7 minute read

Wisata Perhutani Bergerak Meninggi • Kontribusi Perhutani untuk Kelancaran Arus

Wisata Perhutani Bergerak Meninggi

Sejumlah kawasan wisata alam di wilayah Perhutani dipadati pengunjung. Hal itu terlihat saat liburan Lebaran lalu. Tentu pemandangan itu menggembirakan. Sebab, sebelumnya selama hampir dua tahun, industri wisata sangat terpukul karena merebaknya wabah pandemi Covid-19. Kini, wisata alam Perhutani mulai menggeliat dan bergerak meninggi. Hal itu seiring dengan penerapan program Rebranding Wisata Alam Perhutani. Harapannya, seluruh proses pembenahan di sektor wisata itu akan membuat pendapatan perusahaan akan semakin tinggi seiring kian meningkatnya angka kunjungan wisatawan.

Advertisement

Suasana ramai terpantau saat Liburan usai Lebaran di tempat Wisata Bernah De Valley. Lokasi wisata yang berlokasi di kawasan hutan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan itu masih terpantau ramai dikunjungi wisatawan pada Minggu, 8 Mei 2022. Kawasan wisata tersebut tepatnya berada di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kemloko, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pacet, KPH Pasuruan. Secara administratif, lokasinya masuk wilayah Kabupaten Mojokerto.

Lebaran adalah nama lain dari hari raya umat Islam, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, yang dirayakan setiap tahun pada setiap bulan Syawal dan Dzulhijjah. Idul Fitri dirayakan tanggal 1 Syawal setelah satu bulan penuh umat Islam melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sedangkan hari raya Idul Adha dirayakan tanggal 10 Dzulhijjah setelah umat Islam berpuasa pada 8 dan 9 Dzulhijjah.

Lebaran berasal dari bahasa Jawa. Kata dasarnya adalah “lebar” yang berarti “usai”. Dan kalimat ini sudah terbiasa digunakan dalam Islam ketika umat Islam Indonesia telah menyelesaikan kewajiban berpuasa. Lebaran dalam Islam yaitu sesudah/setelah melakukan kewajiban berpuasa bulan Ramadhan, lalu merayakan Hari Kemenangan. Jadi, kira-kira makna “Lebaran” adalah hari raya setelah menuntaskan puasa.

Pada 8 Mei 2022 itu, Administratur Perhutani KPH Pasuruan, Agus Ahmad Fadholi, melalui KSS HKKP, Subaeri, menyampaikan, Perhutani KPH

Foto: Kompersh KPH Pasuruan

Pasuruan sudah meminta agar pengelola wisata tetap menjalankan protokol kesehatan. Ketentuan mengenai protokol kesehatan itu sudah menjadi peraturan setiap memasuki kawasan wisata Perum Perhutani.

Subaeri menambahkan, pada musim libur lebaran tahun ini, pengunjung yang datang didominasi wisatawan lokal, dan ada juga sebagian yang datang dari luar Kabupaten. Menurut Subaeri, pengunjung yang datang bukan hanya dari kawasan Kabupaten Mojokerto saja, tetapi juga ada yang datang dari Sidoarjo, Surabaya, dan Pasuruan.

Sementara salah satu petugas Wisata Bernah De Valley, Narso, saat ditemui di hari yang sama, menuturkan, selama bulan Ramadhan kemarin, tempat wisata ini tutup. Penutupannya sampai tanggal 1 Syawal. “Bernah De Valley baru dibuka kembali di hari kedua hari raya, pada 2 Syawal 1443 Hijriyah,” ujarnya.

Menurut Narso, pengunjung Bernah De Valley mulai berdatangan kembali dan puncaknya terjadi pas libur lebaran ini. Yang menarik, jumlah pengunjung di libur lebaran itu terlihat mengalami peningkatan. Ia menyebut, peningkatan jumlah pengunjung itu terjadi di hampir seluruh lokasi wisata yang ada di Pacet.

