DESIGN GUIDELINE (Node-Corridor-District)

Page 1

NODE CORRIDOR DISTRICT STUDIO 1 PENDALAMAN KONTEKS U n i v er s i t a s G a d j a h M a d a 7°49'29.3"S 110°22'42.4"E JALAN SOROGENEN TEGALTURI YOGYAKARTA M D K B X X X V I I
STUDIO 1 PENDALAMAN KONTEKS U n i v er s i t a s G a d j a h M a d a 7°49'29.3"S 110°22'42.4"E JALAN SOROGENEN TEGALTURI YOGYAKARTA M D K B X X X V I I NODE CORRIDOR DISTRICT

Chapter One

Lawang /la-wang/ Entrance atau pintu (Lawang) masuk adalah sesuatu hal yang penting sebelum memasuki sebuah kawasan/area/koridor/bangunan karena menjadi visual yang dilihat pertama kali dan sebagai sebuah penanda bahwa akan memasuki kawasan/area/koridor/bangunan.

Re-Generate Intersection Wirosaban
L AWA N G

LAWANG /la-wang/

Mohammad Bintang Lazuardi Rachmanie 20/467199/PTK/13260

Entrance atau pintu (Lawang) adalah sesuatu hal yang penting sebelum memasuki sebuah kawasan/area/koridor/bangunan karena menjadi visual yang dilihat pertama kali dan sebagai sebuah penanda bahwa akan memasuki kawasan/area/koridor/bangunan. Permasalahan yang utama yaitu Lack of Dedicated Space (Kurangnya ruang antar pengguna), Circulation (Sirkulasi), Unattractive (Tidak Menarik), Less Impression (Kurang Berkesan). Konsep desain node ini Re-Generate Wirosaban Intersection, prinsip yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari Jahn Gehl (Safety, Convenience, Enjoyment) Tujuan perancangan ini untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara lalu lintas kendaraan, pejalan kaki, dan pengendara sepeda & Memperbaiki kondisi untuk pedestrian & pesepeda.

STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01
NODE 01 I STUDIO 1 Pendalaman
Konteks

Koridor Jalan Surogenen Tegalturi termasuk area pengembangan Kawasan Tumbuh Cepat Yogja Selatan yang bertujuan untuk menjadi generator atau daya tarik yang akan menjadi tujuan wisata baru di Yogyakarta, sehingga dapat memecah kepadatan di area perkotaan.

Dalam deliniasi terdapat beberapa aset yang telah ditentukan akan dikembangkan dan menjadi daya tarik dalam deliniasi & kawasan tersebut, sehingga Entrance kawasan sangat penting sebagi gerbang utama, penanda/landmark memasuki kawasan agar lebih legible.

Weakness

a. Pada node a belum adanya rencana pengembangan sebagai Entrance/Gate kawasan tersebut dan belum terlihat karakter sebagai Entrance Kawasan Cepat Tumbuh Yogya Selatan.

Permasalahan

1. Lack of Dedicated Space (Kurangnya ruang antar pengguna)

2. Circulation (Sirkulasi)

3. Unattractive (Tidak Menarik)

4. Less Impression (Kurang Berkesan)

Weakness

a. Sirkulasi & akses kendaraan bermotor & non motor hanya memiliki satu jalur b. Ruas jalan yang kurang lebar menimbulkan kepadatan yang cukup tinggi pada daerah perempatan/node a. c. Jalur pedestrian tidak sesuai standar, tidak dirawat dengan baik, dan digunakan untuk berjualan pedagang kaki lima pada beberapa area.

