawal dan dieksekusi dengan benar dan efektif, termasuk pelibatan BUMN dan dunia usaha di dalamnya kelak. Soal pergeseran pengeluaran konsumtif ke produktif, subsidi lebih tepat sasaran, kedaulatan pangan dan energi, dan lain-lain yang menunjukkan keinginan untuk berbeda pendekatan strategis dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Semua pendekatan strategi itu, selain memerlukan keselarasan (alignment) vertikal dari komitmen Pre-siden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dengan prioritas-prioritas seluruh anggota kabinetnya, juga keselarasan horizontal antarkementerian agar semua prioritas kementerian efektif dijalankan. Menghindari egosektoral, tumpang-tindih, dan kebocoran anggaran. Presiden memerlukan komitmen dan disiplin menko dan para menteri teknis yang efektif untuk menjalankan prioritas dan mengatasi berbagai
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
persoalan egosektoral yang sering menjadi penyakit akut di lembaga pemerintahan selama ini. Untuk mengatasi kesenjangan antara strategi dan eksekusi di atas, komitmen dan disiplin pemerintahan Jokowi-JK diperlukan untuk mengatasi berbagai hambatan dalam eksekusi strategi, di antaranya hambatan: visi, sumber daya manusia, sumber daya lainya, termasuk alokasi anggaran, dan manajerial. Pada kunjungannya ke Jakarta, Robert Kaplan--penulis Execution Premium (2008)--bersama Richard Norton mengutip hasil riset yang menarik tentang hambatan eksekusi strategi, di antaranya hanya 5 persen anggota organisasi memahami visi atau destinasi organisasi (hambatan visi). Selanjutnya, terdapat 60 persen sumber daya organisasi tidak nyambung dengan strategi yang dipilih organisasi (hambatan sumber daya), dan 86 persen pimpinan rata-rata kurang dari 1 jam memikirkan capaian dan strategi organisasi (hambatan manajemen). Penulis belum melakukan survei sejenis dalam praktik manajemen organisasional di Indonesia, terlebih lagi dalam manajemen pemerintahan. Terlihat, ada pemihakan pemerintahan Jokowi-JK dalam postur RAPBN 2016 terhadap desa dan rakyat di desa. Bagaimana mencapainya, cerita yang berbeda. Pekerjaan eksekusi strategi memerlukan komitmen kuat Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla untuk menjalankannya, didukung tim Kabinet Kerja yang lebih kuat dan kompak. Sayangnya, â&#x20AC;&#x153;reshuffleâ&#x20AC;? baru-baru ini mengirim pesan yang berbeda karena ketidakjelasan indikator kinerja pemerintahan dan ketidakjelasan komunikasi pemerintahan. Bila mengutip tulisan sang pemred di atas, seorang menteri yang memilih melawan â&#x20AC;&#x153;mafiaâ&#x20AC;? daging dan miras, malah diganti belum setahun bekerja. Rakyat menanti eksekusi strategi ala Presiden Jokowi. Masih ada empat tahun lebih usia pemerintahan Jokowi-JK. Semoga tak melakukan hal fatal yang justru mengkhianati Trisakti dan Nawacita itu sendiri. Semoga.*** <> A h m a d M u c h l i s Y u s u f , A n t a r a
laporan utama
ISTIMEWA
Banyak pihak yang punya kepentingan dengan arus keluar-masuk barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Satu pihak menghendaki adanya pelayanan yang cepat dan transparan di urat nadi perekonomian Indonesia itu, namun di pihak lain ada yang sengaja ‘mempermainkan’ mekanisme di sana demi keuntungan segelintir orang. Tak berlebih-an ketika Presiden Jokowi melakukan sidak ke sana, banyak kebohongan dilakukan pihak-pihak tertentu. Setelah itu, ‘perang terbuka’ di publik antar instansi terkait pun terjadi. Masingmasing merasa paling benar dan bersih. Tapi, apa yang sebenarnya terjadi?
MENUNGGU AKHIR KASUS DWELLING TIME Tiap tahun negara dirugikan sekitar 780 triliun rupiah KARENA DWELLING TIME, TAPI KENAPA SELAMA PULUHAN TAHUN TAK ADA YANG MENGUSIK..? EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 9
:: Laporan Utama
Kesibukan bongkar-muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
P
BECKETTRANKINE.COM
residen Jokowi marah besar saat melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 17 Juni 2015, karena masih lamanya waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok. Bahkan Presiden Joko Widodo mengancam mencopot para menteri dan jajaran terkait jika tidak bisa menurunkan “dwelling time”. Dwelling time merupakan waktu yang dibutuhkan sejak kontainer dibongkar dari kapal sampai dengan keluar dari kawasan pelabuhan. Jokowi ingin memberantas mafia koruptor dan menekan kerugian negara. Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini dianggap sebagai sarang tawon para mafia. Para mafia ini tak pernah diusik para pemimpin sebelumnya. Mereka begitu ‘sakti’ dan dengan leluasa menikmati derasnya uang dari permainan dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok itu. Para mafia tak menggubris dan tak mempermasalahkan kerugian 780 triliun per tahun akibat dwelling time di pelabuhan nomor satu Indonesia itu. Kepolisian seolah-olah tak punya cukup energi untuk melacak biang keladi dwelling time yang melibatkan 18 instansi kementerian itu. Maka jika Jokowi berhasil membabat habis para mafia pelabuhan itu maka Indonesia akan hemat sekian ratus triliun per tahun. Tampaknya ‘permainan’ di sana begitu rapi. Saat sidak di sana misalnya, Presiden Jokowi menanyakan instansi
10
|
KBN
mana yang paling lama dalam penanganan barang di pelabuhan, namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. “Bertanya tidak ada jawabannya dan akan saya cari sendiri jawabannya, dengan cara saya sendiri. Kalau sulit bisa saja Dirjennya saya copot, pelaku di lapangan saya copot, bisa juga menterinya yang saya copot,” kata Presiden saat mengumpulkan para pejabat terkait di ruang kontrol Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam pertemuan tersebut, di antaranya hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (waktu itu) Indroyono Soesilo, Dirjen Perhubungan Laut Bobby Mamahit, Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino dan beberapa pejabat terkait lainnya. Wajar jika Presiden marah karena waktu tunggu tersebut termasuk yang paling lama di negara-negara ASEAN. Padahal Indonesia harus bersaing dengan negara-negara lain. Saat itu dwelling time baru mencapai 5,5 hari dari target 4,7 hari. Banyak kerugian yang harus diterima pengusaha jika “dwelling time” lama. Selain kerugian biaya juga tentu waktu yang lama. Investor pun tentu makin enggan berinvestasi di Indonesia. “Negara lain sudah bisa sehari saja, kita masih 4, 5, 7 hari, itu harus dijelaskan,” kata Presiden kecewa. “Saya hanya ingin kita bisa mendekatinya, tidak usah menyamai dwelling time negara-negara tetangga,” harapnya. Presiden menegaskan bahwa kondi-
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
si seperti ini sudah lama terjadi dan ketidakefesienan tersebut membuat kerugian mendekati Rp780 triliun. Tak pelak kemarahan tersebut membuat banyak pihak dan menteri bak kebakaran jenggot. Mereka langsung bergerak dan berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun di lain pihak juga ada yang membantah sebagai yang bertanggung jawab dalam masalah tersebut.
Delapan Menteri
Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mengatakan penyebab masih lamanya “dwelling time” karena delapan kementerian terkait belum tersambung. Dia mengungkapkan bahwa kedelapan kementerian tersebut tidak tersambung sehingga menyebabkan tidak tercapainya target “dwelling time”. Karena itu harus ada pemaksaan terhadap kedelapan kementerian. Dia juga mengatakan bahwa Pelindo sudah memiliki sistem untuk mempercepat “dwelling time”, namun sistem tersebut hingga saat ini tidak jalan. Dirut Pelindo II ini juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan ruangan untuk ditempati delapan kementerian tersebut, namun hanya dari perdagangan dan karantina saja yang ada. “Harusnya kan ada delapan instansi di sini. Coba lihat, bagaimana ini, yang stand by cuma dua, dari perdagangan sama karantina. Di sini kan harusnya ruang koordinasi, kalau cuma dua ini
:: Laporan Utama
bagaimana bisa koordinasi,” katanya. RJ Lino yang menunjuk pihak mana saja yang dinilai tidak becus ikut mengurai kasus dwelling time menjadi salah satu yang kantornya ikut diperiksa Satgas Kepolisian terkait Dwelling Time. Lino dibidik aparat penegak hukum terkait sejumlah crane yang mangkrak. Bukan saja aparat kepolisian yang terus menyelidiki kasus di Pelindo II, Menko Kemaritiman yang baru, Rizal Ramli pun belakangan bikin pejabat kepelabuhan yang ikut terlibat tak bisa tidur nyenyak karena berbagai persoalan menyangkut dwelling time ini. Di forum terbuka, Rizal Ramli blakblakan akan melakukan tindakan tegas. “Siapa pun yang melawan akan saya kepret,” begitu ucapnya kepada media. Terkait dengan penurunan dwelling time yang ditugaskan Presiden Jokowi, Rizal Ramli pun membentuk satgas di mana di dalamnya di antaranya diisi jendral-jendral dari kepolisian, TNIAD dan TNI-AL. Mereka akan terus ‘membersihkan’ pihak-pihak yang selama ini ‘mempermainkan’ dwelling time ini untuk kepentingan segelintir orang. Sebelumnya, Jokowi terpaksa mengerahkan polisi untuk menelisik lebih jauh masalah di gerbang ekonomi Indonesia itu. Ternyata, leletnya pelayanan di sana antara lain disebabkan oleh adanya ‘permainan’ oknum-oknum yang selama ini mendapat keuntungan pribadi di sana. Seperti yang pernah diutarakan Jokowi tentang ‘permainan’ di sana, akhirnya kini polisi pun menyeret sejumlah pejabat di kementerian sebagai tersangka kasus penyuapan, gratifikasi, dan pencucian uang. Persoalan dwelling time merupakan salah satu masalah mendasar dari mahalnya biasa logistik di Indonesia. Biaya logistik di Indonesia setara dengan 24% dari GDP (produk domestik bruto) atau sekitar Rp 740 triliun/tahun. “Di Singapura 1 hari selesai bongkar muat, masak kita lebih dari 5 hari. Dan efeknya ke mana-mana, ke harga. Kalau lama pengusaha bayar lebih gede, itu biaya dibebankan ke harga dan masyarakat yang rugi,” kata Jokowi saat mengunjungi Sulawesi Tengah, awal Agustus 2015. Jokowi mengatakan sebelum mengerahkan aparat kepolisian dalam kasus dwelling time, ia sempat menegur anak buahnya yang bertanggung jawab dalam dwelling time untuk segera melakukan perbaikan. “Saya perintahkan saat itu harus
Persoalan dwelling time merupakan salah satu masalah mendasar dari mahalnya biasa logistik di Indonesia. Biaya logistik di Indonesia setara dengan 24% dari GDP (produk domestik bruto) atau sekitar Rp 740 triliun/tahun.
segera diselesaikan. Sistem diperbaiki. Tapi kok nggak jalan. Saya perintahkan aparat kepolisian, coba dicek secara detil, benar kan, ada masalah di situ,” katanya. “Kalau sudah begitu memang polisi yang bertindak. Jangan menyalahkan kalau ada pejabat tertangkap di pelabuhan atau kementerian, saya sudah berikan kesempatan untuk perbaiki, tak diindahkan ya ketegasan seperti itu yang perbaiki negara ini,” katanya. Tak lama kemudian, Polda Metro Jaya menindaklanjuti hasil inspeksi Jokowi itu. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito
Karnavian kemudian membentuk satgas dari Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus serta Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Di bawah pimpinan Kombes Khrisna Murti, Kombes Mujiyono dan AKBP Hengki Haryadi, satgas ini pun melakukan penyelidikan sampai penggeledahan kantor Kemendag dan akhirnya menetapkan sejumlah pejabat dan staf di Kemendag sebagai tersangka. Belakangan, penyuap dari kalangan bisnis pun sudah ditetapkan jadi tersangka. Dari penyidikan setidaknya polisi menemukan dua modus penyuapan yang terjadi di Kemendag. Dua jalur tersebut yakni penyuapan di Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Luar Negeri untuk mendapatkan surat perizinan import (SPI). Satgas Khusus Polda Metro Jaya kini masih melakukan pendalaman kasus terkait suap dwelling time di Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Kementerian Perdagangan. Seorang perwira di tim satgas khusus, mengatakan, jalur pertama yang bisa dipakai adalah langsung ke Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Partogi Pangaribuan. “Tapi ini hanya untuk para importir lama yang sudah kenal saja,” kata perwira itu baru-baru ini. Lalu jalur kedua yang bisa dipakai yakni melalui jalur calo dan pejabat setingkat kasi maupun Kasubdit. Tapi pada akhirnya semua berujung
Spanduk dukungan upaya hukum kepolisian. SUARA PEMBARUAN
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 11
:: Laporan Utama
ke Dirjen, yakni Partogi. Menurut sumber, praktik ini sudah lama dan sudah menjadi hal yang dianggap biasa di Kemendag. Tidak cukup sampai di situ. Polisi terus mengembangkan penyelidikan tentang keterlambatan dwelling time di Priok. Belakangan, BUMN PT Pelindo II juga tak luput dari penggeledahan. Dari bukti awal, polisi mengklaim telah menemukan dugaan adanya permainan dalam pengadaan crane bernilai puluhan miliar yang kini mangkrak dan menyebabkan dwelling time tetap tinggi. Namun, langkah yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri ini kini tampak mulai terseok menyusul adanya campur tangan pihak tertentu. Masyarakat luas berharap kasus dwelling time, khususnya yang terjadi di Pelindo II akan tetap berjalan menyusul dibentuknya Pansus Pelindo II di DPRRI. Dari Senayan diharapkan apa yang sebenarnya terjadi di Pelindo II bisa diungkapkan ke publik untuk segera dicari pokok permasalahan dan tentunya memberi ganjaran hukum yang sesuai terhadap pihak-pihak tertentu yang selama ini telah merugikan negara.
Keruk Untung
Terkait aktivitas atau perizinan dwelling time menjadi lahan basah bagi para oknum nakal, Dirut Pelindo II Lino sebelumnya pernah blak-blakan meng-
ungkapkannya. Dan menurutnya itu sesuatu yang tak bisa dipungkiri. “Wajar saja, saya sudah capek teriak-teriak selama lima tahun,” ujar Lino. Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang mengungkapkan, dalam rakor tersebut disampaikan bahwa Kementerian Keuangan siap melakukan penyederhanaan proses mulai dari tahapan Pre Clearence, Clearence dan Post Clearence di pelabuhan. “Jadi nanti Bea Cukai yang menjadi koordinatornya (sistem dwelling time pelabuhan). Bea Cukai akan membantu otoritas pelabuhan untuk memperlancar kegiatan di proses pelabuhan,” ujar dia. Meski menampik pembahasan dwelling time terkait dengan kasus suap yang menyeret Dirjen Daglu Kementerian Perdagangan sebagai tersangka, namun Bambang memastikan langkah ini sebagai upaya pemerintah membenahi sistem dan peraturan dwelling time ke depan. “Tidak (ada hubungannya), tapi kita mau beresin sistem jadi ke depan tidak ada celah-celah orang untuk bermain. Selama ini kan mungkin ada celah yang menyulitkan. Ini yang mau diberesin. Indikasi celah dari banyaknya peraturan izin larangan impor terbatas,” tegas Bambang. Para pengusaha logistik berharap pemerintah benar-benar serius menangani kasus ini. Sebab, kelancaran di
Tanjung Priok akan sangat signifikan menekan biaya logistik. Dari kaca mata pebisnis logistik jelas sekali ‘permainan’ di Tanjung Priok ini. Ketika impor lesu karena melonjaknya dollar AS belakangan ini misalnya, kenapa dwelling timenya tetap tinggi. Di sini jelas ada yang ‘bermain’ di sana. Menko Kemaritiman, Rizal Ramli akan menindak tegas siapa pun yang mempermainkan dwelling time di Tanjung Priok. “Bakal kita kepret, siapa pun yang mengganggu arus barang di Priok,” kata Rizal Ramli. Jokowi ingin bersaing dengan Singapura soal dwelling time. Bila dibandingkan dengan Singapura yang dwelling timenya hanya satu hari, Malaysia 3 hari, jelas Indonesia jauh ketinggalan. Dwelling time di Tanjung Priok bahkan ada yang 25 hari. Padahal 70% aktivitas bongkar muat di Indonesia dilakukan di pelabuhan Tanjung Priok. Sedemikian besar peranan vital pelabuhan Tanjung Priok, maka ketika ada masalah di pelabuhan ini, langsung mengganggu perekonomian Indonesia. Sederhananya, jika Tanjung Priok bersin, batuk-batuk, maka seluruh sendisendi perekonomian Indonesia akan sakit seluruhnya. Akankah upaya ‘bersih-bersih’ ini akan segera mengubah dwelling time di Tanjung Priok? Waktulah yang akan menjawab. <> DETIK, TEMPO, WARTAKOTA, BISNIS
Perbanyak Jalur Hijau & Percepat Jalur Merah
M
enteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, tak mau melihat lagi ada masalah dengan lamanya waktu bongkar muat peti kemas (dwelling time). Salah satu solusinya adalah dengan memperbanyak jalur hijau dan mempercepat jalur merah untuk barang impor yang masuk. Untuk eksportir atau importir yang selama ini kredibel, barang bisa langsung masuk melalui jalur hijau, atau tidak melalui pemeriksaan. Sebaliknya, untuk yang mencurigakan harus melalui jalur merah. “Dulu waktu saya jadi konsultan (bea cukai), kita kembangkan sistem jalur hijau dan merah. Untuk yang kredibel, seperti spare part mobil, yang tidak neko-neko masuk jalur hijau. Yang tidak bagus, mencurigakan, masuk merah,” kata Rizal Ramli, akhir Agustus lalu. Meskipun kategori merah selama ini kecil, hanya 6 persen, tapi Rizal menilai tetap membuat lama. Dia minta supaya dicek lagi.
12
|
KBN
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
“Kalau nggak punya catatan buruk, langsung dimasukan saja ke hijau,” ujar dia. Menurut Rizal, selama ini dalam proses impor terlalu banyak preaudit. Padahal, barang yang masuk jalur hijau tidak perlu diperiksa di Tanjung Priok. “Tidak usah diperiksa di Tanjung Priok, random saja di pabrik. Untuk yang jalur hijau kita post audit, untuk perbaiki record,” ujarnya menambah-
kan. Selain itu, pemerintah juga akan membangun buffer zone (daerah penyangga) di suatu tempat. Buffer zone ini berfungsi untuk menaruh barang-barang impor yang dinilai berbahaya dan berisiko. “Kami minta dibangun buffer zone. Saya sarankan supaya kita pilih di Kepulauan Seribu, di Pulau Damar. Kalau ada barang high risk, kita drop di situ, diperiksa jangan di Tanjung Priok.” <> V I V A N E W S / D E T I K / 0 1
logistics
Mengurai Biang Keladi Tingginya Biaya Logistik Pasca Jokowi murka tentang proses bongkarmuat di Pelabuhan Tanjung Priok mulai banyak banyak kemajuan di sektor logistik. Hanya saja koordinasi antar kementerian yang menghambat proses dwelling time itu masih jadi kendala. Pengusaha yakin penurunan dwelling time akan menekan biaya logistik yang saat ini sangat tinggi.
A
PORT & SHIPPING
WAL Juni lalu, Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) mengungkapkan lamanya waktu bongkar-muat (dwelling time) selama ini menjadi salah satu penyebab tingginya biaya logistik di Indonesia. “Lamanya waktu dwelling time di pelabuhan menjadi salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional dan terganggunya bongkar muat kapal peti kemas,” tegas Ketua Depalindo Toto Dirgantoro, dalam siaran persnya, di Jakarta, (8/7). Padahal, lanjut Toto, sesuai Keppres 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, menteri perhubungan (menhub) adalah ketua akan kelancaran arus barang. Menurut dia, waktu dwelling time yang masih di atas 5,5 hari juga menjadi kegagalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam mewujudkan target Presiden Jokowi. Di awal menjabat Presiden, Jokowi berjanji untuk memangkas dwelling time di Pelabuhan Priok hingga 4,7 hari. “Kemenhub harusnya menjadi pihak yang paling bertanggung jawab terhadap molornya dwelling time ini. Jika menteri Jonan punya inisiatif dan terobosan dalam hal koordinasi, kami yakin problem dwelling time yang
menjadi target Presiden dapat terwujud,” tegas Toto. Ada pun masalah dwelling time merupakan prioritas pemerintah mengingat kerugian akibat molornya pengiriman barang ini sangat besar. Dia menambahkan, selama delapan bulan memimpin Kemenhub, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dinilai gagal memenuhi ekspektasi pelaku usaha dan justru menimbulkan kontroversi baru yang tidak produktif. Salah satu kebijakan Kemenhub yang kini meresahkan pelaku usaha di sektor pelabuhan adalah dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Perhubungan, dan Permenhub lainnya terkait PNBP ini. “PNBP ini justru bukan menekan biaya tinggi logistik, tetapi membebani dunia usaha, padahal Menhub Ignasius Jonan mengatakan di media jika kebijakan ini akan menekan lima persen biaya logistik selama lima tahun,” ucapnya. Masalah lain yang muncul di pelabuhan yakni tidak terkendalinya pungutan di sektor pelayaran dan forwarding yang berada di bawah kendali Kemenhub. “Kurs pelayaran yang ditetap-
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 13
:: Logistics
PORT & SHIPPING
sional.
Perlu Otoritas Pelabuhan
kan Rp14.000-Rp15.000 per USD menyebabkan kerugian bagi pelaku usaha. Ditambah lagi dengan kantor pelayaran yang hanya buka pada Senin-Jumat dan pengambilan dokumen hanya sampai pukul 15.00 WIB. Padahal semua aturan akan hal tersebut ada di bawah Kemenhub,” ujar dia. Toto menegaskan, tanpa adanya terobosan dan inisiatif dari Kemenhub, janji Menteri Jonan menekan biaya logistik sebesar lima persen dalam lima tahun akan sulit terwujud. Apalagi sejumlah kebijakan Menhub justru menambah beban dan menciptakan inefisiensi di pelabuhan. Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki N. Hanafi menyampaikan perlunya ada reformasi logistik untuk menurunkan biaya logistik yang mencapai 24,6% terhadap Gross Domestic Product (GDP). Reformasi logistik tersebut di antaranya harmonisasi regulasi yang saat ini tumpang-tindih antara satu instansi dan lainnya. Peningkatan infrastruktur pelabuhan yang lebih optimal dengan pembangunan koneksi Infrastructure and Communication Technology (ICT). Selain itu, diperlukan pula kebijakan fiskal untuk indsutri kapal yang saat ini tidak bersaing. “Begitu banyak persoalan di industri laut. Ini butuh komitmen pemerintah, misalnya kebijakan fiskal kita bicara dengan Menteri Keuangan, dan penu-
14
|
KBN
Untuk menurunkan biaya logistik perlu adanya reformasi logistik, antara lain reformasi di bidang regulasi yang sampai saat ini masih tumpang-tindih, dan reformasi peningkatan infrastruktur pelabuhan yang terkoneksi secara online. runan suku bunga dengan Bank Indonesia,” katanya dalam Acara MarkPlus Center for Transportation and Logistics di Jakarta, Rabu (1/7). Dia juga berharap adanya pendidikan yang berkomitmen untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang bersentuhan dengan logistik. Yukki berpendapat biaya logistik bisa ditekan sekitar 5% dalam empat atau lima tahun akan mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar 0,8%-1%. Presiden Joko Widodo (Jokowi) ambisius menurunkan ongkos logistik di Indonesia 7,5 persen dalam waktu lima tahun ke depan. Target ini harus didukung dengan pelabuhan berstandar interna-
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
Untuk mencari jalan keluar dari masalah bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang masih lama, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berharap pemerintah bisa memberikan kewenangan Otoritas Pelabuhan (OP) Kementerian Perhubungan untuk menjadi koordinator sekaligus pengawas dwelling time. Jonan tidak ingin operator pengelola pelabuhan Tanjung Priok lebih besar kewenangannya dibandingkan Otoritas Pelabuhan, Kementerian Perhubungan. “Harus ada sistem supaya dwelling time-nya bisa lebih cepat. Jangan sampai operator pelabuhan lebih berkuasa dari regulator (pemerintah), tidak bisa,” tegas Jonan, ditemui usai melepas keberangkatan para peserta mudik gratis dengan kapal, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, (11/7). Jonan mengatakan, harusnya Otoritas Pelabuhan bisa menjadi koordinator dalam pengawasan dwelling time di Pelabuhan, karena dalam proses dwelling time ini, melibatkan 16 kementerian dan lembaga negara, sehingga tidak mungkin pengawasan dan koordinatornya ditangani oleh pengelola pelabuhan. “Ini kan yang mimpin waktu dwelling time Pak Menko Kemaritiman, karena ada 16 Kementerian Lembaga. Saya sudah bilang ke Pak Menko, tolong diterbitkan satu keputusan, sehingga Kepala Otoritas Pelabuan, bisa mengkoordinir semua,” katanya. Dengan pengawasan dan koordinasi dipegang Otoritas Pelabuhan, maka proses bongkar-muat akan lebih cepat. Ia bahkan membayangkan proses dwelling time nantinya hanya seperti orang mengurus surat kendaraan di Samsat, cukup di satu pintu saja. “Kalau saya lebih suka modelnya kayak Samsat, ngurus STNK di situ. Pengurusan satu atap saja, Otoritas Pelabuhan yang koordinator sehingga lebih cepat,” ungkapnya. Jonan menilai, yang membuat dwelling time di Tanjung Priok lama sekali, sehingga membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah, karena terlalu berkuasanya operator pelabuhan. “Jangan sampai operator lebih berkuasa dari regulator. Selama ini sih ada gosip seperti itu. Kalau terbukti begitu nanti saya cabut BUP-nya (Badan Usaha Pelabuhan),” tutup Jonan.
<> M E TR O T V / L I P U T A N 6 / A - 1
:: Logistics
Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang BERITADAERAH.COM
Presiden OPTIMIS Tol Laut AKAN Kurangi Biaya Transportasi Dengan tol laut tersebut kemudahan distribusi di berbagai daerah akan membuat Indonesia dapat bersaing pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sehingga Indonesia tidak akan tertekan malah akan bersaing dengan negaranegara maju lainnya di dunia.
P
residen Joko Widodo menyatakan pembagunan Tol Laut merupakan salah satu solusi untuk menekan biaya trasportasi yang menjadi permasalahan utama di Indonesia. “Kita ingin menurunkan biaya transportasi, bila dibandingkan dengan negara lain kita jauh lebih mahal tiga kali lipat. Itulah yang ingin kita kerjakan membagun tol laut dari timur ke barat, barat ke timur,” ujar Presiden Jokowi di Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar, Juli lalu. Menurut dia, bila tol laut berjalan nantinya maka akan ada konektivitas antara pulau-pulau sehingga dianggap akan menurunkan biaya trasportasi serta biaya logisltik akan turun bahkan produk-produk yang tadinya mahal akan jauh lebih murah. “Selama ini biaya trasporasi laut mahal, nah ini yang harus diselesaikan, kalau jasa transportasinya mu-
rah maka produk juga akan murah, dengan begitu kompetisi dengan negara lain akan lebih bersaing karena harga lebih murah,” jelasnya. Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan komiten itu harus ada, makanya dengan menggunakan kapal besar maka daya angkut tentu besar sehinga akan mempermudah jasa transportasi. “Semuanya harus sama dari tengah, timur dan barat kapalnya juga harus sama besar, yang tidak bisa dikerjakan, itu saya ingin kerjakan,” paparnya kepada wartawan. Sebelum ke Pelabuhan Rakyat Paotere, Presiden juga meresmikan proyek pembangunan Makassar New Port wilayah Pelindo IV Makassar di jalan Soekarno-Hatta. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan pembangunan Makassar New Port merupakan upaya pemerintah dalam menciptakan jalur tol laut untuk wilayah timur mengingat
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 15
:: Logistics PORT & SHIPPING
Makassar adalah daerah penghubung timur ke bagian barat Indonesia. “Kita kan mempunyai lebih dari tujuh belas ribu pulau di Indonesia. Maka dari itu harus dimaksimalkan konektivitas jalur laut ini karena sangat penting,” paparnya. Selain itu katamya, dengan tol laut tersebut kemudahan distribusi di berbagai daerah akan membuat Indonesia dapat bersaing pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sehingga Indonesia tidak akan tertekan malah akan bersaing dengan negara-negara maju lainnya di dunia. Pengembangan pelabuhan bongkar muat, lanjutnya, mulai dibangun dari ujung barat hingga ke daerah Timur Indonesia. Untuk Makassar New Port pemerintah mengharapkan Pelindo IV diharapkan mampu meningkatkan bongkar muat barang dari 560.000 unit kointainer atau Teus per tahun meningkat menjadi 4,2 juta Teus per tahun. Pada pelabuhan Kuala Tanjung pemerintah menyiapkan lahan seluas 2.200 hektare, sementara di pelabuhan Tanjung Priok akan ditingkatkan dari 5,5 Teus naik mencapai 15 Teus per tahun. Sedangkan di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jokowi menargetkan peningkatan dari 1,5 Teus menjadi 4,2 Teus per tahun. Dirinya menyakini pembangunan Makassar New Port ini sebagai langkah awal dimulainya oprasional tol laut sehingga pada tiga hingga empat tahun ke depan harga barang di Indonesia akan murah karena jasa trasportasinya murah. Direktur Pelindo IV Mulyono pada kesempatan itu menambahkan pembangunan Makassar New Port pada mega proyek tol laut akan sangat bermanfaat. Melihat Makassar berada pada posisi di tengah Indonesia dan bisa menghubungkan jalur laut dari Makassar- Medan-Jakarta dan Sorong. Apabila Makassar New Port seluas 171 hektare selesai, diperkirakan dapat menampung hingga 2.050 kapal. Proyek tersebut mendapat anggaran APBN Rp2,8 triliun serta penambahan Penyetaraan Modal Negara (PMN) Rp2 triliiun bahkan disuntik tambahan dana perbankan sebesar Rp3 triliun dengan target penyelesaian hingga 2018.
16
|
KBN
Permasalahan di luar Pulau Jawa adalah nilai ekonomi perdagangan antara Jawa dan luar Jawa terutama Indonesia Timur, terjadi ketidakseimbangan. “Saya yakin bila ini berjalan sesuai harapan maka perekonomian akan meningkat sesuai dengan program pemerintah, bila jalur distribusi baik dan murah tentu harga barang akan disesuaikan,” tambahnya.
Pengusaha Optimis
Asosiasi Logistik dan Forwading Indonesia (ALFI) optimistis kebijakan pemerintah tentang tol laut bakal menurunkan biaya logistik di Indonesia. “Misalnya dengan jaringan rel kereta api, jalan raya, dan wilayah pengembangan industri lainnya. Konsep tol laut ini tidak hanya berimbas pada kawasan pesisir tetapi juga mendalam hingga ke daratan,” Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwading Indonesia (ALFI), Hengky Pratoko, di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Menurut dia, langkah tersebut juga dapat mengoreksi harga berbagai moda transportasi. Khususnya untuk angkutan barang di penjuru Nusan-
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
tara. “Contoh, untuk rute Surabaya - Jakarta besaran biaya logistik dengan truk mencapai Rp7 juta hingga Rp8 juta. Kalau kereta api bisa Rp2,3 juta hingga Rp3 juta sedangkan kapal laut Rp2 juta,” ujarnya. Ia meyakini, keberagaman harga itu bisa menjadi pilihan para pengguna jasa transportasi pengiriman barang. Dengan demikian, melalui sistem tarif secara terbuka maka dapat berimbas pada harga barang yang beredar di pasar. “Di sisi lain, kami sesalkan integrasi moda transportasi ini masih lebih banyak dimanfaatkan di Pulau Jawa,” katanya. Namun, tambah dia, permasalahan di luar Pulau Jawa adalah nilai ekonomi perdagangan antara Jawa dan luar Jawa terutama Indonesia Timur, terjadi ketidakseimbangan. “Untuk mengirim ikan segar dari Kendari, Sulawesi Tengah ke Pulau Jawa, biayanya sangat mahal. Bahkan, pengangkutannya harus menggunakan peti kemas berpendingin,” katanya. Tetapi, sebut dia, langkah itu harus dilakukan dengan mengambil peti kemas berpendingin dari Jawa dalam kondisi kosong. Padahal, pengangkutan peti kemas itu diterapkan biaya yang sangat tinggi. “Di sisi lain, saat mengangkut peti kemas itu dari Jawa justru tidak ada produk yang diperlukan di Kendari yang memerlukan peti kemas berpendingin. Itu yang mengakibatkan biaya angkutnya mahal,” katanya. <> A NT / M Y
:: Logistics
DOK. KBN
Depo terbuka kontainer di PT KBN (Persero) Cakung yang kini akan diperluas lagi 10 hektar lebih.
KBN TAWARkan 10 Hektar Lahan Depo Kontainer
K
BN tengah menyiapkan sekitar 10 hektar lahan di SBU Cakung untuk disewakan sebagai depo logistik non berikat (non bonded) yang terhubung langsung dengan Pelabuhan Tanjung Priok (dry port). Persiapan lahan sekaligus infrastruktur untuk melengkapi sarana dan prasana kini dalam proses penyelesaian. Baru-baru ini tim dari Kementerian BUMN di bawah pimpinan Rina Moreta dan Legia Irmawati beserta staf telah meninjau sekaligus menginventarisir lahan di Blok A SBU KBN Cakung yang tidak produktif dan akan dialihstatuskan menjadi non berikat. Direktur Keuangan PT KBN (Persero) Gempa Nursamsu Yasin didampingi GM SBU Cakung Irwandi dan sejumlah pejabat KBN telah menjelaskan tentang bangunan yang ada di lahan tidak produktif tersebut untuk dihapusbukukan agar segera bisa dikomersilkan se-
bagai sumber pendapatan korporasi. Menurut Direktur Operasional PT KBN Persero, Sudiro Agung Dananto dengan anggaran dasar perusahaan yang baru, ke depan KBN bisa terus meningkatkan komposisi antara berikat dan non berikat sampai 50%. Namun, untuk tahap pertama di KBN Cakung, dari sekitar 80 hektar lahan yang tersedia baru akan disewakan sekitar 10 hektar terlebih dahulu. Lahan tersebut akan digunakan sebagai lahan terbuka untuk parkir (depo) kontainer. Pihak KBN akan ikut mendukung program pemerintah untuk menurunkan dwelling time dengan menyediakan lahan terbuka untuk parkir kontainer ekspor maupun impor. Langkah untuk memperbesar lahan non bonded dilakukan dengan membuat pintu baru non bonded di Jalan Raya Cilincing Barat, dekat gerbang tol JORR Cakung-Cilincing. Nantinya, gerbang masuk SBU Cakung di depan yang lama akan dijadikan gerbang non bonded, sementara di belakang yang sama-sama
masih di Jalan Jawa akan jadi gerbang bonded (berikat). Selain itu untuk mempermudah akses ke Pelabuhan Tanjung Priok nantinya akan dibuat jalan tembus dari KBN Cakung bagian belakang (Barat) ke Jalan Raya Tipar Cakung arah Pelabuhan Tanjung Priok. Di sini, nantinya gerbang belakang di Jalan Jawa akan dibagi dua, jalur berikat dan non berikat. KBN bermaksud memaksimalkan lahan-lahan yang kosong atau tidak produktif lagi menjadi non berikat karena dinilai lebih menguntungkan. Menurut Sudiro Agung, bila kawasan bonded (berikat) ongkos sewanya US$2,5 dollar/meter/bulan, untuk non bonded saat ini pasarannya mencapai US$5,5/meter/bulan. Perluasan lahan non bonded di KBN seluas 10 hektar lebih nantinya akan mengurangi penumpukan kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Ini tentu sangat membantu pemerintah yang tengah bekerja keras mengurangi dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. <> M A Y
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 17
investasi ISTIMEWA
Ketua Umum KKSS, Sattar Taba (kedua dari kanan) berfoto bersama perwakilan KKSS perwakilan Australia Barat di bawah pimpinan Ibu Sri (paling kanan) dan pengurus usai mengikuti Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) XV lalu.
ISTIMEWA
KBN TERTARIK BERInvestasi di Takalar Takalar di Sulawesi Selatan akan dikembangkan pemerintah pusat sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). Bila salah satu pemegang saham PT KBN (Persero) menambah modal, KBN pun tertarik untuk berinvestasi di sana.
D
irektur Utama PT KBN (Persero) Sattar Taba, mengungkapkan keinginannya untuk ikut berinvestasi di Takalar, Sulawesi Selatan. Perusahaan yang sahamnya milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah DKI Jakarta itu, siap melakukan ekspansi ke Makassar dan menggarap ribuan hektar lahan. Sattar Taba yang juga Ketua Kerukun-
18
|
KBN
an Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) mengungkapkan salah satu pemilik saham perusahaan tersebut, yakni Pemerintah DKI Jakarta, memiliki niat untuk menambah sahamnya di KBN, dari sebelumnya sebesar 26,85 persen, menjadi 49 persen. Dengan begitu, Kuasa Pemegang Saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di KBN, Togar Tobing mengungkapkan penambahan modal tentu mendorong ekspansi. “Nah, dengan begitu, tentunya ada dana-dana segar yang mengalir. Kita ini punya roadmap, untuk mengembangkan kawasan-kawasan baru di Indonesia Timur. Takalar ini sudah pasti jadi salah satunya,” ujar dia. Takalar akan dikembangkan pemerintah pusat sebagai Kawasan Ekonomi Khusus guna mendukung sektor kelautan di Indonesia bagian Timur. Usai Lebaran lalu, sejumlah menteri dari Jakarta sudah meninjau lokasi dan mencanangkan kawasan tersebut untuk dikembangkan.
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
PT KBN (Persero) merupakan pengelola kawasan industri terpadu berstatus berikat yang berfungsi sebagai kawasan proses ekspor, non-berikat, dan jasa pelayanan logistik yang meliputi usaha angkutan, mekanik dan dokumen (forwarding), serta pergudangan (warehousing) di Jakarta. Dia mengaku, peluang itu besar mengingat anggaran belanja pemerintah tersebut hingga Rp 80 triliun per tahun. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulawesi Selatan mendukung investasi dari peserta Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) di Kabupaten Takalar. Investasi senilai Rp 20 triliun tersebut dianggap bisa menyerap tenaga kerja lokal. “Kita mau lihat realisasinya. Tentunya dengan adanya investasi di Takalar, bisa menunjang perekonomian daerah,” ujar Ketua Hipmi Sulsel, Amirullah Abbas, Juli lalu. <> TRIB U N MA K A S S A R /S IN D O /K O MPA S /K IK Y
shipping
Pemerintah Stop Impor Kapal Semula pemerintah berniat mengimpor 250 kapal dari China. Namun, belakangan pemerintah berubah pikiran untuk menghentikan impor kapal tersebut. Benarkah galangan kita sudah siap mengambil alih kebijakan ini?
P
residen Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan para menteri untuk tidak membeli kapal dari luar negeri. Hal tersebut dilakukan guna mendorong industri galangan kapal nasional. Menurut Jokowi, industri galangan kapal nasional saat ini sudah memiliki kemampuan yang sama dengan negara lain dalam hal produksi kapal. Pandangan tersebut didapat Jokowi dalam kunjungannya ke kawasan industri galangan kapal di Batam. “Indonesia adalah negara maritim terbesar. Namun yang ada saat ini, 80 persen kapal yang kita beli adalah dari impor padahal galangan kapal di sini siap,” tegas Jokowi di JCC, Jakarta, awal Juli lalu. Menurutnya, guna memajukan industri galangan kapal nasional merupakan kebutuhan perekonomian yang mutlak. Selain memajukan perindustrian yang berdampak multisektoral, industri galangan kapal juga mampu menyerap banyak lapangan kerja. “Galangan kapal itu padat karya, banyak tenaga kerja yang diserap sehingga dalam ratas saya perintahkan pemerintah tidak boleh lagi pesan kapal dari luar negeri. Buat sendiri di negara kita karena kita sudah siap. Kita harus utamakan industri dalam negeri,” imbuhnya.
Impor Lebih Murah
Pemerintah akan segera bebaskan semua industri galangan kapal dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Dengan cara itu, harga kapal dari dalam negeri dapat bersaing dengan kapal impor. “PPN akan dibebaskan menjadi 0%,”
Galangan kapal di Batam.
kkp.go.id
kata Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo di Kantor Presiden, Jakarta, (29/6). Untuk saat ini, industri yang berada di kawasan Batam memang sudah tidak lagi dipungut PPN. Sedangkan di luar Batam, tetap dikenakan PPN. Mardiasmo mengaku akan mempercepat proses penerbitan aturannya. “Nah untuk PPN ini kan tadi bersama dengan Menteri Perindustrian akan kita coba percepat,” sebutnya. Rencana pembebasan PPN ini sebenarnya sudah ada sejak akhir tahun lalu. Lewat keputusan para menteri usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Perindustrian. Namun sampai sekarang belum juga terealisasi. Mardiasmo tidak dapat menjelaskan lebih rinci alasannya. Ia hanya menuturkan bahwa selama kurang lebih 6 bulan ini, Kemenkeu masih terus memproses kebijakan ini. “Sedang dalam proses,” imbuhnya Selain pembebasan PPN, pemerintah sebenarnya juga telah memberikan insentif fiskal lainnya, seperti terkait bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) dan pembebasan bea masuk impor serta pengurangan pajak (tax allowance). “Ini memang tujuannya supaya kompetitif,” tutup Mardiasmo. Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto menyambut baik kebijakan baru pemerintah terkait larangan impor kapal untuk meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas industri galangan kapal. Namun, Carmelita meminta kebijakan itu diiringi road map untuk pengembangan 250 galangan kapal.
“Karena setiap galangan kapal itu berbeda-beda,” ujar Carmelita dalam siaran persnya, Sabtu (11/7). Carmelita mengungkapkan dari ratusan perusahaan galangan kapal, baru 50 perusahaan yang siap menyambut kebijakan baru pemerintah. Lainnya belum. Belum siapnya industri galangan kapal lantaran tidak adanya dukungan peran perbankan yang masuk untuk memperkuat permodalan. Carmelita berharap pemerintah mendorong perbankan memfasilitasi permodalan industri galangan kapal. Dia mencontohkan negara lain yang perbankannya aktif berperan mendukung sektor industri maritim. Sementara itu, dari data Kementerian Perindustrian pada Februari 2014 tercatat ada 13.224 kapal nasional, namun sepertiganya atau sebanyak 4.000 merupakan kapal tua. Menurut Dewan Penasehat Ikatan Perusahaan Kapal Nasional dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Tjahjono Roesdianto, banyaknya kapal tua yang harus diperbarui menjadi potensi pasar domestik bagi pengembangan industri komponen kapal. “Industri komponen masih kurang, sudah saatnya dibangun,” kata Tjahjono dalam diskusi investasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta, Juli lalu. Pengembangan industri komponen kapal juga menjadi upaya melepaskan diri dari ketergantungan bahan baku impor. Batam, kalau ada yang ingin bangun galangan kapal, langsung diberikan (modal),” tuturnya. <> D E T I K , O K E Z O N E , B I S N I S , K O M P A S
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 19
pelabuhan
DERMAGA BARU MARUNDA SEGERA DIBANGUN Pelabuhan baru di Zona C-04 Marunda akan segera dibangun, paling lambat sebelum berakhirnya tahun 2015 ini.
S
ETELAH mundur lebih dari satu tahun, dermaga baru di Marunda zona C-04, Cilincing, Jakarta Utara akan segera dibangun. Ground breaking pembangunan dermaga multipurpose itu akan dilakukan paling lambat sebelum akhir tahun 2015 ini. Demikian dikatakan Direktur Utama PT KBN (Persero) Sattar Taba di hadapan para pimpinan perusahaan di lingkungan KBN Priok-Marunda dan Cakung, baru-baru ini. Sebelumnya, perizinan proyek bernilai triliunan rupiah ini terkendala masalah perizinan. Setelah berkoor-
20
|
KBN
Zona C-04 Marunda
dinasi dengan pihak-pihak terkait, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPera, dan lainnya diharapkan pemancangan perdana tanda dimulai proyek ini segera dilaksanakan. Sebelumnya, sejumlah pihak, mulai dari Badan Penanaman Modal Provinsi (BPMP) DKI Jakarta, Komisi VI DPR RI, dan Kementerian Perhubungan dan juga Kementerian PUPera sudah melakukan peninjauan lapangan di Zona C-04. Direktur Operasional PT KBN Persero, Sudiro Agung Dananto mengatakan, kehadiran Dermaga Marunda C-04 merupakan bagian terpisahkan
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
dari kontribusi PT KBN Persero dalam upaya mendukung program pemerintah mengatasi dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan di Marunda C-04 merupakan pelabuhan multipurpose di mana selain menjadi tempat sandar dan muat barang juga penumpang. Pelabuhan Marunda C-04 akan dikelola secara profesional dengan menghadirkan peralatan modern yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, dari sisi biaya, dermaga Marunda C-04 akan lebih kompetitif dibanding pelabuhan sejenis lainnya. Menurut Direktur Operasi Sudiro A Dananto, Dermaga Marunda C-04 nantinya sangat strategis, karena nantinya akan berdekatan dengan rencana kota baru di Pulau O, P, dan Q yang dikembangkan Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan investor dari Belanda. Pulau O, P, dan Q rencananya akan direklamasi dan dijadikan pusat logistik dan kota modern masa depan. <> M A Y
:: Pelabuhan
Jalan tol Cipali saat kemacetan Lebaran lalu.
HADIRNYA TOL CIPALI
Cirebon Lebih Tepat Gantikan Cilamaya ANTARA
Hadirnya jalan tol baru Cikopo Palimanan (Cipali) membuat wacana pemindahan pelabuhan baru dari Cilamaya ke Subang mulai bergeser pada rencana baru ke Cirebon.
K
alangan pelaku usaha logistik menilai saat ini Cirebon merupakan lokasi yang paling tepat sebagai pengganti pelabuhan Cilamaya yang rencananya dibangun di Kabupaten Karawang Jawa Barat namun dihentikan pelaksanaannya. Praktisi usaha logistik nasional, Anang Hidayat di Jakarta, beberapa waktu lalu, menyatakan, salah satu alasan hal tersebut, antara lain karena dibukanya jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang membuat akses menuju Cirebon menjadi lebih lancar dan waktu tempuh menjadi lebih singkat. “Dari sisi logistik, keberadaan Cipali sangat mendukung. Makanya, untuk saat ini yang cukup ideal untuk menggantikan Cilamaya adalah Cirebon,” katanya. Dengan akses yang lebih mudah, lanjutnya, maka waktu tempuh bisa menjadi lebih cepat sehingga target untuk mencapai gudang pada saat “business hour” bisa tercapai dan mengurangi risiko keterlambatan. Menurut dia, ketepatan waktu ini
penting, karena jika terlambat satu jam saja, misalnya, maka risiko “overtime cost” dan “overnight cost” menjadi lebih besar. Selain jalan tol Cipali, menurut dia, keberadaan fasilitas lain juga sangat mendukung jika Cirebon menjadi pelabuhan internasional menggantikan Cilamaya, di antaranya Bandara Internasional Kertajati dan keberadaan jalur kereta api. “Keberadaan fasilitas tersebut memang diperlukan dan sangat menunjang keberadaan suatu pelabuhan,” katanya. Hal lain yang tak kalah penting, karena di Cirebon sudah terdapat pelabuhan, tambahnya, sehingga untuk membangun pelabuhan bertaraf internasional tidak perlu dimulai dari nol namun, cukup melalui pengembangan dan pendalaman pelabuhan yang sudah ada. “Dari sisi biaya, pengembangan pelabuhan yang ada tentu lebih murah dan cepat dibandingkan harus membangun dari awal,” kata Anang. Terkait hal itu pihaknya menyatakan penentu kebijakan sudah selayaknya menjadikan Cirebon sebagai prioritas pengganti Cilamaya, meski harus diakui bahwa terdapat aspek lain yang juga bisa dijadikan pertimbangan di luar aspek transportasi itu tadi. Anang menyatakan, penentuan lokasi pengganti Cilamaya memang sangat mendesak, alasannya, untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah “over load” atau kelebihan daya tampung. “Dengan adanya pengganti Cilamaya maka biaya logistik dari aspek transpor-
tasi bisa semakin ditekan,” katanya. Sementara Manajer Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Ode Rakhman mengatakan, lokasi mana pun yang akan dipilih, hendaknya sudah lulus kajian dan memenuhi syarat lingkungan hidup dan sosial masyarakat setempat. “Jika sudah memenuhi syarat, silakan saja mana yang bisa dipilih,” katanya. Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat juga mendukung wacana peningkatan Pelabuhan Cirebon menjadi bertaraf internasional. Menurut Pangeran Arief, dengan hadirnya tol Cikopo-Palimanan (Cipali), membuat Cirebon sangat layak dikembangkan pelabuhan internasional. Cirebon, lanjut Pangeran Arief, merupakan pilihan yang sangat cocok sebagai pengganti Cilamaya. Pangeran Arief mengatakan, dengan beroperasinya Tol Cipali, akan berpotensi mendongkrak kawasan industri baru di wilayah Cirebon. Dengan demikian, maka sarana transportasi laut mutlak diperlukan. Dia menambahkan, beberapa pekan beroperasi, Tol Cipali berhasil mendongkrak tingkat kunjungan wisata, dan diperkirakan juga akan menggairahkan dunia usaha sektor industri. Apalagi saat ini, lanjutnya, Bandara BJB Kertajati sedang dibangun dan double track sudah ada. Dengan demikian, kata Pangeran Arief, memang tinggal menunggu pelabuhan internasional. <> A NT A R A / B I S N I S / M - 0 1
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 21
22
|
KBN
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
metro
GANDENG BELANDA, 3 PULAU AKAN DIREKLAMASI Sekitar 10 persen hasil penjualan akan diserahkan ke Pemprov DKI Jakarta untuk atasi banjir, dan sejumlah pembangunan infrastruktur tata air.
P
EMERINTAH Provinsi DKI Jakarta akan menggandeng Pemerintah Kota Rotterdam, Belanda, dalam proyek reklamasi pulau di sepanjang pantai utara Jakarta. “Dalam proyek reklamasi pulau nanti, kita berencana untuk melibatkan mereka (Rotterdam). Ada beberapa pulau yang kira-kira bisa mereka kerjakan,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai menerima kunjungan Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb di Balai Kota, Jakarta Pusat, akhir Agustus lalu. Menurut dia, dalam proyek reklamasi itu rencananya ada tiga pulau yang dibangun bekerja sama dengan Pemerintah Kota Rotterdam, yaitu Pulau O, Pulau P dan Pulau Q. “Ketiga pulau tersebut rencananya akan dijadikan sebagai pusat logistik, dan bukan hanya untuk Jakarta, tetapi juga daerah sekitarnya seperti Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah,” ujar Basuki. Dia menuturkan Pemerintah Kota Rotterdam memiliki banyak pengalaman dalam menangani masalah banjir dan rob. Dia pun mengaku ingin mencontoh konsep pembangunan pelabuhan yang dilakukan Rotterdam. “Rotterdam itu banyak sekali pengalamannya, termasuk dalam hal reklamasi yang mereka lakukan di Rotterdam. Selain itu, kita juga ingin punya pelabuhan yang besar seperti di Rotterdam,” tutur gubernur yang sering disapa Ahok ini. “Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok serta reklamasi pulau itu ke depannya akan membantu rencana pembangunan tol laut. Makanya, nanti kita bicarakan lagi konsep kerja samanya,” katanya.
