Chapter Three
MANDALA
Mandala /man-dala/ Distrik (Mandala) adalah area yang memiliki karakteristik tertentu, dari pola ruang, fungsi bangunan, jalan yang saling terhubung.
TableofContent
Deliniasi Distrik
Weakness
a. Distrik utara ini tidak memiliki karakteristik atau keunikan yang dominan.
b. Tidak adanya aset bangunan yang menjadi landmark atau sebagai penanda pada distrik ini.
Strenght
a. Memiliki pola ruang yang jelas gridnya.
b. Bersebelahan langsung dengan koridor Surogenen Tegalturi.
Oportunities
a. Dengan belum adanya keunikan atau karakter distrik yang mencirikan area tersebut menjadi sebuah potensi untuk menciptakan karakter atau keunikan pada distrik utara ini.
Analisis Eksisting Distrik
Kepadatan Penduduk
Dari data kepadatan penduduk dari tahun 2014 hingga 2019 semakin meningkat, sehingga dapat diperkirakan untuk 5 tahun hingga 10 tahun kedepan jumlah penduduk pada distrik ini terus akan meningkat.
Kesimpulan : Mayoritas fungsi bangunan komersial pada koridor Surogenen Tegalturi yaitu kuliner, sehingga pada strategi desain akan men-Highlight komersial kuliner yang akan menjadi karakteristik bangunan di koridor.
Weakness
a. Kepadatan & kerapatan pada area hunian/residensial cukup tinggi.
b. Minimnya ruang terbuka (Open Space) pada area hunian dengan kepadatan tinggi dan sedang.
Strenght
a. Dengan kerapatan dan kepadatan yang cukup tinggi mampu meningkatkan hubungan ketetanggaan yang lebih erat.
b. Zona biru dekat dengan Embung nantinya berpotensi menjadi lahan komersil yang kuat apabila terealisasinya Taman Pintar dua.
Kesimpulan
a. Dengan kepadatan penduduk yang meningkat setiap tahunnya perlu adanya hunian yang mampu menampung bertambahnya penduduk pada area distrik.
b. Sebaiknya perencanaan hunian dibuat vertikal agar mampu mengakomodasi bertambahnya penduduk dan sebaiknya fungsi lebih ke mix used building agar fungsi komersial dan residensial seimbang.
Analisis Eksisting Distrik
Destination
*Destinasi kota adalah bangunan dan tempat yang hanya digunakan sesekali oleh penduduk lokal tetapi sebagian besar digunakan oleh pengunjung dari bagian lain kota. (museum, universitas, fasilitas rekreasi, tempat perbelanjaan khusus, dan restoran).
*Destinasi lokal adalah semua tempat yang dikunjungi penduduk setiap hari atau secara teratur, yang terletak dalam jarak berjalan khaki (taman, sekolah, perpustakaan, gereja, tujuan belanja lokal dan fasilitas angkutan umum).
Weakness
a. Fasilitas umum dan sosial tidak merata b. Fasilitas angkutan umum minim dan bertempat pada koridor utama saja.
Strenght
a. Fasilitas umum dan sosial dapat dijangkau dengan mudah . b. Jarak bangunan atau destinasi satu dengan yang lain masuk radius berjalan kaki (400m).
Halte (Radius berjalan 400m) Destinasi (Radius berjalan 400m)
Analisis Eksisting Distrik
Accesibility
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/c99f5c502134ea736a25308cc3b7d33c.jpeg)
*Three Types of Pedestrian Activities
a. Necessary Activities
Aktivitas tersebut terjadi terlepas dari kualitas lingkungan fisik karena area tersebut merupakan akses penting karena memiliki keterkaitan kuat dengan lingkunga sekitarnya (Ex : berjalan menuju sekolah, belanja, atau menunggu angkutan , dll).
*Sumber : Towards a fine City for People, London 2004, Jahn Gehl
b. Optional Activities (Urban Recreation)
Orang tergoda untuk beraktifitas ketika kondisi iklim, lingkungan dan tempat umumnya mengundang dan menarik. Bagaimana orang tertarik untuk hanya sekedar melihat bangunan ataupun bersantai di area tersebut.
c. Social Activities
Aktifitas ini terjadi setiap kali orang bergerak dalam ruang yang sama atau lingkungan yang sama. Menonton, mendengarkan, berinteraksi dengan orang lain, partisipasi pasif dan aktif.
Weakness
a. Setiap jalan kolektor, lokal dan lingkungan masih didominasi oleh akses kendaraan bermotor. b. Pada beberapa jalan lokal belum adanya jalur pedestrian.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/47dc9a6fd5aaba15aaf3fce10d5b117a.jpeg)
Strenght
a. Sirkulasi jalan kolektor mudah dilalui moda transportasi publik, sepeda dan pejalan khaki. b. Terdapat jalan gang dan lingkungan yang memiliki suasana intim antar tentangga yang dapat dijadikan ciri khas pada distrik tersebut.