Sedangkan pengunjung yang berasal dari Sidoarjo, Marissa, mengatakan, ia dan keluarga memang menyempatkan untuk berwisata ke Bernah De Valley karena kebetulan sedang mudik ke rumah Ibu di Pacet. Marissa mengatakan, suasana alam yang sejuk dan asri di lokasi wisata ini membuat ia sekeluarga merasa betah untuk berlama-lama di tempat wisata tersebut.

“Suasananya sejuk, asri, dan juga banyak macam wahana seperti kolam renang, outbond, ATV, dan lain-lain, yang sangat menarik,” ucap Marissa.

Obyek Wisata Batu Kuda

Peningkatan jumlah pengunjung lokasi wisata Perhutani juga terlihat di kawasan Perhutani KPH Bandung Utara. Khususnya di kawasan Manglayang Barat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tepatnya di Wisata Batu Kuda. Pemandangan yang terlihat pada Minggu, 8 Mei 2022, ramai pengunjung datang di lokasi Wisata Batu Kuda, Maranganani Camp.

Para pengunjung itu selain wisatawan lokal, sebagian juga ada yang datang dari luar kota Bandung. Hal itu dikatakan Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Uum Maksum, melalui Kepala Sub Seksi

“Kebetulan rumah saya di sekitar Cibiru. Jadi kami sekeluarga memilih berwisata ke Batu Kuda. Suasana alam di lokasi Wisata Batu Kuda yang dikelola Perhutani ini tidak kalah menakjubkan dibandingkan dengan tempat wisata yang lainnya,” kata pengunjung asal Cibiru, Ica Trinisa.

Foto: Aep Saefudin/Kompersh KPH Bandung Selatan

Hukum, Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan, Endan Cahyadi. “Pengunjung dari luar kota berasal dari Karawang, Bekasi, Purwakarta,” tutur Endan.

Petugas di tempat wisata Batu Kuda, Aan, menambahkan, dari pengamatan, angka kunjungan ke obyek Wisata Batu Kuda secara umum mengalami peningkatan, walaupun saat itu kondisi masih pandemi. Mengingat masih dalam kondisi pandemi, sejumlah obyek wisata di kawasan Batu Kuda dan sekitarnya tetap menerapkan protokol kesehatan, di antaranya menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

Aan menambahkan, sebelum wabah pandemi merebak, tingkat kunjungan ke Batu Kuda biasanya meningkat tajam pada saat libur tahun baru dan paska Lebaran seperti saat ini. Artinya, kondisi saat ini sudah berangsur pulih seperti sebelum pandemi melanda.

Salah satu yang membuat pengunjung beramai-ramai datang ke lokasi wisata itu adalah karena suasana yang nyaman dan asri. Hal itu dikatakan pengunjung asal Cibiru, Ica Trinisa. Ica mengatakan, selain nyaman dan asri, lokasi Batu Kuda juga dekat dengan tempat tinggal mereka. Dua hal itu menjadi daya tarik tersendiri.

“Kebetulan rumah saya di sekitar Cibiru. Jadi kami sekeluarga memilih berwisata ke Batu Kuda. Suasana alam di lokasi Wisata Batu Kuda yang dikelola Perhutani ini tidak kalah menakjubkan dibandingkan dengan tempat wisata yang lainnya,” katanya.

Primadona di Mantingan

Lain lagi dengan kondisi di obyek wisata kolam renang yang ada di Wana Wisata Kartini di kawasan Perhutani KPH Mantingan. Obyek wisata itu seolah menjadi primadona pengunjung yang menghabiskan waktu libur lebaran tahun ini. Khususnya pada Lebaran hari ke-3 dan ke-4. Pada Jumat, 6 Mei 2022, tercatat cukup banyak jumlah pengunjung yang berwisata di Wana Wisata Kartini.