Maket kota baru yang akan dibangun di atas 3 pulau.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
Untungkan DKI
Reklamasi ini dengan menggandeng pengembang dari negeri Belanda, Van Oord. Perusahaan yang sama pernah melakukan proyek Terusan Suez yang baru. Selain menggunakan kontraktor asal Belanda, Ahok juga akan meniru konsep Pemerintah Belanda yang lebih banyak mencari untung lebih dari adanya proyek reklamasi di negaranya. “Makanya mereka sangat pengalaman. Dari kunjungan saya tahun lalu juga saya telah belajar bagaimana pemerintah yang tidak mau mengeluarkan uang untuk membangun infrastruktur dan memanfaatkannya di pulau tersebut,” ujar Ahok. Lebih lanjut Ahok mengatakan akan
ISTIMEWA
memberikan tanggung jawab operasional pulau kepada pengembang, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tetap memegang kendali. “Mereka memberikan fasilitas umum dan fasilitas sosial dan wajib memelihara itu. Dari tanah yang bisa dia jual, lima persennya kasih ke kami. Mereka punya sertifikat di atas HPL (Hak Penggunaan Lahan) DKI,” ujar Ahok. Ahok juga akan membebani para pengembang untuk tetap menyisihkan keuntungannya kepada Pemprov DKI. “Mereka wajib menyerahkan kirakira nilainya hampir 10 persen dari nilai jual tanahnya untuk membantu mengatasi banjir, membangun inspeksi, danau, sodetan, teluk, sungai, pompa, bendungan, dan waduk,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu. Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb mengatakan mengurus proyek reklamasi bukanlah hal yang mudah. Banyak pihak yang harus terlibat dan bersinergi dengan baik. “Ini tidak hanya melibatkan keputusan dari pemerintah tapi juga membutuhkan kelompok lingkungan, pebisnis, untuk melakukan pengerjaan, pengembang untuk menggunakan tanah, membutuhkan infrastruktur seperti jalanan dan rel, membutuhkan sistem telekomunikasi jadi ini sangat rumit,” kata Ahmed. <> C NN I N D / D E T I K / K O M P A S / R E P U B L I K A
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 23
ekonomi
& bisnis
Fasilitas kawasan berikat memberikan kemudahan pengusaha untuk mendapatkan bahan baku tanpa harus membayar dengan dollar.
PANEN UNTUNG INVESTOR KAWASAN BERIKAT
D
I tengah gejolak kurs dollar terhadap rupiah yang membuat pertumbuhan ekonomi melambat, para buruh yang bekerja di lingkungan KBN tetap tenang. Tidak ada gejolak terkait PHK akibat lesunya perekonomian. Yang ada di sini justru sejumlah perusahaan garmen besar merekrut ribuan buruh baru. Mereka akan dipacu untuk meningkatkan produksi guna membanjiri pasar ekspor. Pemandangan ini tentu tidak terjadi di kawasan industri mana pun yang memproduksi barang-barang untuk pasar dalam negeri, baik dengan bahan baku lokal maupun impor. Malah, bila menggunakan bahan baku impor dan didistribusikan untuk pasar dalam negeri tentu sudah kembang-kempis. Mengapa di saat perekonomian menurun kawasan industri KBN yang berorientasi ekspor justru sedang full production, tentu ini terkait dengan bahan baku dan pasar. Pabrik-pabrik yang ada di KBN kebanyakan merupakan perusahaan di kawasan berikat, di mana bahan baku impor tidak perlu dibayar. Raw material yang dipesan tidak dikenai bea masuk ke pabrik untuk diproduksi. Setelah diproses menjadi barang
24
|
KBN
jadi, produk itu kemudian diekspor ke manca negara. Para pengusaha di kawasan berikat ini sama sekali tidak mengeluarkan sepeser uang pun untuk membayar atau mendatangkan bahan baku tersebut. Tapi, justru ketika barang tersebut sudah jadi, saat diekspor akan mendapatkan harga dalam bentuk dollar yang bila dirupiahkan akan mengalami kenaikan yang lumayan tinggi -- paling tidak ekuivalen dengan apresiasi rupiah terhadap dollar AS yang kini sudah mencapai 14%. Pengusaha di kawasan berikat akan mendapat keuntungan ekstra itu mengingat biaya untuk buruh dihitung dalam mata uang rupiah. Seorang pengusaha garmen besar di KBN Cakung membenarkan membenarkan bila akibat kenaikan kurs dollar bisnis garmennya yang memang berorientasi ekspor sedang ‘booming’ produksi. Bahkan, pihaknya sedang menambah tenaga kerja baru. “Kita tak terpengaruh oleh pembelian bahan baku dengan dollar, karena kita hanya proses dan kemudian produk yang sudah jadi diekspor lagi,” katanya. Membayar upah buruh dengan rupiah, sementara barang yang diekspor dihargai dengan dollar membuat keuntungan pengusaha di KBN yang rata-
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
tara berbisnis garmen meraup untung lumayan besar. Meski demikian, keuntungan akibat kurs ini biasanya hanya sesaat. Menurut Direktur Operasional PT KBN (Persero) Sudiro A Dananto, investor yang terjun ke bisnis garmen di kawasan berikat selama ini tidak me-ngalami kenaikan yang signifikan, karena kawasan berikat di Ibukota cost-nya tidak lagi murah. “Walaupun pada kondisi seperti sekarang ada keuntungan lebih akibat kurs, tapi kebanyakan lebih memilih berusaha di luar Jakarta yang biaya produksinya lebih murah,” kata Sudiro. Karenanya, untuk mengoptimalkan pemasukan, belakangan PT KBN sendiri akan mengurangi porsi kawasan berikat dan menjadikannya sebagai kawasan non berikat. Kawasan berikat sangat padat karya atau mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Namun, dari sisi bisnis, sesuai peraturan sangat kecil berkontribusi bagi perusahaan. Beda dengan zona non berikat di mana biaya sewa pabrik atau lahan jauh lebih menguntungkan. Selain itu, investor belakangan kurang tertarik untuk berbisnis di kawasan industri di Jakarta karena mahalnya biaya tenaga kerja. <> M A Y
:: Ekonomi & Bisnis
Dirut PT KBN Persero (kiri atas) berbincang dengan para investor. Kanan bawah: Direktur Operasional PT KBN Persero dan manajemen terlibat pembicaraan dengan pimpinan perusahaan logistik GNS yang beroperasi di KBN.
Temu Bisnis KBN-INVESTOR UNTUK Kebersamaan & SOLUSI MASALAH
Antusiasme para pemimpin perusahaan cukup tinggi. Mereka ingin jadi agenda rutin 3 bulan sekali.
T
EMU Bisnis Direksi dengan para pimpinan perusahaan yang berinvestasi di PT KBN (Persero) untuk pertama kalinya digelar, Rabu (16/9). Coffee morning yang dihadiri direksi dan para pimpinan perusahaan di SBU Cakung dan Priok-Marunda itu berlangsung dalam suasana hangat, penuh keakraban. Direktur Utama PT KBN Persero, HM Sattar Taba yang langsung mengundang para investor itu pada sambutannya mengatakan, forum tersebut digelar semata-mata agar ada kebersamaan antara pimpinan KBN dan investor untuk kepentingan masyarakat banyak. Pada kesempatan tersebut, di hadapan sekitar 100 undangan, Sattar Taba menjelaskan berbagai hal menyangkut operasional KBN dan rencana ke depan.
Bahkan, menyoal besaran piutang PT KBN kepada para investor pun disampaikan dengan harapan secepatnya mendapatkan perhatian. “Kita punya banyak program pembangunan, dan untuk membiayai proyek itu kita berharap dari pembayaran utang para investor yang sekarang totalnya hampir Rp160 miliar,” kata Sattar Taba. HM Sattar Taba juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan pelayanan bagi para investor. Untuk itu, PT KBN Persero akan terus membuka diri untuk tanggap terhadap berbagai keluhan para investor di KBN. Malahan, Sattar Taba dan juga direksi lain siap melayani para investor 24 jam. “Kalau ada masalah langsung saja ajukan ke direksi. Kami terbuka 24 jam. Dengan komunikasi yang baik, insya Allah tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan,” kata Sattar Taba. Pada saat itu, HM Sattar Taba yang didampingi Direktur Operasional, Sudiro Agung Dananto dan sejumlah kepala divisi memberikan kesempatan interak-
tif kepada para pimpinan perusahaan untuk menyampaikan uneg-unegnya menyangkut layanan yang telah diberikan KBN. Sejumlah pimpinan perusahaan memanfaatkan kesempatan itu untuk mencurahkan keluhannya. Mulai dari soal layanan air, telepon, internet, dan lain sebagainya. Kalangan investor menyambut baik apa yang dilakukan PT KBN Persero tersebut. Mereka berharap agar forum tersebut dilanjutkan, dan diadakan lagi minimal 3 bulan sekali. PT KBN (Persero) merupakan pengelola kawasan industri multipurpose yang terintegrasi dengan pelabuhan, berwawasan lingkungan dan bertaraf internasional dengan lebih dari 100 perusahaan investor dari dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini, PT KBN Persero setidaknya punya 23 aktivitas bisnis mulai dari depo logistik, ekspedisi, forwarding, logistik, telekomunikasi, kepelabuhan, dan lain-lainnya. <> M A Y / I B N U / A N D I / K I K Y
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 25
seputar kbn
Gebyar 17 Agustus
Rangkaian acara peringatan 17 Agustus 2015 di KBN yang dikemas dalam nuansa budaya Betawi.
FOTO-FOTO: KBN/TITOK M
Pesta HUT Kemerdekaan RI ke-70 di PT KBN berlangsung meriah. Jajaran direksi dan karyawan KBN berbaur dengan warga sekitar lewat berbagai acara yang dikemas dalam program KBN Berbagi
26
|
KBN
di KBN
P
ERINGATAN Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-70 di lingkungan PT KBN (Persero) tahun ini berlangsung meriah. Ribuan warga sekitar ikut terlibat dalam pesta HUT proklamasi yang dipusatkan di halaman RS Umum Pekerja tersebut. Massa dari beberapa kelurahan sekitar KBN sudah mulai mengerumuni tempat acara mulai pukul 07.00 WIB. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan 17 Agustus tahun ini melibatkan lebih banyak warga sekitar. Mulai dari pengisi acara, peserta sunatan massal, pengobatan gratis, sampai operasi katarak. Sejak pagi hari panitia tampak sudah bekerja keras untuk mensukses-
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
kan pengobatan gratis yang kali ini setidaknya mengundang 1.000 warga. Para personel KBN Medical Clinic dan tim medis dari RSU Pekerja terlibat dalam kegiatan ini. Yang tak kalah seru tentu acara khitanan massal yang melibatkan 85 anak sekitar KBN. Pelepasan peserta sunat massal berlangsung dengan seni khas Betawi lengkap dengan musik tanjidor, lagu qasidahan, petasan renceng, penyambutan pengantin surat dengan palang pintu dan rebutan panggang ayam (bakakak). Rombongan pengantin sunat diarak menggunakan andong, di mana salah satu peserta yang mengenakan busana khas pengantin secara khusus menaiki kuda. Setiba di pelataran hajatan, pe-
:: Seputar KBN
Perusahaan Negara Didorong Kinerjanya Lebih Baik
R ngantin sunat disambut dengan tradisi palang pintu, lengkap dengan adegan silat. Setelah melewati palang pintu, peserta sunat diserahkan kepada direksi PT KBN Persero untuk disunat. Sejumlah petugas sunat berpengalaman dilibatkan dalam kegiatan sosial ini. Selain dihadiri jajaran direksi dan manajemen PT KBN, tampak pula tokoh Enggartiarso Lukita, Camat Cilincing Wawan Budi Rochman, dan tokoh masyarakat, H. Yusuf. Dirut PT KBN Persero, HM Sattar Taba saat memberikan sambutan meminta dukungan dari warga sekitar agar perusahaan yang dipimpinnya terus maju dan bisa lebih banyak berbuat bagi warga sekitar. Sebab, kemajuan KBN akan menciptakan multiplier effect yang dampaknya langsung dirasakan warga. Baik itu para pedagang, tukang ojek, petugas kebersihan, bahkan sampai pemilik rumah kontrakan. Tiap hari puluhan miliar rupiah beredar di kawasan KBN yang menaungi 100 ribu lebih pekerja. Itu artinya, kemajuan atau kemunduran di KBN akan sangat berimbas pada lingkungan di sekitarnya. Karenanya, menurut Sattar Taba, keharmonisan hubungan itu harus terus dijaga agar tetap kondusif. <> I B N U / A S Q A / Y O N / N I N D Y / A N D I / M Y
a n g ka i a n kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 di KBN diawali dengan upacara bendera yang berlangsung di kantor pusat PT KBN (Persero) mulai pukul 08.00 WIB dengan inspektur upacara, Direktur Utama PT KBN Persero, HM Sattar Taba. Tampak pimpinan PT KBN yang hadir antara lain Komisaris Utama PT KBN Persero, Agus Wantoro, dan seluruh direksi. Tidak kurang dari 800 karyawankaryawati PT KBN dan sejumlah anak perusahaan seperti PT KCN, PT VTP, PT Prima Beton tampak mengikuti upacara yang berlangsung dengan khidmat itu. Inspektur upacara, Dirut PT KBN pada amanatnya membacakan pidato Menteri Negara BUMN Rini Soemarno yang antara lain mengajak segenap jajaran perusahaan mili negara untuk memberikan kinerja dan pelayanan yang lebih baik. Perusahaan negara menurut Meneg BUMN, juga harus mampu menjadi tulung punggung peningkatan dan pemerataan pembangunan ekonomi nasional. “Kemerdekaan Indonesia dapat terwujud karena komitmen para pendahulu untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Karena itu, sudah sewajarnya BUMN ikut mengisinya dengan menjadi agen pembangunan nasional,” kata Rini Soemarno, dalam Pidato Peringatan HUT Kemerdekaan Ke-70 RI, yang dibacakan inspektur upacara, HM Sattar Taba. Saat ini BUMN telah melakukan
perubahan-perubahan fundamental menuju perbaikan di bidangnya masing-ma-sing. Total aset seluruh BUMN kini telah mencapai Rp4.600 triliun. Ini menunjukkan bahwa kontribusi BUMN terhadap perekonomian nasional semakin besar dan berperan nyata dalam mewujudkan pembangunan proyek-proyek strategis yang nilainya cukup besar. Dalam pidatonya, Meneg Rini Soemarno menjelaskan, pada 2015, terdapat 86 proyek yang dikerjakan oleh 25 BUMN, dengan total nilai proyek mencapai Rp318,5 triliun dan USD5,1 miliar. Proyek-proyek tersebut antara lain, pembangunan jalan tol, pembangkit listrik tenaga uap, kepelabuhanan dan kebandaraan, serta ekplorasi dan produksi minyak dan gas. Dalam menghadapi era persaingan global, BUMN tidak dapat lagi bergerak sendiri-sendiri dan sporadis. Upayaupaya individu BUMN, meski sudah sangat maksimal, hanya akan mengantarkan pada peningkatan kinerja yang linier sifatnya, di mana itu tidak akan cukup untuk mengejar irama bisnis global. “Sinergi dan kolaborasi antar entitas BUMN sebuah keniscayaan untuk mendorong pertumbuhan BUMN yang signifikan. Kini Indonesia memiliki 119 BUMN yang bergerak hampir di seluruh bidang industri,” demikian pidato Meneg Rini Soemarno.***
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 27
:: Seputar KBN
Gerbang masuk KBN Cakung KBN/MAY
Laba PT KBN (Persero) 2014 Naik 1,06 Persen Kinerja bisnis KBN yang masih terus bertumbuh, sekalipun tidak sebesar dari yang diharapkan.
D
i tengah sulitnya perusahaan menghadapi berbagai masalah terkait dengan pihak penyewa, PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara (KBN) masih mampu membukukan laba 2014 dengan kenaikan 1,06% dibanding tahun lalu.
28
|
KBN
Demikian dipaparkan jajaran Komisaris dan Direksi PT KBN Persero pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2014 yang berlangsung di Kantor Kementerian BUMN, (29/6). RUPS mengagendakan Pengesahan Laporan Tahunan Tahun Buku 2014 PT KBN (Persero). RUPS dipimpin oleh Deputi Bidang Usaha Energi Logistik & Perhubungan Kementerian BUMN Ibu Dwijanti Tjahjaningsih selaku Kuasa Pemerintah Pusat. Hadir juga dalam RUPS tersebut Asisten Deputi Usaha Perdagangan, Logistik & Kawasan Industri, Agus Suharyono dan Kuasa Pemegang Saham Pemda Provinsi DKI Jakarta, Franki Mangatas Panjaitan yang saat ini menjabat sebagai Asisten Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta.
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
RUPS dibuka oleh Komisaris Utama PT KBN (Persero) Agus Wantoro yang dalam paparannya mengapresiasi atas pencapaian kinerja tahun 2014 yang tidak terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi terutama pengaruh iklim usaha yang cenderung kurang menguntungkan, sehingga dalam pelaksanaan investasi penyerapannya relatif rendah. Sementara itu Direktur Utama PT KBN Persero, Sattar Taba dalam paparannya menjelaskan kinerja bisnis KBN yang masih terus bertumbuh, sekalipun tidak sebesar dari yang diharapkan. Pada tahun 2014 PT KBN mampu membukukan laba bersih sebesar Rp263,84 miliar, atau mengalami kenaikan 1,6% dibanding tahun 2013 yang meraih laba sebesar Rp259,63
:: Seputar KBN
miliar. Selama 2014 korporasi mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp654,33 miliar atau mengalami peningkatan mencapai 8,6% dibanding tahun 2013 yang hanya meraih pendapatan Rp602,44 miliar. Dirut Sattar Taba mengakui tidak tercapainya target pendapatan secara konsolidasi pada tahun 2014 sebesar Rp1.085,03 miliar, karena hanya terealiasi Rp654,33 miliar atau sebesar 60,3%. Namun, masih adanya kenaikan pendapatan dibanding tahun sebelumnya sudah merupakan prestasi yang patut disyukuri. Untuk diketahui bersama, berbagai masalah menghadang PT KBN pada tahun 2014, yaitu banyaknya gugatan para penyewa ke pengadilan. “Ada sebagian penyewa yang maunya biaya sewa yang murah,” kata Dirut Sattar Taba dalam acara syukuran HUT Ke29 PT KBN Persero, (28/6). “Padahal, ini perusahaan negara yang harus memberikan keuntungan untuk negara. Keuntungan yang tentunya akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan,” lanjut Sattar Taba. Sedikitnya ada sekitar 60 perusahaan penyewa yang mau bertahan dengan biaya sewa yang sangat murah. Mereka ingin menyewa dengan Rp500/meter persegi untuk 20 tahun mendatang, dengan kenaikan per tahun hanya 5% atau setiap meter persegi hanya dikenai biaya sewa Rp502,5. Padahal, sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ditentukan pemegang saham dengan audit BPK yang bekerjasama dengan Sucofindo dan BPN, tiap tahun biaya sewa harus mengalami kenaikan 30%. Selain persoalan kontrak sewa, tidak tercapainya RKP, jelas Dirut, juga karena gagalnya kerjasama dengan PT Pelindo II (Persero). Selain itu, tidak mulusnya transformasi bisnis di PT KBN dari menyewakan menjadi mengelola sendiri lahan tersebut. Meskipun banyak kendala di lapangan tentang target bisnisnya, Dirut KBN Sattar Taba tampak optimis KBN ke depan akan menjadi perusahaan yang sehat dan mampu memberi keuntungan bagi bangsa dan negara.
MAY
Komisaris Utama PT KBN (Persero) Agus Wantoro
Segera Evaluasi RKAP 2015
P
ENDAPATAN yang ditargetkan di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 dari Pelabuhan Marunda Zona C-04 yang begitu besar tak mungkin tercapai. Sebab, pelabuhan yang direncanakan mulai dibangun 2013 lalu itu sampai kini belum terlaksana. Proses pembangunan terseok karena belum adanya dari izin dari Pemprov DKI Jakarta. Ini sangat berisiko terhadap capaian RKAP PT KBN Persero, karena dalam anggaran yang sudah disepakati mencantumkan Pelabuhan Marunda Zona C-04 sebagai salah satu penyumbang pendapatan. Komisaris Utama PT KBN Persero, Agus Wantoro dalam sambutan di sela-sela acara halal-bihalal menyampaikan sarannya agar direksi tak perlu ragu untuk segera mengevaluasi RKAP tersebut. Sebab, kalau tidak dievaluasi dikhawatirkan bila target tak tercapai, capaian perusahaan otomatis jadi rusak. “Sangat tidak mungkin ada pemasukan dari sana, karena pembangunannya belum ada. Bahkan, izinnya pun belum selesai,” kata Agus Wantoro. PT KBN Persero memang berharap pelabuhan di kawasan Marunda itu
segera dibangun, sehingga berkontribusi bagi PT KBN. Namun, ternyata ada masalah dengan tata kota dan Amdalnya. Pemprov DKI Jakarta sendiri ternyata punya proyek reklamasi di pulau O, P, dan Q dekat Zona C-04 Marunda. Meski demikian, kini perizinan sedang terus diupayakan di bawah kendali Direktur Operasional, Sudiro Agung Dananto. Bagaimanapun, KBN berharap bisa membangun pelabuhan di sana untuk mendukung program tol laut pemerintah, khususnya dalam upaya mensukseskan program coastal shipping. Disinggung soal perkembangan ekonomi yang kurang menggembirakan akhir-akhir ini, Agus Wantoro berpesan agar sinergitas antar divisi tetap terjaga untuk mencapai target perusahaan. Masing-masing divisi harus kompak, bahu-membahu, agar kinerja perusahaan tetap baik dan meningkat. “Saya ingin pesankan untuk segenap jajaran pimpinan PT KBN untuk selalu mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi. Juga setiap karyawan harus selalu menjaga integritas agar tujuan organisasi tercapai,” kata Agus Wantoro. <> TOTO
<> M A Y
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 29
:: Seputar KBN
TOTO M
PD PAL Jaya - KBN JALIN Kerjasama Pengelolaan Limbah TOTO M
Tak mau terus-menerus jadi bulan-bulanan karena masalah lingkungan, PT KBN Persero menjalin kerjasama pengelolaan limbah dengan PD PAL Jaya.
P
erusahaan Daerah (PD) Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jakarta Raya dan PT KBN Persero telah menandatangani kontrak kerjasama pengelolaan air limbah di lingkungan PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara. Jajaran direksi dan manajemen PD PAL Jaya sebelumnya telah menyampaikan penawaran kepada direksi dan manajemen KBN, Juni lalu. Kerjasama ini merupakan yang ketiga antara PT KBN dengan BUMD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Sebelumnya, KBN telah bekerjasama dengan Jakarta Propertindo dan Jakarta Tourisindo. Rombongan PD PAL Jaya yang dipimpin Direktur Utama, Juniver Panjaitan saat mengunjungi KBN menyatakan kesiapannya untuk menangani air limbah di kawasan KBN untuk kebaikan lingkungan. Direktur Operasi PT KBN (Persero) Sudiro Agung Dananto dan Direktur Administrasi dan Keuangan KBN, Gempa
30
|
KBN
Direktur Operasi PT KBN Persero, Sudiro Agung Dananto
Nursamsu Yasin yang menerima delegasi PD PAL Jaya -- saat itu -- menyambut baik rencana kerjasama tersebut. “KBN sebagai bagian dari DKI Jakarta ingin sekali agar pengelolaan air limbah domestik bisa dituntaskan untuk memperkuat ISO: 14.000 tentang lingkungan,” kata Direktur Operasi PT KBN, Sudiro Agung Dananto. KBN yang punya wilayah lebih dari 700 hektar komitmen untuk menyelesaikan masalah air limbah. Ke depan, KBN, lanjut Sudiro A. Dananto, tidak mau terus-menerus jadi bulan-bulanan karena masalah lingkungan. “Soal pengelolaan air limbah ini, bukan kebutuhan tenant, tapi lebih karena KBN. KBN harus mampu meraih standar
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
ISO: 14.000 dan operasionalnya sesuai dengan yang ditetapkan BPLHD (Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah) DKI Jakarta.” Dalam pertemuan tersebut, Direktur Operasional langsung menugaskan sejumlah kepala divisi terkait untuk segera menindaklanjuti rencana kerjasama tersebut, baik masalah MoU sampai pembahasan masalah harga dan hal-hal teknis. Tim ISO 14.000 dari PT KBN yang terdiri dari Divisi Manajemen Operasional, SBU Cakung, dan SBU Priok-Marunda siap mendukung program tersebut. Dirut PD PAL Jaya, Juniver Panjaitan, mengatakan, dengan penanganan air limbah yang memenuhi sertifikasi BPLHD DKI Jakarta, berarti KBN telah menjaga lingkungan dengan baik. Ini tentu sebuah kabar baik bagi kalangan investor. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tim dari PD PAL Jaya melakukan kajian dan pembicaraan lebih lanjut tentang rencana KBN ke depan. Dalam hal ini, PAL Jaya tidak tertutup kemungkinan untuk membangun pengolahan air limbah di lingkungan PT KBN. Direktur Administrasi dan Keuangan PT KBN Persero, Gempa Nursamsu Yasin yakin akan memuluskan langkah KBN menciptakan lingkungan yang lebih baik dan sesuai dengan ISO 14.000 yang ditargetkan mampu diraih tahun 2016 mendatang. <> MY
:: Seputar KBN
Perlu Sosialisasi BerkelanjutaN SISTEM KEAMANAN Obyek Vital NASIONAL
M
ASIH begitu banyak yang kurang memahami tentang obyek vital nasional (OVNI), karenanya PT KBN (Persero) yang sejak 2014 lalu menyandang predikat OVNI perlu secara berkelanjutan melakukan sosialisasi kepada para investor. Demikian antara lain dikatakan pembicara pada Sosialisasi dalam Rangka Pengamanan KBN sebagai Obyek Vital Nasional sektor kawasan industri, Irjen Pol. (Purn) Cosmas Lembang, pertengahan Juni lalu. Untuk mengoptimalkan keberadaan KBN sebagai Objek Vital Nasional, diperlukan adanya koordinasi dari pihak pihak terkait yang berkegiatan di KBN untuk berperan aktif mengamankan aset negara yang ada di KBN. â&#x20AC;&#x153;Harus terus dilakukan pembenahan dan evaluasi yang berkelanjutan, agar pengamanannya benar-benar terukur dan terstandardisasi,â&#x20AC;? jelas Cosmas Lembang. Pada sosialisasi yang dihadiri ratusan utusan dari pelaku usaha di kawasan KBN ini Cosmas Lembang banyak menjelaskan tentang aksi unjuk rasa di kawasan OVNI. Dikatakannya, dengan predikat sebagai kawasan OVNI, sebagaimana diatur dalam UU No.9/1998 tentang kemerdekaan menyatakan pendapat di depan umum dalam penjelasan UU tersebut antara lain dikatakan bahwa aksi unjuk rasa di kawasan obyek vital nasional bisa dilakukan 150 meter dari pintu atau gerbang terluar. Namun, tentu saja KBN tidak akan
Irjen (Pol) Purn. Cosmas Lembang
TOTO M
langsung menerapkan aturan seperti itu. Perlu langkah-langkah persuasif dulu terhadap aksi unjuk rasa. Perlu waktu yang cukup untuk sosialisasi kepada para buruh dan pelaku usaha, agar tidak ada hak mereka yang dikorbankan. Yang menarik, dalam sesi tanyajawab, Kapolsek Cilincing, Kompol Edi Purnawan yang membawahi KBN mengungkapkan fakta bahwa selama ini aksi unjuk rasa kadang sulit terdeteksi karena sering muncul secara tiba-tiba. Penyulutnya pun kadang seperti gerakan bawah tanah. Para aktivis buruh dari tempat lain masuk satu per satu, setelah di dalam biasanya baru berkumpul dan bikin gerakan. Dalam menyikapi kasus seperti terse-
Demo buruh di PT Hansae I di KBN, beberapa waktu lalu.
but, menurut Cosmas Lembang, aparat keamanan perlu melakukan langkahlangkah persuasif, agar tidak timbul gejolak. Ada sejumlah langkah yang perlu ditempuh untuk menghindari konflik. Dan, setiap langkah itu perlu pendekatan yang juga berbeda-beda, semua tergantung pada situasi dan kondisi lapangan. KBN resmi menjadi Objek Vital Nasional Indonesia (OVNI) kategori perusahaan kawasan industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 466/M-IND/ Kep/8/2014. Sebagai kawasan obyek vital, sebagaimana diatur dalam perundang-undangan, siapa pun dilarang menggelar aksi unjuk rasa di kawasan OVNI. Penetapan ini mengundang keberatan dari Aliansi Buruh Kawasan Industri yang menilai predikat OVNI membungkam kebebasan berserikat dan berkumpul kalangan buruh, khusus-nya di kawasan industri. Dalam aksi demonya di Kementerian Perindustrian, beberapa waktu lalu, aliansi ini meminta agar predikat OVNI secara berkala dievaluasi. Usul-an tersebut sudah dibicarakan dengan pihak terkait, namun sejauh ini belum ada keputusan dari pemerintah pusat. <> KBN/MTO
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 31
:: Seputar KBN FOTO-FOTO: KBN/TOTO M
MAJU sebagai CALON Wali kota Pematang Siantar 2015-2020
Teddy Robinson Siahaan Selamat Mengabdi di Tempat yang Baruâ&#x20AC;Ś Siap masuk zona tidak nyaman demi mengabdikan diri pada masyarakat Pematang Siantar. Sebuah pengorbanan yang tidak kecil mengingat kini ia sebenarnya berada pada zona nyaman dan bergengsi. Tapi, itulah pilihan hidup bagi seorang Teddy Robinson Siahaan, calon walikota Pematang Siantar. 32
|
KBN
Teddy Robinson Siahaan menerima hadiah foto dirinya dari Dirut PT KBN (Persero) Sattar Taba disaksikan komisaris dan direksi.
S
ETELAH mengabdi sekitar 2,5 tahun, Teddy Robinson Siahaan di hadapan jajaran komisaris, direksi, dan segenap pejabat dan karyawan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Persero menyatakan pamit untuk mengabdi di tempat yang baru, (27/8). Kepergian Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT KBN Persero ini bukan tanpa sebab. Ia akan mendar-
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
mabaktikan hidupnya di tempat yang baru sebagai calon Walikota Pematang Siantar 2015-2020. Ayah satu anak yang dikenal tegas dan lugas dalam keseharian ini, mendapat dukungan dari lima partai politik pengusung untuk maju sebagai kandidat orang nomor satu di kota kelahirannya itu. Untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, khu-
:: Seputar KBN
susnya di Kementerian BUMN, sejak ditetapkan sebagai Calon Wali Kota Pematang Siantar, Teddy Robinson pun harus melepas jabatannya di BUMN KBN. “Sebenarnya sangat berisiko saya keluar dari zona nyaman dan masuk zona tak nyaman. Namun, ini pilihan yang harus saya putuskan. Suatu waktu nanti saya hanya ingin memberi manfaat bagi masyarakat Pematang Siantar,” kata Teddy Robinson Siahaan di hadapan komisaris, direksi, dan segenap karyawan PT KBN (Persero) yang petang itu turut menghadiri perpisahannya di ruang serbaguna. Dua setengah tahun mengabdi di tempat yang baru, tentu belum banyak yang bisa dilakukan. Ia sendiri menyadari tentu selama menjalani tugasnya sebagai direksi tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Karenanya, pada momen tersebut ia meminta maaf kepada semua pihak sekaligus mohon doa restu agar di tempat yang baru diberikan kemudahan dalam menghadapi berbagai persoalan. Sebuah pengalaman berharga yang selama ini telah didapat di KBN diharapkan jadi modal untuk mengabdi di tempat yang baru. Direktur Utama PT KBN, Sattar Taba yang hadir pada kesempatan tersebut, pada kesan dan pesannya menyebut sosok Teddy Robinson Siahaan sebagai seorang pekerja keras, tegas, dan punya komitmen tinggi. Sattar Taba yang pernah secara khusus datang ke kampung halamannya, menyebut apa yang diraih Teddy saat ini tentu sudah melewati proses panjang dan perjuangan keras seorang anak desa yang sukses di Ibukota. Melihat kondisi perekonomian masyarakat Pematang Siantar yang masih jauh dari kemakmuran, Sattar yakin itulah yang menggugah seorang Teddy untuk keluar dari zona nyaman dan ingin mencurahkan seluruh jiwa dan pemikirannya untuk mengabdi di tanah kelahirannya. Komisaris Utama PT KBN Persero, Agus Wantoro juga memuji kerja keras yang telah dilakukan Teddy Robinson selama ini yang mengantarkan PT KBN pada pencapaian yang sudah ditetapkan. Sebagai bentuk dukungan atas peng-
Foto bersama Dirut KBN dan puluhan anak yatim-piatu (atas). Bawah: Teddy Robinson Siahaan memberikan santunan anak yatim-piatu.
abdiannya selama ini di PT KBN, tim dari PT KBN berencana akan datang langsung ke Pematang Siantar guna memberi dukungan moril bagi sosok yang pernah menjadi bagian penting dari PT KBN tersebut. Teddy Robinson Siahaan bergabung dengan PT KBN (Persero) sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan sejak 2012. Sebelumnya Teddy telah malang-melintang di banyak perusahaan besar seperti Lippo Group, Tamara Group, Eraska Group, sampai Perum Perumnas. Alumni Sastra Inggris Universitas Sumatera Utara ini nyaris tak pernah berhenti belajar. Tak berlebihan bila berbagai keahlian menjadi bagian dari hidupnya. Mulai bidang administrasi bisnis, keuangan, dan industri ia dalami.
Bahkan, sekarang ia tengah menyelesaikan program doktoral di Universitas Brawijaya Malang. “Mohon doa restunya, sebelum Pilkada 9 Desember mendatang, mudah-mudahan saya sudah menyandang gelar doktor dari Universitas Brawijaya, Malang. Saya mengambil disertasi yang terkait dengan kawasan industri. Jadi, mungkin saya masih akan sering mondar-mandir di KBN,” kata Teddy. “Salam hangat dari keluarga besar PT KBN (Persero). Sukses selalu untuk Bapak Teddy Robinson Siahaan….” Begitu kata-kata terakhir yang disampaikan pembawa acara mewakili para karyawan mengantar Teddy Robinson menuju medan pengabdiannya yang baru. <> M A Y / I B N U / A N D I / K I K Y / N I N D Y
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 33
:: Seputar KBN KBN/TOTO M
Terima Kasih
Ibu Susy... Selama 2,5 tahun bergabung dengan PT KBN (Persero), Ny. Susy Teddy Robinson ‘telah’ memberi ‘warna’ tersendiri. Dialah sosok yang mencoba mencairkan kekakuan hubungan antara karyawan dan pimpinan. Lewat seni juga ia mencoba menunjukkan eksistensi para karyawan dalam panggung musik dan tarik suara. 34
|
KBN
S
UASANA penuh haru tak terelakkan lagi saat istri Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT KBN Persero, Ibu Susy Renta Flora Teddy Robinson mengungkapkan kata-kata perpisahannya, di ruang serba guna kantor pusat KBN, Jumat (6/8). Sesekali pembicaraannya di depan para kerabat dan anggota Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (IIKK) itu harus berjeda beberapa saat. Sungguh ini saat yang berat bagi Ibu Susy – begitu beliau sering disapa – untuk berpisah dengan segenap jajaran karyawan-karyawati KBN Persero. “Hampir 2,5 tahun di KBN. Saya berada di tengah-tengah direksi dan para
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
karyawan-karyawati, saya punya banyak kenangan manis yang indah untuk dikenang. Saya sama sekali tak menyesal pernah bersama-sama kalian semua,” tutur Ibu Susy dengan nada terbata-bata. Ketua Umum IIKK, Ny. Sattar Taba, Wakil Ketua IIKK Ny. Gempa, dan Ny. Sudiro duduk di deretan terdepan ikut terharu mendengar kesan dan pesan perpisahan Ny. Susy Teddy Robinson. Bu Susy harus berpisah untuk mendampingi sang suami, Teddy Robinson yang akan mengabdi di kampung halamannya di Pematang Siantar. Sesuai peraturan, Teddy Robinson harus melepas jabatannya sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan di PT KBN (Persero). Waktu 2,5 tahun yang sudah berlalu memang telah banyak membawa kenangan manis bagi seorang Susy Teddy Robinson. Ia ingat ketika baru saja dilantik, dan ia melihat adanya jarak antara direksi dan karyawan, serta keluarganya. Atas izin Ketua IIKK, ia kemudian mencoba mencairkannya. Pelan tapi pasti, suasana kaku itu mulai tak terasa lagi. Model yang juga banyak mengenyam sekolah kepribadian itu pun senang makin lama ‘gap’ antara karyawan dan direksi tidak terasa lagi. Selain dalam organisasi, bersama dengan Ny. Gempa dan Ny. Sudiro, Ny. Teddy Robinson juga mencoba mencairkan suasana kaku lewat panggung seni menyusul dibentuknya grup kolintang PESONA NUSANTARA dan paduan suara SERUNI. Untuk bidang seni ini, hasilnya cukup membanggakan dengan diraihnya Juara I festival paduan suara dan kolintang tingkat nasional di Surabaya 2014 lalu. Meski demikian, terus terang, tidak semua berakhir dengan manis. Ny. Teddy menyebut keikutsertaannya pada Festival Paduan Suara BUMN, di mana wakil KBN tersisih. Tapi, itu, menurutnya lebih karena para pesertanya yang tidak memenuhi persyaratan. Perjuangan untuk merambah ke sektor bisnis, diakui Ny. Teddy juga termasuk yang tidak berhasil. Kantin IIKK di RS Pekerja KBN ditutup karena merugi. Padahal, di awal pendiriannya, ia ingin kantin itu untuk kesejahteraan karyawan. Tapi, itulah irama kehidupan. Semua selalu menemukan jalannya masing-masing. Yang pasti, Ibu Susy Teddy Robinson dengan niat tulus dan ikhlas telah mendarmabaktikan dirinya untuk kemajuan KBN. Terima kasih Ibu... Selamat mengabdi di tempat yang baru… <> I B N U / N I N D Y / A N D I / A S Q A / K I K Y
:: Seputar KBN
Hasil Workshop KPKU Harus Diimplementasikan dalam perusahaan FOTO-FOTO: KBN/TOTO M
D
ir e k tur Utama PT KBN ( P e rsero) Sattar Taba mengharapkan jajaran karyawan PT KBN yang mengikuti workshop Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) untuk mengimplementasikannya dalam kerja sehari-hari di perusahaan. Hasil workshop itu akan menjadi sia-sia kalau apa yang sudah diperoleh itu tidak diterapkan dalam bentuk perbaikan kinerja dalam perusahaan. Demikian antara lain dikatakan Dirut PT KBN Sattar Taba saat membuka workshop Interpretasi KPKU di aula Serbaguna, kantor pusat KBN, 12-15 Mei 2015 lalu. Workshop KPKU tersebut dimaksudkan untuk menilai atau mengukur semua elemen sistem pengelolaan perusahaan dan faktor faktor peningkatan proses juga peningkatan hasil sebagai pertimbangan ketika melakukan proses pekerjaan. Fungsi penilaian KPKU BUMN adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja BUMN, memberikan umpan-balik kepada BUMN serta memberikan apresiasi kepada BUMN yang berprestasi. Dalam rangka interpretasi KPKU, ada tujuh aspek penting yang harus diperhatikan untuk mencapai keber-
hasilan perusahaan terkait dengan pengelolaan proses dan hasil yang unggul, yaitu Kepemimpinan, Peren-
canaan Strategis, Fokus Pelanggan, Pengukuran, Analisis & Manajemen Pengetahuan, Fokus Tenaga Kerja, Fokus Operasi, dan Hasil. Ana Sulistiowati dari PT Sucofindo dan Firman Purdhy dari PT Bank BNI sebagai instruktur dalam workshop yang diikuti 34 orang peserta ini menjelaskan berbagai hal tentang interpretasi KPKU dalam upaya mencapai keberhasilan perusahaan. Direktur Administrasi dan Keuangan PT KBN Persero, Gempa Nursamsu Yasin saat menutup workshop tersebut menekankan pentingnya pengawasan di setiap unit kerja guna tercapainya target perusahaan yang sudah dicanangkan. <> S E K P E R / M A Y
Bazar Murah Ramadhan KBN SELALU Ramai Pengunjung
B
azar Murah Ramadhan PT KBN (Persero) yang diadakan di area pintu belakang selalu dibanjiri masyarakat, khususnya kaum buruh pada jam istirahat dan pulang kerja. Para buruh ‘menyerbu’ 20-an stan yang menjual aneka kebutuhan pokok, pakaian, aksesoris, kue kering, sampai produk kesehatan dan kecantikan tersebut. “Alhamdulillah sejak dibuka pada 6 Juli lalu, pada jam-jam istirahat buruh selalu ramai,” kata Ketua Panitia Bazar Ramadhan KBN, Dahono Heri Saputro. Sesuai dengan namanya, bazar murah ini untuk mendekatkan pedagang dengan masyarakat sekitar yang kebanyakan para buruh. Para pedagang mendapat kesempatan berjualan dengan biaya murah, sementara kon-
sumen mendapatkan aneka kebutuhan dengan biaya yang relatif ‘miring’. “Pasar murah ini untuk membantu para buruh mendapatkan barangbarang kebutuhan Lebaran dengan harga yang lebih terjangkau,” jelas Dahono. Bazar murah Ramadhan KBN merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar SBU Properti Non Industri. Tahun ini bazar diadakan mulai 6 Juli sampai 14 Juli 2015. <> M Y
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 35
:: Seputar KBN
PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
VISI
Pengelola Kawasan Industri Multi Purpose yang terintegrasi dengan pelabuhan, berwawasan lingkungan dan bertaraf internasional.
MISI -
Mewujudkan manajemen perusahaan berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis dan semangat kebersamaan, serta bertindak proaktif, efisien, dan inovatif dalam setiap karya. Mendorong pengembangan industry padat modal dan tepat guna. Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan. Mendorong peningkatan ekspor. Menjadikan dan mengembangkan kawasan dry port. Meningkatkan aplikasi teknologi industri modern. Mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Melaksanakan dan meningkatkan Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS). Mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Mengelola dermaga multi purpose dan dermaga untuk lokal. Mempertahankan dan menunjang tersedianya sarana logistic berupa pergudangan dan penyediaan lahan. Mengembangkan komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan (stake-holders) terutama pemegang saham, karyawan, dan masyarakat sekitar.
- - - - - - - - - - -
BUDAYA KORPORASI RUMAH KBN 1157
I. Asumsi Dasar: Pelayanan Prima/Excellent Services. II. Core Value: TOP (Terpercaya, Optimal, Prima) menjadi perusahaan yang terbaik.
Upaya: > Selalu berusaha menjadi yang terbaik, utama dalam bisnisnya. > Saling berusaha keras secara berkelanjutan untuk menjadi yang terbaik (The Best), menjadi yang pertama (the First), menjadi yang berbeda (being Different) di tempat bekerja, dan di pasar serta di setiap kegiatan yang mungkin. > Selalu berusaha melakukan perbaikan berkelanjutan agar menjadi perusahaan yang unggul baik dalam keunggulan SDM (profesional, berkomitmen kerja keras dan saling bekerjasama), keunggulan kebijakan (yang berpikir strategis, dalam menetapkan arah perusahaan, yang menguntungkan dan bertahan dalam jangka panjang), keunggulan proses (komitmen terhadap sadar mutu, perbaikan berkelanjutan, kreatif/ inovatif), keunggulan produk (produk jasa yang tepat dan berkualitas bagi pelanggan), keunggulan praktik (berkomitmen, disiplin baik, praktik kerja, dan bisnis sesuai 5 prinsip GCG), keunggulan kerja (yang didukung SDM yang kompeten/profesional, jujur, sadar mutu, kebersamaan peduli).
III. Lima (5) Prinsip GCG sebagai penyangga perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnis: 1. Transparansi. 2. Akuntability 3. Responsibility 4. Independency 5. Fairness
Etika perilaku dengan 7 (tujuh) nilai sebagai dasar/fondasi perusahaan bidang SDM 1. Integritas/Jujur. 2. Komitmen 3. Sadar mutu 4. Peduli 5. Kerjasama 6. Kreatif/Inovatif 7. Profesional/Kompeten.
36
|
KBN
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
:: Seputar KBN
Komitmen Meningkatkan Pelayanan,KBN Adakan Pelatihan “Service Excellence”
D
ALAM upaya terus memberikan pelayanan yang prima kepada investor dan pelanggan, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) terus melakukan pelatihan Service Excellence yang diadakan di aula Serbaguna, Kantor Pusat PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero),Cakung, Jakarta Utara, Juni lalu. Pelatihan Service Excellence tersebut diselenggarakan selama 3 hari mulai dari tanggal 15 - 17 Juni 2015 yang diikuti 34 peserta dari setiap unit kerja yang ada di lingkungan PT KBN. PT KBN (Persero) bekerjasama dengan PT Mulia Visitama / MUVI Consulting, perusahaan yang bergerak di bidang konsultan manajemen bisnis dan pelatihan sumber daya manusia dengan pembicara Yana Cahyana dan Sena Lesmana. Dengan adanya pelatihan Service
FOTO-FOTO: KBN/TOTO M
Pembicara sedang menjelaskan pentingnya service excellent.
Excellence tersebut diharapkan para peserta yang ikut akan mendapatkan suatu ilmu baru dalam hal memberikan pelayanan yang optimal dan pri-
Pelatihan Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000:2009
P
T Kawasan Berikat Nusantara (Persero) mengadakan pelatihan tentang Manajemen Risiko yang berbasis ISO 31000:2009 di ruang Diklat Gedung Serbaguna, Kantor Pusat PT. KBN (Persero), Cakung, Jakarta Utara, Juni lalu. Pelatihan diadakan selama 3 hari mulai tanggal 10 - 12 Juni 2015 yang
diikuti oleh 35 peserta mewakili masing-masing unit kerja di KBN. Tujuan diadakannya pelatihan tersebut adalah untuk memperkenalkan tentang teori dan praktik dari Manajemen Risiko yang berbasis ISO 31000:2009. Dalam Pelatihan Manajemen Risiko yang bertajuk “A Better Practices of Risk Management” tersebut, KBN bekerjasama dengan Risk Workshop International (RWI) dengan pembicara Drs Deddy Jacobus, MBA, CIR, CCSA, ERMCP, CRMA.
ma sesuai dengan motto “KBN T.O.P”, Terpercaya SDMnya, Optimal Kinerjanya, Prima Pelayanannya. <> K B N / N O E / Y O N
Sampaikan setiap keluhan tentang layanan (service) PT KBN (Persero) di SETIAP SBU SECARA LANGSUNG ATAU lewat hotline yang TERSEDIA. *** Kami TERUS bertekad untuk memberikan layanan terbaik untuk Anda. PT KBN (Persero)
<> K B N / I B N U
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 37
::Seputar KBN
Direktur Administrasi dan Keuangan PT KBN (Persero) Gempa Nursamsu Yasin disaksikan para pejabat KBN, ustadz Taufik Nuh dan Pimpinan Bank Mandiri melakukan pengguntingan pita tanda dibukanya bazaar. KBN/MAY
Masjid Darussalam KBN Gelar Bazaar Ramadhan
Y
AYASAN Masjid Darussalam yang terletak di kompleks kantor pusat PT KBN (Persero) menggelar Bazaar Ramadhan 1436 H. Bazaar yang diadakan hampir satu bulan selama Ramadhan ini dibuka oleh Ketua Yayasan Masjid Darussalam yang juga Direktur Administrasi dan Keuangan PT KBN (Persero) Gempa Nursamsu Yasin, Kamis (18/6). Ketua Yayasan Gempa Nursamsu Yasin dalam sambutannya berharap bazaar ini akan memberikan keuntungan bagi umat, khususnya dalam mendapatkan berbagai kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Hadir dalam pembukaan tersebut antara lain ustadz Taufik Nuh, pimpinan Bank Mandiri Area Kelapa Gading dan Cakung, dan sejumlah pimpinan di lingkungan PT KBN (Persero). Ketua Panitia Bazaar Ramadhan, Luthfi Sriyono dalam kesempatan tersebut menyebutkan, setidaknya ada 20 stan mulai dari stan makanan, properti, sampai asuransi dan bank ikut ambil bagian dalam bazaar yang baru pertama kali diadakan ini. Luthfi Sriyono menjelaskan, pihak panitia dalam hal ini sama sekali tidak berorientasi komersial, tapi lebih kepada pelayanan umat. Panitia hanya mengenakan biaya sewa
yang sangat murah. â&#x20AC;&#x153;Kita ingin lihat respon masyarakat seperti apa. Kalau bagus, berarti tahun depan akan dipersiapkan lebih serius lagi,â&#x20AC;? kata Luthfi. Selain bazaar, pada Ramadhan kali ini, Masjid Darussalam juga mengadakan buka bersama dengan takjil untuk 100-150 orang, shalat tarawih, aneka lomba dan pesantren kilat. Khusus untuk pesantren kilat diadakan di Taman Pendidikan Al Quran (TPA) di Kampung Sawah. Di sana ada 105 santri dengan 4 tenaga pengajar yang semua di bawah naungan Yayasan Masjid Darussalam. <> N O E / N I N / M Y / A N D I
PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (Persero) Export Processing Zone, Industrial Estate, Logistic, Warehousing and Part H OTLINE P emasaran
021- 48820909 ext.1602-1605 38
|
KBN
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
:: Seputar KBN
Syukuran Bersama Anak Yatim Tandai HUT Ke-29 PT KBN (PERSERO)
U
LANG tahun PT KBN (Persero) ke-29 yang jatuh pada Minggu (28/06) ditandai dengan syukuran bersama ratusan anak yatim dari Jakarta dan sekitarnya di Masjid Darussalam, (28/6). Mengusung tema “Kepedulian dan kebersamaan adalah kunci keberhasilan”, kegiatan bernuansa religi ini dihadiri jajaran direksi, karyawan, mitra, dan sejumlah elemen KBN. Tampil sebagai pembicara petang itu, KH Othman Oemar Shihab. Dalam sambutannya, Direktur Utama PT KBN (Persero), HM Sattar Taba menyampaikan rasa syukurnya atas limpahan rahmat Allah kepada PT KBN (Persero) sehingga perusahaan dapat semakin tumbuh lebih baik. Di usianya yang ke-29 tahun, PT KBN diakuinya menghadapi berbagai permasalahan, akan tetapi semua hal tersebut diyakini sebagai ujian kesabaran dari Allah untuk akhir yang lebih baik bagi perusahaan di masa depan. Karenanya, Dirut Sattar Taba mengajak semua karyawan/ti KBN dan semua yang hadir untuk turut serta mendoakan agar PT KBN bisa terus berkontribusi yang baik bagi negara
KBN/MAY
Ustadz Othman Oemar Shihab menyampaikan tausiahnya.
dan masyarakat. Sejalan dengan apa yang disampaikan Sattar Taba, KH Othman Oemar Shihab dalam tausiahnya antara lain mengatakan, apabila dalam urusannya manusia menemui kesulitan hendaknya berdoa dan memuliakan anak yatim. Karena Allah berjanji “Barang siapa yang mendekatkan diri kepada-
Ku, akan diberikan solusi dari kesulitannya dan memberikan rizki dari apa yang mereka tidak duga sebelumnya”. Rangkaian acara syukuran ultah ke-29 yang berlangsung sederhana ini ditutup dengan pemberian santuan, buka puasa bersama dan shalat tarawih di Masjid Darussalam. D I R G A H AY U KBN KE - 2 9 . <> M Y / I B N U / Y O N
Nuzulul Quran dan Santunan Yatim & Dhuafa di KBN
D
alam rangka memperingati Nuzulul Qur’an 1436 H, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) mengadakan acara buka puasa bersama sekaligus pemberian santunan sekitar 500 anak yatim dan dhuafa di Masjid Darussalam, kantor pusat KBN, Juli 2015 lalu. Direktur Utama PT KBN (Persero), HM Sattar Taba yang juga selaku Pembina DKM Masjid Darussalam mengungkapkan, buka puasa bersama dan santunan bagi anak yatim dan dhuafa merupakan bagian dari rasa syukur atas selesainya digelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT KBN Persero tahun buku 2014. Selain itu, di tengah situasi ekonomi yang kurang menguntungkan akhir-akhir ini, PT KBN Persero menurut Sattar Taba masih beruntung mampu meraih
kenaikan untung lebih dari 1% dibanding tahun sebelumnya. Dirut optimis apa yang ditargetkan pada tahun 2015 bisa tercapai, bila semua elemen perusahaan bekerja bahu-membahu dalam suasana kompak dan penuh kebersamaan. “Kita membutuhkan hati yang penuh keikhlasan dan kesabaran untuk mengerjakan tugas-tugas perusahaan dengan baik,” kata Sattar Taba mengaitkannya dengan makna Nuzulul Quran. Penceramah Kombes (Pol) Dr Yahya Agil, MM dari Pusat Pembinaan Mental (Pusbintal) Mabes Polri banyak mengupas tentang nilai-nilai Al Quran dihubungkan
dengan masalah kekinian. Pada kesempatan ini jajaraan direksi dan penceramah memberikan santunan kepada sekitar 500 anak yatim dan dhuafa dari sekitar kantor KBN Cakung, yakni dari Kelurahan Sukapura, Kampung Kandang, dan Kampung Sawah. <> I B N U / Y O N / M A Y / N I N
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 39
liputan Khusus
Buruh KBN sedang ‘berburu’ makan siang kala istirahat.
