Chapter One
Lawang /la-wang/ Entrance atau pintu (Lawang) masuk adalah sesuatu hal yang penting sebelum memasuki sebuah kawasan/area/koridor/bangunan karena menjadi visual yang dilihat pertama kali dan sebagai sebuah penanda bahwa akan memasuki kawasan/area/koridor/bangunan.
LAWANG /la-wang/
Mohammad Bintang Lazuardi Rachmanie 20/467199/PTK/13260
Entrance atau pintu (Lawang) adalah sesuatu hal yang penting sebelum memasuki sebuah kawasan/area/koridor/bangunan karena menjadi visual yang dilihat pertama kali dan sebagai sebuah penanda bahwa akan memasuki kawasan/area/koridor/bangunan. Permasalahan yang utama yaitu Lack of Dedicated Space (Kurangnya ruang antar pengguna), Circulation (Sirkulasi), Unattractive (Tidak Menarik), Less Impression (Kurang Berkesan). Konsep desain node ini Re-Generate Wirosaban Intersection, prinsip yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari Jahn Gehl (Safety, Convenience, Enjoyment) Tujuan perancangan ini untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara lalu lintas kendaraan, pejalan kaki, dan pengendara sepeda & Memperbaiki kondisi untuk pedestrian & pesepeda.
Koridor Jalan Surogenen Tegalturi termasuk area pengembangan Kawasan Tumbuh Cepat Yogja Selatan yang bertujuan untuk menjadi generator atau daya tarik yang akan menjadi tujuan wisata baru di Yogyakarta, sehingga dapat memecah kepadatan di area perkotaan.
Dalam deliniasi terdapat beberapa aset yang telah ditentukan akan dikembangkan dan menjadi daya tarik dalam deliniasi & kawasan tersebut, sehingga Entrance kawasan sangat penting sebagi gerbang utama, penanda/landmark memasuki kawasan agar lebih legible.
Weakness
a. Pada node a belum adanya rencana pengembangan sebagai Entrance/Gate kawasan tersebut dan belum terlihat karakter sebagai Entrance Kawasan Cepat Tumbuh Yogya Selatan.
Permasalahan
1. Lack of Dedicated Space (Kurangnya ruang antar pengguna)
2. Circulation (Sirkulasi)
3. Unattractive (Tidak Menarik)
4. Less Impression (Kurang Berkesan)
Weakness
a. Sirkulasi & akses kendaraan bermotor & non motor hanya memiliki satu jalur b. Ruas jalan yang kurang lebar menimbulkan kepadatan yang cukup tinggi pada daerah perempatan/node a. c. Jalur pedestrian tidak sesuai standar, tidak dirawat dengan baik, dan digunakan untuk berjualan pedagang kaki lima pada beberapa area.
Strength
a.Merupakan akses utama masuk ke area Koridor & area node strategis
Design Concept Design Framework
Accesibility
Protection against traffic & crashes - feeling safe
Protection against crime & violence - feeling secure
Protection against unpleasant sensory experience
Opportunities to walk/cycle
Opportunities to see
Opportunities to stop & stay
Opportunities to talk & listen
Opportunities to sit
Opportunities for play & exercise
Dimensioned at human scale
Opportunities to enjoy the positive aspects of climate
Aesthetic qualities + positive sensory experience
Re-Generate Wirosaban Intersection Untuk menjadikan koridor Surogenen Tegalturi menarik dan sebagai akibat dari perencanaan Kawasan Tumbuh Cepat Yogja Selatan konsep untuk node ini yaitu dengan memberi kekuatan baru (ReGenerate) dengan menjadikan perempatan wirosaban sebagai gate/Entrance (LAWANG) & pada node ini memiliki beberapa permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya. untuk menyelesaikannya menggunakan prinsip dari Jahn Gehl yaitu (Safety, Convenience, Enjoyment).
Creating a better balance between vehicular traffic, pedestrians, and cyclists
Improving conditions for walking and cycling
Concept Criteria Problem Vision
Presedent
Oxford Circus (Inggris)
Pada desain ini yang saya ambil untuk desain node saya yaitu konsep menyilangnya (bukan bentuknya) sebagai solusi agar pejalan kaki dapat menyeberang dengan waktu yang singkat. Karna fungsi pada area ini yaitu blok komersil, mobilitas orang padat & butuh waktu singkat untuk berpindah.