Melalui Kepala Sub Seksi Agrowisata KPH Mantingan, Kusnadi, Administratur Perhutani KPH Mantingan, Marsaid, mengatakan, banyaknya pengunjung yang membanjiri lokasi wisata di Mantingan seiring dengan adanya kelonggaran pemerintah dalam mudik lebaran tahun 2022. “Untuk mengantisipasi banyaknya pengunjung, Perhutani melibatkan jajaran Koramil Bulu dan Polsek Bulu untuk keamanan pengunjung di lokasi wisata. Kami juga telah mengantisipasi peningkatan jumlah pengunjung ini. Begitu ada kelonggaran mudik dari Pemerintah, Perhutani mulai berbenah untuk menyambut pengunjung yang akan berwisata di WW Kartini Mantingan,” tuturnya.

Bagi pengunjung yang ingin berwisata di WW Kartini, Harga Tiket Tanda Masuk (HTM) di masa lebaran tahun ini mengalami kenaikan Rp 2000 menjadi Rp 15.000. Selain itu

Foto: Sigit/Kompersh KPH Mantingan

“Untuk mengantisipasi banyaknya pengunjung, Perhutani melibatkan jajaran Koramil Bulu dan Polsek Bulu untuk keamanan pengunjung di lokasi wisata. Kami juga telah mengantisipasi peningkatan jumlah pengunjung ini. Begitu ada kelonggaran mudik dari Pemerintah, Perhutani mulai berbenah untuk menyambut pengunjung yang akan berwisata di WW Kartini Mantingan,” tutur Administratur Perhutani KPH Mantingan, Marsaid.

juga terdapat biaya parkir sebesar Rp 3000.

Sedangkan salah satu pengunjung asal Desa Pamotan, Zulfa, mengaku senang berenang dan menghabiskan waktu libur di kolam renang WW Kartini. Ia berharap, nantinya WW Kartini dilengkapi dengan fasilitas mainan air anak-anak agar pengunjung lebih betah berlama-lama beraktivitas di kawasan tersebut. “Di sini airnya alami, tidak berkaporit,” ujarnya.

Pokland Tujuan Utama

Pemandangan ramainya pengunjung juga terlihat di Cianjur. Mengisi Libur Panjang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah, wisatawan berbondong-bondong datang mengunjungi Wana Wisata Pokland, yang berlokasi di wilayah Perhutani KPH Cianjur, Sabtu, 7 Mei 2022.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Cianjur, Ahmad Rusliadi, melalui Wakil Administratur Perhutani KPH Cianjur, Hendra Siswanto, menyampaikan, dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah, pihaknya menerapkan kebijakan untuk melakukan pengawalan khusus di seluruh lokasi obyek wisata KPH Cianjur. Hal itu untuk memberikan rasa nyaman bagi pengunjung. Sehingga, angka kunjungan akan terus meningkat.

“Dengan adanya libur panjang ini, mari kita tingkatkan pelayanan di lokasi wisata yang maksimal, sehingga target penghasilan dari obyek wisata dapat dicapai sesuai harapan untuk pendapatan Perhutani,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pengunjung bernama Wawan, mengatakan, ia senang berkunjung ke lokasi wisata itu. Sebab, obyek wisata Perhutani cukup menarik sebagai salah satu wahana untuk refreshing keluarga.

“Terima kasih kepada Perum Perhutani KPH Cianjur, sebagai salah satu pengelola obyek wisata Perhutani, yang sudah sangat baik dalam pelayanannya,” pungkasnya.

Demikianlah. Umumnya memang masyarakat ingin menghabiskan Hari Raya dengan berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga. Dan tempat berkumpul yang sekaligus menjadi lokasi melepas lelah itu adalah tempat wisata. Di sisi itulah apa yang dilakukan Perhutani untuk membenahi tempat wisata di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan sudah berada di jalur yang tepat. •

Foto: Deni Rusdiawan/Kompersh KPH Cianjur

“Terima kasih kepada Perum Perhutani KPH Cianjur, sebagai salah satu pengelola obyek wisata Perhutani, yang sudah sangat baik dalam pelayanannya,” pungkas salah seorang pengunjung bernama Wawan.

Psu/Fas/Bdu/Dan/Mnt/Sgt/Cjr/DR

This article is from: