1 minute read

Kualitas Air Sungai di Kota Surakarta Tahun 2018 Periode 1

ungai Bengawan Solo merupakan salah satu sarana penunjang kehidupan masyarakat di Surakarta. Bengawan Solo memiliki 18 anak sungai yang berada di Kota Surakarta. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, baku mutu kelas air dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu kelas I - IV yang memiliki peruntukan berbeda di setiap kelasnya. Kualitas air sungai di Surakarta mengacu pada tiga indikator, yaitu Kelas II - IV, dimana air yang termasuk dalam Kelas II ini dapat digunakan untuk sarana/prasarana rekreasi air, pengelolaan ikan tawar, peternakan, dan pertanian, pada Kelas III yakni air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, mengairi pertanaman, dan selanjutnya Kelas IV yang

peruntukannya yakni untuk mengairi pertanaman saja. Berdasarkan data terbaru yang didapatkan oleh Divisi Diskusi dan Penelitian LPM NOVUM Fakultas Hukum UNS dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surakarta, terdapat sungai yang masih melebihi batas indikator yang ditetapkan. Salah satunya ialah kandungan Biological Oxygen Demand (BOD), berdasarkan kriteria untuk Kelas II batas maksimum BOD adalah 3mg/L dan apabila mengacu pada data DLH Surakarta, 5 dari 18 anak sungai memiliki BOD di bawah batas maksimum kelas II. Semakin tinggi nilai BOD maka akan semakin rendah kualitas air. Air sungai yang berada di kelas II juga harus memiliki batas maksimum Chemical Oxygen Demand(COD) sebesar 25mg/L, nyatanya terdapat 13 anak sungai yang melebihi batas maksimum COD, mulai dari 30.6mg/L hingga jumlah tertinggi mencapai 117.0mg/L. Menurut para peneliti, BOD dan COD tinggi dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen di perairan, yang dapat mengakibatkan kematian organisme akuatik (organisme yang hidup di perairan). Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa anak-anak Sungai Bengawan Solo masih belum memenuhi kualitas baku mutu khususnya untuk tingkatan baku mutu air kelas II, maka pemanfaatan air sungai tersebut sangatlah tidak dianjurkan. Sehingga, sudah selayaknya pemerintah membuat kebijakan dan bersama masyarakat melakukan suatu tindakan nyata untuk lebih menjamin dan menjaga kualitas air yang digunakan oleh masyarakat Surakarta.

Advertisement

This article is from: