6 minute read
• Ikon Wisata Baru di Tasikmalaya Bernama Bukit Panyangrayan
Foto: Manan Saeful/Kompersh KPH Tasikmalaya
Advertisement
Ada obyek wisata alam yang bakal menjadi salah satu andalan, khususnya di Tasikmalaya. Namanya Bukit Panyangrayan. Bukit Panyangrayan merupakan wisata rintisan yang dikelola bersama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sadaukir. Kendati baru dibuka, obyek wisata Bukit Panyangrayan diproyeksikan bakal menjadi ikon wisata baru di Tasikmalaya. Hal itu sudah terlihat dari minat wisatawan yang tinggi untuk berkunjung ke sana. Terutama di hari libur, Sabtu dan Minggu, atau liburan khusus, semisal Liburan Lebaran.
Wisata alam di kawasan Perhutani kian menggeliat. Selalu ada yang baru di sektor wisata alam Perhutani. Kali ini, hal baru itu adalah obyek wisata rintisan yang ada di kawasan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya. Namanya Bukit Panyangrayan.
Nama Bukit Panyangrayan mencuat pada Minggu, 8 Mei 2022. Masih dalam suasana liburan hari raya Idul Fitri 1443 H, Perhutani KPH Tasikmalaya di hari itu
melaksanakan kegiatan monitoring dan pengawalan ke sejumlah obyek wisata. Salah satunya adalah obyek wisata Bukit Panyangrayan yang terletak di Petak 2, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukaraja, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Singaparna, KPH Tasikmalaya. Secara administratif, kawasan tersebut termasuk ke dalam wilayah Desa Sukapura, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Bukit Panyangrayan sendiri merupakan wisata rintisan yang dikelola bersama oleh Perhutani dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sadaukir. Lokasinya cukup mudah untuk dijangkau. Untuk menuju ke lokasi wisata tersebut, menggunakan kendaraan bermotor dari pusat kota Tasikmalaya hanya membutuhkan waktu sekitar 30-40 menit.
Di kesempatan itu, Heru Rahayu yang mewakili Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya menjelaskan, sebagai obyek wisata baru (rintisan, red), Bukit Panyangrayan cukup menjanjikan. Hal itu terlihat jelas dari begitu tingginya animo wisatawan yang datang berkunjung ke sana. Terutama di hari libur, Sabtu dan Minggu, atau masa liburan khusus semisal Liburan Lebaran ini.
Kini, Bukit Panyangrayan telah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung. Antara lain mushalla, toilet, dan tempat parkir yang memadai. Juga ada lokasi untuk ber-swafoto (Selfie). Tempat selfie yang ada di anjungan khusus bukit itu menampilkan panorama menarik. Di antaranya berbentuk perahu, meja-meja, Pagar Torii ala Jepang yang berwarna merah, serta tangga berbentuk unik. Semuanya terbuat dari kayu.
“Fasilitas-fasilitas tersebut akan melengkapi keindahan alam yang
sudah ada di Bukit Panyangrayan. Sehingga, diharapkan Bukit Panyangrayan selanjutnya akan menjadi ikon baru wisata di Tasikmalaya,” kata Heru Rahayu.
Sementara itu, Ketua LMDH Sadaukir, Anang, menuturkan, pesona Bukit Panyangrayan terutama adalah karena para pengunjung dapat menikmati pemandangan indah Gunung Galunggung, terutama saat matahari terbit (sunrise). Menurut Anang, saat yang tepat jika pengunjung ingin melihat keindahan sunrise dan menikmati pesona alam Gunung Galunggung, usahakan sudah berada di lokasi sekitar pukul 06.30 WIB pagi. Sebab, di pagi hari kabut begitu tebal dan di pukul 06.30 WIB itu mulai menipis ketika matahari beranjak naik. Puncaknya terjadi pada sekitar pukul 07.00 WIB.
“Untuk menikmati pemandangan alam yang indah itu, pengunjung bisa bermalam dan berkemah di atas bukit sambil menikmati sajian kopi khas Tasikmalaya. Saat bermalam itu, pengunjung dapat menikmati keindahan kerlap-kerlip lampu Kota Tasikmalaya dari atas bukit,” ujarnya.
Memiliki Sejarah
Tak sedikit pengunjung mengatakan, berada di Bukit Panyangrayan Tasikmalaya seperti berada di negeri di atas awan. Khususnya saat berada di puncak bukit. Di Bukit Panyangrayan, banyak titik menarik yang menyajikan pemandangan alam yang indah. Sehingga pengunjung pasti akan merasa sayang jika tidak mengabadikan momen keberadaan mereka di sana.
Keberadaan spot selfie yang kekinian, menjadi sebuah penegasan bahwa Bukit Panyangrayan cocok sebagai lokasi wisata alam instagramable. Kini pun Bukit Panyangrayan sudah dikenal sebagai tempat nongkrong yang nyaman di Tasikmalaya, yang menyajikan nuansa romantis, berlatar pesona alam yang indah. Apalagi, harga tiket masuknya terjangkau.
“Dengan harga tiket masuk sebesar Rp 5.000, syukur Alhamdulillah Bukit Panyangrayan bisa berkembang hingga seperti ini. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada tim dari KPH Tasikmalaya yang telah mendukung dan membimbing kami dalam merintis dan mewujudkan lokasi Wisata Bukit Panyangrayan selama ini,” kata Anang.
Ada satu lagi hal menarik dari destinasi wisata tersebut. Bukit Panyangrayan memiliki sejarah inspiratif dalam upaya merevitalisasi potensi alam. Muaranya adalah tempat wisata itu menjadi sebuah lokasi wisata keluarga di Tasikmalaya yang sangat populer.