Kesimpulan :
Aktifitas pada jalur pedestrian yang ingin dicapai pada area distrik ini yaitu Necessary Activities Social Activities & agar menguatkan karakteristik distrik utara ini.
Kondisi jalan gang pada distrik (hanya dapat dilalui kendaraan motor, keterhubungan antar tetangga cukup erat)
Analisis Eksisting Distrik
Aesthetics and Identity
Berdasarkan analisis fungsi bangunan, destinasi dan aksesibilitas, Distrik utara ini dibagi menjadi dua katagori yaitu residensial dan mix used. Fungsi residensial dibagi menjadi dua juga yaitu residensial dengan fungsi publik dan private, fungsi publik diperuntukan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke taman pintar 2 atau wisata ke daerah selatan jogja dan fungsi privat untuk warga lokal.
Pembagian Zonase
Penentuan zonase berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
a. area ini dapat diperuntukan untuk bangunan mix use dengan fungsi lebih ke arah komersil dan retail, letaknya di koridor Surogenen Tegalturi agar tidak mengganggu aktivitas atau kegiatan di area residensial.
b. area ini dapat diperuntukan untuk bangunan residensial dengan fungsi publik (Bnb, guess house, dll).
c. area ini adalah area residensial dengan fungsi privat (warga lokal).
d. area open space ini sebagian dapat diperuntukan untuk bangunan mix use dan vertical housing fungsi publik.
diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan karakteristik di distrik tersebut dan area Koridor Surogenen Tegalturi.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/fedd60a765fdcb2d4a917c536825e9ab.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/0a72bd8498cdcb56cdc4b5448dea547c.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/f1c827642ba94cc9fa312dfb18d72754.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/79727615a2a20cb6baf814bf5596e879.jpeg)
Creating and strengthening character
Opportunities to walk/cycle
Opportunities to see
Opportunities to stop & stay
Opportunities to talk & listen
Opportunities to sit
Opportunities for play & exercise
Dimensioned at human scale
Opportunities to enjoy the positive aspects of climate
Aesthetic qualities + positive sensory experience
Cultivate City Character
Improving conditions for walking and cycling
Create Livable Environments
Upgrading the visual quality of the street scape
Problem Concept Criteria Vision
An Altstadt for All, Bern, Swiss
Bern, ibu kota swiss terletak di sebelah barat negeri itu. Terletak di atas bukit yang dikelilingi sungai Aare. Pada tahun 1848, Bern menjadi kota federal. Bern memiliki bangunan-bangunan administratif yang besar dan monumental. Penduduk Bern bertambah, sehingga semakin banyak orang yang menggunakan wilayah Altstadt (Old town) di masa depan.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/cd69b5750ac188f10f52400cf8654a6f.jpeg)
Daya tarik tertinggi wilayah Bern adalah Altstadt. Seluruh lingkungan itu sendiri menjadi daya tarik turis. Pada studi kawasan Altstadt ini yang saya ambil sebagai preseden yaitu strategi/rekomendasi Jahn Gehl dalam memperkuat karakter dari kawasan ini, Strategi/Rekomendasinya yaitu : Underline The Unique City’s Character.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/29216c33d3a0ef0442eb50837bc2672b.jpeg)
1. Creat a public space network
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/76db20e2e34d1759277c6944c66ea6dd.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/502c164e9c7319edee1add9e405aabc8.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/9cc036f4b49987bb3bd473195be3f186.jpeg)
Menciptakan jalur pedestrian yang 1. dapat digunakan sebagai ruang sosial yang menonjolkan karakteristik distrik yaitu konektifitas antar warga yang kuat.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/dc7186d39944b54cb8797e51da12711a.jpeg)
Menciptakan pelingkup jalan yang kuat 1. dengan menata masa bangunannya pada beberapa titik jalan yaitu pada Jl Pakel Baru Selatan, Jl Nitikan Baru, Jl Tj & Jl Sidikan, sehingga distrik utara mudah dikenali atau memiliki legibilitas yang kuat.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/1d40831d78f5100651aed0c577168841.jpeg)
2. Creat the unique structure and indentity District Ÿ
2. Menanggapi pertambahan penduduk serta kelak akan adanya wisatawan dari perencanaan tempat-tempat wisata New Jogja Selatan sehingga perlu adanya Bangunan Mix Used dengan fungsi public housing (Guess House & Bnb) dan retail yang akan direncanakan diletakan pada jalan Jl Pakel Baru Selatan, Jl Nitikan Baru & Jl Sidikan, Pada jalan ini mayoritas fungsi bangunan yaitu residensial dan retail sehingga dapat dipadatkan dalam satu bangunan.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/a49c8fe3f030073c142e6a61be7690a6.jpeg)
Desain
3. Capitalize on potential of the commercial area