Sumber:https://peapix.com/bing/26319
SEOULLO Skygarden (Korea)
Pada desain ini yang saya terapkan pada desain node saya yaitu konsep skywalk sebagai penghubung dua area yang berbeda dan memecah kepadatan dengan memberikan elevasi yang berbeda untuk pengguna jalur pedestrian.
Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/208/seo ullo-7017-skygarden
Enjoyment Convenience *Intersection Safety ReGenerate L AWA N G *Sumber : Tinlino, T. a. (2013). Intersections. In T. a. Menino, BOSTON COMPLETE STREETS GUIDELINES (p. 141). Boston: City of Boston.Design Strategy
Safety & Convenience
Strategi A
1. Dibuat 2 akses jalur sirkulasi dengan perbedaan elevasi, pertama Skywalk (pedestrian & pesepeda) & kedua koridor (kendaraan bermotor). Tujuan, mengurangi kepadatan & memberikan rasa aman bagi pengguna pedestrian dan pesepeda.
2. Akses koridor dibuat satu arah, agar sirkulasi kendaraan lebih lancar & meminimalkan keterlambatan kedatangan Bus TransJogja.
Strategi B
1. Dengan skywalk, pejalan kaki dapat menyebrang dengan waktu yang singkat dan lebih aman.
Strategi C
1. Struktur kolom skywalk membuat area node & koridor memiliki enclosure yang kuat dan skywalk menjadi daya tarik yang cukup kuat sebagai penanda Entrance kawasan/Koridor
2. Saat pejalan kaki berada di skywalk & ingin menggunakan moda transportasi lain terdapat tangga & lift yang dapat digunakan untuk turun dibeberapa titik pada skywalk memudahkan pejalan kaki menuju halte atau menunggu ojel online di area koridor
Master Plan
Keterangan :
a. Lift
b. Tangga
c. Akses Pesepeda
d. Akses Pedestrian
A. View Timur Laut
B. View Timur
Design Visualization
A.
View Timur Laut
Meperlihatkan akses dan sirkulasi dari berbagai pengguna (pejalan kaki, pesepeda dan kendaraan bermotor)
B. View Timur
Meperlihatkan desain skywalk, selain berfungsi sebagai akses dan sirkulasi bagi pedestrian dan pesepeda, skywalk tersebut menjadi landmark gate atau entrance memasuki koridor Surogenen Tegalturi.
Chapter Two
Marga /mar-ga/ Jalan (Marga) adalah sesuatu yang menghubungkan dua tempat yang berjarak, memiliki ruang tersendiri dan terdapat aktifitas di dalamnya.
MARGA
/mar-ga/ Mohammad Bintang Lazuardi Rachmanie 20/467199/PTK/13260
Koridor/jalan (Marga) adalah sesuatu yang menghubungkan dua tempat yang berjarak, memiliki ruang tersendiri dan terdapat aktifitas di dalamnya. Permasalahan utama koridor yaitu inconvenient accessibility (aksesibilitas kurang nyaman) and poor streetscape quality (kualitas streetscape kurang baik). Konsep desain koridor ini Re-Imaging The Corridor New Yogya Selatan, prinsip yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari Jahn Gehl (Protection, Comfort, Enjoyment). Tujuan perancangan ini untuk meningkatkan kualitas visual pemandangan jalanan & meningkatkan kualitas jalur pedestrian dan mempercepat waktu tempuh bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Issue Analysis
Koridor Surogenen Tegalturi sebagai sebuah koridor utama yang akan menjadi prioritas pengembangan Kawasan Tumbuh Cepat Yogya Selatan dan pada kajian node sebelumnya koridor ini merupakan jalur yang akan mengarahkan ke arah Jl Imogiri dan Jl Pramuka ke arah Kota Gede. Sehingga penting sekali dalam penataan koridor ini.
a. Bike lanes and motorized vehicles in one lane (dangerous)
b. Billboards blocking the facade of the building.
c. Pedestrian access is used for PKL.
Keterangan : Weakness
Koridor Pejalan kaki Sepeda Motor Mobil Transjogja Garis Potong
Accesibility
a. Akses jalur pedestrian kurang layak dan tidak barrier free akibat digunakan sebagai lahan PKL.
b. Tidak jelasnya pembagian akses pada koridor menyebabkan keamanan dan kenyamanan antar pengguna mengkhawatirkan.