KBN/MAY
SEPENGGAL KISAH SUKSES PARA PKL Penyedia Makan Siang Buruh KBN Bisnis makan siang untuk para pekerja KBN ternyata bukan usaha yang remehtemeh. Keuntungannya jelas, dan pasti. Inikah yang membuat mereka bertahan puluhan tahun?
D
i antara banyak kawasan industri, boleh jadi PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Sentra Business Unit (SBU) Cakung termasuk yang paling padat karya. Di kawasan dengan luasan kurang dari 500 hektar itu kini menaungi hidup tidak kurang dari 100.000 pekerja. Yang terbesar, sekitar 85.000 adalah pekerja formal -- yang kini menggantungkan hidupnya di ratusan industri yang ada di KBN SBU Cakung. Di luar itu ada sekitar 15.000 mereka yang mencari penghidupan dari sektor informal. Mereka ada yang jadi penyapu jalanan, petugas parkir, sopir omprengan, maupun pedagang kaki lima (PKL), dan lainnya.
40
|
KBN
Data kasar yang berhasil dihimpun majalah KBN menyebut, mereka yang bergiat di bidang omprengan dan jasa ojek kawasan ini tidak kurang dari 600 orang. Mereka ada yang hanya sambilan, namun lebih banyak sudah menetap mencari penghidupan di kawasan ini lebih dari 10 tahun. Angka yang lumayan tinggi diperoleh dari para pedagang makanan. Baik yang menempati kantin dan pusat-pusat jajanan yang dikelola koperasi maupun unit properti non industri KBN yang mencapai angka antara-600-750-an pedagang. “Pedagang di sini dari tahun ke tahun terus bertambah. Ini menyebabkan persaingan makin ketat,” kata Leni, salah satu pedagang di kantin dekat PT Hansae. Pandi, pebisnis makanan yang belakangan mengelola kantor pos membenarkannya. “Dulu sebelum krisis moneter, semua pabrik beroperasi. Pedagang masih sedikit, sehingga jualan apa pun waktu itu lebih menguntungkan,” katanya. Meski persaingan makin sengit di tengah sejumlah pabrik tekstil yang gulung tikar itu, toh, berdagang di KBN Cakung
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
tetap menggiurkan. Para pedagang kaki lima yang dibina koperasi tetap meraup untung yang lumayan. Yang menarik, mereka mendapatkan tempat berjualan seadanya hanya dengan biaya sangat murah, yakni hanya Rp600.000/tahun. “Mana ada peluang jualan di sudut Jakarta mana pun yang hanya perlu iuran Rp600 ribu/tahun selain di KBN ini,” kata Irwandi, seorang pedagang buah di Jl. Jawa dekat PT Yeon Heung Megasari. Ia mengaku bersama istri dan familinya sudah 24 tahun berjualan buah bungkusan di tiga titik dengan keuntungan rata-rata Rp150 ribu/hari. Dari berjualan buah, selain punya rumah sendiri di Kampung Kandang, Sukapura, Jakarta Utara, ia mengaku bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai SLTA. Ia juga bisa menabung dari keuntungannya untuk bekal di hari tua. “Berjualan di KBN ini aman dan menguntungkan. Kalau nggak mana mungkin saya sampai 24 tahun betah di sini,” kata Irwandi yang mengaku ingin anakanaknya kelak lebih sukses dari dirinya. Bu Ida dari Cakung maupun Juhariyah juga mengaku sudah lebih dari 20 tahun
:: Liputan Khusus
melayani para buruh KBN dengan berjualan nasi beserta lauk-pauk. Menurutnya, berjualan kebutuhan buruh secara kaki lima di samping pabrik Katexindo ini paling enak. Hanya dalam waktu sekitar 30 menit, ratusan bungkus nasi, lauk dan sayur akanan sudah ludes di tangan para buruh yang lapar saat istirahat siang. Tiap hari masing-masing pedagang seperti Bu Ida maupun Juhariah dari Rorotan itu bisa mengantungi keuntungan antara Rp75-100 ribu dari setiap titik penjualan. Tinggal hitung ada beberapa titik berjualan saja, sebab, tidak jarang masing-masing berjualan di lebih dari 2-3 titik pabrik. Disinggung tentang penghasilannya selama ini, mereka rata-rata tak berterus terang. Namun, ia blak-blakan mengaku dari hasil berjualan lebih dari 20 tahun di KBN bisa beli rumah, kontrakan, sawah, dan kebun di kampung untuk hari tua. “Namanya pedagang, kita harus pandai-pandai menabung,” ujar Juju -- panggilan Juhariyah. Dadang, penjual nasi rames di kawasan Jl. Jawa tak membantah bila bisa hidup layak dari berjualan nasi buat buruh di KBN ini. “Biarpun untung untuk setiap bungkus nasi dan lauk yang kita jual tipis, tapi karena berjualan di sini jarang tersisa dan gak buang-buang waktu, jadi lebih menguntungkan,” kata Dadang. Dadang tak menampik kalau berdagang makanan di KBN lebih menarik ketimbang di tempat lain. Itulah yang membuat para pedagang makanan di sini betah puluhan tahun. Selain itu, kondisi lapangan yang kondusif telah membuat banyak pedagang baru bermunculan ingin cari rezeki di sini. Bukan hanya pedagang baru yang ingin melayani buruh, tapi sejumlah rumah makan yang sudah lama eksis di KBN Cakung pun melayani makanan nasi bungkus untuk buruh. Meskipun para penjualnya rata-rata agak merahasiakan identitas rumah makan yang diageni, namun toh lama-kelamaan tercium juga. Salah satunya Saeful. Ia menjual nasi bungkus masakan khas Padang dari RM “Lembah Anai” yang kini buka di dekat gerbang KBN Cakung. Saeful menjual nasi dengan variasi lauk mulai ayam bakar, ayam kecap, ayam sayur, dan rendang dengan harga masing-masing varian Rp6.000/bungkus. Sungguh, sangat murah kedengarannya. Dari mana dapat untung?
Jangan sekali-kali para PKL di sini hanya dilihat lewat penampilannya sekilas yang mungkin ala kadarnya, kadang kumel, dan jauh dari mewah, meski sebenarnya secara ekonomi mereka hidup berkecukupan, punya mobil, rumah di kawasan mentereng, dan investasi di sana-sini. Ternyata, setelah dibungkus nasinya sama dengan di rumah makan, hanya saja potongan daging ayam atau rendangnya yang hanya separo dari yang ada di rumah makan. Meski lauk lebih kecil, para buruh tampak tidak peduli. Toh, selain lauk, di dalamnya masih ada sayur. Yang penting, bisa untuk mengisi perut yang sudah keroncongan. Dalam hitungan tidak lebih dari 15 menit, sekitar 100-an bungkus nasi yang dipilah berdasarkan lauknya itu pun ludes. Pria asal Tegal yang pernah jadi karyawan RM Anai itu pun mengatongi tidak kurang dari Rp100 ribu hanya dalam hitungan menit. “Lumayanlah untungnya. Kalau nggak, mana mungkin aku sampai keluar sebagai pelayan rumah makan dan jualan di kaki lima seperti ini,” ujar Saeful dengan logat Tegalnya yang kental. Siang yang terik saat itu, ternyata juga hari-hari yang menguntungkan bagi Duarte dan pedagang lainnya. Duarte yang berjualan sop tulang ayam laris bukan makin. Dua dandang besar berisi sop di depannya begitu cepat kosong. Ia menjual satu mangkuk sup tulang ayam hanya Rp5.000/mangkuk. Dari satu titik saja ia sudah bisa menyisihkan untung antara Rp125-150 ribu. Angka ini tentu masih ditambah dengan keuntungan berjualan di tempat lain yang dikelola istrinya. Begitu menggiurkannya keuntungan dari berjualan makanan telah ba-nyak membuat para buruh dan pengojek banting stir berjualan makanan.
“Ngapain terus mencari penumpang dari pagi sampai sore paling dapat untung 75-100 ribu? Lebih baik berjualan makanan dalam hitungan menit bisa untung Rp200 ribuan,” ujar Diman, salah satu pedagang di kantin dekat PT Gunung Mulia, di sudut bagian belakang kawasan KBN Cakung. Ada juga di antara buruh yang ternyata kemudian memilih jadi pemasok makanan untuk buruh. Seorang pedagang di PT “TN” mengungkapkan sengaja memasok makanan untuk buruh dengan harga Rp3.000/ bungkus. Nasi plus lauk yang mungkin termurah di Jakarta itu, ternyata masih menguntungkan, karena yang dilayani sekitar 3.000 buruh. Dari hitung-hitungan kasar bila setiap bungkus masih bisa ambil keuntungan Rp200-400, angkanya tinggal hitung berapa yang bisa disisihkan. Satu hal yang menarik dicermati dari kisah para pelaku sektor informal di KBN, khususnya di KBN Cakung ini, jangan dilihat dari penampilannya. “Jangan sekali-kali hanya dilihat dari penampilannya yang mungkin dekil, kumel, dan kampungan, karena mereka kebanyakan secara ekonomi cukup berhasil,” kata Pandi, salah satu pedagang lama di KBN. Tidak sedikit pedagang kaki lima yang tiap hari pontang-panting melayani buruh di tengah panas terik matahari itu punya mobil bagus dan rumah mentereng di kawasan elit. Ini artinya, sudah puluhan tahun, KBN bukan saja memberi lapangan kerja bagi sektor-sektor formal, tapi juga mengangkat ekonomi para pekerja sektor informal beserta keluarganya. Itu artinya bila satu pekerja saja menghidupi istri dan dua anaknya, berarti ada 4 jiwa yang menjadi tanggungan hidupnya. Dampak ekonomi dari bisnis yang berlangsung di KBN multiplier effect. Bukan saja para pedagang yang kecipratan rezeki, tapi warga sekitar yang menyediakan rumah kontrakan, pedagang makanan, dan lainnya juga ikut kebagian rezeki. Dalam situasi ekonomi dunia yang kurang menguntungkan dan belakangan juga berpengaruh ke Indonesia, khusus di KBN dampaknya tidak terasa. Sebab, para pemilik industri tidak terlalu tergantung dengan dollar untuk membeli barang. Mereka hanya mengolah (processing) dan kemudian diekspor lagi. <> T I T O K M S / E NN Y D S A V I TR I / M 1
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 41
:: Liputan Khusus
MELIHAT BUDIDAYA LELE SANGKURIANG “SI PITUNG” BINAAN PT KBN (PERSERO)
MencETAK Untung DI Lahan Sempit Tengah Kota FOTO-FOTO: KBN/MAY
Warga yang semula pesimis bisa membudidayakan lele di lahan sempit perkotaan mulai terkena ‘virus’ budidaya lele sangkuriang versi Awang cs. Selain untuk menambah gizi keluarga, lele hasil budidaya dengan mudah dapat dipasarkan di sekitar tempat tinggal.
M
Ketua RW sekaligus inisiator budidaya lele Sangkuriang, Awang memeriksa kolam pembibitan. Kanan bawah: para ‘sarjana’ lele yang dipercaya sebagai pengelola budidaya lele sangkuriang.
UNGKINKAH di tengah pemukiman padat kita membudidayakan lele? Sekilas memang muskil. Bukan saja soal lahan, airnya pun tentu akan jadi masalah. Belum lagi omongan tetangga yang takut dihinggapi bau tak sedap dari kolam lele. Tapi rupanya, Awang dan kawankawannya dari Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara ini membuktikan bahwa tiga ketakutan itu tidak terjadi. Awang cs ‘sukses’ melawan arus dengan melakukan budidaya lele di lahan padat penduduk di dekat tempat tinggalnya. “Ketika gagasan dimunculkan, ketakutan ini dan itu sudah terjadi. Tapi, ketika kita bisa kasih jaminan tak ada masalah, teman-teman pada setuju. Dari situ warga pun tak mempermasalahkannya,” kata Awang ketika ditemui di kolam pembibitannya di Jl. Veteran I kawasan Tugu Selatan, Koja, beberapa waktu lalu. Sejak awal, Awang cs memberi jaminan kepada warga bahwa air kolam lele
42
|
KBN
yang dibudidayakan tidak akan berbau. Malah, nantinya, air kolam pembesarannya yang sudah ditumbuhi chorella yang mengandung chlorophyl warna hijau yang nantinya bisa diminum sebagai obat. “Ini karena lele yang kami budidayakan bukan sembarang lele. Ini lele sangkuriang yang bukan saja menghasilkan daging lele, tapi airnya bisa dijadikan obat,” kata Awang. Lele Sangkuriang yang menjawab masalah budidaya lele di lahan padat penduduk membuat Awang (Ketua RW 994 Tugu Selatan) dan teman-teman pengurus RT sepakat untuk membudidayakan lele jenis baru itu di tengah permukiman padat warga. Namanya sengaja dipilih “Si Pitung”. Artinya, menurut Awang, lele itu dibudidayakan di lahan sempit (PIT), tapi diharapkan tetap membawa untung
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
(TUNG). Untuk mengetahui liku-liku budidaya lele ini secara profesional, Awang sampai mengutus 5 personel “Si Pitung” untuk belajar secara khusus budidaya lele pada maestro lele sangkuriang, H. Nasrudin di Gadog, Ciawi, Bogor. Tiga hari tiga malam berlatih di Ciawi, kelimanya pun pulang masingmasing dengan membawa predikat sebagai ‘Sarjana Lele Indonesia’ (SLI). Memanfaatkan tanah kosong milik
:: Liputan Khusus
warga yang selama ini hanya dibiarkan jadi tempat pembuangan sampah, kemudian lima generasi penerus ahli lele sangkuriang itu pun mengaplikasikan ilmu yang didapat di lahan tersebut. Didukung modal dari beberapa pihak kurang lebih Rp8 juta, akhirnya terealisasilah sebuah kolam pembibitan kurang lebih seluas 150 meter persegi di Jalan Batu Tumbuh, Kel. Tugu Selatan. Ketika majalah KBN berkunjung ke kolam pembibitannya, mereka tampak begitu antusias menjelaskan berbagai hal tentang kolam pembibitan tersebut. Asikin, salah satu pengelola budidaya lele sangkuriang mengatakan, pihaknya kini memiliki lima buah kolam pembibitan. Kelimanya terdiri dari kolam pembibitan, pemijahan, penetasan, dan dua untuk pembesaran yang siap dipasarkan. Sementara hasil dari pembibitan ini dijual ke beberapa daerah, seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi. “Pemesanan begitu besar, namun kita masih belum mau untuk memenuhi, karena keterbatasan lahan yang ada. Makanya, kita ingin bekerja sama dengan pemilik lahan kosong lainnya yang berminat,” kata Asikin. Untuk lebih menggenjot keuntungan ekonomi, sejak mendapat bantuan dari PKBL PT KBN (Persero), pengelola lele sangkuriang “Si Pitung” kini membangun kolam pembesaran yang baru di lokasi berbeda, kurang lebih 800 meter dari lokasi awal. “Kita ingin menjawab kebutuhan pasar yang begitu besar di Jabodetabek,” kata Minu, salah satu anggota kelompok budidaya lele sangkuriang Si Pitung ketika ditemui di lokasi pembesaran. Lele sangkuriang selain cepat pertumbuhannya, rasanya juga lebih lezat. Ini yang membuat lele sangkuriang tidak perlu takut dalam urusan pemasaran. Satu hal yang membedakan dengan lele kebanyakan, lele sangkuriang dibesarkan dengan makanan yang harus standar sebagaimana yang sudah ditetapkan sang maestro, H. Nasrudin. Di kolam pembesaran, misalnya, lele tidak boleh diberikan makanan selain pelet dengan kualitas tertentu. Hal ini demi menjaga ekosistem kolam agar asupan gizi tetap terjaga, dan airnya yang ditumbuhi chorella bisa dimanfaatkan sebagai minuman herbal. <> MAY/NURIL/01
Tarono, Pengusaha Tempe
Manfaatkan Modal DARI KBN untuk Kembangkan Usaha
M
EMANFATKAN modal sebaik mungkin untuk mengembangkan usaha menjadi prinsip yang tak bisa ditawar oleh Tarono, pengusaha tempe di Kelurahan Tugu Selatan yang mendapatkan modal usaha dari PT KBN (Persero). Tarono yang sudah 13 tahun menjadi pengusaha tempe untuk konsumsi Jakarta Utara dan sekitarnya ini terus berupaya memanfaatkan suntikan modal yang diberikan KBN itu untuk inovasi baru keripik tempe, KRESS COY -- begitu merk dagangnya. Ia yakin dengan pengembangan dan perbaikan teknologi pengolahan, produknya akan tersebar lebih luas lagi. Saat ini pasarnya baru di Jakarta Utara. Itu pun sangat terbatas mengingat kurangnya tenaga kerja yang mengolah. “Sebenarnya keripik tempe buatan saya ini cukup diminati. Permintaan cukup besar. Apalagi kalau sudah masuk minimarket. Tapi, kendalanya di pengolahan. Sebab, dengan peralatan yang ada sekarang memang masih sangat terbatas produksinya,” ujar Tarono ketika ditemui majalah KBN di rumahnya. Tarono saat ini hanya dibantu oleh 4 orang tenaga kerja. Mereka sehari-hari bukan saja membuat keripik, tapi sebagian besar waktunya lebih difokuskan pada pembuatan tempe. “Keripik memang baru produksi 10
kg untuk sekali bikin, ini jauh beda dengan tempe. Tapi, melihat pasar yang besar bukan tidak mungkin nantinya akan ditingkatkan. Terlebih sekarang sudah dapat bantuan permodalan baru dari KBN,” kata Tarono. Memulai usaha tempe sejak 2002, Tarono baru dua tahun in mendapat suntikan modal. Tahun lalu, usaha tempenya mendapat tambahan modal dari PKBL KBN sebesar Rp10 juta. Karena angsuran lancar, tahun ini ia kembali menerima tambahan modal baru Rp15 juta yang akan dipergunakan untuk ekspansi usaha keripik tempe. Keripik tempenya yang gurih, renyah dan renyah (crispy) itu menurutnya sangat prospektif untuk dikembangkan. Dibandingkan dengan usaha tempe yang rentan terhadap naik-turunnya harga kedelai impor, keripik tempe lebih tangguh karena margin keuntungannya lebih tinggi. Dalam berusaha, Tarono mengaku lebih mengutamakan pada kualitas produk. Untuk tempe misalnya, ia selama ini dikenal dengan tempenya yang bersih dan enak. Ia juga sangat menjaga betul lingkungan tempat produksinya, sehingga tidak sampai muncul bau busuk. Terus menjaga kualitas produknya membuat produknya tak pernah mengalami kesulitan pemasaran. “Yang tahu kualitas tempe saya, selama ini jarang ada yang pindah ke produksi lain,” ujar Tarono bangga. <> NR L / M A Y / 0 1
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 43
:: Liputan Khusus
Pusat penampungan sampah dari pabrik-pabrik di KBN
‘Menyulap’ Sampah Jadi Berkah FOTO-FOTO: KBN/MAY
Sampah industri di kawasan KBN yang tiap hari mencapai ribuan meter kubik bukan masalah lagi. Dengan pengelolaan yang baik, sampah tersebut justru bisa menjadi sumber penghasilan bagi warga sekitar. Sebuah pemberdayaan yang tentu perlu diapresiasi dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.
S
AMPAH tak selamanya menjadi masalah. Di KBN, sampah dan limbah dari pabrik bisa mendatangkan berkah. Lihatlah yang terjadi di Workshop Kebersihan PT KBN
44
|
KBN
di pojok barat kawasan industri yang selama ini jadi muara sampah ratusan pabrik di lingkungan KBN Cakung ini. Di sana puluhan orang tiap hari berkutat dengan sampah. Ada yang datang dan pergi mengangkut sampah. Sebagian lagi tampak sibuk memilahmilah sampah dari campuran kertas dan kain. Ada pula memisahkan sampah organik dan anorganik. Berkubik-kubik sampah hasil pengumpulan petugas sapu di lapangan kemudian dipilah sesuai kelompoknya. Selain dari hasil penyapuan petugas lapangan, sebagian lagi merupakan limbah hasil sortiran limbah yang jadi mitra pabrik. Meski limbah ini biasanya dalam kondisi perca-perca kecil, untuk yang satu ini tentu tidak didapat secara gratis, tapi harus membayar dengan harga tertentu kepada petugas atau pengelola pabrik. “Tidak ada yang gratis di sini, tapi harganya tetap diperhitungkan dengan biaya pembuangan,” kata Rais, salah satu pengepul sampah di workshop yang berada di samping lahan Greenery KBN ini. “Kami bersama sekitar tiga puluh orang di sini tiap hari mengelola
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
sampah-sampah dan limbah pabrik yang ada di KBN ini,” ujar Ade, salah seorang koordinator pengolahan sampah di situ. Mereka mengaku sudah bertahuntahun hidup dari mengolah sampahsampah yang selama ini ada di lingkungan KBN Cakung. Para ‘pejuang’ sampah ini mampu menghidupi keluarganya dari nilai ekonomis sampah dan limbah di KBN. Saat penulis mengunjungi lokasi ini, tampak satu truk bermuatan karton siap membawa limbah pabrik yang sudah dipilah-pilah itu ke pabrik. Sementara itu tidak jauh dari situ, ada mobil ukuran lebih kecil yang sedang memuat puluhan ikat kain non sintetis yang siap dipasok ke pengrajin. Di lokasi ini, hampir setiap sampah bisa disulap menjadi bernilai ekonomis. Untuk daun dan sampah-sampah sejenis misalnya bisa diolah jadi kompos. Sementara untuk kain perca buangan pabrik, bila yang non sintetis bisa didaur ulang menjadi berbagai kebutuhan industri rumahan. “Hanya sebagian kecil saja yang tak bisa dimanfaatkan kita bakar dengan incinerator,” kata Maman Sukirman
:: Liputan Khusus
dari Manajemen Operasional PT KBN yang bertanggungjawab terhadap persampahan ini. Program kemitraan antara PT KBN Persero dengan warga sekitar yang mengolah sampah ini bersifat saling menguntungkan. Dengan kerjasama ini sampah di lingkungan PT KBN tak perlu harus diangkut ke TPA Bantargebang yang tentu harus membayar biaya angkut, namun dapat memberi penghidupan bagi warga sekitar. â&#x20AC;&#x153;Omsetnya tiap bulan sekitar Rp150 jutaan lho,â&#x20AC;? kata Kepala Divisi Manajemen Operasional PT KBN, Agus Hendardi. Sejumlah pengumpul sampah yang tiap hari mondar-mandir dari satu pabrik ke pabrik lain juga mengaku beruntung bisa menghidupi keluarganya hanya dari mendayagunakan barang-barang tak terpakai itu menjadi bernilai ekonomis. Kerjasama yang baik antara manajemen KBN dengan warga sekitar merupakan bentuk konkrit pemberdayaan masyarakat. â&#x20AC;&#x153;Saya berharap kerjasama saling menguntungkan ini berlanjut, sehingga kami para petugas lapangan bisa terus bekerja di sini,â&#x20AC;? harap seorang pengepul sampah. Sejauh ini dengan pengelolaan yang baik, workshop kebersihan KBN ini bukan hanya tampak bersih dan rapi, tapi juga nyaris tidak menimbulkan bau. Didukung rindangnya apotik hidup dan taman yang asri di sekelilingnya, tempat penampungan sampah di KBN
Atas: Angkutan limbah yang yang sudah disortir siap diantar ke pengepul. Tengah: Memilah limbah. Paling bawah: Limbah dari pabrik garmen yang baru datang untuk disortir.