Strength

a.Merupakan akses utama masuk ke area Koridor & area node strategis

1 3 2 1 2 3 Keterangan : Issue Analysis 2 3.175 m
Pemilihan Node Keterangan : Accesibility STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01 Persimpangan (Per-empatan) Wirosaban Node a Kendaraan Bermotor Sepeda Pedestrian Jalan Utama
Analisis

Design Concept Design Framework

Accesibility

Protection against traffic & crashes - feeling safe

Protection against crime & violence - feeling secure

Protection against unpleasant sensory experience

Opportunities to walk/cycle

Opportunities to see

Opportunities to stop & stay

Opportunities to talk & listen

Opportunities to sit

Opportunities for play & exercise

Dimensioned at human scale

Opportunities to enjoy the positive aspects of climate

Aesthetic qualities + positive sensory experience

Re-Generate Wirosaban Intersection Untuk menjadikan koridor Surogenen Tegalturi menarik dan sebagai akibat dari perencanaan Kawasan Tumbuh Cepat Yogja Selatan konsep untuk node ini yaitu dengan memberi kekuatan baru (ReGenerate) dengan menjadikan perempatan wirosaban sebagai gate/Entrance (LAWANG) & pada node ini memiliki beberapa permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya. untuk menyelesaikannya menggunakan prinsip dari Jahn Gehl yaitu (Safety, Convenience, Enjoyment).

Creating a better balance between vehicular traffic, pedestrians, and cyclists

Improving conditions for walking and cycling

Concept Criteria Problem Vision

Presedent

Oxford Circus (Inggris)

Pada desain ini yang saya ambil untuk desain node saya yaitu konsep menyilangnya (bukan bentuknya) sebagai solusi agar pejalan kaki dapat menyeberang dengan waktu yang singkat. Karna fungsi pada area ini yaitu blok komersil, mobilitas orang padat & butuh waktu singkat untuk berpindah.

Sumber:https://peapix.com/bing/26319

SEOULLO Skygarden (Korea)

Pada desain ini yang saya terapkan pada desain node saya yaitu konsep skywalk sebagai penghubung dua area yang berbeda dan memecah kepadatan dengan memberikan elevasi yang berbeda untuk pengguna jalur pedestrian.

Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/208/seo ullo-7017-skygarden

Enjoyment Convenience *Intersection Safety ReGenerate L AWA N G *Sumber : Tinlino, T. a. (2013). Intersections. In T. a. Menino, BOSTON COMPLETE STREETS GUIDELINES (p. 141). Boston: City of Boston.
NODE 01 I STUDIO 1 Pendalaman
Ÿ
Konteks
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Streetscape
Safety
Convenience
Enjoyment
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Prioritas yang diselesaikan Keterangan :

Design Strategy

Safety & Convenience

Strategi A

1. Dibuat 2 akses jalur sirkulasi dengan perbedaan elevasi, pertama Skywalk (pedestrian & pesepeda) & kedua koridor (kendaraan bermotor). Tujuan, mengurangi kepadatan & memberikan rasa aman bagi pengguna pedestrian dan pesepeda.

2. Akses koridor dibuat satu arah, agar sirkulasi kendaraan lebih lancar & meminimalkan keterlambatan kedatangan Bus TransJogja.

Strategi B

1. Dengan skywalk, pejalan kaki dapat menyebrang dengan waktu yang singkat dan lebih aman.

Strategi C

1. Struktur kolom skywalk membuat area node & koridor memiliki enclosure yang kuat dan skywalk menjadi daya tarik yang cukup kuat sebagai penanda Entrance kawasan/Koridor

2. Saat pejalan kaki berada di skywalk & ingin menggunakan moda transportasi lain terdapat tangga & lift yang dapat digunakan untuk turun dibeberapa titik pada skywalk memudahkan pejalan kaki menuju halte atau menunggu ojel online di area koridor

STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01
U
A U
Skywalk Pelebaran jalan Jalan satu arah Skywalk Sirkulasi Pedestrian Jalan satu arah
B
U C Kriteria Terpenuhi : Protection against traffic & crashes - feeling safe Dimensioned at human scale Aesthetic qualities + positive sensory experience Opportunities to Walk & Cycle Opportunities to see Opportunities to stop & stay
Skywalk Struktur Skywalk Tangga & Lift Halte TransJogja

Master Plan

Keterangan :

a. Lift

b. Tangga

c. Akses Pesepeda

d. Akses Pedestrian

A. View Timur Laut

B. View Timur

Design Visualization

A.

View Timur Laut

Meperlihatkan akses dan sirkulasi dari berbagai pengguna (pejalan kaki, pesepeda dan kendaraan bermotor)

B. View Timur

Meperlihatkan desain skywalk, selain berfungsi sebagai akses dan sirkulasi bagi pedestrian dan pesepeda, skywalk tersebut menjadi landmark gate atau entrance memasuki koridor Surogenen Tegalturi.

NODE 01 I STUDIO 1
c A
U
Pendalaman Konteks b a a a b c d b
B

Chapter Two

Marga /mar-ga/ Jalan (Marga) adalah sesuatu yang menghubungkan dua tempat yang berjarak, memiliki ruang tersendiri dan terdapat aktifitas di dalamnya.

M A R G A Re-Imaging The Corridor New Yogya Selatan

MARGA

/mar-ga/ Mohammad Bintang Lazuardi Rachmanie 20/467199/PTK/13260

Koridor/jalan (Marga) adalah sesuatu yang menghubungkan dua tempat yang berjarak, memiliki ruang tersendiri dan terdapat aktifitas di dalamnya. Permasalahan utama koridor yaitu inconvenient accessibility (aksesibilitas kurang nyaman) and poor streetscape quality (kualitas streetscape kurang baik). Konsep desain koridor ini Re-Imaging The Corridor New Yogya Selatan, prinsip yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari Jahn Gehl (Protection, Comfort, Enjoyment). Tujuan perancangan ini untuk meningkatkan kualitas visual pemandangan jalanan & meningkatkan kualitas jalur pedestrian dan mempercepat waktu tempuh bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.

STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01
CORRIDOR 01 I STUDIO 1
Pendalaman Konteks

Issue Analysis

Koridor Surogenen Tegalturi sebagai sebuah koridor utama yang akan menjadi prioritas pengembangan Kawasan Tumbuh Cepat Yogya Selatan dan pada kajian node sebelumnya koridor ini merupakan jalur yang akan mengarahkan ke arah Jl Imogiri dan Jl Pramuka ke arah Kota Gede. Sehingga penting sekali dalam penataan koridor ini.

a. Bike lanes and motorized vehicles in one lane (dangerous)

b. Billboards blocking the facade of the building.

c. Pedestrian access is used for PKL.

Keterangan : Weakness

Koridor Pejalan kaki Sepeda Motor Mobil Transjogja Garis Potong

Accesibility

a. Akses jalur pedestrian kurang layak dan tidak barrier free akibat digunakan sebagai lahan PKL.

b. Tidak jelasnya pembagian akses pada koridor menyebabkan keamanan dan kenyamanan antar pengguna mengkhawatirkan.

Strength

a. Perpindahan dari satu bangunan/tempat ke bangunan/tempat lain mudah dijangkau dengan berjalan kaki

b. Akses moda transportasi publik TransJogja mudah.

Streetscape Keterangan : keyplan Weakness

a. Streetscape pada koridor tidak menarik karena billboard dan pkl yang menghalangi fasad bangunan, parkir kendaraan dibahu jalan yang menghalangi visibilitas pengguna jalan serta vegetasi yang letaknya tidak tertata dengan baik menyebabkan karakter pada koridor tidak begitu kuat. Terdapat potongan jalan lain selain yang terlihat namun, potongan ini sudah memperlihatkan keadaan koridor secara keseluruhan.

Strength

a. Aktifitas pada koridor aktif dan visibilitas pengguna jalan cukup baik.

b Two way street 0.5 m 6 m + 0.5 m Ratio 1 : 2
STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01 c 15% 5% 10% 45% 25% a
a
a U
a

Design Concept Design Framework

MARGA

Re-Imaging The Corridor New Yogya Selatan Untuk memperkuat image koridor Surogenen Tegalturi konsep untuk koridor ini yaitu dengan memberi gambaran baru (Re-Imaging) dengan menjadikan koridor ini memilikia karakteristik jalan yang kuat (MARGA) & pada koridor ini memiliki beberapa permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya. untuk menyelesaikannya menggunakan prinsip dari Jahn Gehl yaitu (Protection, Comfort, Enjoyment).

Protection against traffic & crashes - feeling safe

Protection against crime & violence - feeling secure

Protection against unpleasant sensory experience

Opportunities to walk/cycle

Opportunities to see

Opportunities to stop & stay

Opportunities to talk & listen

Opportunities to sit

Opportunities for play & exercise

Dimensioned at human scale

Opportunities to enjoy the positive aspects of climate

Aesthetic qualities + positive sensory experience

Creating a better balance between vehicular traffic, pedestrians, and cyclists.

Improving conditions for walking and cycling.

Improving conditions for resting and simply passing time.

Upgrading the visual quality of the streetscape.

Concept Criteria Problem Vision

Presedent

SEOULLO Skygarden (Korea)

Pada desain ini yang saya terapkan pada desain node saya yaitu konsep skywalk sebagai penghubung dua area yang berbeda dan memecah kepadatan dengan memberikan elevasi yang berbeda untuk pengguna jalur pedestrian.

Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/208/seo ullo-7017-skygarden

Cykelslangen (Denmark)

Pada desain ini yang saya terapkan pada desain node saya yaitu konsep skywalk dengan fungsi sebagai sirkulasi pesepeda yang dengan tujuan yang sama seperti SEOULLO Skygarden meminimalkan terjadinya insiden dengan pengguna kendaraan lain.

Sumber : https://architizer.com/projects/cykelslan genthe-bicycle-snake/

CORRIDOR 01 I STUDIO 1 Pendalaman Konteks
Enjoyment Comfort *Corridor
ReImaging *Sumber : Bern — An Altstadt for all & San Francisco Civic Center Public Life Framework, Jahn Gehl, Issu.com
Ÿ Accesibility Ÿ Vihicle Density Ÿ Streetscape Ÿ Protection Ÿ Comfort Ÿ Enjoyment Ÿ
Protection
Prioritas yang diselesaikan Keterangan :
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ

Design Strategy

Protection and Comfort

Strategi A

1. Menjadikan sirkulasi koridor satu arah agar tidak terjadi banyak crossing & space kendaraan lebih luas.

Strategi B

1. Memisahkan sirkulasi/akses pedestrian, kendaraan bermotor dan sepeda.

2. Menciptakan jalur pedestrian dan sepeda yang bebas hambatan yaitu dengan membuat skywalk.

3. Menjadikan jalur pedestrian dan sepeda sebagai point of interest pada koridor, sehingga meningkatkan minat berjalan dan bersepeda pada koridor.

STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01
BEFORE AFTER Two Way Street One Way Street BEFORE AFTER Vehicles, pedestrians, bicycles, have access to the same lane level Pedestrian lanes, bicycles, have lane level access above the vehicle lane Area A B Kriteria Terpenuhi : Protection against traffic & crashes - feeling safe Dimensioned at human scale Aesthetic qualities + positive sensory experience Opportunities to Walk & Cycle Opportunities to see Opportunities to stop & stay Opportunities to sit
U

Design Strategy

Protection and Comfort Strategi C

1. Menciptakan titik-titik kantong parkir yang dibuat pada area komersil yang diletakan diantara struktur Skywalk pada jam-jam sibuk.

Strategi D

1. Untuk akses difabel didesain lift untuk akses ke pedestrian dan untuk tuna netra didesain guiding block.

2. Akses tangga dan lift dengan halte/shelter TransJogja dekat, sehingga memudahkan pengguna pedestrian saat ingin menggunakan transportasi publik.

CORRIDOR 01 I STUDIO 1 Pendalaman
Konteks
Area
Vehicles parking on the roadside Vehicles parking in between Pedestrian Lane Bicycle Lane C D Kriteria Terpenuhi : Protection against traffic & crashes - feeling safe Dimensioned at human scale Aesthetic qualities + positive sensory experience Opportunities to Walk & Cycle Opportunities to see Opportunities to stop & stay Opportunities to sit
U
BEFORE

Master Plan

Keterangan :

B. Suasana Skywalk C. Akses Pedestrian

D. Perspektif Bawah Koridor

B

a b c d b e

Design Visualization

A. Perspektif Atas Koridor

Memperlihatkan suasana skywalk terhadap koridor dan bangunan sekitarnya. Menjadi point of interest atau daya tarik pada Koridor Surogenen Tegalturi

B. Suasana Skywalk

Memperlihatkan view dari atas Skywalk dan bagaimana sirkulasi pada skywalk tersebut.

STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01
a. overpass b. Akses Pesepeda c. Tangga & Lift d. Akses Pedestrian e. Koridor A
A. Perspektif Atas Koridor

Design Visualization

C.View Akses Pedestrian

Menunjukan bagaimana akses penjalan kaki dari jalan Koridor Surogenen Tegalturi menuju skywalk.

D.Perspektif Bawah Koridor

Menceritakan kondisi skywalk terhadap koridor dan bangunan sekitarnya serta memperlihatkan enclosure pada Koridor Surogenen Tegalturi

01 I STUDIO 1 Pendalaman
CORRIDOR C D U
Konteks

Chapter Three

MANDALA

Mandala /man-dala/ Distrik (Mandala) adalah area yang memiliki karakteristik tertentu, dari pola ruang, fungsi bangunan, jalan yang saling terhubung.

Re-Arrange Compact North District

Mandala

/man-dala/ Mohammad Bintang Lazuardi Rachmanie 20/467199/PTK/13260

Distrik (Mandala) adalah area yang memiliki karakteristik tertentu, dari pola ruang, fungsi bangunan, jalan yang saling terhubung. Permasalahan utama distrik yaitu distrik utara ini tidak memiliki karakteristik atau keunikan yang dominan, namun disatu sisi dengan belum adanya keunikan atau karakter pada distrik ini yang mencirikan area tersebut menjadi sebuah potensi untuk menciptakan karakter atau keunikan pada distrik utara ini. Konsep desain distrik ini Re-Arrange Compact North District, prinsip yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari Jahn Gehl (Identity, Comfort, Enjoyment). Tujuan perancangan ini untuk menciptakan karakteristik kota/distrik, menciptakan lingkungan yang layak huni & meningkatkan kualitas visual pemandangan jalanan.

STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01
01 I STUDIO 1 Pendalaman Konteks DISTRICT

Issue Analysis

Kepadatan Pengunjung Taman Pintar*

2007 317.987

Th Th Th Th 2011Th 1.128.058

2008 2009 2010 794.394 1.000.000 1.127.864

*Sumber : https://nasional.tempo.co/read/216440/pengunjungtaman-pintar-capai-sejuta-orang-wali-kota-jogja-bagikanhadiah/full&view=ok & Buku Statistik Kepariwisataan Daerah Istimewa yogyakarta

Distrik utara ini tidak memiliki karakteristik atau keunikan yang dominan, selain itu akibat bertambahnya penduduk pada distrik tersebut serta terdapat perencanaan mengenai Kawasan Tumbuh Cepat Yogya Selatan sehingga isu kawasan yang perlu dipertimbangkan yaitu mengenai hunian. Data pengunjung taman pintar ini hanya sebagai acuan bahwa apabila Kawasan New Yogja Selatan ini akan dikembangkan, jumlah wisatawan yang akan berkunjung dan menetap pada kawasan ini akan meningkat, sehingga perlu adanya perencanaan dan penataan hunian.

Spesifik Ragam Komersial

Pada Koridor : Komersial

Public Housing Greenary Area Private Residensial

Fungsi Bangunan Distrik :

Hunian tunggal intensitas tinggi Mix used & Open space

Hunian tunggal intensitas sedang

Komersial & Mix used

Kemungkinan Zonase

Area Distrik :

Weakness

a. Kepadatan & kerapatan pada area hunian/residensial cukup tinggi.

b. Minimnya ruang terbuka (Open Space) pada area hunian dengan kepadatan tinggi dan sedang.

Strength

a. Zona biru dekat dengan Embung nantinya berpotensi menjadi lahan komersil yang kuat apabila terealisasinya Taman Kebudayaan.

Berdasarkan analisis fungsi bangunan, destinasi dan pembagian zonase & aksesibilitas, distrik utara ini dibagi menjadi dua katagori yaitu residensial dan mix used. Fungsi residensial dibagi menjadi dua juga yaitu residensial dengan fungsi publik dan private, fungsi publik diperuntukan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke taman kebudayaan atau wisata ke daerah selatan jogja dan fungsi privat untuk warga lokal.

Komersial Public Housing Greenary Area Private Residensial
2017 2019
Penduduk Th Th Th Th
2014 1310 2016
1348 1384 1392 Kepadatan
, tinggi maksimal gambar adalah sebesar Density & Function Keterangan : Aesthetics and Identity Keterangan
:
STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01

Design Concept

MANDALA

Re-Arrange Compact North District

Untuk menata distrik agar dapat mengikuti pertumbuhan penduduk dan wisatawan serta memiliki karakteristik, konsep untuk distrik ini yaitu dengan menata kembali/ulang ( )Re-Arrange area distrik utara ini sehingga distrik ini dapat mengikuti perubahan kondisi dan situasi mendatang dan memiliki karakter yang kuat (MANDALA) agar dapat menjadi tujuan utama wisatawan saat berkunjung ke Yogyakarta & pada koridor ini memiliki beberapa permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk menyelesaikannya menggunakan prinsip dari Jahn Gehl yaitu (Identity, Comfort, Enjoyment).

Design Framework

Protection against traffic & crashes - feeling safe

Protection against crime & violence - feeling secure

Protection against unpleasant sensory experience

Opportunities to stop & stay

Opportunities to talk & listen

An Altstadt for All (Swiss) Bern, ibu kota swiss terletak di sebelah barat negeri itu. Bern memiliki bangunanbangunan administratif yang besar dan monumental.

Penduduk Bern bertambah, sehingga semakin banyak orang yang menggunakan wilayah Altstadt (Old town) di masa depan.

Pada desain ini yang saya terapkan pada desain distrik saya yaitu strategi atau

Keterangan :

Prioritas yang diselesaikan

rekomendasi Jahn Gehl dalam memperkuat karakter dari kawasan ini, Strategi/Rekomendasinya yaitu : Underline The Unique City’s Character

Sumber : Bern — An Altstadt for all, Issu.com

Presedent
01 I STUDIO 1 Pendalaman Konteks
Comfort *District Identity ReArrange *Sumber : Bern — An Altstadt for all & San Francisco Civic Center Public Life Framework, Jahn Gehl, Issu.com
Enjoyment
Concept Criteria Problem Vision Ÿ Character Ÿ Accesibility Ÿ Streetscape Ÿ Identity Ÿ Comfort Ÿ Enjoyment Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Cultivate City Character
Improving conditions for walking and cycling
Create Livable Environments
Upgrading the visual quality of the street scape
Opportunities to walk/cycle
Opportunities to see
Opportunities to sit
Opportunities for play & exercise
Dimensioned at human scale
Opportunities to enjoy the positive aspects of climate
Aesthetic qualities + positive sensory experience
DISTRICT

Identity and Enjoyment

Strategi A Creat the unique structure and indentity District

1. Menanggapi pertambahan penduduk & kelak akan adanya wisatawan dari perencanaan tempat-tempat wisata New Jogja Selatan sehingga perlu adanya Bangunan Mix Used dengan fungsi public housing (Guess House & Bnb) dan retail yang akan direncanakan diletakan pada jalan Jl Pakel Baru Selatan, Jl Nitikan Baru & Jl Sidikan, Pada jalan ini mayoritas fungsi bangunan yaitu residensial dan retail sehingga dapat dipadatkan dalam satu bangunan.

Kesimpulan : Dengan direncanakannya titik bangunan publik housing ini akan dapat meningkatkan perekonomian distrik utara.