Strength
a. Perpindahan dari satu bangunan/tempat ke bangunan/tempat lain mudah dijangkau dengan berjalan kaki
b. Akses moda transportasi publik TransJogja mudah.
Streetscape Keterangan : keyplan Weakness
a. Streetscape pada koridor tidak menarik karena billboard dan pkl yang menghalangi fasad bangunan, parkir kendaraan dibahu jalan yang menghalangi visibilitas pengguna jalan serta vegetasi yang letaknya tidak tertata dengan baik menyebabkan karakter pada koridor tidak begitu kuat. Terdapat potongan jalan lain selain yang terlihat namun, potongan ini sudah memperlihatkan keadaan koridor secara keseluruhan.
Strength
a. Aktifitas pada koridor aktif dan visibilitas pengguna jalan cukup baik.
Design Concept Design Framework
MARGA
Re-Imaging The Corridor New Yogya Selatan Untuk memperkuat image koridor Surogenen Tegalturi konsep untuk koridor ini yaitu dengan memberi gambaran baru (Re-Imaging) dengan menjadikan koridor ini memilikia karakteristik jalan yang kuat (MARGA) & pada koridor ini memiliki beberapa permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya. untuk menyelesaikannya menggunakan prinsip dari Jahn Gehl yaitu (Protection, Comfort, Enjoyment).
Protection against traffic & crashes - feeling safe
Protection against crime & violence - feeling secure
Protection against unpleasant sensory experience
Opportunities to walk/cycle
Opportunities to see
Opportunities to stop & stay
Opportunities to talk & listen
Opportunities to sit
Opportunities for play & exercise
Dimensioned at human scale
Opportunities to enjoy the positive aspects of climate
Aesthetic qualities + positive sensory experience
Creating a better balance between vehicular traffic, pedestrians, and cyclists.
Improving conditions for walking and cycling.
Improving conditions for resting and simply passing time.
Upgrading the visual quality of the streetscape.
Concept Criteria Problem Vision
Presedent
SEOULLO Skygarden (Korea)
Pada desain ini yang saya terapkan pada desain node saya yaitu konsep skywalk sebagai penghubung dua area yang berbeda dan memecah kepadatan dengan memberikan elevasi yang berbeda untuk pengguna jalur pedestrian.
Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/208/seo ullo-7017-skygarden
Cykelslangen (Denmark)
Pada desain ini yang saya terapkan pada desain node saya yaitu konsep skywalk dengan fungsi sebagai sirkulasi pesepeda yang dengan tujuan yang sama seperti SEOULLO Skygarden meminimalkan terjadinya insiden dengan pengguna kendaraan lain.
Sumber : https://architizer.com/projects/cykelslan genthe-bicycle-snake/
Design Strategy
Protection and Comfort
Strategi A
1. Menjadikan sirkulasi koridor satu arah agar tidak terjadi banyak crossing & space kendaraan lebih luas.
Strategi B
1. Memisahkan sirkulasi/akses pedestrian, kendaraan bermotor dan sepeda.
2. Menciptakan jalur pedestrian dan sepeda yang bebas hambatan yaitu dengan membuat skywalk.
3. Menjadikan jalur pedestrian dan sepeda sebagai point of interest pada koridor, sehingga meningkatkan minat berjalan dan bersepeda pada koridor.
Design Strategy
Protection and Comfort Strategi C
1. Menciptakan titik-titik kantong parkir yang dibuat pada area komersil yang diletakan diantara struktur Skywalk pada jam-jam sibuk.
Strategi D
1. Untuk akses difabel didesain lift untuk akses ke pedestrian dan untuk tuna netra didesain guiding block.
2. Akses tangga dan lift dengan halte/shelter TransJogja dekat, sehingga memudahkan pengguna pedestrian saat ingin menggunakan transportasi publik.
Master Plan
Keterangan :
B. Suasana Skywalk C. Akses Pedestrian
D. Perspektif Bawah Koridor
B
a b c d b e
Design Visualization
A. Perspektif Atas Koridor
Memperlihatkan suasana skywalk terhadap koridor dan bangunan sekitarnya. Menjadi point of interest atau daya tarik pada Koridor Surogenen Tegalturi
B. Suasana Skywalk
Memperlihatkan view dari atas Skywalk dan bagaimana sirkulasi pada skywalk tersebut.