Sejarah hadirnya obyek wisata Bukit Panyangrayan menarik. Bukit Panyangrayan lahir atas inisiasi dari masyarakat setempat, Mahasiswa Universitas Perjuangan yang sedang KKN, serta kelompok petani pepaya. Dana awal pembangunan Bukit Panyangrayan berdasarkan kepada swadaya masyarakat. Kini, pengelolaan Bukit Panyangrayan Tasikmalaya melibatkan kelompok organisasi Karang Taruna.
Kehadiran media sosial pun mampu dimanfaatkan secara baik, untuk mempromosikan Bukit Panyangrayan. Faktanya, saat ini Bukit Panyangrayan telah menjadi salah satu lokasi wisata Tasikmalaya yang hits di masyarakat.
Disuguhi Panorama Alam
Bukit Panyangrayan beralamat di Kampung Pramuka, Desa Sadaukir, Sukapura, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Akses menuju Bukit Panyangrayan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi jalannya sudah bagus. Tetapi pengunjung yang membawa mobil harus berhati-hati, karena jalannya tidak lebar dan banyak tikungan tajam.
Foto: Manan Saeful/Kompersh KPH Tasikmalaya
Foto: Manan Saeful/Kompersh KPH Tasikmalaya
Jarak Bukit Panyangrayan dari terminal bus Singaparna adalah 20 kilometer, dengan perkiraan waktu tempuh 45 menit, jika perjalanan ditempuh menggunakan kendaraan roda empat. Setelah sampai di lokasi parkir utama Bukit Panyangrayan, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan cara berjalan kaki. Sebab jalur untuk pejalan kaki sudah tertata dengan baik. Selain itu, aktivitas pengunjung berjalan kaki yang tidak terlalu jauh dari area parkir akan kian menarik, karena di sepanjang jalan akan disuguhi dengan panorama alam yang memanjakan mata.
Harga tiket masuk Bukit Panyangrayan pun terjangkau, membuat lokasi wisata ini kian menarik perhatian masyarakat. Harga tiket masuk Bukit Panyangrayan adalah Rp 2.000 per orang. Tiket masuk area kolam renang seharga Rp 8.000 per orang. Harga tiket parkir sepeda motor adalah Rp 2.000 per unit. Sedangkan harga tiket parkir mobil adalah Rp 5.000 per unit.
Bukit Panyangrayan buka selama 24 jam. Namun, meskipun buka 24 jam, tetapi kebanyakan pengunjung Bukit Panyangrayan akan pulang saat hari menjelang magrib.
Sudah terdapat banyak fasilitas wisata di Bukit Panyangrayan. Di antaranya adalah area parkir yang cukup luas, kantin atau warung, Gazebo, area lesehan, spot selfie, dan kolam renang.
Daya Tarik Wisata
Sebagai destinasi wisata, sudah tentu Bukit Panyangrayan memiliki daya tarik tersendiri. Ada beberapa daya tarik wisata yang ada di sana. Pertama, bukit nan cantik. Cantik? Ya, karena keelokan Bukit Panyangrayan sudah tak diragukan lagi.
Pesona keindahan Bukit Panyangrayan terutama terletak pada sebuah bukit yang sangat cantik. Di puncak bukit itu terdapat sebuah gazebo. Gazebo itu lantas menjadi sebuah tempat yang nyaman bagi pengunjung untuk menikmati pemandangan alam dari ketinggian. View yang disajikan pun beragam. Mulai sungai, perkebunan pepaya, area sawah, hingga beberapa sudut kota yang dapat dilihat dari atas bukit.
Bukit tersebut tidaklah terlalu tinggi, sehingga anak-anak pun bisa sampai ke puncaknya. Apalagi jalurnya sudah tertata secara baik, sehingga mudah bagi siapa saja untuk mencapai puncak bukit. Area puncak dari Bukit Panyangrayan menjadi salah-satu spot favorit bagi muda-mudi, dan bagi mereka yang butuh suasana baru untuk relaksasi sejenak dari setumpuk pekerjaan dan aktivitas sehari-hari yang tidak berhenti.
Kedua, Spot Selfie. Daya tarik Bukit Panyangrayan selanjutnya terdapat di spot selfie yang kekinian. Yang menarik, bahan bakunya didominasi kayu dan bambu yang dipadu finishing dengan sentuhan cat warna-warni.
Nah, di antara sekian banyak spot selfie yang ada di Bukit Panyangrayan, ada salah satu yang difavoritkan pengunjung. Yaitu spot jembatan bambu dan spot kapal yang berada di tepi jurang. Memang terkesan “ngeri-ngeri sedap”, tetapi sangat sebanding dengan hasil jepretan kamera yang didapat dari lokasi itu. Namun, harus diingat, jika ingin selfie, yang paling penting adalah tetap mengutamakan keselamatan. Terutama bagi anakanak.
Ketiga, Kolam Renang. Bukit Panyangrayan kini menjadi destinasi wisata keluarga di Tasikmalaya. Terutama saat akhir pekan. Di akhir pekan, pengunjung Bukit Panyangrayan semakin ramai. Salah satu sebabnya adalah karena keberadaan area kolam renangnya. Meskipun hanya ada satu kolam renang saja, dan cocok untuk anakanak, namun kolam itu mampu menjadi pelengkap kesempurnaan wahana yang tersaji di Bukit Panyangrayan.
Itulah Bukit Panyangrayan. Lokasi wisata yang lantas berkembang menjadi ikon wisata baru di Tasikmalaya. Jadi, jangan tunda lagi. Datanglah ke Bukit Panyangrayan. •
DR/Tsm/eFul