ini jauh dari kesan kotor, kumuh, dan bau sebagaimana tempat penampungan sampah kebanyakan. Ini tentu sebuah langkah yang layak diapresiasi
dalam upaya mewujudkan kawasan KBN yang indah, bersih, dan hijau. <> M A Y / W W N
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 45
:: Liputan Khusus
Tukang Sapu di KBN pun Menikmati Hidup Layak
K
BN bak gumpalan gula di mana di sekelilingnya ba-nyak dikerumuni semut-semut. Semut dalam perumpamaan itu tentu mereka para pekerja sektor informal. Salah satunya adalah tukang sapu (cleaning service). Kehadiran tukang sapu teramat penting, malah vital bagi kawasan industri seperti KBN. Sulit dibayangkan bila tidak ada tukang sapu di kawasan dengan luas total hampir 750 hektar ini. Bisa jadi lautan sampah di mana-mana. Terlebih, kita harus realistis terhadap perilaku para buruh yang kebanyakan masih rendah kesadarannya tentang kebersihan lingkungan. Mereka masih suka membuang sampah sembarangan. Kondisi seperti ini membuat KBN menyadari betapa pentingnya keberadaan petugas taman dan kebersihan. Di tangan merekalah kini kawasan KBN selalu tampak bersih, indah, hijau, dan nyaman. Para petugas kebersihan ini sebenarnya pekerja harian lepas (PHL). Namun, yang membedakan dengan PHL-PHL di tempat lain, rata-rata para pekerja di KBN betah. Kebanyakan mereka sudah bekerja belasan tahun, bahkan ada yang sudah dua puluhan tahun, tak lama setelah PT KBN berdiri. Mengapa mereka betah? Jawabannya pun rata-rata klise. “Upah di KBN lumayan. Dapat fasilitas ini dan itu. Dan yang tak kalah penting, biarpun cuma tukang sapu, kita-kita dimanusiakan,” begitu rata-rata jawaban para petugas lapangan. Mungkin tidak berlebihan. Meskipun hanya petugas harian lepas, para pekerja ini mendapat upah sesuai UMP Provinsi DKI Jakarta atau bila dirata-rata per petugas tiap hari diupah Rp104.000. Angka ini termasuk tinggi, paling tidak bila dibanding di tempat lain. Terlebih seperti buruh pabrik kebanyakan, para petugas ini juga mendapat THR (tunjangan hari raya). Selain upah, masing-masing petugas secara berkala juga mendapatkan perlengkapan kerja, seperti seragam kaos dan celana, sepatu, bahkan masker
46
|
KBN
FOTO-FOTO: SARI
Para ‘pejuang’ kebersihan di KBN bekerja keras membersihkan setiap sudut jalan dari sampah.
penutup mulut dan hidung. Ada akses untuk pengobatan gratis. Malah setiap Jumat ada suplemen susu dari KBN. Saat ini ada sebanyak 87 petugas kebersihan dan taman yang bekerja di lingkungan PT KBN. Mereka bekerja mulai pukul 06.30 sampai pukul 11.30 dan dilanjutkan pada sore hari pukul 13.30 sampai 16.00 WIB. Masing-masing petugas sudah diberi tanggungjawab untuk membersihkan titik-titik ruas jalan yang sudah ditentukan. Kerja dengan waktu yang teratur dan jaminan yang tak kalah dengan pekerja formal membuat banyak penyapu jalanan dan pekerja taman di KBN dibuat betah. Malah, salah seorang pekerja, Syarnubi mengaku lebih suka jadi penyapu di KBN daripada kerja di mal. “Dulu saya kerja di mal. Udah kerjanya pakai shif-shifan, gaji kecil, nggak ada tambahan apa-apa selain gaji yang tak seberapa itu,” ujar ayah satu anak yang sudah lima tahun diberi tugas menyapu salah satu ruas jalan di Jalan Sumatera ini. Bu Titin yang sudah bekerja lebih dari 11 tahun mengaku lebih cocok bekerja jadi penyapu jalanan di KBN untuk membantu meringankan beban ekono-
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
mi keluarga. “Kerja di sini enak. Nggak ditarget kayak di pabrik. Yang penting kerjaan beres,” ujar Titin yang seharihari menyapu di sisi kiri Jalan Sumatera, KBN. Darti yang mengaku sudah 28 tahun sebagai penyapu jalanan mengaku bisa hidup lumayan baik di KBN. Ibu yang sudah tak muda lagi ini mengaku tiap hari bisa mengantungi setidaknya Rp210 ribu lebih bersama suaminya yang petugas kebun, Syamsuri. “Alhamdulillah saya bersama suami bisa menyekolahkan anak dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Darti sembari menambahkan suaminya sebagai tukang kebun upahnya sedikit lebih tinggi. Selain Syarnubi, Titin, masih banyak puluhan penyapu jalanan lain seperti Nur dan Ribut yang mengungkapkan kesan-kesan baiknya bergabung dengan ‘pasukan’ kebersihan KBN. Mereka tak tertarik untuk kerja di pabrik, tapi lebih menyukai pekerjaan tersebut karena berbagai pertimbangan. Salah satunya tentu karena KBN sendiri memberi perhatian yang baik bagi para pekerja kebersihan ini. Mereka adalah pahlawan kebersihan. <> T O T O
:: Liputan Khusus
Nuget Oase KBN
Sehat & Lezat, Tanpa MSG & Pengawet Nuget sehat ini sebenarnya sudah begitu populer, namun sementara waktu belum mau diproduksi secara massal. Kenapa ya?
D
I antara peserta bazaar Ramadhan di Masjid Darussalam kantor pusat KBN, adalah stan Nugget KBN. Nugget ini merupakan karya kelompok ibu-ibu yang jadi mitra binaan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) PT KBN (Persero). Sengaja mencantumkan nama dan logo KBN, karena kelompok ibu-ibu rumah tangga yang peduli makanan sehat dengan harga ‘miring’ ini memang berada di bawah binaan PKBL KBN. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) ibu-ibu di Kelurahan Sungai Bambu ini mampu menghadirkan makanan sehat ini setelah mendapat dukungan dari PKBL PT KBN (Persero). PKBL KBN menyetujui proposal yang diajukan KUBE dan kemudian memberikan dana bantuan untuk modal usaha bagi pembelian kompor gas, mesin pemroses, timbangan, oven, pengukus, sampai perkakas lain yang dibutuhkan. Sudah delapan bulan ini, nugget KBN diproduksi. Keterbatasan produksi membuat nugget ini baru bisa dinikmati sebagian kecil masyarakat di Jakarta Utara. Meski masih terbatas, Wanti, Ketua KUBE (Kelompok Usaha Bersama) yang mewadahi usaha 10 ibu rumah tangga ini mengaku rajin mempromosikan produknya ke sejumlah acara. Mulai dari para ibu-ibu arian dan
pengajian dekat tempat tinggal, para ibu-ibu TK, sampai kegiatan bazaarbazaar yang diadakan perusahaan dan instansi Pemerintah Jakarta Utara. “Alhamdulillah, setelah rajin ikut bazaar dan pameran, sekarang mulai banyak yang mengenalnya,” ujar Ibu Wanti sumringah.
Beda
Dibanding kebanyakan nugget yang beredar di pasaran, menurut Wanti, nuget KBN agak beda. Karena selain tanpa vetsin (MSG), juga sehat karena tanpa pengawet. Lebih dari itu, selain berisi ayam fillet, nugget ini dibuat dengan campuran sayuran sehat seperti wortel dan brokoli. “Kita punya tiga varian, yaitu ayam wortel, ayam brokoli, dan yang full ayam,” kata Lala, salah satu ibu rumah tangga yang tergabung di KUBE. Dari tiga varian itu, selama ini tidak banyak kesulitan dalam pemasaran. Hanya saja karena belum dilepas ke pasar umum, produksi baru sebatas kemampuan ibu-ibu KUBE dalam memasarkan. “Kita pengin terkenal dulu, baru nanti dilepas ke pasaran dengan jumlah besar,” kata Wanti. Selain bisa ditemukan di pameran dan bazaar-bazaar, nugget ini memang baru bisa dipesan di lingkungan Kelurahan Sungai Bambu, Jakarta Utara, tempat Yayasan Oase Anak Bangsa yang selama ini menaungi usaha ini bermarkas.
Saat ini untuk sekali produksi hanya sekitar 40 bungkus. Itu artinya, dengan dua kali produksi per minggu, dalam sebulan hanya bisa menghasilkan sekitar 320-350 bungkus. Setiap bungkus kini dilepas ke pasaran dengan harga Rp20.000 atau lebih ‘miring’ sekitar 15-20% dengan produk sejenis yang beredar. Selain harga, nugget KBN ini punya keunggulan lain yakni mampu bertahan 8 jam di alam terbuka . Sementara bila dimasukkan freezer, bisa tahan sampai 3 bulan. Ini artinya produk rumahan ibu-ibu ini tidak kalah dengan produk lain yang selama ini beredar luas di masyarakat. Langkah berikut dengan produk nugget ini tentu memproduksinya secara massal. Namun, menurut Ibu Wanti, tentu konsekuensinya masih butuh dana yang besar, khususnya untuk menyiapkan freezer di tempattempat yang akan dijadikan agen penjualan. Karena keterbatasan modal, tentu yang perlu dilakukan sekarang dengan meningkatkan kualitas produk sambil terus mempromosikannya di banyak kesempatan, agar kelak saat modal didapat pemasaran lebih siap. Dengan kualitas yang lebih baik dan lebih sehat, ditambah harga yang bersaing, para ibu-ibu KUBE optimis produk nugget KBN akan eksis dan terus dicari konsumen. Semoga…!!! <> M A S T O / I B N U
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 47
inspirasi bisnis
Kopkar KBN
Salah satu Koperasi Jasa Terbaik TINGKAT NASIONAL DOK. KOPKAR KBN
Koperasi Karyawan (Kopkar) PT KBN (Persero) dinilai punya sejumlah keunggulan yang jadi modal menyabet predikat bergengsi itu. Apa saja potensinya?
D
IAM-diam K o p e rasi Karyawan (Kopkar) PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Per-sero menorehkan prestasi yang membanggakan dengan masuknya sebagai salah satu “Koperasi Jasa Terbaik se-Indonesia”. Penghargaan prestisius ini diserahkan pada puncak perayaan Hari Koperasi ke68 yang digelar di Nusa Tenggara Timur, 12 Juli 2015. Direktur Operasi PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Sudiro Agung Dananto didampingi Ketua Umum Kopkar KBN, Safrizal menerima langsung penghargaan tersebut dari arena puncak Hari Koperasi 2015 di NTT. Kopkar PT KBN (Persero) menggondol predikat sebagai salah satu koperasi jasa terbaik berkat kinclongnya performa keuangan pada tiga tahun terakhir. Tim penilai dari Kementerian Koperasi menilai laba koperasi yang terus melonjak tiga tahun terakhir merupakan salah satu pertimbangannya. Selain itu kenaikan nilai aset yang hampir 50% dalam beberapa tahun terakhir menjadi penggenap penilaian tersebut.
48
|
KBN
Di antara ratusan Kopkar-kopkar lain baik di instansi BUMN maupun lembaga pemerintah lainnya, Kopkar KBN dinilai punya manajemen yang baik berkat diterapkannya sistem komputerisasi. “Manajemen komputerisasi yang baik ini membuat kami diminta untuk presentasi di hadapan para pengurus koperasi di BUMN-BUMN dan instansi pemerintah,” kata Ketua Kopkar, Safrizal ketika ditemui di ruang rapat Kopkar, baru-baru ini. Selain itu, pasca dianugerahi predikat koperasi jasa terbaik, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM berjanji akan memberikan kredit lunak dari bank untuk Kopkar KBN. Kredit lunak memang menjadi salah satu yang diharapkan untuk lebih mengembangkan Kopkar KBN. Menurut Ketua Kopkar KBN, Safrizal, pihaknya akan memanfatkan pinjaman tersebut untuk mengembangkan usaha bongkar-muat. “Kita ingin punya anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa bongkarmuat, yang tentu ke depannya akan lebih besar memberi kontribusi yang lebih besar bagi koperasi,” kata Safrizal. Kopkar KBN selama ini bergerak di
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
berbagai bidang usaha. M u l a i dari jasa cleaning service, SDM, sewa kendaraan, simpanpinjam, penyediaan barang kebutuhan karyawan, dan lain sebagainya. Sejalan dengan keuntungan yang terus meningkat, atas arahan Direktur Utama PT KBN (Persero), Kopkar terus melakukan ekspansi ke sejumlah layanan. Mulai dari penyediaan pasir untuk anak usaha Prima Beton, penyewaan lahan pakir truk trailer di Marunda, penyediaan air dan sembako di anak perusahaan KCN, penyediaan BMM di Marunda, dan lain sebagainya. “Manajemen terus berupaya menjalin kerjasama dengan pihak mana pun guna meningkatkan kinerjanya ke depan,” ujar Manajer Kopkar, Endang Kusminarti, yang siang itu mendamp-
:: Inspirasi Bisnis
ingi Ketua Kopkar KBN. Kopkar KBN yang membawahi 439 anggota tiga tahun terakhir memang membukukan laba yang terus naik. Asetnya pun terus bertumbuh. Performa yang baik ini didukung oleh kalangan direksi baru di bawah pimpinan Direktur Utama PT KBN Persero, Sattar Taba yang memberi peluang untuk berkembangnya Kopkar KBN. Para pengurus masih ingat sebelum Sattar Taba masuk, Kopkar berjalan begitu terseok-seok, karena hanya diberi peluang untuk menangani usaha ‘recehan’, seperti angkutan pekerja, asongan, kaki lima, dan sebagainya. Namun, tiga tahun terakhir, Kopkar diberi kesempatan untuk mensuplai berbagai kebutuhan perkantoran KBN, mulai dari alat tulis kantor (ATK), barang cetakan, sampai mobil dinas operasional dan SDM. “Saya bersama para pengurus sebelumnya merasa perlu menyatakan rasa terima kasih yang begitu besar atas perhatian direksi selama ini dalam upaya ikut mendukung berkembang-
KBN/MAY
Pengelola Kopkar PT KBN berfoto bersama Ketua Kopkar, Safrizal (tengah, memegang piala).
nya Kopkar KBN,” kata Safrizal. Karenanya, momen kemenangan sebagai salah satu koperasi jasa terbaik tahun ini, Kopkar KBN akan terus mengembangkan diri, bukan saja di lingkungan KBN, Jakarta Utara, atau lingkungan Jakarta, tapi kalau bisa juga eksis secara nasional.
Penghargaan kali ini, menurut Safrizal, merupakan pelecut untuk pengurus dan segenap jajaran anggota Kopkar KBN untuk berkarya lebih baik lagi agar ke depan lebih sukses. Semoga!!! <> M A Y
KBN Ikut Semarakkan Jakarta Fair 2015
D
alam rangka ikut memeriahkan HUT Kota Jakarta ke-488, PT KBN (Persero) berpartisipasi dalam pameran tahunan Jakarta Fair 2015 di JI Expo, Kemayoran Jakarta, 29 Mei – 5 Juli 2015. Pada pameran yang dibuka Wak-
KBN/MAY
il Presiden Jusuf Kalla itu, PT KBN banyak memperkenalkan kepada publik tentang produk kawasan industry dan pergudangan yang dimiliki KBN. PT KBN bisa ditemui di Hall C1 bergabung dengan sejumlah instansi milik Pemprov DKI Jakarta. Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakar-
ta 2015 diikuti oleh 2.700 perusahaan peserta yang berasal dari perusahaan multi nasional, perusahaan besar, menengah, BUMN, UMKM dan Koperasi dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam 1.500 stand yang menawarkan berbagai jenis produk. <> I B N U / M A Y
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 49
kbn
peduli
Pengobatan Gratis dari KBN untuk Warga Sekitar Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian PT KBN (Persero) terhadap warga di sekitar perusahaan.
50
|
KBN
D
ALAM rangkaian ulang tahunnya yang ke-29, PT KBN (Persero) menggelar Bakti Sosial (Baksos) 2015. Setidaknya 2.000an warga di 6 kelurahan di Jakarta Utara telah menikmati pengobatan gratis, pemberian paket sembako, dan sejumlah program lainnya. Bakti sosial ini dibuka di Rumah Si Pitung di Kelurahan Marunda, Jakarta Utara. Selain ada pengobatan gratis untuk 200-an warga Marunda, di tempat ini juga dibagikan paket susu untuk Posyandu, santunan warga kurang
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
FOTO-FOTO: KBN/MAY
mampu, bantuan tikar dan keranda untuk masjid, dan pembangunan empat depot air bersih yang tersebar di empat wilayah; Rumah Si Pitung, wilayah Kampung Sawah, Kalibaru dan Jati Asih. Ketua Forum Komunikasi Karyawan PT KBN (Persero), Ujang Misbah yang membuka acara tersebut dalam sambutannya mengatakan, bahwa pelaksanaan kegiatan bakti social merupakan agenda rutin KBN sebagai bentuk kepedulian PT KBN (Persero) terhadap lingkungan. Tahun ini, tema yang diusung adalah
:: KBN Peduli
Kepedulian dan Kebersamaan Merupakan Kunci Kesuksesan. Diharapkan dengan adanya kepedulian terhadap perusahaan akan terjalin sinergi yang harmonis dengan para karyawan PT KBN Persero, dan juga sebagai bentuk keberadaan dan kontribusi PT KBN kepada masyarakat sekitar. Sementara itu, Kepala Divisi Manajemen Operasional PT KBN Persero, Agus Hendardi yang membacakan sambutan tertulis direksi menyampaikan bahwa kegiatan sosial ini merupakan wujud kepedulian PT KBN (Persero) dan ungkapan terima kasih kami kepada seluruh masyarakat dan dukungannya atas keberadaan PT KBN (Persero). Diharapkan PT KBN (Persero) masih dapat berbuat yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya yang diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan berupa Dana Operasional kepada 53 Posyandu dan biaya transportasi untuk 6 orang bidan dan 349 kader Posyandu, serta pelaksanaan sunatan massal untuk 50 anak, termasuk kegiatan donor darah. Kepala Divisi Manajemen Operasional PT KBN (Persero) Agus Hendardi yang mewakili direksi dalam sambutannya menyebutkan, berbagai bantuan ini merupakan tali silaturahmi sekaligus tanggungjawab sosial PT KBN dengan warga sekitar. Kedekatan antara warga dan PT KBN diharapkan mampu memberikan dorongan bagi BUMN yang juga dimiliki Pemda DKI Jakarta ini ke depan dapat tumbuh lebih baik lagi. Ratusan warga tampak begitu antusias mengikuti kegiatan pengobatan gratis yang berlangsung di komplek rumah Si Pitung Marunda ini. Warga mengaku bersyukur KBN begitu peduli dengan warga sekitar dengan memberikan berbagai bantuan yang dibutuhkan. Selain Marunda, pada hari-hari berikutnya, Baksos KBN 2015 dilanjutkan di lima kelurahan lain, yakni di Kampung Sawah (Kel. Semper Timur), Kel. Rorotan, Sukapura, Semper Barat II, dan Kel. Cilincing. Tak jauh beda dengan Marunda, baksos berikutnya juga mendapat sambutan meriah warga. Baksos PT KBN (Persero) digelar secara rutin setiap tahun, khususnya menjelang peringatan HUT PT KBN. Seperti tahun-tahun sebelumnya, baksos selain menggelar pengobatan
Berbagai kegiatan dalam rangkaian bakti sosial KBN di Marunda dan sekitarnya.
gratis diikuti dengan pemberian bantuan lain, seperti bantuan susu balita, pemberian sarana air bersih, dan lain sebagainya yang dari tahun ke tahun dibedakan dengan kebutuhan warga sekitar. Ketua PKBL PT KBN Persero, Roh-
binurwati menjelaskan, beda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini ada bantuan baru berupa karpet dan keranda jenazah untuk masjid. Bantuan diterima oleh masing-masing perwakilan. <> I B N U / M A Y / N I N D Y / A S Q A / Y O N
IKLAN GRATIS PASANG Iklan Lowongan Kerja untuk Para Tenant PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO) di Majalah KBN Segera Kirim Materi via e-mail:
majalahkbn@gmail.com EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 51
:: KBN Peduli
Istri Direktur Administrasi dan Keuangan PT KBN Persero yang juga Wakil Ketua IIKK, Ny. Hj. Ida Nurfadilah Gempa Nursamsu Yasin disaksikan pengurus IIKK lainnya menyerahkan bingkisan dan uang kepada warga Kedungwaringin.
FOTO-FOTO: KBN/IBNU
IIKK KBN Berikan Bantuan Sosial Warga Kedungwaringin, Bekasi
M
ENJELANG datangnya bulan Ramadhan 1436 H lalu, puluhan anggota Ikatan Istri Karyawan Karyawati (IIKK) PT KBN (Persero) mengadakan bakti sosial di Kampung Babakan, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi. Bakti sosial yang dipimpin oleh Wakil Ketua IIKK Ny. Hj. Ida Nurfadilah Gempa didampingi sekretaris IIKK Ny. Rosnani Syarif (mewakili direksi) ini dengan mengunjungi dan memberikan santuan kepada puluhan anak yatim dan kaum dhuafa warga di pinggiran Bekasi tersebut. Selain itu, IIKK juga memberikan sejumlah paket sembako bagi warga setempat. Hadir pada kegiatan ini aparat pemerintahan setempat, mulai dari RT, RW, lurah, tokoh masyarakat dan Camat Kedung Waringin. Camat Kedung Waringin pada sambutannya mengucapkan terima kasih kepada IIKK KBN yang telah peduli dan ikut meringankan beban ekonomi warga Desa Mekar Jaya.
52
|
KBN
Wakil Ketua IIKK Ny. Hj. Ida Nurfadilah menjelaskan, tiap tahun organisasi para istri karyawan KBN ini secara aktif menggelar bakti sosial. Hanya saja bila tahun lalu dengan memberikan sumbangan kepada panti asuhan di bilangan Kemayoran, kali ini giliran di Bekasi. Sasaran bakti sosial ini lanjut, Hj. Ida Nurfadilah sudah melalui proses survey, di mana di lokasi tersebut banyak warga yang kurang mampu, sehingga diharapkan sumbangan berupa uang dan sembako bisa meringankan beban hidup warga yang mayoritas petani itu.
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
â&#x20AC;&#x153;Mendapat bantuan dari IIKK, mereka tampak begitu senang dan berharap tiap tahun kita datang lagi ke tempat ini,â&#x20AC;? kata Hj. Ida Nurfadilah. IIKK adalah Ikatan Istri Karyawankaryawati KBN Jakarta. Selain aktif dalam kegiatan di lingkup internal, IIKK aktif dalam kegiatan sosial di luar KBN. <> I B N U / Y O N / M A Y
:: KBN Peduli
KBN Kembali Kucurkan Dana Kemitraan Rp812,5 Juta KBN/IBNU
Direktur Administrasi dan Keuangan PT KBN Persero, Gempa Nursamsu Yasin menyerahkan bantuan kepada peserta PKBL.
M
ENYUSUL lancarnya pengembalian kredit dalam rangka program kemitraan PT KBN kepada para mitra binaan, untuk kedua kalinya PT KBN melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) kembali mengucurkan kredit baru sebesar Rp812,5 juta nuntuk 65 orang mitra binaan. Dalam pengucuran kredit berbunga rendah ini PT KBN (Persero) bekerja sama dengan PT Bank BNI Syariah cabang KBN Cakung. Pemberian kredit ini secara simbolis dilakukan oleh Direktur Administrasi dan Keuangan PT KBN (Persero) Gempa Nursamsu Yasin, di gedung serbaguna, baru-baru ini. Direktur Administrasi & Keuangan PT KBN Bapak Gempa Nursyamsu Yasin mengharapkan dana yang diberikan dapat digunakan sebaik-baiknya untuk mengembangkan usaha. Dalam menghadapi pasar yangn terus berubah, diharapkan para mitra binaan juga jeli dan tanggap terhadap perkembangan pasar. Pada kesempatan tersebut, Ketua PKBL, Rohbinurwati mengatakan,
bantuan pada semester kedua 2015 ini lebih ditujukan pada mitra binaan perorangan. Mereka di antaranya bergerak di bidang jasa, produksi, perdagangan, peternakan dan perikanan. Usaha yang mendapat pinjaman tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Bekasi. Dibanding pemberian kredit untuk kelompok dan lembaga, kredit untuk mitra binaan perorangan ini, menurut Rohbinurwati lebih lancar pengembaliannya. Mereka benar-benar meng-
gunakan sebagai penguat modal, sehingga dengan lancarnya pengembalian kredit, diharapkan pada pengucuran berikutnya bisa mendapatkan kredit lagi. Dari total penerima kredit 65 orang, sebagian memang merupakan penerima kredit periode lalu. Mereka kembali meminta kredit kebanyakan untuk pengembangan usaha. Sebut saja untuk usaha peternakan lele yang memang membutuhkan modal pembuatan kolam. “Kita sangat terbantu dengan pemberian kredit dari KBN ini, karena bisa digunakan untuk perluasan areal pembesaran ternak lele,” kata Awang, salah satu penerima kredit yang juga ketua perkumpulan ternak lele Sangkuriang “Si Pitung” di Kelurahan Tugu Selatan, Jakut. Hal serupa dikatakan, Tarono, yang bergerak di usaha produksi tempe di Tugu Selatan. Penambahan kredit yang diberikan KBN akan digunakan untuk membesarkan usaha keripik tempe yang belakangan pasarnya terus naik. Selain mendapat bantuan kredit, semua mitra binaan KBN ini mendapat pembekalan berupa materi pemasaran dan pengelolaan keuangan dari KBN. <> I B N U / Y O N / A N D I / 0 1 KBN/MAY
Peserta PKBL mendapat pengarahan tentang perlunya media sosial untuk promosi dari bagian EDP PT KBN.
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 53
:: KBN Peduli
KBN/MAY
Ketua Yayasan Masjid Darussalam, Gempa Nursamsu Yasin (kiri) menerima sapi kurban dari Dirut PT KBN Persero HM Sattar Taba dan keluarga.