Design Visualization
C.View Akses Pedestrian
Menunjukan bagaimana akses penjalan kaki dari jalan Koridor Surogenen Tegalturi menuju skywalk.
D.Perspektif Bawah Koridor
Menceritakan kondisi skywalk terhadap koridor dan bangunan sekitarnya serta memperlihatkan enclosure pada Koridor Surogenen Tegalturi
Chapter Three
Mohammad Bintang Lazuardi R 20/467199/PTK/13260MANDALA
Mandala /man-dala/ Distrik (Mandala) adalah area yang memiliki karakteristik tertentu, dari pola ruang, fungsi bangunan, jalan yang saling terhubung.
Mandala
/man-dala/ Mohammad Bintang Lazuardi Rachmanie 20/467199/PTK/13260
Distrik (Mandala) adalah area yang memiliki karakteristik tertentu, dari pola ruang, fungsi bangunan, jalan yang saling terhubung. Permasalahan utama distrik yaitu distrik utara ini tidak memiliki karakteristik atau keunikan yang dominan, namun disatu sisi dengan belum adanya keunikan atau karakter pada distrik ini yang mencirikan area tersebut menjadi sebuah potensi untuk menciptakan karakter atau keunikan pada distrik utara ini. Konsep desain distrik ini Re-Arrange Compact North District, prinsip yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari Jahn Gehl (Identity, Comfort, Enjoyment). Tujuan perancangan ini untuk menciptakan karakteristik kota/distrik, menciptakan lingkungan yang layak huni & meningkatkan kualitas visual pemandangan jalanan.
Issue Analysis
Kepadatan Pengunjung Taman Pintar*
2007 317.987
Th Th Th Th 2011Th 1.128.058
2008 2009 2010 794.394 1.000.000 1.127.864
*Sumber : https://nasional.tempo.co/read/216440/pengunjungtaman-pintar-capai-sejuta-orang-wali-kota-jogja-bagikanhadiah/full&view=ok & Buku Statistik Kepariwisataan Daerah Istimewa yogyakarta
Distrik utara ini tidak memiliki karakteristik atau keunikan yang dominan, selain itu akibat bertambahnya penduduk pada distrik tersebut serta terdapat perencanaan mengenai Kawasan Tumbuh Cepat Yogya Selatan sehingga isu kawasan yang perlu dipertimbangkan yaitu mengenai hunian. Data pengunjung taman pintar ini hanya sebagai acuan bahwa apabila Kawasan New Yogja Selatan ini akan dikembangkan, jumlah wisatawan yang akan berkunjung dan menetap pada kawasan ini akan meningkat, sehingga perlu adanya perencanaan dan penataan hunian.
Spesifik Ragam Komersial
Pada Koridor : Komersial
Public Housing Greenary Area Private Residensial
Fungsi Bangunan Distrik :
Hunian tunggal intensitas tinggi Mix used & Open space
Hunian tunggal intensitas sedang
Komersial & Mix used
Kemungkinan Zonase
Area Distrik :
Weakness
a. Kepadatan & kerapatan pada area hunian/residensial cukup tinggi.
b. Minimnya ruang terbuka (Open Space) pada area hunian dengan kepadatan tinggi dan sedang.
Strength
a. Zona biru dekat dengan Embung nantinya berpotensi menjadi lahan komersil yang kuat apabila terealisasinya Taman Kebudayaan.
Berdasarkan analisis fungsi bangunan, destinasi dan pembagian zonase & aksesibilitas, distrik utara ini dibagi menjadi dua katagori yaitu residensial dan mix used. Fungsi residensial dibagi menjadi dua juga yaitu residensial dengan fungsi publik dan private, fungsi publik diperuntukan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke taman kebudayaan atau wisata ke daerah selatan jogja dan fungsi privat untuk warga lokal.
Design Concept
MANDALA
Re-Arrange Compact North District
Untuk menata distrik agar dapat mengikuti pertumbuhan penduduk dan wisatawan serta memiliki karakteristik, konsep untuk distrik ini yaitu dengan menata kembali/ulang ( )Re-Arrange area distrik utara ini sehingga distrik ini dapat mengikuti perubahan kondisi dan situasi mendatang dan memiliki karakter yang kuat (MANDALA) agar dapat menjadi tujuan utama wisatawan saat berkunjung ke Yogyakarta & pada koridor ini memiliki beberapa permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk menyelesaikannya menggunakan prinsip dari Jahn Gehl yaitu (Identity, Comfort, Enjoyment).