Ÿ Hasil analisis fungsi bangunan 1. sebelumnya didapatkan bahwa mayoritas fungsi bangunan komersil pada koridor Surogenen Tegalturi yaitu digunakan untuk kuliner, sehingga dibuat gagasan pada koridor ini untuk bangunannya dibuat mix used dengan konsep untuk area ground floor adalah fungsi komersil eksisting dan lantai 1 nya digunakan untuk fungsi kuliner dengan view menghadap ke arah koridor agar menjadi daya tarik bagi pengunjung & pengguna jalan. 1
Balcony view, in.pinterest.com
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/f18c1193a955ce85c2c2ed28a5ea7018.jpeg)
Ÿ
1. Create a better distribution of pedestrian and cyclist flows on the streets
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/fc72469af63c1c4fc8883dfeea3dda0e.jpeg)
Ÿ Menjadikan Jl Pakel Baru Selatan, Jl 1. Nitikan Baru, Jl Tj & Jl Sidikan sebagai shared street karena lebar jalan yang tidak terlalu luas dan kepadatan kendaraan rendah sehingga cocok untuk dijadikan shared street
Ÿ 2. Menciptakan sistem sirkulasi loop agar aktifitas dalam distrik lebih terpusat dan lebih harmonis.
Terapkan speed bump (polisi tidur) 1.
mengurangi kecepatan agar lebih aman bagi pejalan kaki dan pesepeda.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/c12737372bdb2d1fe85492f05d04385f.jpeg)
Ÿ
3. A smarter parking strategy
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/35703ad78778b68379847f2a077c4188.jpeg)
Menciptakan kantong parkir pada 1. lahan kosong yang dibuat pada area publik housing dan terpusat, sehingga area distrik bebas parkir.
Ÿ Pada area parkir dibuat gagasan 2. terdapat smart bike ataupun golf cart (mobil golf) untuk memudahkan pengunjung mengelilingi distrik agar dapat lebih dieksplor karena terdapat gang-gang kecil yang hanya bisa dilalui sepeda.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/21608288eb6fd9e32c2464cce931a8ec.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/05c920ebfe74a8d578798c144daa9e74.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/08c21060389c36d977d62e681effeb18.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/3ef7ac8d3e291cbc1e29070e80fa60f4.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/3e2359b72f47322f8ba28f7287de79bf.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/b98d35c3d534959070ac9ad5b921b273.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/d05fa72c363ae73f2091d58ea09e78be.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/07e800dc07f0dcc7cd90a54f80221448.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/3ef7ac8d3e291cbc1e29070e80fa60f4.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/3e2359b72f47322f8ba28f7287de79bf.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/b556c8a191798baa005ff8426232568d.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/9e7b9993570d2a2126d59ff6b2084110.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/2ecc8fe76cb3bdf1acdb31b8dac13f86.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/3ef7ac8d3e291cbc1e29070e80fa60f4.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/3e2359b72f47322f8ba28f7287de79bf.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/d13c8ec58e52d2b1aa20c49a227ee5ad.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/07492c43630bf9252a48d9babc8ba2f2.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/1a2579fb280dfcfe0b0bf2ed2c680b17.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/1a2579fb280dfcfe0b0bf2ed2c680b17.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/07492c43630bf9252a48d9babc8ba2f2.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/1fffcd442a7517b7a4307ec3dc9c1ea2.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/7625184cb2a3b3273e011d92ca25affc.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/f2434486d271f1464c2172f1a7f464a4.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/9b97a06ccb56891ed608d8514328ee05.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/9b97a06ccb56891ed608d8514328ee05.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/37f7acd910ee8d3181f14625fe8a92ea.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/37f7acd910ee8d3181f14625fe8a92ea.jpeg)
Perspektif
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/281f1af406c3164a3f5d8387e902da18.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/4eb4553bcda930492373f6cec26895ee.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/3071d8f715558be78511308979aa0ba6.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/d453c3ae397848fc0c17c954bedd24a4.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/4fd54024bbd29dbf0b3b640766ef1c92.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/4ff7787c6bc421252c11f0b15b611961.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/70deba09d2e4760f77fe6957e1eb5c63.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/70deba09d2e4760f77fe6957e1eb5c63.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221222061213-e3f24c9ac14fd6687670819e7a423b88/v1/bcda724352ea22215ef1eacff49ca192.jpeg)