INTERMEZO
‘TIDAK ADA MANUSIA BODOH’ Sedari kecil kita dibesarkan dengan standar yang sempit antara mereka yang termasuk cerdas atau pintar dan mereka yang dianggap bodoh. Meski mungkin terdengar sepele, predikat pintar, biasa-biasa saja, atau bodoh semasa sekolah, tampaknya sangat membekas dalam menentukan level percaya diri kita ke depannya. Sayang nggak sih mereka yang sebenarnya punya potensi di luar standar yang sempit itu, harus tumbuh dengan kepercayaandiri yang rendah karena dianggap bodoh. Mereka mungkin tidak pintar di ilmu-ilmu eksakta sehingga tidak bisa lulus tes masuk fakultas kedokteran. Tapi itu bukan kebodohan, hanya mungkin kecerdasanmu tak sesuai dengan ilmu tersebut. Nilai-nilai yang tertera dalam rapor atau IPK sekalipun tak bisa menggambarkan secara akurat potensi seseorang. Bila kebetulan kamu adalah orang yang langganan remedi atau mengulang matkul dan ranking bontot di kelas, jangan berkecil hati dulu. Barangkali penelitian dari Howard Gardner dalam bukunya yang terbit tahun 1983: Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaanmu. Nilai-nilai yang tertera di rapor bukanlah kriteria utama dari kecerdasan, karena ternyata terdapat 9 jenis kecerdasan yang seringkali disepelekan. Tak cerdas dalam soal hitungan, bukan berarti kamu bodoh. Mungkin kamu cerdas dalam hal lain seperti merangkai kata. Yuk, cek yang kamu miliki tipe kecerdasan apa! 1. Kecerdasan naturalist, kamu yang bukan cuma suka makan tapi juga sensitif dan dapat membedakan berbagai sensasi rasa yang ada di alam Kecerdasan naturalist dimiliki oleh orang-orang yang punya sensitivitas di atas rata-rata terhadap segala hal di alam semesta. Maksudnya bukan kamu yang suka galau saat melihat pemandangan alam, melainkan kamu yang bisa dengan mudah membedakan yang mana ketumbar dan yang mana merica. Yang mana kunyit, yang mana jahe, dan yang mana temulawak. Kamu yang dibekali kecerdasan naturalist bisa bisa membedakan objek-objek alam dengan mudah. Kamu juga punya ketelitian yang luar biasa. Tak heran, bila membeli sebuah produk, kamu butuh waktu lama untuk mempertimbangkan antara dua merk yang berbeda. Kamu yang punya tipe kecerdasan ini cocok berkarir menjadi chef atau seorang botanist, ahli tanaman. Nah, siapa tahu kamu bisa seterkenal Chef Juna? 2.Kecerdasan interpersonal, bila kamu dikenal sebagai sosok supel, mudah bergaul, dan menjadi tempat curhat teman-temanmu Kecerdasan ini mungkin yang paling membuat orang iri. Bahkan orang yang punya nilai sempurna dan selalu juara belum tentu memiliki kecerdasan interpersonal yang sangat membantu dalam kehidupan sosial. Kamu yang suka berinteraksi dengan banyak orang, mudah akrab, dikenal sebagai sosok yang ramah, supel, mudah berempati, dan nyaman dijadikan teman curhat oleh segala golongan, maka kamulah orang dengan kecerdasan interpersonal. Orang-orang dengan kecerdasan ini tentunya akan berhasil jika diberi posisi sebagai perwakilan yang harus berhubungan dengan banyak orang, seperti jabatan public relation. Orang dengan kecerdasan interpersonal juga cenderung punya jiwa leadership yang tinggi. Meski IPK tak terlalu tinggi, tapi selalu ditunjuk sebagai ketua organisasi, maka kamulah orangnya. Di masa depan, kamu bisa sukses dengan menjadi politisi, pekerja sosial, guru, aktor, atau bahkan presiden. 3.Kecerdasan eksistensial,
28
kamu mungkin sering dibilang sok filosofis karena sering sibuk mempertanyakan ‘untuk apa sebenarnya hidup ini’.Apakah kamu pernah mengalami momen-momen di mana kamu melontarkan pertanyaan dan malah ditertawakan oleh temanmu? Bisa juga mereka tidak tertawa, melainkan hanya menatapmu bingung, lalu pura-pura tidak mendengar apa-apa. Lalu kamu pun maklum, sebab yang kamu pertanyakan tak pernah jauh-jauh dari: “Apa arti hidup ini?””Untuk apa kita ada di hidup ini?” “Apakah kamu benar-benar ada di dunia ini, ataukah sebenarnya kamu hanyalah seekor capung yang bermimpi menjadi manusia? Lalu orang akan mengataimu sok filosofis. Saat kamu bicara pun banyak orang