Strategi B Creat the unique structure and indentity District

1. Menciptakan pelingkup jalan yang kuat dengan menata masa bangunannya pada beberapa titik jalan yaitu pada Jl Pakel Baru Selatan, Jl Nitikan Baru, Jl Tj & Jl Sidikan, sehingga distrik utara mudah dikenali atau memiliki legibilitas yang kuat.

Kesimpulan : a. Dengan kepadatan penduduk yang meningkat setiap tahunnya perlu adanya hunian yang mampu menampung bertambahnya penduduk pada area distrik.

b. Sebaiknya perencanaan hunian dibuat vertikal agar mampu mengakomodasi bertambahnya penduduk dan sebaiknya fungsi lebih ke mix used building agar fungsi komersial dan residensial seimbang.

4
Design Strategy
STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01 Jl Pakel Baru Selatan Nama Jalan : 1 Jl Nitikan Baru 2 Jl Tj 3 Jl Sidikan 4 Strategi Desain : Mix Used (Residensial & Retail) 3 2 1 2 1 4 A B Kriteria Terpenuhi : Protection against traffic & crashes - feeling safe Dimensioned at human scale Aesthetic qualities + positive sensory experience Opportunities to Walk & Cycle Opportunities to see Opportunities to stop & stay Creating and strengthening character

Identity and Comfort

Strategi A

1. Create a better distribution of pedestrian and cyclist flows on the streets

1. Menjadikan Jl Pakel Baru Selatan, Jl Nitikan Baru, Jl Tj & Jl Sidikan sebagai shared street karena lebar jalan yang tidak terlalu luas dan kepadatan kendaraan rendah sehingga cocok untuk dijadikan shared street.

2. Menciptakan sistem sirkulasi loop agar aktifitas dalam distrik lebih terpusat dan lebih harmonis.

2. Reduce conflicts between different transport modes

1. Terapkan speed bump (polisi tidur) untuk mengurangi kecepatan agar lebih aman bagi pejalan kaki dan pesepeda.

Strategi B A smarter parking strategy

1. Menciptakan kantong parkir pada lahan kosong yang dibuat pada area publik housing dan terpusat, sehingga area distrik bebas parkir

2. Pada area parkir dibuat gagasan terdapat smart bike ataupun golf cart (mobil golf) untuk memudahkan pengunjung mengelilingi distrik agar dapat lebih dieksplor karena terdapat gang-gang kecil yang hanya bisa dilalui sepeda.

01 I STUDIO 1 Pendalaman
Design Strategy
Konteks
Strategi Desain : Loop system Shared Street Strategi Desain : 1 2 Parking Area Kriteria Terpenuhi : Protection against traffic & crashes - feeling safe Dimensioned at human scale Aesthetic qualities + positive sensory experience Opportunities to Walk & Cycle Opportunities to see Opportunities to stop & stay Creating and strengthening character A B DISTRICT

Keterangan :

a. Residensial

b. Public Housinga

c. Shared Street

d. Skywalk (Social Activities)

e. Lowcost Apartment

f. Parking Area

g. Bangunan Komersial (green roof)

h. Bangunan Komersial

I. Skywalk Koridor (pedestrian & Bycicle pathway)

A. Rooftop View

B. Corridor View

C. View Atas Axonometri

D. View Atas Perspektif

Plan
Master
Design Visualization B. Corridor View Meperlihatkan kondisi distrik dari koridor A. Rooftop View Meperlihatkan area distrik utara dari atas rooftop, dapat terlihat skywalk, koridor, dan masa bangunan yang lain. STUDIO 1 Pendalaman Konteks I 01 a a b b c c c c d d e f g h I D C B

C. View Atas Axonometri (Selatan)

Meperlihatkan secara aksonometri keseluruhan design distrik dari arah selatan

D. View Atas Perspektif (Utara)

Meperlihatkan secara perspektif keseluruhan design distrik dari arah utara

DISTRICT 01 I STUDIO 1 Pendalaman
Konteks

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.