Shalat Iedul Adha di Masjid Darussalam KBN dengan khotib Ust. Aswan Faisal
10 Sapi & 8 Kambing Qurban untuk 3.000-an Warga Sekitar KBN
M
EMPERINGATI hari raya Idhul Adha tahun ini PT KBN (Persero) menyelenggarakan shalat Iedul Adha bersama yang dipusatkan di Masjid Darussalam, kompleks kantor KBN Pusat, Kamis (24/9). Tampil sebagai iman dan khotib shalat Iedul Adha yang dihadiri para karyawan dan warga sekitar KBN ini ustadz Aswan Faisal yang dalam ceramahnya mengetengahkan tentang sejarah berqurban dikaitkan dengan kehidupan kekinian. Usai shalat Iedul Adha dilakukan penyembelihan hewan kurban yang berlangsung di samping lapangan tenis KBN Pusat. Dalam kegiatan ini setidaknya ada 10 ekor sapi dan 8 kambing disembe-
54
|
KBN
lih sebagai hewan qurban. Dari 10 sapi qurban, 6 dari KBN, 2 dari Direktur Utama PT KBN Persero HM Sattar Taba dan keluarga, dan 2 lagi dari kalangan investor masing-masing dari PT Global Terminal Mandiri dan PT Perkasa Tangguh Mandiri. Selain itu ada 8 ekor kambing dari kalangan KBN, investor, dan perorangan. Acara dibuka dengan penyerahan hewan qurban dua sapi dari Direktur Utama PT KBN Persero Sattar Taba yang hadir bersama keluarga kepada Ketua Yayasan Masjid Darussalam yang juga Direktur Administrasi dan Keuangan PT KBN Persero, Gempa Nursamsu Yasin. Pada kesempatan tersebut, Dirut KBN Sattar Taba secara simbolis membagikan kupon hewan kurban kepada perwakilan warga kurang mampu.
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada Iedul Adha tahun ini semua daging kurban dibungkus masing-masing 1 kg dan kemudian didistribusikan untuk 3.000-an warga sekitar KBN, mulai dari Sukapura, Kampung Kandang, Rorotan, Marunda, Cilincing, dan sekitarnya. Seorang panitia kurban, Awaludin, menjelaskan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pendistribusian hewan kurban dengan bantuan perwakil-an warga. Perwakilan ini mengambil sendiri hewan kurban untuk kemudian dibagikan kepada warga sekitar yang sudah mendapatkan kupon pengambilan daging kurban. Dengan pengaturan yang rapi, pemotongan hewan qurban sampai pendistribuannya berjalan dengan lancar. <> I B N U / A N D I / M Y
pendidikan
FE-UKI Buka PRODI LOGISTIK di KBN Menawarkan program studi logistik dan kawasan bisnis terpadu langsung dari KBN. Inilah tempat yang tepat untuk mencetak ahli logistik untuk menjawab kebutuhan pasar kerja.
M
INIMNYA sumber daya manusia (SDM) di bidang logistik dan kawasan bisnis makin terasa belakangan ini. Tak mau pebisnis logistik terus-menerus mendidik sendiri SDMnya, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia (FE-UKI) pun kemudian merespon besarnya kebutuhan pasar kerja di bidang itu. Bekerjasama dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Persero, FE-UKI bergerak cepat membuka tiga program studi khusus yang terkait dengan kawasan industri dan logistik. Menempati Ruko Komersial KBN di Jl. Jawa, FE-UKI membuka program studi Manajemen Logistik Terintegrasi, Manajemen Operasional, dan Manajemen Kawasan Bisnis Terpadu. Program studi ini melengkapi program studi lainnya yang sudah lama ada di kampus pusat Fakultas Ekonomi UKI di Cawang, Jakarta Timur. Keberadaannya di KBN menurut Dekan Fakultas Ekonomi UKI, Dr Suzanna Josephine Tobing, semata-mata karena ingin mendekatkan diri dengan pasar ataupun user -- dalam hal ini -- industri yang akan jadi pemakainya. “Kami memang membidik para karyawan di lingkungan KBN dan sekitarnya yang ingin menekuni bidang logistik dan kawasan industri,” kata Dr Suzanna Josephine Tobing. Untuk mendukung kegiatan perkuliahan di KBN, UKI telah menyiapkan sejumlah dosen senior dan praktisi di bidang kepabeaan, logistik, kawasan industri dan lainnya. Sebagai program studi baru, nantinya para tenaga pengajar dari praktisi akan lebih banyak bertukar pengetahuan (sharing knowledge) dengan para mahasiswa. Lewat tiga prodi tersebut, menurut Dr Suzanna J Tobing, tenaga lulusan dari program studi tersebut nantinya benar-benar
Dekan FE UKI, Dr Suzanna J. Tobing (kiri). Kanan: Direktur Operasional PT KBN (Per-sero) Sudiro Agung Dananto yang juga dosen FE UKI.
siap pakai, karena lewat kerjasama ini mahasiswa sejak awal sudah diperkenalkan secara langsung bagaimana bisnis ini berjalan. “Kita memang menyiapkan tenaga yang sesuai dengan kebutuhan user. Kami sengaja mendekatkan dunia pendidikan jadi mitra industri agar lulusannya nanti benarbenar matching dengan kebutuhan pasar kerja,” katanya. Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) pionir yang mendalami bidang logistik dan kawasan industri, FE-UKI ingin berkontribusi bagi pemerintah yang tengah menggalakkan program ekonomi kelautan. Lewat disiplin ilmu baru ini diharapkan misteri mahalnya biaya logistik nasional akan segera terjawab. “Kita tidak mau ketika orang ramai-ramai bicara soal ‘dwelling time’ tidak ada yang bicara solusi kongkritnya karena keterbatasan orang yang memahaminya, tapi kalau kita mendalami dan melihat langsung di lapangan tentu akan tahu jawabannya,” kata Dr Suzanna Josephing Tobing. FE-UKI pada masa kuliah tahun ini membuka program sarjana (S-1) untuk tiga prodi baru itu mulai 1 Oktober 2015. Sementara untuk program pasca sarjana (S-2) logistik dan kawasan bisnis akan dibuka pada awal tahun 2016 mendatang. Biaya kuliah relatif terjangkau dan bisa dibayar setiap bulan layaknya biaya sekolah. Salah satu tenaga pengajar yang juga Direktur Operasional PT KBN (Persero) Sudiro Agung Dananto mentargetkan para mahasiswa FE UKI dengan tiga prodi baru ini siap pakai untuk langsung berbisnis. Para alumni nantinya bukan hanya tahu
teori tentang logistik, kepabeanan, trucking, kepelabuhan, bongkar-muat, dan lain sebagainya, tapi di lapangan benar-benar mengetahuinya secara baik. “Ke depan kita ingin kita punya SDM yang mumpuni pengetahuannya di bidang logistik. Selama ini kan gelap. Orang luar negeri sendiri kalau ditanya soal bongkar-muat di pelabuhan kita, menjawab sebagai gelap. Nah, nantinya komponen biaya yang ada bisa terdeteksi, karena kita punya SDM yang mengetahuinya secara baik,” kata Sudiro A. Dananto. Saat ini begitu minim pengetahuan kita tentang logistik. “Indonesia pasar untuk negara-negara besar. Biaya logistik mencapai 20%. Besar sekali kan? Repotnya, orang Indonesia banyak yang tak tahu tentang komponen biaya apa saja yang masuk dalam 20% itu,” katanya. Logistik menurut Sudiro -- yang mengusulkan prodi dan menyusun materi kuliah logistik di FE UKI ini -- memang bisnis baru. Selama ini orang cuma tahunya lewat ilmu ekonomi, itu pun secara global. Jadi tidak tahu banyak tentang apa itu supply chain dan sebagainya. Bahkan, istilah “dwelling time” yang belakangan jadi isu nasional belum banyak orang tahu. Selama ini rata-rata orang Indonesia memandang logistik sebagai pekerjaan yang sederhana, yakni hanya mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain serta tidak memerlukan tenaga profesional dan pengetahuan yang luas. Sehingga fakta yang terjadi adalah pekerjaan logistik banyak dikerjakan oleh sumber daya manusia yang tidak atau kurang kompeten di bidangnya. Selain itu, kebanyakan orang Indonesia yang terjun di dunia logistik tidak mempunyai latar belakang pendidikan di bidang logistik, akan tetapi mereka baru mendapatkan ilmu tentang logistik setelah mereka terjun langsung ke dunia logistik. Padahal, untuk dapat bersaing dengan negara maju, Indonesia tentu sangat membutuhkan tenaga ahli di bidang logistik bukan hanya sekedar lulusan SMA, akan tetapi S1, S2 bahkan S3. <> M A Y / 0 1
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 55
otomotif ISTIMEWA
MOBIL PESAWAT
Terrafugia TF-X
Begitu JALANAN Macet, Langsung Terbang
M
ENGENDARAI mobil di darat pada jam-jam sibuk selalu direpotkan untuk urusan macet. Nah, untuk menjawab tantangan masa depan kemacetan di jalanan bisa dengan naik mobil terbang rancangan Terrafugia TF-X ini. Terrafugia TF-X merupakan jawaban dari semua doa yang dipanjatkan mereka yang menantikan mobil-pesawat. Kendaraan yang dirancang perusahaan Terrafugia asal Boston, Amerika Serikat, ini ialah moda transportasi masa depan yang tidak tergantung oleh jalanan dan landasan pacu. TF-X, yang bakal berpenumpang empat orang, mampu lepas landas tegak lurus sehingga tidak memerlukan landasan pacu. Jika sayapnya ditekuk, kendaraan itu akan muat di dalam garasi berukuran satu mobil. Tenaganya berasal dari energi listrik yang digabungkan dengan mesin berkekuatan 300 brake horse power berbahan bakar bensin. Dorongan saat mengangkasa dihasillkan dari kipas di bagian belakang dan baling-baling di ujung kedua sayap. Belum diketahui seberapa cepat TF-X saat meluncur di jalan. Akan tetapi, ketika melesat di udara, kendaraan ini mampu mencapai kecepatan 321 kilometer per jam untuk jarak sejauh
56
|
KBN
Terrafugia saat di darat (atas) dan bawah saat terbang.
800 kilometer. Artinya, Anda bisa memakai kendaraan ini untuk bepergian dari Jakarta ke Surabaya di bawah tiga jam dan sekali jalan. Begitulah bayangan masa depan yang senantiasa dibayangkan. Asyik bukan? Begitu sampai Surabaya bisa mendarat dan tanpa perlu cari taksi bandara bisa meluncur ke alamat tujuan. Tapi, tunggu dulu. Ada sejumlah masalah kecil dengan TF-X. Kendaraan itu sama sekali belum diproduksi. Terrafugia mengakui bahwa untuk bisa mewujudkan mobil-pesawat adalah proses yang bisa memakan waktu 8-12 tahun. Dengan demikian, kendaraan ini baru akan ada pertengahan dekade mendatang. Belum seberapa jelas harga yang harus dibayar untuk memperoleh TFX. Namun, Terrafugia mengindikasikan bahwa harganya ‘bisa jadi setara dengan mobil paling mewah saat ini’. Meski demikian, betapapun mahal harga TF-X, apakah Bugatti Veyron bisa menghindari kemacetan dengan cara melompat? Masalah lain seputar pembuatan
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
TF-X ialah soal keselamatan dan undang-undang. Kedua isu ini memainkan peranan signifikan dalam upaya pembuatan mobil terbang pada masa sebelumnya. Terrafugia mengklaim bahwa ‘secara statistic TF-X ‘seharusnya lebih aman ketimbang mengendarai kendaraan modern’. Lalu, belajar mengemudikan TF-X hanya memerlukan lima jam latihan. Hal ini bisa terwujud berkat sistem otopilot yang canggih. Begitu mengudara, TF-X akan terbang sendiri, walau pengendara bisa mengambil alih kendali. TF-X juga bisa mendarat otomatis tanpa campur tangan manusia. Jika ada suatu insiden, TF-X bisa mengeluarkan parasut yang mampu menahan bobot sebuah mobil. Secara teori, gagasan TF-X tampak tiada cacat. Namun, mencoba meyakinkan khalayak umum dan pembuat undang-undang bahwa menerbangkan mobil-pesawat pribadi benar-benar aman akan menjadi tantangan di masa depan. <> B B C / T E C H - U P / M A Y
tekno
&
gadget
Pepper Robot â&#x20AC;&#x2DC;Peka Perasaan Manusiaâ&#x20AC;&#x2122; FOTO-FOTO: KBN/IST
Robot ini digadanggadang bisa membantu manula di Jepang mengatasi hari tuanya. Namun sayang, kemampuan Pepper yang tak mampu mengangkat barang disebut sebagai tidak bisa banyak diharapkan.
P
epper, robot humanoid yang menurut perancangnya dapat mengenali dan menanggapi emosi manusia, mulai dijual di Jepang
baru-baru ini. SoftBank, perusahaan penjual robot itu, berencana untuk merilis 1.000 robot Pepper setiap bulan. Robot tersebut akan dijual seharga 198.000
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 57
:: Tekno & Gadget
yen atau setara Rp21,4 juta dan bisa disewa seharga 1.500 yen (sekitar Rp162.000) per jam. Profesor Noel Sharkey, seorang ahli robot, mengatakan strategi bisnis SoftBank itu “berisiko”. Meskipun harga jualnya relatif murah bagi sebuah robot canggih, pembeli harus membayar biaya bulanan hingga 24.000 yen sekitar Rp 2.600.000 dan meneken kontrak hingga tiga tahun. “SoftBank berharap menghasilkan uang dari aplikasi, namun itu berisiko karena belum jelas apakah orangorang akan membuat aplikasi-aplikasi itu,” kata Sharkey, dari University of Sheffield, Inggris. Robot-robot itu akan dibuat oleh FoxConn. Toko daring asal Cina, Alibaba, juga bergabung sebagai rekanan. Kedua perusahaan itu akan menanam US$188 juta atau Rp 1,5 triliun pada divisi robotik SoftBank dan akan membeli 20% saham. Pepper bisa mengingat wajah dan diprogram untuk mengenali perasaan manusia. “Dia tampak luar biasa, dan saya pikir mampu menyampaikan gerakan seperti manusia – namun fitur pendeteksian emosi manusia mungkin agak mengada-ada,” kata Sharkey. “Saya juga merasa mereka memiliki estimasi berlebihan mengenai fungsi bicara juga. Percakapan dengan Pepper terasa sepihak, dan dia menanyakan terlalu banyak pertanyaan,” tambahnya. Robot yang memiliki lebih dari 20 motor penggerak dan lengan-lengan dengan fungsi canggih itu dipasarkan sebagai robot rumah tangga, mampu membantu lansia atau sebuah keluarga. Namun Sharkey tidak yakin robot itu akan laku di kalangan konsumen. “Dia dikatakan bisa menjadi asisten, namun dia tidak bisa mengangkat apa pun, jadi dia hanyalah sebuah pendamping dengan keterbatasan,” katanya. Jumlah warga lanjut usia di Jepang kian meningkat dan pemerintah Jepang berniat menggunakan teknologi untuk menopang sektor kesehatan yang semakin terbebani. <> B B C / T E C H - U P / M Y
58
|
KBN
Google Maps KINI DENGAN FITUR
NAVIGASI BERKENDARA AMAN
G
oogle kini merilis fitur baru aplikasi Maps, Lane & Landmarks. Fitur ini dilengkapi informasi terkait jalur jalan dan landmark berbeda di masing-ma-sing negara. Di Indonesia informasi jalan pada fitur Lane & Landmark ini sudah dapat dinikmati pengguna perangkat Android dan iOS di 12 kota, yaitu Bandung, Bekasi, Bogor, Denpasar, Badung, Jakarta, Malang, Semarang, Surabaya, Surakarta, Tangerang dan Yogyakarta. Fitur Lane & Landmarks memungkinkan pengguna mengetahui jalur yang tepat selama berkendara, untuk mengurangi insiden pemotongan jalur yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Selain itu, informasi pada fitur ini juga dapat digunakan untuk menghindari insiden salah jalan saat keluar dari gerbang tol. Selain lajur jalan, Google menyediakan informasi terkait dengan landmark seperti Patung Selamat Datang, Monas, ataupun ATM yang dapat digunakan sebagai penunjuk jalan. Google berharap, dengan hadirnya informasi ini dapat mempermudah pengguna aplikasi Maps saat bepergian.
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
Pengguna juga masih dapat menikmati layanan penunjuk arah via suara. Sebelumnya, Google merilis fitur yang memuat peta-peta kemacetan yang pada Lebaran lalu begitu popular di kalangan pemudik, Google baru saja memperkenalkan sebuah fitur baru untuk aplikasi peta Google Maps. Fitur yang dinamakan Your Timeline ini mengizinkan pengguna untuk melihat jalur mana saja yang dilewati setiap harinya. “Your Timeline bisa membuat Anda membayangkan rutinitas kehidupan nyata, mempermudah melihat perjalanan yang telah ditempuh, dan sekilas melihat tempat menghabiskan waktu,” tulis Gerard Sanz, Product Manager Google Maps, dalam blog resmi perusahaan. Google sendiri menjamin, fitur tersebut bersifat pribadi dan hanya bisa dilihat sendiri. Pengguna pun tidak bisa membagikan sejarah lokasi yang telah ditempuhnya kepada pengguna lain. Pengguna juga diberikan kebebasan untuk mengatur timeline-nya itu. Dalam artian, pengguna bisa menghapus sejarah jalur atau tempat yang dilaluinya. <> T E C H - U P, M E TR O T V , K O M P A S
sports
ambisi BESAR
Rio Haryanto
P S
FOTO-FOTO: KBN/IST
restasinya yang gemilang membuat Presiden Joko Widodo memberi dukungan penuh bagi Rio Haryanto untuk segera masuk ke ajang Formula 1 (F1). Ini kali pertama pembalap Indonesia masuk ajang balap bergengsi dunia iTU. TAK BERLEBIHAN BILA PREsiden minta Menteri BUMN ikut mencarikan sponsor di luar pertamina yang selama ini menjadi sponsor utamanya.
iapa tak kenal Rio Haryanto? Hampir pasti semua orang Indonesia mengenalnya. Lewat dunia balap, pria kelahiran Solo, 22 Januari 1993 ini mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Rio masuk lewat Grand Prix 3, dan kemudian meningkat masuk Grand Prix 2. Di musim 2015 GP2 Series, Rio tampil sebagai jawara di Bahrain dan meraih kemenangan kedua di Red Bull Ring. Laju mobil balap Rio Haryanto tak terbendung sampai menyentuh garis finis pertama di sprint race Sirkuit Silverstone, GP2 Inggris, awal Juli lalu. Untuk ketiga kalinya, lagu “Indonesia Raya” kembali berkumandang di gelaran GP2 Series musim ini. Hasil balapan di Silverstone membuat Rio mengklaim kemenangan ketiganya dari lima seri musim ini. Sebelumnya, Rio menjadi yang tercepat di GP2 Bahrain dan melakukan perjuangan luar biasa untuk naik podium teratas di sprint race Austria.
Tak pelak, pembalap muda Indonesia dari tim Compos Racing itu semakin menyedot perhatian khalayak. Rio pun langsung mengutarakan perasaannya setelah berhasil keluar sebagai kampiun di GP2 Britannia Raya. “Itu tidak mudah karena saya memiliki beberapa masalah, tetapi pada akhirnya, rasanya benar-benar bagus ketika Anda melewati garis finis! Kemenangan ketiga dan ini tahun yang sangat baik bagi saya,” kata Rio seperti dilansir laman resmi GP2 Series. Rio sejatinya mengalami kesulitan masalah penyesuaian ban dan sensor saat menuntaskan balapan dengan total 21 lap itu. Beruntung, pembalap asal Solo berusia 22 tahun itu mengaku tetap mempertahankan keunggulan jarak, terutama dari rival terdekatnya, pembalap Trident Raffaele
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 59
:: Sports Marciello. Pada putaran kedua, Rio mencatat waktu tercepat dengan 1 jam 42 menit 636 detik. Pada akhir lap keempat, pembalap berusia 22 tahun itu unggul tiga detik atas Marciello. Lagi-lagi pada putaran akhir lap kesembilan, Rio unggul 3,1 detik atas Marciello. Pesaing terdekatnya itu sempat memangkas selisih jarak menjadi 2,6 detik di akhir lap ke-14. Tetapi, dengan menjaga keunggulan walau tiga detik saja, Rio mengakui itu sudah sangat berharga bagi kemenangannya. Rio mengakui telah berusaha semaksimal mungkin mendapatkan start yang baik di sprint race. Pun saat men jauh sejak lap pertama sekaligus menjaga jarak tiga detik dari Marciello. Itulah, menurut Rio, yang menjadi kunci keberhasilannya me rajai GP2 di negeri Ratu Elizabeth. “Saya tahu harus membuat kesenjangan yang baik, dan saya melakukan awal yang sangat baik dan mampu menjauhkan diri dari rival dalam dua lap pertama serta mencoba membangun kesenjangan selebar mungkin,” ujar Rio. Peraih gelar juara umum Formula BMW Pacific 2009 itu sadar, musim ini sejumlah konstruktor tentu mengingkatkan performa mobil mereka. Alhasil, diakui Rio, dia tentu tak ingin menyia-nyiakan kesempatan selagi ada. Mantan pembalap EQ8 Caterham Racing itu sebenarnya mengawali balapan pertama (feature race) di GP2 Inggris dengan finis di urutan kedelapan. GP2 memiliki aturan start terbalik bagi pembalap yang finis delapan besar pada feature race. Rio menyatakan kemenangan ini tentu telah menebus kekecewaannya pada sesi kualifikasi. Sementara pada sprint race, pembalap Amerika, Alex- ander Rossi, mendapatkan penalti pengurangan lima detik karena pelanggaran saat melewati Alex Lynn pada putaran awal. Rio tak menampik sejumlah insiden di lap terakhir telah membuatnya sedikit lebih mudah. Tetapi, yang terpenting dia tetap mampu mempertahankan posisinya hingga akhir balapan. Rio diikuti Marciello yang finis kedua dan pembalap DAMS Pierre Gasly di urutan tiga. “Ya, itu adalah akhir pekan yang
60
|
KBN
bagus bagi saya, salah satu langkah yang baik, kami melakukan perbaikan besar pada keseimbangan di race kedua,” kata Marciello. Hasil sprint membawa Rio kembali ke urutan tiga klasemen setelah sempat tergeser Sergey Sirotkin yang memenangkan feature race. Rio menempati peringkat tiga klasemen mengantongi 91 poin di belakang Stoffel Vandoorne (170) dan Alexander Rossi (105). Usaha keras dari Rio dan timnya Campos Racing menambah pundipundi poin baik untuk klasemen pebalap dan klasemen tim. Poin Rio bertambah menjadi 91 poin dan bertengger di urutan ketiga klasemen sementara. Campos Racing juga bertengger di urutan ketiga klasemen sementara dengan raihan 112 poin. Rio optimis dapat kembali tampil maksimal pada ronde berikutnya yang digelar pada tanggal 24-26 Juli dan bertempat di sirkuit Hungaroring, Hungaria. “Saya berterima kasih kepada tim dan para pendukung, fans yang telah mendukung saya hingga akhirnya saya dapat finish di urutan pertama. Kemenangan ini juga kemenangan saya yang ketiga dan mudah-mudahan saya terus dapat tampil konsisten seperti ini.”