Design Framework
Protection against traffic & crashes - feeling safe
Protection against crime & violence - feeling secure
Protection against unpleasant sensory experience
Opportunities to stop & stay
Opportunities to talk & listen
An Altstadt for All (Swiss) Bern, ibu kota swiss terletak di sebelah barat negeri itu. Bern memiliki bangunanbangunan administratif yang besar dan monumental.
Penduduk Bern bertambah, sehingga semakin banyak orang yang menggunakan wilayah Altstadt (Old town) di masa depan.
Pada desain ini yang saya terapkan pada desain distrik saya yaitu strategi atau
Keterangan :
Prioritas yang diselesaikan
rekomendasi Jahn Gehl dalam memperkuat karakter dari kawasan ini, Strategi/Rekomendasinya yaitu : Underline The Unique City’s Character
Sumber : Bern — An Altstadt for all, Issu.com
Identity and Enjoyment
Strategi A Creat the unique structure and indentity District
1. Menanggapi pertambahan penduduk & kelak akan adanya wisatawan dari perencanaan tempat-tempat wisata New Jogja Selatan sehingga perlu adanya Bangunan Mix Used dengan fungsi public housing (Guess House & Bnb) dan retail yang akan direncanakan diletakan pada jalan Jl Pakel Baru Selatan, Jl Nitikan Baru & Jl Sidikan, Pada jalan ini mayoritas fungsi bangunan yaitu residensial dan retail sehingga dapat dipadatkan dalam satu bangunan.
Kesimpulan : Dengan direncanakannya titik bangunan publik housing ini akan dapat meningkatkan perekonomian distrik utara.
Strategi B Creat the unique structure and indentity District
1. Menciptakan pelingkup jalan yang kuat dengan menata masa bangunannya pada beberapa titik jalan yaitu pada Jl Pakel Baru Selatan, Jl Nitikan Baru, Jl Tj & Jl Sidikan, sehingga distrik utara mudah dikenali atau memiliki legibilitas yang kuat.
Kesimpulan : a. Dengan kepadatan penduduk yang meningkat setiap tahunnya perlu adanya hunian yang mampu menampung bertambahnya penduduk pada area distrik.
b. Sebaiknya perencanaan hunian dibuat vertikal agar mampu mengakomodasi bertambahnya penduduk dan sebaiknya fungsi lebih ke mix used building agar fungsi komersial dan residensial seimbang.
Identity and Comfort
Strategi A
1. Create a better distribution of pedestrian and cyclist flows on the streets
1. Menjadikan Jl Pakel Baru Selatan, Jl Nitikan Baru, Jl Tj & Jl Sidikan sebagai shared street karena lebar jalan yang tidak terlalu luas dan kepadatan kendaraan rendah sehingga cocok untuk dijadikan shared street.
2. Menciptakan sistem sirkulasi loop agar aktifitas dalam distrik lebih terpusat dan lebih harmonis.
2. Reduce conflicts between different transport modes
1. Terapkan speed bump (polisi tidur) untuk mengurangi kecepatan agar lebih aman bagi pejalan kaki dan pesepeda.
Strategi B A smarter parking strategy
1. Menciptakan kantong parkir pada lahan kosong yang dibuat pada area publik housing dan terpusat, sehingga area distrik bebas parkir
2. Pada area parkir dibuat gagasan terdapat smart bike ataupun golf cart (mobil golf) untuk memudahkan pengunjung mengelilingi distrik agar dapat lebih dieksplor karena terdapat gang-gang kecil yang hanya bisa dilalui sepeda.
Keterangan :
a. Residensial
b. Public Housinga
c. Shared Street
d. Skywalk (Social Activities)
e. Lowcost Apartment
f. Parking Area
g. Bangunan Komersial (green roof)
h. Bangunan Komersial
I. Skywalk Koridor (pedestrian & Bycicle pathway)
A. Rooftop View
B. Corridor View
C. View Atas Axonometri
D. View Atas Perspektif
C. View Atas Axonometri (Selatan)
Meperlihatkan secara aksonometri keseluruhan design distrik dari arah selatan
D. View Atas Perspektif (Utara)
Meperlihatkan secara perspektif keseluruhan design distrik dari arah utara