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
Masuk GP F1
Rio Haryanto adalah salah satu pembalap muda berbakat Indonesia. Mengawali karir balapnya di arena Gokart Nasional dan International sejak usia 6 tahun, pada usia 15 tahun ia mengikuti ajang balap Formula Asia 2.0, di mana ia kemudian menjadi juara umum kelas Asia. Tahun berikutnya, ia berhasil mengingkatkan prestasinya dengan menjadi juara umum ajang Formula BMW Pacific 2009. Pada usia 17 tahun ia telah memenuhi syarat untuk mendapatkan super license formula 1 dari Virgin F1 racing pada test drive Formula 1 di Abu Dhabi 2010. Kini ia membalap di ajang GP2 Series bersama tim EQ8 Caterham Racing dan bertekad menjadi pembalap Indonesia pertama yang berlaga di kejuaraan balap F1. Rio lahir di Solo pada 22 Januari 1993 dari pasangan Indah Pennywati dan Sinyo Haryanto. Sebagai seorang pembalap veteran nasional, sang ayah menanamkan sikap disiplin, rendah hati dan dermawan kepada Rio sejak dini. Bak buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya, Rio kecil gemar melakukan tantangan bersama ayahnya. Anak bungsu dari 4 bersaudara ini mulai mengemudikan Gokart pada usia 6 tahun. Mengikuti jejak kakakkakaknya, yakni Roy Haryanto dan
:: Sports
Ryan Haryanto, pada tahun 1999 ia mulai terjun di arena balap, usianya saat itu baru 6 tahun. Tak butuh waktu lama bagi Rio untuk menunjukkan bakatnya, penyuka warna biru dan putih ini segera menjadi juara nasional Gokart kelas kadet pada tahun 1999. Ikatan Motor Indonesia kemudian menganugerahinya penghargaan sebagai Atlet Gokart Terbaik Junior pada tahun 2005 dan 2006. Pada bulan Juni 2008 ia berhasil menjadi juara pertama ajang Asian Karting Open Championship seri 1 di sirkuit Guia, Makau, Cina. Setelah 7 tahun lebih berkiprah di arena balap Gokart, tahun ini juga menandai awal karir Rio di arena balap mobil, ketika ia mengikuti ajang balap Asian Formula Renault dan Formula Asia 2.0. Perubahan jenis kendaraan yang dikemudikannya tak lantas menjadi penghambat prestasi Rio, di tahun berikutnya ia berhasil menjadi juara umum ajang Formula BMW dengan total 6 seri, 15 round, Rio berhasil meraih 14 podium pada tahun 2009 tersebut. Demi meraih mimpinya untuk dapat berlaga di arena F1, dengan dukungan sejumlah sponsor ia pun kemudian beranjak meninggalkan benua Asia untuk mengikuti ajang GP3 Europe Series 2010. Rio berhasil meraih podium pertama di Turki, 1st Runner Up di Silverstone, 2nd Runner Up di Monza Italy dan meraih pres-tasi sebagai The Best Driver Manor Racing. Kemenangan pertama di GP3 series didapatnya saat race kedua dia membalap di Eropa. Berkat kemenangan pertamanya, lagu Indonesia Raya berkumandang di daratan Eropa. Di balik kerja kerasnya untuk meraih impian di arena balap GP1, adalah Indah Pennywati, sang ibu yang selalu memberi dorongan kuat atas prestasinya. Doa dan dukungan sang ibu menjadi kekuatan besar Rio saat menjalani balapan. Indah juga selalu mengingatkan sang putra untuk fokus saat menjalani balapan. “Yang paling menegangkan waktu balap GP3 di Nurburging (feature race 2011), saat hujan lebat dan Rio pakai ban kering, fight dengan (Valtteri) Bottas yang sekarang sudah di
F1. Akhirnya Rio yang menang,” jawab Indah ketika ditanya tentang balapan Rio yang paling membuatnya tegang. Pada 2011, Rio yang turun bersama tim Marussia Manor Racing menutup musim de-ngan berada di peringkat ketujuh klasemen. Ini merupakan musim ke-duanya di GP3 Series. “Yang istimewa saat Rio balapan GP3 kedua kali di Turki (sprint race seri kedua 2010). Rio langsung juara,” kata Indah tentang balapan Rio yang paling istimewa baginya. Pada 2010 yang merupakan musim perdananya di GP3 Series, Rio berada di peringkat kelima klasemen akhir. Dari delapan seri (19 balapan) musim tersebut, dia naik podium tiga kali. Pada 2012, Rio naik ke GP2 Series, balapan yang menghasilkan banyak pebalap Formula 1. Dengan prestasinya saat ini, bukan mustahil mimpi Rio untuk segera berkompetisi di Formula 1 akan segera terwujud. “Saya tentu ingin Rio bisa ke F1, seperti yang diharapkan Rio,” kata Indah. Mumpung masih muda perjuangannya untuk di dunia balap akan terus dipacu. Setelah GP3, naik ke GP2, dan prestasi gemilang banyak diraih di
sini, mimpinya ia bisa masuk jajaran pembalap top di GP1. Rio bercita-cita untuk berkeliling dunia menggaungkan nama Indonesia, berjuang demi bangsa dan negara, mengharumkan nama Ibu Pertiwi di sirkuit balap dunia lewat perjuangannya di ajang balap F1 Di luar arena balap, saat senggang, Rio biasanya kembali ke Singapura untuk meneruskan kuliah di TMS Global Singapura. Rio kini tinggal di Singapura. Di sana ia mengambil kuliah di FTMS Global Singapura. Menekuni jurusan manajemen bisnis, ia mengaku ingin meneruskan bisnis orang tuanya sebagai produsen buku tulis Kiky. <> B E R B A G A I S U M B E R / M A Y
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 61
kesehatan ISTIMEWA
Daun Sirsak DAPAT Menghambat Pertumbuhan Kanker
D
AUN sirsak mampu menyembuhkan penyakit kanker sudah sering kita dengar. Namun, ternyata daun sirsak juga bisa membantu menyembuhkan kanker usus besar. Demikian antara lain penelitian doctor ilmu gizi Lili Indrawati dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dalam penelitian dr Lili Indrawati, daun sirsak terbukti dapat menghambat perkembangan sel kanker pada pasien kanker kolorektal atau usus besar. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 pasien kanker usus besar yang dibagi menjadi dua kelompok. Sebanyak 15 pasien rutin diberi ekstrak daun sirsak sebanyak 7 gelas per hari dan sisanya hanya diberi placebo. Masing-masing pasien diberi dosis yang sama. “Mereka yang diberi ekstrak daun sirsak dapat menghambat sel kanker mencapai 17 persen,” ujar Lili seusai sidang disertasi di FKUI, Salemba, Jakarta, akhir Juni lalu. Dr dr Lili Indrawati, MKes, staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas
62
|
KBN
Kristen Indonesia mengaku selama ini sering ditanya soal manfaat daun sirsak untuk pengobatan penyakit. Melihat manfaatnya pada beberapa orang, ia pun memutuskan untuk meneliti manfaat daur sirsak bagi pasien kanker kolorektal untuk disertasi doktoralnya.
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan. Hasilnya menunjukkan bahwa pada kelompok yang mendapat ekstrak daun sirsak, pertumbuhan sel kanker terhambat hingga 17 persen. “Hasilnya terlihat pada pasien kanker stadium dini saja, stadium 1, 2 dan 3 awal. Sementara pada stadium lanjut dosis minum tehnya 210 gelas per hari, tentu ini tidak memungkinkan,” ungkapnya. Meski begitu, hasil studi ini membuktikan pengobatan herbal dapat menjadi pengobatan tambahan bagi pasien kanker. Yang harus diingat adalah pengobatan herbal sifatnya komplementari alias pendampingan, bukan sebagai pengganti pengobatan atau terapi kedokteran lainnya. dr Lili berharap penelitiannya dapat menjadi pintu bagi penelitian-penelitian ilmiah lainnya soal manfaat tanaman herbal. Ke depannya, penelitian haruslah difokuskan untuk tersedianya obat dari tanaman herbal yang murah dan dapat dijangkau seluruh masyarakat. “Karena Indonesia ini kaya sekali akan tanaman herbal, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Namun untuk memanfaatkannya dibutuhkan penelitian ilmiah agar kita mengetahui apa yang dimakan atau diminum tersebut benar-benar bermanfaat bagi tubuh,” katanya. <> D E T I K / TR I B U NN E W S / M Y
komunitas DOKUMEN PRIBADI
Genta Gunadi
Memancing hanya hobi dan didasari keinginan untuk selalu menjaga silaturahmi dengan banyak orang. Namun, di sejumlah kesempatan lomba ia selalu juara. Apa rahasia kemenangannya?
B
ERAWAL dari kemenangannya yang fantastis, Genta Gunadi kemudian banyak ditantang para pemancing. Beragam lomba pun kemudian diikuti. Dan, namanya selalu berada di jajaran pemancing dengan perolehan terbanyak. Diakuinya, banyak yang dibuat penasaran dengan kemenangan demi kemenangan yang hampir selalu diraihnya. Adakah yang istimewa dari pancingan seorang Genta Gunadi? Hanya kepada majalah KBN, Kepala Divisi SDM dan Umum PT KBN Persero itu blak-blakan. Rahasia yang sebenarnya akan ia simpan rapat-rapat itu pun kemudian ia bongkar. Dan, ternyata, kemenangan demi kemenangan setiap lomba mancing itu rahasianya berawal dari pakannya. Kalau kebanyakan orang hanya membawa satu macam makanan, nah, pria kelahiran Bengkulu ini selalu membawa dua macam pakan. Satu pakan biasanya wangi, sementara satunya lagi yang manis. Menurutnya, selera makan ikan kadang susah ditebak. Diduga faktor suhu air dan lingkungan sangat mempengaruhi
RAHASIA SANG Jawara Mancing
seleranya. “Makanya, kalau pertama-tama saya kasih makan yang wangi nggak mau makan langsung saya ganti dengan yang amis. Biasanya langsung dapat,” kata pria yang juga hobi fotografi ini. Selama ini masyarakat pemancing cenderung hanya tahu makanan ikan hanya satu macam saja. Misalnya yang amis saja, padahal, pada kondisi tertentu, ikan yang kita sasar justru tidak mau makan yang amis-amis. Di sinilah ketika ditawarkan makanan aroma lain biasanya langsung disantap. Ternyata untuk membuat makanannya juga tidak mudah. Untuk yang manis misalnya, di dalamnya terdiri atas telur, susu, kue, pandan, dan lainnya yang dicampur jadi satu adonan. Sementara yang amis, biasanya bahannya terdiri atas telur bebek, sarden, daging, ikan, dan lain sebagainya. Memang, diakui, cukup rumit untuk meramu makanannya. Namun, karena di situlah kunci suksesnya seorang pemancing, ia pun melakukan itu dengan sebaik-baiknya. Terbukti, dalam setiap event mancing, Genta Gunadi selalu memenangi perlombaan. Ketika berlaga di lomba
mancing Puncak, Bogor, misalnya ia sampai mendapatkan 19 kg ikan. Padahal, teman-temannya hanya beberapa kilo saja. Begitu pun saat ditantang ulang pada lomba di Malaka, Jakarta, ia kembali mendapat hasil pancingan terbanyak 11 kg. Memancing bagi Gunadi bukan untuk mengejar lomba atau mengharap hadiah, tapi lebih dari sekadar hobi. Ia menjalani ini dengan senang hati, sebagai media silaturahmi. Di sana, antar pemancing seolah tidak ada jarak lagi. “Biarpun di kantor saya seorang kepala divisi, tapi di lokasi peman-cingan saya juga sering ‘dicengi’ office boy lho…” kata pria dengan pembawaan kalem ini. Menurutnya, dalam komunitas memancing juga terasa kental semangat gotong royong dan kebersamaan. Satu sama lain saling membantu bila ada yang sedang tertimpa musibah. Genta Gunadi berharap KBN Fishing Club yang mulai eksis di tengah karyawan akan semakin banyak anggotanya dan semakin banyak aktivitas sosial yang dilakukan. <> I B N U M / M A Y
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 63
travelling
:: Pojok Kota
Gerbang Masjid AlAlam (Atas). Bawah: Sumur yang berada di tepi pantai tapi air tidak asin dan tidak pernah kering.
Masjid
Al-Alam
Marunda Ketika diumumkan KPU sebagai presiden terpilih, JOKO WIDODO termasuk salah satu pemimpin yang shalat Jumat di masjid ini. Konon, banyak keunikan di masjid peninggalan Fatahillah ini. Inikah yang membuat jamaah dari luar kota terus berdatangan? Apa saja keunikannya?
S
iapa tak kenal Masjid Al-Alam Marunda? Salah satu cagar budaya Pemprov DKI Jakarta ini pada bulan Ramadhan lalu selalu dipenuhi jamaah. Bahkan, jamaah sampai meluber ke pelataran. Mereka bukan saja jamaah dari warga Kampung Marunda Besar saja, tapi kebanyakan datang dari luar kota. â&#x20AC;&#x153;Jamaah di masjid ini bukan hanya datang dari warga sekitar, tapi tiap hari banyak yang datang dari luar kota,â&#x20AC;? kata Kusnadi (46) penjaga masjid tersebut. Bukan hanya di bulan Ramadhan saja, jamaah datang dari berbagai penjuru daerah, tapi hampir setiap hari. Hanya saja pada bulan-bulan tertentu seperti menjelang 1 Muharram biasanya lebih banyak. Sementara pada hari-hari tertentu, seperti malam Selasa selalu ramai pengunjung. Mereka biasanya mengikuti tawasul
64
|
KBN
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
atau tahlil di tempat ini. Mengapa orang dari luar kota banyak datang dan beribadah di masjid ini? Menurut penjaga masjid, Kusnadi, mereka pada umumnya merasa semacam punya karomah tersendiri. Sampai sekarang, tidak diketahui persis siapa pendiri masjid ini. Minimnya data ditambah ketidaktahuan masyarakat sekitar masjid menjadikan masjid ini misterius. Orang-orang sekitar bahkan menyebut masjid ini dengan Masjid Gaib atau Masjid Wali yang dibangun hanya satu malam. Sebagian menyebut masjid ini sebagai Masjid Si Pitung. Itu karena pada masa kecil, Si Pitung sering bermain di masjid ini. Namun, hubungan antara Si Pitung dan masjid ini menurut warga sekitar diduga hanya karena kedekatan lokasi saja. Memasuki areal masjid ini, di sana terdapat sejumlah makam yang disebut masih punya garis keturunan para wali. Namun, tidak ada satu pun yang menyebut tentang makam Si Pitung. Menurut penuturan Kusnadi, bangunan Masjid Al Amin ini dibangun di abad ke-16 oleh para penyebar agama Islam di tanah Jawa. Kawasan tempat masjid itu berdiri awalnya
:: Travelling FOTO-FOTO: KBN/MAY
merupakan tempat istirahat Pangeran Fatahilah bersama pasukan untuk menyerang Batavia. “Mereka melakukan kegiatan ronda (meronda). Inilah asal istilah dari Merunda,” jelasnya. Tapi dia tidak tahu tahu persisnya. Konon menurut cerita yang berkembang pembangunan masjid ini hanya semalam saja. Kusnadi punya, penjelasan mengenai hal itu. “Kakek-nenek kita dulu suka mengatakan, ‘sore gue lihat kagak ada, eh pagipagi udah ada’. Maksudnya, ya dari kita lahir masjid itu sudah ada,” kata dia. Tetapi, dia pun tidak ingin membenarkannya. “Wallahualam bi showab,” tambahnya dengan tersenyum. Masjid itu, dalam versi sejarah yang lain, sering dikaitkan dengan legenda masyarakat lokal, yaitu Si Pitung. Pasalnya, tak jauh dari Masjid Al Alam Merunda terdapat kawasan wisata Rumah Si Pitung. Ketika ditanyakan mengenai hal itu dia hanya bisa menjawab dengan perkiraan. “Masjid ini usianya sangat tua. Ya, bisa saja Si Pitung pernah singgah di sini,” katanya. Keunikan sejarah masjid itu tidak hanya berhenti di situ. Di masjid itu ada makam seorang sufi terkenal abad ke18 bernama Kyai Haji Jamian Abdullah. Menurut cerita yang didapat Kusnadi dari pendahulunya, Kyai Jamian adalah salah satu korban selamat tsunami akibat letusan Gunung Krakatau. “Kata kakek-nenek saya dahulu, beliau mengajak warga dan berdoa memohon keselamatan,” ucapnya.
Sumur
Satu hal yang juga tak lazim yakni air sumur yang terletak di samping kiri masjid tak pernah kering. Airnya pun begitu jernih, tak payau, apalagi asin sebagaimana milik warga lain di sekitarnya. “Sumur ini nggak pernah surut dan nggak pernah kebanjiran. Saat Jakarta, khususnya Jakarta Utara, termasuk sekitar sini dikepung banjir, masjid dan sumur ini nggak kena air,” kata Kusnadi. Melihat airnya yang mirip-mirip Sumur Zamzam itu, banyak warga yang kemudian membawanya ke rumah seperti air dari tanah suci. Meskipun air sumur semestinya bisa didapat dengan pompa listrik, namun tetap saja setiap orang yang mau berwudhu harus mau menimba sendiri dengan timba tradisional.
Tiang penyangga masjid yang unik
Banyak orang yang penasaran tentang air sumur ini mencoba dengan meminumnya. Sebagian membawa pulang sebagai oleh-oleh untuk para kerabat dan tetangganya lengkap dengan menceritakan air tersebut yang sumurnya di pinggir laut, tapi tetap tawar.
Empat Budaya
Menilik ciri khas arsitektur masjid yang terletak di tepi Pantai Marunda Pulau, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara ini mengingatkan pada model Masjid Demak, tapi dengan ukuran lebih kecil, sekitar 10×10 meter persegi. Atapnya berbentuk joglo, ditopang empat pilar bulat “kuntet,” seperti kaki bidak catur atau tugu Yogyakarta. Pintu dan jendela terbuat dari kayu ulin. Masjid ini juga tidak memiliki menara adzan lazimnya sebuah masjid. Mihrab yang pas dengan ukuran badan menjorok dalam tembok, berada di sebelah kanan mimbar, dengan plafon setinggi dua meter dari lantai dalam. Memang tak bisa dipungkiri, arsitektur masjid ini kental paduan budaya Betawi dan Jawa-nya. Ciri khas arsitektur budaya Betawi terlihat pada atap yang menjulai dan ruang terbuka yang dibatasi oleh pagar di tengah-tengahnya. Ada pun arsitektur budaya Jawa terlihat pada penggunaan empat tiang di tengah-tengah pendopo. Dalam budaya Jawa, empat di di tengah-tengah itu biasanya disebut sebagai ‘soko guru’ atau tiang utama penyangga. Di pojok pendopo, tepatnya sebelah timur laut terdapat bedug. Menurut Kusnadi ada setidaknya empat kebudayaan yang melebur dalam arsitektur Masjid Al Alam ini.
“Ada kebudayaan Jawa, Betawi, Tiongkok, dan Arab,” jelasnya. Dari cerita tetua di sekitar masjid, masjid ini terkait dengan keberadaan pasukan dan rombongan Pangeran Fatahillah datang ke Marunda sesaat setelah menang perang dengan Portugis di Sunda Kelapa. Masjid ini menjadi saksi sejarah perjuangan Fatahillah dalam merebut Batavia. Mungkin karena bernilai sejarah itulah, banyak penguasa negeri ini banyak yang mengunjungi masjid ini. Bahkan, ketika pengumuman oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang kemenangannya dalam Pilpres lampau, Joko Widodo berada di masjid ini. “Beliau siang itu melakukan shalat Jumat bersama warga sekitar sini,” kata Kusnadi mengenang. Pesohor lain yang dulu rajin ke ini antara lain mantan Wapres Adam Malik (alm) dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Meski demikian, akses jalan menuju masjid sampai sekarang masih memprihatinkan. Hanya ada jalan setapak melintasi rawa-rawa pohon bakau atau jalan baru di sebelah timur. “Katanya Pemda DKI Jakarta akan segera membangun jalan untuk memudahkan akses ke sini, namun sudah bertahun-tahun belum ada realisasinya,” kata salah satu warga setempat. Sulitnya akses menuju masjid bukan berarti halangan bagi masyarakat yang ingin mengunjungi masjid ini. Rasa penasaran selalu menghinggapi siapa pun yang ingin melihat dari dekat Masjid Al Alam yang bukan saja merupakan cagar budaya, tapi punya kisah yang unik. <> M A Y
EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015 2015 |
KBN | 65
info
penting
JADWAL WAKTU SHOLAT DKI JAKARTA
SEPTEMBER 2015 Tanggal Imsyak Shubuh Terbit Dzuhur Ashr Maghrib Isya 01 04:28 04:38 05:52 11:55 15:14 17:55 19:04 02 04:27 04:37 05:51 11:55 15:13 17:55 19:04 03 04:27 04:37 05:51 11:55 15:13 17:54 19:04 04 04:27 04:37 05:50 11:54 15:12 17:54 19:04 05 04:26 04:36 05:50 11:54 15:11 17:54 19:04 06 04:26 04:36 05:49 11:54 15:11 17:54 19:03 07 04:25 04:35 05:49 11:53 15:10 17:54 19:03 08 04:25 04:35 05:48 11:53 15:10 17:54 19:03 09 04:24 04:34 05:48 11:52 15:09 17:53 19:03 10 04:24 04:34 05:47 11:52 15:08 17:53 19:02 11 04:23 04:33 05:47 11:52 15:08 17:53 19:02 12 04:23 04:33 05:46 11:51 15:07 17:53 19:02 13 04:22 04:32 05:46 11:51 15:06 17:53 19:02 14 04:22 04:32 05:45 11:51 15:05 17:52 19:02 15 04:21 04:31 05:45 11:50 15:05 17:52 19:01 16 04:21 04:31 05:44 11:50 15:04 17:52 19:01 17 04:20 04:30 05:44 11:50 15:03 17:52 19:01 18 04:20 04:30 05:43 11:49 15:02 17:52 19:01 19 04:19 04:29 05:43 11:49 15:02 17:51 19:01 20 04:19 04:29 05:42 11:49 15:01 17:51 19:00 21 04:18 04:28 05:41 11:48 15:00 17:51 19:00 22 04:18 04:28 05:41 11:48 14:59 17:51 19:00 23 04:17 04:27 05:40 11:48 14:58 17:51 19:00 24 04:17 04:27 05:40 11:47 14:58 17:51 19:00 25 04:16 04:26 05:39 11:47 14:57 17:50 18:59 26 04:16 04:26 05:39 11:46 14:56 17:50 18:59 27 04:15 04:25 05:38 11:46 14:55 17:50 18:59 28 04:15 04:25 05:38 11:46 14:54 17:50 18:59 29 04:14 04:24 05:37 11:45 14:53 17:50 18:59 30 04:14 04:24 05:37 11:45 14:52 17:50 18:59
OKTOBER 2015 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
66
|
04:11 04:27 05:39 11:49 14:56 17:54 19:03 04:11 04:27 05:38 11:49 14:55 17:53 19:03 04:10 04:26 05:38 11:49 14:54 17:53 19:03 04:10 04:26 05:37 11:48 14:53 17:53 19:03 04:10 04:26 05:37 11:48 14:52 17:53 19:03 04:09 04:25 05:37 11:48 14:52 17:53 19:03 04:09 04:25 05:36 11:48 14:51 17:53 19:03 04:08 04:24 05:36 11:47 14:50 17:53 19:03 04:08 04:24 05:35 11:47 14:49 17:53 19:03 04:07 04:23 05:35 11:47 14:48 17:53 19:03 04:07 04:23 05:35 11:47 14:49 17:53 19:03 04:06 04:22 05:34 11:46 14:49 17:53 19:03 04:06 04:22 05:34 11:46 14:50 17:53 19:03 04:05 04:21 05:33 11:46 14:51 17:53 19:03 04:05 04:21 05:33 11:46 14:51 17:53 19:03 04:05 04:21 05:33 11:46 14:52 17:53 19:03 04:04 04:20 05:32 11:46 14:52 17:53 19:03 04:04 04:20 05:32 11:45 14:53 17:53 19:03 04:03 04:19 05:32 11:45 14:53 17:53 19:03 04:03 04:19 05:31 11:45 14:54 17:53 19:03 04:02 04:18 05:31 11:45 14:55 17:53 19:04 04:02 04:18 05:31 11:45 14:55 17:53 19:04 04:02 04:18 05:31 11:45 14:56 17:53 19:04 04:01 04:17 05:30 11:45 14:56 17:53 19:04 04:01 04:17 05:30 11:45 14:57 17:53 19:04 04:01 04:17 05:30 11:45 14:57 17:53 19:05 04:00 04:16 05:30 11:45 14:58 17:54 19:05 04:00 04:16 05:29 11:45 14:58 17:54 19:05 04:00 04:16 05:29 11:45 14:59 17:54 19:05 03:59 04:15 05:29 11:45 14:59 17:54 19:06 03:59 04:15 05:29 11:45 15:00 17:54 19:06
KBN
| EDISI 005 | SEPTEMBER - OKTOBER 2015
TELEPON PENTING KEPOLISIAN
POLDA METRO JAYA (Emergency) 112 Pelayanan Masyarakat 523-4313 Pelayanan Masyarakat 523-4046 Pelayanan Masyarakat 523-4555 Pelayanan Masyarakat 570-7992 Direktorat Pam Obvit 526-4073 Direktorat Lalu Lintas 5708013 Piket Lantas 523-4244 Patroli Jalan Raya (PJR) 8570-4164 TMC 5296-0770 / 527 5090 Yanmas SIM 544-6362 Yanmas STNK 523-4246 STNK Keliling 7088-3322 PATWAL 841-3630 Detasement Provost (Propam) 570-8016 Bidang Humas 570-9250 Derek Polda 523-4540 Piket Polda 523-4555 POLRES JAKUT 4393-1017 4393-1055 POLSEK METRO KOJA 4393-1100 POLSEK METRO PENJARINGAN 669-3773 POLSEK METRO PADEMANGAN 641-5152 POLSEK METRO PULAU SERIBU 440-9465 POLSEK METRO CILINCING 440-4640 Pos Pol KBN Cakung 4494-9212 Pos Pol Marunda 4485-0946 POLSEK METRO TANJUNG PRIOK 4393-1680 POLSEK METRO KELAPA GADING 453-2439 Pos Pol Kelapa Gading Timur 4584-5465 Badan SAR Nasional 115 / 352-1111 Badan SAR Jakarta 550-1111 SATKORLAK BANJIR382-2212 / 081-192-0203 Propinsi DKI JAKARTA 382-3113 / 350-0000 Posko Banjir Jakarta Utara 439-30152 / 439-34751 PEMADAM KEBAKARAN 113 Sudin Jakarta Utara 439-31063
RUMAH SAKIT
RS Cipto Mangunkusumo 391-8301 RSPAD Gatot Subroto 344-1008 RS MMC Kuningan 520-3435 RS Harapan Kita Slipi 568-2424 RS Pertamina Pusat 720-0290 RS Medistra 521-0200 RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso 640-1412 RS Fatmawati 750-1524 RS PondoK Indah 750-2322 RS Puri Cinere 754-5488 RS Husada Mangga Besar 626-0108 RS Pelni Petamburan 548-0608 RS Sumber Waras Grogol 568-2011 RS Graha Medika Kb Jeruk 5369-5666 RS PGI Cikini 314-9669 RS ST Carolus 390-4441 RS Islam Jakarta 424-4208 RSAL. Dr Mintohardjo 570-3081 RS Budi Kemuliaan 384-2828 RS YARSI 424-1859 RS Persahabatan 4786-9335 RS UKI Cawang 809-2317 RS Polri Kramat Jati 809-0559 RS Mitra Keluarga Jatinegara 280-0666 RS Mitra Keluarga Kelapa Gading 458-52700 RS Mitra Keluarga Kemayoran 654-5555 RS AU Halim PK 472-3402 RS Pasar Rebo 840-0109 RS Atma Jaya Pluit 669-1909 RS Koja 4393-8478 RS Bunda Menteng 319-22005 RS Gading Pluit 452-0201 RS Hermina Podomoro 640-4910 RS Internasional Bintaro 745-5500 RSKO Fatmawati 769-5461 RS Pantai Indah Kapuk 588-0911 RS Pertamina Jaya Achmad Yani 421-1911 RS Pluit 668-4686 RS Tarakan 350-3150 RS Cengkareng 5437-2874
JALAN TOL
SENKOM TOL Cikampek 822-6666 SENKOM TOL Dalam Kota 801-1735 SENKOM TOL Janger 919-9999 SENKOM TOL Jagorawi 917-7777 SENKOM TOL TB Simatupang 920-1111 SENKOM TOL Cipularang 022-2021-666 SENKOM TOL Wiyoto Wiyono 651-8350 SENKOM Jasa Marga 80880123 PJR TOL CIKAMPEK 849-71122 PJR TOL JANGER 591-3648 PJR TOL JAGORAWI 877-93621 ATCS (Gangguan Lampu Lalu Lintas) 384-4022